Perusahaan: PT Astra International Tbk

  • Perkuat Sinergi Digitalisasi, BNI dan ACC Kerja Sama Layanan Autopay

    Perkuat Sinergi Digitalisasi, BNI dan ACC Kerja Sama Layanan Autopay

    Jakarta

    PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. atau BNI menjalin kerja sama dengan salah satu grup perusahaan pembiayaan dari PT Astra International Tbk yaitu Astra Credit Companies (ACC) yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance terkait layanan BNI Autopay.

    Acara yang mengangkat tema ‘Synergy for Sustainable Growth’ ini digelar di Gedung Grha BNI, Jakarta, Selasa (18/02/2025).

    Hadir dalam perjanjian kerja sama tersebut diantaranya Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI Hussein Paolo Kartadjoemena, Chief Finance Officer ACC Dharmawan Phie dan Chief Operating Officer ACC Devy Santoso Jayadi.

    Turut hadir dalam acara ini, SEVP Retail Digital Solution BNI Rian Eriana Kaslan, SEVP Corporate Banking BNI Pancaran Affendi, Division Head Retail Digital Product and Partnership BNI Mesah Roni Ginting, Division Head International & Financial Institutions BNI Rima Cahyani, EVP Treasury, Finance and Banking ACC Anastasia Puspa Kumala, EVP Retail Operation ACC Jeanny Fransisca Simbolon, dan EVP Information Technology ACC Hendry.

    Simbolis kerja sama dilakukan dengan menekan layar digital oleh Hussein Paolo Kartadjoemena didampingi Rian Kaslan bersama Devy Santoso Jayadi didampingi oleh Dharmawan Phie yang dilanjutkan dengan pertukaran plakat.

    Menurut Paolo, kerja sama Autopay antara BNI dan ACC memiliki tujuan strategis dalam pengembangan bisnis untuk meningkatkan layanan keuangan dan memperluas jaringan layanan yang berkualitas. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap BNI dan ACC.

    “Bagi BNI, kerja sama ini tidak hanya memberikan kemudahan layanan pembayaran bagi nasabah tetapi juga mampu berperan dalam menumbuhkan ekosistem BNI melalui akuisisi nasabah baru dan untuk meningkatkan transaksi,” ujar Paolo dalam siaran pers, Selasa (18/2/2025).

    Kerja sama ini, menurut Paolo, menjadi bukti komitmen BNI dalam mendukung bisnis ACC. Sebelumnya BNI menyediakan channel pembayaran angsuran ACC melalui ATM dan mobile banking. BNI juga pernah memberikan fasilitas kredit kepada ACC sebesar Rp1 triliun pada 2023. “Kami meyakini kerja sama ini dapat meningkatkan sinergi antara BNI dan ACC dalam menghadapi tantangan pasar keuangan yang dinamis,” ujarnya.

    Dharmawan Phie menyambut baik kerja sama layanan Autopay ini. ACC sebagai perusahaan pembiayaan otomotif pertama yang menggunakan layanan BNI Autopay memiliki komitmen yang sama untuk memberikan layanan yang terbaik bagi setiap nasabah. Sebagai perusahaan pembiayaan terpercaya, ACC berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Adanya layanan terbaru Autopay BNI ini akan memudahkan pelanggan untuk membayar angsuran tanpa harus mendatangi kantor cabang ACC.

    “Kerja sama ini akan memberikan kesempatan bagi pelanggan ACC untuk melakukan pembayaran kewajibannya dengan menggunakan rekening BNI melalui pendaftaran Autopay pada sistem platform ACC ONE,” ujar Dharmawan Phie.

    Layanan Autopay merupakan fasilitas penerimaan dana yang disediakan oleh BNI untuk memfasilitasi pembayaran transaksi secara langsung pada situs atau aplikasi Biller dengan limit harian yang dapat diatur sesuai kebutuhan dan One-Time Password (OTP) sebagai validasi registrasi.

    (prf/ega)

  • KPK Ungkap Alasan Periksa Rini Soemarno di Kasus Jual Beli Gas PGN (PGAS)

    KPK Ungkap Alasan Periksa Rini Soemarno di Kasus Jual Beli Gas PGN (PGAS)

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap alasan di balik pemeriksaan mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sebagai saksi dalam kasus jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) dan PT Inti Alasindo Energi (IAE). 

