Perusahaan: Netflix

  • Cerita Mikha Tambayong Nangis di Syuting Film “Abadi Nan Jaya”

    Cerita Mikha Tambayong Nangis di Syuting Film “Abadi Nan Jaya”

    JAKARTA – Mikha Tambayong menjadi pemeran utama dalam film terbaru Kimo Stamboel, Abadi Nan Jaya. Ia beradu peran dengan para aktor dan aktris dalam cerita zombi terbaru yang dibuat untuk Netflix.

    Mikha mengaku perannya membutuhkan latihan dan persiapan yang lama, belum lagi beberapa situasi yang baru ditemui ketika syuting.

    “Physcially, mentally challenging dan force majeur seperti udara, syuting kebalik, all those challenges tapi karena solid departemen jadi kita semua bisa sampai di hari ini,” kata Mikha Tambayong dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Oktober.

    “We owe it to the team. Kita di tim sama (Marthino) Lio, Ardit (Erwandha) kita tidak tahu yang terjadi di rumah sebelah,” katanya.

    Lebih lanjut, Mikha sempat merasa sedih terutama di adegan kantor polisi bersama para pemain. Menurutnya, perjuangannya mendalami karakter itu berakhir.

    “Aku ingat di syuting kantor polisi, aku beneran sedih karena kita bersama this whole months. Kita syuting chronological, dan kita sampai di titik terakhir aku ngerasa kita harus meninggalkan orang-orang yang menyelamatkan nyawa mereka,” lanjutnya.

    Abadi Nan Jaya menceritakan seorang Dimin (Donny Damara) yang mendapat desakan dari anak-anaknya (Marthino Lio, Mikha Tambayong) untuk menjual pabrik jamunya. Dimin yang baru meracik jamu awet muda menolak ide tersebut hingga ia merasa perubahan dalam tubuhnya dan mengancam orang-orang di sekitarnya.

    Film Abadi Nan Jaya bisa disaksikan di Netflix mulai 23 Oktober 2025.

  • Netflix Akui Makin Jor-joran Pakai AI

    Netflix Akui Makin Jor-joran Pakai AI

    Jakarta

    Netflix mengaku sepenuhnya memanfaatkan AI generatif pada platform streamingnya. Komentar tersebut muncul dari laporan pendapatan Netflix yang menyoroti AI sebagai fokus utama layanan streaming terbesar di dunia itu berdasarkan jumlah pelanggan.

    “Selama bertahun-tahun, machine learning dan AI telah mendukung rekomendasi judul kami serta teknologi produksi dan promosi,” kata Netflix ke para pemegang saham yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Mereka menambahkan AI generatif menghadirkan peluang signifikan dalam bisnis streaaming, termasuk meningkatkan rekomendasi, iklan, serta konten film dan TV. “Kami memberdayakan kreator dengan serangkaian perangkat GenAI yang luas untuk membantu mereka mencapai visi dan menghadirkan judul lebih berdampak,” kata perusahaan itu.

    Contohnya film Happy Gilmore 2 yang baru-baru ini didistribusikan, menggunakan perangkat AI generatif untuk membantu meremajakan karakter. Sementara itu, para produser serial Netflix Billionaires’ Bunker menggunakan berbagai tool AI generatif selama praproduksi untuk mengeksplorasi desain pakaian dan set panggung.

    Komentar Netflix muncul di tengah kekhawatiran di dunia hiburan dan seni mengenai potensi AI menggantikan pekerja manusia dan penggunaan konten buatan manusia. CEO Netflix Ted Sarandos menyebut AI dapat meningkatkan pengalaman menonton TV dan film secara keseluruhan, tapi tidak dapat secara otomatis menjadikan orang pendongeng yang hebat.

    “Kami yakin bahwa AI akan membantu kami dan membantu mitra kreatif kami menceritakan kisah dengan lebih baik, lebih cepat, dan dengan cara-cara baru, kami semua mendukung hal itu. Kami tidak khawatir AI akan menggantikan kreativitas,” cetusnya.

