Perusahaan: PT Kalbe Farma Tbk

  • 159.000 Pasien Gagal Ginjal Kronis di Indonesia Jalani Cuci Darah, Mayoritas Usia Produktif – Halaman all

    159.000 Pasien Gagal Ginjal Kronis di Indonesia Jalani Cuci Darah, Mayoritas Usia Produktif – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Merujuk data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat pada pengeluaran BPJS Kesehatan dengan pengeluaran tahun 2023 sebesar Rp2,9 triliun.

    Selain itu, sebanyak 85 persen pasien cuci darah berada pada rentang usia produktif.

    Hal ini menyebabkan tingginya dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan jika pasien gagal ginjal tidak terjaga quality of life-nya.

    Dari 267 juta jumlah populasi Indonesia, sebanyak 1,5 juta orang merupakan pasien gagal ginjal kronis dengan 159.000 orang menjalani cuci darah.

    Data tersebut menunjukkan perlunya penyediaan alat kesehatan dialyzer berkualitas.

    Dialyzer produksi dalam negeri dapat membantu mempermudah dan memperluas akses ke wilayah-wilayah di Indonesia.

    Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah.

    Hemodialisa atau cuci darah adalah prosedur rutin seumur hidup yang dilakukan 2-3 kali seminggu oleh pasien gagal ginjal kronis di tahap 5 (End Stage Renal Disease) yakni fungsi ginjal sudah sangat rendah atau kurang dari 15 persen.

    “Ini merupakan sebuah prosedur di mana mesin dialisis dan dialyzer digunakan untuk membersihkan darah. Dokter membuat akses ke pembuluh darah, biasanya melalui operasi minor di lengan, untuk mengalirkan darah ke dalam dialyzer yang berfungsi sebagai ginjal buatan,” tutur Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat dalam temu media baru-baru ini.

    Pihaknya menjadi perusahaan pertama di Indonesia dan nomor dua di ASEAN yang memiliki fasilitas produksi dialyzer.

    Ia mengatakan, dialyzer karya buatan anak bangsa ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor, memastikan ketersediaan produk, menghindari gangguan rantai pasok global, dan menekan dampak fluktuasi nilai tukar.

    Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Kartika Setiabudy menambahkan, melalui penyediaan fasilitas produksi Dialyzer di dalam negeri maka dapat membantu pasien ginjal di Indonesia.

    Pengembangan sektor prioritas ini juga meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama pengadaan pemerintah.

    “Dialyzer RenaCare juga telah meraih sertifikasi CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kementerian Kesehatan,” ujar Kartika.
     

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 24 Dec 2024

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 24 Dec 2024

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) melemah -15.72 poin atau -0.00 persen ke level 7080.73 pada penutupan perdagangan 24 Dec 2024. Tercatat ada 22 saham yang mengalami kenaikan dan 23 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 24 Dec 2024

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan pelemahan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham TINS – Timah Tbk. naik 6.97%Saham MIKA – Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. naik 5.79%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. naik 4.89%Saham BRPT – Barito Pacific Tbk. naik 4.60%Saham TLKM – Telkom Indonesia (Persero) Tbk. naik 3.40%Saham SMGR – Semen Indonesia (Persero) Tbk. turun -2.99%Saham ERAA – Erajaya Swasembada Tbk. turun -1.91%Saham WIKA – Wijaya Karya (Persero) Tbk. turun -1.57%Saham MDKA – Merdeka Copper Gold Tbk. turun -1.53%Saham CPIN – Charoen Pokphand Indonesia Tbk turun -1.44%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 24 Dec 2024

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 23 Dec 2024

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) menguat 112.58 poin atau 0.02 persen ke level 7096.44 pada penutupan perdagangan 23 Dec 2024. Tercatat ada 39 saham yang mengalami kenaikan dan 38 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 23 Dec 2024

