Perusahaan: PT Bank Permata Tbk

  • APBN RI Bisa Tekor Banyak Jika Minyak Naik di Atas US per Barel

    APBN RI Bisa Tekor Banyak Jika Minyak Naik di Atas US$82 per Barel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memanasnya medan peperangan di Timur Tengah yang diperparah dengan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk ikut menyerang Iran. Keputusan ini memicu gejolak di pasar global dan berisiko mendongkrak harga komoditas termasuk minyak.

    Harga minyak diperkirakan akan naik sebesar US$3 hingga US$5 per barel, setelah serangan udara AS yang menargetkan fasilitas nuklir Iran. Kenaikan harga komoditas, terutama minyak ini dapat memberikan tekanan kepada Indonesia.

    Adapun, saat ini, Brent ditutup pada harga US$ 77,01 per barel pada hari Jumat, dan West Texas Intermediate (WTI) milik AS pada US$ 73,84.

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengemukakan kenaikan harga minyak ini menambah tekanan defisit neraca perdagangan Indonesia karena meningkatnya biaya impor energi. Kombinasi harga minyak yang tinggi dan pelemahan rupiah menambah beban fiskal berupa peningkatan subsidi energi yang signifikan.

    “Berdasarkan sensitivitas fiskal, setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 di atas asumsi APBN (USD 82 per barel) menyebabkan tambahan beban neto sekitar Rp7 triliun, sehingga defisit anggaran berpotensi melebar lebih dekat ke batas 3% PDB. Kondisi ini memperberat tekanan terhadap rupiah melalui peningkatan risiko fiskal dan prospek pelebaran defisit transaksi berjalan (CAD),” kata Josua dalam catatannya kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (23/6/2025).

    Menurut analisis terbaru, kata Josua, peningkatan harga minyak global akibat konflik ini telah mencapai lebih dari 7%, dengan Brent mencapai sekitar US$ 74 per barel, dan berpotensi melonjak hingga di atas US$ 100 per barel jika konflik semakin meluas, terutama apabila jalur pasokan melalui Selat Hormuz terganggu.

    Adapun sejak konflik Israel dan Iran dimulai pada 13 Juni, dengan Israel menyerang fasilitas nuklir Iran dan rudal Iran menghantam gedung-gedung di Tel Aviv-harga Brent telah naik 11%, sedangkan WTI meningkat sekitar 10%.

    Sejauh ini kondisi pasokan yang stabil dan ketersediaan kapasitas produksi cadangan di antara anggota OPEC telah membatasi kenaikan harga minyak. Menurut analis di UBS Giovanni Staunovo risiko biasanya akan memudar jika tidak terjadi gangguan pasokan.

    “Arah pergerakan harga minyak selanjutnya akan bergantung pada apakah terjadi gangguan pasokan, yang kemungkinan besar akan menyebabkan harga naik, atau jika konflik mereda, yang akan menyebabkan premi risiko berkurang,” ujarnya.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Serbu! Masih Ada 500 Ribu Tiket Kapal Pelni Diskon 50%

    Serbu! Masih Ada 500 Ribu Tiket Kapal Pelni Diskon 50%

    Jakarta

    PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) arau Pelni menghadirkan diskon tiket 50% (diskon dari tarif dasar) untuk kapal penumpang. Promo ini berlaku untuk keberangkatan mulai tanggal 5 Juni sampai 31 Juli 2025.

    Program diskon merupakan bagian stimulus yang diberikan pemerintah kepada masyarakat melalui Pelni. Di mana Pelni diberikan anggaran sebesar Rp 134 miliar.

    Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan bahwa dari anggaran tersebut pihaknya memproyeksikan sebanyak 810 ribu tiket. Hingga hari ini, tiket yang terjual sebanyak 310 ribu atau setara dengan Rp 54 miliar.

    Artinya, masih tersisa sekitar 500 ribu tiket diskon yang bisa dimanfaatkan masyarakat hingga akhir program pada 31 Juli 2025.

