Perusahaan: Microsoft

  • Donald Trump Kembali Perpanjang Batas Waktu Larangan TikTok, Sampai Kapan? – Page 3

    Donald Trump Kembali Perpanjang Batas Waktu Larangan TikTok, Sampai Kapan? – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok.

    Namun, baik pihak Microsoft maupun TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rencana akuisisi tersebut.

    Mengutip South China Morning Post, Selasa (28/1/2025), Donald Trump sebelumnya mengatakan, ia sedang berdiskusi dengan beberapa pihak terkait pembelian TikTok.

    Ia memperkirakan keputusan tentang masa depan aplikasi media sosial tersebut akan rampung dalam 30 hari ke depan.

    “Saya telah berbicara dengan banyak orang tentang TikTok dan ada minat yang besar terhadap TikTok,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One selama penerbangan ke Florida.

    TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS sempat menghadapi penutupan sesaat sebelum undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjualnya dengan alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Gedung Putih, pemilik TikTok yang berbasis di China, ByteDance, akan tetap memiliki saham di perusahaan tersebut, tetapi pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle, yang telah menyediakan fondasi infrastruktur Web TikTok, menurut laporan seorang sumber terkait.

    Namun, Trump mengatakan bahwa ia belum berbicara dengan bos Oracle, Larry Ellison terkait pembelian TikTok.

    “Tidak, tidak dengan Oracle. Banyak orang berbicara kepada saya, orang-orang yang sangat penting, tentang pembeliannya dan saya akan membuat keputusan itu mungkin dalam 30 hari ke depan. Kongres telah memberikan waktu 90 hari. Jika kita dapat menyelamatkan TikTok, saya pikir itu akan menjadi hal yang baik,” terang Trump.

  • Microsoft Tunda Pembangunan Data Center di Inggris-Australia, Efek Tarif Trump?

    Microsoft Tunda Pembangunan Data Center di Inggris-Australia, Efek Tarif Trump?

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft dikabarkan menunda pembangunan data center di Inggris, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan khawatir terlalu cepat membangun infrastruktur pusat data. 

    Di sisi lain, kebijakan diterapkan bertepatan  dengan tarif timbal balik yang dijatuhkan AS kepada puluhan negara, termasuk Indonesia.

    Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif timbal balik tinggi di puluhan negara memicu kekhawatiran terhadap kestabilan global. 

    Sumber Bloomberg, Jumat (4/4/2025) melaporkan bahwa Microsoft telah menghentikan pembicaraan atau menunda pembangunan lokasi pusat data di Inggris, Australia, North Dakota, Wisconsin, dan Illinois. 

    Seorang juru bicara mengatakan Microsoft sebenarnya telah membuat merencanakan pembangunan data center tersebut beberapa lalu, sebelumnya akhirnya berubah pikiran untuk menunda pembangunan, yang mereka sebut sebagai strategi fleksibilitas. 

    Techcrunch melaporkan pada Februari 2025, Microsoft menegaskan kembali rencana mengalokasikan lebih dari US$80 miliar untuk belanja modal pada  2025, terutama pusat data AI. 

    Microsoft sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan mengalihkan fokus perluasan pusat datanya untuk  2025 dari konstruksi baru ke pemasangan fasilitas yang ada dengan server dan peralatan komputasi lainnya.

    Tidak dapat dipungkiri, langkah Microsoft melakukan strategi fleksibilitas bertepatan dengan pengumuman Trump mengenai kebijakan tarif timbal balik terhadap puluhan negara, yang dibalas oleh negara terdampak dengan perundingan ulang atau penerapan kebijakan serupa untuk produk-produk dari AS termasuk di sektor teknologi. 

    Sebelumnya produsen gim, Nintendo Co. memutuskan menunda pembukaan pre-order konsol Switch 2 di Amerika Serikat, menyusul kekhawatiran atas dampak tarif impor global yang diumumkan Presiden Donald Trump.

    Jadwal pre-order yang semula direncanakan berlangsung pada 9 April resmi ditunda. Meski begitu, Nintendo menegaskan bahwa peluncuran resmi Switch 2 tetap dijadwalkan pada 5 Juni mendatang, dengan harga jual di AS sebesar US$449,99.

    “Pre-order di Amerika Serikat tidak akan dimulai pada 9 April demi mengevaluasi potensi dampak tarif dan dinamika pasar yang tengah berubah,” tulis Nintendo dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    Konsol Nintendo Switch 2 pertama kali diperkenalkan ke publik awal pekan ini, pada hari yang sama ketika Trump mengumumkan tarif timbal balik, termasuk bea masuk sebesar 24% terhadap produk Jepang dan 46% untuk Vietnam.

