Perusahaan: PT Hutama Karya

  • 3
                    
                        Terbengkalai sejak 2007, Kenapa Menara Saidah Tak Dirobohkan?
                        Megapolitan

    3 Terbengkalai sejak 2007, Kenapa Menara Saidah Tak Dirobohkan? Megapolitan

    Terbengkalai sejak 2007, Kenapa Menara Saidah Tak Dirobohkan?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Hampir dua dekade telah berlalu sejak aktivitas terakhir di Menara Saidah berhenti pada 2007.
    Bangunan setinggi 28 lantai yang berdiri di tepi Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, itu hingga kini tetap tegak, namun kosong, terkurung pagar seng, dan dijauhkan dari denyut kehidupan kota yang terus bergerak di sekitarnya.
    Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur dan properti di Jakarta, publik pun kerap mempertanyakan hal yang sederhana namun penting: Mengapa
    Menara Saidah
    tidak juga dirobohkan?
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa hingga kini tidak ada dasar hukum maupun teknis untuk melakukan pembongkaran bangunan tersebut.
    Ketua Subkelompok Penggunaan Bangunan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, Kartika Andam Dewi, mengatakan bahwa Menara Saidah pernah melalui kajian teknis dan tidak dinyatakan membahayakan.
    Ia menjelaskan, dalam tata kelola bangunan gedung, pembongkaran tidak bisa dilakukan serta-merta hanya karena bangunan terbengkalai atau tidak difungsikan.
    “Pun apabila suatu bangunan dinyatakan membahayakan, lalu ada penetapan pembongkaran oleh pemerintah daerah, yang melakukan pembongkaran tetap pemilik bangunan,” kata Andam.
    Menara Saidah sendiri merupakan aset milik swasta, bukan milik Pemprov DKI Jakarta. Karena itu, kewenangan pemerintah daerah terbatas pada pengawasan dan penilaian teknis, bukan eksekusi langsung.
    Ketika ditanya apakah kajian teknis tersebut dilakukan oleh Dinas Citata atau pihak lain, Andam menegaskan bahwa pengkajian tidak dilakukan langsung oleh pemerintah.
    “Yang melakukan pengkajian dari penyedia jasa pengkajian teknis bersertifikat yang di-
    hire
    oleh pemilik bangunan,” ujarnya.
    Dengan kata lain, selama tidak ada laporan resmi, aduan masyarakat, atau hasil penilaian teknis terbaru yang menyatakan bangunan itu berbahaya, pemerintah daerah tidak memiliki dasar untuk memerintahkan pembongkaran.
    Selain itu, Andam juga tidak bisa memberikan informasi terkait alasan detail
    kenapa Menara Saidah tidak dirobohkan
    , karena bangunan milik perorangan, dan hanya pemilik yang mengetahui alasannya.
    Dari sudut pandang tata kota, keberadaan Menara Saidah yang terbengkalai di lokasi strategis menjadi anomali sekaligus ironi.
    Pengamat perkotaan Universitas Indonesia (UI), Muh Aziz Muslim, menyebutkan, Menara Saidah dulunya adalah salah satu bangunan paling ikonik di wilayah Pancoran dan Cawang.
    “Menara Saidah ini kan pernah menjadi salah satu bangunan yang paling ikonik di Jakarta, terutama di kawasan Pancoran. Dibandingkan dengan gedung-gedung di sekitarnya, dia relatif menjulang tinggi,” kata Aziz saat dihubungi, Selasa (16/12/2025).
    Namun, justru karena posisinya yang strategis itulah, ketidakjelasan nasib gedung ini kerap memicu spekulasi publik.
    “Kalau pertanyaannya kenapa belum dibongkar, itu yang justru jadi misteri. Karena dari aspek kepemilikan, gedung ini dimiliki oleh perorangan, keluarga Saidah. Maka pertanyaan utama sebenarnya harus diajukan kepada pemiliknya,” ujar Aziz.
    “Gedung ini memberi pelajaran bahwa pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan estetika dan kemegahan. Yang lebih penting adalah aspek struktur dan keamanan,” kata dia.
    Ia mengingatkan, pengosongan Menara Saidah pada 2007 terjadi bersamaan dengan munculnya isu perubahan struktur bangunan, termasuk dugaan kemiringan gedung.
    “Dulu informasinya diduga karena dibangun di kawasan rawa. Ini tentu perlu dikonfirmasi ulang, tapi yang jelas saat itu aspek keamanan gedung mulai diragukan,” ucap Aziz.
    Dalam konteks Jakarta hari ini, Aziz menilai Menara Saidah gagal beradaptasi dengan perubahan standar keselamatan dan pergeseran pusat bisnis.
    “Sekarang sentra bisnis bergerak ke Kuningan, Sudirman, Simatupang. Jadi, selain faktor struktur, ada juga faktor perubahan lokasi strategis,” tutur dia.
    Soal pembongkaran, Aziz menilai keputusan itu tidak bisa dilihat secara sederhana.
