Perusahaan: OVO

  • OVO dan GoPay Lebih Baik Tetap Berjalan Paralel

    OVO dan GoPay Lebih Baik Tetap Berjalan Paralel

    Bisnis.com, JAKARTA— Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai apabila merger antara layanan ride hailling Gojek dan Grab terjadi, maka layanan pembayaran digital GoPay dan OVO sebaiknya tetap berjalan secara paralel.

    Tesar menyebut kedua layanan dompet digital tersebut telah memiliki basis pengguna dan segmen pasar yang sama kuat. 

    “Kalau menurut kami, biarkan mereka tetap menjalankan bisnisnya as ussual. Jadi tetap berjalan pararel,” kata Tesar kepada Bisnis pada Kamis (27/11/2025). 

    Tesar menambahkan penggabungan kedua layanan pembayaran digital itu justru berpotensi membuat pengguna merasa gamang karena mereka sudah terbiasa dan memiliki kesetiaan pada aplikasi yang selama ini digunakan. 

    Menurut Tesar, meski sistem internal memungkinkan dilakukan konsolidasi, merek kedua layanan itu sebaiknya tetap berdiri sendiri seperti contoh penggabungan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan PT Indosat Tbk (Indosat) menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). 

    “Tetap brandnya berjalan masing-masing walau sudah merger,” katanya.

    Lebih lanjut, Tesar juga menilai skala besar yang akan dimiliki Grab dan Gojek pascamerger berisiko menghadirkan dominasi pasar yang tidak ideal bagi ekosistem. 

    “Grab dan Gojek akan menjadi pemain besar. Bisa dikatakan akan memonopoli pasar, ini sebenarnya tidak sehat, karena kompetisi sehat menjadi tidak berjalan,” katanya. 

    Sebelumnya, isu merger GoTo–Grab sempat menyita perhatian publik karena dinilai dapat mempengaruhi ekosistem transportasi daring, persaingan usaha, hingga keberlanjutan pendapatan mitra pengemudi dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

    Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sempat menyampaikan regulasi terkait transportasi daring, termasuk skema komisi mitra dan kemungkinan penggabungan perusahaan aplikasi, masih dalam tahap penyempurnaan dalam rancangan peraturan presiden (perpres).

    Namun, Prasetyo kemudian mengklarifikasi pemerintah belum memulai pembahasan khusus mengenai merger antara GOTO dan Grab. Dia menyampaikan hal tersebut seusai rapat bersama Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025) malam. 

    Menurutnya, pemerintah masih menunggu kepulangan Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, yang sedang mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ke Australia. “Belum. Tunggu Pak Rosan pulang dari Australia,” ujarnya.

    Dari sisi investor, BPI Danantara Indonesia juga belum mengambil sikap. CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan proses negosiasi yang disebut sedang berjalan antara kedua perusahaan. Dia juga tidak memerinci kemungkinan keterlibatan Danantara dalam rencana merger tersebut.

    “Ya, itu kan mereka sedang berjalan dulu ya, biarkan dulu itu berjalan lah,” kata Rosan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (26/11/2025).

  • Imigrasi Jakpus amankan tiga WNA yang langgar izin tinggal

    Imigrasi Jakpus amankan tiga WNA yang langgar izin tinggal

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Pusat mengamankan tiga warga negara asing (WNA) Nigeria karena melanggar ijin tinggal dalam operasi gabungan yang dilakukan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) di salah satu apartemen di Jakpus.

    “Dalam pemeriksaan, didapatkan informasi bahwa OVO (24), OFE (25), dan NCC (24) merupakan orang asing berkebangsaan Nigeria. Mereka telah tinggal di Indonesia melebihi batas dari izin tinggal yang diberikan,” kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi DKI Jakarta Pamuji Raharja di Jakarta, Senin.

    Pamuji mengatakan bahwa penangkapan WNA tersebut berawal dari operasi gabungan bersama dengan instansi terkait yang tergabung dalam Timpora.

    Pada saat petugas mendatangi unit apartemen orang asing tersebut sempat mendapatkan perlawanan dari penghuni yang berusaha menghindari pemeriksaan dengan tidak membukakan pintu.

    “Operasi ini dilakukan di salah satu apartemen di kawasan Rajawali, Kemayoran, Jakarta Pusat,” ujarnya.