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan penguatan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham JSMR – Jasa Marga (Persero) Tbk. naik 6.36%Saham BRPT – Barito Pacific Tbk. naik 6.10%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. naik 4.31%Saham MIKA – Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. naik 4.31%Saham CPIN – Charoen Pokphand Indonesia Tbk naik 4.08%Saham TINS – Timah Tbk. turun -1.47%Saham AKRA – AKR Corporindo Tbk. turun -0.88%Saham UNTR – United Tractors Tbk. turun -0.88%Saham INCO – Vale Indonesia Tbk. turun -0.85%Saham PTPP – PP (Persero) Tbk. turun -0.59%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 24 Dec 2024

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 20 Dec 2024

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) menguat 51.32 poin atau 0.01 persen ke level 7028.56 pada penutupan perdagangan 20 Dec 2024. Tercatat ada 29 saham yang mengalami kenaikan dan 30 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 20 Dec 2024

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan penguatan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham MEDC – Medco Energi Internasional Tbk. naik 5.71%Saham AKRA – AKR Corporindo Tbk. naik 3.57%Saham JPFA – Japfa Comfeed Indonesia Tbk. naik 3.51%Saham JSMR – Jasa Marga (Persero) Tbk. naik 2.23%Saham HMSP – H.M. Sampoerna Tbk. naik 1.59%Saham TOWR – Sarana Menara Nusantara Tbk. turun -3.85%Saham UNTR – United Tractors Tbk. turun -3.61%Saham TINS – Timah Tbk. turun -2.84%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. turun -2.65%Saham ITMG – Indo Tambangraya Megah Tbk. turun -2.56%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • Harga Penutupan IHSG hari ini, 24 Dec 2024

    Harga Penutupan IHSG hari ini, 19 Dec 2024

    Jakarta, FORTUNE– Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) melemah -148.91 poin atau -0.02 persen ke level 6958.97 pada penutupan perdagangan 19 Dec 2024. Tercatat ada 2 saham yang mengalami kenaikan dan 3 yang mengalami penurunan.

    Top Gainers & Top Loser Saham Hari Ini 19 Dec 2024

    ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Wance Paleri)

    Dengan pelemahan IHSG hari ini, berikut ini saham-saham yang menjadi Top Gainer dan Top Loser pada perdagangan hari ini:

    Saham ERAA – Erajaya Swasembada Tbk. naik 0.99%Saham INTP – Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. naik 0.00%Saham INKP – Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. naik -0.37%Saham GGRM – Gudang Garam Tbk. naik -0.39%Saham EXCL – XL Axiata Tbk. naik -0.44%Saham MDKA – Merdeka Copper Gold Tbk. turun -11.36%Saham PTPP – PP (Persero) Tbk. turun -6.56%Saham WIKA – Wijaya Karya (Persero) Tbk. turun -5.15%Saham KLBF – Kalbe Farma Tbk. turun -4.71%Saham BRPT – Barito Pacific Tbk. turun -4.57%

    Meskipun beberapa saham mengalami kenaikan, ada juga saham yang mengalami penurunan. Maka dari itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental serta sentimen pasar sebelum membuat keputusan Investasi.

  • Kalbe Farma tingkatkan kandungan TKDN di tengah kenaikan nilai rupiah

    Kalbe Farma tingkatkan kandungan TKDN di tengah kenaikan nilai rupiah

    Kalau dilihat dari total bahan baku kami, mungkin 90 sampai 95 persen masih harus diimpor dari China, dari India, dari Eropa, dari New ZealandJakarta (ANTARA) – Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengembangkan dan meningkatkan produk alat kesehatan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di tengah bisnis obat-obatan yang tertekan pelemahan nilai tukar rupiah.

    Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudi mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah memang akan mempengaruhi bisnis obat-obatan sektor farmasi.

    “Apalagi, volatilitas rupiah akhir-akhir ini luar biasa karena faktor eksternal,” ujar Kartika dalam acara Media Plant Visit Kalbe Farma di Jakarta, Kamis.

