Perusahaan: Netflix

  • Apa yang Spesial di Berlinale 2025? – Halaman all

    Apa yang Spesial di Berlinale 2025? – Halaman all

    Festival Film Internasional Berlinale ke-75 berlangsung dari tanggal 13 hingga 23 Februari 2025 dengan menampilkan hampir 250 film. Festival dimulai pada hari Kamis dengan pemutaran perdana “The Light”, karya Tom Tykwer. Sineas Jerman di balik film “Run Lola Run” (1998) dan serial “Babylon Berlin” ini kembali dengan film drama yang dibintangi oleh Lars Eidinger dan Nicolette Krebitz. Film ini menggambarkan sebuah keluarga kelas menengah yang kehidupannya berubah setelah seorang pembantu rumah tangga dari Suriah memasuki kehidupan mereka.

    Dalam acara pembukaan, aktris Inggris, Tilda Swinton, menerima penghargaan Honorary Golden Bear, penghargaan Beruang Emas Kehormatan tersebut diberikan untuk dedikasi dan pengabdian seumur hidup aktris tersebut di industri perfilman. Aktris asal Skotlandia ini rutin menghadiri Berlinale selama bertahun-tahun, baik sebagai ketua juri di tahun 2009 maupun mendampingi film-filmnya. Sejauh ini 26 filmnya telah ditayangkan pada festival film tersebut.

    Edward Berger akan menyampaikan pidato pada malam penghargaan tersebut. Sutradara yang dinominasikan Oscar untuk film “Conclave” dan “All Quiet on the Western Front” itu kini sedang menggarap film produksi Netflix yang dibintangi oleh Swinton, berjudul “The Ballad of a Small Player.”

    Juri internasional juga akan diperkenalkan pada upacara pembukaan Berlinale. Sutradara Amerika Serikat, Todd Haynes (Film “Carol,” “I’m Not There”) akan menjadi ketua juri internasional.

    Rekan-rekan juri adalah artis Cina, Fan Bingbing, sutradara dan aktor Jerman, Maria Schrader, sutradara Maroko-Prancis, Nabil Ayouch, desainer kostum Jerman Bina Daigeler, sutradara Argentina, Rodrigo Moreno, serta kritikus film dan pembawa acara podcast AS, Amy Nicholson.

    Tujuh anggota juri akan memilih pemenang Beruang Emas dan Perak tahun ini, yang penganugrahannya akan dilakukan pada tanggal 22 Februari.

    Sorotan kompetisi

    Keseluruhan program menampilkan hampir 250 film yang terbagi dalam beberapa kategori. Kompetisi utama Berlinale terdiri dari 19 karya film, yang mewakili 26 negara.

    ‘Mantan’ Pemenang Berlinale 2021 kembali mengikuti kompetisi adalah sineas Rumania, Radu Jude, yang mempersembahkan “Kontinental ’25.” Empat tahun lalu, Radu Jude memenangkan Beruang Emas melalui film “Bad Luck Banging atau Loony Porn.” Sutradara Korea, Hong Sang-soo, yang telah mengoleksi beberapa penghargaan Silver Bears beberapa tahun terakhir, kembali dengan film “What Does that Nature Say to You.”

    Dua film Tiongkok, “Girls on Wire,” yang disutradarai oleh Vivian Qu, dan ‘Living the Land,’ yang disutradarai oleh Huo Meng membuat debut dunia mereka lewat kompetisi ini.

    Ada juga produksi film bersama antar negara Jerman, Kanada, Italia, Palestina, Qatar, Yordania dan Arab Saudi – yakni film “Yunan” karya Ameer Fakher Eldin dan dibintangi oleh komedian Lebanon, Georges Khabbaz, dan aktris legendaris Jerman, Hanna Schygulla, yang terkenal dengan filmnya bersama sutradara Rainer Werner Fassbinder.

    Hanya ada satu film dokumenter dalam kompetisi utama, “Timestamp,” karya Kateryna Gornostai. Film ini memberikan wawasan tentang kehidupan sekolah di Ukraina setelah invasi Rusia ke negara tersebut.

    Bintang film yang akan menghadiri di festival ini

    Film-film kompetisi akan menghadirkan para selebriti di Berlin: “Blue Moon” karya Richard Linklater, yang dibintangi oleh Ethan Hawke, Margaret Qualley, dan Andrew Scott. Sineas Amerika Serikat ini pernah memenangkan penghargaan Silver Bear untuk sutradara terbaik untuk film “Before Sunrise” (1995) dan “Boyhood” (2014).

    “If I Had Legs I’d Kick You,” karya Mary Bronstein, dibintangi oleh Rose Byrne dan A$AP Rocky. “The Ice Tower,” yang disutradarai oleh Lucile Hadzihalilovic, menampilkan bintang Prancis Marion Cotillard. Sebagai pemeran utama dalam film “Dreams” karya Michel Franco, aktris Jessica Chastain juga akan hadir di Berlin.

    Berlinale Special adalah bagian dari festival ini yang menyorot para selebritas dalam perayaan dengan menggelar karpet merah. Bong Joon Ho, pembuat film “Parasite” yang meraih penghargaan, akan hadir di Berlin untuk pemutaran perdana film fiksi ilmiah terbarunya, “Mickey 17”, yang dibintangi oleh Robert Pattinson.

    Timothee Chalamet juga dijadwalkan akan hadir di Berlinale untuk debut film “A Complete Unknown,” di mana ia berperan sebagai Bob Dylan.

    Festival ini juga akan menyambut bintang “Euphoria”, Jacob Elordi, yang akan menemani serial TV Justin Kurzel, “The Narrow Road to the Deep North.”

    Dan tak ketinggalan, aktor Inggris, pemeran Doctor Strange, Benedict Cumberbatch, juga akan hadir di Berlin untuk pemutaran perdana “The Thing with Feathers” di Eropa.

    Adakah film Indonesia?

    Tahun ini terdapat empat film Indonesia yang ditampilkan di Berlinale. Untuk Kategori Penonton Muda atau Generation Kplus, terdapat film Little Rebel Cinema Club garapan Sutradara Khozy Rizal. Khozy Rizal memulai debutnya di dunia perfilman Indonesia lewat Film Makassar is a City for Footballl Fans di tahun 2021.

