Perusahaan: PT Hutama Karya

  • Tol Palembang-Betung Rampung 2026, Menteri PU Jelaskan Progresnya

    Tol Palembang-Betung Rampung 2026, Menteri PU Jelaskan Progresnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan Jalan Tol Palembang – Betung Seksi I (Palembang – Rengas) dapat fungsional pada Lebaran 2026. 

    Menteri PU, Dody Hanggodo menjelaskan bahwa Jalan Tol Palembang – Betung sendiri merupakan salah satu koridor utama Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

    “Insyaallah mudik Lebaran 2026 bisa kita fungsionalkan untuk Tol Palembang–Betung,” jelas Dody dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (4/5/2025).

    Sejalan dengan hal itu, Dody menekankan bahwa pihaknya bakal terus mendukung percepatan konstruksi Tol Palembang – Betung agar rampung tepat pada waktunya.

    Asal tahu saja, dari tiga seksi dengan panjang total 69,19 km. Seksi 1 Palembang–Rengas dan Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai sepanjang 54,5 km dan saat ini progres pembangunannya telah mencapai 70,69%.

    Sementara itu, Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung sepanjang 14,69 km saat ini progres konstruksinya mencapai 12,65%.

    Adapun, pembangunan jalan tol ini dilaksanakan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) atau HK.

    Kemudian, pembangunan Seksi 1 dan 2 senilai Rp2,67 triliun dilaksanakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Sementara Seksi 3 dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya Infrastruktur dengan nilai investasi Rp2,1 triliun.

    Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera, Selatan Hardy Siahaan mengatakan Jalan Tol Palembang–Betung memang menjadi salah satu ruas tol sangat penting bagi masyarakat di Sumatera Selatan.

    “Kehadiran tol ini sangat membantu pergerakan dari Bakauheni ke Jambi bahkan sampai Aceh. Sesuai arahan Bapak Menteri kami harap tol ini dapat fungsional sebelum Lebaran 2026 karena akan sangat membantu arus mudik dan arus balik,” ucap Hardy.

  • Tol Betung-Jambi Seksi IV Sudah 80%, Ditarget Rampung 2026

    Tol Betung-Jambi Seksi IV Sudah 80%, Ditarget Rampung 2026

    Jakarta

    PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melaporkan progres pekerjaan proyek Tol Betung-Jambi Seksi IV telah mencapai 80% hingga akhir Maret 2025. Tol yang berlokasi di Sumatera Selatan ini ditargetkan rampung pada 2026 mendatang.

    Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya mengatakan, pekerjaan proyek Tol Betung-Jambi Seksi IV secara keseluruhan memiliki mainroad sepanjang 18,5 km. Tol ini akan menghubungkan Kelurahan Tempino dan Kelurahan Pijoan, yang nantinya dapat menghadirkan kemudahan konektivitas di Sumatra Selatan.

    “Sampai dengan akhir Maret 2025, progres proyek Jalan Tol Betung-Jambi Seksi IV telah mencapai 80%,” kata Aditya, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (28/4/2025).

    Sejumlah pekerjaan yang telah diselesaikan HKI yakni pekerjaan rigid pada mainroad sepanjang 10,59 km dan erection girder di sepuluh titik. Selain itu, fasilitas utama seperti rest area yang akan dilengkapi dengan masjid dan foodcourt juga sedang dibangun guna menambah kenyamanan bagi pengguna tol.

    Dalam proses kontruksi yang dilakukan, HKI menggunakan beberapa teknologi yang membantu memudahkan pengerjaan proyek seperti terrestrial laser scanner. Tujuan dari penggunaan alat ini adalah untuk membuat model 3D dan pengukuran volume beton struktur. Teknologi ini memiliki akurasi tinggi dalam pengukuran serta dokumentasi detail dan presisi.

    Selain penggunaan terrestrial laser scanner, kontruksi Jalan Tol Betung-Jambi Seksi IV juga mengimplementasikan fotogrametri untuk mendokumentasikan progres kontruksi yang terbangun, serta untuk opname progres pekerjaan timbunan tanah. Penggunaan fotogrametri ini memiliki kelebihan akuisisi data topografi yang lebih cepat dan lebih luas.

