Perusahaan: Prudential

  • Prudential Syariah Luncurkan Asuransi PRUCritical Amanah yang berikan Perlindungan dari Awal

    Prudential Syariah Luncurkan Asuransi PRUCritical Amanah yang berikan Perlindungan dari Awal

    JABAR ESKPRES – PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah memperkenalkan produk asuransi terbaru dengan nama PRUCritical Amanah.

    Produk asuransi jiwa tradisional syariah ini, memberikan perlindungan komprehensif terhadap risiko penyakit kritis.

    Chief Distribution Officer Prudential Syariah Herwin Bustaman mengatakan, PRUCritical Amanahmemberikan perlindungan mulai dari tahap awal hingga tahap akhir dan memberikan dukungan finansial kepada penerima manfaat jika terjadi risiko meninggal dunia.

    BACA JUGA: Terungkap Suplai Minyakita Cukup, Tapi di Lapangan Mahal, Ada Mafia?

    Menurutnya, peluncuran PRUCritical Amanah diharapkan dapat mengurangi dampak ekonomi bagi masyarakat, yakni dengan proteksi yang memberikan perlindungan komprehensif terhadap risiko penyakit kritis.

    ‘’Ini juga menerikan perlindungan termasuk kardiovaskular dan penyakit kritis lainnya,’’ ujar Herwin dalam keterangannya.

    PRUCritical Amanah memberikan jaminan peningkatkan kualitas hidup, deteksi sekaligus proteksi dini yang komprehensif terhadap risiko penyakit kritis juga dapat bantu mengurangi beban finansial terkait pengobatan di tengah inflasi medis yang cenderung naik setiap tahunnya.

    BACA JUGA: Miris! Anggota DPRD Kabupaten Bandung Lakukan Perjalanan Dinas ke Labuan Bajo dan Batam dengan Dalih Kunker

    Dengan begitu, memungkinkan nasabah lebih tenang dalam menghadapi risiko penyakit kritis. Mereka pun dapat fokus pada proses penyembuhan tanpa terbebani oleh biaya yang berat dan lebih siap secara finansial.

    Head of Product Management Prudential Syariah Ika Meynita mengatakan, ada tiga manfaat utama yang diberikan oleh PRUCritical Amanah.

    Pertama, memberikan perlindungan komprehensif untuk penyakit kritis sejak tahap awal, kedua, bebas pembayaran kontribusi sejak terdiagnosis tahap awal dan manfaat akhir kepesertaan sebesar hingga 100 persen santunan asuransi.

    BACA JUGA: Terungkap Ada 17 Paket PJU-PJL Disbhub Kota Bandung Diatur Dewan!

    Manfaat perlindungan penyakit kritis tahap awal memberikan Santunan Asuransi sebesar 25 persen atau maksimum Rp1 Miliar dan peserta juga dibebaskan dari pembayaran sisa kontribusi setelah pengajuan.

    Untuk diketahui penyakit kritis semakin sering menyerang kelompok usia produktif dan menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.

    BACA JUGA: 26 Mantri Bank BRI Tuntut Keadilan kena PHK, Begini Respon Manajemen! 

  • Genjot Kinerja, Allo Bank Raup Laba Bersih Rp 467 Miliar

    Genjot Kinerja, Allo Bank Raup Laba Bersih Rp 467 Miliar

    Jakarta

    PT Allo Bank Indonesia Tbk mengumumkan laba bersih setelah pajak (diaudit) tumbuh 4% year on year menjadi sebesar Rp 467 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2024. Angka itu memenuhi tujuan Bank untuk menjalankan operasional bisnis yang menguntungkan dengan menyediakan solusi perbankan yang disesuaikan untuk nasabah ritel, UMKM, dan korporat.

    Direktur Utama Allo Bank Indra Utoy mengatakan pendapatan operasional naik 25% yoy menjadi Rp 1,447 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan bunga bersih tumbuh 8% yoy menjadi Rp 1,118 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit di tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan.

    “Pada akhir tahun 2024, kami telah memiliki 11 juta pelanggan dengan jumlah transaksi yang terus meningkat, sehingga Allo Bank mampu mencatatkan kinerja positif pada berbagai metric operasional dan finansial,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).

    Dia menerangkan selama 2024 memfokuskan upaya memperkuat pondasi bisnis agar mampu meraih pertumbuhan secara berkelanjutan di tahun 2025. Pihaknya berkomitmen mengembangkan berbagai inisiatif strategis termasuk kolaborasi dengan berbagai ekosistem, pengembangan produk/layanan inovatif serta peningkatan infrastruktur tanpa melupakan Good Corporate Governance dan manajemen risiko yang menjadi disiplin prudential yang menjadi ciri khas Allo Bank.

    Dalam kinerja keuangan tahun lalu, kredit yang disalurkan Bank tercatat sebesar Rp 7,478 triliun pada akhir 2024, didorong pertumbuhan terutama di segmen Retail Banking. Allo Bank juga menunjukkan disiplin secara berkesinambungan dalam kualitas pinjamannya, yang tercermin pada Gross dan Net Non Performing Loan (NPL) masing-masing sebesar 0,8% dan 0,4% pada Desember 2024.

    Basis pendanaan kian beragam dan terus tumbuh ke Rp 6,095 triliun. Allo Grow, sebagai produk tabungan revolusioner dengan suku bunga berjenjang yang menarik dan fleksibilitas penuh bagi nasabah, tumbuh 3x lipat dalam hal total saldo dan hampir 2x lipat dalam jumlah pengguna selama tahun 2024. Allo Bank juga mencatat peningkatan sekitar 50% dalam transaksi harian nasabah karena beragamnya use cases yang didukung oleh Bank.

    Allo Bank mempertahankan tingkat permodalan yang kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 82,6%. Struktur permodalan Bank tumbuh dengan baik secara organik.

    Menyusul serangkaian Right Issue dalam tahun 2021 dan 2022, posisi ekuitas terus meningkat menjadi Rp. 7,2 triliun pada akhir tahun 2024, yang menempatkan Allo Bank dalam kategori Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (“KBMI”) 2 dan memposisikannya sebagai salah satu bank umum berbasis digital dengan permodalan terbaik di Indonesia.

    Pada tahun 2024, Bank telah menyelesaikan pembangunan active-active Green Data Center sebagai tulang punggung infrastruktur Ti yang baru, di samping terus melakukan pengembangan Ti lainnya seperti cloud dan cyber security.

    Bagi Allo Bank dengan layanan berbasis aplikasi digital, Data Center merupakan jantung utama dari operasional layanan Bank yang dibangun dengan mempertimbangkan skalabilitas, ketersediaan, keandalan, keamanan, serta sumber daya yang ramah lingkungan.

