Perusahaan: Netflix

  • Belanda Pulangkan Puluhan Benda Bersejarah Bali-Lombok

    Belanda Pulangkan Puluhan Benda Bersejarah Bali-Lombok

    Jakarta

    Belanda memulangkan 68 artefak Indonesia pada Sabtu (14/12) sehingga menambah panjang daftar ratusan benda jarahan masa penjajahan yang mereka kembalikan sepanjang 2024. Pengamat menyoroti kemampuan Indonesia untuk merawat dan memanfaatkan barang-barang tersebut.

    Setibanya pada akhir pekan lalu, puluhan benda itu langsung disimpan di salah satu ruangan di lantai dasar Museum Nasional.

    Saat BBC News Indonesia mendatangi ruangan itu, hanya terlihat beberapa barang yang sudah dikeluarkan dari peti-peti kayu, seperti sejumlah perhiasan, keris, dan tekstil.

    Para petugas museum sedang melakukan pengecekan berbagai unsur dari benda-benda itu, mulai dari kadar emas dalam perhiasan, hingga keaslian tekstil yang dikembalikan Belanda.

    Salah satu sorotan dalam kloter pemulangan ini adalah dua patung singa bersayap dari Lombok.

    Menurut petugas, patung tersebut sudah sempat dikeluarkan dari peti kayu, tapi kembali dimasukkan karena masih mengandung senyawa yang kurang baik, sehingga perlu diamankan terlebih dulu.

    Dua patung singa ini akhirnya kembali ke Indonesia setelah 130 tahun berada di Belanda.

    “Patung-patung singa dari Lombok memiliki fungsi pelindung dalam arsitektur istana,” demikian kutipan siaran pers KBRI Den Haag.

    Bersama puluhan artefak lainnya, patung-patung itu tiba di Indonesia pada Sabtu.

    Hari ini, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyerahkan secara simbolis puluhan barang itu kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

    “Ini merupakan bagian dari program repatriasi yang saya kira sangat penting untuk mengembalikan keutuhan pengetahuan kita tentang benda-benda budaya yang dulu dibawa oleh Belanda,” ucap Fadli.

    Barang-barang itu nantinya akan dipamerkan di Museum Nasional Indonesia.

    Dengan gelombang teranyar ini, Belanda sudah mengembalikan 356 artefak sepanjang 2024.

    Secara keseluruhan, Belanda sudah memulangkan total 828 benda bersejarah ke Indonesia sejak tahun lalu.

    Apa saja benda yang dikembalikan di gelombang terbaru?

    Selain patung singa bersayap itu, Belanda juga memulangkan 66 benda lain, seperti senjata upacara, perhiasan, tekstil, dan perkakas rumah tangga.

    Barang-barang ini dijarah pasukan Belanda dari Bali Selatan saat Puputan Badung pada 1906.

    Berdasarkan keterangan di situs resmi Pemerintah Kota Rotterdam, tentara KNIL merampok benda-benda itu dari medan perang dan sejumlah istana di Badung.

    “Rotterdam mengakui bahwa barang-barang yang kami kembalikan bukan milik kami dan seharusnya berada di Indonesia,” ucap Wakil Wali Kota Rotterdam bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Acara, Alderman Said Kasmi.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Menurut pemerintah Kota Rotterdam, Indonesia meminta benda-benda itu dikembalikan karena sangat signifikan, baik secara sejarah mau pun kultural.

    “Benda-benda ini lebih dari sekadar artefak. Mereka adalah simbol identitas dan ketahanan bangsa Indonesia,” ujar Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas.

    “Pengembalian ini merupakan langkah signifikan dalam upaya bersama untuk memulihkan keadilan sejarah dan memperkuat hubungan saling hormat antara Indonesia dan Belanda.”

    Bagaimana keamanan museum di Indonesia?

    Meski pengembalian artefak-artefak ini dipandang sebagai langkah yang baik, sejarawan dan pengamat mengatakan Indonesia masih punya pekerjaan rumah untuk merawatnya.

    “[Belanda] bisa mengembalikan benda-benda itu,tapi kita juga harus bisa menerima [agar] tidak seperti emas dari Mataramyang dicuri dari Museum Nasional pada 2013,” ujar sejarawan Peter Carey kepada BBC News Indonesia.

    Pada 2013 lalu, empat lempengan emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno memang dirampok dari lantai dua Museum Nasional.

    Kantor berita Antara melaporkan bahwa saat perampokan terjadi, CCTV di lantai itu mati.

    Namun, pihak museum baru melaporkan kejadian ini sehari setelah mereka menyadari koleksi mereka hilang.

    Selain itu, sejarawan Peter Carey juga menyoroti sejumlah insiden lain, seperti koleksi peninggalan pertempuran Laut Jawa terbakar ketika api melalap Museum Kebaharian Jakarta.

    Antara melaporkan bahwa kebakaran itu juga menghanguskan sejumlah koleksi lainnya yang disimpan di Gedung A dan Gedung C Museum Kebaharian Jakarta.

    Baca juga:

    Terakhir, Peter juga membahas kebakaran di Gedung A Museum Nasional pada September 2023 lalu yang merusak ratusan koleksi benda bersejarah.

    “Kita harus bisa betul-betul menerima benda ini dan menjaga baik-baik. Percuma kalau kita menerima dan dalam hitungan beberapa bulan atau beberapa tahun mereka [terbakar] habis,”tutur Peter.

