Perusahaan: PT Summarecon Agung Tbk

  • Summarecon Buka Lowongan Kerja Penempatan Serpong, Simak Syaratnya!

    Summarecon Buka Lowongan Kerja Penempatan Serpong, Simak Syaratnya!

    Liputan6.com, Jakarta – Peluang berkarier di sektor properti kembali terbuka lebar. PT Summarecon Agung Tbk, salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, resmi membuka lowongan kerja terbaru 2025 untuk posisi strategis Kepala Kawasan Serpong.

    Informasi ini diumumkan melalui laman resmi karier Summarecon dan menjadi kesempatan emas bagi para profesional yang memiliki pengalaman di bidang pengelolaan kawasan, infrastruktur, serta manajemen operasional wilayah perkotaan.

    Lowongan ini dibuka untuk penempatan di Summarecon Serpong, kawasan terpadu yang dikenal sebagai salah satu pusat hunian, bisnis, dan komersial modern di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

    Seiring pesatnya pengembangan kawasan dan meningkatnya kebutuhan akan pengelolaan lingkungan yang tertib, aman, dan berkelanjutan, Summarecon membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mengoordinasikan berbagai aspek operasional kawasan secara menyeluruh.

    Posisi Kepala Kawasan memegang peran penting dalam menjaga kualitas lingkungan, mulai dari infrastruktur, utilitas, ketertiban wilayah, hingga koordinasi dengan masyarakat dan instansi pemerintah.

    Tak hanya itu, jabatan ini juga menuntut kemampuan kepemimpinan yang kuat, integritas tinggi, serta kecakapan dalam pengambilan keputusan strategis.

    Bagi para profesional dengan latar belakang Teknik Sipil atau Arsitektur serta pengalaman kerja minimal lima tahun di posisi serupa, lowongan ini dapat menjadi langkah besar dalam pengembangan karier.

    Summarecon sendiri dikenal sebagai perusahaan yang memberikan ruang pertumbuhan, stabilitas kerja, serta reputasi kuat di industri properti nasional. Pendaftaran dibuka dalam periode terbatas, sehingga pelamar diimbau untuk segera menyiapkan dokumen dan memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan.

  • Summarecon Bidik Penjualan Rp 1,5 Triliun di Expo 50 Tahun – Page 3

    Summarecon Bidik Penjualan Rp 1,5 Triliun di Expo 50 Tahun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Rayakan perayaan ke 50 tahun, pengembang kawasan elit, Summarecon Agung menggelar Summarecon Expo di 4 lokasi berbeda. Target transaksi pun mencapai Rp 1.5 triliun.

     

    “Penjualan tahun lalu, dalam expo yang sama menghasilkan penjualan kurang lebih Rp 1.2 triliun, tahun ini kami optimis lebih dari itu, Rp 1,5 triliun dari 4 lokasi pameran,”ujar Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benjamin, Jumat, (12/9/2025).

     

    Bukan hanya di Summarecon Serpong, expo yang mengusung tema 50 years golden journey itu, juga digelar di 3 kota lainnya, dimana terdapat pengembangan kawasan tersebut. Seperti di Summarecon Mall Bandung, Kelapa Gading, dan akan ditutup di Bekasi.

     

    Bahkan, dalam pameran itu juga ada cuci gudang. Yakni hunian dan ruko stok-stok lama, diperkenalkan kembali dengan harga miring, di seluruh kawasan pengembang tersebut.

     

    Seperti di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, Bogor, Crown Gading, serta Tangerang. 

     

    “Tapi stoknya terbatas, mungkin puluhan, tapi didiskon up to 30 persen. Dari harga Rp 1.5 miliar sampai Rp 9.7 miliar,”katanya.

