Perusahaan: Microsoft

  • Google Gaji Karyawan untuk Menganggur Setahun Penuh

    Google Gaji Karyawan untuk Menganggur Setahun Penuh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Google dikabarkan membayar sejumlah karyawan divisi kecerdasan buatan (AI)-nya untuk menganggur selama setahun. Hal ini dilakukan guna mencegah mereka bergabung dengan pesaing seperti OpenAI dan Microsoft.

    Hal ini menjadi fakta bahwa pertarungan untuk mendapatkan talenta AI sangat ketat. Sehingga Google lebih memilih untuk memberikan liburan satu tahun berbayar kepada beberapa karyawan daripada membiarkan mereka bekerja untuk pesaing.

    Menurut laporan Business Insider, divisi AI Google, DeepMind, menerapkan perjanjian non-kompetisi yang agresif terhadap beberapa staf AI di Inggris.

    Dalam kontrak tersebut, mereka dilarang bekerja di perusahaan pesaing hingga satu tahun dan tetap menerima gaji. Kondisi ini membuat sebagian peneliti atau pekerja di bidang AI merasa tak adil.

    Wakil Presiden AI di Microsoft, Nando de Freitas, mengungkapkan banyak staf DeepMind yang menghubunginya dalam kondisi frustrasi karena kesulitan keluar dari kontrak tersebut.

    “Dear @GoogDeepMind ers, Pertama, selamat atas model-model baru yang mengesankan. Setiap minggu salah satu dari (karyawan) Anda menghubungi saya dengan putus asa untuk menanyakan bagaimana cara keluar dari kebijakan tersebut. Juga meminta saya untuk mendapatkan pekerjaan karena manajer Anda telah menjelaskan bahwa ini adalah cara untuk dipromosikan, tapi saya tak merespons nya ” tulis akun @NandoDF di X. March 26, 2025

    Nando menyarankan agar staf DeepMind saling mendukung dan berbicara langsung dengan pimpinan mereka.

    Ia juga mengecam praktik kontrak non-kompetitif ini, terutama jika diberlakukan oleh perusahaan asal Amerika di wilayah Eropa.

    “Jangan menandatangani kontrak ini. Tidak ada perusahaan Amerika yang harus memiliki kekuatan sebanyak itu, terutama di Eropa. Ini adalah penyalahgunaan kekuasaan, yang tidak membenarkan akhir apapun,” ujarnya lagi.

    (dem/dem)

  • Acer Swift Lite 14 Air Edition Tampil dengan Bobot Tak Sampai 1 Kg

    Acer Swift Lite 14 Air Edition Tampil dengan Bobot Tak Sampai 1 Kg

    Jakarta

    Jika anda sedang mencari laptop yang bobotnya ringan, salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah Acer Swift Lite 14 Air Edition. Tak seperti namanya yang panjang, laptop ini bobotnya ringan. Tak sampai sekilo.

    Selain bobotnya yang ringan, laptop ini juga harganya tak terlampau tinggi. Masih relatif terjangkau untuk laptop yang bobotnya tak sampai sekilo.

    Swift Lite 14 Air Edition tampil dengan sasis berbahan metal, dengan desain ramping dan premium, serta cover dengan “dual tone pattern”. Ketebalannya hanya 1,54cm, yang jika dikombinasikan dengan bobot 999 gram, membuatnya mudah untuk dibawa-bawa. Cocok untuk mahasiswa ataupun pekerja profesional yang membutuhkan mobilitas tinggi.

    Spesifikasi

    Ditenagai prosesor Intel Core Ultra 5 115U, Acer Swift Lite 14 Air Edition menawarkan performa responsif dengan efisiensi daya yang optimal. Dengan konsumsi daya hanya 15W dalam kondisi normal dan 57W dalam kondisi maksimum, laptop ini memiliki daya tahan baterai yang lebih lama yakni hingga 12 jam pemakaian.