    Namun, banyak orang di industri hiburan tetap skeptis terhadap AI dan kehadirannya yang makin meningkat di media. Sebuah studio produksi baru bernama Particle6 baru-baru ini menghadapi reaksi keras atas rencana menciptakan, merancang, mengelola, dan memonetisasi aktor dan talenta AI, termasuk dari serikat media SAG-AFTRA.

    SAG-AFTRA sebelumnya memimpin aksi mogok aktor signifikan pada Juli 2023, termasuk soal kekhawatiran tentang penggunaan AI. Mogok kerja berlangsung lebih dari 100 hari sebelum kesepakatan sementara dicapai antara SAG-AFTRA dan Aliansi Produser Film dan Televisi, yang mencakup pembentukan perlindungan dari AI bagi para pemain film dan TV.

    (fyk/fyk)

  • Langganan Aplikasi Streaming Makin Mahal, Harga Naik Gila-gilaan

    Langganan Aplikasi Streaming Makin Mahal, Harga Naik Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – HBO Max menaikkan harga langganan semua paket untuk Amerika Serikat (AS). Kenaikannya beragam bergantung dari paket yang digunakan oleh pelangganan.

    Misalnya, pada paket Basic dengan iklan mengalami kenaikan US$1 (Rp 16.600) menjadi US$10,99 (Rp 182.600) per bulan. Sementara Standard menjadi US$18,49 (Rp 307.300) atau naik US$1,50 (Rp 24.900), dan paket termahal Premium naik US$2 (Rp 33.200) menjadi US$22,99 (Rp 382.100), dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (23/10/2025).

    Pelanggan baru akan langsung dikenakan dengan kenaikan harga. Sementara pelanggan lama akan diberitahu 30 hari sebelum perpanjangan paket dan harga baru ditetapkan pada penagihan berikutnya yakni pada atau setelah 20 November.

    Kenaikan ini berselang satu tahun setelah kebijakan serupa diterapkan pada Juni 2024 lalu.

    CEO Warner Bros Discovery pemilik HBO Max, David Zaslav telah mengindikasikan akan ada kenaikan harga langganan pada September lalu. Kebijakan dilakukan seiring dengan tindakan keras pada pembagian password akun yang lazim dilakukan kebanyakan pengguna.

    “Fakta ini berkualitas, dan berlaku pada seluruh perusahaan, baik produksi film, TV dan layanan streaming, kami berpikir memberi peluang menaikkan harga. Kami rasa harga kami jauh lebih rendah,” jelasnya saat itu.

    Pembaruan harga ini hadir saat pasar streaming makin jenuh. Sektor ini memiliki banyak pilihan platform. Masing-masing juga kompak menaikkan harga langganan beberapa saat lalu, mulai dari Disney+, Apple TV, hingga Netflix.

    Di Indonesia sendiri, harga langganan HBO Max belum mengalami kenaikan harga. Harganya masih dimulai dari Rp 49 ribu, berikut perinciannya:

    Ponsel : Rp 49 ribu per bulan / Rp 349 ribu per tahun

    Standar : Rp 79 ribu per bulan / Rp 549 ribu per tahun

    Premium : Rp 119 ribu per bulan / Rp 829 ribu per tahun

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sinyal Besar Musim Kedua Vagabond

    Sinyal Besar Musim Kedua Vagabond

    JAKARTA – Drama Korea Vagabond telah mengakhiri perjalanannya pada Sabtu, 23 November kemarin. Drama berjumlah 16 episode ini berhasil menutup cerita dengan rating 13,61 untuk penayangan langsung di Korea atau 5,5 persen dari persentase penonton berumur 20-49. Ini menunjukkan, Vagabond bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

    Vagabond menceritakan seorang stuntman bernama Cha Dal Gun (Lee Seung Gi) yang berusaha mengungkap kebenaran sebuah kasus kecelakaan pesawat B357 yang membuat keponakannya, Cha Hoon meninggal dunia. Tidak sendirian, Dal Gun dibantu oleh Go Hae Ri (Bae Suzy) seorang agen National Intelligent Service (NIS).

