Perusahaan: PT Kereta Api Indonesia

  • Kereta Kilat Pajajaran Muncul, Airlangga: Whoosh Jalan Terus

    Kereta Kilat Pajajaran Muncul, Airlangga: Whoosh Jalan Terus

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto angkat bicara soal kemunculan layanan Kereta Api Kilat Pajajaran dan potensi dampaknya terhadap Kereta Cepat Whoosh.

    Airlangga menuturkan, Kereta Cepat Whoosh akan tetap beroperasi meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mengumumkan rencana layanan Kereta Api Kilat Pajajaran.

    “Silakan saja, tidak apa-apa, Whoosh [tetap] jalan terus,” ujar Airlangga singkat saat di acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2025 di Jakarta pada Sabtu (29/11/2025).

    Adapun, Kereta Api Kilat Pajajaran merupakan layanan baru hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT KAI.

    Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi telah memaparkan rencana kereta cepat rute Pajajaran yang akan menghubungkan Jakarta–Bandung dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam, bahkan dapat dipersingkat hingga 1 jam.

    “Pengembangan kereta listrik dari Padalarang ke Cicalengka. Lalu, pembangunan jalur Nambo-Citayam. Kelima, Kereta Kilat Pajajaran akan memangkas waktu tempuh relatif sangat cepat, Gambir–Bandung menjadi sekitar 1,5 jam,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jawa Barat, Sabtu (29/11/2025).

    Adapun, layanan kereta api kilat tersebut juga direncanakan terhubung hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

    KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa seluruh rencana pengembangan perkeretaapian di Jawa Barat memerlukan dukungan pembiayaan yang kuat.

    Dia berharap sinergi antara Pemda Jawa Barat, PT KAI, dan para mitra lainnya dapat terjalin dengan baik agar berbagai program strategis tersebut dapat segera diwujudkan.

  • 717 Ribu Tiket Kereta Api Libur Nataru Sudah Terjual, Rute Jakarta-Surabaya Paling Laris

    717 Ribu Tiket Kereta Api Libur Nataru Sudah Terjual, Rute Jakarta-Surabaya Paling Laris

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 717.203 tiket kereta api jarak jauh sudah terjual untuk periode perjalanan pada Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Ada 10 relasi perjalanan yang diminati paling banyak.

    Vice President Corporate Communications KAI, Anne Purba mengatakan KAI sudah menjual sebanyak 717.203 tiket, atau setara 23,92 persen dari total 2.998.128 tempat duduk yang disediakan untuk periode perjalanan 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

    “Relasi Jakarta-Surabaya menjadi pilihan bagi pelanggan yang ingin berlibur maupun bersilaturahmi, karena kedua kota menawarkan beragam aktivitas,” kata Anne dalam keterangan resmi, Sabtu (29/11/2025).

    Beberapa destinasi dinilai jadi pilihan, seperti kawasan Kota Tua, Ancol, dan Taman Mini di Jakarta, hingga wisata sejarah dan kuliner seperti Tunjungan, Monumen Kapal Selam, dan Kenjeran di Surabaya.

    Pada relasi Jakarta-Solo, tingginya pemesanan mencerminkan kuatnya daya tarik wisata budaya seperti Keraton Surakarta, batik Laweyan, Ngarsopuro, serta kawasan Tawangmangu.

    Informasi, relasi Jakarta-Surabaya dan sebaliknya mencatatkan pemenasan tertinggi oleh calon penumpang. Misalnya, KA Airlangga Surabaya Pasar Turi – Pasarsenen telah dipesan 21.210 pelanggan. Relasi sebaliknya, Pasarsenen-Surabaya Pasar Turi sudah dipesan 21.143 pelanggan.

