Perusahaan: Netflix

  • Salfok, Penampakan Kameramen Bocor dalam Adegan Squid Game 2 Bikin Geger Netizen

    Salfok, Penampakan Kameramen Bocor dalam Adegan Squid Game 2 Bikin Geger Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Serial Netflix Squid Game 2 sukses dan mendapatkan perhatian luas di hampir seluruh dunia. Selain itu, ketenaran serial ini membuat beberapa penonton menangkap penampakan kameramen yang tidak sengaja bocor dalam salah satu adegan. 

    Sebuah video yang beredar di media sosial (medsos) memperlihatkan seorang kameramen yang muncul dalam frame dalam episode terakhir Squid Game 2.

    Saat adegan tembak-tembakan antara peserta Squid Game dan para penjaga berbaju pink, sang kameramen terlihat jelas berada di antara tangga yang dekat dengan tempat tidur peserta.

    Meskipun hanya terlihat sesaat, tetapi penonton Squid Game 2 sangat jeli dan dengan cepat menyadari kehadiran kameramen yang tidak sengaja bocor.

    Penampakan kameramen yang bocor dalam adegan tembak-tembakan di episode akhir Squid Game 2 itu tersebut langsung viral, serta menimbulkan berbagai reaksi dari netizen.

    “Orang-orang kok matanya pada jeli ya? Aku aja yang nonton translate-nya aja pusing,” kata @st****.

    “Kali ini kameramen enggak selamat,” ujar @han****.

    “Lama-lama Squid Game kayak film azab. Kameramennya kelihatan,” tulis @han****.

    Meskipun kameramen bocor dalam salah satu adegan, Squid Game 2 berhasil mencatatkan rekor baru di Netflix. Dalam tiga hari pertama tayangnya, serial ini telah ditonton lebih dari 68 juta kali, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Wednesday dengan 50,1 juta penonton dalam satu minggu.

  • Unleashed, Asyik Tapi Kurang Unik

    Unleashed, Asyik Tapi Kurang Unik

    Jakarta

    Bukan tanpa alasan game ini akhirnya bisa hadir di Android dan iOS. Berangkat dari kesuksesan Squid Game Season 1, sepertinya Netflix menemukan cara untuk mengikat ketertarikan orang-orang terhadap seri orginalnya.

    Mereka memutuskan membuat versi game-nya, yang dirilis berdekatan dengan jadwal peluncuran Squid Game Season 2. Sebelum resmi menyambangi gamer, layanan streaming ini sempat memperkenalkannya ke publik dalam ajang penghargaan bertajuk The Game Awards 2024.

    Dari situ terungkap, kalau Squid Game: Unleashed hadir pada 17 Desember 2024. Lalu informasi lain yang diberikan ialah tanggal penayangan Squid Game Season 2 pada 26 Desember 2024.

    Dari pengumuman itu juga, mekanisme permainan Squid Game: Unleashed terungkap. Tentu konsepnya tidak jauh berbeda dengan sederet tantangan yang ada di filmnya. Gamer akan merasakan bagaimana serunya Red Light Green Light atau jenis permainan lainnya seperti Glass Stepping Stone.

    Apabila mengingat versi filmnya, dua permainan tersebut memang sama-sama mengerikan. Sebab hukumannya berhubungan dengan nyawa.

    Terlepas dari hadiahnya yang begitu menggiurkan, tapi pemain tak bisa kabur dari bayang-bayang kematian. Jika gagal dalam permainan, maka pemain akan tewas dan hadiah pun lepas.

    Lantas apakah versi game-nya semenegangkan itu? Berikut review singkat Squid Game: Unleashed, yang mana harus diakui kalau gameplay-nya asyik tapi di satu sisi kurang unik.

    Review Squid Game: Unleashed

    Sangat disayangkan premis game ini tidak ada. Sepertinya Netflix berpikir, sebagian pemainnya sudah paham betul bagaimana gameplay yang akan disajikan. Mentang-mentang filmnya populer, mereka mengesampingkan alur cerita, padahal itu bisa membuat game-nya luar biasa.

