Perusahaan: Netflix

  • Internet Tercepat di Dunia, Download Semua Film Netfilx Cuma 1 Detik

    Internet Tercepat di Dunia, Download Semua Film Netfilx Cuma 1 Detik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Internet menjadi kebutuhan penting masyarakat di dunia untuk mencari informasi. Saat ini, rekor kecepatan internet dimiliki oleh Jepang yang mencatat capaian baru, yaitu 16 juta kali lebih cepat dari rata-rata kecepatan internet di India.

    Mengutip times of India, para peneliti Jepang telah mencapai terobosan kecepatan internet 1,02 petabit per detik. Capaian tersebut menciptakan rekor dunia baru yang 3,5 juta kali lebih cepat daripada rata-rata koneksi internet AS dan 16 juta kali lebih cepat daripada kecepatan rata-rata India, yaitu 63,55 Mbps.

    Kecepatan broadband rata-rata di Amerika Serikat sebesar 290 Mbps, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan 1.020.000.000 Mbps yang dicapai dalam pengujian ini.

    Pencapaian rekor ini dicapai oleh Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Jepang (NICT) yang bekerja sama dengan Sumitomo Electric dan mitra-mitra dari Eropa.

    Disebutkan bahwa kabel serat optik 19 inti yang inovatif mengirimkan data dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejauh 1.808 kilometer, kira-kira setara dengan jarak dari London ke Roma.

    Sebagai gambaran, teknologi baru ini secara teoritis dapat mengunduh seluruh koleksi Netflix dalam waktu kurang dari satu detik atau video game berukuran 150GB seperti Warzone dalam sekejap.

    Terobosan ini terletak pada desain kabel. Alih-alih menggunakan jalur cahaya tunggal, serat ini memasukkan 19 inti yang terpisah ke dalam diameter standar yang sama dengan kabel yang sudah ada.

    Hal ini menciptakan apa yang digambarkan oleh para peneliti sebagai “jalan raya super 19 jalur” untuk transmisi data sambil mempertahankan kompatibilitas dengan infrastruktur saat ini.

    Tim ini berhasil mengatasi tantangan degradasi sinyal tradisional dengan mengembangkan sistem amplifikasi canggih yang meningkatkan sinyal di beberapa pita panjang gelombang secara bersamaan.

    “Menggunakan 180 panjang gelombang dengan pemrosesan sinyal yang canggih, mereka mempertahankan kekuatan sinyal pada jarak yang jauh,” dikutip Sabtu (12/7).

    Keberhasilan laboratorium membuka jalan bagi masa depan internet yang digerakkan oleh AI. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengujian di laboratorium, teknologi ini merupakan langkah penting untuk memenuhi kebutuhan data di masa depan.

    Hal itu mengingat lalu lintas internet global terus melonjak, didorong oleh aplikasi AI, kendaraan otonom, dan miliaran perangkat yang terhubung, kemajuan tersebut menawarkan harapan untuk memperluas kapasitas jaringan tanpa memerlukan instalasi infrastruktur yang sama sekali baru.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elite Global Adakan Pertemuan Rahasia, Ini yang Dibicarakan

    Elite Global Adakan Pertemuan Rahasia, Ini yang Dibicarakan

    Idaho

    Para eksekutif top dan orang terkaya dari perusahaan teknologi, media, dan keuangan berkumpul di Sun Valley, Idaho, untuk menghadiri konferensi tahunan Allen & Co. minggu ini. Acara ini disebut sebagai perkemahan musim panas bagi para miliarder.

    Orang-orang penting dan berpengaruh ini muncul satu per satu di Bandara Memorial Friedman yang kecil di Hailey, Idaho. Menurut laporan, hingga 175 jet pribadi mendarat di landasan pacu dalam satu hari. Pers tidak diizinkan masuk dan meliput acara, tapi para reporter tetap memantau dan meliput siapa pun yang mereka bisa.

    CEO Disney, Bob Iger, mengenakan celana pendek, mendarat bersama istrinya, Willow Bay. Senior Vice President Apple, Eddy Cue, hadir, begitu pula CEO OpenAI, Sam Altman, yang mengenakan kaus dan kacamata hitam.

    Adapun CEO Apple Tim Cook, co-CEO Netflix Ted Sarandos, dan CFO Netflix Spencer Neumann mengenakan polo dan celana khaki. Sementara CEO Amazon Andy Jassy tampak memakai celana jins dan kemeja santai.

    Hadir pula CEO Microsoft Satya Nadella, CEO YouTube Neal Mohan, salah satu pendiri LinkedIn Reid Hoffman, salah satu pendiri Yahoo Jerry Yang, CEO Media Group Casey Wasserman, pemilik Boston Red Sox John Henry, CEO Yahoo Jim Lanzone, aktris Candice Bergen, dan salah satu pembawa acara CBS Mornings Gayle King.

    Pertemuan Sun Valley ikut dihadiri CEO OpenAI, Sam Altman. Foto: CNBC

    Terlihat pula Brian Armstrong, CEO bursa mata uang kripto Coinbase, CEO Walmart Doug McMillon, salah satu pendiri Home Depot Kenneth Langone, dan Chariman PayPal Ohn Donahoe. CEO General Motors Mary Barra, CEO Uber Dara Khosrowsha dan Tobias Lutke, CEO Shopify, termasuk di antara mereka. Begitu pula Bobby Kotick, mantan CEO Activision, dan Sheryl Sandberg, mantan COO Meta.

