Perusahaan: PT Hutama Karya

  • HK resmi berlakukan tarif Tol Padang-Sicincin mulai 2 Agustus 2025

    HK resmi berlakukan tarif Tol Padang-Sicincin mulai 2 Agustus 2025

    PT Hutama Karya Persero memberlakukan tarif Jalan Tol Padang–Sicincin mulai Sabtu, 2 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB

    Padang (ANTARA) – PT Hutama Karya selaku pengelola Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin secara resmi memberlakukan tarif tol pertama di Ranah Minang tersebut mulai Sabtu (2/8).

    “PT Hutama Karya Persero memberlakukan tarif Jalan Tol Padang–Sicincin mulai Sabtu, 2 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB,” kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim di Kota Padang, Sumbar, Jumat.

    Pemberlakuan tarif tersebut merujuk kepada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Nomor 672/KPTS/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, dan Besaran Tarif Tol Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin yang ditandatangani pada 16 Juli 2025.

    Adjib mengatakan ruas ini merupakan bagian dari Jalan Tol Pekanbaru-Padang yang sebelumnya lebih dulu beroperasi dari arah Pekanbaru hingga XIII Koto Kampar dan telah ditetapkan tarifnya.

    “Kami mengimbau pengguna Jalan Tol Padang-Sicincin untuk mengecek tarif yang berlaku, dan memastikan saldo uang elektronik mencukupi agar perjalanan tetap lancar tanpa hambatan di gerbang tol,” imbau dia.

    Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum bernomor 672/KPTS/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor, dan Besaran Tarif Tol Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin, terdapat rincian tarif yang dikenakan kepada pengguna jalan bebas hambatan tersebut.

    Untuk kendaraan golongan I dikenakan tarif sebesar Rp50.500, golongan II dan III masing-masing Rp75.500, serta golongan IV dan V sebesar Rp100.500. Tarif tersebut berlaku dari arah Kota Padang menuju Kapalo Hilalang maupun sebaliknya.

    Ia mengatakan jalan Tol Padang-Sicincin memberikan manfaat yang signifikan salah satunya mempermudah konektivitas, dan mengurangi waktu tempuh perjalanan dari Kota Padang ke Sicincin atau sebaliknya, dari yang semula sekitar 1 jam 30 menit menjadi 30 menit.

    Sementara itu, Icha (32) warga Kota Bukittinggi menyambut baik beroperasinya jalan bebas hambatan sepanjang 36 kilometer tersebut. Akses jalan itu dinilai semakin mempermudah mobilitas masyarakat.

    Hanya saja, ia berharap besaran tarif tersebut dikaji ulang karena dianggap terlalu besar sehingga bisa mempengaruhi keinginan masyarakat untuk lebih memilih jalan umum.

    “Tol ini sangat membantu, hanya saja tarifnya terlalu tinggi,” kata dia.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tol Pertama di Sumatera Barat Segera Berbayar, Segini Tarifnya

    Tol Pertama di Sumatera Barat Segera Berbayar, Segini Tarifnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Hutama Karya (Persero) akan segera memberlakukan tarif pada Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin sepanjang 36 Km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dalam waktu dekat. Penetapan tarif ini mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 672/KPRT/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Sicincin – Padang yang ditetapkan pada 16 Juli 2025.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa sebelum tarif diberlakukan, perusahaan telah melakukan sosialisasi secara masif melalui berbagai kanal komunikasi.

    “Kami telah mengedukasi masyarakat terkait rencana pemberlakuan tarif ini melalui berbagai platform, mulai dari media konvensional, media sosial, media luar ruang seperti spanduk dan baliho, hingga siaran radio lokal. Tujuannya adalah agar masyarakat benar-benar memahami informasi ini secara menyeluruh,” ungkap Adjib dalam keterangannya.

    Lebih lanjut, sebagai bagian dari proses sosialisasi dan koordinasi, Hutama Karya juga telah melakukan pertemuan bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Padang Pariaman guna menyampaikan rencana kebijakan ini secara langsung kepada pemerintah daerah. Untuk menambah sudut pandang dan menyerap aspirasi publik, Hutama Karya juga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Tarif Jalan Tol Padang – Sicincin.

