Perusahaan: PT Kalbe Farma Tbk

  • BPOM Apresiasi Peresmian Fasilitas Radiofarmaka Kalbe di Sidoarjo, Perkuat Layanan Kanker Nasional

    BPOM Apresiasi Peresmian Fasilitas Radiofarmaka Kalbe di Sidoarjo, Perkuat Layanan Kanker Nasional

    Jakarta

    BPOM menyampaikan apresiasi tinggi atas peresmian fasilitas produksi Radioisotop dan Radiofarmaka milik PT Global Onkolab Farma, anak perusahaan Kalber Group di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (15/12/2025).

    Kehadiran fasilitas ketiga di Indonesia ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional, khususnya untuk menjamin ketersediaan produk vital bagi penanganan kanker yang aman, bermutu, dan berstandar internasional. Fasilitas produksi radiofarmaka tersebut mampu memproduksi radioisotop fluorodeoxyglucose (FDG) yang digunakan dalam pengoperasian Positron Emission Tomography-Computed Tomography (PET-CT) Scan di rumah sakit.

    Adapun produk radiofarmaka yang dihasilkan berupa radionuklida F-18 fluorodeoxyglucose (FDG) yang telah resmi mengantongi nomor izin edar (NIE) pada 2 September 2025.

    Kepala BPOM, Taruna Ikrar menegaskan bahwa fasilitas ini memperkuat ekosistem kemandirian farmasi. Menurutnya, hadirnya site di Sidoarjo ini secara signifikan memperluas cakupan pemenuhan radiofarmaka hingga ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, sekaligus menjawab tantangan keterbatasan logistik yang selama ini menghambat layanan.

    Direktur PT Kalbe Farma, Mulia Lie mengugkapkan fokus bisnis serta urgensi pemilihan lokasi di Sidoarjo.

    “Global OnkoLab Farma fokus ke bisnis obat-obat kanker. Produk ini sendiri punya waktu paruh yang pendek sehingga memerlukan pengiriman yang cepat. Fasilitas di sini untuk meng-cover Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan juga untuk Indonesia bagian timur lainnya, seperti Makassar dan Sulawesi secara keseluruhan,” ujarnya.

    Taruna kemudian menyoroti urgensi fasilitas ini dalam konteks kasus kanker di Indonesia. Kanker merupakan penyabab kematian tertinggi ketiga di Indonesia.

    “Menurut Global Cancer Observatory (Globocan), pada tahun 2025, di Indonesia diperkirakan terdapat 433.966 kasus kanker dengan 260.511 kasus kematian (±60%) akibat penyakit tersebut,” ungkapnya.

    Urgensi tersebut semakin nyata mengingat produk radiofarmaka memiliki waktu paruh yang sangat singkat. Dalam kesempatan terpisah, Taruna menjelaskan bahwa percepatan perizinan dilakukan karena besarnya kebutuhan masyarakat.

    “Kalau diproduksi di Jakarta, penerbangan dari Jakarta ke Makassar saja 2 jam 10 menit. Namun, kalau dia diproduksi di Jawa Timur, tentu jaraknya ke Makassar cuma perlu waktu 1 jam. Jadi, masih spesifik untuk penggunaannya, lebih cepat dan efisien, serta efek yang lebih bagus,” terangnya.

    Untuk semakin memastikan akses penggunaan radiofarmaka dalam pelayanan kesehatan, BPOM berhasil memangkas drastis waktu penerbitan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini menunjukkan wujud sinergi antara regulatr dan industri untuk kepentingan publik.

    Dengan beroperasinya fasilitas radiofarmaka di Sidoarjo, kini Indonesia memiliki tiga industri farmasi produsen radiofarmaka yang telah tersertifikasi CPOB dan mengantongi nomor izin edar dari BPOM. Taruna berharap, ketiga site industri tersebut bisa bersinergi dan saling melengkapi.

    “Peresmian ini bukan sekadar simbol dimulainya operasional fasilitas baru, tetapi juga sebuah komitmen bersama untuk mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” harap Taruna Ikrar.

    Ia mengakhiri sambutannya dengan menyampaikan ajakan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk terus berkolaborasi demi mewujudkan ketahanan kesehatan nasional, untuk menuju Indonesia Emas 2045.

