Perusahaan: Prudential

  • Halal atau Haram? Ini Penjelasan Islam dan Fatwa MUI

    Halal atau Haram? Ini Penjelasan Islam dan Fatwa MUI

    Jakarta: Investasi kripto makin dilirik banyak orang, apalagi setelah berbagai kisah sukses investor yang meraup cuan dalam waktu singkat. 
     
    Tapi di balik peluang keuntungan itu, muncul satu pertanyaan besa, apakah investasi kripto halal dalam Islam?
     
    Buat kamu yang ingin berinvestasi namun tetap ingin memegang teguh prinsip syariah, penting banget memahami bagaimana pandangan Islam soal cryptocurrency. 

    Apakah Bitcoin dan sejenisnya termasuk halal? Atau justru haram karena mengandung unsur spekulasi?
     
    Yuk, kita bahas secara tuntas!
     

    Apa itu cryptocurrency?
    Merangkum laman Prudential Syariah, Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah bentuk uang digital yang memanfaatkan teknologi blockchain. 
     
    Tidak seperti rupiah atau dolar yang dikelola bank sentral, kripto bersifat terdesentralisasi alias tidak diatur oleh pemerintah atau lembaga keuangan manapun.
     
    Contoh kripto paling populer adalah Bitcoin, Ethereum, dan Solana. Awalnya digunakan sebagai alternatif alat pembayaran, tapi sekarang kripto lebih banyak dipakai sebagai instrumen investasi.
     
    Sayangnya, kripto dikenal sangat fluktuatif. Harganya bisa naik-turun dalam hitungan jam, bahkan menit. Ini yang membuatnya kerap dianggap sebagai aset yang berisiko tinggi dan spekulatif.
    Fatwa MUI: kripto haram sebagai mata uang
    Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah pernah mengeluarkan fatwa soal cryptocurrency. Dalam fatwa tersebut, penggunaan kripto sebagai alat tukar atau mata uang dinyatakan haram. Alasannya:
     
    – Mengandung gharar (ketidakpastian)
    – Potensi dharar (kerugian sepihak)
    – Melanggar UU Mata Uang No. 7 Tahun 2011
    – Fluktuasi harga yang terlalu ekstrem
     
    Islam sangat menekankan keadilan dalam transaksi. Ketika ada potensi merugikan salah satu pihak secara tidak adil, maka transaksi itu bisa dikategorikan tidak sesuai prinsip syariah.
     

    Tapi… bisa halal kalau kripto dianggap aset?
    Meskipun sebagai uang dinyatakan haram, MUI tidak menutup kemungkinan kripto digunakan sebagai komoditas atau aset digital, asal memenuhi syarat syariah.
     
    Ini syarat cryptocurrency yang bisa Diperjualbelikan:
     
    – Memiliki manfaat yang jelas
    – Ada underlying asset (aset dasar)
    – Transaksi dilakukan dengan prinsip keadilan dan transparansi
    – Tidak mengandung unsur gharar, qimar (perjudian), atau riba
    – Bisa diserahkan (delivery) dan dimiliki secara sah
     
    Artinya, tidak semua kripto otomatis haram. Jika kamu menemukan aset kripto yang memenuhi ketentuan tersebut, maka secara prinsip bisa dianggap halal untuk investasi.
    Kripto masih abu-abu
    Buat kamu yang tetap ingin berinvestasi kripto tapi waswas soal kehalalannya, ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan:
     
    – Cari tahu legalitas dan proyek di balik kripto
    Pilih kripto yang punya proyek nyata dan manfaat ekonomi yang jelas.
     
    – Gunakan dana dingin
    Jangan pakai dana kebutuhan pokok atau pinjaman.
     
    – Hindari trading jangka pendek yang spekulatif
    Lebih baik investasi jangka panjang dan pelajari proyeknya secara mendalam.
     
    – Gunakan platform yang resmi dan diawasi Bappebti
    Pastikan kamu bertransaksi lewat platform yang terdaftar dan legal di Indonesia.
     