    Dukungan AI melalui Intel AI Boost dan Acer Solution AI juga memungkinkan pengalaman komputasi yang lebih pintar, termasuk pemanfaatan fitur AI pada Microsoft Copilot dan aplikasi kreatif lainnya.

    Layar WUXGA 14 Inci dengan Bezel Super Tipis

    Laptop ini dilengkapi layar 14 inci beresolusi WUXGA (1920 x 1200) dengan aspek rasio 16:10, memberikan ruang tampilan lebih luas dan nyaman untuk multitasking. Bezel tipis dengan screen-to-body ratio 87% semakin mempertegas desain modernnya, menjadikan pengalaman visual lebih imersif, baik untuk bekerja maupun menikmati hiburan.

    Kamera dan Audio Berbasis AI

    Acer Swift Lite 14 Air Edition menawarkan pengalaman konferensi video terbaik berkat Superclear FHD AI Camera 1080p. Fitur Acer PurifiedView 2.0 menghadirkan teknologi Auto Tracking, Eye Contact Correction, dan Background Blur untuk tampilan yang lebih profesional dalam setiap panggilan video. Dukungan Acer PurifiedVoice dengan teknologi AI Noise Cancellation juga memastikan suara lebih jernih dengan mengurangi kebisingan latar belakang.

    Konektivitas Lengkap dan Keyboard Nyaman

    Laptop ini dilengkapi berbagai port, termasuk 2x USB 3.2 Type A Gen 1, 2x USB-C (Full Function), HDMI 1.4, dan Audio Combo Jack, memastikan konektivitas yang fleksibel. Keyboard dengan backlit memberikan kenyamanan mengetik dalam berbagai kondisi pencahayaan, serta adanya shortcut untuk mode switch (silent, normal, performance) dan Microsoft Copilot Key untuk akses cepat ke fitur AI.

    Harga dan Ketersediaan

    Acer Swift Lite 14 Air Edition tersedia dengan harga Rp 12.999.000, sudah termasuk sistem operasi Windows 11 Home dan Microsoft Office Home 2024 seumur hidup. Laptop ini juga dilengkapi dengan garansi sparepart selama 2 tahun, garansi servis 3 tahun, serta 1 tahun Acer Accidental Damage Protection.

    (asj/asj)

  • Tarif Trump Bikin Microsoft, Dell, Sampai Lenovo Panik

    Tarif Trump Bikin Microsoft, Dell, Sampai Lenovo Panik

    Jakarta

    Tarif Donald Trump akhirnya ditunda penerapannya sampai 90 hari, kecuali untuk China. Namun hal itu sempat membuat panik beberapa perusahaan laptop dan elektronik.

    Apple misalnya, buru-buru mengirimkan 5 pesawat penuh iPhone dari India ke Amerika Serikat sebelum deadline sebagai persediaan dan agar tidak dikenai tarif impor. Kemudian, Nintendo membatalkan pre order Switch 2 sambil memikirkan strategi menghadapi tarif Trump.

    Nikkei melaporkan bahwa Apple, Dell, Microsoft, dan Dell mempercepat pengiriman berbagai barang elektronik buatannya melalui jalur udara dalam rangka menghindari tarif sebelum diberlakukan.

    Meskipun akhirnya ada penundaan, masih belum jelas bagaimana kebijakan selanjutnya yang akan diberlakukan Donald Trump. Maka, para produsen gagdet pun mengambil berbagai strategi untuk menjaga bisnisnya.

    Sumber pemasok membenarkan bahwa mereka diburu-buru untuk membuat dan mengirimkan laptop ke AS oleh para produsen kenamaan itu, “Kami mendapat permintaan untuk membuat sebanyak mungkin perangkat elektronik dan mengirimkan sebanyak mungkin dengan jalur udara,” katanya.

    Taiwan misalnya, sebagai salah satu negara pusat perakitan laptop, terkenal tarif 32% sebelum ditunda. Jika nanti benar-benar diberlakukan, maka harga perangkat bisa naik secara drastis. Terlebih Taiwan juga membuat 60% semikonduktor dunia dan 90% chip canggih.