    Yang patut diperhatikan adalah absennya beberapa tokoh penting dalam konferensi tahun ini, termasuk Mark Zuckerberg dari Meta, Bill Gates dari Microsoft, dan Jeff Bezos dari Amazon, yang kabarnya diundang tapi belum terlihat. Mereka kadang datang di edisi sebelumnya. Adapun orang terkaya dunia Elon Musk tidak ada dalam daftar undangan.

    Pertemuan tahunan ini memang identik dengan busana santai layaknya liburan, membuat para orang penting itu terlihat sebagai sosok-sosok biasa. Tetapi di balik layar, tentunya mereka membicarakan banyak hal penting, terutama perkembangan terkini di dunia. Biasanya, juga muncul kesepakatan akuisisi.

    Dikutip detikINET dari Observer, perkembangan AI kabarnya menjadi tema utama tahun ini, di mana para raksasa teknologi telah menghabiskan ratusan miliar dolar dan selain itu menghadapi tekanan regulasi.

    Kemungkinan juga akan dibahas aksi-aksi Presiden Donald Trump yang terus melancarkan perang tarif dengan mitra dagang AS, yang mengguncang pasar keuangan, mengganggu stabilitas perdagangan dan investasi global.

    Konferensi Sun Valley dikenal eksklusif dan memiliki sejarah sebagai tempat berkembangnya berbagai kesepakatan bisnis penting. Konferensi ini menampilkan beragam kegiatan, termasuk hiking, arung jeram, dan golf, yang menyediakan suasana santai bagi para peserta untuk terlibat dalam diskusi bisnis maupun rekreasi. Seperti disebutkan, agenda konferensi bersifat privat, yang menambah daya tarik dan nuansa mistisnya.

    (fyk/fyk)

  • Orang AS Lagi Kecanduan Film Horor, Bioskop Cuan-Ramai Pengunjung

    Orang AS Lagi Kecanduan Film Horor, Bioskop Cuan-Ramai Pengunjung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Horor dinilai sebagai penyelamat industri perfilman di Amerika Serikat. Tahun ini, film horor menyumbang 17% dari pembelian tiket di Amerika Utara atau naik dari 11% pada tahun 2024 dan 4% satu dekade lalu, berdasarkan data Comscore yang dihimpun Reuters.

    Beberapa judul film horor seperti Sinners, Final Destination: Bloodlines, bahkan The Conjuring: Last Rites dan Five Nights at Freddy’s 2 yang akan dirilis akhir tahun menjadi alasan pemilik bioskop untuk bertahan.

    “Kami telah mengidentifikasi horor sebagai salah satu genre film utama yang kami targetkan untuk berkembang,” kata Brandt Gully, pemilik Springs Cinema & Taphouse di Sandy Springs, Georgia, dikutip Minggu (6/7/2025).

    Produser, eksekutif studio, dan pemilik teater mengatakan bahwa horor secara historis telah menyediakan jalan keluar untuk mengatasi kecemasan kontemporer. Genre ini juga memiliki banyak materi, meliputi gempa susulan dari pandemi global, paranoia kecerdasan buatan, hilangnya kendali atas tubuh seseorang, dan kebangkitan rasisme.

    Analis data film Stephen Follows menyebut film horor memberikan ruang untuk memproses hal-hal yang lebih sulit untuk dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

    “Ini katarsis, emosional, dan datang dengan akhir,” kata dia.

    Sementara itu, produksi yang sering kali beranggaran rendah memungkinkan pengambilan risiko lebih besar daripada produksi berbiaya tinggi dan berisiko tinggi, seperti Mission: Impossible-The Final Reckoning.

    Analis media senior Comscore Paul Dergarabedian pun menyebut bahwa film horor menjadi impian seorang akuntan.

    “Jika akan membuat ekstravaganza luar angkasa fiksi ilmiah, tidak dapat melakukannya dengan murah. Dengan film horor, film dengan anggaran sederhana seperti ‘Weapons’ bisa sangat menakutkan,” tambah dia.

    Diketahui saat ini industri film masih mengalami pemulihan setelah pandemi Covid-19 yang mematahkan kebiasaan menonton film, dan meningkatkan penayangan di rumah. Di sisi lain, ungkap Mike De Luca selaku o-chair and Warner Bros Motion Picture Group, film horor sukses memaksa orang untuk keluar dari rumah dan menonton bioskop.

    “Ini adalah air pasang yang mengangkat semua kapal. Kamu tahu, kami mencoba membuat orang-orang kembali ke kebiasaan pergi ke bioskop,” tegas dia.

    Peneliti Ampere Analysis yang berbasis di London mencatat setengah dari semua film horor yang dirilis oleh distributor besar AS tahun lalu menghasilkan 50% atau lebih dari pendapatan kotor box office mereka di seluruh dunia. Film body horror The Substance, misalnya, meraup lebih dari US$77 juta di seluruh dunia, dengan sekitar 80% dari itu berasal dari luar AS.

