Perusahaan: Microsoft

  • Microsoft Umumkan Muse, Model AI Buat Pengembang Game

    Microsoft Umumkan Muse, Model AI Buat Pengembang Game

    Jakarta

    Microsoft bermitra dengan Teachable AI Experiences dan Ninja Theory dari Xbox Games Studios memperkenalkan model AI baru yang ditujukan untuk membantu para pengembang game. Model AI ini diberi nama Muse.

    Muse dapat menghasilkan visual game dan tindakan pengontrol berdasarkan pemahaman 3D dari sebuah game. Model ini dilatih dengan 1,6 miliar parameter dan dengan 1 miliar gambar dan tindakan pengontrol. Itu adalah sekitar 7 tahun permainan manusia yang terus menerus. Mereka menggunakan game Bleeding Edge dari Ninja Theory.

    Data yang digunakan untuk model tersebut dikumpulkan dengan menggunakan data gameplay dari pengguna yang memberikan persetujuan mereka, sebagaimana dilansir detiKINET dari Phone Arena, Senin (24/2/2025).

    Model ini bekerja dengan visual dan rekaman aksi kontroler pada resolusi 300 x 180px. Hasilnya, Muse dapat menghasilkan urutan hingga 2 menit dan kemudian memprediksi evolusi game dalam mode model dunia.

    Demo menunjukkan bahwa model ini berhasil mengimplementasikan pergeseran kamera, pilihan jalur, dan bahkan karakter yang sama sekali baru. Dan itu dilakukan dengan mematuhi fisika permainan.

    Microsoft mengatakan bahwa mereka telah menggunakan Muse untuk mengembangkan model AI yang dapat dimainkan secara real time yang dilatih di game lain. Ini membantu pengembang mencoba konsep baru dan bahkan mungkin mengembangkan judul yang sudah ada.

    Aplikasi lain yang menarik adalah implementasi yang lebih mudah dari game retro yang bekerja pada perangkat keras lama. Model AI dapat digunakan untuk membawa game klasik lama ke mesin modern.

    Bobot model Muse, data sampel, dan WHAM (World and Human Action Model) semuanya tersedia di Azure AI Foundry. Demo game AI yang pendek dan interaktif juga akan tersedia melalui Copilot Labs pada tahun ini.

    (jsn/jsn)

  • Alibaba China Investasi Rp826 Triliun Kembangkan AI, Siap Saingi Eropa dan AS

    Alibaba China Investasi Rp826 Triliun Kembangkan AI, Siap Saingi Eropa dan AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Alibaba mengumumkan rencana investasi US$53 miliar atau Rp826 triliun selama 3 tahun ke depan untuk membangun pusat data AI generasi baru, pengembangan chip khusus AI (Hanguang 900), dan komputasi awan canggih.

    Langkah ini merupakan bagian dari transformasi strategis perusahaan dari e-commerce ke teknologi AI dan komputasi awan. 

    Melansir Bloomberg pada Senin (24/2/2025), perusahaan internet yang didirikan oleh Jack Ma itu berencana untuk mengeluarkan lebih banyak dana untuk AI dan jaringan komputasi awan dibandingkan dekade terakhir. 

    Dalam blog resminya, Alibaba menyebut perusahaan mempunyai visi untuk menjadi mitra utama bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan dan menerapkan AI di dunia nyata seiring dengan berkembangnya model-model dan kebutuhan daya komputasi yang semakin meningkat.

    Alibaba memperbaiki bisnisnya yang terpuruk akibat tindakan keras pemerintah yang dimulai pada tahun 2020, dengan memfokuskan kembali ambisinya pada e-commerce dan AI. 

    Pekan lalu, Chief Executive Officer Eddie Wu menyatakan bahwa Artificial General Intelligence, atau AGI, kini menjadi tujuan utamanya, mengikuti perlombaan yang sejauh ini dipimpin oleh perusahaan-perusahaan seperti OpenAI dan perusahaan-perusahaan besar AS mulai dari Microsoft Corp. hingga Alphabet Inc.

    Komitmen ini menandakan persaingan yang makin panas antara negara-negara berkembang dalam pengembangan kecerdasan buatan. 

