Perusahaan: Microsoft

  • Tanda-Tanda Nokia Mau Comeback Jadi Raja Teknologi

    Tanda-Tanda Nokia Mau Comeback Jadi Raja Teknologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu merek gadget legendaris di dunia termasuk di Indonesia yakni Nokia mulai menunjukkan tanda-tanda bangkit sebagai penguasa teknologi. Namun, kali ini Nokia tidak lagi unjuk gigi di industri smartphone seperti dahulu. Nokia merambah industri jaringan optik dan semikonduktor.

    Sebagaimana diketahui, Nokia pernah berjaya di sektor smartphone pada era 90-an hingga 2000-an awal. Bahkan, produk-produknya dijuluki ‘HP sejuta umat’.

    Namun, persaingan yang sengit membuat posisinya pelan-pelan tersingkir. Nokia lantas menjual bisnis ponselnya ke Microsoft pada 2013 silam. Selang 3 tahun, merek Nokia kemudian dibeli HMD Global pada 2016.

    Kini, HMD Global memutuskan memproduksi HP dengan nama mereknya sendiri. Hal ini menandai merek Nokia sudah benar-benar tutup buku dari industri smartphone.

    Sejak beberapa tahun belakangan, Nokia fokus menggarap bisnis teknologi. Kini, Nokia kembali mengekspansi bisnisnya dengan menggarap bisnis data center dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Nokia Akuisisi Infinera

    Langkah maju Nokia tahun ini ditandai dengan akusisi produsen pembuat alat jaringan dan semikonduktor optik asal AS, Infinera. Kesepakatan akuisisi senilai US$ 2,3 miliar tersebut sudah disetujui Komisi Eropa.

    Komisi Eropa mengatakan pengambilalihan Infinera oleh Nokia tak memiliki masalah sama sekali. Pasalnya, kombinasi pangsa pasar gabungan keduanya masih menciptakan kompetisi yang sehat untuk suplai alat jaringan optik.

    Rencana akuisisi Nokia terhadap Infinera sudah digaungkan sejak Juni tahun lalu. Pada awal bulan ini, Reuters telah melaporkan persetujuan akuisisi tersebut oleh Komisi Eropa.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (27/2/2025), akuisisi ini akan menempatkan Nokia sebagai produsen jaringan optik terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar 20%. Nokia hanya kalah dari Huawei yang diuntungkan dengan kurangnya pesaing di China.

    Akuisisi ini memungkinkan Nokia menjual lebih banyak alat ke perusahaan besar seperti Amazon, Alphabet, dan Microsoft. Ketiganya berkomitmen berinvestasi besar-besaran senilai miliaran dolar AS untuk membangun data center dalam menghadapi persaingan di sektor AI.

    (fab/haa)

  • Tenggat Waktu Penjualan TikTok di AS Makin Dekat

    Tenggat Waktu Penjualan TikTok di AS Makin Dekat

    Bisnis.com, JAKARTA — TikTok, platform social commerce asal China, masih mencari pembeli potensial di Amerika Serikat seiring dengan batas waktu penjualan yang makin dekat, yaitu 5 April 2025.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump memberikan perpanjangan 75 hari dari tenggat waktu sebelumnya 19 Januari 2025 untuk TikTok menjual sebagian sahamnya di negeri Paman Sam.

    AS memberi syarat agar pembeli TikTok harus perusahaan yang berkantor pusat di luar China. Beberapa perusahaan AS seperti Walmart, Oracle, dan Microsoft dikabarkan sebagai calon pembeli potensial.

    Undang-undang yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada April 2024 memberi ByteDance batas waktu hingga 19 Januari, sehari sebelum pelantikan kedua Trump, untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi pelarangan di AS.

    Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari pertamanya kembali di Gedung Putih yang memberi TikTok 75 hari tambahan untuk menemukan pembeli. Batas waktu ini berakhir pada 5 April. Wakil Presiden J.D. Vance mengatakan pada hari Jumat bahwa ia yakin kesepakatan untuk mempertahankan operasi TikTok di AS akan tercapai pada 5 April.

    Dilansir dari Phone Arena, Minggu (16/3/2025), Vance mengatakan bahwa Trump memintanya untuk membantu menengahi kesepakatan. Wakil presiden bekerja sama dengan penasihat keamanan nasional Michael Waltz untuk menemukan pembeli berbasis AS untuk aplikasi kontroversial ini. Sebelum terjun ke dunia politik, Vance bekerja di bidang Modal Ventura.

    Laporan TechCrunch menyebut Oracle menjadi kandidat utama sebagai mitra teknologi cloud untuk mengelola TikTok di Amerika Serikat (AS). Hal ini terungkap melalui sebuah laporan dari The Information yang mencakup informasi dari sumber-sumber seperti investor, bankir, dan mantan eksekutif yang dekat dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance.

    Menurut laporan tersebut, ByteDance lebih menyukai Oracle daripada penyedia cloud lainnya untuk menangani data pengguna TikTok di AS. Sejak 2022, TikTok telah menggunakan server milik Oracle untuk menyimpan data penggunanya, yang menjadikan perusahaan teknologi ini sebagai kandidat kuat dalam kesepakatan ini.

    Selain itu, laporan juga mencatat bahwa ByteDance masih ingin mempertahankan peran aktif dalam operasi TikTok, dengan Oracle sebagai mitra yang membantu menjalankan layanan di AS.