    Dua negara ini merupakan basis produksi utama bagi perangkat keras Nintendo.

  • Microsoft Tambahkan Fitur Baru untuk Copilot AI, Mirip Punya ChatGPT

    Microsoft Tambahkan Fitur Baru untuk Copilot AI, Mirip Punya ChatGPT

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft menambahkan fitur baru pada Copilot, chatbot berbasis AI miliknya pada peringatan hari ulang tahun ke-50 Microsoft.

    Melansir dari Techcrunch, Sabtu (5/4/205) Copilot kini dapat melakukan berbagai tindakan di situs web, memungkinkan pengguna untuk memesan tiket, memesan restoran, dan bahkan melakukan pembelian langsung dari berbagai platform.

    Selain itu, Copilot kini memiliki kemampuan untuk mengingat preferensi pengguna, seperti makanan dan film favorit, mirip dengan teknologi yang digunakan dalam ChatGPT milik OpenAI.

    Pembaruan ini juga termasuk kemampuan baru di mana Copilot dapat menganalisis video secara real-time yang diambil oleh ponsel pengguna dan memberikan jawaban yang relevan berdasarkan apa yang dilihatnya. 

    Fitur-fitur baru ini menandai langkah besar dalam pengembangan Copilot, yang sebelumnya didukung oleh model AI dari OpenAI, namun kini berintegrasi dengan lebih banyak teknologi internal Microsoft.

    Seiring dengan peluncuran fitur baru ini, Microsoft menjalin kemitraan dengan sejumlah layanan terkemuka seperti 1-800-Flowers.com, Booking.com, Expedia, Kayak, OpenTable, Priceline, Tripadvisor, Skyscanner, Viator, dan Vrbo untuk kompatibilitas pada hari pertama. 

    Pengguna kini dapat memberikan perintah seperti ‘kirim karangan bunga untuk pasangan saya’ dan Copilot akan berusaha menyelesaikan tugas tersebut.

    Selain itu, Copilot juga dapat melacak transaksi online untuk pengguna, memberikan notifikasi jika ada penurunan harga atau penjualan pada item yang diinginkan, dan memberikan tautan untuk membeli produk tersebut. 

    Meskipun Microsoft tidak mengungkapkan detail rinci tentang bagaimana fitur ini bekerja, hal ini menunjukkan upaya mereka untuk menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan efisien bagi penggunanya.

    Untuk platform Android dan iOS, Copilot kini bisa melihat apa yang terlihat melalui kamera ponsel atau galeri foto pengguna dan memberikan informasi terkait objek atau pemandangan tersebut.

    Sementara itu, di Windows, aplikasi Copilot yang baru dapat menganalisis layar desktop untuk membantu pengguna mencari informasi, mengubah pengaturan, atau mengatur file.

    Meskipun fitur-fitur ini inovatif, Microsoft juga memberikan kontrol penuh kepada pengguna untuk mengelola apa yang Copilot ingat tentang mereka.

    Pengguna dapat memilih untuk menghapus data pribadi atau menonaktifkan fitur ini sepenuhnya, memberikan rasa aman bagi mereka yang khawatir tentang privasi.

  • Bill Gates Ramal Manusia Tak Lagi Dibutuhkan di Pekerjaan Ini

    Bill Gates Ramal Manusia Tak Lagi Dibutuhkan di Pekerjaan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa tahun terakhir, Bill Gates diketahui sering membicarakan soal Artificial Intelligence (AI) dan perkembangan teknologi di masa depan. Salah satunya dia meramalkan teknologi itu akan berubah menjadi free intelligence atau kecerdasan gratis dalam waktu 10 tahun lagi.

    Filantropis dan pendiri Microsoft tersebut mengatakan perubahan besar bakal terjadi nanti, saat keahlian yang masih mengandalkan tenaga manusia seperti dokter dan guru akan menjadi hal yang umum dan gratis.

    “Dengan AI, dalam dekade berikutnya, ini menjadi hal umum dan gratis, nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat,” kata Gates, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (4/4/2025).

    Bill Gates memprediksi teknologi AI akan bisa diakses oleh hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk obat-obatan, diagnosis, tutor hingga asisten virtual yang tersedia dalam jangkauan lebih luas lagi.

    Meski begitu, dia mengingatkan kemajuan itu bukan hanya berarti baik. Namun sangat menakutkan karena tidak ada batasan serta terjadi sangat cepat.

    Dalam acara The Tonight Show, Gates juga menyinggung soal isu AI yang akan menggantikan manusia. Menurutnya ada sejumlah pekerjaan yang tidak mungkin tergantikan.

    Salah satu yang dicontohkannya adalah orang tidak mungkin ingin melihat mesin bermain bisbol. “Akan ada beberapa hal yang disimpan untuk diri kita sendiri,” kata dia.