    Untuk Kategori Berlinale Shorts, yaitu film pendek yang akan ditampilkan, terdapat dua film dari Indonesia. Film bergenre horror Sammi, Who Can Detach His Body Parts karya Rein Maychaelson yang dibintangi Mai Djenar Maisa Ayu dan Jefri Nichol, serta film garapan Timoteus Anggawan Kusno, berjudul After Colossus, kisah fiksi mistis di era Reformasi.

    Selain itu tak ketinggalan untuk kategori Forum Expanded, dimana dalam kategori ini para pembuat film melakukan ekplorasi terhadap medium film itu sendiri. Film Mirage:Eigenstate karya Riar Rizaldi, mengeksplorasi ragam interpretasi tentang realitas melalui interpretasi mistis sufi monorealisme, hingga teori mekanika kuantum.

    Masih merupakan festival politik

    Di luar acara karpet merah yang mewah, festival ini juga menyoroti berbagai peristiwa terkini dan bersejarah.

    Dengan festival film yang berlangsung 80 tahun setelah pembebasan Auschwitz, pemutaran film monumental “Shoah” (1985) karya Claude Lanzmann menjadi bagian dari program khusus. Selain itu ada film dokumenter baru yang mengulas kembali karya terobosan representasi Holocaust dalam sinema, berjudul “All I Had was Nothingness”, karya Guillaume Ribot.

    “Teman-teman yang Tak Diinginkan: Bagian I – Udara Terakhir di Moskow” adalah film dokumenter tentang para intelektual yang diusir ke pengasingan di bawah rezim Rusia saat ini. “Das Deutsche Volk” mengulas kembali penembakan rasis di Hanau pada tahun 2020. Dan “A Letter to David” adalah sebuah surat sinematik untuk sandera Hamas, David Cunio, yang masih ditahan di Gaza.

    Tantangan yang ‘menyenangkan’ dan debut direktur Tricia Tuttle

    Dibandingkan dengan Cannes dan Venesia, Berlin selalu dianggap sebagai festival film yang paling politis di Eropa.

    “Orang-orang sering bertanya kepada kami apakah kami adalah festival yang politis. Dan ya, meskipun saya akan mengatakan bahwa kami adalah festival sosial, politik ada dalam DNA kami. […] Berlin adalah kota yang sarat dengan sejarah. Kami tidak menghindar dari hal ini,” kata direktur festival, Tricia Tuttle, menjelang acara tahun ini. Ini adalah edisi pertama Berlinale di bawah kepemimpinan Tuttle.

    Tahun lalu, kritik terhadap politik Israel selama acara penghargaan – khususnya oleh sutradara Israel dan Palestina dalam film dokumenter “No Other Land” – menimbulkan tuduhan antisemitisme dari beberapa politisi Jerman.

    Dengan festival yang sebagian besar didanai oleh publik, Tuttle kini menghadapi tantangan untuk memenuhi persyaratan anggota parlemen Jerman, sambil tetap mengizinkan para seniman untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas.

    Kurator kelahiran AS ini pada presentasi Berlinale mengatakan, “banyak pembuat film dari negara-negara Arab yang telah mendekati kami selama beberapa minggu terakhir, hanya untuk memastikan bahwa festival ini merupakan ruang untuk dialog dan wacana yang terbuka.”

    “Jujur saja, ini adalah sebuah tantangan. Tahun ini benar-benar menantang. Setiap festival selalu menantang. Kita hidup di dunia yang sangat terpecah belah dan terbagi-bagi dan [di mana] wacana tidak selalu ramah dan terbuka,” ujarnya, sambil menambahkan, proses penyusunan program bersama tim festival ”sangat menggembirakan dan menyenangkan, serta merupakan suatu keistimewaan tersendiri.”

    Di luar perdebatan politik, salah satu misi Tuttle adalah merevitalisasi festival Berlin melalui program yang modern dan menyegarkan.

    Salah satu contoh perubahan yang telah dipelopori oleh Tuttle untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperkenalkan sebuah program baru yang kompetitif, yang disebut Perspectives. Ini secara eksklusif akan menampilkan debut film panjang demi menyediakan “platform yang lebih menonjol bagi para pembuat film baru,” katanya. Salah satu karya yang berkompetisi akan memenangkan penghargaan Best First Feature Award, yang akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar €50.000, atau setara 851 juta rupiah.

    Diharapkan dalam perjalanannya, para penggemar film akan menemukan kisah baru yang ingin mereka ikuti di tahun-tahun mendatang.

    Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris

  • T.O.P Tepis Isu Kembali Bergabung dengan BigBang

    T.O.P Tepis Isu Kembali Bergabung dengan BigBang

    Jakarta, Beritasatu.com – Rapper asal Korea Selatan, T.O.P secara resmi membantah rumor yang beredar mengenai kemungkinan dirinya akan kembali bergabung dengan grup idola K-Pop BigBang.

    Nama T.O.P eks BigBang kembali menjadi sorotan setelah sukses berperan sebagai Thanos  dalam serial Netflix Squid Game 2.

    Dikutip dari Soompi, Rabu  (12/2/2025) rumor kembalinya T.O.P bersama BigBang muncul dari komunitas online yang menyadari ia masih tercantum dalam akun YouTube resmi BigBang. 

    Selain itu, deskripsi pada profil Instagram pribadinya yang masih mencantumkan “TOP Choi Seung-hyun” semakin memicu spekulasi bahwa ia mungkin akan kembali lagi ke grup yang membesarkannya itu.

    Namun, perwakilan dari T.O.P menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan atau rencana mengenai kembalinya rapper tersebut ke BigBang.

    “Nama T.O.P memang selalu tercantum dalam profil Choi Seung Hyun sejak awal dan tidak ada perubahan apa pun,” ujar perwakilan tersebut.

    Mereka juga menambahkan bahwa dalam wawancara terkait Squid Game 2, T.O.P sempat menyatakan penyesalannya terhadap anggota BigBang. Namun, setelah itu ia tidak ada percakapan lebih lanjut mengenai kemungkinan reuni dengan grup idola yang dipimpin oleh G-Dragon itu.

    Hal serupa juga disampaikan oleh YG Entertainment, yang mengelola kanal YouTube Bigbang, mengenai rumor tentang kembalinya T.O.P bersama grup idola K-Pop tersebut.

     “Profil YouTube tersebut tidak mengalami perubahan sejak perilisan lagu Still Life,” ujar pihak YG Entertainment.