    Entah apa tujuan sebenarnya, tapi mengingat awal mula kemunculan Squid Game: Unleashed berasal dari ketenaran filmnya, tentu ini membuatnya tampak aneh aja. Mungkin karena ditawarkan sebagai game online, maka fokusnya hanya kepada tantangan di dalam permainan, untuk memberikan pengalaman bermain yang seru bersama teman.

    Jadi bagi yang belum tahu, selain dapat bermain online dengan orang lain, Netflix memberikan akses ke mode party, yang bisa diisi oleh teman-teman terdekat. Di sini gamer berkesempatan bergabung dengan party orang lain atau membuat party sendiri.

    Minimal pemain di dalam party ini sebanyak delapan orang. Sementara jumlah maksimalnya ialah 32 orang.

    Namun setelah bermain game ini cukup lama, ternyata biasa aja. Tidak ada keunikan di dalamnya.

    Apalagi bila kalian sebelumnya sering memainkan Fall Guys atau Stumble Guys. Pasti akan merasa ini seperti tiruan keduanya, tapi dibungkus dengan tantangan berbeda.

    Squid Game: Unleashed juga bisa dibilang terlalu sederhana. Ada beberapa elemen yang terlupakan atau entah memang sengaja ditiadakan. Contohnya seperti ketidakhadiran avatar, lalu momen pemain bisa berkeliling di lobby sebelum masuk ke pertandingan. Sebagai gambaran, untuk momen berkeliling di lobby ini bisa melihat bentuk simpelnya di Among Us atau yang lebih advance di game PUBG Mobile.

    Cuma kembali lagi, itu semua keputusan pengembang. Asumsinya sih karena memang mau fokus aja ke gameplay, dibandingkan mengguyur beragam fitur yang kemungkinan memberatkan game-nya.

    Terkait grafik oke-oke aja. Sebab setiap pengembang punya art style-nya masing-masing. Meskipun visualnya tidak bisa disandingkan dengan game mobile AAA, tentunya ini sudah lebih dari cukup bila yang kalian kejar hanya kesenangan semata.

    Sebenarnya tidak banyak yang kurang dari game ini, karena secara keseluruhan Squid Game: Unleashed merupakan game yang begitu menyenangkan. Pengembang juga memberikan pilihan karakter yang beragam. jadi tak hanya satu atau dua karakter saja yang bisa digunakan.

    Lalu setiap karakter bisa dikustomisasi di bagian outfit, ekspresi, dan emot yang bisa dimunculkan ketika bermain. Selain itu, salah satu yang bikin game ini asyik adalah kemampuan untuk menghajar pemain lain di dalam pertandingan. Gamer bisa memukul orang lain dengan tongkat baseball, menusuk menggunakan pisau, melempar bola, hingga melompat lebih tinggi memanfaatkan pogo stick.

    Paling setidaknya di sini pengembang mau menambahkan mode story, fitur voice chat, pemain di dalam pertandingan, dan jumlah stage. Jadi pemain yang berkontribusi di dalam pertandingan bisa lebih dari 32 orang, dan permainannya tidak cepat selesai biar lebih menantang.

    Sementara ini, setiap kalian bermain, total ada tiga stage yang diberikan. Nah setiap stage hanya butuh menghabiskan beberapa menit untuk menyelesaikannya. Mungkin pihak pengembang dapat memperbanyaknya menjadi lima atau tujuh stage.

    Kesimpulannya ialah Squid Game: Unleashed patut dicoba. Lantaran mau bagaimanapun, game multiplayer battle royale online seperti ini banyak peminatnya dan sanggup memberikan keseruan dari mekanisme di dalamnya.

    Serius, game ini sangat menghibur. Kalian harus memainkannya, karena Squid Game: Unleashed mampu mengobati rasa rindu kalian yang kemarin sempat digantungkan oleh Squid Game Season 2.

    (hps/fay)

  • Pengakuan Miliarder Terobsesi Hidup Abadi, Ini Ritualnya Agar Tak Menua

    Pengakuan Miliarder Terobsesi Hidup Abadi, Ini Ritualnya Agar Tak Menua

    Jakarta

    Bryan Johnson, miliarder di Amerika Serikat berusia 47 tahun dikenal dengan obsesinya agar bisa hidup lebih lama. Rutinitas hariannya agar hidup abadi juga disorot karena melibatkan putranya, Talmage, yang berusia 19 tahun.