    Dukungan terhadap Oracle makin menguat setelah mantan Presiden Donald Trump menunjukkan keberpihakannya terhadap peran perusahaan ini dalam proses kesepakatan.

    Akan tetapi, hingga saat ini Oracle belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.

  • 5 Hal yang Bikin Bill Gates Tak Mau Keluar Uang, Never!

    5 Hal yang Bikin Bill Gates Tak Mau Keluar Uang, Never!

    Jakarta

    Bill Gates memang bergelimang harta, tapi dia tidak akan mengeluarkan uangnya untuk sejumlah hal. Diperkirakan, kekayaan bersih William Henry Gates III mencapai USD 108,9 miliar atau sekitar Rp 1.791 triliun, namun dirinya tetap bersahaja.

    Dari pakaian yang dia kenakan pun, terlihat Founder of Microsoft ini terlihat sederhana. Lantas, apa saja hal yang tidak akan membuat Gates mengeluarkan uangnya? Dirangkum dari Nasdaq, Kamis (13/3/2025) berikut ini di antaranya:

    1. Pengeluaran yang berlebihan

    Seperti Warren Buffett, orang lain dalam daftar orang terkaya di dunia, Bill Gates sangat cermat dalam pengeluarannya. Dia menekankan pentingnya berhati-hati dalam mengelola uang daripada menghabiskannya secara berlebihan.

    Kebijakan Gates dalam hal uang dan pengeluaran mencerminkan filosofi moderasi dan kehati-hatian, bahkan dengan status miliardernya. Ia sederhana dan tidak pernah lupa untuk memperhitungkan pandangan ke depan dalam hal keuangan dan penghematan.

    2. Barang mewah untuk anak

    Percaya pada nilai pendidikan dan amal, Gates menekankan investasi di bidang-bidang ini daripada barang-barang mewah untuk anak-anaknya. Gates sering bicara tentang bagaimana bukanlah ide terbaik bagi anak-anak untuk memberi mereka banyak uang.

    Sebaliknya, ia menganjurkan agar anak-anak dan orang dewasa muda sama-sama belajar tentang nilai uang ketimbang membiarkan apa pun dan semua yang mereka inginkan diberikan kepada mereka.

    3. Makanan berlebihan

    Baginya, kepraktisan dan kebutuhan makanan, khususnya penyediaan ketahanan pangan di negara-negara berkembang, lebih penting ketimbang makan mewah dan berlebihan. Kata Gates, makan berlebihan identik dengan pengeluaran berlebihan.

    4. Yacht dan Lamborghini

    Gates memiliki reputasi tidak memiliki barang-barang yang sangat mewah seperti kapal pesiar dan Lamborghini, seperti yang pernah dijelaskan oleh Luxury Launches. Meskipun demikian, hal itu tidak serta-merta menghentikan Gates untuk menyelenggarakan pesta ulang tahunnya yang ke-66 di atas kapal pesiar super sewaan pada tahun 2021, bersama pendiri Amazon Jeff Bezos.

    Ia juga pemilik Porsche 959. Tapi tidak begitu banyak mobil yang ia miliki. Jadi, dapat dikatakan bahwa ia tidak berfoya-foya mengingat kekayaan bersihnya yang besar.

    5. Eksplorasi ruang angkasa

    Gates telah menyatakan skeptisismenya tentang ambisi Elon Musk untuk menjajah Mars. Dia terang-terangan mempertanyakan apakah itu merupakan penggunaan uang yang baik.

    Ia percaya bahwa mendanai pengembangan vaksin merupakan penggunaan uang yang lebih baik daripada menempatkan orang di Planet Merah.

    “Sebenarnya cukup mahal untuk pergi ke Mars,” katanya dalam sebuah wawancara pada tahun 2023.

    “Anda dapat membeli vaksin campak dan menyelamatkan nyawa dengan biaya seribu dolar per nyawa yang diselamatkan. Itu hanya semacam landasan bagi Anda, jangan pergi ke Mars,” imbuhnya.

    (ask/fay)

  • Binance Terima Rp 32 Triliun dari Arab, Dibayarnya Tidak Pakai Duit

    Binance Terima Rp 32 Triliun dari Arab, Dibayarnya Tidak Pakai Duit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Binance mengumumkan pendanaan aset kripto senilai US$ 2 miliar (Rp 32,81 triliun) dari perusahaan investasi milik Abu Dhabi. Investasi ini adalah kucuran modal terbesar dalam bentuk aset kripto.

    CNBC International, mengutip siaran pers MGX dan Binance, menyatakan transaksi pembelian saham minoritas di Binance akan dilakukan dengan stablecoin. Stablecoin adalah aset kripto yang didesain agar memiliki nilai tukar yang tetap dengan mata uang fiat.

    Abu Dhabi, salah satu emirat yang tergabung dalam negara Uni Emirat Arab, meluncurkan MGX pada 2024 untuk berinvestasi dalam teknologi AI. Blackrock dam MGX pada September 2024 mengumumkan kerja sama investasi bersama Microsoft untuk membentuk dana kelolaan AI senilai US$ 30 miliar. Dana kelolaan itu ditujukan untuk berinvestasi di industri kripto dan blockchain.

    “Investasi MGX di Binance mencerminkan komitmen kami untuk memajukan potensi blockchain mengubah keuangan digital,” kata Ahmed Yahia, CEO MGX.

