Perusahaan: Netflix

  • Kim Seon Ho Jadi Interpreter dalam Serial “Can This Love Be Translated?”

    Kim Seon Ho Jadi Interpreter dalam Serial “Can This Love Be Translated?”

    JAKARTA – Netflix merilis teaser perdana untuk serial romansa teranyar mereka, Can This Love Be Translated? Diperankan Kim Seon Ho dan Go Youn Jung, serial ini merupakan salah satu judul yang paling dinantikan.

    Teaser perdananya memperlihatkan interaksi antara Joo Ho Jin dan Cha Mu Hee. Joo Ho Jin (Kim Seon Ho) adalah seorang interpreter yang ditugaskan menerjemahkan perbincangan Cha Mu Hee (Go Youn Jung).

    Teaser singkat ini menampilkan interaksi keduanya yang berjarak. Joo Ho Jin mengikuti perjalanan Cha Mu Hee syuting di sejumlah tempat.

    Pada satu waktu, Cha Mu Hee beradu peran dengan Hiro (Fukushi Sota). Hiro membuat pernyataan cinta kepada Cha Mu Hee dalam bahasa Jepang sehingga Mu Hee menantikan interpretasi Ho Jin.

    Joo Ho Jin justru mengatakan, “Aku tidak mengerti apa yang orang ini katakan.” sekaligus terkejut dengan pernyataan cinta Hiro keada Mu Hee.

    Di samping itu, interaksi Cha Mu Hee dan Joo Ho Jin juga diwarnai dengan perjalanan di Italia, Kanada, dan Jepang. Melihat aurora sampai berbagai bangunan masa lampau mendekatkan keduanya.

    Pada saat yang bersamaan, Netflix merilis poster yang menampilkan Kim Seon Ho menatap Go Youn Jung.

    Tagline serial ini berbunyi, “Bahasa paling sulit, dirimu.” yang menampilkan hubungan antara mereka tidak hanya bahasa.

    Serial Can This Love Be Translated? akan rilis di Netflix pada 16 Januari.

  • Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Didakwa 59 Pelanggaran

    Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Didakwa 59 Pelanggaran

    Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 18 Desember 2025.

    Berita utama kami hadirkan dari Australia.

    Naveed Akram didakwa

    Pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Naveed Akram, secara resmi telah didakwa dengan 59 pelanggaran terkait serangan yang menewaskan 15 orang. Pelanggaran tersebut termasuk 15 dakwaan pembunuhan, melakukan tindakan terorisme, dan 40 dakwaan yang menyebabkan luka atau cedera berat pada seseorang dengan maksud membunuh.

    Naveed Akram sudah sadar dari koma, namun masih dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi.

    Ia diwakili pengacaranya dari Bantuan Hukum saat menghadap pengadilan, Rabu kemarin, yang dilangsungkan secara daring hadapan Hakim Daniel Covington dan kasusnya dijadwalkan akan kembali disidangkan pada 22 Desember.

    Hukuman maksimal untuk melakukan tindakan terorisme dan pembunuhan di Australia adalah penjara seumur hidup.

    Duke of Marlborough ditangkap atas dugaan tindak pidana

    Charles James Spencer-Churchill, 70 tahun, ditangkap pada Mei tahun lalu atas dugaan tindak pidana yang terjadi pada November 2022, serta Januari dan Mei 2024 di Woodstock, dekat Oxford di Inggris tengah.

    Ia sudah dipanggil untuk hadir di Pengadilan Magistrat Oxford hari ini.

    “Setelah penyelidikan Kepolisian Thames Valley, Duke of Marlborough didakwa dengan tindak pidana pencekikan yang disengaja di Woodstock,” bunyi pernyataan polisi.

    Spencer-Churchill, yang dikenal sebagai Jamie Blandford, adalah Duke of Marlborough ke-12, salah satu keluarga bangsawan paling senior di Inggris.

    Rumah leluhur keluarga tersebut adalah Istana Blenheim, di Woodstock, yang pernah menjadi tempat kunjungan Presiden Donald Trump pada tahun 2018.

    PM Finlandia minta maaf kepada negara-negara Asia

    Perdana Menteri Finlandia meminta maaf kepada negara-negara Asia, sebagai tanggapan atas gambar-gambar yang dianggap menghina dan diunggah oleh anggota sayap kanan parlemen negara Nordik tersebut.

    Insiden yang dijuluki skandal “mata sipit” oleh media Finlandia ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kasus di mana anggota Partai Finlandia, mitra junior dalam koalisi pemerintahan, dituduh mengunggah atau membuat pernyataan rasis.

    Perdana Menteri Petteri Orpo dari Partai Koalisi Nasional pro-bisnis, yang memimpin koalisi empat partai yang mencakup Partai Finlandia, mengeluarkan pernyataan berisi permintaan maafnya yang tulus.

    “Unggahan-unggahan ini tidak mencerminkan nilai-nilai kesetaraan dan inklusi Finlandia,” kata Orpo dalam pernyataan yang dirilis oleh kedutaan besar Finlandia di China, Jepang, dan Korea Selatan.

    “Pesan kami di Finlandia dan kepada semua teman kami di luar negeri adalah bahwa pemerintah menanggapi rasisme dengan serius dan berkomitmen untuk memerangi masalah ini,” katanya.

    Warner Bros menolak tawaran pengambilalihan paksa Paramount

    Dewan direksi Warner Bros Discovery menolak tawaran pengambilalihan paksa Paramount Skydance senilai US$108,4 miliar dengan alasan tawaran tersebut gagal memberikan jaminan pembiayaan yang memadai.