    Setelah kebakaran tersebut, Museum Nasional sudah dibuka kembali untuk publik pada 15 Oktober lalu.

    Mereka bahkan sudah menggelar pameran benda-benda bersejarah yang dikembalikan Belanda di gelombang sebelumnya.

    Baca juga:

    Fadli mengatakan bahwa segala insiden yang terjadi sebelumnya dapat menjadi pelajaran bagi Indonesia.

    “Dengan terjadinya musibah-musibah semacam itu, kita berharap museum-museum kita di seluruh daerah ini juga menjaga, terutama dari potensi-potensi musibah yang merupakan human error,” ujar Fadli.

    Ia menegaskan pemerintah nantinya akan memperketat standardisasi museum-museum di Indonesia.

    “Di samping koleksinya, juga tata kelola dan juga tentu saja penjagaannya, baik dari sisi keamanan, fisik maupun potensi-potensi dari musibah atau tragedi yang tadi saya sebutkan, apakah karena akibat manusia maupun karena alam,” katanya.

    “Kita optimis bahwa ke depan kita bisa merawat, menjaga, tentu dimulai dari Museum Nasional ini, karena Museum Nasional ini harus menjadi benchmark bagi museum-museum lain untuk peningkatan kualitas dan penjagaannya. Kita upgrade terus.”

    Kepala Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Marsis Sutopo, juga menganggap segala insiden itu seharusnya bisa menjadi pelajaran agar pengelolaan museum dapat lebih baik di masa mendatang.

    “Musibah kebakaran itu akan dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga, sehingga bagaimana kemudian mengelola museum secara profesional, bagaimana kemudian melakukan mitigasi bencana, supaya nanti tidak terjadi lagi atau tidak terulang lagi,” katanya.

    Lebih jauh, Marsis juga memperhatikan kondisi museum-museum di daerah lain di luar Jakarta yang “seperti tak diurus.”

    Menurut Marsis, kondisi museum di daerah lain juga harus diperhatikan karena sejumlah benda cagar budaya nantinya bakal disalurkan ke sana.

    “Museum-museum di daerah yang istilahnya dari aspek dukungan dananya juga hanya seadanya, dia kan tidak bisa,” ucap Marsis.

    “Harus ada yang namanya dukungan dana ada, tapi nanti dukungan SDM manusianya juga ada, kemudian juga istilahnya dukungan peralatannya juga harus ada.”

    ‘Game of Thrones versi Jawa’

    Tak hanya masalah perawatan, Peter dan Marsis berharap pemerintah melakukan riset menyeluruh terkait benda-benda bersejarah tersebut, kemudian mempresentasikannya dengan baik.

    Peter menekankan bahwa presentasi dengan narasi yang baik ini sangat penting agar generasi muda paham peninggalan itu bukan sekadar benda mati.

    “Harus bisa dihidupkan kembali dengan pengetahuan kita mengenai benda-benda ini. Kalau tidak, percuma kita menerima. Lebih baik aman di Rijkmuseum atau Rotterdam,” kata Peter.

    Baca juga:

    Mengamini pernyataan Peter, Marsis juga menganggap peninggalan sejarah semacam ini seharusnya dipresentasikan dengan baik, tak sekadar dipajang di dalam lemari museum.

    “Koleksi di museum terkadang hanya dipajang di dalam lemari kaca, kemudian hanya diberi nama. Namanya ini, ditemukan di sini, sudah selesai.Tidak diberi makna apa-apa,” ucapnya.

    “Ini yang kemudian menyebabkan kadang generasi muda itu tidak tahu sebenarnya itu benda apa, maknanya apa, kepentingannya untuk masa sekarang apa.Itu yang tidak pernah disajikan.”

    Alhasil, masyarakat tak mendapatkan tambahan pengetahuan yang penting, melainkan hanya “kenangan visual.”

    Marsis menyayangkan situasi ini karena benda-benda yang dipulangkan itu memiliki “nilai signifikansi, yaitu nilai sejarah, nilai pengetahuan, dan nilai budaya.”

    Agar lebih menarik perhatian kaum muda, Peter menganggap presentasi benda-benda bersejarah ini seharusnya bisa dibungkus dengan berbagai cara, seperti pentas teater atau film.

    Peter mengambil contoh film Mencuri Raden Saleh yang dirilis pada 2022 lalu. Menurut Peter, melalui film itu masyarakat dapat mengetahui siapa Raden Saleh.

    Tak hanya itu, penonton juga dapat mengetahui sejarah penangkapan Pangeran Diponegoro yang dikisahkan dalam lukisan Raden Saleh di film tersebut.

    Ia berharap semakin banyak presentasi benda bersejarah semacam ini.

    Jika kualitasnya sangat baik, Peter berharap presentasi itu dapat diekspor dan dinikmati khalayak dunia.

    Baca juga:

    Pada akhirnya, Peter menganggap presentasi itu dapat menjadi alat diplomasi halus untuk Indonesia, seperti Korea Selatan dengan gelombang “hallyu”-nya.

    “This is soft power. Kalau betul-betul [bisa] ada pengetahuan yang dalam,cerita yang valid, cerita yang valid pertama untuk masyarakat nasional,masyarakat di sini, masyarakat Indonesia, tapi lambat laun itu bisa diekspor. Bisa ada sinetron [serial],” katanya.

