Perusahaan: PT Bank Permata Tbk

  • Kebijakan Tarif Trump Dapat Pangkas Pertumbuhan Ekonomi RI 0,06%

    Kebijakan Tarif Trump Dapat Pangkas Pertumbuhan Ekonomi RI 0,06%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada sejumlah negara diproyeksikan akan berdampak minim terhadap ekonomi Indonesia. 

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede mengatakan Indonesia yang bersifat small-open economy, yang lebih mengandalkan konsumsi domestik dalam ekonominya. 

    “Indonesia memiliki dampak yang relatif terbatas sekitar 55% dari PDB disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga,” ujarnya dalam Permata Bank 2025 Economic Outlook, Senin (10/2/2025). 

    Meski demikian, kebijakan Trump sedikit banyak akan tetap berdampak negatif. Hal ini karena Amerika Serikat merupakan tujuan ekspor terbesar kedua bagi Indonesia. Adapun pangsa ekspor ke AS sebesar 11,22%, satu peringkat di bawah China dengan pangsa ekspor yang mencapai 26,4% pada Desember 2024. 

    Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke AS pada 2024 tercatat senilai US$26,31 miliar atau lebih tinggi dari 2023 yang senilai US$23,23 miliar. 

    Merujuk data Dana Moneter Internasional atau Inetrnational Monetary Fund (IMF), perang dagang 2.0 akan memangkas pertumbuhan ekonomi global  sebesar 0,8% pada 2025, dan 1,3% pada 2026. 

    Josua menilai apabila Trump mengenakan tarif universal 10% kepada China, maka AS dan China yang akan paling besar merasakan dampaknya. Ekonomi AS pada 2025 diproyeksikan dapat terpangkas 0,64%, sementara ekonomi China dapat anjlok 0,68%. 

    “Dampak terhadap ekonomi Indonesia, relatif lebih kecil 0,06%. Ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi domestik masih tetap dominan. Itu kata kuncinya,” ucapnya. 

    Dia memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2025 akan stabil berada dikisaran 5% hingga 5,2% yang akan terdorong oleh konsumsi domestik. 

    Sebelumnya, dalam laporan Global Economic Prospects (GEP) edisi Januari 2025 memaparkan kenaikan tarif AS sebesar 10% pada semua mitra dagang pada tahun 2025, tanpa adanya tarif pembalasan yang diberlakukan sebagai tanggapan, akan mengurangi pertumbuhan global sebesar 0,2% pada tahun tersebut. 

    Selain itu, pertumbuhan akan lebih lemah sebesar 0,1% setiap kenaikan tarif sebesar 10% tersebut untuk negara berkembang (emerging market and developing economies/EMDE) di mana Indonesia termasuk ke dalam kategori tersebut. 

    Namun, apabila terdapat tarif pembalasan yang proporsional oleh mitra dagang, maka efek negatif pada pertumbuhan global dan EMDE relatif terhadap baseline akan meningkat menjadi sekitar 0,3% dan 0,2%.  

    “Dampak-dampak ini dapat semakin meningkat jika peningkatan proteksionisme perdagangan global disertai dengan ketidakpastian kebijakan yang meningkat,” tulis Bank Dunia. 

  • Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen – Page 3

    Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Baja dan Aluminium 25 Persen – Page 3

    Sebelumnya, pasar global masih mencermati kebijakan Presiden AS, Donald Trump terkait rencana penerapan tarif kepada beberapa negara, terutama pada China. Lantas bagaimana dampaknya pada ekonomi Indonesia jika Donald Trump benar-benar mengenakan tarif tinggi pada beberapa negara?

    Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede menjelaskan, jika Trump jadi mengenakan tarif 10 persen untuk universal dan 60 persen untuk China dampaknya akan lebih besar kepada AS dan China itu sendiri.

    “Dampaknya terhadap ekonomi Indonesia lebih relatif kecil atau hanya sekitar 0,06 persen poin. Ini mengindikasikan kondisi ekonomi domestik masih dominan dalam mendorong pertumbuhan di Indonesia,” kata Josua dalam acara PIER Economic Review 2024, Senin (10/2/2025).