    Rini Soemarno sebelumnya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi kurun waktu 2017-2021 itu pada awal pekan lalu, Senin (10/2/2025). 

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menyebut bhawa penyidik mendalami keterangan Rini soal kebijakan merger atau akuisisi pada perusahaan pelat merah. Namun, dia tak memerinci merger atau akuisisi BUMN mana yang didalami penyidik dari keterangan Rini. 

    “Didalami seputar pengetahuan yang bersangkutan terkait kebijakan merger/akuisisi di BUMN,” ungkap Tessa kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).

    Adapun saat Rini diperiksa pekan lalu, Menteri BUMN 2014-2019 itu mengaku ditanya oleh penyidik saat PGN diakusisi oleh BUMN migas lain, yakni PT Pertamina (Persero). Rini menegaskan bahwa akuisisi itu sejalan dengan program pemerintah. 

    “Program itu adalah program Pemerintah, betul. Progam pemerintah untuk PGN diakuisisi. Gitu ya,” ungkapnya.  

    Meski demikian, Rini mengaku tidak tahu menahu soal transaksi jual beli gas antara PGN dan PT IAE yang kini diperkarakan KPK. Dia mengatakan bahwa transaksi itu hanya diketahui oleh level direktur saja.  

    “Ini transaksi sebetulnya [sampai] direktur [saja] biasanya, gak sampai dirutnya. Tapi saya enggak tahu,” tuturnya.  

    Akan tetapi, Rini mengingat bahwa Direktur PGN yang saat itu menjabat ketika dia menjadi Menteri BUMN adalah Danny Praditya. 

    “Direkturnya? Kalau enggak salah iya,” pungkas perempuan yang pernah menjadi Direktur Utama PT Astra International itu. 

    Untuk diketahui, KPK telah menetapkan mantan Direktur Komersial PGN Danny Praditya dan Komisaris PT IAE sekaligus Direktur Utama PT Isargas Iswan Ibrahim sebagai tersangka pada kasus tersebut.  

    Keduanya ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No.79/DIK.00/01/05/2024 dan No.80/DIK.00/01/05/2024 pada tanggal 17 Mei 2024.  

    Kasus itu diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. Dugaan kerugian negara itu berawal dari kegiatan jual-beli gas PGN sebagaimana hasil audit tujuan tertentu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

  • IHSG Melemah 1,54 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Turun 1,67 Persen

    IHSG Melemah 1,54 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Turun 1,67 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan 1,54% dalam sepekan berakhir di level 6.638 dibandingkan posisi sebelumnya di 6.725.

    Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami penyusutan sebesar 1,67%, turun dari Rp 12.595 triliun menjadi Rp 11.401 triliun. Penurunan itu mencatat nilai kapitalisasi pasar berkurang Rp 1.194 triliun.

    Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan, perdagangan saham selama periode 10–14 Februari 2025 menunjukkan pergerakan yang bervariasi.

    Selain itu, rata-rata volume transaksi harian di bursa juga mencatat penurunan signifikan sebesar 25,55%, turun dari 20,75 miliar lembar saham menjadi 15,45 miliar lembar saham.

    Selain IHSG sepekan yang turun, frekuensi transaksi harian turut merosot 11,58%, dari 1,31 juta kali transaksi menjadi 1,16 juta kali transaksi dalam sepekan terakhir.

    “Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian bursa justru mengalami kenaikan 1,25%, dari Rp 12,09 triliun menjadi Rp 12,24 triliun,” ujar Kautsar dalam keterangan resmi dikutip Minggu (16/2/2025).

    Sepanjang periode tersebut, sejumlah saham unggulan, termasuk saham perbankan besar dan emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, mengalami aksi jual oleh investor asing.

    Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan total nilai jual Rp 762,6 miliar. Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilego dengan nilai Rp 454,7 miliar.

    Selain itu, investor asing juga melakukan penjualan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 173,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 168,4 miliar.