    Saat ini, nilai tukar rupiah dalam tren depresiasi dan menyentuh level di atas Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Ia menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah dirasakan oleh bisnis obat-obatan, dikarenakan tingkat impor bahan baku tinggi.

    Adapun, bahan baku obat- obatan Kalbe Farma sendiri sekitar 90 sampai 95 persen masih hasil impor dari berbagai negara.

    “Kalau dilihat dari total bahan baku kami, mungkin 90 sampai 95 persen masih harus diimpor dari China, dari India, dari Eropa, dari New Zealand,” ujar Kartika.

    Secara jangka pendek, Kartika menjelaskan Kalbe Farma menyiapkan dana cadangan dalam denominasi mata uang asing untuk membantu memitigasi potensi risiko fluktuasi nilai tukar ke depan.

    “Margin diharapkan stabil karena harga-harga row material stabil. Global supply chain juga diharapkan lebih baik,” ujar Kartika.

    Secara jangka panjang, pihaknya mulai mengeksplorasi lini bisnis yang memiliki TKDN tinggi, seperti alat kesehatan.

    Kalbe Farma melalui PT Forsta Kalmedic Global membangun fasilitas produksi Dialyzer pertama di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara (ASEAN), yang merupakan alat cuci darah produksi Kalbe ini mengandung TKDN di atas 40 persen.

    “Produksi dalam negeri, ke depan digunakan untuk mesin cuci darah. Ini area driver pertumbuhan Kalbe ke depannya untuk tidak lagi impor [alat kesehatan],” ujar Lartika.

    Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah. Dialyzer telah meraih sertifikasi Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dari Kementerian Kesehatan.

    Ada sejumlah manfaat dari kemandirian industri hemodialisa di berbagai sektor, diantaranya pada sektor ekonomi, dapat mengurangi impor dan menciptakan lapangan kerja.

    Pada sektor kesehatan, membantu ketersediaan alat yang semakin terjangkau dan efisiensi pasokan alat kesehatan.

    Sementara itu, pada sektor ketahanan nasional, produksi lokal dialyzer memperkuat ketahanan nasional dengan memastikan ketersediaan produk tetap stabil dan layanan kesehatan berlanjut meski terjadi krisis global.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Top 5 News BisnisIndonesia.id: Tawar Insentif Industri Padat Karya hingga Tren Ritel Mal

    Top 5 News BisnisIndonesia.id: Tawar Insentif Industri Padat Karya hingga Tren Ritel Mal