    “Dari anggaran Rp 134 miliar ini sudah terserap sebesar Rp 54 miliar dalam bentuk tiket yang laku terjual sebanyak 310 ribu tiket,” kata Tri di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

    Tri atau biasa disapa Anda menjelaskan bahwa meskipun program diskon ini baru berjalan 15 hari, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hal ini tercermin pada jumlah tiket yang terjual pada periode yang sama tahun lalu.

    Ia mengatakan, pada periode 5 Juni hingga 20 Juni 2024 jumlah tiket yang terjual hanya 208 ribu tiket sedangkan periode tahun ini sudah 310 ribu tiket. Anda mengatakan angka ini meningkat 48%.

    “Dan dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat khususnya transportasi laut ini sangat efektif. Jadi kalau kami menyampaikan ini libur sekolah rasa mudik lebaran,” katanya.

    Sebagai informasi, diskon ini hanya berlaku untuk pembelian tiket pada tanggal 5 Juni hingga 31 Juli 2025. Untuk pembelian sebelum tanggal 5 Juni harga tetap normal.

    Kebijakan stimulus diskon tiket kapal PELNI ini berlaku di seluruh channel pembelian tiket kapal PELNI, seperti aplikasi PELNI Mobile, website PELNI, contact center 162, loket cabang, fitur Lifestyle BCA Mobile, Sukha by Livin Mandiri, BNI agen46, dan BRImo, jaringan Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, ATA Tour, Fastpay,easybook.com,via.com, MMBC, Darmawisata Indonesia hingga Versa dan Topindo.

    Untuk pembayaran, PELNI sudah bekerja sama dengan Bank BTN, BRIVA, BNI Virtual Account, Permata Bank, Mandiri Virtual Account, Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, iSaku, Finpay, dan Fastpay.

    Syarat Diskon Tiket Kapal:

    Periode diskon berlaku untuk pembelian tiket dan keberangkatan mulai 5 Juni 2025 sampai dengan keberangkatan 31 Juli 20252.

    Pembelian tiket sebelum 5 Juni 2025 dengan tarif normal tidak dapat dilakukan pengembalian selisih dana.

    Diskon tidak berlaku untuk keberangkatan setelah 31 Juli 20254.

    Diskon berlaku untuk pembelian tiket kelas dan tiket ekonomi pada seluruh trayek Kapal Penumpang.

    Diskon berlaku sebesar 50% dari tarif dasar, tidak termasuk asuransi dan pass masuk Pelabuhan.

    Diskon berlaku di semua channel pembelian tiket resmi PT PELNI (Persero)

    Penumpang yang melakukan perjalanan wajib sesuai dengan identitas yang tertera pada tiket.

    Jika kuota tiket diskon telah habis sebelum tanggal 31 Juli 2025, maka pembelian tiket selanjutnya akan dikenakan tarif normal

    (ara/ara)

  • Rupiah melemah dipengaruhi potensi AS terlibat konflik Iran-Israel

    Rupiah melemah dipengaruhi potensi AS terlibat konflik Iran-Israel

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kemungkinan Amerika Serikat (AS) turut serta dalam konflik Iran-Israel.

    “Depresiasi nilai tukar rupiah kemudian berlanjut setelah kekhawatiran terkait dengan kemungkinan AS ikut serta dalam konflik Israel-Iran, yang pada gilirannya mendorong ketidakpastian geopolitik semakin meningkat di Timur Tengah,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut laporan Wall Street Journal, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para pejabat senior AS bahwa dirinya telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tetapi belum memberikan perintah final soal pelaksanaannya.

    Mengutip sumber anonim, laporan itu menyebutkan bahwa Trump masih menunggu langkah Iran untuk menghentikan program nuklirnya.

    Dia mengincar fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow milik Iran, tetapi untuk menyerangnya, diperlukan senjata paling kuat.

    Trump memberi sinyal akan ada keputusan penting dalam waktu dekat, kemungkinan pekan depan, tetapi dia juga membuka kemungkinan keputusan itu dikeluarkan lebih cepat.

    Dia juga telah memberi tahu pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk “terus melancarkan” serangan ke Iran, tetapi belum memberikan indikasi apa pun soal keterlibatan AS dalam konflik tersebut.

