Perusahaan: PT Freeport Indonesia

  • 10 Tambang Emas Raksasa Dunia, Indonesia Termasuk?

    10 Tambang Emas Raksasa Dunia, Indonesia Termasuk?

    Jakarta, CNBC Indonesia — Indonesia ternyata menjadi salah satu negara dengan tambang emas terbesar di dunia. Setidaknya, ada sembilan negara lain yang memiliki tambang emas terbesar di dunia dan memproduksi hingga 12% produksi emas global

    Hal itu memberi keuntungan dan berkah bagi negara tersebut karena emas menjadi salah satu komoditas yang kerap ditransaksikan masyarakat dunia, sebab menjadi bagian dari instrumen safe haven pilihan investor. Lokasi penambangannya pun akan memberikan berkah bagi perekonomian negaranya.

    Lantas negara mana saja yang memiliki tambang emas besar? Berikut rinciannya:

    1. Nevada Gold Mines di Amerika Serikat

    Tambang emas Nevada atau Nevada Gold Mines merupakan kompleks pertambangan emas terbesar di dunia dengan lokasi enam tambang yang menghasilkan lebih dari 3,3 juta ons per tahun.

    Kompleks pertambangan emas yang menyumbang 2,9% produksi emas dunia itu merupakan wilayah dua penambang emas terbesar di dunia, Barrick Gold dan Newmont Corporation, yang telah menggabungkan operasi mereka sejak 2019 dalam bentuk joint venture.

    2. Muruntau di Uzbekistan

    Kompleks pertambangan Muruntau yang terletak di Uzbekistan memiliki kemampuan produksi sekitar 2,99 juta ons per tahun atau 2,6% produksi dunia. Kompleks tambang ini dikelola oleh perusahaan milik negara, Navoi.

    Kompleks tambang ini memiliki panjang lebih dari 3,3 km, lebar 2,5 km, dan kedalaman hampir 600 m dan menjadi salah satu lokasi tambang terbuka terdalam di dunia.

    3. Grasberg di Indonesia

    Grasberg bukan hanya tambang emas, melainkan salah satu tambang tembaga terbesar di dunia yang dikelola oleh perusahaan BUMN Indonesia dan Amerika Serikat, yakni PT Freeport-McMoRan. Produksi emas kompleks pertambangan ini mencapai 1,37 juta ons per tahun atau 1,2% total produksi dunia.

    Lokasi pertambangan Grasberg terletak di 4.100 m di atas permukaan laut dekat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Papua dan ditemukan oleh seorang ahli geologi Belanda pada 1936. Grasberg menjadi lokasi penambangan bawah tanah dengan metode block-caving terbesar di dunia.

    4. Olimpiada di Rusia

    Tambang Olimpiada mulai berproduksi pada 1996 dan total produksinya per tahun sekitar 1,18 juta ons atau menyumbang sekitar 1% dari produksi dunia. Lokasi tambang ini menjadi tempat operasi perusahaan penambang emas Rusia, yakni Polyus.

    5. Pueblo Viejo di Dominika

    Tambang Pueblo Viejo di Republik Dominika mampu memproduksi emas sekitar 814 ribu ons per tahun atau berkontribusi 0,7% produksi dunia. Lokasinya hanya berjarak sekitar 100 km barat laut dari ibu kota Santo Domingo.

    Tambang ini dioperasikan oleh perusahaan bernaman Pueblo Viejo Dominicana Corporation. Perusahaan ini merupakan joint venture antara Barrick (60%) dan Newmont (40%).

    6. Kibali di Kongo

    Tambang emas Kibali terletak di Republik Demokrasi Kongo, berdekatan dengan kota Doko dan 210 km dari Arua di perbatasan Uganda. Lokasi pertambangan ini mampu memproduksi 812 ribu ons per tahun atau setara 0,7% produksi dunia.

    Kibali dimiliki bersama oleh AngloGold Ashanti (45%), dan Barrick Gold Corporation (45%) setelah merger dengan Randgold Resources, serta Société Minière de Kilo-Moto (SOKIMO) (10%), sebuah perusahaan tambang emas milik negara.

