Perusahaan: PT Astra International Tbk

  • Daihatsu Bicara Peluang LCGC Hybrid

    Daihatsu Bicara Peluang LCGC Hybrid

    Jakarta

    Tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia masih punya potensi melebar ke segmen pembeli mobil pertama. Setelah segmen SUV dan MPV mulai diramaikan oleh teknologi hybrid, kini publik menanti kapan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) akan mengadopsi teknologi serupa. Daihatsu, sebagai salah satu pemain utama di segmen LCGC, akhirnya angkat bicara.

    Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation,Tri Mulyono, mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan studi mendalam terkait penerapan teknologi hybrid pada LCGC.

    Menurut Tri, karakteristik konsumen di Indonesia, terutama di segmen LCGC, sangat sensitif terhadap harga. Aspek keterjangkauan (affordability) masih menjadi prioritas nomor satu sebelum memutuskan membeli kendaraan.

    “Tentunya kalau dengan studi yang kami lakukan di mana pasti dari konsumen itu menginginkan sesuatu yang affordable. Pasti itu akan menjadi sesuatu yang menjadi pola pikir pertama,” ujar Tri di Bitung, Sulawesi Utara, belum lama ini.

    Ia menambahkan bahwa nilai ekonomis sebuah kendaraan tidak hanya dilihat dari harga beli, tetapi juga biaya operasional sehari-hari.

    “Bahwa ujung-ujungnya adalah yang affordable price. Baik dari sisi konsumsinya, perawatannya. Tentunya menurut saya itu akan sangat menarik,” lanjutnya.

    Teknologi hybrid memang menawarkan efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik dibandingkan mesin konvensional (Internal Combustion Engine/ICE). Hal ini diakui Daihatsu sebagai daya tarik bagi konsumen di masa depan. Namun, tantangan terbesarnya adalah biaya riset dan produksi yang tidak murah.

    “Tetapi kalau dengan hasil studi yang kami miliki seperti itu dan teknologi yang ditawarkan di mana dengan teknologi itu bisa memberikan efisiensi yang lebih baik, tentunya pasti juga ada ke arah sana kebutuhannya,” jelas Tri.

    Meski peluang itu terbuka lebar, Tri menekankan bahwa pengembangan teknologi ini memerlukan perhitungan matang agar harga jualnya tetap masuk akal bagi kantong masyarakat Indonesia.

    “Tetapi kan kembali lagi, teknologi ini butuh pengembangan dan juga pasti ada studi juga terkait dengan kelayakannya. Karena untuk mengembangkan sesuatu kan pasti ada cost-nya yang tidak kecil,” tambahnya.

    Pihak pabrikan masih memantau perkembangan teknologi dan kesiapan pasar.

    “Untuk pembeli sebagai katakanlah hal yang utama dipikirkan. Tetapi tentunya teknologi ini kan juga pasti akan terus berkembang. Jadi menurut saya tidak menutup kemungkinan untuk ke arah sana. Tetapi kembali lagi, waktunya akan kapan? Itu yang mungkin juga menjadi pertimbangan,” pungkasnya

    Hingga saat ini, lini LCGC Daihatsu seperti Ayla dan Sigra masih menjadi tulang punggung penjualan mereka di Indonesia. Kehadiran varian hybrid tentu akan menjadi babak baru bagi persaingan mobil hemat energi di tanah air.

    Penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) sepanjang Januari-November, segmen LCGC tembus 112.151 unit dari total 710.084 unit. Artinya LCGC mengambil pangsa pasar 15,79 persen.

    Di sisi lain penjualan mobil hybrid saat ini menyumbang 57.311 unit dari total penjualan nasional. Saat ini belum ada mobil hybrid yang menyentuh segmen first car buyer di kelas LCGC.

    (riar/dry)

  • Penjualan Menyusut, Daihatsu Yakin Pemerintah Tak Tinggal Diam

    Penjualan Menyusut, Daihatsu Yakin Pemerintah Tak Tinggal Diam

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia mengalami penyusutan. Penjualan retail (distribusi dealer ke konsumen) turun hingga 8 persen sepanjang Januari-November 2025. Daihatsu meyakini pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi situasi ini.

    “Ya, kami sebagai pelaku di otomotif pasti meyakini bahwa pemerintah juga pasti paham bahwa sektor otomotif itu memberikan kontribusi terhadap perekonomian di Indonesia yang tidak kecil,” kata Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono.

