Perusahaan: MNC

  • CMNP Layangkan Gugatan ke PN Jakpus, Minta Sita Harta Hary Tanoe dan MNC Holding

    CMNP Layangkan Gugatan ke PN Jakpus, Minta Sita Harta Hary Tanoe dan MNC Holding

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) menggugat pengusaha Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe dalam perkara dugaan perbuatan melawan hukum terkait surat berharga NCD.

    Dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Jakarta Pusat gugatan itu teregister dengan nomor perkara 142/Pdt.G/2025/PN Jkt.Pst tertanggal 25 Februari 2025.

    Selain Hary Tanoe, CMNP juga turut menggugat PT MNC Holding Tbk. (dulu PT Bhakti Investama, Tbk.) selaku tergugat II. Kemudian, turut tergugat Tito Sulistio selaku tergugat III dan Teddy Kharsadi selaku tergugat IV.

    Dalam petitumnya, CMNP meminta PN Jakpus agar dapat mengabulkan seluruh gugatannya dan menyatakan secara sah sita jaminan atas harta kekayaan Hary Tanoe dan PT MNC Asia Holding.

    “Menyatakan Tergugat I (Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo) dan Tergugat II baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian bagi penggugat,” dalam SIPP dikutip Rabu (5/2/2025).

    Di lain sisi, berdasarkan keterbukaan informasi, CMNP menyatakan bahwa alasannya melayangkan gugatan ini lantaran untuk mendapatkan kepastian hukum atas transaksi tukar menukar surat berharga. Transaksi tersebut dilakukan oleh Perseroan dengan masing-masing tergugat pada 1999.

    “Pemberitaan tersebut adalah benar adanya. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. melayangkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap transaksi tukar menukar surat berharga NCD tahun 1999 yang melibatkan pihak terkait sehingga menyebabkan kerugian terhadap Perseroan,” dalam keterangan tertulis CMNP.

  • IHSG Ambles 7,8 Persen dalam Sepekan, Saham-saham Ini Justru Naik

    IHSG Ambles 7,8 Persen dalam Sepekan, Saham-saham Ini Justru Naik

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 7,8% dalam sepekan, turun ke level 6.270,6 dari 6.803 pada pekan lalu.

    Meski pasar saham sedang tertekan, sejumlah emiten tetap menunjukkan performa positif dan mencatatkan kenaikan signifikan, seperti INAI, MSIN, DCII, INET, hingga SRAJ.

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 24-28 Februari 2025, beberapa saham justru mengalami lonjakan harga pada saat IHSG anjlok, antara lain:

    – PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI): Naik 121,9% menjadi Rp 202.
    – PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA): Naik 84,8% menjadi Rp 440.
    – PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE): Naik 60,1% menjadi Rp 330.
    – PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN): Naik 45,7% menjadi Rp 780.
    – PT DCI Indonesia Tbk (DCII): Naik 43,9% menjadi Rp 116.125.
    – PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS): naik 39,6% menjadi Rp 880.
    – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET): naik 34,4% menjadi Rp 156.
    – PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK): Naik 26,4% menjadi Rp 498.
    – PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ): naik 20,8% menjadi Rp 2.840.
    – PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN): Naik 20,6% menjadi Rp 234.

    Faktor Penyebab IHSG Merosot

    Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan, tekanan pada IHSG disebabkan oleh berbagai faktor global dan domestik.

    Kebijakan ekonomi global, terutama terkait tarif perdagangan dan suku bunga Amerika Serikat (AS), menyebabkan aliran dana asing cenderung keluar dari pasar saham Indonesia. Kebijakan pajak pertambahan nilai (VAT) yang diharapkan turun ternyata tidak sesuai ekspektasi pasar.

    Selain itu, suku bunga AS yang tetap tinggi membuat investor lebih memilih aset berisiko rendah dibandingkan saham di pasar negara berkembang, sehingga membuat IHSG dalam sepekan anjlok.

  • Laju IHSG Diramal Masih Tertekan, Perhatikan Beberapa Saham Ini – Halaman all

    Laju IHSG Diramal Masih Tertekan, Perhatikan Beberapa Saham Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (28/2/2025) diramal masih akan melanjutkan pelemahan.

    Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup merosot 120,73 poin atau 1,83 persen ke 6.485.

    Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius mengatakan, ada tiga sektor yang paling menekan pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin, yaitu financial, basic material, dan energy. 

    “Sentimen yang mempengaruhi adalah rencana penerapan tarif dagang baru ke Uni Eropa (UE), Kanada, dan Meksiko,” ujar Joshua dikutip dari Kontan, Jumat (28/2/2025).

    Ia pun memprediksi tren pelemahan IHSG masih berlanjut hari ini, karena telah melewati level support kuat pada level kisaran 6.500, dengan candle marubozu bearish. 

    Proyeksi pergerakan IHSG di rentang support 6.300 dan resistance 6.770.

    “Sentimen yang dapat mempengaruhi adalah hasil estimate GDP Growth Rate and PCE United States (US),” ungkapnya.

    Joshua menyarankan investor untuk mencermati saham EMTK dan PTRO.

    Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pelemahan nilai tukar rupiah dan aliran keluar dana asing dari perbankan masih membayangi pergerakan IHSG.

    Ia melihat, IHSG berpeluang menguat dengan kecenderungan terbatas. Level pergerakannya ada di support 6.460 dan resistance 6.503. 

    Herditya menyarankan investor untuk mencermati pergerakan saham AMRT dengan target harga Rp 2.330 – Rp 2.470 per saham, AADI Rp 7.425 – Rp 7.650 per saham, dan AKRA Rp 1.335 – Rp 1.350 per saham.

  • Menteri PU Bantah Tudingan Hary Tanoe Pembangunan Tol Bocimi Timbulkan Pendangkalan Danau Lido – Halaman all

    Menteri PU Bantah Tudingan Hary Tanoe Pembangunan Tol Bocimi Timbulkan Pendangkalan Danau Lido – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo membantah tudingan Direktur PT MNC Land Hary Tanoesoedibjo yang menyebut pembangunan ruas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) selama periode 2016-2017 sebagai biang kerok pendangkalan Danau Lido.

    Dody mengaku tidak mengetahui detail dari kasus ini karena penanganannya ada di tangan Kementerian Lingkungan Hidup.

    “Saya baca di media kan karena enggak ada amdalnya. Jadi bangunan yang ada disitu tidak ada amdalnya menurut Kementerian Lingkungan Hidup. Saya ga tau ya saya cuma baca di media, pastinya saya enggak tau,” kata Dody kepada wartawan di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

    Meski tak mengetahui secara detail, Dody tak setuju jika pendangkalan Danau Lido diakibatkan oleh pembangunan Tol Bocimi.

    Menurut dia, pembangunan Tol Bocimi dikaitkan ke kasus pendangkalan Danau Lido tidak pas karena sudah ada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (amdal)-nya.

    Jika tidak ada amdalnya, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)-nya sudah pasti juga tidak bisa keluar.

    “Kalau itu dikaitkan dengan Tol Bocimi menurut saya ya enggak pas juga karena kan pada saat kita bikin tol pasti ada amdalnya. Kalau enggak ada amdalnya, gak ada PPJT. Itu mutlak tuh. Kalau enggak [ada], bisa masuk penjara tuh yang sign itu kalau enggak ada amdalnya,” ujar Dody.

    Sebelumnya, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI pada Selasa (18/2/2025), Hary Tanoe membantah tudingan bahwa proyek yang dikerjakan perusahaannya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido menyebabkan pendangkalan di Danau Lido.

    Menurut dia, dari hasil pengecekan menggunakan teknologi pemetaan, luas Danau Lido pada tahun 2013, saat MNC Land baru mengambil alih PT Lido Nirwana Parahyangan (LNP) dari Bakrie Group, tercatat kurang dari 13 hektar.

    Namun, setelah proyek pengembangan KEK Lido berjalan, luas danau diklaim justru bertambah menjadi 13,6 hektar.

    “Sebelum kami masuk tahun 2013, luas danau kurang dari 13 hektar. Sekarang, luasnya justru bertambah menjadi 13,6 hektar,” ujar Hary dikutip dari Kompas.com.

    Hary justru menyinggung soal adanya pembangunan ruas Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) selama periode 2016-2017.