    Semoga artikel ini membantu kamu yang masih mempertanyakan kehalalan kripto. Tapi, kalau kamu masih ragu, enggak ada salahnya konsultasikan dengan ahli keuangan syariah atau ustaz terpercaya sebelum melangkah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Penyakit Kritis Melonjak Tajam, Asuransi Syariah Dibutuhkan untuk Manajemen Risiko dan Lindungi Aset – Halaman all

    Penyakit Kritis Melonjak Tajam, Asuransi Syariah Dibutuhkan untuk Manajemen Risiko dan Lindungi Aset – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemampuan mengelola risiko dibutuhkan untuk mempertahankan dan mengembangkan kekayaan yang telah kita bangun. 

    Risiko kesehatan, sebagai salah satu yang risiko finansial paling tidak terduga, dapat menggerus kekayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun dalam sekejap saja.

    Data menunjukkan, 43 juta orang meninggal akibat penyakit kritis pada tahun 2023, setara dengan 74 persen dari total kematian dunia. 

    Di Indonesia, kasus penyakit kritis meningkat drastis hingga 28 persen hanya dalam satu tahun, dari 23 juta kasus pada 2022 menjadi 29 juta pada 2023. 

    Selain itu, biaya medis di dalam negeri maupun pengobatan ke luar negeri terus melonjak hingga ratusan juta bahkan millaran rupiah. Tanpa proteksi yang tepat, seseorang berisiko kehilangan tidak hanya kesehatannya, tetapi juga stabilitas finansial dan aset kekayaan.

    “Kita sering merasa aman karena punya aset, tapi saat danurat kesehatan datang, aset itu tidak selalu bisa langsung dicairkan. Asuransi, termasuk asuransi berbasis syariah, berperan untuk mengelola risiko finansial, seperti risiko finansial misalnya,” kata Vivin Arbianti Gautama, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah di acara Global Islamic Finance Summit 2025 di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

    Konsep Asuransi Syariah

    Dia menjelaskan, fungsi asuransi adalah sebagai proteksi dan juga memberikan keamanan finansial. Hal ini juga terdapat pada asuransi syariah yang menyediakan manfaat ketika terjadi risiko meningggal, maupun risiko kesehatan.

    Pada asuransi syariah, ada nilai tambah yang diberikan kepada setiap nasabahnya, yaitu berupa tolong menolong antar sesama peserta. Setiap peserta yang membayarkan asuransi syanah akan berkontribusi membantu nasabah lainnya ketika terjadi musibah. 

    Jadi, Ketika nasabah tidak pemah mengajukan klaim, ia akan tetap terhitung berkontribusi, memberikan dampak kepada nasabah lainnya

    Selain itu, asuransi syariah menganut prinsip bebas riba, gharar, dan maysir, dana peserta dikelola secara transparan dan adil dalam semangat gotong royong melalui Dana Tabarru’. 

    Prinsip inilah yang menjadi kekuatan asuransi Syariah, di mana peserta berkontribusi untuk saling membantu dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan, sehingga proteksi tidak hanya manifestasi perlindungan individu tetapi juga wujud bentuk kepedulian sosial demi meraih keberkahan dalam hidup.

    Strategi Mengelola Risiko dan Aset

    Manfaat dari santunan asuransi syariah tidak hanya muncul saat terjadi musibah. 

    la juga menjadi bagian dari strategi perencanaan kekayaan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun, mendukung perencanaan pendidikan anak, hingga menjaga ketersediaan dana darurat tanpa perlu mengorbankan aset produktif. 

    Santunan dari asuransi juga dapat menjadi sumber likuiditas penting untuk mempertahankan kelangsungan bisnis dan keluarga atau mempersiapkan peninggalan berharga untuk keluarga.

    Vivin menjelaskan, asuransi syariah memperkuat keyakinan bahwa kekayaan bukan sekadar untuk dinikmati, tetapi juga harus dijaga dan dikelola sehingga bisa diberikan kepada generasi berikutnya dengan tanggung jawab moral. 

    “Menyiapkan proteksi saat ini berarti memberi ruang bagi ketenangan di masa depan. Karena dalam hidup, keberhasilan bukan hanya tentang mengumpulkan, tetapi juga menjaga, merawat, dan meneruskan apa yang telah dibangun. Dan asuransi syariah hadir sebagai ikhtiar untuk menjaga amanah dalam melindungi diri dan keluarga,” ujarnya.

    Dia menambahkan, inisiatif mencegah selalu lebih baik danpada mengobati, termasuk dalam mengelola keuangan. 