    “Sehingga kami yakin pemerintah pun pasti memonitor apa yang terjadi dengan penurunan pasar otomotif yang hampir 8-10 persen turun. Itu juga pasti menjadi pertimbangan dari pemerintah,” tambahnya lagi.

    Adanya insentif dipercaya bisa kembali menggairahkan pasar otomotif yang lagi lesu. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tak ada insentif buat industri otomotif tahun depan. Di lain pihak, Menteri Perindustrian bilang akan memperjuangkan agar industri otomotif dapat insentif lagi karena kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Diharapkan pemerintah dapat membantu keberlangsungan industri yang turut jadi penggerak roda ekonomi negara ini.

    “Dan rasanya dengan wacana yang saat ini beredar, rasanya kami juga ya wait and see, menunggu apa yang memang bisa dilakukan. Dan kami yakin bahwa apa yang akan diberikan ini pasti sudah dengan segala pertimbangan yang dimiliki oleh pemerintah,” ungkap Tri.

    Melihat turunnya permintaan mobil baru di Tanah Air, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan. Sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia ditargetkan tembus 900 ribu unit/tahun selama 2025. Namun, Gaikindo akhirnya melakukan perubahan angka menjadi 780 ribu unit/tahun.

    Penurunan target ini mengindikasikan bahwa industri telah memperkirakan tantangan yang lebih berat ke depan. Tri Mulyono menambahkan, dengan prediksi pasar yang ada, dan juga fenomena berakhirnya diskon opsen di akhir tahun ini, ia yakin pemerintah tidak akan berpangku tangan.

    Industri otomotif saat ini berada dalam posisi yang mengharapkan uluran tangan kebijakan dari pemerintah demi membantu keberlangsungan industri yang padat karya dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional.

    “Rasanya pun dengan prediksi yang ada, dengan fenomena berakhirnya diskon opsen yang akhir tahun ini rasanya juga pemerintah menurut saya tidak tinggal diam,” kata Tri.

    (riar/dry)

  • LCGC Diserbu Mobil Listrik Murah, Daihatsu Bilang Begini

    LCGC Diserbu Mobil Listrik Murah, Daihatsu Bilang Begini

    Jakarta

    Mobil listrik di bawah Rp 200 juta kian masif di pasar otomotif Indonesia. Namun, di tengah gempuran model-model bertenaga baterai ini, Daihatsu masih optimistis segmen Low Cost Green Car (LCGC) tetap menjadi raja di hati para pembeli mobil pertama.

    Umumnya, profil konsumen yang baru pertama kali memiliki mobil memiliki pertimbangan yang sangat spesifik dan didasarkan pada perhitungan yang matang, terutama soal biaya jangka panjang.

    Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono, mengungkapkan keputusan membeli mobil pertama didominasi oleh beberapa faktor kunci.

    “Pembeli mobil pertama itu ketika membeli mobil itu pasti akan mempertimbangkan dengan harga, value kendaraannya seperti apa. Lalu perawatan kendaraannya bagaimana,” ujar Tri Mulyono.

    Model LCGC berujung pada satu kesimpulan: biaya yang terjangkau. Bukan hanya harga beli awal, tetapi juga biaya operasional harian. Kekhawatiran soal perawatan dan ketersediaan suku cadang juga menjadi fokus utama.

    “Lalu juga berikutnya kaitan dengan perawatan kendaraan. Apakah mudah untuk mendapatkan jaringan after sales-nya,” tambahnya.

    Daihatsu memiliki jaringan bengkel yang luas dan mudah dijangkau. Hal ini menjadi nilai plus yang sulit disaingi oleh model-model baru.

    Terakhir, soal resale value. Faktor ini bahkan sudah dipikirkan konsumen Indonesia jauh-jauh hari sebelum membeli mobil.

    “Dan yang berikutnya yang juga menjadi pertimbangan terakhir adalah after sales-nya bagaimana. After sales dalam arti adalah resale value-nya bagaimana. Untuk konsumen pembeli mobil pertama ini menjadi sangat dominan. Belum beli sudah memikirkan menjual segala macam,” tegas Tri.

    Dengan profil konsumen yang sangat sensitif terhadap biaya dan resale value ini, Tri Mulyono meyakini segmen LCGC masih kokoh. Namun, Daihatsu tidak menutup mata terhadap fenomena mobil listrik murah.