    Streamer juga memanfaatkan daya tarik genre dengan cara yang sama. Serial drama horor pasca-apokaliptik The Walking Dead, menjadi salah satu serial paling populer ketika ditambahkan ke Netflix pada 2023. Serial ini mengumpulkan 1,3 miliar jam penayangan.

    Dengan latar belakang ini, horor secara diam-diam mendapatkan momentum. Genre ini memecahkan penghalang box office senilai US$1 miliar di AS dan Kanada untuk pertama kalinya pada 2017. Termasuk ditopang oleh adaptasi film dari novel Stephen King, “It,” dan eksplorasi Jordan Peele tentang ketidaksetaraan rasial dalam “Get Out.”

    Pengumuman film horor baru dari produser AS telah meningkat setiap tahun selama tiga tahun terakhir, termasuk pada tahun 2023, ketika pemogokan Hollywood secara signifikan berdampak pada produksi, menurut Analisis Ampere.

    Ampere melaporkan jumlah film horor AS yang diproduksi tahun lalu naik 21% dibandingkan tahun 2023. Temuan ini juga dibarengi survei konsumen yang mengungkapkan bahwa horor adalah genre favorit di antara dua pertiga penonton bioskop, berusia 18 hingga 24 tahun.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Google Chrome Lemot Meski Sudah Tutup Banyak Tab, Ini Solusinya

    Google Chrome Lemot Meski Sudah Tutup Banyak Tab, Ini Solusinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Google Chrome atau juga populer dengan sebutan Chrome, masih menjadi salah satu aplikasi peramban (browser) yang eksis hingga saat ini di banyak sistem operasi seperti Windows, atau Android. Akan tetapi, sering kali peramban ini menghabiskan banyak daya bahkan memperlambat kinerja komputer.

    Meskipun Chrome telah coba diperbaiki selama bertahun-tahun, dan juga memiliki pengelola tugas khusus bagi pengguna yang ahli untuk mengelola semua tab, ekstensi, dan proses yang berjalan di dalamnya, peramban tersebut entah kenapa seolah menolak bekerja dengan baik, tidak peduli berapa banyak tab yang ditutup.

    Cara-cara seperti menutup tab yang tidak digunakan, menghapus cache, cookie, dan riwayat browser, menonaktifkan ekstensi bermasalah, serta memperbarui Chrome ke versi terbaru dapat menjadi pilihan solusi untuk mempercepat performa peramban tersebut.

    Akan tetapi, jika opsi-opsi tersebut tetap tidak bekerja, maka masalahnya mungkin ada pada prosesor komputer. Itu diakibatkan terlalu banyaknya beban yang dipikul prosesor sehingga membuat performa menjadi lambat.

    Salah satu pengaturan yang mungkin untuk dimanfaatkan dalam mempercepat performa peramban adalah mengubah akselerasi grafis Chrome, yang selain membantu aplikasi tersebut bekerja lebih tenang, juga mendistribusikan beban antara CPU dan GPU dengan baik saat sedang browsing.

    Pengaturan tersebut berfungsi tidak spesifik hanya untuk Chrome, tetapi juga pada browser lainnya seperti Brave, Microsoft Edge, dan Opera.

    Dilansir Slashgear, berikut ini adalah cara menyetel pengaturan akselerasi grafis pada browser Chrome:

    1.Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan akselerasi grafis,dimulai dengan mengklik tiga titik vertikal di pojok kanan atas aplikasi

    2.Setelahnya, klik Setelan

    3.Klik sistem di dekat bagian bawah menu setelan sebelah kiri, lalu alihkan kotak berlabel “Gunakan akselerasi grafis saat tersedia”

    Untuk peramban lainnya, misalnya Microsoft Edge, setelan ini dapat ditemukan dengan membuka menu Setelan, mengklik Sistem dan Kinerja, lalu memilih kotak berlabel Akselerasi Grafis, dan mengalihkan kotak berlabel tersebut. Peramban butuh dimulai ulang agar setelan tersebut dapat segera diterapkan.

    Akselerasi grafis nantinya akan memberi manfaat paling besar untuk komputer dengan GPU diskret, misalnya laptop gaming kustom yang memiliki kartu grafis paling kuat dari NVIDIA atau AMD. Pengaturan tersebut dalam sebagian besar kasus perlu untuk tetap diaktifkan.

    Namun, untuk perangkat komputer dengan grafis terintegrasi, termasuk Apple Mac, hasilnya mungkin berbeda-beda. Ada yang merasakan peningkatan yang signifikan, ada juga yang malah browsernya makin melambat.

    Bila terjadi kasus Chrome mogok, hang, tersendat, atau lebih lambat dengan akselerasi grafis, maka setelan tersebut ada baiknya dinonaktifkan.

    Pengaturan akselerasi grafis juga berkaitan dengan perlindungan Digital Rights Management (DRM) pada situs streaming, yang membuat pengguna tidak bisa mengambil tangkapan layar pada platform Netflix atau Disney+. 

    Dengan begitu, jika ingin mengambil tangkapan layar di aplikasi streaming, akselerasi grafis perlu dinonaktifkan terlebih dahulu. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Prabowo Diminta Tegas, Dorong Netflix

    Prabowo Diminta Tegas, Dorong Netflix

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto diminta untuk terlibat aktif dalam mendorong raksasa teknologi seperti Google, Netflix, dan YouTube dalam membangun infrastruktur di Indonesia.

