Whoosh Dinaiki 240.000 Penumpang Selama Libur Hari Raya Idul Fitri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– PT Kereta Cepat Indonesia China (
KCIC
) mencatat adanya lonjakan
penumpang
yang menggunakan
Whoosh
mencapai 240.000 penumpang.
Pada Rabu (2/4/2025), penumpang yang menggunakan kereta api cepat mencapai 21.000 penumpang per hari.
Berdasarkan rincian, 11.000 penumpang berangkat dari Stasiun Halim, dan 10.000 lainnya dari Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar.
“Total penumpang di masa
libur Lebaran
mencapai 240.000 penumpang, dengan jumlah tertinggi sementara dalam satu hari terjadi pada Rabu (2/4/2025), yakni 21 ribu penumpang per hari,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, melalui keterangan resmi, Kamis (3/4/2025).
Sebanyak 75 persen penumpang Whoosh dari Stasiun Halim turun di Stasiun Padalarang, lalu melanjutkan perjalanan ke Bandung menggunakan Kereta Api (KA) Feeder, kendaraan pribadi, atau moda transportasi umum lainnya.
“Tren ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk berwisata ke Bandung dan sekitarnya dalam mengisi libur Lebaran,” ungkap Eva.
Eva mengungkapkan, sekitar 15.000 tiket terjual pada Kamis (3/4/2025) dan diprediksi akan terus meningkat hingga akhir pekan.
“KCIC memperkirakan lonjakan penumpang akan terus terjadi hingga akhir pekan, dengan potensi puncak volume penumpang mencapai 24.000 per hari menjelang berakhirnya cuti bersama,” ujar Eva.
Untuk memberikan fleksibilitas dalam perubahan jadwal perjalanan serta pembatalan tiket di masa libur Lebaran, bisa dilakukan secara
online
.
Pembatalan serta perubahan jadwal keberangkatan secara
online
bisa dilakukan khusus untuk transaksi menggunakan aplikasi Whoosh dan website ticket.
kcic
.co.id.
“Pembatalan tiket dapat dilakukan secara
online
maupun
offline
maksimal 2 jam sebelum keberangkatan, dengan pengembalian dana dalam maksimal 1×24 jam sebesar 75 persen dari bea tiket. Sedangkan perubahan jadwal secara
online
bisa dilakukan hingga 5 menit sebelum keberangkatan, sedangkan secara
offline
dapat dilakukan hingga 15 menit setelah keberangkatan di loket stasiun,” tutur Eva.
“Perubahan jadwal yang pertama kali dilakukan tidak dikenakan biaya, dengan syarat tarif jadwal baru sama atau lebih rendah dari tiket sebelumnya. Adapun untuk perubahan jadwal kedua dan seterusnya akan dilakukan pengembalian dana maksimal 1×24 jam sebesar 75 persen dari bea tiket awal,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Perusahaan: PT Kereta Cepat Indonesia China
-
/data/photo/2025/03/27/67e562a531dbe.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Whoosh Dinaiki 240.000 Penumpang Selama Libur Hari Raya Idul Fitri Megapolitan 4 April 2025
-

Whoosh Jadi Transportasi Baru Favorit Libur Lebaran, Volume Penumpang Capai 21 Ribu Per Hari
PIKIRAN RAKYAT – Jumlah penumpang yang juga bisa disebut pemudik terus bertambah selama periode lebaran. PT KCIC mencatat adanya lonjakan jumlah penumpang selama periode libur Lebaran 2025 hingga 21 ribu per hari.
Hingga Rabu, 2 April 2025, total penumpang di masa libur lebaran mencapai 240 ribu penumpang, dengan jumlah tertinggi sementara dalam satu hari terjadi pada Rabu, 2 April 2025, yakni 21 ribu penumpang per hari. Pada hari tersebut, 11 ribu penumpang berangkat dari Stasiun Halim, sementara 10 ribu lainnya dari Stasiun Padalarang dan Tegalluar. Artinya masih banyak pemudik atau penumpang yang melakukan perjalanan ke Bandung.