    Prancis (Rp1.830 Triliun)

    Pada 10 Januari 2025, Presiden Prancis Emmanuel Macron dikabarkan akan mengumumkan rencana investasi jumbo swasta senilai US$112,5 miliar atau Rp1.830 triliun untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI).    

    Pendanaan tersebut mencakup rencana perusahaan investasi Kanada Brookfield untuk menginvestasikan US$20,61 miliar dalam proyek AI di Prancis dan pendanaan dari Uni Emirat Arab yang dapat mencapai US$51,52 miliar pada tahun-tahun mendatang. 

    Reuters melaporkan Istana Elysee mengatakan investasi UEA akan mencakup pembiayaan untuk pusat data 1 gigawatt. Surat kabar La Tribune de Dimanche melaporkan bahwa sebagian besar investasi Brookfield akan digunakan untuk pusat data. 

    Masayoshi Son (Rp1.600 Triliun)

    Sementara itu di penghujung 2024, Pendiri dan CEO dari SoftBank Group Corp. Masayoshi Son berencana untuk mengembangkan cip semikonduktor untuk kecerdasan buatan (AI) dan akan. berinvestasi US$100 miliar di Amerika Serikat selama 4 tahun mendatang. 

    Kepastian investasi ini diumumkan saat Son melakukan pertemuan dengan presiden terpilih AS Donald Trump di Mar-a-Lago pada pekan lalu.  

    Son berinvestasi di Amerika dinilai jauh lebih ambisius dan strategis. Menurut beberapa sumber yang mengetahui rencananya, Son tengah fokus pada pengembangan cip semikonduktor untuk kecerdasan buatan, dengan tujuan besar membangun cip AI yang dapat bersaing dengan Nvidia.

  • Gandeng Microsoft, Binus University Integrasikan AI di Kampus – Page 3

    Gandeng Microsoft, Binus University Integrasikan AI di Kampus – Page 3

    Setiap tahun, lebih dari 10.000 mahasiswa lulus dari BINUS University dengan membawa Dokumen Pendamping Ijazah (DPI); dokumen berisi pencapaian akademik, capaian pembelajaran, dan kualifikasi lulusan selama masa studi. DPI dirancang untuk memastikan akurasi dan relevansi informasi bagi setiap lulusan.

    Sebagai langkah inovasi terbaru, BINUS University kini menambahkan rangkuman pada DPI untuk memberikan gambaran singkat mengenai pencapaian utama mahasiswa. Dengan dibantu oleh generative AI berbasis Azure OpenAI Service, pembuatan rangkuman dapat dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan jika dilakukan secara manual, sembari tetap mempertahankan akurasi informasi.

    Rangkuman berbasis AI ini pun memberikan nilai tambah yang besar bagi lulusan. Rangkuman ini menonjolkan pencapaian penting dengan cara yang terstruktur dan profesional, memudahkan lulusan untuk mempresentasikan kompetensi mereka kepada calon pemberi kerja.

    Dengan format yang ringkas namun informatif, lulusan dapat lebih mudah menarik perhatian industri dalam proses seleksi kerja.

     

  • Penipu Kuras Rekening Menyamar Jadi Karyawan, Hati-hati Cek Email

    Penipu Kuras Rekening Menyamar Jadi Karyawan, Hati-hati Cek Email

    Jakarta, CNBC Indonesia – Artificial Intelligence (AI) dimanfaatkan sejumlah pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan. Salah satu jenis penipuan dilakukan dengan melakukan panggilan telepon kepada calon korbannya yang memanfaatkan teknologi AI.

    Salah satu yang dihubungi adalah Konsultan Solusi Microsoft, Sam Mitrovic. Dia mendapatkan pemberitahuan adanya pemulihan akun, namun kemudian ia tolak.

    Pemberitahuan baru datang 40 menit kemudian, yang menyebutkan ia telah melewatkan panggilan dari ‘Google Sydney’. Kejadian serupa kembali terjadi satu minggu kemudian.

    Dia mengangkat panggilan telepon dan mendengar seorang pria yang terdengar berasal dari Amerika Serikat (AS) di seberang telepon. Pria itu mengaku berasal dari Google Support.