    Bisnis,JAKARTA— Pemerintah mengguyur industri padat karya dengan sederet insentif agar bisa berekspansi. Namun, stimulus tersebut dinilai belum menyentuh aspek peningkatan daya tahan perusahaan.
    Insentif industri padat karya hingga Geliat Tren Ritel Mal menjadi berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.ID edisi Kamis (18/12/2024). Berikut laporan selengkapnya:
    1. Rasa Tawar Insentif Industri Padat Karya
    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap alasan pemerintah memberikan guyuran insentif untuk industri padat karya mulai dari insentif PPh21 ditanggung pemerintah (DTP) dan fasilitas pembiayaan revitalisasi mesin.
    Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan insentif khusus untuk industri padat karya tersebut diberikan guna mendorong industri untuk tetap berekspansi di tengah berbagai tekanan.
    “Oleh sebab itu, perlu juga relaksasi bagi industri yang kolaps. Kalau enggak, industri lari lagi ke Vietnam, jadi itulah yang diambil pemerintah, apa yang dilakukan untuk balancing itu semua,” kata Adie, dikutip Rabu (18/12/2024).
    Adie tak menampik bahwa industri padat karya merupakan sektor yang paling rentan terhadap pengangguran. Sektor-sektor industri yang banyak menyerap tenaga kerja itu tengah menghadapi pelemahan daya beli sehingga produk minim terserap di pasar.
    Hal ini juga yang melatarbelakangi pemerintah memutuskan untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% tahun depan. Sementara itu, pemerintah juga berniat untuk menaikkan PPN 12% yang menjadi beban baru industri.
    “Kalau itu naik berarti akan menghantam industri nya dengann biaya produksi naik, output pun pasti naik, sementara rata-rata itu kontraknya sekian tahun, enggak bisa nilainya [harga] ditambahkan,” ujarnya.
    Alhasil, pemerintah memberikan fasilitas revitalisasi mesin untuk mendorong produktivitas, meringankan kredit investasi dengan range plafon kredit yang bunganya disubsidi 5% serta PPh21 DTP.
    2.Suara Emiten Bersiap soal Tangkal Dampak Tarif PPN 12%
    Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% yang berlaku 1 Januari 2025 membuat sejumlah emiten bersiap menangkal dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.
    Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), misalnya mengantisipasi dampak kenaikan tarif PPN terhadap harga obat-obatan yang dikenai PPN. Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan pada dasarnya saat ini perseroan masih menunggu kejelasan dari kebijakan tarif PPN pada 2025. Sebab, sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan bahwa kenaikan tarif PPN menjadi 12% hanya untuk barang mewah.
    Meski begitu, perseroan pun bersiap mengantisipasi dampak tarif baru bila menyentuh produk kesehatan. Dia mengatakan seiring dengan dinamika tarif PPN yang sedang belangsung, perseroan berupaya untuk mempertahankan harga obat-obatan.
    “[Harga] obat belum mengarah ke sana [kenaikan]. Obat yang pada umumnya generik saat ini pun harganya sudah terjangkau,” ujar Kartika dalam acara Media Plant Visit Kalbe Farma pada Rabu (18/12/2024).
    Di sisi lain, harga bahan baku obat-obatan saat ini, menurutnya, stabil. Fokus berikutnya, menurutnya, lebih pada sisi daya beli masyarakat. Seperti diketahui daya beli masyarakat yang lemah berimbas pada deflasi bulanan yang terjadi pada Mei hingga September 2024.
    Daya beli masyarakat yang lemah juga membuat laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartalan melandai. Berdasarkan catatan Bisnis, PDB RI mencapai 5,11% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I/2024. Kemudian, melandai menjadi 5,05% YoY pada kuartal II/2024 dan mencapai 4,95% YoY pada kuartal III/2024.
    “Daya beli yang lemah juga jadi fokus,” tutur Kartika.
    Dia mengatakan dalam menjaga kinerja bisnis, saat ini perseroan berupaya untuk mempertahankan margin agar tetap bisa stabil. KLBF pun mengandalkan sejumlah produk dengan margin yang tinggi, di antaranya jenis produk konsumen.
    3.Jalur Lambat Pelonggaran Moneter