    “Dengan profil customer yang seperti ini, kami masih meyakini bahwa untuk di segmen pembeli mobil pertama masih cukup kuat dengan profil yang seperti ini. Sehingga tentunya dengan maraknya tadi mobil yang dengan berteknologi yang sudah lebih advance, dengan harganya yang terjangkau,” papar Tri.

    Meski demikian, Daihatsu akan terus memonitor apakah ada pergeseran (shifting) pola pikir dari konsumen ini. Hal ini karena ada satu variabel penting yang belum bisa dibuktikan oleh mobil-mobil teknologi advance, – termasuk mobil listrik murah) saat ini, yaitu nilai jual kembali.

    “Karena kalau berbicara yang mudah resale value ini kan tidak bisa diidentifikasi dari sekarang. Pasti nanti mungkin setahun dua tahun baru bisa baru asumsinya ini terbukti atau tidak. Jadi memang menurut saya ini pasti proses yang pasti akan kita monitor bersama,” tutup Tri Mulyono.

    Dulu, ada belasan ribu mobil LCGC yang terdistribusi secara wholesales, kini hanya sekitar 8.000-an unit per bulannya. Misalnya pada periode November 2025, total penjualan lima model mobil LCGC itu hanya mencapai 8.879 unit. Jumlahnya turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh 8.945 unit.

    Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Yannes Pasaribu mengungkap mobil listrik di bawah Rp 200 juta seperti Atto 1 memang hadir dengan desain yang lebih segar nan futuristik. Di segmen mobil listrik, dengan harga di bawah Rp 200 juta, jarak tempuhnya juga sudah lumayan jauh.

    “Keunggulan fitur ini bisa menarik konsumen muda yang awalnya ingin membeli LCGC karena dana terbatas khususnya bagi mereka yang mencari value for money,” kata Yannes beberapa waktu lalu.

    Meski begitu, segmen LCGC tak serta merta langsung menghilang. Menurut Yannes, LCGC justru bakalan jadi primadona di daerah-daerah seiring dengan adanya pergeseran tren tersebut.

    “Sehingga bagi konsumen yang butuh mobil siap pakai tanpa ketergantungan pengisian serta mereka yang memikirkan resale value,” terang Yannes.

    (riar/dry)

  • 70% Konsumen Daihatsu Datang dari Pembeli Mobil Pertama

    70% Konsumen Daihatsu Datang dari Pembeli Mobil Pertama

    Jakarta

    Daihatsu menjadi ‘gerbang masuk’ bagi mayoritas warga Indonesia yang masuk ke dunia roda empat.

    Data internal PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengungkapkan sekitar 70 persen dari total penjualan mereka setiap bulannya disumbang oleh pembeli mobil pertama alias first time buyer.

    Hal ini diungkapkan oleh Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation,Tri Mulyono, angka 70 persen ini menjadi penegasan citra Daihatsu sangat kuat di mata konsumen yang baru pertama kali memiliki mobil.

    “Ya, kebetulan kalau di Daihatsu memang secara persentase 70% pembeli kami adalah pembeli mobil yang pertama,” kata Tri Mulyono ditemui di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2025).

    “Artinya pembeli mobil pertama itu kami identifikasi dari database yang kami miliki. Selama ini setiap kali terjadi pembelian selalu kami me-recheck apakah ini sudah ada di database kami atau belum. Nah ternyata dalam setiap bulannya kurang lebih 70% adalah selalu nama customer yang baru,” jelas dia.

    Lebih rinci, 30 persen pembeli mobil Daihatsu adalah pengusaha. Kemudian selanjutnya berstatus karyawan.

    “Secara umum sebenarnya kalau dengan okupansi yang ada sebenarnya lebih terdatanya bahwa secara proporsi 30% adalah wira usaha,” ungkap Tri.

    “Tetapi bidangnya beragam. Lalu porsi berikutnya adalah karyawan. Tetapi memang tidak bisa spesifik ini swasta ataupun ASN,” tambahnya lagi.

    Dengan strategi yang fokus pada pembeli mobil pertama dan didukung oleh segmen niaga yang solid, Daihatsu sukses menempati posisi ke-2 dalam klasemen merek terlaris roda empat di Indonesia.