    Apabila Jalan Tol Betung-Jambi Seksi IV ini nantinya dioperasikan, tol ini akan mempercepat perjalanan dari Tempino ke Pijoan atau sebaliknya yang awalnya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam menjadi kurang lebih 30 menit. Tol ini nantinya juga akan terhubung dengan Jalan Tol Betung-Jambi Seksi III yang kini sudah beroperasi.

    “Kami mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar proses pembangunan Jalan Tol Betung-Jambi Seksi IV dapat dilaksanakan dengan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” katanya.

    Ditarget Rampung 2026

    Sebelumnya, Executive Vice President (EVP) PT Hutama Karya (HK), Adjib Al Hakim memaparkan, Tol Betung-Tempino-Jambi akan memiliki total panjang mencapai 170 Km dan terbagi ke dalam 4 seksi. Ia juga bilang, konstruksi jalan Tol Betung – Tempino-Jambi ditargetkan rampung dan akan tersambung penuh pada kuartal IV 2026.

    “Proyek ini terbagi ke dalam empat seksi, yaitu Seksi 1, 2, dan 4 yang masing-masing direncanakan penyelesaiannya bertahap mulai Juni 2025 hingga kuartal 4 tahun 2026. Sementara Seksi 3 Ruas Tol Bayung Lencir-Tempino telah beroperasi,” kata Adjib dalam keterangan resminya, Senin (14/4/2025).

    (acd/acd)

  • Tol Betung-Jambi Tersambung Penuh 2026, Bagaimana Progresnya?

    Tol Betung-Jambi Tersambung Penuh 2026, Bagaimana Progresnya?

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkap progres konstruksi Tol Betung-Jambi seksi IV telah mencapai 80% hingga akhir Maret 2025. Di mana, saat ini proyek tersebut tengah dikerjakan langsung oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya Infrastruktur (PT HKI).

    Direktur Operasi III PT HKI, Aditya Novendra Jaya menjelaskan bahwa konstruksi pada seksi IV itu secara keseluruhan mencakup pengerjaan mainroad sepanjang 18,5 kilometer (km).

    ”Sampai dengan akhir Maret 2025, progres proyek Jalan Tol Betung – Jambi Seksi IV telah mencapai 80%,” kata Aditya dalam keterangan resmi, Jumat (25/4/2025). 

    Dia menyebut, Jalan Tol Betung – Jambi Seksi IV itu akan menghubungkan Kelurahan Tempino dan Kelurahan Pijoan, yang bakal meningkatkan konektivitas di Sumatra Selatan. 

    Lebih lanjut, Aditya menjelaskan sejumlah pekerjaan yang telah diselesaikan HKI yakni pekerjaan rigid pada mainroad sepanjang 10,59 km dan erection girder di sepuluh titik.

    Selain itu, fasilitas utama seperti rest area yang akan dilengkapi dengan masjid dan foodcourt juga sedang dibangun guna menambah kenyamanan bagi pengguna jalan tol.   

    Apabila Jalan Tol Betung – Jambi Seksi IV ini nantinya dioperasikan, tol ini akan mempercepat perjalanan dari Tempino ke Pijoan atau sebaliknya yang awalnya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam menjadi kurang lebih 30 menit. Tol ini nantinya juga akan terhubung dengan Jalan Tol Betung – Jambi Seksi III yang kini sudah beroperasi. 

    Sebelumnya, Executive Vice President (EVP) PT Hutama Karya (HK), Adjib Al Hakim menjelaskan Tol Betung–Tempino–Jambi akan memiliki total panjang mencapai 170 Km yang terdiri dari 4 seksi. 

    Adjib menjelaskan, proses konstruksi jalan Tol Betung – Tempino – Jambi ditargetkan rampung dan akan tersambung penuh pada kuartal IV/2026.

