Perusahaan: Microsoft

  • Wamen Komdigi Nezar Patria Sebut Pemblokiran DeepSeek Masih Dikaji

    Wamen Komdigi Nezar Patria Sebut Pemblokiran DeepSeek Masih Dikaji

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia masih mengkaji kemungkinan pemblokiran chatbot AI DeepSeek yang telah dilarang di beberapa negara. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria menegaskan Indonesia tidak akan terburu-buru mengambil keputusan dan terlebih dahulu mempelajari dampak serta perkembangan teknologi ini.

    “Kita masih mempelajari perkembangannya karena ini merupakan inovasi teknologi. DeepSeek bisa menjadi salah satu alternatif dalam ekosistem digital,” ujar Nezar di Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Nezar menambahkan sebagai negara yang tengah mengembangkan Artificial Intelligence (AI), Indonesia harus bersikap terbuka terhadap inovasi teknologi.

    “Kami terus mempelajari perkembangan AI global dan bagaimana teknologi ini bisa dimanfaatkan secara optimal di Indonesia,” kata Nezar terkait pemblokiran DeepSeek.

    Selain itu, Indonesia juga aktif berkolaborasi dengan berbagai negara dan perusahaan teknologi global untuk mengatasi digital talent gap serta meningkatkan kapasitas talenta digital dalam negeri.

    Nezar mengungkapkan Kementerian Komdigi bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi dunia, termasuk Microsoft, Google, IBM, Amazon, Alibaba, dan Huawei. Kerja sama ini mencakup berbagai program pelatihan guna meningkatkan keterampilan digital masyarakat Indonesia.

    “Kami ingin memastikan bahwa talenta digital Indonesia bisa bersaing di tingkat global melalui berbagai pelatihan dan kerja sama dengan perusahaan teknologi,” pungkasnya terkait pemblokiran DeepSeek.

  • Komdigi Gandeng Raksasa Teknologi Cetak Talenta Digital Kelas Dunia

    Komdigi Gandeng Raksasa Teknologi Cetak Talenta Digital Kelas Dunia

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendapatkan hibah dari Pemerintah Kabupaten Bekasi berupa tanah di kawasan Jababeka, Cikarang. Tanah seluas 25.074 meter ini sudah dimanfaatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) sebagai Digital Talent Center (DTC).

    “Hibah ini bukan hanya membuat Kementerian Komdigi menjadi lebih pasti dalam perencanaan ke depan sesuai dengan visi dan tujuan dari Kementerian Komdigi untuk mendidik talenta digital, tapi juga hibah ini membuktikan bagaimana kontribusi Kabupaten Bekasi untuk membangun talenta digital, bukan hanya untuk daerah Bekasi tapi juga buat Indonesia,” kata Nezar Patria,Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Wamendigi) saat acara penandatangan hibah di Kantor Komdigi, Senin (17/2/2025).

    Nezar mengungkap Tanah itu yang dipakai oleh Komdigi Selama ini sejak tahun 2011 sebagai Digital Talent Center. Fasilitasnya lengkap, mulai dari laboratorium, ruang belajar hingga kamar untuk para digital talent yang mengikuti workshop maupun pengajar.

    “Dengan statusnya menjadi lebih jelas di bawah pengelolaan Komdigi. Sehingga ini akan memudahkan pengembangan dan juga peningkatan Kapasitas Digital Talent Center, yang ada di Bekasi untuk mendidik digital talent kita,” ungkap pria berkacamata ini.

    DTC di Cikarang ini bakal dimanfaatkan untuk menambah jumlah talenta digital dalam negeri. Komdigi tengah mengejar target karena masih ada digital gap.

    “Saat ini kalau tidak salah kita membutuhkan hampir 4 juta tapi kita baru bisa men-supply kurang lebih 2,5 juta,” ungkap Wamenkomdigi.

    Demi mewujudkan hal tersebut Komdigi bakal menggandeng raksasa teknologi dunia dan universitas di Tanah Air.

    Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria mengatakan pihaknya melakukan kolaborasi dengan banyak pihak. Kerja sama tersebut sudah dilakukan dengan perusahaan teknologi dan universitas.

    Penandatangan Hibah Kebupaten Bekasi ke Komdigi. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    “Kami bekerjasama dengan sejumlah global tech companies untuk melakukan pendidikan digital buat generasi muda kita, termasuk untuk hal-hal yang terkait emerging technologies terutama artificial intelligence. Di situ nanti ada juga pelatihan soal blockchain, cloud computing, dan berbagai keterampilan digital,” ujarnya.

    “Ada banyak seperti Microsoft, Google, IBM, Amazone, Alibaba, Huawei, dan beberapa perusahaan-perusahaan teknologi global yang bekerjasama dengan kita,” lanjut Nezar.

    Komdigi diketahui memiliki sejumlah program untuk pendidikan talent digital yang dilaksanakan oleh tiga satuan kerja yang penyusun kebijakan teknis pelaksanaan pelatihan. Mulai dari penentuan tema, model pelatihan, koordinasi dengan mitra strategis dan global technology company.

    Saat ini ada sembilan satuan kerja (satker) UPT, yakni Medan, Makassar, Jakarta, Cikarang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Manado. Satker Cikarang disebut paling intens melaksanakan program-program pendidikan digital talent.

    “Program Digital Talent Scholarship dari tahun 2020 sampai tahun 2024, program itu telah diikuti oleh 654.083 peserta dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta yang lulus dan mendapatkan sertifikat kelulusan sejumlah 572.000 peserta,” kata Nezar.

    (afr/afr)

  • Kejar Target 9 Juta Talenta Digital 2030, Pemerintah RI Lakukan Ini

    Kejar Target 9 Juta Talenta Digital 2030, Pemerintah RI Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih berusaha memenuhi jumlah talenta digital dalam negeri. Setidaknya sampai 9 juta hingga tahun 2030 mendatang.

    Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria mengatakan pihaknya melakukan kolaborasi dengan banyak pihak. Kerja sama tersebut sudah dilakukan dengan perusahaan teknologi dan universitas.

    “Berkolaborasi dengan banyak pihak mengejarAtaupun menutup yang namanya digitalTalent gap itu. Kita bekerjasama dengan Sejumlah global tech companies. Kita juga bekerjasama dengan universitas,” jelas Nezar, Senin (17/2/2025).

    Beberapa perusahaan seperti Microsoft, Google, IBM, Amazon, Alibaba, Huawei, dan ZTE.

    “Kita bekerjasama dengan berbagai komunitas-komunitas. Untuk pelatihan-pelatihan meningkatkan kapasitas digital talent kita,” ujarnya.

    Komdigi diketahui memiliki sejumlah program untuk pendidikan talenta digital. Nezar menjelaskan terdapat tiga satuan kerja yang melakukan program Digital Talent Scholarship.

    Ketiganya menjadi penyusun kebijakan teknis pelaksanaan pelatihan. Mulai dari penentuan tema, model pelatihan, koordinasi dengan mitra strategis dan global technology company.

    Program Digital Talent Scholarship dimulai dari 2020. Selama empat tahun terdapat 654.083 orang yang mengikuti pelatihan.

    “Dan yang sudah dihasilkan dari program Digital Talent Scholarship dari tahun 2020 sampai tahun 2024, program itu telah diikuti oleh 654.083 peserta dari seluruh Indonesia yang saya sebutkan tadi itu dengan jumlah peserta yang lulus dan mendapatkan sertifikat kelulusan sejumlah 572.000 peserta,” tutur Nezar.

    (fab/fab)

  • Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?

    Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Persaingan dua negara Adidaya Amerika Serikat dan China terus berkembang hingga menyentuh ke industri teknologi. Tiongkok dan Washington tengah bertarung dalam pengembangan teknologi kecerdasan atau Artificial Intelligence (AI).