    Keduanya, yang banyak dipuji karena tampak seperti saudara, sempat bikin heboh saat mengumumkan mereka menjalani “pertukaran plasma multigenerasi pertama di dunia,” bersama dengan ayah Johnson, yang kini berusia 71 tahun, untuk mencoba tetap awet muda.

    Setelah merilis dokumenter Netflix barunya, “Don’t Die: The Man Who Wants to Live Forever,” Johnson berbicara tentang rutinitas hariannya agar bisa hidup lebih lama dan tidak menua.

    Dalam dokumenter tersebut, Johnson dan Talmage bangun pukul 5 pagi, makan “makanan terakhir mereka hari itu,” kombinasi sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan beri, pada siang hari dan tidur pada pukul 8:30 malam.

    “Saat saya tidur pukul 8:30 malam, pencernaan utama telah selesai dan detak jantung saya saat istirahat sekitar 47-49 bpm,” kata Johnson.

    “Jika saya makan di sore hari, detak jantung saya saat istirahat akan berada di antara 55-58 bpm karena tubuh saya masih mencerna makanan dan itu akan mengurangi kualitas tidur saya hingga ~30%,” tambah dia.

    Ia mengatakan bahwa ia mampu mencapai “tidur yang sempurna” sebagian dengan melakukan ritual menenangkan diri di malam hari dan mengurangi aktivitas larut malam. Ia juga tidak mengonsumsi kafein atau alkohol.

    Tidak mengherankan bahwa ayah dan anak itu mengonsumsi suplemen lengkap yang diberi nama Johnson’s Blueprint. Protokol hidup awet muda Johnson yang berat meliputi metformin untuk pengaturan glukosa darah dan proferrin untuk produksi zat besi dan sel darah merah.

    Ia juga menjalani diet vegan. Sehari-harinya, dia dan putranya biasanya mengonsumsi 2.250 kalori sehari, 130 gram protein, 206 karbohidrat, dan 101 gram lemak.

    Sarapannya berupa campuran protein dengan kakao, minyak zaitun murni, dan susu kacang macadamia, sementara makan siang pukul 9 pagi berupa semangkuk sayuran super.

    Duo yang gemar berolahraga ini melakukan latihan 60 menit setiap hari yang memadukan kekuatan, kardio, fleksibilitas, dan keseimbangan. Pushup terbalik, pull-up, squat, bicep curl, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT) selama 10 menit termasuk dalam latihan yang dijadwalkan. Dan terakhir, keduanya melakukan “latihan yang terfokus”.

    Ketika ditanya tentang dokumenter tentang hubungannya dengan Talmage, Johnson mengatakan bahwa, “Talmage memandang saya sebagai dirinya di masa depan, dan saya memandang Talmage sebagai diri saya yang dulu.”

    (kna/kna)

  • Squid Game 2 Ditonton 126,2 Juta Kali dalam 11 Hari, Cetak Sejarah!

    Squid Game 2 Ditonton 126,2 Juta Kali dalam 11 Hari, Cetak Sejarah!

    Jakarta

    Squid Game 2 ditonton hingga 126,2 juta kali dalam 11 hari di Netflix. Angka ini mencetak rekor untuk jumlah penonton terbanyak dalam kurun waktu tersebut. Dalam empat hari, Squid Game Season 2 meraup 68 juta penonton.

    Dari ‘Top 10 Non-English Show Overview’, Squid Game: Season 2 ada di angka 58,2 juta views minggu ini. Serial ini dikejar dengan series terdahulunya, Squid Game: Season 1 dengan 13,6 juta penonton minggu ini.

    Squid Game: Season 1 meraih 265,2 juta penonton pada 91 hari penayangan perdananya. Tapi, sepertinya Squid Game: Season 2 bakal lebih tinggi lagi pencapaiannya. Bahkan, series ini menjadi #1 show di 91 negara termasuk negara-negara Asia seperti Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Bahrain, India, Jepang, sampai Arab Saudi.