    Pria itu mengatakan akun Mitrovic melakukan aktivitas mencurigakan dan pelaku penyerangan juga memegang akses selaa seminggu terakhir. Data akun di dalamnya diklaim telah diunduh.

    Namun kemudian Mitrovic sadar ia tengah berbicara dengan AI. Panggilan itu, ia mengatakan memang terdengar sangat sempurna.

    “Orang-orang sibuk dan penipuan ini tampak cukup meyakinkan. Banyak orang akan tertipu, namun pada tingkat individu dengan tools terbaik memiliki kewaspadaan,” jelasnya dikutip dari Tom’s Guide.

    Sebenarnya ada beberapa cara untuk melindungi diri dari penipuan ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah tidak terburu-buru untuk memeriksa email yang masuk. Jika penipu berhasil mengelabui, identitas bisa dicuri dan menyebabkan kerugian sosial dan finansial.

    Pada banyak kesempatan, penipu akan menanamkan rasa urgensi. Dengan begitu membuat calon korbannya merasa cemas dan tertekan, jadi membuat mereka menuruti apapun yang diinginkan para penipu.

    Anda juga perlu memeriksa alamat email atau informasi yang masuk dengan seksama. Pastikan email tersebut memang berasal dari perusahaan terpercaya dan bukan penipuan.

    Jangan lupa untuk menggunakan software antivirus terbaik di dalam perangkat. Dengan begitu membuat perangkat tetap terlindungi dari malware atau virus saat ada email phishing.

    (fab/fab)

  • Mengapa Nokia Kalah dengan HP Android? Ini Penyebab Utamanya – Page 3

    Mengapa Nokia Kalah dengan HP Android? Ini Penyebab Utamanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nokia pernah menjadi pemimpin tak tertandingi dalam industri ponsel. Di awal 2000-an, produknya menguasai pasar global dan dikenal karena keandalan serta inovasinya.

    Namun, dalam waktu satu dekade, divisi ponselnya meredup hingga akhirnya dijual ke Microsoft. Salah satu penyebab utama kemunduran ini adalah muncul Android.

    Mengutip GizmoChina, Senin (25/2/2025), meskipun Nokia melakukan beberapa kesalahan strategis, sistem operasi open-source dari Google berhasil mengubah industri smartphone secara mendasar, membuat Nokia sulit untuk bertahan dalam persaingan.

    Puncak Kehebatan Nokia

    Pada puncak kejayaannya di pertengahan 2000-an, Nokia menguasai lebih dari 40% pasar ponsel dunia.

    Perusahaan asal Finlandia ini menghadirkan berbagai perangkat ikonik, seperti Nokia 3310 dan seri N, yang dikenal karena ketahan, desain intuitif, dan fiturnya inovatifnya.

    Sistem operasi Symbian miliknya sempat mendominasi, sementara feature phone Nokia laris di berbagai negara, baik maju maupun berkembang.

    Namun, ketika teknologi terus berkembang dan preferensi konsumen beralih ke ponsel pintar, Nokia tidak mampu beradaptasi dengan cepat sehingga kalah dengan HP Android.

  • Temuan ‘Zat’ Baru Buka Gerbang ke ‘Dunia Lain’

    Temuan ‘Zat’ Baru Buka Gerbang ke ‘Dunia Lain’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft memperkenalkan Majorana 1, chip kuantum pertama di dunia yang ditenagai oleh arsitektur Topological Core baru.

    Secara khusus, chip ini menggunakan jenis zat baru yang disebut topoconductor atau superkonduktor topologi yang dapat menciptakan Majorana, suatu keadaan materi yang bukan padat, cair, atau gas.

    Material ini memungkinkan qubit yang lebih stabil menjadi cepat, kecil, serta dapat dikendalikan secara digital, tanpa keterbatasan yang dimiliki oleh material alternatif saat ini.

    Secara teknis, chip Majorana 1 berisi delapan “qubit”, yaitu unit dasar informasi dalam komputasi kuantum yang setara dengan bit dalam komputasi biasa.

    Namun, arsitektur baru yang digunakan untuk mengembangkan prosesor Majorana 1 menawarkan jalur untuk memasukkan satu juta qubit ke dalam satu chip.

