Perusahaan: Microsoft

  • 7 Cara Menghapus Halaman Kosong di Microsoft Word, Tidak Sulit!

    7 Cara Menghapus Halaman Kosong di Microsoft Word, Tidak Sulit!

    Jakarta

    Saat mengetik atau mengedit dokumen di Microsoft Word, terkadang muncul halaman kosong yang sulit dihapus. Jika halaman kosong dibiarkan, dokumen bisa terlihat kurang rapi.

    Untuk itu, cara menghapus halaman kosong di Microsoft Word penting. Dengan begitu, dokumen akan tertata dengan baik.

    Cara Menghapus Halaman Kosong di Microsoft Word

    Ada beberapa cara untuk menghapus halaman kosong. Berikut di antaranya:

    1. Ubah Ukuran Font

    Menurut laman Support Microsoft, menghapus halaman kosong pada Windows atau Mac bisa dilakukan dengan mudah. Caranya adalah dengan menyesuaikan akhir paragraf ke halaman sebelumnya.

    Tekan Ctrl+Shift+8 untuk Windows atau Command+8 untuk MacPilih tanda paragrafDalam kotak ukuran font, ketik 01, lalu EnterParagraf akan pas di halaman sebelumnya dan halaman kosong yang tidak diinginkan akan terhapusTekan Ctrl+Shift+8 bagi Windows dan Command+8 bagi Mac lagi untuk menyembunyikan tanda paragraf.

    2. Konversi ke PDF

    Cara lainnya adalah dengan menyimpan dokumen sebagai PDF. Dengan PDF, halaman yang kosong akan hilang. Caranya yaitu sebagai berikut:

    Buka File klik Simpan SebagaiPilih PDFPilih Opsi dalam kotak dialog Simpan SebagaiDi bawah Rentang halaman dan tentukan halaman yang tidak kosong. Jika halaman 5 adalah halaman kosong, maka tentukan halaman dari 1 hingga 4Pilih Ok dan Simpan

    3. Klik Shift+Delete

    Cara Shift+Delete juga dapat menjadi cara mudah untuk menghapus halaman kosong di Word. Mengutip Livewire begini langkah-langkahnya.

    Tempatkan kursor di bagian atas halaman kosongTekan tombol Shift, tahanTekan tombol bawah pada keyboard sehingga seluruh halaman terpilihKlik delete/backspace sekali untuk menghapus seluruh halaman kosong

    4. Gunakan Panel Navigasi

    Cara ini bisa digunakan untuk menghapus halaman di bagian tengah dokumen Word. Mengutip laman Adobe, begini caranya:

    Buka panel navigasi dengan memilih tab View. Pastikan kotak panel navigasi dicentangDi bagian sebelah kiri, pilih Page untuk menampilkan semua halaman dalam dokumenDi panel navigasi, pilih halaman kosong yang ingin dihapusTekan tombol DeleteHalaman kosong akan terhapus secara otomatis.

    5. Konversi ke PDF lewat PDF Online

    Cara selanjutnya adalah mengkonversi word ke PDF lewat PDF Online. Caranya yaitu:

    Buka laman pengonversi Word ke PDFUnggah filePilih halaman kosong yang ingin diekstrakUnduh File PDF baruSaat membuka PDF baru, halaman kosong akan hilang

    6. Masukkan Nomor Halaman yang Akan Dihapus

    Berikutnya adalah dengan memasukkan nomor halaman kosong yang ingin dihapus. Simak caranya berikut ini

    Klik bagian mana saja pada halaman yang akan dihapusTekan Ctrl+G untuk Windows dan Option+Command untuk MacPada kotak, masukkan nomor halaman, ketik “page.”Tekan EnterPilih TutupVerifikasi bahwa halaman konten telah dipilihTekan Delete

    7. Gunakan Backspace

    Penggunaan backspace juga bisa dilakukan untuk menghapus halaman kosong di word. Berikut caranya:

    Buka dokumen WordLetakkan kursor di bagian atas halamanHapus halaman kosong dengan menekan tombol Backspace atau Delete pada keyboardSecara otomatis, Word akan memindahkan halaman kedua menjadi halaman pertama

    (elk/row)

  • 5 Tombol Shortcut Screenshot Laptop dan Cara Snipping Tool Windows

    5 Tombol Shortcut Screenshot Laptop dan Cara Snipping Tool Windows

    Jakarta

    Screenshot adalah fitur untuk menangkap gambar yang sedang aktif di layar. Detikers mungkin sering menggunakan fitur ini di HP. Tapi di laptop, detikers mungkin akan bingung jika belum pernah melakukannya.

    Caranya cukup mudah, karena bisa menggunakan jalan pintas atau shortcut screenshot maupun screen recorder. Selain itu, kalian bisa juga memanfaatkan fitur Snipping Tool dan game bar.

    Berikut ini akan kita ulas 5 cara menangkap layar menggunakan tombol shortcut screenshot dan memanfaatkan beberapa fitur laptop atau komputer Windows untuk bisa menangkap layar maupun merekam layar.

    Tombol Shortcut Screenshot dan Cara Buka Gambarnya

    Di bawah ini kita ulas tombol shortcut screenshot yang paling mudah dipakai dan cara menggunakan Snipping Tool, lengkap dengan cara membuka gambar yang sudah disimpan.

    Berikut langkah-langkahnya, seperti dikutip dari halaman bantuan Microsoft:

    1. Klik Tombol PrtSc

    Tombol PrtSc untuk screenshot. Foto: detikcom/Bayu Ardi Isnanto

    Cara pertama sangat mudah, cukup dengan mengklik tombol PrtSc yang biasanya berada di kanan F12 atau di kiri Delete. Di keyboard komputer, tombol PrtSc biasanya berada di atas tombol arah.

    Ketika tombol ini dipencet, mungkin detikers merasa tidak terjadi apa-apa, namun komputer sudah menyimpan screenshot dalam clipboard, seperti ketika detikers mengcopy.