    Tantangan Ekonomi Indonesia pada 2025

    Tak hanya soal kebijakan tarif Trump yang perlu dicermati, Josua mengungkapkan perlambatan ekonomi AS dan China juga menjadi salah satu risiko yang mempengaruhi ekonomi domestik dan global. 

    Perlambatan ekonomi China dan AS yang menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia perlu dicermati karena dapat mempengaruhi kinerja impor Indonesia pada 2025. 

    “Banyak ekspor Indonesia ditujukan ke Tiongkok, tahun ini ekonomi tiongkok diprediksi alami perlambatan ini akan berdampak pada permintaan ekspor barang-barang komoditas dari Indonesia seperti CPO, batu bara. Ini akan mempengaruhi kinerja impor indonesia,” jelas Josua. 

  • Ekonom Wanti-wanti RI Alami Inflasi Jelang Lebaran

    Ekonom Wanti-wanti RI Alami Inflasi Jelang Lebaran

    Jakarta

    Ekonom Bank Permata memprediksi Indonesia akan mengalami inflasi pada Maret mendatang. Hal ini sejalan dengan berakhirnya tarif diskon 50% yang diterapkan pemerintah selama dua bulan, yakni Januari dan Februari.

    Head of Macroeconomic & Financial Market Research, Bank Permata Faisal Rachman mengatakan deflasi Januari sebesar 0,76% masuk kategori cukup rendah. Menurut Faisal, capaian ini menunjukkan tren yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang cenderung mengalami inflasi pada Januari.

    “Kalau kita lihat ini, ini memang mostly karena deflasi 0,76% secara month to month ya di bulan Januari, dan mostly ini memang berubah daripada trendnya. Karena biasanya kalau trend itu di Januari tercantum inflasi karena memang musim hujan dan pasti harga-harga itu melonjak,” kata Faisal dalam acara Economic Review yang disiarkan secara daring, Senin (10/2/2025).

    Faisal menjelaskan penyebab terjadinya deflasi tak lepas dari kebijakan tarif diskon listrik sebesar 50%. Namun, kebijakan tersebut akan berakhir pada Februari sehingga harga-harga diprediksi akan melonjak 50% pada Maret. Ditambah, sebentar lagi memasuki bulan Ramadan dan Lebaran.

    Faisal pun memprediksi Maret akan mengalami inflasi. Sementara itu, untuk 2025, Faisal memperkirakan inflasi Indonesia berada di level 2%.

    “Dan di Maret juga ada bulan Ramadan, dan juga sudah mulai masuk ke Lebaran. Artinya memang ada pull up demand di sana, sehingga kemungkinan kita lihat memang di bulan Maret itu inflasi cenderung akan kembali meningkat. Mungkin di Januari, Februari itu rendah, tetapi di Maret itu kemungkinan inflasi bisa melonjak. So, kita masih melihat bahwa inflasi di tahun 2025 ini, kemungkinan masih akan bisa berada di level 2%-an di akhir tahun 2025,” tambah Faisal.

    Lebih lanjut, Faisal membeberkan komponen yang menyebabkan deflasi pada Januari. Subkelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga menyumbang deflasi sebesar 8,75% pada Januari. Dia menekankan subkelompok itulah yang menjadi faktor utama deflasi Januari.

    “Jadi kalau kita lihat secara komponen, housing water electricity itu, itu mengalami deflasi 8,75% secara on-year di bulan Januari ya, jadi itu karena faktor itu. Tapi kalau kita menghilangkan itu, maka memang memang inflasi itu masih akan cenderung di atas 1,5%. Jadi, memang ini memang purely mostly karena electricity ya,” terang dia.

    (rrd/rrd)

  • Konsep BPI Danantara Perlu Dikaji Ulang, Simak Alasannya – Page 3

    Konsep BPI Danantara Perlu Dikaji Ulang, Simak Alasannya – Page 3

    Liputan6.com, Aceh Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi undang-undang yang kini dikenal sebagai UU BUMN.

    Salah satu poin utama dalam UU ini adalah pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang bertujuan mengelola dan mengoptimalkan aset-aset BUMN sebagai sumber pembiayaan strategis.

    Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai bahwa meskipun ia belum memperoleh akses ke rincian lengkap UU BUMN yang baru disahkan, inisiatif pembentukan BPI Danantara sangat relevan dengan kebutuhan pembiayaan besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Saya belum mempelajari secara detail isi UU BUMN yang disepakati. Namun, jika melihat dari inisiatif awalnya, memang benar bahwa kita membutuhkan sumber pendanaan yang besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi,” ujar Josua saat ditemui di Banda Aceh, Minggu (9/2/2025).

    Dorongan Investasi untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

    Menurut Josua, salah satu alasan utama pembentukan BPI Danantara adalah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ambisius, yakni sekitar 8%. Ia menegaskan bahwa untuk mencapai angka tersebut, pertumbuhan investasi harus mencapai minimal 7%.

    “Nah, untuk merealisasikan target ini, diperlukan investasi yang cukup besar. Salah satu modal awalnya adalah dengan mengonsolidasikan aset-aset BUMN agar dapat dioptimalkan. Jika aset ini dikelola dengan baik, dana kelolaannya akan meningkat dan bisa menjadi sumber pembiayaan bagi perekonomian,” jelasnya.

    Josua menambahkan bahwa ide dasar dari BPI Danantara adalah menciptakan Sovereign Wealth Fund (SWF) ala Indonesia yang dapat mengelola dan memanfaatkan aset BUMN secara lebih efektif. Melalui konsolidasi ini, diharapkan BPI Danantara dapat meningkatkan dana kelolaan sehingga mampu menjadi sumber pembiayaan yang lebih besar.

    “Pada akhirnya, konsepnya mirip dengan beberapa SWF global, tetapi model bisnisnya masih perlu dipelajari lebih lanjut, apakah akan seperti Temasek atau memiliki pendekatan lain,” tambahnya.

     

  • Mau Transfer ke Bank Permata? Ini Kodenya

    Mau Transfer ke Bank Permata? Ini Kodenya

    Jakarta: Bank Permata adalah salah satu bank swasta di Indonesia yang memiliki jutaan nasabah.
     
    Dengan banyaknya pengguna Bank Permata, tidak heran jika kamu perlu melakukan transfer ke rekening bank ini. 
     
    Namun, sebelum itu, pastikan kamu mengetahui kode Bank Permata agar transaksi berjalan lancar.
    Kode Bank Permata yang wajib diketahui
    Merangkum dari laman Cermati, saat ingin melakukan transfer antarbank, kamu membutuhkan kode bank tujuan. Untuk Bank Permata, kode bank yang digunakan adalah 013.

    Kode ini harus dimasukkan sebelum nomor rekening tujuan agar transaksi dapat diproses dengan benar.

    Cara transfer ke Bank Permata dengan mudah
    Jika kamu ingin mengirim uang ke rekening Bank Permata, berikut langkah-langkahnya:

    Kunjungi ATM Terdekat
    Datangi ATM dari bank yang kamu gunakan.
    Masukkan Kartu ATM
    Masukkan kartu ATM dan ketikkan PIN enam digit dengan benar.
    Pilih Menu Transfer
    Setelah masuk ke menu utama, pilih opsi “TRANSFER”.
    Pilih Transfer Antar Bank
    Jika kamu menggunakan bank lain, pilih menu “Transfer ke Bank Lain” atau “Antarbank”.
    Masukkan Kode Bank Permata
    Ketik 013, lalu lanjutkan dengan nomor rekening Bank Permata tujuan.
    Masukkan Jumlah Transfer
    Ketik nominal dana yang ingin dikirim dan pastikan sesuai.
    Konfirmasi Transaksi
    Periksa kembali data penerima sebelum menekan “YA” atau “LANJUTKAN”.
    Simpan Bukti Transfer
    Setelah transaksi berhasil, jangan lupa ambil struk atau simpan bukti transaksi sebagai arsip.

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa melakukan transfer ke Bank Permata dengan cepat dan tanpa hambatan.
     
    Sekarang, kamu sudah siap untuk melakukan transfer ke Bank Permata dengan aman!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 5 Persen

    Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 5 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Kalangan ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi selama 2024 akan berada di angka 5%. Angka ini lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,2%. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi.

    “Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2024 diperkirakan berkisar 5 % yoy (year on year) dari 2023 yang tercatat 5,05% yoy,” ucap Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pada Selasa (4/2/2025).

    Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 diperkirakan hanya mencapai 4,91% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95% yoy.

    Menurut dia, perlambatan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 4,85% yoy pada kuartal IV 2024 dari kuartal sebelumnya 4,91% yoy.

    Beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal terakhir 2024 antara lain yaitu perlambatan uang beredar dalam arti luas pada kuartal IV 2024 yang tercatat 4,35% yoy dari kuartal sebelumnya 7,19% .

    Selanjutnya, laju penjualan ritel pada kuartal IV 2024 juga cenderung melambat menjadi 1,00% yoy dari 4,75% yoy pada kuartal sebelumnya. 

    Penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan dengan penjualan mobil pada kuartal IV 2024 tercatat 3,77% yoy dari kuartal sebelumnya 14,82% yoy.

    “Sama halnya, penjualan motor pun juga mengalami perlambatan pada kuartal IV 2024 tercatat minus 3,60% yoy dari kuartal sebelumnya 11,96% yoy,” terang Josua.

    Sementara, ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang memprediksi, pertumbuhan ekonomi 2024 akan mencapai 5,03%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 akan sebesar 5,02%.  

    Prognosa ini disebabkan  oleh faktor musiman, seperti lonjakan konsumsi pada akhir tahun, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang mendukung permintaan domestik.

    “Selain itu, kenaikan harga komoditas global yang berkelanjutan juga berperan positif, terutama pada sektor ekspor yang membantu perekonomian Indonesia,” tutur Hosianna.

    Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil pada tahun 2025. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi nasional akan disangga oleh komponen konsumsi rumah tangga.

    “Konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh didorong oleh daya beli yang mulai pulih, meski masih ada tantangan dari kenaikan harga barang dan biaya produksi,” terang Hosianna.

    Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7–5,5%.

    Pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 sedikit di bawah perkiraan dipengaruhi oleh lebih rendahnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh baik dengan kecenderungan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya,” kata Perry.

    Sementara itu pada 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga cenderung lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Ekspor diperkirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan  negara-negara mitra dagang utama, kecuali AS.

    Konsumsi rumah tangga juga masih lemah, khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.

    “Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta juga belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan, baik domestik maupun ekspor,” terang Perry dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi 2024.

  • Cara Transfer dari BSI ke DANA Gampang Banget

    Cara Transfer dari BSI ke DANA Gampang Banget

    Jakarta: Kegiatan bertransaksi di era digital saat ini semakin mudah. Begitu juga jika kamu ingin mengisi saldo DANA dari rekening Bank Syariah Indonesia (BSI). 
     
    Caranya sangat mudah dan praktis banget! Kamu bisa melakukan transfer langsung melalui aplikasi BSI Mobile, ATM, atau internet banking. 
     
    Dengan langkah-langkah yang tepat, saldo DANA akan langsung terisi dalam hitungan menit. 
     

    Cara Transfer dari BSI ke DANA
    Mengutip laman umsu.ac.id, simak panduan lengkap cara transfer dari BSI ke DANA agar transaksi berjalan lancar tanpa kendala!

    Top Up DANA via ATM BSI

    Buka aplikasi DANA dan login.
    Pilih menu “Isi Saldo”.
    Pilih menu “Tampilkan semua bank” atau “Bank lain”.
    Salin atau catat nomor akun DANA Anda yang muncul di layar.
    Kunjungi ATM BSI terdekat.
    Masukkan kartu ATM dan PIN.
    Pilih menu “Transaksi Lainnya”.
    Pilih “Transfer”.
    Pilih “Ke Bank Lain”.
    Masukkan kode 013 (Kode bank Permata) sebagai kode bank.
    Masukkan nomor akun DANA Anda sebagai rekening tujuan.
    Masukkan jumlah top up DANA yang diinginkan.
    Pilih sumber pembayaran.
    Konfirmasikan pembayaran Anda.

    Cara Top Up DANA dari BSI Mobile

    Buka aplikasi BSI Mobile di smartphone.
    Login menggunakan password atau fingerprint.
    Pilih menu “Top Up e-Wallet”.
    Pilih “DANA”.
    Masukkan kode/ID DANA atau nomor HP yang didaftarkan di aplikasi DANA.
    Klik “Selanjutnya”.
    Masukkan nominal top up DANA yang diinginkan.
    Masukkan PIN BSI Mobile Anda.
    Periksa detail transaksi top up DANA.
    Konfirmasikan transaksi Anda.