    Saat lagu tersebut dirilis, nama G-Dragon, Taeyang, T.O.P, dan Daesung memang masih tercantum sebagai kontributor. Dengan pernyataan ini, tampaknya T.O.P tidak memiliki rencana untuk kembali bersama BigBang dalam waktu dekat, meskipun namanya masih terus dikaitkan dengan grup yang terkenal dengan lagu Fantastic Baby tersebut.

  • Berjuang Belasan Tahun, Riset Gunung Padang Jadi Peradaban Tertua Dilanjut!

    Berjuang Belasan Tahun, Riset Gunung Padang Jadi Peradaban Tertua Dilanjut!

    Jakarta

    Riset situs Gunung Padang yang berpotensi jadi bukti peradaban tertua di dunia menarik perhatian menteri. Arkeolog yang meneliti pun bergembira.

    Sebelumnya, situs Gunung Padang sudah sering dibahas oleh media dalam dan luar negeri. Bahkan, penjelasan soal Gunung Padang sempat masuk Netflix ‘Ancient Apocalypse’ yang rilis di 2022. Di sana, Dr Ali Akbar Arkeolog dari Universitas Indonesia terang-terangan terhalang kendala pendanaan untuk membuktikan bahwa itu bukan sekadar gundukan biasa.

    Nah, baru-baru ini, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa penelitian Gunung Padang harus dilanjutkan.

    “Menteri dan Wakil Menteri kita punya perhatian yang tinggi, ya. Bahkan sampai berkunjung ke situs Gunung Padang berdua pada 31 Desember tahun lalu,” cerita Dr Ali Akbar kepada detikINET, Selasa (11/2/2025).

    Sebelum berkunjung, Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan pun sudah mencari tahu lebih dalam kepada Ali Akbar dan peneliti yang juga mengamati situs Gunung Padang. Setelah itu, barulah mereka pergi ke lokasi agar semuanya jadi lebih objektif.

    Setelah melihatnya, respon Fadli Zon positif. Dia menyebut wilayah tersebut keren dan punya potensi lebih untuk digali.

    “Lalu, statement beliau langsung “Ini harus dilanjutkan penelitiannya”, gitu. Terus dia nanya pendapat saya. Saya bilang, kumpulkan saja dulu para peneliti sejauh mana mereka sudah meneliti, supaya pemerintah tahu apa yang harus diteruskan,” terang pakar yang juga pengamat sosial-budaya Indonesia ini.

    Dr Ali mengatakan bahwa Fadli Zon selalu meyakini bahwa Indonesia memiliki peradaban yang besar, akan tetapi itu semua harus ditunjukkan atau dibuktikan dengan peninggalan-peninggalannya.

    “Makanya Gunung Padang selain dilanjutkan penelitiannya, akan dilakukan pemugaran. Persis seperti pemugarannya Borobudur,”

    Peneliti yang dikumpulkan untuk menuntaskan misi pembuktian ini datang dari banyak pihak. Tentu saja dari ahli Universitas Indonesia hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Secara umum, semua sudah ada satu kesepahamanan bahwa memang situs ini penting.

    Pada Kamis silam, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Gunung Padang berpotensi menjadi bukti peradaban tertua di dunia.

    “Dan menurut saya akan menjadi bagian dari sejarah peradaban yang penting dan tertua. Tapi setua apa, kita lihat nanti ya para ahli,” ujar Fadli Zon seusai membuka pameran seni karya Hardi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat/

    Fadli Zon meyakini situs Gunung Padang adalah murni buatan manusia. Menurutnya, situs gunung itu bukan tercipta karena faktor alam.

    (ask/afr)

  • Investasi ke Startup AI Melonjak 62% pada 2024, Databricks Kalahkan OpenAI

    Investasi ke Startup AI Melonjak 62% pada 2024, Databricks Kalahkan OpenAI

    Bisnis.com, JAKARTA — Investasi ke startup pengembang kecerdasan buatan (AI) melonjak 62% pada 2024 dibandingkan dengan 2023. Databricks meraih pendanaan terbesar, sementara itu OpenAI nihil pendanaan tahun lalu. 

    Merujuk pada data firma analitik Dealroom, perusahaan rintisan AI mengumpulkan US$110 miliar tahun lalu, 62% lebih banyak dari tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, startup di seluruh spektrum teknologi mengumpulkan US$227 miliar atau turun 12% dari tahun 2023.

    Pendiri Dealroom Yoram Wijngaarde mengatakan saat AI berkembang pada akhir 1990-an dan awal tahun 2000-an investor belum menaruh perhatian. Para pemilik modal kemudian baru tertarik untuk berinvestasi ketika saat ini AI menyentuh banyak ekosistem. 

    “Ini adalah gelombang terbesar yang pernah ada berdasarkan jumlah absolut yang diinvestasikan. Tidak pernah ada yang seperti ini,” kata Yoram, Rabu (12/2/2025). 

    Mengutip Techcrunch, beberapa putaran pendanaan AI terbesar pada 2024 mengalir ke berbagai area yang menarik. Antropik (model bahasa besar, AI generatif), Waymo (mengemudi sendiri), Anduril (pertahanan), xAI (aplikasi), Databricks (memproses dan mengelola data, khususnya data AI), dan Vantage (pusat data dan infrastruktur) termasuk dalam 10 penggalangan dana terbesar tahun 2024.

    Meskipun OpenAI terasa seperti contoh terbaik untuk AI saat ini, perusahaan tersebut tidak mengumpulkan dana paling banyak tahun lalu. Tempat itu diambil oleh Databricks, yang mengumpulkan US$10 miliar, dibandingkan dengan OpenAI yang mengumpulkan $6,6 miliar.

    Investasi ke startup AIPerbesar

    Startup AI Bricks fokus dalam pengembangan perangkat lunak yang menggunakan AI untuk membantu pengembang membuat aplikasi dengan lebih cepat dan mudah. Platform ini menyediakan berbagai macam alat dan fitur yang didukung oleh AI, seperti pembuatan kode otomatis, penyelesaian kode, dan debugging cerdas.

    Databricks memperkenalkan konsep “Lakehouse”, yaitu arsitektur data yang menggabungkan keunggulan data lake dan data warehouse. Lakehouse memungkinkan perusahaan menyimpan data dalam format mentah (seperti data lake) namun tetap memiliki kemampuan pengelolaan dan analisis data yang terstruktur (seperti data warehouse).