    Strategi pelonggaran moneter Bank Indonesia sepanjang 2024 ternyata tidak seagresif Federal Reserve (The Fed) lantaran dibayang-bayangi depresiasi rupiah.
    Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan alias BI Rate di level 6% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 Desember 2024. Artinya, Bank Indonesia telah menahan suku bunga selama 4 bulan berturut-turut.
    Hal ini dilakukan di tengah pelemahan rupiah yang membayangi. Mata uang rupiah ditutup menguat minor 0,02% atau 3 poin ke level Rp16.097,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Adapun indeks dolar AS bergerak ke level 106,96.
    Sepanjang 2024, Bank Indonesia hanya memangkas BI rate sekali pada September 2024. Sementara itu, The Fed yang biasa menjadi cerminan BI, setidaknya sudah memangkas suku bunga dua kali pada pertemuan September dan November. Adapun pertemuan terakhir di tahun ini masih ada peluang pemangkasan meski kecil.
    Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sudah menjadi fokus utama Bank Indonesia setelah inflasi berhasil terjaga di bawah target bank sentral 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan suku bunga moneter lebih lanjut.
    4.Meneropong Prospek Properti Hunian Kala BI Rate Bertahan 6%
    Bank Indonesia menahan suku bunga acuan alias berada di level 6% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 Desember 2024.
    Dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menetapkan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75%.
    Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
    Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.
    Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal III/2024, penjualan properti residensial primer pada kuartal III/2024 mengalami penurunan sebesar 7,14% (Year–on–Year/YoY). Pada kuartal sebelumnya, penjualan properti residensial primer mengalami pertumbuhan sebesar 7,3% YoY.
    Penurunan penjualan terjadi pada tipe kecil sebesar 10,05% YoY dan tipe menengah sebesar 8,8% YoY. Namun demikian, untuk tipe besar masih mengalami pertumbuhan yang melambat yakni hanya 6,83% YoY dari kuartal sebelumnya yang bisa tumbuh 27,41% YoY.
    Secara kuartalan, penjualan properti residensial primer di kuartal III/2024 terkontraksi 7,62% (Quarter–to–Quarter/QtQ) dari kuartal sebelumnya yang juga terkontraksi 12,8%.
    5.Membaca Geliat Tren Ritel Mal Sekitar Jakarta
    Prospek properti ritel di Bodetabek dinilai sangat prospektif. Hingga kuartal IV/2024, dengan masuknya Living World Kota Wisata di Bogor, AEON Mall Deltamas di Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi, Eastvara BSD, dan Hampton Square di Gading Serpong, total pasokan mengalami kenaikan sebesar 16,2% menjadi 3.256.356 meter persegi.
    Director of Strategic Consulting of Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mengatakan total pasokan kumulatif mencapai 3.265.000 meter persegi pada 2024. Adapun terdapat lima proyek besar yang akan menambah pasokan ruang ritel sampai akhir tahun 2025 dan akan menambah total pasokan sebesar 5,0% menjadi 3.427.000 meter persegi.
    Beberapa proyek yang akan masuk ke pasar properti ritel diantaranya adalah Mall at Little Tokyo Jababeka, Summarecon Mall Bekasi 2, Living World Grand Wisata, Market Lane Sentul, dan Jakarta Premium Outlets Alam Sutera.
    Arief menuturkan penyerapan bersih pada tahun 2024 menurun dibandingkan tahun 2023 dengan tingkat hunian rerata berada di 70,9%. Melihat potensi pertumbuhan keluarga pada area Bodetabek, berbagai sektor ritel terus memperluas keberadaannya yang menyebabkan permintaan kumulatif diprediksi mencapai 2.410.000 meter persegi pada 2025.
    “Tingkat kekosongan diperkirakan meningkat sebesar 2,1% menjadi 29,7% pada 2025 akibat selesainya proyek-proyek ritel besar,” ujarnya, Rabu (18/12/2024).
    Adapun rerata harga sewa mengalami kenaikan dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp462.600 meter persegi per bulan atau tumbuh 2,4% YoY. Diproyeksikan akan mengalami kenaikan sebesar 0,5% di tahun 2025.