Sebanyak 75% penumpang dari Halim turun di Stasiun Padalarang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan KA Feeder, kendaraan pribadi, atau berbagai pilihan intermoda yang tersedia. Tren ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk berwisata ke Bandung dan sekitarnya dalam mengisi libur Lebaran.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, untuk keberangkatan Kamis, 3 April 2025, tiket yang telah terjual mencapai 15 ribu tiket. KCIC memproyeksikan jumlah penumpang hari ini akan kembali menyentuh angka 21 ribu atau lebih seiring penjualan yang masih terus berlangsung secara online dan offline hingga keberangkatan terakhir pukul 21.25 WIB.
“KCIC memperkirakan lonjakan penumpang akan terus terjadi hingga akhir pekan, dengan potensi puncak volume penumpang mencapai 24 ribu per hari menjelang berakhirnya cuti bersama,” ujar Eva.
Untuk kenyamanan pelanggan, KCIC memberikan fleksibilitas dalam perubahan jadwal dan pembatalan tiket di masa libur lebaran kali secara online. Fitur pembatalan dan perubahan online tersebut khusus untuk transasksi menggunakan Aplikasi Whoosh dan website ticket.kcic.co.id.
Pembatalan tiket dapat dilakukan secara online maupun offline maksimal 2 jam sebelum keberangkatan, dengan pengembalian dana dalam maksimal 1×24 jam sebesar 75% dari bea tiket.
Sedangkan perubahan jadwal secara online bisa dilakukan hingga 5 menit sebelum keberangkatan, sedangkan secara offline dapat dilakukan hingga 15 menit setelah keberangkatan di loket stasiun.
Perubahan jadwal yang pertama kali dilakukan tidak dikenakan biaya, dengan syarat tarif jadwal baru sama atau lebih rendah dari tiket sebelumnya. Adapun untuk perubahan jadwal ke dua dan seterusnya akan dilakukan pengembalian dana maksimal 1×24 jam sebesar 75% dari bea tiket awal.
Eva menambahkan, inovasi pembatalan dan perubahan jadwal secara online ini KCIC hadirkan untuk memberikan kemudahan kepada seluruh dalam mengatur perjalanan mereka di masa libur lebaran kali ini.
“Kami mengimbau seluruh penumpang untuk merencanakan perjalanan dengan baik, memilih jadwal yang sesuai, dan tiba di stasiun lebih awal. Dengan layanan yang cepat, modern, dan terintegrasi, kami berharap seluruh pelanggan dapat menikmati perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan selama libur Lebaran ini,” tutup Eva.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Simpan Tiket Whoosh! Nikmati Gratis Masuk Wisata hingga Diskon Kuliner dan Hotel
PIKIRAN RAKYAT – Momen libur Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk berwisata bersama keluarga dan orang terdekat.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh memberikan penawaran menarik bagi para penumpang dengan menghadirkan promo gratis masuk dan diskon di 22 destinasi wisata, kuliner, dan hotel.
Program ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi para penumpang Whoosh, sekaligus mendukung sektor pariwisata di wilayah Jakarta, Bandung, dan sekitarnya.
Apa yang ditawarkan oleh KCIC?
KCIC menawarkan berbagai keuntungan bagi penumpang Whoosh, antara lain:
– Tiket masuk gratis ke 8 destinasi wisata populer.
– Diskon hingga 25% di berbagai restoran dan tempat makan.
– Potongan harga kamar hotel hingga 30%.
– Layanan shuttle gratis dari stasiun Whoosh ke beberapa destinasi pilihan.
Promo ini berlaku bagi seluruh penumpang Kereta Cepat Whoosh yang memiliki tiket perjalanan.
Promo ini berlaku selama periode libur Lebaran 2025, dan kemungkinan akan berlanjut. Untuk informasi lebih lanjut mengenai periode promo, penumpang dapat menghubungi pihak KCIC atau mitra yang bersangkutan.
Berikut adalah daftar 22 destinasi wisata, kuliner, dan hotel yang bekerja sama dengan KCIC:
Destinasi Wisata & Hiburan:
– Dusun Bambu: Gratis tiket masuk, shuttle gratis dari Stasiun Padalarang.
– Dago Dream Park: Gratis tiket masuk, shuttle gratis dari Stasiun Padalarang.
Penumpang memadati stasiun kereta cepat Whoosh.
– Floating Market: Gratis tiket masuk.