    Maka kalian tinggal melakukan paste di aplikasi Paint. Cukup tekan tombol Ctrl+V dan hasil screenshot akan muncul. Kamu bisa mengedit terlebih dahulu, seperti memotong bagian

    Kemudian simpan dengan mengklik ikon disket, lalu pilih folder dan beri nama file, klik Simpan. Untuk mencari file tersebut, buka File Explorer (tombol Windows+E) dan masuk ke folder yang sudah kamu pilih sebagai tempat penyimpanan tadi.

    2. Tombol Windows + Shift + S

    Shortcut screenshot yang juga sering dipakai adalah dengan menekan tombol Windows+Shift+S. Setelah menekan tombol itu, layar akan berubah menjadi abu-abu dan kursor kalian menjadi berbentuk plus. Pada beberapa laptop, hal ini juga mungkin terjadi ketika menekan tombol PrtSc.

    Kemudian di kiri ikon X terdapat beberapa pilihan mode screenshot. Pilihannya yaitu:

    Rectangle: Memilih bagian yang ingin discreenshot, dengan cara menyeret kursor di sekitar objek dengan bentuk persegi panjang.Window: Screenshot hanya dilakukan pada jendela yang diinginkan, tidak termasuk jendela lain maupun taskbar yang berada di bawah.Full screen: Menangkap apapun yang terlihat pada layar, termasuk taskbar dan notifikasi yang sedang muncul.Freeform: Sama seperti Rectangle, tetapi bentuknya bebas, tidak hanya kotak.

    Setelah melakukan screenshot, maka gambar tersimpan di clipboard. Buka aplikasi Paint, tekan tombol Ctrl+V dan hasil screenshot akan muncul. Kamu bisa mengedit terlebih dahulu, seperti memotong bagian

    Kemudian simpan dengan mengklik ikon disket, lalu pilih folder dan beri nama file, klik Simpan. Untuk mencari file tersebut, buka File Explorer (tombol Windows+E) dan masuk ke folder yang sudah kamu pilih sebagai tempat penyimpanan tadi.

    3. Tombol Windows + Shift + R

    Selanjutnya, kalian juga bisa merekam layar dalam bentuk video. Caranya dengan menekan shortcut tombol WIndows+Shift+R. Maka layar akan berubah menjadi abu-abu persis seperti pada poin sebelumnya.

    Namun kali ini hanya ada satu mode yang bisa digunakan, yaitu Rectangle. Seret kursor di sekitar objek yang diinginkan dengan bentuk persegi atau persegi panjang.

    Klik Start untuk mulai merekam aktivitas kamu di layar. Klik Unmute microphone agar suara kamu bisa terekam. Klik Mute system audio agar suara dari laptop tidak terekam.

    Klik Stop untuk mengakhiri sesi perekaman. Muncul preview hasil video, jika ingin menyimpan maka tinggal klik disket. lalu pilih folder dan beri nama file, klik Simpan. Untuk mencari file tersebut, buka File Explorer (tombol Windows+E) dan masuk ke folder yang sudah kamu pilih sebagai tempat penyimpanan tadi.

    4. Tombol Windows + G (Game Bar)

    Game Bar untuk screenshot. Foto: detikcom/Bayu Ardi Isnanto

    Windows 10 dan 11 memiliki fitur Game Bar bagi gamers yang ingin mengambil screenshot maupun merekam game yang dia mainkan. Shortcut menuju Game Bar adalah tombol Windows+G.

    Dari sederet opsi, pilih ikon kamera. Muncul kotak pilihan, lalu pilih ikon kamera untuk melakukan screenshot, atau pilih tanda bulat untuk merekam layar. Hasil tangkapan layar bisa kamu cari di File Explorer > Videos > Captures.

    5. Pakai Snipping Tool

    Bagi detikers yang bingung menggunakan shortcut, maka kalian bisa mencari aplikasi Snipping Tool. Caranya dengan menekan tombol Windows, kemudian ketik Snipping Tool, lalu buka aplikasinya.

    Sebelum mulai, kalian bisa memilih apakah ingin menggunakan mode delay atau timer. Mode ini akan menangkap layar setelah 3 detik, 5 detik, 10 detik. Jika tidak ingin ada delay, pilih No delay.

    Untuk memulai, klik tombol New atau menekan shortcut tombol Windows+Shift+S. Layar akan berubah menjadi abu-abu. Pilih mode Rectangle, Windows, Full Screen, atau Freeform.

    Setelah itu, hasil screenshot akan muncul dalam bentuk preview seperti di aplikasi Paint. Kalian bisa mengedit gambar tersebut kemudian menyimpannya dengan mengklik ikon disket.

    Pilih folder dan beri nama file, klik Simpan. Untuk mencari file tersebut, buka File Explorer (tombol Windows+E) dan masuk ke folder yang sudah kamu pilih sebagai tempat penyimpanan tadi.

    Itulah tadi 5 cara menangkap layar dengan berbagai tombol shortcut dan fitur bawaan Windows. Selain menggunakan Paint, detikers juga bisa menggunakan berbagai aplikasi pengolah gambar, seperti Adobe Photoshop atau CorelDraw. Selamat mencoba!

    (bai/row)

  • Bagaimana Teknologi AI Bisa Menangkalnya?

    Bagaimana Teknologi AI Bisa Menangkalnya?

    Jakarta

    Fenomena deepfake semakin mengkhawatirkan di dunia digital. Berdasarkan laporan Entrust Cybersecurity Institute serangan deepfake terjadi setiap lima menit di tahun 2024, dengan peningkatan pemalsuan dokumen digital sebesar 244% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menjadi tantangan besar bagi bisnis dan individu dalam memastikan keamanan data serta keabsahan konten digital.

    Evolusi Deepfake di ASEAN dalam 5-10 Tahun Mendatang

    Kawasan ASEAN diprediksi akan menghadapi tantangan besar dari perkembangan deepfake dalam dekade mendatang. Deloitte mencatat bahwa 59% masyarakat merasa kesulitan membedakan konten asli dengan hasil AI. Sementara itu, 84% dari mereka yang akrab dengan teknologi AI menyatakan bahwa konten yang dibuat AI harus diberi label yang jelas.

    Dengan meningkatnya volume dan kecanggihan deepfake, industri yang bergerak dalam dunia digital seperti iGaming (1520%), marketplace (900%), fintech (533%), crypto (217%), dan konsultasi (138%) mengalami peningkatan paparan terhadap risiko deepfake. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan mulai mengambil langkah strategis dalam menghadapi ancaman ini.