    AS lewat perusahaan seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Microsoft menciptakan inovasi seperti ChatGPT atau sistem AI medis. Sementara China memiliki Baidu, Alibaba, dan Tencent, fokus yang mengembangkan AI untuk pengawasan publik, mobil otonom, dan logistik cerdas.

    Chairman of Fordigi BUMN, Muhamd Fajrin Rasyid mengatakan pengembangan teknologi AI yang digawangi AS dan China pada dasarnya sangat penting dalam transformasi perusahaan di berbagai sektor. Oleh karena itu, RI harus siap dan mendorong implementasi AI untuk mendorong efisiensi dan meningkatkan produktivitas.

    Di BUMN, transformasi digital sebagai keniscayaan dan mendesak untuk dilakukan dan melalui Program Digital Talent BUMN sebagai upaya mendorong inovasi-inovasi digital menuju BUMN berkelas dunia dibidang teknologi termasuk AI.

    AI mampu mengembangkan layanan perusahaan termasuk BUMN sehingga bisa meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Lalu Seperti apa transformasi BUMN di era AI? bagaimana BUMN mempersiapkan talenta digital RI? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Chairman of Fordigi BUMN, Muhamd Fajrin Rasyid dalam Profit,CNBCIndonesia (Senin, 17/02/2025)

  • Microsoft Gandeng 4 Universitas Bergabung ke elevAIte Indonesia, Percepat Transformasi Digital – Page 3

    Microsoft Gandeng 4 Universitas Bergabung ke elevAIte Indonesia, Percepat Transformasi Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft telah resmi menggandeng empat universitas yakni Binus University, Telkom University, Universitas Brawijaya, serta Universitas Gadjah Mada untuk bergabung dalam ekosistem mitra elevAIte Indonesia.

    Menurut Microsoft, inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan sekaligus menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era AI.

    Untuk diketahui, elevAIte Indonesia merupakan inisiatif pelatihan AI hasil kerja sama antara Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) dan Microsoft. Inisiatif ini diluncurkan pada Desember 2024.

    Program elevAIte ini bertujuan membekali satu juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI yang relevan dalam berbagai sektor industri.

    Bergabungnya empat universitas dalam program ini memungkinkan lebih dari 400.000 tenaga pendidik dan mahasiswa mengakses program pelatihan AI.

    Beberapa program pelatihan itu di antaranya adalah Training of trainers, Ujian sertifikasi Microsoft, AI Hackhaton, serta Inkubasi program pemenang AI Hackathon.

    Menurut Microsoft Philanthropies Social Impact Lead Somanna Palacanda, AI tengah mengubah industri secara global dan menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja.

    “Keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan diproyeksikan berubah sebesar 50 persen dari 2016 hingga 2030, dan generative AI akan mempercepat perubahan ini hingga 68 persen. Mereka yang menguasai AI akan memiliki peluang lebih besar dalam ekonomi masa depan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (17/2/2025).

    Tren ini sejalan dengan laporan Work Trend Index terbaru dari Microsoft dan LinkedIn mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan, terutama generative AI. 

    Dalam laporan itu, 92 persen pekerja berbasis pengetahuan (knowledge workers) di Indonesia telah menggunakan generative AI di tempat kerja, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 75 persen. 

  • Meta Kembangkan Robot Humanoid Berbasis AI, Siap Bantu Tugas Rumah Tangga – Page 3

    Meta Kembangkan Robot Humanoid Berbasis AI, Siap Bantu Tugas Rumah Tangga – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Meta, perusahaan induk Facebook, dilaporkan tengah merancang software dan hardware untuk robot humanoid. Informasi itu diketahui dari laporan terbaru Bloomberg.

    Dikutip dari The Verge, Senin (17/2/2025), tim baru dalam divisi Reality Labs Meta akan fokus pada pengembangan hardrware untuk robot humanoid yang mampu melakukan tugas rumah tangga.

    Tidak hanya berencana menciptakan robot dengan merek sendiri, perusahaan juga ingin mengembangkan teknologi dasar seperti kecerdasan buatan (AI), sensor, serta software yang dapat digunakan oleh berbagai perusahaan robotika.

