Perusahaan: Netflix

  • Komdigi Siapkan Aturan untuk Ciptakan Persaingan Setara antara Netflix Cs dan Media

    Komdigi Siapkan Aturan untuk Ciptakan Persaingan Setara antara Netflix Cs dan Media

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal merevisi sejumlah aturan untuk menciptakan level playing field atau peta petarungan yang seimbang bagi industri media dan layanan over the top (OTT). 

    OTT mengacu pada layanan streaming konten (seperti film, acara TV, musik) yang disiarkan melalui internet, bukan melalui penyedia televisi kabel atau satelit tradisional.

    Beberapa perusahaan OTT antara lain Netflix, Disney Hotstar+, Amazon Prime dan lain sebagainya.

    Langkah ini ditempuh juga untuk mengatasi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor media, seiring terjadinya ketimpangan perkembangan antara media digital dan media konvensional. 

    Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, menegaskan di tengah derasnya arus transformasi digital, eksistensi media konvensional masih krusial sebagai pilar demokrasi dan penjaga kualitas informasi di ruang publik.

    “Pemerintah tengah melakukan review berbagai regulasi, bahkan sedang diwacanakan sampai ke tingkat undang-undang tujuannya agar tercipta keseimbangan antara dua ekosistem media ini,” kata Ismail dikutip keterangan resmi pada Minggu (15/6/2025).

    Ismail menegaskan harmonisasi kebijakan ini penting untuk memastikan kedua jenis media dapat berjalan berdampingan secara sehat.  Langkah harmonisasi tersebut dipandang penting mengingat tren digitalisasi telah memicu perubahan besar dalam perilaku konsumsi masyarakat, yang berdampak langsung terhadap model bisnis media dan distribusi iklan. 

    Media digital terus tumbuh pesat, sementara media konvensional seperti televisi mengalami penurunan jumlah penonton.

    Namun demikian, Ismail menggarisbawahi bahwa media konvensional tetap memainkan peran strategis dalam memastikan kebenaran informasi, di tengah derasnya arus konten digital yang kerap belum terverifikasi.

    “Ini penting, karena sekarang kita menghadapi dikotomi antara informasi yang mudah diproduksi di media digital dengan kualitas informasi yang kadang diragukan,” katanya.

    Menyikapi meningkatnya kasus PHK di sektor media, pemerintah melalui Kementerian Komdigi juga berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencari solusi jangka panjang yang tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga memperkuat ekosistem industri media.

    Pihaknya juga mengingatkan peraturan yang masih berlaku, serta meminta industri media televisi dan lainnya mengindahkan, tidak semena-mena melakukan PHK. 

    “Kaidah di aturan terkait tenaga kerjaan ini perlu dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.

    Ismail pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, pekerja media, serta kalangan akademisi untuk berpartisipasi dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif terhadap dinamika industri saat ini.

    “Sekali lagi perubahan ini sebuah keniscayaan, yang penting adalah bagaimana kita cepat beradaptasi, meningkatkan kompetensi, dan pemerintah hadir untuk menjaga keseimbangan industri media sekaligus melindungi kepentingan demokrasi bangsa,” tandasnya.

  • Menkomdigi Soroti Dominasi Netflix Cs di Pasar Indonesia

    Menkomdigi Soroti Dominasi Netflix Cs di Pasar Indonesia

    Jakarta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) menyoroti dominasi platform over the top (OTT) asing di pasar Indonesia. Menurutnya, platform seperti Netflix Cs tersebut tidak boleh menggerus keberlangsungan industri penyiaran nasional.

    Dalam pertemuan dengan Presiden MPA Asia Pasifik, Meutya meminta OTT lebih aktif mendukung produksi lokal dan membiayai ekosistem penyiaran sebagai bagian dari kedaulatan digital Indonesia.

    “Kami juga ingin Anda memberdayakan industri penyiaran,” tegasnya dalam audiensi dengan Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.

    Menurut Meutya, industri penyiaran masih memainkan peran penting dalam menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, terutama wilayah-wilayah yang belum terjangkau koneksi internet. Namun tantangan berat dihadapi industri ini karena beban investasi dan biaya operasional yang tinggi, sementara tren masyarakat bergeser ke konten digital melalui OTT.

    “Prinsip dasarnya adalah bahwa harus ada kondisi yang setara antara industri penyiaran dengan platform OTT,” ungkap Meutya.

