Perusahaan: PT Bank Central Asia Tbk

  • Mudah dan Praktis! Begini Cara Menerima Pembayaran QRIS Tap untuk Merchant

    Mudah dan Praktis! Begini Cara Menerima Pembayaran QRIS Tap untuk Merchant

    Jakarta: Di era digital yang semakin maju, bisnis dituntut untuk menyediakan metode pembayaran yang cepat dan praktis. 
     
    Salah satu inovasi terbaru adalah QRIS Tap, yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi cukup dengan menempelkan smartphone mereka ke mesin pembayaran. 
     
    Sebagai merchant, penting untuk mengetahui bagaimana cara menerima pembayaran dengan QRIS Tap agar dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih efisien bagi pelanggan.
     

    Apa Itu QRIS Tap?
    QRIS Tap adalah metode pembayaran berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi hanya dengan mendekatkan smartphone Android berfitur NFC ke mesin pembayaran. 

    Inovasi ini dihadirkan untuk mempercepat proses transaksi, terutama di sektor ritel dan transportasi.
     
    Untuk merchant, QRIS Tap menjadi solusi yang memudahkan dalam menerima pembayaran tanpa perlu memindai kode QR secara manual. Proses ini dilakukan melalui mesin EDC BCA Layar Sentuh yang mendukung fitur NFC.
     

    Langkah-langkah menerima pembayaran QRIS Tap di EDC BCA layar sentuh
    Merangkum laman BCA, Bagi merchant yang ingin menerima pembayaran menggunakan QRIS Tap, ikuti langkah-langkah berikut:

    Pilih menu Kartu
    Masukkan nominal pembayaran
    Tap perangkat ke mesin EDC BCA Layar Sentuh
    Transaksi berhasil

    Hal yang perlu diperhatikan saat menerima pembayaran QRIS Tap
    Agar transaksi berjalan lancar, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh merchant:

    Pembayaran yang menggunakan istilah Tap/NFC/Contactless dilakukan lewat menu Kartu
    Transaksi QRIS Tap saat ini hanya bisa diterima lewat device Android yang sudah memiliki fitur NFC
    Transaksi QRIS Tap tidak memunculkan Kode QRIS di EDC BCA, cara pembayaran dilakukan dengan mendekatkan smartphone ke EDC BCA.

    Nah, itu informasi untukmu yang menerima pembayaran dengan QRIS Tap. Segera aktifkan fitur ini di mesin EDC BCA Layar Sentuh dan nikmati kemudahan transaksi digital!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Sindikat Pemalsu Uang di Mojokerto Terbongkar, Delapan Pelaku Tertangkap

    Sindikat Pemalsu Uang di Mojokerto Terbongkar, Delapan Pelaku Tertangkap

    Mojokerto (beritajatim.com) – Unit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto membongkar sindikat pemalsuan dan peredaran uang palsu (upal) dengan menangkap delapan pelaku. Dari pengungkapan ini, polisi menyita barang bukti upal senilai Rp729.100.000 beserta peralatan produksi.

    Delapan tersangka yang diamankan yakni Achmad Untung Wijaya (61) asal Jombang, Siswadi (47) dan Utama Wijaya Ariefianto (50) dari Mojokerto, Moh Fauzi (37) dari Bangkalan, Stanislaus Wijayadi (52) dari Bantul, Yogyakarta, serta David Guntala alias Mbah Dul (46) dari Mojokerto. Dua lainnya, Mujianto (45) berasal dari Sidoarjo dan Hadi Mulyono (42) dari Surabaya.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah penangkapan Achmad Untung Wijaya di Makam Mbah Sugiri, Dusun Meduran, Desa Awang-Awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    “AUW diamankan pada Minggu, tanggal 9 Februari 2025 sekitar pukul 18.00 WIB. Dari tangan pelaku diamankan barang bukti sebanyak 59 lembar upal pecahan Rp50 ribu senilai Rp2,95 juta. AUW membeli 60 lembar upal dari tersangka S seharga Rp1 juta, sementara S membeli dari tersangka UWA seharga Rp700 ribu,” jelasnya.

    Sindikat ini diketahui mengontrak rumah di Desa Jambuwok, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, sebagai lokasi produksi. Hadi Mulyono menyediakan modal sebesar Rp200 juta serta peralatan dan bahan baku yang dibantu oleh David Guntala. Sementara Moh Fauzi bertugas mendesain uang palsu.

    “SW mencetak dan memotong upal sehingga siap diedarkan, AUW dan S bertugas mengedarkan upal. Mereka menjual upal ke pengedar seharga 1 banding 3. Kualitas upal ini tergolong bagus karena lolos alat deteksi uang sinar UV. Para pelaku dijerat dengan pasal 244 dan 245 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” tegasnya.

