Perusahaan: Microsoft

  • Amazon Kaji Ulang Sewa Data Center Imbas Ketidakpastian Perekonomian Global

    Amazon Kaji Ulang Sewa Data Center Imbas Ketidakpastian Perekonomian Global

    Bisnis.com, JAKARTA — Amazon, perusahaan teknologi raksasa yang berfokus pada layanan digital, e-commerce dan komputasi awan, telah menunda beberapa pembicaraan sewa pusat data untuk divisi komputasi awannya, terutama di pasar luar negeri, yang mengindikasikan perlambatan jangka pendek dalam penyewaan fasilitas skala besar.

    Analis Wells Fargo mengatakan langkah yang diambil perusahaan cloud terbesar di AS ini sebagai tanda terbaru bahwa meningkatnya ketidakpastian ekonomi, yang memaksa perusahaan untuk memikirkan kembali bagaimana mereka membelanjakan miliaran dolar yang telah mereka alokasikan untuk infrastruktur AI, termasuk chip Nvidia.

    Analis Wells Fargo mengatakan besarnya penundaan Amazon tidak jelas, tetapi serupa dengan penarikan diri Microsoft baru-baru ini.

    Alih-alih membatalkan kesepakatan yang telah ditandatangani, Amazon “mencerna kembali kesepakatan sewa agresif baru-baru ini,” kata para analis.

    “Tampaknya perusahaan hyperscale (perusahaan cloud besar) menjadi lebih selektif dalam menyewa kluster daya besar, dan memperketat jendela pra-sewa untuk kapasitas yang akan dikirim sebelum akhir tahun 2026,” kata mereka dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters, Selasa (22/4/2025).

    Adapun penghentian dilakukan di tengah langkah kompetitor seperti Meta, Google milik Alphabet, dan Oracle tetap aktif dalam penyewaan.

    Amazon mengecilkan catatan tersebut. “Ini adalah manajemen kapasitas rutin, dan tidak ada perubahan mendasar baru-baru ini dalam rencana ekspansi kami,” kata Kevin Miller, wakil presiden Amazon Web Services Global Data Centers dalam sebuah posting di LinkedIn.

    Meski melakukan penundaan pusat data, Amazon tetap agresif dalam membangun kecerdasan buatan.  

    Belum lama, Amazon meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) generatif terbaru mereka, Nova Sonic. Model ini dirancang untuk memproses suara secara native dan menghasilkan ucapan yang terdengar alami. 

    Melansir dari Techcruch, Rabu (9/4/2025), Nova Sonic hadir sebagai jawaban Amazon terhadap model suara AI terbaru yang dinilai lebih alami dibandingkan model-model suara awal seperti Amazon Alexa. 

    Terobosan teknologi ini menjadikan asisten digital lama, termasuk Alexa dan Siri dari Apple terasa kaku jika dibandingkan dengan model baru ini.

    Model suara Nova Sonic dapat diakses melalui Bedrock, platform pengembang Amazon untuk aplikasi AI perusahaan, melalui API streaming dua arah yang baru. 

    Dalam siaran pers, Amazon menyebut, Nova Sonic sebagai model suara AI yang paling hemat biaya di pasaran, dengan biaya sekitar 80% lebih rendah dibandingkan GPT-4o OpenAI.

    Senior Vice President dan Kepala Ilmuwan AGI Amazon Rohit Prasad mengatakan bahwa komponen Nova Sonic telah terintegrasi dengan Alexa+, versi yang lebih canggih dari asisten suara digital Amazon. 

  • Israel Nomor Satu, Amerika Serikat dan China Kalah Jauh

    Israel Nomor Satu, Amerika Serikat dan China Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel tercatat sebagai negara dengan talenta digital AI tertinggi di dunia, melampaui Amerika Serikat dan China yang merupakan dua negara paling ambisius dalam mengembangkan kecerdasan buatan.

    Temuan ini berdasarkan laporan terbaru LinkedIn tahun 2024, yang mengukur distribusi kemampuan AI secara global. Data menunjukkan, Israel unggul dalam pengembangan talenta AI meski memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dibanding AS dan China.

    Permintaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan AI alias ‘AI talent’ sendiri terus meningkat.

    Menurut riset, sebanyak 66% pemimpin perusahaan mengatakan tak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara itu, 71% di antaranya lebih memilih merekrut orang yang belum berpengalaman tetapi menguasai AI, ketimbang orang berpengalaman yang tidak punya keterampilan tersebut.