    Peter kemudian bercerita bahwa dia baru saja menerjemahkan babad dari buku harian paman Pangeran Diponegoro, yaitu Pangeran Panular, yang merekam sejarah pendudukan Inggris di Jawa.

    “Itu adalah Game of Thrones versi Jawa. Kita bisa mengekspor itu di dalam bentuk [serial] Netflix atau bentuk cara lain untukdi mana dunia internasional bisa menerima dan bisa menikmati,” ucap Peter.

    (ita/ita)

  • Netflix hingga Spotify Bakal Kena PPN 12 Persen di 2025 – Halaman all

    Netflix hingga Spotify Bakal Kena PPN 12 Persen di 2025 – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah telah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen dimulai awal tahun 2025. Kenaikan ini termasuk pada layanan film dalam aplikasi Netflix hingga layanan musik seperti Spotify bakal dikenakan pajak 12 persen.

    “Jadi jasanya Netflix to? Iya kena (pajak 12 persen),” kata Direktorat Jenderal Pajak Suryo Utomo dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi Untuk Kesejahteraan di Kemenko Perekonomian, Senin (16/12/2024).

    Adapun kebijakan kenaikan PPN ini dilakukan sejalan dengan amanah Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Pajak (UU HPP).

    “Sesuai amanah UU HPP, jadwal yang ditentukan tarif PPN tahun depan akan naik 12 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi di Kantor Kemenko Perekonomian.

    Meski begitu, Airlangga menyatakan bahwa pemerintah juga membebaskan PPN terhadap kebutuhan pokok lain seperti beras, daging, ikan, telur, sayur, susu, gula konsumsi, jasa pendidikan, kesehatan, angkutan umum, tenaga kerja jasa keuangan, jasa asuransi, vaksin polio dan pemakaian air.

    “(Komoditas) itu seluruhnya bebas PPN. Jadi, nanti ada yang kita berikan fasilitas, yaitu untuk barang-barang tertentu,” jelas dia.

    Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah menggelontorkan sebesar Rp 265,6 triliun untuk pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada delapan sektor tahun 2025.

    Delapan sektor yaitu bahan makanan sebesar Rp 77,1 triliun, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rp 61,2 triliun, sektor transportasi Rp 34,4 triliun, sektor jasa pendidikan dan kesehatan Rp 30,8 triliun serta jasa keuangan dan asuransi sebesar Rp 27,9 triliun.

    Sektor otomotif dan properti sebesar Rp 15,7 triliun, sektor listrik dan air Rp 14,1 triliun dan insentif PPN lainnya Rp 4,4 triliun.

    “Kalau kita lihat tahun depan Rp 265,6 triliun untuk pembebasan PPN saja itu kenaikannya cukup tajam dibandingkan dua tahun terakhir atau bahkan lima tahun terakhir. Berbagai program pemerintah sebetulnya dalam hal ini dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Sri Mulyani.

     

  • Kenaikan Pajak 12 Persen, Netflix, Spotify, dan Layanan Digital Lainnya Terdampak

    Kenaikan Pajak 12 Persen, Netflix, Spotify, dan Layanan Digital Lainnya Terdampak

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Mulai 1 Januari 2025 pemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

    Kenaikan tersebut meliputi sektor barang dan jasa. Termasuk di dalamnya layanan digital. Sebut saja aplikasi streaming video Netflix hingga aplikasi dengar musik Spotify. Keduanya dikenakan PPN penuh.

    Hal ini telah ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo. Dia menyebut keduanya masuk ke dalam kategori yang dikenakan pajak.

    Di sisi lain, ada pula yang tidak dikenakan pajak di antaranya kebutuhan pokok seperti beras, daging, dan ikan.

    Sementara bahan lainnya seperti minyak dan tepung terigu dikenakan PPN rendah sebesar 1 persen yang ditanggung oleh pemerintah.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ,Airlangga Hartarto mengatakan bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Mengingat konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama ekonomi negeri

    “Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang utama ekonomi Indonesia. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai stimulus, termasuk diskon tarif listrik 50 persen selama dua bulan untuk pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA,” jelas Airlangga dikutip Senin (16/12/2024).

    Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga menambah kebijakan tersebut didukung oleh APBN untuk kestabilan ekonomi agar tetap terjaga.

    “Meski terdapat ketidakpastian global, kami akan terus mendukung ekonomi domestik dengan kebijakan yang tepat,” kata Sri Mulyani.

    Bagian dari kebijakan stimulan, pemerintah memperpanjang fasilitas PPh final 0,5 persen bagi UMKM. Tidak hanya itu, memberikan bantuan pangan kepada 16 juta rumah tangga kurang mampu. (Elva/Fajar).

  • Netflix Kena PPN 12% Tahun Depan, Sebulan Jadi Berapa?

    Netflix Kena PPN 12% Tahun Depan, Sebulan Jadi Berapa?

    Jakarta

    Pemerintah memberlakukan tarif PPN naik jadi 12% mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini juga menyasar layanan hiburan digital, seperti Netflix. Jadi berapa tarif berlangganan Netflix tahun depan jika PPN jadi 12%?

    Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo, mengatakan tarif layanan pada aplikasi tersebut akan mengikuti besaran pajak yang berlaku. Artinya, biaya jasa layanan aplikasi tersebut akan naik saat kebijakan baru berlaku. PPN naik dari 11% menjadi 12% akan berlaku pada 1 Januari 2025.

    “(Netflix) iya kena, (Spotify) iya sama,” katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).

    Saat ini, tarif berlangganan Netflix dibuat beragam paket, mulai dari paket Mobile Rp 54.000/bulan, kemudian paket Basic Rp 65.000/bulan, paket Standard Rp 120.000/bulan, dan terakhir paket Premium Rp 186.000/bulan. Semua paket itu sudah termasuk pajak atau PPN 10%, bukan 11%.

    Dengan naiknya PPN jadi 12% tahun depan, maka jika dihitung secara kasar setiap paket juga akan mengalami perubahan biaya berlangganan. Untuk menghitung harga barang dengan pajak 12%, maka perlu terlebih dahulu mengetahui harga asli barang sebelum pajak, baru kemudian menghitung ulang dengan tarif pajak baru.

    Rumusnya kurang lebih begini, pertama harga berlangganan yang sudah termasuk pajak perlu dibagi 1,10 (karena pajak 10%). Hasilnya nanti dikalikan 1,12 (pajak yang berlaku 12%). Dengan demikian maka tarif berlangganan Netflix 2025 dengan pajak 12% jadi sebagai berikut.

    Paket Mobile

    Saat ini, biaya Paket Mobile adalah Rp 54.000 per bulan. Dengan pajak baru, biaya ini akan naik menjadi sekitar Rp 55.000.

    Paket Basic

    Biaya Paket Basic saat ini adalah Rp 65.000. Setelah penyesuaian pajak, pengguna Paket Basic akan membayar sekitar Rp 66.000 per bulan.

    Paket Standard

    Untuk pengguna Paket Standard, biaya yang saat ini Rp 120.000 akan naik menjadi sekitar Rp 122.000.

    Paket Premium

    Paket Premium, yang saat ini Rp 186.000 per bulan, akan menjadi sekitar Rp 189.000 setelah kenaikan pajak.

    Namun perlu diingat, ini merupakan hitungan kasar yang dibuat berdasarkan kenaikan PPN jadi 12%. Untuk tarif resminya sendiri masih perlu menunggu pengumuman dari pihak Netflix secara resmi.

    (fdl/fdl)

  • Siap-siap! Netflix Sampai Spotify Kena PPN 12% Mulai 1 Januari 2025

    Siap-siap! Netflix Sampai Spotify Kena PPN 12% Mulai 1 Januari 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia-Pemerintah memutuskan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% per 1 Januari 2025. Ini berlaku juga untuk layanan streaming berbayar seperti Netflix dan Spotify.

    “iya kena,” kata Dirjen Pajak Suryo Utomo di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024)

    Adapun kenaikan tersebut berlaku kecuali untuk kelompok tertentu. Antara lain barang yang dibebaskan dari PPN adalah sembako meliputi beras, daging, telur hingga ikan dan susu. Begitu juga dengan jasa pendidikan, kesehatan, keuangan, tenaga kerja, asuransi serta air.

    Sementara untuk tepung terigu, minyak goreng dan gujla industri hanya akan dikenakan PPN sebesar 11%.

    Pemerintah memberikan diskon tarif listrik hingga 50% per 1 Januari 2025. Khususnya untuk pelanggan listrik di bawah 2.200 Volt Amphere (VA), seperti 1.300 VA, 900 Va.

    Di samping itu diskon pajak juga diberikan kepada masyarakat yang ingin membeli rumah dengan Rp5 miliar atas Rp2 miliar pertama dengan skema diskon sebesar 100% untuk Januari-Juni 2025 dan diskon 50% untuk Juli-Desember 2025.

    Kemudian insentif PPh21 yang ditanggung pemerintah bagi pekerja sektor padat karya dengan gaji sampai dengan Rp10 juta per bulan.

    (mij/mij)

  • Netflix dan Spotify cs Kena PPN 12% Tahun Depan

    Netflix dan Spotify cs Kena PPN 12% Tahun Depan

    Jakarta

    Kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik jadi 12% juga menyasar layanan hiburan digital seperti musik dan film, termasuk Netflix dan Spotify. Hal ini dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo.

    Dengan begitu biaya jasa layanan aplikasi tersebut akan naik saat kebijakan baru berlaku. PPN naik dari 11% menjadi 12% akan berlaku pada 1 Januari 2024.

    “(Netflix) iya kena, (Spotify) iya sama,” katanya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kebijakan PPN naik jadi 12% sesuai amanah pengaturan PPN pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    “PPN tahun depan akan naik 12% per 1 Januari. Namun barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat ini PPN-nya diberikan fasilitas atau 0%,” sebut Airlangga.

    Kebutuhan yang dikenakan PPN 0% antara lain seperti kebutuhan pokok beras, daging, ikan, telur, sayur, dan susu. Begitu pula dengan jasa pendidikan, kesehatan, angkutan umum, hingga jasa keuangan.

    Dengan penerapan kebijakan PPN 12%, Airlangga mengatakan, pemerintah berupaya memberikan stimulus ataupun paket kebijakan ekonomi bagi rumah tangga berpendapatan rendah. PPN yang akan ditanggung pemerintah 1% untuk barang kebutuhan pokok sehingga akan tetap kena 11%.