    Dalam penggerebekan ini, polisi menyita barang bukti berupa upal pecahan Rp100 ribu senilai Rp403,25 juta, 59 lembar upal pecahan Rp50 ribu senilai Rp2,95 juta, 288 upal pecahan Rp50 ribu senilai Rp14,4 juta, upal pecahan Rp100 ribu senilai Rp67 juta, serta upal pecahan Rp100 ribu senilai Rp304,5 juta.

    Selain uang palsu, turut diamankan satu unit detektor uang sinar UV, enam ponsel, uang asli hasil penjualan upal Rp1.050.000, dua sepeda motor, dua kartu ATM BCA, satu buku rekening BCA, dua kartu ATM BRI, dan kwitansi kontrak rumah senilai Rp20 juta.

    Polisi juga menyita satu mesin fotokopi, satu mesin pemotong kertas, satu mesin laminating, tiga printer, 48 lembar kertas HVS dengan pita pengaman palsu, satu boks kertas HVS, tinta, satu bendel pita pengaman palsu, satu botol serbuk tinta magnet, serta peralatan sablon dan pewarna. [tin/beq]

  • Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bangka Belitung Periode 3 dan 4, Dibuka 16-25 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bangka Belitung Periode 3 dan 4, Dibuka 16-25 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Idul Fitri 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menghadirkan program penukaran uang baru bertajuk “Serambi 2025 – Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri.”

    Program ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil guna keperluan lebaran.

    Penukaran uang baru dibagi dalam beberapa periode dan lokasi agar lebih mudah diakses. Pada Periode 3 dan 4, layanan penukaran berlangsung mulai 16 hingga 25 Maret 2025.

    Berikut rincian jadwal dan lokasi penukarannya:

    Periode Penukaran: 17-21 Maret 2025

    17 Maret 2025 (09.00 – 12.00 WIB)

    BSB KCSUNGAILIAT, Jl. Jenderal Sudirman No.32 A, Sungailiat BSB KC Mentok, Jl. Jenderal Sudirman No. 162, Mentok

    18 Maret 2025 (09.00 – 12.00 WIB)

    BNI KC PKP, Jl. Jenderal Sudirman No. 120, Pangkalpinang BRI KANCA Pangkalpinang, Jl. Diponegoro No. 1, Kecamatan Tamansari BNI KCP Sungailiat, Jl. Jenderal Sudirman, Komplek Ruko Permata Indah Blok 1-2, Sungailiat OCBC Pangkalpinang, Jl. Pasar Lama No.13 & 15, Pangkalpinang (09.00 – 13.00 WIB)

    19 Maret 2025 (09.00 – 12.00 WIB)

    BRI KCP Mentok, Jl. Jenderal Sudirman, KP Jawa Lama BRI KCP Koba, Jl. Soekarno Hatta II, Kel. Berok, Kecamatan Koba, Bangka Tengah BNI KCP Toboali, Jl. Jenderal Sudirman No. 58, Toboali SMBCI KCP Pangkalpinang, Jl. Jenderal Sudirman No. 105, Kel. Gabek 1, Kecamatan Gabek

    20 Maret 2025 (09.00 – 12.00 WIB)

    Bank Mandiri KC Pangkalpinang, Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Pangkalpinang Bank Mandiri KC Mentok, Jl. Yos Sudarso No. 1/78, Mentok, Kabupaten Bangka Barat Bank Mandiri KCP Sungailiat, Jl. Jenderal Sudirman, Sungailiat, Kabupaten Bangka BSB KC Toboali, Jl. Jenderal Sudirman, Toboali JTrust KC Pangkalpinang, Jl. Jenderal Sudirman No. 30-32, Pangkalpinang JTrust KC Sungailiat, Komplek Ruko Permata Indah Blok A No. 1A-B, Jl. Jenderal Sudirman, Sungailiat (09.00 – 13.00 WIB) Maybank KC Pangkalpinang, Jl. Jenderal Sudirman, Kel. Gedung Nasional, Kecamatan Tamansari, Pangkalpinang Panin Pangkalpinang, Jl. Ruko Harmony Blok C 9-10, Bukit Intan Panin Sungailiat, Jl. Muhidin No. 168, Sungailiat BTN KC Pangkalpinang, Jl. Perniagaan, Komplek Mall BTC Blok B11-14

    21 Maret 2025

    BTN KCP Sungailiat, Jl. Jenderal Sudirman No. 18, Sungailiat (09.00 – 12.00 WIB) Bank Danamon, Jl. Masjid Jami No. 27, Pangkalpinang (08.00 – 12.00 WIB) Bank Mega KCP Pangkalpinang, Jl. Jenderal Sudirman No. 35 (08.00 – 12.00 WIB) Bank Sinarmas KC Pangkalpinang, Jl. Soekarno Hatta Km 5, Kel. Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah (09.00 – 14.00 WIB) Bank Sinarmas KCP Sungailiat, Jl. Muhidin, Ruko Sutos Blok C3, Sungailiat, Kabupaten Bangka (09.00 – 14.00 WIB)
    Periode Penukaran: 24-25 Maret 2025