    “Dengan asuransi, khususnya asuransi syariah, kita melindungi diri dari kerugian besar yang tak terduga, menjaga aset tetap aman, dan memberikan ketenangan jiwa untuk keluarga,” ungkap Vivin.

     

  • Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun

    Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 Triliun

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah dinamika ekonomi global akibat tensi geopolitik dan perang tarif, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tetap mampu menunjukkan pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis, khususnya dengan tetap menempatkan segmen UMKM sebagai fokus utama. Pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis tersebut diikuti dengan capaian laba bersih konsolidasian BRI pada Triwulan I 2025 yang mencapai sebesar Rp13,80 triliun.

    Hal tersebut disampaikan pada Press Conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 oleh Direktur Utama BRI Hery Gunardi, dan dihadiri oleh Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto.

    Membuka paparannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa sepanjang Triwulan I tahun 2025 perekonomian global masih diwarnai oleh ketidakpastian, terutama akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan dari perang tarif yang turut menekan aktivitas perdagangan internasional dan rantai pasok.

    Hery mengungkapkan bahwa BRI memperkirakan akan ada dampak jangka pendek akibat kebijakan tarif baru. Namun, saat ini sedang berlangsung negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat yang diharapkan menghasilkan kesepakatan yang lebih baik. “Perlu dicatat bahwa ekonomi Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik. Sehingga selain dari depresiasi mata uang yang sudah terjadi, perang tarif diproyeksikan tidak berdampak signifikan”, ujarnya.

    Di samping itu, konsumsi domestik masih menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat masih tumbuh positif. Namun demikian, konsumsi domestik masih belum pulih sepenuhnya seperti kondisi sebelum pandemi Covid.

    “Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” jelas Hery.

    Di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh dengan tantangan, BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan asset mencapai sebesar Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, dimana semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif dengan tetap berfokus pada segmen UMKM.

    Dari sisi penyaluran Kredit, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa BRI telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% yoy. Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.

    “Penyaluran kredit UMKM BRI yang terus tumbuh positif tersebut juga diiringi oleh berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya melalui AgenBRILink yang jumlahnya telah mencapai 1,2 juta agen, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 49,48% yoy.

    “Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67 ribu desa atau menjangkau lebih dari 88% dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun di sepanjang Triwulan I 2025”, ungkap Akhmad.

    Seperti diketahui, AgenBRILink merupakan perluasan layanan BRI, dimana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai agen/mitra yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real-time online dengan konsep sharing fee.

    “Berbagai inisiatif BRI tersebut mempertegas komitmen BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan berperan strategis dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia”, jelas Akhmad.

    Terkait dengan kualitas kredit, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom memaparkan bahwa pertumbuhan kredit BRI juga diikuti dengan perbaikan kualitas yang diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit. Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI yang membaik dari 3,11% di akhir Triwulan I 2024 menjadi 2,97% di akhir Triwulan I 2025. Rasio Loan at Risk (LAR) juga terus membaik, dari semula 12,68% di akhir Triwulan I 2024 menjadi 11,12% di akhir Triwulan I 2025.

    Di sisi lain, BRI juga tetap menyiapkan pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari Rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60%.

    “Dengan coverage ratio yang sangat memadai ini, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi, terutama di tengah kondisi tekanan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif”, jelas Mucharom.

    Selanjutnya adalah Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang menjelaskan kinerja Dana Pihak Ketiga BRI. “Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mampu menghimpun DPK sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan DPK BRI dengan proporsi mencapai 65,77% atau setara dengan Rp934,95 triliun”, ungkap Aquarius.

    Pencapaian CASA BRI tersebut tercatat meningkat dibandingkan dengan porsi CASA pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 61,66%. Pencapaian CASA BRI tersebut salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo yang semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia.

    “Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta user, atau meningkat 20,26% yoy. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada Triwulan I 2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5% YoY dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79% YoY”, ungkap Aquarius.

    Aquarius menambahkan bahwa dalam menghadapi era digitalisasi, BRI juga aktif membangun infrastruktur pembayaran yang modern dengan memperluas jangkauan layanan transaksi non-tunai di seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dari keberhasilan BRI membangun ekosistem pembayaran digital dengan dukungan lebih dari 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar dari pusat kota hingga pelosok desa.