    Itulah cara mudah transfer dari BSI ke DANA yang bisa kamu lakukan dengan cepat dan praktis. Pastikan selalu memasukkan nomor virtual account dengan benar agar transaksi berhasil tanpa kendala. 

    Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu kelancaran transaksi keuanganmu!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ekonom Beberkan Indikasi Ekonomi Kuartal IV/2024 Melambat, Tak Sampai 5%

    Ekonom Beberkan Indikasi Ekonomi Kuartal IV/2024 Melambat, Tak Sampai 5%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memperkirakan realiasasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2024 akan melambat ke 4,91% dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95% year on year/YoY.

    Perlambatan tersebut bukan hanya terjadi untuk periode kuartalan, namun juga terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2024 yang diperkirakan berkisar 5% YoY dibandingkan dengan pertumbuhan 5,05% YoY pada 2023.

    Josua menuturkan untuk kuartal IV/2024, perlambatan tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yand diperkirakan tumbuh sebesar 4,85% YoY dari kuartal sebelumnya 4,91%. 

    “Beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal terakhir tahun 2024 antara lain, perlambatan M2 uang beredar dalam arti luas pada kuartal IV/2024 tercatat 4,35% YoY dari kuartal sebelumnya 7,19%,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Indikator lainnya juga terlihat dalam laju penjualan ritel yang juga cenderung melambat menjadi 1% YoY dari 4,75% pada kuartal III/2024. 

    Selain itu, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pergerakan penumpang transportasi darat, udara dan kereta api juga masing-masing turun 0,12% YoY, -14,57% dan -5,23%, sekalipun pada kuartal IV/2024 terdapat faktor musiman libur Natal dan Tahun Baru.

    Pada periode yang sama, penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan dengan penjualan mobil yang tercatat naik 3,77% YoY dari kuartal sebelumnya 14,82%.

    Penjualan motor pun juga mengalami perlambatan yang signifikan dari 11,96% YoY pada kuartal III/2024 menjadi -3,60%.

    Dari sisi investasi, Penanaman Modal Tetap Bruto/PMTB diperkirakan melambat menjadi 3,59% YoY dari kuartal sebelumnya 5,15%. Perlambatan ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen yang terkontraksi lebih dalam. 

    Laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal terakhir 2024 juga mengalami perlambatan yakni di kisaran -1,30% YoY dari kuartal sebelumnya 4,62%. Di saat realisasi belanja pegawai hingga bansos bergerak negatif, Josua menyoroti realisasi belanja pembayaran bunga utang yang meningkat. 

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro mengestimasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5% YoY pada kuartal IV/2024 di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

    Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan sedikit melemah, mencapai 4,8% YoY pada kuartal IV/2024 dari 4,9% pada kuartal sebelumnya, tetapi tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.

    “Kinerja nilai ekspor yang meningkat pun akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, didukung oleh kinerja ekspor Indonesia yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian,” tuturnya. 

    Sementara pengeluaran pemerintah diproyeksikan sedikit melambat karena adanya efek dasar yang tinggi dari tahun sebelumnya. 

    Di sisi lain, PMTB diperkirakan akan melambat dari 5,2% menjadi 4,9% karena perusahaan-perusahaan telah melakukan belanja modal di kuartal sebelumnya untuk mengoptimalkan penggunaan akhir tahun. 

    BPS akan mengumumkan realiasi PDB kuartal IV/2024 dan secara keseluruhan tahun pada Rabu (5/2/2025) pukul 11.00 WIB. 

  • Ekonom Proyeksi Rupiah Masih Akan Melemah dan Inflasi Tetap Rendah pada Februari 2025

    Ekonom Proyeksi Rupiah Masih Akan Melemah dan Inflasi Tetap Rendah pada Februari 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo menilai rupiah masih akan melemah dan inflasi masih terjaga rendah, setidaknya pada Februari 2025.

    Banjaran pelemahan nilai tukar rupiah beberapa waktu belakangan diakibatkan oleh sentimen eksternal, terutama penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, penerapan sejumlah kebijakan pemerintahan baru AS di bawah presiden Donald Trump yang cenderung proteksionis mendorong penguatan indeks dolar AS.