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihaknya menggunakan teknologi pemetaan, terlihat adanya aliran limbah dari proyek tol tersebut yang masuk ke KEK Lido dan Danau Lido. 

    “Ada memang aliran limbah, kelihatan. Nanti semua buktinya ada. Apa yang saya sampaikan ini semua bisa dipertanggungjawabkan, karena saya pimpin sendiri rapat di kantor, karena pada akhirnya permasalahan bisa tuntas jika ada pembuktian,” terangnya.

    “Jadi kalau hanya melihat sepotong, kesannya itu berasal dari proyek kami, padahal asal-usulnya dari pembangunan Tol Bocimi,” tandasnya.

    Mengetahui hal itu, Hary menyebut bahwa MNC Land Lido justru berupaya melakukan penanganan dengan pembersihan dan pengerukan.

    Tujuannya mencegah pendangkalan dan pencemaran di danau yang bersebelahan dengan KEK.

    “Kami melakukan pengerukan dan pembersihan. Sampai pada akhirnya kami melakukan investasi, yaitu dengan membuat bangunan penahan lumpur. Sebetulnya itu bukan kewajiban kami, dan ini menghabiskan biaya Rp 8 miliar lebih,” pungkas Hary.

    KLH Segel KEK Lido

    Menteri Lingkungan Hidup (LH) sekaligus Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, memerintahkan Deputi Penegakan Hukum (Gakkum) untuk menyegel dan menghentikan kegiatan pembangunan yang dilakukan PT MNC Land Lido, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (6/2/2025).

    Keputusan ini diambil setelah tim pengawas Gakkum LH melakukan verifikasi lapangan dan menemukan berbagai pelanggaran pada Sabtu (1/2/2025).

    Pelanggaran yang ditemukan di KEK MNC Lido antara lain aktivitas pembangunan yang tidak sesuai dengan dokumen lingkungan serta pembukaan lahan yang diduga menyebabkan pendangkalan Danau Lido di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Penyegelan dan penghentian beberapa kegiatan pembangunan di KEK Lido dilakukan langsung oleh Direktur Pengaduan dan Pengawasan Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup, Ardyanto Nugroho.

    Tim Gakkum LH telah memasang segel Pengawas LH serta papan pemberitahuan penghentian kegiatan, yang kini berada dalam pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup.

    Direktur Pengaduan dan Pengawasan Ardyanto Nugroho menegaskan bahwa pemasangan plang hari ini merupakan tindaklanjut temuan pengawasan dengan menerapkan sanksi administrasi berupa paksaan pemerintah dan denda administratif.

    “Kami akan menegakkan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagaimana telah diubah dengan Pasal 22 Ketentuan Angka 28 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja,” jelas Ardi Nugroho.

    Sebagai langkah lanjutan, tim pengawas telah mengambil sampel air dari Danau Lido untuk diuji di laboratorium lingkungan yang telah terakreditasi dan teregistrasi.

    “Saat ini, kami masih menunggu hasil uji laboratorium sebagai pembuktian ilmiah terkait dugaan pencemaran di Danau Lido,” tutur Ardi.

  • Disrupsi Berganda dan AI, Tantangan Baru Media Massa di Era Digital

    Disrupsi Berganda dan AI, Tantangan Baru Media Massa di Era Digital

    PIKIRAN RAKYAT – Perkembangan teknologi menyebabkan media massa mengalami disrupsi berganda, mulai dari cara mendapatkan iklan hingga proses produksi konten. Pada era kecerdasan buatan atau akal imitasi (AI), media massa kembali dihadapkan dengan tantangan yang tidak mudah. Penggunaan kecerdasan buatan menghadirkan peluang sekaligus ancaman bagi ekosistem media. Kurangnya inovasi dan adaptasi membuat sejumlah media gagal memanfaatkan teknologi baru, seperti AI untuk meningkatkan distribusi konten dan efisiensi operasional.

    Media massa, yang selama puluhan tahun berperan sebagai pilar utama dalam penyebaran berita, kini menghadapi tantangan serius. Disrupsi berganda terhadap media massa tersebut menjadi tema dalam Konvensi Nasional Media Massa 2025, yang berlangsung di Hall Dewan Pers, Jakarta, Kamis (20/2/2025) siang.