     

  • Banjir Surut, PT KAI Aktifkan Kembali Rute ke Bandara Internasional Minangkabau
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 November 2025

    Banjir Surut, PT KAI Aktifkan Kembali Rute ke Bandara Internasional Minangkabau Regional 29 November 2025

    Banjir Surut, PT KAI Aktifkan Kembali Rute ke Bandara Internasional Minangkabau
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com
    – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional Sumatera Barat telah membuka kembali rute Stasiun Pulau Aie-Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Kayu Tanam-BIM setelah sempat dihentikan akibat banjir.
    Penutupan sementara kedua rute tersebut berlangsung sejak Kamis (27/11/2025).
    “Rute ke Bandara Internasional Minangkabau yang sempat kita tutup, kini telah kita buka lagi. Semua rute sekarang sudah normal,” ungkap Kepala Humas PT KAI Sumbar, Reza Shahab, saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Sabtu (29/11/2025).
    Reza menambahkan bahwa PT KAI telah memastikan keamanan jalur rel Duku-BIM.
    Keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap pengoperasian kereta api di wilayah tersebut.
    Oleh karena itu, pengecekan jalur secara menyeluruh dilakukan sebelum keputusan normalisasi perjalanan ditetapkan.
    “Setiap pengoperasian KA selalu kami dahului dengan pemeriksaan ketat oleh tim prasarana, pengamanan, dan operasional. Kami ingin memastikan bahwa seluruh aspek keselamatan benar-benar terpenuhi sebelum perjalanan kembali dibuka,” jelas Reza.
    Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemantauan kondisi cuaca dan potensi gangguan di lintas operasional.
    Upaya ini dilakukan untuk memastikan layanan kereta api tetap andal dan responsif terhadap kondisi lapangan.
    “Petugas KAI Divre II Sumbar juga masih disiagakan di titik-titik strategis untuk memantau perkembangan situasi di lokasi dan untuk memastikan operasional pelayanan perjalanan KA tetap berlangsung dengan aman dan lancar,” tambah Reza.
    Dengan dibukanya kembali rute tersebut, PT KAI berharap masyarakat dapat kembali menggunakan layanan kereta api dengan aman dan nyaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI Logistik Angkut 19 Juta Ton Barang, Batu Bara Masih Dominan

    KAI Logistik Angkut 19 Juta Ton Barang, Batu Bara Masih Dominan

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mengangkut 19 juta ton barang pada periode Januari-Oktober 2025. Batu bara masih menjadi yang dominan dengan volume 14,2 juta ton.

    VP of Corporate Secretary KAI Logistik Dwi Wulandari mengatakan, angkutan batu bara menggunakan kereta api masih menjadi pilihan di berbagai wilayah.

    “Hingga Oktober 2025, KAI Logistik telah berhasil mengelola lebih dari 19 juta ton barang. Capaian ini terdiri dari beragam komoditas utama, di antaranya angkutan batu bara yang masih mendominasi yakni sekitar 14,2 juta ton,” kata Dwi dalam keterangan resmi, Sabtu (29/11/2025).

    Selain batu bara, KAI Logistik juga melayani pra dan purna angkutan BBM dan BBK dengan volume 2,5 juta ton. Diikuti oleh 2 juta ton angkutan kontainer, 357.000 ton angkutan semen, 13.266 ton angkutan limbah B3, serta 54.175 ton layanan angkutan kurir.

    Adapun, layanan bongkar muat BBM/BBK mencapai volume tertinggi sepanjang tahun dengan total pengelolaan 275.882 ton, atau meningkat sekitar 10% dari rata-rata bulanan. Angkutan kontainer tumbuh 14% menjadi 228.105 ton, sementara layanan kurir meningkat 13% hingga mencapai 6.058 ton.

    “Untuk mendukung layanan logistik batu bara, KAI Logistik juga tengah mengembangkan stasiun muat yang berada di CY Merapi 2 dengan kapasitas mencapai 4,54 juta ton per tahun,” ucapnya.