    Dikutip detikINET dari Laptop Mag, asosiasi Consumer Technology Association (CTA) meyakini bahwa tarif akan menyebabkan harga laptop dan tablet di AS naik hingga 46%, konsol game melonjak hingga 40% dan smartphone hingga 26%.

    Produsen pun bisa memilik untuk menunda penjualan, menghadapi kerugian, atau meningkatkan harga agar produknya tetap menguntungkan. Pilihan terakhir yang tampaknya akan banyak dipilih sehingga tentu berdampak besar pada para konsumen.

    (fyk/fay)

  • Nvidia Dikabarkan Terhindar dari Kontrol Ekspor Setelah Kesepakatan dengan Trump

    Nvidia Dikabarkan Terhindar dari Kontrol Ekspor Setelah Kesepakatan dengan Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Nvidia Jensen Huang dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Donald Trump untuk menghindari pembatasan ekspor pada chip AI H20.

    Melansir dari Techcrunch, Kamis (10/4/2025) menurut laporan NPR, Jensen Huang mencapai kesepakatan tidak resmi dengan Trump dalam sebuah pertemuan tertutup di resor Mar-a-Lago minggu lalu.

    Dalam pertemuan itu, Huang dikabarkan menawarkan komitmen investasi besar untuk membangun pusat data AI baru di dalam negeri sebagai imbalan atas pelonggaran kebijakan ekspor untuk chip H20. 

    Akan tetapi, Nvidia menolak memberikan komentar terkait dengan rumor kesepakatan antara Jensen dengan Trump.

    Laporan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan politisi dan industri semikonduktor. Senator dari Partai Demokrat maupun Republik sebelumnya telah menyerukan pembatasan atas H20.

    Pemerintahan Trump sendiri disebut telah menyiapkan kontrol ekspor sebelum akhirnya mengubah arah kebijakan.

    Keputusan ini dinilai kontroversial karena bertentangan dengan tujuan utama kebijakan ekspor chip, yaitu menjaga dominasi teknologi AI AS dan membatasi kemampuan negara pesaing seperti Tiongkok. 

    Terlebih lagi, pemerintahan Trump dikabarkan tetap melanjutkan sejumlah aturan ekspor ketat yang diwariskan dari era Presiden Joe Biden, termasuk larangan ekspor ke negara-negara sekutu.

    Kritik terhadap kebijakan ini tidak hanya datang dari kalangan pemerintah. Nvidia sendiri sebelumnya telah menyebut pedoman ekspor sebagai belum pernah terjadi sebelumnya dan salah arah, dengan kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut akan menghambat laju inovasi AI global.

    Banyak perusahaan AI selain Nvidia yang telah condong ke pendekatan Trump yang mengutamakan Amerika dalam upaya untuk menarik hati pemerintahan. 

    OpenAI bekerja sama dengan SoftBank dan Oracle untuk inisiatif pusat data AS senilai US$500 miliar yang dijuluki Proyek Stargate pada bulan Januari. 

    Microsoft menjanjikan US$80 miliar untuk membangun pusat data AI pada tahun fiskal 2025, dengan 50% dari jumlah tersebut dialokasikan untuk AS.

  • Apa Itu Blackbox AI, Bisa Bikin Programmer Makin Produktif? – Page 3

    Apa Itu Blackbox AI, Bisa Bikin Programmer Makin Produktif? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Artificial intelligence (AI) kini jadi trend di dunia teknologi. Sejak kemunculan ChatGPT, mulai banyak perusahaan teknologi yang menciptakan AI mereka masing-masing dengan klaim bisa membantu memudahkan pekerjaan manusia.

    Sebut saja nama Gemini milik Google, DeepSeek besutan startup Tiongkok, Microsoft dengan Bing, dan lain-lain. Kini, ada pula yang menarik perhatian yakni Blackbox AI.