    Databricks  juga terlibat dalam pengembangan Apache Spark, yaitu engine komputasi terdistribusi yang populer untuk pemrosesan data besar. Databricsk memiliki beberapa klien terkemuka di sektor teknologi, keuangan, kesehatan, dan manufaktur. Beberapa contohnya adalah Netflix, Starbucks, dan HSBC

  • Gong Yoo dan Song Hye-kyo Tampil dalam Drama Netflix Terbaru

    Gong Yoo dan Song Hye-kyo Tampil dalam Drama Netflix Terbaru

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor kenamaan asal Korea Selatan (Korsel) Gong Yoo, bersama Song Hye-kyo, akan membintangi sebuah serial orisinal Netflix yang disusun oleh penulis naskah Noh Hee-kyung.

    Dilansir dari Yonhap pada Rabu (12/2/2025), serial terbaru yang akan dibintangi Gong Yoo dan Song Hye-kyo itu berjudul Show Business.  Ceritanya berlatar belakang Korea Selatan pada 1960-an hingga 1980-an. Mereka akan mengikuti perjuangan orang-orang dalam meraih kesuksesan di dunia industri hiburan Korea Selatan.

    Song Hye-kyo, yang dikenal lewat perannya dalam The Glory dalam serial Korea Selatan terbaru tersebut akan memerankan tokoh Min Ja, yakni seorang wanita ambisius yang berani memanfaatkan peluang untuk terjun ke dunia musik. 

    Sementara itu, Gong Yoo yang sebelumnya tampil dalam serial Netflix seperti The Trunk dan Squid Game, akan berperan sebagai Dong Gu, sahabat Min Ja yang bersama-sama berjuang mengejar impian mereka di industri hiburan Korea Selatan.

    Beberapa aktor lain yang juga telah dikonfirmasi akan bergabung dalam serial terbaru tersebut, antara lain Kim Seol-hyeon, Cha Seung-won, dan Lee Ha-yoon.

    Meski demikian, hingga kini belum ada informasi pasti mengenai tanggal rilis serial yang ditulis oleh Noh Hee-kyung dan disutradarai oleh Lee Yoon-jung ini. Pengumuman tentang proyek serial Korea Selatan yang dibintangi Gong Yoo dan Song Hye-kyo ini juga telah dibagikan melalui akun Instagram Netflix Korea Selatan.

  • Sosok Jung Jin Young Pemeran Jin Woo You Are The Apple of My Eye, Remake Film Taiwan dan Thailand

    Sosok Jung Jin Young Pemeran Jin Woo You Are The Apple of My Eye, Remake Film Taiwan dan Thailand

    Sosok Jung Jin Young Pemeran Jin Woo You Are The Apple of My Eye, Remake Film Taiwan dan Thailand

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Jung Jin Young pemeran utama film You Are The Apple of My Eye versi Korea, berperan sebagai Jin Woo.

    Malam Spektakuler Show 3 Indonesian Idol semakin spesial dengan kehadiran Jung Jin Young dan Dahyun TWICE.

    Keduanya hadir sebagai bintang tamu untuk mempromosikan film terbaru mereka, You Are The Apple of My Eye, yang dijadwalkan tayang pada 21 Februari 2025.

    Sosok Jun Jin Young

    Jin Young lahir di Chungju, Korea Selatan, pada 18 November 1991.

    Ia dikenal sebagai pemimpin B1A4, boy group di bawah naungan WM Entertainment, sebelum akhirnya meninggalkan agensi tersebut pada Juni 2018.

    Setelah hengkang dari B1A4, Jin Young fokus pada karier solonya di bawah LINK8 Entertainment, yang menaungi aktivitas akting dan musiknya.

    Tak hanya berbakat dalam bernyanyi dan menari, Jin Young juga dikenal sebagai penulis lagu dan produser musik.

    Ia telah menggubah berbagai lagu, baik untuk grupnya sendiri maupun untuk penyanyi lain.

    Namun, sejak 2012, ia mulai mengeksplorasi dunia akting dengan debut perannya di drama The Thousandth Man.

    Setelah itu, Jin Young semakin aktif sebagai aktor.

    Beberapa drama terbarunya termasuk Sweet Home 2 (2023) dan Sweet Home 3 (2024) di Netflix, di mana ia memerankan karakter Park Chan-Yeong.

    Selain itu, ia juga akan membintangi drama Who Is She (2024-2025) sebagai Daniel Han.

    Tahun 2025 menjadi momen penting dalam karier akting Jin Young karena ia akan menjadi pemeran utama dalam film You Are The Apple of My Eye.

    You Are The Apple of My Eye adalah adaptasi dari novel Taiwan yang sebelumnya telah diangkat ke layar lebar dalam versi Taiwan (2011) dan Thailand, sebelum kini dibuat versi Korea.

    Dalam film ini, ia memerankan karakter Jin Woo, seorang siswa SMA yang sedang berada di masa pubertas bersama teman-temannya.

    Mereka memiliki satu kesamaan, yaitu tertarik pada gadis cantik dan pintar bernama Seon Ah, yang diperankan oleh Dahyun TWICE.

    Dahyun, yang dikenal sebagai salah satu anggota girl group terkenal TWICE, akan menjalani debut layar lebarnya sebagai Seon Ah.

    Seon Ah dikisahkan sebagai siswi teladan yang memiliki kepribadian baik dan penampilan menarik.

    Meskipun memiliki karakter yang sangat berbeda dengan Jin Woo, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi lebih dekat.

    Film ini menjadi proyek layar lebar ketiga bagi Jin Young, setelah terakhir kali membintangi film The Dude in Me pada 2019 sebagai Kim Dong-Hyun.

    Sementara bagi Dahyun, proyek ini menjadi langkah besar dalam karier aktingnya, menandai transisinya dari dunia musik ke perfilman.

    Sebagai bagian dari promosi film terbarunya, Jin Young dan Dahyun hadir di panggung Indonesian Idol dan langsung disambut meriah oleh para penggemar.

    Kehadiran mereka menjadi sorotan utama malam itu, terutama bagi para pecinta K-Pop dan drama Korea.

    Selain berbincang mengenai film mereka, Jin Young dan Dahyun juga memberikan dukungan kepada para kontestan yang tengah berjuang di panggung Spektakuler Show 3.

    Interaksi mereka dengan juri dan peserta membuat suasana semakin hangat dan penuh kejutan. (*)

  • Tinggalkan IndoXXI & LK21 Sekarang Juga! Ini Link Nonton Online Aman

    Tinggalkan IndoXXI & LK21 Sekarang Juga! Ini Link Nonton Online Aman

    Jakarta

    Akhir pekan telah tiba! Saatnya bersantai dan menikmati waktu luang bersama keluarga atau teman. Menonton film tentu jadi pilihan hiburan yang menyenangkan. Tapi hati-hati, jangan sampai liburan kamu terganggu karena salah pilih situs streaming film.