    Dilaporkan, Meta saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan, termasuk Unitree Robotics dan Figure AI, untuk mewujudkan rencana tersebut.

    Dalam sebuah memo internal, Chief Technology Officer Meta Andrew Bosworth menyebut, investasi besar Meta di bidang AI dan mixed reality dapat mendukung pengembangan robotika.

    “Kami percaya bahwa memperluas portofolio ke bidang ini akan memberikan nilai lebih bagi Meta AI serta program realitas campuran dan augmented reality kami,” tulisnya dalam memo tersebut.

    Untuk menjalankan proyek robot humanoid itu, Meta telah menunjuk Marc Whitten sebagai pemimpin tim robotika. March sebelumnya menjabat sebagai CEO Cruise, perusahaan taksi otonom milik GM yang kini telah berhenti operasi.

    Ia juga memiliki pengalaman di Microsoft, Sonos, Unity, dan Amazon. Selain fokus di bidang robotika, Meta yang dipimpin Mark Zuckerberg juga memperkuat lini produk AI mereka.

    Dengan investasi senilai USD 65 miliar, perusahaan kian agresif mengembangkan dan memasarkan sejumlah perangkat pintar, seperti kacamata pintar.

    Bahkan, Meta telah merekrut John Koryl, mantan CEO The RealReal, untuk menggenjot penjualan produk barunya.

     

  • Isi Ancaman Elon Musk ke Pencipta ChatGPT yang Disebut Konyol

    Isi Ancaman Elon Musk ke Pencipta ChatGPT yang Disebut Konyol

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk bersama sebuah konsorsium tiba-tiba menawar OpenAI senilai US$97,4 miliar (1.592 triliun). Namun dia siap menarik tawaran dengan satu syarat.

    Musk diketahui salah satu pendiri pembuat ChatGPT. Namun kemudian dia meninggalkannya karena tidak ingin OpenAI menjadi perusahaan yang mencari laba.

    Tak lama setelah Musk mundur, OpenAI mendirikan perusahaan nirlaba pada 2019. Perusahaan itu mendapatkan pendanaan miliaran dolar, yang disebut Musk telah melanggar misi awalnya tidak mementingkan kepentingan publik.

    Dalam pengajuan ke Pengadilan Distrik AS, Distrik Utara California, Musk juga mengajukan syarat OpenAI tidak lagi mencari untung agar dia menarik tawarannya.

    “Jika dewan direksi OpenAI mau mempertahankan misi lembaga amal dan memutuskan mencabut tanda ‘dijual’ dari asetnya dengan menghentikan konversi, Musk akan menarik tawaran,” kata pengajuan tersebut dikutip dari Reuters, Senin (17/2/2025).

    Reuters mengutip sumber mengatakan dewan direksi OpenAI telah mengetahui tawaran itu. Namun tawaran itu ditolak.

    CEO OpenAI, Sam Altman juga buka suara terkait hal itu. Tawaran yang diajukan disebutnya sebagai sesuatu yang konyol.

    Dia menegaskan OpenAI tidak akan dijual. Keputusan tersebut telah diambil oleh Dewan Direksi OpenAI.

    “OpenAI tidak untuk dijual, dewan direksi telah dengan suara bulat menolak upaya Musk mengganggu pesaingnya. Setiap reorganisasi potensial OpenAI akan memperkuat organisasi nirlaba kami dan misi untuk memastikan AGI memberi dampak pada seluruh umat manusia,” jelasnya dalam akun X, mengutip pernyataan Ketua OpenAI, Bret Taylor.

    Sejak mundur dari OpenAI, Musk diketahui kerap berselisih secara publik dengan Altman. Misalnya dia pernah menggugat Altman, OpenAI dan Microsoft yang menjadi penyokong terbesar perusahaan karena pelanggaran kontrak bulan Agustus 2024.

