Perusahaan: Prudential

  • PRUCritical Amanah, Solusi dari Prudential Syariah untuk Persiapan Lebih Awal Hadapi Risiko Penyakit Kritis

    PRUCritical Amanah, Solusi dari Prudential Syariah untuk Persiapan Lebih Awal Hadapi Risiko Penyakit Kritis

    Jakarta: Peningkatan kasus penyakit kritis di Tanah Air menjadi perhatian Prudential Syariah. Untuk mengatasi kasus tersebut, Prudential Syariah menghadirkan solusi melalui produk proteksi jiwa terbaru, PRUCritical Amanah.
     
    PRUCritical Amanah resmi diperkenalkan pada September 2024. Produk ini merupakan  asuransi jiwa tradisional syariah yang memberikan perlindungan komprehensif terhadap risiko penyakit kritis, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir, atau jika terjadi risiko meninggal dunia yang memberikan santunan kepada penerima manfaat.
     
    Peluncuran PRUCritical Amanah bukan tanpa alasan. Produk tersebut berawal dari perhatian Prudential Syariah terhadap kasus penyakit kritis yang terus meningkat setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. Bahkan, data Hasil Survei Kesehatan Indonesia pada  tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kritis sudah mulai mengintai anak muda, terbukti dengan peningkatkan prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) pada penduduk usia produktif.
    “Kita lihat juga datanya bahwa dari 41 juta orang meninggal karena penyakit kritis atau setara 74% dari penyebab kematian secara global.  Sementara di Indonesia, penyakit kritis juga  terus meningkat sebesar 28%, dari 23 juta menjadi 29 juta kasus di 2023. Jadi semakin ke sini, justru penyakit kritis itu bukan di usia lanjut, tapi juga dialami usia muda. Itu yang menjadi concern kami di Prudential Syariah, membuat suatu produk yang dapat membantu masyarakat ketika mereka menghadapi penyakit kritis, mereka sudah ada proteksinya,” kata Chief Distribution Officer Prudential Syariah, Herwin Bustaman.
     
    Herwin menjelaskan terdapat beberapa faktor yang memicu peningkatan kasus penyakit kritis di Indonesia. Salah satunya, gaya hidup yang tidak sehat. 
     
    “Gaya hidup itu macam-macam, karena memang kurang olahraga atau juga karena misalnya pola makan. Kadang-kadang kalau kita sibuk apalagi di Jakarta akhirnya mereka sudah pulang juga sudah capek. Terus Sabtu dan Minggu kadang-kadang kita juga pasti menghabiskan waktu sama keluarga dan sebagainya. Karena itu healthy lifestyle, is very important. Kedua, makanan. Kadang-kadang kita makan sembarangan. Ini juga harus diperhatikan. Karena penyakit kritis itu tidak tiba-tiba, itu pasti gradually build up. Selama dari usia muda sampai usia tua,” ucapnya.
     
    Selain gaya hidup sehat, Herwin beranggapan masyarakat juga perlu melakukan berbagai upaya lain untuk mempersiapkan risiko penyakit kritis, salah satunya dengan memiliki asuransi terhadap risiko penyakit kritis, misalnya PRUCritical Amanah.
     
    Benefit dan Plan PRUCritical Amanah
    Herwin menjelaskan lebih lanjut terkait manfaat utama PRUCritical Amanah, “Manfaat utama produk ini meliputi perlindungan komprehensif untuk penyakit kritis sejak tahap awal, bebas pembayaran kontribusi sejak terdiagnosis tahap awal dan manfaat akhir kepesertaan sebesar hingga 100% santunan asuransi untuk plan tertentu.” 
     
     

     
    Manfaat perlindungan penyakit kritis tahap awal memberikan Santunan Asuransi sebesar 25% atau maksimum Rp1 Miliar dan peserta juga dibebaskan dari pembayaran sisa Kontribusi setelah pengajuan klaim disetujui, sehingga peserta yang terdiagnosis dapat fokus terhadap proses pemulihan.
     
    Sedangkan sisa Santunan Asuransi akan dibayarkan jika peserta kembali terdiagnosis kondisi kritis tahap akhir atau apabila terjadi risiko meninggal dunia. 
     