    Ia menyambut baik komitmen sejumlah platform OTT yang telah mulai melibatkan konten lokal dalam layanannya, namun menegaskan bahwa keberpihakan terhadap penyiaran nasional juga harus menjadi bagian dari strategi kolaboratif ke depan.

    “Anda mengatakan bagaimana Anda ingin melibatkan dan memberdayakan produksi lokal juga, itu sangat bagus. Kami menyukai ide itu. Namun pada saat yang sama, kami juga perlu membuat industri penyiaran kami bertahan,” lanjutnya.

    Sementara itu, Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan merespons positif dan menawarkan berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia, di mana penyiar lokal justru mendorong deregulasi dan efisiensi alih-alih memberatkan OTT.

    “Termasuk film dan acara televisi yang diproduksi di negara Anda-yang dikonsumsi oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia,” ujarnya.

    MPA menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam bakat lokal dan cerita Indonesia. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah dalam memblokir situs-situs pembajakan, sebagai upaya perlindungan konten digital yang berkembang pesat di era internet.

    “Kami sangat menghargai kolaborasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dalam membantu mempromosikan dan melindungi konten digital,” pungkasnya.

    (agt/afr)

  • Menkomdigi Minta Netflix Cs Terlibat dalam Produksi dan Pembiayaan Ekosistem Lokal

    Menkomdigi Minta Netflix Cs Terlibat dalam Produksi dan Pembiayaan Ekosistem Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta platform over-the-top (OTT) asing untuk mendukung keberlangsungan industri penyiaran nasional.

    Dalam pertemuan dengan Presiden MPA Asia Pasifik, Meutya meminta OTT lebih aktif mendukung produksi lokal dan membiayai ekosistem penyiaran sebagai bagian dari kedaulatan digital Indonesia.

    “Kami juga ingin Anda memberdayakan industri penyiaran,” kata Meutya dalam audiensi dengan Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

    Diketahui, Over-the-top (OTT) adalah layanan media yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menonton konten, seperti film, acara TV, dan video lainnya, melalui internet tanpa memerlukan langganan televisi kabel atau satelit tradisional.

    Contoh layanan OTT populer antara lain: Netflix, Amazon Prime Video, Disney+ Hotstar, YouTube Premium hingga Apple TV+. Dalam beberapa tahun terakhir, layanan OTT telah menjadi semakin populer dan telah mengubah cara orang menonton konten media.

    Menurut Meutya, industri penyiaran masih memainkan peran penting dalam menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, terutama wilayah-wilayah yang belum terjangkau koneksi internet. Namun tantangan berat dihadapi industri ini karena beban investasi dan biaya operasional yang tinggi, sementara tren masyarakat bergeser ke konten digital melalui OTT.

    “Prinsip dasarnya adalah bahwa harus ada kondisi yang setara antara industri penyiaran dengan platform OTT,” tegas Meutya.

    Dia menyambut baik komitmen sejumlah platform OTT yang telah mulai melibatkan konten lokal dalam layanannya, namun menegaskan bahwa keberpihakan terhadap penyiaran nasional juga harus menjadi bagian dari strategi kolaboratif ke depan.

    “Anda mengatakan bagaimana Anda ingin melibatkan dan memberdayakan produksi lokal juga, itu sangat bagus. Kami menyukai ide itu. Namun pada saat yang sama, kami juga perlu membuat industri penyiaran kami bertahan,” lanjutnya.

    Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik Mila Venugopalan merespons positif dan menawarkan berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia, di mana penyiar lokal justru mendorong deregulasi dan efisiensi alih-alih memberatkan OTT.

    “Termasuk film dan acara televisi yang diproduksi di negara Anda—yang dikonsumsi oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia,” ujarnya.

    MPA menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam bakat lokal dan cerita Indonesia. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah dalam memblokir situs-situs pembajakan, sebagai upaya perlindungan konten digital yang berkembang pesat di era internet.

    “Kami sangat menghargai kolaborasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dalam membantu mempromosikan dan melindungi konten digital,” ungkapnya.

    Pertemuan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Raline Shah, serta jajaran pimpinan dan perwakilan MPA Indonesia.

  • Netflix dan Disney Minggir, Pemain Lama Jadi Raja TV Baru

    Netflix dan Disney Minggir, Pemain Lama Jadi Raja TV Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Youtube berhasil menjadi pemimpin untuk televisi. Pemain lama aplikasi menonton video itu berhasil mengalahkan dua nama streaming populer Netflix dan Disney yang juga bisa diakses lewat TV.