    Dari sisi likuiditas dan permodalan BRI juga berada dikondisi yang kuat, sehingga BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik pada periode yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu.

    “Kinerja positif BRI hingga akhir Maret 2025 juga didukung dengan kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada di level 86,03% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03%. Posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan”, ungkap Viviana.

    Pada penutup press conference, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa saat ini perseroan dihadapkan pada tantangan global yang tidak mudah. Namun, di balik tantangan tersebut, BRI melihat peluang besar untuk terus bertumbuh, berinovasi, dan memperkuat posisi BRI di industri keuangan nasional dan regional.

    “Saat ini BRI memiliki fondasi yang sangat kuat untuk mengoptimalkan peluang tersebut. “BRI memiliki lebih dari 36.600 tenaga pemasar yang terdiri dari tenaga pemasar mikro (Mantri), RM Lending, dan RM Funding & Transaction dan BRI juga didukung oleh lebih dari 6 ribu unit kerja, mulai dari Kantor Cabang hingga BRI Unit yang tersebar hingga ke pelosok negeri. Menjadikan BRI sebagai bank dengan jaringan dan jangkauan terluas di Indonesia,” ujar Hery.

    Selain itu, Hery menambahkan BRI juga memiliki customer base yang besar dimana hingga akhir Maret 2025 terdapat lebih dari 221 juta rekening simpanan serta 211 ribu user QLola di segmen korporasi. Ini bukan hanya angka, ini adalah ekosistem besar yang menjadi kekuatan strategis BRI ke depan.

    Hery menjelaskan transformasi BRI menuju universal banking adalah jawaban atas tantangan saat ini. BRI tidak hanya akan menjadi bank terbaik di segmen UMKM, tetapi juga harus mampu melayani seluruh spektrum kebutuhan nasabah dari individu hingga korporasi besar, di seluruh lapisan masyarakat.

    “Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025 ini, kedepan BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global,” pungkas Hery.

    Sebagai informasi, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 24 Maret 2025 dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan OJK.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Biaya Berobat Makin Mahal, Industri Asuransi Kenalkan Polis Terjangkau untuk Anak Muda – Halaman all

    Biaya Berobat Makin Mahal, Industri Asuransi Kenalkan Polis Terjangkau untuk Anak Muda – Halaman all

     

     TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat Indonesia saat ini dihadapkan pada biaya berobat yang semakin mahal dan tak terjangkau oleh masyarakat bawah.

    Yosie William Iroth, Chief Health Officer Prudential Indonesia mengatakan, inflasi medis di Indonesia terbilang tinggi, dan diperkirakan mencapai 19 persen di 2025.

    Sementara, survei TGM Research 2024 menunjukkan, 84 persen masyarakat Indonesia, terutama dari kalangan muda, khawatir terhadap biaya hidup yang semakin tinggi. 

    Survei Populix juga mencatat peningkatan minat anak muda terhadap produk asuransi, seiring dengan kesadaran akan pentingnya perlindungan diri.

    Dengan kondisi itu, dia melihat anak muda dan keluarga muda Indonesi sering menghadapi tantangan dalam menjaga kesehatan dan stabilitas keuangan.

    Karena itu, pihaknya memperkenalkan asuransi kesehatan dengan biaya polis lebih terjangkau yang diberi nama PRUSehat dan PRUSehat Syariah.

    Keduanya diperkenalkan oleh PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah).

    Dia mencontohkan, dalam kasus demam berdarah dengue (DBD) biaya pengobatan mencapai Rp19 juta di jaringan RS PRUPriority Hospitals.

    Nasabah hanya perlu menanggung Rp1 juta, dan sisanya akan ditanggung oleh perusahaan sesuai ketentuan polis.

    “Lewat produk ini, kami berharap dapat membantu generasi muda Indonesia menjadi lebih produktif dan sejahtera, serta berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Yosie. 

    Chief Customer & Marketing Officer Prudential, Vivin Arbianti Gautama menjelaskan kedua produk ini diharapkan bisa menjadi solusi perlindungan kesehatan, khususnya anak muda, dengan biaya yang terjangkau.