    Selain itu, produk ini menyediakan 2 pilihan, yakni Plan Basic dan Plus. Plan Basic memberikan perlindungan hingga peserta berusia 120 Tahun, sedangkan Plan Plus memberikan manfaat akhir kepesertaan hingga 100% Santunan Asuransi yang akan diterima peserta pada usia 85 tahun dan manfaat tersebut dapat digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan.
     
    Menurut Herwin, seseorang yang sudah memiliki asuransi Kesehatan tetap dapat menikmati manfaat dari produk PRUCritical Amanah. Sebab, PRUCritical Amanah ini bisa menjadi pelengkap dari asuransi kesehatan yang sudah dimiliki, bahkan BPJS maupun asuransi dari tempat bekerja.
     
    Karena PRUCritical Amanah memberikan santunan dengan pembayaran secara lumpsum, dana tunai ini dapat digunakan untuk biaya pengobatan, pengganti pendapatan yang berkurang karena peserta fokus untuk pengobatan penyakit kritis, menutupi biaya yang tidak tercover oleh asuransi dari Perusahaan dan Kesehatan untuk kebutuhan hidup lainnya. Semuanya itu dibebaskan kepada peserta untuk penggunaan santunan asuransinya.
     
    “Sangat bisa untuk mereka yang ingin menikmati produk PRUCritical meskipun sudah memiliki asuransi lain. Jadi itu yang kita saling complementing. Kalau asuransi kesehatan misalnya dia kan untuk yang inpatient atau outpatient, terkadang ada yang tidak ter-cover kalau misalnya untuk penyakit kritis. Nah di sini kita bisa bantu dengan memiliki PRUCritical Amanah,” kata Herwin menjelaskan. 
     
    Herwin pun berharap peluncuran PRUCritical Amanah ini dapat menjadi solusi menyeluruh bagi keluarga Indonesia untuk perlindungan penyakit kritis sejak tahap awal. Jadi, sesuai dengan taglinenya, #LebihAwalLebihTenang, ketika sudah mempunyai PRUCritical Amanah, Peserta bisa Lebih Tenang ketika menghadapi risiko penyakit kritis, sehingga mereka dapat fokus pada proses penyembuhan tanpa terbebani oleh biaya yang berat dan lebih siap secara finansial.
     
    Selain itu, harapannya produk ini juga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya persiapan lebih awal akan risiko yang mungkin terjadi di masa depan, termasuk risiko dari penyakit kritis. Prudential Syariah ingin mendorong masyarakat untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi kesehatan dan masa depan finansial mereka. Dan pada akhirnya, sesuai misi Prudential Syariah, yaitu semakin banyak keluarga Indonesia yang terproteksi dengan asuransi berbasis syariah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • LPS Gugat Belasan BPR yang Bangkrut Karena Fraud

    LPS Gugat Belasan BPR yang Bangkrut Karena Fraud

    Jakarta, FORTUNE –  Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melayangkan Gugatan ke sejumlah pemilik atau pemegang saham Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang telah bangkrut karena Fraud. Hal ini sejalan dengan wewenang yang dimiliki LPS sebagai regulator untuk terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap eks pemegang saham, mantan pengurus, maupun pihak lain yang terlibat membuat bank gagal. Gugatan ini dilayangkan baik melalui pelaporan pidana kepada Penyidik Polri dan/atau OJK maupun gugatan perdata ke Pengadilan. 

    “Upaya ini ditempuh dengan tujuan utama untuk memberikan deterrent effect berupa pemidanaan badan bagi pihak penyebab bank gagal, dan sekaligus dalam rangka recovery aset bank gagal atas klaim penjaminan yang telah dikeluarkan LPS,” ujar Direktur Eksekutif Hukum LPS, Ary Zulfikar di Jakarta, Senin (16/12).

    Dalam penegakan hukum pidana, LPS telah melakukan pelaporan terhadap dugaan tindak pidana pada bank gagal kepada 8 BPR antara lain BPR Agra Arthaka Mulya, BPR Mitra Danagung, BPR LPN Kampung Baru Muara Paiti, BPR Cita Makmur Lestari, BPR Agra Arthaka Mulya, BPR KS Bali Agung Sedana, BPR Bina Dian Citra dan BPR Sewu.