    (elk/naf)

  • Kalbe Farma Buka Lowongan Kerja di 5 Kota, Intip Persyaratannya

    Kalbe Farma Buka Lowongan Kerja di 5 Kota, Intip Persyaratannya

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara, PT Kalbe Farma, Tbk (KLBF), kembali membuka lowongan kerja (loker) bagi para profesional berpengalaman untuk posisi Medical Representative. Penempatan lowongan ini di beberapa kota besar di Indonesia.

    Kalbe Farma yang didirikan pada 1966, dikenal sebagai perusahaan farmasi terbesar dan paling lengkap di Asia Tenggara. Kalbe membawahi empat divisi bisnis utama, yaitu Obat resep, Produk kesehatan konsumen, Nutrisi dan Distribusi & logistik.

    Di kancah internasional, Kalbe telah membangun kehadiran yang kuat di negara-negara ASEAN, serta di kawasan Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Berbagai aktivitas bisnis Kalbe didukung oleh kemampuan penelitian dan pengembangan berkelas dunia, yang ditingkatkan melalui kemitraan strategis dengan banyak mitra internasional.

    Perusahaan juga terlibat secara aktif dalam bidang-bidang mutakhir seperti sistem penghantaran obat, pengobatan kanker, riset sel punca, dan bioteknologi.

    Posisi strategis yang saat ini ditawarkan adalah Medical Representative. Berikut kota-kota penempatan:

    Samarinda
    Jakarta
    Pekanbaru
    Surakarta
    Mojokerto

    Kesempatan ini menjadi peluang menarik bagi talenta yang ingin mengembangkan karier di industri farmasi berskala internasional.

     

  • Indonesia-China jajaki kerja sama bidang farmasi dan pengawasan obat

    Indonesia-China jajaki kerja sama bidang farmasi dan pengawasan obat

    Jakarta (ANTARA) – Sepanjang pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengunjungi sejumlah institusi dan perusahaan farmasi China dalam rangka menjajaki peluang kerja sama di bidang farmasi dan pengawasan obat.

    Dalam kunjungan ke Universitas Tsinghua, BPOM membahas peluang kerja sama di bidang riset regulasi, pengobatan presisi, dan inovasi produk kesehatan. BPOM berharap lebih banyak ilmuwan muda Indonesia dapat belajar di Universitas Tsinghua dan membawa pulang pengetahuan untuk membangun ekosistem kesehatan nasional.

    Pada hari yang sama, BPOM juga mengunjungi rumah sakit Universitas Tsinghua, Tsinghua Changgung Hospital, untuk mempelajari penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam layanan kesehatan.

    “Kami melihat langsung bagaimana AI mampu menghadirkan layanan kesehatan yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi. BPOM berkomitmen untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam sistem pengawasan obat dan makanan di Indonesia agar lebih responsif terhadap tantangan zaman,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam keterangannya.

    BPOM juga bertemu dengan sejumlah akademisi di bidang pengobatan tradisional China (traditional Chinese medicine/TCM) dan menyampaikan keinginan untuk memperkuat kolaborasi dengan institusi serta ahli TCM China dalam pengembangan pengetahuan, uji klinis, dan praktik regulasi di bidang TCM dan jamu Indonesia.

    Peluang kerja sama lainnya meliputi peningkatan kapasitas akupunktur, pengobatan integratif, standardisasi herbal, serta manajemen kesehatan yang mendukung pengembangan obat tradisional.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengunjungi sejumlah institusi dan perusahaan farmasi China dalam rangka menjajaki peluang kerja sama di bidang farmasi dan pengawasan obat. (Xinhua)

    BPOM turut menjajaki peluang kerja sama dengan Beijing Tiantan Hospital dalam riset bersama terkait stroke dan penyakit neurologis, serta pertukaran keahlian di bidang bedah saraf dan neurofarmakologi.

    Selain itu, kedua lembaga juga melihat peluang kerja sama dalam peningkatan kapasitas evaluasi uji klinis, pengembangan infrastruktur riset berbasis rumah sakit, serta studi kolaboratif mengenai terapi inovatif dan regeneratif untuk penyakit neurodegeneratif.

    Rombongan BPOM juga mengunjungi dua perusahaan farmasi dan bioteknologi China, yakni China Shijiazhuang Pharmaceutical Company (CSPC) Pharmaceutical Co. Ltd dan CanSino Biologics Inc (CanSinoBio). Kedua perusahaan itu memiliki kemitraan dengan industri farmasi di Indonesia.