    “PRUSehat dan PRUSehat Syariah diharapkan bisa memperluas proteksi bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang sadar akan pentingnya perencanaan keuangan dan proteksi kesehatan,” kata Vivin di acara peluncuran PRUSehat di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

    Soal besaran preminya, Vivin bilang mulai dari Rp 230.000 ribu per bulan (untuk kondisi tertentu) dengan limit perlindungan hingga Rp 900 juta. 

    Menurut dia, produk ini juga mencakup perlindungan dan pelayanan termasuk rawat inap, rawat jalan untuk beberapa penyakit tertentu seperti tifus, DBD, kanker, dan perawatan cuci darah.

    Nasabah juga dapat memperoleh layanan kesehatan di 1.700 jaringan rumah sakit PRUPriority Hospitals di Indonesia yang 359 di antaranya dapat dilakukan dengan metode cashless.

    Vivin bilang hadirnya dua produk ini diharapkan bisa membuka akses perlindungan kesehatan bagi berbagai segmen masyarakat di Indonesia dengan harga yang terjangkau.

    Ke depannya perusahaan juga berupaya untuk mengembangkan layanan digital agar banyak generasi muda mengakses informasi dan layanan asuransi dengan melalui PRUServices.

    Yosie William Iroth menekankan, kedua produk diperkenalkan untuk mendukung generasi muda agar lebih sehat dan mandiri secara finansial. 

     

    Laporan Reporter: Aulia Ivanka Rahmana/Shintia Rahma Islamiati | Sumber: Kontan

  • Prudential Indonesia dukung keberlanjutan dengan tanam 5.000 mangrove

    Prudential Indonesia dukung keberlanjutan dengan tanam 5.000 mangrove

    Kami berharap ribuan pohon mangrove yang kami tanam dapat membantu mengurangi emisi karbon dan menjaga ekosistem pesisir pantai agar tetap lestari.

    Jakarta (ANTARA) – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mempertegas komitmennya dalam mendukung keberlanjutan khususnya terhadap lingkungan melalui penanaman 5.000 bibit mangrove, di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta.

    Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan prinsip keberlanjutan merupakan bagian dari kegiatan bisnis, tetapi juga dilakukan melalui program-program yang nyata dan dapat menciptakan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat.

    “Kami berharap ribuan pohon mangrove yang kami tanam dapat membantu mengurangi emisi karbon dan menjaga ekosistem pesisir pantai agar tetap lestari, sekaligus memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar,” ujar Karin dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, upaya tersebut telah dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun, di mana perusahaan telah melakukan penanaman 20.000 pohon mangrove sejak 2022.

    Aksi nyata dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, katanya lagi, merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan yang berlandaskan pada tiga pilar utama perlindungan Kesehatan dan finansial yang inklusif dan mudah dijangkau, investasi yang bertanggung jawab, dan bisnis yang berkelanjutan.

    Penanaman mangrove dilakukan oleh PRUVolunteers, yaitu relawan yang terdiri dari karyawan dan tenaga pemasar Prudential Indonesia.

    Kegiatan tersebut juga merupakan kelanjutan dari program PRUActive Virtual 2025, yang mendorong masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang aktif, sehat dan berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.

    Selain penanaman mangrove, kata Karin lagi, perusahaan juga telah mengambil langkah-langkah konkret dalam melestarikan lingkungan dan menekan emisi karbon di antaranya mengurangi konsumsi energi, yang terdiri dari listrik dan BBM sebanyak 326 gigajoule yang mampu menurunkan emisi karbon dari perjalanan bisnis sebanyak 282 ton ekuivalen karbondioksida dari tahun sebelumnya

    Mendaur ulang limbah perusahaan sebesar 14 ton, menghemat penggunaan air sebesar 21 persen dari tahun sebelumnya.

    Pada 2024, katanya pula, menggantikan emisi terkait listrik melalui 2.323 Unit Sertifikasi Energi Terbarukan (REC), sehingga menggantikan emisi Scope 2 berbasis pasar sebesar 1.820 ton ekuivalen karbondioksida serta penggantian kendaraan operasional berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik atau hybrid, dan berpotensi mengurangi emisi hingga 1,98 ton ekuivalen karbondioksida

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prudential Apresiasi Mitra Bisnis Agency, Dorong Inklusi dan Semangat Wirausaha

    Prudential Apresiasi Mitra Bisnis Agency, Dorong Inklusi dan Semangat Wirausaha

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Lewat ajang tahunan Prudential Agency Awards Night yang digelar di Jakarta, pada Selasa (15/4/2025), Prudential Indonesia memberikan penghargaan spesial kepada para Mitra Bisnis Agency berprestasi, termasuk dengan mempublikasikan pencapaian mereka di media sosial, media online, hingga papan billboard di ruang publik.