    “Apapun yang Anda lakukan di ruang kuantum harus memiliki jalur menuju satu juta qubit. Jika tidak, Anda akan menghadapi hambatan sebelum mencapai skala yang memungkinkan penyelesaian masalah yang sangat penting,” kata Chetan Nayak, Microsoft Technical Fellow, dikutip dari keterangan di website Microsoft, Senin (23/2/2025).

    Dengan memanfaatkan sifat-sifat fisika kuantum, komputer kuantum diklaim dapat menangani masalah yang sangat kompleks dengan kecepatan yang jauh melampaui komputer biasa.

    Chip kuantum pertama ini disebut dapat menyelesaikan masalah yang mungkin butuh waktu puluhan tahun bagi komputer konvensional.

    Mesin sejuta qubit ini diklaim bisa menghasilkan material yang dapat memperbaiki keretakan pada pesawat, atau katalis yang dapat mengurai semua jenis sampah plastik menjadi produk yang berharga.

    Hal ini juga memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan perhitungan untuk ekstraksi enzim yang dapat meningkatkan kesuburan tanah atau mendorong pertumbuhan makanan yang berkelanjutan untuk mengakhiri kelaparan di dunia, demikian dirangkum dari Engadget.

    Microsoft Majorana 1 membutuhkan lebih banyak bagian daripada sekadar topokonduktor agar dapat bekerja, dan Microsoft membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat semua elemen bekerja bersama dalam skala yang lebih besar.

    (dem/dem)

  • Kelakuan Bill Gates di Usia 13 Tahun, Jauh dari Kebiasaan Remaja Umumnya

    Kelakuan Bill Gates di Usia 13 Tahun, Jauh dari Kebiasaan Remaja Umumnya

    Jakarta

    Seperti remaja badung pada umumnya, Bill Gates mengaku pernah menyelinap dari rumah jam sampai dua pagi. Bedanya, dia melakukannya untuk menulis code komputer. Hmm, baik.

    Ditulis CNBC, alasan Gates kabur adalah tidak ad yang memiliki komputer besar dan mahal di rumah mereka saat itu. Selain itu, ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk memahami teknologinya.

    Orang tuanya terlalu sibuk dengan karier mereka sendiri. Diketahui bahwa ayahnya adalah seorang pengacara, dan ibunya adalah seorang aktivis sipil. Alhasil itu membuatnya tidak pernah ketahuan tiap pergi diam-diam dari rumah.

    Gates beruntung mendapatkan kesepakatan dengan perusahaan lokal di daerah Seattle yang memberinya waktu komputer tanpa batas, dan menghabiskan sekitar empat bulan dengan fokus penuh pada penulisan kode perangkat lunak, menurut memoar barunya ‘Source Code’. Pengalaman itu sangat berharga bagi perkembangannya sebagai pembuat kode yang terampil.

    “Kami masih anak-anak … tidak seorang pun dari kami memiliki pengalaman komputer yang sesungguhnya. Tanpa keberuntungan berupa waktu luang di depan komputer itu – sebut saja 500 jam pertama saya – 9.500 jam berikutnya mungkin tidak akan pernah terjadi sama sekali,” tulis Gates.

    Seiring Gates menjadi lebih ahli dalam membuat kode, ia mulai memikirkan kemungkinan penerapan keterampilan barunya di dunia nyata. Dia mulai coding untuk perangkat lunak pada komputer pribadi, Microsoft. Kata Gates, ini adalah sebuah pencerahan yang mungkin tidak pernah ia alami, jika ia tetap berada di kamar tidurnya setiap malam.

    “Mengapa saya membuang-buang waktu di sini ketika saya bisa berada di depan komputer?” pikir Gates.

    Dalam buku tersebut, laki-laki kelahiran 28 Oktober 1955 itu menulis tentang beberapa kebebasan yang diberikan oleh orang tuanya yang berpikiran terbuka. Mereka mengizinkannya menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca dan berpikir di kamarnya, serta membiarkannya melakukan pendakian selama seminggu di pegunungan sekitar Seattle tanpa pengawasan orang dewasa.