    INSERT IMAGE ‘Top 10 Non-English Show Overview’, Squid Game: Season 2. Foto: Netflix

    Di Indonesia, 10 besar show paling banyak ditonton pun juga series dari Hwang Dong-hyuk. Squid Game 2 menduduki posisi 10 besar dalam dua minggu terakhir.

    Di posisi kedua, ada When the Phone Rings yang masuk 10 besar dalam tujuh minggu terakhir. Nah, baru, di posisi ke-3 ada Squid Game 1 yang masuk 10 besar bahkan dalam 13 minggu terakhir.

    Selain series dari luar, serial Indonesia yang juga banyak ditonton adalah Pay Later: Season 1 yang dimainkan oleh Amanda Manopo hingga Fajar Sad Boy. Series ini masuk 10 besar selama 17 minggu.

    ‘Top 10 Shows in Indonesia’, ada Pay Later. Foto: Netflix

    Squid Game tayang perdana pada tahun 2021, memperkenalkan penonton pada kompetisi mematikan yang memikat pemain dengan janji hadiah uang tunai sebesar 45,6 miliar won. Seong Gi-hun (Lee Jung-jae), memasuki permainan dan dimanipulasi oleh kekuatan di luar pemahamannya.

    Salah satu dalang tersebut adalah Front Man (Lee Byung-hun), sosok misterius yang membantu mengelola permainan. Squid Game 2 baru dimulai tiga tahun setelah musim pertama dan membahas bagaimana Gi-hun berusaha mengakhiri permainan Squid Game untuk selama-lamanya.

    (ask/ask)

  • Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Viral di TikTok, Squid Game Konon Terinspirasi Kisah Nyata di Korea

    Jakarta

    Viral di TikTok bahwa series Netflix Squid Game terinspirasi dari kisah nyata di Korea Selatan pada 1986, Brothers’ Home. Netizen mengungkap sejumlah kesamaan antara keduanya. Salah satu akun yang mengatakan membagikan konsep ini ada podcast Jumpers Jump di YouTube.

    Kemudian, cuplikan video soal ini langsung diunggah ulang oleh banyak akun, termasuk di TikTok, @soupclipsz. Potongan video itu telah disaksikan lebih dari 3,2 juta kali.

    “Squid Game sebenarnya terinspirasi dari kisah nyata dan ini disensor di mana pun. Dan hanya ada satu orang yang bicarakan soal ini makanya ini jadi… ya. Jadi, itu disebut ‘Brother’s Home’,” ujar Gavin Ruta.

    [Gambas:Youtube]

    Lantas, seperti apa kasus dari ‘Brothers’ Home’?

    Melansir BBC, pada suatu hari tahun 1984, seorang anak kecil bernama Han Jong-sun berusia 8 tahun sedang menemani ayahnya ke kota. Ada juga saudara perempuannya yang ikut.

    Ayahnya sangat sibuk di sana, sehingga memutuskan meninggalkan anak-anaknya ke petugas polisi agar aman, namun ternyata itu keputusan yang salah. Han dan saudarinya diculik lalu dipaksa masuk ke dalam bus.

    “Sebuah bus berhenti di depan kantor polisi dan kami dipaksa masuk ke dalam bus,” kenang Han lebih dari 30 tahun kemudian.

    “Kamu tidak tahu ke mana kami dibawa. ‘Ayah meminta kami tunggu di sini! Ayah akan datang!’ kami menangis dan tersedu-sedu. Mereka mulai memukuli kami dan berkata kami terlalu berisik,” lanjutnya.

    Ke mana Han dan saudarinya diculik?

    Tanpa dia ketahui, bus itu membawa mereka ke Hyungje Bokjiwon, sebuah fasilitas swasta yang secara resmi merupakan pusat pembinaan masyarakat. Namun pada kenyataannya, menurut mereka yang selamat, itu adalah pusat penahanan brutal yang menyiksa ribuan orang.

    Menurut kesaksian dan bukti yang dikumpulkan dari lokasi tersebut, para tahanan mengatakan mereka digunakan sebagai budak di lokasi konstruksi, pertanian, dan pabrik selama tahun 1970 hingga 1980-an. Mereka juga dikabarkan mengalami penyiksaan dan ruda paksa. Ratusan orang meninggal dalam kondisi yang tidak manusiawi.