    Infrastruktur Data Center dengan Sertifikasi TIA Rated-3 yang baru ini dirancang dengan arsitektur yang memenuhi standar internasional tertinggi. Selain arsitektur, keamanan juga menjadi prioritas Bank, dengan pemisahan antara lingkungan core system dengan surrounding system dan development system untuk meningkatkan keamanan dan keandalan layanan.

    Disisi lain Bank telah melakukan penguatan dengan mengadopsi berbagai standar internasional dan praktik terbaik dalam tata kelola TI, termasuk dengan diraihnya assessment COBIT 2019 di tahun 2024 dengan IT Maturity Level 4,21. Dengan adanya tata kelola Ti yang semakin matang, Bank telah berkontribusi dalam meningkatkan standar industri di sektor perbankan, antara lain seperti aspek transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap regulasi.

    Penerapan tata kelola Ti yang kuat dimulai dari tahapan pengembangan, testing sampai dengan layanan dapat diakses langsung oleh nasabah telah mempertimbangkan aspek keamanan siber dan sistem manajemen risiko Ti sehingga memungkinkan Bank untuk lebih responsif dan lincah terhadap perubahan regulasi dan dinamika industri, sekaligus meningkatkan kepercayaan nasabah dan mitra bisnis terhadap layanan keuangan berbasis digital Allo Bank.

    Selama tahun 2024, Allo Bank dianugerahi berbagai penghargaan termasuk 5 penghargaan dalam 13th Digital Brand Award dari InfoBank termasuk sebagai The Best Digital Bank KBMI 2 dan penghargaan terkait inovasi produk perbankan berbasis digital dalam Indonesia Best Digital Innovation Award dari Swa Media.

    (ada/hns)

  • Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale – Halaman all

    Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan bahwa strategi ini merupakan bagian dari upaya perseroan dalam memperluas jangkauan ke sektor-sektor potensial yang masih dapat dikembangkan, khususnya dalam hal penyaluran kredit di berbagai daerah di Indonesia.

    Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5 persen secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

    Darmawan menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar secara merata di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini merupakan wujud komitmen perseroan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” kata Darmawan.

    Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (5/2).

    Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri tetap fokus pada sektor-sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah. Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5 persen secara YoY menjadi Rp913,3 triliun pada akhir tahun 2024. 

    Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6 persen yoy menjadi Rp 135 triliun per akhir 2024. Realisasi ini menurut Darmawan, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

    Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko. 

    Tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304 persen pada akhir 2024. “Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuh Darmawan.

    Dorong Inklusi Keuangan dengan Transformasi Digital

    Sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Platform digital unggulan perseroan, Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.

    Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah menembus 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38 persen secara tahunan.

    Sementara itu, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17 persen YoY, dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi, naik 21 persen secara YoY. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi.

    Darmawan menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

    Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan.

    Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi. 

    Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12 persen secara yoy secara konsolidasi. Bank berkode emiten BMRI ini menyatakan, sejalan dengan optimalisasi ekosistem bisnis dan penguatan strategi digital, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi berbasis digital, peningkatan efisiensi operasional, serta diversifikasi sumber pendapatan yang semakin kokoh. 

    “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujar Darmawan. 

    Selain itu, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

    Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen YoY menjadi Rp1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.

    Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen YoY menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen YoY menjadi Rp606 triliun.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel, serta Kopra by Mandiri, yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bagi segmen wholesale,” terangnya.

    Pada saat yang sama, Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung Program Strategis Nasional melalui ekspansi kredit berkelanjutan, salah satunya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang mencapai Rp135 triliun dengan pertumbuhan di kisaran 6 persen YoY, dengan kualitas kredit yang terjaga.

    Langkah ini lanjut Darmawan, sejalan dengan upaya perseroan dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan, sekaligus mendorong ketahanan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, melalui kehadiran platform digital, Bank Mandiri memastikan kemudahan akses keuangan bagi pelaku usaha serta masyarakat luas. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung berbagai sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan GDP 8 persen pada 2028-2029.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimis dapat memperluas peran Bank Mandiri dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegas Darmawan.

    Komitmen pada Keberlanjutan dan ESG

    Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp293 triliun.

    Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2 persen YoY mencapai Rp149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

    Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp11,8 triliun naik 21 persen YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

    Bank Mandiri juga mengukuhkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi produk berbasis ESG yang semakin relevan dengan tren global.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Selain itu, Bank Mandiri terus berusaha meningkatkan jangkauan pembiayaan berkelanjutan ke berbagai sektor strategis dengan potensi pertumbuhan tinggi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih besar dalam memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus mempercepat transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia.

    Bank Mandiri tidak hanya fokus pada sektor pembiayaan, tetapi juga terus memperluas inisiatif ESG ke seluruh rantai bisnisnya. Hal ini mencakup penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), peningkatan efisiensi energi di kantor cabang, serta edukasi keuangan bagi masyarakat. Melalui berbagai langkah tersebut, Bank Mandiri optimis dapat menjadi pelopor dalam mendorong transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia. (*)

  • Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Kredit Berkelanjutan 2024

    Bank Mandiri Perkuat Wholesale dan Kredit Berkelanjutan 2024

    Jakarta

    Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya perseroan dalam menjangkau sektor potensial yang masih dapat dimaksimalkan, terutama dari sisi penyaluran kredit di berbagai wilayah Indonesia.

    Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

    Dermawan melanjutkan, Pertumbuhan kredit dan tabungan Bank Mandiri tersebar merata di berbagai daerah Indonesia yang menjadi bagian dari komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar dengan merata di seluruh Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

    Sementara itu, kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.

    “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Tahun 2024 Bank Mandiri di Jakarta.

    Dalam strategi ekspansi kredit, Bank Mandiri tetap fokus pada sektor-sektor strategis seperti pertanian & perkebunan, energi, telekomunikasi, industri makanan dan minuman, serta sektor padat karya yang tersebar di berbagai wilayah.

    Penyaluran kredit di segmen korporasi tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan mencapai 25,5% secara yoy menjadi Rp 913,3 triliun pada akhir tahun 2024.

    Selain itu, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terus mendapatkan perhatian dengan pertumbuhan mencapai 6% yoy menjadi Rp 135 triliun per akhir 2024. Menurut Darmawan, realisasi ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

    Bank Mandiri juga memperkuat strategi bisnisnya melalui peningkatan kualitas aset secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) dalam ekspansi kredit dan penguatan manajemen risiko serta tercermin dari posisi rasio pencadangan atau coverage ratio Bank Mandiri yang berada di level 304% pada akhir 2024.