    LK21 dan IndoXXI memang menggoda dengan koleksi film lengkap yang bisa diakses gratis. Namun, di balik kemudahannya, situs ilegal seperti ini menyimpan banyak bahaya karena menjadi tempat persembunyian malware.

    Malware bisa diselipkan dalam berbagai bentuk, mulai dari iklan pop-up yang menggoda hingga file film yang sudah terinfeksi. Tanpa disadari, ketika mengakses situs-situs tersebut, pengguna berpotensi mengundang malware untuk masuk ke perangkat mereka.

    Malware ini dapat beroperasi secara diam-diam di latar belakang, mencuri informasi pribadi seperti rekening bank, password media sosial, dan data penting lainnya. Ditambah lagi IndoXXI dan LK21 menyediakan konten film bajakan yang melanggar hak cipta.

    Jadi alih-alih mengambil risiko besar ini, pengguna sebaiknya beralih ke layanan streaming legal yang lebih aman dan berkualitas.

    Lalu, di mana harus nonton film online yang Aman? Tenang, ada banyak kok platform streaming film legal yang aman dan berkualitas. Berikut beberapa rekomendasinya:

    1. Netflix

    Bogota: City of the Lost. (Foto: dok. Plus M Entertainment)

    Netflix baru saja menayangkan Bogota: City of the Lost, salah satu film populer Korea Selatan. Film bergenre thriller kriminal ini disutradarai oleh Kim Seong Je dan dibintangi oleh Song Joong Ki.

    Bogota: City of the Lost mengisahkan tentang Guk-Hui, seorang pria muda Korea Selatan yang terpaksa pindah ke Bogota setelah keluarganya bangkrut akibat krisis IMF di tahun 1997. Di Bogota, Guk-hee bekerja untuk seorang tokoh berpengaruh dan terlibat dalam dunia kejahatan.

    Ia harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan kota tersebut. Apakah Guk-hee mampu bertahan di Bogota?

    Bagi yang doyan horor, jangan lewatkan film Sumala. Film ini dibintangi Luna Maya dan Darius Sinathrya, mengisahkan mengisahkan tentang kengerian yang terjadi di sebuah desa terpencil di Kabupaten Semarang pada tahun 1948, di mana seorang wanita membuat perjanjian dengan iblis demi mendapatkan keturunan. Namun, perjanjian tersebut berujung pada teror yang menghantui desa.

    Semua konten tadi bisa ditonton melalui aplikasi Netflix di HP, tablet, laptop dan TV pintar. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    2. Apple TV+

    Apple TV+ punya serial baru yang menarik. Berjudul “Love You To Death” adalah serial komedi romantis Spanyol tentang Raúl, yang didiagnosis menderita kanker, dan Marta, yang hamil secara tidak terduga.

    Mereka terhubung kembali setelah pertemuan yang mengharukan di pemakaman dan bersama-sama menavigasi kekacauan hidup dan cinta.

    Serial KPOPPED di Apple TV+ Foto: Apple

    Bagi yang doyan KPop, Apple TV+ akan menanyangkan KPOPPED, serial delapan episode baru dari produser eksekutif Lionel Richie. Film ini akan menampilkan kolaborasi epik antara ikon K-Pop dan artis Barat. Dibintangi oleh PSY, bintang global di balik “Gangnam Style,” dan superstar pemenang Grammy, Megan Thee Stallion, serial ini akan menyajikan pertunjukan panggung yang spektakuler.

    Setiap episode akan menampilkan artis Barat yang mengaransemen ulang salah satu hits mereka, berkolaborasi dengan idola K-Pop papan atas. Penonton langsung di Seoul akan memilih pemenang lagu K-Pop baru terbaik. Diproduksi oleh tim ahli di balik acara musik dan konten, “KPOPPED” menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penggemar musik di seluruh dunia. Jangan lewatkan perpaduan budaya dan musik yang unik ini!

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat Anda membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 69.000 per bulan setelah percobaan gratis selama 7 hari.

    Apple TV+ bisa ditonton di sini.

    3. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menayangkan Your Friendly Neighborhood Spider-Man. Kita diajak mengikuti petualangan seru Peter Parker muda sebagai Spider-Man. Peter harus menyeimbangkan kehidupan sekolah, persahabatan, dan tanggung jawabnya sebagai pahlawan super, sambil belajar mengendalikan kekuatan barunya dan menghadapi berbagai penjahat yang mengancam kota.

    Kamu juga bisa menyaksikan pertunjukan “The Lion King” yang memukau dan penuh warna di panggung ikonik Hollywood Bowl. Pengalaman sinematik yang unik ini menghadirkan kembali kisah epik Simba dan teman-temannya dengan musik yang tak terlupakan, efek visual yang spektakuler, dan penampilan langsung yang memukau. Nikmati petualangan yang mengharukan dan lagu-lagu klasik yang akan membawa Anda ke Pride Lands.

    Untuk menonton semua koleksi Disney+ Hotstar kamu harus berlangganan. Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan).

    Kamu bisa menyaksikan Disney+ Hotstar di sini

    4. Max

    Max menayangkan The Pitt, sebuah drama medis yang mengikuti Dr. Michael “Robby” Rabinavitch saat ia bekerja di ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit di Pittsburgh. Serial ini mengambil pendekatan unik dengan menceritakan kisahnya secara real-time, jadi setiap episode mencakup satu jam di ER.

    The Pitt terkenal karena ketegangannya yang tinggi dan penggambaran yang realistis dari kehidupan di ER, serta penampilan yang kuat dari Noah Wyle sebagai Dr. Robby.

    Di Max juga bisa menikmati film dan acara TV dari HBO, Warner Bros., DC Comics, Dicovery, dan lainnya. Kamu bisa menonton konten-konten seperti semua film Harry Potter, Game of Thrones, Westworld, Succession, Euphoria, dan lainnya. Harga berlangganan Max mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun.

    Akses Max di sini.