    “Namun untuk membuat dan memindahkan sesuatu serta menanam makanan, seiring berjalannya waktu akan menjadi masalah yang bisa dipecahkan,” Gates melanjutkan.

    Gates telah meramalkan AI bertahun-tahun lalu. Bahkan dalams ebuah kesempatan dia memastikan akan berfokus pada AI jika ada pilihan untuk memulai hidupnya dari awal.

    (hsy/hsy)

  • Penganti HP Sudah Ada, Apple Beda sendiri

    Penganti HP Sudah Ada, Apple Beda sendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi yang semakin pesat di dunia membuat teknologi ponsel pintar (smartphone) pun terancam eksistensinya. Hal ini diungkap oleh pendiri Tesla Elon Musk, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Meta (Facebook) Mark Zuckerberg dan pendiri OpenAI Sam Altman.

    Keempatnya memiliki visi yakni dunia yang akan didominasi oleh teknologi yang dapat dikenakan, antarmuka otak, dan realitas tertambah.

    Elon Musk, melalui perusahaannya Neuralink, berupaya keras untuk membuat telepon pintar tidak lagi dibutuhkan dengan menciptakan antarmuka otak-komputer.

    Implan ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan teknologi hanya menggunakan pikiran mereka, tanpa layar, tanpa gesekan, tanpa masukan fisik. Sejauh ini, dua subjek manusia telah menerima implan tersebut, yang menunjukkan kelayakan awal konsep ini.

    Sedangkan Bill Gates tengah menjajaki arah yang berbeda, mendukung Chaotic Moon dan tato elektroniknya. Tato yang dikemas dengan nanosensor ini mampu mengumpulkan, mengirim, dan menerima data. Potensinya berkisar dari pemantauan kesehatan hingga pelacakan dan komunikasi GPS, mengubah tubuh manusia menjadi platform teknologi.

    Sementara Mark Zuckerberg, berfokus pada kacamata augmented reality (AR). Ia memperkirakan kacamata ini akan menggantikan telepon pintar sebagai perangkat komputasi utama pada 2030, di mana dengan AR ini dapat menangani sebagian besar tugas digital yang kita andalkan pada telepon saat ini. Idenya pun sederhana yakni melapisi dunia digital langsung ke bidang penglihatan.

    Adapun Sam Altman, saat ini tengah mengajak beberapa pihak dalam proyek pengganti ponsel pintar, termasuk istri mendiang pendiri Apple Steve Jobs, yakni Laurene Powell Jobs.

    Terkait ini sudah dilaporkan sejak 2023. Tahun lalu, Business Insider juga menyebutkan Altman tengah mengerjakan startup perangkat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru bersama Laurene dan Jony Ive yang merupakan mantan kepala desain Apple.

    The Times menyebutkan CEO Airbnb, Brian Chesky yang mengatur pertemuan Altman dan Ive tahun lalu. Akhirnya keduanya beberapa kali bertemu untuk makan malam dan membahas potensi meluncurkan perangkat komputasi berbasis AI.

    Keinginan untuk mengembangkan perangkat berbasis AI sudah diungkapkan Altman sejak lama. Termasuk saat berbicara dalam acara Tech Live The Wall Street Journal pada 2023.

    “Saya pikir setiap teknologi baru yang cukup besar memungkinan sejumlah platform komputasi baru. Ada banyak ide, namun semuanya masih tahap awal,” kata Altman kala itu.

    Tim Cook dan Apple Beda Pendapat

    Berbeda dengan Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman. Bos Apple Tim Cook belum mengikuti jejak mereka dan tetap yakin bahwa ponsel pintar tetap dapat eksis dan tetap dibutuhkan di masa depan.

    Cook melihat ponsel pintar sebagai hal yang penting dalam kehidupan modern, bukan sesuatu yang harus dibuang, tetapi sesuatu yang harus terus disempurnakan.

    Fokusnya tetap pada kualitas dan kegunaan, memposisikan Apple untuk meningkatkan perangkatnya secara bertahap sambil tetap menggabungkan teknologi masa depan seperti AR dan AI.

    Kesenjangan ini menunjukkan perpecahan yang lebih dalam dalam filosofi antara disrupsi vs literasi. Beberapa tokoh paling berpengaruh dalam teknologi membayangkan lompatan melampaui perangkat fisik dan menggantinya dengan perangkat yang dikenakan, tertanam, atau bahkan ditanamkan.

    Sementara itu, Apple bertaruh untuk meningkatkan apa yang sudah digunakan miliaran orang.

    Pertanyaannya bukan hanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi apakah masyarakat akan mengadopsi alat-alat baru yang hebat ini dengan sukarela atau lebih memilih kenyamanan telepon pintar yang sudah dikenal selama bertahun-tahun yang akan datang.