    Dalam surat kepada para pemegang saham, dewan direksi menulis Paramount telah “secara konsisten menyesatkan” para pemegang saham Warner Bros tawaran tunai US$30 per sahamnya sepenuhnya dijamin, atau “didukung,” oleh keluarga Ellison, yang dipimpin oleh CEO Oracle, Larry Ellison.

    “Tidak dan tidak pernah,” tulis dewan direksi mengenai jaminan tawaran Paramount, mencatat tawaran tersebut menimbulkan “banyak risiko besar.”

    Dewan direksi Warner Bros juga mengatakan mereka menemukan tawaran Paramount “lebih rendah” daripada perjanjian merger dengan Netflix.

    Penawaran sebesar US$27,75 per saham dari Paramount untuk studio film dan televisi Warner Bros, layanan streaming HBO Max, merupakan perjanjian yang mengikat dan tidak memerlukan pembiayaan ekuitas.

  • Warner Bros Imbau Pemegang Saham Pilih Netflix Abaikan Paramount

    Warner Bros Imbau Pemegang Saham Pilih Netflix Abaikan Paramount

    Bisnis.com, JAKARTA — Warner Bros. Discovery Inc., induk usaha HBO dan CNN, menyarankan para pemegang sahamnya untuk menolak tawaran pengambilalihan paksa (hostile takeover) dari Paramount Skydance Corp. dan tetap mendukung kesepakatan awal dengan raksasa streaming Netflix Inc.

    Melansir Bloomberg pada Kamis (18/1/2025), dewan direksi Warner Bros. mengungkapkan sejumlah keberatan atas proposal Paramount, termasuk ketidakpastian pendanaan dan risiko bahwa Paramount dapat membatalkan kesepakatan sewaktu-waktu. 

    Paramount menawarkan harga US$30 per saham secara tunai untuk seluruh perusahaan, termasuk jaringan kabelnya. 

    Sebaliknya, dalam kesepakatan dengan Netflix, pemegang saham Warner Bros. akan menerima US$27,75 per saham dalam bentuk tunai dan saham Netflix, serta saham di perusahaan baru yang akan menampung bisnis jaringan kabel Warner Bros.

    Menanggapi surat dewan Warner Bros. kepada pemegang saham pada Rabu, Paramount menegaskan kembali komitmennya untuk mengakuisisi Warner Bros. dengan harga US$30 per saham.

    “Proposal kami dengan jelas menawarkan nilai dan kepastian yang lebih unggul bagi pemegang saham Warner Bros., jalur penyelesaian yang jelas, serta tidak meninggalkan mereka dengan bisnis linear yang kecil dan sarat utang,” ujar CEO Paramount David Ellison dalam pernyataannya.

    Dia mengklaim mendapat respons positif dari pemegang saham Warner Bros. yang memahami manfaat tawaran tersebut.

    Paramount, yang dikendalikan miliarder pendiri perusahaan teknologi Oracle, Larry Ellison dan putranya David, kini bersaing dengan Netflix untuk mengakuisisi Warner Bros., sekaligus HBO yang merupakan aset unggulan industri televisi.

    Manajemen Paramount dan Netflix sama-sama berargumen bahwa merekalah pemilik terbaik untuk memaksimalkan perpustakaan konten Warner Bros. demi memperkuat bisnis streaming.

    Dalam surat kepada pemegang saham dan dokumen pengajuan regulator setebal 94 halaman, dewan Warner Bros. menyoroti berbagai risiko dalam tawaran Paramount, termasuk kegagalan keluarga Ellison dalam memberikan jaminan pendanaan ekuitas senilai US$40,7 miliar secara memadai. 

    Dewan direksi juga menyebut ekuitas tersebut didukung oleh trust yang dapat dicabut dengan struktur tidak jelas dan tidak transparan. Dokumen yang diserahkan Paramount dinilai memiliki celah, kelemahan, dan keterbatasan yang menempatkan pemegang saham dan perusahaan dalam risiko.

    Dewan juga menuduh Paramount telah secara konsisten menyesatkan pemegang saham dengan mengklaim bahwa proposalnya memiliki dukungan pendanaan penuh dari keluarga Ellison.

    Menurut dewan, jika kesepakatan Paramount terealisasi, perusahaan gabungan akan menanggung beban utang hampir tujuh kali lipat dari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).

    Struktur permodalan tersebut dinilai berisiko tinggi dan rentan terhadap perubahan kecil sekalipun dalam kinerja bisnis Paramount maupun Warner Bros. sebelum transaksi rampung.

    Tawaran terbaru Paramount mencakup komitmen pendanaan utang senilai US$54 miliar dari Bank of America Corp., Citigroup Inc., dan Apollo, serta rencana penghimpunan ekuitas US$41 miliar. Sebelumnya dilaporkan, pendanaan ekuitas tersebut mencakup US$11,8 miliar dari keluarga Ellison, US$24 miliar dari tiga dana kekayaan negara Timur Tengah, serta tambahan pembiayaan dari RedBird Capital Partners.

    Affinity Partners, perusahaan investasi milik menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, dikabarkan mundur dari proses tersebut pada Selasa.

    Selain itu, proposal Paramount mengharuskan Warner Bros. membayar biaya pembatalan (breakup fee) sebesar US$2,8 miliar kepada Netflix.

    “Tawaran Paramount tetap lebih rendah dibandingkan merger dengan Netflix,” tulis Warner Bros.