    Sebelum penayangannya, hak siar Vagabond sudah lebih dulu dibeli oleh situs streaming berbayar Netflix. Dengan demikian, penggemar di Asia, Amerika, dan Eropa bisa mengakses Vagabond sesuai jam tayang negara masing-masing. Di negara asalnya, Vagabond meraih rating lebih dari 10 persen pada penayangan pertamanya. Sementara pada penayangan terakhirnya, drama ini menutup cerita dengan rating 13 persen.

    Wajar saja Vagabond digandrungi, karena drama ini merupakan reuninya Lee Seung Gi dan Bae Suzy setelah keduanya membintangi Gu Family Book pada 2013. Adu akting mereka kali ini sukses benar-benar menggugah. 

    Karena kesuksesannya, para penggemar mengharapkan akan ada musim kedua dari drama ini. Dilansir dari Soompi, Senin, 25 November, sebuah sumber dari produksi drama mengatakan rencana musim baru drama ini sudah ada tapi belum dikonfirmasi waktunya.

    “Sedang direview. Kami mereview jadwal aktor, penulis, dan sutradara,” ungkap sumber tersebut.

    Pastinya, proyek yang dijalankan hingga satu tahun ini membuat kru dan pemain menjadi dekat. Selama syuting di luar negeri yang memakan waktu sekitar 40 hari, mereka bertahan dengan baik. Syuting pun menyenangkan karena tidak ada artis yang tidak ramah dan semua dijalani dengan harmonis.

    “Saya berterima kasih kepada anggota staff dan aktor,” pungkas sang sumber. Apakah Anda setuju dengan Vagabond musim kedua?

  • HP Bakal Punah, Pakar Sebut Penggantinya Mulai Bermunculan

    HP Bakal Punah, Pakar Sebut Penggantinya Mulai Bermunculan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Smartphone kini menjadi benda penting yang kita gunakan sehari-hari, baik untuk kebutuhan komunikasi atau perbankan hingga hiburan.

    Namun ke depan, smartphone diramal bakal digantikan oleh perangkat lain.

    Kehadiran smartphone mulai ada dititik jenuh, belum lagi penurunan penjualan yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

    “Orang-orang masih membeli smartphone, saya tidak mengatakan bahwa tiba-tiba tidak ada yang menggunakan ponsel, tetapi jumlahnya menurun,” ujar Amy Webb, CEO Future Today Institute.

    Ia sudah memprediksi hal ini sejak 2017 lalu. Saat itu ia bahwa awal dari akhir smartphone telah dimulai.

    Dalam tulisan terbaru, Webb menyebut, jika berpikir tentang dekade berikutnya, alih-alih hanya menggunakan ponsel, akan ada banyak perangkat lain yang lebih sering digunakan. Dan perangkat-perangkat ini akan menggantikan smartphone.

    “Era manusia yang secara permanen menunduk di atas sebuah persegi panjang, hari-hari ketika wajah disinari oleh cahaya biru dari layar, masa-masa ketika dua ibu jari bergerak dengan kecepatan cahaya di atas plastik pelindung telah usai,” kata dia.

    Beberapa gadget bisa menjadi alternatif dari penggunaan yang telah telah mereka berikan. AI Pin, misalnya, adalah medali elektronik berbentuk persegi kecil yang digantungkan pada pakaian.

    Ia dapat menerima perintah suara untuk menanyakan ramalan cuaca, apakah ada restoran di sekitar, atau pertanyaan apa pun yang pengguna tanyakan pada Google. Ia akan merespons dengan audio berkat kecerdasan buatan.

    Teknologi ini dapat diproyeksikan di tangan pengguna yang memungkinkan teks dalam tulisan kecil dapat dibaca.