    Pada bulan November 2025, Daihatsu membukukan kinerja penjualan ritel yang positif. Tercatat penjualan mencapai angka 12.750 unit, menunjukkan kenaikan sebesar 5% dibanding bulan Oktober lalu sebanyak 12.196 unit. Realisasi penjualan bulan ini sekaligus jadi capaian ritel tertinggi Daihatsu sepanjang semester dua di tahun ini.

    Penjualan ini didukung model-model Daihatsu dari tiga segmen utama yang meliputi, commercial low dengan model Gran Max Series, LCGC (Low Cost Green Car) dengan model Sigra dan Ayla, serta segmen SUV Medium dengan model Terios. Model-model tersebut berkontribusi sekitar 92% dari total penjualan Daihatsu di bulan ini dengan kenaikan juga sebesar 5% dibandingkan bulan Oktober 2025.

    Pada segmen commercial low, model Gran Max Pick Up catatkan penjualan sebanyak 4.468 unit dan Gran Max Mini Bus sebesar 2.519 unit. Model Gran Max Series tersebut mencatat kontribusi sekitar 55%, serta menunjukkan peningkatan 2% dibandingkan bulan sebelumnya. Pencapaian Gran Max Series pada November juga menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2025.

    Untuk Segmen LCGC (Low Cost Green Car), model Sigra dan Ayla mencatat penjualan total sebesar 3.394 unit. Secara keseluruhan, kedua model LCGC tersebut menyumbang 27% terhadap total penjualan Daihatsu. Tidak hanya itu, segmen ini juga menunjukkan peningkatan sebesar 9% dibandingkan bulan lalu.

    Kinerja segmen SUV Medium juga turut mengalami peningkatan, dimana model Terios mencatat penjualan 1.327 unit, menyumbang 10% dari total penjualan Daihatsu. Capaian ini menandai pertumbuhan sebesar 14% dibandingkan bulan sebelumnya.

    (riar/dry)

  • 5 Bulan Meluncur, Segini Banyak Pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid

    5 Bulan Meluncur, Segini Banyak Pemesanan Daihatsu Rocky Hybrid

    Jakarta

    Daihatsu Rocky Hybrid sudah lima bulan meluncur di Indonesia. Mobil hybrid yang dijual tak sampai Rp 300 juta itu, berapa banyak surat pemesanan kendaraannya?

    “Karena secara nasional kami bukukan baru 500 untuk SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) Rocky Hybrid,” kata Tri Mulyono selaku Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2025).

    Tri menjelaskan angka pemesanan (SPK) Rocky Hybrid didominasi oleh aktivitas pameran otomotif. Banyak konsumen yang tertarik beli setelah menjajal langsung mobil tersebut.

    “Secara distribusi ini banyak di-trigger-nya dari aktivitas auto show yang kami lakukan. Kebetulan auto show-nya kan memang dari mulai GIIAS Jakarta, lalu GIIAS Regional, lalu juga kemarin ada GJAW gitu ya. Jadi memang masih terkonsentrasinya di kota-kota yang kita ada event,” kata Tri.

    “Tetapi memang tidak menutup kemungkinan kami juga memiliki demand dari orang-orang yang memang belum melihat tetapi mau berpesan. Tetapi ini kan sifatnya sangat sedikit lah. Umumnya datangnya adalah ketika kita melakukan event secara offline,” jelas Tri.

    Rocky Hybrid mulai didistribusikan secara parsial ke dealer. Mobil itu masih diimpor utuh dari Jepang. Pengiriman perdana baru dilakukan di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) pada November lalu. Pengiriman perdana itu untuk pemesan awal dari bulan Juli.

    “Orang melihat langsung unitnya melakukan test drive gitu. Saat ini kita baru delivery pertama kemarin pada saat di GJAW untuk customer yang sudah memesan dari bulan Juli yang lalu di GIIAS Jakarta. Untuk distribusi ke outlet kami masih parsial sampai saat ini,” jelas Tri.

    Sebagai catatan, Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Kendaraan tersebut sempat dibanderol Rp 293 jutaan, sebelum akhirnya naik menjadi Rp 299 jutaan. Nominal itu berstatus on the road Jakarta.

    Rocky Hybrid dibekali mesin 1.2 liter yang dikawinkan transmisi khusus hybrid transaxle. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu menghasilkan tenaga maksimum 106 PS dan torsi 170 Nm.