– Farmhouse: Gratis tiket masuk.
– The Great Asia Africa: Gratis tiket masuk.
– Tepi Kota Healing: Gratis tiket masuk.
– Tepi Danau: Gratis tiket masuk.
– The Lodge Maribaya: Gratis tiket masuk, diskon 20 persen F&B dan kamar penginapan.
– Wahoo Waterworld: Diskon 10 persen tiket masuk, promo buy 2 get 1 setiap hari Jumat.
– The Parlor Hills: 1 tiket berlaku untuk 5 orang, diskon 20 persen F&B dine-in.
– Trans Studio Mall Bandung: Diskon 5-50 persen pembelian produk fesyen atau F&B di gerai tertentu.
Kuliner:
– Baker Street: Diskon 15 persen F&B dine-in.
Layanan Shuttle Gratis:
– Mason Pine Hotel: Gratis shuttle Stasiun Padalarang – Hotel Mason Pine.
– Jatinangor National Golf & Resort: Gratis shuttle Stasiun Tegalluar – Jatinangor Golf.
– The Grand Outlet: Gratis shuttle Stasiun Karawang – The Grand Outlet.
– Summarecon Mall Bandung: Gratis shuttle Stasiun Tegalluar – Summarecon Mall Bandung.
Hotel dan Akomodasi:
– Swiss Belhotel: Diskon 15 persen pemesanan kamar, diskon 15 persen F&B dine-in.
– Zest Hotel: Diskon 15 persen pemesanan kamar, diskon 15 persen F&B dine-in.
– Crowne Plaza Hotel: Diskon 25 persen pemesanan kamar, diskon 25 persen F&B dine-in.
– Hotel Hilton Bandung: Diskon 10 persen pemesanan kamar, Diskon 15 persen F&B dine-in, diskon 15 persen treatment di Jiwa Spa by Kamar.
– Bobopod dan Bobocabin: Diskon 10-30 persen pemesanan kamar.
– Premier Best Western The Hive: Diskon 20 persen pemesanan kamar, diskon 20 persen F&B dine-in.
Diketahui, promo ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para penumpang setia Whoosh, dan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan layanan kereta cepat.
Kemudian, promo ini dirancang dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi lokal di wilayah Jakarta, Bandung, dan sekitarnya, serta memberi nilai tambah kepada penumpang.
Untuk menikmati promo ini, penumpang cukup menunjukkan tiket Kereta Cepat Whoosh di loket atau kasir masing-masing destinasi untuk mendapatkan keuntungan yang ditawarkan.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Whoosh Lebih Banyak Digunakan Pelancong Ketimbang Pemudik Lebaran
JAKARTA – Corporate Communication Manager PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti mengatakan profil penumpang yang menggunakan Whoosh (kereta cepat) didominasi para pelancong untuk berwisata dari Jakarta – Bandung atau sebaliknya bukan pemudik.
“Whoosh ini masih tetap ramai, kerana banyak penumpang yang memanfaatkan untuk berlibur dari Jakarta ke Bandung, maupun dari Bandung ke Jakarta. Bukan untuk mudik, walau memang ada yang menggunakan Whoosh untuk mudik ya,” kata Emir Monti saat ditemui Antara di Stasiun Whoosh, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, banyaknya yang memanfaatkan Whoosh sebagai transportasi dari Jakarta-Bandung maupun sebaliknya, karena adanya kemudahan layanan transportasi yang sudah terintegrasi hingga ke Stasiun Whoosh.
Tidak hanya itu, jarak tempuh yang lumayan jauh dan kondisi jalan yang cukup padat ketika musim libur Lebaran seperti saat ini, menjadi pemicu meningkatnya peminat kereta api cepat ini.
“Jadi, memang dengan rute yang relatif singkat ya, 30 menit Whoosh ini sudah seperti layaknya kereta commuter. Jadi memang untuk perjalanan mudik atau balik tetap ada yang gunakan, tapi memang saat ini, Whoosh masih didominasi oleh penumpang berlibur baik secara berkeluarga, rombongan maupun secara individu,” ujar dia.