    Musk, Gates, Zuckerberg, dan Altman mempromosikan teknologi transformasional, namun tantangan dunia nyata masih menghalangi, mulai dari masalah privasi dan implikasi etika hingga adopsi dan regulasi pasar.

    Sedangkan Apple menanggapi dengan strategi yang berbeda yakni memperkuat strategi yang ada saat ini. Dengan setiap literasi, perusahaan ini bertujuan untuk menjaga agar ponsel pintar tetap relevan bahkan saat industri mulai mencari penggantinya.

    Pada akhirnya, masalahnya mungkin bukan apakah telepon pintar akan hilang, tetapi bagaimana dan siapa yang memimpin transisi ketika telepon pintar itu hilang.

    (haa/haa)

  • Bill Gates Ramal 10 Tahun Lagi, Manusia Bakal Kerja 2 Hari Seminggu

    Bill Gates Ramal 10 Tahun Lagi, Manusia Bakal Kerja 2 Hari Seminggu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan zaman membuat teknologi di dunia semakin canggih dan dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup umat manusia di dunia, di mana salah satunya dapat mengubah gaya hidup.

    Salah satu teknologi yang sudah mulai merubah gaya hidup manusia yakni kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Bahkan, miliarder sekaligus salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates pun mengakui hal ini.

    Gates mengatakan bahwa kecerdasan buatan mungkin akan segera mengotomatiskan hampir segalanya dan dengannya, mengantar terwujudnya sistem kerja dua hari dalam seminggu setidaknya sepuluh tahun mendatang atau dalam satu dekade mendatang.

    “Jika Anda tidak menyukai rutinitas kerja mingguan dari jam 09:00 sampai jam 17:00, ada kabar baik, saya memperkirakan bahwa dalam sepuluh tahun lagi, manusia mungkin dapat bekerja dua hari dalam seminggu, dan semua ini berkat AI,” kata Bill Gates, dikutip dari Fortune.

    Dengan laju inovasi saat ini, Gates memprediksi bahwa manusia tidak akan lagi dibutuhkan “untuk sebagian besar hal,” sehingga pemikiran ulang tentang tempat kerja akan segera diperlukan.

    “Bagaimana pekerjaan nanti? Haruskah kita bekerja hanya dua atau tiga hari seminggu?” kata Gates kepada Jimmy Fallon di The Tonight Show, dilansir dari Fortune.

    Ini bukan pertama kalinya miliarder itu menyinggung pemangkasan minggu kerja. Pada 2023, ketika ChatGPT masih dalam tahap awal, Gates mengatakan masyarakat mungkin akhirnya sampai pada skenario di mana mereka dapat bekerja tiga hari seminggu adalah hal yang benar terjadi, dan dunia harus mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan lebih banyak waktu luang.

    “Jika Anda memperluas wawasan, tujuan hidup bukan hanya untuk melakukan pekerjaan,” ujar Gates.

    Pengurangan jam kerja mungkin menjadi kabar baik bagi banyak pekerja di dunia yang berjuang melawan kelelahan, keletihan, dan keputusasaan, terutama setelah pandemi. Ada indikasi bahwa peralihan menjadi bekerja empat hari selama seminggu sangat bermanfaat.

    Satu perusahaan menemukan bahwa pemotongan jam kerja satu hari meningkatkan produktivitas hingga 24% dan mengurangi kelelahan pekerjanya hingga setengahnya.

    Meskipun penerapan lembar kerja yang dipersingkat belum menjadi tren, tetapi tren ini terus berubah. Contoh saja pemerintah Tokyo baru-baru ini mengumumkan perubahan sistem bekerja menjadi empat hari dalam seminggu, di mana dampaknya sebagian dapat membantu meningkatkan angka kelahiran di Jepang.

    Saat AI mulai menyasar tempat kerja, Gates mengakui akan ada profesi yang mengalami lebih banyak perubahan dibanding profesi lainnya. Dalam percakapannya dengan Fallon, ia memilih dokter dan guru sebagai dua jalur yang akan mengalami penggantian, tetapi demi manfaat masyarakat secara keseluruhan.

    “Dengan AI, selama dekade berikutnya, (kecerdasan) akan menjadi hal yang gratis dan biasa seperti nasihat medis yang hebat, bimbingan belajar yang hebat,” ungkap Gates.

    Namun menurutnya, tidak semua kegiatan dapat digantikan dengan AI. Manusia akan mempertahankan beberapa kegiatan seperti bermain bisbol profesional, dan lain-lainnya.