    5. Prime Video

    Newtopia. (Foto: dok. Coupang Play)

    Prime baru saja menayangkan drakor berjudul Newtopi. Di tengah wabah zombie yang melanda Seoul, seorang prajurit muda bernama Lee Jae Yoon dan kekasihnya, Kang Young Joo, berjuang untuk bertahan hidup dan menemukan satu sama lain. Jae Yoon, yang baru saja memulai wajib militernya, harus memimpin timnya melewati kota yang penuh zombie, sementara Young Joo harus berjuang sendiri setelah terpisah dari Jae Yoon.

    Akankah mereka berhasil bersatu kembali di tengah kekacauan ini? Saksikan kisah mereka dalam serial “Newtopia” di Prime Video.

    Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.

    6. Viu

    Viu menyajikan konten dari Korea, Jepang, India, dan Indonesia. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi Viu di ponsel, tablet dan Smart TV.

    Kemudian Anda dapat menonton melalui ponsel dan laptop dengan membayar biaya berlangganan. Ada opsi Rp 66 ribu/3 bulan, Rp 100 ribu/6 bulan, dan Rp 220 ribu/tahun. Pembayarannya sendiri bisa menggunakan dompet digital yang sudah populer.

    Akses Viu di sini.

    7. Klik Film

    KlikFilm menyajikan banyak film Indonesia jadul hingga terbaru. Tersedia pula pilihan film Holywood, India, Jepang, Korea hingga Eropa.

    Semua dapat ditonton melalui akses data (internet) melalui ponsel atau komputer. Tarif berlangganan Klikfilm mulai dari Rp 4.400 untuk 3 hari.

    Akses Klikfilm di sini.

    8. Bioskop online

    Bioskop Online siap menghiburmu ketika beraktivitas di rumah. Seperti namanya, detikers akan merasakan sensasi menonton layaknya di bioskop, dengan rentetan film-film berkualitas.

    Terkait harga berlangganan, mereka memberikannya berdasarkan film yang ditonton. Karena bila mengacu pada keterangan dari laman resminya, tarif Bayar per Tampilan, mulai dari Rp 5 ribu per konten.

    Bioskop Online bisa ditonton di sini.

    9. WeTV

    WeTV juga menawarkan tontonan film berkualitas, mulai dari serial Asia, anime, variety show, drama Korea dan beberapa yang berasal dari negara lain. Tak luput dari mereka membawakan serial Indonesia.

    Seperti serial yang sangat populer dan viral beberapa waktu lalu, yaitu Layangan Putus. Nah untuk menikmati secara premium, harganya tidak jauh berbeda dari daftar situs streaming film ilegal 2022 di atas. Kurang lebih Rp 35 ribu untuk jangka waktu satu bulan.

    WeTv bisa diakses di sini.

    10. Vidio

    Vidio sendiri tidak hanya memberikan film terbaru dari Hollywood, tetapi juga memberikan akses kepada penggunanya untuk menyaksikan tayangan drama Korea Selatan, anime dan Live TV.

    Selain itu, sajikan juga Vidio Original Series garapan mereka. Tidak ketinggalan pertandingan olahraga, seperti basket, sepak bola dan lain sebagainya.

    Vidio bisa dibuka di sini.

    Ikuti berita menarik detikINET lainnya Google News

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Film Pusaka, Teror Benda Pusaka yang Bawa Malapetaka”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/hps)

  • LK21 & IndoXXI Bahaya, Ini 22 Platform Nonton Film Online Resmi 2025

    LK21 & IndoXXI Bahaya, Ini 22 Platform Nonton Film Online Resmi 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di era digital saat ini, menonton film tidak lagi terbatas pada bioskop atau televisi. Dengan hadirnya layanan streaming film online, siapa pun bisa menikmati berbagai tayangan favorit kapan saja dan di mana saja, hanya dengan koneksi internet.

    Sayangnya masih banyak platform ilegal seperti IndoXXI, LK21, Layarkaca21, Idlix, Rebahin, Indofilm, dan Layarfilm21 yang tetap diakses oleh banyak orang.

    Perlu diingat bahwa menggunakan situs ilegal seperti ini memiliki berbagai risiko, mulai dari potensi infeksi malware yang dapat merusak perangkat hingga ancaman penipuan siber yang bisa membahayakan data pribadi pengguna.

    Dengan berlangganan layanan resmi, Anda tidak hanya mendukung industri perfilman, tetapi juga mendapatkan pengalaman menonton yang lebih nyaman dan aman.

    Berikut 22 platform streaming online resmi yang bisa jadi pilihan Anda:

    1. Netflix

    Netflix memberikan akses ke beragam tayangan dari berbagai negara, termasuk konten lokal Indonesia, Hollywood, serta produksi internasional lainnya. Selain itu, Netflix juga dikenal dengan berbagai produksi asli yang eksklusif hanya tersedia di platformnya.

    Terdapat beberapa opsi paket berlangganan yang bisa dipilih, mulai dari yang paling terjangkau hingga yang menawarkan fitur lebih lengkap.

    Paket-paket tersebut antara lain Ponsel, Dasar, Standar, dan Premium, dengan harga mulai sekitar Rp50.000 per bulan. Perbedaan tiap paket terletak pada jumlah perangkat yang dapat mengakses akun Netflix secara bersamaan serta kualitas video yang ditawarkan.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menghadirkan berbagai pilihan film dan serial dari banyak negara, termasuk beberapa konten eksklusif. Platform ini juga menawarkan serial orisinal buatan Indonesia yang semakin memperkaya pilihan tayangan untuk penggunanya. Untuk menikmati tayangan tersebut, Disney+ Hotstar menawarkan dua jenis paket langganan, yaitu Basic dan Premium, yang bisa dipilih berdasarkan langganan bulanan atau tahunan.

    Harga langganan dimulai dari Rp 65.000 per bulan, memberikan opsi sesuai dengan preferensi pengguna.

    3. HBO Max

    HBO Max mulai menggantikan HBO Go sejak bulan November lalu, membawa berbagai konten menarik untuk para penggemar hiburan. Platform ini menawarkan berbagai tayangan orisinal, termasuk produksi dari HBO Asia dan Hollywood, serta film-film populer lainnya.

    Untuk berlangganan, HBO Max menyediakan tiga pilihan paket, yaitu Mobile, Standard, dan Ultimate. Pengguna dapat memilih paket dengan durasi langganan bulanan atau tahunan, dengan harga mulai dari Rp 49.000 per bulan.

    4. Vidio

    Vidio menawarkan berbagai jenis tayangan, mulai dari film hits hollywood dan serial korea hingga siaran olahraga. Beberapa konten dapat dinikmati secara gratis, sementara ada juga yang memerlukan langganan. Untuk akses premium, harga langganan Vidio dimulai dari Rp 19.000 hingga Rp 149.000 per bulan.