    Kemudian, petugas berkoordinasi dengan pihak pengelola apartemen untuk membuka pintu. Setelah petugas berhasil masuk, petugas mendapatkan tiga orang asing dengan paspor kebangsaan Nigeria di dalam unit.

    Ketiganya dikenakan Pasal 78 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yaitu orang asing pemegang izin tinggal yang telah berakhir masa berlakunya dan masih berada di wilayah Indonesia lebih dari 60 hari dari batas waktu izin tinggal dikenai tindakan adminstratif. Keimigrasian.

    “Mereka dikenakan tindakan administratif keimigrasian berupa deportasi disertai penangkalan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiket Kapal Laut Diskon 16-18%, Sudah Bisa Dipesan!

    Tiket Kapal Laut Diskon 16-18%, Sudah Bisa Dipesan!

    Jakarta

    Pembelian tiket kapal laut untuk liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan mendapatkan diskon. PT Pelni (Persero) akan memberikan diskon pembelian tiket kapal laut untuk kelas ekonomi sebesar 16-18%.

    Tiket sudah mulai dibeli sejak Jumat 21 November 2025 kemarin. Sekretaris Perusahaan PELNI Evan Eryanto mengatakan, penjualan tiket dengan potongan diskon akan berlaku untuk periode keberangkatan tanggal 17 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

    “Berlaku untuk seluruh tujuan atau pelabuhan yang disinggahi kapal penumpang menggunakan kelas ekonomi,” ujar Evan dalam keterangannya, Sabtu (22/11/2025).

    Pemerintah memberikan tarif diskon sebesar 20% dari tarif dasar kapal laut. Evan menjelaskan, tarif dasar merupakan harga tiket sebelum ditambahkan komponen biaya asuransi dan pas pelabuhan. Bila ditambahkan komponen asuransi dan pas pelabuhan maka diskon riil yang bisa dinikmati penumpang sekitar 16-18%.

    “Jika sudah ditambahkan asuransi dan pas pelabuhan, rata-rata potongan diskonnya setara 16-18% dari tarif normal, dan ini hanya berlaku untuk tiket kapal penumpang kelas ekonomi yang bisa diperoleh di seluruh channel penjualan tiket kapal PELNI,” tambah Evan.

    Berdasarkan perhitungan dari anggaran yang disediakan oleh Pemerintah, stimulus diskon ini diperkirakan dapat dinikmati langsung oleh sekitar 405.881 penumpang selama periode Nataru mendatang. Harga tiket akan kembali ke tarif normal setelah kuota stimulus habis terjual.

    “Jika minat masyarakat tinggi, bukan tidak mungkin sebelum periode perjalanan 10 Januari 2026, tiket diskon sudah habis terjual, apalagi saluran penjualan digital tiket PELNI sudah sangat mudah dijangkau, baik melalui aplikasi PELNI Mobile maupun aplikasi perbankan Himbara,” kata Evan.

    Sebagai contoh, untuk tarif Semarang ke Karimun Jawa yang normalnya dijual seharga Rp 134.500, setelah dikenakan diskon 20% dari tarif dasar, maka tarif menjadi sebesar Rp 114.300 setelah ditambahan komponen asuransi dan pas pelabuhan.

    Sebagai informasi bahwa besaran pas pelabuhan di setiap wilayah berbeda-beda. Contoh pas pelabuhan di Semarang sebesar Rp 27.500 dan di Pelabuhan Belawan sebesar Rp 47.500.

    Diskon tiket kapal PELNI ini berlaku di seluruh saluran pembelian tiket kapal PELNI. Seperti aplikasi PELNI Mobile, website PELNI, contact center 162, loket cabang, fitur Lifestyle BCA Mobile, OVO, Sukha by Livin Mandiri, BNI agen46, dan BRImo, jaringan Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, ATA Tour, Fastpay, easybook.com, via.com, MMBC, Darmawisata Indonesia hingga Versa dan Topindo.

    Sementara untuk pembayaran, PELNI sudah bekerja sama dengan Bank BTN, BRIVA, BNI Virtual Account, Permata Bank, Mandiri Virtual Account, Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, iSaku, Finpay, dan Fastpay.