    Foto: Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)
    Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)

    “Melalui FGD tersebut, kami menerima banyak masukan dan saran dari masyarakat yang sangat kami hargai dan akan menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan operasional tol ke depan. Kami menilai diskusi terbuka seperti ini penting agar implementasi tarif jalan tol berjalan beriringan dengan pemahaman dan dukungan masyarakat sekitar,” imbuhnya.

    Adjib berharap kehadiran jalan Tol Padang-Sicincin ini tidak hanya berdampak pada peningkatan konektivitas wilayah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar ruas tol.

    Berdasarkan SK Menteri PU terkait dengan Penetapan Tarif Tol Padang – Sicincin, berikut besaran tarifnya:

    Foto: Tarif jalan tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)
    Tarif jalan tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin. (Dok. Hutama Karya)

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Proyek Tol Ini Dikebut, Betung-Jambi Terasa Sekejap di Akhir 2026

    Proyek Tol Ini Dikebut, Betung-Jambi Terasa Sekejap di Akhir 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – Operator sekaligus perusahaan konstruksi pelat merah yakni PT Hutama Karya (Persero) merilis perkembangan terkini dari salah satu jaringan Tol Trans Sumatera yakni ruas Tol Betung-Tempino-Jambi dengan panjang mencapai 170 km. Hutama Karya mengungkapkan jika ruas tol ini sepenuhnya rampung, maka perjalanan Betung ke Jambi yang biasanya ditempuh 6,5 jam, nantinya hanya menempuh 2 jam saja.

    “Bayangkan, sekarang perjalanan Betung ke Jambi yang dulu 6,5 jam, nantinya bisa ditempuh sekitar 2 jam saja, waktunya hemat hingga 70%,” tulis Hutama Karya dalam unggahan Instagram resminya @hutamakarya, Minggu (27/7/2025).

    Selain itu, Hutama Karya menambahkan kehadiran Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi sepanjang 170 km bukan hanya mempersingkat waktu, tetapi juga menjadi jalur penting untuk mendukung program Asta Cita untuk ketahanan pangan nasional. Dalam pengerjaanya, Hutama Karya juga sudah menyiapkan berbagai fasilitas utama seperti rest area, Masjid, foodcourt, dan akses simpang susun strategis juga disiapkan, demi kenyamanan setiap pengguna jalan.

    “Kini distribusi hasil pertanian, perikanan, dan UMKM makin lancar, produk cepat sampai, harga jadi lebih terjangkau, petani untung dan masyarakat lebih sejahtera,” tulis HK.

    Foto: Progres pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung. (Dok. Hutama Karya)
    Progres pembangunan Jalan Tol Palembang–Betung. (Dok. Hutama Karya)

    Sementara sampai Juni 2025, rata-rata progres konstruksi Seksi 1, 2, dan 4 sudah 28%, dengan pembebasan lahan 38,8% dari total 135 km.

    Berikut rincian progres pembangunan Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1, 2, dan 4:

    Seksi 1 Betung-Tungkal Jaya: konstruksi 22,2%, pembebasan lahan 30,9%
    Seksi 2 Tungkal Jaya-Bayung Lencir: konstruksi 10,2%, pembebasan lahan 22,3%
    Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino sudah beroperasi penuh
    Seksi 4 Tempino-Ness: konstruksi 97,8%, pembebasan lahan 98,86%

    “Ditargetkan seluruh ruas tol selesai secara bertahap dan siap beroperasi penuh paling lambat akhir tahun 2026,” terang Hutama Karya.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siap-siap Lewat Tol Padang-Sicincin Segera Berbayar, Ini Tarifnya

    Siap-siap Lewat Tol Padang-Sicincin Segera Berbayar, Ini Tarifnya

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) segera menetapkan tarif Tol Pekanbaru-Padang Seksi Padang-Sicincin sepanjang 36 kilometer (km) yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

    Penetapan tarif ini akan diumumkan dalam waktu dekat dengan tetap mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 672/KPRT/M/2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Sicincin-Padang yang ditetapkan pada 16 Juli 2025.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyebut pihaknya telah melakukan sosialisasi secara masif melalui berbagai kanal komunikasi sebelum tarif diberlakukan. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberi informasi kepada pengguna jalan tol.

