Perusahaan: Prudential

  • Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Melalui Penguatan Manajemen Risiko

    Jadi Bagian Penting Transformasi, Ini Strategi BRI Pertahankan Kualitas Portofolio Melalui Penguatan Manajemen Risiko

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan kinerja positif dan berkelanjutan di tengah dinamika perekonomian nasional dan global. Dalam paparan kinerja keuangan konsolidasian Triwulan II 2025 yang dilangsungkan di Jakarta (01/08), BRI mencatatkan indikator kinerja yang membaik, khususnya dari sisi kualitas aset dan manajemen risiko.

    Dalam paparannya, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menyampaikan bahwa hingga akhir Juni 2025, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) BRI tercatat sebesar 3,04%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Kami menjaga pertumbuhan kredit secara selektif dan terus menerus memperkuat proses monitoring, serta penagihan dan pemulihan (collection & recovery), sehingga kualitas aset dapat terus terjaga. Hal ini menunjukkan kemampuan BRI dalam menjaga portofolio kredit yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Mucharom.

    Untuk mengantisipasi potensi risiko ke depan, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai. Rasio NPL Coverage BRI tercatat sebesar 188,84%, mencerminkan tingkat kehati-hatian yang tinggi serta komitmen BRI terhadap prinsip-prinsip prudential banking.

    “Dengan coverage ratio yang sangat memadai, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, tetapi juga memberikan keyakinan bagi investor, regulator, dan seluruh pemangku kepentingan bahwa fundamental perusahaan tetap kuat,” tambahnya.

    Mucharom menambahkan bahwa BRI secara konsisten menempatkan kualitas kredit sebagai prioritas utama dalam proses penyaluran pembiayaan, termasuk pada segmen UMKM yang menjadi fokus utama perseroan.

  • Prudential Syariah perkuat literasi keuangan generasi muda Yogyakarta

    Prudential Syariah perkuat literasi keuangan generasi muda Yogyakarta

    Jakarta (ANTARA) – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperkuat literasi dan inklusi keuangan bagi generasi muda di Yogyakarta guna mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama menegaskan generasi muda kini berada di garda depan untuk transformasi finansial Indonesia.

    “Senang sekali melihat generasi Z dan milenial yang kini semakin menyadari pentingnya perlindungan finansial. Mereka melihat langsung dampak pandemi dan menyadari bahwa risiko kehidupan nyata bisa terjadi kapan saja,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Melalui kegiatan Smart Financial Literacy (SmartFin Day) bersama Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, lanjutnya, pihaknya memberikan edukasi tentang keuangan dan asuransi berbasis syariah, serta bagaimana perlindungan berbasis syariah dapat menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang bijak dan berkelanjutan.

    “Edukasi ini menjadi penting terutama bagi anak muda yang ingin mulai merencanakan masa depan finansial mereka sejak dini serta membuat keputusan finansial yang tepat,” katanya.

    Menurut dia dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan dan asuransi, anak muda sebenarnya telah memiliki modal pengetahuan yang baik.

    Vivin menambahkan berbagai survei menunjukkan tren positif dalam kesadaran finansial anak muda Indonesia bahwa beberapa tahun terakhir, khususnya generasi millennial dan gen Z.

    Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari OJK menemukan bahwa di Indonesia, kelompok usia 18–25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni 73,22 persen, disusul kelompok usia 26–35 tahun sebesar 74,04 persen.

    Sedangkan dari sisi inklusi keuangan, kedua kelompok tersebut juga mencatat angka tertinggi masing-masing 89,96 persen dan 86,10 persen melebihi kelompok usia lainnya yakni 15-17 tahun, 36-50 tahun dan 51-79 tahun.

    “Partisipasi Prudential Syariah di SmartFin Day bersama AAJI sebagai salah satu upaya untuk menjangkau lebih banyak generasi muda, meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan dan memiliki proteksi berbasis syariah, serta memperkuat posisi asuransi sebagai pilar penting perekonomian nasional,” demikian Vivin.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • OJK tanggapi soal BPR bermasalah yang terus bertambah

    OJK tanggapi soal BPR bermasalah yang terus bertambah

    OJK telah memiliki pengaturan mengenai exit policy, atau untuk menyelesaikan bank-bank yang bermasalah termasuk BPR bermasalah

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons maraknya pencabutan izin usaha Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dengan menegaskan pentingnya penguatan tata kelola dan konsolidasi industri BPR.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa otoritas secara konsisten mendorong industri perbankan, termasuk BPR dan BPR Syariah (BPRS), agar meningkatkan ekspansi kredit secara hati-hati melalui penerapan prinsip prudential banking, manajemen risiko, serta tata kelola yang baik.