     

    Tak hanya itu, untuk setiap pembelian produk properti hunian maupun komersial, konsumen berkesempatan mengikuti pengundian Grand Prize dengan hadiah spektakuler berupa 1 unit mobil listrik BYD Seal, 2 unit mobil listrik BYD M6, 15 unit sepeda motor Yamaha NMAX, 7 unit logam mulia seberat 50 gram, dan 25 unit iPhone terbaru.

     

    “Konsumen yang membeli produk properti mulai kelipatan Rp 500 juta akan mendapat 1 kupon undian. Nantinya pengundian akan berlangsung pada hari Minggu, 16 November 2025 dalam rangkaian Summarecon Expo di Summarecon Mall Bekasi,” kata Sharif Benyamin.

     

     

     

     

  • Summarecon (SMRA) Ikut Garap Proyek Renovasi 500 Rumah

    Summarecon (SMRA) Ikut Garap Proyek Renovasi 500 Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) menyampaikan komitmen bakal mendukung implementasi program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    President Director SMRA, Adrianto P. Adhi menjelaskan bahwa pihaknya telah meneken kesepakatan untuk melakukan renovasi pada 500 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang ada di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

    “Untuk rumah yang kondisinya sangat tidak layak huni kita renovasi menjadi bagus. [Totalnya] 250 di Kabupaten Bekasi, 250 di Kota Bekasi,” kata Adrianto saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

    Lebih rinci, Adrianto menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp30 juta per unit untuk proses renovasi tersebut. Artinya, bila diakumulasikan SMRA menyiapkan anggaran Rp15 Miliar untuk renovasi 500 unit hunian dalam rangka mendukung pelaksanaan program 3 Juta Rumah.

    Pada saat yang sama, Adrianto menjelaskan bahwa anggaran renovasi rumah rakyat itu berasal dari pos bujet dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).

    “Anggarannya Rp30 juta per unit, jadi 500 [unit] itu kita anggarkan Rp15 miliar,” tambahnya.

    Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memang gencar mendorong pengusaha untuk dapat merealisasikan dukungan pada program 3 juta rumah.

    Bahkan, Maruarar Sirait sempat mengungkap bahwa program CSR perumahan bakal menjadi salah satu strategi utama yang akan dijalankan untuk terus menggenjot realisasi program 3 Juta Rumah.

    Hal itu dilakukan lantaran minimnya alokasi dana yang bisa dikucurkan oleh negara untuk mendukung pengadaan 3 Juta Rumah.

    “Kan 2 juta [dari BSPS], tambah 500.000 [dari program FLPP] sudah 2,5 juta [unit rumah]. Sisanya dari mana? Banyak rakyat itu bangun sendiri dan renovasi sendiri. Belum developer, kan begitu kan? Nah, belum CSR. Jadi kami tentu harus berupaya,” jelasnya di Kompleks Parlemen RI, Kamis (10/7/2025).

    Lewat sinergi program itu, Maruarar Sirait optimistis dapat mencapai target pembangunan sebanyak 3 juta rumah di tahun kedua kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. 

    Sebelumnya, Maruarar Sirait juga telah mengungkap kebutuhan anggaran untuk pengerjaan program 3 juta rumah Tahun Anggaran (TA) 2026 mencapai Rp49,85 triliun. 

    Sementara itu, bila mengacu pada Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, alokasi pagu anggaran Kementerian PKP hanya ditetapkan sebesar Rp10,9 Triliun. Nantinya, anggaran itu mayoritas akan digunakan untuk pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

  • Rayakan HUT Ke-50, Summarecon Renovasi Fasilitas Umum dan 500 Rumah Warga

    Rayakan HUT Ke-50, Summarecon Renovasi Fasilitas Umum dan 500 Rumah Warga

    Jakarta: Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50, PT Summarecon Agung Tbk secara resmi meluncurkan program Bedah Fasilitas Umum dengan melakukan renovasi Sekolah, Puskesmas, dan Prasarana lainnya, serta program bedah (renovasi) 500 Rumah yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Kamis, 21 Agustus 2025.