    Adapun jika tidak berkenan terlibat pembangunan, pemerintah diminta menerapkan kebijakan berbagi pendapatan antara OTT dengan perusahaan telekomunikasi yang telah membangun infrastruktur internet. 

    Dewan Pengawas Masyarakat Telematika (MASTEL) Agung Harsoyo mengatakan platform Over-the-Top (OTT) seperti Facebook, Google, dan Netflix serta platform OTT lainnya menghasilkan lonjakan trafik data yang sangat signifikan. 

    Pada saat yang bersamaan, OTT juga menarik biaya kepada pelanggan untuk sejumlah layanan ekslusif. Bisnis OTT yang mengeruk untuk tidak diimbangi dengan keterlibatan dalam pembangunan konektivitas internet di dalam negeri, saat pemerintah membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kecepatan dan memperluas layanan internet.   

    Agung menyarankan agar pemerintah terlibat aktif dalam memaksa OTT terlibat dalam pembangunan infrastruktur. Kalaupun OTT menolak, pemerintah dapat menerapkan skema berbagi pendapatan antara OTT dengan pemain dalam negeri seperti yang dilakukan sejumlah negara di Asia.

    Pemerintah, lanjutnya, perlu menjadi arsitek yang merancang model kerja sama yang adil, misalnya Fair Share Model di Korea Selatan yang berbasis volume trafik (cost recovery), atau Revenue Sharing yang digagas India melalui berbagi pendapatan OTT dari iklan dan subscriptions.

    “Di India, beberapa model kerja sama telah berkembang antara telko dan OTT. Beberapa operator dan OTT menjajaki pembagian hasil atau kerja sama pemanfaatan infrastruktur, misalnya untuk caching konten secara lokal agar mengurangi beban trafik internasional,” kata Agung kepada Bisnis, Minggu (6/7/2025).

    Selain itu, skema kerja sama lainnya yang dapat dilakukan adalah bundling konten dan paket layanan, zero-rating dan penawaran eksklusif hingga investasi langsung. 

    Reliance Jio, misalnya, tidak hanya bekerja sama, tetapi juga membangun dan mengakuisisi platform OTT-nya sendiri, yang kemudian bermitra atau bersaing langsung dengan OTT global.

    Secara industri, kolaborasi ini akan meningkatkan efisiensi sekaligus meningkatkan kualitas layanan untuk pelanggan. Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi dengan regulasi yang dibutuhkan agar kolaborasi dapat terselenggara dengan baik.

    Sekadar informasi, pada 2024, Netflix membukukan pendapatan sebesar US$13 miliar atau Rp631,34 triliun (kurs: Rp16.188). Netflix memproyeksikan tahun ini pendapatan mereka dapat menyentuh Rp720,41 triliun. 

    Jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan telekomunikasi di Indonesia, jumlah pendapatan tersebut hampir 4x lipat pendapatan yang dibukukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. pada periode yang sama dan 12 kali lipat jika dibandingkan dengan pendapatan PT Indosat Tbk. (ISAT).

    Sementara itu induk Google, Alphabert, mengantongin pendapatan sebesar Rp1.376 triliun dari iklan pada kuartal II/2024. Jumlah tersebut 8x lipat dibandingkan pendapatan Telkom dan 24x lipat dibandingkan pemasukan Indosat.  

    Logo Google

    Adapun di India, pada akhir 2024, para petinggi industri telekomunikasi, seperti Chairman Reliance Jio Akash Ambani, Managing Director Reliance Jio Pankaj Pawar, Vice Chairman Bharti Enterprises Rajan Mittal, dan Managing Director Vodafone Idea Akshaya Moondra, menjerit dan meminta kontribusi yang adil dari penyedia layanan Over The Top (OTT) terhadap biaya jaringan.

    Dalam pertemuan tersebut, para eksekutif dari Reliance Jio, Bharti Airtel, dan Vodafone Idea menekankan pentingnya agar OTT, khususnya Large Traffic Generators (LTGs) atau penyumbang lalu lintas data besar, turut menanggung sebagian biaya jaringan. Mereka menegaskan bahwa usulan ini tidak ditujukan kepada startup atau pelaku usaha kecil.

    Selain isu kontribusi OTT, industri telekomunikasi juga membahas permasalahan terkait Pajak Barang dan Jasa (GST), termasuk kendala dalam klaim input tax credit. Diskusi ini merupakan bagian dari upaya Menteri Komunikasi Scindia untuk mendapatkan pembaruan terkait perkembangan sektor telekomunikasi.

    Agung juga menekankan pentingnya pengaturan kerja sama antara OTT dan operator telekomunikasi demi menjaga keamanan serta kedaulatan nasional, akibat maraknya penipuan melalui layanan OTT seperti WhatsApp yang digunakan untuk pengiriman OTP.

    Kondisi ini diperburuk oleh penyimpanan data pengguna OTT global di luar negeri dan belum adanya regulasi yang mampu mengatur kewajiban mereka secara adil di Indonesia.