    Apa itu Blackbox AI? Mengutip laman Blackbox AI, Kamis (10/4/2025), kecerdasan buatan ini merupakan platform AI canggih yang dirancang secara spesifik untuk pengembangan software.

    Tidak seperti model AI yang memiliki tujuan umum, Blackbox AI dioptimisasi untuk mengerjakan tugas-tugas terkait coding sehingga menyediakan para programer atau pengembang dengan tool bantuan untuk membuat pekerjaan lebih cepat.

    Blackbox AI juga disebut mampu menyelesaikan tantangan pemrograman yang kompleks.

    “Kami merancang Blackbox agar sesuai dengan alur kerja pengguna dengan mudah, baik sebagai ekstensi IDE atau langsung dari peramban web, sehingga menyediakan bantuan pengkodean real-time, otomatisasi, dan lingkungan pengembangan berbasis cloud,” kata Blackbox dalam lamannya.

    Blackbox AI diklaim bisa mengubah cara pengembang menulis, men-debug, dan mengoptimalkan kode.

  • Dubes AS Siap Fasilitasi Airlangga Cs Nego Tarif Trump

    Dubes AS Siap Fasilitasi Airlangga Cs Nego Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah ingin menegosiasikan tarif 32% yang dikenakan Presiden AS Donald Trump atas produk asal Indonesia. Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir siap memfasilitasi negosiasi tersebut.

    Komitmen Kamala itu disampaikan ketika menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (8/4/2025).

    ”Kami telah berkomunikasi dengan Secretary of Commercedan USTR terkait rencana pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi dan kami siap mengatur rencana pertemuan dengan pihak strategis lainnya jika dibutuhkan,” ungkap Kamala, dikutip dari rilis media Kemenko Perekonomian, Rabu (9/4/2025).

    Sementara itu, Airlangga menyatakan Indonesia tidak akan melakukan tindakan retaliasi melainkan ambil jalur negosiasi. Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan negara-negara Asean lainnya.

    Dia menggarisbawahi pemerintah Indonesia akan terus menempuh berbagai upaya negosiasi untuk memfasilitasi kepentingan kedua negara dalam menyeimbangkan neraca perdagangan.

    “Negosiasi kita upayakan dengan revitalisasi Indonesia-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah berlaku sejak 1996,” ujar Airlangga.

    Selain itu, sambungnya, pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi TKDN sektor ICT dari AS seperti GE, Apple, Oracle, dan Microsoft. Selanjutnya, evaluasi terhadap kebijakan Lartas dan mempercepat proses sertifikasi halal.

    Airlangga menyampaikan Indonesia akan menyeimbangkan neraca perdagangan barang dengan AS. Terakhir, pemerintah Indonesia akan menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong impor produk AS dan menjaga daya saing produk ekspor Indonesia ke AS.

    ”Kami percaya bahwa dengan mengedepankan dialog dan sinergi yang baik, kedua negara dapat saling bekerja sama untuk hubungan dagang yang seimbang dan saling menguntungkan,” tutup Airlangga.

    Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani

    Delegasi Indonesia Bakal Kunjungi AS

    Diberitakan sebelumnya, tiga menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terbang ke Amerika Serikat untuk menegosiasikan kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Tiga menteri tersebut yaitu Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

    “Timnya ini kan total football ya. Jadi, semuanya, tapi lead-nya [pemimpinnya] kan Pak Menko dan juga terutama Menlu. Jadi Menlu, Menko, dan juga Menteri Keuangan,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

    Febrio mengungkapkan para menteri tersebut akan terbang ke AS pada pekan depan. Hanya saja, dia belum bisa memastikan tanggalnya.

    Menurutnya, delegasi Indonesia itu akan bertemu semua pihak yang perlu ditemui untuk menegosiasikan kebijakan tarif Trump terutama dengan United States Trade Representative (USTR).