    “Melalui upaya ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mempertahankan keberlanjutan bisnis yang sehat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan,” imbuh Darmawan.

    Dorong Inklusi Keuangan dengan Transformasi Digital

    Sebagai bagian dari strategi penguatan ekosistem wholesale dan perluasan inklusi keuangan, Bank Mandiri terus berinovasi melalui transformasi digital. Platform digital unggulan perseroan, Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, terus mengalami perkembangan yang pesat.

    Hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah mencapai 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38% secara tahunan.

    Sementara itu, Kopra by Mandiri telah mengelola transaksi senilai Rp 22.700 triliun dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17% YoY, dengan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi, naik 21% secara YoY. Platform ini terus dikembangkan untuk memberikan layanan yang lebih luas kepada segmen korporasi dan bisnis dengan berbagai fitur yang semakin terintegrasi.

    Darmawan menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia.

    “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami untuk memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

    Di tengah tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendapatan. Sepanjang tahun 2024, fee-based income Bank Mandiri menunjukkan tren positif, didorong oleh peningkatan transaksi perbankan digital, layanan treasury, trade finance, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.

    Hasilnya, pendapatan non-bunga Bank Mandiri berhasil mencapai Rp 42,32 triliun per akhir 2024, tumbuh 4,12% secara yoy dan secara konsolidasi.

    Bank berkode emiten BMRI ini menyatakan, sejalan dengan optimalisasi ekosistem bisnis dan penguatan strategi digital, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun pada akhir tahun 2024. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi berbasis digital, peningkatan efisiensi operasional, serta diversifikasi sumber pendapatan yang semakin kokoh.

    “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” ujar Darmawan.

    Selain itu, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

    Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% yoy menjadi Rp 1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.

    Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4% YoY menjadi Rp 665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6% YoY menjadi Rp 606 triliun.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari optimalisasi layanan digital seperti Livin’ by Mandiri, yang semakin mempermudah transaksi dan perencanaan keuangan bagi nasabah ritel, serta Kopra by Mandiri, yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bagi segmen wholesale,” terangnya.

    Pada saat yang sama, Bank Mandiri terus berkomitmen mendukung Program Strategis Nasional melalui ekspansi kredit berkelanjutan, salah satunya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM yang mencapai Rp 135 triliun dengan pertumbuhan di kisaran 6% YoY, dengan kualitas kredit yang terjaga.

    Darmawan mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya perseroan dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan, sekaligus mendorong ketahanan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, melalui kehadiran platform digital, Bank Mandiri memastikan kemudahan akses keuangan bagi pelaku usaha serta masyarakat luas. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga mendukung berbagai sektor strategis seperti energi, pangan, dan pendidikan dalam rangka mencapai target pertumbuhan GDP 8% pada 2028-2029.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimis dapat memperluas peran Bank Mandiri dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” tegas Darmawan.

    Komitmen pada Keberlanjutan dan ESG

    Dalam menjalankan strategi bisnisnya, Bank Mandiri juga terus memperkuat komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan dengan mengedepankan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sepanjang tahun 2024, Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun.

    Dari jumlah tersebut, Portofolio Hijau mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 15,2% YoY mencapai Rp 149 triliun, mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan.

    Salah satunya lewat kontribusi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yang hingga akhir tahun 2024 telah mencapai Rp 11,8 triliun naik 21% YoY. Pembiayaan di sektor ini terus didorong melalui berbagai skema, termasuk Sustainability-Linked Loan dan Green Loan yang ditujukan untuk proyek-proyek berkelanjutan.

    Bank Mandiri juga mengukuhkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung inovasi produk berbasis ESG yang semakin relevan dengan tren global.

    “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.

    Selain itu, Bank Mandiri terus berupaya memperluas penetrasi pembiayaan berbasis keberlanjutan ke sektor-sektor strategis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih signifikan dalam memperkuat ketahanan ekonomi dan mempercepat peralihan ke ekonomi hijau di Indonesia.

    Tidak hanya dalam sektor pembiayaan, Bank Mandiri juga memperluas inisiatif ESG di seluruh rantai nilai bisnisnya, termasuk dalam penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), peningkatan efisiensi energi di kantor-kantor cabang, serta edukasi keuangan bagi masyarakat luas.

    Dengan berbagai upaya ini, Bank Mandiri optimis dapat menjadi salah satu bank yang memimpin transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

    Tentang Bank Mandiri

    Bank Mandiri merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan layanan finansial kepada nasabah yang meliputi segmen usaha Corporate, Hubungan Kelembagaan, Commercial, Micro & SME, Consumer Banking, Treasury dan International Banking.

    Bank Mandiri pada saat ini bersinergi dengan beragam perusahaan anggota konglomerasi keuangan Mandiri Group untuk menyediakan bermacam produk dan jasa serta mendukung bisnis utamanya, antara lain Mandiri Sekuritas (jasa dan layanan pasar modal), Bank Syariah Indonesia (perbankan syariah), Bank Mandiri Taspen/Mantap (kredit UMKM), AXA-Mandiri Financial Services (asuransi jiwa), Mandiri Tunas Finance (jasa pembiayaan), Mandiri Utama Finance (jasa pembiayaan), Mandiri International Remittance (remitansi), Mandiri Europe (treasury & financial institution), Mandiri Capital Indonesia (pembiayaan modal ventura), dan Mitra Transaksi Indonesia (payment point online bank).

    Melalui kolaborasi ini, seluruh anggota grup keuangan Mandiri Group memiliki kinerja solid dan menjadi pemain utama di segmen bisnis masing-masing.

    Dalam ekspansi bisnis, Bank Mandiri terus mengembangkan layanan dan produk perbankan digital yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah korporasi dan retail.

    Kopra by Mandiri merupakan solusi digital bagi industri nasional yang menyatukan para korporasi sampai pelaku usaha kecil menengah dalam suatu ekosistem digital single access yang sangat mudah dan solutif seperti layanan Cash Management, Forex, Trade & Guarantee, Supply Chain Management, Virtual Account sampai solusi keuangan terintegrasi berbasis Application Programming Interface (API).

    Sedangkan layanan digital retail meliputi aplikasi Livin’ by Mandiri, kartu prabayar Mandiri e-money, serta layanan informasi berbasis kecerdasan buatan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri di +62 811-84-14000.

    Hingga Desember 2024, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 139 Kantor Cabang (KC) dan 2.053 Kantor Cabang Pembantu (KCP).
    Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 6306 unit ATM, 6563 unit CRM, dan 290 unit CSM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, 253.528 unit Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Livin’ by Mandiri, SMS Banking, dan Call Center 14000.

    Informasi detail tentang Bank Mandiri bisa diakses melalui www.bankmandiri.co.id.