    “Proyek ini terbagi ke dalam empat seksi, yaitu Seksi 1, 2, dan 4 yang masing-masing direncanakan penyelesaiannya bertahap mulai Juni 2025, hingga kuartal 4 tahun 2026. Sementara Seksi 3 Ruas Tol Bayung Lencir – Tempino telah beroperasi, dan sebelumnya dibangun oleh KSO Hutama Karya dengan skema Dukungan Konstruksi” pungkas Adjib.

  • HK catat 2.923.754 kendaraan lalui Tol JJTS pada arus mudik dan balik

    HK catat 2.923.754 kendaraan lalui Tol JJTS pada arus mudik dan balik

    Medan (ANTARA) – PT Hutama Karya mencatat volume kendaraan yang melintas di ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) pada arus mudik dan balik perayaan Idul Fitri 2025 mencapai 2.923.754 unit.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan jumlah tersebut dihitung sejak H-10 hingga H+10 atau 20 Maret hingga 11 April 2025.

    “Total 2.923.754 kendaraan melintasi seluruh ruas JTTS dalam periode H-10 hingga H+10 Lebaran 2025,” ujar Adjib dalam keterangan resmi yang diterima, di Medan, Kamis.

    Perusahaan mencatat 2.923.754 unit kendaraan yang melintas tersebut merupakan akumulasi dari 2.746.461 kendaraan yang melintas di ruas tol operasional dan 177.293 di ruas fungsional.

    Dia mengatakan 2.746.461 kendaraan melintasi ruas-ruas tol operasional mengalami peningkatan 62,05 persen dibandingkan volume lalu lintas normal.

    Sedangkan, kata dia, 177.293 kendaraan menggunakan ketiga ruas tol fungsional yang dibuka khusus untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik.

    Dia menyatakan keberhasilan pelayanan JTTS selama masa angkutan Lebaran 2025 merupakan hasil dari perencanaan komprehensif dan kolaborasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan sejumlah kebijakan strategis dalam menghadapi lonjakan kendaraan selama periode mudik dan balik,” kata dia.

    Dalam menyambut arus mudik dan bali Lebaran,dia menambahkan perusahaan mengoperasikan tiga ruas tol fungsional tanpa tarif , pemberlakuan potongan tarif sebesar 20 persen di lima ruas tol strategis yang tersebar di Sumatera sesuai kebijakan pemerintah untuk mendorong penggunaan jalan tol.

    Lalu, mengoptimalkan sistem transaksi melalui pengoperasian 1.400 unit mobile reader dan menyediakan lebih dari 24.000 kartu uang elektronik untuk memperlancar proses transaksi serta penguatan infrastruktur melalui penambahan gardu transaksi di titik-titik krusial yang berpotensi mengalami kepadatan tinggi.

    Hingga implementasi _Intelligent Traffic System_ melalui pemantauan real-time menggunakan sistem berbasis _Artificial Intelligence_ (AI) yang terintegrasi dengan aplikasi HK Toll Apps

    “Hutama Karya membuktikan bahwa BUMN mampu hadir sebagai pelayan publik yang memberikan solusi nyata, terutama melalui strategi pengoperasian ruas fungsional dan pemberlakuan insentif tarif yang efektif mengurai kepadatan,” sebut dia.

    Dari seluruh kebijakan yang direalisasikan perusahaan, lanjutnya, pembukaan ruas fungsional dan pemberian potongan tarif memberikan dampak langsung dan mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat pengguna jalan.

    “Koordinasi intensif dilakukan melibatkan seluruh jajaran manajemen dan unit operasional untuk menjaga pelayanan di lapangan yang dilengkapi berbagai fasilitas yang menunjang kebutuhan pemudik,” ujarnya.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Merger BUMN Diatur Danantara, KAI dan INKA Segera Digabung

    Merger BUMN Diatur Danantara, KAI dan INKA Segera Digabung

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan proses aksi korporasi berupa merger sejumlah perusahaan pelat merah kini berada di bawah pengelolaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Hal itu disampaikan Erick saat menjawab pertanyaan awak media terkait proses merger antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Industri Kereta Api (INKA) di Jakarta, Senin (22/4/2025).