    Temuan ini diungkap dalam laporan Microsoft dan LinkedIn tahun 2024 yang dilakukan melalui survei terhadap 31.000 orang di 31 negara.

    Untuk mengukur penyebaran talenta AI, LinkedIn merilis metrik ‘Konsentrasi Talenta AI’, menggunakan data dari profil pengguna. Penilaian mempertimbangkan keterampilan engineering AI seperti machine learning dan natural language processing, serta literasi AI seperti penggunaan ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Berdasarkan data tersebut, Israel menempati posisi teratas dengan konsentrasi talenta AI sebesar 1,98%, jauh di atas rata-rata global. Sementara itu, negara seperti China dan Amerika Serikat tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’ meskipun dikenal agresif mengembangkan AI.

    Hanya saja, perlu dicatat bahwa penyensoran yang masif di China terhadap platform buatan AS bisa jadi merupakan alasan banyak talenta China yang tidak memiliki akun LinkedIn, sehingga datanya tidak bisa dihimpun.

    10 negara dengan ahli AI paling banyak

    Berikut daftar 10 negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak menurut LinkedIn:

    Israel (1,98%)
    Singapura (1,64%)
    Luksemburg (1,44%)
    Estonia (1,17%)
    Swiss (1,16%)
    Finlandia (1,13%)
    Irlandia (1,11%)
    Jerman (1,09%)
    Belanda (1,07%)
    Korea Selatan (1,06%)

    Untuk daftar enam besar, tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Sementara Irlandia naik empat peringkat ke posisi ke-7 dan Korea Selatan turun tiga peringkat ke posisi ke-10.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia adalah negara kecil, namun mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn wilayah APAC.

    Menurut Chua, hal itu bisa terjadi berkat kombinasi investasi perusahaan dalam pelatihan karyawan dan kebijakan pemerintah yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.

    Sementara itu, India meski belum masuk ‘Top 10’, menunjukkan peningkatan talenta AI sebesar 252% sejak 2016. Tahun 2024 saja, India mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan terkait AI secara tahunan.

    Untuk pertumbuhan perekrutan terkait AI di 2024, Singapura mencatatkan kenaikan 25% dan Amerika Serikat 24,7%.

    “Kultur pembelajaran di Singapura sangat menonjol, sehingga membuat negara ini kompetitif di era AI,” tambah Chua.

    Data LinkedIn juga mencatat pekerja di Singapura menghabiskan 40% lebih banyak waktu untuk belajar keterampilan AI dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

    (dem/dem)

  • Microsoft Guyur Indonesia Rp 27 Triliun, Lapor ke Menkomdigi

    Microsoft Guyur Indonesia Rp 27 Triliun, Lapor ke Menkomdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft mengumumkan investasi senilai Rp 27 triliun untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.

    Langkah ini menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara.

    Komitmen ini ditegaskan dalam pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Wakil Menteri Nezar Patria, dan President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, di kantor Kemkomdigi, Jakarta.

    Investasi tersebut mencakup pembangunan infrastruktur pusat data baru, pelatihan talenta digital, hingga kolaborasi strategis dalam pengembangan teknologi berbasis AI.

    Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan, infrastruktur ini tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga akan mendukung perusahaan global yang beroperasi di Indonesia.

    Peluncuran cloud region akan menjadi bagian dari AI Tour, acara global Microsoft, yang akan digelar di Jakarta pada 27 Mei.

    “Ini bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang kesiapan Indonesia menjadi pemain besar dalam ekosistem AI global,” kata Dharma dalam keterangan pers, dikutip Senin (21/4/2025).

    Lebih dari sekadar pembangunan pusat data, Microsoft juga membuka peluang untuk kolaborasi riset dan pengembangan produk digital buatan Indonesia yang bisa menembus pasar global.

    Dengan dukungan ekosistem yang kuat dan visi yang jelas, Indonesia semakin kokoh di jalur menuju kemandirian digital dan peran strategis di kawasan.

    Sementara, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan pentingnya memperluas pemahaman masyarakat tentang kecerdasan buatan (AI), tidak hanya dari sisi popularitas, tetapi juga dari sisi manfaat konkret.

    “AI jauh lebih dari sekadar video animasi. Kita ingin tampilkan solusi nyata dan kisah sukses yang bisa jadi inspirasi,” kata Meutya.