    24 Maret 2025

    BCA KCU Pangkalpinang, Jl. Raya Koba No. 50, Pangkalan Baru, Bangka Tengah (09.00 – 11.00 WIB) BCA KCP Sungailiat, Jl. Jenderal Sudirman No. 26, Sungailiat, Bangka (09.30 – 11.00 WIB)

    25 Maret 2025

    BSB KC Pangkalpinang, Jl. Jenderal Sudirman No. 08, Opas Indah, Tamansari, Pangkalpinang (09.30 – 12.00 WIB) BRI KANCA Sungailiat, Jl. Jenderal Sudirman No. 16, Sungailiat (09.00 – 12.00 WIB) BRI KCP Toboali, Jl. Jenderal Sudirman No. 26, Toboali (09.00 – 12.00 WIB) BCA KCP Jebus, Jl. Raya Penghijauan, Kel. Puput, Parit 3, Jebus (09.00 – 13.00 WIB) Bank Artha Graha Internasional, Komplek Bangka Square, Jl. Soekarno Hatta Km 5 No.1 (08.00 – 12.00 WIB) Bank Mega KCP Sungailiat, Jl. Jenderal Sudirman No. 35 (08.00 – 12.00 WIB) Paket Penukaran

    Masyarakat bisa menukarkan uang baru dengan batas maksimal Rp4,3 juta. Bank Indonesia menyediakan paket penukaran masyarakat yang terdiri dari:

    Pecahan Rp50.000: Bilyet 30, nominal Rp1,5 juta Pecahan Rp20.000: Bilyet 25, nominal Rp500.000 Pecahan Rp10.000: Bilyet 100, nominal Rp1 juta Pecahan Rp5.000: Bilyet 200, nominal Rp1 juta Pecahan Rp2.000: Bilyet 100, nominal Rp200.000 Pecahan Rp1.000: Bilyet 100, Nominal Rp100.000

    Layanan Penukaran Bank Indonesia pada SERAMBI 2025 minimal 1 (satu) jenis pecahan dan maksimal 1 (satu) paket seluruh pecahan dengan nominal Rp4.300.000. Masyarakat dapat memilih pecahan yang dibutuhkan dengan nilai per pecahan sebagaimana yang telah ditentukan.

    Persyaratan dan Ketentuan Wajib mendaftar melalui aplikasi PINTAR BI di pintar.bi.go.id Penukaran dilakukan pada waktu dan lokasi yang tertera pada bukti pemesanan layanan penukaran uang Rupiah. Penukaran tidak dapat diwakilkan. Penukar wajib membawa Kartu Tanda Penduduk asli (bukan copy atau scan) atau КТР elektronik yang terdapat pada aplikasi Indentitas Kependudukan Digital (IKD). КТР tidak dapat digantikan dengan kartu identitas lainnya, termasuk tidak dapat menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA). Penukar wajib menunjukkan bukti pemesanan dalam bentuk digital/cetak. Penukar membawa uang Rupiah dalam jumlah nominal yang sesuai dengan yang tertera pada bukti pemesanan. Uang Rupiah yang akan ditukarkan telah dipilah dan dikemas dengan ketentuan: Uang Rupiah dipilah menurut jenis pecahan, tahun emisi, disusun searah, dan dipisahkan antara uang Rupiah yang masih layak edar dengan uang Rupiah yang tidak layak edar. Tidak menggunakan selotip, perekat, lakban, atau steples untuk mengelompokkan atau menggabungkan uang Rupiah. Bank Indonesia (BI) akan menukarkan uang Rupiah yang dibawa masyarakat dengan nilai nominal yang sama. Penggantian terhadap uang Rupiah diberikan sepanjang ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya. Sebelum melakukan penukaran pada tempat layanan penukaran pada tanggal yang tertera pada bukti pemesanan, NIK-KTP tidak dapat digunakan untuk melakukan pemesanan penukaran baru. NIK-KTP dapat digunakan kembali setelah tanggal yang tertera pada bukti pemesanan terlewati. Apabila terdapat perbedaan data jumlah dan jenis pecahan antara bukti pemesanan penukaran yang ditunjukkan dengan data yang tertera pada aplikasi PINTAR, penukaran akan dilakukan sesuai jumlah dan jenis pecahan uang sebagaimana terdapat pada aplikasi PINTAR

    Dengan mengikuti jadwal dan syarat ini, penukaran uang akan lebih lancar dan nyaman. Semoga Lebaran tahun ini semakin berkah dengan uang baru yang rapi dan siap digunakan!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Komplotan Pemalsu dan Pengedar Upal di Mojokerto Dibekuk

    Komplotan Pemalsu dan Pengedar Upal di Mojokerto Dibekuk

    Mojokerto (beritajatim.com) – Unit Resmob Satreskrim Polres Mojokerto berhasil membekuk komplotan pemalsu sekaligus pengedar uang palsu (upal).