    Han dan saudara perempuannya ditahan di sana selama tiga setengah tahun. Akan tetapi, keadaan mencekam di sana mengubah seluruh kehidupan termasuk memengaruhi kesehatan mental mereka.

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game? >>>

    Mengapa Brothers’ Home disebut mirip Squid Game?

    Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Pertama, mereka disiksa. Bukan dengan memainkan permainan anak-anak, melainkan anak-anak justru dipaksa meninggalkan masa muda mereka untuk bermain dan belajar. Anak yang ditahan di sana tak jauh berbeda dengan orang dewasa yang ditangkap, mereka juga harus bekerja.

    Dari kesaksian korban, para korban tahanan diatur untuk menggunakan baju training berwarna biru dan sepatu karet. Mereka juga diberikan hanya sepotong celana dalam nilon.

    “Saya jarang punya kesempatan untuk mandi. Kutu ada di sekujur tubuh saya. Kami makan ikan busuk dan nasi jelai yang bau setiap hari, benar-benar setiap hari. Hampir semua penghuni kekurangan gizi,” kisah Choi Seung-woo yang ditahan waktu umur 13 tahun.

    “Empat orang tidur secara zig-zag di tempat tidur kecil. Pemerkosaan terjadi setiap malam di sudut asrama,” tuturnya.

    Tak ada yang dapat kabur dari sana, semua karena ‘petugas’ sangat kasar dan memaksa mereka terus bekerja. Meski begitu, sebenarnya orang tua dari anak-anak yang diculik itu melapor ke kepolisian, tapi tidak diacuhkan.

    Pada 1980-an, akhirnya rumor beredar di Busan. Rumor itu menyebut orang-orang dikurung, disiksa sampai mati, oleh tempat ‘kesejahteraan masyarakat’.

    Yakin bahwa anak-anaknya diculik dan dijebak di fasilitas itu, ayah Choi mengetuk pintu Hyungje Bokjiwon. Protesnya membuat para pengelola pusat membebaskan kedua bersaudara itu pada tahun 1986.

    Setahun kemudian, Park In-guen, yang mengelola Hyungje Bokjiwon, ditangkap. Pusat itu pada akhirnya ditutup. Setelah itu diketahui alasan penculikan itu. Konon, seluruh negeri dilanda euforia menjelang Asian Games 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Karena itu, pemerintah mulai memacu upaya-upaya membangun kembali citra negara itu, termasuk menyingkirkan orang-orang yang dianggap ‘merusak pemandangan’ di jalanan kota.

    Tidak (akan) berakhir indah

    Anak-anak dipaksa turun dan disembunyikan di Brothers’ Home. Foto: Dok. asli via Bored Panda

    Walaupun neraka dunia itu sudah ditutup, trauma yang dialami para korban dan keluarga masih berlangsung. Han kehilangan kontak dengan saudara perempuannya dan ayahnya, yang kemudian hanya berujung pada kabar menyedihkan lainnya. Pada tahun 2007, ia mendapati keluarga yang dia cari-cari itu telah dirawat di rumah sakit karena trauma mental yang dialami selama bertahun-tahun di pusat tersebut.

    Walau begitu, tidak seorang pun pernah dimintai pertanggungjawaban atas kematian para korban jiwa yang diperkirakan mencapai 500 orang. Tak ada juga dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.

    Park pun cuma dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara, dengan alasan penggelapan subsidi negara. Ia meninggal karena usia pada tahun 2016.

    Dua tahun kemudian, jaksa yang memimpin penyelidikan awal terhadap Hyungje Bokjiwon mengakui bahwa ada tekanan eksternal oleh pemerintah militer untuk menghentikan penyelidikan. Bahkan, pihak tersebut menuntut hukuman yang lebih ringan bagi Park.

    Pada tahun yang sama, jaksa agung saat itu, Moon Moo-il secara resmi meminta maaf atas kegagalan awal dan meminta Mahkamah Agung meninjau putusan terhadap Park.

    Han sendiri tidak pernah putus asa akan penyelidikan yang seharusnya. Ia berunjuk rasa di depan majelis nasional Korea Selatan sejak tahun 2012, menuntut penyelidikan negara terhadap Hyungje Bokjiwon. Choi bergabung dengannya pada tahun 2013.

