Perusahaan: PT Kereta Api Indonesia

  • 215.646 Penumpang Naik Kereta saat Puncak Arus Mudik H-3 Lebaran

    215.646 Penumpang Naik Kereta saat Puncak Arus Mudik H-3 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mencatat jumlah penumpang sebanyak 215.646 jiwa pada H-3 Lebaran 2025 atau Jumat (28/3/2025), meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan Jumat (28/3/2025) merupakan puncak arus mudik Lebaran dengan jumlah penjualan tiket mencapai 215.646 dalam sehari yang terdiri dari 184.008 tiket KA JJ dan 31.638 tiket KA Lokal yang dikelola KAI. 

    “Angka tersebut merupakan capaian penjualan tertinggi selama periode Angleb 21 Maret – 11 April 2025 dengan tingkat okupansi 115,56% untuk KA JJ dan 60,65% untuk KA Lokal,” kata Anne, Sabtu (29/3/2025). 

    Anne menjelaskan bahwa tingkat okupansi yang melebihi 100% disebabkan oleh pola perjalanan penumpang yang fleksibel. Penumpang naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang rute, bukan hanya dari titik keberangkatan hingga tujuan akhir.  

    Untuk mendukung kelancaran arus mudik, KAI menyediakan total kapasitas 4.591.510 tempat duduk pada periode 21 Maret – 11 April 2025. Jumlah ini mencakup 3.443.832 tempat duduk untuk Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan 1.147.678 tempat duduk untuk Kereta Api Lokal.  

    Per 29 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, penjualan tiket menunjukkan tren positif dengan total 3.303.774 tiket terjual atau sekitar 71,95% dari kapasitas yang tersedia.

    Dari angka tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 2.970.399 dengan tingkat okupansi 86,25%, sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 333.375 tiket atau 29,05% dari kapasitas yang disediakan.

    “Kepadatan arus mudik masih terjadi hari ini dengan penjualan tiket pada 29 Maret hingga pukul 07.00 WIB mencapai 186.074 dalam sehari yang terdiri dari 167.481 KA JJ dan 18.593 KA Lokal [angka tersebut masih akan bertambah karena penjualan masih berlangsung],” kata Anne. 

    Selama masa Angkutan Lebaran KAI mengoperasikan 9.656 perjalanan kereta api, meningkat 8% dibandingkan periode sebelumnya. Dengan total kapasitas mencapai 4.591.510 kursi, KAI berupaya menghadirkan layanan transportasi yang andal, nyaman, dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan.

    “Untuk mengakomodasi tingginya permintaan, KAI juga menyediakan 1.080 perjalanan tambahan yang siap melayani berbagai rute favorit. Kami mengingatkan pelanggan untuk membawa dokumen identitas resmi serta tiket perjalanan agar proses boarding berjalan lancar,” ujar Anne.

  • Daop 7 Madiun catat puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran 2025

    Daop 7 Madiun catat puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran 2025

    Madiun (ANTARA) – PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun mencatat puncak arus mudik Lebaran 2025 di seluruh stasiun wilayah daop setempat terjadi pada H-3 Lebaran tanggal 28 Maret 2025.

    “Daop 7 mencatat puncak kedatangan penumpang mencapai 12.400 pelanggan, sedangkan jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 6.050 pelanggan pada H-3 menjelang Lebaran 2025/1446 Hijriah atau Jumat,” ujar Manager Humas Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul dalam keterangannya di Madiun, Sabtu.

    Adapun akumulasi selama delapan hari masa angkutan Lebaran berlangsung, yang dimulai dari Jumat (21/3/2025) hingga Jumat (28/3/2025), Daop 7 Madiun telah memberangkatkan sebanyak 48.000 pelanggan.

    “Sementara jumlah pelanggan yang tiba di 13 stasiun Daop 7 Madiun yang melayani naik turun penumpang telah mencapai 87.650 pelanggan,” katanya.

    Zainul menyampaikan bahwa seluruh jajaran KAI Daop Madiun berkomitmen menjalankan Posko Angkutan Lebaran 2025 untuk memastikan keselamatan dan pelayanan kereta api, baik di stasiun maupun selama perjalanan, berjalan sesuai harapan.

    KAI Daop 7 Madiun juga telah mempersiapkan semua aspek untuk memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan selama posko lebaran. Kesiapan KAI Daop 7 Madiun mencakup sumber daya manusia, sarana, prasarana, serta berbagai aspek lain yang mendukung pelayanan secara keseluruhan.

    Pada Angkutan Lebaran 2025 ini, KAI Daop 7 menyediakan 127.248 tempat duduk untuk total KA Jarak Jauh Komersial, KA Jarak Jauh PSO, dan KA Lokal PSO, yang berlaku selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025.

    Sementara pantauan di lapangan, pemudik memadati Stasiun Madiun untuk pulang ke kampung halamannya dan merayakan momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah bersama keluarga.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • KAI: Jalur KA di Daop 2 Bandung dan Daop 4 Semarang kembali normal

    KAI: Jalur KA di Daop 2 Bandung dan Daop 4 Semarang kembali normal

    KAI mohon maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami para penumpang, sebagai dampak penanganan perbaikan,

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia menyatakan jalur kereta api di Daop 2 Bandung dan Daop 4 Semarang telah kembali normal seusai dilakukan penyelesaian perbaikan jalur rel setelah sebelumnya terdampak banjir.