    Laporan Nielsen, Media Distributor Gauge untuk bulan April 2025 menyebutkan Youtube memimpin share penonton televisi tiga bulan berturut-turut untuk Amerika Serikat. Tercatat 12,4% waktu penonton TV digunakan untuk menonton platform tersebut.

    Data share tersebut terus mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Bulan sebelumnya tercatat 12% dan tahun sebelumnya sebesar 9,6%.

    Cukup banyak orang yang menggunakan Youtube di TV. Dalam data internal perusahaan, TV menjadi perangkat utama yang digunakan selama kuartal pertama 2025.

    Tech Crunch juga melaporkan dominasi Youtube bakal terus mengalami peningkatan. Kemungkinan karena tayangan yang terus berkembang, termasuk hak streaming untuk pertandingan NFL, badan kompetisi sepak bola AS.

    Sebelumnya dalam acara yang digelar pengiklan, Youtube mengumumkan kesepakatan baru dengan NFL. Ini membuat platform bisa menyiarkan streaming untuk pertandingan pertama pada musim pertandingan selanjutnya.

    Kerja sama keduanya menjadi yang pertama kalinya untuk Youtube menyiarkan langsung pertandingan NFL.

    Dominasi Youtube ini juga berhasil mengalahkan seluruh platform streaming populer yang bisa diakses lewat televisi. Termasuk Disney yang berada di posisi kedua dalam laporan tersebut dengan share 10,7%.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 7 Juta Akun Streaming Dibobol, Warga RI Banyak Jadi Korban

    7 Juta Akun Streaming Dibobol, Warga RI Banyak Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peretasan dan pembobolan akun juga menyasar para penonton tayangan secara streaming. Laporan Kaspersky menyebutkan jutaan akun layanan streaming populer di dunia telah dibobol.

    Analisis dilakukan oleh tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence. Terdapat 7.035.236 kasus penyusupan akun streaming terjadi di Netflix, Disney+, Amazon Prime Video, Apple TV+, dan Max sepanjang tahun 2024.

    Menurut Kaspersky, kredensial pengguna tidak dicuri langsung dari platform. Melainkan melalui kampanye pencurian kredensial lebih luas.

    Dari jumlah tersebut kebanyakan berasal dari Netflix dengan jumlah 5.632.694 akun yang dibobol. Brasil jadi negara dengan jumlah akun Netflix paling banyak terekspos pada tahun lalu, berikutnya adalah Meksiko serta India.

    Berikutnya adalah Disney+ sebanyak 680.850 akun dengan 89 akun asal Indonesia juga bocor. Brasil, Meksiko dan Jerman menjadi negara dengan jumlah akun yang paling banyak dibobol.

    Sementara itu, 1.607 akun Amazon Prime juga ikut dibobol. Negara paling banyak adalah Meksiko, Brasil dan Perancis.

    Kaspersky mengatakan streaming menjadi titik masuk untuk infeksi malware. Biasanya berasal dari unduhan tidak resmi, konten bajakan, ekstensi browser atau aplikasi yang memang telah disusupi sebelumnya.

    Lalu bagaimana cara mengamankan diri dari potensi pembobolan akun streaming? Berikut tipsnya:

    1. Gunakan langganan yang sah. Pastikan pakai dari layanan yang resmi.

    2. Verifikasi layanan yang digunakan. Pakai halaman atau aplikasi yang resmi untuk menonton atau mengunduh konten. Periksa URL dan ejaan nama perusahaan untuk menghindari phishing.

    3. Ubah password secara berkala, khususnya akun yang berpotensi disusupi

    4. Hati-hati dengan ekstensi file yang didownload. Tidak boleh memiliki ekstensi .exe atau .msi karena terkait dengan program berbahaya

    5. Pakai solusi keamanan untuk mendeteksi lampiran berbahaya

    6. Gunakan VPN untuk mengamankan aktivitas Anda di dunia maya

    7. Pelajari cara untuk tetap aman di internet

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Hapus Data dan Cache Netflix di iPhone – Page 3

    Cara Hapus Data dan Cache Netflix di iPhone – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menghapus cache pada smartphone, termasuk iPhone, dianggap penting untuk meningkatkan performa dan menjaga penyimpanan perangkat tetap optimal.

    Cache sendiri merupakan data sementara yang disimpan oleh aplikasi dan browser untuk mempercepat akses ke konten tertentu.

    Ketika cache menumpuk, perangkat bisa menjadi lemot sekaligus membuat penyimpanan penuh. Untuk itulah, menghapus cache dianggap penting oleh pengguna smartphone.