    90% bank gagal disebabkan oleh fraud

    Ilustrasi fraud. (Pixabay/Alexas_Fotos)

    Dengan adanya tindakan hukum yang tegas terhadap seluruh mantan pengurus bank dan pemegang saham yang tidak mematuhi ketentuan perbankan, diharapkan memberikan efek jera kepada sejumlah oknum. Apalagi, Ary menyebut saat ini sebagian bank bangkrut akibat fraud.

    “Sekitar 90 persen bank jatuh atau gagal itu akibat fraud. Baik itu oknum pengurus atau direksi hingga satu tingkat di bawah direksi,” kata Ary.

    Dengan tegasnya pengaturan, diharapkan kedepan para pemilik bank dengan memenuhi prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan melaksanakan tata kelola yang baik (good corporate governance) agar sistem perbankan dapat terpelihara dengan baik dan semakin maju sehingga kepercayaan masyarakat dapat terus terjaga.

    Kemudian, sampai saat ini LPS juga masih terus berkoordinasi dengan sejumlah penegak hukum untuk melakukan pelaporan atas dugaan terjadinya dugaan tindak pidana yang dilakukan mantan direksi dan pengurus bank gagal yang telah dicabut izin usahanya di wilayah antara lain; Provinsi Jawa Barat, Provinsi Bali, dan Provinsi Jawa Timur.

    Langkah-langkah hukum ini menurutnya sebagai bentuk keseriusan, ketegasan, dan konsistensi LPS dalam rangka melakukan penegakan hukum dan pertanggungjawaban kepada pengurus dan pemegang saham penyebab bank gagal.

    Gugatan LPS untuk optimalkan recovery claim

    Proses Likuidasi BPR Bagong Inti Marga di Banyuwangi/Dok LPS

    Tak hanya itu, dalam rangka mengoptimalkan proses recovery claim yang telah dilakukan, LPS juga mengajukan gugatan perdata terhadap mantan pengurus dan pemegang saham bank serta pihak terkait lainnya yang terbukti menyebabkan bank menjadi gagal. 

    Sampai dengan saat ini LPS telah mengajukan gugatan hukum ke pengadilan terhadap pihak-pihak penyebab bank gagal pada 10 BPR, yakni:

    BPR Tripanca Setiadana (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Tanjungkarang,  BPR Citraloka Danamandiri (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Bandung,  BPR Tripilar Arthajaya (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Yogyakarta,  BPR Multi Artha Mas Sejahtera (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara,  BPR Kudamas Sentosa (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Surabaya, BPRS Al Hidayah (Terlikuidasi) di Pengadilan Agama Bangil,  BPR Efita (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Depok, BPR Sekar (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Cibinong,  BPR Sambas (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Singkawang, BPR Legian (Terlikuidasi) di Pengadilan Negeri Denpasar.

  • Sebelum Berinvestasi, Kenali Dulu Profil Risikonya

    Sebelum Berinvestasi, Kenali Dulu Profil Risikonya

    Jakarta: Profil risiko menjadi indikator yang menggambarkan seberapa besar toleransi investor terhadap risiko (risk appetite). Hal ini dapat membantu investor menentukan gaya berinvestasi dan mengambil keputusan investasi yang bijaksana.
     
    Head Investment Prudential Indonesia Ni Made Muliartini mengatakan ada lima hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui profil risiko diri, yakni:

    Pengetahuan investasi.
    Tujuan investasi.
    Toleransi risiko.
    Pengalaman investasi.
    Jangka waktu investasi.

    “Kita terkadang sok tahu dengan produk yang kita ingin beli, tapi ternyata kita tidak semengerti itu. Ekspektasi tidak sama dengan realita. Hal ini menjadi perlu melakukan asesmen risiko terlebih dahulu,” ujar Made, dikutip Minggu, 8 Desember 2024.
     
     

     

    Made mengatakan, ada tiga cara untuk mengetahui profil risiko:
     

    Agresif:

    Risiko yang lebih tinggi dengan tingkat imbal hasil serta risiko fluktuasi yang besar.
    Berpengalaman dalam dunia investasi.
    Pilihan instrumen investasi: saham.
    Jangka waktu investasi lebih panjang (lebih dari 10 tahun).