    Dewan direksi secara bulat merekomendasikan kesepakatan Netflix, menegaskan bahwa syarat-syarat merger tersebut lebih unggul, sementara proposal Paramount dinilai tidak memberikan nilai yang memadai serta mengandung risiko dan biaya signifikan.

    Netflix juga mengirimkan surat kepada pemegang saham Warner Bros. pada Rabu pagi, menegaskan keunggulan tawarannya dan mendorong persetujuan kesepakatan.

    “Dewan Warner Bros. Discovery menegaskan bahwa perjanjian merger dengan Netflix lebih unggul dan akuisisi kami merupakan kepentingan terbaik bagi pemegang saham,” tulis Co-CEO Netflix Ted Sarandos.

    Analis Forrester Mike Proulx menilai penolakan formal Warner Bros. terhadap tawaran Paramount tidak mengubah situasi secara signifikan.

    “Keputusan akhir tetap berada di tangan pemegang saham Warner Bros. dan pemungutan suara masih berbulan-bulan lagi. Yang jelas, pendanaan Timur Tengah dalam tawaran Paramount memicu semakin banyak tanda tanya,” ujarnya.

    Bukan Tawaran Pertama Netflix

    David Ellison sebelumnya telah beberapa kali mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Warner Bros., pertama kali dalam pertemuan dengan CEO Warner Bros., David Zaslav pada 14 September, menurut dokumen regulator. 

    Dewan menolak tawaran tersebut, namun upaya lanjutan Ellison—termasuk dua proposal tambahan—memicu minat dari Netflix, Comcast Corp., dan pihak lain.

    Minat dari para calon pembeli mendorong dewan Warner Bros. melakukan tinjauan strategis dan bernegosiasi secara tertutup dengan sejumlah pihak. Netflix, Comcast, dan Paramount muncul sebagai kandidat paling serius.

    Meski Ellison mengkritik proses lelang dan menuduh Warner Bros. memihak Netflix, pihak Warner Bros. menggambarkan pendekatan keluarga Ellison sebagai agresif dan tidak terorganisasi, termasuk pengajuan tawaran melewati tenggat waktu dan kegagalan menjawab sejumlah kekhawatiran dewan.

    Dalam dokumen tersebut juga disebutkan bahwa Zaslav memberi tahu dewan bahwa keluarga Ellison mengindikasikan dirinya akan menerima paket kompensasi senilai ratusan juta dolar jika transaksi Paramount–Warner Bros. terealisasi. Zaslav menyatakan telah menegaskan kepada Ellison bahwa pembahasan semacam itu tidak pantas dilakukan pada saat itu.

    Dengan memasukkan asumsi utang, tawaran Paramount menilai Warner Bros. sebesar US$108,4 miliar. Adapun proposal Netflix menilai aset yang diincarnya sekitar US$82,7 miliar, dengan pemegang saham Warner Bros. juga akan menerima saham dari perusahaan jaringan kabel hasil pemisahan.

    Kedua proposal tersebut memicu kekhawatiran di Hollywood terkait dampak konsolidasi lanjutan, serta menuai kritik lintas spektrum politik. Dewan Warner Bros. menyebut Paramount menargetkan penghematan biaya US$9 miliar dari merger Skydance dan akuisisi Warner Bros., target yang dinilai ambisius dan berpotensi melemahkan industri hiburan.

  • Film Garuda di Dadaku Hadir dalam Format Animasi

    Film Garuda di Dadaku Hadir dalam Format Animasi

    JAKARTA – Base Entertainment bersama Kawi Animation bekerja sama menghidupkan film Garuda di Dadaku, salah satu film keluarga ikonis pada jamannya. Melalui versi terbarunya, mereka memiliki format animasi untuk memulai perjalanan ini.

    Pihak Base menggandeng Ronny Gani, seorang animator yang banyak mengerjakan film Hollywood. Film Garuda di Dadaku menjadi debut pertamanya sebagai sutradara.

    “Ketemunya waktu pandemi. Saya karantina di Singapura dan mas Ronny kerja di perusahana animasi di Singapura. Base waktu itu baru selesai membuat series buat Netflix, kemudian saya karantina ada yang DM (direct message). Kita chatting, ketemu akhirnya ngobrol sejam, tiga jam tentang animasi Indonesia,” kata produser Shanty Harmayn mengenai pertemuan dengan Ronny Gani dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 17 Desember.

    “Kita yakinin kita mencari titik kekuatan agar film kita bisa bersaing dengan animasi luar negeri yang notabene sudah dinikmati lebih dulu penonton Indonesia. Yang dipilih dari sisi craftmanship-nya tidak terlalu menitikberatkan daya budaya dan yang harus dihadirkan relatibilitas dan world building,” kata Ronny Gani.

    Produser Aoura Chandra menambahkan, “Kami punya mimpi besar Indonesia harus menjadi tuan rumah kami dan semoga jadi proyek awal IP Indonesia dan film animasi Indonesia jadi pemenang di rumah sendiri.”

    Teaser perdana yang dirilis memperlihatkan interaksi Putra (diisi Keanu Azka) yang ingin menjadi pemain sepakbola. Ia dibantu oleh seekor burung bulat bernama Gaga (Kristo Immanuel) yang membantunya untuk sang juara.

    Selain itu, film ini juga diisi suara oleh Quinn Salman dan Revalina S. Temat. Sebelumnya beberapa nama seperti Rizky Ridho, Sal Priadi, Oki Rengga, Zee Asadel, Revalina S Temat, Ringgo Agus Rahman, Ibnu Jamil, Emir Mahira dan Bima Sena juga diumumkan mengisi film ini.