    Di sisi lain, rupiah melemah juga disebabkan keputusan Federal Reserve (The Fed) dalam Federal Open Market Committee (FOMC) tetap mempertahankan suku bunga.

    Mengutip Anadolu Agency, Fed mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25-4,5 persen sesuai ekspektasi pasar. Keputusan ini dilakukan dalam upaya untuk mencapai lapangan kerja maksimal dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.

    The Fed memperingatkan bahwa ketidakpastian tentang prospek ekonomi telah berkurang, tetapi tetap tinggi.

    Komite disebut akan terus mengurangi kepemilikan atas sekuritas Treasury dan utang lembaga, serta sekuritas beragun hipotek lembaga.

    “Pada hari Jumat (20/6/2025), rupiah diperkirakan bergerak sideways di tengah libur di AS. Kami perkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp16.350-16.475 per dolar AS,” ungkap Josua.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Kamis di Jakarta melemah sebesar 94 poin atau 0,57 persen menjadi Rp16.406 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.378 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.319 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Risiko Jika Bank Indonesia Terus Tahan BI Rate – Page 3

    3 Risiko Jika Bank Indonesia Terus Tahan BI Rate – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menilai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan saat ini memang memiliki pertimbangan tersendiri, terutama dalam konteks stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi domestik.

    Namun, jika kebijakan suku bunga dipertahankan terlalu lama tanpa penyesuaian, ada beberapa risiko yang dapat timbul.

    “Pertama, nilai tukar rupiah dapat terus berada dalam tekanan, karena daya tarik aset domestik bisa berkurang dibandingkan negara-negara lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi,” kata Josua kepada Liputan6.com, Kamis (19/6/2025).

    Kedua, pelemahan rupiah yang berkepanjangan dapat meningkatkan inflasi impor, khususnya melalui kenaikan harga energi dan komoditas impor lainnya, sehingga berpotensi mendorong inflasi domestik lebih tinggi dari target BI.

    Ketiga, investor asing bisa menjadi semakin berhati-hati atau bahkan menarik dana investasi portofolio mereka, sehingga meningkatkan volatilitas di pasar keuangan domestik.

    Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,25%.

    Keputusan ini sejalan dengan tetap terjaganya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, kestabilan nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, serta perlunya untuk tetap turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Kendati demikian, Josua menyebut untuk saat ini keputusan Bank Indonesia pertahankan BI Rate secara umum tepat. Hal itu guna mempertahankan momentum pemulihan ekonomi dan menjaga keseimbangan antara stabilitas inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar.

  • Keputusan BI tahan suku bunga batasi tren pelemahan rupiah

    Keputusan BI tahan suku bunga batasi tren pelemahan rupiah

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga membatasi tren pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah.

    “Pasca pengumuman RDG (Rapat Dewan Gubernur), rupiah mampu menguat hingga membatasi tren pelemahan di hari ini,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Melalui RDG Bulan Juni 2025 yang diselenggarakan pada Selasa (17/6) dan Rabu, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,5 persen.

    Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 4,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap berada pada level 6,25 persen.

    “BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5,50 persen sejalan dengan BI yang masih berhati-hati terkait dengan ketidakpastian global dari sisi geopolitik dan tensi dagang,” ungkap Josua.

    Adapun kurs rupiah pada Kamis (19/5), diprediksi akan melemah pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) nanti malam.

    “The Fed diperkirakan masih akan memberikan sinyal kehati-hatian di tahun 2025. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.275-Rp16.400 per dolar AS (Amerika Serikat),” kata dia.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta melemah sebesar 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.313 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.290 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp16.319 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.281 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rupiah menguat seiring sentimen positif negosiasi perdagangan AS-China

    Rupiah menguat seiring sentimen positif negosiasi perdagangan AS-China

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring sentimen positif negosiasi perdagangan AS-China
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Juni 2025 – 17:37 WIB

    Elshinta.com – Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sentimen positif atas hasil negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China.