    Konservatif

    Risiko investasi yang paling rendah.
    Investasi yang relatif aman dan tingkat
    imbal hasil yang cenderung stabil.
    Tujuan: menjaga aset dan kas yang dimiliki.

    Moderat:

    Risiko investasi sedang.
    Imbal hasil yang diharapkan di atas rata-rata.
    Memiliki rencana berinvestasi dalam jangka waktu menengah (5-10 tahun).
    Obligasi dan/atau obligasi dan saham.

     

    Pakar investasi Mayang Eka Putri menambahkan, seseorang harus bijak dalam berinvestasi. Ada baiknya juga mengenali diri sendiri setelah memahami profil risiko.
     
    “Berinvestasi sesuai fase hidup kita. Misalnya anak mau kuliah, kita jangan berinvestasi di saham, lebih baik investasi ke time deposit atau cash fund,” ujar Mayang.
     
    Mayang pun memberikan tujuh cara tips berinvestasi:

    Tentukan tujuan investasi secara spesifik- mulailah sedini mungkin.
    Alokasikan dana untuk investasi secara konsisten- pilih investasi aset finansial yang diawasi oleh OJK.
    Pelajari berbagai alternatif investasi beserta asepeknya.
    Lakukan  pengawasan secara periodik.
    Tentukan jangka waktu dan target dana yang diperlukan.
    Bagi investor pemula, mulailah berinvestasi dengan cara investasi tidak langsung.
    Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Penetrasi Masih Rendah, Industri Asuransi Syariah Garap Pasar Anak Muda  – Halaman all

    Penetrasi Masih Rendah, Industri Asuransi Syariah Garap Pasar Anak Muda  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Choirul Arifin 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia memiliki potensi pasar asuransi yang sangat besar karena populasi penduduk yang tinggi serta usia generasi muda yang besar.

    Hal ini membuka peluang bagi industri asuransi meningkatkan penetrasinya sembari terus melanjutkan edukasi dan literasi asuransi ke masyarakat.

    “Potensi penetrasi asuransi syariah sangat besar di Indonesia karena saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah. Fokus kita ke depan adalah garap produk asuransi yang lebih simpel dan terjangkau,” ungkap Presiden Direktur Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin di acara konferensi pers di Jakarta baru-baru ini.

    Mengutip data OJK, adopsi gaya hidup syariah di Indonesia meningkat 39 persen. Hal ini memberikan harapan meningkatnya pula minat masyarakat membeli polis asuransi syariah saat ini dan ke depan.

    Dia mengatakan, produk asuransi seperti unit link pasarnya masih bagus di Indonesia tapi produk jenis ini tidak untuk semua segmen.

    Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia menambahkan, berdasar Data per September 2024 total klaim nasabah ke perusahaan mencapai Rp13.6 triliun, naik 4 persen dari periode yang sama di 2023.

    Data klaim ini berasal dari 1,1 juta klaim asuransi jiwa dan kesehatan. Dari total pendapatan premi perusahaan, 77 persen diantaranya dikontribusikan oleh produk unitlink.

    Sementara, tingkat solvabilitas perusahaan atau risk based capital (RBC) mencapai 476 persen. Sementara aturan OJK mewajibkan minimum RBC di 120 persen.

    Menurut Karin, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan membayar klaim dalam jangka panjang.

    Di sisi lain, total pendapatan premi perusahaan per September 2024 mencapai Rp15,5 triiliun atau naik 4,4 persen dari periode yang sama di 2023.

    Kenaikan ini berasal dari kenaikan pendapatan premi bisnis baru 7 persen dan kenaikan premi produk tradiisional. Sementara, total aset perusahaan mencapai Rp61,6 triliun.

    Produk asuransi kesehatan yang dirilis di Mei 2024 lalu turut berkontribusi pada pendapatan premi perusahaan di 2024.

    Karin menambahkan, untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, pihaknya akan terus keluarkan inovasi produk dan layanan.

    “Untuk menjaga pertumbuhan kami akan lakukan segmentasi nasabah untuk melihat peluang pasar yang masih terbuka lebar dan kita masuk ke sana misalnya nasabah gen Z,” ujarnya.