    Sebanyak delapan pelaku berhasil dibekuk dengan barang bukti berupa upal senilai Rp729.100.000 dan peralatannya.

    Delapan pelaku tersebut yaitu Achmad Untung Wijaya (61) warga Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Siswadi (47) dan Utama Wijaya Ariefianto (50) warga Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

    Moh Fauzi (37) warga Desa Gunung Sereng, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan. Stanislaus Wijayadi (52) warga Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, David Guntala alias Mbah Dul (46).

    Yakni warga Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Mujianto (45) warga Kelurahan Tambaksawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo dan Hadi Mulyono (42) warga Kelurahan Sememi, Kelurahan Benowo, Kota Surabaya.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama mengatakan, komplotan pembuat sekaligus pengedar upal tersebut dibekuk berawal penangkapan Untung di Makam Mbah Sugiri, Dusun Meduran, Desa Awang-Awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    “AUW diamankan pada Minggu, tanggal 9 Februari 2025 sekitar pukul 18.00 WIB. Dari tangan pelaku diamankan barang bukti sebanyak 59 lembar upal pecahan Rp50 ribu senilai Rp 2,95 juta. AUW membeli 60 lembar upal dari tersangka S seharga Rp 1 juta, sementara S membeli dari tersangka UWA seharga Rp700 ribu,” jelasnya.

    Komplotan pemalsu sekaligus pengendar upal ini mengontrak rumah di Desa Jambuwok, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto sebagai tempat produksi dengan modal dari Hadi senilai Rp200 juta. Ia juga menyediakan peralatan dan bahan baku upal dibantu David. Sementara Fauzi yang mendesain upal.

    “SW mencetak dan memotong upal sehingga siap diedarkan, AUW dan S bertugas mengedarkan upal. Mereka menjual upal ke pengedar seharga 1 banding 3. Kualitas upal ini tergolong bagus karena lolos alat deteksi uang sinar UV. Para pelaku dijerat dengan pasal 244 dan 245 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” tegasnya.

    Dari komplotan ini, polisi menyita barang bukti upal pecahan Rp100 ribu senilai Rp403,25 juta, 59 lembar upal pecahan Rp50 ribu senilai Rp2.950.000, 288 upal pecahan Rp50 ribu senilai Rp14,4 juta, upal pecahan Rp100 ribu senilai Rp67 juta, serta upal pecahan Rp100 ribu senilai Rp304,5 juta.

    Satu unit detekror uang sinar UV, 6 ponsel, uang asli hasil menjual upal Rp1.050.000, sepeda motor Yamaha Nmax nopol S 2728 PE, sepeda motor Suzuki GS100, 2 kartu ATM BCA, 1 buku rekening BCA milik Untung, 2 kartu ATM BRI, kwitansi kontrak rumah Rp20 juta.

    Satu mesin fotocopy, satu mesin pemotong kertas, satu mesin laminating, tiga printer, 48 lembar kertas HVS dengan pita pengaman palsu, satu boks kertas HVS, tinta, satu bendel pita pengaman palsu, satu botol serbuk tinta magnet, serta peralatan sablon dan pewarnanya. [tin/ted]

  • Permudah masyarakat dalam layanan  ZIS, Baznas RI gandeng BCA Syariah 

    Permudah masyarakat dalam layanan  ZIS, Baznas RI gandeng BCA Syariah 

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Permudah masyarakat dalam layanan  ZIS, Baznas RI gandeng BCA Syariah 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 17:32 WIB

    Elshinta.com – Guna memberikan layanan kemudahan penyaluran zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya bagi masyarakat,  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggandeng  PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah).

    Hal itu terungkap saat Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Baznas RI dan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah)  di kantor Baznas RI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Rabu (12/3) sore. 
     
    Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Ketua Baznas RI Kiai Noor Achmad bersama Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum dan Direktur BCA Syariah Ina Widjaja.

    Ketua Baznas RI Kiai Noor Achmad mengatakan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Baznas bersama BCA Syariah bersinergi untuk penghimpunan dan penyaluran zakat nasabah, dan meningkatkan aksesibilitas layanan zakat. 

    Selai itu, kerja sama tersebut guna peningkatan literasi dan inklusi serta pengembagan digitalisasi layanan pembayaran zakat.  Terlebih bulan Ramadhan adalah momentum terbaik bagi masyarakat untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah. 

    “Kolaborasi dengan BCA Syariah ini merupakan bagian dari upaya Baznas untuk menghadirkan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat untuk menunaikan pembayaran ZIS,” ucap Kiai Noor dalam rilis yang diterima Reporter Elshinta, Heru Lianto, Jumat (14/3).  