    Emiten milik Prajogo Pangestu, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), masing-masing juga dilepas asing dengan nilai Rp 306,2 miliar dan Rp 217,5 miliar.

    Di sisi lain, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) justru menarik minat investor asing dengan total pembelian mencapai Rp 174,5 miliar saat IHSG sepekan turun. Begitu pula dengan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang diborong asing senilai Rp 102,5 miliar.

  • Pertamina hingga Antam Masuk Top 500 Perusahaan Terbaik se-Asia Pasifik versi TIME

    Pertamina hingga Antam Masuk Top 500 Perusahaan Terbaik se-Asia Pasifik versi TIME

    Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 21 perusahaan asal Indonesia masuk dalam daftar 500 perusahaan terbaik se-Asia Pasifik versi Majalah TIME asal Amerika Serikat yang bekerja sama dengan Statista. Empat dari 21 perusahaan tersebut merupakan perusahaan energi. 

    Berdasarkan laporan terbarunya, dikutip Sabtu (15/2/2025), terdapat tiga aspek yang menjadi dasar pertimbangan dari peringkat 500 perusahaan tersebut yakni pertumbuhan pendapatan, survei kepuasan karyawan, serta implementasi environmental, social, and governance (ESG).

    Dalam urutannya, PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan Indonesia yang berada di posisi teratas dengan peringkat ke-32. Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor energi dan infrastruktur itu mendapatkan skor 93.00.

    Skor tersebut juga setara dengan 10 perusahaan lainnya yang berada di peringkat 22 hingga 31. Peringkat 22 ditempati perusahaan CSL asal Australia (skor 93,91), SBI Holding asal Jepang (93,83), BYD Company asal China (93,32), dan SK Group asal Korea Selatan (93,10).

    Dalam hal ini, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kinerja positif Pertamina didorong oleh inovasi dan kerja keras seluruh Perwira Pertamina di seluruh Indonesia yang berkorelasi dengan tingkat kepuasan karyawan terhadap capaian dan pengelolaan Perusahaan. 

    “Pasca-restrukturisasi organisasi, Pertamina terus mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba perusahaan yang memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara,” ujar Fadjar dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (15/2/2025).

    Tak hanya Pertamina, deretan perusahaan energi Tanah Air yang juga masuk dalam daftar perusahaan terbaik versi TIME yaitu PT Adaro Energy Tbk yang berada di peringkat ke-158 dengan skor 86.86.

    Selanjutnya, PT PLN (Persero) menempati peringkat ke-271 dengan skor 82.16, disusul PT Antam Tbk. peringkat ke-441 dengan skor 74.63.

    Daftar 21 Perusahaan Indonesia Masuk Top 500 Perusahaan Terbaik 2025 versi TIME:

    1. PT Pertamina (Persero): peringkat ke-32, skor 93.00

    2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.: peringkat ke-105, skor 88.91

    3. PT Astra International Tbk.: peringkat ke-118, skor 88.26

    4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI: peringkat ke-126, skor 87.86

    5. PT Adaro Energy Tbk: peringkat ke-158, skor 86.86

    6. PT Bukalapak.com Tbk.: peringkat ke-162, skor 86.66

    7. PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA: peringkat ke-182, skor 85.83

    8. PT Bank Central Asia (BCA): peringkat ke-196, skor 85.41

    9. PT Kalbe: peringkat ke-215, skor 84.76

    10. PT Mayora Indah Tbk (Mayora): peringkat ke-236, skor 83.88

    11. Charoen Pokphand Indonesia: peringkat ke-263, skor 82.60 

    12. PT PLN (Persero): peringkat ke-271, skor 82.16

    13. PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI: peringkat ke-282, skor 81.57

    14. PT Garuda Indonesia (Persero): peringkat ke-292, skor 81.18

    15. PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group): peringkat ke-294, skor 81.13

    16. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.: peringkat ke-302, skor 80.62

    17. PT Global Jet Express (J&T Express): peringkat ke-322, skor 79.40

    18. PT Antam Tbk.: peringkat ke-441, skor 74.63

    19. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI): peringkat ke-461, skor 73.60

    20. PT Hero Supermarket Tbk.: peringkat ke-472, skor 73.45

    21. Indomaret Group: peringkat ke-477, skor 73.21

  • Daihatsu Jual 11 Ribu Mobil di Awal Tahun, Ini Mobil Terlarisnya

    Daihatsu Jual 11 Ribu Mobil di Awal Tahun, Ini Mobil Terlarisnya

    Jakarta

    Daihatsu membuka awal tahun 2025 dengan penjualan sebanyak lebih dari 11 ribu unit. Merek otomotif asal Jepang ini mengukuhkan sebagai merek mobil terlaris kedua di Indonesia setelah Toyota.