    Dia mengatakan, saat ini nasabah yang dimiliki masih didominasi nasabah keluarga. 
    “Umumnya mereka baru beli asuransi saat mulai berkeluarga,” beber Karin.

    “Ke depan kita ingin garap lebih serius ke segmen anak muda dengan inovasi produk yang lebih simpel dan terjangkau,” imbuhnya.

     

     
     

  • NU Care-LAZISNU – Prudential Syariah gelar literasi keuangan untuk santri

    NU Care-LAZISNU – Prudential Syariah gelar literasi keuangan untuk santri

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    NU Care-LAZISNU – Prudential Syariah gelar literasi keuangan untuk santri
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 18:56 WIB

    Elshinta.com – NU Care-LAZISNU PBNU bekerja sama dengan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) menggelar kegiatan Literasi Keuangan Syariah dan kewirausahaan bagi para santri, di Pondok Pesantren Fajar Dunia Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, pada 20-22 November 2024.

    Kegiatan yang mengusung semangat dalam memperkuat pemahaman santri tentang pengelolaan keuangan ini juga turut bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren PBNU dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan diikuti oleh 500 santri.

    Wakil Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU PBNU, Anik Rifqoh menerangkan kegiatan ini menjadi bagian dari kolaborasi berbagai pihak untuk membekali para santri tentang pentingnya pengelolaan keuangan dan kewirausahaan.

    “Ini bagian dari program kolaborasi kami di LAZISNU dengan Prudential Syariah dan juga lembaga, badan otonom, serta pesantren NU. Tujuannya untuk membekali santri-santri dengan pengetahuan penting di dunia keuangan syariah juga kewirausahaan,” jelas Anik di kantor NU Care-LAZISNU PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).

    Perwakilan dari Prudential Syariah, Nurofiq Jahuri mengungkapkan edukasi dan literasi keuangan perlu ditanamkan sejak dini agar saat dewasa bisa dengan bijak mengelola keuangan.

    “Edukasi dan literasi untuk santri ini penting ditanamkan sejak dini, untuk memahami keuangan syariah serta bagaimana cara mengelola keuangan dengan bijak. Harapan kami, dengan adanya literasi ini, santri bisa memahami pentingnya keuangan syariah,” ucap Nurofiq.

    Pengurus RMI PBNU, Ahmad Shofie Azzaki menyampaikan harapannya dengan adanya kegiatan Literasi Keuangan Syariah bagi para santri.

    “Kami berharap santri di seluruh Indonesia terus meningkatkan pemahaman mereka agar merdeka secara ekonomi, agar dapat memberikan kontribusi penting bagi bangsa,” harapnya.

    Pada kegiatan tersebut, perwakilan dari IPNU, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan materi tentang kewirausahaan kepada para santri.

    “Bahwa penting bagi para santri membangun jiwa wirausaha sebagai bekal hidup mandiri. IPNU pun punya program Lekas (Lembaga Ekonomi Kreatif Santri dan Pelajar), yang menjadi wadah untuk membina santri yang ingin belajar dan mengeksplorasi dunia usaha. Kami ingin mereka bisa menyalurkan ide-ide kreatif tentang wirausaha melalui wadah ini,” terang Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Pusat IPNU ini.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Prudential Indonesia bayar klaim Rp13,6 triliun per kuartal III 2024

    Prudential Indonesia bayar klaim Rp13,6 triliun per kuartal III 2024

    Kami masih melihat potensi industri asuransi syariah di Indonesia masih sangat besar

    Jakarta (ANTARA) – Prudential Indonesia menyalurkan pembayaran klaim dan manfaat senilai Rp13,6 triliun untuk 1,1 juta klaim hingga kuartal III 2024, meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

    Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen di Jakarta Rabu mengatakan, kemampuan perseroan dalam membayarkan klaim tersebut didukung oleh kondisi keuangan yang sehat, terlihat dari tingkat solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) yang mencapai 476 persen, jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 200 persen.

    “RBC perusahaan yang senantiasa kami jaga di atas ketentuan regulator mempertegas komitmen kami untuk dapat membayarkan klaim nasabah yang sesuai ketentuan polis hingga jangka panjang,” katanya.