    “Mulai hari ini, Sabtu, 29 Maret 2025 semua jalur sudah normal dan dapat dilalui kembali oleh perjalanan kereta api dengan kecepatan terbatas,” kata Executive Vice President (EVP) of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Dia menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan penyelesaian perbaikan jalur rel di Km 50 + 3 (Stasiun Plabuan – Stasiun Krengseng/Daop 4 Semarang) yang terkena banjir dan Km 283 + ¾ (Stasiun Ciamis – Stasiun Manonjaya/Daop 2 Bandung) yang terdampak longsor.

    Akibat kejadian itu, sejumlah perjalanan KA yang melintas di kedua wilayah tersebut mengalami keterlambatan karena harus melakukan rekayasa pola operasi memutar.

    “KAI mohon maaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang dialami para penumpang, sebagai dampak penanganan perbaikan,” ujarnya.

    Berkat kerja keras dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, KAI berhasil melakukan perbaikan pada kedua jalur rel di Km 50+3 antara Stasiun Plabuan – Stasiun Krengseng Kabupaten Batang pada Jumat, 28 Maret 2025 sebagai imbas adanya luapan air yang mengakibatkan jalur tidak dapat dilalui mulai pukul 17.30 WIB.

    Di titik tersebut, salah satu jalur bagian hulu sudah selesai dilakukan perbaikan pada Jumat, 28 Maret 2025, pukul 19.25 WIB dan jalur bagian hilir selesai dilakukan perbaikan pada hari yang sama pada pukul 22.30 WIB.

    Sementara untuk di Km 283 + ¾ (Stasiun Ciamis – Stasiun Manonjaya/Daop 2 Bandung), KAI Daerah Operasi 2 Bandung juga telah berhasil melakukan upaya perbaikan jalur rel yang terdampak di lintas jalur tersebut.

    Dengan mengerahkan ratusan personel jalan rel Daop 2 Bandung, proses normalisasi jalur saat ini masih berlangsung guna memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api di jalur tersebut.

    “Pada hari Jumat, 28 Maret 2025, jam 23:50 WIB jalur ini dapat dilalui oleh kereta api, sebagai KA yang pertama melintas adalah KA 306 (KA Parcel) dengan kecepatan terbatas,” ucapnya.

    Agus juga menyampaikan bahwa pihaknya memohon maaf atas adanya keterlambatan di sejumlah perjalanan KA pada hari ini, dan mengapresiasi kesabaran serta pengertian dari para pelanggan selama pemulihan berlangsung.

    “KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan layanan transportasi kereta api agar tetap aman, nyaman, dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan,” tuturnya.

    Bagi para pelanggan yang terkena dampak keterlambatan di atas 3 jam, KAI telah menyiapkan layanan service recovery berdasarkan aturan yang berlaku. Bagi penumpang yang tidak berkenan berangkat dapat melakukan pembatalan tiket hingga H+7 dan kembali 100 persen sesuai dengan harga tiket yang tertera.

    Penumpang yang ingin melakukan pembatalan tiket dapat melakukannya melalui loket stasiun terdekat atau aplikasi Access by KAI. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Contact Center KAI 121, situs resmi KAI, serta akun media sosial resmi KAI.

    “Keselamatan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk melakukan perbaikan jalur dengan cepat agar perjalanan kereta api dapat kembali berjalan normal secepat mungkin,” imbuh Agus.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • 215.646 Tiket Kereta Api Ludes Terjual saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    215.646 Tiket Kereta Api Ludes Terjual saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) mencatat, sebanyak 215.646 tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) telah terjual dalam satu hari pada saat puncak arus mudik Lebaran 2025, pada Jumat (28/3/2025) kemarin.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, jumlah itu naik 9 persen jika dibandingkan realisasi tahun 2024. 

    Angka tersebut juga merupakan capaian penjualan tertinggi selama periode Angkutan Lebaran 21 Maret sampai 11 April 2025.

    “Kemarin merupakan puncak arus mudik Lebaran dengan jumlah penjualan tiket mencapai 215.646 dalam sehari yang terdiri dari 184.008 tiket KA JJ dan 31.638 tiket KA Lokal yang dikelola KAI,” kata Anne dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Anne mengatakan, tingkat okupansi saat puncak arus mudik kemarin sebesar 115,56 persen untuk KA JJ dan 60,65 persen untuk KA Lokal. 

    Dia bilang, tingkat okupansi yang melebihi 100 persen terjadi karena adanya pola perjalanan penumpang yang fleksibel. 

    “Pelanggan naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang rute perjalanan, bukan hanya dari stasiun awal hingga tujuan akhir,” jelasnya.

    Anne bilang bahwa kepadatan arus mudik masih terjadi hari ini dengan penjualan tiket pada 29 Maret hingga pukul 07.00 WIB mencapai 186.074 dalam sehari. Total tersebut terdiri dari 167.481 KA JJ dan 18.593 KA Lokal.

    Sementara untuk memastikan kelancaran arus mudik, KAI menyediakan total kapasitas hingga 4.591.510 tempat duduk untuk perjalanan periode 21 Maret – 11 April 2025, yang terdiri dari 3.443.832 tempat duduk untuk Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan 1.147.678 tempat duduk untuk Kereta Api Lokal.