    “Kami telah mengedukasi masyarakat terkait rencana pemberlakuan tarif ini melalui berbagai platform, mulai dari media konvensional, media sosial, media luar ruang seperti spanduk dan baliho, hingga siaran radio lokal. Tujuannya adalah agar masyarakat benar-benar memahami informasi ini secara menyeluruh,” ujar Adjib dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/7/2025).

    Sebagai bagian dari proses sosialisasi dan koordinasi, terang Adjib, Hutama Karya juga melakukan pertemuan bersama Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat dan Bupati Padang Pariaman terkait rencana tersebut. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini aktif menyerap aspirasi publik, melalui beberapa Focus Group Discussion (FGD) Rencana Penetapan Tarif Jalan Tol Padang-Sicincin.

    “Melalui FGD tersebut, kami menerima banyak masukan dan saran dari masyarakat yang sangat kami hargai dan akan menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan operasional tol ke depan. Kami menilai diskusi terbuka seperti ini penting agar implementasi tarif jalan tol berjalan beriringan dengan pemahaman dan dukungan masyarakat sekitar,” jelas Adjib.

    Tarif Tol Padang-Sicincin:

    Padang-Kapalo Hilalang

    Golongan I Rp 50.500
    Golongan II-III Rp.75.500
    Golongan IV-V Rp 100.500

    Kapalo Hilalang-Padang

    Golongan I Rp 50.500
    Golongan II-III Rp.75.500
    Golongan IV-V Rp 100.500

    (ara/ara)

  • Perkembangan Terkini Proyek Tol Betung-Tempino-Jambi 170 Km

    Perkembangan Terkini Proyek Tol Betung-Tempino-Jambi 170 Km

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) sedang menggarap proyek Tol Betung-Tempino-Jambi sepanjang 170 km. Ruas ini merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.

    Jika tol ini rampun dan beroperasi penuh nanti, perjalanan Betung ke Jambi bisa ditempuh hanya dalam 2 jam. Lebih cepat dari sebelumnya yang memakan waktu hingga 6,5 jam.

    “Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi sepanjang 170 km hadir, bukan cuma mempersingkat waktu, tapi juga jadi jalur penting dukung program Asta Cita untuk ketahanan pangan nasional,” tulis Hutama Karya dalam unggahan Instagram resminya @hutamakarya, Sabtu (19/7/2025).

    Dalam pengerjaanya, Persero juga sudah menyiapkan berbagai fasilitas utama seperti rest area, Masjid, foodcourt, dan akses simpang susun strategis juga disiapkan, demi kenyamanan setiap pengguna jalan.

    “Kini distribusi hasil pertanian, perikanan, dan UMKM makin lancar, produk cepat sampai, harga jadi lebih terjangkau, petani untung dan masyarakat lebih sejahtera,” tulis Persero.

    Sementara sampai Juni 2025, rata-rata progres konstruksi Seksi 1, 2, dan 4 sudah 28%, dengan pembebasan lahan 38,8% dari total 135 km. Berikut rinciannya:

    – Seksi 1 Betung-Tungkal Jaya: konstruksi 22,2%, pembebasan lahan 30,9%
    – Seksi 2 Tungkal Jaya-Bayung Lencir: konstruksi 10,2%, pembebasan lahan 22,3%
    – Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino sudah beroperasi penuh
    – Seksi 4 Tempino-Ness: konstruksi 97,8%, pembebasan lahan 98,86%

    “Ditargetkan seluruh ruas tol selesai secara bertahap dan siap beroperasi penuh paling lambat akhir tahun 2026,” terang Hutama Karya.

