Perusahaan: PT Astra International Tbk

  • Jadi Saksi Kasus PGN (PGAS), Eks Menteri BUMN Rini Soemarno Ngaku Dicecar KPK

    Jadi Saksi Kasus PGN (PGAS), Eks Menteri BUMN Rini Soemarno Ngaku Dicecar KPK

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN 2014-2019 Rini Soemarno diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau PGN dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE) 2017-2021, Senin (10/2/2025). 

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Rini terlihat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 15.15 WIB. Dia mengenakan masker putih yang menutupi sebagian besar wajahnya. 

    Menteri BUMN Kabinet Kerja itu irit berbicara soal pemeriksaannya oleh penyidik KPK hari ini. Namun, dia tak menampik bahwa dirinya dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus jual beli gas PGN dengan PT IAE. 

    Menurut Rini, dia ditanyai soal siapa direktur maupun pejabat di lingkungan PGN saat dirinya menjabat menteri. 

    “Pokoknya mengenai beberapa informasi, apa namanya, nama dirutnya siapa, ini-ini gitu. Ada yang masih ingat, ada yang lupa. Udah 10 tahun,” katanya kepada wartawan, Senin (10/2/2025). 

    Rini mengeklaim ditanyai saat PGN diakuisisi oleh Pertamina. Dia menyebut akuisisi itu dilakukan sesuai dengan program pemerintah. 

    “Program itu adalah program Pemerintah, betul. Progam pemerintah untuk PGN diakuisisi. Gitu ya,” ungkapnya. 

    Adapun Rini mengaku tidak tahu menahu soal transaksi jual beli gas antara PGN dan PT IAE yang kini diperkarakan KPK. Dia mengatakan bahwa transaksi itu hanya diketahui oleh level direktur saja. 

    “Ini transaksi sebetulnya [sampai] direktur [saja] biasanya, gak sampai dirutnya. Tapi saya enggak tahu,” tuturnya. 

    Meski demikian, dia mengingat bahwa direktur PGN yang saat itu menjabat ketika dia menjadi Menteri BUMN adalah Danny Praditya.

    “Direkturnya? Kalau enggak salah iya,” pungkas perempuan yang pernah menjadi Direktur Utama PT Astra International itu.

    Untuk diketahui, KPK telah menetapkan mantan Direktur Komersial PGN Danny Praditya dan Komisaris PT IAE sekaligus Direktur Utama PT Isargas Iswan Ibrahim sebagai tersangka pada kasus tersebut. 

    Keduanya ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No.79/DIK.00/01/05/2024 dan No.80/DIK.00/01/05/2024 pada tanggal 17 Mei 2024. 

    Kasus itu diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. Dugaan kerugian negara itu berawal dari kegiatan jual-beli gas PGN sebagaimana hasil audit tujuan tertentu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

  • Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Hartanya Anjlok hingga Rp 148,5 T

    Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Hartanya Anjlok hingga Rp 148,5 T

    GELORA.CO  – Prajogo Pangestu merupakan seorang pengusaha dan pendiri perusahaan petrokimia dan energi, Barito Pacific.

    Pria yang terlahir dengan nama Phang Djoen Phen itu masuk ke dalam jajaran 10 besar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.

    Prajogo sendiri menempati posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai 35,4 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp577,7 triliun.

    Namun, baru-baru ini harta salah satu konglomerat di Indonesia itu dikabarkan turun hingga 20,34 persen, sekitar 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp148,5 triliun berdasarkan data Forbes Real Time Net Worth.

    Berikut rekam jejak Prajogo Pangestu.

    Profil Prajogo Pangestu

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Prajogo Pangestu lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat, pada 13 Mei 1944.

    Saat ini, ia telah berusia 80 tahun.

    Prajogo Pangestu adalah anak dari seorang pedagang karet. Karena keterbatasan ekonomi, Prajogo hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat menengah.

    Ia memiliki istri yang bernama Herlina Tjandinegara dan telah dikaruniai tiga anak.

    Perjalanan karier Prajogo Pangestu hingga berhasil menjadi orang terkaya di Indonesia, tentu penuh lika-liku panjang.

    Setelah lulus dari Sekolah Menengah, ia mencoba peruntungan di Jakarta, namun perjuangannya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan.

    Akhirnya, Prajogo kembali ke kampung halamannya. Ketika kembali di kampung halamannya, ia mulai bekerja menjadi sopir angkot dan membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.

    Di sela-sela pekerjaannya, Prajogo bertemu pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray, pada 1960-an. Pertemuan tersebut menjadi titik balik nasib Prajogo.