    “Kemudian juga berinovasi, terutama menjaga integritas juga mendorong industri perbankan yang luas hingga resilien ya, memiliki daya tahan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK di Jakarta, Senin.

    Sebagaimana diketahui, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, OJK telah mencabut izin usaha 22 BPR di berbagai daerah.

    Dian menyatakan dalam hal ini OJK telah memiliki kebijakan exit policy untuk menangani bank-bank bermasalah, termasuk BPR dan BPRS, dengan pendekatan deteksi dini dan langkah penyehatan.

    “OJK telah memiliki pengaturan mengenai exit policy, atau untuk menyelesaikan bank-bank yang bermasalah termasuk BPR bermasalah yang menitikberatkan deteksi sejak awal terhadap permasalahan dan kondisi BPR atau BPRS (Syariah) yang dianggap membahayakan kelangsungan usaha, maupun langkah penyehatan sebagai upaya perbaikan tingkat solvabilitas dan atau juga likuiditas,” jelasnya.

    Kemudian terkait proyeksi jumlah BPR yang berpotensi dicabut izin usahanya tahun ini, Dian menilai hal itu masih terlalu dini dan sangat tergantung pada efektivitas penyehatan yang dilakukan manajemen bank masing-masing.

    Ia juga membeberkan saat ini ada lebih dari 100 BPR dan BPRS yang tengah menjalani proses konsolidasi sebagai bagian dari langkah penguatan industri.

    Konsolidasi diatur dalam POJK Nomor 7 Tahun 2024 yang mewajibkan penggabungan atau peleburan bagi BPR/BPRS dalam satu kepemilikan dan wilayah.

    “POJK menerapkan kewajiban konsolidasi bagi BPR atau BPRS dalam kepemilikan dan atau pemegang saham pengendali yang sama, atau satu grup dalam satu wilayah pulau atau kepulauan utama melalui skema penggabungan atau peleburan. Yang pertama adalah paling lama dua tahun atau tiga tahun bagi BPR dan BPRS dari pemilik pemerintah daerah,” jelas Dian.

    Maka dari itu, pihaknya menegaskan komitmen untuk terus memperkuat struktur dan daya saing industri BPR dan BPRS.

    Penguatan mencakup peluang BPR untuk terlibat dalam sistem pembayaran nasional serta akses pendanaan melalui pasar modal, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

    Adapun yang terakhir, OJK telah mencabut izin usaha PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Dwicahaya Nusaperkasa atau disebut Bank Cahaya yang beralamat di Jalan Ir. Soekarno No.199, Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu Provinsi Jawa Timur.

    Pencabutan izin usaha itu tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-47/D.03/2025 tanggal 24 Juli 2025 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Perekonomian Rakyat Dwicahaya Nusaperkasa.

    Pada 8 November 2024, OJK telah menetapkan BPR Dwicahaya Nusaperkasa dengan status pengawasan bank dalam penyehatan (BDP) karena memiliki rasio kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) kurang dari 12 persen, cash ratio rata-rata selama tiga bulan terakhir kurang dari 5 persen, dan tingkat kesehatan (TKS) memiliki predikat “kurang sehat”.

    Selanjutnya pada 9 Juli 2025, OJK menetapkan status BPR Dwicahaya Nusaperkasa sebagai bank dalam resolusi (BDR).

    Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa OJK telah memberikan waktu yang cukup kepada pengurus BPR dan pemegang saham untuk melakukan upaya penyehatan, termasuk mengatasi permasalahan permodalan dan likuiditas sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 28 Tahun 2023.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bancassurance Efektif Bantu Penetrasi Asuransi Syariah di Indonesia – Page 3

    Bancassurance Efektif Bantu Penetrasi Asuransi Syariah di Indonesia – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Dalam 7 tahun terakhir, total kontribusi tahunan asuransi syariah tumbuh 11% per tahun. Namun, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam akses masyarakat terhadap layanan perlindungan syariah dengan indeks inklusi keuangan syariah hanya 13,41%, jauh tertinggal dari indeks literasi yang mencapai 43,42%.