    “Merobohkan gedung setinggi Menara Saidah itu bukan perkara mudah. Ada banyak kebutuhan teknis, pertimbangan dampak lingkungan, dan dampak sosial bagi kawasan sekitarnya. Semua itu tentu menjadi pertimbangan pemilik gedung,” kata Aziz.
    Dari perspektif lingkungan, pembongkaran bangunan sebesar Menara Saidah di kawasan padat lalu lintas dan penduduk bukan tanpa risiko.
    Pengamat lingkungan Mahawan Karuniasa menegaskan bahwa pembongkaran bangunan besar di wilayah perkotaan memiliki potensi dampak lingkungan yang signifikan.
    “Yang pertama tentu dampak kualitas udara, terutama debu halus atau PM 2,5 dan PM 10,” ujar Mahawan saat dihubungi, Rabu (17/12/2025).
    Debu halus hasil pembongkaran, kata Mahawan, berbahaya bagi kesehatan karena dapat masuk ke sistem pernapasan, bahkan aliran darah.
    “Tanpa pengendalian basah seperti
    water spraying
    , PM 2,5 bisa meningkat dua sampai lima kali lipat di sekitar lokasi pembongkaran,” kata dia.
    Selain polusi udara, kebisingan juga menjadi persoalan serius.
    “Pembongkaran bisa menghasilkan kebisingan 70 sampai 90 desibel, sementara standar WHO maksimal 55 desibel,” ujar Mahawan.
    Ia menambahkan, getaran akibat pembongkaran juga berisiko merusak bangunan di sekitarnya, terutama bangunan lama dan infrastruktur seperti pipa air atau gas.
    “Belum lagi dampak sosial. Aktivitas ekonomi warga terganggu, kenyamanan hidup menurun, dan bisa memicu konflik jika tidak ada komunikasi yang baik,” tutur dia.
    Karena itu, Mahawan menekankan bahwa persoalan utama bukan hanya ada atau tidaknya kajian, tetapi implementasi dan pengawasan di lapangan.
    “Sering kali administrasinya lengkap, tapi pengawasannya lemah. Komunikasi publik juga sering tertinggal,” kata Mahawan.
    Sebelumnya, 
    Kompas.com
    telah melakukan penelusuran ke Menara Saidah pada Jumat (7/11/2025). Bangunan tersebut kini lebih menyerupai artefak kota yang terlupakan.
    Di depan gedung, pagar seng abu-abu kusam setinggi dua meter membentang dengan tulisan merah mencolok DILARANG MASUK.
    Di atasnya, lintasan LRT menjulang, sementara halte TransJakarta Cawang di bawahnya dipadati penumpang setiap hari. Ribuan orang berlalu-lalang, hanya beberapa meter dari bangunan kosong itu.
    Begitu pagar dibuka oleh petugas keamanan, suasana berubah drastis. Sunyi. Hanya dengung kendaraan dari kejauhan dan lolongan anjing penjaga yang terdengar.
    Kompas.com
    mendapat kesempatan untuk memasuki gedung yang justru tidak satu orang pun yang diperbolehkan memasuki gedung ini kecuali penjaga dan pemilik.
    Melangkah masuk di halaman depan, marmer lobi tertutup debu dan dedaunan. Rumput liar tumbuh di sela ubin. Pilar-pilar besar bergaya Romawi memudar warnanya, sementara beberapa kaca jendela pecah.
    Di dalam, saat menjelajahi lantai satu hingga sembilan, terlihat lift menyisakan poros besi. Kabel-kabel menjuntai berkarat. Tangga darurat gelap, lembap, dan berbau besi tua.
    Di lantai atas, jendela pecah memperlihatkan kontras mencolok Jakarta yang terus bergerak di luar, sementara Menara Saidah membeku dalam waktu.
    Menara Saidah dibangun pada 1998 oleh PT Hutama Karya atas pesanan Mooryati Soedibyo dengan nama Menara Gracindo.
    Gedung itu kemudian berpindah tangan ke keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim dan direnovasi menjadi 28 lantai.
    Namun, bangunan yang digunakan untuk perkantoran itu ditinggalkan penyewa sejak 2007. Pengelola saat itu membantah isu kemiringan, menyebut pengosongan hanya karena masa sewa habis.
    Menurut Andam, bangunan yang tidak difungsikan otomatis kehilangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
    “Pengawasan kami bergilir. Menara Saidah belum masuk jadwal pengawasan 2025,” kata Andam.
    Karena tidak ada laporan atau aktivitas, pengawasan lanjutan belum dilakukan.
    Bagi warga sekitar, Menara Saidah kini lebih dari sekadar gedung kosong.
    “Kalau malam sepi banget. Padahal di seberang sudah banyak gedung baru,” kata Puji (29), pengemudi ojek
    online
    .
    Warga lain, Wati (50), menyebut Menara Saidah seperti simbol kota yang dibiarkan tanpa arah.
    “Kalau enggak bisa dipakai lagi, ya paling tidak dirapikan. Jangan dibiarkan kumuh,” ujar dia.
    Menara Saidah berdiri di tengah megaproyek Jakarta, namun tak ikut bergerak.
    Ia menjadi pengingat bahwa pembangunan fisik tanpa kepastian hukum, tata kelola, dan keberanian mengambil keputusan, hanya akan melahirkan monumen kebisuan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Sumbar Terima Bantuan Logistik dan Operasional Alat Berat Untuk Buka Akses