    Pada 1969, Prajogo memutuskan untuk bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup. 

    Tujuh tahun kemudian, Burhan mengangkat Prajogo menjadi general manager (GM) di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur.

    Prajogo hanya menjabat sebagai GM di perusahaan itu selama satu tahun, karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan membeli sebuah perusahaan yang saat itu mengalami krisis finansial, yang bernama CV Pacific Lumber Coy.

    Pada saat itu, Prajogo mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli perusahaan tersebut. Setelah akuisisi, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Barito Pacific.

    Barito Pacific kemudian mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 2007. 

    Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

    Selain mendirikan Barito Pasific, Prajogo tercatat juga pernah menduduki sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan, yakni:

    PT Mangole Timber Producers – Direktur Utama (1969-1977)

    PT Barito Pacific Lumber – Direktur Utama (1976)

    Barito Pacific Group – (1977)

    PT Barito Pacific Timber (dh. PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan) – Direktur Utama (1979-1993)

    PT Mangole Timber Producers – Direktur Utama (1982-1993)

    PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries – Direktur Utama (1987-1998)

    PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood – Direktur Utama (1987-1998)

    PT Musi Hutan Persada – Komisaris (1991-1993)

    PT Mangole Timber Producers – Komisaris Utama (1993-1998)

    PT Astra International Tbk – Wakil Komisaris Utama (1993-1998)

    PT Tripolyta Indonesia Tbk – Komisaris (1989-1999)

    PT Chandra Asri – Direktur Utama (1990-1999)

    PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper – Komisaris Utama (1999-2005)

    PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper – Wakil Komisaris Utama (1997-1999)

    PT Barito Pacific Tbk (d/h PT Barito Pacific Timber) – Komisaris Utama (1993-sekarang).

    Empat Saham Perusahaan

    Prajogo Pangestu tercatat memiliki empat saham perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Keempat saham itu, di antaranya, holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

    Harta Prajogo Pangestu

    Hingga saat ini, Prajogo Pangestu memiliki kekayaan mencapai 35,4 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp577,7 triliun.

    Meski begitu, baru-baru ini harta orang terkaya di Indonesia itu turun hingga 20,34 persen, sekitar 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp148,5 triliun.

    Dilansir Kompas.com, penurunan drastis ini terjadi setelah beredar kabar bahwa Morgan Stanley Capital International (MSCI) tidak akan memasukkan tiga emiten miliknya ke dalam MSCI Investable Market pada review Februari 2025.

    MSCI merupakan indeks pasar global yang menjadi acuan utama bagi investor institusional dalam menentukan portofolio mereka. 

    Keputusan untuk tidak memasukkan tiga emiten milik Prajogo, yakni Barito Renewables Energy (BREN), Petrindo Jaya Kreasi (PTRO), dan Barito Pacific (CUAN) diperkirakan berdampak besar pada kepercayaan pasar terhadap saham-saham tersebut.

    Hal ini turut memengaruhi kapitalisasi pasar dan akhirnya berimbas pada kekayaan bersih Prajogo Pangestu.

  • Emiten Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun

    Emiten Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun

    1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

    Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan barang konsumsi terbesar di Indonesia yang secara konsisten membagikan dividen dua kali dalam setahun. Konsistensi dalam pembayaran dividen ini mencerminkan stabilitas keuangan yang kuat, didukung oleh produk-produk yang selalu diminati oleh masyarakat.

    Pada tahun sebelumnya, UNVR membagikan dividen sebesar Rp77 per saham  dengan cum date pada 28 Juni 2024. Berdasarkan laporan keuangan terakhir, perusahaan ini membukukan laba bersih sebesar Rp3 triliun hingga kuartal III 2024, mengalami penurunan sebesar 28,15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp4,18 triliun.

    2. PT Astra International Tbk (ASII)

    Astra International, sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, juga dikenal rutin membagikan dividen dua kali dalam setahun. Pembagian dividen ini menarik bagi investor yang menginginkan pendapatan pasif dari berbagai sektor bisnis Astra, termasuk otomotif, agribisnis, dan jasa keuangan. Pada 2023, Astra membagikan dividen sebesar Rp552 dan Rp98 per saham dengan cum date pada Mei dan Oktober.