    Daftar gadget yang tampaknya lahir dari novel Isaac Asimov terus bertambah. Peluncuran besar terbaru Apple, misalnya, adalah kacamata Vision Pro yang memungkinkan pengguna untuk melihat sekeliling mereka melalui gambar yang ditangkap oleh kamera beresolusi tinggi.

    Kacamata ini memadukan persepsi visual dengan pemutaran video dan konten lainnya. Seolah-olah pengguna berada di bioskop pribadi raksasa dengan jendela ke dunia.

    Meta kini juga sudah punya kacamata pintar yang bentuknya lebih simpel. Jika sebelumnya kacamata Meta-Rayban hanya dilengkapi oleh kamera, kini perangkat tersebut juga memiliki “layar” di lensanya.

    Pada akhirnya, smartphone tetap menjadi sebuah gadget. Di dalamnya penuh dengan aplikasi, seperti Google, WhatsApp, Gmail, Netflix, atau Spotify.

    Dan ke depannya kotak tersebut dapat digunakan untuk “membawa” semua alat dan menggunakannya di mana saja.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Modus Penipuan Baru Lewat Video TikTok, Rekening Auto Ludes

    Modus Penipuan Baru Lewat Video TikTok, Rekening Auto Ludes

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna TikTok jadi target serangan malware terbaru. Penipuan itu mencuri informasi dan file sensitif, akses ke akun keuangan, sehingga dapat menguras rekening korbannya.

    Penyebaran malware ClickFix itu dilakukan dengan mengaktifkan software populer seperti Windows, Microsoft 365, hingga Adobe Premiere. Beberapa kasus juga ditemukan untuk paket produk di aplikasi populer seperti Netflix atau Spotify.

    Temuan itu dilaporkan peneliti keamanan termasuk dari Trend Micro hingga Xavier Mertens. Pengguna akan diminta menyalin dan menempel perintah pada Windows Run, yang sebenarnya untuk Powershell yang menyebarkan dan menjalankan Aura Stealer, dikutip dari Tech Radar, Selasa (21/10/2025).

    Sebagai informasi, Aura Stealer merupakan malware pencuri informasi termasuk password yang tersimpan di browser, cookies autentikasi, data dompet kripto, hingga kredensial dari aplikasi lain.

    Sementara berdasarkan temuan Xavier Mertens disebutkan kode ClickFix mengunduh malware tambahan. Namun belum jelas tujuan proses itu.

    Sebenarnya ClickFix telah ada sejak lama. Termasuk muncul dalam pop-up browser pada awal tahun 2000-an dan kini menjadi dokumen atau penawaran palsu.

    Malware ini akan memberitahu korbannya jika komputernya memiliki masalah. Berikutnya ClickFix akan menawarkan solusi mengatasi yang cepat dan mudah.

    Untuk mengatasinya, Anda perlu waspada terkait link asing atau tombol acak di email atau situs web. Khususnya tautan yang meminta perbaikan atau pembaruan.

    Hanya kunjungi situs resmi dan gunakan software yang sah. Selain itu, pastikan sudah melakukan update versi terbaru pada browser, sistem operasi dan software keamanan yang digunakan, serta gunakan pemblokir iklan.

    Anda juga perlu berhati-hati memberikan izin pada situs web atau aplikasi. Saat melihat situasi yang mencurigakan, segera lakukan verifikasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple, Zoom hingga Epic Games Kembali Normal

    Apple, Zoom hingga Epic Games Kembali Normal

    Bisnis.com, JAKARTA – Amazon Web Services (AWS) memulihkan layanannya setelah mengalami gangguan selama 15 jam yang mengacaukan ratusan platform global.

    Dalam pembaruan di dashboard status layanan yang dikutip dari Bloomberg pada Selasa (21/10/2025), unit milik Amazon.com Inc. itu menyebut seluruh operasionalnya telah kembali normal sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

    Gangguan AWS yang meliputi layanan penyimpanan data, daya komputasi, hingga infrastruktur digital lainnya, berdampak luas pada berbagai situs dan aplikasi di seluruh dunia.