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza menambahkan delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Airlangga itu akan terbang ke AS paling lambat pada 17 April 2025. Artinya, kemungkinan besar negosiasi resmi dimulai usai tarif timbal balik Trump akan berlaku yaitu pada 9 April 2025.

    “Akan diberlakukan dulu baru dinegosiasikan,” kata Faisol di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

  • Apple Anjlok Parah, Perusahaan Ini Langsung Jadi Raja Nomor 1 Dunia

    Apple Anjlok Parah, Perusahaan Ini Langsung Jadi Raja Nomor 1 Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia kini telah digeser Microsoft. Apple berdarah-darah usai Presiden AS Donald Trump menetapkan kebijakan tarif ke banyak negara, termasuk China.

    Artinya, impor komponen dari China akan makin mahal. Padahal, Apple banyak merakit iPhone dari negara kekuasaan Xi Jinping tersebut. Komponen iPhone juga mayoritas berasal dari China.

    Selama 4 hari berturut-turut, saham Apple ambruk 23%, dikutip dari CNBC International, Rabu (9/4/2025). Kapitalisasi pasarnya merosot menjadi US$2,59 triliun. Sementara itu, Microsoft lebih ‘berharga’ dengan nilai kapitalisasi pasar US$2,64 triliun.

    Sebelum krisis menghadang raksasa teknologi, Apple, Microsoft, dan Nvidia memiliki kapitalisasi pasar di atas US$3 triliun.

    Selain kebijakan tarif Trump, Apple juga merosot gara-gara menghadapi persaingan sengit dengan produsen HP asal China. Sepanjang 2024 lalu, pengapalan iPhone ambles 12,6% secara tahun-ke-tahun (YoY).

    Analis UBS meramalkan harga iPhone 16 Pro Max bisa meroket hingga US$350 atau sekitar Rp6 jutaan.

    Pada Januari lalu, Microsoft mengumbar prediksi pendapatan yang ‘mengecewakan. Kendati demikian, pada pekan lalu analis Jefferies menurunkan target harga untuk banyak saham perusahaan software.

    Analis menuliskan Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang tak terlalu terdampak oleh ketidakpastian tarif pemerintahan Trump.

    Pada awal 2024, Microsoft sempat menduduki posisi pertama sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, tetapi tak selang berapa lama kembali direbut oleh Apple.

    Belum jelas apakah di tengah masalah bertubi-tubi saat ini Apple bisa kembali bangkit menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

  • Bill Gates Cuma Akan Wariskan 1% Harta ke Anak-anaknya

    Bill Gates Cuma Akan Wariskan 1% Harta ke Anak-anaknya

    Jakarta

    Bill Gates mengaku hanya akan akan mewariskan sedikit uang kepada ketiga anaknya, yaitu 1% saja dari total kekayaannya. Namun sedikit bagi sang pendiri Microsoft itu masih begitu besar bagi rakyat jelata.

    Dengan kekayaan sekitar USD 150 miliar menurut Bloomberg, berarti jatah total untuk ketiga anaknya atau 1% adalah USD 1,5 miliar. Itu berarti, setiap anak pria berusia 69 tahun itu akan memperoleh sekitar USD 500 juta atau sekitar Rp 847,8 miliar.

    Soal warisan pada anaknya ini ia utarakan dalam podcast Raj Shamani. Dari pernikahan dengan mantan istrinya Melinda, Gates dikaruniai 3 anak yaitu Jennifer, 28 tahun, Rory yang berusia 25 tahun dan Phoebe 22 tahun.

    “Anak-anak saya mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang hebat, tetapi kurang dari satu persen dari total kekayaan karena saya memutuskan itu bukan bantuan untuk mereka,” kata Gates yang dikutip detikINET dari Daily Mail, Rabu (9/4/2025).

    “Ini bukan dinasti, saya tidak meminta mereka untuk menjalankan Microsoft. Saya ingin memberi mereka kesempatan untuk memiliki penghasilan dan kesuksesan mereka sendiri,” imbuhnya.