    Bagi pengguna iPhone, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menghapus data Netflix di iPhone. Ketika pengguna mengunduh berbagai film atau episode dari sebuah series Netflix di iPhone, sebagian memori iPhone akan terisi.

    Lama kelamaan, memori pun akan penuh karena hal ini. Oleh karenanya, penting untuk menghapus data aplikasi Netflix dan cache-nya.

    Mengutip laman Netflix, Kamis (12/6/2025), ini cara hapus data Netflix di iPhone:

    Ketuk dan tahan aplikasi Netflix di iPhone
    Ketuk Hapus Aplikasi atau tanda minus (-) yang ditampilkan di pojok kiri atas.
    Jika diminta, ketuk Hapus Aplikasi.

    Berita video SportBites tentang 5 Rekomendasi Film Dokumenter Tentang Sepak Bola di Netflix, Ada Film Tentang Barcelona loh!

  • LK21 dan IndoXXI Bahaya, Ini 24 Link Nonton Film Resmi 2025

    LK21 dan IndoXXI Bahaya, Ini 24 Link Nonton Film Resmi 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menonton film dan serial secara online telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Namun, di tengah kemudahan akses tersebut, masih banyak orang yang tergoda menggunakan situs ilegal seperti LK21, IndoXXI, Rebahin, atau Layarkaca21 karena koleksi filmnya yang lengkap dan bisa diakses gratis. Padahal, penggunaan platform ilegal seperti ini menyimpan banyak risiko berbahaya.

    Situs streaming ilegal umumnya dipenuhi dengan iklan-iklan mencurigakan yang bisa memuat malware. Sekali saja Anda mengklik tautan yang salah, perangkat Anda bisa disusupi virus berbahaya yang mampu mencuri data pribadi, menyadap aktivitas digital, hingga membobol rekening bank.

    Anda disarankan untuk menggunakan platform streaming resmi yang telah memiliki lisensi Selain lebih aman, kualitas video dan suara pun jauh lebih baik, serta tersedia fitur tambahan seperti subtitle, pengaturan resolusi, dan rekomendasi tontonan yang dipersonalisasi.

    Berikut ini adalah daftar 24 platform streaming film dan serial yang resmi dan legal di Indonesia tahun 2025:

    1. Netflix

    Netflix memberikan akses ke beragam tayangan dari berbagai negara, termasuk konten lokal Indonesia, Hollywood, serta produksi internasional lainnya. Selain itu, Netflix juga dikenal dengan berbagai produksi asli yang eksklusif hanya tersedia di platformnya.

    Terdapat beberapa opsi paket berlangganan yang bisa dipilih, mulai dari yang paling terjangkau hingga yang menawarkan fitur lebih lengkap.

    Paket-paket tersebut antara lain Ponsel, Dasar, Standar, dan Premium, dengan harga mulai sekitar Rp 54.000 hingga Rp 186.000 per bulan. Perbedaan tiap paket terletak pada jumlah perangkat yang dapat mengakses akun Netflix secara bersamaan serta kualitas video yang ditawarkan.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menghadirkan berbagai pilihan film dan serial dari banyak negara, termasuk beberapa konten eksklusif. Platform ini juga menawarkan serial orisinal buatan Indonesia yang semakin memperkaya pilihan tayangan untuk penggunanya. Untuk menikmati tayangan tersebut, Disney+ Hotstar menawarkan dua jenis paket langganan, yaitu Basic dan Premium, yang bisa dipilih berdasarkan langganan bulanan atau tahunan.

    Berikut rincian harga langganan per 2025:

    Disney+ Hotstar sedang menggelar diskon hingga 75% (berlangsung hingga 26 Juni 2025). Misalnya:

    3. HBO Max

    HBO Max mulai menggantikan HBO Go sejak bulan November lalu, membawa berbagai konten menarik untuk para penggemar hiburan. Platform ini menawarkan berbagai tayangan orisinal, termasuk produksi dari HBO Asia dan Hollywood, serta film-film populer lainnya.

    Max menyediakan tiga jenis paket langganan yang dapat dipilih dalam opsi bulanan maupun tahunan, sesuai dengan kebutuhan pengguna.

    Paket pertama adalah Mobile, yang memungkinkan pengguna menonton di satu perangkat seluler (seperti smartphone atau tablet) dengan kualitas HD 720p. Paket ini juga memungkinkan pengunduhan hingga 15 konten untuk ditonton secara offline. Harga paket Mobile dibanderol Rp49.000 per bulan atau Rp349.000 per tahun.