    Erick menjelaskan Danantara merupakan lembaga baru, sehingga memerlukan waktu untuk dapat menjalankan konsolidasi BUMN secara efektif.

    “Danantara ini baru lahir. Di dalamnya ada aspek investasi dan operasional. Tentu kita perlu konsultasi dengan Danantara agar mereka bisa bekerja dengan optimal,” ujar Erick.

    Ia menegaskan pemerintah tidak tergesa-gesa dalam menjalankan merger BUMN setelah pengalihan pengelolaan ke Danantara. Lembaga ini membutuhkan waktu untuk konsolidasi internal sebelum melangkah lebih jauh.

    Lebih lanjut, Erick menyebutkan proses merger akan mengacu pada peta jalan (roadmap) yang telah disusun oleh Kementerian BUMN.

    “Mereka (Danantara) sedang konsolidasi. Di roadmap-nya sudah ada,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kementerian BUMN memang telah mengumumkan rencana untuk merampingkan jumlah BUMN menjadi hanya 30 perusahaan melalui penggabungan atau merger, khususnya di sektor-sektor yang sejenis.

    Untuk sektor perkeretaapian, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan digabungkan dengan PT Industri Kereta Api (INKA). Sementara itu, di sektor pelabuhan dan transportasi penyeberangan laut, merger akan melibatkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dan PT ASDP Indonesia Ferry.

    Adapun untuk sektor karya atau konstruksi, dari tujuh BUMN yang ada saat ini, akan dikonsolidasikan menjadi hanya tiga klaster perusahaan. Ketujuh BUMN tersebut yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    “Saya dan Pak Wakil Menteri sudah berdiskusi, kemungkinan ada 45 program prioritas untuk lima tahun ke depan, termasuk konsolidasi dari 47 BUMN menjadi 30,” ungkap Erick saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    “Salah satunya, seperti KAI dan INKA yang akan digabung. Semua butuh kajian, tetapi arahnya memang menuju 30 BUMN (setelah merger),” pungkasnya.

  • Hutama Karya Sebut Jalan Tol Padang-Sicincin Segera Beroperasi Penuh

    Hutama Karya Sebut Jalan Tol Padang-Sicincin Segera Beroperasi Penuh

    Bisnis.com, PADANG — PT Hutama Karya (Persero) menyebutkan hasil Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) selama pelaksanaan fungsional jalan Padang – Pekanbaru ruas tol Padang – Sicincin, Sumatra Barat, sesuai dengan rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Korlantas Polri. Hasil uji laik dan operasi ruas tersebut sudah dilakukan verifikasi menyeluruh untuk memastikan standar keselamatan dan kenyamanan.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan fungsional ruas tol Padang – Sicincin itu juga turut dinikmati oleh pengendara, dimana selama periode mudik lebaran 2025 kemarin tercatat 105.691 kendaraan yang melintas. 

    “Jadi hal itu menandakan tingginya antusiasme masyarakat terhadap kehadiran jalan tol pertama di Sumbar sebagai jalur alternatif yang efektif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).

    Adapun selama masa fungsional lebaran itu, volume kendaraan yang melintasi Jalan Tol Padang –Sicincin mengungguli ruas tol fungsional Jalan Tol Palembang – Betung Seksi II, dan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi I.

    Hal tersebut mencerminkan efektivitas strategi operasional Hutama Karya, termasuk penambahan gardu tol, pengoperasian mobile reader, dan fasilitas top-up di titik strategis.

    Adapun selama dalam pelaksanaan ULFO jalan tol Padang – Sicincin yang telah dilaksanakan pada 21–23 Januari 2025 itu, aspek yang diuji meliputi seluruh spesifikasi teknis jalan tol, perlengkapan jalan, marka dan rambu, pagar pengaman, penerangan, sistem drainase, fasilitas keselamatan lalu lintas, serta kesiapan fasilitas pendukung seperti gardu tol, sistem pembayaran elektronik, dan kesiapan rest area tipe A di KM 23. 

    “Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) saat ini dalam proses penandatanganan dan diharapkan terbit April ini sehingga tol dapat dioperasikan secara penuh. Koordinasi aktif terus dilakukan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk kelancaran pengoperasian resmi,” katanya. 