    Choi masih menghadiri sesi psikoterapi secara teratur.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Netflix Rilis Poster Squid Game 3 yang Bakal Tayang Tahun Ini”
    [Gambas:Video 20detik]
    (ask/ask)

  • Yes! Pengguna QRIS Tak Kena PPN 12%

    Yes! Pengguna QRIS Tak Kena PPN 12%

    Manado: Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko menegaskan bagi pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tidak akan dikenakan penaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
     
    “Masyarakat pengguna QRIS tidak perlu khawatir, karena tidak akan dikenakan PPN 12 persen,” tegas Andry dikutip dari Antara, Selasa, 8 Januari 2025.
     
    Dia mengatakan, BI menegaskan PPN menjadi 12 persen ini akan dikenakan kepada barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen. Artinya, bukan dikenakan atas transaksi yang digunakan konsumen seperti menggunakan QRIS atau transaksi nontunai lainnya.
     
    “PPN yang dikenakan ke konsumen hanya PPN barang/jasa yang dibeli dan tidak dikenakan PPN atas transaksi menggunakan QRIS ataupun pembayaran nontunai lainnya,” jelasnya.
     
    Sementara pengenaan PPN untuk jasa sistem pembayaran, hanya dihitung dari biaya layanan (service fee) yang dikenakan oleh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) kepada merchant, termasuk merchant discount rate (MDR).
     
    “PPN ini tidak dikenakan kepada konsumen, sebagaimana yang sudah berlaku selama ini,” tutur dia.
     

     

    Pemberlakuan PPN 12%
     
    Adapun, tarif PPN 12 persen berlaku mulai 1 Januari 2025. Kenaikan tarif tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
     
    Berdasarkan Pasal 4A UU HPP, jenis barang yang tidak dikenai PPN, yaitu barang tertentu dalam kelompok barang seperti makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman, baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak.
     
    Termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering, yang merupakan objek pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah.
     
    Beberapa contoh barang yang terkena PPN adalah tas, pakaian, sepatu, produk otomotif, alat elektronik, pulsa telekomunikasi, perkakas, produk kecantikan, hingga kosmetik. Selain itu, jasa layanan streaming musik dan film juga menjadi target pengenaan PPN, seperti Spotify dan Netflix.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Trafik Internet XL Axiata Naik 19 Persen di Libur Nataru, Dipicu Aktivitas Streaming Tinggi – Page 3

    Trafik Internet XL Axiata Naik 19 Persen di Libur Nataru, Dipicu Aktivitas Streaming Tinggi – Page 3

     

    Untuk layanan trafik streaming mengalami peningkatan sebesar 28 persen dibandingkan trafik pada hari normal. Adapun trafik gim meningkat 49 persen dibanding hari normal.

    Deretan aplikasi media sosial membuat trafik juga meningkat dengan sejumlah aplikasi populer, yakni Facebook 6 naik persen, Instagram naik 20 persen, YouTube naik 18 persen, TikTok naik 31 persen, dan WhatsApp naik 11 persen.

    Layanan streaming musk mengalami kenaikan 21 persen dari normal. Untuk gim, trafik tertinggi ada di FreeFire 105 persen, Roblox naik 88 persen, Mobile Legends naik 22 persen.

    Layanan streaming film Vidio naik 137 persen, Viu naik 106 persen, dan Netflix naik 98 persen.

    Trafik ke layanan maps juga meningkat, mulai dari Waze GPS yang naik 24 persen, Google Maps naik 18 persen, dan Apple Map sama dengan hari normal.

     

  • Sinopsis Drakor ‘When the Stars Gossip’, Drama Baru Lee Min Ho dan Gong Hyo Jin

    Sinopsis Drakor ‘When the Stars Gossip’, Drama Baru Lee Min Ho dan Gong Hyo Jin

    Melansir dari beberapa sumber berikut ini fakta menarik drama When the Stars Gossip:

    1. Produksi setara tiga drama

    Sang sutradara, Park Shin Woo menyampaikan drama ini memiliki skala produksi setara dengan mengerjakan tiga drama sekaligus. Pasalnya drama ini menggunakan latar luar angkasa dengan efek visual yang canggih.