    Indonesia, kata Agung, sebenarnya telah memiliki kerangka pengaturan mengenai kerja sama antara OTT dan penyelenggara telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran serta Peraturan Menteri Kominfo (PM) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi. Namun, regulasi tersebut tidak bersifat imperatif atau tidak mengikat. 

    Pada awal penyusunan regulasi, pemerintah mencanangkan kewajiban kerja sama OTT dan operator sebagai kewajiban hukum, namun terhambat oleh perbedaan pandangan antara pihak pro investasi dan pro kedaulatan.

    Akhirnya, pemerintah memilih pendekatan pro investasi, sehingga kerja sama tidak lagi diwajibkan dalam PP 46/2021 dan PM Komdigi 5/2021.

    Dalam situasi ini, Pemerintah Indonesia harus mengabil langkah yang berani dan progresif untuk memperkuat posisi nasional dalam ekosistem digital. 

    “Hal ini dapat dimulai dengan memperkuat regulasi agar bersifat imperatif dan mewajibkan kerja sama antara OTT dan operator telekomunikasi guna memastikan bahwa penggunaan infrastruktur nasional oleh OTT global diimbangi dengan kontribusi nyata,” kata Agung. 

    Logo Netflix

    Sebelumnya, pada Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR bersama jajaran Direksi Telkom dan Subholding Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade menaruh perhatian pada ketimpangan antara investasi besar operator telekomunikasi di Indonesia dengan keuntungan besar yang diraih OTT. 

    Menurutnya, regulasi terhadap OTT perlu segera diwujudkan, karena tidak hanya menguntungkan Telkom, tetapi juga seluruh operator dan pelaku industri guna menciptakan ekosistem digital yang adil, berkelanjutan, dan mendorong pemerataan layanan di Indonesia.

    Adapun, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah merumuskan peta jalan kebijakan Komdigi sebagai langkah strategi dalam memperkuat ekosistem digital nasional untuk mendukung program pemerintahan Presiden Prabowo. 

  • Cerita Craig Russell 15 Tahun Hidup dengan Tumor Otak-Hampir Meninggal

    Cerita Craig Russell 15 Tahun Hidup dengan Tumor Otak-Hampir Meninggal

    Jakarta

    Aktor Craig Russell belakangan buka-bukaan soal dirinya hampir meninggal akibat tumor otak sebesar jeruk nipis yang tidak terdeteksi dan tumbuh di dalam tengkorak selama lebih dari satu dekade. Tumor tersebut membuat perubahan bentuk pada tengkoraknya.

    Aktor berusia 48 tahun itu yang dikenal lewat serial Hollyoaks mengatakan ia mulai mengalami gejala seperti kehilangan ingatan, kebingungan, migrain, dan kabut otak pada 2022. Ketika kondisinya memburuk, sang istri, Kate, mendorongnya untuk memeriksakan diri ke dokter.

    Craig, yang juga dikenal lewat perannya di serial Netflix Queen Cleopatra, akhirnya kehilangan penglihatan di mata kirinya. Ia juga kerap mendengar suara menderu dari belakang kepalanya saat berteriak dalam proses syuting film Edge of Summer, yang hampir membuatnya pingsan.

    Setelah menjalani pemeriksaan intensif, dokter menemukan tumor jinak sebesar jeruk nipis gepeng yang tumbuh di otaknya. Ukurannya begitu besar hingga menyebabkan deformasi pada tengkoraknya. “Itu menghentikan langkahku, aku tak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi padaku,” ujar Craig.

    Menurut dokter, tumor tersebut kemungkinan besar telah tumbuh secara perlahan selama 15 tahun.

    Craig kemudian menjalani operasi berisiko tinggi untuk mengangkat tumor dan membangun kembali bagian tengkoraknya yang rusak. “Ada kemungkinan nyata aku tidak akan selamat dari operasi itu, satu kesalahan kecil saja bisa fatal. Kalaupun selamat, aku bisa buta atau terkena stroke,” katanya.

    Meskipun mengalami komplikasi serius setelah operasi, Craig akhirnya pulih sepenuhnya dan berhasil menyelesaikan film terbarunya yang berjudul Protein.

    Apa Itu Tumor Otak?

    Tumor otak jinak adalah massa sel yang tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Meskipun bukan kanker, tumor ini tetap bisa menimbulkan masalah kesehatan karena ukuran dan lokasinya dapat menekan atau merusak jaringan otak di sekitarnya.

    Menurut dokter, meningioma menyumbang sekitar 10 hingga 15 persen dari seluruh kasus tumor otak dan merupakan jenis tumor otak jinak yang paling umum. Tumor ini berasal dari jaringan pelindung otak dan sumsum tulang belakang yang disebut meninges, dan biasanya muncul pada orang dewasa paruh baya atau lanjut usia.

    Beberapa gejala tumor otak antara lain:

    Perubahan penglihatanSakit kepala hebatKelemahan tubuhSulit berjalanMasalah keseimbanganSulit memahami atau menggunakan bahasaMasalah memoriGangguan pendengaranMati rasa atau kesemutan pada wajahMual dan muntahKebingungan atau disorientasi

    Apa Penyebab Tumor Otak?