    Menurutnya, saat ini Hutama Karya juga telah menindaklanjuti rencana pembangunan SPBU di dekat gerbang Jalan Tol Padang – Sicincin dengan solusi teknis yang memastikan tidak mengganggu arus lalu lintas dan operasional jalan tol, sesuai standar keselamatan. 

    Di satu sisi, Hutama Karya mengapresiasi dukungan seluruh pihak yang telah memanfaatkan tol ini selama masa fungsional. Perusahaan meyakini kehadiran Jalan Tol Padang – Sicincin akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, kelancaran arus transportasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumbar.

  • Tarif Tol Junction Palembang Segera Berlaku, Ini Besarannya – Page 3

    Tarif Tol Junction Palembang Segera Berlaku, Ini Besarannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) bakal segera memasang tarif tol terintegrasi pada Junction Palembang Ramp 2 (Kayu Agung-Indralaya) dan Ramp 3 (Indralaya-Kayu Agung) sepanjang 2,46 km yang akan segera dioperasikan.

    Tarif ini keluar setelah adanya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Nomor 400 dan 401 tanggal 26 Maret 2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Ramp 2 dan Ramp 3 Junction Palembang.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan junction berperan strategis mengintegrasikan perjalanan toll-to-toll antara Ruas Kayu Agung-Palembang (dikelola PT Waskita Toll Road) dengan Ruas Palembang-Indralaya (dikelola Hutama Karya) tanpa harus keluar ke jalan nasional.

    “Junction ini akan melengkapi konektivitas jalan tol di Sumatera Selatan serta mendukung kelancaran lalu lintas dari dan menuju Kota Palembang hingga Prabumulih, khususnya pada jam sibuk dan libur nasional. Saat beroperasi, akan ada tambahan tarif tol terintegrasi yang dikenakan saat pengguna melintasi junction untuk mendukung operasional dan pemeliharaan jalan tol secara berkelanjutan,” ungkapnya, Rabu (16/4/2025).

    Sosialisasi Masif

    Sejak dikeluarkannya Kepmen tersebut, Hutama Karya telah melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi. Termasuk diskusi bersama para regulator, akademisi, dan pengamat ekonomi untuk membahas persiapan pemberlakuan tarif melalui Forum Group Discussion (FGD).

    “Kami berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman pengguna mengenai informasi integrasi serta aturan berkendara yang benar. Selain itu, dalam FGD yang telah berlangsung, kami juga menerima berbagai masukan dari para partisipan yang akan menjadi bahan evaluasi untuk menghadirkan kualitas dan pelayanan jalan tol yang ekselen,” imbuh Adjib.

    Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ismail Hamid memberikan dukungan penuh terhadap pemberlakuan tarif Junction Palembang Ramp 2 dan Ramp 3.

    “Masyarakat sangat gembira dan merasa terbantu dengan kehadiran Junction Palembang. Organisasi Angkutan Darat (Organda) juga memberikan dukungan penuh atas pengoperasiannya,” kata Ismail.

    “Sebelum penetapan tarif, kami yakin Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tentunya telah melakukan kajian menyeluruh terlebih dahulu sebelum menentukan tarif. Oleh karena itu, sudah sepatutnya tarif diberlakukan pada ruas tol yang baru dioperasikan ini,” tuturnya.

     

  • KPK Sita Aset Tanah Tersangka Korporasi Kasus Lahan Tol Trans Sumatra

    KPK Sita Aset Tanah Tersangka Korporasi Kasus Lahan Tol Trans Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita aset bidang tanah yang dijual ke tersangka korporasi kasus dugaan korupsi pengadaan lahan sekitar Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Tahun Anggaran 2018-2020, yang turut menyeret PT Hutama Karya (Persero). 

    Aset tanah berlokasi di Kalianda, Lampung Selatan itu sebelumnya dijual oleh sejumlah petani ke PT Sanitarindo Tangsel Jaya (STJ), yang kini ditetapkan tersangka korporasi oleh KPK dalam kasus rasuah tersebut. Tanah itu lalu dijual oleh PT STJ ke Hutama Karya. 