    Paket kedua adalah Standard, yang mendukung penggunaan di dua perangkat secara bersamaan, termasuk TV, dengan resolusi hingga Full HD 1080p. Pengguna juga dapat mengunduh hingga 30 konten. Harga langganan untuk paket Standard adalah Rp79.000 per bulan atau Rp549.000 per tahun.

    Sementara itu, bagi pengguna yang menginginkan pengalaman menonton terbaik, tersedia Paket Ultimate. Paket ini memungkinkan akses di hingga empat perangkat sekaligus, mendukung resolusi 4K UHD, serta fitur audio Dolby Atmos dan HDR. Jumlah konten yang bisa diunduh juga lebih banyak, yakni hingga 100 konten. Harga untuk paket Ultimate adalah Rp119.000 per bulan atau Rp829.000 per tahun.

    4. Vidio

    Vidio menawarkan berbagai jenis tayangan, mulai dari film hits hollywood dan serial korea hingga siaran olahraga. Beberapa konten dapat dinikmati secara gratis, sementara ada juga yang memerlukan langganan. Untuk akses premium, harga langganan Vidio dimulai dari Rp 19.000 hingga Rp 149.000 per bulan.

    5. iQiyi

    iQiyi memang menjadi salah satu platform favorit bagi pecinta film Asia, termasuk anime, drama Korea, drama China, dan konten lainnya. Biaya langganan VIP $6.99 hingga $9.99 per bulan memberikan akses ke berbagai fitur eksklusif.

    6. Klik Film

    Klik Film adalah pilihan menarik bagi para pecinta film yang ingin menikmati tayangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Korea, Thailand, dan Hong Kong. Dengan opsi sistem sewa, pengguna dapat menikmati fleksibilitas dalam memilih film yang ingin ditonton tanpa perlu berlangganan bulanan.

    Harga sewa satu judul film, yaitu Rp10.000 (+ biaya administrasi) untuk pembayaran dengan dompet elektronik dan Rp7.000 (+ PPN) jika menggunakan pulsa.

    Adapun film yang ditonton semuanya (tidak termasuk film Premium) bebas berulang kali dengan satu kali pembayaran; Rp30.000,- per 30 hari atau Rp4.400,- per 3 hari.

    7. Bioskop Online

    Konsep Pay-per-View Bioskop Online memang sangat menarik karena menghadirkan pengalaman seperti menonton film di bioskop, tetapi dengan kenyamanan menonton dari rumah. Mulai dari Rp 5.000,- per konten dengan kualitas standar dan berlaku untuk 48 jam dari selesainya transaksi.

    8. Cinema Box

    Cinema Box adalah platform yang sangat cocok bagi para pecinta film yang menginginkan fleksibilitas menonton, baik secara online maupun offline. Streaming film ini juga tersedia di Play Store dan App Store.

    9. Viu

    Viu adalah salah satu platform streaming yang populer, terutama bagi para pecinta drama Korea, variety show, dan konten Asia lainnya, termasuk dari Indonesia. Langganan Viu Premium dimulai dari Rp33.000 per bulan.

    10. CatchPlay+

    Catchplay+ adalah platform streaming yang menawarkan koleksi film beragam, termasuk film kartun dan animasi, serta berbagai genre dari berbagai negara. Platform ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten bisa diakses secara gratis dan untuk menikmati seluruh konten perlu berlangganan yang dimulai Rp 22.500 per bulan atau sewa per-film Rp 15.000 per film.

    11. WeTV

    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show dari beberapa negara Asia. Konten di dalamnya dapat ditonton gratis, ada juga yang harus menggunakan akun VIP dengan harga Rp 39.000 per bulan.

    12. Genflix

    Genflix adalah platform streaming serba ada yang menawarkan beragam pilihan konten, termasuk film Indonesia, Hollywood, drama Korea, hingga tayangan live show. Dengan fleksibilitas pilihan paket langganan, Genflix cocok untuk berbagai kebutuhan hiburan. Berapa biaya berlangganan Genflix? Rp 49.000,- per bulan.

    13. iFlix

    iFlix menghadirkan berbagai pilihan hiburan seperti film box office, serial TV, drama Korea, film lokal Indonesia, hingga tontonan anak-anak. Beberapa kontennya dapat dinikmati secara gratis, namun akses penuh membutuhkan langganan seharga $5.99 di bulan pertama.

    14. Viki

    Viki adalah platform alternatif untuk menikmati drama Korea, dengan tambahan konten dari negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar tayangan tersedia gratis, namun langganan diperlukan untuk fitur premium.