    “Konvensi ini diniatkan untuk membangun kesadaran bersama antara masyarakat pers di negeri ini dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan platform mengenai tantangan dan peluang disrupsi berganda yang dihadapi media massa,” kata Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembang Profesi Dewan Pers Tri Agung Kristanto.

    Menurut Tri Agung yang juga Ketua Panitia Konvensi Nasional Media Massa 2025, konvensi yang akan berlangsung dalam dua sesi tersebut diharapkan bisa menemukan serta membangun pemahaman dan langkah bersama yang saling mendukung dalam satu ekosistem media, agar bisa berkembang bersama dan saling menguntungkan.

    “Jika kondisi ini bisa terwujud, maka jurnalisme berkualitas, jurnalisme yang mencerahkan, dan jurnalisme yang memberdayakan publik bisa terwujud,” katanya.

    Konvensi Nasional Media Massa 2025 bertujuan menganalisis dampak disrupsi digital, teknologi informasi, dan kecerdasan buatan terhadap media massa. Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam sambutannya mengatakan, industri pers sedang tidak dalam kondisi menguntungkan. Media massa tidak lagi menjadi sumber utama warga mencari berita, iklan nasional perusahaan pers 75 persen diambil alih platform digital global dan media sosial. Belum lagi efisiensi anggaran di sejumlah kementerian yang secara tidak langsung ikut berpengaruh pada media.

    ”Untuk itu, para insan pers mau tak mau harus memutar otak agar industri media bisa bertahan di tengah badai yang seakan tak berhenti, Di tengah disrupsi ganda yang kita hadapi, kita harus mampu bertahan memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul sekaligus membenahi kualitas pemberitaan kita,” katanya.

    Konvensi Nasional Media Massa 2025 dibagi dalam dua sesi. Dalam sesi pertama ini menghadirkan pemateri mewakili pelaku usaha media, Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, yang memaparkan iklim pers tengah mengalami degradasi dan membutuhkan aturan atau regulasi baru untuk memperkuat iklim media. Komisioner KPI I Made Sunarsa, menegaskan peran lembaga yang diampunya sebagai lembaga penyiaran penjernih disinformasi.

    Akademisi dari Universitas Multimedia Nusantara, Ignatius Haryanto, mengajak media untuk memahami kemauan audiens melalui survei kuantitatif dan kualitatif, dan pentingnya media mengikuti perkembangan teknologi.

    Sesi kedua Konvensi Nasional Media Massa 2025, membahas relasi media massa dengan teknologi dan platform. Pemateri dalam sesi ini menghadirkan, Wakil Sekjen Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial Indonesia (Korika) Dr Dini Fronitasari, yang memaparkan teknologi hanyalah sebuah instrument, dan manusia harus mengambil kendali atas perkembangan akal imitasi.

    Sementara Pemimpin Redaksi IDNTimes.com, Zulfiani Lubis dalam paparannya menegaskan akal imitasi bukan produk jurnalistik, dan news value adalah bagian terpenting dalam produk jurnalistik. Ketua Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalis Berkualitas, Suprapto Sasro Atmojo, memberi paparan perlunya platform digital memberikan pelatihan dan program jurnalis berkualitas.

    Era disrupsi menjadi tantangan dan peluang bagi media massa. Perusahaan media sebagai publisher perlu membangun hubungan yang setara dengan platform digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas. Komitmen terhadap jurnalisme berkualitas, diversifikasi pendapatan, dan adopsi teknologi, menjadi peluang media massa untuk bangkit. Media massa harus kembali fokus pada prinsip-prinsip jurnalisme yang netral, independen, dan berbasis fakta serta transparan dalam proses penyusunan berita.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Disrupsi Berganda: Media Massa Hadapi Tantangan di Era AI

    Disrupsi Berganda: Media Massa Hadapi Tantangan di Era AI

    Jakarta (beritajatim.com) – Perkembangan teknologi telah membawa media massa ke dalam era disrupsi berganda. Tidak hanya dalam hal perolehan iklan, tetapi juga dalam produksi dan distribusi konten. Di tengah kemajuan kecerdasan buatan (AI), industri media menghadapi tantangan berat sekaligus peluang besar untuk bertahan dan berkembang.