     

  • Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL Megapolitan 29 November 2025

    Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Drama hilangnya tumbler biru milik seorang penumpang KRL akhirnya berakhir damai.
    Pemilik tumbler dan suaminya, Anita dan Alvin, serta petugas
    passenger service
    yang sempat dinonaktifkan bernama Argi, telah saling melontarkan kata maaf.
    Anita, Alvin, dan Argi juga telah bertemu langsung dalam mediasi yang difasilitasi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebut, seluruh pihak sudah mencapai titik temu.
    “Pertemuan kekeluargaan yang menghasilkan kesepemahaman bersama dari seluruh pihak,” ujar Bobby dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).
    Selain memastikan penyelesaian damai, Bobby juga menegaskan bahwa KAI tetap memberikan dukungan penuh kepada seluruh pekerja.
    “Perusahaan (PT KAI) berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka,” kata dia.
    Melalui sebuah video klarifikasi berdurasi 55 detik yang diterima Kompas.com, Kamis (27/11/2025), Alvin dan Anita menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
    Dengan suara berat dan raut menyesal, keduanya mengakui bahwa cara mereka menyikapi kejadian itu telah memicu dampak luas yang tidak pernah dibayangkan.
    “Kami ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada saudara Argi dan semua pihak yang terkena dampak dan dirugikan atas ucapan dan perbuatan kami,” ujar Alvin dikutip
    Kompas.com,
    Kamis.
    Sementara itu, Anita, mengaku sangat menyesal dengan perbuatan yang sudah dilakukannya.
    Ia menyadari bahwa cara mereka menyikapi kejadian tersebut sehingga memicu reaksi negatif dari banyak pihak.
    “Kami sangat sadar cara kami menyikapi kejadian ini sangat tidak bijak sehingga melukai banyak perasaan orang di luar sana,” kata Anita.
    Peristiwa ini menjadi pelajaran penting agar mereka lebih berhati-hati ke depannya.
    “Dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya,” tutup Anita.
    Usai mediasi digelar, Argi juga menyampaikan permintaan maaf kepada Anita dan Alvin atas polemik hilangnya tumbler biru di
    KRL
    .
    Pernyataan minta maaf itu ia sampaikan lantaran khawatir jika ada tutur kata atau tindakan yang kurang berkenan selama proses penanganan usai adanya laporan kehilangan barang tertinggal di KRL.
    “Saya minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya. Terima kasih,” ucap Argi dalam video yang diunggah akun resmi @commuterline, Jumat (28/11/2025).
    Argi juga menyadari kesalahannya yang tidak mengecek lagi isi
    cooler bag
    yang ditinggalkan Anita di bagasi KRL, saat menerimanya dari petugas kebersihan kereta.
    Menurut Argi, situasi di stasiun sedang padat penumpang sehingga ia hanya sempat mengamankan barang tanpa pengecekan menyeluruh.
    Usai menyadari kelalaiannya, Argi menghubungi Alvin melalui pesan singkat untuk menyampaikan permintaan maaf.
    Dalam pesan itu, Argi juga menawarkan diri membantu proses pencarian barang melalui rekaman CCTV.
    Jika tumbler tersebut tetap tidak ditemukan, ia bersedia menggantinya sesuai harga barang yang hilang, yakni sekitar Rp 300.000.
    “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak,” tulis Argi dalam pesan yang kemudian diunggah ulang melalui akun Threads pribadinya, @argi_bdsyh, pada Rabu (26/11/2025).
    Tak hanya Anita, Alvin, dan Argi yang melontarkan permintaan maaf, Vice President Train Service Facility and Customer Care KAI, Sondang, juga menyampaikan permintaan maaf kepada Anita atas kekurangan dalam proses pelayanan, khususnya terkait penanganan barang tertinggal.
    “Pelayanan kami memang masih kurang sehingga penanganan barang tertinggal di Mbak Anita mengalami sedikit masalah,” kata Sondang.
    Ia menegaskan, KAI akan terus memperbaiki kualitas layanan, termasuk prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan KAI Commuter.
    “Kami minta maaf dan kami terus akan meningkatkan pelayanan di KCI. Mohon maaf sekali lagi dari kami. Terima kasih,” ucap dia.
    KAI juga mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk lebih waspada.
    Penumpang diminta memperhatikan barang bawaan masing-masing, terutama pada jam sibuk dan saat berpindah kereta.
    Di tengah ramainya perbincangan soal
    tumbler hilang
    , muncul isu bahwa Argi dipecat. Isu tersebut juga dilontarkan sendiri oleh Argi dalam unggahan di media sosial Threads.
    Informasi itu menyebar luas dan memicu reaksi publik, termasuk warganet yang membela sang petugas.
    Namun, PT KAI memastikan kabar tersebut tidak benar. Bobby menegaskan bahwa Argi tetap bekerja di jajaran KAI Group.
    “Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin
    Anne Purba, Vice President Corporate Communications KAI, juga meluruskan isu yang berkembang di media sosial dan membantah soal pemecatan Argi.
    “Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas terkait sebagaimana isu yang sebelumnya beredar,” ujar Anne.
    Belakangan, Argi juga memastikan dirinya masih menjadi petugas
    passenger service
    di KAI Swasta.
    “Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian
    passenger service
    Commuter Line di Rangkas,” kata dia.
    Sebelumnya, insiden hilangnya sebuah tumbler yang diduga melibatkan seorang petugas layanan KRL Commuter Line memicu perhatian publik setelah kasus tersebut ramai dibahas di media sosial lantaran salah seorang petugas disebut telah dipecat.
    Kasus bermula, saat seorang penumpang bernama Anita mengunggah utasan di akun Threads miliknya, @anitadewl, yang kemudian viral dan memunculkan dugaan adanya pelanggaran dalam prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan PT KAI.
    Menurut Anita, peristiwa ini terjadi ketika dirinya selesai menaiki KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
    Ia menumpang kereta tersebut sepulang bekerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
    Setibanya di Stasiun Rawa Buntu sekitar pukul 19.40 WIB, Anita baru menyadari bahwa sebuah cooler bag yang dibawanya tertinggal di rak bagasi dalam kereta.
    Anita segera melapor kepada petugas pelayanan di stasiun. Pada malam yang sama, cooler bag tersebut ditemukan oleh seorang petugas keamanan PT KAI bernama Argi.
    Barang itu langsung diamankan, bahkan sempat didokumentasikan sebelum disimpan di ruang khusus.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, pergi ke Stasiun Rangkasbitung untuk mengambil kembali barang tersebut.
    Namun, saat membuka
    cooler bag
    , Anita mendapati bahwa satu isinya—sebuah tumbler—telah hilang. Tasnya kembali, tetapi perlengkapan di dalamnya tidak lagi utuh.
    Ketika dimintai penjelasan, Argi mengaku bahwa ia tidak sempat memeriksa isi
    cooler bag
    saat menerimanya dari petugas kebersihan kereta.
    Menyadari kelalaiannya, Argi mengontak Alvin untuk meminta maaf.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Permintaan Maaf Anita, Argi, dan KAI Terkait Drama Tumbler Hilang di KRL
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Akhir Damai Drama Tumbler Hilang di KRL, Petugas Tak Dipecat Megapolitan 29 November 2025