    Sejalan dengan itu, Bancassurance telah muncul sebagai kanal yang efisien untuk mengatasi kesenjangan ini dan memenuhi kebutuhan perlindungan masyarakat luas. Selain itu, pada semester pertama tahun 2025, kanal distribusi bancassurance berkontribusi sebesar 39% dari total pendapatan premi industri asuransi jiwa Indonesia, menjadikannya kanal terbesar yang mendukung pertumbuhan sektor ini.

    Berkaca dari hal tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) memperluas inklusi keuangan syariah, memperkuat kemitraan strategis melalui layanan bancassurance.

    Sinergi ini akan menghadirkan solusi proteksi yang relevan dan lebih mudah diakses oleh keluarga Indonesia melalui kanal bancassurance, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional. Kemitraan ini hadir di tengah meningkatnya permintaan masyarakat akan solusi proteksi berbasis syariah.

    “BSI menyambut baik kolaborasi ini sebagai bagian dari komitmen kami untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional dan mempercepat visi Indonesia Emas 2045. Sebagai bank syariah terbesar dengan 21 juta nasabah dan lebih dari 1.000 jaringan cabang di seluruh Indonesia, BSI hadir sebagai One Stop Solution bagi kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan syariah yang komprehensif, termasuk perlindungan jiwa dan kesehatan berbasis syariah,” kata Wakil Presiden Direktur Bank Syariah Indonesia Bob Tyasika Ananta dikutip Minggu (3/8/2025).

     

     

  • OJK: Kopdes berpeluang bangun kolaborasi dengan industri BPR

    OJK: Kopdes berpeluang bangun kolaborasi dengan industri BPR

    OJK senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait khususnya Kementerian Koperasi, Kementerian UMKM, dan Kementerian Keuangan serta menjalin komunikasi aktif dengan industri perbankan,

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) berpeluang membangun kolaborasi strategis dengan industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) guna memperkuat ekosistem keuangan mikro desa.

    “OJK meyakini bahwa kolaborasi strategis antara KDMP dan BPR dapat memperkuat ekosistem keuangan mikro di desa,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis di Jakarta, Jumat.

    Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa masing-masing lembaga memiliki kekuatan yang saling melengkapi. Dalam hal ini, KDMP dapat berperan sebagai agregator ekonomi desa, sementara BPR fokus menjalankan fungsi intermediasi keuangan yang berbasis mikro dan lokal.

    OJK juga menyambut positif kehadiran Kopdes-Kopdes percontohan. Dari sisi pengawasan, OJK mendorong perbankan agar menyusun model bisnis dan risk assessment khusus untuk pembiayaan koperasi desa, dengan tetap memperhatikan prinsip prudential banking, manajemen risiko yang memadai, dan ketentuan yang berlaku.

    “OJK senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait khususnya Kementerian Koperasi, Kementerian UMKM, dan Kementerian Keuangan serta menjalin komunikasi aktif dengan industri perbankan,” kata Dian.

    Mengenai pengkategorian kredit/pembiayaan kepada KDMP, Dian mengatakan bahwa hal tersebut dapat dikategorikan sebagai kredit/pembiayaan kepada UMKM sepanjang penyaluran kredit dimaksud sejalan dengan ketentuan yang berlaku dan tetap memperhatikan tata kelola yang baik.

    Untuk mendukung penyaluran kredit/pembiayaan kepada UMKM, OJK saat ini sedang mempersiapkan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pemberian Kemudahan Akses Pembiayaan Kepada UMKM (RPOJK UMKM).

    “RPOJK tersebut memberi ruang fleksibilitas bagi Bank untuk melakukan analisis kelayakan berdasarkan profil risiko masing-masing serta insentif non-regulatif dengan mendorong penyaluran kredit ke UMKM,” jelas Dian.

    Adapun pembentukan KDMP merupakan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tanggal 27 Maret 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Secara umum tujuan pembentukan KDMP adalah untuk memperkuat perekonomian desa, meningkatkan nilai tukar petani, menekan inflasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan inklusi keuangan.