    Inisiatif Global dalam Menangkal Deepfake

    Sejumlah perusahaan teknologi dunia turut bergerak dalam melawan penyebaran deepfake dengan mengembangkan berbagai sistem keamanan. Adobe, Arm, Intel, Microsoft, dan Truepic misalnya, yang mendirikan Content Provenance and Authenticity (C2PA) untuk mengembangkan standar sertifikasi konten digital. Microsoft menggunakan AI untuk mendeteksi deepfake dengan fitur otomatis yang mengaburkan wajah dalam konten yang diunggah ke Copilot.

    Truepic dan Qualcomm mengembangkan teknologi enkripsi media di Snapdragon® 8 Gen 3 Mobile Platform untuk memastikan keaslian konten sejak pertama kali dibuat. McAfee memanfaatkan AI Snapdragon X Elite NPU untuk mendeteksi deepfake secara lokal, meningkatkan kecepatan dan menjaga privasi pengguna.

    Efektivitas Deteksi AI Deepfake di ASEAN

    Teknologi AI berbasis perangkat menjadi salah satu langkah efektif dalam menghadapi deepfake. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Marco Kamiya, perwakilan UNIDO Kantor Sub-Regional di Jakarta.

    AI Deepfake Detection dapat mengidentifikasi anomali seperti gerakan mata, pencahayaan, kejelasan gambar, serta pemutaran video, yang sering kali luput dari perhatian manusia.

    “Penggunaan AI Deepfake Detection pada perangkat seluler adalah senjata ampuh untuk melawan deepfake. Teknologi ini dapat mendeteksi kekurangan dalam konten deepfake yang mungkin tidak terlihat oleh mata manusia, seperti kontak mata, pencahayaan, kejernihan gambar, dan pemutaran video. Dengan begitu, AI dapat mencegah orang untuk terus terlibat dengan risiko potensial terhadap keselamatan mereka,” ujar Marco Kamiya kepada detikcom, Kamis (20/2/2025).

    Marco Kamiya, Perwakilan UNIDO Foto: dok. Istimewa

    “Hal ini memungkinkan individu, UKM, dan industri untuk menikmati kenyamanan komunikasi digital tanpa khawatir akan kebocoran privasi dan risiko penipuan,” tambah Kamiya.

    Langkah ini penting mengingat 49% perusahaan telah mengalami serangan deepfake audio dan video dalam periode November 2023 hingga November 2024. Sayangnya, 61% eksekutif bisnis mengakui belum memiliki protokol khusus untuk menangani risiko deepfake. Oleh karena itu, adopsi teknologi AI Deepfake Detection menjadi solusi yang krusial dalam melindungi individu maupun bisnis.

    HONOR hadir dengan solusi inovatif melalui teknologi AI Deepfake Detection, sebuah fitur berbasis AI yang mampu mendeteksi pemalsuan wajah secara real-time di perangkat seluler. Teknologi ini dirancang untuk melindungi pengguna dari konten sintetis yang sulit dikenali oleh mata manusia.

    Ciri-Ciri Deepfake yang Dapat Dikenali AI

    Deepfake sering kali sulit dibedakan dengan konten asli karena kemajuan teknologi AI dalam menghasilkan gambar dan video yang realistis. Namun, HONOR AI Deepfake Detection menggunakan pendekatan komprehensif untuk mengidentifikasi deepfake dengan menganalisis beberapa elemen kunci, seperti:

    Ketidaksempurnaan piksel pada area wajah yang dihasilkan AI.Artefak komposit pada tepi gambar yang menunjukkan manipulasi digital.Konsistensi antara frame video untuk mendeteksi perubahan abnormal.Keanehan pada gaya rambut dan posisi telinga yang sering tidak selaras dengan wajah asli.Gangguan visual seperti jitter dan flicker yang muncul akibat proses penyuntingan AI.

    “Teknologi AI Deepfake Detection HONOR adalah solusi AI berbasis perangkat yang secara ahli mendeteksi pemalsuan wajah dan memperingatkan pengguna tentang potensi risiko dengan cepat. Dilatih dengan dataset besar dari video dan gambar, teknologi ini dapat dengan cepat mendeteksi serta memberi peringatan kepada pengguna mengenai wajah yang dihasilkan atau diubah,” ujar Juru Bicara HONOR, Justin Li.

    Dengan kemampuan ini, fitur AI Deepfake Detection dapat memberikan peringatan dini kepada pengguna jika terdapat indikasi konten yang telah dimanipulasi.

    Keamanan Digital dengan HONOR MagicOS

    HONOR memperkuat fitur AI Deepfake Detection dengan MagicGuard, sistem keamanan terintegrasi dalam HONOR MagicOS yang menawarkan perlindungan tiga lapis di tingkat chipset, sistem operasi, dan aplikasi.

    “Teknologi AI Deepfake Detection eksklusif milik HONOR merupakan kemajuan penting dalam melindungi pengguna dari kerentanan terkait AI berbasis cloud, seperti malware atau pelanggaran keamanan. Jawaban HONOR atas masalah ini adalah melalui penerapan perlindungan di tingkat chip yang tertanam dalam HONOR MagicOS. MagicGuard, langkah keamanan menyeluruh dalam MagicOS, mencakup tiga bentuk perlindungan di tingkat chipset, sistem operasi, dan aplikasi. Melalui kemitraan dengan para pemimpin teknologi industri, HONOR MagicOS bertujuan untuk menawarkan enkripsi berbasis perangkat keras guna melindungi data pengguna, memberikan privasi dan keamanan yang lebih baik,” papar Justin Li.

    Dengan pertumbuhan pasar deteksi deepfake yang diproyeksikan mencapai US$ 15,7 miliar pada 2026, teknologi seperti HONOR AI Deepfake Detection menjadi elemen penting dalam menjaga keabsahan konten digital dan keamanan pengguna di era AI.

    (prf/ega)

  • TikTok Luntang-lantung, Trump Bicara Langsung ke China

    TikTok Luntang-lantung, Trump Bicara Langsung ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib TikTok di Amerika Serikat (AS) hingga kini masih luntang-lantung. Aplikasi di bawah naungan ByteDance asal China tersebut sempat tutup selama beberapa jam pada 19 Januari 2025.