    (ily/ara)

  • Talent Hub Wadah Regenerasi Talenta Seni Budaya Menuju Industri Kreatif

    Talent Hub Wadah Regenerasi Talenta Seni Budaya Menuju Industri Kreatif

    Jakarta: Talent Hub, sebuah inisiatif dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, menjadi ruang strategis bagi regenerasi talenta muda Indonesia di lima bidang seni sastra, seni rupa, film, musik, dan seni pertunjukan.

    Acara yang digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan, 14-15 Desember 2024, ini tidak hanya mempertemukan talenta muda dengan para profesional, tetapi juga menjadi katalisator bagi terciptanya kolaborasi lintas generasi di industri kreatif.

    Dalam acara ini, melibatkan lebih dari 80 pelaku seni dan budaya, 15 karya pameran, dan 18 pertunjukan. Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menyampaikan apresiasinya terhadap
    Talent Hub dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung talenta seni budaya Indonesia. Menurutnya, Talent Hub adalah bukti bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta luar biasa yang perlu kita apresiasi dan dukung.

    “Dengan kolaborasi yang erat, seni budaya Indonesia akan terus berkembang dan menginspirasi dunia,” ujar Giring.

    Salah satu momen istimewa dalam Talent Hub adalah penampilan gitar solo oleh Ryoma Fransdiarra Irawan, talenta muda berbakat dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) yang memukau penonton dengan permainan yang memadukan teknik modern dan klasik.

    “Talent Hub adalah ruang yang sangat penting untuk kami yang baru memulai karier. Di sini, kami tidak hanya mendapatkan panggung, tetapi juga peluang belajar dari para profesional,” ujar Ryoma.

    Selain itu, pertunjukan tari kontemporer oleh Otniel Tasman. Otniel menyampaikan pesan tentang pentingnya regenerasi dalam seni budaya. “Melihat semangat talenta muda di sini (Talent Hub) membuat saya yakin bahwa masa depan seni Indonesia cerah. Tugas kami (profesional) adalah membuka ruang dan akses agar bersama-sama melangkah lebih jauh,” ujarnya.

    Talent Hub juga menyajikan diskusi inspiratif yang membahas berbagai topik, termasuk distribusi musik digital, pengelolaan ruang pertunjukan, dan adaptasi media dalam karya sastra. Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah sesi diskusi “Karya Tulis & Peningkatan Literasi”, yang menghadirkan penulis Ratih Kumala, yang dikenal melalui novel best-seller Gadis Kretek.

    Secara terpisah, Ratih berbagi pengalaman bagaimana buku dapat diubah menjadi Intellectual Property (IP) yang bernilai tinggi melalui adaptasi ke berbagai media, seperti serial digital. Ia menuturkan mengadaptasi buku menjadi serial digital adalah proses yang penuh tantangan. Ketika Gadis Kretek diadaptasi menjadi serial Netflix, ia nengakui harus memahami perbedaan audiens dan treatment yang dibutuhkan.

    “Saya belajar untuk ‘mencacah’ karya saya sendiri, lalu menyusunnya kembali menjadi sebuah skenario. Itu pengalaman yang sulit tetapi sangat berharga,” katanya.

    Ratih juga menyoroti pentingnya literasi dalam mendorong kreativitas di dunia seni budaya. Menurutnya, lterasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga berpikir kritis.

    “Saat ini, kita bisa memanfaatkan platform digital seperti Bookstagram untuk memperkuat budaya membaca, terutama bagi generasi muda. Bahkan, Kemenbud sudah mulai memberikan rekomendasi buku untuk siswa SD hingga SMA,” terangnya.

    Talent Hub menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi lintas generasi, regenerasi seni budaya Indonesia dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dari panggung musik hingga diskusi literasi, acara ini memberikan ruang bagi talenta muda untuk mengasah kreativitas, belajar dari profesional, dan mendapatkan peluang di industri kreatif.

    Dengan dukungan berkelanjutan dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, Talent Hub diharapkan mampu mendorong seni budaya Indonesia menembus panggung global.

    Jakarta: Talent Hub, sebuah inisiatif dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, menjadi ruang strategis bagi regenerasi talenta muda Indonesia di lima bidang seni sastra, seni rupa, film, musik, dan seni pertunjukan.
     
    Acara yang digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan, 14-15 Desember 2024, ini tidak hanya mempertemukan talenta muda dengan para profesional, tetapi juga menjadi katalisator bagi terciptanya kolaborasi lintas generasi di industri kreatif.
     
    Dalam acara ini, melibatkan lebih dari 80 pelaku seni dan budaya, 15 karya pameran, dan 18 pertunjukan. Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menyampaikan apresiasinya terhadap
    Talent Hub dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung talenta seni budaya Indonesia. Menurutnya, Talent Hub adalah bukti bahwa Indonesia memiliki talenta-talenta luar biasa yang perlu kita apresiasi dan dukung.
    “Dengan kolaborasi yang erat, seni budaya Indonesia akan terus berkembang dan menginspirasi dunia,” ujar Giring.
     
    Salah satu momen istimewa dalam Talent Hub adalah penampilan gitar solo oleh Ryoma Fransdiarra Irawan, talenta muda berbakat dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) yang memukau penonton dengan permainan yang memadukan teknik modern dan klasik.
     