    Para ahli menjelaskan tumor otak muncul ketika gen tertentu pada kromosom sel mengalami kerusakan dan tidak lagi berfungsi dengan baik, meskipun penyebab pasti dari perubahan ini belum diketahui. DNA dalam kromosom berfungsi memberi instruksi kepada sel untuk tumbuh, membelah, atau mati pada waktu yang tepat.

    Ketika DNA di sel otak berubah, sel menerima instruksi yang salah, akibatnya, sel tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dari normal dan bisa hidup lebih lama dari seharusnya. Kondisi ini menyebabkan penumpukan sel abnormal yang mengambil ruang di otak.

    Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin terlahir dengan perubahan genetik ini. Faktor lingkungan seperti paparan radiasi tinggi dari X-ray atau pengobatan kanker sebelumnya juga dapat memperburuk kerusakan genetik tersebut.

    (naf/naf)

  • Park Gyu Young Minta Maaf setelah Bocorkan Spoiler Squid Game 3

    Park Gyu Young Minta Maaf setelah Bocorkan Spoiler Squid Game 3

    Seoul, Beritasatu.com- Aktris  muda Korea Selatan yang sedang naik daun, Park Gyu Young menyampaikan permintaan maafnya karena sudah tak sengaja menunggah foto yang menjadi  spoiler dari  serial Netflix Squid Game 3

    Dalam wawancara dengan Sports Chosun,  Gyu Young tak menampik perbuatan ceroboh yang ia lakukan. Ia meminta maaf karena mengunggah foto yang memicu kekecewaan banyak penggemar dari serial Squid Game.

    “Selama beberapa bulan terakhir, saya menunjukkan sisi yang mengecewakan dari diri saya.  Banyak dari kalian mungkin merasa kecewa,” kata Park Gyu Young, dikutip dari Allkpop, Jumat (4/7/2025).

    Kontroversi bermula saat bintang drama Celebrity itu mengunggah foto aktor Lee Jin Wook mengenakan kostum Pink Guard di akun Instagram pribadinya saat masa promosi Squid Game 2.

    Foto tersebut mengungkap alur penting dan karakter yang dikira para penggemar sudah tidak muncul kembali, sehingga memicu spekulasi publik tentang cerita untuk musim ketiga.

    “Saya sadar telah menyebabkan banyak kekecewaan karena membocorkan sesuatu tanpa sengaja,” imbuhnya.

    Ia  mengaku langsung menghubungi tim produksi, sutradara Hwang Dong Hyuk, serta aktor Lee Jin Wook setelah unggahan fotonya itu viral. Kala itu sang sutradara hanya meminta agar kejadian serupa jangan sampai terulang lagi.

    Ketika ditanya tentang isu adanya penalti berat dari Netflix terkait kecerobohannya tersebut, aktris kelahiran 21 Juli 1193 itu mengungkap sejauh ini tidak ada hukuman pinalti yang ditujukan kepadanya.  

    “Saya tidak bisa menjelaskan secara spesifik isi kontraknya, tetapi alih-alih penalti, responsnya lebih fokus untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Ada pedoman pra-syuting tentang kehati-hatian terkait spoiler, tetapi tidak disebutkan tentang penalti,” tutup Park Gyu Young.

  • Lee Byung Hun Ungkap Tantangan Jadi Pengisi Suara Kpop Demon Hunters

    Lee Byung Hun Ungkap Tantangan Jadi Pengisi Suara Kpop Demon Hunters

    Seoul, Beritasatu.com — Aktor senior Korea Selatan, Lee Byung Hun, berbagi pengalaman uniknya saat terlibat dalam film animasi Netflix berjudul K-Pop Demon Hunters yang kini sedang naik daun. Ia mengaku menghadapi tantangan tersendiri karena harus mengisi suara karakter dalam dua bahasa sekaligus, yaitu Inggris dan Korea. 

    Lee Byung Hun merupakan pengisi suara karakter Gwima, raja iblis kuno yang ambisius dan manipulatif dalam film animasi tersebut. Lee Byung Hun juga merupakan satu-satunya pengisi suara yang mengisi suara dalam dua bahasa.

    “Awalnya, saya hanya dijadwalkan untuk mengisi suara karakter Gwima untuk versi bahasa Inggris, tetapi kemudian saya juga mengisi suara untuk versi Korea,” kata Lee Byung Hun, dikutip dari Allkpop, Jumat (4/7/2025).

    Bertindak sebagai pengisi suara dalam bahasa Inggris, bintang Squid Game tersebut mengaku dirinya membutuhkan pemahaman emosi yang dalam. Oleh karena itu, proses pengisian suara dalam versi bahasa Inggris membutuhkan waktu yang lebih lama.

    “Diperlukan pemahaman tentang emosi, nuansa, dan perbedaan budaya di dalamnya. Jika pengisian suara dalam bahasa Korea dilakukan dalam sehari, versi bahasa Inggris perlu dibagi menjadi tiga sesi untuk disempurnakan lebih baik,” jelas suami dari aktris Lee Min Jung tersebut.

    Film animasi K-Pop Demon Hunters saat ini menjadi hit global setelah dirilis, menduduki peringkat pertama di banyak negara sebagai film dengan penonton terbanyak di Netflix.