    7. Cadia di Australia

    Cadia merupakan lokasi tambang emas terbesar di Australia dengan total produksi 764,89 ribu ons per tahun, namun menempati posisi ke-7 dunia. Tambang ini dioperasikan oleh perusahaan tambang Australia, yakni Newcrest.

    8. Lihir di Papua Nugini

    Tambang emas Lihir dioperasikan oleh Newcrest Mining Limited dan berlokasi di Pulau Niolam di Provinsi New Ireland, sekitar 900 km sebelah timur laut Port Moresby, Papua Nugini. Lokasi tambangnya terletak di kawah gunung berapi yang aktif secara geothermal, dengan curah hujan tahunan yang sangat tinggi.

    Lihir mampu memproduksi emas sekitar 737,08 ribu ons per tahun dan berkontribusi sekitar 0,6% produksi dunia. Umur cadangan emas tambang ini sekitar 30 tahun, dengan cadangan bijih emas sebesar 22 juta ons, dan menjadikannya aset yang berumur panjang.

    9. Canadian Malartic di Kanada

    Lokasi tambang ini dimiliki bersama oleh Yamana Gold dan Agnico Eagle dengan produksi per tahun sekitar 714,78 ribu ons per tahun atau menyumbang sekitar 0,6% produksi dunia.

    10. Boddington di Australia

    Tambang emas Boddington dioperasikan oleh Newmont dan mengandung cadangan emas sekitar 12,35 juta ons. Total produksi lokasi tambang ini sekitar 696 ribu ons per tahun atau setara 0,6% produksi dunia.

    (mkh/mkh)

  • Perusahaan China Bawa Rp 10 T Bangun Pabrik di Gresik

    Perusahaan China Bawa Rp 10 T Bangun Pabrik di Gresik

    Jakarta

    Perusahaan kimia terkemuka asal China, Golden Elephant (GESC) bakal membangun pabrik di Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Serah terima lahan sebagai langkah awal pembangunan pabrik telah dilakukan oleh kedua belah pihak.

    Nantinya pabrik akan berdiri di lahan seluas lebih dari 20 hektar di kawasan tersebut. Nilai investasi yang ditanamkan perusahaan tersebut mencapai 4,2 miliar yuan atau sekitar US$ 600 juta, atau setara Rp 10,08 triliun (kurs Rp 16.800).

    Lokasi di JIIPE merupakan ekspansi internasional pertama GESC di luar China, menjadikan Indonesia sebagai pusat regional baru bagi pengembangan bisnis mereka di Asia. GESC akan membangun fasilitas produksi bahan kimia berbasis teknologi tinggi ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

    “Kami telah melalui perjalanan panjang, termasuk hampir membangun di Rusia dua tahun lalu. Namun, setelah pencarian yang mendalam, kami bersyukur bisa menemukan lokasi yang tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya yang sangat baik dan lokasi yang strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri,” ujar Lei Lin, Chairman Golden Elephant dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/4/2025).

    Proyek akan dibangun dalam dua tahap, yang mana tahap pertama senilai 1,24 miliar yuan mencakup pembangunan fasilitas produksi melamin 120.000 ton/tahun, asam nitrat 150.000 ton/tahun, dan amonium nitrat 200.000 ton/tahun.

    Lalu tahap kedua senilai 3,06 miliar yuan akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, membentuk rantai nilai tertutup dari gas alam hingga produk hilir kimia strategis.

    “Kami telah berdiskusi panjang dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank. Akhirnya kami memilih JIIPE karena kawasan ini menawarkan integrasi antara industri dan pelabuhan laut dalam, infrastruktur kelas dunia, serta dukungan dari pemerintah dan pengelola kawasan. Ini bukan hanya proyek bisnis-ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” tambah Lei Lin.

    Di kesempatan yang sama, Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung realisasi investasi Golden Elephant.

    “Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global yang telah menentukan pilihan lokasi investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini adalah validasi kuat atas posisi JIIPE sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di kawasan, khususnya dalam menyambut era transisi energi dan industrialisasi hijau,” tutur Bambang.