    Anne menyebut, per hari ini penjualan tiket menunjukkan tren yang positif. Sebanyak 3.303.774 tiket telah terjual atau sekitar 71,95 persen dari total kapasitas yang disediakan.

    “Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 2.970.399 dengan tingkat okupansi 86,25 persen, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 333.375 tiket atau 29,05 persen dari kapasitas yang tersedia,” jelas Anne.

    Selama masa Angkutan Lebaran KAI mengoperasikan 9.656 perjalanan kereta api, meningkat 8 persen dibandingkan periode sebelumnya. Dengan total kapasitas mencapai 4.591.510 kursi, KAI berupaya menghadirkan layanan transportasi yang andal, nyaman, dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan.

    “Untuk mengakomodasi tingginya permintaan, KAI juga menyediakan 1.080 perjalanan tambahan yang siap melayani berbagai rute favorit. Kami mengingatkan pelanggan untuk membawa dokumen identitas resmi serta tiket perjalanan agar proses boarding berjalan lancar,” ujar Anne.

  • Masyarakat RI Wajib Tabah, 2025 Bisa Jadi Tahun yang Berat

    Masyarakat RI Wajib Tabah, 2025 Bisa Jadi Tahun yang Berat

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tahun baru ini, warga RI sepertinya harus bersabar. Sebab, 2025 kemungkinan besar akan sangat menantang bagi warga Indonesia.

    Sederet benda-benda diramalkan akan naik dikarenakan sejumlah pungutan pajak baru. Tercatat ada beberapa hal yang akan mengalami perubahan harga karena kenaikan maupun perubahan kebijakan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% khususnya untuk barang mewah, penambahan Objek Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK), kenaikan iuran BPJS Kesehatan, potensi kenaikan harga gas Elpiji, hingga potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

    Belum selesai di situ, ada penambahan lainnya yakni penerapan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang akan dikenakan PPN, penerapan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta opsen pajak kendaraan bermotor.

    Berikut daftar kenaikan yang akan terjadi di 2025.

    1. PPN Naik Menjadi 12%

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah resmi menerbitkan peraturan yang menjadi acuan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) dengan tarif 12% bagi barang atau jasa yang tergolong mewah.

    Peraturan itu ia tetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 131 Tahun 2024. PMK 131/2024 ini ia tetapkan pada 31 Desember 2024 dan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

    “Bahwa guna mewujudkan aspek keadilan di masyarakat perlu diterbitkan kebijakan dalam penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai,” dikutip dari bagian menimbang PMK 131/2024.

    Skema pengenaan tarif PPN 12% dalam peraturan ini terbagi dua. Pertama ialah menggunakan dasar pengenaan pajak atau DPP berupa harga jual atau nilai impor, sedangkan yang kedua DPP berupa nilai lain. Skema ini dijelaskan dalam pasal 2 dan pasal 3 PMK tersebut.

    Untuk skema pertama, dikhususkan atas impor barang kena pajak dan/atau penyerahan barang kena pajak (BKP) di dalam daerah pabean oleh pengusaha yang terutang PPN. PPN yang terutang itu dihitung dengan cara mengalikan tarif 12% dengan DPP berupa harga jual atau nilai impor.

    Adapun BKP dengan DPP berupa harga jual atau nilai impor itu merupakan BKP yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor dan selain kendaraan bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

    Sementara itu, untuk BKP yang tidak tergolong barang mewah, skema pengenaan PPN terutangnya dihitung dengan cara mengalikan tarif 12% dengan DPP berupa nilai lain. Nilai lain ini dihitung sebesar 11/12 dari nilai impor, harga jual, atau penggantian.

    Penting dicatat, dalam Pasal 5 peraturan ini disebutkan bahwa pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan BKP kepada pembeli dengan karakteristik konsumen akhir, akan berlaku dua ketentuan.

    Ketentuan pertama, mulai 1 Januari 2025 sampai dengan 31 Januari 2025, PPN yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif 12% dengan DPP berupa nilai lain sebesar 11/12 dari harga jual.

    Ketentuan kedua, mulai 1 Februari berlaku ketentuan PPN yang terutang dihitung dengan DPP berupa harga jual atau nilai impor.

    2. Penambahan Objek Cukai, Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)

    Tak hanya kenaikan PPN menjadi 12%, pengenaan cukai atas barang berpotensi bertambah di 2025. Adapun cukai baru yang bakal dikenakan yakni cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

    Dalam Buku Nota II Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, rencananya objek MBDK akan dikenakan cukai pada 2025. Kebijakan ekstensifikasi cukai secara terbatas pada (MBDK) dikenakan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

    Pemerintah mengusulkan target penerimaan cukai sebesar tahun depan sebesar Rp 244,2 triliun atau tumbuh 5,9%. Pemerintah juga menargetkan barang kena cukai baru yakni minuman berpemanis dalam kemasan.

    Usulan tersebut tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 serta dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2025.