    “Rasanya senang banget bisa dipercaya buat meranin Putra. Ini pertama kali aku jadi pengisi suara animasi dan susah, lumayan susah. Untungnya aku dibantu sama om Ronny sama ada coach suaranya juga. Jadi ngebantu aku juga lebih tau oh putra gini gini gininya,” kata Keanu Azka.

    Ada pun, film animasi Garuda di Dadaku direncanakan tayang pada tahun 2026.

  • Alasan Warner Bros Pilih Netflix Ketimbang Paramount

    Alasan Warner Bros Pilih Netflix Ketimbang Paramount

    Bisnis.com, JAKARTA — Warner Bros. Discovery Inc. berencana menolak tawaran pengambilalihan paksa atauhostile takeover dari Paramount Skydance Corp. karena kekhawatiran terhadap skema pendanaan dan sejumlah persyaratan lain.

    Menurut sumber yang dikutip dari Bloomberg pada Rabu (17/12/2025), setelah melakukan kajian dan pertimbangan atas proposal Paramount, dewan direksi Warner Bros. akan merekomendasikan kepada pemegang saham untuk menolak penawaran tender tersebut. 

    Para sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dewan menilai kesepakatan Warner Bros. yang sudah ada dengan raksasa streaming Netflix Inc. menawarkan nilai, kepastian, dan ketentuan yang lebih baik dibandingkan proposal Paramount.

    Respons resmi Warner Bros. terhadap penawaran tender Paramount berpotensi diajukan paling cepat pada Rabu waktu setempat. Kendati demikian, keputusan final belum ditetapkan dan situasi masih dapat berubah. 

    Adapun, hingga saat ini baik juru bicara Warner Bros. maupun Paramount menolak memberikan komentar.

    Salah satu ganjalan utama adalah kekhawatiran Warner Bros. terhadap struktur pendanaan yang diajukan Paramount, yang dipimpin oleh David Ellison. Pendanaan ekuitas tersebut ditopang oleh sebuah trust yang mengelola kekayaan ayahnya, miliarder perangkat lunak Larry Ellison.

    Namun, karena trust tersebut bersifat dapat dicabut (revocable trust), aset di dalamnya dapat ditarik kapan saja. Kondisi ini dinilai berisiko karena Warner Bros. berpotensi tidak memiliki perlindungan hukum jika penarikan aset terjadi.

    Masalah pendanaan kian mengemuka setelah salah satu pendukung Paramount mundur dari transaksi pada Selasa. Affinity Partners, perusahaan investasi yang dipimpin menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, menyatakan menarik diri dari rencana akuisisi tersebut dengan alasan keterlibatan “dua pesaing kuat.”

    Masih pada hari yang sama, Presiden Trump mengkritik Paramount melalui media sosial. Dia menyebut perlakuan terhadap dirinya oleh divisi CBS milik Paramount memburuk sejak keluarga Ellison mengambil alih kendali perusahaan itu awal tahun ini. 

    Keluarga Ellison selama ini dikenal memiliki hubungan dekat dengan Trump.

    Dewan direksi Warner Bros. juga menyoroti potensi terganggunya operasional perusahaan selama proses persetujuan regulator yang bisa memakan waktu satu tahun atau lebih. Menurut sumber, Paramount dinilai tidak memberikan fleksibilitas yang memadai bagi Warner Bros. untuk menjalankan bisnis maupun mengelola neraca keuangan selama periode tersebut.

    Paramount, dalam keterbukaan informasi pekan lalu, mengklaim telah menjawab kekhawatiran Warner Bros., termasuk terkait fleksibilitas pembiayaan ulang utang serta pembayaran break-up fee senilai US$5 miliar yang akan dijamin oleh keluarga Ellison.

    Selain itu, Paramount juga telah menyesuaikan sejumlah ketentuan penawarannya. Sekitar US$1 miliar pendanaan dari Tencent Holdings Ltd. asal China ditarik karena kekhawatiran pendanaan tersebut dapat memicu isu keamanan nasional dengan regulator AS.

    Sementara itu, Warner Bros. bulan ini menyepakati penjualan unit studio, bisnis streaming, dan HBO kepada Netflix dengan harga US$27,75 per saham, atau sekitar US$83 miliar termasuk utang. 

    Kesepakatan tersebut mengakhiri persaingan penawaran selama beberapa pekan antara Netflix, Paramount, dan Comcast Corp. Secara terpisah, Warner Bros. juga berencana memisahkan jaringan televisi kabel seperti CNN dan TNT kepada pemegang saham sebelum transaksi dengan Netflix rampung.

    Di sisi lain, Paramount—pemilik MTV dan layanan streaming Paramount+—menawarkan pembelian seluruh saham Warner Bros. dengan harga US$30 per saham, atau lebih dari US$108 miliar termasuk utang. Tiga hari setelah Netflix dan Warner Bros. mengumumkan kesepakatan mereka, Paramount langsung membawa tawaran itu ke pemegang saham melalui penawaran tender publik.

    Paramount menegaskan penawaran US$30 per saham tersebut bukanlah harga terbaik dan final, yang mengindikasikan masih ada ruang untuk menaikkan nilai penawaran. Saham Warner Bros. ditutup pada level US$28,90 di New York, mencerminkan ekspektasi sebagian investor bahwa valuasi perusahaan masih bisa meningkat.

    Berdasarkan perjanjian dengan Netflix, Warner Bros. dilarang secara aktif mencari penawaran dari pihak lain, namun tetap diperbolehkan mempertimbangkan proposal yang masuk. 