    Akhir Damai Drama Tumbler Hilang di KRL, Petugas Tak Dipecat
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    — Drama hilangnya tumbler biru milik seorang penumpang KRL akhirnya menemukan titik akhir.
    Polemik yang sempat memicu perbincangan publik, menyeret nama petugas
    Passenger Service
    , hingga memunculkan isu pemecatan, kini ditutup dengan jalan damai setelah seluruh pihak menjalani proses mediasi.
    PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan persoalan terselesaikan secara kekeluargaan.
    Dalam proses itu, pemilik tumbler Anita dan suaminya Alvin bertemu langsung dengan Argi, petugas yang sempat dikabarkan terkena sanksi.
    Penyelesaian kasus ini dimulai dari mediasi yang difasilitasi PT KAI. Pertemuan itu mempertemukan Anita, Alvin, dan Argi dalam suasana kekeluargaan.
    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyebut, seluruh pihak sudah mencapai titik temu.
    “Pertemuan kekeluargaan yang menghasilkan kesepemahaman bersama dari seluruh pihak,” ujar Bobby dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025).
    Selain memastikan penyelesaian damai, Bobby juga menegaskan bahwa KAI tetap memberikan dukungan penuh kepada seluruh pekerja.
    “Perusahaan (PT KAI) berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka,” kata dia.
    Di tengah ramainya perbincangan soal
    tumbler hilang
    , muncul isu bahwa Argi dipecat. Isu tersebut juga dilontarkan sendiri oleh Argi dalam unggahan di media sosial Threads.
    Informasi itu menyebar luas dan memicu reaksi publik, termasuk warganet yang membela sang petugas.
    Namun, PT KAI memastikan kabar tersebut tidak benar. Bobby menegaskan bahwa Argi tetap bekerja di jajaran KAI Group.
    “Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Bobby.
    Anne Purba, Vice President Corporate Communications KAI, juga meluruskan isu yang berkembang di media sosial dan membantah soal pemecatan Argi.
    “Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas terkait sebagaimana isu yang sebelumnya beredar,” ujar Anne.
    Belakangan, Argi juga memastikan dirinya masih menjadi petugas passenger service di KAI Swasta.
    “Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian passenger service Commuter Line di Rangkas,” kata dia.
    Usai mediasi digelar, Argi menyampaikan permintaan maaf kepada Anita dan Alvin.
    Ia menegaskan bahwa permintaan maaf itu ia sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab apabila ada sikap atau ucapan yang kurang berkenan.
    “Saya minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya. Terima kasih,” ucap Argi dalam video yang diunggah akun resmi @commuterline, Jumat (28/11/2025).
    Permintaan maaf tersebut menjadi bagian dari komitmen layanan sekaligus iktikad baik untuk menyelesaikan polemik tanpa memperpanjang konflik.
    Manajemen KAI turut menyampaikan permohonan maaf terkait kekurangan dalam layanan penanganan barang tertinggal.
    Sondang, Vice President Train Service Facility and Customer Care KAI, mengakui ada kekurangan prosedur yang membuat penanganan tumbler Anita tidak berjalan mulus.
    “Pelayanan kami memang masih kurang sehingga penanganan barang tertinggal di Mbak Anita mengalami sedikit masalah,” kata Sondang.
    Ia juga memastikan KAI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SOP di lapangan.
    Kasus ini membuat KAI melakukan evaluasi internal, khususnya pada prosedur penanganan barang tertinggal.
    “Kami terus meningkatkan integritas dan kesiapsiagaan seluruh pekerja, baik di area stasiun maupun selama perjalanan, agar layanan semakin responsif dan terpercaya,” kata Anne.
    KAI juga mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk lebih waspada.
    Penumpang diminta memperhatikan barang bawaan masing-masing, terutama pada jam sibuk dan saat berpindah kereta.
    Sebelumnya, insiden hilangnya sebuah tumbler yang diduga melibatkan seorang petugas layanan
    KRL