    Selain itu, drama ini digarap dengan sangat ambisius untuk memberikan pengalaman sinematik yang berkesan dan luar biasa untuk para penontonnya.

    2. Genre unik

    When the Stars Gossip mengusung genre drama yang cukup unik dari drama pada umumnya. Drama ini mengangkat genre Sci-Fi, romansa, dan komedi sehingga ceritanya dinilai menarik untuk ditonton.

    3. Tayang di Netflix

    Drama ini digarap oleh tvN dan mempunyai sekitar 16 episode dengan jadwal tayang setiap hari Sabtu dan Minggu. Kemudian menjadi tayangan pembuka tahun baru dan bisa disaksikan melalui platform streaming Netflix.

    4. Kolaborasi aktor ternama

    When the Stars Gossip menggaet dua bintang ternama asal Korea Selatan yaitu Lee Min Ho dan Gong Hyo Jin. Kolaborasi keduanya cukup dinantikan para penggemar dan berhasil mencuri perhatian sejak pertama kali kabar drama ini diumumkan.

    5. Reuni Gong Hyo Jin dan sang penulis

    Drama ini ditulis oleh Seo Sook Hyang dan menjadi reuni antara Gong Hyo Jin dan sang penulis. Pasalnya keduanya pernah berkolaborasi dalam drama hits Pasta dan Jealousy Incarnate.

  • Menjajal Pop Icon Keys dari Logitech, Keyboard yang Banyak Shortcut

    Menjajal Pop Icon Keys dari Logitech, Keyboard yang Banyak Shortcut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Logitech meluncurkan keyboard Pop Icon Keys pada Oktober 2024. Keyboard yang hadir dalam empat varian warna ini dibanderol dengan harga Rp1,199 juta.

    CNNIndonesia.com berkesempatan menjajal pengalaman mengetik dengan keyboard ini. Unit yang mendarat di meja Redaksi adalah varian warna grafit (hitam) dan hijau.

    Bagaimana sensasi menggunakan keyboard ini?

    Dibandingkan dengan tiga varian lainnya, varian grafit dan hitam ini tampak tidak terlalu mencolok, kecuali empat tombol Action Keys di bagian kanan.

    Secara desain, Pop Icon Keys terlihat cukup minimalis dan dengan sudut melengkung di keempat sisinya. Desain sudut melengkung ini juga digunakan Logitech pada keycaps-nya.

    Pengalaman mengetik di keyboard ini cukup menyenangkan. Meski menggunakan switch membran, keycaps-nya tidak terasa lembek ketika ditekan.

    Pop Icon Keyboard berukuran 32,45 x 13,69 x 2,2 cm dengan berat (termasuk 2 baterai AAA) sekitar 530 gram. Ukuran dan bobot tersebut membuat keyboard ini cukup compact untuk dibawa bepergian.

    Logitech menyebut keyboard ini dibuat dari plastik daur ulang dengan persentase yang berbeda-beda sesuai variannya. Varian yang grafit dan hijau ini sendiri dibuat dari 70 persen bahan Post Consumer Recycled (PCR).

    Keyboard ini bisa terhubung dengan tiga perangkat multi-OS dengan tombol Easy-Switch untuk memudahkan perpindahan koneksi antar perangkat.

    Bagian paling menarik dari keyboard ini adalah empat Action Keys yang dimilikinya. Empat tombol ini bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan pengguna.

    Untuk melakukan kustomisasi, pengguna terlebih dulu harus menginstall aplikasi Logi Option+ di perangkat komputer.

    Setelah menginstall, kita hanya perlu klik pada gambar Pop Icon Keys dan memilih fungsi yang diinginkan.

    Logitech juga memberikan opsi Smart Actions untuk melakukan sederet perintah hanya dengan satu tombol. Misalnya, kita ingin membuka beberapa aplikasi sekaligus hanya dengan tombol Action Keys.

    Logitech juga memberikan beberapa template untuk Smart Action, seperti Work Mode yang mengarahkan pengguna ke browser, email, dan office suite; Meeting Mode yang akan membuka aplikasi Zoom dan Notepad; hingga Netflix Break yang akan membuka platform streaming Netflix dari browser.