    CanSinoBio bekerja sama dengan mitra lokal dalam pengembangan vaksin inhalasi tuberkulosis (berbasis vektor adenovirus tipe 5) dan vaksin konjugat meningokokus tetravalen. Sementara itu, CSPC melalui kemitraan dengan perusahaan farmasi lokal Kalbe Farma akan segera memasok obat n-butylphthalide (NBP) untuk terapi stroke iskemik.

    BPOM kemudian melakukan pertemuan dengan Tianjin Medical Products Administration (TJMPA) untuk memperkuat kolaborasi regulasi, memperluas pertukaran informasi, serta mendorong sinergi antara industri bioteknologi kedua negara.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Emiten Farmasi (KLBF) Mau Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 250 M

    Emiten Farmasi (KLBF) Mau Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 250 M

    Jakarta

    Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana melakukan aksi pembelian kembali saham atau buyback dalam waktu dekat. Perseroan menargetkan aksi buyback ini rampung dalam tiga bulan.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kalbe melakukan buyback di periode 4 September hingga 3 Desember 2025. Perseroan menyiapkan Rp 250 miliar untuk aksi korporasi ini.

    “Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah sebesar-sebesarnya Rp 250.000.000.000,” tulis Manajemen Kalbe dalam Keterbukaan Informasi, dikutip Rabu (3/9/2025).

    Akan tetapi, Kalbe memperkirakan proforma laba per saham akan berpengaruh jika buyback dilakukan. Manajemen memperkirakan laba per saham menjadi sebesar Rp 70,43 dibandingkan laba per saham yang dibukukan periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 sebesar Rp 70,16.

    “Perseroan akan melaksanakan Buyback dengan harga yang dianggap wajar oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan POJK,” terangnya.

    Manajemen menambahkan, aksi korporasi ini diharapkan dapat meningkatkan keyakinan investor atas nilai saham KLBF secara fundamental. Langkah ini juga dianggap memberikan fleksibilitas modal perseroan.

    “Pembelian kembali atas saham Perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, dimana saham treasuri dapat dialihkan di masa mendatang dengan nilai optimal untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Anak Usaha Kalbe Farma Buka Lowongan Kerja, Cek Syaratnya di Sini! – Page 3

    Anak Usaha Kalbe Farma Buka Lowongan Kerja, Cek Syaratnya di Sini! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis) membuka lowongan kerja terbaru di Agustus 2025 ini. Pelamar diharapkan memiliki latar belakang di bidang medis sehingga bisa membantu dalam menjalankan tugas-tugasnya nanti. 

    Untuk diketahui, Kalventis adalah perusahaan farmasi yang menjadi bagian dari PT Kalbe Farma Tbk sejak 30 November 2022, setelah sebelumnya dikenal sebagai PT Aventis Pharma atau Sanofi Indonesia.

    Sebelum akuisisi Kalbe, Sanofi Indonesia merupakan afiliasi dari Sanofi SA, perusahaan farmasi global yang berbasis di Prancis.

    Dengan pengalaman lebih dari tujuh dekade, Kalventis terus berkembang dan beradaptasi untuk menjawab kebutuhan industri kesehatan di Indonesia.

    Integrasi dengan Kalbe Farma memperkuat komitmen perusahaan dalam menyediakan obat-obatan dan vaksin berkualitas tinggi, sekaligus memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan akses yang lebih luas terhadap produk kesehatan yang aman, efektif, dan terjangkau.

    Kalventis fokus pada misi meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui inovasi di bidang farmasi, layanan yang profesional, dan dedikasi terhadap kesehatan masyarakat.

    Saat ini, Kalventis sedang membuka lowongan kerja untuk berbagai posisi, memberikan kesempatan bagi talenta terbaik untuk bergabung dan berkontribusi dalam membangun masa depan kesehatan Indonesia.