    Langkah ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi para Mitra Bisnis Agency yang dinilai sebagai garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya proteksi finansial melalui asuransi.

    “Kami percaya bahwa Mitra Bisnis Agency memiliki peran krusial dalam memperluas jangkauan literasi dan inklusi asuransi di Indonesia. Karena itu, kami terus mendukung mereka melalui pelatihan, teknologi terkini, dan apresiasi yang inspiratif,” ujar Chief Agency Officer Prudential Indonesia, Rusli Chan.

    Apresiasi inovatif seperti ini menjadi bagian dari strategi Prudential Indonesia dalam membangun ekosistem kewirausahaan berbasis perlindungan keuangan. Sejalan dengan itu, perusahaan juga memperkuat program pengembangan kapabilitas Mitra Bisnis Agency, agar tidak hanya mampu melakukan penjualan produk, tetapi juga berperan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tangguh secara finansial.

    Tantangan Literasi Asuransi

    Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi asuransi Indonesia baru mencapai 31,72%, dan tingkat inklusinya hanya 16,63%. Angka ini masih tertinggal jauh dibandingkan literasi dan inklusi perbankan yang masing-masing mencapai 49,93% dan 74,03%.

    Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 mencatat jumlah wirausaha di Indonesia mencapai 56,2 juta orang atau 36,95% dari total angkatan kerja. Namun, rasio wirausaha terhadap angkatan kerja nasional baru sekitar 3,57%, masih di bawah negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.

    “Melalui profesi Mitra Bisnis Agency, kami ingin mendorong semangat entrepreneurship di masyarakat. Profesi ini bukan hanya menjanjikan dari sisi bisnis, tetapi juga berdampak sosial melalui edukasi keuangan,” tambah Rusli.

    Dengan penghargaan yang tak hanya diberikan secara internal tetapi juga ditampilkan secara luas, Prudential Indonesia berharap para Mitra Bisnis Agency dapat menjadi inspirasi dan role model bagi masyarakat yang ingin memulai karier sebagai wirausahawan di bidang asuransi.

    Selain reward perjalanan wisata, eksposur media yang diberikan kepada para peraih penghargaan diyakini dapat meningkatkan rasa bangga dan motivasi di kalangan Mitra Bisnis Agency lain untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah.

    “Prudential Indonesia sangat mengapresiasi profesionalisme para Mitra Bisnis Agency yang telah mempertahankan kualitas layanannya. Ini sejalan dengan semangat kami sebagai mitra dan pelindung terpercaya untuk generasi kini dan nanti,” tutup Rusli.

  • Klarifikasi Bank DKI soal pemulihan sistem di libur Lebaran

    Klarifikasi Bank DKI soal pemulihan sistem di libur Lebaran

    Press conference manajemen Bank DKI terkait gangguang sistem layanan, Rabu (9/4/2025). foto: Istimewa

    Klarifikasi Bank DKI soal pemulihan sistem di libur Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 10 April 2025 – 16:08 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan klarifikasi resmi dari manajemen Bank DKI terkait gangguan sistem layanan bank yang terjadi  tanggal 29 Maret 2025. ”Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah,” ujar Agus pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/4/2025). Acara ini juga dihadiri Direksi Bank DKI.

    Dikutip dari keterangan tertulis, Agus menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

    Dalam kesempatan yang sama, Agus menerangkan bahwa sejak awal kejadian, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah secara intensif selama 24 jam, untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.

    Bank DKI juga berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang diambil sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keamanan perbankan. Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan sistem dalam kondisi stabil dan aman, Bank DKI memulai proses pemulihan layanan secara bertahap.

    Dijelaskan pada tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us, yang kembali dapat digunakan sejak hari Senin (7/4/2025). Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank, hingga pembayaran berbagai tagihan.