    Lebih lanjut Kiai Noor Achmad berharap dengan adanya kemudahan akses dan layanan yang Baznas berikan untuk masyarakat nantinya semakin banyak nasabah yang tergerak untuk menunaikan zakat. 

    “Sehingga kontribusi zakat yang dihimpun dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Kami juga berharap kerja sama dengan BCA ini dapat terus berlanjut dan berkembang,” ujar Kiai Noor.  
     
    Sementara Presiden Direktur Bank BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum turut menyambut baik kerja sama layanan kemudahan ZIS bersama Baznas. 

    Menurut Yuli, sebenarnya kerja sama dengan Baznas sudah terjalin lama dan solid. Sebagai Bank Syariah, pihaknya pun terus mendukung kemudahan akses layanan zakat melalui fasilitas transaksi digital yang dimiliki. 

    “Kami berharap kerja sama ini dapat semakin meningkatkan kemudahan penghimpunan zakat, menjangkau lebih banyak muzaki dan pada akhirnya memberikan manfaat lebih luas bagi umat,” ucapnya.  

    Dalam kesempatan ini, BCA Syariah turut menyerahkan dana zakat nasabah yang terkumpul dari dari fitur auto debet zakat dari bagi hasil tabungan nasabah. 

    Penyerahan dana zakat iniakan disalurkan kepada mustahik melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat. 
     
    Masyarakat yang ingin menyalurkan dana ZIS bisa melalui transfer ke rekening: Bank BCA Syariah 0011.5555.10 a.n. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau melalui aplikasi BSya dengan cara  : 

    1. Buka aplikasi BSya by BCA Syariah 
    2. Pilih menu Transfer
    3. Pilih Transfer ke Rek. BCA Syariah
    4. Pilih Daftar Transfer Zakat dan Donasi
    5. Pilih nomor rekening
    6. Masukkan nominal

    Sumber : Radio Elshinta

  • 15 Bank & Dompet Digital Bisa Gunakan QRIS Tap, Ini Daftarnya!

    15 Bank & Dompet Digital Bisa Gunakan QRIS Tap, Ini Daftarnya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia meluncurkan layanan terbaru, QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai mulai hari ini,Jumat (14/3/2025).

    QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai ditujukan untuk transaksi di moda transportasi dan layanan umum, Rumah Sakit (RS) hingga Universitas. Saat ini, layanan terbaru Bank Indonesia tersebut sudah bekerja sama dengan 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menjelaskan diperlukan penyesuaian untuk para PJP tersebut untuk mengubah NFC yang sudah ada agar mampu membaca QRIS Tap.

    “Reader yang ada itu sekarang 1.081.543 itu kemampuan untuk membaca NFC nya harus di adjust supaya bisa membaca NFC nya QRIS Tap,” ujar Dicky dalam konferensi pers, Jumat (14/3/2025).

    Dicky pun menegaskan penyesuaian NFC tersebut dilakukan secara daring. Jadi, tidak perlu mengubah secara manual satu per satu mesin pembaca NFC.

    “Gak perlu datang ke masing-masing mesin, bisa lewat kanal namanya on the air, di update sistemnya supaya bisa membaca QRIS Tap”, ujarnya.

    Berikut daftar 15 penyedia jasa pembayaran untuk QRIS Tap:

    PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
    PT Bank Mega
    PT Bank CIMB Niaga
    PT Bank Mandiri
    PT Bank Negara Indonesia (BNI)
    PT Bank Central Asia (BCA)
    PT Bank DKI
    PT Bank Permata
    PT Bank Sinarmas
    PT Bank BPD Bali
    PT Bank NationalNobu
    Gopay
    ShopeePay
    Dana
    Netzme

    Berikut ini, langkah-langkah menggunakan QRIS Tap NFC:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi sistem pembayaran lain yang mendukung NFC di smartphone Anda.
    Lalu, pilih menu QRIS dan pilih fitur QRIS Tap.
    Masukkan PIN transaksi Anda.
    Dekatkan smartphone ke terminal di merchant.
    Kemudian, transaksi akan tertera di layar
    Transaksi selesai

    (mij/mij)

  • Penggunaan QRIS Tap diharapkan semakin tingkatkan inklusi keuangan

    Penggunaan QRIS Tap diharapkan semakin tingkatkan inklusi keuangan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI: Penggunaan QRIS Tap diharapkan semakin tingkatkan inklusi keuangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 19:57 WIB

    Elshinta.com – Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa implementasi layanan Quick Response Code Indonesian Standard tanpa pindai atau QRIS Tap diharapkan dapat semakin meningkatkan inklusi keuangan pada masyarakat.

    Melalui kehadiran QRIS Tap, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengatakan bahwa masyarakat yang unbanked diharapkan menjadi terdorong untuk membuka akun rekening sehingga mengakses terhadap layanan keuangan formal.