    Warga Sumbar Terima Bantuan Logistik dan Operasional Alat Berat Untuk Buka Akses

    Jakarta

    PT Hutama Karya (HK) menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) berupa logistik, kebutuhan sehari-hari, alat berat untuk membuka akses, serta pendirian posko bantuan sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan.

    Bantuan tersebut difokuskan di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang; Kecamatan Batipuh dan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar; Kampuang Tangah, Talao Mundam, Nagari Katapiang, dan Nagari Sicincin di wilayah Padang Pariaman; serta Kabupaten Agam.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya, Mardiansyah, mengatakan rangkaian penyaluran bantuan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Kepala Badan Pengaturan BUMN sekaligus COO Danantara, Donny Oskaria, yang meminta BUMN bergerak cepat membantu korban bencana melalui program BUMN Peduli.

    Dijelaskan dalam kunjungan ke lokasi terdampak di Sumbar pada awal pekan lalu, Danantara berkoordinasi dengan Pemda untuk memetakan kebutuhan prioritas warga, mulai dari pemulihan akses jalan, ketersediaan logistik, hingga dukungan peralatan.

    “Dalam situasi darurat seperti ini, kami secara intens berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar dukungan yang kami bawa berkontribusi nyata terhadap percepatan pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat, dan melaksanakan sesuai dengan arahan Danantara agar BUMN cepat hadir membantu masyarakat yang terdampak bencana,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025).

    Mardiansyah menjelaskan penyaluran bantuan Persero di Sumbar pertama kali difokuskan ke Kabupaten Padang Pariaman yang terdampak banjir dan gangguan akses jalan lebih dulu.

    Kemudian bantuan digerakkan HK ke Kota Padang dengan titik awal di Kecamatan Nanggalo yang mengalami banjir dan mengakibatkan warga mengungsi. Di wilayah ini perusahaan menyalurkan selimut, kasur lipat, makanan siap saji, air mineral, dan kebutuhan bayi melalui posko bencana resmi.

    Kemudian di Kabupaten Tanah Datar, HK memfokuskan penyaluran bantuan di Kecamatan Batipuh sebagai salah satu wilayah yang terdampak banjir dan longsor akibat bencana. Penyaluran dilakukan melalui posko penanggulangan bencana, dengan koordinasi bersama pemerintah daerah dan perangkat nagari.

    “Fokus utama diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, terutama keluarga dengan anak dan kelompok rentan. Bantuan yang disalurkan mencakup paket sembako dan kebutuhan harian,” jelas Mardiansyah.

    Rangkaian bantuan berlanjut ke wilayah Padang Pariaman dengan sasaran utama Kampuang Tengah, Talao Mundam, Nagari Katapiang, dan Nagari Sicincin. Penyaluran dilaksanakan pada Kamis, 4 Desember 2025, melalui posko dan perangkat nagari yang telah ditetapkan sebagai pintu distribusi bantuan.

    “Wilayah ini terdampak banjir dan kerusakan infrastruktur sehingga membutuhkan kombinasi bantuan logistik dan dukungan sarana listrik darurat untuk menjaga layanan dasar tetap berjalan,” terangnya.

    Hutama Karya juga menyiapkan dukungan untuk Kabupaten Agam yang terdampak banjir dan longsor sebagai bagian dari rangkaian bencana hidrometeorologi di Sumatra Barat.

    “Di wilayah ini, kerusakan akses jalan dan gangguan layanan dasar menjadi tantangan dalam penanganan bencana dan distribusi bantuan. Kebutuhan terhadap peralatan berat dan sarana air bersih diidentifikasi sebagai elemen penting dalam tahap pemulihan,” papar Mardiansyah.