    “Akan ada beberapa hal yang kita simpan untuk diri kita sendiri, tetapi dalam hal membuat sesuatu, memindahkan sesuatu, dan menanam makanan, seiring waktu, hal-hal tersebut pada dasarnya akan menjadi masalah yang terpecahkan,” pungkas Gates.

    (haa/haa)

  • Umur Smartphone Terancam Tidak Lama Lagi, Ini Teknologi Penggantinya

    Umur Smartphone Terancam Tidak Lama Lagi, Ini Teknologi Penggantinya

    Jakarta, CNBC Indonesia — CEO Nokia, Pekka Lundmark memperkirakan smartphone akan tergantikan teknologi baru pada 2030. Meski saat ini telah menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat dunia.

    Lundmark menganggap tanda-tanda tergantikannya ponsel pintar mulai bermunculan, di antaranya kehadiran teknologi chip yang tertanam di tubuh manusia. Selain itu, perangkat seperti AR/VR pada masa depan juga akan lebih signifikan.

    Ia juga memperkirakan perangkat pengganti smartphone akan ditunjang oleh konektivitas super cepat 5G hingga 6G. Walau jaringan 5G baru dirilis di beberapa negara, 6G berpotensi hadir pada 2030.

    Adapula sejumlah tanda-tanda lainnya yang menjadi pertanda akan punahnya ponsel pintar, berikut ini rinciannya:

    1. Tato Elektronik

    Teknologi ini dirancang sebuah perusahaan bioteknologi bernama Chaotic Moon. Menurut Marca, Tato Elektronik akan menganalisa dan mengumpulkan informasi dari tubuh manusia. Tujuannya adalah mengolah dan menampilkan informasi media serta olahraga.

    Selain itu data akan berguna untuk mencegah dan mengendalikan penyakit dalam tubuh. Tato Elektronik juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja fisik serta olahraga lewat tanda-tanda awal.

    Tato diletakkan pada kulit dan memiliki sensor kecil serta pelacak. Informasi akan dikirimkan dan diterima melalui tinta khusus yang bisa mengantarkan listrik.

    2. Augmented Reality (AR)

    AR diketahui memang telah tersedia dalam beberapa produk smartphone untuk mendukung kinerja perangkat. Namun akhirnya teknologi itu punya perangkat sendiri dengan membuat pengalaman yang dipercaya dan efisien.

    Sejumlah raksasa teknologi seperti Samsung, Facebook, dan Amazon berinvestasi pada teknologi ini lebih lanjut. Diprediksi akan ada 50% tampilan yang dipasang di kepala pada 2024 mendatang.

    Bukan lagi melalui ponsel, namun AR akan merambah pada perangkat lain seperti googles, glasses, dan mungkin melalui implan.

    3. Virtual Reality (VR)

    VR juga sudah ada didukung pada sejumlah smartphone dengan menghubungkan pada headset dan mengunduh sebuah aplikasi. Sejumlah perusahaan termasuk Samsung, Microsoft, Nokia, dan Intel juga tertarik dengan teknologi itu dan melakukan investasi besar.

    Di masa depan smartphone tak diperlukan lagi untuk masuk ke dunia VR. Sudah ada perangkat seperti HTC Vive Pre dan Playstation VR yang jadi pintu masuk ke sana.

    4. Artificial Intelligence Voice Assistants

    Voice Assistants sudah bisa digunakan dengan perangkat terpisah dari smartphone. Alexa, Siri, hingga Cortana sudah bisa membantu kehidupan sehari-hari dari memesan makanan, memberitahu informasi cuaca serta membantu navigasi.

    Di masa depan diperkirakan kontrol suara AI jadi cara menjawab pertanyaan di Google. Sebuah penelitian 2019, Gartner menyatakan 20% seluruh interaksi dengan smartphone melalui asisten virtual, jumlah itu akan terus tumbuh seiring kemajuannya di masa depan.

    5. Pin AI

    Baru-baru ini, The Verge mengungkapkan adanya perangkat bernama AI Pin Wearable. Perangkat ini baru saja dirilis sebuah startup bernama Humane. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan HP dan harus ditancapkan pada baju penggunanya.

    Setelah itu, informasi dalam perangkat akan bisa diakses langsung di telapak tangan. Bagian tangan maupun tubuh lain akan menjadi semacam layar proyektor.

    Adapun, cara penggunaannya pun sama dengan smartphone. Kontrol AI Pin bisa diakses melalui kombinasi seperti gestur maupun suara pengguna, seperti dikutip The Verge.

    Perangkat ini memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan ponsel saat ini. Bentuknya persegi empat kecil mirip dengan bobot AI Pin hanya 34 gram dan total dengan baterai menjadi 54 gram. Menurut The Verge, Humane melengkapi perangkatnya dengan kamera 13 MP. Lensa ini bertugas untuk memotret maupun merekam video.