    Daihatsu melaporkan penjualan mobil secara retail (dari dealer ke konsumen) pada Januari 2025 sebanyak 11.305 unit. Dengan torehan itu, Daihatsu mencatatkan pangsa pasar sebesar 17,7 persen. Untuk diketahui, pasar otomotif nasional pada Januari mencatatkan angka sebesar 63 ribu unit.

    Pada Januari 2025 ini penjualan mobil Daihatsu didominasi oleh 3 model, mulai dari LCGC MPV Daihatsu Sigra yang menjadi kontributor utama penjualan Daihatsu dengan penjualan sebanyak 3.467 ribu unit atau berkontribusi sebesar 31%. Selanjutnya, disusul dengan mobil komersil Daihatsu Gran Max Pick Up sebanyak 3.155 unit sebesar 28%, serta Ayla sejumlah 1.303 unit atau sekitar 12%.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan, sehingga Daihatsu dapat mengawali penjualan awal tahun 2025 dengan penjualan yang baik. Kami berkomitmen untuk memberikan penawaran dan layanan terbaik kepada pelanggan. Ditambah, dengan kehadiran Daihatsu di pameran IIMS 2025, serta momentum menjelang Lebaran, kami berharap dapat berkontribusi positif bagi penjualan otomotif nasional di tahun 2025,” ujar Tri Mulyono, Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, dalam keterangan tertulisnya.

    Pada awal tahun 2025, Daihatsu juga memberikan beragam promo, mulai dari promo penjualan seperti beli mobil Daihatsu di program DAIFIT (Daihatsu Idul Fitri) pada 1 Februari-30 April 2025 berkesempatan mendapat hadiah umroh untuk 9 orang pemenang, lalu terdapat promo layanan purnajual seperti SEHATI (Second Hand Activation) yakni promo spesial untuk pelanggan yang baru memiliki mobil bekas Daihatsu dan ingin merawat kendaraannya tetap prima, serta promo Kinclongin untuk pelanggan yang ingin menjaga penampilan mobilnya tetap kinclong dengan perawatan bodi mobil seperti pengecatan dan poles dengan harga terjangkau.

    (rgr/din)

  • Pertamina Peringkat ke-32 di Daftar 500 Perusahaan Terbaik se-Asia Pasifik versi TIME, Tertinggi dari Indonesia – Page 3

    Pertamina Peringkat ke-32 di Daftar 500 Perusahaan Terbaik se-Asia Pasifik versi TIME, Tertinggi dari Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) kembali mencetak prestasi di kancah internasional, kali ini dengan menduduki peringkat 32 dalam dalam World’s Best Companies 2025 di Asia-Pasifik versi majalah Time.

    Melansir laman TIME, Kamis (13/2/2025) Pertamina menduduk peringkat ke 32 perusahaan terbaik dunia di kawasan Asia-Pasifik dengan skor 93.00.

    Dengan peringkat tersebut, menandai posisi 50 besar dalam daftar perusahaan terbaik dunia di kawasan Asia-Pasifik.

    Selain Pertamina, PT Astra International Tbk juga memasuki daftar dengan peringkat 118 dan skor 68.26, diikuti oleh bank pelat merah, Bank BRI di peringkat 126 dan skor 87.86.

    Kemudian ada Bukalapak, Wijaya Karya (WIKA) (Persero), dan Bank Central Asia (BCA) yang masing-masing menduduki peringkat 162,182, dan 196.

    Adapun Kalbe di peringkat 215, PT Mayora Indah Tbk (Mayora) di peringkat 236, PT PLN (persero) di peringkat 271, Bank Negara Indonesia di peringkat 282, Garuda Indonesia di peringkat 292, serta Telkom Indonesia di peringkat 302.