    Namun, Presiden AS Donald Trump yang kala itu baru dilantik langsung mengeluarkan perintah eksekutif untuk menunda pemblokiran permanen TikTok hingga 90 hari untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

    Artinya, nasib TikTok di AS belum 100% aman. Dalam beberapa kesempatan, Trump memang mengisyaratkan keinginannya agar TikTok tetap beroperasi di AS.

    Kendati demikian, perlu dibuat kesepakatan yang menjadi solusi terbaik bagi semua pihak. Trump ingin agar kepemilikan TikTok di AS dibagi 50% untuk investor AS.

    Bahkan, Trump meluncurkan sovereign wealth fund (SWF) atau dana abadi yang disebut salah satunya bisa untuk membeli operasi TikTok di AS.

    Terbaru, Reuters melaporkan Trump mengaku sudah berbicara dengan China terkait nasib TikTok. Hal itu diungkap Trump ke para wartawan di Air Force One pada Rabu (19/2) waktu setempat, dikutip Kamis (20/2/2025).

    Trump mengisyaratkan bahwa pemerintah AS berupaya menjadi perantara penjualan aplikasi TikTok. Namun, belum banyak yang diungkap ke publik terkait diskusi Trump dengan China.

    Beberapa perusahaan sudah menyiratkan ketertarikan untuk memegang operasional TikTok di AS. Menurut sumber dalam, Oracle, Amazon, dan Microsoft, adalah beberapa nama yang tertarik.

    Sementara itu, TikTok dan para pendukungnya mendorong solusi lain. Dikutip dari The Wall Street Journal, pada awal Februari lalu, CEO TikTok Shou Chew bertemu dengan pejabat senior Gedung Putih dan memberikan proposal baru.

    Proposal itu berisi dorongan untuk membentuk usaha patungan atau joint venture dengan investor AS. Joint venture itu akan bermarkas di AS dan mengawasi keamanan data, menurut sumber yang familiar dengan proposal tersebut.

    Adapun manajemen akan sepenuhnya berbasis di AS. Sementara dewan direksi mayoritas akan berisi orang-orang AS. Apakah investor-investor yang dimaksud termasuk pemerintah AS masih menjadi pertanyaan besar.

    Kita tunggu saja bagaimana kesepakatan akhir antara pemerintah AS dengan TikTok dan ByteDance demi mempertahankan aplikasi populer tersebut di negeri Paman Sam.

    (fab/fab)

  • Bill Gates Kasih Peringatan Petaka, Dunia Makin Suram

    Bill Gates Kasih Peringatan Petaka, Dunia Makin Suram

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates memberikan warning kepada generasi muda bahwa ada banyak tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan.

    Ia mengatakan jika saat ini dirinya berada di usia muda, akan ada banyak hal yang lebih menakutkan dari hanya sekadar bom atom.

    Gates, pendiri Microsoft dan Gates Foundation, berbagi perspektifnya tentang risiko yang terus berkembang di tengah masyarakat sekarang.

    “Hari ini saya pikir kita akan menambahkan (kekhawatiran) soal perubahan iklim, bioterorisme/pandemi, dan menjaga kendali atas AI dalam beberapa bentuk,” ujar Gates dalam sebuah wawancara, dikutip dari Business Insider, Rabu (19/2/2025).

    “Jadi, Anda tahu, sekarang kita memiliki empat catatan kaki,” imbuhnya.

    Gates juga menggambarkan polarisasi sosial sebagai sebuah masalah, dan menambahkan generasi muda sekarang seharusnya “takut” akan hal-hal tersebut.

    Ini bukan pertama kalinya Gates mengidentifikasi masalah-masalah di era modern. Dalam sebuah posting blog di 2023, Gates mengatakan bahwa seiring bertambahnya jumlah keluarganya, bertambah pula keinginannya untuk memperbaiki dunia.

    “Seorang cucu membuat Anda berpikir tentang bagaimana kita memastikan masa depan yang lebih baik, politik, kesehatan, iklim, dan lain-lain,” tulisnya.

    Gates berpendapat bahwa masyarakat sedang mengalami kelangkaan kecerdasan. Namun ia percaya bahwa AI dapat memberikan solusi, bukan masalah.

    Meskipun beberapa orang telah memperingatkan potensi bencana AI, Gates berpikir bahwa AI dapat dimanfaatkan secara produktif.

    “Kita tidak memiliki banyak ahli medis, Anda tahu, orang-orang yang bisa menguasai segala hal, atau orang-orang yang bisa memberikan les matematika di pusat kota,” kata Gates.

    “Dan kita memiliki kekurangan kecerdasan, jadi kita menggunakan sistem pasar ini untuk mengalokasikannya,” imbuhnya.

    Terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, Gates mengatakan bahwa ia masih berharap masyarakat di masa depan bisa mendapat kualitas hidup yang lebih baik dan mengatasi risiko-risiko yang ada.

    “Alzheimer, obesitas, kita akan memiliki obat untuk HIV, kita akan menyingkirkan polio, campak, malaria. Laju inovasi saat ini lebih besar dari sebelumnya,” ujar dia.

    Meskipun rasa takut sering kali menjadi halangan, Gates percaya bahwa rasa takut bisa menjadi kekuatan yang membangkitkan semangat bagi generasi muda.

    (fab/fab)

  • Bukan Laptop Copilot+ PC Biasa

    Bukan Laptop Copilot+ PC Biasa

    Jakarta

    Bobot sebuah laptop biasanya berbanding lurus dengan daya tahan baterainya. Semakin ringan, maka semakin kecil daya tahan baterainya.

    Lazimnya, daya tahan baterai menjadi lebih lama jika baterai yang dipakai semakin besar. Namun semakin besar kapasitas baterai maka bobotnya pun akan semakin tinggi. Di sini menariknya. Zenbook A14 ini bobotnya cuma 899 gram, namun daya tahan baterainya bisa mencapai 14 jam.

    Tak cuma ringan dan daya tahan baterainya lama. Laptop ini juga punya prosesor yang dilengkapi NPU berkemampuan hingga 45 TOPs, yang sangat mencukupi untuk menjalankan berbagai aplikasi berbasis AI.