    Program ini ini merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan yang menargetkan wilayah-wilayah di sekitar kawasan operasional Summarecon yang tersebar di berbagai wilayah.

    Kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni ini diselenggarakan di Kabupaten dan Kota Bekasi. Total sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari program bedah 4.000 rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

    “Summarecon melaksanakan kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni di Kabupaten dan Kota Bekasi. Sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari Program Bedah 4.000 Rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Selain renovasi rumah, Summarecon juga melakukan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, klinik, serta prasarana lainnya yang menjadi kebutuhan mendasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, kontribusi Summarecon dapat menghadirkan manfaat nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan,” kata President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi.

    Untuk tahap awal, Summarecon melakukan Program Renovasi Bedah Fasilitas Umum di SDN Harapan Mulya 1 Kota Bekasi sekaligus menjadi lokasi peresmian program bedah fasilitas umum yang serentak dilakukan di berbagai wilayah pengembangan Summarecon.

    Program ini akan dilakukan bertahap hingga 2045 dengan merenovasi 11 fasilitas di tahun pertama, dan di tahun berikutnya merenovasi 2 fasilitas setiap tahunnya hingga mencapai total 50 fasilitas umum. 
     

    Program Bedah 500 Rumah dilaksanakan dengan membagi 250 unit di 11 kecamatan Kota Bekasi dan 250 unit di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan program ini didasarkan pada data rumah tidak layak huni yang diperoleh dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Summarecon, sebelum akhirnya dilakukan renovasi rumah oleh Summarecon.

    Lebih lanjut, Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan, dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan pekerja proyek yang mereka sebut dengan seniman bangunan untuk melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum.

    “Renovasi dilakukan dengan mengacu pada standardisasi pembangunan Summarecon, yang menekankan keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Para seniman bangunan ini diajarkan untuk bekerja dengan penuh rasa hormat terhadap lingkungan dan warga sekitar, dengan cara menjaga kebersihan dan suasana kerja yang kondusif. Selain itu mereka juga diberikan pembekalan hidup sehat serta pendampingan oleh relawan Summarecon Peduli,” ujar Benyamin. 

    Program kepedulian di momen ulang tahun ke-50 Summarecon ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga menjadi sumber kebahagiaan, rasa aman, dan harapan baru bagi banyak keluarga.

    Tak hanya itu, Summarecon juga berkomitmen pada pembangunan manusia melalui berbagai program, antara lain pemberian beasiswa, bantuan sarana pendidikan, program Summarecon Mengajar yang menekankan pentingnya Budi Pekerti, hingga pelaksanaan operasi katarak gratis bekerja sama dengan berbagai mitra.

    Jakarta: Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50, PT Summarecon Agung Tbk secara resmi meluncurkan program Bedah Fasilitas Umum dengan melakukan renovasi Sekolah, Puskesmas, dan Prasarana lainnya, serta program bedah (renovasi) 500 Rumah yang bekerjasama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Kamis, 21 Agustus 2025.
     
    Program ini ini merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan yang menargetkan wilayah-wilayah di sekitar kawasan operasional Summarecon yang tersebar di berbagai wilayah.
     
    Kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni ini diselenggarakan di Kabupaten dan Kota Bekasi. Total sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari program bedah 4.000 rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

    “Summarecon melaksanakan kegiatan CSR berupa renovasi rumah tidak layak huni di Kabupaten dan Kota Bekasi. Sebanyak 500 rumah direnovasi sebagai bagian dari Program Bedah 4.000 Rumah yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Selain renovasi rumah, Summarecon juga melakukan perbaikan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, klinik, serta prasarana lainnya yang menjadi kebutuhan mendasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, kontribusi Summarecon dapat menghadirkan manfaat nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan,” kata President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi.
     
    Untuk tahap awal, Summarecon melakukan Program Renovasi Bedah Fasilitas Umum di SDN Harapan Mulya 1 Kota Bekasi sekaligus menjadi lokasi peresmian program bedah fasilitas umum yang serentak dilakukan di berbagai wilayah pengembangan Summarecon.
     