    Untuk merekam video, pengguna hanya tinggal mengetuk atau ‘tapping’ pada touchpad perangkat. Berikutnya perangkat akan mengeluarkan cahaya kecil yang menjadi pertanda mode perekaman telah diaktifkan.

    Lebih lanjut, kinerja perangkat canggih ini ditopang oleh chip Snapdragon, meski tidak diungkapkan jenis. Sementara itu, teknologi AI nya menggunakan GPT-4 yang dikembangkan perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI.

    (mkh/mkh)

  • Ini Dampak Tarif Impor Donald Trump yang bakal Mengguncang Industri Teknologi – Page 3

    Ini Dampak Tarif Impor Donald Trump yang bakal Mengguncang Industri Teknologi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengguncang ekonomi global pekan ini dengan pengumuman tarif baru yang menyasar sejumlah negara, termasuk mitra dagang utama Amerika Serikat seperti Uni Eropa, Tiongkok, dan India.

    Donald Trump juga menetapkan tarif 32% untuk barang impor dari Indonesia sebagai respons terhadap tarif tinggi Indonesia.

    Langkah dramatis ini langsung memicu gejolak di pasar keuangan dunia dan berpotensi menimbulkan dampak signifikan bagi industri teknologi.

    Menurut laporan CNBC, dikutip Jumat (4/4/2025), raksasa teknologi seperti Amazon, Nvidia, dan Meta mengalami penurunan saham lebih dari tujuh persen.

    Sementara Apple kehilangan lebih dari USD 300 miliar nilai pasar. Sektor semikonduktor dan komputer pribadi, termasuk Micron, HP, dan Dell, mengalami kerugian dua digit. 

    Analis perdagangan dan pemimpin bisnis telah lama memperingatkan bahwa tarif AS berpotensi memicu tindakan balasan dari kekuatan ekonomi global lainnya. Sektor teknologi AS pun menjadi sebagai target utama.

    Menjelang pengumuman tarif impor Donald Trump, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa Eropa memiliki ‘banyak kartu’ yang bisa digunakan untuk membalas, termasuk menargetkan layanan digital.

    Juru bicara pemerintah Prancis juga menegaskan bahwa mereka siap menghadapi perang dagang ini dan mempertimbangkan layanan digital AS sebagai bagian dari respons mereka.

    Juru bicara tersebut secara khusus menyebutkan lima perusahaan teknologi besar: Meta, Alphabet, Apple, Microsoft, dan Amazon. Menteri Ekonomi Jerman juga mengisyaratkan dukungannya terhadap rencana tersebut.

     

  • Top 3 Tekno: Bocoran Harga dan Spesifikasi Nintendo Switch 2 Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3 Tekno: Bocoran Harga dan Spesifikasi Nintendo Switch 2 Bikin Penasaran – Page 3

    Nilai saham Apple dilaporkan merosot lebih dari 6 persen pada perdagangan Rabu, 2 April 2025, kemarin.

    Penurunan nilai saham Apple ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru antara 10-14 persen pada barang impor.

    Mengutip laporan CNBC, Kamis (3/4/2025), sebagian besar pendapatan Apple berasal dari perangkat yang diproduksi di Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya.

    Tidak hanya Apple yang terimbas dari penerapan tarif Trump. Nvidia yang memproduksi chip baru mereka di Taiwan dan merakit sistem kecerdasan buatannya di Meksiko juga mengalami penurunan saham sekitar 4 persen.

    Adapun nilai saham perusahaan kendaraan listrik Tesla turun 4,5 persen.

    Perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga mengalami penurunan nilai saham. Meliputi, Alphabet, Amazon, dan Meta yang semuanya nilai sahamnya turun antara 2,5-5 persen. Sementara, nilai saham Microsoft turun hampir 2 persen.

    Bicara tentang Apple, jika kerugian pasca pasar Apple disamakan dengan perdagangan reguler pada Kamis, nilai penurunan saham itu jadi yang paling tajam sejak September 2020.

    Baca selengkapnya di sini 

  • LK21 & IndoXXI Berbahaya, Ini Link Nonton Online Aman di Libur Lebaran

    LK21 & IndoXXI Berbahaya, Ini Link Nonton Online Aman di Libur Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menonton film ataupun serial bisa dilakukan untuk mengisi waktu selama libur panjang masa lebaran ini. Namun perlu diingat jangan tergoda untuk mengakses situs streaming ilegal karena dapat membahayakan perangkat elektronik.

    Memang, platform streaming online seperti IndoXXI, LK21, Layarkaca21, Idlix, Rebahin, Indofilm, dan Layarfilm21, masih mudah diakses dan memiliki koleksi film yang banyak. Selain itu, platform ilegal ini juga gratis.