  • Kalbe Farma bangun fasilitas produksi Dialyzer pertama di Indonesia

    Kalbe Farma bangun fasilitas produksi Dialyzer pertama di Indonesia

    Pengembangan sektor prioritas ini juga meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama pengadaan pemerintahJakarta (ANTARA) – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui PT Forsta Kalmedic Global membangun fasilitas produksi Dialyzer pertama di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara (ASEAN).

    Dialyzer Kalbe Farma terdaftar menggunakan nama RenaCare yang dipasarkan oleh PT Renalmed Tiara Utama.

    Melalui penyediaan fasilitas produksi Dialyzer di dalam negeri, Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy di Jakarta, Rabu, mengatakan, upaya ini merupakan komitmen perseroan untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat, khususnya membantu pasien ginjal di Indonesia.

    Ia melanjutkan, Kalbe terus mendukung program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan, termasuk yang ada dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), yang mana industri alat kesehatan menjadi sektor prioritas.

    “Pengembangan sektor prioritas ini juga meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama pengadaan pemerintah,” ujar Kartika.

    Kartika menjelaskan, Dialyzer telah meraih sertifikasi Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dari Kementerian Kesehatan.

    Direktur PT Forsta Kalmedic Global Yvone Astri Della Sijabat menjelaskan Hemodialisa (cuci darah) merupakan prosedur rutin seumur hidup yang dilakukan 2 sampai 3 kali seminggu oleh pasien gagal ginjal kronis di tahap 5 (End Stage Renal Disease) yaitu fungsi ginjal sudah sangat rendah atau kurang dari 15 persen.

    “Ini merupakan sebuah prosedur di mana mesin dialisis dan dialyzer digunakan untuk membersihkan darah. Dokter membuat akses ke pembuluh darah, biasanya melalui operasi minor di lengan, untuk mengalirkan darah ke dalam dialyzer yang berfungsi sebagai ginjal buatan,” ujar Yvone.

    Yvone menjelaskan, Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah.

    Ia menyebut, sebanyak 99 persen pasien cuci darah dijamin oleh BPJS, dan kebutuhan hemodialisis di Indonesia meningkat setiap tahunnya.

    “Dari 267 juta jumlah populasi Indonesia, sebanyak 1,5 juta orang merupakan pasien gagal ginjal kronis dengan 159.000 orang menjalani cuci darah,” ujar Yvone.

    Berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar ke empat pada pengeluaran BPJS dengan pengeluaran pada 2023 sebesar Rp2,9 triliun.

    Fakta lainnya, sebanyak 85 persen pasien cuci darah ada di rentang usia produktif, yang menyebabkan tingginya dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan apabila pasien gagal ginjal tidak terjaga quality of life-nya.

    “Hal ini terutama penting untuk memastikan kita bisa mencapai Indonesia emas di tahun 2045,” ujar Yvone.

    Data tersebut menunjukkan perlunya penyediaan alat kesehatan dialyzer berkualitas.

    Dengan adanya produk lokal dialyzer, menurut dia, akan memastikan pemanfaatan dana BPJS tidak hanya untuk akses kesehatan bagi pasien gagal ginjal, tetapi juga untuk mendukung industri alkes lokal dan memastikan dana tersebut menggerakkan ekonomi dalam negeri.

    Selain itu, dialyzer produksi dalam negeri dapat membantu mempermudah dan memperluas akses ke wilayah-wilayah di Indonesia.

    ​​​​​​​Yvone menjelaskan, Dialyzer RenaCare produksi lokal sudah menggunakan komponen lokal dengan estimasi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen.

    Ada sejumlah manfaat dari kemandirian industri hemodialisa di berbagai sektor, diantaranya pada sektor ekonomi, dapat mengurangi impor dan menciptakan lapangan kerja.

    Pada sektor kesehatan, membantu ketersediaan alat yang semakin terjangkau dan efisiensi pasokan alat kesehatan.

    Sementara itu, pada sektor ketahanan nasional, produksi lokal dialyzer memperkuat ketahanan nasional dengan memastikan ketersediaan produk tetap stabil dan layanan kesehatan berlanjut meski terjadi krisis global.

    “Produksi lokal dialyzer menghilangkan bea impor dan biaya pengiriman internasional, sehingga harga lebih terjangkau dan biaya perawatan hemodialisis menjadi lebih aksesibel bagi pasien dan fasilitas kesehatan. Selain itu, produksi lokal dialyzer juga mengurangi ketergantungan impor, memastikan ketersediaan produk, menghindari gangguan rantai pasok global, dan menekan dampak fluktuasi nilai tukar,” ujar Yvone.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Intip Profil dan Portofolio Schroders Indonesia

    Intip Profil dan Portofolio Schroders Indonesia

    Jakarta, FORTUNE – Schroders Indonesia dilaporkan berencana melepas unit Bisnis di Indonesia, setelah berkiprah lebih dari tiga dekade. Bagaimana rekam jejak dan profil Schroders Indonesia?