    Binance dan MGX tidak memberikan informasi detail soal besaran kepemilikan MGX di Binance. Merek juga tidak mengungkap stablecoin yang digunakan untuk pembayaran.

    Sebagai bursa kripto terbesar dunia, Binance agresif menggenjot penetrasi mereka di Timur Tengah. UEA memiliki iklim regulasi yang cenderung fleksibel di tengah pengetatan aturan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa.

    Binance memiliki 1.000 pegawai di UEA dari total 5.000 pegawai di seluruh dunia. Secara global, Binance mengklaim punya 260 juta pengguna yang volume transaksinya melampaui US$ 100 triliun.

    (dem/dem)

  • Laptop Ringan Punya Kamera Unik

    Laptop Ringan Punya Kamera Unik

    Jakarta

    Honor kembali ke pasar Indonesia. Menariknya mereka tidak hanya membawa smartphone, namun juga seluruh ekosistemnya termasuk laptop.

    Honor MagicBook Art 14 menjadi jagoan pertama yang dihadirkan. Laptop ini sempat mencuri perhatian di perhelatan IFA 2024 berkat inovasi kamera unik yang belum pernah ada sebelumnya.

    Namun, daya tarik Honor MagicBook Art 14 tidak hanya terletak pada keunikan kameranya. Bobotnya yang super ringan menjadikan laptop ini teman kerja mobile yang ideal, performanya yang ngebut memastikan produktivitas tetap lancar, dan masih banyak keunggulan lain yang akan dibahas dalam ulasan berikut:

    Desain Tipis dan Ringan

    Honor MagicBook Art 14 langsung memukau dengan desainnya yang ramping dan bobotnya yang ringan, hanya sedikit di atas 1kg, bahkan lebih ringan dari MacBook Air. Material magnesium alloy pada sasis dan titanium alloy pada keyboard memberikan kesan premium dan kokoh, sekaligus memastikan daya tahan.

    Dengan ketebalan hanya 11,5 mm, laptop ini sangat mudah dibawa bepergian tanpa terasa berat. Ideal untuk mereka yang sering berpindah tempat tanpa terasa membebani.

    Desain minimalis dan finishing halus semakin menambah kesan elegan. Kita bisa membuka laptop ini dengan mudah pakai satu tangan.

    Kamera unik Honor MagicBook Art 14 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Inovasi menarik perhatian adalah desain webcam modular yang unik. Honor berhasil meminimalkan bezel layar dengan memindahkan webcam ke modul terpisah yang dapat dilepas pasang.

    Kamera tersebut tersimpan di sisi kiri laptop. Letaknya tepat di sebelah dua port USB-C. Cukup tekan, tarik, dan pasang modul kamera pada pin pogo magnetik di bagian atas laptop. Kamera akan otomatis menyala saat aplikasi kamera dibuka, bahkan bisa dibalik.

    Dalam penggunaan, kamera ini cukup tajam untuk panggilan video dengan resolusi 1080p. dilengkapi fitur AI noise cancellation pada tiga mikrofonnya untuk suara yang jernih. Namun, kualitasnya masih standar-tidak setajam webcam eksternal premium-dan membutuhkan pencahayaan yang baik untuk hasil optimal.

    Kamera Honor MagicBook Art 14 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    MagicBook Art 14 menyertakan Honor Spatial Audio yang didukung oleh enam speaker yang mampu menghasilkan suara berkualitas tinggi. Posisi speaker sendiri berada di kanan dan kiri keyboard.

    Untuk urusan port, MagicBook Art 14 patut diacungi jempol. Sisi kiri dilengkapi Thunderbolt 4 dan USB-C 3.2 Gen2, sementara sisi kanan memiliki USB-A 3.2 Gen1, HDMI 2.1, dan jack audio 3,5 mm.

    Kehadiran port USB-A dan HDMI full-size pada laptop setipis ini adalah nilai tambah yang signifikan, mengurangi kebutuhan akan dongle atau adapter tambahan, sesuatu yang sering dikeluhkan pengguna MacBook Air.

    Port Honor MagicBook Art 14 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Honor turut memberikan sensor sidik jari. Cukup sekali tekan, laptop akan menyala dan secara otomatis masuk ke Windows.

    Makin lengkap dengan adanya antena pintar yang dipasang dalam laptop ini sebagai jawaban akan tren bekerja di luar kantor atau work from anywhere. Fitur ini memberikan koneksi 360 derajat dan 360 meter dengan dua mode penerimaan sinya.

    Alhasil di mana pun kita berada, katakanlah kafe atau lokasi lain di mana kekuatan sinyal biasanya mungkin tidak dapat diandalkan, akan mendapatkan koneksi. Dalam hal koneksi nirkabel tersebut, laptop ini mendukung Wi-Fi 6E (IEEE 802.11 a/b/g/n/ac/ax, 160 MHz), yang beroperasi pada pita 2,4GHz, 5GHz, dan 6GHz. Tentu saja, ada juga Bluetooth 5.3, jadi sebagian besar aksesori.

    Layar OLED Memanjakan Mata

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Honor MagicBook Art 14 dibekali layar OLED berukuran 14,6 inci dengan resolusi 3120 x 2080 piksel dan rasio aspek 3:2. Layar dikelilingi bezel yang sangat tipis, menghasilkan rasio screen-to-body sebesar 97% dan memberikan kesan imersif.