    Lee Byung Hun tak menyangkal dirinya begitu senang dengan kesuksesan besar K-Pop Demon Hunters.

    “Sungguh mengejutkan melihat cerita dan konsep dengan tema dasarnya dari Korea mendapat begitu banyak cinta di seluruh dunia,” pungkas Lee Byung Hun.

  • Dandadan Season 2 Episode 1 Sudah Tayang! Tonton Gratis Legal di Vidio, Crunchyroll, hingga Netflix – Page 3

    Dandadan Season 2 Episode 1 Sudah Tayang! Tonton Gratis Legal di Vidio, Crunchyroll, hingga Netflix – Page 3

    Anime Dandadan Season 2 tayang perdana pada 3 Juli 2025 dan terdiri dari 12 episode. Setiap episode terbaru hadir setiap Kamis malam, tepatnya pukul 23.00 WIB.

    Berikut daftar platform resmi untuk menonton:

    Netflix
    Crunchyroll
    Vidio
    iQIYI
    Bstation

    Sebelum rilis di TV, tiga episode awal sempat tayang sebagai film kompilasi berjudul Dan Da Dan: Evil Eye di bioskop Amerika Utara dan Eropa awal Juni lalu. 

  • American Tourister x Squid Game Hadirkan Koleksi Eksklusif dan Ikonik

    American Tourister x Squid Game Hadirkan Koleksi Eksklusif dan Ikonik

    Jakarta: American Tourister berkolaborasi dengan serial fenomenal Squid Game menghadirkan deretan koleksi eksklusif dan ikonik. Mulai dari koper hingga neck pillow, semua koleksinya siap mengguncang dunia travel.
     
    Koleksi spesial ini sudah bisa dipesan mulai dari tanggal 07 Juli 2025 di situs resmi American Tourister, americantourister.co.id, dan akan hadir dalam pop-up spesial di Central Park Mall pada tanggal 21-27 Juli 2025.
     
    Bukan sekadar kolaborasi, ini merupakan perwujudan gaya dan sensasi yang siap mengubah rutinitas perjalanan menjadi momen yang penuh warna dan tak terlupakan.
     
    “Di American Tourister, kami didorong oleh semangat berpetualang dan mengekspresikan diri. Kolaborasi dengan Squid Game ini benar-benar mewujudkan hal itu,” ungkap Nikhil Gupte, Senior Marketing Director American Tourister, High Sierra & Kamiliant Asia Pacific and Middle East.
     
    Melalui kolaborasi ini, American Tourister dan serial fenomenal global Netflix ‘Squid Game’ meluncurkan aksesori edisi terbatas dengan grafis yang memukau, ilustrasi bertema pertunjukan, simbol-hingga simbol ikonik.
     
    “Kami tidak hanya membuat koper; kami menciptakan pengalaman perjalanan yang selaras dengan energi Gen Z yang berani dan tak kenal takut. Koleksi ini ditujukan bagi mereka yang berani tampil beda, yang melihat setiap perjalanan sebagai permainan yang layak dimainkan,” tambah Nikhil Gupte.
     
    Koleksi elektik ini tersedia dalam bentuk koper, backpack, crossbody bag, tote bag dengan warna Pearl/Deep Green serta Black/Mexican Pink. Ada pula neck pillow dengan hoodie jaring Pink Guard.

     

     
    SPINNER 67 + Luggage Tag

    SPINNER 67 merupakan koper yang tersedia dalam dua ukuran, yakni 52/18 dengan harga Rp2.190.000 dan 67/24 di harga Rp2.490.000. Untuk ukuran 67/24 terdapat sejumlah kompartemen sehingga barang-barang tidak berantakan.  
     
    Koper ini memiliki konstruksi yang kokoh untuk menahan tantangan perjalanan berat sekalipun. Kunci TSA terintegrasi untuk keamanan tambahan, serta dilengkapi luggage tag edisi spesial Squid Game.
     
    Backpack

    Bergaya edgy namun tetap fungsional, tas punggung ini sempurna untuk membawa buku, perlengkapan atau alat teknologi, dan segala kebutuhan harian. Memiliki desain yang tegas, ikonik, serta dengan ragam fitur fungsional untuk memamerkan kegemaran akan serial Squid Game.
     
    Tas ini juga dilengkapi oleh beberapa kompartemen yang bisa pengguna manfaatkan untuk menyimpan laptop, tablet, hingga tumblr. Harganya dibanderol Rp790.000.
     
    Crossbody Bag

    Jika kamu ingin tas yang lebih kecil dan simpel, crossbody bag dapat menjadi andalan untuk membawa kebutuhan sehari-hari secara praktis. Dilengkapi dengan pouch mini terpisah untuk menyimpan kunci, koin, earphone, atau barang kecil lainnya, harga tas ini adalah Rp590.000.
     
    Tote Bag
    Tunjukkan kepribadian yang penuh gaya dan simpan barang-barang sehari-hari seperti
    buku, dompet, tablet, dan lainnya di tempat yang mudah dijangkau seperti tote bag ini. Talinya pun dapat disesuaikan sehingga lebih nyaman dipakai.
     
    Sama dengan crossbody bag, Tote bag American Tourister x Squid Game juga dibanderol harga Rp590.000.
     