    Berikutnya, Musk juga meminta pengadilan federal mengeluarkan putusan pendahuluan memblokir OpenAI pada November. Permintaannya itu bertujuan agar perusahaan tidak beralih untuk mencari laba.

    (dem/dem)

  • Besok, Elon Musk Luncurkan Chatbot AI Grok 3 Pesaing ChatGPT

    Besok, Elon Musk Luncurkan Chatbot AI Grok 3 Pesaing ChatGPT

    Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk mengumumkan bahwa chatbot kecerdasan buatan (AI) dari xAI, Grok 3, akan diluncurkan pada Senin (17/2/2025).

    Melansir dari Reuters, Minggu (16/2/2025) peluncuran ini akan disertai dengan demo langsung yang dijadwalkan pada pukul 8 malam waktu Pasifik atau pada hari Selasa pukul 04.00 GMT.

    Sebelumnya, Elon Musk mengungkapkan pada hari Kamis bahwa chatbot kecerdasan buatan (AI) miliknya, Grok 3, kini berada dalam tahap akhir pengembangan dan akan diluncurkan dalam waktu sekitar satu atau dua minggu ke depan. 

    Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui panggilan video pada World Governments Summit di Dubai, Musk menyebutkan bahwa Grok 3 memiliki kemampuan penalaran yang sangat kuat dan telah menunjukkan kinerja yang unggul dalam pengujian internal yang dilakukan oleh timnya. 

    “Grok 3 memiliki kemampuan penalaran yang sangat kuat, jadi dalam pengujian yang telah kami lakukan sejauh ini, Grok 3 mengungguli apa pun yang telah dirilis, yang kami ketahui, jadi itu pertanda baik,” ujar Musk.

    Grok 3 akan menjadi penantang serius bagi ChatGPT, chatbot AI populer yang dikembangkan oleh OpenAI dan didukung oleh Microsoft, serta pesaing-pesaing lainnya. 

    Musk, yang juga merupakan salah satu pendiri OpenAI, mendirikan xAI sebagai saingan langsung OpenAI dalam pengembangan kecerdasan buatan.

    Selain pengumuman tersebut, Musk juga mengungkapkan bahwa pada hari Senin, konsorsium investor yang dipimpin olehnya telah menawarkan $97,4 miliar untuk membeli aset-aset nirlaba OpenAI. 

    Langkah ini menjadi serangan terbaru dari Musk terhadap perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang telah berkembang pesat ini. Di sisi lain, OpenAI tetap berkomitmen untuk menjadi organisasi nirlaba, dengan tujuan untuk mengamankan modal yang diperlukan dalam mengembangkan model AI terbaik di dunia.

  • Terungkap Alasan OpenAI Tolak Tawaran Akuisisi dari Elon Musk

    Terungkap Alasan OpenAI Tolak Tawaran Akuisisi dari Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – OpenAI secara resmi menolak proposal Elon Musk senilai US$97,4 miliar untuk membeli perusahaan induk nirlaba yang menaungi startup kecerdasan buatan tersebut.

    Dalam surat singkat kepada pengacara Musk pada hari Jumat, pengacara OpenAI, William Savitt, mengatakan bahwa dewan OpenAI telah meninjau proposal tersebut dan memutuskan bahwa tawaran Elon Musk yang “dipublikasikan secara luas itu sebenarnya bukanlah tawaran sama sekali.”

    “Proposal tersebut, meskipun pertama kali diajukan, tidak sesuai dengan kepentingan terbaik misi OAI dan ditolak,” tulis Savitt kepada Marc Toberoff, yang mewakili Musk. “Keputusan dewan OAI tentang masalah ini adalah bulat.”

    Chairman OpenAI Bret Taylor mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut “tidak untuk dijual.”

    “Setiap potensi reorganisasi OpenAI akan memperkuat lembaga nirlaba kami dan misinya untuk memastikan AGI memberi manfaat bagi seluruh umat manusia,” tulisnya, mengacu pada kecerdasan umum buatan.