    Jika muncul penawaran yang dinilai lebih unggul, Warner Bros. wajib memberikan kesempatan kepada Netflix untuk menyamai tawaran tersebut guna mempertahankan kesepakatan yang telah disepakati.

  • Film Horor Malaysia yang Direkomendasikan, Catat Judulnya!

    Film Horor Malaysia yang Direkomendasikan, Catat Judulnya!

    YOGYAKARTA – Film horor Asia, Indonesia, Jepang atau Thailand umumnya sering dijadikan bahan obrolan. Namun, tahukah Anda, ternyata Malaysia juga punya banyak film horor yang tidak kalah mencekam. Terlebih banyak ceritanya yang berkaitan dengan kepercayaan di Indonesia, mulai dari santet hingga pengobatan melalui ruqyah. Ini dia beberapa film horor Malaysia yang dapat dijadikan referensi tontonan Anda.

    Film Horor Malaysia

    Roh (2019)

    Film horor ini membawa penonton ke dalam sebuah cerita tentang kehidupan keluarga miskin yang tinggal di pinggir hutan. Pemerannya antara lain Farah Ahmad, Mhia Farhana, dan Harith Haziq. Semua berjalan biasa saja hingga mereka bertemu dengan seorang gadis misterius yang tersesat.

    Awalnya gadis ini terlihat polos, tapi kehadirannya perlahan membawa teror psikologis yang membuat suasana semakin mencekam.

    Dengan sentuhan genre horor yang kental, alur lambat yang menegangkan, dan plot twist yang membuat penonton terkejut di akhir, film Roh berhasil meraih rating 6.7/10 di IMDb. Bagi yang penasaran, tonton film ini di Netflix.

    Munafik (2016)

    Disutradarai dan dibintangi oleh Syamsul Yusof, Munafik berkisah tentang Ustaz Adam, seorang pengamal pengobatan Islam yang masih berduka karena kehilangan istrinya setelah kecelakaan tragis.

    Dalam upayanya membantu seorang wanita bernama Maria yang diperankan Nabila Huda, karena dirasuki iblis, ia malah terseret ke dalam kasus ilmu hitam dan santet yang jauh lebih gelap. Film ini berhasil mendapatkan rating 6.3/10 di IMDb. Anda dapat langsung nonton Munafik di Netflix jika ingin merasakan ketegangannya.

    Munafik 2 (2018)

    Setelah film pertamanya sukses, Munafik 2 kembali mengajak penonton kembali mengikuti perjalanan Ustaz Adam, yang lagi-lagi diperankan Syamsul Yusof. Kali ini, ia harus menghadapi Sakinah, sosok wanita misterius yang diperankan Maya Karin, dan memiliki kekuatan jahat yang terasa lebih berbahaya dari sebelumnya.

    Dengan genre horor yang lebih intens, adegan seram yang membuat detak jantung kerja keras, serta efek visual yang jauh lebih meyakinkan karena memiliki budget yang lebih besar, sekuel ini berhasil mempertahankan posisi di hati penonton.

    Tidak heran jika film yang tayang di Netflix ini meraih rating 6.2/10 di IMDb.

    Pontianak Harum Sundal Malam (2004)

    Film horor legendaris ini menampilkan Maya Karin sebagai Meriam, seorang perempuan yang menjadi pontianak (kuntilanak) setelah dibunuh dengan sadis. Kisah balas dendamnya kepada para pembunuhnya, yang dipimpin oleh Marsani (M. Nasir), bernuansakan budaya Melayu yang kental.

    Dengan genre horor dan atmosfer klasik, ditambah akting Maya Karin yang memukau sebagai pontianak misterius, Pontianak Harum Sundal Malam berhasil menduduki rating 6.1/10 di IMDb. Bagi siapa pun yang ingin nostalgia horor tahun 2000-an awal, film ini dapat disaksikan di YouTube.

    Dendam Pontianak (2019)

    Perpaduan antara romance dan horor ini berkisah tentang Mina (Nur Fazura), wanita cantik yang memendam misteri kelam, dan hubungannya dengan Khalid (Remy Ishak). Chemistry keduanya membuat kisah cintanya terbangun cukup kuat, tapi unsur horor supranaturalnya juga tidak kalah kuat.

    Ditampilkan dengan gaya elegan, film ini termasuk kategori horor supranatural yang melankolis sekaligus menyeramkan. Dendam Pontianak dapat Anda tonton di Netflix, dengan rating 5.9/10 di IMDb.

    Highland Tower (2013)

    Dengan genre horor thriller, latar tempat yang real, dan suasana mencekam, Highland Tower berhasil menduduki rating 5.8/10 di IMDb.

    Terinspirasi dari tragedi runtuhnya apartemen Highland Tower pada 1993, film ini menampilkan Kamal Adli dan Betty Banafe sebagai pasangan yang terjebak di lokasi bekas tragedi yang konon masih terkenal angker. Anda dapat menontonnya lewat iflix jika penasaran dengan film ini.

    Malay Regiment (2011)

    Keunikan dari film ini adalah perpaduan sejarah dan horor. Berkisah tentang pasukan Malay Regiment yang masih berjaga bahkan setelah kematian mereka.

    Dibintangi Aman Shah dan Azhari Zain, film dengan horor sejarah ini menghadirkan detail historis yang kental, dibalut suasana mencekam yang membuat bulu kuduk penonton merinding. Dengan rating 5.7/10 di IMDb, film ini cocok bagi Anda yang gemar horor dengan sentuhan patriotisme.