    3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

    Perusahaan energi ini juga membagikan dividen dua kali dalam setahun, biasanya pada pertengahan tahun sekitar Mei dan akhir tahun sekitar Desember. Pada tahun lalu, ADRO membagikan dividen sebesar Rp209,31 per saham dengan cum date pada 27 Mei 2024. Sebelumnya, ADRO mencatat laba sebesar US$779 juta pada semester I 2024, mengalami penurunan sebesar 10,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$874 juta.

    4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

    Bank Central Asia (BCA), yang dimiliki oleh konglomerasi keluarga Hartono, secara rutin membagikan dividen dua kali dalam setahun. Berdasarkan catatan historis, dividen BCA biasanya dibagikan pada awal tahun sekitar bulan Maret dan akhir tahun sekitar bulan Desember.

    Pada tahun sebelumnya, BCA membagikan dividen sebesar Rp227,5 per saham dengan cum date pada 22 Maret 2024. Bank ini membukukan laba bersih sebesar Rp41,1 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 12,8 persen secara tahunan. Kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan yang berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

    5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

    Bank Rakyat Indonesia (BRI), sebagai bank milik pemerintah, juga secara aktif membagikan dividen interim kepada para pemegang saham. Pembagian dividen interim ini biasanya dilakukan pada bulan Desember.

    Sepanjang semester I 2024, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp29,9 triliun, tumbuh 1,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Keberhasilan ini didukung oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp69,93 triliun, naik 6,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp65,54 triliun. 

    Penyaluran kredit BRI juga meningkat menjadi Rp1.336,78 triliun, tumbuh 11,2 persen secara tahunan, dengan komposisi kredit UMKM mencapai Rp1.095,64 triliun atau sekitar 81,95 persen dari total kredit yang diberikan.

    6. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

    Emiten farmasi ini juga termasuk dalam daftar perusahaan yang rutin membagikan dividen dua kali dalam setahun. Berdasarkan riwayat pembagian dividen, cum date dividen SIDO biasanya terjadi pada pertengahan tahun sekitar April-Mei dan akhir tahun sekitar  Oktober-November.

    Pada tahun sebelumnya, SIDO membagikan dividen sebesar Rp18 per saham dengan cum date pada 27 Mei 2024. SIDO juga mencatatkan kenaikan laba bersih pada semester I 2024 sebesar 35,79 persen menjadi Rp608,49 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp448,1 miliar. Kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan serta peningkatan margin keuntungan perusahaan.

  • Rekomendasi 10 Saham yang Bagus untuk Jangka Panjang

    Rekomendasi 10 Saham yang Bagus untuk Jangka Panjang

    Berikut adalah rekomendasi 10 saham yang memiliki potensi bagus untuk investasi jangka panjang berdasarkan analisis fundamental, pertumbuhan industri, dan kinerja masa lalu.

    1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

    Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BBCA dikenal karena manajemen risikonya yang baik dan pertumbuhan laba yang konsisten. Dengan basis nasabah yang kuat dan strategi digital yang progresif, BBCA menjadi pilihan utama untuk investasi jangka panjang.

    2. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

    Dengan pertumbuhan teknologi dan digitalisasi di Indonesia, TLKM terus menjadi pemain utama di sektor telekomunikasi. Diversifikasi bisnis, termasuk layanan internet dan data center, menjadikan saham ini menarik untuk masa depan.

    3. PT Astra International Tbk (ASII)

    Sebagai konglomerat terbesar di Indonesia, ASII memiliki diversifikasi bisnis di berbagai sektor, seperti otomotif, agribisnis, dan infrastruktur. Saham ini cocok untuk mereka yang mencari stabilitas dan potensi pertumbuhan.

    4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

    Perusahaan barang konsumsi ini tetap menjadi pilihan favorit investor jangka panjang. Dengan portofolio produk yang kuat dan kehadiran yang luas di pasar Indonesia, UNVR menawarkan stabilitas dalam investasi.

    5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

    ICBP adalah pemimpin pasar di sektor makanan dan minuman. Produk-produk ikonik seperti Indomie menjadikan perusahaan ini sangat resilient, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

    6. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

    Sebagai bank yang fokus pada segmen UMKM, BBRI terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. Dengan strategi digital yang semakin matang, BBRI memiliki prospek yang cerah untuk jangka panjang.

    7. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

    Saham sektor energi ini menarik karena permintaan batu bara yang stabil, terutama dari pasar ekspor. Selain itu, diversifikasi ke energi terbarukan memberikan prospek jangka panjang yang positif.

    8. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

    Sebagai pemimpin pasar di industri semen, SMGR diuntungkan oleh pembangunan infrastruktur yang terus berkembang di Indonesia. Hal ini menjadikannya pilihan menarik untuk investasi jangka panjang.