    (igo/eds)

  • Hutama Karya Prediksi Lalu Lintas Tol Naik 30% saat Libur Nataru

    Hutama Karya Prediksi Lalu Lintas Tol Naik 30% saat Libur Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK memproyeksikan volume lalu lintas harian (LHR) sejumlah Ruas tol kelolaannya bakal meningkat hingga 30% saat periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah menjelaskan bahwa proyeksi tersebut bakal digunakan menjadi dasar penguatan kesiagaan operasional dan koordinasi lintas-instansi di sepanjang koridor Jalan Tol Trans Sumatra(JTTS) kelolaan Hutama Karya.

    “Lalu lintas pada periode libur akhir tahun rencananya akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hutama Karya memproyeksikan arus mudik rencananya meningkat sekitar 30%,” kata Mardiansyah dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (4/12/2025).

    Lebih lanjut, pada periode arus balik Nataru 2025, Hutama Karya memproyeksikan bakal terdapat peningkatan volume lalu lintas mencapai 34%.

    Seiring dengan hal tersebut, HK mengatakan siap memberikan potongan tarif yang bakal diberlakukan bagi seluruh golongan kendaraan. Dengan catatan, pengendara melakukan transaksi menggunakan Kartu Uang Elektronik pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember 2025, khusus untuk pengguna yang melakukan perjalanan jarak jauh. 

    Adapun, enam ruas yang rencananya akan menerima potongan meliputi Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung, Tol Indralaya – Prabumulih, Tol Pekanbaru – Dumai, Tol Pekanbaru – XIII Koto Kampar, Tol Indrapura –Kisaran dan Tol Sigli – Banda Aceh.

    Selain itu, manajemen HK juga memastikan tidak akan melakukan penyesuaian tarif selama periode libur Nataru berlangsung.

    “Kami ingin memastikan pengguna jalan dapat melakukan perjalanan dengan lebih tenang tanpa adanya kekhawatiran terhadap perubahan tarif,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mengungkap perkiraan arus mudik dan balik pada periode Nataru 2025-2026.

    Agus mengatakan untuk prediksi puncak arus mudik pertama bakal berlangsung pada 20 Desember 2025. Sementara itu, puncak mudik kedua pada 24 Desember 2025.

    “Prediksi puncak mudik pertama, itu tanggal 20 [Desember] dan prediksi puncak mudik kedua operasi lilin itu adalah tanggal 24 [Desember],” ujar Agus dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, Kamis (27/11/2025).

    Dia menambahkan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait pada 22-24 Desember akan diberlakukan work from anywhere (WFA) maupun work from home (WFH). Dengan begitu diprediksi pemudik yang menuju ke Tol Trans Jawa maupun ke arah Pelabuhan Merak bakal lebih bergeser lebih dulu.

    Sementara itu, kata Agus, pihaknya juga memproyeksikan akan ada dua puncak arus balik pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026. Namun demikian, dia menegaskan bahwa proyeksi ini bisa berubah sebagaimana kebijakan WFA yang bakal diterapkan pemerintah pada 29-31 Desember 2025. 

  • Kasus DJKA Medan, KPK Periksa Project Manajer Hutama Karya dan Direktur Antaraksa

    Kasus DJKA Medan, KPK Periksa Project Manajer Hutama Karya dan Direktur Antaraksa

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyidik KPK memeriksa dua saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rel kereta di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Medan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, keduanya adalah Project Manager PT Hutama Karya Paket JLKAMB-2, Mikael Turnip dan Direktur PT Antaraksa David Oloan Sitanggang.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Selasa (2/12/2025).

    Budi belum bisa menyampaikan materi pemeriksaan dari kedua saksi tersebut. Namun, dalam perkara ini telah menetapkan dua tersangka pada Senin (1/12/2025). 

    Mereka adalah Eddy Kurniawan Winarto (EDW) selaku Komisaris PT Tri Tirta Permata Eddy Kurniawan Winarto (EKW) dan Muhlis Hanggani Capah (MHC) selaku ASN pada Direktorat Keselamatan Perkeretaapian DJKA Kemenhub RI (PPK di Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2021-Mei 2024). 

    Mereka diduga melakukan pengkondisian proyek. Muhlis mendapatkan Rp1,1 miliar yang diberikan pada tahun 2022 dan 2023 secara transfer maupun tunai. Sedangkan, Eddy mendapatkan fee sebesar Rp 11,23 miliar yang diberikan pada September- Oktober 2022.

    KPK menduga ada keterlibatan top manajer di Kementerian Perhubungan sehingga membuka peluang untuk melakukan pemeriksaan. Termasuk adanya perbedaan pembagian fee antara Muhlis dengan Eddy.

    Terlebih Eddy memiliki kedekatan dengan pejabat di Kementerian Perhubungan. Selain itu, lembaga antirasuah turut mendalami aliran uang.