    Kendaraan hibrida itu mampu melaju dari 0-100 km/jam hanya dalam 10,36 detik. Efisiensi bahan bakarnya mencapai 28 km/l (WLTC) atau 34,8 km/l (JC08 Jepang), dengan emisi hanya 83 g CO₂/km. Sementara baterainya lithium-ion berkapasitas 0,74 kWh untuk menggerakkan motor listrik.

    (riar/lua)

  • Performa Penjualan Daihatsu di Sulawesi Utara, Ini Juaranya

    Performa Penjualan Daihatsu di Sulawesi Utara, Ini Juaranya

    Bitung

    Daihatsu Kumpul Sahabat berlangsung di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2025). Kota penghasil ikan Cakalang terbesar di Indonesia ini punya potensi pasar yang menjanjikan.

    “Daihatsu sebagai pelaku otomotif melihat kota Bitung ini memiliki potensi yang baik. Dalam hal otomotif roda empat, Bitung memberikan kontribusi termasuk tertinggi keempat dari sekitar 15 kota kabupaten yang ada di Sulawesi Utara,” ujar Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor, Budi Mahendra di di lokasi acara Lapangan Satrol Lantamal VIII, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12/2025).

    “Kami juga di sini mengapresiasi atas kepercayaan masyarakat Sulawesi Utara dan Bitung, karena kalau kita lihat performa Daihatsu di Bitung sangat baik sekali,” ujar dia.

    “Sampai saat ini, di Bitung, Daihatsu berada di posisi nomor dua. Dengan market share, sekitar 29 persen. Ini lebih tinggi daripada secara nasional walaupun Daihatsu nomor dua, market share (nasional ya 16,9 persen year to date,” tambahnya lagi.

    Tri Mulyono selaku Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation menjelaskan lebih lanjut, Daihatsu Granmax komersial ringan menempati urutan teratas penjualan mobil Daihatsu.

    Foto: Dok. Daihatsu

    “Kalau di Manado, Bitung itu kebetulan 28% itu Granmax pick up,” ujar Tri dalam kesempatan yang sama.

    Profil konsumen di Sulawesi Utara sangat cocok dengan Daihatsu yang menyasar first buyer. Hal ini tercermin dari data penjualan di wilayah Manado dan Bitung.

    “Lalu 24% nya Sigra, 22% nya baru Ayla. Lalu dilanjutkan dengan Terios 11%,” kata dia.

    “Sisanya berbagi dengan model-model yang lain. Ya, 28% karena memang secara nature-nya disini kan banyak hasil bumi. Mulai dari perkebunan, lalu juga perikanan gitu ya.”

    “Jadi memang kebutuhan terkait dengan sarana pengangkutan yang size-nya low. Ini memang Granmax pikap mendapatkan apresiasi yang cukup baik. Jadi setiap bulannya kami 28% dari penjualan kami di Manado, Bitung itu didapatkan dari Granmax pikap,” jelas Tri.

    (riar/lth)

  • Buka Astra Auto Fest 2025, Bos ASII: Kondisi Sekarang Cukup Challenging

    Buka Astra Auto Fest 2025, Bos ASII: Kondisi Sekarang Cukup Challenging

    TANGERANG – PT Astra International Tbk. (ASII) mengakui 2025 merupakan tahun yang penuh tantangan untuk sektor otomotif.

    Karena itu, Astra akan memberikan insentif bagi masyarakat lewat gelaran Astra Auto Fest (AAF) 2025.

    Hal itu diungkapkan oleh Wakil Presiden Direktur ASII Rudy dalam sambutannya pada pembukaan AAF 2025 di Astra Biz Center, BSD City, Tangerang, Jumat, 5 Desember.

    “Jadi, kita tahu bahwa kita adalah Astra, pemain otomotif yang terbesar. Jadi, dalam kondisi sekarang, situasi cukup challenging,” ujar dia.

    “Jadi, kami mau memberikan stimulus juga pada pasar otomotif,” sambungnya.

    AAF 2025 pun menawarkan berbagai promo seperti, pembiayaan roda 4 dengan bunga 2,3 persen untuk tenor 1-3 tahun, promo pembelian asuransi mobil Garda Oto berupa bonus asuransi kesehatan rawat jalan, cashback AstraPay sebesar Rp6,8 juta, layanan tukar tambah kendaraan OLXMobbi dan kupon berhadiah Astra Rp2 juta.

    Kemudian, promo cashback pembelian mobil baru melalui SEVAA dengan nominal Rp1 juta untuk konsumen yang pernah membeli dan Rp500.000 untuk konsumen baru serta promosi lainnya.