Pada masa libur Lebaran 2025, KCIC telah menjual lebih dari 210 ribu tiket Whoosh ke berbagai tujuan. Meskipun stasiun dipadati penumpang, arus penumpang dari dan menuju Stasiun Whoosh tetap terjaga dengan baik berkat dukungan berbagai moda transportasi penghubung.
“Karena Whoosh ini juga sudah terkoneksi dengan Bandara Soekarno-Hatta dan juga Bandara Halim Perdana Kusuma melalui shuttle maupun bis yang tersedia di stasiun,” tutur dia.
Randi Hazam Prasetyo (38) salah satu penumpang mengakui Whoosh merupakan transportasi yang nyaman dan aman untuk membawa keluarga kecilnya berlibur dari Bandung ke Jakarta.
“Kami menggunakan Whoosh bukan untuk mudik, kebetulan untuk liburan dari Bandung ke Jakarta dan ini mau balik ke Bandung lagi,” kata Randi Hazam Prasetyo.
Menurut dia, menggunakan Whoosh merupakan pilihan terbaik di saat musim libur Lebaran seperti saat ini. Tidak hanya menghindari jalur lalu lintas yang padat, harga yang cukup terjangkau menjadi alasan tersendiri Whoosh dijadikan sebagai pilihan untuk membawa dirinya dan keluarga dari Bandung ke Jakarta.
Hal senada disampaikan Helmi Maulana mengakui Whoosh masih jadi pilihan utama ketika dirinya dan keluarganya ingin melakukan eksplorasi Bandung, Jawa Barat.
Meski tidak membawa kendaraan pribadi selama berlibur ke Bandung, dirinya merasa lebih nyaman menggunakan transportasi online yang sangat memudahkan pergerakan mereka untuk menuju lokasi tujuan mereka.
“Memang kami kalau berlibur tidak banyak memetakan lokasi wisata. Tapi, kami hanya tertuju satu tujuan dan bahkan hanya menikmati suasana hotel aja. Jadi pakai transportasi online sudah cukup,” ujar Helmy.
Meski Randy dan Helmi memanfaatkan Whoosh sebagai moda transportasi untuk berlibur ke Bandung, berbeda dengan Aditya Mulia yang justru sengaja memanfaatkan Whoosh sebagai jembatan dirinya untuk bisa sampai ke Bandung bertemu sanak saudara.
“Saya baru pertama kali menggunakan Whoosh untuk mudik,” ujar Aditya.
Meski memiliki tujuan dan pemanfaatan yang bereda dalam menggunakan transportasi Whoosh, ketiganya memiliki ketertarikan yang sama ketika menggunakan Whoosh, yakni catatan waktu yang cepat, murah dan juga mudah untuk dijangkau.
-

Whoosh Layani 210 Ribu Penumpang Selama Libur Lebaran 2025
JABAR EKSPRES – PT Kereta Cepat China (KCIC) atau Whoosh layani 210.000 lebih penumpang selama masa Angkutan Lebaran 2025.
“Pada masa libur Lebaran 2025, KCIC telah menjual lebih dari 210 ribu tiket Whoosh ke berbagai tujuan,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dikutip dari ANTARA, Kamis (3/4/2025).
Ia mengatakan KCIC terus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang terintegrasi, sehingga perjalanan pelanggan semakin lancar dari dan menuju Stasiun Whoosh.
“Kami melihat peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, dan intermoda berperan penting dalam memperlancar mobilitas mereka dari dan menuju Stasiun Whoosh,” ucapnya.
BACA JUGA: Atasi Kemacetan, Contraflow di Tol Jagorawi Arah Puncak Bogor Dihentikan
Selain itu, Eva menambahkan, KCIC mengoperasikan 62 perjalanan reguler per hari, meningkat 20 persen dibanding angkutan Lebaran tahun lalu yang hanya mencapai 52 perjalanan per hari.
“Dengan peningkatan jumlah perjalanan ini, kapasitas tempat duduk harian pun bertambah menjadi 37.262 tempat duduk, naik dari 31.252 tempat duduk per hari pada tahun lalu,” ujarnya.
Ia menjelaskan peningkatan kapasitas ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah penumpoang, terutama pada tanggal-tangga favorit yang diprediksi terjadi pada periode setelah Lebaran.