    Bagaimana Asus bisa menghadirkan sebuah laptop Copilot+ PC paling ringan di dunia tanpa harus berkompromi dengan performa dan daya tahan baterai? Berikut ulasannya.

    Super Ringan, Hanya 899 Gram

    Asus Zenbook A14 hadir sebagai standar baru untuk Copilot+ PC ultraportabel dengan bobot hanya 899 gram. Desainnya yang elegan dan ringan sangat cocok bagi pengguna yang sering bepergian, memungkinkan mobilitas tanpa beban berlebih. Tampilan Zenbook A14 tetap minimalis dan selaras dengan tradisi desain Zenbook yang elegan dan premium.

    Rangka dan bodi laptop ini sepenuhnya dibuat dari Ceraluminum, material inovatif yang tidak hanya lebih tangguh, tetapi juga jauh lebih ringan, menjadikannya ideal untuk penggunaan sehari-hari. Ceraluminum merupakan material premium yang digunakan secara eksklusif di laptop ringan Asus Zenbook.

    Material ini menggabungkan keramik dan aluminum melalui teknik produksi khusus, menghasilkan struktur yang 30% lebih ringan dan tiga kali lebih kuat dibandingkan anodized aluminum yang umum digunakan pada laptop premium.

    Asus menyebut sudah melakukan serangkaian pengujian ketat di laboratorium terhadap material Ceraluminum. Material ini diuji ketahanan gores dengan menempatkan laptop bersama kunci dan koin dalam drum berputar. Selain itu, daya tahannya terhadap guncangan diuji dengan menjatuhkannya dari ketinggian 50 cm untuk memastikan kekokohannya dalam kondisi sehari-hari.

    Daya tahan terhadap keausan juga menjadi fokus utama dalam pengembangan material ini. Permukaan Zenbook A14 diuji dengan menggosoknya sebanyak 18.000 kali guna memastikan warnanya tetap terjaga. Hasilnya, laptop ini dijanjikan tetap terlihat premium dan bebas dari perubahan warna, bahkan setelah penggunaan jangka panjang.

    Daya Tahan Baterai Seharian

    Foto: Dok. Asus

    Salah satu cara untuk memperpanjang daya tahan baterai laptop adalah dengan menambah kapasitas baterainya. Namun, peningkatan kapasitas baterai sering kali berdampak pada peningkatan bobot laptop, yang dapat mengurangi portabilitas dan kenyamanan pengguna dalam mobilitas sehari-hari.

    Zenbook A14 hadir dengan pendekatan berbeda. Berdasarkan pengujian menggunakan UL Procyon Battery Test pada mode idle, laptop ringan ini memiliki daya tahan baterai hingga 19 jam tanpa mengorbankan bobotnya, yang tetap hanya 899 gram. Sementara pada mode video playback dan office productivity, Zenbook A14 bisa bertahan di sekitar 17 jam penggunaan. Berikut hasil pengujian lengkapnya:

    Review Asus Zenbook A14 Foto: Dok. Asus

    Tampaknya Asus berhasil mengkombinasikan antara hardware efisien dan optimalisasi firmware, sehingga Zenbook A14 bertahan seharian tanpa harus terus bergantung pada sumber listrik, menjadikannya perangkat ideal bagi pengguna dengan mobilitas tinggi.

    Dilengkapi dengan sistem pendingin inovatif yang terdiri dari dua kipas ringan dan heat pipe, Zenbook A14 mengoptimalkan penempatan komponen utama untuk memastikan pendinginan yang senyap dan efektif. Performa chipset hingga 30W serta mode 0dB Whisper memungkinkan laptop ini beroperasi tanpa suara saat beban kerja ringan, menghadirkan efisiensi daya yang lebih baik tanpa mengorbankan kenyamanan.

    Bahkan saat digunakan tanpa adaptor, Zenbook A14 tetap menawarkan performa yang stabil tanpa penurunan kinerja. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna yang sering bepergian, baik untuk penerbangan panjang, perjalanan darat, maupun jadwal rapat yang padat sepanjang hari.

    Laptop Copilot+ PC dengan Fitur Lengkap

    Foto: Dok. Asus

    Asus Zenbook A14 ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon X Series terbaru yang telah dilengkapi Qualcomm Hexagon NPU dengan performa pemrosesan AI hingga 45 TOPs. Dengan kemampuan ini, Zenbook A14 dapat menjalankan berbagai aplikasi dan fitur berbasis AI dengan lancar, termasuk fitur Copilot+ PC seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, serta Windows Image Creator. Berikut hasil benchmark CPU-nya:Review Asus Zenbook A14 Foto: Dok. AsusReview Asus Zenbook A14 Foto: Dok. AsusReview Asus Zenbook A14 Foto: Dok. Asus

    Laptop AI ini juga dilengkapi dengan Windows Phone Link, yang memungkinkan pengguna menghubungkan ponsel Android atau iOS ke Windows dengan mudah. Selain itu, integrasi Snapdragon Seamless menciptakan ekosistem lintas perangkat yang memungkinkan perpindahan tanpa gangguan antara perangkat berbasis Snapdragon. Fitur ini meningkatkan produktivitas dengan kemudahan berbagi file, pencerminan layar, serta sinkronisasi yang lancar antara ponsel dan laptop.

    Keamanan Tinggi

    Foto: Dok. Asus

    Keamanan juga jadi salah satu prioritas utama Asus dalam Zenbook A14. Fitur Adaptive Lock dan Adaptive Dimming menjaga informasi sensitif dengan mendeteksi pergerakan pengguna—layar akan mengunci saat pengguna menjauh dan meredup otomatis untuk menghemat daya.

    Selain itu, laptop AI ini dibekali Microsoft Pluton security chip yang memberikan perlindungan tambahan di tingkat perangkat keras. Dukungan Windows Passkey juga memastikan akses yang lebih aman tanpa perlu kata sandi tradisional.