    Sebelumnya pada Senin, Toberoff mengungkapkan bahwa Musk memimpin grup investor dalam penawaran untuk membeli kendali OpenAI senilai US$97,4 miliar. Penawaran tersebut ditujukan untuk perusahaan nirlaba yang menaungi ChatGPT.

    “Sudah saatnya OpenAI kembali menjadi kekuatan sumber terbuka yang berfokus pada keamanan untuk selamanya seperti dulu,” tulis Toberoff saat itu.

    Dalam tanggapannya di X, CEO OpenAI Sam Altman menulis, “tidak, terima kasih, tetapi kami akan membeli Twitter seharga US$9,74 miliar jika Anda mau.” Musk adalah pemilik X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    Musk kemudian membalas Altman di X, dengan “penipu,” dan dalam balasannya kepada pengguna lain, memanggilnya “Altman Penipu.”

    Drama Elon Musk dan Sam Altman

    Drama Musk-Altman bermula pada 2015, ketika mereka berdua menjadi pendiri OpenAI. Keduanya meluncurkan OpenAir sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba. Sahabat dan kolega lama tersebut telah menjadi musuh bebuyutan sejak kemunculan OpenAI sebagai pelopor AI generatif melalui chatbot ChatGPT yang viral.

    OpenAI telah mencoba untuk berubah dari nirlaba menjadi entitas bisnis seutuhnya karena adanya permintaan komersial yang besar. Microsoft telah menggelontorkan miliaran dolar ke perusahaan tersebut, dan SoftBank hampir menyelesaikan investasi sebesar US$40 miliar di OpenAI dengan valuasi US$260 miliar.

    Musk kemudian menggugat OpenAI dengan tuduhan pelanggaran kontrak dan berupaya menggagalkan transisinya dari nirlaba menjadi bisnis. Ia juga telah mengumpulkan miliaran dolar untuk saingannya, perusahaan rintisan AI, xAI.

    Dengan OpenAI yang masih dinaungi oleh induk nirlaba, upaya perusahaan untuk menolak mentah-mentah tawaran akuisisi Musk mungkin akan rumit. Itu karena dewan direksi tidak memiliki tanggung jawab fidusia kepada investor, tetapi secara resmi terikat pada piagam OpenAI.

    Toberoff mengirim surat kepada jaksa agung di California dan Delaware pada 7 Januari, meminta agar penawaran dibuka untuk OpenAI. Musk mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa ia akan menarik tawarannya untuk divisi nirlaba OpenAI jika pembuat ChatGPT menghentikan konversinya menjadi entitas bisnis.

    (hsy/hsy)

  • Anda Dipantau Google 24 Jam, Begini Cara Menghentikannya

    Anda Dipantau Google 24 Jam, Begini Cara Menghentikannya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google telah menjadi salah satu layanan internet terpopuler di mata masyarakat. Terbukti, banyak orang yang mengandalkan Google sebagai mesin pencari informasi hingga tutorial dan rekomendasi di dunia maya.

    Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui bahwa Google mampu merekam aktivitas pencarian secara penuh. Dari situ, Google dapat membaca pola kebiasaan dan ketertarikan netizen untuk menyodorkan iklan-iklan yang relevan.

    Iklan inilah yang kemudian menjadi sumber pendapatan terbesar bagi Google. Setiap klik, like, dan pembelian yang dilakukan pengguna melalui iklan tersebut, Google akan mengumpulnya dalam sebuah data. Data ini kemudian dikemas lalu dijual ke pengiklan untuk menargetkan audiens yang sesuai.

    Lantas, data pribadi telah menjadi komoditas yang berharga dan industri pialang data global adalah buktinya. Studi dari Pew Research menunjukkan, masyarakat Amerika Serikat merasa bahwa mereka tidak memahami apa yang dilakukan perusahaan dengan data pribadi mereka.