    Fenomena ini menjadi sorotan utama dalam Konvensi Nasional Media Massa 2025 yang berlangsung di Hall Dewan Pers, Jakarta, Kamis (20/2). Acara ini menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan guna membahas dampak disrupsi terhadap ekosistem media.

    “Konvensi ini diniatkan untuk membangun kesadaran bersama antara masyarakat pers di negeri ini dengan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan platform, mengenai tantangan dan peluang disrupsi berganda yang dihadapi media massa,” ujar Tri Agung Kristanto, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembang Profesi Dewan Pers sekaligus Ketua Panitia Konvensi.

    Jurnalisme Harus Beradaptasi

    Menurut Tri Agung, konvensi ini diharapkan menghasilkan pemahaman bersama serta langkah-langkah strategis untuk membangun ekosistem media yang saling menguntungkan. “Jika kondisi ini bisa terwujud, maka jurnalisme berkualitas, jurnalisme yang mencerahkan, dan jurnalisme yang memberdayakan publik bisa terwujud,” katanya.

    Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, dalam sambutannya menyoroti kondisi industri pers yang kian menantang. “Media massa tidak lagi menjadi sumber utama warga mencari berita. Iklan nasional perusahaan pers 75 persen diambil alih platform digital global dan media sosial. Belum lagi efisiensi anggaran di sejumlah kementerian yang secara tidak langsung ikut berpengaruh pada media,” paparnya.

    Ia menekankan perlunya inovasi bagi insan pers untuk bertahan dalam industri yang penuh disrupsi. “Di tengah disrupsi ganda yang kita hadapi, kita harus mampu bertahan dengan memanfaatkan peluang-peluang baru yang muncul sekaligus membenahi kualitas pemberitaan kita,” tambahnya.

    Teknologi dan Regulasi Media

    Konvensi Nasional Media Massa 2025 dibagi dalam dua sesi utama. Pada sesi pertama, diskusi menghadirkan sejumlah tokoh, di antaranya Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, yang menyoroti degradasi industri pers serta perlunya regulasi baru untuk memperkuat iklim media. Komisioner KPI, I Made Sunarsa, juga menegaskan pentingnya peran KPI sebagai lembaga penyiaran yang mampu menyaring disinformasi.

    Akademisi dari Universitas Multimedia Nusantara, Ignatius Haryanto, menekankan pentingnya memahami audiens melalui survei kuantitatif dan kualitatif serta mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan daya saing media.

    Pada sesi kedua, diskusi berfokus pada hubungan media dengan teknologi dan platform digital. Wakil Sekjen Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial Indonesia (Korika), Dr. Dini Fronitasari, mengingatkan bahwa teknologi hanyalah instrumen, dan manusia harus tetap memegang kendali atas perkembangannya. Pemimpin Redaksi IDNTimes.com, Zulfiani Lubis, menegaskan bahwa “Akal imitasi bukan produk jurnalistik, dan news value adalah bagian terpenting dalam produk jurnalistik.”

    Sementara itu, Ketua Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalis Berkualitas, Suprapto Sasro Atmojo, menyoroti pentingnya pelatihan serta program peningkatan kualitas jurnalisme oleh platform digital.

    Membangun Masa Depan Media

    Era disrupsi digital membawa tantangan besar bagi industri media. Perusahaan media dituntut untuk menjalin hubungan setara dengan platform digital guna mendukung jurnalisme berkualitas. Komitmen terhadap berita yang netral dan berbasis fakta, diversifikasi pendapatan, serta adopsi teknologi menjadi langkah strategis bagi media massa untuk bertahan dan berkembang di era kecerdasan buatan. [beq]

  • HT Usulkan KPI dan Dewan Pers Buat Aturan Perkuat Iklim Media

    HT Usulkan KPI dan Dewan Pers Buat Aturan Perkuat Iklim Media

    loading…

    Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menjadi pembicara Konvensi Nasional Media Massa 2025: Disrupsi Berganda terhadap Media Massa. Foto/Aziz Indra

    JAKARTA – Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai, iklim pers tengah mengalami degradasi saat ini. Untuk itu, menyarankan Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beserta Dewan Pers untuk membuat aturan guna memperkuat iklim media.

