Perusahaan: PT Waskita Karya

  • Daftar BUMN yang Bakal Merger di 2025

    Daftar BUMN yang Bakal Merger di 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin memangkas jumlah perusahaan pelat merah menjadi tinggal 30 saja. Salah satunya upayanya adalah dengan menggabungkan sejumlah bisnis perusahaan sejenis alias merger.

    Ia menyatakan kementeriannya telah merancang peta jalan untuk periode 2024-2034 terkait rencana konsolidasi perusahaan pelat merah, termasuk merampingkan BUMN menjadi 30 tersebut.

    “Kalau bisa BUMN berjumlah 30-an. Sekarang kan 41. Nah, ke depan 30-an,” ucap Erick di sela-sela acara Mandiri Investment Forum di Jakarta beberapa waktu silam.

    Erick mengungkap rencana pemangkasan ini sebenarnya bukan ide baru. Sejak awal menjabat pada 2019, dirinya telah merencanakan pengurangan jumlah BUMN.

    Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturisasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN. Berikut daftar BUMN yang akan merger pada 2025:

    Pelindo – Pelni – ASDP

    Erick memastikan akan melakukan merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, PT Pelayaran Indonesia (Pelni) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

    Nantinya, sektor BUMN transportasi dan angkutan laut tersebut akan dipimpin Pelindo sebagai holding, sementara ASDP dan Pelni menjadi entitas usahanya.

    “Kita sudah dorong (merger tersebut). Nanti yang jadi holding itu Pelindo,” ujar dia di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (17/12).

    Rencana penggabungan usaha ketiga BUMN tersebut juga ditujukan untuk mengatasi isu dari mahalnya biaya logistik nasional serta aspek keselamatan penumpang.

    KAI – INKA

    Merger PT Kereta Api Indonesia atau KAI dan PT Industri Kereta Api (INKA) juga direncanakan supaya ke depan kinerja kedua perusahaan bisa lebih lincah. Erick mengatakan proses penggabungan kedua BUMN tersebut sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir.

    “Kita lagi menggodok (penggabungan), kan masih ada timetable-nya,” kata dia.

    Ia menambahkan ketika proses merger di Kementerian BUMN sudah matang, pihaknya akan langsung ke Kementerian Keuangan untuk meminta persetujuan.

    PTPN – Perhutani

    Erick mengusulkan agar perusahaan-perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang perkebunan juga bisa disatukan. Misalnya, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perum Perhutani.

    Menurutnya, jika kedua BUMN tersebut digabungkan, hal itu bisa menghasilkan lahan yang luas hingga 2,2 juta hektare (ha). Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendukung program swasembada pangan.

    “Nah, ini yang kita harus remapping,” ujar dia di Gedung DPR RI Jakarta, beberapa waktu silam.

    Holding RS BUMN – Bio Farma

    Erick juga mengusulkan agar holding rumah sakit (RS) pelat merah yang sudah disatukan sebelumnya dapat berada di bawah naungan PT Bio Farma (Persero) selaku induk Holding BUMN Farmasi. Harapannya, konsolidasi tersebut akan memperkuat pelayanan kesehatan atau health care nasional.

    “Kita sedang juga mencoba apa mungkin rumah sakit yang sudah kita merger-kan itu sudah jadi satu, dipindahkan ke bawah Bio Farma, supaya ini menjadi sebuah sistem health care antara apotek, produksi, dan juga rumah sakit,” jelas dia.

    BUMN Karya

    Erick juga sebelumnya memastikan bakal melebur tujuh BUMN Karya menjadi tiga. Pertama, ia akan melebur PT Waskita Karya Tbk dengan PT Hutama Karya alias HK. Kedua, PT Nindya Karya disatukan dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk.

    Lalu merger atau konsolidasi ketiga, yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

    Erick menegaskan peleburan ini menjadi opsi penyehatan bisnis di bidang konstruksi. Ia menyebut klasifikasi tiga kelompok BUMN Karya agar fokus pada tugas masing-masing.