    Commuter Line
    memicu perhatian publik setelah kasus tersebut ramai dibahas di media sosial lantaran salah seorang petugas disebut telah dipecat.
    Kasus bermula, saat seorang penumpang bernama Anita mengunggah utasan di akun Threads miliknya, @anitadewl, yang kemudian viral dan memunculkan dugaan adanya pelanggaran dalam prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan PT KAI.
    Menurut Anita, peristiwa ini terjadi ketika dirinya selesai menaiki KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.
    Ia menumpang kereta tersebut sepulang bekerja dan berada di gerbong khusus perempuan.
    Setibanya di Stasiun Rawa Buntu sekitar pukul 19.40 WIB, Anita baru menyadari bahwa sebuah
    cooler bag
    yang dibawanya tertinggal di rak bagasi dalam kereta.
    Anita segera melapor kepada petugas pelayanan di stasiun. Pada malam yang sama, cooler bag tersebut ditemukan oleh seorang petugas keamanan PT KAI bernama Argi.
    Barang itu langsung diamankan, bahkan sempat didokumentasikan sebelum disimpan di ruang khusus.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, pergi ke Stasiun Rangkasbitung untuk mengambil kembali barang tersebut.
    Namun, saat membuka cooler bag, Anita mendapati bahwa satu isinya—sebuah tumbler—telah hilang. Tasnya kembali, tetapi perlengkapan di dalamnya tidak lagi utuh.
    Ketika dimintai penjelasan, Argi mengaku bahwa ia tidak sempat memeriksa isi cooler bag saat menerimanya dari petugas kebersihan kereta.
    Menurut Argi, situasi di stasiun sedang padat penumpang sehingga ia hanya sempat mengamankan barang tanpa pengecekan menyeluruh.
    Usai menyadari kelalaiannya, Argi menghubungi Alvin melalui pesan singkat untuk menyampaikan permintaan maaf.
    Dalam pesan itu, Argi juga menawarkan diri membantu proses pencarian barang melalui rekaman CCTV.
    Jika tumbler tersebut tetap tidak ditemukan, ia bersedia menggantinya sesuai harga barang yang hilang, yakni sekitar Rp 300.000.
    “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tsb Pak,” tulis Argi dalam pesan yang kemudian diunggah ulang melalui akun Threads pribadinya, @argi_bdsyh, pada Rabu (26/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil KAI Mediasi Anita Dewi Pemilik Tumbler Tuku dan Petugas Stasiun Curi Perhatian