    Layar ini mendukung refresh rate 120 Hz memberikan pengalaman visual yang mulus, baik saat scrolling, mengedit video, maupun menonton konten. Keunggulan OLED terlihat jelas pada kontrasnya yang tajam, warna hitam pekat, dan akurasi warna yang luar biasa dengan cakupan 100% DCI-P3. Ini menjadikannya pilihan ideal bagi para kreator konten, seperti desainer grafis atau editor video.

    Layar MagicBook Art 14 juga mendukung input sentuh 10 titik begitu responsif saat disentuh. Teknologi PWM dimming pada frekuensi 4320 Hz—biasanya ditemukan pada smartphone flagship Honor—hadir untuk mengurangi kedipan layar dan kelelahan mata selama penggunaan jangka panjang. Sertifikasi TÜV Rheinland untuk low blue light semakin memperkuat klaim Honor bahwa layar ini ramah mata.

    Sedikit keluhan ada pada reflektifnya. Membuat apa yang ada di depannya dapat terpantul dengan mudah saat bekerja di ruangan dengan lampu yang menyala.

    Keyboard dan TouchPadKeyboard Honor MagicBook Art 14 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Honor MagicBook Art 14 memanjakan penggunanya dengan keyboard premium yang terbuat dari paduan titanium, ringan namun kokoh. Jarak travel tombol 1,5 mm memberikan kenyamanan mengetik optimal.

    Adanya lampu latar dengan dua tingkat intensitas memastikan visibilitas dalam kondisi minim cahaya. Meski tombol panah atas dan bawah agak kecil, pengalaman mengetik secara keseluruhan tetap memuaskan.

    Trackpad-nya pun tak kalah istimewa. Ukurannya yang luas dan teknologi haptic memberikan navigasi yang mulus dan responsif. Gestur cerdas di sisi kiri dan kanan touchpad untuk mengatur kecerahan dan volume adalah sentuhan inovatif.

    Permukaan matte Trackpad juga memberikan cengkeraman yang baik. Ukurannya yang besar mungkin memerlukan penyesuaian sensitivitas untuk menghindari gesekan tidak sengaja saat mengetik.

    Trackpad mendukung hingga 5 jari, meskipun Windows saat ini hanya mendukung 4 jari. Ada sejumlah gerakan khusus melalui perangkat lunak bawaan Honor seperti ketukan untuk mengambil tangkapan layar.

    Performa Kencang

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Di balik desainnya yang ramping, Honor MagicBook Art 14 ditenagai oleh prosesor Intel Core Ultra 5 125H yang memiliki 14 core dan kecepatan boost hingga 4,5 GHz. Prosesor ini dipadukan dengan grafis terintegrasi Intel Arc, RAM LPDDR5 16 GB, dan penyimpanan SSD 1 TB.

    Untuk penggunaan sehari-hari, Magicbook Art 14 terasa sangat gesit. Membuka aplikasi, menjalankan banyak tab di browser, atau mengedit dokumen berukuran besar bukanlah masalah. Bahkan, laptop ini cukup mumpuni untuk menjalankan aplikasi grafis dan game ringan.

    Sistem pendingin vapor chamber yang digunakan juga efektif menjaga suhu tetap stabil meski dalam beban kerja tinggi, dengan kebisingan kipas yang minim.

    detikINET sempat melakukan benchmark untuk mengukur performa mesin laptop ini. Skor menunjukkan bahwa MagicBook Art 14 bersaing baik dengan ultrabook sekelasnya.

    Geekbench Single Core: 2.062Geekbench Multi Core: 8761Geekbench Honor MagicBook Art 14 Foto: Screenshot detikINET

    MagicBook Art 14 dibekali baterai 60 Wh. Saat digunakan mengerjakan tugas harian dan browsing, laptop ini mampu bertahan hingga hampir 9 jam. Untuk tugas-tugas seperti penyuntingan video, pemutaran multimedia, atau permainan, masa pakai baterai akan berkurang

    Pengisian daya menggunakan charger 65W sangat cepat. Baterai terisi 44% dalam 30 menit dan penuh dalam 98 menit.

    Honor PC Manager

    Laptop ini menjalankan Windows 11 tetapi memiliki perangkat lunak bawaan Honor yang memungkinkan MagicBook Art 14 terhubung dengan lancar dengan smartphone ataupun tablet Honor.

    Melalui Honor Ring—sebuah antarmuka visual yang menyerupai tata surya tempat kita bisa “menyeret” perangkat untuk menghubungkannya. Setelah terhubung, kita dapat mirroring layar HP Honor di laptop, atau mencerminkan layar laptop di Honor yang dapat dilipat, Honor Magic V3.

    Pengguna dapat drag dan drop file di antara keduanya, baik itu foto, video, atau dokumen. Pengalaman ini terasa sangat responsif dan tanpa lag. Kecepatan transfer Honor Share benar-benar mengesankan. Mengirim file video berdurasi 10 menit dengan ukuran 1,5 GB hanya memakan waktu kurang dari 20 detik melalui koneksi Wi-Fi.

    MagicBook Art 14 dilengkapi tombol Copilot khusus sebagai akses instan ke asisten AI Microsoft. Kita dapat memanfaatkannya untuk meringkas dokumen, menulis email, atau bahkan membuat gambar.

    Honor MagicBook Art 14 Foto: Adi Fida Rahman/detikINETOpini detikINET

    Honor MagicBook Art 14 adalah laptop yang berhasil menyeimbangkan portabilitas, performa, dan desain premium. Bodinya yang ultratipis dan ringan, layar OLED 14,6 inci yang memukau, serta performa tangguh dari Intel Core Ultra 5 menjadikannya pilihan menarik bagi profesional dan kreator yang sering bepergian.