    “Sementara sebagian besar dunia terperosok dalam ketidakpastian geopolitik selama tahun 2024, bisnis di seluruh Asia-Pasifik menikmati tahun yang menggembirakan, dengan sebagian besar bursa utama berakhir di wilayah positif karena bank sentral melonggarkan kebijakan moneter serta ledakan AI yang mengangkat saham teknologi,” tulis Time dalam laporannya.

    “Memang, perbankan dan layanan keuangan yang memimpin peringkat statistik baru dari 500 perusahaan terbaik di Asia-Pasifik oleh TIME dan Statista, yang didasarkan pada formula pertumbuhan pendapatan, survei kepuasan karyawan, dan data lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG, atau keberlanjutan) yang ketat,” sambungnya.

    Majalah bisnis ternama asal AS itu juga mengatakan, apakah tahun 2025 terbukti menjadi tahun yang sama positifnya dengan Presiden AS Donald Trump yang kembali mengancam serangkaian tarif perdagangan adalah pertanyaan yang akan menyita perhatian para C-Suite di seluruh wilayah.

     

  • Penjualan Mobil Astra Awal Tahun Turun 9,09%

    Penjualan Mobil Astra Awal Tahun Turun 9,09%

    Jakarta, FORTUNE – Industri otomotif nasional belum menunjukkan gairah di awal tahun. Penjualan kendaraan di bawah perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII), misalnya mencatat penurunan sepanjang awal tahun atau per Januari 2025.

    Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Nasional Indonesia (Gaikindo), 
    Penjualan Mobil nasional grup Astra secara wholesales pada Januari 2025 mencapai 34.531 unit. Angka ini lebih rendah 9,09 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 37.984 unit. 

    Penurunan ini juga tercermin dari lesunya penjualan mobil nasional yang pada Januari 2025. Pada Januari 2025, penjualan mobil nasional turun 11,33 persen menjadi 61.849 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 69.75 unit. 

    Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan, di tengah tantangan yang dihadapi pasar mobil nasional, pangsa pasar mobil Astra pada Januari 2025 masih bertahan di angka 56 persen. 

    “Hal ini mencerminkan kepercayaan yang diberikan pelanggan kepada Astra. Astra senantiasa menjaga kepercayaan pelanggan dengan menyediakan layanan terbaik yang komprehensif dan bernilai tambah untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik lagi bagi pelanggan serta berkontribusi positif bagi industri otomotif tanah air,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (12/2).
     

  • Penjualan Mobil Awal Tahun Lesu Lagi

    Penjualan Mobil Awal Tahun Lesu Lagi

    Jakarta

    Penjualan mobil di awal tahun 2025 anjlok lagi. Setelah mendapat tren positif di akhir tahun 2024, penjualan mobil pada Januari 2025 malah turun.

    Berdasarkan data penjualan mobil yang dibagikan PT Astra International dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit. Angka itu turun dari perolehan Desember 2024 yang mencapai 79.806 unit.

    Padahal, penjualan mobil pada akhir 2024 sempat menunjukkan tren positif dengan penjualan lebih dari 70 ribu unit per bulan. Jika dibandingkan dengan Desember 2024, penjualan mobil pada Januari 2025 turun 22,5 persen. Kalau dibandingkan dengan penjualan bulan Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit, perolehan Januari 2025 turun 11,3 persen.

    Sementara itu, merek otomotif di bawah naungan grup Astra tetap menjadi pemimpin pasar. Grup Astra yang terdiri dari Toyota (termasuk Lexus), Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks mencatatkan penjualan sebanyak 34.531 unit. Pangsa pasar grup Astra mencapai 56 persen.

    “Di tengah tantangan yang dihadapi pasar mobil nasional, pangsa pasar mobil Astra pada Januari 2025 masih bertahan di angka 56%. Hal ini mencerminkan kepercayaan yang diberikan pelanggan kepada Astra. Astra senantiasa menjaga kepercayaan pelanggan dengan menyediakan layanan terbaik yang komprehensif dan bernilai tambah untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik lagi bagi pelanggan serta berkontribusi positif bagi industri otomotif tanah air,” ujar Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto.