     
    Program ini akan dilakukan bertahap hingga 2045 dengan merenovasi 11 fasilitas di tahun pertama, dan di tahun berikutnya merenovasi 2 fasilitas setiap tahunnya hingga mencapai total 50 fasilitas umum. 
     

     
    Program Bedah 500 Rumah dilaksanakan dengan membagi 250 unit di 11 kecamatan Kota Bekasi dan 250 unit di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi. Pelaksanaan program ini didasarkan pada data rumah tidak layak huni yang diperoleh dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi. Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Summarecon, sebelum akhirnya dilakukan renovasi rumah oleh Summarecon.
     
    Lebih lanjut, Director PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menjelaskan, dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan pekerja proyek yang mereka sebut dengan seniman bangunan untuk melakukan renovasi rumah dan fasilitas umum.
     
    “Renovasi dilakukan dengan mengacu pada standardisasi pembangunan Summarecon, yang menekankan keamanan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Para seniman bangunan ini diajarkan untuk bekerja dengan penuh rasa hormat terhadap lingkungan dan warga sekitar, dengan cara menjaga kebersihan dan suasana kerja yang kondusif. Selain itu mereka juga diberikan pembekalan hidup sehat serta pendampingan oleh relawan Summarecon Peduli,” ujar Benyamin. 
     

     
    Program kepedulian di momen ulang tahun ke-50 Summarecon ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga menjadi sumber kebahagiaan, rasa aman, dan harapan baru bagi banyak keluarga.
     
    Tak hanya itu, Summarecon juga berkomitmen pada pembangunan manusia melalui berbagai program, antara lain pemberian beasiswa, bantuan sarana pendidikan, program Summarecon Mengajar yang menekankan pentingnya Budi Pekerti, hingga pelaksanaan operasi katarak gratis bekerja sama dengan berbagai mitra.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • Bos Summarecon (SMRA) Blak-blakan Nasib Investasi di IKN

    Bos Summarecon (SMRA) Blak-blakan Nasib Investasi di IKN

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) mengungkap kelanjutan rencana investasi pengembangan hunian di Ibu Kota Nusantara (IKN). Di mana, semula investasi SMRA dicanangkan bakal direalisasikan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

    Direktur Utama SMRA, Adrianto Pitojo Adi menjelaskan bahwa proses KPBU itu dinilai sangat ketat dan berbelit. Sehingga, pihaknya belum berencana melanjutkan proyek tersebut.

    “Dulu memang kami itu investor pertama di IKN, bersama Korea dan China. Waktu itu kita masuk ke KPBU hunian Tower untuk PNS kan, saya melihat bahwa proses KPBU itu ternyata gak gampang,” kata Adrianto saat ditemui usai agenda Indonesia Summit 2025 di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

    Padahal, tambah Adrianto, SMRA sendiri hendak merealisasikan rencana investasi itu secepat-cepatnya. Alhasil, perseroan memutuskan untuk mengganti objek investasi di IKN dari yang semula hendak membangun tower hunian bagi ASN menjadi membangun pusat pendidikan.

    Meski demikian, Adrianto menilai bahwa proses panjang kajian KPBU itu memang dapat dipahami. Pasalnya, akan terdapat kontribusi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam realisasi proyek tersebut.

    “Bukan batal [investasi di IKN], tapi ya kita ya mungkin sudah dikerjain orang lain. Karena kami memang switch ke sekolah Al-Azhar,” ujarnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, SMRA memang tercatat telah menggandeng Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Azhar menyampaikan komitmennya untuk membangun sekolah terpadu di IKN.

    Pembangunan gedung sekolah Islam Al-Azhar Summarecon IKN mulai groundbreaking pada akhir Mei 2024 di area Sub Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU) 1.