    (dem/dem)

  • Pasar Saham Asia Beragam Jelang Rilis Laporan Keuangan Big Tech

    Pasar Saham Asia Beragam Jelang Rilis Laporan Keuangan Big Tech

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar saham Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada Senin (21/4/2025) seusai libur akhir pekan Paskah dan beberapa bursa masih tutup. Di tengah ketidakpastian global, investor menanti laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat (AS) atau big tech yang dijadwalkan dirilis pekan ini.

    Dilansir dari AP, di Jepang, indeks Nikkei 225 pada perdagangan pagi turun 1% ke level 34.368,42 karena belum ada tanda-tanda kemajuan signifikan dalam kesepakatan dagang. Industri otomotif Jepang, khususnya, menghadapi tarif sebesar 25% untuk ekspor mobil dan suku cadang ke AS.

    Sementara itu, indeks Shanghai Composite naik tipis 0,3% ke 3.244,44. Indeks Kospi di Korea Selatan stagnan di 2.484,23, dan indeks Taiex Taiwan melemah 1,2%.

    Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga belum stabil. Setelah dibuka menguat, IHSG pada pukul 10.06 WIB melemah 0,09% atau 6,82 ke level 6.432,2. 

    Pasar saham di kawasan Asia lainnya, seperti Hong Kong dan Australia masih libur.

    Pekan ini menjadi awal musim laporan keuangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi besar AS, atau yang dikenal sebagai “magnificent seven”, yaitu Apple, Microsoft, Nvidia, Amazon, Tesla, Alphabet (Google), dan Meta (Facebook). Sejak masa jabatan Trump dimulai, nilai pasar gabungan ketujuh perusahaan ini telah anjlok sebesar US$ 3,8 triliun atau sekitar 22% hingga 20 April lalu.

    Tarif tinggi yang diberlakukan Trump turut mengganggu rantai pasokan global, termasuk di China, tempat Tesla memproduksi kendaraan listriknya. Tesla dijadwalkan merilis laporan keuangan penuh pada Selasa (22/4/2025) setelah sebelumnya mengumumkan penjualan mobil kuartal pertama mereka turun 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada saat pasar saham Asia dibuka beragam, harga minyak mentah acuan AS pada Senin pagi turun US$ 1,20 menjadi US$ 62,81 per barel. Minyak Brent juga turun US$ 1,20 menjadi US$ 66,76 per barel.

  • Trump Ingin Rebut Dominasi Asia di Manufaktur Chip, China-Taiwan Terancam?

    Trump Ingin Rebut Dominasi Asia di Manufaktur Chip, China-Taiwan Terancam?

    Jakarta

    Selama bertahun-tahun, AS dinilai “salah langkah” di sektor manufaktur chip sehingga China dan pusat-pusat teknologi Asia lainnya melaju pesat. Hal ini diutarakan Gina Raimondo, bekas Menteri Perdagangan AS, dalam wawancara pada 2021.

    Empat tahun berselang, chip masih menjadi medan pertempuran dalam persaingan AS-China untuk supremasi teknologi.

    Sekarang, Presiden AS Donald Trump ingin mempercepat proses manufaktur yang sangat rumit dan sensitif. Bahkan negara-negara lain butuh waktu puluhan tahun untuk menyempurnakannya.

    Trump berpendapat bahwa kebijakan tarifnya akan membebaskan ekonomi AS dan membawa lapangan kerja kembali ke dalam negeri.

    Namun kenyataannya, sejumlah perusahaan terbesar menghadapi masalah kurangnya pekerja terampil dan kualitas produk yang kurang memuaskan di pabrik-pabrik AS

    Lantas, langkah berbeda apa yang akan diambil Trump?

    Dan, mengingat Taiwan serta wilayah lain di Asia memiliki keunggulan dalam menciptakan chip berpresisi tinggi, mungkinkah AS juga memproduksinya dalam skala besar?

    Rahasia di balik mikrochip

    Kepingan silikon kecil yang dikenal sebagai chip ini sebenarnya ditemukan di AS. Akan tetapi, produksi chip tercanggih dalam skala besar justru berpusat di Asia.

    Secara teknis, proses pembuatan chip begitu mahal dan sangat kompleks.

    Sebagai contoh, sebuah iPhone boleh saja berisi chip yang dirancang di AS, tetapi produksinya dilakukan di Taiwan, Jepang, atau Korea Selatan.

    Bahan baku seperti mineral tanah jarang (rare earth) yang digunakan untuk chip juga sebagian besar ditambang di China.