    Bagi pengunjung yang melakukan test drive dan beruntung, juga berkesempatan membawa pulang satu unit Rocky Hybrid dan/atau Honda ADV160 Roadsync.

    Undian dilakukan pada hari terakhir AAF 2025 atau 7 Desember 2025.

    “Ini buat teman-teman yang beruntung, berani mencoba itu penting,” katanya.

    Rudy berharap, gelaran AAF 2025 bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang hadir dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Semoga (Astra Auto Fest 2025) ini bisa memenuhi kebutuhan semua pelanggan dan menambah confidence customer terhadap Astra dan tentu paling penting juga berkontribusi pada industri otomotif dan pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Project Director AAF 2025 Yagimin menyebut, AAF 2025 diikuti berbagai lini bisnis otomotif dan mobilitas Astra, mulai dari Toyota by Auto2000, Astra Daihatsu, Astra Isuzu, BMW Astra, Lexus, Astra Motor, Astra UD Trucks, Astra Otoparts, MODA dan OLXMobbi.

    Yagimin menegaskan, AAF 2025 tak sekadar pameran rutin, tetapi merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan penawaran eksklusif yang tidak selalu tersedia di waktu lain.

    “Pengunjung bisa menemukan beragam pilihan kendaraan roda 2, roda 4 hingga kendaraan komersial dari lini bisnis otomotif dan mobilitas Astra, sekaligus menikmati berbagai program spesial yang hanya dihadirkan selama penyelenggaraan acara,” ujar Yagimin dalam konferensi pers Astra Auto Fest 2025 di Menara Astra, Jakarta, Senin, 1 Desember.

    Dalam pameran tersebut, kata Yagimin, pengunjung dapat mencoba berbagai kendaraan melalui sesi test drive. Adapun kendaraan yang disiapkan antara lain, Toyota Veloz Hybrid, Daihatsu Rocky Hybrid, BMW X3, Isuzu MU-X 4×4, Lexus LM dan mobil lainnya.

    Dengan mencoba kendaraan itu, kata Yagimin, pengunjung berkesempatan mendapatkan hadiah mobil dan motor, sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. “Ini sebagai privilege untuk masyarakat,” katanya.

    Adapun gelaran AAF 2025 akan berlangsung di Astra Biz Center, BSD City, Tangerang, pada 5-7 Desember 2025.

  • Astra Buka Lowongan Kerja Analis Ketenagakerjaan dan SDM Berbasis AI, Simak Syarat Lengkapnya!

    Astra Buka Lowongan Kerja Analis Ketenagakerjaan dan SDM Berbasis AI, Simak Syarat Lengkapnya!

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah meningkatnya kebutuhan industri terhadap talenta yang mampu mengelola sumber daya manusia berbasis teknologi, PT Astra International Tbk kembali membuka kesempatan karier strategis melalui posisi Analis Hubungan Ketenagakerjaan Perusahaan, Pengalaman SDM & Analisis – AI.

    Lowongan ini dibuka hingga 30 Januari 2026, dan menjadi salah satu peluang kerja paling diburu bagi profesional muda yang memiliki keahlian di bidang human capital, analisis data, serta implementasi artificial intelligence (AI) dalam pengelolaan SDM.

    Astra sebagai grup perusahaan besar dengan jaringan industri yang luas, mulai dari otomotif, jasa keuangan, hingga teknologi terus mendorong transformasi digital dalam manajemen karyawan.

    Posisi ini hadir sebagai peran strategis yang menggabungkan pengelolaan hubungan ketenagakerjaan, pengalaman karyawan (employee experience), dan kemampuan analisis berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan tingkat korporasi.

    Dengan berkembangnya kebutuhan perusahaan terhadap manajemen SDM yang lebih canggih, Astra menekankan pentingnya talenta yang mampu merancang kebijakan, melakukan evaluasi, serta memanfaatkan AI baik secara analitik maupun generatif untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

    Melalui posisi ini, kandidat berkesempatan berkontribusi langsung dalam membangun lingkungan kerja yang sehat dan produktif, menjalin hubungan eksternal yang kuat dengan pemangku kepentingan ketenagakerjaan, serta memastikan kebijakan SDM di seluruh grup Astra terus adaptif terhadap perkembangan zaman.