    Berikut rincian lowongan kerja Kalventis:

     

  • Lengkap, 100 Perusahaan Terbesar di Indonesia versi Fortune – Page 3

    Lengkap, 100 Perusahaan Terbesar di Indonesia versi Fortune – Page 3

    1. Pertamina

    Pendapatan (miliar) Rp 1.217.434,44

     

    2.Perusahaan Listrik Negara

    Pendapatan (miliar): Rp 545.380,99

     

    3. Astra International

    Pendapatan (miliar): Rp 330.920,00

     

    4.Bank Rakyat Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 274.566,55

     

    5.Bank Mandiri

    Pendapatan (miliar): Rp 206.502,31

     

    6.Telkom Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 149.967,00

     

    7. MIND ID

    Pendapatan (miliar): Rp 145.211,53

     

    8. Bank Central Asia

    Pendapatan (miliar): Rp 120.838,83

     

    9. Sumber Alfaria Trijaya

    Pendapatan (miliar): Rp118.227,03

     

    10.HM Sampoerna

    Pendapatan (miliar): Rp117.880,02

     

    11. Indofood Sukses Makmur

    Pendapatan (miliar): Rp115.786,53

     

    12. Gudang Garam

    Pendapatan (miliar): Rp 98.655,48

     

    13. Bank Negara Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 95.635,33

     

    14. Adaro Andalan Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 85.975,08

     

    15. Pupuk Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 81.616,21

     

    16. Sinar Mas Agro Resources and Technology

    Pendapatan (miliar): Rp 78.835,44

     

    17. Charoen Pokphand Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 67.477,99

     

    18. Erajaya Swasembada

    Pendapatan (miliar): Rp 65.279,68

     

    19. Indosat Ooredoo Hutchison

    Pendapatan (miliar): Rp 55.886,87

     

    20. Japfa Comfeed Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp55.800,85

     

    21. Bayan Resources

    Pendapatan (miliar): Rp 55.697,73

     

    22. Garuda Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 55.217,89

     

    23. Indah Kiat Pulp & Paper

    Pendapatan (miliar): Rp 51.649,40

     

    24. Dian Swastatika Sentosa

    Pendapatan (miliar): 48.773,62

     

    25. Amman Mineral Internasional

    Pendapatan (miliar): Rp 43.049,59

     

    26. Indika Energy

    Pendapatan (miliar): Rp 39.543,24

     

    27. Medco Energi Internasional

    Pendapatan (miliar): Rp 38.775,71

     

    28. AKR Corporindo

    Pendapatan (miliar): Rp 38.729,49

     

    29. Barito Pacific

    Pendapatan (miliar): Rp 38.578,61

     

    30. Mitra Adiperkasa

    Pendapatan (miliar): Rp 37.835,89

     

    31. Indo Tambangraya Megah

    Pendapatan (miliar): Rp 37.245,28

     

    32. Merdeka Copper Gold

    Pendapatan (miliar): Rp 36.187,22

     

    33. Semen Indonesia (SIG Group)

    Pendapatan (miliar): Rp 36.186,13

     

    34. Kereta Api Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 36.108,22

     

    35.Mayora Indah

    Pendapatan (miliar): Rp 36.072,95

     

    36. Unilever Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 35.138,64

     

    37.Pelindo

    Pendapatan (miliar): Rp 34.833,87

     

    38. XL Axiata

    Pendapatan (miliar): Rp 34.391,60

     

    39.Bank Tabungan Negara

    Pendapatan (miliar): Rp 34.117,51

     

    40. Alamtri Resources Indonesia/ADRO

    Pendapatan (miliar): Rp 33.595,77

     

    41. Kalbe Farma

    Pendapatan (miliar): Rp 32.627,78

     

    42. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

    Pendapatan (miliar): Rp 32.504,71

     

    43. InJourney

    Pendapatan (miliar): Rp 30.539,35

     

    44. Hutama Karya

    Pendapatan (miliar): Rp 30.252,29

     

    45. Indomobil Sukses Internasional

    Pendapatan (miliar): Rp 29.318,22

     

    46. Bank CIMB Niaga

    Pendapatan (miliar): Rp28.926,25

     

    47.Jasa Marga

    Pendapatan (miliar): Rp28.703,21

     

    48. BUMA Internasional Grup

    Pendapatan (miliar): Rp 28.385,50

     

    49. Indonesia Financial Group (IFG)

    Pendapatan (miliar): Rp 28.297,19

     

    50. Bank Danamon Indonesia

    Pendapatan (miliar): Rp 27.415,51

  • Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Jakarta

    Dalam perkembangan anak, DHA berperan besar dalam mendukung kecerdasan serta perkembangan otak. Sayangnya, riset dari British Journal of Nutrition yang diterbitkan Cambridge University Press menunjukkan 80 persen anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.

    Penelitian tersebut menunjukkan sebagian besar anak-anak Indonesia usia 4-12 tahun mengonsumsi asam lemak esensial di bawah rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara implisit, menunjukkan tingginya proporsi anak yang kekurangan EPA dan DHA.