    Selanjutnya, chip tersebut dikirim ke Vietnam untuk pengemasan, kemudian ke China untuk perakitan dan pengujian, sebelum akhirnya dikapalkan ke AS.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Ekosistem ini sangat terintegrasi, dan telah berkembang selama puluhan tahun.

    Di satu sisi, Trump menyatakan dukungannya kepada industri chip. Di sisi lain, dia juga mengancamnya dengan tarif.

    Trump bahkan mengultimatum pemimpin industri, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), bahwa perusahaan harus membayar pajak 100% jika tidak membangun pabrik di AS.

    Dengan ekosistem yang rumit dan persaingan yang ketat, perusahaan perlu merencanakan biaya yang lebih tinggi dan investasi jangka panjangjauh melampaui masa pemerintahan Trump.

    Perubahan kebijakan yang terus-menerus tidak memberikan kepastian. Sejauh ini, sebagian perusahaan menunjukkan kesediaan untuk berinvestasi di AS.

    Subsidi besar yang diberikan China, Taiwan, Jepang, dan Korsel kepada perusahaan swasta pengembang chip adalah alasan utama keberhasilan mereka di sektor ini.

    Hal ini menjadi dasar pemikiran Undang-Undang Chips and Sains AS yang disahkan pada tahun 2022 di bawah Presiden Joe Biden.

    AS adalah penemu mikrochip, tetapi produksi saat ini didominasi oleh negara-negara Asia (Getty Images)

    Undang-undang ini bertujuan untuk memindahkan kembali produksi chip ke dalam negeri dan mendiversifikasi rantai pasokan.

    Hal ini dilakukan dengan mengalokasikan hibah, kredit pajak, dan subsidi untuk mendorong manufaktur domestik.

    Sejumlah perusahaan, seperti produsen chip terbesar dunia TSMC dan pembuat ponsel pintar terbesar Samsung, menjadi penerima manfaat utama dari undang-undang tersebut.

    TSMC menerima hibah dan pinjaman sebesar US$6,6 miliar (sekitar Rp110 triliun) untuk pabrik di Arizona. Adapun Samsung diperkirakan menerima US$6 miliar (sekitar Rp100 triliun) untuk fasilitas di Taylor, Texas.

    TSMC bahkan mengumumkan investasi tambahan sebesar US$100 miliar (sekitar Rp1,6 kuadriliun) di AS bersama Trump, di luar US$65 miliar (sekitar Rp1 triliun) yang telah dijanjikan untuk tiga pabrik.

    Baca juga:

    Diversifikasi produksi chip juga menguntungkan TSMC, mengingat China berulang kali mengancam untuk menguasai Taiwan.

    Namun, baik TSMC maupun Samsung menghadapi tantangan dalam investasi mereka.

    Ini termasuk biaya yang melonjak, kesulitan merekrut tenaga kerja terampil, penundaan konstruksi, dan penolakan dari serikat pekerja lokal.

    “Ini bukan sekadar pabrik tempat Anda membuat kotak,” kata Marc Einstein, direktur riset di perusahaan intelijen pasar Counterpoint.

    “Pabrik yang membuat chip adalah lingkungan steril berteknologi tinggi. Pembangunannya membutuhkan waktu bertahun-tahun.”

    Dan meskipun ada investasi dari AS, TSMC menyatakan bahwa sebagian besar produksinya akan tetap berada di Taiwan, terutama untuk chip komputer tercanggihnya.

    Apakah China berupaya mengungguli Taiwan?

    Saat ini, pabrik TSMC di Arizona menghasilkan chip berkualitas tinggi.

    Namun, Chris Miller, penulis buku Chip War: The Fight for the World’s Most Critical Technology, berpendapat bahwa “teknologi mereka tertinggal satu generasi dari yang terdepan di Taiwan”.

    “Pertanyaan tentang skala produksi bergantung pada besarnya investasi di AS dibandingkan dengan Taiwan,” ujarnya.

    “Saat ini, Taiwan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar.”

    Kenyataannya, Taiwan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk membangun kapasitas tersebut.

    Meskipun ada ancaman China yang menggelontorkan miliaran dolar untuk mencuri keunggulan Taiwan di sektor ini, industri Taiwan terus berkembang pesat.