    (del/pta)

  • Renovasi Stadion Kanjuruhan Hampir Tuntas, Wamen PU: Akhir Tahun Ditarget Rampung

    Renovasi Stadion Kanjuruhan Hampir Tuntas, Wamen PU: Akhir Tahun Ditarget Rampung

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Progress renovasi Stadion Kanjuruhan telah mencapai 99,5 persen.

    Kemarin Sabtu (28/12/2024) Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti melakukan peninjauan ke Stadion Kanjuruhan.

    Dari hasil tinjauannya, renovasi stadion yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya dan Abipraya ditargetkan rampung pada 31 Desember 2024. Diana mengatakan, secara keseluruhan, renovasi stadion sudah memenuhi standar.

    “Alhamdulillah hampir selesai, mohon dipercepat untuk penyelesaian monumen dan landscapenya dirapikan. Mudah-mudahan renovasi dapat selesai sesuai target pada 31 Desember 2024,” kata Diana.

    Ia berpesan kepada pelaksana konstruksi agara tetap mempertahankan Gate 13 menjadi TKP Tragedi Kanjuruhan sesuai dengan kondisi eksisting. Namun harus ditambahi proteksi untuk menghindari kejadian serupa.

    “Untuk railing di Gate 13, mohon dipertahankan. Namun bisa ditambahkan proteksi misalnya dengan pagar besi supaya ke depannya tidak ada penonton yang bersandar ke railing tersebut,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Airyn Saputri Harahap menambahkan proses renovasi Stadion Kanjuruhan dilakasanakan sejak 4 September 2024. Total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 357 miliar.

    Renovasi mencakup pembongkaran stadion, renovasi bangunan stadion, lanscape, renovasi track atletik dan lapangan sepak bola, serta mechanical, electrical, dan plumbing (MEP).

    “Stadion Kanjuruhan ini luasnya mencapai 3,4 hektar dan dapat memenuhi kapasitas 21.603 penonton, yang terdiri dari Tribun Barat untuk VVIP 108 seat, VIP 2.465 seat, Media 134 seat, serta Disabilitas 16 seat. Terdapat pula Tribun Umum, yang terdiri dari Tribun Timur  dengan total 4.352 seat, serta Tribun Utara dan Tribun Selatan dengan total masing-masing 7.264 seat,” bebernya.

    Dengan adanya renovasi ini, Airyn berharap Stadion Kanjuruhan dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi penonton. Baik dari segi jalur evakuasi, konstruksi, kelistrikan, dan prasarana keamanan.

    “Semoga bisa meningkatkan kenyamanan dan kelayakan stadion sesuai dengan standar FIFA,” tukasnya.

  • Bocoran 6 BUMN Karya Mau Digabung Jadi 3

    Bocoran 6 BUMN Karya Mau Digabung Jadi 3

    Jakarta

    Pemerintah buka suara soal rencana merger BUMN. Salah satunya BUMN karya alias perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor infrastruktur.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan akan ada penggabungan 6 BUMN Karya menjadi 3 BUMN karya saja. Rencana ini ditargetkan selesai pada akhir triwulan I-2025.

    Perusahaan pelat merah tersebut adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Brantas Abipraya (Persero).

    “Integrasi dari 6 jadi 3. Jadi Waskita sama Hutama Karya, Wijaya Karya dengan PT PP, Brantas Abipraya dengan Adhi Karya. Cuma bentuknya apakah anak induk, apakah merger itu belum kita putuskan,” terang pria yang akrab disapa Tiko di Gardu Induk Listrik PLN UIP2B Jamali, Depok, Jumat (27/12/2024).

    Saat ini Waskita dan Hutama Karya dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP). Nantinya, Waskita berada di bawah naungan Hutama Karya.

    Sementara untuk merger WIKA dan PT PP, kemudian Brantas Abipraya dan Adhi Karya masih dalam kajian terkait struktur ke depannya.