    Pembentukan KDMP didorong oleh kebutuhan untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan model bisnis yang disesuaikan dengan potensi lokal pada masing-masing daerah dan disertai sinergi pemerintah bersama stakeholders dalam mewujudkan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tips Siapkan Dana Pensiun Mandiri buat Kamu yang Bukan PNS

    Tips Siapkan Dana Pensiun Mandiri buat Kamu yang Bukan PNS

    Jakarta

    Mencapai financial freedom di hari tua merupakan salah satu target penting yang harus dimiliki jika ingin menikmati masa pensiun dengan tenang, setidaknya dari sisi keuangan. Sebab pada periode ini biasanya seseorang sudah tidak se-produktif dulu saat masih muda untuk mencari penghasilan.

    Persiapan dana pensiun ini menjadi lebih penting lagi untuk mereka yang bukan PNS. Sebab untuk para abdi negara, mereka yang sudah pensiun akan tetap menerima sejumlah dana alias tunjangan pensiun dari pemerintah setiap bulan.

    Meski besaran tunjangan pensiun yang diberikan terbatas, namun setidaknya para mantan PNS yang sudah menyelesaikan pengabdiannya itu bisa mendapatkan pemasukkan rutin. Sementara hal itu tidak berlaku untuk para pegawai swasta.

    Karenanya mereka yang bukan PNS mau tak mau harus mempersiapkan dana pensiun secara mandiri jika tidak ingin masa tuanya susah secara finansial.

    Tips Menyiapkan Dana Pensiun Mandiri

    Melansir situs Sahabat Pegadaian, menyiapkan keuangan berkelanjutan untuk hari tua bisa dimulai kapan saja, baiknya dari sekadar. Jadi, mereka yang bukan PNS ini tidak perlu menunggu atau memiliki uang yang banyak terlebih dahulu.

    Semakin cepat pekerja memulainya, maka kemungkinan untuk mencapai tujuan finansial freedom demi menikmati masa pensiun yang lebih sejahtera pun semakin besar. Adapun beberapa cara menyiapkan dana pensiun yang dapat pekerja terapkan adalah sebagai berikut:

    1. Target Usia Pensiun

    Langkah pertama yang perlu diambil, yakni menetapkan target usia pensiun. Tujuannya adalah agar besaran dana yang diperlukan bisa diperkirakan dengan lebih mudah.

    Pekerja dapat memahami setiap kebutuhan dan merencanakan masa pensiun secara terukur sekaligus terstruktur. Sebagai contoh, usia sekarang adalah 25 tahun dan memiliki rencana pensiun di usia 60 tahun. Artinya, kamu memiliki waktu 45 tahun untuk menyiapkan tabungan hari tua.

    2. Menyusun Rencana Keuangan

    Setelah menetapkan target usia pensiun, rencana keuangan harus dibuat secara cermat. Buatlah anggaran terkait besaran uang yang akan dialokasikan untuk keperluan selama pensiun.

    Jangan lupa masukkan pengeluaran saat ini dengan kemungkinan angka inflasi di masa depan. Usahakanlah untuk menjaga pengeluaranmu sesuai anggaran tersebut.

    3. Mulai Menabung dan Investasi

    Selanjutnya, mulailah menabung untuk hari tua dan berinvestasi secara konsisten. Pekerja dapat melakukannya dengan menyisihkan sebagian penghasilan bulanan sekitar 10-20%.

    Ketika melakukan investasi dana pensiun, pertimbangkan potensi return dan tingkat risiko pada setiap instrumen yang hendak dipilih. Lebih lanjut, perhatikan pula jangka waktu investasi yang dibutuhkan untuk mencapai ketentuan target ke depannya.

    4. Meningkatkan Sumber Pendapatan

    Jika pekerja ingin proses pengumpulan dana pensiun berjalan dengan lancar dan cepat, maka upayakan untuk meningkatkan sumber pendapatan. Langkah yang dapat diambil, yaitu dengan mengembangkan skill atau mencari side hustle. Dengan demikian, pekerja bisa memperoleh penghasilan tambahan.

    5. Melunasi Cicilan dan Utang

    Di tengah membuat perencanaan dana pensiun, sebaiknya mulailah untuk membayar kewajiban cicilan dan utang satu per satu hingga lunas. Identifikasi seluruh tagihan, termasuk cicilan dan utang dari pinjaman pribadi, kartu kredit, atau cicilan kendaraan.