    “Rupiah diperkirakan masih melanjutkan tren pelemahan dalam jangka pendek, tertekan oleh sentimen eksternal,” ujar Banjaran kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).

    Kendati demikian, dia meyakini Bank Indonesia (BI) memiliki daya intervensi agar pelemahanan rupiah tidak semakin memburuk. Banjaran meyakini BI bisa melakukan intervensi di pasar spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan pasar surat berharga agar cadangan devisa negara tetap kuat.

    Apalagi, penanaman modal asing tumbuh melampaui ekspektasi pasar yaitu sebesar 33,3% pada Kuartal IV/2024. Oleh sebab itu, sambungnya, sentimen positif perekonomian domestik ke depan masih besar.

    Sementara itu, dia menilai inflasi masih terjaga tetap rendah dalam jangka pendek terutama karena andil diskon tarif listrik dari pemerintah yang berlaku hingga akhir Februari 2025.

    “Inflasi diperkirakan tetap rendah di kisaran 1,3% yoy [year on year/secara tahunan] pada Februari 2025 mengingat kebijakan insentif tarif listrik dari pemerintah masih berlaku,” jelasnya.

    Menurut Banjaran, kenaikan inflasi baru akan terjadi pada Maret 2025 seiring periode Ramadan yang akan mendorong konsumsi masyarakat.

    Senada, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memproyeksikan inflasi baru akan melonjak pada Maret 2025 usai diskon tarif listrik akan berakhir.

    Secara keseluruhan, Josua pun memproyeksikan tingkat inflasi mencapai sekitar 2,33% pada akhir tahun 2025. Proyeksi tersebut meningkat dari 1,57% pada akhir tahun 2024.

    Sekalipun inflasi cenderung terkendali hingga akhir 2025, namun Josua melihat BI tidak akan serta merta menurunkan suku bunga acuan. Menurutnya, ketidakpastian kondisi global membuat BI punya ruang kecil menurunkan suku bunga.

    “BI juga perlu mempertimbangkan perkembangan nilai tukar rupiah yang akan banyak dipengaruhi oleh sentimen global baik dari kebijakan Trump terkait tarif impor, perlambatan ekonomi Tiongkok serta, ketidakpastian geo politik global terutama di Timur Tengah,” jelas Josua kepada Bisnis, Senin (3/2/2025).

  • Rupiah melemah hingga 144 poin jadi RP16.448 per dolar AS

    Rupiah melemah hingga 144 poin jadi RP16.448 per dolar AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah hingga 144 poin jadi RP16.448 per dolar AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Februari 2025 – 18:47 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta melemah kuat hingga 144 poin atau 0,88 persen menjadi Rp16.448 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turut melemah ke level Rp.16.453 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.312 per dolar AS.

    “Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali ancaman tarif terhadap Kanada dan Meksiko (yang membuat indeks dolar AS menguat dan melemahkan kurs rupiah,” ujar Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede kepada Antara di Jakarta, Senin.

    Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif penerapan tarif 25 persen atas barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, sementara China 10 persen.

    Trump juga menyatakan bakal memberlakukan tarif untuk berbagai macam produk, termasuk aluminium, farmasi, hingga minyak dan gas. Ia menegaskan tarif tersebut yang mulai berlaku efektif mulai Selasa (4/2/2025) tak akan mendorong inflasi domestik yang lebih tinggi.

    Penegasan dari Presiden AS tersebut mendorong ketidakpastian yang lebih tinggi di pasar keuangan global, sehingga mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang global.

    “Rupiah melemah karena meningkatnya ketidakpastian mengenai kebijakan tarif AS,” ucap dia.

    Selain itu, Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS di bulan Desember 2024 naik dari 2,4 persen menjadi 2,6 persen year on year (yoy), sejalan dengan ekspektasi pasar. Kemudian, Personal Spending AS di bulan yang sama turut naik menjadi 0,7 persen atau melebihi estimasi 0,5 persen.

    “(Ini) mencerminkan permintaan konsumen yang lebih kuat, dan berkontribusi terhadap apresiasi dolar AS,” kata Josua.

    Sumber : Antara