    Hal Itu disampaikan HT dalam acara Konvensi Nasional Media Massa 2025 bertajuk “Disrupsi Berganda Terhadap Media Massa,” di Hall Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

    Dalam acara itu, HT menyatakan ingin peran pers sebagai penyuara aspirasi publik. “Saya ingin mengatakan Pers mengalami degradasi yang sangat luar biasa. Kita ingin Pers kita berperan sebagai penyuara publik, dalam kaitannya dengan demokrasi. Tapi peranan Pers kita makin kecil,” kata HT.

    HT mengatakan, rasio publik menerima informasi dari media sosial sangat besar ketimbang menikmati konten di media konvensional seperti TV, radio maupun siber.

    “Itu kurang lebih sekitar 75-25 atau mungkin 80-20. Jadi artinya masyarakat kita itu memperoleh informasi itu 80% justru dari media sosial asing. 20% memperoleh informasi dari jurnalistik yang benar. Dulu koran, sekarang ganti ke portal,” katanya.

    “Jadi dari sini saya bisa katakan peranan kita ini semakin kecil dan ini akan berlanjut, karena asing-asing ini kan modal besar, mereka lebih efisien, ada di mana-mana, dan banyak dari mereka juga mungkin enggak banyak pajak juga karena kan iklannya programatik langsung di luar negeri, kalau kita kan harus bayar pajak,” imbuhnya.

    Menurut HT, hal itu berdampak pada sisi komersial media. HT menilai, pendapatan media dari sisi iklan telah mengalami penurunan akibat adanya dominasi media sosial yang terafiliasi asing.

    “Sekarang TV dominasinya cuma 40%, semua tergerus. Digital mungkin sudah 50-an, dan dari 50-an itu 80% digital asing. Ya jadi komersial kita mengalami degradasi, secara informasi kita mengalami degradasi,” ucap Hary.

  • Rencana Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise Bakal Digelar Intimate, Maia: Undangannya Sedikit

    Rencana Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise Bakal Digelar Intimate, Maia: Undangannya Sedikit

    TRIBUNJATIM.COM – Pernikahan secara intimate akan dilakukan oleh Al Ghazali dan Alyssa Daguise.

    Hal tersebut diungkap oleh Maia Estianty.

    Artis Maia Estianty mengatakan acara pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali, dengan Alyssa Daguise bakal digelar secara intim. 

    Maia Estianty pun menyebut kedua calon pengantin tak akan banyak menyebar undangan.

    Bahkan, istri Irwan Mussry itu mengungkapkan Al Ghazali dan Alyssa bakal menyortir siapa saja orang yang bakal diundang ke acara pernikahan mereka.

    “Undangannya sedikit. Jadi mungkin teman-temannya sangat tersortir dan nggak bisa semua orang masuk, semua pakai barcode,” ungkap Maia Estianty, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (19/2/2025). 

    Maia Estianty pun menjelaskan, pilihan untuk menggelar acara pernikahan secara intim merupakan keputusan dari Al dan Alyssa.

    Ia mengaku hanya mendukung kemauan sang putra dan kekasihnya.

    “Kenapa memutuskan (intimate wedding)? Karena (calon) pengantinnya yang mau.”

    “Aku sebagai orangtua cuma mendukung apa maunya anak, anaknya maunya intimate ya aku support,” imbuh Maia Estianty.

    Maia pun membeberkan alasannya mendukung keputusan Al dan Alyssa untuk menggelar acara pernikahan secara intim. 

    Maia mengaku senang karena acara pernikahan secara intim hanya akan dihadiri oleh keluarga dan kerabat.

    Sehingga, acara pernikahan itu pun akan terasa lebih sakral.

    “Intimate wedding itu yang datang kita kenal banget, bukan orang lain yang tiba-tiba datang.”

    “Kalau intimate wedding tuh enaknya yang datang adalah benar-benar saudara, benar-benar kita kenal banget, terus nggak rese.”

    “Lebih sakral aja, enggak harus banyak basa-basilah karena udah pada kenal di situ,” bebernya.

    Lebih lanjut, Maia pun mengungkapkan nasihatnya untuk Al Ghazali yang akan segera menikah. 

    Sebagai ibu, Maia berpesan kepada Al Ghazali agar bertanggungjawab kepada keluarganya kelak. 