    Dan, Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil.

    Atas pemulihan sistem yang dilakukan, mewakili segenap Manajemen dan Karyawan Bank DKI, Agus menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dengan turut menyampaikan terimakasih atas pengertian yang telah diberikan.

    Agus juga memastikan bahwa data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.

    “Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat,” ujarnya.

    Sekaligus Agus juga menyampaikan komitmen Bank DKI dalam memastikan setiap permasalahan yang dihadapi oleh nasabah,sebagai akibat dari pelaksanaan pemulihan sistem ini. Semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan menerapkan prinsip Pelindungan Konsumen, Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan internal yang berlaku.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan kepada Bank DKI. Kami meyakini bahwa keterbukaan, kecepatan respon, dan perbaikan berkelanjutan akan memperkuat posisi Bank DKI sebagai bank terpercaya, profesional, dan adaptif dalam menghadapi setiap tantangan,” papar Agus.

    Penulis: Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Klarifikasi Bank DKI Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran 

    Klarifikasi Bank DKI Terkait Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan klarifikasi terkait gangguan sistem layanan bank yang terjadi selama periode libur Lebaran 2025. 

    Sebelumnya nasabah Bank DKI mengeluhkan adanya gangguan sistem ketika hendak melakukan transaksi sejak tanggal 29 Maret 2025. 

    ”Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” ujar Agus pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (8/4/2025). 

    Agus menyebut langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal Bank DKI dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. 

    Alhasil sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain. 

    Ia pun menyebutkan, sejak awal gangguan tersebut Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah secara intensif selama 24 jam. 

    Hal ini untuk evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.
    Selain itu, Agus mengatakan pihaknya juga berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan  seluruh langkah diambil sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keamanan perbankan. 

    Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan sistem dalam kondisi stabil dan aman, Bank DKI kemudian memulai proses pemulihan layanan secara bertahap.  

    Adapun pada tahap pertama, layanan ATM Off-Us kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025. 

    Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank, hingga pembayaran berbagai tagihan. Agus memastikan, Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil. 

    “Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat,” kata Agus. 

    Agus pun menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas pemulihan sistem yang telah dilakukan. 

    Ia turut memastikan bahwa data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung. 

    Setiap permasalahan yang dihadapi oleh nasabah sebagai akibat dari pelaksanaan pemulihan system ini, kata dia akan diselesaikan sebaik-baiknya dengan menerapkan prinsip Pelindungan Konsumen, Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan internal yang berlaku. 

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan kepada Bank DKI. Kami meyakini bahwa keterbukaan, kecepatan respon, dan perbaikan berkelanjutan akan memperkuat posisi Bank DKI sebagai bank terpercaya, profesional, dan adaptif dalam menghadapi setiap tantangan” kata Agus.

  • Bank DKI Beri Klarifikasi soal Pemulihan Sistem Selama Libur Lebaran

    Bank DKI Beri Klarifikasi soal Pemulihan Sistem Selama Libur Lebaran

    Jakarta

    Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan klarifikasi resmi dari manajemen Bank DKI terkait gangguan sistem layanan bank yang terjadi tanggal 29 Maret 2025. Adapun gangguan tersebut akibat aktivitas pemulihan sistem yang dilakukan Bank DKI sepanjang periode libur lebaran tahun 2025.

    “Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4/2025).

    Hal ini disampaikannya pada konferensi pers di Jakarta (08/04) yang turut dihadiri oleh Direksi Bank DKI.

    Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.

    Ia juga menyampaikan sejak awal kejadian, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah secara intensif selama 24 jam, untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.

    Bank DKI juga berkoordinasi secara aktif dengan mitra dan pihak regulator untuk memastikan bahwa seluruh langkah yang kami ambil sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keamanan perbankan. Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan sistem dalam kondisi stabil dan aman, Bank DKI memulai proses pemulihan layanan secara bertahap.

    Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us, yang kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025. Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antar bank, hingga pembayaran berbagai tagihan. Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil.

    Agus turut memastikan data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.

    “Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat,” ungkap Agus.

    Ia juga menegaskan komitmen Bank DKI dalam memastikan setiap permasalahan yang dihadapi oleh nasabah, sebagai akibat dari pelaksanaan pemulihan system ini, akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan menerapkan prinsip Perlindungan Konsumen, Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan internal yang berlaku.