    Namun, tak jarang platform streaming online ilegal penuh dengan iklan-iklan berbahaya. Sekali klik, bisa-bisa perangkat Anda diserang malware yang berpotensi mencuri identitas dan menguras rekening.

    Baru-baru ini, Microsoft melaporkan ada 2 situs streaming video ilegal yang menyebarkan malware ke 1 juta pengguna lewat tayangan iklan di websitenya. Oleh karena itu, sebaiknya selalu memilih berlangganan layanan streaming resmi dan legal.

    Selain aman, Anda juga turut mendukung industri perfilman.

    Berikut 23 platform streaming online resmi yang bisa jadi pilihan Anda, dirangkum CNBC Indonesia, Jumat (4/4/2025):

    1. Netflix

    Netflix memberikan akses ke beragam tayangan dari berbagai negara, termasuk konten lokal Indonesia, Hollywood, serta produksi internasional lainnya. Selain itu, Netflix juga dikenal dengan berbagai produksi asli yang eksklusif hanya tersedia di platformnya.

    Terdapat beberapa opsi paket berlangganan yang bisa dipilih. Mulai dari yang paling terjangkau hingga yang menawarkan fitur lebih lengkap.

    Paket-paket tersebut antara lain Ponsel, Dasar, Standar, dan Premium, dengan harga mulai sekitar Rp 50.000 hingga Rp 186.000 per bulan. Perbedaan tiap paket terletak pada jumlah perangkat yang dapat mengakses akun Netflix secara bersamaan serta kualitas video yang ditawarkan.

    2. Disney+ Hotstar

    Disney+ Hotstar menghadirkan berbagai pilihan film dan serial dari banyak negara, termasuk beberapa konten eksklusif. Platform ini juga menawarkan serial orisinal buatan Indonesia yang semakin memperkaya pilihan tayangan untuk penggunanya.

    Untuk menikmati tayangan tersebut, Disney+ Hotstar menawarkan dua jenis paket langganan, yaitu Basic dan Premium, yang bisa dipilih berdasarkan langganan bulanan atau tahunan. Harga langganan dimulai dari Rp 65.000 hingga Rp 119.000 per bulan memberikan opsi sesuai dengan preferensi pengguna.

    3. HBO Max

    HBO Max mulai menggantikan HBO Go sejak bulan November lalu, membawa berbagai konten menarik untuk para penggemar hiburan. Platform ini menawarkan berbagai tayangan orisinal, termasuk produksi dari HBO Asia dan Hollywood, serta film-film populer lainnya.

    Untuk berlangganan, HBO Max menyediakan tiga pilihan paket, yaitu Mobile, Standard, dan Ultimate. Pengguna dapat memilih paket dengan durasi langganan bulanan atau tahunan, dengan harga mulai dari Rp 49.000 hingga Rp 119.000 per bulan.

    4. Vidio

    Vidio menawarkan berbagai jenis tayangan, mulai dari film hits hollywood dan serial Korea hingga siaran olahraga. Beberapa konten dapat dinikmati secara gratis, sementara ada juga yang memerlukan langganan. Untuk akses premium, harga langganan Vidio dimulai dari Rp 19.000 hingga Rp 149.000 per bulan.

    5. iQiyi

    iQiyi memang menjadi salah satu platform favorit bagi pecinta film Asia, termasuk anime, drama Korea, drama China, dan konten lainnya. Biaya langganan VIP $6.99 hingga $9.99 per bulan memberikan akses ke berbagai fitur eksklusif.

    6. Klik Film

    Klik Film adalah pilihan menarik bagi para pecinta film yang ingin menikmati tayangan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Korea, Thailand, dan Hong Kong. Dengan opsi sistem sewa, pengguna dapat menikmati fleksibilitas dalam memilih film yang ingin ditonton tanpa perlu berlangganan bulanan.

    Harga sewa satu judul film, yaitu Rp10.000 (+ biaya administrasi) untuk pembayaran dengan dompet elektronik dan Rp7.000 (+ PPN) jika menggunakan pulsa. Adapun film yang ditonton semuanya (tidak termasuk film Premium) bebas berulang kali dengan satu kali pembayaran; Rp30.000,- per 30 hari atau Rp4.400,- per 3 hari.

    7. Bioskop Online

    Konsep Pay-per-View Bioskop Online memang sangat menarik karena menghadirkan pengalaman seperti menonton film di bioskop, tetapi dengan kenyamanan menonton dari rumah. Mulai dari Rp 5.000,- per konten dengan kualitas standar dan berlaku untuk 48 jam dari selesainya transaksi.