    Bill Gates pernah memberitahu Daily Mail tahun 2011 bahwa ia akan mewariskan sekitar USD 10 juta kepada anak-anaknya. Saat itu, kekayaannya sekitar USD 56 miliar. “Itu akan menjadi bagian sangat kecil dari kekayaan saya. Itu berarti mereka harus menjadi diri mereka sendiri,” kata dia saat itu.

    Saat ini, Gates adalah orang terkaya keenam dunia. Namun, ia berencana menyumbangkan sebagian besar kekayaan untuk tujuan amal. “Anda tak ingin anak-anak Anda bingung tentang dukungan dan cinta Anda kepada mereka,” kata Gates dalam podcast tersebut.

    “Jadi, saya pikir menjelaskan filosofi sejak awal adalah bahwa Anda akan memperlakukan mereka semua setara dan memberi mereka kesempatan luar biasa, tapi tujuan tertinggi untuk sumber daya ini adalah untuk kembali kepada yang paling membutuhkan melalui yayasan,” paparnya.

    Putri bungsu Gates baru-baru ini membuka diri tentang bagaimana statusnya sebagai ‘bayi nepo istimewa’ menimbulkan perasaan insecure intens selama masa kuliahnya.

    Phoebe yang mempelajari Biologi Manusia di Universitas Stanford dan lulus tahun lalu itu, membahas kesuksesan luar biasa ayahnya dan tekanan yang ditimbulkannya pada podcast barunya, The Burnouts. “Saya memiliki begitu banyak rasa insecure dan keinginan besar untuk membuktikan diri di Stanford,” katanya.

    (fyk/fay)

  • Airlangga dan Dubes AS untuk RI Kamala S, Bahas Negosiasi Tarif Sampai Peluang Impor Produk Amerika – Halaman all

    Airlangga dan Dubes AS untuk RI Kamala S, Bahas Negosiasi Tarif Sampai Peluang Impor Produk Amerika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, H.E Kamala S. Lakhdhir, hari Selasa (8/4/2025).

    Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara.

    Penyampaian tarif resiprokal sebesar 32 persen kepada Indonesia yang diumumkan oleh Amerika Serikat pada 2 April 2025 akan mulai berlaku pada 9 April 2025, kecuali dapat dinegosiasikan lebih lanjut.

    Merespon hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai upaya negosiasi untuk memfasilitasi kepentingan kedua negara dalam menyeimbangkan neraca perdagangan. 

    “Indonesia akan mengedepankan jalur negosiasi dan tidak melakukan tindakan retaliasi, sejalan dengan negara ASEAN lainnya. Negosiasi kita upayakan dengan revitalisasi Indonesia-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah berlaku sejak 1996,” ujar Airlangga.

    Dirinya menyatakan akan menempuh beberapa kebijakan strategis sebagai upaya negosiasi dalam merespon tarif AS.

    Beberapa di antaranya yakni dengan deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi TKDN sektor ICT dari AS seperti GE, Apple, Oracle, dan Microsoft, melakukan evaluasi terhadap kebijakan Lartas, dan mempercepat proses sertifikasi halal. 

    Kedua negara juga mendiskusikan langkah-langkah kebijakan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan barang.

    Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong impor produk AS dan menjaga daya saing produk ekspor Indonesia ke AS, tentunya dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional.

    Merespon hal tersebut, Dubes Kamala menyampaikan bahwa di tengah inisiatif negosiasi dengan Amerika Serikat dari berbagai negara yang terdampak kebijakan tarif Presiden Trump, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta berkomitmen untuk memfasilitasi upaya komunikasi dan negosiasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

    ”Kami telah berkomunikasi dengan Secretary of Commercedan USTR terkait rencana pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi, dan kami siap mengatur rencana pertemuan dengan pihak strategis lainnya jika dibutuhkan,” kata Kamala.