    Terpenting, musisi 49 tahun itu mewanti-wanti Al Ghazali agar tidak menyakiti hati wanita.

    “Jadi laki-laki harus bisa menafkahi istri, harus bisa bertanggungjawab terhadap keluarga. Jangan pernah menyakiti hati perempuan,” tandas Maia.

    PERNIKAHAN AL GHAZALI – Maia Estianty saat ditemui dalam jumpa pers Indonesian Idol Junior 2018 di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (28/8/2018). Maia Estianty mengatakan pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise bakal digelar secara intim, tak banyak mengundang orang. (KOMPAS.com/Dian Reinis/Instagram.com/@maiaestiantyreal)

    Ahmad Dhani Bocorkan Rencana Pernikahan Al Ghazali

    Musisi Ahmad Dhani membocorkan rencana pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali.

    Dikabarkan, Al Ghazali dan Alyssa Daguise akan menikah pada 16 Juni 2025.

    Dibocorkan suami Mulan Jameela itu, pernikahan Al dan Alyssa akan digelar di Jakarta.

    “Konsepnya begini, tanggal 16 Juni itu adalah akad nikah.” jelas Dhani, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (17/2/2025).

    “Tanggal 17 nya itu nanti ngunduh mantu.”

    “Di Jakarta semua,” sambungnya.

    Nantinya acara akan digelar dengan nuansa adat hingga live di stasiun TV swasta.

    “Nggak (Internasional), Jawa. Live di salah satu TV swasta,” lanjutnya.

    Pernikahan Al dan Alyssa itu menjadi gelaran yang sangat ditunggu-tunggu oleh keluarga besar Ahmad Dhani.

    Lantaran ini menjadi kali pertama Dhani menikahkan anaknya.

    Ungkapan bahagia pun jelas terpancar dari raut wajah pentolan band Dewa 19 itu.

    Terlebih, Dhani menilai sosok mantunya itu sangat cantik.

    “Ya bahagia, karena mantunya cantik. Kalau mantunya nggak cantik mungkin kurang bahagia,” ungkap Dhani blak-blakan.

    Tak berhenti di situ, Dhani kembali memuji sosok calon istri Al.

    “Baik, Alyssa itu indah.”

    “Alyssa itu adalah mahluk Tuhan paling cantik yang lahir tahun 1998,” jelasnya lagi.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hary Tanoe Jelaskan Asal Usul Dugaan Pencemaran Danau Lido

    Hary Tanoe Jelaskan Asal Usul Dugaan Pencemaran Danau Lido

    Bisnis.com, JAKARTA – Excecutive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo buka suara terkait dugaan pencemaran Danau Lido disebabkan oleh pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido yang digarap oleh entitas usahanya PT MNC Land Tbk. (KPIG).

    Hary Tanoe menuturkan, pihaknya memiliki sederet bukti bahwa dugaan pencemaran Danau Lido itu bermula dari pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi) yang dilakukan sekitar 2016 hingga 2017. 

    “Di 2016 dan 2017 itu ada pembangunan Tol Bocimi. Memang ada tiga ruas pertama dibangun itu. Setelah dilihat dari Google Earth ada memang aliran limbah kelihatan, nanti buktinya semua ada. Apa yang saya sampaikan ini semua bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Hary Tanoe dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (18/2/2025).

    Aliran limbah pembangunan proyek tol di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lantas mengalir melalui proyek pengembangan KEK Lido hingga bermuara ke Danau Lido. 

    Dengan demikian, imbuh Hary Tanoe, jika tidak dilihat secara menyeluruh, limbah tersebut memang seakan-akan bersumber dari pembangunan KEK Lido yang digarap oleh entitas usahanya.

    “Kawasan KEK Lido itu di sebelah danau, jadi lewatnya [limbah] lewat kita. Karena Tol Bocimi itu di luar kawasan kita, jadi di situ kalau hanya lihat sepotong kesannya itu limbah dari kawasan kita, padahal awal asal usulnya limbah pembangunan Tol Bocimi,” jelas Hary Tanoe. 