    15. Prime Video

    Prime Video menawarkan koleksi film dan serial dari berbagai negara, termasuk produksi Hollywood. Biaya langganan bulanan sebesar Rp59.000 memberikan akses penuh ke konten di platform ini.

    16. Apple TV+

    Apple TV+ menghadirkan film, serial, dan karya orisinal eksklusif dari Apple. Biaya langganannya adalah Rp99.000 per bulan, dengan opsi uji coba gratis selama tujuh hari atau paket Apple One.

    17. Lions Gate Play

    Lions Gate Play menyuguhkan beragam konten dari berbagai negara, termasuk karya orisinal eksklusif. Langganan bulanan dapat dinikmati dengan harga Rp35.000.

    18. CubMU

    CubMU, layanan dari Transvision, menawarkan ratusan saluran Live TV dan ribuan Video on Demand (VOD) dengan kualitas HD. Paket langganannya tersedia mulai dari Rp9.900.

    19. Mola

    Mola menyajikan beragam hiburan, termasuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Langganannya dimulai dari Rp60.000 hingga Rp160.000, tergantung pada paket yang dipilih.

    20. MAXstream

    MAXstream menghadirkan berbagai video on demand dari serial lokal hingga internasional, termasuk beberapa konten orisinal. Platform ini dapat diakses melalui paket langganan.

    21. Vision+

    Vision+ memberikan akses ke berbagai tayangan melalui paket berlangganan, dengan harga mulai dari Rp35.000 per bulan.

    22. iQIYI

    iQIYI adalah layanan hiburan daring di Tiongkok. Platform iQIYI menampilkan konten asli iQIYI, serta pustaka lengkap konten lain yang diproduksi secara profesional, konten yang dibuat pengguna secara profesional, dan konten yang dibuat pengguna.

    Langganan iQIYI tersedia mulai US$ 1,99 per bulan atau sekitar Rp 33 ribu.

    23. Youtube Movie

    YouTube Movie adalah layanan di platform YouTube yang menyediakan berbagai film (movie) yang bisa ditonton secara online. Film yang tersedia bisa berupa film gratis (dengan iklan) maupun film berbayar (sewa atau beli). Harga sewa per film mulai dari Rp 25.000.

    24. DramaBox

    Platform ini menyediakan beragam video pendek berseri yang bisa dinikmati di waktu senggang. Tren yang disebut ‘bite-sized entertainment’ ini menyuguhkan konten hiburan yang lebih fleksibel dinikmati di mana saja, misalnya ketika menunggu macet atau antrean.

    Ada ribuan jam konten original dan eksklusif di DramaBox dalam berbagai genre. Anda bisa menontonnya dan melakukan pembelian dalam aplikasi ‘in-app purchase’ dari harga mulai Rp 15.000-an.

    Aplikasi ini tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store.

    Nah, itu dia beragam platform resmi yang bisa Anda gunakan untuk menonton film dan serial televisi. Semoga informasi ini membantu!

    (dag/dag)

  • Lee Jung Jae Beber Perjuangan Terakhir Gi Hun untuk Squid Game 3

    Lee Jung Jae Beber Perjuangan Terakhir Gi Hun untuk Squid Game 3

    JAKARTA – Dunia Squid Game akan segera berakhir melalui musim ketiganya yang rilis di bulan ini. Pada musim terakhirnya, Lee Jung Jae sebagai pemeran utama merasa bangga bisa menyaksikan perjalanan karakternya, Seong Gi Hun menemukan titik akhir.

    Squid Game 3 yang masih disutradarai Hwang Dong Hyuk menceritakan perjuangan Gi Hun setelah memutuskan kembali ke arena permainan. Di sana ia justru bertemu dengan teman dekatnya sekaligus dihadapkan dengan situasi yang mengancamnya sekali lagi.

    “Sutradara Hwang Dong Hyuk membuat dunia yang luar biasa dengan pesan yang tersimpan. Setiap episode, kita punya tim jadi rasanya seimbang,” kata Lee Jung Jae dalam konferensi pers Squid Game 3 pada Senin, 9 Juni.

    “Melihat kematian temannya, Gi Hun merasa bersalah dan putus asa. Awalnya, dia kembali untuk menghukum siapa yang menjalankan gim, tapi kemudian apa yang tersisa buat Gi Hun dan apa yang bisa dia lakukan? Kalian akan melihat character arc Gi Hun di sini,” jelas Jung Jae.