    “Tahun ini kami tidak menargetkan berapa nilai transaksi (pada QRIS Tap). Karena kami lebih mendorong untuk ke arah inklusinya, yaitu penggunanya (inklusi keuangan masyarakat),” kata Dicky dalam Taklimat Media di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat.

    Dicky mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran sejalan dengan program Asta Cita pemerintah. Per hari ini, BI resmi memberlakukan tarif merchant discount rate (MDR) transaksi QRIS sebesar 0 persen alias gratis dari semula 0,4 persen khusus untuk merchant badan layanan umum (BLU) dan public service obligation (PSO).

    MDR QRIS merupakan biaya jasa yang dikenakan kepada merchant oleh penyelenggara jasa pembayaran (PJP) saat bertransaksi menggunakan QRIS.

    Selain transportasi umum, BI secara bertahap mengimplementasikan QRIS Tap pada BLU dan PSO di sektor lainnya seperti sektor kesehatan, kawasan pariwisata, pendidikan, hingga pengelolaan dana dan barang atau jasa lain.

    Pada peluncuran hari ini, QRIS Tap sudah bisa digunakan pada total 2.353 merchant yang terdiri dari 135 transportasi umum, 1.528 ritel, 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan tiga tempat parkir.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menyampaikan bahwa QRIS Tap menjadi game changer bagi Indonesia.

    Dalam hal ini, kata dia, ASPI mendukung program BI ini karena bertujuan untuk menggairahkan perekonomian, mempermudah sistem pembayaran, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

    “Terima kasih karena kepercayaan dari Bank Indonesia, peran asosiasi adalah mendorong supaya semua PJP yang berjumlah 257 PJP, kita dorong supaya mensukseskan QRIS Tap ini,” kata Santoso.

    Saat ini, baru terdapat 15 PJP baik perbankan maupun lembaga keuangan non-bank yang sudah siap untuk menyediakan layanan QRIS Tap. Kelima belas PJP ini antara lain BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Mega, CIMB Niaga, Bank DKI, PermataBank, Bank Nobu, Bank Sinarmas, BPD Bali, Gopay, Shopeepay, Dana, dan Netzme.

    Masyarakat dapat menggunakan QRIS Tap dengan cukup menempelkan ponsel yang sudah dilengkapi dengan teknologi NFC dan terintegrasi dengan aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya.

    Namun saat ini, hanya ponsel dengan sistem operasi Android yang dapat menggunakan QRIS Tap, sedangkan ponsel dengan sistem operasi iOS (Apple) belum tersedia.

    Sumber : Antara

  • Bayar Parkir Lebih Sat-set Pakai Qris Tap, Tinggal Tempel Hp

    Bayar Parkir Lebih Sat-set Pakai Qris Tap, Tinggal Tempel Hp

    Jakarta

    Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta melakukan uji coba layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap di parkiran Lippo Mall Nusantara, Jakarta Selatan. Filianingsih mengajak masyarakat menggunakan layanan QRIS Tap karena dianggap sangat mudah, cepat dan andal. Pastikan aplikasi pembayaran yang digunakan memiliki saldo cukup.

    “Ayo semua pakai QRIS Tap, sangat mudah, cepat dan andal. Jangan lupa isi saldonya, kalau nggak diisi, ditempel-tempel juga nggak akan bisa. QRIS Tap oke, terus dukung ya,” kata Filianingsih kepada wartawan di Lippo Mall Nusantara, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).

    Berdasarkan pantauan detikcom, Filianingsih menggunakan layanan QRIS Tap saat ingin memasuki parkiran Lippo Mall Nusantara. Dari dalam mobil, ia cukup dekatkan handphone (HP) ke mesin tap atau Electronic Data Capture (EDC) yang sudah bertuliskan ‘Terima QRIS Tap’.

    Dari layar HP Filianingsih terlihat bahwa ia menggunakan Nobu Bank. Adapun limit per transaksi dibatasi Rp 5 juta.

    “Tahan posisi hp-mu sampai mesin pembayaran berikan status transaksi,” tulis di layar HP tersebut.

    Salah satu masyarakat yang sudah coba layanan QRIS Tap adalah Lala. Dia juga mengaku merasakan kemudahan dengan adanya layanan baru tersebut.

    “Cepat banget pakai QRIS Tap nyaman, terus karena saya juga kemana-mana bawa handphone jadi semakin efisien. Saya bayar pakai ShopeePay, bisa pakai ShopeePay dan digital wallet lainnya,” ucapnya.

    Terdapat 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang bisa melayani penggunaan QRIS Tap. Terdiri dari BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.

    Saat ini layanan QRIS Tap baru bisa digunakan di HP Android, tentunya dengan HP yang memiliki kapabilitas NFC. Sementara untuk pengguna iPhone belum bisa merasakan kemudahan ini.