    Ia pun mengatakan bahwa nasabah tidak perlu khawatir, karena selama pengajuan klaimnya sesuai dengan ketentuan polis, maka klaim mereka akan dibayarkan.

    Tidak hanya kemampuan membayar klaim dan tingkat RBC yang baik, ia menuturkan bahwa kinerja positif perseroan juga terlihat dari total aset dan investasi yang dikelola Prudential Indonesia, yakni masing-masing sejumlah Rp61,1 triliun dan Rp56 triliun.

    Karin menyatakan bahwa pihaknya selalu menerapkan praktik investasi yang bertanggung jawab dalam mengelola aset investasi nasabah.

    “Hal ini sejalan dengan misi kami untuk terus menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi kini dan nanti,” ujarnya.

    Sama seperti Prudential Indonesia, Prudential Syariah juga mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III tahun ini.

    Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin menyatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan total klaim santunan dan manfaat senilai Rp1,8 triliun yang ditopang oleh tingkat solvabilitas Dana Tabarru sebesar 268 persen, dan Dana Perusahaan sebesar 2.031 persen.

    Ia juga menuturkan bahwa total aset dan total investasi perseroan tercatat sebesar Rp7 triliun dan Rp6,2 triliun, tumbuh masing-masing 4 persen yoy dan 1 persen yoy.

    “Kami masih melihat potensi industri asuransi syariah di Indonesia masih sangat besar, sehingga pencapaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi menghasilkan berbagai layanan keuangan dan kesehatan yang mudah diakses, terjangkau, serta berpusat pada kebutuhan peserta sesuai prinsip-prinsip syariah,” imbuhnya.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: M. Tohamaksun
    Copyright © ANTARA 2024

  • Prudential Indonesia berdayakan perempuan cerdas kelola keuangan

    Prudential Indonesia berdayakan perempuan cerdas kelola keuangan

    Para narasumber memberikan pemaparan terkait literasi keuangan bagi wanita dalam kegiatan \”Financial Literacy for Women\” yang digelar Prudential Indonesia di Jakarta, Rabu (21/11/2024) ANTARA/HO-Prudential Indonesia

    Prudential Indonesia berdayakan perempuan cerdas kelola keuangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 21 November 2024 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) melakukan pemberdayaan perempuan untuk lebih cerdas mengelola keuangan.

    Chief Customer & Marketing Officer, Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, perempuan Indonesia memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong perekonomian keluarga dan negara.

    “Perempuan Indonesia yang melek finansial, termasuk asuransi, serta cerdas merencanakan keuangan individu dan keluarganya, akan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dan risiko kehidupan,” ujar dia melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Upaya pemberdayaan perempuan tersebut, lanjutnya, dilakukan melalui program “Financial Literacy for Women” yang telah berlangsung di beberapa kota besar di Indonesia sejak Agustus 2024 antara lain Kendal, Pekalongan, Bogor, Tangerang, Purwakarta, Batam, dan Jakarta, program Financial Literacy for Women telah menjangkau lebih dari 6.000 peserta.

    Yang terakhir kegiatan “Financial Literacy for Women” digelar di Jakarta, pada 21 November dengan tajuk “Pintar Kelola Keuangan, Masa Tua Aman” yang berhasil menjangkau lebih dari 1.000 peserta.

    Menurut Karin, sejak diluncurkan pada 2009, program ini telah menjangkau lebih dari 65 ribu peserta perempuan dan lebih dari 20 juta awareness di media sosial.

    Melalui kegiatan tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat mendorong literasi keuangan dan asuransi bagi perempuan Indonesia, sehingga perempuan dapat semakin mandiri secara ekonomi, merencanakan masa depan dengan lebih baik, dan memperkuat ketahanan keuangan keluarga dalam jangka panjang.

    Selain untuk mendorong perempuan agar lebih cerdas dan mandiri secara ekonomi, kegiatan edukasi finansial juga bertujuan untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan. Data menunjukkan, perempuan Indonesia saat ini memiliki pemahaman keuangan sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

    Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 OJK, Indeks Literasi Keuangan perempuan Indonesia mencapai 66,75 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 64,14 persen. Sementara itu, Indeks Inklusi Keuangan perempuan Indonesia mencapai 76,08 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 73,97 persen.

    Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, OJK Cecep Setiawan,mengatakan, perempuan yang cerdas dalam mengelola keuangan sejak dini akan menjadi duta-duta literasi keuangan di masyarakat, yang dapat dimulai dari mengedukasi anggota keluarganya agar cerdas mengelola keuangan.

    “Selain itu, meskipun Indeks Literasi Keuangan telah menunjukkan peningkatan, pemahaman tentang produk keuangan seperti asuransi masih perlu diperkuat,” katanya.

    Certified Financial Planner MES Rista Zwestika, menambahkan pendidikan literasi keuangan adalah langkah pertama menuju kemandirian finansial, terutama bagi perempuan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, setiap perempuan dapat merencanakan masa depan dan mewujudkan keamanan finansial, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.

    Literasi keuangan memberikan mereka kendali atas keputusan finansial yang lebih bijak, dan ini adalah salah satu kunci untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang.

    Sumber : Antara

  • Lebih Tinggi dari Laki-Laki, Indeks Literasi Keuangan Perempuan Indonesia Capai 66,75% – Page 3

    Lebih Tinggi dari Laki-Laki, Indeks Literasi Keuangan Perempuan Indonesia Capai 66,75% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berkolaborasi mengadakan kegiatan ‘Financial Literacy for Women’ di Jakarta, dengan tajuk “Pintar Kelola Keuangan, Masa Tua Aman”. 

    Hal ini sejalan dengan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) dari OJK guna meningkatkan literasi keuangan dan asuransi secara merata di Indonesia.

    Selain untuk mendorong perempuan agar lebih cerdas dan mandiri secara ekonomi, kegiatan edukasi finansial juga bertujuan untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan. Data menunjukkan, perempuan Indonesia saat ini memiliki pemahaman keuangan sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

    Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 OJK, Indeks Literasi Keuangan perempuan Indonesia mencapai 66,75%, lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 64,14%. Sementara itu, Indeks Inklusi Keuangan perempuan Indonesia mencapai 76,08%, lebih tinggi dibandingkan laki-laki sebesar 73,97%. 

    “Kami mengapresiasi komitmen Prudential  Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya bagi perempuan. Kami percaya, perempuan yang cerdas dalam mengelola keuangan sejak dini akan menjadi duta-duta literasi keuangan di masyarakat, yang dapat dimulai dari mengedukasi anggota keluarganya agar cerdas mengelola keuangan,” kata Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cecep Setiawan dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

    “Selain itu, kami menyadari bahwa meskipun Indeks Literasi Keuangan telah menunjukkan peningkatan, pemahaman tentang produk keuangan seperti asuransi masih perlu diperkuat. Asuransi merupakan alat yang sangat penting untuk memberikan perlindungan finansial jangka panjang, dan pemahaman yang baik akan membantu masyarakat, khususnya perempuan dalam mewujudkan merencanakan masa depan mereka dengan lebih aman dan sejahtera,” lanjut dia.

     

     

     

  • Jurus Perusahaan Agar Bisnis Tumbuh Positif

    Jurus Perusahaan Agar Bisnis Tumbuh Positif

    Jakarta: Reputasi perusahaan dan marketing yang baik merupakan salah satu aset yang paling berharga dan penting dalam dunia bisnis. Dengan reputasi yang baik serta digital marketing yang tepat sasaran, maka konsumen dan pelanggan potensial akan lebih percaya pada produk atau layanan yang ditawarkan.
     
    “Kepercayaan ini mendorong loyalitas pelanggan, yang pada gilirannya berdampak positif pada peningkatan penjualan dan pangsa pasar perusahaan,” kata Chairman SWA Media Kemal E. Gani dalam keterangannya, Rabu, 20 November 2024.
     
    VP of Passenger Marketing PT KAI (Persero) Yoga Bhirawa mengakui reputasi positif bagi perusahaan sangatlah penting. Apalagi sebagai perusahaan yang menyediakan jasa, maka reputasi yang baik adalah hal yang sangat penting bagi KAI demi meningkatkan kepuasan pelanggan.
    “Agar mendapat reputasi yang baik kami terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan, kenyamanan, keamanan serta kepuasan para penumpang. Dengan penumpang puas, maka akan meningkatkan reputasi perusahaan secara organik,” ujar dia.
     