    “Talent Hub adalah ruang yang sangat penting untuk kami yang baru memulai karier. Di sini, kami tidak hanya mendapatkan panggung, tetapi juga peluang belajar dari para profesional,” ujar Ryoma.
     
    Selain itu, pertunjukan tari kontemporer oleh Otniel Tasman. Otniel menyampaikan pesan tentang pentingnya regenerasi dalam seni budaya. “Melihat semangat talenta muda di sini (Talent Hub) membuat saya yakin bahwa masa depan seni Indonesia cerah. Tugas kami (profesional) adalah membuka ruang dan akses agar bersama-sama melangkah lebih jauh,” ujarnya.
     
    Talent Hub juga menyajikan diskusi inspiratif yang membahas berbagai topik, termasuk distribusi musik digital, pengelolaan ruang pertunjukan, dan adaptasi media dalam karya sastra. Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah sesi diskusi “Karya Tulis & Peningkatan Literasi”, yang menghadirkan penulis Ratih Kumala, yang dikenal melalui novel best-seller Gadis Kretek.
     
    Secara terpisah, Ratih berbagi pengalaman bagaimana buku dapat diubah menjadi Intellectual Property (IP) yang bernilai tinggi melalui adaptasi ke berbagai media, seperti serial digital. Ia menuturkan mengadaptasi buku menjadi serial digital adalah proses yang penuh tantangan. Ketika Gadis Kretek diadaptasi menjadi serial Netflix, ia nengakui harus memahami perbedaan audiens dan treatment yang dibutuhkan.
     
    “Saya belajar untuk ‘mencacah’ karya saya sendiri, lalu menyusunnya kembali menjadi sebuah skenario. Itu pengalaman yang sulit tetapi sangat berharga,” katanya.
     
    Ratih juga menyoroti pentingnya literasi dalam mendorong kreativitas di dunia seni budaya. Menurutnya, lterasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga berpikir kritis.
     
    “Saat ini, kita bisa memanfaatkan platform digital seperti Bookstagram untuk memperkuat budaya membaca, terutama bagi generasi muda. Bahkan, Kemenbud sudah mulai memberikan rekomendasi buku untuk siswa SD hingga SMA,” terangnya.
     
    Talent Hub menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi lintas generasi, regenerasi seni budaya Indonesia dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dari panggung musik hingga diskusi literasi, acara ini memberikan ruang bagi talenta muda untuk mengasah kreativitas, belajar dari profesional, dan mendapatkan peluang di industri kreatif.
     
    Dengan dukungan berkelanjutan dari Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya, Talent Hub diharapkan mampu mendorong seni budaya Indonesia menembus panggung global.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Sinopsis Drama Korea The Wonder Fools, Drakor Park Eun Bin dan Cha Eun Woo, Jadwal Tayang di Netflix

    Sinopsis Drama Korea The Wonder Fools, Drakor Park Eun Bin dan Cha Eun Woo, Jadwal Tayang di Netflix

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sinopsis drama Korea The Wonder Fools.

    Drakor ini dibintangi Park Eun Bin dan Cha Eun Woo.

    Kira-kira kapan akan tayang di Netflix?

    The Wonder Fools merupakan drama aksi, petualangan, fantasi karya sutradara Yu In Sik.

    K-drama tersebut diskenariokan penulis Heo Da Joong dan Kang Eun Kyung.

    Karakter utama di drama ini diperankan Park Eun Bin, Cha Eun Woo, Kim Hae Sook, Choi Dae Hoon.

    Park Eun Bin sebelumnya berperan di drama Extraordinary Attorney Woo, Castaway Diva, Hot Stove League.

    Cha Eun Woo kembali dengan The Wonder Fools setelah Wonderful World, A Good Day to Be a Dog, Island.

    Kim Hae Sook membintangi drama Who Is She, Mr Plankton, My Demon, Tomorrow, dan masih banyak lagi.

    Choi Dae Hoon tampil di drama The Judge from Hell, Captivating The King, Curtain Call, One Dollat Lawyer.

    Netflix menjadwalkan penayangan drama terbarunya pada tahun 2025.

    Selengkapnya, sinopsis The Wonder Fools dilansir dari AsianWiki.

    Sinopsis

    Kisahnya berlatar belakang tahun 1999.

    Beberapa orang saat itu mengira kiamat sudah dekat.

    Eun Chae Ni (Park Eun Bin) tinggal di Kota Haeseong. 

    Satu-satunya kerabatnya adalah neneknya Kim Jeon Bok (Kim Hae Sook), yang mengelola restoran terkenal di Haeseong. 

    Eun Chae Ni adalah orang yang tidak terduga dengan kepribadian yang ceria. 

    Suatu hari, ia terjebak dalam insiden tak terduga dan tiba-tiba memperoleh kekuatan supranatural. 

    Ketika ini terjadi, ia kebetulan bersama tetangganya Son Kyeong Hoon (Choi Dae Hoon) dan Kang Ro Bin (Im Sung Jae). 

    Mereka juga memperoleh kekuatan supranatural mereka sendiri, tetapi kekuatan supranatural mereka tidak sempurna.

    Sementara itu, Lee Woon Jeong (Cha Eun Woo) tiba di Kota Haeseong dari Seoul.