    Dalam RUU pasal 4 ayat 6 disebutkan “Pendapatan cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dikenakan atas barang kena cukai meliputi:

    a. hasil tembakau;

    b. minuman yang mengandung etil alkohol;

    c. etil alkohol atau etanol;

    d. minuman berpemanis dalam kemasan

    Munculnya barang kena cukai baru yakni minuman berpemanis dalam kemasan ini di luar dugaan mengingat pemerintah sebelumnya lebih gencar mewacanakan akan mengenakan cukai pada plastik. Ketentuan cukai plastik bahkan sudah dimuat dalam APBN 2024.

    “Pemerintah juga berencana untuk mengenakan barang kena cukai baru berupa Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) di tahun 2025. Pengenaan cukai terhadap MBDK tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan konsumsi gula dan/ atau pemanis yang berlebihan, serta untuk mendorong industri untuk mereformulasi produk MBDK yang rendah gula,” tulis RAPBN 2025.

    Cukai sebagai instrumen fiskal memiliki fungsi strategis, baik sebagai penghimpun penerimaan negara (revenue collector) maupun sebagai pengendali eksternalitas negatif.

    Oleh karena itu, dalam setiap perumusan kebijakan tarif cukai, pemerintah perlu memperhatikan aspek-aspek yang dikenal 4 Pilar Kebijakan yaitu pengendalian konsumsi (aspek kesehatan), optimalisasi penerimaan negara, keberlangsungan industri, dan peredaran rokok ilegal.

    Saat ini, pengenaan cukai baru atas terdiri tiga objek pengenaan yakni cukai hasil tembakau (rokok), etil alkohol (etanol), dan minuman yang mengandung etil alkohol.

    3. Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik

    Iuran BPJS Kesehatan dikabarkan akan naik pada 2025. Sebagaimana dikatakan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

    Ali Ghufron Mukti memberikan sinyal kenaikan besaran iuran itu hanya untuk kelas I dan II.

    Kenaikan tarif iuran itu akan diterapkan menjelang pemberlakuan kelas rawat inap standar (KRIS) mulai 30 Juni 2025, yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024.

    Sementara itu, dia memastikan iuran peserta kelas III tidak akan berubah karena peserta tersebut umumnya merupakan Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

    Sayangnya, Ghufron belum mengungkapkan kapan tepatnya besaran iuran BPJS Kesehatan akan naik. Namun, dia memastikan kebijakan ini bakal diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres).

    Dalam kesempatan ini, Ghufron juga menegaskan tarif iuran BPJS Kesehatan tidak akan dibuat single tarif. Artinya, setiap kelas peserta bakal tetap membayar sesuai dengan porsinya.

    4. Harga BBM Berpotensi Naik

    Pemerintah berencana memangkas subsidi BBM pada tahun 2025 mendatang. Jika benar demikian, maka masyarakat harus bersiap untuk kenaikan tarif BBM di tahun depan.

    Rencana kebijakan ini terungkap dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025. Dalam dokumen tersebut, pemerintah mendorong dilakukannya pengendalian kategori konsumen untuk BBM jenis Pertalite dan Solar.

    Peningkatan konsumsi BBM ditambah harga jual yang berada di bawah harga keekonomian mengerek beban subsidi dan kompensasi. Selain itu, penyaluran BBM Subsidi saat ini dinilai kurang tepat pasalnya lebih banyak dinikmati mayoritas rumah tangga kaya.

    Dengan pengendalian konsumen yang berkeadilan, diperkirakan dapat mengurangi volume konsumsi Solar dan Pertalite sebesar 17,8 juta KL per tahun.

    “Keseluruhan simulasi reformasi subsidi dan kompensasi energi ini diproyeksikan akan menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp 67,1 triliun per tahun,” demikian dikutip dari Dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025, Jumat (24/5/2024) lalu.

    5. Potensi Kenaikan Harga Gas LPG

    Dalam RAPBN 2025 disebutkan jika subsidi LPG Tabung 3 Kg hanya mencapai Rp 87,6 triliun atau naik tipis 2,3% dari outlook 2024 sebesar Rp 85,6 triliun. Kenaikan tipis ini mengindikasikan adanya langkah pembatasan penerima.

    Meski begitu, menurutnya perubahan skema subsidi gas melon ini diperkirakan baru akan diuji coba pada akhir 2025 mendatang. Sehingga jika benar nanti skema pemberian subsidi diganti, langkan ini baru bisa berjalan pada 2026 mendatang.

    Sebab nantinya pemberian subsidi LPG 3 kg ini akan mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memastikan betul siapa penerima yang berhak dan yang tidak. Tentunya, jika subsidi gas Elpiji 3 kg dialihkan, maka ada potensi kenaikan harga yang cukup tinggi.

    Diperkirakan nilai subsidi LPG 3 kg mengalami pembengkakan beberapa tahun ke depan. Sebab asumsi antara DPR dengan pemerintah menyetujui adanya peningkatan konsumsi LPG di Indonesia pada tahun 2025 mendatang.

    6. IPL Apartemen Akan Dikenakan PPN

    Ada kabar kalau Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) pada rumah susun dan apartemen akan dikenakan PPN. Hal ini bermula dari surat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan wilayah Jakarta Barat mengenai sosialisasi pengelola apartemen.

    Dari surat yang diterima CNBC Indonesia, terpantau ada 19 apartemen yang masuk ke dalam daftar undangan, mulai dari PSSRS Komersial Campuran Seasons City Jakarta, Apartemen Grand Tropic, Apartemen Menara Latumenten hingga Apartemen Maqna Residence.