    Peluang ini menjadi pintu masuk penting bagi profesional yang ingin terlibat dalam pengembangan Human Capital di salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

     

  • 33 Perusahaan Terima Apresiasi ESG

    33 Perusahaan Terima Apresiasi ESG

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 33 perusahaan menerima Apresiasi ESG 2025 yang digelar B-Universe dan terbagi dalam delapan kategori. Para perusahaan dinilai mengedepankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) sebagai standar penilaian kinerja institusi, sekaligus benchmark dalam praktik keberlanjutan nasional.

    Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengatakan apresiasi ESG menjadi tolak ukur bagi kegiatan usaha swasta maupun pemerintah terkait komitmen dan kepedulian terhadap dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Kondisi ketidakpastian global juga menjadi pengingat pentingnya penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan.

    Dia menegaskan apresiasi tersebut diperoleh melalui proses panjang penjurian yang dilakukan dewan juri independen dan berpengalaman.

    “Ini penghargaan yang tulus dari kami B-Universe atas nama masyarakat melalui satu proses penjurian yang sangat independen. Tim juri yang ada mempunyai pengalaman dan komitmen kuat untuk memberikan penilaian,” ungkap Enggartiasto dalam sambutan Apresiasi ESG di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (20/11/2025).

    Berikut daftar penerima Apresiasi ESG 2025:

    Kategori Governance Training

    1. PT Bank Mayapada Internasional Tbk

    2. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk

    3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk

    Kategori Certified Governance

    1. PT Medela Potentia Tbk

    2. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk

    3. PT Jasa Marga Tbk

    Kategori Social Innovation

    1. PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel)

    2. PT PP (Persero) Tbk

    3. PT Bank Raya Indonesia Tbk

    4. Indonesia Financial Group

    5. Perum Bulog

    6. PT Bank DBS Indonesia

    Kategori Community Empowerment

    1. PT Petrosea Tbk

    2. PT Barito Pacific Tbk

    3. PT Permodalan Nasional Madani

    4. PT PLN (Persero)

    5. PT Vale Indonesia Tbk

    6. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

    Kategori Eco-Innovation

    1. PT Astra International Tbk

    2. Siam Cement Group

    3. PT Bank KB Indonesia (KB Bank)

    4. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park

    5. PT United Tractors Tbk

    6. PT Aneka Tambang Tbk

    Kategori Governance & Transparency

    1. PT Pegadaian (Persero)

    2. PT Jasa Raharja (Persero)

    3. PT Unilever Indonesia Tbk

    Kategori Social & Circular Economy

    1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

    2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    3. PT Bumi Serpong Damai Tbk

    Kategori Environment & Sustainability

    1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

    2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

    3. PT Chandra Asri Pacific Tbk

  • Langkah Astra Perkuat Bisnis Kesehatan di Tengah Tantangan Ekonomi Global

    Langkah Astra Perkuat Bisnis Kesehatan di Tengah Tantangan Ekonomi Global

    Liputan6.com, Jakarta – Menjelang akhir 2025, kondisi perekonomian global masih dipenuhi tantangan. Isu geopolitik dan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan dampak langsung terhadap stabilitas ekonomi dunia.

    Namun demikian, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup kuat.

    Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk (Astra), Rudy Chen menjelaskan, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,04 persen hingga September 2025. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih tangguh menghadapi gejolak dunia. 

    “Bahwa secara fundamental ekonomikita itu cukup resilient, dibanding dengan ekonomi lain yang ada di Asia,” jelas dia dikutip Kamis (13/11/2025).

    Ia menilai, daya tahan ekonomi Indonesia didukung oleh populasi besar dan konsumsi domestik yang kuat, yang terus menjaga laju pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

    Filosofi utama Astra, “to become the asset to the nation,” menjadi dasar ekspansi grup ke berbagai bidang penting, termasuk kesehatan. Rudy Chen menjelaskan, Astra kini telah aktif di berbagai lini industri kesehatan, yakni memiliki saham di beberapa rumah sakit seperti RS Hermina dan Heartology Cardiovascular Hospital, kemitraan dengan Halodoc, dan memproduksi perlengkapan medis lewat anak perusahaan Astra Otoparts

    Selain itu, di lini jasa keuangan, Astra Financial melalui Garda Medika terus memperkenalkan inovasi layanan berbasis digital seperti Mobile Clinic, Express Appointment, hingga Express Discharge yang baru saja diluncurkan.