    Zenbook A14 juga dirancang untuk kenyamanan pengguna dengan touchpad yang diperbesar dan mendukung Smart Gesture untuk navigasi yang lebih intuitif. Keyboardnya memiliki keycaps tahan noda, jarak antar tombol yang optimal, serta travel key 1,3 mm untuk pengalaman mengetik yang nyaman. Asus juga melengkapi laptop ini dengan engsel Asus EasyLift™, yang dirancang presisi untuk membuka layar dengan stabil dan memastikan distribusi bobot yang seimbang.

    Untuk pengalaman multimedia yang lebih imersif, Zenbook A14 hadir dengan layar 14 inci FHD OLED NanoEdge yang menampilkan warna tajam serta kontras mendalam. Teknologi OLED memberikan tingkat hitam sempurna dan akurasi warna tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk pekerjaan kreatif atau hiburan.

    Sistem audio juga menjadi salah satu keunggulan Zenbook A14. Laptop ini dibekali dua speaker bertenaga dengan teknologi Snapdragon Sound, yang menghadirkan High-Resolution Audio berkualitas 24-bit/192kHz. Selain itu, latensi ultra-rendah memastikan sinkronisasi audio dan visual yang sempurna, sementara fitur noise cancelation canggih meningkatkan kejernihan suara saat panggilan atau konferensi video.

    Kesimpulan

    Foto: Dok. Asus

    Asus Zenbook A14 menghadirkan keseimbangan sempurna antara desain ultraportabel, daya tahan baterai yang luar biasa, dan performa berbasis AI yang canggih. Dengan bobot hanya 899 gram dan material Ceraluminum yang ringan namun tangguh, laptop ini tetap kokoh dan tahan lama meskipun digunakan dalam berbagai kondisi.

    Ditambah dengan daya tahan baterai hingga 19 jam serta sistem pendingin inovatif, Zenbook A14 memungkinkan pengguna tetap produktif tanpa harus khawatir kehabisan daya atau mengalami penurunan performa, menjadikannya solusi ideal bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi. Dan, harganya terbilang bersaing, Rp 15 jutaan, untuk laptop dengan spesifikasi dan tampilan yang seperti ini.

    Selain desain dan daya tahan, Zenbook A14 juga menawarkan fitur lengkap yang menunjang produktivitas dan kenyamanan penggunanya, mulai dari jumlah dan jenis port yang lengkap, dukungan aplikasi berbasis AI, hingga system keamanan modern.

    Spesifikasi lengkap dan harga Asus Zenbook A14 (UX3407QA)CPU: Snapdragon X X1 26 100 Processor (30MB Cache, hingga 2.97GHz, 8 cores, 8 Threads) dengan Qualcomm Hexagon NPU hingga 45TOPSSistem Operasi: Windows 11 HomeRAM: 16GB LPDDR5XPenyimpanan: 512GB M.2 NVMe PCIe 4.0 SSDLayar: 14-inch IPS, WUXGA (1920 x 1200) 16:10, 60Hz, 100% sRGB, Anti-glareGPU: Qualcomm Adreno GPUPort: 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A (hingga 10Gbps), 2x USB 4.0 Gen 3 Type-C yang mendukung display / power delivery (hingga 40Gbps), 1x HDMI 2.1 TMDS, 1×3.5mm Combo Audio JackKonektivitas: Wi-Fi 6E(802.11ax) (Tri-band) 2*2 + Bluetooth 5.3Kamera: FHD dengan fungsi IR untuk Windows HelloAudio: Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certifiedBaterai: 48WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ionDimensi: 31.07 x 21.39 x 1.34 ~ 1.59 cmBobot: 899 gramPilihan Warna: Zabriskie Beige, Iceland GrayHarga: Rp 15.299.000Garansi: 2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Fitur ‘Nendang’ di Kamera Xiaomi 13T”
    [Gambas:Video 20detik]
    (asj/fay)

  • ASUS Zenbook A14 vs Apple MacBook Air, Mana yang Lebih Baik?

    ASUS Zenbook A14 vs Apple MacBook Air, Mana yang Lebih Baik?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam dunia laptop ringan ultrabook, ASUS Zenbook dan Apple MacBook Air adalah dua pilihan yang banyak dibicarakan. Keduanya mewakili segmen platform yang berbeda. ASUS merupakan laptop tipis ultrabook berbasis Microsoft, sementara MacBook Air adalah laptop tipis ultrabook berbasis MacOS.

    Segmen pengguna yang dituju relatif sama. Pengguna yang tidak ingin direpotkan membawa perangkat penunjang kreativitas dan produktivitas yang membebani, tapi tetap butuh laptop ringan yang punya performa tinggi dan masa aktif baterai mumpuni.

    Laptop ultrabook berbasis Apple MacOS biasanya lebih unggul di aspek terakhir. Pasalnya, sudah lebih dulu mereka beralih dari prosesor berteknologi x86 ke ARM. Namun kini, laptop Windows pun sudah tersedia dengan prosesor berbasis ARM dan di segmen laptop tipis ultrabook ultra ringan dengan masa aktif baterai yang tinggi, ASUS punya seri Zenbook A14.

    Berikut ini perbandingan ASUS Zenbook A14 dengan Apple MacBook Air dari beberapa aspek yang krusial bagi pengguna.

    Desain dan Bobot

    ASUS Zenbook A14 menonjol dengan desain yang sangat ringan dan inovatif. Dengan berat hanya 899gram, Zenbook A14 lebih ringan dibandingkan MacBook Air yang memiliki berat 1,24kg. Perbedaan bobot 37% tentu akan sangat signifikan bagi pengguna yang tak ingin menambah beban bawaan.

    Untuk mencapai bobot tersebut, ASUS Zenbook A14 menggunakan material Ceraluminum™, keramik berteknologi tinggi yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dibandingkan aluminium anodized yang digunakan pada MacBook Air. Material ini tidak hanya membuat ASUS Zenbook A14 menjadi laptop ringan, tetapi juga lebih tahan terhadap goresan, benturan, dan noda.

    Daya Tahan Baterai

    Salah satu keunggulan utama Zenbook A14 adalah daya tahan baterainya yang luar biasa. Dengan baterai yang mampu bertahan hingga 17 jam untuk pemutaran video, Zenbook A14 mengungguli MacBook Air dalam hal ketahanan baterai. Digunakan untuk bekerja dengan aplikasi office pun, ASUS Zenbook masih bisa bertahan hingga 16 jam.