BACA JUGA: H+3 Lebaran, Arus Lalu Lintas Jalur Ciwidey Kawah Putih Macet Total
Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan membeli tiket secara online supaya perjalanan lebih lancar dan nyaman.
Untuk menambah perlajanan selama libur lebaran, penumpang diimbau untuk memanfaatkan layanan intermoda yang tersedia di setiap stasiun Whoosh supaya perjalanan lebih nyaman dan efisien.
“Pastikan memilih akses yang sesuai dan tiba di stasiun minimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan untuk menghindari keterlambatan. Momen liburan ini adalah waktu yang berharga, jadi rencanakan perjalanan dengan baik agar pengalaman bepergian bersama Whoosh semakin menyenangkan.” Kata Eva.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5179834/original/071751100_1743659437-5649e39f-9889-4268-afdc-a18014514f14.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Whoosh Padat Selama Libur Lebaran 2025, Penumpang Capai 21 Ribu Orang per Hari – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – PT KCIC mencatat lonjakan jumlah penumpang selama periode libur Lebaran 2025. Hingga Rabu, 2 April 2025, total penumpang kereta cepat Whoosh di masa libur lebaran mencapai 240 ribu orang, dengan jumlah tertinggi sementara dalam satu hari terjadi pada H+2 Lebaran, Rabu (2/4/2025) yakni 21 ribu penumpang per hari.
Pada hari tersebut, 11 ribu penumpang Whoosh berangkat dari Stasiun Halim, sementara 10 ribu lainnya dari Stasiun Padalarang dan Tegalluar.
Sebanyak 75% penumpang dari Halim turun di Stasiun Padalarang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan KA Feeder, kendaraan pribadi, atau berbagai pilihan intermoda yang tersedia. Tren ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk berwisata ke Bandung dan sekitarnya dalam mengisi libur Lebaran.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, untuk keberangkatan Kamis (3/4/2025), tiket yang telah terjual mencapai 15 ribu.
KCIC memproyeksikan jumlah penumpang hari ini akan kembali menyentuh angka 21 ribu atau lebih seiring penjualan yang masih terus berlangsung secara online dan offline hingga keberangkatan terakhir pukul 21.25.
“KCIC memperkirakan lonjakan penumpang akan terus terjadi hingga akhir pekan, dengan potensi puncak volume penumpang mencapai 24 ribu per hari menjelang berakhirnya cuti bersama,” ujar Eva dalam keterangannya, Kamis.
Untuk kenyamanan pelanggan, KCIC memberikan fleksibilitas dalam perubahan jadwal dan pembatalan tiket di masa libur lebaran kali secara online. Fitur pembatalan dan perubahan online tersebut khusus untuk transasksi menggunakan Aplikasi Whoosh dan website ticket.kcic.co.id.
-

Libur Lebaran, Penumpang Whoosh Capai 21.000 Per Hari
Jakarta, Beritasatu.com – KCIC mencatat lonjakan jumlah penumpang Whoosh selama periode libur Lebaran 2025. Hingga Rabu (2/4/2025), total penumpang pada masa libur Lebaran mencapai 240.000 penumpang, dengan jumlah tertinggi sementara dalam satu hari terjadi pada Rabu (2/4/2025), yakni 21.000 penumpang per hari.
Pada hari tersebut, 11.000 penumpang Whoosh berangkat dari Stasiun Halim, sementara 10.000 lainnya dari Stasiun Padalarang dan Tegalluar. Sebanyak 75% penumpang dari Halim turun di Stasiun Padalarang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan KA Feeder, kendaraan pribadi, atau berbagai pilihan intermoda yang tersedia.
“Tren ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat untuk berwisata ke Bandung dan sekitarnya dalam mengisi libur Lebaran,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, Kamis (3/4/2025).
Eva lebih jauh menjelaskan, untuk keberangkatan Kamis ini, tiket yang telah terjual mencapai 15.000 tiket. KCIC memproyeksikan jumlah penumpang hari ini akan kembali menyentuh angka 21.000 atau lebih, seiring penjualan yang masih terus berlangsung secara online dan offline hingga keberangkatan terakhir pukul 21.25 WIB.
“KCIC memperkirakan lonjakan penumpang Whoosh akan terus terjadi hingga akhir pekan, dengan potensi puncak volume penumpang mencapai 24.000 per hari menjelang berakhirnya cuti bersama,” ujar Eva.