    Berdasarkan data Downdetector, gangguan dialami oleh ratusan platform besar, mulai dari Venmo dan Robinhood Markets Inc., layanan musik dan TV milik Apple Inc., perusahaan perangkat lunak seperti Zoom Communications Inc., Salesforce Inc., dan Snowflake Inc., hingga jaringan restoran cepat saji McDonald’s Corp. dan pengembang gim Epic Games Inc.

    Bahkan layanan internal Amazon sendiri, seperti asisten pintar Alexa dan sistem keamanan rumah Ring, turut terdampak.

    Menurut Corey Quinn, Kepala Ekonom Cloud di Duckbill Group, gangguan kali ini kemungkinan merupakan yang terburuk bagi AWS sejak insiden besar pada Desember 2021.

    “Pertanyaannya, apakah ini gangguan besar lainnya? Atau justru karena kita kini makin saling terhubung dan terlalu bergantung pada Amazon?” ujarnya.

    AWS menjelaskan gangguan disebabkan oleh malfungsi pada direktori digital di layanan basis data utama, yang memicu efek domino ketika perangkat lunak lain tidak dapat mengakses data yang tersimpan di sistem tersebut. 

    Masalah ini terutama berdampak pada pusat data AWS di wilayah Pantai Timur AS — klaster terbesar milik perusahaan itu.

    Setelah penyebab utama ditemukan dan diperbaiki, para insinyur AWS mendapati bahwa sejumlah subsistem lain, termasuk yang digunakan pelanggan untuk meluncurkan server sewaan baru, ikut terpengaruh oleh gangguan basis data tersebut.

    Meski sebagian besar gangguan teknologi besar biasanya dapat dipulihkan dengan cepat, insiden ini menunjukkan rapuhnya sistem digital global yang saling terhubung. 

    Gangguan pada satu perusahaan dapat menimbulkan efek domino yang signifikan. Tahun lalu, misalnya, pembaruan perangkat lunak yang salah di perusahaan keamanan siber CrowdStrike Holdings Inc. menyebabkan sistem di berbagai negara lumpuh dan kerugian bernilai miliaran dolar.

    Gangguan besar AWS pada 2021 sebelumnya juga berdampak luas, mulai dari taman hiburan Disney, layanan Netflix, hingga penjualan tiket konser Adele. 

    Kala itu, Amazon mengungkapkan bahwa program otomatis yang dirancang untuk meningkatkan keandalan jaringan justru menyebabkan perilaku aneh di banyak sistem dan lonjakan aktivitas di jaringan AWS yang membuat pengguna tidak bisa mengakses sejumlah layanan.

  • Pencipta ChatGPT Dapat Masalah karena Pengguna Tak Mau Bayar

    Pencipta ChatGPT Dapat Masalah karena Pengguna Tak Mau Bayar

    Jakarta

    OpenAI berencana menghabiskan lebih dari USD 1 triliun untuk membangun infrastruktur AI. Itu merupakan komitmen yang sangat besar, terutama mengingat pendapatannya yang masih minim.

    Dalam jangka panjang, OpenAI sangat membutuhkan pendapatan. Untuk saat ini, sebagian besar pendapatan yang dihasilkannya berasal dari pelanggan ChatGPT yang membayar. Namun meskipun CEO OpenAI Sam Altman pekan lalu membanggakan bahwa 800 juta orang menggunakan chatbot AI setiap minggu, hanya sekitar lima persen dari mereka yang membayar untuk berlangganan.

    Dan bahkan pendapatan ChatGPT mungkin sudah mencapai titik jenuh di beberapa wilayah. “Pengeluaran pengguna dari Eropa untuk ChatGPT telah terhenti sejak Mei, menunjukkan bahwa ikon ledakan AI tersebut mungkin kesulitan merekrut pelanggan baru untuk membayar,” sebut Deutsche Bank Research Institute.

    Orang Eropa menghabiskan lebih banyak uang untuk langganan ChatGPT daripada Disney Plus. Dengan tingkat pertumbuhan tahunannya, layanan ini mungkin juga dapat menyalip Spotify pada pertengahan 2027 dan Netflix pada awal 2028, jika dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan.