    Ini membuat laptop tipis ASUS Zenbook A14 menjadi pilihan yang ideal bagi pengguna yang membutuhkan laptop ringan dengan daya tahan baterai yang panjang untuk bekerja atau belajar sepanjang hari tanpa perlu mengisi ulang.

    Performa AI

    Zenbook A14 dilengkapi dengan prosesor Snapdragon® X series yang menawarkan performa hingga 1,25 kali lebih cepat dan kemampuan AI 2,5 kali lebih baik dibandingkan MacBook Air. Dengan kemampuan NPU hingga 45 NPU TOPS, ASUS Zenbook A14 mampu menangani tugas-tugas AI dengan lebih efisien, meningkatkan produktivitas dan kreativitas pengguna.

    Sementara itu, MacBook Air dengan prosesor M3 hanya menawarkan 18 TOPS, yang berarti kemampuan AI-nya lebih terbatas dibandingkan Zenbook A14.

    Port dan Konektivitas

    Dalam hal konektivitas, laptop tipis ASUS Zenbook A14 menawarkan lebih banyak pilihan dengan port HDMI 2.1, dua port USB 4.0 Gen 3 Type-C, dan satu port USB 3.2 Gen 2 Type-A. Kelengkapan port tersebut memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna untuk menghubungkan berbagai perangkat tanpa perlu menggunakan dongle tambahan. Sebaliknya, MacBook Air hanya menyediakan port MagSafe untuk pengisian daya, dua port Thunderbolt/USB 4 Type-C, dan satu jack audio kombo.

    Fitur AI dan Keamanan

    ASUS Zenbook A14 juga menonjol dengan pengalaman AI Copilot+ yang lengkap, termasuk fitur-fitur seperti Recall, Live Captions, Windows Studio Effects, dan lainnya. Fitur-fitur ini dirancang untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas pengguna.

    Selain itu, Zenbook A14 juga menawarkan pengalaman keamanan dan privasi yang lebih baik, serta efek konferensi video yang ditingkatkan dan suara yang imersif.

    Harga

    Dari segi harga, Zenbook A14 lebih terjangkau dengan harga mulai dari Rp14.999.000, sedangkan MacBook Air mulai dari Rp18.999.000. Dengan harga yang lebih rendah, Zenbook A14 menawarkan lebih banyak fitur dan keunggulan dibandingkan MacBook Air, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dan fungsional.

    Artinya, secara keseluruhan, ASUS Zenbook A14 menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan Apple MacBook Air, mulai dari desain yang lebih ringan dan kuat, daya tahan baterai yang lebih lama, performa yang lebih cepat, konektivitas yang lebih lengkap, hingga fitur AI yang lebih canggih.

    Dengan harga yang lebih terjangkau, Zenbook A14 menjadi pilihan yang sangat menarik bagi mereka yang mencari laptop ringan ultrabook dengan performa tinggi dan fitur lengkap.

    (adv/adv)

    Next Article

    5 Laptop Bisnis Terbaik Asus untuk Anda yang Memiliki Mobilitas Tinggi

  • Disney Plus, Terobosan Baru dari Disney

    Disney Plus, Terobosan Baru dari Disney

    JAKARTA – Hari ini, 12 November, aplikasi streaming Disney Plus resmi beredar secara publik. Tidak lupa, Disney Plus juga dirilis dalam versi Indonesia sehingga kita bisa mengakses layanan streaming ini tanpa memakai penghubung ketiga. Disney Plus memiliki koleksi tayangan hiburan dari Disney, Pixar, Marvel, Star Wars, dan National Geographic. Hal itu ditunjukkan melalui layar utama situs Disney Plus.

    Hadirnya Disney Plus menjadi kompetitor baru bagi layanan streaming seperti Netflix, Apple TV, dan HBO Now yang sudah lebih dulu dirilis. Sebelumnya, Disney memiliki Hulu dan ESPN Plus namun target Disney Plus akan lebih luas dibandingkan dengan kedua layanan streaming tersebut. Untuk harga berlangganan, Disney Plus memberi banderol 7 dolar AS atau Rp98 ribu per bulan. Sedangkan untuk satu tahun sebesar 70 dolar AS atau setara Rp984 ribu. Harga ini terhitung murah melihat koleksi Disney yang beragam dan menyasar tingkatan usia berapa pun.

    Sadar akan penggemar yang mengantisipasi, Disney mempersembahkan secara eksklusif The Mandalorian, sebuah spin-off dari Star Wars. Selain itu, ada High School Musical: The Series dan The Lady and Tramp. Beberapa film pendek produksi Disney juga rilis dalam aplikasi yang menggagumkan.

    Saat ini, belum ada aplikasi khusus untuk mengakses Disney Plus. Tetapi, nantinya Anda bisa mengakses Disney Plus dari segala aplikasi Apple termasuk iPhone, iPad, dan Apple TV, perangkat Google seperti Android dan Chromecast, Microsoft Xbox One, PS4, Roku, dan Amazon Fire TV.

    Di bulan Juli, presiden Marvel Studios, Kevin Feige sempat mengatakan keberadaan Marvel dalam Disney Plus akan menjadi sebuah fan-service yang menyenangkan bagi penggemar. Baik karakter maupun film panjang Marvel Cinematic Universe akan hadir di Disney Plus dalam bentuk film panjang atau serial. Sebuah kejutan yang menarik.

    Dengan beredarnya Disney Plus, besar kemungkinan film-film Disney akan hengkang dari Netflix mulai tahun ini. Tetapi mereka mengonfirmasi perjanjian dengan Netflix akan berjalan sesuai jadi film terakhir Disney yang masuk dalam Netflix adalah Mary Poppins Returns, sedangkan Captain Marvel menjadi film pertama yang masuk ke daftar Disney Plus.

    Tidak Ada Kontroversi

    Disney Plus mengumumkan tidak akan menayangkan adegan atau film yang mengandung kontroversi. Salah satu yang menghebohkan, film Song of the South yang dirilis pada 1946. Sejak awal perilisannya, film ini menerima kritik sebagai film yang rasis dan ofensif. Sebuah adegan dari film Dumbo juga dikabarkan tidak akan ditayangkan. Disney Plus ingin layanan mereka menjadi tempat yang positif bagi para penggemar.