    (ega/ega)

  • Strategi Milenial Mengumpulkan Dana Pensiun di Tengah Gempuran Gaya Hidup Modern

    Strategi Milenial Mengumpulkan Dana Pensiun di Tengah Gempuran Gaya Hidup Modern

    Jakarta: Menghadapi tantangan finansial di era modern, generasi milenial sering kali dihadapkan pada dilema antara menikmati gaya hidup sekarang atau menyiapkan masa depan yang aman secara finansial. 
     
    Tidak sedikit yang merasa menabung untuk dana pensiun bukan menjadi satu prioritas, terutama di tengah tekanan sosial untuk mengikuti tren dan menghabiskan pendapatan untuk kebutuhan konsumtif. 
     
    Namun, perencanaan dana pensiun yang matang adalah kunci agar tidak terjebak dalam krisis keuangan saat memasuki usia senja.

    Strategi untuk menyiapkan dana pensiun sebenarnya tidak selalu rumit, tetapi membutuhkan kedisiplinan dan komitmen. 
     

    Strategi Mengumpulkan Dana Pensiun
    Mengutip laman Prudential dan Bank SMBC Indonesia, berikut strategi mengumpulkan dana pensiun yang bisa dilakukan oleh generasi milenial:

    1. Tentukan Target Usia Pensiun

    Menetapkan kapan Sobat Medcom ingin pensiun akan mendorong pengaturan perencanaan keuangan yang lebih jelas dan terukur. 
     
    Misalnya, jika berencana pensiun pada usia 60 tahun dan saat ini berusia 30 tahun, itu artinya Sobat Medcom memiliki 30 tahun untuk menabung.
     
    Dengan mengetahui berapa lama waktu yang dimiliki dapat menentukan berapa banyak dana yang perlu ditabung setiap bulan atau tahunnya. 

    2. Buat Anggaran dan Catat Pengeluaran

    Menyusun anggaran adalah langkah selanjutnya untuk mengetahui bagaimana uang Sobat Medcom dialokasikan. 
     
    Dengan membuat rincian pengeluaran, bisa melihat area mana yang boros dan menyesuaikan prioritas. 
     
    Memanfaatkan aplikasi keuangan atau spreadsheet dapat membantu Anda memantau pengeluaran harian dan bulanan dengan lebih mudah.

    3. Lunasi Cicilan dan Utang

    Kemudian Sobat Medcom harus berupaya penuh untuk melunasi utang yang belum lunas. Sebab, utang dapat menguras sebagian besar pendapatan. 
     
    Ini berisiko menghambat kemampuan dalam menabung. Oleh karena itu, penting untuk melunasi cicilan dan utang secepat mungkin.
     

    4. Terapkan Metode Budgeting yang Tepat

    Berbagai metode budgeting seperti 50/30/20, Zero-Based Budgeting, atau Envelope System bisa diterapkan sesuai kebutuhan. 
     
    Metode budgeting memungkinkan Sobat Medcom mengontrol arus kas dan memastikan ada dana yang dialokasikan untuk menabung dan berinvestasi. Pilih metode yang paling sesuai dengan gaya hidup dan situasi finansial.

    5. Investasikan Uang Anda Sejak Dini

    Investasi membantu uang tumbuh lebih cepat dibandingkan hanya disimpan di tabungan. Pilih instrumen investasi seperti reksa dana, saham, atau deposito sesuai dengan profil risiko dan tujuan. 
     
    Berinvestasi sejak muda memungkinkan Sobat Medcom memanfaatkan efek bunga majemuk dan mempersiapkan masa depan finansial dengan lebih baik.

    6. Sisihkan Dana Darurat

    Selain itu, pastikan memiliki dana darurat yang memadai untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak tanpa mengganggu rencana pensiun.
     
    Dengan menerapkan strategi-strategi di atas secara konsisten, milenial dapat mempersiapkan dana pensiun yang memadai tanpa harus mengorbankan kualitas hidup saat ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • OJK: KPR yang disalurkan perbankan masih tunjukkan tren pertumbuhan

    OJK: KPR yang disalurkan perbankan masih tunjukkan tren pertumbuhan

    Data yang ada menunjukkan bahwa KPR yang disalurkan perbankan itu masih menunjukkan pertumbuhan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyebutkan penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) oleh industri perbankan masih menunjukkan adanya tren pertumbuhan dan diproyeksikan masih akan tumbuh positif ke depan.

    “Data yang ada menunjukkan bahwa KPR yang disalurkan perbankan itu masih menunjukkan pertumbuhan, dan perbankan juga memproyeksikan pertumbuhan kredit ke depan yang masih cukup positif,” kata Dian dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa.

    Terkait dengan suku bunga yang menjadi salah satu pendorong permintaan, Dian mengingatkan bahwa secara umum suku bunga KPR mengikuti pergerakan suku bunga kredit yang diberikan perbankan.

    Pergerakan tingkat suku bunga tersebut turut dipengaruhi berbagai faktor yang tidak terlepas dari dinamika-dinamika dalam perekonomian, termasuk pengaruh dari global yang saat ini sangat dinamis dan diwarnai oleh unsur ketidakpastian terkait dengan situasi geopolitik.

    “Fluktuasi perdagangan global dan harga komoditas, kemudian juga tingkat inflasi, kebijakan suku bunga di berbagai jurisdiksi dalam merespon dinamika tersebut,” ujar Dian.

    Dian mengatakan bahwa dukungan berbagai program pemerintah, terutama yang dapat mendorong penguatan daya beli masyarakat dan bauran kebijakan, akan menjadi pendorong bagi perbankan dalam melakukan ekspansi kredit dan meningkatkan intermediasi termasuk dalam mendorong pertumbuhan KPR ke depan.

    OJK dan pemerintah juga akan terus berkomunikasi dalam implementasi berbagai program strategis pemerintah, termasuk program penyediaan tiga juta unit rumah. Dalam hal ini, OJK senantiasa mendorong perbankan agar tetap optimal dalam perannya sebagai salah satu agen pembangunan nasional.

    Dian mengatakan program penyediaan tiga juta rumah memiliki target market yang pasti, yaitu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan maksimal penghasilan sebesar Rp8 juta per bulan untuk membiayai KPR rumah tapak dan susun dengan jangka waktu hingga 20 tahun. Bank juga dapat menghitungkan subsidi uang muka (SBUM) sehingga rasio loan to value (LTV) calon debitur MBR dapat meningkat.

    Dalam mendukung program tiga juta rumah, Dian menjelaskan bahwa OJK telah memiliki kebijakan terkait dengan perhitungan pembobotan ATMR kredit yang sejalan dengan tingkat loan to value atas pemberian kredit.