    Menutup pertemuan, Airlangga menegaskan peran strategis AS sebagai mitra penting bagi Indonesia.

    “Kami percaya bahwa dengan mengedepankan dialog dan sinergi yang baik, kedua negara dapat saling bekerja sama untuk hubungan dagang yang seimbang dan saling menguntungkan,” kata Airlangga.

    Turut mendampingi Airlangga pada pertemuan tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, dan Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, H.E Kamala S. Lakhdhir, hari Selasa (8/4/2025).

    Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara.

    Penyampaian tarif resiprokal sebesar 32 persen kepada Indonesia yang diumumkan oleh Amerika Serikat pada 2 April 2025 akan mulai berlaku pada 9 April 2025, kecuali dapat dinegosiasikan lebih lanjut.

    Merespon hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai upaya negosiasi untuk memfasilitasi kepentingan kedua negara dalam menyeimbangkan neraca perdagangan. 

    “Indonesia akan mengedepankan jalur negosiasi dan tidak melakukan tindakan retaliasi, sejalan dengan negara ASEAN lainnya. Negosiasi kita upayakan dengan revitalisasi Indonesia-US Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang sudah berlaku sejak 1996,” ujar Airlangga.

    Dirinya menyatakan akan menempuh beberapa kebijakan strategis sebagai upaya negosiasi dalam merespon tarif AS.

    Beberapa di antaranya yakni dengan deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs) melalui relaksasi TKDN sektor ICT dari AS seperti GE, Apple, Oracle, dan Microsoft, melakukan evaluasi terhadap kebijakan Lartas, dan mempercepat proses sertifikasi halal. 

    Kedua negara juga mendiskusikan langkah-langkah kebijakan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan barang.

    Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong impor produk AS dan menjaga daya saing produk ekspor Indonesia ke AS, tentunya dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional.

    Merespon hal tersebut, Dubes Kamala menyampaikan bahwa di tengah inisiatif negosiasi dengan Amerika Serikat dari berbagai negara yang terdampak kebijakan tarif Presiden Trump, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta berkomitmen untuk memfasilitasi upaya komunikasi dan negosiasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.

    ”Kami telah berkomunikasi dengan Secretary of Commercedan USTR terkait rencana pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi, dan kami siap mengatur rencana pertemuan dengan pihak strategis lainnya jika dibutuhkan,” kata Kamala.

    Menutup pertemuan, Airlangga menegaskan peran strategis AS sebagai mitra penting bagi Indonesia.

    “Kami percaya bahwa dengan mengedepankan dialog dan sinergi yang baik, kedua negara dapat saling bekerja sama untuk hubungan dagang yang seimbang dan saling menguntungkan,” kata Airlangga.

    Turut mendampingi Airlangga pada pertemuan tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, dan Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon.

  • Negosiasi Tarif Impor, Indonesia Akan Genjot Impor Komoditas dari AS

    Negosiasi Tarif Impor, Indonesia Akan Genjot Impor Komoditas dari AS

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah berencana menyeimbangkan neraca dagang Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Beberapa komoditas yang didorong untuk peningkatan impor, yakni liquefied natural gas (LNG), liquefied petroleum gas (LPG), hingga komoditas pangan seperti kedelai.

    Pemerintah juga akan mengkaji kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk komoditas yang diekspor oleh AS. Salah satu sektor yang akan mengalami perombakan kebijakan TKDN adalah Information and Communication Technology (ICT) seperti produk dari General Electric (GE), Apple, Oracle dan Microsoft.

    “Pemerintah juga melakukan deregulasi non-tariff measures (NTMs) melalui relaksasi TKDN sektor ICT dari AS (GE, Apple, Oracle, dan Microsoft), serta evaluasi lartas (Import License), hingga percepatan halal. Kemudian balancing terhadap Neraca Perdagangan dengan AS melalui pembelian produk agriculture dari AS seperti Soya Bean (kedelai), pembelian peralatan engineering, pembelian LPG, LNG, dan Migas oleh Pertamina,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 9 April 2025.