    Kehadiran Golden Elephant melengkapi ekosistem tenant berskala internasional di JIIPE yang sebelumnya telah diisi oleh PT Freeport Indonesia (tembaga), Hailiang (copper foil), dan Xinyi Glass (kaca industri).

    Dengan sinergi yang terbangun antar tenant, JIIPE membentuk rantai pasok hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terintegrasi, menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan industri berbasis nilai tambah di Indonesia.

    Dengan dukungan status Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, serta utilitas industri berskala besar yang telah tersedia, JIIPE kembali membuktikan perannya sebagai destinasi utama bagi investasi asing sektor strategis di Indonesia.

    (ily/hns)

  • Perusahaan China Bawa Rp 10 T Bangun Pabrik di Gresik

    Bawa Rp 10 Triliun, Raksasa Kimia Asal China Bangun Pabrik di RI

    Jakarta

    Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) melakukan prosesi serah terima lahan industri kepada Golden Elephant (GESC), perusahaan kimia terkemuka asal China.

    Seremoni ini menandai langkah awal pembangunan pabrik bahan kimia ramah lingkungan milik GESC di atas lahan seluas lebih dari 20 hektar di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Nilai investasi tercatat sebesar 4,2 miliar yuan atau sekitar US$ 600 juta atau sekitar Rp 10,08 triliun (kurs Rp 16.800).

    Lokasi di JIIPE merupakan ekspansi internasional pertama GESC di luar China, menjadikan Indonesia sebagai pusat regional baru bagi pengembangan bisnis mereka di Asia. GESC akan membangun fasilitas produksi bahan kimia berbasis teknologi tinggi ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

    “Kami telah melalui perjalanan panjang, termasuk hampir membangun di Rusia dua tahun lalu. Namun, setelah pencarian yang mendalam, kami bersyukur bisa menemukan lokasi yang tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya yang sangat baik dan lokasi yang strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri,” ujar Lei Lin, Chairman Golden Elephant dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/4/2025).

    Proyek akan dibangun dalam dua tahap, yang mana tahap pertama senilai 1,24 miliar yuan mencakup pembangunan fasilitas produksi melamin 120.000 ton/tahun, asam nitrat 150.000 ton/tahun, dan amonium nitrat 200.000 ton/tahun.

    Lalu tahap kedua senilai 3,06 miliar yuan akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, membentuk rantai nilai tertutup dari gas alam hingga produk hilir kimia strategis.

    “Kami telah berdiskusi panjang dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank. Akhirnya kami memilih JIIPE karena kawasan ini menawarkan integrasi antara industri dan pelabuhan laut dalam, infrastruktur kelas dunia, serta dukungan dari pemerintah dan pengelola kawasan. Ini bukan hanya proyek bisnis-ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” tambah Lei Lin,

    Dikesempatan yang sama, Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung realisasi investasi Golden Elephant.

    “Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global yang telah menentukan pilihan lokasi investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini adalah validasi kuat atas posisi JIIPE sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di kawasan, khususnya dalam menyambut era transisi energi dan industrialisasi hijau,” tutur Bambang.

    Kehadiran Golden Elephant melengkapi ekosistem tenant berskala internasional di JIIPE yang sebelumnya telah diisi oleh PT Freeport Indonesia (tembaga), Hailiang (copper foil), dan Xinyi Glass (kaca industri).

    Dengan sinergi yang terbangun antar tenant, JIIPE membentuk rantai pasok hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terintegrasi, menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan industri berbasis nilai tambah di Indonesia.

    Dengan dukungan status Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, serta utilitas industri berskala besar yang telah tersedia, JIIPE kembali membuktikan perannya sebagai destin

    (ily/hns)

  • Penjualan Tembaga & Emas Freeport Anjlok pada Kuartal I/2025

    Penjualan Tembaga & Emas Freeport Anjlok pada Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalami penurunan signifikan sepanjang periode Januari-Maret 2025 atau kuartal I/2025.