    Lee Woon Jeong telah bekerja sebagai pegawai negeri di balai kota setempat.

    Ia sangat ketat dalam menjaga prinsip-prinsipnya dan kurang memiliki keterampilan sosial dalam pekerjaannya. 

    Di luar balai kota, ia adalah orang yang sedikit misterius. 

    Woon Jeong menghadapi serangkaian kasus penghilangan paksa yang terjadi di Kota Haeseong bersama Eun Chae Ni. 

    Ha Won Do (Son Hyun Joo) tampak seperti orang yang berkepala dingin dan rasional, tetapi ia memiliki hasrat gelap di balik sifatnya itu. 

    Eun Chae Ni bersama Son Kyeong Hoon dan Kang Ro Bin, bertarung melawan penjahat yang mengancam kedamaian Kota Haeseong.

    Pemeran

    Park Eun Bin sebagai Eun Chae Ni

    Cha Eun Woo sebagai Lee Woon Jeong

    Kim Hae Sook sebagai Kim Jeon Bok

    Choi Dae Hoon sebagai Son Gyeong Hoon

    Im Sung Jae sebagai Kang Ro Bin

    Son Hyun Joo sebagai Ha Won Do

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    JAKARTA – Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November di Indonesia. Tanggal ini berbeda dengan negara-negara lain yang biasa merayakan Hari Ayah pada minggu ketiga bulan Juni. Hari Ayah muncul karena paguyuban Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di tahun 2014. Awalnya, PPIP mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo dalam rangka merayakan Hari Ibu. 

    Kemudian, suatu hal mengejutkan panitia ketika beberapa peserta menanyakan “Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Lalu PPIP mencari tahu dan menemukan belum ada yang mendeklarasi Hari Ayah di Indonesia. PPIP pun mendeklarasikan Peringatan Hari Ayah Nasional pada 12 November sekaligus bergabung dengan Hari Kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya’.

    Ada banyak materi mengenai cerita tentang ayah dan anak, termasuk industri perfilman yang banyak mengangkat isu ini. Selama ini, figur ibu selalu dikenal sosok yang menyayangi anak, tapi ada juga figur ayah yang berperan besar dalam perkembangan seorang anak. Tim VOI ingin memberikan rekomendasi film tentang hubungan ayah dan anak yang bisa Anda tonton di Hari Ayah Nasional.

    Like Father, Like Son – 2013

    Hirokazu Koreeda memang populer karena karyanya, Shoplifters menerima Palme d’Or di ajang Festival Film Cannes 2018 lalu. Film Shoplifters juga baru saja diumumkan menerima nominasi dalam Oscar 2019 untuk Foreign Language Film. Film yang mengangkat tentang keluarga miskin di Jepang itu meraih apresiasi sekaligus membawa Koreeda banyak dibicarakan. Tetapi, sebelum memproduksi Shoplifters, ada film Like Father, Like Son yang tidak kalah bagusnya.

    Ryota Nonomiya (Masaharu Fukuyama) adalah seorang pebisnis dengan hidup berkecukupan serta keluarga ideal. Suatu hari, Ryota menemukan fakta bahwa anak semata wayangnya tertukar dengan anak yang lahir di keluarga lain. Menjelang lima tahun, Ryota harus memutuskan apa tetap mengurus anak yang Ia urus atau anak kandungnya.

    Beautiful Boy – 2018

    Film besutan sutradara Felix van Groeningen ini mempertemukan aktor kawakan Steve Carell dengan aktor muda Timothée Chalamet sebagai duet ayah dan anak yang memiliki konflik. Berkat aktingnya yang kuat, Timothée Chalamet meraih banyak penghargaan termasuk Golden Globe dan Critis’ Choice Movie Awards. Film yang diproduseri oleh Brad Pitt ini bisa ditonton di Amazon Prime. 

    Nic Sheff (Timothée Chalamet) adalah seorang laki-laki muda yang kecanduan meth, salah satu jenis narkoba adiktif yang merusak kariernya. Setelah berpisah dengan istri pertamanya, David Sheff (Steve Carell) berusaha menyelamatkan kehidupan anaknya, Nic sebelum jatuh lebih dalam. Cerita nyata ini bergulir dengan hangat dan manis, apalagi cerita dari buku aslinya ditulis David Sheff atas perspektifnya memiliki anak yang kecanduan narkoba.

    Cargo – 2017

    Film yang beredar di Netflix memang wajib masuk rekomendasi film tentang ayah dan anak. Menariknya, film Cargo adalah debut kedua sutradara Ben Howling dan Yolanda Ramke. Masih bercerita soal ayah yang menyelamat anak, Cargo bisa Anda tonton lewat aplikasi streaming Netflix.

    Sebuah virus zombi mengerikan yang terjadi di kawasan pedesaan Australia membuat para penduduk hanya memiliki 48 jam untuk menyelamatkan diri. Andy (Martin Freeman) yang baru memiliki seorang bayi memutuskan mencari cara menemukan rumah baru demi menyelamatkan sang anak sebelum virus zombi menyerbunya.

    Searching – 2018

    Sempat menjadi omongan warganet, Searching juga perlu disebutkan sebagai bagian dari rekomendasi film. Debut Aneesh Chaganty itu patut diberi acungan jempol sebab plot yang berbeda dan proses kreatifnya membuat film Searching menarik untuk diikuti sejak menit pertama ceritanya bergulir.