    “Summarecon senantiasa mendukung program pemerintah. Kehadiran Sekolah Islam Al Azhar Summarecon menjadi wujud nyata kontribusi Summarecon terhadap pembangunan Ibu Kota Negara [IKN] Nusantara,” tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (13/5/2024).

    Nantinya, sekolah Islam Al-Azhar Summarecon IKN akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare (ha). Saat ini, SMRA tengah menunggu proses penerbitan SK lahan oleh pihak Otorita Ibu Kota Negara (OIKN). 

    Al-Azhar Summarecon IKN akan menghadirkan jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA, sekolah ini akan menjadi bangunan modern berwawasan lingkungan yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, laboratorium dan gedung serbaguna. 

    Selain itu, juga akan hadir Masjid Al Azhar Summarecon IKN sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan Islam di Sekolah Islam Al Azhar Summarecon IKN dan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum di IKN. 

  • Utang Pinjol hingga Paylater Jadi Kendala Milenial-Gen Z Beli Rumah

    Utang Pinjol hingga Paylater Jadi Kendala Milenial-Gen Z Beli Rumah

    Jakarta

    Pinjaman online (pinjol) hingga buy now pay later (BNPL) menjadi salah satu kendala bagi generasi milenial serta gen Z membeli rumah. Sebab, pinjol serta paylater masuk ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengatakan selain daya beli masyarakat yang menurun, utang pinjol serta paylater menjadi kendala bagi generasi muda yang ingin mempunyai rumah.

    “Kenapa teman-teman di middle low itu daya belinya juga turun, selain ekonomi memang lagi berat banyak PHK itu satu urusan, tapi sebetulnya ada ancaman yang paling berbahaya adalah pinjol,” kata Adrianto dalam acara Indonesia Summit 2025 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

    Tidak Bisa KPR karena Pinjol

    Menurut Adrianto, pinjol menjadi cerminan saat kalangan masyarakat ekonomi ke bawah ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Adrian menyebut banyak yang tidak lolos dalam mengajukan KPR karena utang pinjol.

    “Karena ketika ada pinjaman online kemudian ada paylater ada. Kami punya di Bekasi itu juga ada yang tadi disebut tipe-tipe kecil gitu. Itu begitu KPR-nya nggak lulus karena TV-nya belum lunas kulkasnya belum lunas. Sangat kasihan,” jelas dia.

    Adrianto menilai pinjol mendorong masyarakat untuk berperilaku konsumtif. Apalagi ditambah dengan adanya layanan paylater, konsumtif masyarakat semakin tinggi.

    “Pinjol dan memang terdorong terus untuk konsumtif Dengan adanya paylater pinjol tadi konsumtifnya makin tinggi, tapi akhirnya pada saat harus beli rumah, rumahnya masih kontrakan begitu rumah dia akan kena BI Checking atau SLIK Itu yang jadi masalah sekarang,” tambah Adrianto.

    Milenial-Gen Z Masih Bisa Beli Rumah

    Kendati begitu, dia menyampaikan generasi milenial dan generasi Z masih mampu untuk membeli rumah. Berdasarkan data penjualan di Summarecon Bekasi, jumlah penjualan rumah di kawasan tersebut didominasi pembeli dari milenial 62% dan gen Z 16-17%.

    “Karena waktu itu tahun 2023. Tapi di Summarecon Serpong penjualan oleh adik-adik kita di milenial itu sampai 49%, dari seluruh penjualan kita, dan gen Z-nya lebih bagus, 37%. Artinya, sebetulnya Kami punya satu produk. Nah, itu artinya teman-teman millenial dan gen Z yang dulunya diasumsikan mereka itu lebih senang travelling daripada beli rumah, ternyata beli,” terangnya.