    (hal/hns)

  • Pemkab Sidoarjo Gratiskan Denda PBB-P2, BPHTB dan PBJT  hingga April 2026

    Pemkab Sidoarjo Gratiskan Denda PBB-P2, BPHTB dan PBJT hingga April 2026

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo resmi memberlakukan program pembebasan sanksi administratif pajak daerah.

    Kebijakan yang mulai berlaku sejak 5 November 2025 hingga 8 April 2026 ini memberikan kesempatan bagi wajib pajak untuk melunasi kewajibannya tanpa dikenai denda keterlambatan.

    Bupati Sidoarjo H. Subandi mengatakan, program ini merupakan langkah strategis dalam upaya mengintensifkan pajak daerah serta mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Kebijakan ini kami ambil untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam membayar pajak daerah, sekaligus memberikan keringanan agar tidak terbebani denda,” ujar Subandi, Kamis (13/11/2025).

    Pembebasan sanksi administratif ini mencakup berbagai jenis pajak daerah, di antaranya Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Reklame, Pajak Air Tanah, serta Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) seperti makanan dan minuman, tenaga listrik, jasa perhotelan, jasa parkir, hingga jasa kesenian dan hiburan.

    Untuk PBB-P2, penghapusan denda berlaku mulai tahun pembayaran 2025. Sedangkan BPHTB mendapatkan pembebasan sanksi administratif untuk pajak terutang hingga tahun pajak 2024. Adapun wajib pajak reklame, air tanah, serta PBJT juga berhak atas pembebasan denda keterlambatan pembayaran untuk tahun 2024 dan masa pajak Januari–September 2025.

    Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana menegaskan bahwa program ini tidak hanya memberi keringanan bagi masyarakat, tetapi juga bertujuan mempercepat realisasi penerimaan pajak daerah.

    “Kami berharap masyarakat memanfaatkan program ini sebaik mungkin karena masa pembebasan denda cukup panjang, hingga awal April 2026,” tutur Mimik.

    Pemkab Sidoarjo melalui Badan Pengelola Pajak Daerah (BPPD) juga mempermudah sistem pembayaran dengan menyediakan berbagai kanal non-tunai. Wajib pajak dapat membayar melalui layanan mobile banking sejumlah bank persepsi seperti Bank Jatim, Bank Mandiri, BNI, OCBC, BRI, BTN, dan Bank Muamalat.

    Selain itu, pembayaran juga bisa dilakukan melalui platform e-commerce seperti Bukalapak, LinkAja, Tokopedia, Shopee, Gojek, Blibli, dan OVO, serta jaringan ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Fastpay, dan Pos Indonesia. Warga juga dapat menggunakan metode QRIS atau Virtual Account yang dapat diakses melalui laman resmi Pemkab Sidoarjo di https://sppt.pajakdaerah.sidoarjokab.go.id/tagihan/pembayaran.

    Dengan adanya kemudahan dan pembebasan denda ini, Pemkab Sidoarjo berharap kesadaran masyarakat untuk membayar pajak semakin meningkat, sehingga berdampak positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan daerah. (ted)

  • Adira Finance merampungkan pengalihan portofolio Arthaasia Finance

    Adira Finance merampungkan pengalihan portofolio Arthaasia Finance

    Pengalihan portofolio ini merupakan bagian dari inisiatif strategis kami untuk memperluas basis pelanggan dan memperkuat portofolio pembiayaan produktif kami, khususnya di segmen kendaraan komersial.

    Jakarta (ANTARA) – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) resmi menyelesaikan proses pengalihan portofolio pembiayaan milik PT Arthaasia Finance.

    Langkah korporasi tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Pengalihan Portofolio Bersyarat (Conditional Portfolio Transfer Agreement) antara kedua perusahaan pada 16 Juli 2025 lalu.

    Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (11/11), Chief of Business Alliance Strategy Adira Finance Takanori Mizuno mengatakan, pengalihan tersebut memperkuat fundamental bisnis pembiayaan produktif Perseroan.

    Selain itu, langkah tersebut turut memperluas jangkauan layanan ke segmen kendaraan niaga, terutama truk dan truk sampah, yang selama ini menjadi fokus utama Arthaasia Finance dalam melayani sektor logistik, distribusi, dan perdagangan.