    Pada usia 13 tahun, ia mulai rutin naik bus lintas kota selama 20 menit ke kantor untuk mengerjakan kode perangkat lunak larut malam. Semua tanpa sepengetahuan orang tuanya.

    Sebuah perusahaan lokal, Computer Center Corp., telah menugaskan Gates dan teman-temannya di klub komputer di Lakeside School Seattle, termasuk calon pendiri Microsoft Paul Allen, untuk mengidentifikasi bug dalam kode pemrogramannya. Perusahaan memberi mereka waktu tak terbatas untuk menulis dan menguji kode mereka sendiri. Sebagai gantinya, mereka mendapat akses perangkat di luar jam kerjanya.

    “Tidak seorang pun tampak heran mengapa seorang anak keluar sendirian pada jam itu,” tulis Gates.

    Ia terkadang berjalan kaki 45 menit pulang jika ia ketinggalan bus terakhir malam itu pukul 2 pagi. Dia pun menulis ulang kode di kepalanya. Mengabaikan para mahasiswa yang baru keluar dari bar atau kedai kopi.

    Sampai suatu hari, orang tuanya akhirnya mengetahuinya. “Mereka berkata ‘Hei, ayolah, kamu harus tidur. Kamu tidak seharusnya melakukan hal-hal itu’,” kisahnya.

    Bicara soal ketiga anaknya sendiri, yang sekarang sudah dewasa, Gates mengatakan dia ingin berpikir bahwa dia akan tahu jika mereka keluar diam-diam di tengah malam. Itu juga sesuatu yang tidak akan pernah dia setujui sebagai seorang ayah.

    “Saya jelas merupakan orang tua yang lebih jeli, dengan bantuan besar darinya (mantan istri Gates, Melinda French — red),” katanya.

    “(Anak-anak) semuanya tumbuh dengan sangat baik. Jadi, saya kira, ada banyak jalan menuju kesuksesan,” simpul sang filantropi.

    (ask/rns)

  • Anak Kecanduan Gadget? Coba Aplikasi Canggih Parental Control Ini

    Anak Kecanduan Gadget? Coba Aplikasi Canggih Parental Control Ini

    Jakarta

    Melihat anak-anak yang tidak bisa lepas dari gadget tentu membuat orang tua merasa cemas dan gemas. Namun, ada solusi yang bisa membantu orang tua mengontrol penggunaan gadget anak, yakni dengan menggunakan aplikasi parental control.

    Pakar teknologi informasi, Richardus Eko Indrajit, mengingatkan meskipun ada berbagai filter pada aplikasi parental control, kendali yang paling efektif bagi anak terutama remaja adalah melalui self-filtering, yaitu kemampuan anak untuk mengontrol dirinya sendiri. Untuk itu, orang tua perlu menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan yang efektif di era digital.

    “Prinsip pertama adalah komunikasi sejati. Orang tua perlu membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak mengenai dunia digital, manfaat, serta risikonya,” ujar Eko Indrajit dalam acara “Smart Parenting in The Digital Era” di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta, Sabtu (22/2/2024).

    Prinsip kedua adalah edukasi, yaitu mengajarkan anak-anak mengenai literasi digital, termasuk cara mengenali informasi palsu, etika dunia maya, serta pentingnya keamanan online. Ketiga, orang tua harus menetapkan aturan yang jelas mengenai durasi dan waktu penggunaan perangkat serta jenis konten yang boleh diakses anak.

    Keempat, melakukan pengawasan yang seimbang. Orang tua perlu mengawasi aktivitas digital anak tanpa mengganggu privasi mereka. Pendekatan ini harus dilakukan dengan hati-hati. “Kemudian, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam menggunakan teknologi secara bijaksana,” tambah Eko.

    Pater Haryatmoko, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bidang kebudayaan, juga menjadi pembicara dalam acara tersebut.

    Haryatmoko, yang akrab disapa Romo Moko, mengingatkan tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan parental control. Pertama, parental control harus digunakan dengan bijak. Orang tua tidak seharusnya mengontrol anak secara berlebihan. Parenting control sebaiknya dijadikan sebagai alat edukasi dan pendampingan anak dalam menggunakan gadget.