    Manajer investasi yang juga bagian dari Scroders Plc. itu mulai hadir di Indonesia pada 1991 dengan nama PT Schroder Investment Management Indonesia. Mayoritas sahamnya adalah milik Grup Schroders yang bermarkas di Inggris, sebuah lembaga finansial di sektor manajemen investasi yang sudah ada sejak 1926. 

    Dikutip dari situs web Schroders, per 30 Juni 2024, Schroders telah mengelola dana sebesar 773,7 miliar pound sterling. Manajer investasi itu sudah tersedia di 38 lokasi secara global.

    Seiring dengan berjalannya waktu, Schroders Indonesia telah mengelola dana secara aktif. Per Juni 2024, Schroders Indonesia telah mengelola dana senilai Rp63,19 triliun untuk klien ritel ataupun institusi, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga sosial.  

    Produk reksa dana milik Schroders Indonesia, Schroder 90 Plus Equity Fund, didominasi oleh daftar saham blue chip, dari perbankan hingga perusahaan consumer. Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

    Adapun, berikut ini perincian dan persentase aset dengan bobot terbesar dalam portofolio Schroders Indonesia, dilansir dari situs web resmi Schoders:

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dengan bobot 9,58 persen. BBCA, dengan bobot 9,51 persen. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dengan bobot 6,93 persen. PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dengan bobot 6,69 persen. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MYOR), dengan bobot 4,75 persen. ICBP, dengan bobot 4,19 persen. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dengan bobot 3,62 persen. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dengan bobot 3,52 persen.  PT Indosat Tbk (ISAT), dengan bobot 3,38 persen. PT Astra International Tbk (ASII), dengan bobot 3,14 persen.

    Dari segi komposisi aset per tanggal laporan, reksa dana saham mendominasi dengan besaran 90,88 persen; sedangkan pasar uang hanya 9,12 persen.

  • Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Terbaru

    Daftar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Terbaru

    Terdapat sejumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan ini dikelompokkan ke dalam berbagai subsektor, mulai dari industri kimia hingga barang konsumsi.

    Ada beberapa karakteristik yang menunjukkan bahwa sebuah perusahaan beroperasi di sektor manufaktur. Pertama, kegiatan bisnisnya melibatkan pengolahan bahan baku atau bahan mentah menjadi produk akhir.

    Kedua, produk yang dihasilkan memiliki bentuk fisik yang jelas karena perusahaan manufaktur memproduksi barang jadi, berbeda dengan sektor jasa yang tidak memiliki bentuk fisik.

    Ketiga, konsumen tidak terlibat dalam proses produksi, melainkan hanya menikmati produk yang telah selesai. Dengan demikian, perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai entitas yang mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai jual. Dalam proses pengolahannya, perusahaan ini menggunakan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam satu sistem.

    Berikut daftar perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terbaru selengkapnya. Cek di bawah ini, ya!

    Sektor industri dasar dan kimia

    Pada sektor industri dasar dan kimia, ada lebih dari 50 perusahaan yang terdaftar di BEI dan terbagi lagi berdasarkan subsektor. Mulai dari subsektor semen hingga pulp dan kertas. Berikut daftar perusahaannya:

    1. Subsektor Semen

    PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

    2. Subsektor Keramik Porselin dan Kaca

    PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) PT Inti Keramik Alam Industri Tbk (KIAS) PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO)

    3. Subsektor Logam dan Sejenisnya

    PT Alaskan Industrindo Tbk (ALKA) PT Alumindo Light Metal Industry Tb (ALMI) PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) PT Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON) PT Citra Turbindo Tbk (CTBN) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) PT Indal Alumunium Industry Tbk (INAI) PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) PT Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk (JKSW) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) PT Lion Metal Works Tbk (LION) PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) PT Trinitan Metal and Mineral Tbk (PURE) PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS)