    Dalam surat tersebut, akan dilakukan kegiatan sosialisasi PPN atas Jasa Pengelolaan/Service Charge kepada para pengelola apartemen oleh Kanwil DJP Jakarta Barat.

    “Sehubungan dengan adanya kegiatan sosialisasi PPN atas Jasa Pengelolaan/Service Charge kepada para pengelola apartemen oleh Kanwil DJP Jakarta Barat, dengan ini kami mengundang Saudara untuk menghadiri kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada hari, tanggal Kamis, 26 September 2024 waktu 09.00 s.d. selesai,” tulis undangan yang ditandatangani secara elektronik oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Barat Farid Bachtiar dikutip Rabu (25/9/2024).

    Mengenai surat tersebut, Kalangan penghuni rumah susun dan apartemen keberatan. Ketua Umum Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) Adjit Lauhatta menilai kebijakan itu tidak tepat karena banyak penghuninya merupakan kalangan menengah yang saat ini daya belinya tengah terganggu.

    Polemik pengenaan PPN untuk IPL menemui titik terang setelah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI) bertemu dengan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yakni Muh. Tunjung Nugroho, Kepala Subdirektorat Peraturan Pajak Pertambahan Nilai Perdagangan, Jasa, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya di Kantor Ditjen Pajak, Jl. Gatot Subroto, Jakarta.

    Kedua pihak membahas status dan aliran dana IPL warga rumah susun/apartemen sampai akhirnya dibelanjakan.

    Ketua P3RSI Adjit Lauhatta menyampaikan besaran IPL (per meter per segi) ditentukan dalam Rapat Umum Anggota (RUA) PPPSRS. Berapa dana urunan (IPL) itu disesuaikan dengan rencana anggaran program kerja tahunan. Setelah itu baru berapa besaran IPL itu diputuskan. Jadi, sejak awal PPPSRS memang tidak cari untung dari IPL.

    Dana IPL itu lalu ditampung dalam rekening Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS), yang selanjutnya akan dipergunakan untuk pembiayaan pengelolaan dan perawatan gedung.

    Dengan demikian, dalam kegiatan penampungan dana IPL dari warga ke PPPSRS itu tidak ada pelayanan jasa di situ. Karena itu, IPL tidak tidak memenuhi unsur pertambahan nilai.

    Pembentukan PPPSRS merupakan amanah UU No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun untuk mengurusi pengelolaan Benda Bersama, Tanah Bersama, dan bagian bersama. Dan untuk mengelolanya, PPPSRS dapat membentuk atau menunjuk Badan Pengelola profesional.

    “Untuk mengelola dan merawat gedung serta berbagai fasilitasnya, tentunya dibutuhkan biaya besar. Sesuai amanat undang-undang biaya pengelolaan tersebut akan ditanggung renteng oleh pemilik dan penghuni rumah susun secara proporsional, dalam bentuk IPL yang merupakan dana urunan warga dan ditampung di rekening PPPSRS, seperti layaknya RT/RW,” kata Adjit.

    Sementara itu, Ketua PPPSRS Kalibata City, menampung aspirasi warga rumah susun. Sebagai catatan, Kalibata City yang jumlah unitnya sekitar 13 ribu itu merupakan rumah susun subsidi.

    “Selain pemilik, banyak juga penyewa yang tinggal di apartemen Kalibata City dengan alasan agar lebih hemat, karena kantornya di tengah kota Jakarta. Daripada mereka cicil rumah di Bogor atau Tangerang, dimana biaya transportasinya lebih mahal. Hingga kasihan kalau mereka ada tambah pajak (PPN) dari IPL,” kata Musdalifah.

    7. Rencana Tarif KRL Berbasis NIK

    Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya mengumumkan soal pemberian subsidi KRL Jabodetabek menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Apakah skema ini akan jadi diberlakukan pada 2025 mendatang?

    Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengungkapkan bahwa skema ini masih sebatas rencana dan belum akan diberlakukan pada 2025.

    “Belum ada program untuk itu,” tegas Risal kepada CNBC Indonesia.

    Risal pun menegaskan pemberiian subsidi KRL Jabodetabek sama seperti yang dilakukan pada saat ini.

    “Iya (sama),” imbuhnya.

    dalam Dokumen Buku Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 disebutkan subsidi PSO dalam RAPBN tahun anggaran 2025 direncanakan sebesar Rp7.960,1 miliar (Rp7,9 triliun). Lebih rinci lagi, anggaran belanja Subsidi PSO tahun anggaran 2025 yang dialokasikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp4.797,1 miliar (Rp4,79 triliun) untuk mendukung perbaikan kualitas dan inovasi pelayanan kelas ekonomi bagi angkutan kereta api antara lain KA ekonomi jarak jauh, KA ekonomi jarak sedang, KA ekonomi jarak dekat, KA ekonomi Lebaran, KRD ekonomi, KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta, dan LRT Jabodebek.

    Menariknya ada poin dimana penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek. Dengan perubahan skema subsidi berbasis NIK, artinya tidak semua masyarakat bisa menerima layanan KRL dengan harga yang murah seperti sekarang.

    “Penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada pengguna transportasi KRL Jabodetabek,” sebut dokumen tersebut.