    Pengguna juga bisa melakukan kustomisasi pada Smart Action tersebut sesuai kebutuhan.

    Selain Smart Action, tombol tersebut bisa juga melakukan fungsi satuan, mulai dari membuka ChatGPT, membuka laman emoji, hingga melakukan shutdown.

    Saya sendiri menggunakan Action Keys untuk membuka ChatGPT, membuka Open AI Prompt Builder, dan bergeser antar desktop.

    Open AI Prompt Builder memiliki ‘resep’ yang memudahkan saya untuk membuat prompt di ChatGPT. Resep tersebut merupakan template untuk prompt yang akan kerap digunakan, seperti ringkasan, parafrasa, atau menjawab pesan.

    Tak hanya Action Keys, semua tombol fungsi (selain tombol koneksi) juga bisa diubah fungsinya sesuai keinginan pengguna. Jika tak diubah, tombol-tombol tersebut akan bekerja sesuai fungsi asalnya.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hyun-ju dalam Squid Game 2, Peran Favorit yang Diperankan Park Sung-hoon

    Hyun-ju dalam Squid Game 2, Peran Favorit yang Diperankan Park Sung-hoon

    Jakarta, Beritasatu.com – Serial Squid Game yang tayang di Netflix kembali hadir dengan nuansa yang segar di musim terbarunya. Dalam Squid Game 2 menyuguhkan cerita dan karakter yang lebih menarik. Salah satunya adalah Hyun-ju yang diperankan oleh aktor berbakat Park Sung-hoon.

    Hyun-ju hadir dalam Squid Game 2, ia merupakan karakter transgender yang dikenal sebagai Pemain 120 dalam permainan mengerikan ini.

    Hyun-ju digambarkan sebagai sosok yang tangguh dan dapat diandalkan. Ia mengikuti permainan untuk mengumpulkan uang guna membiayai operasi afirmasi gendernya, demi mencapai impian untuk mengubah dirinya yang sejati.

    Sebelum memulai transisinya, Hyun-ju pernah bertugas sebagai sersan kelas satu di pasukan khusus Korea Selatan. Namun, pilihan untuk hidup sesuai dengan identitas gendernya membuatnya kehilangan pekerjaan dan ditinggalkan oleh banyak teman.

    Meski menghadapi berbagai kesulitan, Hyun-ju tetap teguh pada prinsipnya. Keputusan ini terlihat jelas ketika ia memilih untuk melanjutkan permainan meskipun keputusan tersebut tidak sejalan dengan keinginan kelompok saat pemungutan suara.

    Aktor Korea Selatan Park Sung-hoon – (Istimewa/Istimewa)

    Keberanian dan tekad Park Sung-hoon atau Hyun-ju dalam perjuangannya untuk bertahan menghadapi tantangan yang begitu besar, mendapat apresiasi dari penonton Squid Game 2.

    Namun, meskipun Hyun-ju mengaku sebagai seorang transgender, beberapa netizen berpendapat ini mungkin merupakan taktik untuk menjadi mata-mata dalam permainan sehingga dirinya memberikan diri bergabung dalam Squid Game 2.

    Hal ini terlihat ketika Hyun-ju berani untuk membantu mengungkap identitas para pelaku yang berada di balik permainan, meskipun hal tersebut mengorbankan banyak nyawa. 

    Hyun-ju yang diperankan oleh aktor berbakat Park Sung-Hoon dalam Squid Game 2. – (Istimewa/Istimewa)

    Menariknya lagi, juga mahir dalam menggunakan senjata dan menguasai medan pertempuran, mengingat latar belakangnya sebagai mantan sersan pasukan khusus di Korea Selatan.

    “Sung-hoon, jaya, jaya, jaya,” kata @van****.

    “Suka sama cara nembaknya dia, headshot terus,” ujar @iv****.

    “Ada teori yang bilang kalau dia ini anggota FBI. Sengaja dikirim buat menyelidiki permainan ini,” tulis @han****.

    Dengan semua ini, muncul pertanyaan, apakah Park Sung-hoon yang berperan sebagai Hyun-ju akan menjadi salah satu pemain yang bertahan hidup dalam permainan Squid Game?