Eva mengatakan, untuk kenyamanan pelanggan, KCIC memberikan fleksibilitas dalam perubahan jadwal dan pembatalan tiket di masa libur lebaran kali secara online. Fitur pembatalan dan perubahan online tersebut khusus untuk transasksi menggunakan Aplikasi Whoosh dan website ticket.kcic.co.id.
Pembatalan tiket dapat dilakukan secara online maupun offline maksimal 2 jam sebelum keberangkatan, dengan pengembalian dana dalam maksimal 1×24 jam sebesar 75% dari bea tiket.
“Perubahan jadwal secara online bisa dilakukan hingga 5 menit sebelum keberangkatan, sedangkan secara offline dapat dilakukan hingga 15 menit setelah keberangkatan di loket stasiun,” kata Eva.
Menurut Eva, perubahan jadwal pemberangkatan Whoosh yang pertama kali dilakukan tidak dikenakan biaya, dengan syarat tarif jadwal baru sama atau lebih rendah dari tiket sebelumnya.
“Untuk perubahan jadwal Whoosh kedua dan seterusnya akan dilakukan pengembalian dana maksimal 1×24 jam sebesar 75% dari bea tiket awal,” kata Eva terkait penumpang pada saat libur Lebaran.
-

KCIC banyak dimanfaatkan para pelancong bukan pemudik
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
KCIC banyak dimanfaatkan para pelancong bukan pemudik
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 02 April 2025 – 21:23 WIBElshinta.com – Corporate Communication Manager PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti mengatakan profil penumpang yang menggunakan Whoosh (kereta cepat) didominasi para pelancong untuk berwisata dari Jakarta – Bandung atau sebaliknya bukan pemudik.
“Whoosh ini masih tetap ramai, kerana banyak penumpang yang memanfaatkan untuk berlibur dari Jakarta ke Bandung, maupun dari Bandung ke Jakarta. Bukan untuk mudik, walau memang ada yang menggunakan Whoosh untuk mudik ya,” kata Emir Monti saat ditemui ANTARA di Stasiun Whoosh, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, banyaknya yang memanfaatkan Whoosh sebagai transportasi dari Jakarta-Bandung maupun sebaliknya, karena adanya kemudahan layanan transportasi yang sudah terintegrasi hingga ke Stasiun Whoosh.
Tidak hanya itu, jarak tempuh yang lumayan jauh dan kondisi jalan yang cukup padat ketika musim libur Lebaran seperti saat ini, menjadi pemicu meningkatnya peminat kereta api cepat ini.
“Jadi, memang dengan rute yang relatif singkat ya, 30 menit Whoosh ini sudah seperti layaknya kereta commuter. Jadi memang untuk perjalanan mudik atau balik tetap ada yang gunakan, tapi memang saat ini, Whoosh masih didominasi oleh penumpang berlibur baik secara berkeluarga, rombongan maupun secara individu,” ujar dia.
Pada masa libur Lebaran 2025, KCIC telah menjual lebih dari 210 ribu tiket Whoosh ke berbagai tujuan. Meskipun stasiun dipadati penumpang, arus penumpang dari dan menuju Stasiun Whoosh tetap terjaga dengan baik berkat dukungan berbagai moda transportasi penghubung.
“Karena Whoosh ini juga sudah terkoneksi dengan Bandara Soekarno-Hatta dan juga Bandara Halim Perdana Kusuma melalui shuttle maupun bis yang tersedia di stasiun,” tutur dia.
Ditemui oleh ANTARA, Randi Hazam Prasetyo (38) salah satu penumpang mengakui Whoosh merupakan transportasi yang nyaman dan aman untuk membawa keluarga kecilnya berlibur dari Bandung ke Jakarta.
“Kami menggunakan Whoosh bukan untuk mudik, kebetulan untuk liburan dari Bandung ke Jakarta dan ini mau balik ke Bandung lagi,” kata Randi Hazam Prasetyo.
Menurut dia, menggunakan Whoosh merupakan pilihan terbaik di saat musim libur Lebaran seperti saat ini. Tidak hanya menghindari jalur lalu lintas yang padat, harga yang cukup terjangkau menjadi alasan tersendiri Whoosh dijadikan sebagai pilihan untuk membawa dirinya dan keluarga dari Bandung ke Jakarta.