    Atas pemulihan sistem yang dilakukan, mewakili segenap Manajemen dan Karyawan Bank DKI, Agus menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dengan turut menyampaikan terima kasih atas pengertian yang telah diberikan.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan kepada Bank DKI. Kami meyakini bahwa keterbukaan, kecepatan respon, dan perbaikan berkelanjutan akan memperkuat posisi Bank DKI sebagai bank terpercaya, profesional, dan adaptif dalam menghadapi setiap tantangan,” tutup Agus.

    (anl/ega)

  • THR Bukan Cuma Buat Lebaran, Begini Cara Biar Berguna Sampai Lama!

    THR Bukan Cuma Buat Lebaran, Begini Cara Biar Berguna Sampai Lama!

    Jakarta: Tunjangan Hari Raya (THR) sering kali dihabiskan begitu saja untuk belanja kebutuhan Lebaran. 
     
    Padahal, jika dikelola dengan baik, uang THR bisa menjadi instrumen penting untuk perlindungan finansial di masa depan. 
     
    Bagaimana cara memanfaatkannya secara optimal? Simak tips berikut dilansir dari Antara!
    1. Jangan habis sebelum lebaran!
    Menurut Head of Marketing, Communications, and Customer Management Prudential Syariah, Adhi Nugraha Sugiharto, banyak orang menghabiskan THR untuk berbagai kebutuhan Lebaran seperti mudik, makanan, dan belanja. Sayangnya, tanpa pengelolaan yang baik, THR bisa cepat habis bahkan sebelum Lebaran tiba.

    Survei YouGov “Ramadan 2025 – How Indonesians Plan to Spend and Give This Festive Season” menunjukkan bahwa 58 persen masyarakat Indonesia memilih menabung sebagian dari THR mereka, sedangkan sisanya lebih memilih membelanjakannya. 
     
    Ini menunjukkan kesadaran masyarakat dalam mengelola keuangan semakin meningkat.
     
    “Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, THR bisa saja habis lebih cepat, bahkan sebelum Lebaran tiba,” ujar Adhi.
     

    2. Sisihkan untuk tabungan dan investasi
    Menggunakan THR untuk tabungan dan investasi adalah langkah bijak agar tidak hanya habis untuk konsumsi. Dengan menyisihkan sebagian untuk dana darurat atau investasi, kamu bisa menciptakan keamanan finansial jangka panjang.
     
    Jika ingin investasi yang aman dan mudah, bisa mempertimbangkan emas, reksa dana, atau deposito syariah. Dengan begitu, THR bukan hanya bermanfaat saat Lebaran, tetapi juga untuk masa depan.
    3. Lengkapi proteksi finansial dengan asuransi
    Selain menabung dan berinvestasi, THR juga bisa digunakan untuk memperkuat perlindungan finansial. Menurut Adhi, asuransi syariah dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin melengkapi proteksi selain BPJS Kesehatan atau asuransi kantor.
     
    “Asuransi ini dapat dipertimbangkan bagi mereka yang menjadi pencari nafkah utama atau banyak membantu perekonomian keluarga,” kata Adhi.
     
    Jika sudah memiliki asuransi kesehatan, pertimbangkan untuk menambah asuransi jiwa syariah. Proteksi ini memberikan perlindungan jika terjadi risiko kehilangan sumber penghasilan akibat sakit atau kecelakaan. Apalagi saat musim mudik Lebaran, risiko kecelakaan meningkat, sehingga memiliki perlindungan tambahan bisa menjadi langkah yang bijak.
     

    4. Pastikan THR digunakan dengan bijak
    Agar THR tidak hanya sekadar lewat begitu saja, berikut beberapa cara bijak mengelolanya:
     
    – Alokasikan sesuai kebutuhan seperti untuk zakat, kebutuhan Lebaran, tabungan, dan investasi.
    – Hindari belanja impulsif
    – Gunakan THR untuk hal yang memberikan manfaat jangka panjang, bukan hanya kepuasan sesaat.
     
    Dengan pengelolaan yang baik, THR bukan hanya membawa kebahagiaan sesaat, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang untuk keuanganmu dan keluarga. Jadi, mau pakai THR untuk apa tahun ini?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)