    Ketika Margot (Michelle La) anak David (John Cho) menghilang secara misterius, David mencoba mencari keberadaan Margot. Margot dan David memiliki hubungan yang tidak dekat, maka itu ini menjadi ujian bagi David dalam mengetahui anaknya. Pencarian Margot membuka mata David tentang kehidupan Margot yang selama ini tidak pernah Ia bayangkan.

    The Wailing – 2016

    Film horor ini memang sepenuhnya memiliki cerita soal ilmu gaib yang terjadi, tetapi jangan lupakan seorang ayah yang menyayangi anaknya. Film buatan Na Hong-Jin ini memberikan sensasi seram dan pusing saat menontonnya. The Wailing berhasil meraih penghargaan di dalam negeri ginseng tersebut semacam Grand Bell Awards dan Blue Dragon Awards.

    Seorang kakek tua tinggal di desa yang ditempati Jong-Goo (Kwak Do-Won) membuat curiga warga desa lantaran sejak kehadiran si kakek membuat penyakit misterius menular. Jong-Goo yang awalnya tidak peduli menjadi penasaran karena anaknya Hyo-Jin (Kim Kwan Hee) bersikap aneh kepadanya. Jong-Goo yang bertugas sebagai polisi mulai mencari tahu penyakit Hyo-Jin demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Lovely Man – 2011

    Rasanya kurang afdol jika tidak menyebutkan film produksi Indonesia. Lovely Man mungkin menjadi salah satu film tentang ayah dan anak yang mengharukan. Performa Donny Damara dan Raihaanun perlu diapresiasi setinggi-tingginya. Menjadi sutradara, Teddy Soeriaatmadja menyulap cerita ini dengan manis.

    Cahaya (Raihaanun), seorang remaja yang tinggal di pesantren mencoba mencari ayahnya, Syaiful (Donny Damara) yang bekerja di kota Jakarta. Sudah lama tidak berjumpa, Cahaya menemukan ayahnya bekerja mencari uang dengan menjadi seorang waria menggunakan nama Ipuy. Kemudian, keduanya berjalan bersama dan mencoba mencari hubungan ayah dan anak yang telah lama hilang.

    Itu dia film-film tentang ayah dan anak dari berbagai mancanegara yang VOI rekomendasikan. Ada yang sudah Anda pernah tonton? Bagikan kepada kami ya!

  • ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-Film’ Kembali Tayang di Bioskop

    ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-Film’ Kembali Tayang di Bioskop

    Liputan6.com, Yogyakarta – Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JESEDEF) karya Yandy Laurens menjadi salah satu film layar lebar yang berhasil menarik perhatian banyak pencinta film Indonesia. Film ini juga berhasil memborong penghargaan bergengsi Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2024.

    JESEDEF pertama kali tayang di bioskop pada 30 November 2023. Film ini berhasil meraup total 651.074 penonton setelah 64 hari penayangan. Pada 29 Maret 2024, JESEDEF resmi tayang di Netflix.

    Setelah satu tahun sejak penayangannya pertama kali, JESEDEF pun bakal kembali hadir di bioskop. Kabar ini disampaikan oleh para sineas yang terlibat dalam proses produksi film ini, termasuk sang sutradara Yandy Laurens.

    “Terima kasih atas cinta dan dukungan yang luar biasa! Setelah perjalanan panjang, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film kini kembali hadir di layar lebar tiga hari lagi,” tulis Yandy dalam keterangan unggahan video di akun Instagram @yndlaurens.

    Yandy mengatakan, film ini adalah hasil kerja banyak hati dan tangan. Piala Citra yang didapatkan film ini merupakan penghargaan berharga bagi orang-orang di balik film ini yang tentunya patut dirayakan.

    “Yuk, tonton lagi atau ajak orang tersayang menikmati kisah Bagus dan Hana bersama. Karena cinta selalu lebih indah saat dirayakan bersama,” katanya.

    Rescreen atau penayangan kembali film ini di bioskop dijadwalkan setelah berhasil menyabet tujuh penghargaan dari total 11 nominasi FFI 2024. JESEDEF meraih Piala Citra untuk kategori nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Sheila Dara Aisha), Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Alex Abbad), Lagu Tema Terbaik (Donnie Maula – Bercinta Lewat Kata), Penulis Skenario Asli Terbaik (Yandy Laurens), Pemeran Utama Pria Terbaik (Ringgo Agus Rahman), Pemeran Utama Perempuan Terbaik (Nirina Zubir), dan Film Panjang Terbaik.

    Menariknya, kemenangan empat pemeran dari satu film yang sama merupakan yang pertama kali terjadi di sepanjang sejarah FFI. Piala ini sekaligus menjadi yang pertama bagi Ringgo Agus Rahman di sepanjang kariernya sebagai aktor. Total, ini merupakan nominasi kelima yang ia dapatkan.

    Sementara untuk Nirina Zubir, Piala Citra FFI 2024 merupakan piala keduanya setelah 18 tahun. Ia terakhir kali menyabet Piala Citra lewat film Heart (2006).

    Kali ini, cerita dalam film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film bakal kembali bisa dinikmati di layar lebar. JESEDEF bakal kembali tayang di bioskop tiga hari lagi.

    Penulis: Resla