Hal senada disampaikan Helmi Maulana mengakui Whoosh masih jadi pilihan utama ketika dirinya dan keluarganya ingin melakukan eksplorasi Bandung, Jawa Barat.
Meski tidak membawa kendaraan pribadi selama berlibur ke Bandung, dirinya merasa lebih nyaman menggunakan transportasi online yang sangat memudahkan pergerakan mereka untuk menuju lokasi tujuan mereka.
“Memang kami kalau berlibur tidak banyak memetakan lokasi wisata. Tapi, kami hanya tertuju satu tujuan dan bahkan hanya menikmati suasana hotel aja. Jadi pakai transportasi online sudah cukup,” ujar Helmy.
Meski Randy dan Helmi memanfaatkan Whoosh sebagai moda transportasi untuk berlibur ke Bandung, berbeda dengan Aditya Mulia yang justru sengaja memanfaatkan Whoosh sebagai jembatan dirinya untuk bisa sampai ke Bandung bertemu sanak saudara.
“Saya baru pertama kali menggunakan Whoosh untuk mudik,” ujar Aditya.
Meski memiliki tujuan dan pemanfaatan yang bereda dalam menggunakan transportasi Whoosh, ketiganya memiliki ketertarikan yang sama ketika menggunakan Whoosh, yakni catatan waktu yang cepat, murah dan juga mudah untuk dijangkau.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/04/02/67ecf89466d8f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Warga Mudik Naik Whoosh: Biasanya Pakai Mobil Macet di Tol Megapolitan 2 April 2025
Cerita Warga Mudik Naik Whoosh: Biasanya Pakai Mobil Macet di Tol
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Kereta Api Cepat
atau
Whoosh
menjadi pilihan warga untuk mudik dan berlibur ke Kota Bandung, Jawa Barat pada hari ketiga Lebaran, Rabu (2/4/2025).
Salah satu penumpang asal Bandung Yudi (42) menggunakan Whoosh untuk mudik pulang kampung ke Bandung.
Dia mengaku baru sempat pulang ke Bandung karena baru menyelesaikan pekerjaannya. Dia memilih naik Whoosh karena menghindari macet di tol.
“Karena lebarannya di Jakarta dahulu, mau pulang ke Bandung masih macet juga jalan tol jadi mutusin hari ketiga dan naik
kereta api cepat
,” ungkap Yudi di Stasiun Kereta Cepat Halim, Rabu (2/4/2025).
Yudi menjelaskan dirinya baru pertama kali menggunakan kereta api cepat untuk memangkas waktu tempuh.
“Iya, ini baru pertama kali naik sih, memangkas waktu banget sih karena biasanya naik mobil macet-macetan panjang apalagi pas Lebaran,” ujar Yudi.
Berbeda dengan Yudi, penumpang asal Jakarta, Shela (30) mengaku memilih Whoosh karena lebih efisien waktunya.
“Liburan setelah Lebaran kemarin, mutusin naik kereta cepat karena ya efisien waktunya lebih cepat dibandingkan naik mobil,” ungkap Shela.
Shela mengaku sudah dua kali menaiki kereta api cepat ke Bandung untuk berwisata. Sebelumnya dia menaiki Whoosh untuk keperluan pekerjaan.
“Tidak terlalu lama di jalan, kalau kereta biasa agak lama ya, sekitar 2 jam,” ungkap dia.
Sebelumnya, jumlah penumpang Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim melonjak pada hari ketiga Lebaran, Rabu (2/4/2025).
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sebanyak 16.000 tiket sudah terjual pada siang hari ini.
“Ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena biasanya 16 ribu tiket tersebut terjual dalam satu hari penuh,” kata Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti saat ditemui di lokasi pada Rabu siang.
Emir memperkirakan bahwa jumlah penumpang akan terus meningkat hingga mencapai 20.000 orang pada hari ini.