    Berikut tata cara penggunaan QRIS Tap:

    1. Pengguna buka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS
    2. Pengguna pilih fitur QRIS Tap
    3. Pengguna pilih sumber dana (simpanan, UE, fasilitas kredit/KKI)
    4. Pengguna input pin transaksi
    5. HP didekatkan ke terminal contactless di merchant
    6. Transaksi selesai

    (acd/acd)

  • Apple Belum Beri Izin untuk iPhone

    Apple Belum Beri Izin untuk iPhone

    Jakarta

    Layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap resmi berlaku sebagai sistem pembayaran di 2.353 merchant mulai hari ini. Dengan begitu masyarakat semakin mudah melakukan pembayaran secara digital tanpa harus memindai (scan) kode lewat kamera ponsel.

    Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengatakan layanan QRIS Tap saat ini baru bisa digunakan di Handphone (HP) Android, tentunya dengan HP yang memiliki kapabilitas NFC. Sementara untuk pengguna iPhone belum bisa merasakan layanan ini.

    “Handphone yang bisa digunakan saat ini adalah handphone Android karena bisa dikatakan Android aksesnya dibuka, bisa untuk semua merek handphone, sedangkan kalau Apple dia eksklusif jadi masih perlu dibuka aksesnya oleh Apple,” kata Dicky dalam media briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Dicky menyebut sampai saat ini Apple belum memberikan izin untuk iPhone bisa digunakan sebagai sistem pembayaran QRIS Tap. Dengan Apple investasi di Indonesia, harapannya layanan QRIS Tap bisa juga untuk pengguna Apple.

    “Kalau Apple melihat ada use case yang besar, manfaat yang besar buat mereka, bisa saja Apple itu menerima pengembangan QRIS Tap di mobile phone-nya. Yang pasti sekarang mereka belum memberikan izin untuk digunakan sebagai pembayaran di Indonesia, QRIS Tap,” beber Dicky.

    Per hari ini QRIS Tap bisa melayani pengguna di 2.353 merchant. Jumlah itu terdiri dari 1.528 di sektor retail, 550 rumah sakit, 138 UMKM, 3 parkir, serta 134 transportasi umum (120 armada DAMRI & TemanBus, MRT rute Bundaran HI-Lebak Bulus, dan 12 moda Royal Trans).

    “Retail sudah 1.528 retail, kemudian transport sudah bisa 134 dan ongoing terus, rumah sakit 550 rumah sakit, kemudian 138 UMKM dan 3 parkir. Jadi 2.353 saat launching hari ini sudah bisa menerima QRIS Tap,” kata Dicky.

    Sejauh ini terdapat 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang bisa melayani penggunaan QRIS Tap. Terdiri dari BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.

    “Kita akan terus ekspansi semua PJP diharapkan mampu untuk bisa memberikan layanan Qris Tap,” ujar Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem dalam kesempatan yang sama.

    (acd/acd)

  • Setoran Pajak Anjlok di Awal Tahun, Indikasi Ekonomi RI Bermasalah

    Setoran Pajak Anjlok di Awal Tahun, Indikasi Ekonomi RI Bermasalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah kalangan ekonom kompak menyebutkan anjloknya setoran pajak pada awal tahun ini dipicu oleh bermasalahnya aktivitas perekonomian Indonesia. Namun, pemerintah membantah hal itu.

    Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan awal tahun ini, setoran pajak yang masuk ke kas negara hanya senilai Rp187,8 triliun, terkontraksi sebesar 30,19% dibandingkan catatan Februari 2024 sebesar Rp 269,02 triliun.

    Guru Besar bidang Ekonomi Pembangunan Universitas Andalas, Syafruddin Karimi mengatakan ketika penerimaan pajak turun drastis sebesar 30,1% dibandingkan tahun lalu, pemerintah seharusnya mengakui tantangan yang dihadapi alih-alih menyepelekan dampaknya.

    “Penurunan ini menunjukkan masalah struktural dalam perekonomian, seperti melemahnya konsumsi domestik, rendahnya profitabilitas perusahaan, dan gangguan dalam administrasi perpajakan akibat implementasi sistem Coretax yang belum matang,” kata Syafruddin, Jumat (14/3/2025).

    Ia pun menyoroti keputusan Kementerian Keuangan yang hanya menyalahkan faktor teknis dan harga komoditas, sebagai penyebab anjloknya penerimaan negara, hingga berakibat defisit fiskal sudah muncul sejak awal tahun. “Itu adalah analisis yang terlalu dangkal,” tegasnya.

    Baginya, penurunan penerimaan pajak, khususnya setoran pajak pertambahan nilai dalam negeri atau PPN DN yang melorot pada dua bulan pertama tahun ini, dengan nilai Rp 102,5 triliun, atau minus 9,53% dibanding realisasi hingga Februari 2024 yang sebesar Rp 113,3 triliun, sudah menjadi sinyal bermasalahnya daya beli masyarakat.