    Inovasi webcam magnetik adalah sentuhan unik yang meningkatkan estetika sekaligus privasi. Daya tahan baterai yang solid dan pengisian cepat juga menjadi nilai tambah besar.

    Secara keseluruhan, Honor MagicBook Art 14 adalah bukti bahwa portabilitas dan kekuatan bisa berjalan beriringan, menjadikannya salah satu ultrabook terbaik di kelasnya pada awal 2025 ini.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Fitur ‘Nendang’ di Kamera Xiaomi 13T”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Indonesia Cloud Region Dijadwalkan Meluncur Kuartal Kedua 2025

    Indonesia Cloud Region Dijadwalkan Meluncur Kuartal Kedua 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft menargetkan Indonesia Central Cloud Region bakal beroperasi pada kuartal kedua 2025. Adapun, cloud region ini merupakan komitmen Microsoft yang sudah dibangun sejak 2021.

    Perlu diketahui, cloud region adalah wilayah geografis tertentu yang berisi sekumpulan data center dari penyedia layanan cloud publik. Dengan adanya Cloud Region, pengguna dapat mengelola dan memproses data lebih dekat dengan pengguna akhir.

    President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir cloud region Microsoft di Indonesia yang dinamakan Indonesia Central, akan menjadi bagian dari jaringan global Microsoft yang memiliki lebih dari 60 cloud region

    “Kami ingin mengumumkan bahwa Indonesia Central, yaitu Indonesia Cloud Region, akan kami lucurkan pada kuartal 2 tahun 2025,” kata Dharma dalam iftar gathering di Jakarta, Rabu (12/3/2025) malam.

    Dharma menyampaikan, dengan adanya cloud region ini bakal membantu percepatan adopsi cloud di perusahaan Indonesia.

    Pihaknya bersama dengan IDC menemukan adanya cloud region ini bakal menaikan nilai ekonomi US$2,5 miliar. 

    Angka ini sekitar 16,5% dari total nilai ekonomi baru yang diproyeksikan akan dihasilkan oleh Microsoft selama 2025–2028 yakni US$ 15,2 miliar.

    “Tidak hanya itu juga, kita juga menghitung community impact, yaitu new jobs yang akan tergenerate dari adanya Indonesia Central Region ini. Kita menghitung akan menambah sekitar 106.225 pekerjaan baru dari berbagai industri,” ucap Dharma.

    Lebih lanjut, Dharma menuturkan dibangunnya cloud region di Indonesia merupakan langkah krusial dalam memperkuat ekonomi digital. 

    Lebih dari sekadar data center, cloud region ini akan menjadi landasan inovasi berbasis artificial intelligence, menyediakan daya komputasi yang aman dan scalable bagi Indonesia.

    “Komitmen ini diperkuat pada April 2024 ketika Microsoft CEO & Chairman, Satya Nadella, mengumumkan investasi sebesar US$1,7 miliar untuk mendukung ambisi cloud dan AI Indonesia,” ucap Dharma.

  • OpenAI Keluarkan ‘Senjata’ Baru untuk Saingi DeepSeek Cs

    OpenAI Keluarkan ‘Senjata’ Baru untuk Saingi DeepSeek Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — OpenAI baru saja meluncurkan perangkat baru yang ditujukan untuk para pengembang. Perangkat ini akan memudahkan mereka dalam mengembangkan agen AI tingkat lanjut. OpenAI berharap perangkat ini dapat membuat mereka unggul lebih jauh dari DeepSeek.

    Melansir dari Reuters, Rabu (12/3/2025) perangkat ini menggunakan beberapa antarmuka pemrograman aplikasi (API), di tengah meningkatnya persaingan dari perusahaan rintisan AI asal China.

    Agen AI dirancang untuk melakukan tugas dunia nyata yang kompleks secara mandiri, tanpa memerlukan campur tangan manusia. 

    API sendiri adalah serangkaian kode yang memungkinkan berbagai komponen perangkat lunak untuk berkomunikasi, bertukar data, dan berfungsi dengan standar yang konsisten.

    Perangkat baru tersebut, yang dikenal dengan nama Responses API, kini tersedia bagi seluruh pengembang tanpa biaya tambahan. Perangkat ini akan menggantikan Assistants API milik OpenAI, yang direncanakan untuk dihentikan secara bertahap pada paruh kedua tahun 2026.

    Langkah ini diambil setelah sejumlah perusahaan rintisan AI dari Tiongkok meluncurkan model-model yang mereka klaim setara, atau bahkan lebih baik, dibandingkan dengan model AI terkemuka di industri AS, dengan biaya yang jauh lebih rendah. 

    Salah satu perusahaan rintisan yang menarik perhatian adalah Monica, yang baru saja meluncurkan agen AI otonom bernama Manus. 

    Hal ini terjadi beberapa minggu setelah DeepSeek, sebuah perusahaan lain, mendapatkan pujian dari para eksekutif Silicon Valley dan insinyur teknologi AS atas inovasi mereka.

    Sebelumnya, CoreWeave, perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didukung oleh Nvidia, telah menandatangani kontrak jangka panjang senilai US$11,9 miliar atau Rp195,4 triliun (kurs: Rp16.421) dengan OpenAI menjelang peluncuran pasar sahamnya.