    Apabila terdapat beban bunga, prioritaskan untuk membayar utang dengan bunga paling tinggi. Lalu, lanjutkan pemenuhan kewajiban pelunasan cicilan lainnya. Cara menyiapkan dana pensiun ini tidak hanya dapat meminimalkan hambatan kemampuan untuk menabung, melainkan juga mencegah beban finansial selama masa pensiun.

    6. Mempunyai Asuransi

    Mendaftar asuransi termasuk cara menyiapkan dana pensiun yang perlu kamu pikirkan. Salah satu jenis asuransi yang penting untuk dimiliki, yaitu asuransi kesehatan.

    Seiring dengan bertambahnya usia, biaya perawatan kesehatan akan semakin meningkat. Mempunyai asuransi yang memadai bermanfaat untuk melindungi diri dari risiko tidak terduga dan membantu mengurangi beban finansial.

    7. Menerapkan The 4% Rule

    Pada dasarnya, the 4% rule merupakan gagasan finansial untuk menentukan besaran uang yang bisa ditarik dari dana pensiun secara keseluruhan setiap tahun. Tujuannya adalah mempertahankan dana pensiun yang kamu miliki sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan uang selama berlangsungnya masa pensiun.

    Prinsip ini pun dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam menetapkan jumlah dana pensiun yang diperlukan. Misalnya, pekerja berencana mempunyai pemasukan pensiun sebesar Rp 40.000.000, maka artinya dana pensiun yang perlu dimiliki sebanyak Rp 1.000.000.000.

    8. Disiplin dan Evaluasi Rutin

    Menyiapkan dana pensiun bukanlah hal yang bisa dikatakan mudah untuk dilakukan karena membutuhkan pelaksanaan secara disiplin dan konsisten. Pastikan untuk melakukan evaluasi keuangan secara berkala guna mempertimbangkan strategi yang lebih efektif. Dengan begitu, manajemen keuangan dapat dilakukan secara lebih baik.

    Tips Memilih Lembaga Dana Pensiun untuk Swasta yang Tepat

    Selain mengumpulkan dana secara mandiri, karyawan yang bukan PNS juga bisa ikuti program dana pensiun yang disediakan oleh lembaga keuangan swasta, seperti bank atau perusahaan asuransi. Program ini bertujuan untuk memberikan penghasilan pensiun yang stabil bagi karyawan setelah mereka pensiun.

    Program ini biasanya disediakan sebagai opsi tambahan bagi karyawan yang ingin memiliki program pensiun selain dari program pensiun yang disponsori oleh perusahaan. Karyawan biasanya harus membayar premi bulanan atau tahunan untuk mengikuti program ini.

    Bagi peserta yang mengikutinya, program ini dapat memberikan berbagai macam manfaat, seperti penghasilan pensiun yang stabil setelah pensiun, serta manfaat tambahan seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

    Melansir situs resmi Prudential, memilih jenis dan penyedia dana pensiun yang tepat bisa menjadi hal yang rumit. Berikut adalah beberapa tip dalam memilih dana pensiun yang tepat:

    1. Pertimbangkan Biaya

    Biaya merupakan salah satu faktor utama dalam memilih dana pensiun. Pastikan untuk memeriksa biaya yang terkait dengan dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti biaya administrasi, biaya manajemen, dan biaya lainnya. Selain itu, perlu diingat bahwa biaya yang lebih rendah tidak selalu berarti lebih baik, dan biaya yang lebih tinggi juga tidak selalu menjamin performa investasi yang lebih baik.

    2. Evaluasi Kinerja Investasi

    Kinerja investasi juga merupakan faktor penting dalam memilih dana pensiun yang tepat. Pastikan untuk memeriksa kinerja investasi penyedia dana pensiun dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti dalam periode 5 tahun atau lebih. Perlu diingat bahwa kinerjanya pada masa lalu tidak menjamin kinerja yang sama pada masa depan.

    3. Perhatikan Risiko Investasi

    Investasi memiliki risiko, dan risiko ini juga berlaku untuk dana pensiun. Pastikan untuk memeriksa profil risiko dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, dan perhatikan risiko investasi yang terkait dengan jenis investasi yang dilakukan oleh penyedia dana pensiun. Pastikan juga bahwa risiko yang diambil sesuai dengan toleransi risiko Anda.