    Trump mengancam TSMC dengan pengenaan pajak 100% jika mereka tidak membangun pabrik di Amerika Serikat (Getty Images)

    TSMC adalah pelopor “model foundry”, yaitu ketika pembuat chip mengambil desain dari AS dan memproduksi chip untuk perusahaan lain.

    Memanfaatkan momentum perusahaan rintisan Silicon Valley seperti Apple, Qualcomm, dan Intel, TSMC mampu bersaing dengan raksasa AS dan Jepang.

    Ini karena TSMC punya insinyur terbaik, tenaga kerja sangat terampil, dan pertukaran pengetahuan.

    “Bisakah AS membuat chip dan menciptakan lapangan kerja?” tanya Einstein.

    “Tentu saja, tapi apakah mereka akan mampu membuat chip dengan ukuran nanometer? Kemungkinan tidak.”

    Baca juga:

    Salah satu alasannya adalah kebijakan imigrasi Trump yang berpotensi membatasi kedatangan talenta terampil dari China dan India.

    “Bahkan Elon Musk pun punya masalah imigrasi terkait insinyur Tesla,” kata Einstein.

    Dia merujuk ke dukungan Musk terhadap program visa H-1B AS yang membawa pekerja terampil ke AS.

    “Itu adalah hambatan. Satu-satunya yang mereka bisa lakukan adalah mengubah pendirian mereka tentang imigrasi secara keseluruhan. Anda tidak bisa tiba-tiba memunculkan lulusan PhD.”

    Dampak berantai global

    Meski begitu, Trump malah semakin gencar memberlakukan tarif.

    Dia bahkan memerintahkan investigasi perdagangan atas alasan keamanan nasional terhadap sektor semikonduktor.

    “Ini ibarat batu sandungan besar,” ujar Einstein.

    “Jepang, misalnya, mendasarkan pemulihan ekonominya pada semikonduktor. Yang namanya tarif jelas tidak ada dalam rencana bisnis negara itu.”

    Menurut Miller, dampak jangka panjang bagi industri ini adalah fokus baru pada manufaktur dalam negeri di berbagai wilayah ekonomi kuat dunia: China, Eropa, dan AS.

    Sejumlah perusahaan mungkin mencari pasar baru.

    Getty ImagesTSMC telah berinvestasi dalam manufaktur chip di Amerika

    Raksasa teknologi China, Huawei, contohnya, memperluas bisnisnya ke Eropa dan pasar berkembang termasuk Thailand, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Malaysia, dan banyak negara di Afrika.

    Hal ini mereka lakukan dalam rangka menghadapi kontrol ekspor dan tarif, meskipun margin keuntungan di negara berkembang kecil.

    “Pada akhirnya, China ingin menangmereka harus berinovasi dan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan. Lihat saja apa yang mereka lakukan dengan Deepseek,” kata Einstein.

    “Jika mereka membuat chip yang lebih baik, semua orang akan beralih ke mereka. Efisiensi biaya adalah sesuatu yang bisa mereka lakukan sekarang. Langkah ke depannya adalah mengembangkan produksi [chip] dengan teknologi super canggih.”

    Baca juga:

    Sementara itu, pusat-pusat manufaktur chip baru mungkin akan bermunculan.

    India, misalnya, dinilai sangat menjanjikan oleh para ahli.

    Mereka berpendapat, India punya peluang lebih besar untuk terintegrasi ke dalam rantai pasokan chip dibandingkan AS.

    Letak lebih strategis, biaya tenaga kerja murah, dan kualitas pendidikan baik.

    India telah menunjukkan kesediaannya untuk menerima manufaktur chip. Namun, mereka menghadapi sejumlah tantangan, seperti pembebasan lahan untuk pabrik dan ketersediaan air.

    Produksi chip membutuhkan air dengan kualitas terbaik dan jumlah yang sangat besar.

    Kartu truf dalam negosiasi

    Getty ImagesJensen Huang, CEO Nvidia, meminta Trump untuk menghapus larangan penjualan chip ke China

    Perusahaan-perusahaan chip sebetulnya tidak sepenuhnya terpojok akibat tarif AS.

    Ketergantungan dan permintaan yang besar akan chip dari perusahaan-perusahaan besar AS seperti Microsoft, Apple, dan Cisco berpotensi menekan Trump untuk mencabut pungutan apa pun pada sektor chip.

    Sejumlah sumber internal meyakini lobi intensif dari CEO Apple Tim Cook berhasil mengamankan pengecualian tarif untuk ponsel pintar, laptop, dan produk elektronik.