    Masalahnya, data yang dianalisis oleh Deutsche Bank menunjukkan bahwa nilai langganan OpenAI tetap stagnan di pasar-pasar utama Eropa selama empat bulan terakhir setelah melonjak pada awal 2023.

    Untuk saat ini, OpenAI masih melaju kencang, menandatangani kontrak besar dengan mitra termasuk produsen cip AI Nvidia dan AMD. Perusahaan telah berkomitmen untuk menyediakan kapasitas komputasi sebesar 26 gigawatt, hampir sama dengan jumlah listrik yang dibutuhkan untuk memberi daya pada seluruh negara bagian New York selama permintaan puncak.

    Namun, dengan pendapatan dari chatbot andalannya tampak tak menentu, OpenAI mungkin terpaksa mencari sumber pendapatan alternatif. Perusahaan yang dipimpin Altman ini sudah menjajaki periklanan, memonetisasi aplikasi pembuat teks ke video terbarunya, Sora, dan merancang gadget baru dengan bantuan mantan desainer Apple, Jony Ive.

    Apakah pendapatan tersebut akan mencapai ratusan miliar untuk mengimbangi pengeluarannya yang sangat tinggi masih belum jelas. Namun untuk saat ini, dikutip detikINET dari Futurism, Senin (20/10/2025) Altman mengindikasikan bahwa meraih keuntungan bukanlah prioritas bagi perusahaan.

    Dengan pertumbuhan pengeluaran ChatGPT terhenti di Eropa, perusahaan mungkin akan segera mencari cara untuk menarik pengguna baru. Contohnya, OpenAI baru saja mengumumkan akan mengizinkan ChatGPT menampilkan konten erotis.

    (fyk/fay)

  • Modus Penipuan Gaya Baru Muncul, Kenali Ciri Telepon Vishing

    Modus Penipuan Gaya Baru Muncul, Kenali Ciri Telepon Vishing

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan online kini tidak hanya menyasar lewat pesan singkat atau email, tetapi juga melalui panggilan telepon. Metode ini dikenal dengan istilah Vishing, yaitu upaya menipu korban melalui suara atau percakapan langsung.

    Tujuannya agar korban lengah dan bersedia memberikan data pribadi maupun akses penting tanpa disadari. Dengan begitu, pelaku dapat membajak perangkat seluler maupun aplikasi yang digunakan korban.

    Korban phising dipancing untuk mengklik link tertentu atau mendownload file yang menanamkan malware di HP.

    Untuk itu Anda mesti waspada jika menerima telepon dari orang asing. Paling tidak kenali dulu ciri khas vishing yang biasa dilakukan oleh para penjahat.

    Berikut tanda telepon dari penipu yang harus diwaspadai:

    1. Mengaku dari pemerintah atau perusahaan besar

    Waspadai telepon dari orang yang mengaku mewakili lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Penipu berperan sebagai orang yang mempunyai otoritas untuk mengintimidasi korban. Berhati-hatilah terhadap penelepon yang mengaku dari lembaga seperti FBI, atau perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix.

    2. Menawarkan kesepakatan atau hadiah

    Jangan percaya siapapun yang mengatakan Anda telah terpilih untuk mendapatkan sebuah hadiah. Jika Anda tidak mengikuti lotere atau mengikuti suatu program undian, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

    3. Tidak tahu nama Anda

    Penelepon menggunakan sapaan yang umum tanpa menyebut nama orang yang dihubungi. Petugas resmi yang menelepon untuk meminta informasi atau meminta uang seharusnya tahu nama lawan bicara mereka.

    4. Penipu mengklaim ada utang yang belum dibayar

    Para pelaku penipuan menggunakan taktik intimidasi klasik dengan utang yang belum dibayar. Mereka lalu akan mengancam dengan denda atau hukuman penjara.