    Kebijakan lainnya termasuk penetapan kualitas kredit yang dapat hanya didasarkan atas ketepatan pembayaran pokok atau bunga berdasarkan satu pilar untuk kredit jumlah tertentu, serta dapat memiliki kualitas kredit yang berbeda untuk debitur yang memiliki sumber pembayaran dan proyek yang berbeda.

    Kemudian, terdapat kebijakan pengecualian batas maksimum pemberian kredit (BMPK) yang dapat diberikan untuk penyediaan perumahan yang ditujukan kepada masyarakat kategori MBR.

    “Bank dapat mengoptimalkan bauran kebijakan dimaksud dengan tetap memperhatikan risk appetite dan tentu aspek prudential banking lainnya,” kata Dian.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menambahkan bahwa program tiga juta rumah akan menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan di sektor perumahan dan konstruksi yang juga sangat penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi.

    “Untuk itu, bentuk dukungan yang telah dilakukan, termasuk menyampaikan surat kepada perbankan dan lembaga jasa keuangan (LJK) lainnya agar dapat mendukung perluasan pembiayaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Mahendra.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sambut 2025, OJK ingatkan bank terus perkuat manajemen risiko

    Sambut 2025, OJK ingatkan bank terus perkuat manajemen risiko

    OJK meminta bank-bank agar terus memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential banking), profesionalisme, inovatif dan selalu menjaga integritas

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan industri perbankan untuk terus memperkuat manajemen risiko salah satunya dengan penguatan permodalan dan menjaga coverage cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang memadai, menyambut tahun 2025.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan OJK juga senantiasa mendorong perbankan untuk menatap tahun 2025 dengan penuh keyakinan dan optimisme.

    “Selanjutnya, OJK meminta bank-bank agar terus memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential banking), profesionalisme, inovatif dan selalu menjaga integritas untuk bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi, sehat dan berkelanjutan,” kata Dian dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Kilas balik tahun 2024, OJK mencatat industri perbankan berhasil menjaga stabilitas sistem keuangan, mendukung aktivitas ekonomi dan memperkuat kepercayaan dari berbagai pihak sebagai salah satu pilar utama dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Merujuk data terakhir dari OJK per Oktober 2024, kinerja intermediasi perbankan tetap kuat. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan kredit (bank umum) sebesar 10,92 persen yoy pada Oktober 2024. Penyaluran kredit UMKM juga tercatat tetap tumbuh, yakni sebesar 4,76 persen yoy.

    Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) juga masih tumbuh yaitu sebesar 6,74 persen yoy. Pertumbuhan ini, menurut OJK, menjadi salah satu faktor pendorong terjaganya likuiditas perbankan.

    Kondisi likuiditas bank umum terpantau memadai atau masih jauh di atas threshold. Hal ini tercermin dari rasio AL/NCD dan AL/DPK yang masing-masing sebesar 113,64 persen dan 25,58 persen. Begitu pula dengan tingkat permodalan yang masih solid dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27,02 persen.

    Tak hanya bank umum, perbankan syariah juga mencatatkan kinerja yang baik. Aset perbankan syariah tercatat tumbuh 12,50 persen yoy. Selain itu, penyaluran pembiayaan tumbuh 13,24 persen yoy yang diikuti dengan pertumbuhan DPK sebesar 10,43 persen yoy.

    Kondisi permodalan bank syariah tetap kuat, dengan CAR sebesar 25,59 persen atau jauh di atas threshold. OJK memperkirakan bank syariah akan mengalami dinamika yang positif terkait implementasi spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) dan konsolidasi perbankan syariah.

    Kinerja BPD juga menunjukkan perkembangan yang baik, dengan kredit yang tumbuh sebesar 7,55 persen yoy dan DPK tumbuh sebesar 4,35 persen yoy. Kinerja ini ditopang oleh kondisi permodalan yang tinggi dengan rasio CAR mencapai 24,86 persen.

    Adapun kinerja BPR dan BPRS, menurut OJK, juga baik meskipun pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

    Rasio permodalan BPR/BPRS masih solid dengan CAR BPR dan BPRS masing-masing sebesar 31,16 persen dan 22,46 persen.

    Jumlah BPR/BPRS menunjukkan tren menurun karena merger dalam rangka pemenuhan kewajiban modal inti minimum dan ketentuan single presence policy. Pada Oktober 2024, jumlah BPR/BPRS mencapai 1.544 dan terus mengalami penurunan.

    Sejak 2023 hingga 4 November 2024, terdapat 53 BPR dan BPRS yang melakukan konsolidasi menjadi 17 BPR dan BPRS. Kemudian, terdapat 75 BPR dan BPRS yang sedang dalam proses perizinan dan nantinya akan menyusut menjadi 26 BPR dan BPRS.

    Ke depan, OJK mengingatkan agar industri perbankan tetap perlu mencermati risiko pasar dan risiko likuiditas di tengah potensi kembali meningkatnya ketidakpastian global seperti risiko ketidakpastian suku bunga, perkembangan ekonomi Tiongkok, serta kebijakan tarif perdagangan yang tinggi yang dapat memicu trade war, sehingga berpotensi meningkatkan tekanan terhadap ekonomi domestik.

    Di tengah ketidakpastian tersebut, ekonomi domestik pada tahun 2025 diproyeksikan tetap mampu tumbuh solid ditandai oleh terjaganya keyakinan konsumen, terkendalinya inflasi dan surplus neraca perdagangan, kebijakan atau regulasi pemerintah yang akomodatif, dan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Adapun kinerja perbankan, menurut pandangan OJK, akan tetap terjaga seiring dengan DPK yang diproyeksikan meningkat dan penyaluran kredit yang terus ekspansif terutama ke sektor yang memiliki multiplier effect dan menyerap banyak tenaga kerja seperti sektor perdagangan besar dan industri pengolahan.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bank DBS Indonesia & Eastspring Indonesia Luncurkan Reksa Dana Berbasis ESG

    Bank DBS Indonesia & Eastspring Indonesia Luncurkan Reksa Dana Berbasis ESG

    Jakarta

    Manajer investasi penerbit reksa dana PT Eastspring Investments Indonesia (‘Eastspring Indonesia’) bekerja sama dengan Bank DBS Indonesia sebagai Bank Kustodian meluncurkan Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI.

    Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI dapat menjadi pilihan masyarakat untuk berpartisipasi pada produk investasi dalam jangka panjang serta berkontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat.