    Trump juga dilaporkan mencabut larangan penjualan chip Nvidia ke China sebagai hasil dari lobi.

    Ketika ditanya secara spesifik tentang produk Apple pada hari Senin (14/04) di Oval Office, Trump mengatakan: “Saya orang yang sangat fleksibel.”

    Dia menambahkan, “Mungkin ada hal-hal baru yang akan terjadi. Saya sudah bicara dengan Tim Cook. Baru-baru ini saya membantunya.”

    Trump mengeklaim kebijakan tarifnya akan memulihkan ekonomi AS dan menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. (Getty Images)

    Menurut Einstein, pada akhirnya Trump hanya ingin membuat kesepakatan.

    Trump dan pemerintahannya paham: membangun pabrik chip yang lebih besar saja tidak menyelesaikan masalah.

    “Menurut saya, pemerintahan Trump melakukan langkah yang sama seperti kepada pemilik TikTok, Bytedance. Mereka ibarat berkata: Anda tidak bisa beroperasi di AS lagi kecuali memberikan sebagian saham ke Oracle atau perusahaan AS lain,” jelas Einstein.

    “TSMC tidak akan pergi ke mana pun, jadi AS ingin memaksa mereka membuat kesepakatan dengan Intel lalu mendapatkan bagian dari keuntungan.

    Namun, model ekosistem semikonduktor Asia memberikan pelajaran berharga: tidak ada satu negara pun yang bisa mengoperasikan industri chip sendirian.

    Dibutuhkan waktu untuk membuat semikonduktor canggih secara efisien dan dalam skala besar.

    Trump mencoba menciptakan industri chip melalui proteksionisme dan isolasi.

    Padahal, yang memungkinkan industri chip berkembang di seluruh Asia adalah kebalikan dari yang dia lakukan: kolaborasi dalam ekonomi global.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Daftar 72 Perusahaan yang Melakukan PHK Sepanjang 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor teknologi masih terjadi hingga kuartal pertama 2025 ini. Berikut daftar 72 perusahaan teknologi dan startup yang melakukan PHK pada 3 bulan pertama 2025. 

    Melansir TechCrunch, Minggu (20/4/2025), setidaknya lebih dari 22.000 pekerja industri teknologi menjadi korban PHK sepanjang 2025.

    Sementara, jumlah pemecatan terbanyak terjadi pada Februari lalu, yakni mencapai 16.084 PHK. Adapun PHK itu tak lepas dari adopsi artificial intelligence (AI) dan otomatisasi yang dilakukan sejumlah perusahaan.

    Berikut daftar PHK di sejumlah perusahaan teknologi sepanjang 2025:

    April

    1. GM

    General Motors Company atau GM melakukan PHK terhadap 200 orang karyawannya di Pabrik Zero di Detroit dan fasilitas Hamtramck di Michigan. perusahaan yang memproduksi mobil listrik itu melakukan PHK di tengah penurunan permintaan.

    2. Zopper

    Zopper telah memberhentikan sekitar 100 karyawan sejak awal 2025. Bahkan, perusahaan rintisan insurtech yang berbasisi di India itu melakukan PHK terhadap 50 karyawannya pada pekan ini.

    3.Turo

    Turo akan mengurangi tenaga kerjanya sebanyak 150 posisi menyusul keputusannya untuk tidak melanjutkan IPO. Perusahaan rintisan persewaan mobil yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 1.000 staf pada 2024.

    Perusahaan mengatakan PHK tersebut akan mendukung rencana pertumbuhan jangka panjangnya selama ketidakpastian ekonomi.

    4. GupShup

    GupShup memberhentikan sekitar 200 karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Ini merupakan gelombang kedua PHK yang dialami perusahaan rintisan tersebut dalam lima bulan terakhir.

    Perusahaan sebelumnya memangkas sekitar 300 karyawan pada Desember 2024. Perusahaan rintisan ini berkantor pusat di San Francisco dan beroperasi di India.

    GupShup merupakan perusahaan AI percakapan yang didukung oleh Tiger Global dan Fidelity.

    5. Forto

    Dilaporkan telah memberhentikan 200 pekerjaan, yang memengaruhi sekitar sepertiga karyawannya. Perusahaan rintisan logistik asal Jerman tersebut juga sebelumnya telah mengurangi sejumlah besar staf penjualan.

    6. Wicresoft

    Wicresoft akan menghentikan operasinya di China. Hal ini akan berimbas pada PHK terhadap 2.000 karyawan.