    Neck Pillow

    Satu lagi yang menarik dari koleksi kolaborasi American Tourister x Squid Game adalah neck pillow. Tak hanya memberikan kenyamanan ekstra saat dalam perjalanan, neck pillow ini memiliki hoodie jaring Pink Guard yang terlipat dan tersembunyi, yang bisa berubah menjadi masker pelindung pengguna dari cahaya sekaligus menjaga privasi.
     
    Kolaborasi antara American Tourister dan Squid Game merupakan wujud komitmen untuk terus menjadi relevan secara kultur pop, dan dekat dengan komunitas yang dinamis dan penuh gaya. Kamu bisa mendapatkannya dengan harga Rp390.000.

    Jakarta: American Tourister berkolaborasi dengan serial fenomenal Squid Game menghadirkan deretan koleksi eksklusif dan ikonik. Mulai dari koper hingga neck pillow, semua koleksinya siap mengguncang dunia travel.
     
    Koleksi spesial ini sudah bisa dipesan mulai dari tanggal 07 Juli 2025 di situs resmi American Tourister, americantourister.co.id, dan akan hadir dalam pop-up spesial di Central Park Mall pada tanggal 21-27 Juli 2025.
     
    Bukan sekadar kolaborasi, ini merupakan perwujudan gaya dan sensasi yang siap mengubah rutinitas perjalanan menjadi momen yang penuh warna dan tak terlupakan.
     
    “Di American Tourister, kami didorong oleh semangat berpetualang dan mengekspresikan diri. Kolaborasi dengan Squid Game ini benar-benar mewujudkan hal itu,” ungkap Nikhil Gupte, Senior Marketing Director American Tourister, High Sierra & Kamiliant Asia Pacific and Middle East.
     
    Melalui kolaborasi ini, American Tourister dan serial fenomenal global Netflix ‘Squid Game’ meluncurkan aksesori edisi terbatas dengan grafis yang memukau, ilustrasi bertema pertunjukan, simbol-hingga simbol ikonik.
     
    “Kami tidak hanya membuat koper; kami menciptakan pengalaman perjalanan yang selaras dengan energi Gen Z yang berani dan tak kenal takut. Koleksi ini ditujukan bagi mereka yang berani tampil beda, yang melihat setiap perjalanan sebagai permainan yang layak dimainkan,” tambah Nikhil Gupte.
     
    Koleksi elektik ini tersedia dalam bentuk koper, backpack, crossbody bag, tote bag dengan warna Pearl/Deep Green serta Black/Mexican Pink. Ada pula neck pillow dengan hoodie jaring Pink Guard.
     
     

     

    SPINNER 67 + Luggage Tag

     
    SPINNER 67 merupakan koper yang tersedia dalam dua ukuran, yakni 52/18 dengan harga Rp2.190.000 dan 67/24 di harga Rp2.490.000. Untuk ukuran 67/24 terdapat sejumlah kompartemen sehingga barang-barang tidak berantakan.  
     
    Koper ini memiliki konstruksi yang kokoh untuk menahan tantangan perjalanan berat sekalipun. Kunci TSA terintegrasi untuk keamanan tambahan, serta dilengkapi luggage tag edisi spesial Squid Game.
     

    Backpack

    Bergaya edgy namun tetap fungsional, tas punggung ini sempurna untuk membawa buku, perlengkapan atau alat teknologi, dan segala kebutuhan harian. Memiliki desain yang tegas, ikonik, serta dengan ragam fitur fungsional untuk memamerkan kegemaran akan serial Squid Game.
     
    Tas ini juga dilengkapi oleh beberapa kompartemen yang bisa pengguna manfaatkan untuk menyimpan laptop, tablet, hingga tumblr. Harganya dibanderol Rp790.000.
     

    Crossbody Bag

     
    Jika kamu ingin tas yang lebih kecil dan simpel, crossbody bag dapat menjadi andalan untuk membawa kebutuhan sehari-hari secara praktis. Dilengkapi dengan pouch mini terpisah untuk menyimpan kunci, koin, earphone, atau barang kecil lainnya, harga tas ini adalah Rp590.000.
     

    Tote Bag

    Tunjukkan kepribadian yang penuh gaya dan simpan barang-barang sehari-hari seperti
    buku, dompet, tablet, dan lainnya di tempat yang mudah dijangkau seperti tote bag ini. Talinya pun dapat disesuaikan sehingga lebih nyaman dipakai.
     
    Sama dengan crossbody bag, Tote bag American Tourister x Squid Game juga dibanderol harga Rp590.000.
     

    Neck Pillow

     
    Satu lagi yang menarik dari koleksi kolaborasi American Tourister x Squid Game adalah neck pillow. Tak hanya memberikan kenyamanan ekstra saat dalam perjalanan, neck pillow ini memiliki hoodie jaring Pink Guard yang terlipat dan tersembunyi, yang bisa berubah menjadi masker pelindung pengguna dari cahaya sekaligus menjaga privasi.
     
    Kolaborasi antara American Tourister dan Squid Game merupakan wujud komitmen untuk terus menjadi relevan secara kultur pop, dan dekat dengan komunitas yang dinamis dan penuh gaya. Kamu bisa mendapatkannya dengan harga Rp390.000.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)