    9. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

    Perusahaan farmasi ini terus berkembang dengan fokus pada produk kesehatan dan inovasi. Dengan populasi Indonesia yang terus bertambah, KLBF memiliki pasar yang stabil untuk masa depan.

    10. PT United Tractors Tbk (UNTR)

    Sebagai penyedia alat berat terbesar di Indonesia, UNTR diuntungkan oleh pertumbuhan sektor pertambangan dan infrastruktur. Dengan manajemen yang solid, UNTR adalah pilihan yang layak untuk investasi jangka panjang.
     

  • 10 Daftar Saham Blue Chip 2025

    10 Daftar Saham Blue Chip 2025

    1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

    Bank swasta terbesar di Indonesia ini terus menunjukkan pertumbuhan kinerja yang konsisten, dengan inovasi digital seperti aplikasi mobile banking yang mempermudah nasabah.

    2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

    Fokus pada segmen UMKM, BRI menjadi salah satu bank dengan laba terbesar di Indonesia. BRI juga aktif dalam mendukung program pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi rakyat.

    3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

    Bank Mandiri merupakan salah satu bank milik negara terbesar yang terus berkembang pesat. Bank Mandiri juga fokus pada layanan digital dan pembiayaan korporasi. Saham ini dikenal sebagai salah satu bank dengan performa terbaik.

    4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

    Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini memiliki posisi dominan di industrinya, terutama dengan pengembangan layanan digital dan infrastruktur jaringan.

    5. PT Astra International Tbk (ASII)

    Dengan portofolio bisnis yang beragam, Astra menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Bisnisnya mencakup otomotif, alat berat, agribisnis, dan teknologi.

    6. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

    Perusahaan tambang batu bara yang memiliki kontribusi signifikan terhadap ekspor Indonesia. Saham ADRO sering menarik investor yang fokus pada sektor energi.

    7. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

    Perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dengan produk kesehatan yang beragam, termasuk obat-obatan dan suplemen kesehatan. Saham KLBF menarik perhatian investor yang fokus pada sektor kesehatan.

    8. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

    Produsen makanan dan minuman yang populer ini tetap menjadi favorit investor, dengan produk seperti mi instan yang mendominasi pasar lokal dan ekspor. Sahamnya menarik bagi investor yang mencari pertumbuhan di sektor konsumsi.

    9. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

    Produsen semen terbesar di Indonesia dengan fokus pada pengembangan infrastruktur nasional. Saham ini memberikan prospek baik seiring pembangunan infrastruktur.

    10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

    Pemain utama di sektor agribisnis yang fokus pada produksi pakan ternak, unggas, dan makanan olahan. Saham ini memberikan stabilitas di sektor agribisnis yang terus berkembang.

  • Wakil Direktur RS Hermina Borong Saham HEAL Rp4 Miliar

    Wakil Direktur RS Hermina Borong Saham HEAL Rp4 Miliar

    Jakarta, FORTUNE – Wakil Direktur Utama PT Mediakaloka Hermina Tbk (HEAL), Yulisar Khiat, belakangan ini aktif menambah kepemilikan sahamnya pada perusahaan yang dia pimpin itu. Dalam sepekan, total saham HEAL yang telah dia beli mencapai 2,5 juta lembar dengan nilai sekitar Rp4 miliar.

    Berdasarkan laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Yulisar sejak awal tahun ini telah melakukan pembelian saham HEAL sebanyak dua kali.

    Aksi pembelian pertama berlangsung pada 2 Januari 2025. Pada saat itu, Yulisar membeli 600.000 saham HEAL yang dihargai Rp1.580 per lembar. Investasi yang ditujukan untuk aksi ini bernilai Rp948 miliar.

    Tidak jauh dari waktu tersebut, yakni pada 7 Januari 2025, Yulisar kembali memborong saham HEAL sebanyak 1,9 juta lembar dengan harga Rp1.608 per lembar. Dalam transaksi kali ini, dana yang dikeluarkan Yulisar setara dengan Rp3,05 miliar. 

    “Tujuan transaksi adalah untuk investasi,” kata Yulisar dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (15/1).

    Dengan demikian, setelah transaksi ini jumlah kepemilikan saham Yulisar pada HEAL bertambah menjadi 1,96 miliar lembar dengan porsi kepemilikan 12,77 persen dan menjadi pengendali dengan kepemilikan saham terbesar di RS Hermina.