    “Nilai tukar rupiah cenderung sideways pada hari Rabu ini, bergerak pada kisaran Rp16.255– Rp16.272 per dolar AS dan ditutup menguat tipis 0,09 persen (atau 15 poin) menjadi Rp16.260 per dolar AS (dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS). Penguatan tersebut dipengaruhi oleh sentimen positif seputar hasil negosiasi perdagangan hari kedua antara AS dan Tiongkok,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Mengutip Xinhua, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelum pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS pada Senin (9/6).

    Para pebisnis menyambut baik pertemuan tersebut dengan harapan hasil yang saling menguntungkan.

    Menurut Perwakilan Perdagangan Internasional China Li Chenggang, kedua negara tersebut melakukan perbincangan selama dua hari secara profesional, rasional, mendalam, dan jujur.

    Pada prinsipnya, kedua belah pihak disebut telah menyetujui kerangka kerja untuk menerapkan konsensus antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping selama pembicaraan telepon mereka pada tanggal 5 Juni, serta yang dicapai pada pembicaraan Jenewa, Swiss.

    Perundingan ini diharapkan memperkuat kepercayaan antara China dengan AS, dan mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi serta perdagangan yang stabil sekaligus sehat untuk masing-masing negara.

    “Kemajuan dalam negosiasi ini memberikan harapan bagi pelaku pasar yang selama ini cenderung melakukan aksi risk-off akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump, serta ketegangan bilateral antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut,” ucap Josua.

    Namun, penguatan kurs rupiah menjadi terbatas mengingat pelaku pasar masih cenderung melakukan aksi wait and see menunggu rilis data inflasi AS bulan Mei 2025 pada malam ini. Rilis tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas terkait dengan arah suku bunga kebijakan The Fed.

    Data inflasi AS yang diperkirakan akan naik 0,2 persen selama bulan Mei secara year on year (yoy) dari 2,3 persen menjadi 2,5 persen.

    “Untuk besok hari, nilai tukar rupiah diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran Rp16.250 –Rp16.325 per US Dollar, dipengaruhi oleh data inflasi AS bulan Mei 2025 yang diprediksi akan mengalami kenaikan,” kata dia.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga menguat ke level Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.276 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Aliran Dana Asing Masuk Dinilai Buat Cadangan Devisa Mei 2025 Stabil

    Aliran Dana Asing Masuk Dinilai Buat Cadangan Devisa Mei 2025 Stabil

    JAKARTA – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar 152,5 miliar dolar AS, atau stabil jika dibandingkan posisi pada akhir April 2025 sebesar 152,47 miliar dolar AS.

    Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan perkembangan ini didukung oleh pendapatan dari pajak dan jasa, serta pendapatan valuta asing dari sektor minyak dan gas, di tengah pembayaran utang luar negeri pemerintah dan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar Bank Indonesia (BI) sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar keuangan global yang persisten.

    “Secara musiman, pembayaran dividen atas aset keuangan domestik kepada non-residen, serta pembayaran bunga utang, cenderung mencapai puncaknya pada kuartal kedua setiap tahun,” jelasnya kepada VOI, Selasa, 10 Juni.

    Josua menyampaikan posisi cadangan devisa juga diperkuat oleh aliran modal asing masuk yang tercatat di pasar keuangan, dimana pada Mei 2025, pasar keuangan Indonesia mencatat arus masuk modal bersih sebesar 2,77 miliar dolar AS.

    Ia menjelaskan arus masuk modal bersih sebesar 2,77 miliar dolar AS berasal dari pasar obligasi (SBN) menarik arus masuk bersih 1,80 miliar dolar AS, pasar ekuitas mencatat arus masuk bersih 0,34 miliar dolar AS, dan surat utang jangka pendek BI (SRBI) menerima arus masuk bersih 0,63 miliar dolar AS.

    “Arus masuk bersih ini didorong oleh perbaikan sentimen pasar global, yang dipicu oleh sinyal positif dari negosiasi perdagangan antara AS dan mitra dagang utamanya,” jelasnya.

    Josua menyampaikan level cadangan devisa per akhir Mei 2025 setara dengan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

    Ia memperkirakan cadangan devisa Indonesia akan berada di kisaran 153 miliar dolar AS hingga 157 miliar dolar AS pada akhir 2025 dibandingkan dengan tahun 2024 sebesar 155,72 miliar dolar AS.