    “Ini ya kedekatannya kepada siapa, kemudian juga apakah ada aliran dana, kenapa besar banget gitu, untuk seorang swasta. Karena seperti itu mendapatkan bagian dari proyek pemeliharaan dan pembangunan di jalur kereta api wilayah Medan,” kata Plt. Deputi Penindakan dan Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu. 

  • Enam Ruas Tol Trans Sumatera Bakal Diskon Saat Nataru, Ini Daftarnya

    Enam Ruas Tol Trans Sumatera Bakal Diskon Saat Nataru, Ini Daftarnya

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) atau HK berencana akan menerapkan diskon tarif pada enam ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Diskon ini diterapkan pada periode Libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2026.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, mengatakan diskon ini akan diberlakukan bagi seluruh golongan kendaraan pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember 2025. Diskon diberikan khusus untuk pengguna yang melakukan perjalanan jarak jauh.

    “Pemberian potongan tarif ini rencananya kami terapkan sebagai dukungan terhadap kebijakan Pemerintah dalam memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru,” kata Mardiansyah, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

    Mardiansyah mengatakan, total akan ada enam ruas yang rencananya akan menerima potongan. Ruas tol tersebut antara lain Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung, Tol Indralaya-Prabumulih, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar, Tol Indrapura-Kisaran dan Tol Sigli-Banda Aceh.

    “Dengan potongan pada enam ruas utama JTTS yang dikelola oleh Hutama Karya, kami berharap masyarakat dapat merasakan perjalanan yang lebih efisien dan terjangkau. Kami telah mengusulkan skema potongan tarif ini kepada BPJT dan siap menjalankannya sesuai arahan Pemerintah,” ujar Mardiansyah.

    Lebih lanjut Mardiansyah mengatakan, pihaknya memproyeksikan arus mudik akan meningkat sekitar 30%, sedangkan arus balik rencananya naik sekitar 34% dibandingkan kondisi normal. Proyeksi ini menjadi dasar penguatan kesiagaan operasional dan koordinasi lintas-instansi di sepanjang koridor JTTS.

    Di samping itu, ia juga memastikan bahwa hingga akhir tahun 2025 tidak ada ruas JTTS kelolaan Hutama Karya yang akan mengalami penyesuaian tarif. Pada periode libur panjang seperti Nataru, kebutuhan masyarakat untuk bepergian biasanya meningkat, sehingga perlu menjaga stabilitas biaya perjalanan.

    “Dengan mempertahankan struktur tarif yang ada, kami berupaya memberikan ruang yang lebih nyaman bagi masyarakat untuk bergerak dan berkegiatan di momen akhir tahun ini,” kata Mardiansyah.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan akan ada diskon tarif tol periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Diskon yang akan diberikan berkisar di 10-20%. Airlangga mengatakan diskon tarif tol tersebut akan berlaku selama tiga hari di 26 ruas jalan tol.

    “Dan dari Kementerian PU sudah menyiapkan terkait dengan tarif diskon tarif tol selama tiga hari, yaitu 22, 23, dan 31 Desember. Range-nya 10-20 persen di 26 ruas jalan tol, 2 (ruas tol) Jabodetabek, 9 (ruas tol) Transjawa, 3 (ruas tol) Non Jawa, 12 (ruas tol) Trans Sumatera,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).

    Lihat juga Video Situasi H-2 Lebaran di Pintu Tol Kisaran Trans Sumatera

    (shc/eds)

  • Hutama Karya Fokus Bangun Tol Trans Sumatra Tahap II

    Hutama Karya Fokus Bangun Tol Trans Sumatra Tahap II

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkap pihaknya tengah berkomitmen merampungkan konstruksi Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Tahap 2. Di mana, tahap pembangunan ini akan menghubungkan jalan tol dari Palembang hingga Jambi.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah menjelaskan bahwa konstruksi JTTS Tahap 2 akan dikebut pembangunannya sepanjang tahun depan.

    “Terkait dengan forecasting infrastruktur tahun 2026 seperti yang kami sampaikan tadi bahwa saat ini masih ada ruas JTTS Tahap 2 yang masih proses pembangunan, kami berusaha untuk merampungkan Palembang nyambung sampai Jambi,” jelasnya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Selain itu, Mardiansyah juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyelesaikan sejumlah ruas utama Tol Trans Sumatra yang belum rampung pembangunannya. Serta, tengah menggarap sebagian ruas feeder JTTS.

    Dalam proyeksinya, konstruksi jalan tol yang saat ini tengah berlangsung diharapkan dapat rampung pada 2027. Sayangnya dia tidak memerinci ruas mana saja yang akan selesai dalam waktu dekat. 