    4. Tinjau Pilihan Investasi

    Pastikan untuk memeriksa pilihan investasi yang tersedia pada dana pensiun yang Anda pertimbangkan. Pastikan bahwa pilihan investasi tersebut sesuai dengan tujuan investasi dan dapat memenuhi kebutuhan Anda dalam jangka waktu yang panjang.

    5. Tinjau Portofolio

    Pastikan untuk memeriksa portofolio investasi penyedia dana pensiun. Periksa apakah portofolio investasi tersebut cukup diversifikasi dan sesuai dengan profil risiko Anda.

    6. Tinjau Syarat dan Ketentuan

    Pastikan untuk memeriksa syarat dan ketentuan dari dana pensiun yang Anda pertimbangkan, seperti masa kontribusi, persyaratan pensiun, dan manfaat pensiun yang ditawarkan. Pastikan juga bahwa syarat dan ketentuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.

    (igo/fdl)

  • Notaris Pembunuh Suami Demi Klaim Polis Asuransi Divonis 18 Tahun Penjara

    Notaris Pembunuh Suami Demi Klaim Polis Asuransi Divonis 18 Tahun Penjara

    MEDAN – Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, menjatuhkan vonis 18 tahun penjara kepada terdakwa notaris Tiromsi Sitanggang (58), karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap suaminya Rusman Maralen Situngkir.

    “Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Tiromsi Sitanggang dengan pidana penjara selama 18 tahun,” ujar Hakim Ketua Eti Astuti di Pengadilan Negeri Medan, Kamis, 17 Juli dilansir ANTARA.

    Majelis hakim menyatakan perbuatan terdakwa Tiromsi terbukti melanggar Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    “Dari fakta-fakta persidangan terungkap, terdakwa diyakini telah terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana dakwaan kesatu,” jelas dia.

    Adapun hal yang memberatkan perbuatan terdakwa Tiromsi karena telah menghilangkan nyawa korban Rusman yang juga suami terdakwa.

    Kemudian, perbuatan terdakwa Tiromsi meresahkan masyarakat dan mengundang perhatian publik, tidak mengakui perbuatannya, sehingga menghambat proses penegakan hukum.

    “Sedangkan hal meringankan, terdakwa menjadi tulang punggung keluarga dan berusia lanjut,” papar Hakim Eti Astuti.

    Setelah membacakan putusan, Hakim Ketua Eti Astuti memberikan waktu tujuh hari kepada terdakwa Tiromsi dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan untuk menyatakan sikap atas vonis tersebut.

    “Terdakwa dan penuntut umum diberikan waktu selama tujuh hari untuk menyatakan sikap, apakah mengajukan banding atau menerima vonis ini,” kata Hakim Eti Astuti.

    Vonis itu jauh lebih ringan dari tuntutan JPU Kejari Medan Risnawati Ginting sebelumnya meminta agar terdakwa Tiromsi Sitanggang dihukum pidana mati.

    “Meminta agar majelis hakim menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Tiromsi Sitanggang dengan pidana mati,” tegas JPU Risnawati Ginting ketika membacakan surat tuntutan di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (8/7).

    JPU mengatakan, perbuatan terdakwa Tiromsi Sitanggang terbukti melanggar Pasal 340 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    “Perbuatan terdakwa secara bersama-sama dengan Grippa Sihotang (DPO) dinilai terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap korban Rusman Maralen Situngkir,” jelas Risnawati.

    Terkait kasus ini, JPU Risnawati Ginting dalam surat dakwaannya menyebutkan, terdakwa Tiromsi Sitanggang bersama dengan Grippa Sihotang (DPO) diduga merencanakan pembunuhan terhadap suaminya Rusman Maralen Situngkir sejak Februari 2024.

    “Sebelum melakukan pembunuhan, terdakwa secara diam-diam mendaftarkan suaminya sebagai pemegang polis asuransi jiwa di PT Prudential Life Assurance dengan nilai klaim Rp500 juta,” kata JPU Risnawati.

    Sebagai persyaratan, lanjut JPU, terdakwa Tiromsi Sitanggang meminta anaknya mengambil foto korban Rusman Maralen Situngkir sambil memegang KTP.