    Berdasarkan studi ini, banyak orang tidak menyadari bahwa sesuatu yang sederhana seperti nomor telepon mereka dapat digunakan oleh pialang data maupun pelaku kejahatan untuk mengungkap informasi sensitif. Di antaranya adalah nomor Jaminan Sosial, alamat, email, dan bahkan detail keluarga.

    Pakar keamanan siber pun memproyeksikan, pialang data dapat mengumpulkan rata-rata 1.000 titik data dari setiap individu yang punya akun digital.

    Berikut ini adalah rincian jenis informasi yang biasanya dikumpulkan pialang data, merujuk pakar privasi yang diwawancarai oleh CNBC Internasional, dikutip Minggu (15/2/2025):

    – Informasi dasar, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email.

    – Data keuangan, seperti skor kredit dan riwayat pembayaran.

    – Riwayat pembelian, seperti apa yang orang cari, beli, lokasi pembelian, dan seberapa sering pembelian produk tertentu dilakukan.

    – Data kesehatan, seperti obat-obatan apa yang dikonsumsi, kondisi medis, dan interaksi orang dengan aplikasi atau situs web terkait kesehatan.

    – Data perilaku, seperti apa yang orang suka dan tidak suka, serta jenis iklan yang mungkin diklik.

    – Data lokasi real time, seperti data GPS dari aplikasi yang melacak perjalanan, tempat berbelanja, dan seberapa sering pengguna internet mengunjungi tempat tertentu termasuk dalam data yang dikumpulkan para pialang data.

    – Karakteristik yang disimpulkan. Data ini berdasarkan penelusuran dan konsumsi media seseorang, seperti situs web yang dikunjungi, artikel yang dibaca, video yang ditonton. Bahkan, para pialang data dapat memperoleh wawasan tentang gaya hidup, pendapatan, preferensi, keyakinan agama atau politik, hobi, dan bahkan kemungkinan orang untuk beramal.

    – Hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega. Dengan menganalisis jaringan teman, pengikut, dan koneksi di media sosial dan aplikasi perpesanan, pialang data dapat memetakan hubungan seseorang pengguna internet dan bahkan melacak seberapa sering mereka dalam berinteraksi dengan individu tertentu untuk menentukan kedalaman hubungan dengan orang lain.

    Cara Hentikan Data Dikumpulkan Google

    Kendati begitu, jangan khawatir. Ada berbagai cara untuk menghentikan Google melacak aktivitas kita di dunia maya. Dikutip dari Cnet, berikut langkah-langkahnya.

    Buka laman Google.com dari browser desktop atau mobile:

    – Masuk ke akun Google

    – Pilih menu Manage your Google Account

    – Pada Privacy & Personalization, pilih Manage your Data & Personalization

    – Berikutnya akan terlihat menu Activity Controls dengan scrolling layar ke bawah, pilih Manage your Activity Controls

    – Selanjutnya akan terlihat boks bernama Web & App Activity, geser toggle untuk mematikannya

    – Kemudian akan terlihat pemberitahuan memastikan pengguna paham apa yang dilakukan dengan menonaktifkan pengaturan, kemudian pilih Pause.

    Setelah langkah di atas dilakukan, maka fitur “CCTV” Google akan dimatikan. Jadi, pengguna internet tidak akan melihat iklan dan rekomendasi penelusuran yang relevan. Sebaliknya, iklan yang hadir kurang relevan serta rekomendasi penelusuran kurang bermanfaat. Pengalaman personal tidak akan didapat lagi setelah fitur tersebut dinonaktifkan.

    Sebagai pengingat, pengguna internet juga tidak akan kehilangan data yang tersimpan saat pelacakan dimatikan. Hal ini akan berguna pada masa mendatang karena Google tidak akan menyimpan informasi di masa depan, namun data yang sudah tersimpan sebelumnya dipastikan tidak akan terhapus.

    Cari Data soal Anda di Google

    Beberapa produk atau layanan Google seperti Gmail, Google Search dan ponsel Android dapat mengumpulkan data pribadi pengguna internet. Ada beberapa data yang dikumpulkan jika pengguna internet menggunakan platform tersebut.