    Jangan Pandang Belakang (2007)

    Afdlin Shauki dan Nasha Aziz berhasil membawakan peran mereka sehingga alurnya tidak terasa klise. Film horor ini memiliki rating 5.6/10 di IMDb dan dapat Anda tonton gratis di YouTube.

    Bercerita tentang sebuah keluarga yang pindah ke rumah baru dan mengalami peristiwa supranatural mengerikan, Jangan Pandang Belakang tetap terasa asyik untuk ditonton meski mengangkat tema klasik rumah berhantu.

    Demikianlah ulasan mengenai beberapa film horor Malaysia yang dapat dijadikan referensi. Selamat menonton. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Pakar Ragukan Akuisisi Netflix-Warner Bros untuk Saingi YouTube

    Pakar Ragukan Akuisisi Netflix-Warner Bros untuk Saingi YouTube

    Jakarta, Beritasatu.com – Rencana Netflix untuk mengakuisisi Warner Bros Discovery senilai sekitar US$ 72 miliar menghadapi keraguan serius dari para pakar antimonopoli. Klaim Netflix bahwa kesepakatan ini diperlukan untuk bersaing dengan YouTube, dinilai berpotensi sulit diterima oleh regulator Amerika Serikat maupun global.

    Melansir Reuters, Sabtu (13/12/2025), akuisisi yang mencakup aset besar, seperti studio Warner Bros dan layanan HBO Max tersebut diperkirakan akan mendapat pengawasan ketat karena besarnya skala transaksi serta potensi dampaknya terhadap struktur persaingan.

    Jika digabung, Netflix dan Warner Bros Discovery akan memiliki basis pelanggan sekitar 428 juta secara global.

    Netflix berpendapat bahwa konsolidasi ini dibutuhkan untuk menghadapi dominasi YouTube, yang menurut data Nielsen saat ini menjadi platform distribusi televisi paling banyak ditonton di Amerika Serikat.

    Namun, sejumlah pengacara antimonopoli menilai perbandingan tersebut tidak sejalan dengan cara regulator mendefinisikan pasar.

    “Netflix mencoba mengatakan bahwa mereka bersaing dengan YouTube karena orang hanya memiliki waktu menonton yang terbatas setiap hari,” kata mitra antimonopoli di firma hukum Kesselman Brantly Stockinger Abiel Garcia.

    “Argumen seperti itu pada akhirnya sulit bertahan di hadapan regulator,” tambahnya.

    Para ahli menilai perbedaan mendasar antara kedua platform menjadi faktor utama. Netflix berfokus pada konten berbayar berbentuk film dan serial berformat skrip, seperti Stranger Things, dengan model bisnis berbasis langganan bulanan. 

    Sementara itu, YouTube bertumpu pada konten buatan pengguna, iklan digital, serta video musik, tutorial, dan kreator populer.

    Robin Crauthers, mantan pengacara antimonopoli Departemen Kehakiman AS (DOJ) yang kini menjadi mitra di McCarter & English mengatakan, regulator kemungkinan besar tidak akan menganggap keduanya saling menggantikan.

    “Netflix akan kesulitan meyakinkan bahwa YouTube dapat menggantikan jenis konten yang ada di HBO Max dan Netflix,” ujarnya.

    Data pangsa penonton juga menunjukkan perbedaan posisi pasar. Pada Oktober lalu, YouTube menguasai sekitar 12,9% pangsa penonton streaming, sedangkan pangsa Netflix diperkirakan berada di kisaran 9%, bahkan setelah digabung dengan HBO Max.

    Selain soal definisi pasar, proses penilaian merger Netflix juga diperkirakan akan semakin ketat karena perubahan aturan pengawasan. 

  • Telkomsel dan BBC Perkuat IPTV IndiHome di Tengah Gempuran Netflix Cs

    Telkomsel dan BBC Perkuat IPTV IndiHome di Tengah Gempuran Netflix Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memastikan tetap menggarap layanan IPTV meski pertumbuhan pasarnya stagnan di kisaran 5%, jauh tertinggal dibandingkan lonjakan layanan Over the Top (OTT). Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) itu menggandeng BBC.

    IPTV (Internet Protocol Television) adalah teknologi yang menyiarkan konten televisi (siaran langsung, film, serial) melalui jaringan internet dengan protokol IP, bukan sinyal kabel atau satelit tradisional, memberikan fleksibilitas lebih besar. 

    Layanan ini memungkinkan pengalaman menonton yang lebih personal dan kontrol waktu tonton yang lebih baik.   

    General Manager Telkomsel Arnaz Rizky, menjelaskan bahwa meskipun perkembangan IPTV tidak sepesat OTT, pasar layanan televisi linear tetap memiliki tempatnya sendiri.

    “Pertumbuhannya memang tidak sebesar OTT. Namun pasar linear itu tetap ada. Kami percaya market TV dan big screen akan terus bertahan,” kata Arnaz dalam press conference IndiHome TV x BBC Studios di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

    Arnaz menambahkan, tren konsumsi konten saat ini memang bergerak kuat ke arah OTT dan aplikasi digital. Meski begitu, menurutnya IPTV dapat terus bertahan selama perusahaan mampu menghadirkan inovasi, baik dari sisi produk maupun model bisnis.

    “Tren sekarang memang condong ke OTT dan apps. Tapi menurut saya, pasar itu sangat tergantung bagaimana kita berinovasi baik dari sisi produk maupun model bisnis agar layanan ini tetap sustain.”