    “Menutup-nutupi masalah dan mempertahankan kebijakan yang tidak efektif. Ini hanya akan memperburuk kondisi ekonomi dan menurunkan kepercayaan investor serta masyarakat terhadap pemerintah,” tegasnya.

    Ia mengingatkan, Goldman Sachs telah menurunkan peringkat aset investasi Indonesia, memproyeksikan defisit APBN 2025 bisa melebar menjadi 2,9% dari PDB, lebih tinggi dari target 2,53%.

    Selain itu, Lembaga investasi asing asal Jepang, Nomura Holdings juga memperkirakan, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 akan melampaui batas defisit APBN yang tertuang dalam penjelasan Pasal 12 UU Keuangan Negara sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB).

    Dalam laporan Nomura Asia Insights bertajuk Indonesia: Fiscal risk monitor #1 – Taking stock of new (unfunded) measures and their costs, disebutkan defisit APBN 2025 berpotensi membengkak sebesar 0,9% dari target defisit APBN pemerintah pada tahun ini 2,5% dari PDB. Mengakibatkan potensi APBN bengkak hingga menjadi 3,4%.

    “Jika masyarakat dan pelaku usaha memahami kondisi ekonomi secara transparan, mereka dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan,” ungkap Syafruddin.

    “Namun, jika pemerintah masih menganggap bahwa masyarakat tidak perlu mengetahui kondisi ekonomi secara transparan, maka kepercayaan terhadap kebijakan fiskal akan semakin luntur. Saatnya pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk reformasi fiskal yang lebih nyata dan berkelanjutan,” tegasnya.

    Pandangan serupa disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. Ia bilang, penurunan penerimaan jelas-jelas ada kaitannya dengan kondisi ekonomi.

    “Kondisi ekonomi kan juga kalau kita lihat dari berbagai indikator belanja retail terus juga dari big data, terus juga dari penjualan mobil, penjualan barang tahan lama seperti mobil, motor, semua kan trendnya menurun. Jadi memang ini kaitan juga mungkin dari sisi Dari beli masyarakat yang juga melemah. Nah ini pasti ada pengaruhnya ke penerimaan pajak,” kata David.

    Selain itu, bila dilihat secara tahunan atau year on year (yoy), David menegaskan, memang pasti kondisi fiskal harus turun karena tahun lalu belanja pemerintah kencang sekali pada kuartal I untuk mendongkrak aktivitas ekonomi.

    “Belanja pemilu juga termasuk karena kan ada pemilu di Februari tahun lalu ya. Jadi wajar lah kalau menurut saya ada tekanan.

    Termasuk juga ada problem itu kan Coretax,” tutur David.

    Berbeda dengan kalangan ekonom, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menjelaskan, anjloknya penerimaan pajak pada awal tahun merupakan hal biasa dan bukan anomali. Ia mengatakan, tiap tahun, tren ini selalu muncul.

    “Itu sama setiap tahun. Jadi tidak ada hal yang anomali jadi sifatnya normal saja,” kata Anggito saat konferensi pers APBN di kantor pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Jumat (14/3/2025).

    Meski begitu, ia mengakui ada beberapa faktor yang menjadi pemicu tambahan turunnya penerimaan pajak. Yakni, masalah administrasi pajak hingga harga komoditas yang merosot.

    Khusus untuk harga komoditas yang anjlok dan memengaruhi penerimaan negara, ia mengatakan di antaranya harga minyak mentah yang merosot 5,2% secara tahunan, batu bara minus 11,8%, dan nikel turun 5,9%.

    “Kalau kita lihat kenapa Januari-Februari lebih rendah? karena dua faktor. Faktor penurunan harga komoditas utama dan ada juga faktor administrasi,” ujar Anggito.

    Dari sisi administrasi perpajakan yang membuat penerimaan merosot, ia enggan menyebut disebabkan permasalahan siste inti administrasi pajak atau Coretax yang terjadi sejak 1 Januari 2025.

    Menurutnya, lebih cenderung disebabkan efek kebijakan tarif efektif rata-rata (TER) yang telah diterapkan sejak 2024, relaksasi untuk pelaporan dan penyetoran PPN termasuk faktornya dan restitusi yang signifikan.

    Penerapan TER PPh 21 atas gaji upah pegawai sejak Januari 2024 mengakibatkan lebih bayar Rp 16,5 triliun pada tahun 2024. Namun, Anggito berdalih tanpa lebih bayar seharusnya penerimaan PPh 21 pada 2025 ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “2025 karena adanya efek lebih bayar, kalau itu diklaim kembali atau dinormalisasi pada Januari dan Februari, maka sebetulnya rata-rata PPh 2025 lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2024,” ungkapnya.

    (arj/haa)