    “PP nya dalam proses sudah (Waskita-Hutama Karya). Kalau yang Wika-PP dan Brantas Abipraya-Adhi Karya masih dalam kajian. Mungkin triwulan satu akhir kita putuskan nanti,” katanya.

    (hns/hns)

  • Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Kementerian BUMN: Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Bambang Isworo
    Key: Kementerian BUMN
    Sum: Kementerian BUMN terus mendorong terwujudnya ekosistem BUMN pelabuhan dan angkutan transportasi laut, seperti PT Pelindo, PT Pelni, dan PT ASDP Indonesia Ferry.

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong terwujudnya ekosistem BUMN pelabuhan dan angkutan transportasi laut. Ekosistem ini melibatkan perusahaan besar seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan PT ASDP Indonesia Ferry.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pembentukan ekosistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik laut sekaligus memperluas jangkauan layanan transportasi penumpang.

    “Tujuannya adalah agar biaya logistik laut dan ekosistem transportasi penumpang di laut semakin terintegrasi, jangkauannya lebih luas, dan biayanya semakin murah bagi pelanggan,” kata Kartika yang akrab disapa Tiko saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

    Tiko menjelaskan saat ini kajian ekonomi dan hukum terkait pembentukan ekosistem Pelabuhan dan Angkutan Transportasi Laut sedang dilakukan. Kajian ini diharapkan selesai dalam waktu satu bulan ke depan.

    “Sedang kita kaji, termasuk aspek hukum dan ekonomi. Mungkin pada akhir triwulan pertama 2025 hasilnya bisa kita bagikan,” ujarnya.

    Selain membahas ekosistem logistik laut, Tiko juga menyinggung progres perampingan perusahaan BUMN sektor konstruksi atau BUMN Karya.

    Rencananya, jumlah perusahaan BUMN Karya akan dikurangi menjadi tiga klaster utama untuk meningkatkan fokus dan efisiensi. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proses tersebut, yaitu PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    “Kami sedang melakukan klasifikasi agar masing-masing perusahaan dapat fokus pada tugas utamanya. Misalnya, Hutama Karya akan menjadi induk, sedangkan Waskita dan Brantas akan dikelompokkan dalam klaster berbeda,” jelas Tiko.

    Ia menambahkan keputusan final terkait klasterisasi ini akan diumumkan pada akhir triwulan pertama 2025.

    Tiko menjelaskan, efisiensi logistik dari integrasi Pelindo, Pelni, dan ASDP diharapkan dapat menurunkan biaya logistik laut.

    Kemudian, penggabungan tersebut akan fokus pada spesialisasi. Perampingan BUMN Karya menjadi tiga klaster memungkinkan perusahaan lebih fokus pada bidang masing-masing, seperti pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, atau perumahan.

    Selain itu, akan menghemat biaya operasional. Dengan penggabungan dan integrasi, biaya operasional dapat ditekan dan meningkatkan daya saing BUMN.

  • Merger BUMN Karya Ditargetkan Rampung Maret 2025

    Merger BUMN Karya Ditargetkan Rampung Maret 2025

    JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan peleburan atau merger perusahaan pelat merah di sektor karya dari tujuh menjadi tiga perusahaan dapat rampung pada Maret 2025.

    Adapun tujuh BUMN tersebut yakni, PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) atau Wika, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, rencannya Waskita Karya akan dilebur dengan Hutama Karya (HK).

    Nantinya, Hutama Karya yang akan menjadi induk usaha.

    Lalu, sambung dia, Wijaya Karya akan dilebur dengan PT PP.

    Sedangkan, Brantas Abipraya akan melebur dengan Adhi Karya dan PT Nindya Karya.

    Namun, dia bilang, khusus kedua peleburan perusahaan tersebut masih dalam kajian untuk mencari skema yang tepat.

    “Integrasi karya itu yang sedang kita dorong awal ini yang Waskita untuk masuk di bawah HK. Nah untuk WIKA dengan PP, dan antara Adhi Karya Brantas sedang kita kaji strukturnya,” ujarnya, Jumat, 27 Desember.

    Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, khusus untuk Waskita dan HK saat ini sedang dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP).

    Sementara untuk dua peleburan sisanya masih dalam kajian.

    Meski begitu, Tiko mengatakan, proses peleburan ditargetkan rampung setidaknya Maret 2025.

    “Mungkin akhir triwulan satu lah (target rampung). Kalau Wastika Karya-HK sudah dalam proses penerbitan PP. WIKA-PP, Brantas-Adhi masih dalam kajian, mungkin triwulan satu akhir kita putuskan nanti,” tuturnya.

    Sekadar informasi, peleburan BUMN karya menjadi tiga perusahaan akan mencakup tiga klaster.

    Di mana nantinya, Hutama Karya dan Waskita akan fokus mengerjakan proyek jalan tol, non tol, bangunan institusional, dan komersial perumahan.

    Sementara, Wijaya Karya dan PP akan difokuskan pada proyek pelabuhan, bandara, hunian atau perumahan, serta engineering procurement construction (EPC).

    Sedangkan Brantas Abipraya, Adhi Karya, dan Nindya Karya akan fokus pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan lainnya.

  • Wamen BUMN Pastikan Merger Perusahaan Pelat Merah Tak Picu PHK

    Wamen BUMN Pastikan Merger Perusahaan Pelat Merah Tak Picu PHK

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan merger perusahaan pelat merah tidak akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

    “Tidak akan ada pengurangan pegawai, sama sekali tidak ada,” ujar pria yang akrab disapa Tiko itu di Gardu Induk Listrik PLN UIP2B Jamali, Depok, Jumat (27/12).

    Menurut Tiko, merger akan meningkatkan skala dan daya saing perusahaan. Hal itu penting untuk berkompetisi di kancah global.

    “Jadi skalanya semakin besar sehingga kemampuan berkompetisi secara global semakin baik. Tapi enggak akan ada pengurangan pegawai, sama sekali enggak ada,” ujarnya.

    Ia pun mengingatkan saat terjadi merger sejumlah perusahaan pelat merah beberapa waktu lalu tidak ada pengurangan karyawan seperti yang dikhawatirkan.

    “Pengalaman kita di Pelindo, di BSI, maupun di Angkasa Pura kan enggak ada pengurangan pegawai,” ujarnya.

    Pemerintah sendiri tengah berupaya untuk mengurangi jumlah BUMN menjadi 30 yang terbagi dalam 11 klaster. Tahun ini, jumlah BUMN masih 47 perusahaan yang terdiri dari 12 klaster.

    Saat ini, sejumlah BUMN Karya sedang dalam proses merger sebagai opsi penyehatan bisnis. Rinciannya, PT Waskita Karya Tbk dengan PT Hutama Karya (HK), PT Nindya Karya dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

    (lau/sfr)

  • Penggabungan Pelindo, Pelni, dan ASDP Bikin Biaya Logistik Efisien

    Merger BUMN Karya Segera Rampung, Wamen Kartika Wirjoatmodjo Ungkap 3 Klaster Utama

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan langkah perampingan perusahaan pelat merah sektor konstruksi atau merger BUMN karya akan segera rampung. Proses ini akan menghasilkan tiga klaster utama untuk meningkatkan efisiensi dan fokus masing-masing perusahaan.

    Langkah ini melibatkan sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, menjelaskan pembentukan klaster ini sedang dalam tahap finalisasi.

    “Untuk Hutama Karya, pasti menjadi induk. Waskita akan digabung dengan Hutama Karya. Sementara itu, Wika dengan PP dan Brantas dengan Adhi masih dalam kajian,” ujarnya di Depok, Jumat (27/12/2024).

    Tiko mengungkapkan ada tiga klaster yang direncanakan. Pertama, klaster infrastruktur air dan rel yang akan menggabungkan Brantas Abipraya, Adhi Karya, dan Nindya Karya. Fokus pada pembangunan infrastruktur air, rel kereta api, dan proyek sejenis lainnya.