    Seluruh portofolio pelanggan yang termasuk dalam lingkup pengalihan kini berada di bawah pengelolaan Adira Finance. Dengan demikian, semua proses layanan seperti pembayaran angsuran, pengambilan dokumen, hingga pengajuan pembiayaan kini sepenuhnya dilakukan melalui jaringan cabang dan kanal resmi Adira Finance di seluruh Indonesia.

    “Pengalihan portofolio ini merupakan bagian dari inisiatif strategis kami untuk memperluas basis pelanggan dan memperkuat portofolio pembiayaan produktif kami, khususnya di segmen kendaraan komersial,” ujar Mizuno.

    Guna mendukung kemudahan transaksi, pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai kanal resmi Adira Finance, termasuk autodebet Danamon, virtual account di aplikasi adiraku, gerai ritel partner seperti Alfamart, Indomaret, dan Kantor Pos Indonesia, serta platform digital seperti OVO, LinkAja, Tokopedia, Gojek, dan Shopee.

    “Kami memastikan proses transisi berjalan lancar tanpa mengganggu kenyamanan pelanggan. Seluruh cabang Adira Finance telah siap melayani mantan pelanggan Arthaasia Finance. Ke depannya, kami berharap sinergi ini dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelanggan, mitra bisnis, dan industri pembiayaan nasional,” kata Mizuno pula.

    Adapun Adira Finance tetap berkomitmen untuk terus tumbuh secara berkelanjutan melalui strategi yang berfokus pada penguatan portofolio, perluasan aksesibilitas layanan, dan peningkatan nilai bagi pelanggan.

    Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pertumbuhan anorganik Adira Finance bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon), dengan dukungan penuh dari MUFG Group sebagai perusahaan induk, untuk semakin memperkuat bisnis pembiayaan di Indonesia dan memperluas sinergi ekosistem keuangan dalam grup.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bikin Sayembara Singkatan Positif ‘Termul’, Faldo Maldini Kena Sentil Soal Jabatan Komisaris

    Bikin Sayembara Singkatan Positif ‘Termul’, Faldo Maldini Kena Sentil Soal Jabatan Komisaris

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini kembali jadi bahan omongan warganet setelah membuat unggahan di akun Threads miliknya.

    Dalam postingan itu, Faldo mengajak netizen untuk membuat singkatan positif dari istilah “Termul”, yang merupakan singkatan dari kubu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan Termul atau Ternak Mulyono.

    “Siapa yang bisa bikin singkatan positif dari termul! (Di comment) Saya kasih uang jajan 500rb untuk 5 orang masing2 100rb. (Ovo, Dana, Gopay). Contoh: Termul, Terlalu mulus, Terlalu mulia, Terlalu multitalenta. Nanti saya pilih dan DM,” tulis Faldo, dikutip Senin (10/11/2025).

    Namun, niatnya yang tampak santai itu justru berbalik arah. Alih-alih disambut positif, banyak warganet yang menilai langkah Faldo sebagai aksi pencitraan. Kolom komentarnya langsung dipenuhi kritik tajam.

    “Setelah masuk circle kekuasaan, seketika lo udah gak berisik lagi ya. Hampir semua sih. Kenapa ya begitu??? Kayaknya kemaren-kemaren lo pada berisik itu cuma kode aja kali ya, minta jabatan,” tulis warganet dikolom komentar.

    “Simpan saja uang haram anda untuk bekal di akhirat, tuan 🙏,” tulis lainnya.

    Tak berhenti di situ, sebagian warganet juga menyoroti jabatan Faldo sebagai komisaris, dan menilai seharusnya ia fokus bekerja, bukan membuat konten semacam itu.

    “Bang, lu kan diangkat jadi komisaris. Lu digaji oleh rakyat buat kerja yang bener, malah bikin beginian. Share lah kinerja lu, share apa yang udah lu lakuin dengan jabatan lu,” tulis lainnya.

  • iPhone Tak Bisa Pakai Fitur QRIS Terbaru, BI Jelaskan Alasannya

    iPhone Tak Bisa Pakai Fitur QRIS Terbaru, BI Jelaskan Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan layanan pembayaran digital berbasis QRIS Tap. Namun hingga kini hanya pengguna Android saja yang baru bisa mengaksesnya.