    “Penyidik mengkonfirmasi kembali penjualan tanah di wilayah Kalianda (Lampung Selatan) yang dilakukan oleh para petani kepada PT STJ (yang selanjutnya tanah tersebut dijual oleh PT STJ kepada PT Hutama Karya),” ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto melalui keterangannya kepada wartawan, dikutip Rabu (16/4/2025). 

    Aset tanah itu lalu disita oleh penyidik KPK beberapa waktu lalu lantaran ternyata pembayarannya oleh PT STJ belum tuntas. Dari harga yang disetujui untuk dibayarkan, perusahaan itu baru melunasi 10% hingga 20% kewajibannya ke para petani yang menjual tanah dimaksud. 

    Sementara itu, kendati pembayaran belum dilunasi ke para petani, PT STJ justru sudah menitipkan surat-surat tanah tersebut ke pihak notaris. Surat-surat kepemilikan tanah itu pun juga telah disita oleh KPK sebagai bukti. 

    Penyitaan tersebut dilakukan oleh lembaga antirasuah sebagai upaya pengembalian aset (asset recovery) tindak pidana korupsi. Harapannya, setelah kasus itu diputus oleh Majelis Hakim di pengadilan, tanah-tanah yang belum dilunasi PT STJ itu bisa dikembalikan ke para petani.

    “Mengingat selama ini status tanah tersebut tidak jelas (sisa pembayaran tidak dapat dilunasi oleh PT STJ, surat-surat tertahan di notaris dan petani tak punya kemampuan untuk mengembalikan uang muka pembayaran),” jelas Tessa. 

    Adapun KPK diketahui mengusut dugaan korupsi pengadaan lahan di Bakauheni dan Kalianda, Lampung, yang terletak di sekitar Jalan Tol Trans Sumatra. Lahan dimaksud dijual PT STJ ke BUMN Hutama Karya, yang mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatra berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.117/2015. 

    Sebelum menetapkan tersangka korporasi, KPK telah menetapkan tiga tersangka perseorangan yang meliputi mantan Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, mantan kepala divisi di Hutama Karya M Rizal Sutjipto serta Komisaris PT Sanitarindo Tangsel Jaya Iskandar Zulkarnaen. Ketiga tersangka juga sudah dicegah untuk bepergian ke luar negeri.

  • Hore! Tol Betung-Tempino-Jambi Bakal Tersambung Penuh 2026

    Hore! Tol Betung-Tempino-Jambi Bakal Tersambung Penuh 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Konstruksi Jalan Tol Betung–Tempino–Jambi yang masuk ke dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) tahap II saat ini tengah dikebut pembangunannya.

    Executive Vice President (EVP) PT Hutama Karya (HK), Adjib Al Hakim menjelaskan Tol Betung–Tempino–Jambi akan memiliki total panjang mencapai 170 kilometer (Km). Di mana, tol ini bakal meningkatkan konektivitas antar provinsi sekaligus menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Jambi dan Sumatra Selatan. 

    Dia merinci, hingga periode April 2025 progres konstruksi Tol Betung–Tempino–Jambi Seksi 1 (Betung-Tungkal Jaya 62,38 km) mencapai 15,29% untuk tahap konstruksi dan 25,47% pembebasan lahan. 

    Kemudian, Seksi 2 yakni Tungkal Jaya–Bayung Lencir sepanjang 54,32 km progres konstruksinya dilaporkan baru mencapai 4,79%. Sedangkan, proses pembebasan lahan pada seksi ini telah mencapai 20,25%.

    Sementara Seksi 4 (Tempino-Ness 18,5 km) menjadi yang paling progresif dengan 80,04% konstruksi dan 98,72% pembebasan lahan.

    Adjib menjelaskan, proses konstruksi jalan tol itu ditargetkan rampung dan akan tersambung penuh pada kuartal IV/2026.