    5. iQiyi

    iQiyi memang menjadi salah satu platform favorit bagi pecinta film Asia, termasuk anime, drama Korea, drama China, dan konten lainnya. Biaya langganan VIP $6.99 per bulan memberikan akses ke berbagai fitur eksklusif.

    6. Klik Film

    Klik Film adalah pilihan menarik bagi para pecinta film yang ingin menikmati tayangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Korea, Thailand, dan Hong Kong. Dengan opsi sistem sewa, pengguna dapat menikmati fleksibilitas dalam memilih film yang ingin ditonton tanpa perlu berlangganan bulanan. Harga sewa per film, yaitu Rp10.000 (+ biaya administrasi) untuk pembayaran dengan dompet elektronik dan Rp7.000 (+ PPN) jika menggunakan pulsa.

    7. Bioskop Online

    Konsep Pay-per-View Bioskop Online memang sangat menarik karena menghadirkan pengalaman seperti menonton film di bioskop, tetapi dengan kenyamanan menonton dari rumah. Mulai dari Rp 5.000,- per konten dengan kualitas standar dan berlaku untuk 48 jam dari selesainya transaksi.

    8. Cinema Box

    Cinema Box adalah platform yang sangat cocok bagi para pecinta film yang menginginkan fleksibilitas menonton, baik secara online maupun offline. Streaming film ini juga tersedia di Play Store dan App Store.

    9. Viu

    Viu adalah salah satu platform streaming yang populer, terutama bagi para pecinta drama Korea, variety show, dan konten Asia lainnya, termasuk dari Indonesia. Langganan Viu Premium dimulai dari Rp39.000 per bulan.

    10. CatchPlay+

    Catchplay+ adalah platform streaming yang menawarkan koleksi film beragam, termasuk film kartun dan animasi, serta berbagai genre dari berbagai negara. Platform ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten bisa diakses secara gratis dan untuk menikmati seluruh konten perlu berlangganan yang dimulai Rp 45 ribu per bulan.

    11. WeTV

    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show dari beberapa negara Asia. Konten di dalamnya dapat ditonton gratis, ada juga yang harus menggunakan akun VIP.

    12. Genflix

    Genflix adalah platform streaming serba ada yang menawarkan beragam pilihan konten, termasuk film Indonesia, Hollywood, drama Korea, hingga tayangan live show. Dengan fleksibilitas pilihan paket langganan, Genflix cocok untuk berbagai kebutuhan hiburan. Berapa biaya berlangganan Genflix? Rp 49.000,- per bulan.

    13. iFlix

    iFlix menghadirkan berbagai pilihan hiburan seperti film box office, serial TV, drama Korea, film lokal Indonesia, hingga tontonan anak-anak. Beberapa kontennya dapat dinikmati secara gratis, namun akses penuh membutuhkan langganan.

    14. Viki

    Viki adalah platform alternatif untuk menikmati drama Korea, dengan tambahan konten dari negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar tayangan tersedia gratis, namun langganan diperlukan untuk fitur premium.

    15. Prime Video

    Prime Video menawarkan koleksi film dan serial dari berbagai negara, termasuk produksi Hollywood. Biaya langganan bulanan sebesar Rp59.000 memberikan akses penuh ke konten di platform ini.

    16. Apple TV+

    Apple TV+ menghadirkan film, serial, dan karya orisinal eksklusif dari Apple. Biaya langganannya adalah Rp99.000 per bulan, dengan opsi uji coba gratis selama tujuh hari atau paket Apple One.

    17. Lions Gate Play

    Lions Gate Play menyuguhkan beragam konten dari berbagai negara, termasuk karya orisinal eksklusif. Langganan bulanan dapat dinikmati dengan harga Rp35.000.

    18. CubMU

    CubMU, layanan dari Transvision, menawarkan ratusan saluran Live TV dan ribuan Video on Demand (VOD) dengan kualitas HD. Paket langganannya tersedia mulai dari Rp9.900.

    19. Mola

    Mola menyajikan beragam hiburan, termasuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Langganannya dimulai dari Rp60.000 hingga Rp160.000, tergantung pada paket yang dipilih.

    20. MAXstream

    MAXstream menghadirkan berbagai video on demand dari serial lokal hingga internasional, termasuk beberapa konten orisinal. Platform ini dapat diakses melalui paket langganan.

    21. Vision+

    Vision+ memberikan akses ke berbagai tayangan melalui paket berlangganan, dengan harga mulai dari Rp35.000 per bulan.

    22. iQIYI

    iQIYI adalah layanan hiburan daring di Tiongkok. Platform iQIYI menampilkan konten asli iQIYI, serta pustaka lengkap konten lain yang diproduksi secara profesional, konten yang dibuat pengguna secara profesional, dan konten yang dibuat pengguna.

    Langganan iQIYI tersedia mulai US$ 1,99 per bulan atau sekitar Rp 33 ribu.

    (dag/dag)

  • Apple Hadapi Penyelidikan Antimonopoli di China

    Apple Hadapi Penyelidikan Antimonopoli di China

    Jakarta

    Sebuah laporan terbaru mengungkapkan, pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap Apple.

    Penyelidikan tersebut terkait biaya di App Store serta pembatasan yang dilakukan Apple terhadap toko aplikasi pihak ketiga dan metode pembayaran.

    Komisi 30% dari Apple untuk penjualan aplikasi dan pembelian dalam aplikasi adalah inti dari masalah ini. Kebijakan App Store Apple telah menghadapi kontroversi sebelumnya.

    Masalah tersebut bahkan membuat Apple dan Epic terlibat tuntutan hukum. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa beberapa layanan, seperti Netflix dan Spotify, telah menghapus opsi untuk berlangganan layanan mereka melalui aplikasi mereka.

    Sebagai gantinya, pelanggan harus mengatur langganan mereka sendiri melalui situs web mereka. Hal ini dilakukan agar layanan-layanan ini dapat menghindari potongan 30%.

    Menurut laporan tersebut, regulator China percaya bahwa Apple mengenakan biaya yang terlalu tinggi untuk pengembang lokal. Mereka juga percaya bahwa langkah ini membatasi persaingan dan dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen.

    Kekhawatiran lainnya, tidak seperti Android, Apple tidak mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga, setidaknya untuk sebagian besar wilayah di dunia.