    Berdasarkan laporan kinerja Freeport-McMoRan Inc (FCX) kuartal I/2025, PTFI mencatatkan penjualan tembaga mencapai 290 juta pound. Jumlah tersebut turun 41,17% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 493 juta pon.

    Turunnya penjualan sejalan dengan produksi tembaga yang juga turun. Sepanjang 3 bulan pertama 2025 ini, produksi tembaga PTFI mencapai 296 juta pound, turun 39,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 491 juta pound.

    Sementara itu, penjualan emas PTFI mencapai 125.000 ounce pada kuartal I/2025. Jumlah itu anjlok 77,8% dibandingkan realisasi pada kuartal I/2024, yakni 564.000 ounce.

    Adapun, produksi emas pada kuartal/I 2025 mencapai 284.000 ounce. Realisasi itu turun 47,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 545.000 ounce.

    FCX menyatakan, penurunan tersebut disebabkan adanya jadwal pemeliharaan besar pada pabrik pengolahan bijih PTFI. Selain itu, turunya penjualan juga tak lepas dari tertundanya ekspor lantaran perpanjangan izin ekspor konsentrat PTFI baru diberikan pemerintah Indonesia pada 17 Maret 2025.

    “Di Indonesia, seperti yang telah kami bahas sebelumnya, tingkat operasional kami pada kuartal ini terpengaruh oleh kegiatan pemeliharaan pada salah satu SAG mill kami. Hal tersebut menyebabkan penurunan tingkat penggilingan sebesar 25% selama kuartal tersebut. Pekerjaan pemeliharaan ini dijadwalkan bersamaan dengan upaya kami untuk memperpanjang izin ekspor, yang diterima pada pertengahan Maret,” ujar President Freeport-McMoRan Kathleen Quirk dalam conference call FCX kuartal I/2025, dikutip Jumat (25/4/2025).

    Kendati demikian, Freeport optimistis produksi dan penjualan tembaga serta emas dapat meningkat pada tahun ini. Perusahaan memperkirakan penjualan tembaga bisa mencapai 1,6 miliar pound sepanjang 2025 ini.

    Sementara itu, penjualan emas diperkirakan bisa mencapai 1,6 juta ounce sepanjang 2025 ini.

    Lebih lanjut, FCX mencatat belanja modal untuk PTFI mencapai US$800 juta atau sekitar Rp13,46 triliun (asumsi kurs Rp16.834) pada kuartal I/2025.

    Secara terperinci, jumlah belanja itu terdiri atas US$600 juta untuk proyek pertambangan besar dan US$200 juta untuk pembangunan smelter baru dan fasilitas pemurnian logam mulia (PMR).

    Sementara itu, secara total belanja FCX mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp20,19 triliun. FCX memperkirakan belanja modal secara konsolidasi akan mencapai sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp84,12 triliun untuk sepanjang tahun ini. 

    Jumlah ini terdiri atas US$2,8 miliar untuk proyek pertambangan besar dan US$600 juta untuk fasilitas pemrosesan hilir baru PTFI.

  • Freeport Gelontorkan Rp13,46 Triliun untuk Belanja Modal Kuartal I/2025

    Freeport Gelontorkan Rp13,46 Triliun untuk Belanja Modal Kuartal I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Freeport-McMoRan Inc (FCX) mencatat belanja modal untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) mencapai US$800 juta atau sekitar Rp13,46 triliun (asumsi kurs Rp16.834) pada kuartal I/2025.

    Secara rinci, jumlah belanja itu terdiri dari US$600 juta untuk proyek pertambangan besar. Sementara, US$200 juta untuk pembangunan smelter baru dan fasilitas pemurnian logam mulia (PMR).

    Sedangkan, secara total belanja FCX mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp20,19 triliun. 

    Presiden dan CEO FCX Kathleen Quirk mengatakan, pihaknya tetap waspada dalam upaya mengurangi biaya meningkatkan efisiensi, dan mengelola pengeluaran operasional, administratif, serta modal dengan cermat dalam lingkungan ekonomi makro yang tidak menentu ini. 