    Kemudian yang kedua, diskusikan dengan anak mengenai aturan digital agar mereka memahami alasannya. Ketiga, gunakan kombinasi parental control yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

    “Orang tua juga harus terus meng-upgrade diri dengan pengetahuan dan keterampilan teknologi,” pesan Romo Moko.

    Selanjutnya Romo Moko yang juga menjadi dosen komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu, memaparkan aplikasi parenting control yang bisa digunakan oleh orang tua.

    >>> Halaman berikutnya aplikasi parental control

    Aplikasi Parental Control

    Berikut adalah beberapa aplikasi parental control yang dapat membantu orang tua mengatur penggunaan gadget anak menurut Romo Moko, yaitu sebagai berikut:

    1. Kontrol Perangkat dan Waktu Layar

    Aplikasi yang dapat digunakan: Google Family Link (Android dan Chromebook), Apple Screen Time (iPhone, iPad, Mac), Microsoft Family Safety (Windows & Xbox), Amazon Parent Dashboard (Kindle dan Fire tablet). Fungsi aplikasi ini adalah untuk membatasi waktu penggunaan perangkat, mengunci perangkat setelah waktu tertentu, serta melihat laporan aktivitas harian atau mingguan anak dalam menggunakan gadget.

    2. Kontrol Akses Internet dan Situs Web

    Aplikasi yang dapat digunakan: OpenDNS Family Shield, Norton Family, Kaspersky Safe Kids, Router Parental Control (Netgear, TP-Link, ASUS). Penggunaan aplikasi ini, yaitu untuk memblokir situs atau web berbahaya atau tidak pantas, membatasi akses internet berdasarkan waktu, dan mengatur filter pencarian aman (SafeSearch).

    3. Kontrol Aplikasi & Media Sosial

    Aplikasi yang dapat digunakan: Google Play Family Library dan App Restriction, Apple App Store Parental Control, Bark & Qustodio (pantauan media sosial). Fungsi: Mencegah instalasi aplikasi tanpa izin, memantau pesan dan aktivitas di media sosial, serta mengatur batasan konten seperti game, film, dan musik.

    4. Kontrol YouTube dan Streaming Video

    Aplikasi yang dapat digunakan: YouTube Kids & YouTube Restricted Mode, Netflix Kids Profile & PIN Protection, Disney+ Kids Mode. Manfaatnya orang tua bisa untuk memblokir video yang tidak sesuai usia, mengatur tontonan anak sesuai rating usia, dan mencegah akses ke konten dewasa.

    5. Kontrol Game dan Platform Online

    Aplikasi yang dapat digunakan antara lain Xbox Family Settings, PlayStation Parental Control, Nintendo Switch Family Group. Fungsi aplikasi ini adalah mengatur batasan waktu bermain game, memblokir game dengan rating dewasa, dan mengontrol komunikasi online dalam game.

    6. Pemantauan Aktivitas dan Notifikasi

    Aplikasi yang dapat digunakan antara lain Bark (memantau pesan, media sosial, dan email), Qustodio (laporan aktivitas digital) dan Life360 (pemantauan lokasi anak).Fungsi aplikasi ini yaitu memberikan laporan aktivitas digital anak, mengirim notifikasi jika ada risiko cyberbullying dan predator online, serta memantau lokasi anak secara real-time.

    Simak Video “Yang Harus Dilakukan Agar Anak Tak Kecanduan Judi Online”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Google Perkuat Keamanan Android 16, Hadirkan Perlindungan Tambahan untuk Perangkat – Page 3

    Google Perkuat Keamanan Android 16, Hadirkan Perlindungan Tambahan untuk Perangkat – Page 3

    Sebelumnya, para pengguna Android mengeluhkan terjadi masalah pada aplikasi Phone Link milik Microsoft setelah mereka meng-update smartphone ke Android 15.

    Masalah ini membuat kemampuan aplikasi Phone Link untuk menampilkan berbagai notifikasi penting jadi terganggu.

    Imbasnya, para pengguna kesulitan melihat notifikasi yang masuk ke ponsel ketika dihubungkan ke layar laptop atau desktop.