    Selain itu, menurutnya pergerakan Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.100 per dolar AS – Rp16.400 per dolar AS pada akhir periode 2025 dibanding pada akhir tahun sebelumnya sebesar Rp16.102 per dolar AS.

  • Ekonom Wanti-wanti Tantangan Pembiayaan Utang Pemerintah Rp800 Triliun

    Ekonom Wanti-wanti Tantangan Pembiayaan Utang Pemerintah Rp800 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede mewanti-wanti sejumlah tantangan besar pemerintah dalam melunasi surat utang jatuh tempor sebesar Rp800,3 triliun pada tahun ini.

    Josua menjelaskan realisasi penarikan utang baru mencapai sekitar Rp304 triliun per akhir April. Artinya, masih terdapat kebutuhan pembiayaan lebih dari Rp496 triliun dalam waktu sekitar 8 bulan ke depan.

    “Tantangan-tantangan yang dihadapi bersifat struktural dan siklikal, baik dari sisi domestik maupun global,” jelas Josua kepada Bisnis, dikutip Jumat (6/6/2025).

    Dia pun mencatat setidaknya ada tiga tantangan utama. Pertama, ketidakpastian global yang ditandai dengan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed dan meningkatkan tensi geopolitik global seperti perang dagang dan konflik kawasan.

    Josua menjelaskan ketidakpastian global menyebabkan volatilitas di pasar keuangan, baik di pasar obligasi maupun valuta asing sehingga berimbas pada naiknya imbal hasil surat utang pemerintah (yield SBN) dan menurunnya minat investor asing.

    Dia mencontohkan bahwa proporsi kepemilikan asing dalam SBN terus stagnan di kisaran 14%, jauh di bawah puncaknya yang pernah mencapai 38%.

    “Kondisi ini mempersempit ruang bagi pemerintah untuk mengandalkan investor asing dalam proses rollover utang atau pendanaan baru melalui lelang SUN dan SBSN,” ujar Josua.

    Kedua, tingginya kebutuhan fiskal jangka menengah di domestik. Josua menggarisbawahi bahwa selain untuk refinancing utang jatuh tempo tahun ini, penarikan utang baru oleh pemerintah bertujuan untuk pembiayaan program-program populis pascapemilu seperti makan bergizi gratis, subsidi pupuk, serta potensi pembengkakan belanja program prioritas lainnya.

    Akibatnya, tercipta persepsi risiko fiskal ke depan yang dapat mendorong investor meminta premi risiko yang lebih tinggi. Selain itu, sambung Josua, basis pembeli dalam negeri seperti perbankan dan dana pensiun memiliki keterbatasan dalam menyerap SBN tambahan secara berkelanjutan tanpa mengganggu intermediasi kredit.

    Ketiga, likuiditas pasar domestik yang relatif ketat. Josua mengungkap likuiditas yang ketat membatasi kemampuan pemerintah untuk agresif melakukan lelang dalam negeri.

    Dia mencatat, bid-to-cover ratio atau rasio yang digunakan untuk mengukur permintaan akan surat utang pada masa penawaran dan lelang, SBN dan SBSN berada di kisaran moderat meskipun permintaan cukup tinggi (average incoming bid Rp72,4 triliun, yang dimenangkan hanya sekitar Rp28,2 triliun per lelang) yang menunjukkan sikap hati-hati pemerintah terhadap risiko yield tinggi.

    Josua pun melihat pemerintah mengandalkan empat kombinasi strategi untuk menjawab empat tantangan tersebut. Pertama, prefunding sejak akhir 2024, termasuk melalui global sukuk dolar AS dan euro.

    Kedua, diversifikasi sumber pembiayaan seperti pinjaman bilateral dan multilateral. Ketiga, koordinasi kebijakan dengan Bank Indonesia, termasuk penguatan instrumen pasar uang seperti SRBI/SVBI yang secara tak langsung menstabilkan permintaan SBN di pasar sekunder.