    “Untuk yang dalam tahap pembangunan, fokus kami tentu penyelesaian pada 2026 atau di 2027. Sedangkan, untuk ruas-ruas yang belum terbangun mungkin diupayakan perencanaannya itu bisa selesai pada 2026,” tambahnya.

    Saat dimintai konfirmasi mengenai dampak penghentian injeksi modal negara atau Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap proyek JTTS Tahap 2, Mardiansyah juga mengaku belum dapat memberi perincian. Hanya saja, dia memastikan bahwa pihaknya berkomitmen merampungkan proyek sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

    “Tetapi kalau secara umum pandangan ya tentu secara logikanya diberi PMN dengan tidak diberi PMN tentu pengaruhnya ada,” pungkasnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, HK memang tengah mengebut konstruksi Jalan Tol Trans Sumatra tahap 2 yang bakal menghubungkan seluruh ruas backbone di Tol Sumatra. 

    Beberapa ruas yang tengah dibangun yakni Jalan Tol Palembang-Betung (Paltung) Seksi I Palembang Rengas (21,5 km), Seksi II Rengas Pangkalan Balai (33 km), dan Seksi III Pangkalan Balai Betung (14,69 km) yang diteken kontraknya pada 30 September 2024. 

    Selain itu, Hutama Karya juga telah memulai konstruksi Jalan Tol Betung (Simpang Sekayu)-Tempino-Jambi (Betejam) Seksi IB Babat Supat Tungkal Jaya (31,6 km), dan Seksi II Interchange Tungkal Jaya-Interchange Bayung Lencir (54,32 km) yang sebelumnya telah dilakukan penandatangan PPJT pada 3 Juni 2024 .

  • Tol Trans Sumatera Sempat Terdampak Banjir, Ini Lokasinya

    Tol Trans Sumatera Sempat Terdampak Banjir, Ini Lokasinya

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) buka suara soal kondisi cuaca ekstrem dan banjir yang tengah melanda beberapa wilayah di Pulau Sumatra. Bencana tersebut diketahui turut berdampak pada beberapa ruas tol yang dioperasikan perusahaan.

    “Beberapa ruas tol yang beroperasi itu juga berdampak akibat banjir yang menggenangi di beberapa ruas jalan tol,” sebut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah dalam temu media di Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

    Dalam keterangan perusahaan, curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya gerusan tanah di sejumlah titik yang kemudian menyebabkan banjir pada beberapa lokasi di Jalan Tol Binjai-Langsa, khususnya Seksi Binjai-Pangkalan Brandan, pada Rabu (26/11) hingga Kamis (27/11).

    Gangguan tersebut terpantau di antaranya pada KM 73+200 hingga KM 73+000 Jalur B (dari arah Pangkalan Brandan menuju Binjai), KM 02+900 Jalur Exit Pangkalan Brandan, KM 42+000 Jalur B, KM 33+400 Jalur A (dari arah Binjai ke Pangkalan Brandan).

    Lalu, KM 36+400 Jalur B, KM 34 Jalur A, KM 40+800 Jalur B, KM 38+200 Jalur B, Akses Masuk Kuala Bingai, Off-ramp IC Stabat Jalur B, Akses Tanjung Pura, Ujung Akses Pangkalan Brandan (Intersection) serta KM 53+000 Jalur A & B.

    Mardiansyah mengatakan, Hutama Karya turut mendukung upaya penanganan dan tanggap darurat bencana bersama pihak berwenang untuk menjaga keselamatan warga sekitar dan memastikan kelancaran layanan jalan tol.

    “Cuaca ekstrem ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan di beberapa titik, namun seluruh tim kami bergerak cepat melakukan penanganan dan memastikan keamanan jalur tol,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Hutama Karya juga berkoordinasi erat dengan BPBD serta menyiapkan dukungan bagi warga sekitar yang terdampak. Setelah kejadian teridentifikasi, petugas segera melakukan pengamanan di sekitar lokasi dengan pemasangan rambu peringatan serta pemberlakuan penyempitan jalur pada beberapa titik, termasuk di KM 74 Jalur A, KM 34 Jalur A, KM 69+800 Jalur B, dan Akses Masuk Kuala Bingai.

    Selain memastikan keamanan operasional tol, Hutama Karya juga berkoordinasi dengan BPBD untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di Desa Harapan Makmur, Dusun Sei Pakis.

    Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, air mulai memasuki permukiman warga sekitar pukul 05.10 WIB. Evakuasi kemudian dilakukan oleh BPBD dan Marinir Tangkala Lagan mulai pukul 11.15 WIB menuju Gerbang Tol Pangkalan Brandan sebelum dipindahkan ke Posko BPBD Kecamatan Pangkalan Brandan Barat.