    Perubahan terbaru pada hukum Uni Eropa memaksa Apple untuk mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga untuk pengguna iOS. Namun, perubahan ini hanya mempengaruhi pengguna di Uni Eropa sementara tidak ada yang berubah untuk seluruh dunia.

    Hal ini memaksa pengembang lokal China hanya mengandalkan sistem pembayaran Apple dan App Store, yang membuat mereka terkena potongan 30%.

    Laporan tersebut menunjukkan bahwa Apple dapat diberi kesempatan untuk membuat perubahan yang diperlukan. Jika tidak, pemerintah China akan meluncurkan penyelidikan resmi. China cukup ketat, terutama dalam hal perusahaan asing.

    Namun terlepas dari itu, Apple telah menikmati hubungan yang kuat dengan China. Mengingat populasi China yang sangat besar, negara ini merupakan pasar utama bagi Apple dan menyumbang sebagian besar penjualan iPhone.

    Selain itu, Apple memiliki kemitraan manufaktur dengan berbagai perusahaan China seperti Foxconn, yang bertanggung jawab untuk merakit berbagai produk Apple.

    Tidak seperti banyak perusahaan Barat lainnya, perusahaan ini berkembang pesat di pasar China. Namun, penyelidikan ini bisa jadi akan merenggangkan hubungan tersebut. Apple secara historis sangat menentang perubahan, bahkan ketika menyangkut hukum dan peraturan setempat.

    Dilansir detiKINET dari Android Headlines, Jumat (7/2/2025), sebelumnya Apple pernah memprotes berbagai perubahan yang dituntut oleh Uni Eropa terhadap perusahaan teknologi. Ini termasuk mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga, metode pembayaran alternatif, dan penerapan paksa USB-C sebagai standar pengisian daya baru.

    Namun, Apple relatif diam saja terhadap perubahan di pasar China. Misalnya, ketika China mengesahkan undang-undang yang mengharuskan penghapusan VPN yang tidak disetujui, Apple dengan senang hati mematuhinya. Perusahaan ini juga membatasi akses ke konten tertentu sesuai dengan undang-undang sensor China.

    (jsn/rns)

  • 5 Drama Korea Populer Kim Woo Bin, Terbaru Main Bareng Suzy Lagi di ‘Genie, Make a Wish’

    5 Drama Korea Populer Kim Woo Bin, Terbaru Main Bareng Suzy Lagi di ‘Genie, Make a Wish’

    TRIBUNJATIM.COM – Kim Woo Bin tengah jadi perbincangan para pecinta drama Korea (drakor). 

    Hal ini karena aktor tampan ini bakal membintangi drama Korea terbaru berjudul Genie Make a Wish, bersama Suzy. 

    Belum diketahui pasti, kapan tanggal penayangan Genie Make a Wish. 

    Di samping itu, drama Korea Kim Woo Bin lainnya pun banyak dicari. 

    Berikut tersaji daftar drama Korea populer yang pernah dibintangi Kim Woo Bin.

    1. Genie, Make a Wish 

    Drama terbaru Kim Woo Bin ini menghadirkan kisah unik tentang Genie, roh ajaib yang dapat mengabulkan tiga permintaan.

    Berbeda dari gambaran klasik, Genie dalam drama ini memiliki emosi yang berlebihan dan bisa berubah-ubah dengan cepat.

    Ia dikeluarkan dari lampu oleh Ga Yeong (Bae Suzy), seorang gadis yang justru kurang memiliki emosi.

    Interaksi mereka yang penuh kejutan dan dinamika menarik membuat drama ini layak untuk dinantikan.

    Drama bergenre fantasi romansa ini direncanakan tayang di Netflix di tahun 2025.

    2. Black Knight

    Di masa depan, dunia mengalami kehancuran akibat polusi udara beracun, dan hanya 1 persen populasi yang masih bertahan hidup.

    Kim Woo Bin berperan sebagai 5-8, seorang pengantar barang legendaris yang dikenal sebagai “Knight.”

    Ia bertemu dengan seorang pengungsi muda bernama Sa Wol yang bercita-cita menjadi Knight sepertinya.

    Dengan latar dunia yang suram dan aksi yang menegangkan, drama ini menawarkan pengalaman menonton yang mendebarkan.

    Tonton drama aksi fiksi ilmiah ini di Netflix.

    3. Our Blues (2022)

    Drama ini mengusung konsep omnibus, di mana berbagai kisah karakter saling terhubung di Pulau Jeju.

    Kim Woo Bin berperan sebagai Park Jung Joon, seorang kapten kapal yang jatuh cinta pada penyelam ceria bernama Lee Young Ok.

    Dengan latar belakang kehidupan sehari-hari di Jeju yang penuh warna, Our Blues menghadirkan cerita emosional tentang cinta, pertemanan, dan perjalanan hidup.

    Drama ini tersedia di platform streaming Netflix.

    4. Uncontrollably Fond (2016)

    ‘Uncontrollably Fond’ (Smeaker)

    Drama ini mengisahkan kisah cinta lama yang kembali terjalin di antara Shin Jun Yeong (Kim Woo Bin), seorang aktor dan penyanyi terkenal, dan No Eul (Bae Suzy), seorang produser dokumenter yang kini lebih realistis dan materialistis.

    Ketika takdir mempertemukan mereka kembali, hubungan keduanya diuji oleh masa lalu yang menyakitkan.

    Dengan alur cerita yang menyayat hati dan akting emosional Kim Woo Bin, drama ini wajib ditonton bagi penggemar romansa.

    Drama ini bisa ditonton di WeTV, Netflix, iQIYI, dan Viu.

    5. Love Cells (2014)

    Drama mini ini menghadirkan sisi berbeda dari Kim Woo Bin.

    Ia berperan sebagai Love Cell Hunter, seorang “raja romansa” yang membantu tokoh utama, Ma Dae Choong, untuk menemukan cinta sejatinya setelah 9 tahun tidak berkencan.

    Dengan premis yang ringan dan komedi yang menghibur, Love Cells menjadi tontonan santai yang menyenangkan.

    Kim Woo Bin terus menunjukkan kemampuannya dalam membawakan berbagai karakter dengan karisma dan kedalaman emosional yang luar biasa.

    Dari fantasi penuh petualangan hingga melodrama yang mengharukan, rekomendasi drakor ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk menikmati akting Kim Woo Bin.

    Berita drama Korea lainnya