    Merger BUMN karya kedua, yaitu klaster jalan tol dan nontol yang akan menggabungkan Hutama Karya dan Waskita Karya. Fokus pada pembangunan jalan tol, proyek nontol, bangunan institusional, dan perumahan komersial.

    Ketiga, klaster pelabuhan dan EPC yang menggabungkan Wijaya Karya (Wika) dan PT PP (Persero). Fokus pada pembangunan pelabuhan, bandara, hunian, dan proyek engineering procurement construction (EPC).

    Tiko menjelaskan mekanisme merger atau integrasi masih dalam pembahasan. Proses ini dapat menggunakan skema anak-induk perusahaan atau peleburan total.

    “Bentuknya apakah anak-induk atau merger, itu belum diputuskan. Waskita dan Hutama Karya sudah dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah. Sementara Wika-PP dan Brantas-Adhi masih dalam kajian. Targetnya, keputusan final akan diambil pada triwulan pertama 2025,” jelasnya.

    Langkah perampingan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan setiap perusahaan memiliki fokus yang jelas sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.

    Dengan adanya merger BUMN karya dengan tiga klaster utama tersebut, pemerintah berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur prioritas seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur air yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

  • Bendungan Jlantah Karanganyar Dicek Gibran, Siap Diresmikan Januari

    Bendungan Jlantah Karanganyar Dicek Gibran, Siap Diresmikan Januari

    Jakarta

    Bendungan Jlantah di Karanganyar, Jawa Tengah bakal segera diresmikan pada Januari 2025. Pembangunan bendungan garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini sudah mencapai 98,59%.

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru saja meninjau proyek bendungan dengan nilai investasi mencapai Rp 1,02 triliun tersebut. Gibran memastikan, progres pembangunan sesuai target. Dia juga menekankan pentingnya keberlanjutan sumber daya air guna mendukung produktivitas pertanian sekaligus memitigasi dampak perubahan iklim.

    “Para petani dapat segera meningkatkan hasil produksi, dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat yang lebih luas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan,” ujar Gibran dalam keterangan resmi Waskita, Jumat (27/12/2024).

    Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita menambahkan keberadaan Bendungan Jlantah turut mendukung swasembada pangan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Karanganyar. Apalagi baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto telah memajukan target swasembada pangan dari 2028 menjadi 2027.

    “Bendungan Jlantah dapat mendorong ketahanan pangan sesuai arahan pemerintah yang ingin memenuhi kebutuhan rakyat tanpa harus impor,” jelas Ermy.

    Bendungan ini dapat mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar (ha) di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo. Dia menjelaskan, sebelumnya pengairan sawah di sekitar Kabupaten Karanganyar mengandalkan tadah hujan. Maka nantinya melalui saluran irigasi dari Bendungan Jlantah, panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, sehingga tidak lagi bergantung pada musim.

    Manfaat lainnya, lanjut dia, keberadaan Bendungan Jlantah bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172% menjadi 272% pada lahan seluas 806 ha. IP pada lahan seluas 688 ha pun berpotensi mencapai 272%.

    Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3). Kemudian air baku yang bisa disuplai mencapai 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, dan Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.

    Proyek itu pun mampu mereduksi banjir di persawahan di Desa Bendosari, Kabupaten Sukorharjo, hingga 87 hektare. Serta, berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) sebesar 0,625 Megawatt (Mw).

    “Kemudian melihat lokasinya yang cukup strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari, proyek ini diyakini bisa dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Dengan begitu, dapat membuka semakin banyak kesempatan usaha serta lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat di sekitar bendungan semakin sejahter,” beber Ermy.

    Sebagai informasi, Bendungan ini dikerjakan oleh Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi. Waskita sendiri telah membangun 24 bendungan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Sebanyak 15 di antaranya sudah selesai, sementara sembilan proyek lainnya masih dalam pengerjaan.