    Hasil KAI Mediasi Anita Dewi Pemilik Tumbler Tuku dan Petugas Stasiun Curi Perhatian

    Nama Anita Dewi tengah menjadi sorotan netizen setelah unggahannya di Threads tentang tumbler Tuku yang hilang di KRL viral di media sosial. Insiden ini terjadi pada 25 November 2025 ketika dia pulang kerja dan tanpa sadar meninggalkan cooler bag berisi tumbler dan labu ASI di KRL Commuter Line.

    Usai kejadian tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan proses mediasi antara Petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung dan Anita Dewi, salah satu pengguna Commuter Line yang sebelumnya melaporkan barang bawaannya berupa cooler bag berisi tumbler dan labu ASI di KRL Commuter Line tertinggal di dalam kereta.

    Pertemuan kekeluargaan yang berlangsung di Kantor KAI Wisata, Stasiun Gondangdia, Jakarta, Kamis malam, 27 November 2025 menghasilkan kesepahaman bersama dari seluruh pihak. Melalui proses tersebut, KAI berharap persepsi publik menjadi lebih selaras dan informasi yang beredar di media sosial dapat kembali ke proporsi yang tepat.

    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan, perusahaan menjunjung tinggi profesionalitas layanan, sekaligus memastikan setiap Insan perusahaan memperoleh dukungan penuh dalam menjalankan tugas.

    “Setiap Insan KAI berkomitmen melayani pelanggan dengan dedikasi yang tinggi. Pada saat yang sama, perusahaan berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka. Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Bobby, dikutip Jumat, 28 November 2025.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • 5
                    
                        Petugas KAI Argi Minta Maaf ke Alvin dan Anita soal Tumbler Hilang di KRL
                        Megapolitan