    Lee Byung Hun yang memerankan Front Man juga menyebut interaksi dengan Gi Hun bisa dilihat oleh penonton pada musim ketiga ini.

    “Gi Hun kehilangan teman dekatnya di depan Front Man jadi dia terkejut dan tidak punya harapan, itu kondisinya. Gi Hun kembali dan menyaksikan itu, Front Man juga akan membuat sikap sesuai rencana. Kalau kalian nonton, klimaksnya akan terjadi di musim ketiga sesuai ceritanya, sangat dramatis dan intens yang menunjukkan konflik kedua karakter,” tambah Lee Byung Hun.

    “Beberapa karakter bicara isu sosial, hubungan dinamis antara manusia. Ini pencapaian terbaik untuk sampai ke musim ketiga, dan ada penggemar dari Korea dan audiens global. Di mana pun saya bertemu mereka, mereka punya cara berbeda untuk mendukung karakter favorit mereka,” kata Lee Jung Jae.

    Adapun, serial Squid Game 3 akan rilis di Netflix pada 27 Juni mendatang.

  • 8 Drama Korea On-Going Paling Seru Buat Nemenin Long Weekend

    8 Drama Korea On-Going Paling Seru Buat Nemenin Long Weekend

    Surabaya (beritajatim.com) – Long weekend biasanya jadi momen pas banget buat rebahan sambil nonton drama Korea terbaru yang lagi hits dan penuh cerita seru.

    Beruntung banget karena sekarang banyak banget pilihan drakor on-going yang siap menemani waktu santaimu dari genre medis, horor, romansa, hingga thriller Berikut ini rekomendasi 9 drama Korea yang sedang tayang lengkap dengan tanggal tayang, jumlah episode, dan platform streamingnya yang wajib banget kamu tonton

    1. Resident Playbook

    Resident Playbook adalah drama medis yang tayang mulai 12 April hingga 18 Mei 2025 dengan total 12 episode Drama ini merupakan spin-off dari serial populer Hospital Playlist yang mengangkat kisah para dokter residen di bidang obstetri dan ginekologi Mereka menghadapi berbagai tantangan berat baik di dunia medis maupun dalam kehidupan pribadi mereka yang penuh lika-liku Resident Playbook tayang di tvN dan juga bisa kamu saksikan di Netflix

    2. Spring of Youth

    Spring of Youth bercerita tentang kisah seorang mantan idol K-pop yang memulai lembaran baru di bangku kuliah dan menemukan kembali passion bermusiknya lewat bergabung dalam sebuah band kampus Drama coming-of-age ini tayang mulai 6 Mei hingga 2 Juli 2025 dengan 10 episode dan bisa kamu nikmati lewat SBS TV maupun Viki

    3. Pump Up the Healthy Love

    Pump Up the Healthy Love merupakan drama komedi romantis ringan yang menghadirkan cerita tentang dua orang dengan gaya hidup sehat yang sangat berbeda Drama ini penuh dengan momen-momen lucu dan romantis yang membuat suasana hati jadi lebih ceria Serial ini tayang dari 30 April sampai 5 Juni 2025 dengan 12 episode di KBS2 dan juga tersedia di platform Viki serta Viu

    4. For Eagle Brothers

    For Eagle Brothers menghadirkan kisah hangat tentang lima bersaudara yang berusaha menjaga dan meneruskan usaha keluarga di bidang minuman tradisional Drama keluarga ini tayang cukup lama dari 1 Februari hingga 19 Juli 2025 dengan total 50 episode yang bisa kamu saksikan di KBS2 maupun Viki Drama ini menyuguhkan banyak nilai kekeluargaan sekaligus perjuangan mempertahankan warisan keluarga

    5. Crushology 101

    Crushology 101 adalah drama bertema kehidupan kampus yang penuh warna Drama ini mengangkat kisah cinta pertama, persahabatan, dan lika-liku kehidupan mahasiswa dengan sentuhan humor segar dan menghibur Tayangan ini tayang mulai 11 April sampai 17 Mei 2025 dengan total 12 episode dan tersedia di MBC TV serta platform streaming Viki dan Kocowa

    6. Heavenly Ever After

    Heavenly Ever After menggabungkan unsur fantasi dan romansa dalam kisah cinta antara seorang malaikat dan manusia Drama ini tayang dari 19 April hingga 25 Mei 2025 dengan 12 episode yang dapat kamu tonton di JTBC maupun Netflix Cerita yang manis dan penuh nuansa magis ini sangat cocok bagi penonton yang suka dengan tema supernatural dan kisah romantis yang mengharukan