    Hutama Karya juga menyediakan tempat pengungsian sementara di Kantor Gerbang Tol Pangkalan Brandan, serta menyediakan transportasi operasional untuk membantu proses evakuasi warga dari titik banjir menuju lokasi aman dan posko BPBD.

    Lalu Lintas Tetap Lancar dan Kondisi Jalur Telah Normal

    Hutama Karya memastikan bahwa gangguan alam ini tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Binjai-Langsa. Seluruh titik terdampak telah ditangani oleh petugas, aman dilalui dan kondisi jalur telah normal kembali.

    “Seluruh titik terdampak sudah kami tangani dan saat ini tol dapat dilintasi dengan aman. Kami terus memantau kondisi cuaca dan jalur secara real-time untuk memastikan pelayanan kepada pengguna jalan tetap optimal. Pemasangan rambu dan penempatan personel di titik-titik gangguan juga telah kami optimalkan,” tambah Mardiansyah.

    Selain kejadian di Tol Binjai-Langsa, Hutama Karya juga melakukan pemantauan pada ruas Tol Padang-Sicincin, di mana genangan air terdeteksi mulai memasuki jalur lambat tepatnya di KM 8+800 (arah Sicincin menuju Gerbang Tol Padang).

    Hutama Karya telah memasang rambu peringatan serta penempatan petugas siaga di lokasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran pengguna jalan.

    Hutama Karya juga bekerja sama dengan Satgas BUMN untuk menyiapkan posko siaga di Gerbang Tol Padang sebagai titik dukungan dan koordinasi bagi masyarakat terdampak maupun pihak berwenang.

    “Kami terus memantau kondisi seluruh ruas tol yang berada di koridor Sumatra, termasuk ruas di Padang dan Aceh. Untuk wilayah Aceh, situasi saat ini masih terkendali, namun tim tetap bersiaga apabila terjadi perubahan kondisi,” tutup Mardiansyah.

    (hrp/hns)

  • Tarif Tol Trans Sumatera Diskon Nataru? Ini Bocorannya

    Tarif Tol Trans Sumatera Diskon Nataru? Ini Bocorannya

    Jakarta

    PT Hutama Karya (Persero) buka suara soal diskon tarif tol untuk periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Mardiansyah mengatakan sebagai BUMN akan memberikan keuntungan bagi masyarakat.

    “Di libur Nataru atau libur Idul Fitri, di mana tingkat mudik atau tingkat perjalanan trafik masyarakat tinggi, tentu kita menyadari di situ juga tingginya, expenses yang dilakukan oleh masyarakat. Tingginya expenses itu diharapkan mampu terimbangi dengan BUMN memberikan diskon tarif,” ujar Mardiansyah dalam temu media di Jakarta Selatan, Jumat (28/11/2025).

    Namun Mardiansyah enggan merinci berapa besaran diskon tarif yang akan diberikan ke masyarakat. Menurutnya, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

    “Terkait dengan besarannya, tentu kami juga melakukan kajian-kajian yang sekiranya nilai diskon tarif yang akan kami usulkan dan disetujui oleh regulator adalah tidak membebani kami secara finansial pun pendapatan kami. Tapi poin pentingnya adalah kami turut ingin membantu meningkatkan expenses daripada masyarakat,” jelasnya.

    Direncanakan ada 6 ruas tol yang diusulkan menerapkan diskon tarif pada periode Nataru. Namun, belum dijelaskan juga ruas tol mana saja yang dimaksud.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan akan ada diskon tarif tol periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Diskon yang akan diberikan berkisar di 10-20%. Airlangga mengatakan diskon tarif tol tersebut akan berlaku selama tiga hari di 26 ruas jalan tol.

    “Dan dari Kementerian PU sudah menyiapkan terkait dengan tarif diskon tarif tol selama tiga hari, yaitu 22, 23, dan 31 Desember. Range-nya 10-20 persen di 26 ruas jalan tol, 2 (ruas tol) Jabodetabek, 9 (ruas tol) Transjawa, 3 (ruas tol) Non Jawa, 12 (ruas tol) Trans Sumatera,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (26/11/2025).

    (ily/hns)

  • Hutama Karya (HK) Pastikan Beri Diskon Tarif Tol Saat Nataru, Ini Bocorannya

    Hutama Karya (HK) Pastikan Beri Diskon Tarif Tol Saat Nataru, Ini Bocorannya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) atau HK memastikan bakal memberikan diskon tarif tol selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah menyebut komitmen pemberian diskon tarif itu dilakukan dalam rangka mendorong laju pertumbuhan ekonomi di akhir tahun.