    Sebagai catatan tarif KRL Jabodetabek belum naik sejak 2016. Adapun skema tarifnya yaitu sebesar Rp 3.000 untuk 25 kilometer (km) pertama dan ditambah 1.000 untuk setiap 10 kilometer.

    8. Opsen Pajak Kendaraan

    Opsen Pajak mulai berlaku pada 5 Januari 2025. Sebagaimana diketahui, pungutan opsen merupakan amanat Undang-Undang (UU) No. 1/2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Aturan tersebut berlaku tiga tahun setelah disahkan pada 5 Januari 2022 lalu.

    Dalam ketentuan umum UU No 1 tahun 2022 dijelaskan, Opsen adalah pungutan tambahan Pajak menurut persentase tertentu. Opsen Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut Opsen PKB adalah Opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok PKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Sementara, Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut Opsen BBNKB adalah Opsen yang dikenakan oleh kabupaten/kota atas pokok BBNKB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Tarif Opsen PKB dan BBNKB pada Pasal 83 UU 1 tahun 2022 ditetapkan sebesar 66% dari pengenaan pajak kendaraan bermotor. Opsen pajak PKB dan BBNKB ditetapkan sebesar 66% yang dihitung dari besaran pajak terutang.

    Dengan demikian, akan ada tujuh komponen pajak yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan bermotor baru, yakni BBN KB, opsen BBN KB, PKB, opsen PKB, SWDKLLJ, Biaya Administrasi STNK, dan biaya admin TNKB.

    (fsd/fsd)

  • Jalur rel Ciamis-Manonjaya sudah dapat dilalui kembali

    Jalur rel Ciamis-Manonjaya sudah dapat dilalui kembali

    Bandung (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengatakan telah menyelesaikan penanganan gogosan rel di petak jalan Ciamis-Manonjaya pada Jumat (28/3) sekitar pukul 23.50 dan jalur tersebut kini telah dapat dilalui kembali oleh kereta api.

    “Dengan selesainya perbaikan, jalur kereta api kembali dapat dilalui dengan aman dan lancar. KA Barang Parcel Selatan relasi Bandung-Surabaya Kota menjadi KA pertama yang melintas di lokasi tersebut,” kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo, di Bandung, Sabtu.

    Dia mengatakan penanganan gangguan alam ini dilakukan segera setelah ditemukan adanya gogosan di bawah rel akibat erosi tanah yang disebabkan oleh curah hujan yang terjadi di lokasi pada Jumat (28/3) pukul 15.50 WIB.

    Tim Daop 2 Bandung, lanjut dia, segera diterjunkan ke lokasi dan bersinergi dengan kewilayahan termasuk aparat TNI dan Polri untuk melakukan perbaikan normalisasi jalur guna memastikan keselamatan perjalanan kereta api.

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • KAI Sumut berangkatkan 53.327 penumpang pada 7 hari pertama mudik Lebaran 2025

    KAI Sumut berangkatkan 53.327 penumpang pada 7 hari pertama mudik Lebaran 2025

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    KAI Sumut berangkatkan 53.327 penumpang pada 7 hari pertama mudik Lebaran 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 28 Maret 2025 – 17:46 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mencatat dalam 7 hari pertama mudik Lebaran 2025, yakni dari 21 hingga 27 Maret 2025 pukul 24.00 WIB, KAI telah memberangkatkan sebanyak 53.327 penumpang.

    Adapun rinciannya yaitu penumpang KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP sebanyak 25.814 penumpang, KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat PP sebanyak 16.525 penumpang, KA Siantar Ekspres relasi Medan – Siantar PP sebanyak 10.155 penumpang, dan KA Datuk Belambangan relasi Tebing Tinggi – Lalang PP sebanyak 833 penumpang.

    Selama periode tersebut, 3 stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi adalah Stasiun Medan dengan 24.243 penumpang, disusul Stasiun Kisaran sebanyak 4.886 penumpang, dan Stasiun Rantau Prapat mencatat 3.922 penumpang.

    Sementara 3 stasiun kedatangan dengan volume penumpang tertinggi yaitu Stasiun Medan sebanyak 16.662 penumpag, Stasiun Rantau Prapat sebanyak 6.921 penumpang, dan Stasiun Kisaran sebanyak 6.300 penumpang.

    Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As’ad Habibuddin mengatakan, angka ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama dalam perjalanan mudik.

    KAI menetapkan masa angkutan Lebaran yaitu pada 21 Maret s.d 11 April 2025. Pantauan KAI Sumut pada 28 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual pada masa angkutan Lebaran mencapai 110.021 tiket atau 63% dari total kapasitas yang telah disediakan sebanyak 175.912 tiket. Rinciannya yaitu KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP sebanyak 76.182 tiket dan KA Sribilah Utama relasi Medan – Rantau Prapat PP sebanyak 33.839 tiket.

    As’ad menjelaskan bahwa berdasarkan tren pemesanan, puncak penjualan tiket KA sementara ini terjadi pada H-3 atau tanggal 28 Maret 2025, dengan jumlah tiket yang terjual sebanyak 9.588 tiket. 

    ”Kami berharap agar calon penumpang menyediakan waktu yang cukup untuk perjalanan menuju stasiun keberangkatan, agar tidak terlambat,” kata As’ad seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Misriadi, Jumat (28/3).