    “Eastspring Indonesia menawarkan Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI dengan denominasi mata uang Rupiah. Sebagai Reksa Dana pertama yang menggunakan indeks ESGQ45 IDX KEHATI, produk ini sesuai untuk investor yang menginginkan pendekatan ESG dalam investasinya,” kata Direktur Eastspring Indonesia, Sulystari, dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

    “Ini dikarenakan instrumen investasi ini memiliki konstituen indeks berupa saham-saham perusahaan yang merupakan pemimpin dalam peringkat Environment, Social and Governance (ESG). Dengan mengimplementasikan praktik ESG ini, Eastspring Indonesia berharap dapat memberikan solusi bagi investor sekaligus menjadi bagian dalam penerapan investasi berkelanjutan di Pasar Modal Indonesia,” sambungnya.

    Foto: Bank DBS

    Sulystari menambahkan hal ini juga sejalan dengan komitmen para pelaku industri Reksa Dana yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus meningkatkan ragam produk investasi berbasis Indeks.

    “Eastspring Indonesia berkomitmen untuk menerapkan keputusan investasi yang bertanggung jawab, yang tercermin dalam penandatanganan Principles for Responsible Investment (PRI). Diharapkan kehadiran Reksa Dana Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI dapat memperkaya varian produk dan memberikan kombinasi investasi yang semakin menarik bagi investor yang menyukai Reksa Dana dengan strategi berbasis indeks (passive managed) yang secara historis memberikan imbal hasil yang optimal,” harapnya.

    Selain Sulystari, peluncuran produk ini dihadiri oleh Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie; Head of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia, Dandy Pandi; Executive Director KEHATI Foundation Riki Frindos; dan Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 Bursa Efek Indonesia (BEI), Ignatius Denny Wicaksono.

    Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI merupakan Reksa Dana Indeks yang menempatkan 80-100% investasinya pada instrumen investasi ekuitas yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan diperdagangkan di BEI yang berasal dari kumpulan Efek yang terdaftar di Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI.

    Foto: Bank DBS

    Selain itu, reksa dana ini dapat menempatkan maksimum 20% investasinya pada instrumen investasi ekuitas yang diperdagangkan baik di dalam maupun di luar negeri, instrumen pasar uang dalam negeri dengan jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) tahun, dan/atau deposito.

    Indeks ESGQ45 IDX KEHATI terdiri dari saham-saham dengan kinerja ESG di atas rata-rata sektornya di BEI, dengan evaluasi dan pembaruan daftar saham dilakukan pada Mei dan November setiap tahun.

    Dalam proses evaluasi ini, bobot saham dalam indeks dibatasi hingga maksimum 15%, di mana pembobotan atas masing-masing saham adalah paling kurang 80% dan paling banyak 120% dari bobot masing-masing saham yang bersangkutan dalam Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI serta melakukan pengukuran tingkat penyimpangan (tracking error) dari kinerja EASTSPRING ESGQ45 IDX KEHATI terhadap kinerja Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI yang menjadi acuan.

    “Sebagai bank yang memiliki visi sebagai ‘Best Bank for A Better World’ Bank DBS Indonesia sangat mendukung layanan nasabah yang memilki komitmen terhadap ESG, tidak hanya untuk segmen Manajer Investasi (MI), namun juga dari institusi keuangan lainnya termasuk perusahaan asuransi, pengelola dana pensiun, bank umum, nasabah korporasi maupun nasabah ritel (individu). Kolaborasi dengan Eastspring Indonesia dan KEHATI Foundation untuk meluncurkan produk ini merupakan wujud nyata dari pilar keberlanjutan kami yang pertama, yaitu Responsible Banking,” kata Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie.

    Sebagai bank kustodian, Bank DBS Indonesia memiliki rekam jejak selama lebih dari 18 tahun dalam memberikan layanan inti kustodian yang meliputi penyelesaian transaksi efek, penyimpanan dan penitipan maupun pemrosesan aksi korporasi.

    Selain itu Bank DBS Indonesia juga menyediakan layanan administrasi dana investasi (Fund Administration) yang meliputi layanan akuntansi dana investasi untuk melakukan perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB), layanan transaksi investor seperti subscription & redemption, dan juga memberikan layanan pemantauan kepatuhan.

    Sebagai penyedia layanan kustodian yang terkemuka baik di Indonesia maupun global, Bank DBS Indonesia diakui atas inovasi teknologi digitalnya dan komitmen terhadap keberlanjutan. Hal ini ditunjukkan juga dengan kemampuan Bank DBS dalam memberikan layanan kustodian untuk aset digital.

    “Saat ini Bank DBS Indonesia melayani lebih dari 100 produk Reksa Dana, dan pada tahun 2024 telah melayani lebih dari 120 ribu transaksi underlying asset (tumbuh 15% YoY). Sedangkan sepanjang tahun 2024 (ytd), untuk Pemegang Unit Penyertaan kami telah memproses lebih dari 2 juta transaksi unit penyertaan (tumbuh 40 persen YoY),” ujar Head of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia Dandy Pandi.

    “Selain itu, kami juga melihat adanya peningkatan permintaan dari fund manager untuk membuat reksa dana bertema ESG, sehingga Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI ini menjadi reksa dana berbasis ESG kedua yang kami administrasikan, melengkapi portofolio investasi berkelanjutan yang kami miliki,” sambungnya.

    PRI adalah program sukarela yang didukung oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mencakup 6 (enam) prinsip yang mengintegrasikan isu Lingkungan (Environmental), Sosial (Social) dan Tata Kelola Perusahaan (Governance) dalam pengambilan keputusan investasi. Hal ini selaras dengan strategi ESG dari grup Eastspring, Prudential plc yang telah berkomitmen dalam Investasi Berkelanjutan (Responsible Investment) sebagai pemilik aset dan manajer investasi global.

    Eastspring Indonesia percaya setiap perusahaan memiliki peran penting dalam mewujudkan low carbon economy. Eastspring Indonesia pun memiliki target untuk melibatkan 65% perusahaan yang bertanggung jawab atas emisi karbon pada portfolio investasinya.

    Di saat bersamaan, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos turut menyambut baik penawaran Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI kepada publik. Tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial semata, investasi berbasis ESG juga bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat, dan secara tidak langsung investor berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

    Riki menjelaskan investasi dengan nilai-nilai ESG cenderung memiliki risiko yang lebih rendah. Mereka lebih mampu mengantisipasi dinamika regulasi, tantangan perubahan iklim dan isu lingkungan lainnya, serta isu-isu sosial yang dapat berdampak negatif pada bisnis.