    Keempat, potensi penundaan atau rekalibrasi belanja non-prioritas jika pasar tidak mendukung ekspansi utang yang terlalu cepat.

    Hanya saja, Josua mengingatkan jika volatilitas global berlanjut dan pembiayaan melalui lelang tidak mencukupi maka risiko crowding-out effect terhadap sektor swasta meningkat.

    “Dalam jangka menengah, tekanan fiskal ini bisa mendorong pemerintah untuk mengkaji ulang kerangka belanja jangka menengah dan strategi utang secara keseluruhan agar tetap menjaga kredibilitas fiskal dan peringkat utang negara,” tutupnya.

  • Diskon Tiket Kapal Laut 50% Berlaku 5 Juni-31 Juli, Ini Syaratnya

    Diskon Tiket Kapal Laut 50% Berlaku 5 Juni-31 Juli, Ini Syaratnya

    Jakarta

    Salah satu stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah adalah diskon tiket transportasi laut. PT PELNI (Persero) akan memberlakukan kebijakan stimulus ekonomi dengan memberikan diskon tiket 50% untuk pembelian tiket keberangkatan mulai 5 Juni sampai 31 Juli 2025.

    Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy menjelaskan pihaknya akan memberikan diskon tiket untuk perjalanan 25 kapal penumpang pada semua rute.

    “Stimulus potongan diskon 50% dari tarif dasar akan berlaku efektif terhitung 5 Juni besok untuk pembelian tiket 25 kapal penumpang ke seluruh rute,” ujar Dessy di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

    Diskon berlaku hanya untuk tarif dasar. Penumpang tidak mendapatkan diskon untuk tarif pas pelabuhan dan juga asuransi.

    Diskon juga hanya berlaku untuk pembelian tiket pada tanggal 5 Juni hingga 31 Juli 2025. Untuk pembelian sebelum tanggal 5 Juni harga tetap normal.

    Kebijakan stimulus diskon tiket kapal PELNI ini berlaku di seluruh channel pembelian tiket kapal PELNI, seperti aplikasi PELNI Mobile, website PELNI, contact center 162, loket cabang, fitur Lifestyle BCA Mobile, Sukha by Livin Mandiri, BNI agen46, dan BRImo, jaringan Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, ATA Tour, Fastpay,easybook.com,via.com, MMBC, Darmawisata Indonesia hingga Versa dan Topindo.

    Untuk pembayaran, PELNI sudah bekerja sama dengan Bank BTN, BRIVA, BNI Virtual Account, Permata Bank, Mandiri Virtual Account, Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, iSaku, Finpay, dan Fastpay.

    Syarat Diskon Tiket Kapal:

    1. Periode diskon berlaku untuk pembelian tiket dan keberangkatan mulai 5 Juni 2025 sampai dengan keberangkatan 31 Juli 2025
    2. Pembelian tiket sebelum 5 Juni 2025 dengan tarif normal tidak dapat dilakukan pengembalian selisih dana
    3. Diskon tidak berlaku untuk keberangkatan setelah 31 Juli 2025
    4. Diskon berlaku untuk pembelian tiket kelas dan tiket ekonomi pada seluruh trayek Kapal Penumpang
    5. Diskon berlaku sebesar 50% dari tarif dasar, tidak termasuk asuransi dan pass masuk Pelabuhan
    6. Diskon berlaku di semua channel pembelian tiket resmi PT PELNI (Persero)
    7. Penumpang yang melakukan perjalanan wajib sesuai dengan identitas yang tertera pada tiket
    8. Jika kuota tiket diskon telah habis sebelum tanggal 31 Juli 2025, maka pembelian tiket selanjutnya akan dikenakan tarif normal

    (hal/ara)

  • Sinyal Ekonomi RI Tertekan Tergambar dari Kinerja Ekspor dan Kontraksi PMI Manufaktur

    Sinyal Ekonomi RI Tertekan Tergambar dari Kinerja Ekspor dan Kontraksi PMI Manufaktur

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelambatan ekspor pada April 2025 dan diiringi PMI Manufaktur yang melambat menjadi sinyal ekonomi domestik menampakkan pelemahan. 