    Selain Yulisar, sejumlah pengendali saham HEAL lainnya adalah Binsar Parasian, Wakil Presiden Direktur HEAL dengan kepemilikan sebesar 5,34 persen, kemudian Meijani Wibowo dengan jumlah kepemilikan 2,15 persen, dan Hasmoro dengan 4,71 persen.

    Di sisi lain, PT Astra International tercatat memiliki 7,23 persen saham HEAL. Kendati memiliki porsi kepemilikan yang signifikan, Astra bukan pengendali Emiten rumah sakit ini.

    Hingga akhir September 2024, RS Hermina mencatatkan pendapatan mencapai Rp5,03 triliun atau naik 18,83 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp468,14 miliar atau tumbuh 34,20 persen secara tahunan. 

  • Penjualan Daihatsu Tahun 2024 Tembus 168 Ribu Unit, Sigra Jadi Andalan

    Penjualan Daihatsu Tahun 2024 Tembus 168 Ribu Unit, Sigra Jadi Andalan

    Jakarta

    Daihatsu mengumumkan data penjualan mobil tahun 2024. Sepanjang tahun kemarin, Daihatsu membukukan penjualan ritel sebanyak 168.263 unit. Angka itu mengalami penurunan dari penjualan ritel tahun 2023 yang mencatatkan angka 194.108 unit.

    Selama 2024 penjualan Daihatsu didukung tiga model, mulai LCGC MPV Daihatsu Sigra, yang menjadi kontributor utama penjualan Daihatsu dengan penjualan 54.366 ribu atau berkontribusi sebesar 32%. Selanjutnya, disusul mobil komersial Daihatsu Gran Max Pick Up sebanyak 41.703 unit sebesar 25%, dan Terios sebanyak 19.873 unit atau sekitar 12%.

    Daihatsu Gran Max Foto: (Daihatsu)

    Selanjutnya mobil LCGC hatchback Daihatsu Ayla berada di posisi empat dengan penjualan sebanyak 18.588 unit yang berkontribusi sekitar 11%, disusul Gran Max Mini Bus 15.040 unit (9%), Xenia 11.014 unit (7%), serta model lainnya seperti Rocky, Luxio, dan Sirion yang menyumbang lebih dari tujuh ribu unit atau menyumbang sekitar 4%.

    Daihatsu mengklaim, capaian penjualan ini berkat dukungan beragam kemudahan dalam membeli mobil Daihatsu melalui kredit fleksibel dari perusahaan leasing, kemudahan layanan purnajual dan perawatan kendaraan, program trade in, serta promo penjualan spesial dengan hadiah menarik.

    Informasi penawaran dan layanan lebih lengkap, kunjungi website www.Astra-Daihatsu.id atau melalui mobile apps DaihatsuKu.

    Daihatsu Terios Foto: Dok. Astra Daihatsu Motor

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan kepada Daihatsu. Capaian ini mencerminkan komitmen kami yang selalu berusaha menghadirkan beragam program penawaran spesial dalam menyediakan mobil sesuai kebutuhan pelanggan, khususnya pembeli mobil pertama. Semoga pasar otomotif di Indonesia di tahun 2025 dapat bertumbuh, dan Daihatsu dapat berkontribusi positif pada industri otomotif nasional,” ungkap Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, dalam keterangan resminya.

    (lua/din)

  • Penjualan Mobil 2024 Capai 856 Ribu, Grup Astra Kuasai 56%

    Penjualan Mobil 2024 Capai 856 Ribu, Grup Astra Kuasai 56%

    Jakarta, FORTUNE – Industri Otomotif sepanjang 2024 terpantau lesu, seiring dengan turunnya penjualan mobil nasional. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil domestik hanya mencapai 865.723 unit, turun 13,9 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,05 juta unit.

    Dari total 865 ribu kendaraan yang terjual, sebanyak 482.964 unit berasal dari merek-merek otomotif Grup Astra. Dengan demikian, perusahaan konglomerasi ini menguasai 56 persen pangsa pasar otomotif nasional, stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk, Boy Kelana Soebroto, mengatakan Astra berharap pada 2025 ini akan ada berbagai katalis positif yang mampu menjaga daya beli masyarakat. sehingga dapat mendorong pertumbuhan penjualan otomotif nasional. 

    “Kami juga berharap agar dapat terus mempertahankan posisi pangsa pasar kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Senin (13/1).

    Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto sebelumnya memperkirakan penjualan mobil hingga akhir 2024 dapat menyentuh 850 ribu unit. Angka ini telah mengalami revisi dari target sebelumnya 1,1 juta unit seiring indikasi pelemahan daya beli. 