    7. Good Boy

    Good Boy mulai tayang pada 20 Mei 2025 dengan perkiraan total 16 episode Drama kriminal thriller ini mengikuti perjalanan seorang detektif muda dalam mengungkap jaringan kejahatan yang rumit Drama ini tayang di tvN dan juga dapat dinikmati di Netflix bagi kamu penggemar cerita penuh ketegangan dan plot twist yang menegangkan

    8. Squid Game Season 3

    Squid Game Season 3 menjadi lanjutan dari serial fenomenal yang sudah sangat populer di seluruh dunia Season ketiga ini dijadwalkan tayang mulai 15 Juni 2025 dengan perkiraan 10 episode di Netflix Lanjutan cerita permainan bertahan hidup ini menjanjikan ketegangan dan kejutan baru yang pastinya sayang untuk dilewatkan

    Dengan berbagai pilihan drama yang beragam ini, long weekend kamu dijamin tidak akan membosankan Berbagai genre dan cerita yang menarik siap menemani waktu santai kamu dan membuat kamu betah berlama-lama di depan layar Selamat menikmati serial favoritmu dan semoga weekend panjangmu makin berwarna! [aje]

  • 89 Akun Disney+ di Indonesia Bocor, Netflix Tetap Jadi Target Utama Serangan Siber

    89 Akun Disney+ di Indonesia Bocor, Netflix Tetap Jadi Target Utama Serangan Siber

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru dari Kaspersky mengungkap lebih dari 7 juta akun layanan streaming seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime Video telah menjadi korban pembobolan kredensial sepanjang 2024. Sebagian dari jumlah tersebut berada Indonesia, dengan 89 akun Disney+ dilaporkan bocor.

    Kaspersky mendeteksi 680.850 akun Disney+ yang bocor secara global, dengan Brasil sebagai negara dengan jumlah akun terbobol terbanyak, diikuti Meksiko dan Jerman. 

    Indonesia sendiri mencatat 89 akun Disney+ yang disusupi. Namun, Netflix menjadi target utama para penjahat siber, dengan 5.632.694 akun yang terekspos, menjadikannya layanan streaming paling rentan. Brasil kembali menempati posisi teratas, disusul Meksiko dan India.

    Amazon Prime Video juga tidak luput dari incaran, meski jumlahnya lebih kecil, yaitu 1.607 akun yang dibobol. Negara-negara dengan kasus terbanyak adalah Meksiko, Brasil, dan Prancis.

    Besarnya serangan tersebut memiliki korelasi dengan penonton video streaming yang mayoritas merupakan Gen Z. 

    Bagi Gen Z, platform streaming lebih dari sekadar hiburan—ini adalah bagian penting dari identitas, komunitas, dan interaksi sosial. Mereka aktif membagikan klip, meme, hingga teori penggemar di media sosial. Namun, kebiasaan daring ini membawa risiko tersendiri. 

    Perangkat yang digunakan untuk streaming bisa menjadi pintu masuk malware, terutama jika pengguna mengunduh konten tidak resmi, menggunakan aplikasi bajakan, atau ekstensi browser yang disusupi.

    Malware ini diam-diam mengumpulkan kredensial login, data sesi, hingga informasi pribadi, yang kemudian dijual atau dibocorkan di forum bawah tanah.

    Sering kali, data yang awalnya hanya berupa kata sandi streaming dapat berkembang menjadi pencurian identitas atau penipuan keuangan, terutama jika pengguna menggunakan kata sandi yang sama di berbagai layanan.

    Analis Digital Footprint Kaspersky Polina Tretyak menegaskan Gen Z perlu lebih berhati-hati dalam menjalankan kebiasaan sehari-hari, Hubungan emosional dengan video streaming menciptakan titik buta. 

    “Melindungi akun streaming saat ini berarti berpikir lebih dari sekadar kata sandi—ini berarti mengamankan perangkat, menghindari unduhan mencurigakan, dan memperhatikan ke mana satu klik dapat membawa Anda,” kata Polina dikutip Senin (9/6/2025).

    Kaspersky Digital Footprint Intelligence menemukan total 7.035.236 kasus kredensial streaming yang bocor selama 2024. 

    Data ini bukan hasil peretasan langsung ke platform streaming, melainkan dari kampanye pencurian kredensial yang lebih luas. Setelah perangkat terinfeksi, penjahat siber mengumpulkan data sensitif seperti kredensial akun, cookie, dan detail perbankan, yang kemudian diperjualbelikan di forum siber.