    Sejalan dengan hal itu, Hary Tanoe menepis kabar bahwa pendangkalan Danau Lido akibat pembangunan KEK Lido. Dirinya lantas menekankan bahwa luas Danau Lido sendiri pada saat MNC Land masuk pada 2013 hanya seluas 13 hektare (ha).

    Seiring dengan pelaksanaan pembangunan KEK Lido, luas Danau Lido itu dipastikan justru bertambah menjadi 13,6 ha usai pihaknya melakukan investasi pembangunan penahan lumpur dan pengerukan hingga menghabiskan investasi mencapai Rp8 miliar.

    “Investasi itu yang mereka [MNC Land] lakukan sebenarnya bukan kewajiban kami, menghabiskan investasi Rp8 miliar lebih. Itu yang menyebabkan tadinya saat kami masuk [luas Danau Lido] 13 hektare sekarang menjadi 13,6 hektare. Jadi ada penambahan dan apa yang dilakukan kawan-kawan saya ini serta semua yang saya katakan bisa dibuktikan,” tegasnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan pencemaran di Danau Lido terjadi akibat pengembangan proyek KEK Lido yang digarap oleh PT MNC Land Tbk. (KPIG) milik Hary Tanoesoedibjo.

    Deputi Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan KLH Sigit Reliantoro mengatakan bahwa luas badan air danau Lido semulanya adalah 24,78 hektare. Luas ini juga ditegaskan melalui Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (SK PUPR) No.3047/KPTS/M/2024. 

    “Luasnya ada 24,78 hektare dan ternyata kami melihat ada perubahan,” kata Sigit dalam konferensi pers Tindak Lanjut Penghentian Kegiatan Pembangunan di Kawasan Danau Lido, di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Sigit mengatakan bahwa pembangunan KEK Lido membuat luas bahan air danau Lido menjadi berkurang 12,88 hektare dari semula 24,78 hektare menjadi 11,9 hektare pada 2024.

  • Hary Tanoe Tepis Isu KEK Lido Tak Punya Amdal, Begini Penjelasannya!

    Hary Tanoe Tepis Isu KEK Lido Tak Punya Amdal, Begini Penjelasannya!

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisaris Utama PT MNC Land Tbk. (KPIG), Hary Tanoesoedibjo menepis isu proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido yang dikembangkan oleh MNC Land tak memiliki dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

    Pasalnya, tambah Hary Tanoe, untuk mendapat cap KEK diperlukan proses dan perlengkapan dokumen yang lengkap. Di mana, dirinya menyinggung penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) terkait pelaksanaan pembangunan KEK Lido diurus hingga 2 tahun lamanya.

    “Saya tanya, apa betul kita tidak pakai Amdal? Karena logikanya kalau tidak ada Amdal mana bisa dapat KEK?” jelasnya dalam RDP Bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (18/2/2025).

    Lebih lanjut , Hary juga menyebut rencana pembangunan KEK Lido itu bahkan telah melalui verifikasi hingga 8 lintas Kementerian dan Lembaga (K/L).

    Dirinya lantas memberikan penjelasan mengenai nihilnya dokumen Amdal oleh PT MNC Land. Hary Tanoe merunut, semulanya dirinya membeli aset tersebut dari PT Lido Nirwana Parahyangan (LNP) milik Grup Bakrie.

    Saat melakukan transaksi itu, PT LNP telah memiliki dokumen Amdal mengenai proyek tersebut. Sehingga, saat proyek itu diajukan sebagai KEK oleh PT MNC Land dokumen Amdal yang diajukan masih beratas namakan PT LNP.

    “Pembangunan semua di sana itu ber-Amdal. Hanya kesannya loh Amdalnya PT lain kenapa kok dipakai pembangunan ini? Bukan PT lain, bukan badan hukum lain, ini badan hukum yang sama hanya namanya waktu itu pakai nama yang lama kemudian diambil grup kami dari PT LNP menjadi PT MNC Land Lido,” tegas Hary Tanoe.

    Sejalan dengan hal itu, Hary Tanoe mengaku apabila dokumen administrasi Amdal itu perlu untuk diperbaharui dan balik nama menjadi PT MNC Land Lido pihaknya bakal melakukan hal tersebut.

    “Kalau memang hanya masalah nama saja harus didaftarkan lagi, tentu akan kami perbaiki akan kami lakukan,” pungkasnya.