    4. Subsektor Kimia

    PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) PT Barito Pacific Tbk (BRPT) PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) PT Ekadharma International Tb (EKAD) PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) PT Intan Wijaya International Tbk (INCI) PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) PT Madusari Murni Indah (MOLI) PT Indo Acitama Tbk (SRSN) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC)

    5. Subsektor Plastik dan Kemasan

    PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU) PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) PT Berlina Tbk (BRNA) PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) PT Tunas Alfin Tbk (TALF) PT Yana Prima Hasta Persada Tbk (YPAS)

    6. Subsektor Pakan Ternak

    PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) PT Siearad Produce Tbk (SIPD)

    7. Subsektor Kayu dan Pengolahannya

    PT Indonesia Fireboard Industry Tbk (IFII) PT Singaraja Putra Tbk (SINI) PT SLJ Global Tbk (SULI) PT Trita Mahakam Resources Tbk (TIRT)

    8. Subsektor Pulp dan Kertas

    PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) PT Suparma Tbk (SPMA) PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

    Sektor aneka industri

    Sektor aneka industri dibagi lagi menjadi beberapa subsektor, mulai dari mesin dan alat berat hingga elektronik. Berikut daftar perusahaannya:

    1. Subsektor Mesin dan Alat Berat

    PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA) PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) PT Grand Kartech Tbk (KRAH)

    2. Subsektor Otomotif dan Komponen

    PT Astra International Tbk (ASII) PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) PT Garuda Metallindo Tbk ( BOLT) PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) PT Indospring Tbk (INDS) PT Nipress Tbk (NIPS) PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)

    3. Subsektor Tekstil dan Garmen

    PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) PT Argo Pantes Tbk (ARGO) PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) PT Century Textile Industry Tbk (CNTB) PT Eratex Djaya Tbk (ERTX) PT Ever Shine Tbk (ESTI) PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) PT Pan Brothers Tbk (PBRX) PT Golden Flower Tbk (POLU) PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) PT Star Petrochem Tbk (STAR) PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO) PT Trisula International Tbk (TRIS) PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) PT Mega Perintis Tbk (ZONE)

    4. Subsektor Alas Kaki

    PT Sepatu Bata Tbk (BATA) PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA)

    5. Subsektor Elektronika

    PT Sky Energi Indoenesia Tbk (JSKY) PT Sat Nusa Persada Tbk (PTSN) PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)

    6. Subsektor Kabel

    PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI) PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) PT KMI Wire And Cable Tbk (KBLI) PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk (SCCO) PT Voksel Electric Tbk (VOKS)

    Sektor industri barang konsumsi

    Sektor yang ketiga adalah industri barang konsumsi. Berikut daftar perusahaan manufaktur di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI:

    1. Subsektor Industri Makanan dan Minuman

    PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) PT Campina Ice Ccream Industry Tbk (CAMP) PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMORY) PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) PT Mayora Indah TBK (MYOR) PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) PT Prima Cakralawa Abadi Tbk (PCAR)

    2. Subsektor Rokok

    PT Gudang Garam Tbk (GGRM) PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)

    3. Subsektor Farmasi

    PT Darya-Varia Tbk (DVLA) PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) PT Merck Indonesia Tbk (MERK) PT Phapros Tbk (PEHA) PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)

    4. Subsektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

    PT Akasha Wira International Tbk (ADES) PT Kino Indonesia Tbk (KINO) PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) PT Martina Berto Tbk (MBTO) PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

    5. Subsektor Peralatan Rumah Tangga

    PT Chitose International Tbk (CNIT) PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) PT Langgeng Makmur Industry Tbk (LMPI) PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

    Itulah daftar perusahaan yang terdaftar di BEI terbaru dan terlengkap untuk berbagai sektor dan subsektor.