    (igo/hns)

  • Nasib Merger PTPP-WIKA di Tangan Danantara

    Nasib Merger PTPP-WIKA di Tangan Danantara

    Jakarta – Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Novel Arsyad menyebut ada sejumlah tantangan yang menyebabkan lambatnya proses merger dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Tantangan utama lambatnya merger adalah hasil evaluasi masing-masing perusahaan.

    Sejauh ini, terang Novel, proses merger masih diproses di Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Danantara juga telah menginstruksikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya untuk melakukan evaluasi.

    “Masih diproses di Danantara. Danantara masih berjalan. Semua BUMN konstruksi ini, semuanya diminta melakukan evaluasi kondisi perusahaannya masing-masing. Nah, nanti itu akan dengan konsultan, di-mix, digabungkan, apa-apa saja yang harus dilakukan. Masih dalam proses,” ungkap Novel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    Novel mengatakan, evaluasi itu mencakup kinerja keuangan BUMN Karya, seperti utang hingga pengerjaan proyek. Menurutnya, persoalan-persoalan ini perlu disinkronkan untuk memitigasi persoalan lain.

    “Pasti kan perusahaan ini punya, ya kalau saya bilang ada lebih, ada kurangnya. Ada masalah project, masalah segala macam kan. Kan itu harus disinkronkan semuanya, seperti apa, sehingga kalau misalkan A bergabung dengan B, atau B bergabung dengan C, itu berdasarkan hal-hal yang ditinjau oleh konsultan tadi. Banyak faktor langsung. Banyak faktor,” jelasnya.

    Berdasarkan catatan detikcom, pemerintah berencana membentuk tiga holding BUMN Karya. WIKA dipasangkan dengan PTPP, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi induk holding Brantas Abipraya dan Nindya Karya, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan dilebur dengan PT Hutama Karya (Persero).

    Pada akhir 2024, WIKA menyatakan siap untuk melakukan merger. WIKA juga telah sejumlah persiapan, salah satunya dengan menyiapkan sistem. Arahan untuk menyiapkan sistem ini datang dari para pemegang saham WIKA. Mahendra tidak banyak bicara tentang proses merger ini. Ia juga mengaku belum mengetahui arah dari fokus perusahaan usai merger.

    “Arahan terakhirnya kita diminta untuk menyiapkan sistemnya, mengevaluasi kesiapan sistem. Kemudian juga mengkaji kondisi-kondisi, sistem-sistem, atau prosedur-prosedur di perusahaan. Supaya nanti kalau seandainya itu (merger) dilakukan, WIKA sudah siap untuk mengerjakan,” kata Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya, Kamis (12/12/2024).

    Lihat juga Video: Danantara Resmi Jadi Mitra Kerja Komisi VI dan XI DPR

    (ara/ara)

  • Proyek Bendungan Way Apu Rp 2,1 T Sudah 79,8%, Target Rampung 2026

    Proyek Bendungan Way Apu Rp 2,1 T Sudah 79,8%, Target Rampung 2026

    Jakarta

    Progres pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru, Maluku, terus menunjukkan perkembangan positif. Dibangun sejak 2017, proyek bendungan senilai Rp 2,15 triliun ini kini sudah mencapai 79,8% dan ditargetkan selesai pada 2026.

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut bendungan ini bakal menopang ketahanan air, pangan, hingga pariwisata di wilayah Maluku. “Saat ini progres fisiknya telah mencapai 79,8%. Ditargetkan seluruh pekerjaan konstruksinya dapat selesai pada tahun 2026,” tulis Kementerian PU dalam unggahan resmi di Instagram @kementerianpu, dikutip Senin (7/7/2025).

    Bendungan Way Apu dibangun sejak Desember 2017. Pekerjaannya terbagi dalam dua paket, yaitu konstruksi bendungan utama oleh PT PP-Adhi Karya KSO dengan nilai Rp 1,11 triliun, serta konstruksi bendungan pelimpah (spillway) oleh PT Hutama Karya-Jaya Konstruksi KSO dengan nilai Rp 1,04 triliun.
    Setelah bendungan selesai, pemerintah juga akan membangun jaringan irigasi agar air dari bendungan segera dimanfaatkan untuk mengairi sawah milik petani di sekitar Kabupaten Buru.