    Sekadar informasi, Android 15 memperkenalkan fitur privasi baru, yang akan menandai sejumlah notifikasi sebagai notifikasi sensitif dan akan memblokirnya dari aplikasi pihak ketiga.

    Meski terdapat peningkatan privasi, hal ini justtru menyebabkan masalah pada notifikasi-notifikasi penting. Misalnya pada pada kode two-factor authentication (2FA). Padahal, kode-kode ini penting bagi pengguna untuk login ke akun dan melengkapi upaya pengamanan.

    Bagi para pengguna yang bergantung pada Phone Link untuk membuka notifikasi-notifikasi smartphone dari layar laptop, tentunya hal ini menyebabkan ketidaknyamanan.

    Alih-alih melihat notifikasi di laptop atau komputer, mereka jadi harus membuka smartphone berkali-kali untuk melihat notifikasi.

    Padahal, fungsi dari aplikasi Phone Link memang untuk memudahkan pengguna agar tak harus beralih dari laptop ke smartphone jika mau mengakses smartphone mereka, saat sedang bekerja.

  • Beberkan Tanda Kiamat, Bill Gates Tunjuk Indonesia

    Beberkan Tanda Kiamat, Bill Gates Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft dan seorang filantropis Bill Gates mengungkapkan tanda gas rumah kaca yang dihasilkan Bumi. Dalam pemaparannya, dia juga membawa nama Indonesia.

    Dia mengungkapkan aktivitas Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca setiap tahun. Setidaknya 7% di antaranya berasal dari produksi lemak dan minyak hewan dan tumbuhan.

    Masyarakat Bumi, Gates meminta untuk bisa memperbaiki angka tersebut agar bisa memperbaiki masalah terkait perubahan iklim. “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia.

    Namun, dia tak serta merta melarang penggunaan lemak hewan. Sebab Gates menyadari menghilangkan ketergantungan manusia akan lemak hewan tidak realistis.

    Lemak hewan sendiri menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan manusia. Ternyata da cara untuk tetap bisa menggunakannya tanpa harus menghasilkan emisi, menyiksa hewan dan menghasilkan zat kimia berbahaya melalui startup bernama Savor yang juga dia danai.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses dengan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Berikutnya senyawa dipanaskan dan dioksidasi menjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Menurut Gates, lemak yang dihasilkan memiliki molekul yang sama dengan susu, keju, sapi dan juga minyak nabati.

    Selain terkait lemak hewan, Gates menyoroti soal dampak dari minyak sawit. Ini dikonsumsi dalam makanan sehari, mulai dari kue, mie instan, krim kopi, makanan beku hingga make up, dan sabun badan.

    Sawit asli dari Afrika Barat dan Tengah ternyata berasal dari pohon yang ada di garis khatulistiwa. Pada akhirnya menyebabkan penggundulan hutan karena mengubahnya menjadi lahan sawit.

    Dampaknya membuat perubahan iklim, karena pembakaran hutan akan menciptakan emisi yang terlalu banyak di atmosfer serta mengakibatkan peningkatan suhu.

    Topik ini juga yang membuatnya menyoroti Indonesia. Bersama Malaysia, terjadi kejadian serupa di dua negara dan pada akhirnya menyumbangkan emisi secara global.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” jelas Gates.

    Namun kembali, dia menyadari minyak sawit tak mudah untuk digantikan. Ini disebabkan harganya yang murah, tidak berbau, dan melimpah.

    Gates menjelaskan sejumlah perusahaan berusaha mengatasi masalah tersebut. Misalnya C16 Bioscience, Gates sudah pernah membicarakannya sejak 2017 lalu.

    C16 menembakkan produk dari mikroba ragi liar dengan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali. Hasilnya memang berbeda secara kimiawi, namun kandungannya terdapat asam lemak yang sama jadi bisa juga digunakan.

    “Minyak ini sama alaminya dengan minyak sawit, hanya saja tumbuh pada jamur, bukan pada pohon. Sama dengan Savor, proses C16 sepenuhnya bebas dari pertanian. ‘Pertanian’-nya adalah sebuah laboratorium di tengah kota Manhattan,” tuturnya.

    (mkh/mkh)