    Terkait hal ini, pihak BI mengungkapkan berencana bekerja sama dengan Apple. Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Himawan Kusprianto, mengatakan pihaknya baru akan mencoba berbicara dengan raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu.

    “Apple kita belum bicara sama sekali sebenarnya, jadi kita baru mau mencoba juga, sama seperti [kerja sama dengan] Arab Saudi, baru mau mencoba,” ujar Himawan dalam acara Pelatihan Wartawan Bank Indonesia di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025).

    BI akan mencoba mendekati Apple apakah memungkinkan membuka akses fitur Near Field Communicatuon (NFC). Perangkat Apple sendiri memang telah dilengkapi dengan fitur tersebut dan bisa mendukung penggunaan QRIS Tap.

    Namun sejauh ini, kebijakan global Apple belum membuka sepenuhnya akses NFC untuk aplikasi lokal di Indonesia.

    “Kalau kita pakai OVO, handphonenya Apple sebenarnya juga bisa. Artinya, sebenarnya ada NFC-nya. Tapi memang kebijakan internasionalnya Apple belum membuka untuk yang di Indonesia,” jelasnya.

    Dengan keberhasilan implementasi QRIS Tap pada ekosistem Android, dia mengatakan bisa jadi insentif untuk Apple dan melakukan hal serupa.

    Selain itu, dia juga mencatat banyak masyarakat Indonesia yang juga pengguna Apple. Jadi QRIS Tap versi iOS dipastikan sangat berguna dan juga penting untuk inklusivitas sistem pembayaran.

    “Kalau QRIS TAP sukses, sebagaimana halnya QRIS juga semakin masif, mungkin bisa juga menjadi insentif buat Apple untuk buka. Kalau tidak, bisa-bisa nanti semua pindah ke Android,” kata Himawan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alasan QRIS Tap Belum Bisa Digunakan pada iPhone

    Alasan QRIS Tap Belum Bisa Digunakan pada iPhone

    Bisnis.com, JAKARTA – QRIS Tap resmi diperkenalkan oleh Bank Indonesia (BI) agar dapat dipakai secara meluas oleh masyarakat saat menggunakan transportasi umum di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Pembayaran menggunakan QRIS Tap ini berlaku sejak 30 Oktober 2025 bagi pengguna Android yang memiliki fitur NFC (Near Field Communication).

    Metode pembayaran baru ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna tanpa biaya tambahan, untuk mempermudah transaksi saat menaiki transportasi umum.

    QRIS Tap dapat digunakan untuk sejumlah transportasi umum seperti KRL, LTR, MRT, hingga TransJakarta.

    Saat ini terdapat 14 Penyelenggara Jasa Pembayaran (issuer) yang telah mendukung penggunaan QRIS Tap untuk metode pembayaran layanan LRT Jabodebek, baik dari perbankan maupun penyedia layanan dompet digital, sehingga pengguna memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan kebutuhannya.

    Sayangnya hingga saat ini QRIS Tap belum dapat digunakan oleh para pengguna iPhone.

    Di mana saat ini Bank Indonesia (BI) masih menjajaki peluang kerja sama dengan Apple Indonesia untuk memperluas penggunaan QRIS Tap.

    “Kita baru mau mencoba juga, sama seperti Arab baru mau mencoba. Jadi kita coba dekatin Apple Indonesia ada enggak possibility untuk membuka, karena Apple itu sebenarnya bisa NFC-nya. Kalau ngisi e-money kan bisa ya, e-money atau BCA Flash itu bisa sebenarnya. atau kalau kita pakai OVO, handphone-nya Apple sebenarnya juga bisa, artinya sebenarnya ada NFC-nya,” ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Himawan Kusprianto, dalam Pelatihan Wartawan di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025), dikutip dari situr resmi QRIS.

    Namun tantangan utama mengapa QRIS Tap belum dapat digunakan untuk pengguna iPhone yakni terletak pada kebijakan global Apple.

    Pihak Apple belum memberikan akses bagi pengembang lokal untuk menggunakan NFC dalam sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS Tap. Selama ini, Apple hanya membuka akses NFC untuk Apple Pay, bukan untuk aplikasi pihak ketiga.