    Lihat juga Video Utang Warga +62 Naik! Pinjol Rp 83,52 T dan Paylater Rp 31,5 T

    (rea/ara)

  • LRT Jakarta Gandeng Summarecon Buat Akses Stasiun dengan Mal di Kelapa Gading – Page 3

    LRT Jakarta Gandeng Summarecon Buat Akses Stasiun dengan Mal di Kelapa Gading – Page 3

    Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp 148,58 miliar atau Rp 9 per saham. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 12 Juni 2025. 

    Hingga 31 Desember 2024, perseroan membukukan total penghasilan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 1,84 triliun. Sebesar Rp 18,38 miliar dari penghasilan itu akan disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas.

    Kemudian sebesar Rp 148,57 miliar dibagikan sebagai dividen tunai. Sisanya sebesar RP 1,67 miliar dimasukan sebagai laba ditahan. Hingga akhir Desember 2024, perseroan membukukan total ekuitas sebesar Rp 13,83 triliun.

    Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/6/2025), berikut jadwal pembagian dividen PT Summarecon Agung Tbk:

    Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 20 Juni 2025
    Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 23 Juni 2025
    Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 24 Juni 2025
    Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 25 Juni 2025
    Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 24 Juni 2025
    Tanggal Pembayaran Dividen: 11 Juli 2025
     

  • Prediksi IHSG Pekan Depan Usai Tembus Level Tertinggi

    Prediksi IHSG Pekan Depan Usai Tembus Level Tertinggi

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level tertingginya sepanjang 2025. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup pada level 7.543,50 pada Jumat (25/7) kemarin.

    Penguatan ini diperkirakan masih berlanjut di pembukaan perdagangan pekan depan, Senin (28/7). Berdasarkan analisis market Phintraco Sekuritas, IHSG berpotensi berada pada posisi sideways dengan kecenderungan menguat pada kisaran 7.450-7.650.

    Namun, ada beberapa sentimen yang menjadi sentimen pergerakan IHSG pekan depan, yakni agenda ekonomi global. Agenda global ini disebut masih akan dicermati oleh para investor, yakni negosiasi dagang lanjutan Amerika Serikat (AS) dan China di Stockholm pada 28-29 Juli, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia 25-29 Juli dan pertemuan The Fed 29-30 Juli.

    Pada kunjungan ke Skotlandia, memuat potensi negosiasi lanjutan antara AS dengan Inggris mengenai tarif impor 25% atas produk baja dan aluminium dari Inggris. Pada perjanjian awal AS-Inggris yang mulai berlaku 30 Juni lalu, ada salah satu komitmen AS akan menghapus tarif impor produk baja dan aluminium dari Inggris tersebut.

    “Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross di area overbought dan MACD masih menunjukkan minat beli. Candlestick IHSG membentuk pola Doji dengan volume yang relatif lebih rendah, yang mengindikasikan terjadinya konsolidasi,” tulis analisis pasar Phintraco Sekuritas, dikutip Sabtu (26/7/2025).

    Rekomendasi Saham

    Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang layak dicermati investor. Saham-saham tersebut mayoritas berasal dari sektor properti, seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), hingga PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).

    Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Panin Sekuritas, Reydi Octa, menjelaskan ruang penguatan IHSG pekan depan mulai terbatas. Menurutnya, penguatan IHSG masih akan dibayangi ketidakpastian kendati kondisi pasar domestik cenderung menguat.

    “Terutama soal arah kebijakan The Fed dan negosiasi dagang AS-Tiongkok pekan depan. Jika nada dari FOMC cenderung hawkish atau negosiasi tidak membuahkan hasil, IHSG rawan terkoreksi secara teknikal,” jelas Reydi kepada detikcom.

    Menurutnya, IHSG pekan depan akan menjadi momen konsolidasi, bukan akselerasi. Reydi mengingatkan, investor ritel untuk menahan diri dari aksi beli agresif dan fokus pada saham-saham berfundamental kuat di sektor perbankan yang harganya kian murah dengan kinerja cenderung stabil.