    As’ad juga mengimbau kepada calon penumpang, khususnya keberangkatan Stasiun Medan untuk menggunakan layanan Face Recognition Boarding Gate. Keunggulannya, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket dan ID card. Sehingga proses boarding lebih cepat dan praktis.

    KAI Divre I Sumut juga telah memasang Free Water Station di Stasiun Medan dan Tebing Tinggi. Penumpang cukup membawa tumbler dan mengisi ulang air secara gratis. Penyediaan Face Recognition Boarding Gate dan free water station ini sebagai upaya KAI Divre I Sumut  menuju program tujuan pembangunan berkelanjutan/SDG’s.

    Untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang, KAI Sumut menambah 61.688 tempat duduk selama masa angkutan lebaran 2025. Yakni untuk penambahan 2 perjalanan KA Sribilah Utama Fakultatif relasi Medan – Rantau Prapat PP setiap hari. Serta penambahan rangkaian di setiap perjalanan KA Sribilah Utama reguler relasi Medan – Rantau Prapat PP (1 kereta eksekutif + 1 kereta bisnis), KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai PP (1 kereta ekonomi), dan KA Siantar Ekspres relasi Medan – Siantar PP (1 kereta ekonomi).

    Sumber : Radio Elshinta

  • KAI tambah 362 perjalanan antisipasi lonjakan jumlah penumpang mudik

    KAI tambah 362 perjalanan antisipasi lonjakan jumlah penumpang mudik

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menambah 362 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) dengan rata-rata 16 perjalanan tambahan per hari untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang pada arus mudik Lebaran 2025.

    “Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik, Daop 1 Jakarta mengoperasikan 362 perjalanan KA tambahan, dengan total kapasitas 182.620 seat. Dari jumlah ini, Stasiun Gambir melayani 242 perjalanan KA tambahan, sedangkan Stasiun Pasar Senen sebanyak 120 perjalanan KA tambahan,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Jumat.

    Dia menyebutkan tambahan perjalanan ini juga diikuti dengan peningkatan kapasitas tempat duduk (TD) sebanyak 182.620 seat, atau sekitar 8.301 seat per hari.

    Penambahan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi masyarakat, terutama yang berangkat dari dua stasiun utama, yaitu Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

    Di Stasiun Gambir, terdapat 242 perjalanan tambahan dengan rata-rata 11 perjalanan per hari. Kapasitas tempat duduk yang tersedia mencapai 117.436 seat, atau sekitar 5.338 seat per hari.

    Sementara itu, Stasiun Pasar Senen menambah 120 perjalanan, dengan rata-rata 5 perjalanan per hari dan kapasitas tempat duduk tambahan sebanyak 65.184 seat, atau sekitar 2.963 seat per hari.

    Ixfan mengatakan volume penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di wilayah Daop 1 Jakarta terus meningkat. Dia mengungkapkan sebanyak 1.858 perjalanan KAJJ dengan kapasitas 1.035.702 seat dioperasikan pada periode 21 Maret hingga 11 April 2025.

    “Periode angkutan Lebaran 2025, yakni 21 Maret hingga 11 April 2025, Daop 1 Jakarta mengoperasikan sebanyak 1.858 perjalanan KAJJ, termasuk KA tambahan. Kapasitas tempat duduk yang disediakan mencapai 1.035.702 seat, dengan tiket yang telah terjual sebanyak 722.720 seat atau okupansi 70 persen,” ujarnya.

    Dia mengatakan okupansi di Stasiun Gambir mencapai 57 persen pada periode tersebut. Sementara okupansi di Stasiun Pasar Senen mencapai 78 persen.

    “Di Stasiun Gambir, terdapat 990 perjalanan KA, dengan kapasitas 467.800 seat. Tiket yang telah terjual sebanyak 266.705 seat, atau okupansi 57 perswn. Sementara itu, di Stasiun Pasar Senen, sebanyak 868 perjalanan KA beroperasi, dengan kapasitas 567.902 seat. Hingga kini, tiket terjual mencapai 440.720 seat, atau okupansi 78 persen,” ucapnya.

    Sebagai informasi, pada periode 21 hingga 30 Maret 2025, secara keseluruhan terdapat 846 perjalanan KA yang disiapkan dengan total kapasitas 471.410 seat. Hingga saat ini, sebanyak 450.235 tiket telah terjual, dengan okupansi mencapai 95 persen.

    Rinciannya di Stasiun Gambir tiket yang terjual mencapai 182.983 seat atau okupansi 86 persen. Lalu, di Stasiun Pasar Senen sebanyak 267.255 seat, dengan okupansi lebih tinggi, yakni 103 persen.

    Pada hari lebaran, 31 Maret dan 1 April 2025, okupansi penumpang mencapai 94 persen, dengan 87.520 tiket telah terjual dari kapasitas 92.696 seat. Di Stasiun Gambir, okupansi 87 persen, sementara di Stasiun Pasar Senen mencatat angka tertinggi, yaitu 100 persen.

    Untuk keberangkatan hari ini, Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran terdapat 87 perjalanan KA dengan total kapasitas 48.394 seat dengan tiket yang terjual sebanyak 49.258 atau okupansi 102 persen.