    Dia menegaskan pasar IPTV masih ada, meski skalanya kecil, yaitu sekitar 5%. Sebagai langkah memperkuat konten IPTV, Telkomsel menggandeng BBC Studios untuk menghadirkan dua channel premium, yakni BBC News dan CBeebies, di IndiHome TV.

    Mulai Desember tahun ini, pelanggan IndiHome TV dapat mengakses BBC News di channel 816 dan CBeebies di channel 301. Arnaz menjelaskan  BBC dipilih karena kualitas kontennya yang sudah terbukti diterima secara luas di berbagai negara.

    “Konten BBC merupakan konten premium yang bagus dan dapat diterima banyak pihak. Dua channel ini adalah yang terbaik dari BBC, dan kami berharap bisa menjadi sumber hiburan dan informasi yang bermanfaat bagi pelanggan,” kata Arnaz.

    Program CBeebies seperti Bluey dan Hey Duggee yang di tayangkan IndiHomeTV merupakan salah satu upaya Telkomsel dalam menyediakan rumah tontonan untuk anak-anak. tidak hanya itu anak-anak juga dapat menikmati program favorit lainnya seperti Sarah & Duck, Go Jetters, dan Supertato.

    Semua pelanggan IndiHome TV dapat menikmati kedua channel tersebut tanpa biaya tambahan. Konten bisa diakses melalui Set-Top Box (STB), Web browser dan Aplikasi IndiHome TV (Android & iOS). Saat ini, IndiHome TV menyediakan sekitar 80–100 channel yang dapat diakses pelanggan. (Nur Amalina)

  • Rekomendasi 8 Tablet Murah yang Enak buat Nonton Netflix di Akhir 2025

    Rekomendasi 8 Tablet Murah yang Enak buat Nonton Netflix di Akhir 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Menonton film dan serial favorit di Netflix kini semakin nyaman dengan perangkat tablet. Dengan layar yang lebih besar dari smartphone namun lebih ringkas dari laptop, tablet menawarkan portofolio hiburan yang ideal bagi banyak orang. Ini menjadi solusi praktis untuk menikmati konten di mana saja.

    Bagi Anda yang mencari tablet dengan harga Rp 2-3 juta dengan kualitas layar terbaik dan spesifikasi mumpuni untuk streaming, ada banyak pilihan menarik.

    Kriteria Pemilihan Tablet Terbaik untuk Netflix

    Memilih tablet yang tepat untuk menonton Netflix memerlukan pertimbangan beberapa faktor utama, terutama dalam rentang harga Rp 2-3 juta. Faktor-faktor ini akan memastikan pengalaman menonton yang optimal dan memuaskan.

    Kualitas Layar: Layar adalah komponen terpenting untuk pengalaman menonton. Resolusi Full HD (FHD) atau lebih tinggi, panel IPS LCD dengan reproduksi warna yang baik, dan tingkat kecerahan yang memadai sangat diutamakan. Refresh rate 90Hz atau 120Hz akan memberikan pengalaman visual yang lebih mulus.

    Performa: Chipset yang mumpuni diperlukan untuk menjalankan aplikasi Netflix dengan lancar, beralih antar aplikasi tanpa hambatan, dan memutar video berkualitas tinggi tanpa buffering.

    Audio: Speaker stereo, terutama dengan dukungan teknologi seperti Dolby Atmos, akan sangat meningkatkan pengalaman audio saat menonton.

    Baterai: Kapasitas baterai yang besar memastikan durasi menonton yang panjang tanpa perlu sering mengisi daya.

    Penyimpanan: Penyimpanan internal yang cukup atau kemampuan ekspansi melalui microSD penting untuk mengunduh film atau serial favorit.

    Konektivitas: Dukungan Wi-Fi dual-band sangat penting untuk streaming yang stabil dan cepat.

    Berikut adalah 8 tablet yang memenuhi kriteria tersebut, menawarkan kombinasi layar berkualitas, performa handal, dan harga yang bersahabat.

  • Paramount Jegal Netflix, Siap Beli Warner Bros Senilai Rp1.800 Triliun!

    Paramount Jegal Netflix, Siap Beli Warner Bros Senilai Rp1.800 Triliun!

    Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan perebutan Warner Bros. kian memanas setelah Paramount Skydance Corp. melayangkan tawaran pengambilalihan paksa (hostile takeover) senilai US$108,4 miliar (setara dengan Rp1.800 triliun) atau US$30 per saham, menantang kesepakatan yang lebih dulu disepakati perusahaan dengan Netflix.

    Melansir Bloomberg pada Selasa (9/12/2025), Total nilai tawaran tersebut  secara keseluruhan juga sudah termasuk utang. Angka ini lebih tinggi dibanding tawaran Netflix sebesar US$27,75 per saham yang dibayarkan melalui kombinasi tunai dan saham.

    Berbeda dengan Netflix yang hanya membidik lini studio Hollywood, HBO, dan bisnis streaming, Paramount mengajukan penawaran untuk mengambil alih seluruh Warner Bros.

    Dalam dokumen ke regulator, Paramount menyebut pendanaan akuisisi berasal dari US$11,8 miliar keluarga Ellison, US$24 miliar dari tiga dana kekayaan negara Timur Tengah, serta tambahan dari RedBird Capital Partners dan Affinity Partners. David Ellison merupakan putra pendiri Oracle Corp., Larry Ellison, salah satu orang terkaya di dunia.

    Perusahaan teknologi China Tencent Holdings Ltd., yang semula direncanakan ikut serta dalam pendanaan, disebut mundur dari konsorsium.