    “Laporan keuangan kuartal II perbankan akan mulai dirilis satu, investor menantikan hasilnya. Dalam kondisi global yang tidak pasti, strategi akumulasi bertahap jauh lebih baik daripada mengejar harga tinggi,” pungkasnya.

    IHSG Sentuh Level Tertinggi

    Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level tertinggi 7.543,50 saat penutupan perdagangan, Jumat (25/7). BEI mencatat, IHSG mengalami peningkatan sebesar 3,17% dari penutupan akhir pekan sebelumnya di posisi 7.311,91.

    Kapitalisasi pasar BEI pada penutupan pekan ini juga menyentuh angka tertingginya, yaitu sebesar Rp 13.519 triliun dan mengalami kenaikan sebesar 3,37% dari Rp 13.079 triliun pekan sebelumnya.

    Selama periode pekan 21-25 Juli 2025 ditutup pada zona yang bervariasi. Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian pekan ini sebesar 6,40% menjadi 27,40 miliar lembar saham dari 25,75 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

    Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 2,31%, menjadi 1,73 juta kali transaksi dari 1,69 juta kali transaksi pada pekan lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian BEI menurun, yaitu sebesar 3,19% menjadi Rp 16,09 triliun dari Rp 16,62 triliun pada pekan sebelumnya.

    Namun, net foreign sell IHSG nyaris tembus Rp 60 triliun sepanjang tahun 2025. Bahkan pada penutupan perdagangan kemarin, tercatat dana investor asing yang kabur dari perdagangan pasar modal domestik sebesar Rp 233,39 miliar.

    “Data-data ini merupakan sinyal kuat adanya peningkatan kepercayaan investor di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi, seiring dengan berbagai implementasi inisiatif strategis yang dilakukan oleh BEI bersama stakeholders,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Permadi Nurahmad, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (26/7/2025).

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)

  • DKI resmikan hak penamaan baru Stasiun LRT Boulevard Utara

    DKI resmikan hak penamaan baru Stasiun LRT Boulevard Utara

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung didampingi Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meresmikan hak penamaan (naming rights) Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara, Summarecon Mal, Jakarta Utara, Kamis.

    “Ini menjadi salah satu konsep TOD (Transit Oriented Development) baru yang memang sengaja akan kami kembangkan,” kata Pramono saat dijumpai di Stasiun LRT Jakarta Boulevard Utara.

    Kontrak hak penamaan tersebut diketahui berlaku selama lima tahun. Kendati demikian, Pramono enggan membeberkan detail nilainya.

    Dia meyakini hak penamaan tersebut akan memberikan dampak positif, salah satunya masyarakat bisa lebih mudah untuk mengakses mal tersebut.

    President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P. Adhi mengatakan kerja sama “naming rights” yang dilakukan Summarecon menjadi bukti bahwa Summarecon terus konsisten mendukung program pemerintah, khususnya bagi pengembangan kota Jakarta yang semakin berorientasi kepada transportasi publik.

    “Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk edukasi kepada masyarakat untuk bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak positif pada berkurangnya kemacetan,” kata Adrianto.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Iwan Takwin menyampaikan, sebagai BUMD yang menaungi PT LRT Jakarta, Jakpro mendukung penuh inisiatif “naming rights” ini sebagai bentuk sinergi antara transportasi publik dan sektor swasta dalam menciptakan ekosistem mobilitas yang lebih efisien, aman, dan nyaman.

    “Kerja sama ini bukan hanya memperkuat konektivitas antar titik strategis di kota, tetapi juga menghadirkan pengalaman baru yang lebih ramah bagi pengguna transportasi publik,” kata Iwan.

    Tak hanya itu, acara tersebut juga sekaligus meresmikan fasilitas jembatan penghubung (connecting bridge) yang menghubungkan langsung stasiun tersebut dengan pusat perbelanjaan Summarecon Mall Kelapa Gading.