    Menurut laporan CNBC Internasional, berikut beberapa data yang dikumpulkan perusahaan.

    – Nama, jenis kelamin dan tanggal lahir

    – Nomor ponsel pribadi

    – Pencarian di Google

    – Situs yang dikunjungi

    – Apa yang disukai pengguna mulai olahraga hingga makan-minuman kesukaan

    – Tempat kerja

    – Tempat tinggal

    – Video yang ditonton

    Pengguna internet pun bisa mengetahui data pribadi apa saja yang dikumpulkan Google. Simak caranya berikut ini:

    Jenis Iklan yang Diminati

    Silakan masuk ke akun Google, lalu klik Manage Ads Settings. Langkah ini ditujukan untuk mengetahui topik iklan yang kamu sukai menurut Google. Di dalamnya akan tertera data seperti jenis kelamin, umur, dan iklan apa yang pernah diblokir.

    Tempat yang Pernah Dikunjungi

    Google Locations History Page akan menunjukkan lokasi mana saja yang pernah pengguna kunjungi. Data ini tersimpan di dalam platform Google Maps.

    Aktivitas YouTube

    Pengguna juga bisa melihat aktivitas yang dilakukan di dalam Youtube. Caranya bisa mengakses lewat fitur Search dan juga Youtube Watch.

    Cara Hapus Riwayat Internet

    Selain memastikan diri tidak terlacak di internet, pengguna internet juga bisa menghapus jejak digital di HP dan ponsel. Caranya adalah dengan rutin menghapus riwayat penelusuran di browser. Berikut adalah caranya:

    1. Google Chrome

    Untuk menghapus riwayat di Google Chrome, klik tiga titik untuk masuk ke menu. Berikutnya, pilih Settings dan pada sidebar buka menu Privacy & Security. Berikutnya pilih Clear browsing data. Anda harus memilih periode waktu yang ingin dihapus setelah itu klik Clear data.

    Sebagai catatan, jika ingin mengatur browser sinkron dengan komputer lain melalui akun Google maka saat menghapus riwayat pada satu perangkat akan terjadi hal yang sama di perangkat lain.

    2. Mozilla Firefox

    Klik lebih dulu tiga garis horizontal di bagian kanan untuk masuk ke menu. Lalu pilih Settings > Privacy & Security dan scroll ke bawah hingga Cookies & Site Data.

    Pengguna Mozilla Firefox bisa menghapus seluruh data dan mengelola data agar memiliki kontrol pada apa yang dihapus. Selain itu, centang kotak yang menghapus data browsing setiap menutup Firefox jika tidak ingin melakukan secara manual.

    3. Safari

    Untuk aplikasi Safari, silakan buka lebih dulu menu dan klik Clear History. Pilih rentang waktu yang datanya ingin kamu hapus dan klik Clear History.

    Saat menghapus riwayat di Safari, maka tidak bisa mendapatkan pilihan menghapus berbagai jenis data. Jadi cookie dan file cache ikut terhapus juga.

    4. Microsoft Edge

    Pengguna Windows 11 bisa menghapus riwayatnya dengan menekan tanda tiga titik di sebelah kanan. Setelah itu, lanjutkan dengan memilih Settings dari menu yang muncul.

    Pada menu Privacy temukan Clear browsing data dan klik Choose what to clear. Tentukan pilihan dari daftar, termasuk riwayat penjelajahan, data cache. Terakhir klik Clear Now.

    5. Opera

    Bagi pengguna Opera, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah klik ikon Settings di bagian kanan bar alamat. Pada menu yang muncul, scroll dan temukan Privacy & Security di samping Browsing data lalu klik Clear.

    Berikutnya, pengguna Opera bisa memilih jenis data yang ingin dihapus, termasuk menentukan jangka waktu. Setelah semuanya selesai, klik Clear Data.

    Itulah cara mengetahui apa saja data yang dipantau oleh Google dan cara menghentikannya. Silakan mencoba!

    (hsy/hsy)