    CoreWeave adalah perusahaan cloud computing berbasis di Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri dalam menyediakan infrastruktur berbasis unit pemrosesan grafis (GPU) untuk pengembang kecerdasan buatan (AI).

    Melansir dari Reuters, Selasa (11/3/2025) dalam kesepakatan tersebut, CoreWeave akan menyediakan infrastruktur AI untuk OpenAI.

    Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh CoreWeave, kesepakatan ini juga mencakup penerbitan saham senilai $350 juta kepada OpenAI melalui penempatan saham secara privat pada saat penawaran umum perdana (IPO). 

    Hal ini akan memberikan OpenAI saham di CoreWeave sebagai bagian dari hubungan jangka panjang kedua perusahaan.

    “CoreWeave merupakan tambahan penting bagi portofolio infrastruktur OpenAI, melengkapi kesepakatan komersial kami dengan Microsoft dan Oracle, serta usaha patungan kami dengan SoftBank di Stargate,” kata Sam Altman, CEO OpenAI.

  • Sony Uji Coba AI Untuk Karakter PlayStation

    Sony Uji Coba AI Untuk Karakter PlayStation

    Jakarta

    Sony sedang menguji teknologi AI untuk membuat karakter di PlayStation. Hal ini diketahui setelah adanya video muncul di YouTube yang mendemonstrasikan versi AI dari Aloy dari Horizon Forbidden West.

    Namun, video tersebut ditarik dari YouTube karena adanya klaim hak cipta dari Muso, sebuah perusahaan penegak hak cipta yang mengiklankan Sony Interactive Entertainment alias PlayStation sebagai klien sebagaimana dilansir detiKINET dari The Verge, Rabu (12/3/2025).

    Video tersebut dinarasikan oleh Sharwin Raghoebardajal, Director of Software Engineering Sony Interactive Entertainment, yang bekerja di bidang teknologi video game, kecerdasan buatan (AI), visi komputer, dan teknologi wajah untuk PlayStation Studios Advanced Technology Group.

    Tim The Verge telah melihat bagaimana Raghoebardajal mendemonstrasikan versi Aloy bertenaga AI yang dapat melakukan percakapan dengan pemain melalui perintah suara selama bermain game.

    Aloy dapat terlihat merespons pertanyaan dengan suara dan gerakan wajah yang disintesis oleh AI, baik dalam suasana demo maupun di dalam game Horizon Forbidden West.

    Raghoebardajal menjelaskan bahwa ini hanyalah sebuah prototipe yang dikembangkan bersama Guerrilla Games untuk mendemonstrasikan teknologi ini secara internal di Sony.

    Demo teknologi ini menggunakan bisikan OpenAI untuk speech-to-text, dan GPT-4 serta Llama 3 untuk percakapan dan pengambilan keputusan.

    Menurut Raghoebardajal, Sony memiliki sistem Emotional Voice Synthesis (EVS) internal yang digunakan untuk menghasilkan suara, dan animasi audio to face didukung oleh teknologi Mockingbird milik Sony sendiri.

    Meskipun demo ini terlihat berjalan di PC, Raghoebardajal mengungkapkan Sony juga telah bereksperimen dengan menjalankan bagian-bagian dari teknologi ini secara langsung di konsol PS5 dengan sedikit overhead.

    Sony pertama kali mendemonstrasikan hal ini secara internal setahun yang lalu, sebelum menunjukkan versi yang lebih canggih di balik pintu tertutup di Sony Technology Exchange Fair (STEF) di Tokyo pada bulan November.

    “Ini hanyalah sekilas dari apa yang mungkin terjadi,” kata Raghoebardajal.

    Demo teknologi ini tidak menjawab pertanyaan yang lebih jelas tentang apakah masuk akal untuk berbicara dengan Aloy ketika gamer seharusnya bermain sebagai dia di Horizon Forbidden West, atau dampak dari teknologi semacam itu terhadap pengisi suara dan pengembang game.

    Di sisi lain, Nvidia telah mengerjakan teknologi serupa untuk NPC bertenaga AI dalam game, di mana gamer dapat berbicara secara bebas dengan karakter video game.

    Ace, demikian Nvidia menyebutnya, telah didemonstrasikan beberapa kali sepanjang tahun 2024, dan pembuat GPU ini bahkan telah bekerja sama dengan Inworld AI untuk membuat Covert Protocol, sebuah demo teknologi yang dapat dimainkan dari teknologi game AI Nvidia.

    Microsoft juga telah bermitra erat dengan Inworld AI untuk menghadirkan karakter AI ke Xbox, yang memungkinkan pengembang game untuk menggunakan karakter AI generatif, alur cerita, dan banyak lagi.

    Microsoft juga telah menciptakan model Muse AI-nya sendiri yang menghasilkan gameplay, yang awalnya dirancang untuk para pengembang game agar dapat menciptakan lingkungan game untuk membuat prototipe dan ide.

    Sudah ada banyak ketakutan di kalangan pengembang game dan studio tentang bagaimana AI dapat memengaruhi proses kreatif pembuatan video game, terutama ketika begitu banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak pada industri game.

    Hampir sekitar 49% dari 3.000 responden dalam survei Game Developers Conference (GDC) 2024 mengatakan bahwa alat AI generatif saat ini sedang digunakan di tempat kerja mereka, dengan 31 persen mengatakan bahwa mereka secara pribadi menggunakannya.