    Padahal, kedua nutrisi tersebut diperlukan guna untuk perkembangan otak anak hingga meningkatkan kemampuan belajar anak. Berkaitan dengan hal ini, Spesialis Anak sekaligus influencer dr Ria Yoanita, SpA mengatakan EPA dan DHA adalah fondasi penting yang mendukung tumbuh kembang anak, membentuk kecerdasan, emosi yang seimbang, dan daya tahan tubuh yang kuat.

    “Kekurangannya di masa emas mungkin tidak langsung terlihat, namun bisa membatasi potensi yang seharusnya tumbuh sejak dini,” jelas dr Ria, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Hal ini disampaikan dr Ria dalam talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’ Pekan Seni Anak Indonesia Pina yang digelar PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usaha PT Saka Farma Laboratories (Kalbe Consumer Health) dan brand Cerebrofort, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Minggu (27/7).

    Dalam acara ini, dr Ria juga membagikan tips cara memilih minyak ikan yang baik dan solusi untuk anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan, agar nutrisi EPA dan DHA dapat terpenuhi. Bagi anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan atau tidak menyukai rasa amis, orang tua bisa mengolah makanan secara variatif atau memberikan alternatif suplemen dengan kandungan yang berkualitas seperti minyak ikan dalam bentuk gummy yang lebih disukai anak-anak.

    Pada kesempatan yang sama, Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health Adelia Theresia menyampaikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak Indonesia. Dukungan ini salah satunya dihadirkan melalui produk Cerebrofort Gummy, Gummy-nya Anak Pintar, dengan kandungan minyak ikan, Omega 3 (EPA & DHA) yang mendukung perkembangan otak anak.

    Adelia pun berharap acara ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus mendampingi proses belajar dan bertumbuh anak-anak mereka dengan penuh cinta dan perhatian. Ia menambahkan nutrisi dan stimulasi pada anak berjalan beriringan.

    “Setiap anak berhak tumbuh dalam kasih sayang dan perhatian penuh. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus hadir, mendampingi, dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik secara emosional maupun nutrisi,” kata Adelia.

    Sebagai informasi, Pekan Seni Anak Indonesia juga turut menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan detikcom. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk untuk mendorong tumbuh kembang anak Indonesia melalui pendekatan seni, edukasi, dan nutrisi sekaligus merayakan Hari Anak Nasional (HAN).

    Selain menggelar talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’, rangkaian agenda Pekan Seni Anak Pintar Indonesia juga menggelar lomba menyanyi dan mewarnai untuk anak-anak.

    Berlangsung di tiga kota, yakni Jakarta, Cibubur, dan Solo, lomba ini bertujuan untuk mendukung kreativitas dan kecerdasan anak. Untuk pendaftaran lomba Pekan Seni Anak Pintar Indonesia dan informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @cerebrofort.id.

    (anl/ega)

  • Ada Microsoft-Amazon, 5 Perusahaan AS Ini Siap Investasi di Indonesia

    Ada Microsoft-Amazon, 5 Perusahaan AS Ini Siap Investasi di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak lima perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS) siap melakukan investasi di Indonesia dengan total nilai mencapai Rp 370,19 triliun. 

    Investasi ini mencakup sektor energi bersih, teknologi digital, hingga layanan kesehatan, yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan pangsa ekspor 11,22 persen, sekaligus termasuk dalam lima negara dengan penanaman modal terbesar di Tanah Air.

    Pada 2024, nilai investasi AS mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 60,31 triliun, dan kini ada komitmen baru yang jauh lebih besar.

    “Komitmen ini mencerminkan kepercayaan perusahaan-perusahaan global terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Pemerintah terus berupaya memberikan iklim investasi yang kondusif melalui kebijakan yang mendukung,” ujar Airlangga, dalam konferensi pers, Kamis (24/7/2025).

    Airlangga menjelaskan bahwa lima perusahaan asal AS telah menyatakan minat serius untuk menanamkan modal di Indonesia. Di antaranya ada perusahaan raksasa energi dan teknologi global yang siap mendorong pembangunan infrastruktur strategis.

    Perusahaan AS yang Berinvestasi di Indonesia

    1. Exxon Mobil

    Perusahaan energi ini berencana membangun fasilitas carbon capture and storage (CCS) dengan nilai investasi mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 163 triliun.