    Adapun langkah tersebut dilakukan setelah Microsoft memutuskan untuk mengakhiri alih daya dukungan purna jual kepada Wicresoft di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

    Wicresoft, perusahaan patungan pertama Microsoft di China itu didirikan pada 2022 dan beroperasi di AS, Eropa, dan Jepang. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 10.000 karyawan.

    7. Five9

    Five9 berencana untuk memangkas 123 pekerjaan, yang akan memengaruhi sekitar 4% dari tenaga kerjanya. Perusahaan perangkat lunak tersebut memprioritaskan area strategis utama seperti kecerdasan buatan untuk pertumbuhan yang menguntungkan.

    8. Google

    Google telah memberhentikan ratusan karyawan di divisi platform dan perangkatnya. Ini mencakup Android, ponsel Pixel, peramban Chrome, dan lainnya.

    Orang berjalan di depan tulisan Google

    9. Microsoft

    Microsoft sedang mempertimbangkan PHK tambahan yang dapat terjadi pada Mei. Perusahaan tersebut dikatakan sedang membahas pengurangan jumlah manajer menengah dan non-coder dalam upaya untuk meningkatkan rasio programmer terhadap manajer produk.

    10. Automattic

    Pengembang WordPress.com tersebut memberhentikan 16% tenaga kerjanya di seluruh departemen. Sebelum PHK, situs web perusahaan menunjukkan bahwa Automattic memiliki 1.744 karyawan. Jadi, lebih dari 270 staf telah diberhentikan.

    11. Canva

    Canva telah memberhentikan 10 hingga 12 penulis teknis sekitar sembilan bulan setelah memberi tahu karyawannya untuk menggunakan alat AI generative. Perusahaan, yang memiliki sekitar 5.500 staf pada 2024, dinilai sebesar US$26 miliar setelah penjualan saham sekunder pada 2024.

    Maret

    12. Northvolt

    Northvolt telah memberhentikan 2.800 karyawan. Hal ini berdampak pada 62% dari total stafnya. PHK tersebut terjadi beberapa Minggu setelah produsen baterai Swedia yang tengah berjuang itu mengajukan kebangkrutan.

    13. Block

    Block memberhentikan 931 karyawan. Jumlah ini mencapai sekitar 8% dari toal tenaga kerjanya. PHK dilakukan sebagai bagian dari reorganisasi perusahaan.

    Jack Dorsey, salah satu pendiri dan CEO perusahaan fintech tersebut, menulis dalam email bahwa PHK itu bukan karena alasan keuangan atau untuk mengganti pekerja dengan AI.

    14. Brightcove

    Brightcove telah memberhentikan 198 karyawan, yang merupakan sekitar dua pertiga dari tenaga kerjanya di AS. PHK tersebut terjadi sebulan setelah perusahaan diakuisisi oleh Bending Spoons, pengembang aplikasi Italia, seharga US$233 juta.

    Brightcove memiliki 600 karyawan di seluruh dunia, dengan 300 di AS per Desember 2023.

    15. Acxiom

    Acxiom dilaporkan telah memberhentikan 130 karyawan, atau 3,5% dari total tenaga kerjanya yang berjumlah 3.700 orang. Acxiom dimiliki oleh IPG.

    PHK terjadi hanya sehari setelah pemegang saham IPG dan Omnicom Group menyetujui potensi penggabungan perusahaan tersebut.

    15. Sequoia Capital

    Sequoia Capital berencana untuk menutup kantornya di Washington, D.C. Perusahaan pun memberhentikan tim kebijakannya di sana pada akhir Maret.

    Sequoia membuka kantornya di Washington lima tahun lalu untuk memperdalam hubungannya dengan para pembuat kebijakan. Tiga karyawan penuh waktu diperkirakan akan terpengaruh.

    16. Siemens

    Siemens mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 5.600 pekerjaan secara global dalam bisnis otomasi dan pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing.

    17. HelloFresh

    HelloFresh dikabarkan akan memberhentikan 273 karyawan. Perusahaan juga akan menutup pusat distribusinya di Grand Prairie, Texas dan melakukan konsolidasi ke lokasi lain di Irving untuk mengelola volume di wilayah tersebut.

    18. Otorio

    Otorio telah memangkas 45 karyawan. Jumlah ini lebih dari separuh tenaga kerja yang dimiliki. PHK dilakukan setelah perusahaan diakuisisi oleh perusahaan keamanan siber Armis senilai US$120 juta pada Maret 2025 lalu.