    “Tapi poin pentingnya [dari pemberian diskon tarif] adalah kami turut ingin membantu meningkatkan expenses daripada masyarakat di high traffic season,” jelasnya dalam Media Briefing di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Saat dikonfirmasi mengenai berapa besaran diskon tarif yang akan diberikan, Mardiansyah belum merinci. Dia mengatakan, rumusan besaran tersebut masih menunggu persetujuan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

    Meski demikian, manajemen HK memberi bocoran bahwa besarannya akan meningkat 5% dibandingkan dengan periode Nataru 2024/2025.

    “Persentasenya saya belum bisa jawab, saya belum punya data, ini nanti di kesempatan terpisah kami kasihkan,” imbuhnya.

    Meski demikian, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap detail pemberian diskon tarif jalan tol pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

    Airlangga menuturkan diskon tarif tol tersebut merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi tambahan pada kuartal IV/2025. Kebijakan ini diharapkan mendorong mobilitas masyarakat sekaligus menopang konsumsi akhir tahun.

    Dia menjelaskan diskon tarif tol akan berlaku selama 3 hari, yakni pada 22, 23, dan 31 Desember 2025, dengan besaran potongan 10% hingga 20% di 26 ruas jalan tol. 

    “Perinciannya, 2 ruas tol Jabodetabek, 9 ruas Transjawa, 3 ruas non-Jawa serta 12 ruas Trans-Sumatra,” jelasnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Rabu (26/11/2025).

  • Pembangunan Tol Trans Sumatera Capai 1.235 Km, Ini Rinciannya

    Pembangunan Tol Trans Sumatera Capai 1.235 Km, Ini Rinciannya

    Jakarta

    Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera masih terus dikebut penyelesaiannya. Hingga saat ini, PT Hutama Karya (Persero) telah membangun JTTS sepanjang kurang lebih 1.235 kilometer (km), mencakup ruas yang beroperasi penuh maupun dalam tahap konstruksi.

    Mengutip keterangan resmi Hutama Karya, Sabtu (22/11/2025), ruas-ruas yang sudah operasional di antaranya ada Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km), Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Indralaya-Prabumulih (64 km), dan Tol Betung-Jambi Seksi 3 (Bayung Lencir-Tempino) (52,1 km).

    Kemudian ada Tol Bengkulu-Taba Penanjung (16,7 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km), Tol Medan-Binjai (17 km), Tol Binjai-Pangkalan Brandan (58 km), Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar (55,4 km), Tol Padang-Sicincin (35,4 km), Tol Indrapura-Kisaran (48 km), Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Sinaksak (91 km), serta Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2-6 (49 km).

    Sementara itu, Hutama Karya saat ini juga tengah menggeber penyelesaian pembangunan salah satu ruas yakni Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 1 sepanjang 62,4 km. Ruas ini akan menjadi tambahan alternatif penghubung Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Mardiansyah mengatakan, saat ini progres konstruksi telah mencapai 30,83%, sementara progres pembebasan lahan mencapai 43,35%. Seksi 1 ruas ini juga telah tersedia Interchange Betung, sementara pekerjaan perkerasan untuk Akses Betung telah rampung seluruhnya.

    “Paralel dengan pelaksanaan pekerjaan utama yang ditargetkan selesai pada Triwulan I Tahun 2027, juga dibangun Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang saat ini dalam tahap penyelesaian,” kata Mardiansyah.

    Selain jalan utama, ruas ini juga dilengkapi 5 (lima) interchange (IC), diantaranya yaitu IC Betung sepanjang 2,2 km, IC Tungkal Jaya sepanjang 3,31 km, IC Bayung Lencir sepanjang 2,98 km, IC Tempino sepanjang 1,87 km, dan IC Ness sepanjang 2,07 km. Lalu akan ada empat pasang TIP yang berlokasi di KM 24+600 Seksi 1 Jalur A & B, KM 73+550 Seksi 2 Jalur A & B, KM 125+600 Seksi 3 Jalur A & B, serta KM 158+000 Seksi 3.

    Jalan Tol Betung-Tempino-Jambi nantinya akan menghubungkan Kecamatan Betung di Kabupaten Banyuasin menuju Kecamatan Sungai Lilin di Kabupaten Musi Banyuasin, dan selanjutnya akan tersambung hingga Kota Jambi. Ruas ini juga akan terintegrasi dengan jalur JTTS menuju Pelabuhan Bakauheni di Provinsi Lampung.

    Kehadiran jalan tol ini diharapkan memperkuat konektivitas dan mempercepat mobilitas masyarakat di Sumatera Selatan. Dengan panjang 170,73 km, waktu tempuh dari Kota Jambi menuju Betung yang semula sekitar 6 jam dapat dipersingkat menjadi hanya 2 jam, sehingga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin hingga Kota Palembang.

    (shc/hns)