    Dari Stasiun Gambir, terdapat 45 KA, dengan okupansi 102 persen dan dari Stasiun Pasar Senen terdapat 42 KA, dengan okupansi mencapai 102 persen.

    Dengan adanya KA tambahan ini, KAI berharap masyarakat dapat bepergian dengan lebih nyaman dan tetap mendapatkan layanan yang aman serta tepat waktu.

    KAI juga mengimbau pelanggan untuk merencanakan perjalanan sejak dini dan memanfaatkan pemesanan tiket melalui aplikasi KAI Access serta kanal resmi lainnya.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jalur kereta amblas di Manonjaya-Ciamis, KAI alihkan arah perjalanan

    Jalur kereta amblas di Manonjaya-Ciamis, KAI alihkan arah perjalanan

    Jumat, 28 Maret 2025 22:19 WIB

    ANTARA – Di hari puncak mudik H-3 Lebaran, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung mengalihkan jalur kereta dari jalur selatan ke utara. Hal ini dilakukan untuk menghindari keterlambatan perjalanan KA dan penumpukan penumpang akibat gogosan atau amblasan di petak jalur KA kilometer 283 antara Ciamis dan Manonjaya. (Dian Hardiana/Chairul Fajri/Roy Rosa Bachtiar)

  • Puncak mudik, BPH Migas pantau depo lokomotif dan SPBU di Jateng

    Puncak mudik, BPH Migas pantau depo lokomotif dan SPBU di Jateng

    Pemerintah berkomitmen penuh untuk melayani masyarakat pada arus mudik Lebaran ini, khususnya di sektor energi untuk para pemudik area Jawa Tengah dan sekitarnya

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan pemantauan depo lokomotif KA dan sejumlah SPBU di wilayah Jawa Tengah saat puncak arus mudik pada Jumat atau H-3 Lebaran 2025.

    Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan, BPH Migas terus bergerak memantau sejumlah infrastruktur energi di seluruh wilayah tanah air guna menjaga ketahanan stok dan kelancaran pendistribusian bahan bakar minyak (BBM).

    “Pemerintah berkomitmen penuh untuk melayani masyarakat pada arus mudik Lebaran ini, khususnya di sektor energi untuk para pemudik area Jawa Tengah dan sekitarnya,” ujarnya saat mengunjungi Depo Lokomotif KA Semarang Poncol di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/3).

    Iwan menambahkan, pasokan BBM untuk kereta api yang melintasi wilayah Semarang tidak mengalami kendala dan mencukupi.

    Pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (DAOP) 4 Semarang juga berlangsung lancar dan normal.

    “Pada puncak arus mudik, tim KAI DAOP 4 Semarang telah menambah jumlah kereta penumpang selama masa Satgas Lebaran pada 17 Maret hingga 12 April 2025. Dipastikan pasokan BBM cukup dan aman untuk seluruh penumpang,” imbuhnya.

    Saat memantau ketersediaan BBM di SPBU 44.59504 Demak dan SPBU 44.59315 Kudus, Iwan mengatakan berdasarkan hasil pemantauan didapati pasokan BBM bagi masyarakat dan yang melintas di Jawa Tengah, dalam kondisi terjaga.

    “Baru saja kami cek SPBU yang berada di jalur lintas pantai utara Jawa dan ketahanan stok BBM dalam kondisi aman. Pelayanan kepada masyarakat juga berlangsung lancar dan normal,” tuturnya.

    Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Iwan Prasetya Adhi (kanan depan) saat mengunjungi salah satu SPBU di Jawa Tengah, Kamis (26/3/2025). ANTARA/HO-BPH Migas

    Lebih lanjut, ia mengimbau pengelola SPBU untuk dapat menjaga ketahanan stok selama masa Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

    “Karena terletak di jalur padat mudik, diharapkan badan usaha dan pengelola SPBU dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemudik yang melintasi area ini,” ucapnya.

    Setelah mengunjungi Semarang, Kudus, dan Demak, pada Kamis (27/3), Iwan melanjutkan pemantauan pasokan BBM di wilayah Batang dan Kendal, Jawa Tengah.

    Ia pun mengapresiasi badan usaha dan pengelola SPBU atas layanan Serambi MyPertamina, yang menjadi tempat singgah dan istirahat bagi pemudik.

    “Selain kesiapsiagaan SPBU untuk melayani kebutuhan bahan bakar pada momen Lebaran, layanan Serambi MyPertamina ini juga menjadi nilai tambah bagi pengelola untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat,” ujar Iwan saat berada di SPBU 41.512.03 Rest Area Km 379A Batang.

    Iwan menegaskan, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pemudik menjadi prioritas pemerintah.

    Pemerintah juga menjamin ketersediaan energi selama periode arus mudik Hari Raya Idul Fitri.

    “Sekali lagi, kami pastikan kondisi ketahanan BBM utamanya di area Jawa Tengah dalam kondisi cukup, sehingga masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir untuk mudik ke kampung halaman,” katanya.

    Turut hadir dalam kunjungan antara lain Kepala Depo Lokomotif Semarang Poncol Hariyono, Sales Branch Manager (SBM) Fuel IV Semarang PT Pertamina Patra Niaga Occa Nur Fitriany, dan SBM Fuel II Semarang PT Pertamina Patra Niaga Halina Pandurattri.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025