    Dibangun sepanjang 120 meter dengan tambahan 20 meter menuju GAFOY, jembatan penghubung ini menerapkan konsep “open air” dengan tambahan atap yang memaksimalkan sirkulasi udara di sekitar.

    Jembatan penghubung ini akan dibuka mengikuti operasional Mall yakni dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Untuk keamanan juga dipasang CCTV di berbagai sudut, serta petugas keamanan yang berjaga di sekitar area.

    Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra menyampaikan bahwa hadirnya jembatan penghubung ini adalah langkah dalam mewujudkan konektivitas transportasi publik dan destinasi gaya hidup, yang tentunya tidak terlepas dari wujud komitmen LRT Jakarta dalam peningkatan pelayanan kepada seluruh pelanggan.

    “Kami percaya bahwa moda transportasi publik yang terkoneksi dengan ruang publik maupun ruang komersial akan mendorong pergeseran pola mobilitas masyarakat Jakarta. Lebih dari sekedar identitas, esensi dari kerja sama naming rights ini juga diharapkan memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat,” kata Hendri.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Maybank Sekuritas: Properti Masih Menarik, End User Jadi Penopang

    Maybank Sekuritas: Properti Masih Menarik, End User Jadi Penopang

    Bisnis.com, JAKARTA — Maybank Sekuritas memperkirakan sektor properti masih menyimpan prospek positif pada tahun ini didorong oleh pembeli end user.

    Analis Maybank Sekuritas Kevin Halim menyampaikan bahwa pihaknya memberikan rekomendasi positif terhadap sektor ini, didukung oleh ketahanan pertumbuhan pre-sales di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global.

    “Peraihan pre-sales emiten properti pada Kuartal I/2025 masih menunjukkan performa yang sehat, terutama karena permintaan dari pembeli end-user,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Sabtu (12/7/2025).

    Dia menambahkan dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) kedepannya berpotensi menjadi katalis positif utama yang mendorong kinerja emiten properti.

    Maybank Sekuritas secara khusus memberikan rekomendasi buy untuk empat emiten properti besar, yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) BSDE, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), dan PT Summarecon Agung TBK. (SMRA) dengan target harga masing-masing secara berurutan adalah 1.200, 1.300, 580, dan 630.

    Kevin menyebutkan bahwa valuasi saat ini relatif menarik, berada di kisaran 5–7 kali price to earnings (P/E) FY25E, serta diskon 70–85% terhadap RNAV (revised net asset value).

    Saham CTRA, lanjutnya, menjadi pilihan utama karena konsistensi pre-sales, skema joint operation yang efisien, serta momentum pertumbuhan laba yang diperkirakan akan kuat hingga akhir 2025. Sementara itu, PWON dinilai unggul karena pendapatan berulang atau recurring income yang solid serta rencana ekspansi yang terarah.

    Dibandingkan dengan emiten properti regional Asean, dia menilai valuasi emiten Indonesia tergolong paling murah. “P/E emiten properti Indonesia mirip dengan Thailand, tetapi Indonesia punya leverage yang lebih rendah,” imbuh Kevin. 

    Di sisi lain, Kevin menggambarkan bahwa pasar properti Filipina tengah menghadapi tekanan akibat kelebihan pasokan kondominium dan eksodus POGO (Philippines Offshore Gaming Operators) exit, yang berdampak pada sewa ruang kantor.

    Pasar Malaysia dan Singapura memang memiliki valuasi P/E lebih tinggi, tetapi karakteristiknya berbeda karena dominasi struktur Real Estate Investment Trust atau yang dikenal dengan REITs.

    Terkait prospek ke depan, Kevin menyebut ada dua sisi katalis yang harus dicermati. Di satu sisi, penurunan suku bunga BI akan memperbesar peluang peningkatan likuiditas dan permintaan. Namun di sisi lain, ancaman penurunan penjualan akibat ketidakpastian ekonomi global dan potensi kenaikan suku bunga KPR menjadi risiko yang tak bisa diabaikan.