    (acd/acd)

  • Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target

    Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target

    Pada periode ini, komposisi proyek mayoritas berasal dari pelanggan eksternal (pemerintah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta lainnya) sebesar 66 persen. Di sisi lain, perolehan dari internal (PT Waskita Karya (Persero) Tbk) berjumlah 34 persen.

    Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, nilai kontrak baru itu mencapai Rp2,22 triliun, dari target Rp2,3 triliun. Kontribusi signifikan berasal dari proyek besar di sektor konstruksi, infrastruktur, dan pembangunan gedung.

    Salah satunya, proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi–Sukabumi Seksi 3B dengan nilai kontrak Rp187 miliar, yang melibatkan suplai beton precast dan readymix. Tujuannya, meningkatkan konektivitas transportasi di Jawa Barat dalam sektor transportasi massal.

    “Pada proyek milik WSKT ini, WSBP menyuplai readymix sebesar 113.093 meter kubik dan PC-I Girder sebanyak 476 batang pada proyek pembangunan Tol Bocimi Seksi 3B yang ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025,” jelas Fandy dalam keterangannya, Jumat (27/12).

    Tak hanya itu, Waskita Beton Precast pun memasok produk-produk beton untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai senilai Rp152,5 miliar. Adapun, produk WSBP pasok untuk proyek itu adalah 792 batang PC-I Girder, 254 batang PC-U Girder, serta readymix dengan volume sejumlah 43.269 meter kubik.

    Di luar bidang infrastruktur, perseroan pun terlibat dalam sektor pendidikan melaui proyek Gedung Universitas Persatuan Islam (UNIPI) yang didapatkan dari Ditjen Cipta Karya PUPR senilai Rp105,5 miliar, dengan lingkup kerja jasa konstruksi. Dalam proyek ini, perseroan berperan sebagai kontraktor utama, yang mengerjakan hal-hal seperti persiapan dan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, plumbing, infrastruktur, serta lansekap.

    Selain itu, proyek Tembok Penahan Jembatan Enim I-II di Sumatera Selatan senilai Rp71,8 miliar menjadi salah satu bentuk kontribusi WSBP dalam meningkatkan infrastruktur transportasi logistik di area tambang dan milik PT Bukit Asam.

    “Kami terus berinovasi dalam setiap lini bisnis kami untuk memastikan kualitas terbaik bagi para pelanggan dan mitra kerja kami,” ujar Fandy.

  • 6 BUMN Karya Akan Dilebur Jadi 3, Target Rampung Akhir Maret 2025

    6 BUMN Karya Akan Dilebur Jadi 3, Target Rampung Akhir Maret 2025

    Jakarta

    Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang akrab dipanggil Tiko mengungkapkan akan ada penggabungan dari 6 BUMN Karya menjadi 3 BUMN karya saja. Rencana ini ditargetkan selesai pada akhir triwulan I 2025.

    6 perusahaan pelat merah yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero).

    “Integrasi dari 6 (BUMN Karya) jadi 3. Jadi Waskita sama Hutama Karya, Wijaya Karya dengan PT PP, Brantas Abipraya dengan Adhi Karya,” katanya Tiko di Gardu Induk Listrik PLN UIP2B Jamali, Depok, Jumat (27/12/2024).

    “Cuman bentuknya apakah anak induk, apakah merger itu belum kita putuskan,” tambahnya.

    Tiko menyebutkan integrasi 6 BUMN Karya menjadi 3 ini ditargetkan selesai pada akhir triwulan I 2025.

    Adapun untuk Waskita dan Hutama Karya saat ini sudah dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP). Nantinya Waskita akan berada di bawah naungan Hutama Karya.

    Sementara untuk integrasi Adhi Karya dan PT PP, kemudian Brantas Abipraya dan Adhi Karya masih dalam kajian terkait struktur kedepannya.

    “PP nya dalam proses sudah (Waskita-Hutama Karya). Kalau yang Wika-PP dan Brantas Abipraya-Adhi Karya masih dalam kajian. Mungkin triwulan satu akhir kita putuskan nanti,” katanya.

    (rrd/rrd)