    Bendungan Way Apu sendiri memiliki spesifikasi tinggi 69 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dengan luas genangan mencapai 273,79 hektare dan kapasitas tampung sebesar 50,05 juta meter kubik.

    Selain menyediakan air irigasi dan air baku, bendungan ini juga diharapkan mampu mereduksi banjir, menghasilkan energi listrik, sekaligus menjadi destinasi pariwisata baru untuk mendorong perekonomian daerah.

    Tonton juga “Bendungan Besar di China Bisa Memperlambat Rotasi Bumi?” di sini:

    (shc/rrd)

  • Bak Jakarta, Pekanbaru Bakal Punya Tol Lingkar-Begini Progresnya

    Bak Jakarta, Pekanbaru Bakal Punya Tol Lingkar-Begini Progresnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Progres pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru) garapan PT Hutama Karya (Hutama Karya) mencapai 57,57%. Proyek infrastruktur sepanjang 30,5 Km ini dirancang untuk memperkuat konektivitas ekonomi di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

    “Jalan tol ini bukan hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga menghubungkan harapan masyarakat dengan peluang ekonomi yang lebih baik,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim dikutip Minggu (6/7/2025).

    Adjib menjelaskan proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru merupakan bagian integral dari jaringan Jalan Tol Pekanbaru-Rengat yang akan tersambung dengan Tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Bangkinang-XIII Koto Kampar. Integrasi ini menciptakan ekosistem transportasi yang memungkinkan distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien.

    Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian, menyatakan pentingnya integrasi koridor ini dalam ekosistem transportasi nasional.

    “Nantinya Ruas Tol Pekanbaru-Dumai yang merupakan koridor utama Jalan Tol Trans Sumatera akan tersambung dengan koridor pendukungnya, yakni ruas Tol Pekanbaru-Padang,” ungkap Wilan.

    Proyek ini melintasi wilayah di Kota Pekanbaru, meliputi Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti, serta di Kabupaten Kampar mencakup Desa Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu.

    Adapun proyek ini dirancang memiliki lebar 3,6 meter per lajur dengan 2 lajur tiap jalurnya dan desain kecepatan maksimal 100 km/jam, serta dilengkapi dengan 3 pintu masuk dan keluar di Rimbo Panjang, Jalan Siak, dan Muara Fajar untuk memudahkan akses masyarakat.

    Infrastruktur penting dalam ruas ini adalah jembatan utama sepanjang 97,5 meter dengan total panjang jembatan 200 meter yang melintasi Sungai Siak. Fasilitas pendukung berupa rest area Tipe A akan dibangun untuk mendukung kenyamanan pengguna jalan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi dengan produk lokal.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Progres Konstruksi Tol Trans Sumatra Palembang-Betung Capai 52%

    Progres Konstruksi Tol Trans Sumatra Palembang-Betung Capai 52%

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mengungkap konstruksi Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Palembang-Betung Struktur tercatat telah mencapai 52% hingga akhir Juni 2025.

    Direktur Operasi III HKI,= Aditya Novendra Jaya menjelaskan bahwa pembangunan Tol Palembang–Betung Struktur yang memiliki panjang mencapai 10,24 kilometer (km) tersebut juga dibarengi dengan konstruksi tempat pelayanan istirahat (TPI) atau rest area yang berada di STA 71+000.

    “Lingkup pekerjaan HKI pada proyek ini yakni pembangunan ramp 4, 6 dan 8 serta membangun satu rest area yang berada di Tol Palembang – Betung, tepatnya di STA 71+000,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).

    Adapun, pembangunan Tol Palembang–Betung Struktur ini akan mengintregasikan ruas Tol Kayuagung–Palembang–Betung dengan Tol Palembang–Indralaya–Prabumulih.

    Ke depan, tersambungnya Tol Kayugaung – Palembang – Betung dan Tol Palembang – Indralaya akan mempercepat arus pengiriman logistik atau waktu tempuh perjalanan masyarakat.