    Langkah selanjutnya, kata Airlangga, pemerintah menyiapkan insentif fiskal atau nonfiskal, untuk mendorong impor dari AS dan menjaga daya saing ekspor ke AS. 

    “Pemerintah kini tengah melakukan upaya negosiasi terkait adanya kebijakan tarif impor AS kepada Indonesia. Salah satu bagian kesepakatan dari negosiasi,” katanya. 

    Diungkapkan, risiko ketidakpastian ekonomi global pada 2025 cenderung tinggi dan berasal dari instabilitas geopolitik, proteksionisme negara maju yang memengaruhi rantai pasok dan perdagangan global, serta pengetatan kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi yang masih tinggi. 

    Kondisi tersebut juga kian diwarnai dengan kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat. Adanya kebijakan tarif impor tersebut meniimbulkan sejumlah dampak, mulai dari gejolak pasar keuangan ekonomi global yang ditandai fluktuasi bursa saham dunia dan pelemahan mata uang emerging markets, terganggunya perdagangan dunia yang ditandai dengan terganggunya rantai pasok global dan penurunan volume perdagangan dunia. 

    Hal tersebut menekan harga komoditas global seperti crued oil dan brent, serta perlambatan ekonomi kawasan dan dunia yang ditandai dengan penurunan konsumsi global dan penundaan investasi perusahaan. 

    Sebagai bentuk respons atas kebijakan tersebut, sejumlah negara telah memutuskan mengambil sejumlah strategi. Seperti China yang menetapkan tarif balasan (retaliasi) sebesar 34%, Vietnam yang meminta penundaan penerapan tarif dan melakukan negosiasi, Thailand yang akan melakukan negosiasi serta mempertimbangkan diversifikasi pasar. 

    Pemerintah Indonesia telah memutuskan berbagai langkah strategis di antaranya melalui jalur negosiasi dengan mempertimbangkan AS sebagai mitra strategis. Salah satu jalur negosiasi tersebut yakni melalui revitalisasi Perjanjian Kerjasama Perdagangan dan Investasi (TIFA). 

    Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menagatakan, rencananya Airlangga bakal berangkat minggu depan dengan membawa menu-menu negosiasi. Pemerintah mengantisipasi ancaman kepada industri dalam negeri dan berdiskusi langsung dengan asosiasi-asosiasi dan menerima banyak masukan dari para pelaku usaha tersebut.

    “Pertama adalah kita melihat juga bagaimana kemampuan dari pelaku usaha kita. Kalau kita lihat top 10 dari ekspor kita ke Amerika, nomor satu kan elektronik, nomor dua itu TPT, nomor tiga itu sepatu dan sebagainya,” sebut Febrio.

    Jadi pengusaha juga sudah memiliki cara untuk menavigasi ini. Dan ketika mereka melakukan navigasi itu mereka juga berkonsultasi dengan pemerintah.

    “Sehingga apa yang mereka lakukan itu di-share ke kita. Apa yang akan kita siapkan untuk negosiasi minggu depan dipimpin oleh Pak Menko. Itu juga menjadi satu paket yang bersama. Sehingga memang harapannya nanti negosiasinya berjalan dengan lengkap, baik dari pemerintah dan juga pelaku usaha,” katanya.

    Namun, pemerintah tidak menyiapkan mekanisme baru, melainkan yang sudah ada, di antaranya Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD). Jika ada kekhawatiran bahwa terjadi dumping, maka sudah ada mekanismenya di Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan juga di Kementerian Keuangan.

    “Yang tadi kita juga sampaikan ke teman-teman pengusaha terutama adalah kita akan melakukan percepatan proses. Jadi supaya begitu ada indikasi dengan situasi seperti sekarang, kita berharap proses yang kita lakukan untuk melindungi industri dalam negeri itu kebijakannya tidak lama untuk keluarnya,” ujar Febrio.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News