    Pada 23 Februari 2024, korban Rusman Maralen Situngkir diminta menjalani pemeriksaan kesehatan di Laboratorium Prodia guna mempercepat proses validasi klaim asuransi.

    “Korban akhirnya ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan di rumah mereka Jalan Gaperta Medan pada Sabtu, 22 Maret 2024,” jelas dia.

    Awalnya, terdakwa Tiromsi Sitanggang mengklaim korban Rusman Maralen Situngkir tewas akibat kecelakaan lalu lintas.

    Namun pihak keluarga tidak langsung percaya, dan melapor peristiwa itu ke Polsek Medan Helvetia serta disarankan agar korban Rusman Maralen Situngkir divisum dan diautopsi.

    “Dari hasil penyelidikan polisi dan autopsi menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan serta luka akibat benda tumpul di bagian kepala korban,” tutur JPU Risnawati.

  • Pemkot Batam Gelontorkan Rp27 Miliar, Dana Kesehatan bagi Warga yang Tak Terdaftar di BPJS

    Pemkot Batam Gelontorkan Rp27 Miliar, Dana Kesehatan bagi Warga yang Tak Terdaftar di BPJS

    Didi memaparkan bahwa cakupan UHC di Batam sudah mencapai 98 persen, namun yang terdata sebagai peserta aktif baru 77 persen.

    “Jadi selisih 3 persen ini yang kita intervensi dengan anggaran daerah, sekitar 30 ribuan jiwa,” jelas Didi.

    Tak hanya BPJS, program UHC ini juga mengakomodasi pemegang asuransi swasta seperti Manulife dan Prudential, selama mereka bersedia dirawat di kelas tiga.

    Dengan kebijakan ini, Pemko Batam menegaskan komitmennya dalam menjamin akses kesehatan yang inklusif dan menyeluruh bagi seluruh warganya. Masyarakat cukup menunjukkan KTP Batam, dan layanan kesehatan pun terbuka lebar.

    Sementra itu dari BPJS kota Batam Kepala Bagian Mutu dan Pasilitas kesehatan Yusrianto mengungkapkan dengan adanya program dari pemerintah daerah (Pemko) mengenai Jaminan Kesehatan Daerah mendukung penuh.

    “Jadi kalau itu kami mendukung , menarik banget dan cukup bagus kaitan meningkatkan penjaminan kesehatan masyarakat di Batam.” Ucap Yusrianto usai mengikuti rapat di Gedung DPRD Batam.

    Bahkan menurutnya program ini sangat bagus untuk layanan kesehatan di daerah mendampingi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di bawah naungan Pemerintah pusat.

  • 1 Juta Orang RI Berobat ke Luar Negeri jadi Peluang bagi Industri Asuransi – Page 3

    1 Juta Orang RI Berobat ke Luar Negeri jadi Peluang bagi Industri Asuransi – Page 3

    Bali International Hospital (BIH) merupakan rumah sakit berstandar internasional yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, dan telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 25 Juni 2025.

    Didirikan di atas lahan seluas 67.465 m² dengan kapasitas 255 tempat tidur, BIH hadir dengan visi untuk merevolusi layanan kesehatan di Indonesia melalui pencapaian standar baru dalam keunggulan medis, Bali International Hospital hadir untuk melayani masyarakat, mendukung kemajuan nasional, dan menarik pencari layanan kesehatan dari berbagai penjuru. Rumah sakit ini dilengkapi dengan infrastruktur modern dan teknologi medis terkini untuk memastikan layanan yang aman, berkualitas, dan berorientasi pasien.

    Mengusung konsep healing environment, BIH menghadirkan layanan medis komprehensif yang berfokus pada lima Center of Excellence (CONGO): Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterohepatologi, dan Ortopedi.

    Seluruh layanan didukung oleh teknologi diagnostik dan terapeutik terkini, serta tim dokter spesialis yang berpengalaman dari dalam dan luar negeri. BIH juga menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah institusi kesehatan global, seperti Singhealth (Singapura), Icon Cancer Centre (Australia), Sapporo Cardiovascular Clinic (Jepang), dan Innoquest (Singapura), menjadikannya pusat layanan kesehatan yang mengedepankan kualitas, kenyamanan, dan hasil klinis terbaik.