    Berikut data penjualan mobil Januari 2025:

    Astra

    Toyota + Lexus: 22.132 UnitDaihatsu: 9.983 UnitIsuzu: 2.206 UnitUD Trucks: 210 Unit

    Non-Astra

    Honda: 7.276 UnitMitsubishi: 7.133 UnitSuzuki: 4.982 UnitHyundai: 2.308 UnitBYD: 1.114 UnitChery: 1.102 UnitWuling: 1.010 UnitOthers: 2.393 Unit.

    (rgr/dry)

  • Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

    Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

    Dalam dunia Industri, Perusahaan Manufaktur memainkan peran penting sebagai penggerak utama ekonomi. Manufaktur adalah salah satu sektor yang memproduksi berbagai barang dan produk yang digunakan sehari-hari, mulai dari kendaraan, pakaian, hingga alat elektronik.

    Namun, apa sebenarnya perusahaan manufaktur itu? Apa ciri-ciri yang membedakan mereka dari jenis perusahaan lain? Dan, apa saja contoh perusahaan manufaktur yang sudah dikenal?

    Berikut ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian perusahaan manufaktur, ciri-cirinya, serta beberapa contoh perusahaan manufaktur terkemuka yang ada di Indonesia dan dunia.

    Pengertian perusahaan manufaktur

    Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi barang dari bahan mentah atau setengah jadi melalui proses pengolahan, perakitan, dan pembuatan.

    Barang yang dihasilkan ini kemudian dijual kepada konsumen, baik individu maupun perusahaan lain, untuk keperluan sehari-hari atau bisnis.

    Secara sederhana, manufaktur adalah proses mengubah bahan mentah menjadi produk yang siap digunakan.

    Ciri-ciri perusahaan manufaktur

    Perusahaan manufaktur memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari jenis perusahaan lain, di antaranya:

    Ciri utama perusahaan manufaktur adalah mereka mengubah bahan mentah atau setengah jadi menjadi barang yang siap digunakan. Bahan-bahan ini bisa berupa logam, plastik, tekstil, hingga bahan kimia.

    2. Proses produksi berskala besar

    Produksi dalam perusahaan manufaktur biasanya dilakukan secara massal, dengan skala besar dan terus menerus, menggunakan mesin dan teknologi yang canggih.

    3. Penggunaan mesin dan teknologi

    Salah satu ciri khas dari perusahaan manufaktur adalah ketergantungan pada mesin dan teknologi dalam proses produksinya. Mesin otomatis, robotika, dan teknologi canggih seperti AI (Artificial Intelligence) sering digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

    4. Fokus pada produksi barang fisik

    Berbeda dengan perusahaan jasa yang berfokus pada pelayanan, perusahaan manufaktur berfokus pada produksi barang fisik yang bisa dilihat dan digunakan oleh konsumen.

    5. Adanya rantai pasokan (supply chain) yang panjang

    Perusahaan manufaktur biasanya memiliki rantai pasokan yang panjang, mulai dari pemasok bahan mentah, pabrik pengolahan, hingga distribusi produk jadi ke tangan konsumen.

    6. Memerlukan sistem manajemen persediaan yang ketat

    Dalam perusahaan manufaktur, manajemen persediaan sangat penting. Mereka harus memastikan bahan mentah tersedia dalam jumlah yang cukup dan produk jadi disimpan dengan baik sebelum didistribusikan.

    Contoh perusahaan manufaktur

    Di Indonesia dan dunia, banyak perusahaan manufaktur yang sudah dikenal luas. Beberapa contoh perusahaan manufaktur yang terkenal antara lain:

    PT Astra International Tbk (Indonesia): Astra International merupakan perusahaan manufaktur besar di Indonesia yang memproduksi kendaraan bermotor, suku cadang, hingga alat berat. Unilever (Global): Unilever adalah perusahaan manufaktur produk konsumsi terbesar di dunia, memproduksi berbagai barang seperti sabun, deterjen, makanan, dan minuman. Toyota (Global): Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia, dengan pabrik manufaktur yang tersebar di berbagai negara. Mereka memproduksi berbagai tipe kendaraan, dari mobil penumpang hingga truk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indonesia): Indofood merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di industri makanan dan minuman, dengan produk seperti mi instan, biskuit, dan minuman ringan yang sangat dikenal masyarakat Indonesia. Samsung Electronics (Korea Selatan): Samsung adalah salah satu perusahaan manufaktur elektronik terbesar di dunia, yang memproduksi ponsel, televisi, hingga perangkat rumah tangga. PT Krakatau Steel (Indonesia): Krakatau Steel adalah perusahaan manufaktur baja terbesar di Indonesia, yang menghasilkan baja untuk berbagai keperluan industri, seperti konstruksi, otomotif, dan alat berat.

    Perusahaan manufaktur memegang peranan penting dalam perekonomian global dan nasional, karena mereka menghasilkan barang-barang yang kita gunakan sehari-hari.

    Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, dan contoh perusahaan manufaktur, kita bisa lebih menghargai kompleksitas proses produksi yang ada di balik barang-barang tersebut.

    Di Indonesia sendiri, banyak perusahaan manufaktur yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

    Jika Anda tertarik untuk lebih mendalami dunia manufaktur, industri ini menawarkan banyak peluang karier dan bisnis yang menarik, seiring berkembangnya teknologi dan inovasi dalam proses produksi.
     

  • Jadi Saksi Kasus PGN (PGAS), Eks Menteri BUMN Rini Soemarno Ngaku Dicecar KPK

    Jadi Saksi Kasus PGN (PGAS), Eks Menteri BUMN Rini Soemarno Ngaku Dicecar KPK

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN 2014-2019 Rini Soemarno diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau PGN dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE) 2017-2021, Senin (10/2/2025). 

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Rini terlihat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 15.15 WIB. Dia mengenakan masker putih yang menutupi sebagian besar wajahnya. 

    Menteri BUMN Kabinet Kerja itu irit berbicara soal pemeriksaannya oleh penyidik KPK hari ini. Namun, dia tak menampik bahwa dirinya dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus jual beli gas PGN dengan PT IAE. 

    Menurut Rini, dia ditanyai soal siapa direktur maupun pejabat di lingkungan PGN saat dirinya menjabat menteri. 

    “Pokoknya mengenai beberapa informasi, apa namanya, nama dirutnya siapa, ini-ini gitu. Ada yang masih ingat, ada yang lupa. Udah 10 tahun,” katanya kepada wartawan, Senin (10/2/2025). 

    Rini mengeklaim ditanyai saat PGN diakuisisi oleh Pertamina. Dia menyebut akuisisi itu dilakukan sesuai dengan program pemerintah. 

    “Program itu adalah program Pemerintah, betul. Progam pemerintah untuk PGN diakuisisi. Gitu ya,” ungkapnya. 

    Adapun Rini mengaku tidak tahu menahu soal transaksi jual beli gas antara PGN dan PT IAE yang kini diperkarakan KPK. Dia mengatakan bahwa transaksi itu hanya diketahui oleh level direktur saja. 

    “Ini transaksi sebetulnya [sampai] direktur [saja] biasanya, gak sampai dirutnya. Tapi saya enggak tahu,” tuturnya. 

    Meski demikian, dia mengingat bahwa direktur PGN yang saat itu menjabat ketika dia menjadi Menteri BUMN adalah Danny Praditya.

    “Direkturnya? Kalau enggak salah iya,” pungkas perempuan yang pernah menjadi Direktur Utama PT Astra International itu.

    Untuk diketahui, KPK telah menetapkan mantan Direktur Komersial PGN Danny Praditya dan Komisaris PT IAE sekaligus Direktur Utama PT Isargas Iswan Ibrahim sebagai tersangka pada kasus tersebut. 

    Keduanya ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No.79/DIK.00/01/05/2024 dan No.80/DIK.00/01/05/2024 pada tanggal 17 Mei 2024. 

    Kasus itu diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. Dugaan kerugian negara itu berawal dari kegiatan jual-beli gas PGN sebagaimana hasil audit tujuan tertentu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).