    “Ini juga challenge buat kita, pelan-pelan kita coba jajaki, tapi paling enggak kalau QRIS Tap kita sukses, mungkin QRIS juga semakin masif. mungkin bisa juga menjadi insentif buat Apple untuk buka gitu ya,” lanjutnya.

    Meski belum ada kepastian, BI menegaskan akan terus berupaya agar QRIS Tap dapat digunakan di perangkat Apple.

    Himawan mengakui pentingnya hal ini, mengingat jumlah pengguna iPhone di Indonesia cukup besar.

    Cara Gunakan QRIS Tap

    Saat ini, penggunaan QRIS Tap baru bisa dipakai oleh para pengguna Android yang memiliki fitur NFC.

    Langkah-Langkah menggunakan QRIS Tap yakni dengan membuka aplikasi mobile banking/dompet digital/atau aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS Tap.

    Kemudian pilih menu “QRIS” dan klik “QRIS Tap”. Jangan lupa masukkan sumber dana dan pembayaran akan langsung otomatis dilakukan.

  • Bisakah iPhone Gunakan QRIS Tap untuk Bayar KRL, LRT, dan MRT?

    Bisakah iPhone Gunakan QRIS Tap untuk Bayar KRL, LRT, dan MRT?

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) resmi memperkenalkan QRIS Tap In & Out untuk dipakai pada transportasi umum di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Pembayaran menggunakan QRIS Tap ini berlaku sejak 30 Oktober 2025 bagi pengguna Android yang memiliki fitur NFC (Near Field Communication).

    Metode pembayaran baru ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna tanpa biaya tambahan, untuk mempermudah transaksi saat menaiki transportasi umum.

    QRIS Tap dapat digunakan untuk sejumlah transportasi umum seperti KRL, LTR, MRT, hingga TransJakarta.

    Saat ini terdapat 14 Penyelenggara Jasa Pembayaran (issuer) yang telah mendukung penggunaan QRIS Tap untuk metode pembayaran layanan LRT Jabodebek, baik dari perbankan maupun penyedia layanan dompet digital, sehingga pengguna memiliki lebih banyak pilihan sesuai dengan kebutuhannya.

    Cara Gunakan QRIS Tap

    Saat ini, penggunaan QRIS Tap baru bisa dipakai oleh para pengguna Android yang memiliki fitur NFC.

    Langkah-Langkah menggunakan QRIS Tap yakni dengan membuka aplikasi mobile banking/dompet digital/atau aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS Tap.

    Kemudian pilih menu “QRIS” dan klik “QRIS Tap”. Jangan lupa masukkan sumber dana dan pembayaran akan langsung otomatis dilakukan.

    Lantas saat ini bisakah QRIS Tap digunakan pada iPhone?

    Sayangnya hingga saat ini QRIS Tap belum dapat digunakan untuk para pengguna iPhone. Di mana saat ini Bank Indonesia (BI) masih menjajaki peluang kerja sama dengan Apple Indonesia untuk memperluas penggunaan QRIS Tap.

    “Kita baru mau mencoba juga, sama seperti Arab baru mau mencoba. Jadi kita coba dekatin Apple Indonesia ada enggak possibility untuk membuka, karena Apple itu sebenarnya bisa NFC-nya. Kalau ngisi e-money kan bisa ya, e-money atau BCA Flash itu bisa sebenarnya. atau kalau kita pakai OVO, handphone-nya Apple sebenarnya juga bisa, artinya sebenarnya ada NFC-nya,” ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Himawan Kusprianto, dalam Pelatihan Wartawan di Bukittinggi, Jumat (24/10/2025), dikutip dari situs resmi QRIS.

    Namun tantangan utama mengapa QRIS Tap belum dapat digunakan untuk pengguna iPhone yakni terletak pada kebijakan global Apple.

    Pihak Apple belum memberikan akses bagi pengembang lokal untuk menggunakan NFC dalam sistem pembayaran non-tunai seperti QRIS Tap. Selama ini, Apple hanya membuka akses NFC untuk Apple Pay, bukan untuk aplikasi pihak ketiga.