    2. Oracle

    Raksasa teknologi ini tengah menjajaki pembangunan pusat data di Batam dengan nilai investasi sekitar US$ 6 miliar atau Rp 97,8 triliun.

    3. Microsoft

    Perusahaan teknologi ini siap menggelontorkan investasi sebesar US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 27,7 triliun untuk pengembangan infrastruktur cloud dan artificial intelligence (AI).

    4. Amazon Web Service (AWS)

    Amazon juga akan memperkuat layanan cloud dan AI dengan investasi mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 81,5 triliun.

    5. General Electric Healthcare

    Perusahaan ini akan membangun pabrik produksi CT Scan pertama di Indonesia dengan nilai investasi sekitar Rp 178 miliar, bekerja sama dengan Kalbe Farma.

    Kesepakatan Dagang yang Menguntungkan

    Investasi besar ini tak lepas dari kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan AS. Kedua negara sepakat menghapus 99% hambatan tarif untuk produk industri dan pertanian asal AS.

    Sebagai imbalannya, tarif produk Indonesia di AS diturunkan dari 32% menjadi 19%. Kesepakatan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak investasi strategis di masa depan.

    “Kesepakatan ini akan membuka lebih banyak peluang bagi industri dalam negeri untuk berkembang dan bersaing di pasar global,” kata Airlangga menambahkan.

    Airlangga optimistis masuknya investasi dari lima perusahaan besar AS ini akan memperkuat fundamental ekonomi Indonesia, meningkatkan transfer teknologi, dan menciptakan banyak lapangan kerja.

    Peningkatan infrastruktur digital, khususnya di bidang cloud dan AI, juga diharapkan mendorong ekonomi digital nasional.

  • Trump Ancam Getok Tarif 200%, Industri Farmasi RI Bakal Terdampak?

    Trump Ancam Getok Tarif 200%, Industri Farmasi RI Bakal Terdampak?

    Bisnis.com, JAKARTA — Industri farmasi nasional mengantisipasi dampak dari rencana Presiden Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 200% untuk produk obat-obatan yang masuk ke Amerika Serikat (AS).

    Rencana pengenaan tarif produk farmasi yang masuk ke AS ini disampaikan Trump usai menghadiri pertemuan kabinet di Gedung Putih, Selasa (8/7/2025).

    Trump menyatakan akan menetapkan tarif atas impor produk farmasi yang dapat mencapai 200%. Namun memberikan waktu sekitar satu tahun bagi produsen untuk memindahkan operasional mereka ke dalam negeri.

    Dia menyebut pihaknya akan memberi waktu hingga 18 bulan bagi perusahaan untuk kembali ke AS. Setelah itu, mereka akan dikenakan tarif.

    “Jika mereka tetap harus membawa obat-obatan ke AS, mereka akan dikenakan tarif sangat tinggi, sekitar 200%. Kami beri mereka waktu tertentu untuk berbenah,” ujar Trump kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/7/2025).

    Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Biofarmasi dan Bahan Baku Obat (AB3O) mengatakan rencana penerapan tarif impor AS 200% atas produk farmasi tidak akan terlalu berdampak pada kinerja ekspor industri dalam negeri. Sebab, AS bukan pasar ekspor utama produk farmasi nasional. 

    Ketua Umum AB3O FX Sudirman mengatakan ekspor farmasi buatan lokal ke Negeri Paman Sam itu sangat kecil lantaran pasar AS yang sangat protektif. 

    “Memang nggak signifikan berpengaruh terhadap industri farmasi nasional,” kata Dirman kepada Bisnis, Rabu (9/7/2025). 

    Ekspor Produk Farmasi

    Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor produk farmasi (HS 30) ke Amerika Serikat mencapai US$14.897 dengan volume 397 kg pada periode Januari-April 2025. 

    Namun secara nilai, angka tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$8.875, sedangkan secara volume lebih tinggi yakni sebesar 596 kg. 

    “Ekspor produk farmasi ke US kecil sekali, paling jamu, misalnya Tolak Angin dan sejenis. Mereka kan sangat protektif, selain itu bahan obat alam, seperti kratom,” jelasnya. 

    Senada, produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) juga memastikan kebijakan Tarif Trump tidak berdampak ke kinerja ekspor perusahaan. 

    Direktur Keuangan SIDO Budiyanto Muliohardjo mengatakan pangsa pasar produk Sido Muncul ke AS masih di bawah 1%, jauh dibandingkan dengan negara tujuan ekspor lainnya. Dengan demikian, pemberlakuan tarif oleh Presiden AS Donald Trump tidak akan terlalu berpengaruh ke kinerja total ekspor perseroan.