    Dengan hadirnya fasilitas layanan kesehatan seperti Bali International Hospital (BIH) dan dukungan dari mitra strategis seperti Prudential, pemerintah menargetkan agar 30–40% dari pasien tersebut bisa ditangani di dalam negeri dalam beberapa tahun ke depan.

    Hal ini selaras dengan salah satu strategi kesehatan dalam visi Indonesia Emas 2045 di mana Pemerintah berfokus pada retensi pasien domestik, mengurangi outbound medical treatment dan mendorong arus balik devisa melalui health tourism inbound.

     

  • Bukti Kinerja PTPN I lewat Best Employee Engagement 2025

    Bukti Kinerja PTPN I lewat Best Employee Engagement 2025

    Liputan6.com, Jakarta – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) mendapatkan penghargaan Indonesia Best Employee Engagement 2025 dengan predikat excellent pada event yang diselenggarakan oleh SWA Media Group bersama Business Digest yang berlangsung di Shangri-La Hotel, Jakarta.

    Event ini merupakan program penghargaan tahunan bertajuk Indonesia Brand Excellence in Customer Value 2025, Indonesia Orginal Brand (IOB) 2025 dan Indonesia Best Employee Engagement 2025. Ajang ini merupakan upaya untuk mendukung serta mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang mampu membangun merek kuat yang berakar pada kekuatan karyawan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.

    Ajang penghargaan tahun ini banyak diikuti oleh BUMN dan Perusahaan Swasta berskala Global, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, ANTAM Logam Mulia, PT HM Sampoerna Tbk, Indosat Ooredoo Hutchison, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Prudential Life Assurance, PT Bank SMBC Indonesia Tbk, PT Bussan Auto Finance, TACO Group (PT. Tangkas Cipta Optimal), PT Acer Indonesia, PT Kirana Megatara Tbk, PT Elnusa Tbk, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia), PT Chubb Life Insurance Indonesia, TIKI, Prodia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Nutrifood Indonesia, PT Bank BCA Syariah, Garudafood Group dan PT Kosmetika Klinik Indonesia (MS Glow Aesthetic Clinic).

    Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menjadi salah satu keynote speaker pada sesi konferensi bertema “Human-Powered Brands: From Employee Engagement to Strong Brand and Great Customer Value”. Teddy Yunirman Danas berbagi pengalaman bagaimana membangun perusahaan yang fokus pada sumber daya manusia (SDM) sebagai aset utama untuk menjalankan roda bisnisnya dan memaparkan historical brand produk hilir PTPN I, seperti Walini, Goalpara, Banaran, Rolas, dan Golden Jawa.

    Teddy Yunirman Danas menyatakan dalam menjalankan transformasi yang dilakukan perusahaan sejak awal 2024, SDM merupakan prioritas perusahaan. “Ketika dilakukan merger PTPN Group dari sembilan perusahaan dengan budaya yang berbeda, yang pertama dibenahi adalah SDM-nya, karena memiliki potensi yang besar bagi perusahaan,” katanya.

    Dia juga melihat bahwa SDM tidak hanya bisa membentuk identitas merek tetapi juga menghasilkan pertumbuhan baik secara finansial maupun reputasi. “Engagement dengan karyawan merupakan kekuatan bagi perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang positif, meningkatkan loyalitas serta mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” tutur Teddy.

    Pembicara lain yang mengisi acara tersebut yaitu Kemal Effendi Gani, Group Chief Editor SWA dan Bunli, Head of Mattress Division PT Quantum Tosan Internasional juga membagikan pengalamannya tentang employee engagement dan fokus pelayanan pelanggan.

    Di tempat terpisah, Sekretaris Perusahan PTPN I – Aris Handoyo menyampaikan bahwa raihan PTPN I atas penghargaan ini merupakan bukti nyata manajemen PTPN I selalu mengedepankan keterlibatan karyawan dalam menjalankan proses bisnis, sehingga kebanggaan karyawaan semakin terpupuk yang berujung pada employee engagement.

    “Penghargaan yang kami peroleh ini, adalah wujud nyata komitmen PTPN I dalam menjalan program pengembangan SDM serta melibatkan Karyawan dalam menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi aksi korporasi yang dijalankan Perusahaan. Hal ini memupuk rasa bangga dan memiliki terhadap Perusahaan. Pada akhirnya akan menciptakan employee engagement,” tegas Aris.