    Sementara Brand Communication Department Head BRI Danareksa Sekuritas Zayyi Ahsanti menjelaskan brand awareness adalah kunci agar perusahaan terus dipercaya, dikenal dan mendapat nasabah-nasabah baru. BRI Danareksa sendiri membangun brand awareness BRIDS dan BRIGHT melalui saluran digital.
     
    “BRIDS menyadari positioning market saat ini adalah milenial dan Gen Z, sehingga harus fun dan mudah dimengerti. Sementara BRIGHT memiliki positioning yang menyediakan layanan pasar modal yang lengkap bagi investor berpengalaman,” ujarnya.
     

     
    Untuk itu, ajang Indonesia Most Reputable Companies Award 2024, Indonesia Most Reputable Companies Champions 2024 dan Indonesia Digital Marketing Champions 2024 memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang mampu membangun, menjaga reputasi dan digital marketing.
     
    Perusahaan dengan gelar Indonesia Most Reputable Companies Award 2024 di antaranya KMN Eye Care, RS Pondok Indah Group, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (Tugu Insurance), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Semen Dynamix), PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Prudential Life Assurance, PT KAI (Persero) dan PT Jasa Raharja.
     
    Sementara perusahaan yang meraih Indonesia Most Reputable Companies Champions 2024 di antaranya Filantra, Xendit, MS Glow Aesthetic Clinic, Dexa Group dan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Adapun perusahaan yang meraih Indonesia Digital Marketing Champions 2024 di antaranya Urban Republic (Erajaya Active Lifestyle), Bakpia Kukus Tugu Jogja, PT Chubb Life Insurance Indonesia, PT Prudential Life Assurance, AXA Insurance Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Ekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian, OJK Minta Bank Hati-hati – Page 3

    Ekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian, OJK Minta Bank Hati-hati – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat kondisi perekonomian global relatif stagnan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, serta pertumbuhan ekonomi negara-negara yang masih terdivergensi. Ekonomi AS, Eropa, dan UK tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, namun ekonomi Tiongkok justru cenderung belum cukup kuat seiring lemahnya permintaan domestik dan berlanjutnya tekanan sektor properti.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa OJK terus mencermati perkembangan volatilitas ekonomi global dan dampaknya kepada ekonomi domestik serta perbankan Indonesia.

    Hal tersebut dilakukan seiring dengan pengawasan perbankan secara individual yang intensif dan berkelanjutan yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan Indonesia pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

    “Selanjutnya, OJK juga meminta bank-bank agar terus memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential banking), profesionalisme, inovatif, dan selalu menjaga integritas untuk bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi dan sehat,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).

    Dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan II-2024, ketidakpastian pasar keuangan global yang masih cukup tinggi, antara lain dipengaruhi oleh laju penurunan inflasi yang masih berada di atas target, mendorong The Fed mempertahankan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) tinggi dalam jangka waktu lama (high for longer) hingga Juni 2024 dan baru melakukan pemangkasan FFR pada FOMC September 2024.

    Selain itu, perlu diperhatikan juga faktor risiko seperti perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, disrupsi jalur perdagangan di Laut Merah, dan faktor perubahan iklim yang berpotensi memicu peningkatan harga komoditas dan inflasi ke depan.

    Kekhawatiran juga menyelimuti pasar seiring meningkatnya ketidakpastian kondisi politik AS menjelang pemilu presiden AS yang diselenggarakan pada November 2024. Di tengah perkembangan global tersebut, pada triwulan II-2024 ekonomi domestik tetap terjaga meskipun sedikit melandai, antara lain ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi meskipun pertumbuhan konsumsi, investasi, dan pengeluaran Pemerintah melambat dibandingkan triwulan II-2023.

    Secara umum, pertumbuhan konsumsi domestik yang melambat juga ditengarai merupakan implikasi dari berakhirnya efek stimulus dari periode Pemilihan Umum

    (Pemilu) dan Ramadhan serta diikuti oleh kondisi pasar tenaga kerja yang belum pulih sepenuhnya.