    “Proyek ini terbagi ke dalam empat seksi, yaitu Seksi 1, 2, dan 4 yang masing-masing direncanakan penyelesaiannya bertahap mulai Juni 2025, hingga kuartal 4 tahun 2026. Sementara Seksi 3 Ruas Tol Bayung Lencir – Tempino telah beroperasi, dan sebelumnya dibangun oleh KSO Hutama Karya dengan skema Dukungan Konstruksi” kata Adjid dalam keterangan resmi, Selasa (15/4/2025). 

    Dia juga menambahkan pembangunan tol dikebut dengan inovasi teknologi dan strategi percepatan. 

    Adjib merinci, proyek ini telah menciptakan 4.620 lapangan kerja selama konstruksi. Adapun, Hutama Karya menerapkan Building Information Modelling (BIM) untuk integrasi desain digital, UAV Lidar untuk pemetaan topografi real-time, dan dashboard ArcGIS untuk pemantauan harian progres konstruksi yang terintegrasi dengan data lapangan.

    “Jika rampung, harapannya pembangunan tol ini dapat terus dilanjutkan melalui Tol Jambi–Rengat yang saat ini masih dalam tahap perencanaan agar konektivitas Jalan Tol Trans Sumatra semakin terbuka,” pungkasnya.

  • Siap-siap! Tol Kuala Tanjung-Indrapura Segera Berbayar

    Siap-siap! Tol Kuala Tanjung-Indrapura Segera Berbayar

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) menekankan segera memberlakukan pengenaan tarif pada Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat) Seksi 2 Kuala Tanjung – Interchange Indrapura dalam waktu dekat.

    Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) Dindin Solakhuddin menjelaskan bahwa rencana pengenaan tarif itu dilakukan usai pihaknya selama sebulan melakukan sosialisasi gratis pada ruas tol tersebut.

    Adapun, rencana pemberlakuan tarif ini menyusul diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Nomor 329 Tahun 2025 tentang Penetapan Golongan Kendaraan dan Tarif untuk Tol Kutepat seksi 2 Kuala Tanjung – Interchange Indrapura yang dikeluarkan pada tanggal 4 Maret 2025.

    “Adanya ruas Tol Kuala Tanjung – Indrapura ini sangat mempermudah mobilitas pengendara dari Indrapura menuju Kuala Tanjung yang semula memerlukan waktu 30 menit kini hanya 10 menit saja,” jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/4/2025).

    Di samping itu, Dindin menekankan bahwa kehadiran Tol Kuala Tanjung – Indrapura ini juga bakal mendorong distribusi logistik menjadi lebih cepat ke KEK Sei Mangkei hingga akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

    Lebih lanjut, Dindin mengatakan bahwa dalam pengoperasiannya, Hamawas memastikan kualitas jalan maupun kelengkapan fasilitas yang ada telah sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM). Fasilitas yang ada di Jalan Tol Kuala Tanjung – Interchange Indrapura meliputi 10 armada, 148 personel, 21 CCTV, dan 2 VMS.

    “Kita telah menyiapkan para petugas pelayanan operasional yang bertugas selama 24 jam dimulai dari tim patroli, rescue, petugas derek, dan paramedis serta tersedia CCTV di sepanjang ruas Tol Kuala Tanjung – Interchange Indrapura,” terang Dindin.

    Manajemen HK menjelaskan, selama dioperasikan tanpa tarif, Tol Kuala Tanjung – Interchange Indrapura sepanjang 10,15 km mencatat akumulasi trafik sebanyak 19.806 kendaraan yang melintas.

    Sebelum dioperasikan, Tol Kuala Tanjung – Indrapura telah melalui rangkaian uji laik fungsi dan operasi (ULFO) dan memperoleh sertifikat laik fungsi dan operasi (SLFO) pada 31 Januari 2025 lalu. 

    “Kami berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman pengguna mengenai aturan berkendara yang baik dan benar di jalan tol, edukasi pentingnya kecukupan saldo pada kartu elektronik untuk mencegah terjadinya antrean transaksi di gerbang tol, serta manfaat keberadaan tol ini sehingga pengguna jalan dapat mengetahui informasi akan diberlakukan tarif ruas Tol Kuala Tanjung – Indrapura,” pungkasnya.