    “Freeport memiliki posisi yang baik untuk masa depan dengan produksi tembaga, emas, molibdenum dalam skala besar, ” kata Quirk melalui keterangan resmi, Jumat (25/4/2025).

    Dia memperkirakan, belanja modal akan mencapai sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp84,12 triliun untuk sepanjang tahun ini. Jumlah ini terdiri dari US$2,8 miliar untuk proyek pertambangan besar dan US$600 juta untuk fasilitas pemrosesan hilir baru PTFI.

    Adapun arus kas operasi mencapai total US$1,1 miliar, setelah dikurangi $0,3 miliar untuk modal kerja dan penggunaan lainnya pada kuartal pertama 2025.

    Arus kas operasi diperkirakan akan mencapai sekitar US$7,0 miliar untuk 2025. Ini termasuk US$200 juta dari modal kerja dan sumber lainnya, berdasarkan pencapaian volume penjualan dan estimasi biaya saat ini.

    Di sisi lain, total utang konsolidasian mencapai US$9,4 miliar atau Rp158,13 triliun per 31 Maret 2025. Sementara, kas serta setara kas konsolidasian mencapai US$4,4 miliar.

    Sedangkan, utang bersih mencapai US$1,5 miliar. Ini tidak termasuk US$3,2 miliar utang untuk fasilitas pemrosesan hilir baru milik PTFI per 31 Maret 2025.

  • Perusahaan Tiongkok Bangun Pabrik Kimia Ramah Lingkungan di JIIPE Gresik, Investasi Rp9,24 Triliun – Halaman all

    Perusahaan Tiongkok Bangun Pabrik Kimia Ramah Lingkungan di JIIPE Gresik, Investasi Rp9,24 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan kimia asal Tiongkok, Golden-Elephant Sincerity Co., Ltd (GESC) mulai membangun pabrik di kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

    Ini ditandai pembangunan fasilitas kimia ramah lingkungan di atas lahan seluas lebih dari 20 hektar. 

    Lei Lin, Chairman GESC mengatakan, proyek ini memiliki nilai strategis yang besar karena Indonesia dipilih sebagai basis regional pertama perusahaan di luar Tiongkok.

    “Kami sempat mempertimbangkan Rusia dua tahun lalu, tapi setelah banyak pertimbangan, kami menemukan tempat yang ideal di JIIPE. Lokasi strategis, infrastruktur hebat, dan dukungan kawasan menjadi alasan utama kami memilih Indonesia,” ungkap Lei Lin dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025O).

    Golden Elephant akan mengucurkan investasi total sebesar 4,2 miliar yuan atau  Rp9,24 triliun dan akan berjalan dalam dua tahap yakni tahap yakni membangun fasilitas produksi untuk melamin (120.000 ton/tahun), asam nitrat (150.000 ton/tahun), dan amonium nitrat (200.000 ton/tahun).

    “Untuk tahap kedua akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, menciptakan rantai pasok tertutup dari bahan baku hingga produk jadi,” katanya.

    Lei Lin juga menyebut bahwa keputusan ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank.

    “Ini bukan hanya investasi. Ini adalah mimpi kami yang menjadi kenyataan,” katanya.

    Pihak JIIPE menyambut hangat kehadiran GESC sebagai bagian dari komunitas industri yang tengah tumbuh pesat.

    “Golden Elephant adalah tenant global yang mempercayakan investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini bukti nyata posisi kami sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di Asia Tenggara,” ujar Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola JIIPE.

    Golden Elephant akan bergabung dengan sejumlah perusahaan besar lain yang telah lebih dulu menanamkan investasi di JIIPE, seperti PT Freeport Indonesia, Hailiang, dan Xinyi Glass.

    Kehadiran GESC memperkuat ekosistem industri berbasis hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terintegrasi.

    Dengan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, dan fasilitas industri kelas dunia, JIIPE terus mengukuhkan diri sebagai destinasi utama investasi asing di sektor strategis Indonesia.