    (akd/akd)

  • Prudential Menjaga Kepercayaan Nasabah: Langkah Perlindungan dari Praktik Penipuan Asuransi – Halaman all

    Prudential Menjaga Kepercayaan Nasabah: Langkah Perlindungan dari Praktik Penipuan Asuransi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Asuransi merupakan langkah proaktif dalam melindungi diri dari risiko yang tidak terduga di masa depan. Memiliki asuransi sejak dini, ketika kondisi kesehatan masih baik, memastikan perlindungan maksimal sekaligus memberikan ketenangan pikiran.

    Sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka, Prudential tidak hanya menawarkan produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang sesuai kebutuhan nasabah, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kepercayaan nasabah dengan berbagai langkah perlindungan dari praktik penipuan.

    1. Komitmen Prudential dalam Menjaga Kepercayaan Nasabah

    Kepercayaan adalah pondasi dalam bisnis asuransi. Prudential memahami bahwa menjaga hubungan baik dengan nasabah memerlukan layanan yang jujur, profesional, dan bertanggung jawab.

    Transparansi dalam Layanan Asuransi
    Prudential memastikan penawaran setiap produk asuransi seperti asuransi kesehatan PRUWell Medical disertai dengan informasi yang jelas dan lengkap. Nasabah mendapatkan penjelasan menyeluruh tentang manfaat, syarat, dan ketentuan polis sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan yakin. Dengan keterbukaan ini, Prudential menghindari potensi kesalahpahaman dan memastikan bahwa nasabah mengetahui apa yang mereka peroleh dari produk asuransi yang dipilih.
    Standar Operasional yang Ketat untuk Menjaga Integritas
    Setiap aspek layanan di Prudential dijalankan dengan mematuhi standar operasional tinggi. Proses pengajuan polis, melakukan underwriting, pembayaran premi, hingga klaim dilakukan secara profesional dan konsisten. Dengan menjaga standar ini, Prudential memastikan bahwa setiap interaksi dengan nasabah mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan yang berkualitas dan dapat diandalkan.

    Masa depan keluarga Anda adalah prioritas kami.

    2. Langkah Prudential dalam Mencegah Penipuan Asuransi

    Penipuan merupakan risiko yang dapat merusak kepercayaan dalam industri asuransi. Oleh karena itu, Prudential menerapkan berbagai prosedur untuk mencegah praktik penipuan yang dapat merugikan perusahaan maupun nasabah.

    Prosedur Verifikasi yang Teliti dan Aman
    Setiap pengajuan polis atau klaim melalui Prudential harus melewati proses verifikasi yang ketat. Verifikasi ini memastikan bahwa informasi dan data yang diberikan oleh nasabah akurat dan sah. Dengan menerapkan sistem validasi menyeluruh, Prudential melindungi nasabah dari risiko penyalahgunaan data pribadi dan memastikan bahwa semua transaksi berjalan dengan aman.
    Pengawasan dan Audit Internal untuk Menghindari Praktik Kecurangan 
    Prudential secara rutin melakukan audit internal untuk memantau operasional dan memastikan bahwa seluruh proses bisnis berjalan sesuai dengan ketentuan. Dengan pengawasan ketat ini, Prudential dapat mendeteksi dan menangani potensi kecurangan sejak dini, menjaga kepercayaan dan integritas perusahaan di mata nasabah.

    3. Edukasi Nasabah dalam Mencegah Penipuan

    Prudential tidak hanya berfokus pada pencegahan penipuan secara internal tetapi juga memberikan edukasi kepada nasabah agar lebih waspada terhadap risiko penipuan dari pihak ketiga.

    Cara Mengenali Ciri-ciri Penipuan Asuransi
    Nasabah perlu memahami beberapa ciri umum dari penipuan asuransi, seperti tawaran produk yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau permintaan pembayaran di luar ketentuan resmi perusahaan. Prudential menyediakan informasi kepada nasabah tentang bagaimana mengenali tanda-tanda penipuan ini agar mereka dapat melindungi diri dan terhindar dari praktik yang merugikan.
    Pentingnya Meneliti Informasi sebelum Membeli Produk Asuransi
    Prudential mendorong nasabah untuk selalu meneliti informasi terkait produk asuransi sebelum melakukan pembelian. Produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan akan memberikan manfaat maksimal bagi nasabah. Informasi lengkap mengenai produk dapat diakses melalui kanal resmi Prudential, memastikan bahwa nasabah mendapatkan layanan dan produk yang tepat.

    Di mana seluruh nasabah dan calon nasabah juga harus untuk memberitahukan semua informasi yang relevan kepada perusahaan asuransi, termasuk hal-hal yang berpotensi mempengaruhi risiko yang diasuransikan saat membuka polis.

    Sebagai contoh, ketika calon nasabah ingin membeli polis asuransi kesehatan, ia harus jujur dalam membagi riwayat kesehatannya, termasuk riwayat penyakit kritis dan penyakit keturunan yang pernah atau sedang diidapnya. Apabila ditemukan adanya kondisi-kondisi tersebut, maka dilakukan Underwriting ulang yang menyebabkan polis menjadi substandard, polis dibatalkan, bahkan klaim tidak dibayarkan ke depannya.

    4. Teknologi dan Inovasi untuk Meningkatkan Keamanan Nasabah

    Teknologi memainkan peran penting dalam menjaga keamanan nasabah. Prudential memanfaatkan inovasi digital untuk memberikan pengalaman asuransi yang lebih aman dan efisien.

    Penggunaan Teknologi Digital untuk Verifikasi Otentik
    Prudential menggunakan teknologi digital dalam proses verifikasi data nasabah untuk memastikan akurasi dan kecepatan layanan. Teknologi ini meminimalkan risiko kesalahan manusia dan mempercepat proses pengajuan serta klaim. Dengan verifikasi digital, Prudential memastikan bahwa hanya transaksi yang sah dan valid yang diproses.
    Sistem Enkripsi Data untuk Melindungi Informasi Nasabah
    Prudential menerapkan sistem enkripsi data berstandar tinggi untuk melindungi informasi pribadi nasabah dari akses yang tidak sah. Dengan langkah ini, setiap interaksi dan transaksi dengan Prudential dijamin aman, memberikan ketenangan pikiran bagi nasabah bahwa data mereka terlindungi dengan baik.

    5. Rekam Jejak Prudential dalam Menjaga Reputasi dan Kepercayaan Publik

    Sebagai perusahaan asuransi yang telah beroperasi selama bertahun-tahun, Prudential memiliki reputasi yang solid dalam menjaga kepercayaan publik. Reputasi ini dibangun melalui komitmen dalam memberikan layanan terbaik dan konsisten.