    Eksperimen Sony dengan karakter PlayStation yang didukung oleh AI pasti akan menghasilkan lebih banyak pembicaraan seputar peran AI dalam pembuatan video game, tepat sebelum GDC minggu depan di San Francisco.

    The Verge telah menghubungi Sony beberapa kali untuk meminta tanggapan terkait bocoran video internal ini, namun sayangnya Sony tidak merespons.

    (jsn/rns)

  • Review JBL Tour Pro 3, Fiturnya Komplit

    Review JBL Tour Pro 3, Fiturnya Komplit

    Jakarta

    Setelah Tour Pro 2, kini JBL meneruskan seri TWS-nya lewat Tour Pro 3 yang masih mempertahankan charging case dengan layar sentuh.

    Namun JBL tak sekadar mengandalkan case dengan layar sentuh tersebut. Masih banyak fitur lain yang membuat case TWS ini menjadi lebih multi fungsi. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak ulasan di bawah ini.

    Desain

    Secara bentuk, Tour Pro 3 dan Tour Pro 2 sekilas tak terlihat punya banyak perbedaan. Casing-nya masih tetap besar, sementara earphonenya juga tetap dilengkapi batang pipih.

    Namun jika dilihat lebih dekat, Tour Pro 3 ini dilengkapi permukaan di bagian luar earphone yang bertekstur sehingga tak licin saat dipegang. Sementara bagian earphone yang menempel di bagian dalam telinga tetap halus.

    Ada beberapa hal menarik dari kelengkapan yang disertakan JBL dalam Tour Pro 3, salah satunya adalah banyaknya pilihan eartip yang disertakan. Mereka menyertakan eartip silikon dalam lima pilihan ukuran, dan sebuah eartip berbahan memory foam.

    Jika dikombinasikan dengan fitur tes kerapatan eartip yang ada di aplikasi JBL di ponsel, pengguna semestinya bisa mendapatkan kerapatan yang optimal dari Tour Pro 3. Namun sayangnya, ada satu hal yang membuat tak semua orang bisa mendapatkan kerapatan yang optimal di Tour Pro 3.

    Ini karena bodi earphone ini yang cukup besar, dan cukup menyulitkan untuk mendapat kerapatan optimal di beberapa pengguna dengan telinga kecil.. Jika earphone ini bisa masuk dengan sempurna ke dalam telinga pengguna, maka suara yang dihasilkan akan optimal. Namun begitu juga sebaliknya.

    Di telinga saya, Tour Pro 3 bisa terpasang dengan baik dan pas dan saya melakukan pengujian dengan eartip silikon ukuran S. Sebenarnya saya ingin menggunakan eartip memory foam yang disediakan, namun ukurannya terlalu besar untuk telinga saya.

    Kesimpulannya dari sisi desain, earphone adalah sesuatu yang personal. Sebaiknya anda mencoba langsung earphone sebelum membeli. Selain untuk menjajal dari sisi suara, dalam kasus Tour Pro 3, ada kemungkinan earphone ini tidak muat di telinga anda.

    Fitur

    Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

    Jika masalah fitting earphone di telinga sudah terlewati, maka anda akan disuguhkan berbagai fitur mewah yang ada di Tour Pro 3. Soal codec, selain yang standar seperti SBC dan AAC, ada juga LDAC untuk kualitas kompresi yang lebih baik.

    Bluetooth-nya versi 5.3, juga mendukung Google Fast Pair, Microsoft Swift Pair, dan yang paling penting, Bluetooth multipoint untuk terhubung dengan tiga perangkat sekaligus.

    Ada juga fitur Auracast, yang membuat Tour Pro 3 ini bisa memancarkan audio ke perangkat Bluetooth lain.

    Begitu juga soal casingnya, yang tak sekadar dilengkapi layar sentuh, namun juga bisa difungsikan sebagai transmitter untuk earphonenya. Maksudnya adalah pengguna bisa menggunakan casing ini untuk “mengirimkan” audio dari port 3,5mm, misalnya, saat dipakai dalam penerbangan ke earphone.

    Mode transmitter yang tersedia ada dua, yaitu dari audio analog menggunakan kabel 3,5mm to USB-C, ataupun audio digital menggunakan kabel USB-C to USB-C, yang keduanya juga tersedia dalam paket penjualan.

    Ada tiga jenis kabel dalam paket penjualan JBL Tour Pro 3 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

    Saat saya coba, nyaris tak terasa ada delay yang berarti baik dari sumber audio analog maupun digital. Fitur ini akan sangat berguna untuk pengguna yang sering menjalani penerbangan jarak jauh dan ingin menonton video yang disediakan di pesawat namun ingin menggunakan earphone secara nirkabel.

    Noise Cancellation dan Kualitas Suara

    Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

    Kualitas Active noise cancellation yang ditawarkan di Tour Pro 3 terasa mengesankan. Mendekati atau bahkan setara dengan AirPods Pro 2 yang saya pakai sehari-hari.

    Saat menghilangkan noise yang konstan, misalnya suara rel kereta, kipas angin, dan sejenisnya, Tour Pro 3 bisa mengurangi noise dengan baik di frekuensi menengah ke bawah. Sementara di frekuensi menengah ke atas, tak terasa optimal karena malah memunculkan suara seperti mendesis.

    Namun kualitas ANC ini terbantu oleh bodi earphone yang besar dan pilihan eartips yang komplit. Sehingga bisa memberikan peredam berisik secara pasif. Tentu dengan catatan, fitting earphone ini cocok dengan telinga penggunanya.