     

     

  • 1 Hektar dalam Hitungan Jam

    1 Hektar dalam Hitungan Jam

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai terdapat tiga keuntungan dari penggunaan kecerdasan buatan (AI) pada industri pertambangan. Salah satunya adalah percepatan pemetaan lahan. 

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut AI bakal membuka peluang besar bagi industri pertambangan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.

    Pertama, AI kata Nezar mampu mengoptimalisasi supply chain dan juga kegiatan produksi di pertambangan agar lebih efisien.

    “Analisis data dan pengambilan keputusan yang diakselerasi oleh AI dapat mempercepat seluruh siklus, mulai dari eksplorasi, pengambilan produksi hingga distribusi mineral,” kata Nezar dalam acara Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, Kamis (24/4/2025).

    Nezar melihat teknologi AI di dalam industri pertambangan seperti gabungan antara machine learning dan computer vision mampu menyelesaikan pemetaan lahan seluas satu hektare hanya dalam hitungan jam. 

    Padahal, jika dilakukan secara manual, proses ini bisa memakan waktu hingga satu pekan. Sehingga, adanya AI ini memberikan efisiensi waktu bagi perusahaan pertambangan.

    “Itu ilustrasi bagaimana optimalisasi (teknologi AI) itu bisa dilakukan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Nezar melihat AI juga terbukti meningkatkan produktivitas. Otomatisasi membantu mengurangi beban kerja operasional, memberikan ruang bagi tenaga kerja untuk fokus pada aktivitas bernilai tinggi seperti inovasi dan pengembangan bisnis.

    Tidak hanya itu, Nezar menuturkan penerapan AI juga mendukung prinsip industri pertambangan berkelanjutan yang berkelanjutan.

    Dengan fitur pemantauan dan analitik yang canggih, risiko terhadap lingkungan dapat ditekan, mendukung upaya dekarbonisasi dan pengelolaan limbah yang lebih baik.

    “Risiko dampak lingkungan dapat diminimalkan dengan pemanfaatan AI yang berfokus pada upaya dekarbonisasi dan daur limbah penambangan,” ujar Nezar.

    Diketahui, pemakain AI dalam proses eksplorasi bukan hal yang baru pada industri pertambangan di Indonesia. 

    Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk melakukan uji coba penggunaan aplikasi digital data capturing dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan machine learning untuk kegiatan eksplorasi bernama Geologging.

    Inisiasi bersama PT ANTAM Tbk (ANTAM) ini merupakan salah satu komitmen Grup MIND ID dalam mendorong smart mining untuk mengoptimalkan proses bisnis dan operasional perusahaan.

    Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan teknologi AI diharapkan akan meningkatkan efektivitas eksplorasi di anggota MIND ID.

    “Perusahaan terus mendorong terciptanya inovasi di setiap kegiatan operasional untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral Grup MIND ID. Perusahaan terus mendorong lahirnya ide dan inovasi yang membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya seperti dikutip, Senin (27/6/2022).

    Uji Coba aplikasi Geologging dilakukan di kegiatan eksplorasi ANTAM, Unit Bisnis Pertambangan Emas di Jawa Barat. Geologging dapat mempercepat dan mengkalkulasi sampel batuan hasil pemboran (core) seperti Rock Quality Designation RQD), Core Recovery, dan lainnya.

    Geologging memiliki tiga fitur yakni Safety Inspection, Proses Pengeboran dan Foto Core yang dilengkapi dengan AI. MIND ID berharap aplikasi Geologging menjadi problem solver untuk efisiensi dan optimalisasi aktivitas eksplorasi di anggota MIND ID.

  • Bos Besar Freeport Curhat Tarif Trump ke Sri Mulyani, Ini Isinya

    Bos Besar Freeport Curhat Tarif Trump ke Sri Mulyani, Ini Isinya

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melangsungkan pertemuan dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk pada Rabu (23/4) kemarin di sela-sela agenda IMF dan World Bank Group Spring Meetings 2025 di Washington DC, Amerika Serikat.

    Sri Mulyani mengatakan dalam pertemuan itu kedua bos Freeport AS tersebut bercerita bagaimana kebijakan tarif Presiden Donald Trump sangat berdampak terhadap harga komoditas tambang seperti tembaga hingga pergeseran rantai pasokan global.