“Kemungkinan ini akan sama ramainya dengan kemarin di hari kedua Lebaran, yaitu tanggal 1 April, di mana KCIC melayani sebanyak 20 ribu penumpang,” ungkap Emir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Okupansi Whoosh Capai 95 di Hari ke-2 Idulfitri
JAKARTA – Memasuki hari kedua Lebaran atau 1 April 2025, Whoosh masih tetap dipadati masyarakat yang ingin bepergian. Berdasarkan data, okupansi Whoosh pada keberangkatan pagi hari ini dari stasiun Halim menuju Bandung, mulai pukul 07.00 hingga 13.00 memiliki okupansi 95 persen.
Sementara itu, untuk perjalanan siang hingga sore hari, jumlah penumpang juga terus meningkat dengan tingkat keterisian mendekati 50 persen pada setiap jadwal perjalanan dan terus bertambah seiring penjualan yang masih terus berlangsung.
“KCIC melihat adanya perubahan pola mobilitas penumpang pasca hari raya Idulfitri. Kini banyak penumpang yang berangkat menuju berbagai destinasi wisata di Bandung dan Karawang dengan mengguanakan Whoosh untuk menikmati perjalanan yang lebih cepat dan nyaman,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, dalam keterangan kepada media, Selasa, 1 April.
Eva menambahkan, untuk memberikan pengalaman liburan yang lebih menyenangkan, KCIC mengajak penumpang Whoosh untuk memanfaatkan berbagai promo destinasi yang telah disiapkan.
Melalui program ini, penumpang Whoosh bisa menikmati berbagai keuntungan di 22 destinasi wisata, seperti tiket masuk gratis, diskon F&B hingga 25 persen serta potongan harga kamar penginapan hingga 30 persen. Selain itu, tersedia layanan shuttle gratis dari stasiun tertentu ke beberapa destinasi pilihan.
Berikut Adalah 22 Destinasi Wisata yang Bekerjasama dengan KCIC:
Destinasi Wisata & Hiburan
1. Dusun Bambu: Free tiket masuk, Free shuttle dari Stasiun Padalarang
2. The Lodge Maribaya: Free tiket masuk, Diskon 20 persen F&B dan kamar penginapan
3. Dago Dream Park: Free tiket masuk, Free shuttle dari Stasiun Padalarang
4. Floating Market: Free tiket masuk
5. Farmhouse: Free tiket masuk
6. The Great Asia Africa: Free tiket masuk
7. Tepi Kota Healing: Free tiket masuk
8. Tepi Danau: Free tiket masuk
9. Wahoo Waterworld: Diskon 10 persen tiket masuk, Buy 2 Get 1 setiap hari Jumat
10. The Parlor Hills: 1 Tiket berlaku untuk 5 orang, Diskon 20 persen F&B dine-in
11. Trans Studio Mall Bandung: Diskon 5 – 50 persen pembelian produk fesyen atau F&B di gerai tertentu
Kuliner
12. Baker Street: Diskon 15 persen F&B dine-in
Hotel & Akomodasi
13. Swiss Belhotel: Diskon 15 persen pemesanan kamar, Diskon 15 persen F&B dine-in
14. Zest Hotel: Diskon 15 persen pemesanan kamar, Diskon 15 persen F&B dine-in
15. Crowne Plaza Hotel: Diskon 25 persen pemesanan kamar, Diskon 25 persen F&B dine-in
16. Hotel Hilton Bandung: Diskon 10 persen pemesanan kamar, Diskon 15 persen F&B dine-in, Diskon 15 persen treatment di Jiwa Spa by Kamma
17. Bobopod & Bobocabin: Diskon 10 – 30 persen pemesanan kamar
18. Premier Best Western The Hive: Diskon 20 persen pemesanan kamar, Diskon 20 persen F&B dine-in
Layanan Shuttle Gratis
19. Mason Pine Hotel: Free shuttle Stasiun Padalarang – Hotel Mason Pine
20. Jatinangor National Golf & Resort: Free shuttle Stasiun Tegalluar – Jatinangor Golf
21. The Grand Outlet: Free shuttle Stasiun Karawang – The Grand Outlet
22. Summarecon Mall Bandung: Free shuttle Stasiun Tegalluar – Summarecon Mall Bandung
“Kami berharap program ini bisa semakin mendorong masyarakat untuk berwisata menggunakan transportasi publik sekaligus mendukung sektor pariwisata di berbagai daerah,” tutup Eva.