    Glitch Pada Perilisan Pertama

    Baru saja dirilis pada hari ini, sejumlah pengguna Disney Plus mengeluhkan glitch dan error sehingga tidak bisa mengakses Disney Plus. Kemudian, Disney menulis ini dalam akun Twitter mereka; “Permintaan konsumen untuk Disney+ telah melewati ekspetasi tinggi kami. Kami sedang bekerja untuk menyelesaikan isu pengguna dengan cepat. Kami mengapresiasi kesabaran Anda.”

    The consumer demand for Disney+ has exceeded our high expectations. We are working to quickly resolve the current user issue. We appreciate your patience.

    — Disney+ Help (@DisneyPlusHelp) November 12, 2019

    Ghibli Yang Hijrah dari Disney+

    Studio Ghibli, rumah produksi bagi film-film kartun Jepang sempat menyatakan tidak akan memasukan film-filmnya ke dalam layanan streaming. Tetapi, semua berubah ketika Koji Hoshino, direktur Studio Ghibli memilih untuk memasukkan film Ghibli di HBO Max.

    Pada 1996, Disney menjadi distributor resmi untuk Studio Ghibli di seluruh dunia. Kemudian, di tahun 2017, katalog Studio Ghibli dijual resmi ke GKids. Tapi, sekarang, HBO Max memiliki akses resmi kepada film-film Studio Ghibli seperti My Neighbour Totoro, Kiki’s Delivery Service. Disney Plus ingin mengukuhkan persaingan dengan layanan streaming lainnya.

    Apakah Anda tertarik untuk berlangganan Disney Plus?

  • Negara Ini Berani ‘Perang’ Melawan Amerika dan China

    Negara Ini Berani ‘Perang’ Melawan Amerika dan China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China bersaing sengit untuk mendominasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Namun, sepertinya negara-negara lain juga ingin mencari peruntungan untuk menggenjot pengembangan AI lebih lanjut.

    Negara-negara Arab menjadi salah satu yang kencang berinvestasi pada AI. Selain itu, terbaru Korea Selatan (Korsel) juga mengumumkan rencana membeli 10.000 chip GPU canggih pada tahun ini untuk unjuk gigi dalam eskalasi persaingan AI global.

    “Seiring dengan kompetisi mendominasi industri AI makin intensif, lanskap persaingan berubah dari pertarungan antar-perusahaan menjadi pertarungan ekosistem inovasi nasional berskala besar,” kata Plt Presiden Korsel Choi Sang-mok dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025).

    Choi mengatakan pemerintah berencana mengamankan 10.000 GPU canggih melalui kerja sama publik-privat ntuk membantu negara meluncurkan layanan-layanan AI secara nasional.

    Bulan lalu, pemerintah AS mengumumkan regulasi baru untuk mengatur peredarar chip dan teknologi AS yang dibutuhkan dalam aplikasi AI canggih. Aturan itu turut membatasi ekspor GPU untuk melatih sistem AI.

    Regulasi itu terbagi menjadi beberapa tier. Korsel masuk di antara daftar 18 negara yang dikecualikan dari pembatasan tersebut. Sementara itu, ada 120 negara yang dikenakan pembatasan lebih ketat. Adapun negara-negara seperti Iran, China, dan Rusia, dikenakan pelarangan penuh.

    Pemerintah Korsel belum memutuskan GPU apa yang akan dibeli. Finalisasinya, termasuk anggaran untuk pembelian dan perusahaan yang digandeng, akan ditetapkan pada September tahun ini, menurut pejabat di Kementerian Sains dan ICT.

    Sejauh ini, Nvidia yang berasal dari AS menerima permintaan membludak untuk kebutuhan AI-generatif. Pangsa pasarnya secara global mencapai 80%, jauh lebih besar ketimbang pesaingnya Intel dan AMD.

    Sementara itu, OpenAI yang dibekingi Microsoft tengah menggenjot rencana untuk mengurangi ketergantungan dengan Nvidia, menurut laporan Reuters pekan lalu. OpenAI berencana untuk mengembangkan chip AI secara mandiri alias in-house.

    Pertarungan AI juga makin kencang dengan kehadiran DeepSeek asal China yang menjanjikan pengembangan AI dengan biaya murah, tetapi tak kalah dalam hal akurasi dan kecepatan. Hal ini mengikis ketimpangan pengembangan AI di AS dan China.

    (fab/fab)

  • Korea Selatan Larang Warga Unduh DeepSeek AI karena Masalah Privasi – Page 3

    Korea Selatan Larang Warga Unduh DeepSeek AI karena Masalah Privasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aplikasi asisten AI asal China, DeepSeek, untuk sementara ditarik dari toko aplikasi di Korea Selatan sejak 15 Februari 2025.

    Komisi Perlindungan Informasi Pribadi (Personal Information Protection Commission/PIPC) Korea Selatan menyatakan larangan terhadap warga untuk mengunduh aplikasi AI itu disebabkan oleh ketidakpatuhan Deepseek terhadap undang-undang perlindungan data setempat.

    Meskipun demikian, pengguna yang sudah terlanjur mengunduh aplikasi ini masih dapat menggunakannya. DeepSeek juga diblokir pada perangkat pemerintah dan militer Korea Selatan.

    DeepSeek baru saja mendirikan kantor lokal di Korea Selatan pada 10 Februari 2025. Perusahaan mengakui bahwa mereka tidak sepenuhnya mempertimbangkan undang-undang perlindungan data Korea Selatan saat meluncurkan layanan mereka secara global.

    Untungnya bagi pengguna Korea Selatan, perusahaan AI yang sedang naik daun ini menyatakan akan bekerja sama dengan PIPC. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Selasa (18/2/2025).

    PIPC menyatakan bahwa pemeriksaan DeepSeek akan memakan Waktu, namun tidak serumit pemeriksaan terhadap enam layanan AI dari Google, OpenAI, Microsoft, dan lainnya memakan waktu sekitar lima bulan.

    Inspeksi DeepSeek AI diperkirakan akan memakan waktu lebih singkat karena hanya melibatkan satu perusahaan.