    Jika ragu, tutup telepon dan hubungi perusahaan atau agensi secara langsung untuk mengetahui apakah ancaman tersebut dapat dipercaya.

    5. Meminta informasi sensitif

    Pelaku biasanya meminta data yang bersifat pribadi seperti nomor KTP atau nomor kartu kredit. Jangan pernah memberikan apa yang mereka minta untuk alasan apapun.

    6. Perangkat terinfeksi malware

    Korban akan diberi tahu bahwa perangkat yang digunakan telah terinfeksi malware atau virus. Jika Anda diberitahu hal ini selama panggilan telepon, jangan pernah menginstal perangkat lunak akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer.

    7. Meminta informasi pribadi yang seharusnya sudah diketahui

    Perusahaan asuransi yang menghubungi seharusnya sudah punya informasi soal nomor klaim. Begitu juga pihak sekolah seharusnya tahu nama anak dari orang tua yang mereka hubungi.

    Jangan tertipu oleh seseorang yang meminta Anda untuk “memverifikasi” informasi Anda.

    8. Ada jeda saat menjawab telepon

    Para penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang baru menghubungkan korban dengan mereka saat Anda menjawab.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Kuasai Hak Siar F1 di AS, Modal Baru Perang Streaming

    Apple Kuasai Hak Siar F1 di AS, Modal Baru Perang Streaming

    Jakarta

    Apple resmi mengamankan hak siar Formula 1 di Amerika Serikat untuk lima tahun ke depan. Kesepakatan ini jadi langkah strategis raksasa teknologi asal Cupertino dalam memperkuat layanan streaming Apple TV, yang selama ini belum mampu menandingi skala pemain besar seperti Netflix dan Disney+.

    Nilainya tidak diumumkan ke publik, namun CNBC melaporkan kontraknya mencapai sekitar USD 140 juta per tahun. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding biaya yang dibayar ESPN selama ini–sekitar USD 90 juta per musim sejak 2018. Kontrak baru ini mulai berlaku tahun depan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (19/10/2025).

    Eddy Cue, Senior Vice President of Services Apple, menyebut kerja sama ini sebagai perluasan dari hubungan mereka dengan Formula 1. Apple akan menayangkan seluruh sesi balap, termasuk latihan, kualifikasi, Sprint, hingga Grand Prix. Menariknya, beberapa sesi dan balapan terpilih akan bisa disaksikan secara gratis melalui aplikasi Apple TV.

    Langkah Apple datang di momen yang tepat. Popularitas F1 di Amerika sedang melejit, apalagi setelah film “F1: The Movie” produksi Apple yang dibintangi Brad Pitt meraup lebih dari USD 628 juta secara global. Film itu sendiri akan tayang perdana secara streaming di Apple TV pada 12 Desember mendatang.

    Masuknya Formula 1 ke Apple TV menambah portofolio olahraga perusahaan tersebut, setelah sebelumnya mengamankan hak siar Major League Soccer dan Friday Night Baseball. Di industri streaming, hak siar olahraga kini menjadi senjata utama untuk menarik pelanggan baru, mengurangi churn, dan memperkuat pendapatan iklan.

    Data Nielsen Sports menunjukkan F1 menambah hampir 90 juta penggemar baru tahun lalu. Lonjakan terbesar datang dari China setelah balapan kembali digelar di Shanghai pascapandemi. Dengan basis penonton global yang terus tumbuh, Formula 1 kini jadi salah satu aset olahraga paling seksi untuk platform digital.

    Di sisi lain, kesepakatan ini juga mempertegas strategi Apple dalam menyajikan konten eksklusif yang bernilai tinggi, sekaligus mengerek daya saing Apple TV yang sudah mengoleksi 22 Emmy Awards tahun ini, namun masih tertinggal secara jumlah pelanggan.

    Dengan masuknya F1, perang konten di layanan streaming semakin panas. Bukan hanya soal film dan serial orisinal, tetapi juga tentang siapa yang bisa membawa pengalaman olahraga paling premium ke layar para pelanggan.

    (asj/asj)