    “Ini juga challenge buat kita, pelan-pelan kita coba jajaki, tapi paling enggak kalau QRIS Tap kita sukses, mungkin QRIS juga semakin masif. mungkin bisa juga menjadi insentif buat Apple untuk buka gitu ya,” lanjutnya.

    Meski belum ada kepastian, BI menegaskan akan terus berupaya agar QRIS Tap dapat digunakan di perangkat Apple.

    Himawan mengakui pentingnya hal ini, mengingat jumlah pengguna iPhone di Indonesia cukup besar.

    Lebih lanjut, Himawan menjelaskan bahwa saat ini penggunaan QRIS Tap masih difokuskan pada sektor transportasi. Meski begitu, teknologi tersebut sebenarnya juga dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai merchant.

  • AI Governance Jadi Fokus Baru Tata Kelola Digital

    AI Governance Jadi Fokus Baru Tata Kelola Digital

    Jakarta

    Isu tata kelola digital kini bergerak cepat ke arah yang lebih kompleks: dari sekadar menjaga privasi data menjadi memastikan kecerdasan buatan (AI) berjalan secara etis dan aman.

    Di tengah pergeseran ini, Veda Praxis mengambil langkah strategis dengan menjadikan AI governance sebagai fokus barunya, sejalan dengan partisipasinya di ajang ISACA GRACS x IPSS 2025 yang digelar di Ayana Midplaza, Jakarta.

    Sebagai konsultan manajemen dengan dua dekade pengalaman di bidang digital, dan keamanan siber, Veda Praxis memandang AI bukan hanya sebagai peluang inovasi, tapi juga tantangan tata kelola yang nyata.

    “Kita perlu memastikan bahwa setiap penerapan AI memiliki tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan yang kuat di setiap tahap,” ujar Syahraki Syahrir, CEO & Partner Veda Praxis sekaligus Presiden ISACA Indonesia periode 2021-2025, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Ajang tahunan GRACS x IPSS, yang tahun ini mengusung tema “Trust by Design: Privacy, Security, and AI Governance for the Future”, mempertemukan pelaku industri, regulator, dan akademisi untuk membahas cara membangun digital trust di era AI. Pembicara kunci seperti Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, menekankan pentingnya kolaborasi dalam memastikan pemanfaatan AI yang aman dan bertanggung jawab.

    Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia – Syahraki Syahrir, CEO & Partner VedA Praxis – Muchtarul Huda, Direktur Strategi dan Kebijakan Pemantauan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Foto: Dok. Veda Praxis

    “Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sangat pesat, tapi kita juga harus menjaga agar penerapan AI dilakukan dengan prinsip keamanan, akuntabilitas, dan kolaborasi,” kata Nezar dalam pidatonya.

    Di forum yang sama, Veda Praxis menyoroti pentingnya AI governance framework sebagai fondasi bagi organisasi dalam mengadopsi teknologi AI secara berkelanjutan. Melalui layanan AI Advisory, Veda Praxis kini membantu perusahaan merancang strategi adopsi AI yang etis dan sesuai standar internasional, termasuk implementasi ISO/IEC 42001:2023, standar baru untuk sistem manajemen kecerdasan buatan.

    Langkah ini melengkapi peran Veda Praxis di ranah perlindungan data pribadi, yang sebelumnya diwujudkan lewat kolaborasi dengan Grab OVO dalam penyusunan panduan penerapan legitimate interest pada UU PDP. Kini, fokusnya meluas ke bagaimana memastikan sistem berbasis AI tunduk pada prinsip yang sama: transparansi, keamanan, dan tanggung jawab.

    “Bagi kami, AI governance adalah perpanjangan dari digital trust. Jika organisasi tidak menyiapkan tata kelolanya sejak awal, risiko bias, penyalahgunaan data, hingga ketidaksesuaian etika bisa jadi bumerang,” tambah Syahraki.

    Dengan pendekatan ini, Veda Praxis ingin memastikan bahwa transformasi digital Indonesia tidak hanya cepat, tetapi juga tepercaya dan beretika. Masuk tahun ke-20 perjalanannya, perusahaan ini mempertegas posisinya bukan sekadar konsultan, melainkan mitra strategis dalam membangun ekosistem AI yang bertanggung jawab — sebuah langkah penting di tengah gelombang AI yang makin deras.

    (asj/asj)