    “Pasar terbesar kami itu ada tiga, Malaysia, Filipina, Nigeria untuk ekspor. Timur tengah ada, cuman lebih kecil dari tiga itu. Terus terang, AS tidak terlalu besar [ekspor],” kata Budiyanto saat ditemui usai agenda Bisnis Indonesia Awards 2025, Senin (30/6/2025). 

    Perluasan Pasar

    Untuk mengantisipasi dampak hilangnya pangsa pasar ekspor AS, pihaknya akan melakukan ekspansi ke pasar-pasar non-tradisional atau negara baru yang belum dijangkau sebelumnya. 

    Tak hanya itu, SIDO juga merancang strategi memperluas pasar domestik dan memperkuat pemasaran ke generasi muda agar dapat memiliki kesadaran terhadap produk yang legendaris. 

    Strategi perluasan pasar juga bakal dilakukan emiten produsen farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) untuk mengantisipasi dampak tarif impor tinggi AS.

    KLBF memastikan rencana kebijakan pengenaan tarif 200% atas produk farmasi yang masuk ke AS tidak akan berdampak terhadap kinerja perseroan.

    Corporate External Communication KLBF Hari Nugroho mengatakan, produk-produk farmasi yang diproduksi perusahaan lebih banyak di ekspor ke negara-negara di wilayah Asean, Asia, dan Afrika. 

    “Kalbe tidak memiliki eksposur terhadap penjualan produk ke AS sehingga kebijakan ini tidak berdampak signifikan bagi Perseroan,” kata Hari kepada Bisnis, Rabu (9/7/2025). 

    Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan atas perkembangan dari kebijakan tarif Presiden AS Trump yang dinilai dapat menyebabkan ketegangan perdagangan global.

  • Trump Mau Patok Tarif Farmasi 200%, Kalbe Farma (KLBF) Fokus Pasar Afrika-Asia

    Trump Mau Patok Tarif Farmasi 200%, Kalbe Farma (KLBF) Fokus Pasar Afrika-Asia

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memastikan rencana kebijakan pengenaan tarif 200% atas produk farmasi yang masuk ke Amerika Serikat (AS) tidak akan berdampak terhadap kinerja perseroan.

    Corporate External Communication KLBF Hari Nugroho mengatakan, produk-produk farmasi yang diproduksi perusahaan lebih banyak di ekspor ke negara-negara di wilayah Asean, Asia, dan Afrika. 

    “Kalbe tidak memiliki eksposur terhadap penjualan produk ke AS sehingga kebijakan ini tidak berdampak signifikan bagi Perseroan,” kata Hari kepada Bisnis, Rabu (9/7/2025). 

    Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan atas perkembangan dari kebijakan tarif Presiden AS Trump yang dinilai dapat menyebabkan ketegangan perdagangan global. 

    Adapun, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor 200% ke AS akan diberlakukan pada tahun depan. Trump meminta produsen farmasi untuk memindahkan produksinya ke AS. 

    Lebih lanjut, untuk memastikan ketahanan industri farmasi nasional, pihaknya tetap mendorong kebijakan yang memperkuat keberlangsungan usaha. 

    “Kami berharap dapat terus mendukung kebijakan untuk mendukung ketahanan kesehatan Indonesia, misalnya kebijakan TKDN [tingkat komponen dalam negeri] pada industri farmasi dan alat kesehatan,” ujarnya. 

    Sebelumnya, manajemen Kalbe Farma menargetkan penjualan dan laba bersih tumbuh di kisaran 8%-10%. Di tengah tekanan ekonomi global, perseroan tetap optimistis mampu menjaga performa keuangan dan margin keuntungan. 

    Berdasarkan laporan keuangan per kuartal I/2025, KLBF membukukan penjualan bersih senilai Rp8,84 triliun, tumbuh 5,77% year on year (yoy). Raihan tersebut ditopang oleh penjualan domestik yang mencapai Rp8,30 triliun dan ekspor berkontribusi Rp537,73 miliar.

    Dari sisi segmen operasi, pendapatan dari obat resep mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 12,97% yoy menjadi Rp2,48 triliun. Posisi berikutnya ditempati segmen produk kesehatan yang meraih Rp1,35 triliun atau naik 9,08% secara tahunan.