    “Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas, khususnya tembaga, serta potensi pergeseran rantai pasokan global,” kata Sri Mulyani dalam unggahan Instagram resminya (@smindrawati), Kamis (24/3/2025).

    Untuk itu mereka sepakat terkait pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang antara pemerintah dengan swasta sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks.

    “Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” terangnya.

    Selain membahas isu ekonomi dan perdagangan, menurutnya kedua belah pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.

    “Hal ini sejalan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tandasnya.

    (igo/fdl)

  • Sri Mulyani-BGS Bertemu Bos Freeport-McMoRan di AS, Ada Apa?

    Sri Mulyani-BGS Bertemu Bos Freeport-McMoRan di AS, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja bertemu dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Freeport-McMoRan Kathleen Quirk di sela-sela agenda IMF dan World Bank Group Spring Meetings 2025 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 23 April 2024 waktu setempat.

    Dalam pertemuan ini, Sri Mulyani menyebut, Richard dan Kathleen bercerita bagaimana kebijakan tarif perdagangan telah menimbulkan dampak pada volatilitas harga komoditas – khususnya tembaga – serta potensi pergeseran rantai pasokan global.

    “Kami menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks. Komunikasi yang terbuka dan berimbang menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas serta kepentingan bersama,” ungkap Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (24/04/2025).

    Selain membahas isu ekonomi dan perdagangan, menurutnya kedua belah pihak juga menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.

    “Hal ini sejalan program kerja Presiden @prabowo dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Budi Gunadi Sadikin (BGS) juga pernah berkomunikasi erat dengan pimpinan Freeport-McMoRan tersebut saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum yang kini menjadi Holding BUMN Tambang MIND ID.

    Pada saat menjabat sebagai Dirut Inalum, BGS berhasil mengakuisisi mayoritas saham Freeport Indonesia dari Freeport McMoRan. BGS berhasil membawa Indonesia menguasai 51,2% saham PT Freeport Indonesia pada akhir 2018.

    Penandatanganan dokumen penyelesaian transaksi akuisisi saham Freeport ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin dan CEO Freeport-McMoRan Richard Adkerson di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari Jumat, 21 Desember 2018.

    Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, Indonesia mengakuisisi PT Freeport Indonesia lewat holding BUMN Pertambangan, PT Inalum (Persero), dengan nilai mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun. Untuk membeli 51% saham PT Freeport Indonesia ini, Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI.

    Dengan kesepakatan di atas, Indonesia kini memiliki kendali atas cadangan terbukti dan terkira di lapangan PTFI yang secara kasar bernilai Rp 2.400 triliun, yang terdiri dari 38,6 miliar pound tembaga, 33,8 juta ounce emas, dan 156,2 juta ounce perak.

    (wia)

  • Harga Emas Selangit, Ini 6 Tempat Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

    Harga Emas Selangit, Ini 6 Tempat Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

    Jakarta

    Harga emas sempat naik hingga Rp 2 jutaan per gramnya. Kondisi ini terjadi untuk logam mulia keluaran Antam, Galeri24, dan UBS di Pegadaian.

    Indonesia termasuk negara yang memiliki cadangan emas yang besar. Paling terkenal adalah Freeport yang berada di Papua. Setidaknya, ada enam daerah yang paling dikenal menjadi sumbernya emas di Indonesia. Ini dia di antaranya dilansir Agincourt Resources seperti dilihat Kamis (24/4/2025).

    1. Kabupaten Mimika

    Mimika terletak di Provinsi Papua Bagian Tengah. Kabupaten ini berada di Distrik Tembagapura yang merupakan lokasi Tambang Emas Grasberg yang merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia.

    Dengan perkiraan cadangan emas sebesar 106,2 juta ons, tambang emas ini dapat menghasilkan sekitar 240 kg emas murni setiap harinya. Dalam satu dekade terakhir, produksi emas Grasberg mencapai produksi tertingginya pada tahun 2018, yaitu sebesar 2,7 juta ons. Angka tersebut meningkat sebesar 68,75% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun, pada tahun 2019 dan 2020, produksinya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya peralihan pengelolaan tambang dari tambang terbuka menjadi tambang bawah tanah.