    Testimoni dan Kepuasan Nasabah sebagai Bukti Kehandalan Prudential
    Testimoni positif dari nasabah dan tingkat kepuasan yang tinggi menjadi bukti nyata keandalan Prudential. Nasabah merasa aman dan puas dengan pengalaman mereka bersama Prudential, memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra tepercaya dalam perlindungan finansial.
    Penghargaan dan Pengakuan dalam Industri Asuransi
    Prudential telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan di industri asuransi sebagai bukti komitmen dan kualitas layanannya. Penghargaan ini menunjukkan bahwa Prudential diakui secara luas atas inovasi dan dedikasinya dalam memberikan solusi asuransi yang terbaik bagi nasabah.

    Prudential berkomitmen untuk menjaga kepercayaan nasabah melalui layanan asuransi yang transparan, aman, dan inovatif. Dengan prosedur verifikasi yang ketat, audit internal, serta edukasi yang berkelanjutan, Prudential melindungi nasabah dari risiko penipuan dan kesalahpahaman. 

    Teknologi digital dan sistem enkripsi data memperkuat upaya ini, memastikan setiap transaksi dan data nasabah tetap aman. Melalui rekam jejak yang solid, penghargaan, testimoni positif, dan terlihat pada daftar laporan keuangan terbaru, Prudential terus menunjukkan komitmennya sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam kebutuhan nasabah.

    Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan Anda, jangan ragu untuk menghubungi Prudential melalui channel resmi berikut:

    Customer Line: 1500085

    Email: customer.idn@prudential.co.id

    Pastikan Anda hanya mengakses informasi dari channel resmi untuk menghindari kesalahpahaman atau informasi yang tidak valid. Prudential selalu memahami kebutuhan dan siap mendampingi langkah Anda menuju masa depan yang lebih baik.(*)

  • 5 Cara Jaga Keamanan Finansial dengan Review Kepemilikan Polis Asuransi

    5 Cara Jaga Keamanan Finansial dengan Review Kepemilikan Polis Asuransi

    Jakarta: Berakhirnya tahun 2024 menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi keuangan secara menyeluruh, sekaligus menetapkan resolusi finansial baru yang lebih relevan dengan kebutuhan kita.
     
    Head of Marketing, Customer, and Corporate Communications Prudential Syariah Adhi Nugraha Sugiharto menuturkan salah satu langkah penting yang seringkali terabaikan adalah melakukan evaluasi terhadap polis asuransi .
     

    Dia mengatakan untuk mencapai resolusi keuangan tahun 2025, mulailah langkah Anda dengan meninjau kembali kebutuhan proteksi, mengevaluasi profil risiko investasi, dan memastikan polis Anda aktif.
     
    “Jangan lupa pula untuk melakukan pengkinian data agar mendapat proteksi secara optimal,” tegas dia dikutip Minggu, 22 Desember 2024.
    Mengapa ini penting?
     
    Karena kebutuhan hidup dapat berubah seiring waktu, seperti perubahan status keluarga, kondisi kesehatan, atau situasi pekerjaan, sehingga perlindungan yang sebelumnya terasa cukup mungkin perlu diperbarui agar tetap sesuai dengan kebutuhan saat ini.
     
    Berikut adalah tip untuk mengevaluasi Polis asuransi syariah secara berkala dan menjaga keamanan finansial Anda di 2025.

    1. Tinjau Kembali Kebutuhan Perlindungan

    Setiap tahap kehidupan membawa perubahan, seperti penambahan anggota keluarga, perubahan penghasilan, atau kebutuhan perlindungan tambahan. Pastikan Polis Anda relevan dengan kondisi terkini, baik dari segi cakupan maupun jenis asuransi tambahan (rider).
     
    Selain itu, meninjau Polis asuransi secara rutin akan membantu memastikan perlindungan Anda tetap relevan dengan kebutuhan dan kondisi hidup yang terus berkembang.

    2. Pastikan Polis Aktif

    Ada berbagai faktor yang menyebabkan Polis tidak aktif (lapse), seperti misalnya ketidakpahaman akan fungsi dan manfaat dari asuransi yang dimiliki, kurangnya pemahaman tentang berbagai metode pembayaran kontribusi yang terdiri dari pembayaran tunai, transfer bank, dan pembayaran secara otomatis, atau kelalaian dalam mengingat jatuh tempo pembayaran.
     
    Padahal, Polis yang tidak aktif (lapse) dapat mengakibatkan hilangnya perlindungan. Untuk menghindari hal ini, pastikan Anda memahami fungsi dan manfaat dari asuransi yang Anda miliki, serta membayar tepat waktu untuk menjaga keberlanjutan Polis.
     
    Namun tidak perlu khawatir jika Polis Anda tidak aktif, karena Anda dapat mengajukan pemulihan Polis dengan menghubungi tenaga Pemasar.

    3. Pastikan Selalu Melakukan Pengkinian Data Diri Anda

    Pengisian data diri yang benar sesuai kondisi terkini menjadi langkah penting untuk mendukung kelancaran proses asuransi, baik saat mendaftar maupun saat mengajukan klaim.
     
    Data diri ini mencakup alamat, pekerjaan, pendapatan hingga riwayat kesehatan Anda di Polis. Pastikan data tersebut sudah sesuai dengan kondisi terkini, karena ketidaksesuaian data pada saat mengajukan klaim berdampak pada proses verifikasi, seperti proses klaim menjadi terhambat atau memakan waktu lebih lama.
     
    Jadi, pastikan Anda telah mencantumkan data yang benar dan valid dengan kondisi saat ini, agar proses klaim akan jauh lebih mudah untuk Anda.

    4. Sesuaikan Profil Risiko Investasi

    Bagi Anda yang ingin berinvestasi sekaligus memiliki perlindungan, tentu Anda sudah memiliki Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) yang merupakan produk asuransi dengan manfaat perlindungan dan investasi dalam satu produk.
     
    “Untuk memastikan Anda menerima manfaat secara optimal, lakukan evaluasi profil risiko investasi Anda sesuai dengan target finansial di tahun 2025,” tegas dia.
     
    Hal ini bisa dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan keuangan Anda dan mengkategorisasi target jangka pendek, menengah, dan panjang. Selain itu, sebaiknya perlu juga untuk menyesuaikan portofolio Anda agar tetap optimal.

    5. Manfaatkan Produk Asuransi yang Tepat

    Untuk menyambut 2025, ada baiknya jika Anda memulai merencanakan keuangan dengan bijak guna menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin terjadi, sebagai dampak dari kondisi perekonomian global.
     
    “Beberapa tips bermanfaat, seperti memangkas pengeluaran yang tidak perlu, meningkatkan literasi keuangan, juga meningkatkan tabungan darurat untuk mengantisipasi situasi yang tidak terduga, dapat Anda lakukan untuk meningkatkan ketahanan finansial,” tegas dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)