    “Kami percaya para pemegang saham Warner Bros. berhak mempertimbangkan penawaran tunai penuh kami yang lebih unggul untuk seluruh perusahaan,” ujar CEO Paramount David Ellison dalam pernyataan resmi.

    Pertarungan antara Paramount dan Netflix diyakini bakal mengubah industri hiburan global, siapa pun yang keluar sebagai pemenang. Dengan penguasaan pustaka film dan serial Warner Bros., Netflix akan memperoleh kekuatan yang jauh lebih besar dalam mengendalikan pasokan konten streaming. 

    Sebaliknya, Paramount berambisi menggabungkan dua studio legendaris Hollywood untuk menandingi dominasi Netflix, Walt Disney Co., dan Amazon.com Inc.

    Kedua penawaran sama-sama mengundang kekhawatiran antimonopoli, tercermin dari besarnya nilai biaya pembatalan (breakup fee) yang disepakati masing-masing pihak. Baik Paramount maupun Netflix juga disebut telah melakukan pendekatan politik ke Gedung Putih untuk memperbesar peluang mendapatkan persetujuan regulator.

    Paramount—induk usaha CBS, MTV, dan sejumlah aset media lainnya—sebenarnya telah memulai langkah akuisisi ini beberapa bulan lalu dengan mengajukan serangkaian penawaran terhadap Warner Bros.

    Perusahaan kemudian membuka diri untuk dijual pada Oktober lalu dan menerima beberapa putaran penawaran, termasuk dari Netflix dan Comcast Corp. Comcast pada Senin menyatakan peluangnya memenangkan persaingan terbilang kecil.

    Saham Warner Bros. naik 4,1% ke US$27,15 pada perdagangan Senin pukul 12.35 waktu New York. Saham Paramount melonjak 9,9%, sementara saham Netflix turun 4,3%.

    Paramount menilai tawaran US$30 per saham miliknya lebih menarik dibanding Netflix. Namun, perbandingan menjadi kompleks karena rencana Warner Bros. untuk memisahkan unit jaringan televisi kabel seperti CNN, TNT, dan Discovery Channel sebelum kesepakatan dengan Netflix rampung, sesuai perjanjian tertanggal 5 Desember.

    Menurut sumber yang dekat dengan proses penawaran Paramount, nilai spin-off tersebut setara US$2 per saham Warner. Namun, analis Bloomberg Intelligence Geetha Ranganathan memperkirakan nilai jaringan kabel itu sekitar US$4 per saham, yang berarti secara efektif penawaran Netflix justru lebih tinggi.

    Paramount juga mengklaim bahwa tawarannya memberikan tambahan US$18 miliar dalam bentuk tunai bagi pemegang saham Warner dibanding proposal Netflix. 

    COO Paramount Andy Gordon mengatakan dalam konferensi dengan investor, masa penawaran tender akan dibuka selama 20 hari kerja, dan dapat diperpanjang. Warner Bros. memiliki waktu 10 hari untuk memberikan respons.

    “Kami datang untuk menuntaskan apa yang telah kami mulai,” kata Ellison.

    Kedua pihak diperkirakan bakal menghadapi proses peninjauan panjang oleh regulator global. Namun Paramount meyakini peluang persetujuannya lebih besar karena pangsa pasar Netflix di layanan streaming jauh lebih dominan dibanding Paramount+.

    CEO Netflix Ted Sarandos diketahui telah mendekati Presiden AS Donald Trump, termasuk bertemu di Gedung Putih bulan lalu dan sebelumnya di klub Mar-a-Lago, Florida. 

    Dia menekankan Netflix bersaing bukan hanya dengan studio Hollywood, tetapi juga dengan platform digital seperti YouTube dan TikTok milik ByteDance.

    Sementara itu, Ellison menyebut keluarganya memiliki hubungan baik dengan Trump. Bahkan, menantu Trump Jared Kushner disebut terlibat dalam penawaran Paramount melalui Affinity Partners.

    Trump, saat menanggapi kesepakatan Netflix–Warner pada Minggu, mengatakan transaksi tersebut akan melalui proses karena besarnya pangsa pasar yang berpotensi menjadi masalah. Keeseokan harinya, Trump juga mengkritik acara 60 Minutes di CBS—anak usaha Paramount—dan menyatakan bahwa Paramount tak lebih baik dari pemilik lama.

    Jika Warner Bros. membatalkan kesepakatan dengan Netflix, perusahaan harus membayar biaya pembatalan sebesar US$2,8 miliar, yang biasanya akan ditanggung pihak pengakuisisi baru.

    Di sisi lain, Netflix berkomitmen membayar US$5,8 miliar kepada Warner Bros. jika kesepakatan gagal karena alasan dari pihak Netflix atau tak lolos persetujuan regulator.

    Menurut sumber internal, Warner Bros. baru akan mempertimbangkan kembali penjualan kepada Netflix jika menerima penawaran sekitar US$33 per saham.

    Paramount juga menyatakan tidak memperkirakan akan dilakukan peninjauan oleh Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS) terkait sumber pendanaan internasional.

    Analis eMarketer Ross Benes menuturkan, proses akuisisi Warner Bros. Discovery masih jauh dari selesai.  

    “Netflix saat ini unggul, tetapi masih akan ada banyak tikungan sebelum garis akhir. Paramount akan berupaya menarik simpati pemegang saham, regulator, dan politisi untuk menghambat Netflix,” jelasnya.

    Data pasar prediksi Polymarket menunjukkan peluang Netflix menuntaskan akuisisi hingga akhir 2026 hanya 16%, turun dari sekitar 23% sebelum Paramount melayangkan tawaran bermusuhan.