  • Merek Mobil Paling Tak Laku di RI, Setahun 2024 Cuma Terjual 1 Unit

    Merek Mobil Paling Tak Laku di RI, Setahun 2024 Cuma Terjual 1 Unit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak semua brand mobil di Indonesia laku terjual dengan angka yang tinggi. Sebagian lainnya justru tidak laku dan hanya terjual sedikit, bahkan ada yang hanya terjual puluhan unit di tahun 2024 lalu.

    Jika dibandingkan dengan brand terlaris seperti Toyota-Daihatsu yang menjual ratusan ribu unit dalam setahun tentu sangat jomplang. Toyota menjual 288.982 unit dari pabrikan ke diler (wholesales), sementara Daihatsu menjual 163.032 unit.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), brand mobil Tata hanya terjual 1 unit yang tercatat pada bulan Maret 2024.

    Kemudian disusul Audi yang hanya terjual 25 unit, rata-rata hanya terjual 1-4 unit per bulan. Bahkan tercatat ada 5 bulan di 2024 yang hanya menjual 1 unit.

    Sementara itu Peugeot juga hanya menjual 27 unit yang terjual pada empat bulan awal 2024. Seperti diketahui brand asal Prancis ini sudah hengkang dari RI pada pertengahan tahun.

    Chief Executive PT Astra International Tbk – Peugeot Sales Operation kala itu, Rokky Irvayandi pun mengonfirmasi angkat kakinya brand yang sudah 52 tahun di Indonesia ini.

    “Berdasarkan informasi dari Stellantis sebagai prinsipal dari Peugeot, Stellantis telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia. Ini terkait dengan strategi pertumbuhan bisnis Stellantis di kawasan Asean. Astra menghargai keputusan tersebut,” kata Rokky kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2024).

    Selanjutnya ada Volkswagen yang menjual 85 unit di 2024, disusul Seres yang menjual 89 unit.

    Secara keseluruhan, sepanjang 2024, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) hanya 865.723 unit, jauh lebih kecil dibanding 2023 yang tembus 1.005.802 unit. Artinya ada penurunan sebesar 140.079 unit atau 13,9%.

    Sedangkan penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) juga anjlok dua digit yakni 10,9% atau 108.379 unit dari 998.059 unit di 2023 menjadi 889.680 unit.

    (dce/dce)

  • Perkiraan Ada Sentimen IHSG, Berikut Prediksi Perdagangan Saham Hari Ini – Halaman all

    Perkiraan Ada Sentimen IHSG, Berikut Prediksi Perdagangan Saham Hari Ini – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 1,22 poin atau 0,02 persen ke 7.164 di akhir perdagangan Jumat (3/1/2025). Dalam sepekan, IHSG menguat 2,59%.

    VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada Senin (6/1) bergerak mixed cenderung menguat dalam rentang level support 7.103 dan resistance 7.265 dengan indikator MACD terjadi golden cross, meski RSI cenderung melandai.

    Audi melihat sentimen IHSG dipengaruhi fluktuasi harga komoditas energi, khususnya minyak mentah pasca pernyataan Presiden Xi Jinping yang mendorong pertumbuhan impor minyak dan optimisme prospek ekonomi China. 

    “Selain itu, pasar juga tengah menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat. Jika mengalami kontraksi pertumbuhan maka cenderung meningkatkan potensi sikap The Fed lebih dovish,” kata Audi kepada Kontan, Jumat (3/1).

    Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG untuk Senin (6/1) rawan terkoreksi dalam jangka pendek dengan support berada di 7.120 dan resistance di 7.175. 

    “Sentimen IHSG diperkirakan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ditambah investor akan mencermati rilis data China,” papar Herditya kepada Kontan, Jumat (6/1).

    Herditya merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati pada perdagangan Senin (6/1), seperti ANTM di target harga Rp 1.580-Rp 1.605, TINS dengan target harga Rp 1.130-Rp 1.165 dan TLKM di target harga Rp 2.800-Rp 2.860. 

    Audi merekomendasikan secara teknikal untuk perdagangan Senin (6/1), antara lain: 

    1. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)

    Rekomendasi: Buy on break Rp 850
    Support: Rp 800
    Resistance: Rp 900

    2. PT Astra International Tbk (ASII) 

    Rekomendasi: Speculative buy
    Support: Rp 4.840 
    Resistance: Rp 5.250

    (Rashif Usman/Putri Werdiningsih)

    Sumber: Kontan