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede tidak menampik bahwa data ekspor yang anjlok 10,77% secara bulanan (month to month/MtM) dan kontraksi PMI Manufaktur ke level 47,4 pada Mei 2025 memang mencerminkan adanya tekanan lanjutan dari sisi eksternal maupun permintaan domestik yang lemah. 

    “Kedua indikator ini tidak bisa dipandang terpisah, karena saling mengonfirmasi pelemahan aktivitas industri yang ditopang oleh ekspor dan konsumsi,” ujarnya, Senin (2/6/2025). 

    Secara umum, kinerja ekspor Indonesia April 2025 mencapai US$20,74 miliar, lebih rendah dari Maret 2025 yang mencapai US$23,25 miliar atau turun 10,77% secara MtM. 

    Meskipun secara tahunan ekspor masih mencatat pertumbuhan 5,76% dan 7,17% untuk ekspor nonmigas, penurunan tajam secara bulanan (MtM) terjadi terutama pada komoditas unggulan seperti bahan bakar mineral (-6,23%), nikel dan turunannya (-21,28%), serta minyak nabati (-39,23%). 

    Josua melihat kondisi ini mencerminkan tekanan dari ketidakpastian perdagangan global, termasuk efek lanjutan dari tarif resiprokal yang diberlakukan AS di bawah kebijakan Trump, yang menurunkan ekspor Indonesia ke negara-negara utama seperti Jepang (-22,28% YoY) dan India (-19,07% YoY).

    Sementara itu, dari sisi PMI manufaktur, kontraksi dua bulan berturut-turut dan penurunan permintaan baru—terbesar sejak Agustus 2021—menunjukkan pelemahan permintaan domestik maupun ekspor.

    “Perusahaan manufaktur juga mulai menurunkan pembelian bahan baku dan mengurangi inventaris, tanda bahwa optimisme jangka pendek masih lemah,” lanjutnya. 

    Namun demikian, Josua tetap melihat peluang untuk rebound tetap terbuka. Terlebih, keyakinan pelaku industri terhadap prospek 12 bulan ke depan meningkat, yang tercermin dari kenaikan ketenagakerjaan lima kali dalam enam bulan terakhir.

    Senada, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal turut melihat bahwa untuk bulan-bulan yang akan datang, tren penurunan ekspor berpotensi masih terjadi karena kondisi manufaktur yang kontraksi dipengaruhi oleh faktor domestik dan global. 

    “Domestik ada pelemahan sisi permintaan, kami lihat indikasi pelemahan masih terus berlanjut, termasuk data-data yang dikeluarkan BPS hari ini, deflasi cukup tajam di luar kebiasaan. Begitu juga data lain yang berkaitan dengan permintaan, penjualan barang, termasuk barang ritel,” jelasnya. 

    Faisal melihat ekspor juga berpotensi mengalami tekanan dari sisi harga yang turun, termasuk ekspor komoditas andalan batu bara. Bahkan harga harga batu bara mencapai level terendah sejak Mei 2021. 

    Selain itu, potensi penurunan ekspor bakal terjadi sebagai konsekuensi dari pengenaan tarif oleh AS yang dihitung 90 hari atau mulai efektif pada Juli dan bergantung pada hasil negosiasi mendatang. 

    Sebelumnya, Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa secara umum ekspor bulanan turun, utamanya akibat menurunnya nilai ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar 6,23% secara bulanan (month to month/MtM) atau 24,06% secara tahunan (year on year/YoY). 

    Sebagai catatan, pada April 2025 harga komoditas di pasar internasional secara umum bervariasi. Penurunan harga komoditas energi didorong oleh penurunan harga minyak mentah dan batu bara.

    Sementara itu, impor mencapai US$20.585 juta atau sekitar US$20,59 miliar pada April 2025, meningkat dari Maret 2025 yang senilai US$18,92 miliar. 

    Alhasil, neraca perdagangan barang Indonesia pada April 2025 yang berasal dari selisih ekspor dan impor mencatatkan angka sebesar US$158,8 juta (pembulatan US$160 juta atau US$0,16 miliar).