    5 Petugas KAI Argi Minta Maaf ke Alvin dan Anita soal Tumbler Hilang di KRL Megapolitan

    Petugas KAI Argi Minta Maaf ke Alvin dan Anita soal Tumbler Hilang di KRL
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung, Argi, menyampaikan permintaan maaf kepada Alvin dan Anita atas polemik hilangnya tumbler Tuku biru di KRL.
    Pernyataan minta maaf itu ia sampaikan lantaran khawatir jika ada tutur kata atau tindakan yang kurang berkenan selama proses penanganan usai adanya laporan kehilangan barang tertinggal di KRL.
    “Saya minta maaf kepada Mas
    Alvin
    dan Mbak
    Anita
    bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya. Terima kasih,” ucap Argi dalam video @commuterline yang dikutip Kompas.com, Jumat (28/11/2025).
    Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak dipecat dan masih bekerja di PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui KAI Wisata.
    “Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian passenger service Commuter Line di Rangkas,” kata dia.
    Sementara itu, Vice President Train Service Facility and Customer Care KAI, Sondang, juga menyampaikan
    permintaan maaf
    kepada Anita atas kekurangan dalam proses pelayanan, khususnya terkait
    penanganan barang tertinggal
    .
    “Pelayanan kami memang masih kurang sehingga penanganan barang tertinggal di Mbak Anita mengalami sedikit masalah,” kata Sondang.
    Ia menegaskan bahwa KAI akan terus memperbaiki kualitas layanan, termasuk prosedur penanganan barang tertinggal di lingkungan KAI Commuter.
    “Kami minta maaf dan kami terus akan meningkatkan pelayanan di KCI. Mohon maaf sekali lagi dari kami. Terima kasih,” ucap dia.
    Sebelumnya, seorang petugas pelayanan KRL Commuter Line disebut dipecat setelah diduga terlibat dalam hilangnya sebuah tumbler milik penumpang yang tertinggal di dalam kereta.
    Kasus ini pun viral di media sosial setelah pemilik tumbler bernama Anita membuat sebuah utasan di akun Thread pribadinya, @anitadewl, mengenai kejadian tumbler miliknya yang hilang usai tertinggal di kereta.
    Ia menganggap ada indikasi pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) penanganan barang hilang di lingkungan KAI.
    Kasus ini berawal ketika Anita lupa membawa cooler bag yang dibawanya usai menaiki KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung pada Senin (17/11/2025) pukul 19.00 WIB.
    Anita menaiki KRL green line tersebut sepulang kerja dan berada di gerbong khusus perempuan. Sekitar pukul 19.40 WIB, ia turun di Stasiun Rawa Buntu.
    Saat itu, ia baru menyadari bahwa cooler bag miliknya tertinggal di bagasi Commuter Line.
    Ia kemudian melapor kepada petugas. Malam itu juga, cooler bag tersebut ditemukan oleh satpam PT KAI bernama Argi.
    Barang itu langsung diamankan dan sempat didokumentasikan.
    Keesokan harinya, Anita bersama suaminya, Alvin, mengambil cooler bag tersebut di Stasiun Rangkasbitung.
    Namun, ia terkejut karena isi di dalam cooler bag yakni tumbler sudah hilang.
    Saat dikonfirmasi, Argi mengakui bahwa ia tidak memeriksa isi cooler bag milik Anita saat menerima barang tersebut.
    Ia menyadari kelalaiannya karena kondisi stasiun sedang ramai dan ia masih bertugas berjaga, sehingga cooler bag itu disimpan tanpa pengecekan detail.
    Argi kemudian menghubungi Alvin dan meminta maaf melalui pesan singkat.
    Bahkan, dalam pesan itu, Argi akan membantu Anita dan Alvin untuk melakukan pencarian melalui rekaman CCTV.
    Jika tidak ditemukan, ia bersedia mengganti tumbler tersebut sesuai harganya, yakni Rp 300.000.
    “Ini kesalahan saya dikarenakan tidak dicek terlebih dahulu, saya akan tanggung jawab dengan mengganti barang tersebut, Pak,” tulis Argi dalam pesan untuk Alvin yang diunggah di akun Threads @argi_bdsyh, Rabu (26/11/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 197 Tumbler Milik Penumpang KAI Daop 8 Surabaya Tertinggal Sejak Januari 2025

    197 Tumbler Milik Penumpang KAI Daop 8 Surabaya Tertinggal Sejak Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat ada 197 tumbler milik penumpang tertinggal dan diamankan sejak Januari hingga Oktober 2025.

    Menurut Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, tumbler merupakan salah satu barang bawaan yang paling sering ditemukan tertinggal di kereta maupun stasiun.

    “Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, layanan Lost and Found Daop 8 mencatat 197 tumbler ditemukan,” kata Luqman, Jumat (28/11/2025).

    Dari jumlah temuan 197 tumbler tersebut, lanjut Luqman, 24 di antaranya telah diambil kembali oleh pemiliknya, namun sisanya masih tersimpan aman di layanan Lost and Found.