    “Sebelum tol dibangun, waktu tempuh Palembang – Betung dapat mencapai 4 – 5 jam karena kondisi jalan existing yang padat dan sering mengalami kemacetan. Dengan adanya tol, waktu tempuh bisa ditekan menjadi sekitar 1,5 sampai 2 jam,” tambahnya.

    Adapun, rest area yang saat ini tengah dibangun HKI pada Tol Palembang – Betung itu merupakan rest area tipe A dengan fasilitas masjid, toilet umum, restoran, bengkel dan juga ruang untuk UMK.

    Rest area ini juga dirancang dengan kapasitas parkir yang memadai, yakni mampu menampung sebanyak 157 kendaraan kecil dan 40 kendaraan besar, guna memberikan kenyamanan dan mendukung kelancaran mobilitas pengguna jalan. 

    Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan Jalan Tol Palembang – Betung Seksi I (Palembang – Rengas) dapat fungsional pada Lebaran 2026.  

    Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan bahwa Jalan Tol Palembang – Betung merupakan salah satu koridor utama Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). 

    “Insyaallah mudik Lebaran 2026 bisa kita fungsionalkan untuk Tol Palembang–Betung,” jelas Dody dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (4/5/2025).

    Untuk diketahui, Tol Palembang – Betung terdiri atas tiga seksi dengan total panjang mencapai 69,19 km. Seksi 1 Palembang–Rengas dan Seksi 2 Rengas–Pangkalan Balai sepanjang 54,5 km saat ini progres pembangunannya telah mencapai 70,69%.

    Sementara itu, Seksi 3 Pangkalan Balai–Betung sepanjang 14,69 km saat ini progres konstruksinya mencapai 12,65%.

  • Progres Fisik Sudah 79,8 Persen, Pembangunan Bendungan Way Apu Ditargetkan Rampung 2026

    Progres Fisik Sudah 79,8 Persen, Pembangunan Bendungan Way Apu Ditargetkan Rampung 2026

    JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya mempercepat penyelesaian Bendungan Way Apu, Maluku. Infrastruktur sumber daya air ini diyakini berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

    Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Magdalena Tanga mengatakan progres fisik Bendungan Way Apu telah mencapai 79,8 persen hingga saat ini.

    “Ditargetkan seluruh pekerjaan konstruksinya dapat selesai pada 2026 dan akan diikuti dengan penyediaan jaringan irigasinya, agar air dari bendungan dapat segera dimanfaatkan untuk sawah-sawah milik petani di Maluku,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 Juni.

    Bendungan yang berlokasi di Kabupaten Buru ini dibangun sejak Desember 2017 silam. Pekerjaan konstruksinya terbagi menjadi dua paket, yaitu paket 1 berupa konstruksi bendungan utama oleh PT PP-Adhi Karya KSO dengan biaya Rp1,11 triliun dan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) oleh PT Hutama Karya-Jaya Konstruksi KSO dengan biaya Rp1,04 triliun.

    Adapun pekerjaan konstruksi yang masih ongoing meliputi pekerjaan penimbunan maincofferdam dan main dam, drilling dan grouting main dam, pembetonan spillway, perkuatan tebing, pekerjaan saluran pengarah dan groundsill, backfill random dan free drain, tower intake, jembatan tower intake, bangunan pengambilan, saluran hantar, rumah katup, proteksi lereng serta rigid pavement jalan utama. 

     

    Diketahui, Bendungan Way Apu memiliki tinggi 69 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter dan luas daerah genangan 273,79 hektare. Kapasitas tampungan pun mencapai 50,05 juta meter kubik.

    Nantinya bendungan ini dapat menyediakan air irigasi seluas 10.562 hektare dan air baku dengan debit 0.205 meter kubik per detik. Selain itu juga dapat mereduksi banjir sebesar 394 meter kubik per detik dan pembangkit listrik berkapasitas 8 MW yang mampu menerangi sekitar 8.750 rumah berkapasitas 900 watt.

    “Serta sebagai tempat pariwisata untuk mendukung pertumbuhan perekonomian daerah,” pungkasnya.