    Baterai earphone bisa bertahan 7 jam dengan ANC aktif, dan hingga 10 jam dengan ANC dimatikan. Casingnya bisa mengisi ulang earphone dari kosong hingga penuh sebanyak tiga kali, atau total 28 jam dengan ANC atau 44 jam tanpa ANC. Pengisian daya case dilakukan lewat port USB-C.

    Secara spesifikasi, Tour Pro 3 memakai dua buah driver, yaitu sebuah dynamic driver 10,2mm dan sebuah driver balanced armature. Ya, spesifikasi ini memang tak bisa dikaitkan langsung dengan kualitas suara yang dihasilkan. Begitu juga dengan data frekuensi suara yang bisa dicapai (20Hz hingga 4kHz), yang juga tak ada kaitannya dengan kualitas suara.

    Namun tenang, suara yang dihasilkan Tour Pro 3 ini memuaskan — setidaknya untuk telinga saya. Tak ada keluhan dari kuantitas bass (tidak berlebih ataupun kekurangan), dan treble yang dihasilkan juga cukup extend. Instrumen perkusi glockenspiel yang di lagu No Surprises dari Radiohead terdengar jelas namun tidak melelahkan.

    Sayangnya, di frekuensi tengah seperti suara gitar akustik, suara yang dihasilkan tak terlalu renyah. Tapi tidak apa-apa, suara yang cenderung v-shaped ini lazimnya disukai oleh banyak orang.

    Kesimpulan

    Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

    JBL kembali menghadirkan produk yang menarik lewat Tour Pro 3, terutama lewat casing bulky-nya yang dilengkapi layar sentuh itu. Casing ini bisa menjadi transmitter audio yang mungkin berguna untuk berbagai skenario tertentu. Atau, mungkin juga tidak, tergantung keperluan penggunanya.

    Earphone ini memberikan suara yang semestinya bisa memuaskan banyak orang, bukan cuma dari kuantitas bass dan treble yang dihasilkan. Melainkan juga dari detail dan timbre suaranya, dan bahkan soundstage-nya pun terbilang luas untuk sebuah TWS.

    Namun sayangnya, harga yang ditawarkan — setidaknya saat Tour Pro 3 dirilis — terbilang tinggi. TWS yang tersedia dalam pilihan warna Black dan Latte ini dirilis dengan harga Rp 5.799.000. Namun di marketplace saat ini harganya adalah Rp 4.999.000, yang menurut saya masih terlalu tinggi karena banyak pesaingnya yang dijual dengan harga jauh lebih rendah.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: TWS Bone Conduction Berpeluang Kecil Timbulkan Ketulian”
    [Gambas:Video 20detik]
    (asj/fay)

  • Kejayaan Nvidia Runtuh Seketika Gara-gara Trump

    Kejayaan Nvidia Runtuh Seketika Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi terpaksa harus menelan pil pahit. Nasdaq mencatat penurunan paling signifikan sejak 2022 pada awal pekan ini.

    Tujuh raksasa teknologi paling bernilai di dunia kehilangan nilai pasar lebih dari US$750 miliar (Rp12,3 triliun). Kekhawatiran terkait perang tarif di sektor teknologi telah mendorong penurunan saham secara besar-besaran.

    Apple memimpin penurunan paling tajam yang menyebabkan nilai perusahaan jatuh sekitar US$174 miliar (Rp2.800 triliun).

    Nvidia juga kehilangan hampir US$140 miliar (Rp2.200 triliun) nilai pasarnya dengan saham yang ditutup anjlok 5%. Raksasa chip AI tersebut telah kehilangan hampir sepertiga nilai pasarnya dalam waktu 2 bulan pasca mencatat rekor tertinggi pada Januari 2025.

    Tesla membukukan persentase penurunan tertinggi dalam sehari sebanyak 15%. Penurunan ini lebih parah ketimbang hari terburuk perusahaan pada 2020 lalu.

    Tesla telah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya pasca mencapai rekor tertinggi di akhir Desember 2024, dikutip dari CNBC International, Selasa (11/3/2025).

    Tesla kehilangan nilai pasar sebanyak US$130 miliar (Rp2.100 triliun) pada Senin (10/3) waktu setempat. Sementara itu, Microsoft dan Alphabet masing-masing kehilangan US$98 miliar (Rp1.600 triliun) dan US$95 miliar (Rp1.500 triliun). Amazon kehilangan US$50 miliar (Rp820 miliar) dan US$70 miliar (Rp1,1 triliun).

    Investor berbondong-bondong menjual saham di sektor teknologi. Petaka perang tarif makin terasa dampaknya. Pasalnya, banyak perusahaan teknologi yang bergantung pada komponen dan manufaktur luar negeri.

    Jika dipaksa untuk memindahkan manufaktur di AS, kemungkinan besar harga jual produk teknologi akan melambung tinggi. Hal ini memicu kekhawatiran AS akan menghadapi resesi di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

    Produsen semikonduktor seperti Nvidia turut merasakan dampak signifikan. Pekan lalu, Trump mengumumkan investasi tambahan dari raksasa Taiwan TSMC sebesar US$100 miliar untuk membangun manufaktur di AS demi menghindari kewajiban tarif. Trump menyebut TSMC sebagai raksasa chip paling kuat di dunia karena mau menggenjot produksi lokal.

    (fab/fab)