    “Dari jumlah tersebut, 24 tumbler telah diambil kembali, sementara 173 tumbler masih tersimpan aman menunggu pemiliknya,” ungkapnya.

    Dari situ, Luqman Arif mengimbau para penumpang untuk senantiasa menjaga barang bawaan selama perjalanan. Meskipun demikian, jika terjadi kehilangan, ia mengajak penumpang untuk tidak khawatir karena KAI Daop 8 menyediakan layanan Lost and Found.

    “Layanan Lost and Found; petugas akan mencatat, menyimpan, dan mengamankan barang temuan hingga diambil kembali oleh pemiliknya,” papar Luqman.

    Pengambilan barang temuan oleh penumpang Daop 8 ini dapat dilakukan di pos pengamanan stasiun-stasiun besar seperti Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang.

    Luqman Arif menekankan, untuk pelaporan dan pengambilan di Lost and Found pun cukup sederhana; yaitu penumpang cukup melaporkan kehilangan kepada petugas stasiun, kemudian petugas akan mengecek daftar barang temuan, dan jika sesuai, penumpang dapat mengambilnya dengan menunjukkan identitas serta bukti kepemilikan.

    “Menjaga barang bawaan, serta mematuhi imbauan petugas merupakan langkah sederhana yang memberikan dampak besar bagi kenyamanan bersama,” tutup Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif. (rma/ted)

  • KAI Daop 8 Surabaya Kampanyekan Bawa Tumbler untuk Jaga Lingkungan

    KAI Daop 8 Surabaya Kampanyekan Bawa Tumbler untuk Jaga Lingkungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah meredanya polemik viral tentang hilangnya tumbler Tuku di Stasiun Rangkasbitung, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mengambil momentum dengan mengkampanyekan “Jangan Lupa Bawa Tumbler”.

    Kampanye ini dinilai penting untuk menjaga lingkungan hijau dan mengurangi sampah plastik bagi konsumen KAI. Kendati demikian, kampanye Daop 8 ini tetap disertai dengan imbauan penting agar penumpang selalu waspada menjaga barang bawaan mereka.

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa kampanye tumbler dan lingkungan ini telah didukung oleh keberadaan fasilitas Water Station yang tersedia di setiap stasiun KA keberangkatan jarak jauh.

    “Sebagai dukungan nyata, sejumlah stasiun keberangkatan KA Jarak Jauh di wilayah Daop 8 Surabaya telah dilengkapi fasilitas Water Station, yaitu di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Lamongan, dan Sidoarjo,” kata Luqman, Jumat (28/11/2025).

    Melalui fasilitas Water Station, lanjut Luqman, pelanggan dapat mengisi ulang air minum secara mandiri menggunakan tumbler pribadi saat sebelum atau setelah naik kereta.

    “Selain lebih hemat dan praktis, pengisian ulang ini membantu mengurangi sampah botol plastik yang kerap menjadi masalah lingkungan,” imbuhnya.

    Ia juga memperingatkan penumpang KAI agar tidak perlu khawatir apabila tumbler dan barang bawaan lainnya ketinggalan saat perjalanan, karena KAI ada layanan Lost and Found di setiap stasiun.

    “Layanan Lost and Found; petugas akan mencatat, menyimpan, dan mengamankan barang temuan hingga diambil kembali oleh pemiliknya,” papar Luqman.

    Pengembalian itu sendiri, kata Luqman, pemilik bisa mengambilnya di pos pengamanan stasiun, seperti Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang.

    Mengenai mekanisme layanan Lost and Found, penumpang cukup melaporkan kehilangan kepada petugas stasiun, petugas akan mengecek daftar barang temuan, dan jika ditemukan sesuai, penumpang dapat mengambilnya dengan menunjukkan identitas dan bukti kepemilikan.

    “Membawa tumbler, menjaga barang bawaan, serta mematuhi imbauan petugas merupakan langkah sederhana yang memberikan dampak besar bagi kenyamanan bersama,” tutup Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif. (rma/ted)