    Saat tambang bawah tanah beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2021, produksi emas meningkat menjadi 1,3 juta ton dan terus mencatat peningkatan pada tahun 2022. Pada tahun 2023, produksi emas Grasberg ditargetkan mencapai 1,8 juta ons.

    2. Banyuwangi

    Berada di Jawa Timur, ada gunung emas di Banyuwangi. Tepatnya berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dan dikenal dengan nama Tumpang Pitu atau biasa disebut dengan Tambang Emas Tujuh Bukit.

    Aktivitas penambangan emas di Tambang Emas Tujuh Bukit dimulai sejak Desember 2016 di atas lahan seluas 4.998 hektare. Cadangan emas di tambang terbuka Tujuh Bukit sebanyak 702.000 ons, sedangkan untuk tambang bawah tanah terdapat sekitar 28 juta ons emas dengan estimasi masa penambangan hingga 40 tahun. Pada tahun 2022, Tujuh Bukit diperkirakan memproduksi emas sebanyak 124.000 ons.

    3. Halmahera

    Ada harta karun emas di Gosowong yang berlokasi di Kabupaten Utara Halmahera, Maluku Utara. Gosowong ditemukan dari eksplorasi greenfield di Pulau Halmahera, dengan total estimasi cadangan menurut dokumen Studi Kelayakan 2021 yang telah diupdate sebesar 860 ribu ons atau setara dengan 26,9 ton emas.

    Tambang Emas Gosowong mulai memproduksi emas pertamanya pada bulan Juli 1999. Saat ini penambangan terbuka di Gosowong telah berakhir.

    4. Pujon

    Pujon merupakan nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa Pujon sangat terkenal sebagai tempat tinggal masyarakat penambang emas, sehingga Desa Pujon kerap dijuluki sebagai Desa Emas. Hampir 99% masyarakat Pujon menambang emas dan menjadi mata pencaharian utama mereka.

    Cadangan emas di wilayah Pujon diperkirakan mencapai 40 juta ton, namun aktivitas penambangan masih dilakukan dengan cara-cara sederhana oleh masyarakat setempat.

    Setelah menemukan lokasi yang diduga mengandung emas, para penambang emas akan menggali tanah hingga menembus pasir. Setelah itu, dilakukan penyedotan tanah menggunakan mesin penyedot khusus yang dihubungkan dengan mesin lain yang dirancang untuk menyaring pasir dengan air. Di bagian saringan inilah bijih emas akan dipisahkan. Jika beruntung, dalam sekali kerja, seorang penambang bisa mendapatkan 1-2 ons bijih emas.

    5. Sumbawa

    Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dikenal memiliki tambang emas bernama Batu Hijau, tepatnya di Kecamatan Jereweh dan Sekongkang, Kabupaten Sumba. Tambang ini mulai beroperasi pada tahun 2000 dengan luas area mencapai 25.000 hektare.

    Batu Hijau terindikasi memiliki cadangan emas sebesar 9.190 juta ons. Sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini, Batu Hijau telah memproduksi sekitar 8,7 juta ons emas. Pada tahun 2020, Batu Hijau mencapai level produksi tertingginya, yakni sebesar 4,12 juta ons emas.

    6. Sumatra

    Pulau Sumatra khususnya di Sumatra Utara terdapat tambang emas dengan luas total 130.252 hektar atau 1.303 km² dan luas wilayah operasinya 509 hektar per Januari 2022. Dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR), hingga Juni 2022, sumber daya mineralnya sebesar 6,5 juta ons emas dan 64 juta ons perak.

    PTAR telah melaksanakan program eksplorasi lanjutan dan hingga Juni 2023, PTAR memiliki total sumber daya sebesar 7,5 juta ons emas dan 72 juta ons perak serta cadangan bijih sebesar 4,5 juta ons emas dan 39 juta ons perak.

    (ask/fay)