    8. Cinema Box

    Cinema Box adalah platform yang sangat cocok bagi para pecinta film yang menginginkan fleksibilitas menonton, baik secara online maupun offline. Streaming film ini juga tersedia di Play Store dan App Store.

    9. Viu

    Viu adalah salah satu platform streaming yang populer, terutama bagi para pecinta drama Korea, variety show, dan konten Asia lainnya, termasuk dari Indonesia. Langganan Viu Premium dimulai dari Rp33.000 per bulan.

    10. CatchPlay+

    Catchplay+ adalah platform streaming yang menawarkan koleksi film beragam, termasuk film kartun dan animasi, serta berbagai genre dari berbagai negara. Platform ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Konten bisa diakses secara gratis dan untuk menikmati seluruh konten perlu berlangganan yang dimulai Rp 22.500 per bulan atau sewa per-film Rp 15.000 per film.

    11. WeTV

    WeTV menampilkan beragam film, series, anime hingga tayangan variety show dari beberapa negara Asia. Konten di dalamnya dapat ditonton gratis, ada juga yang harus menggunakan akun VIP dengan harga Rp 39.000 per bulan.

    12. Genflix

    Genflix adalah platform streaming serba ada yang menawarkan beragam pilihan konten, termasuk film Indonesia, Hollywood, drama Korea, hingga tayangan live show. Dengan fleksibilitas pilihan paket langganan, Genflix cocok untuk berbagai kebutuhan hiburan. Berapa biaya berlangganan Genflix? Rp 49.000,- per bulan.

    13. iFlix

    iFlix menghadirkan berbagai pilihan hiburan seperti film box office, serial TV, drama Korea, film lokal Indonesia, hingga tontonan anak-anak. Beberapa kontennya dapat dinikmati secara gratis, namun akses penuh membutuhkan langganan seharga $5.99 di bulan pertama.

    14. Viki

    Viki adalah platform alternatif untuk menikmati drama Korea, dengan tambahan konten dari negara lain, termasuk Indonesia. Sebagian besar tayangan tersedia gratis, namun langganan diperlukan untuk fitur premium.

    15. Prime Video

    Prime Video menawarkan koleksi film dan serial dari berbagai negara, termasuk produksi Hollywood. Biaya langganan bulanan sebesar Rp59.000 memberikan akses penuh ke konten di platform ini.

    16. Apple TV+

    Apple TV+ menghadirkan film, serial, dan karya orisinal eksklusif dari Apple. Biaya langganannya adalah Rp99.000 per bulan, dengan opsi uji coba gratis selama tujuh hari atau paket Apple One.

    17. Lions Gate Play

    Lions Gate Play menyuguhkan beragam konten dari berbagai negara, termasuk karya orisinal eksklusif. Langganan bulanan dapat dinikmati dengan harga Rp35.000.

    18. CubMU

    CubMU, layanan dari Transvision, menawarkan ratusan saluran Live TV dan ribuan Video on Demand (VOD) dengan kualitas HD. Paket langganannya tersedia mulai dari Rp9.900.

    19. Mola

    Mola menyajikan beragam hiburan, termasuk siaran langsung pertandingan sepak bola. Langganannya dimulai dari Rp60.000 hingga Rp160.000, tergantung pada paket yang dipilih.

    20. MAXstream

    MAXstream menghadirkan berbagai video on demand dari serial lokal hingga internasional, termasuk beberapa konten orisinal. Platform ini dapat diakses melalui paket langganan.

    21. Vision+

    Vision+ memberikan akses ke berbagai tayangan melalui paket berlangganan, dengan harga mulai dari Rp35.000 per bulan.

    22. Youtube Movie

    YouTube Movie adalah layanan di platform YouTube yang menyediakan berbagai film (movie) yang bisa ditonton secara online. Film yang tersedia bisa berupa film gratis (dengan iklan) maupun film berbayar (sewa atau beli). Harga sewa per film mulai dari Rp 25.000.

    23. DramaBox

    Platform ini menyediakan beragam video pendek berseri yang bisa dinikmati di waktu senggang. Tren yang disebut ‘bite-sized entertainment’ ini menyuguhkan konten hiburan yang lebih fleksibel dinikmati di mana saja, misalnya ketika menunggu macet atau antrean.

    Ada ribuan jam konten original dan eksklusif di DramaBox dalam berbagai genre. Anda bisa menontonnya dan melakukan pembelian dalam aplikasi ‘in-app purchase’ dari harga mulai Rp 15.000-an.

    Aplikasi ini tersedia di toko aplikasi Apple App Store dan Google Play Store.

    Nah, itu dia beragam platform resmi yang bisa Anda gunakan untuk menonton film dan serial televisi. Semoga informasi ini membantu!

    (sef/sef)