    19. ActiveFence

    ActiveFence disebut akan memangkas 22 karyawan. Jumlah ini mencapai 7% dari total tenaga kerjanya.

    Sebagian besar karyawan yang terdampak berdomisili di Israel karena perusahaan tersebut tengah menjalani proses perampingan.

    Perusahaan keamanan siber yang berkantor pusat di New York dan Tel Aviv ini telah mengumpulkan US$100 juta dengan valuasi sekitar US$500 juta pada 2021.

    20. D-ID

    D-ID akan memangkas 22 pekerjaan, yang memengaruhi hampir seperempat dari total tenaga kerjanya. Hal ini menyusul pengumuman kemitraan strategis perusahaan rintisan AI tersebut dengan Microsoft.

    Nasa ….

  • 5 Rekomendasi Aplikasi Investasi untuk Beli Saham Google, Apple, Microsoft Dkk – Page 3

    5 Rekomendasi Aplikasi Investasi untuk Beli Saham Google, Apple, Microsoft Dkk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah gejolak ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar rupiah yang terus berlanjut, investor ritel di Indonesia kini mengalihkan perhatian pada strategi investasi baru untuk melindungi aset mereka.

    Salah satu langkah yang kian diminati adalah berinvestasi di pasar saham luar negeri, terutama saham-saham yang diperdagangkan di Amerika Serikat (AS).

    Diversifikasi portofolio ke pasar saham AS dipandang sebagai peluang strategis untuk mengakses kekuatan ekonomi terbesar dunia, yang menawarkan potensi pertumbuhan investasi dalam jangka panjang.

    Indeks utama pasar saham AS, S&P 500, saat ini berada pada level yang relatif menarik. Bahkan, indeks tersebut sempat menyentuh angka 4.495,12, setara dengan posisi pada Desember 2021.

    Sebagai informasi, S&P 500 merupakan barometer utama kinerja pasar saham AS secara keseluruhan, serupa dengan peran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan indeks ini adalah kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, yang memicu kekhawatiran terhadap stabilitas perdagangan global.

    Kendati demikian, sejumlah perusahaan raksasa di AS masih menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Data historis mencatat bahwa S&P 500 mampu memberikan imbal hasil rata-rata sekitar 10% per tahun.

    Jika potensi penguatan nilai tukar Dolar AS (USD) terhadap rupiah sebesar 2–3% turut diperhitungkan, total potensi keuntungan investasi di saham AS dapat mencapai hingga 13% per tahun. Kondisi ini menjadikan pasar saham AS tetap menjadi opsi investasi global yang relevan, termasuk bagi para investor di Indonesia.

    Lebih lanjut, di dalam konstituen S&P 500, beberapa saham sektor teknologi terkemuka seperti Google (dengan kode saham GOOG) bahkan mencatatkan imbal hasil tahunan yang melampaui angka 13%.

    Penting untuk diingat bahwa pemilihan aplikasi investasi sangat subjektif dan bergantung pada preferensi masing-masing investor. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan cermat fitur-fitur yang ditawarkan sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi tertentu.

    Sebelum memulai investasi, pastikan kamu telah memahami risiko yang terkait. Selalu lakukan riset dan pertimbangkan risiko investasi sebelum memulai. Ingat, investasi saham memiliki potensi keuntungan dan kerugian, jadi bijaklah dalam mengambil keputusan investasi. 

    Bagi para investor yang berminat untuk memulai investasi di pasar saham AS (Google, Apple, Microsoft dkk), berikut adalah lima aplikasi terkemuka yang tersedia di Indonesia.

    Perlu diketahui, aplikasi saham di bawah ini juga sudah diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan/atau BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), tergantung produk investasi yang ditawarkan.

  • Top 3 Tekno: Investasi Microsoft Rp 27 Triliun di Indonesia Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Investasi Microsoft Rp 27 Triliun di Indonesia Jadi Sorotan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft memulai investasi besar-besaran senilai Rp 27 triliun untuk memperkuat infrastruktur cloud dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

    Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (19/4/2025) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai harga iPhone 15 yang turun drastis di April 2025.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Investasi Microsoft Rp 27 Triliun Dimulai, Indonesia Siap Jadi Pusat Digital Asia Tenggara?

    Microsoft memastikan telah memulai investasi besar-besaran senilai Rp 27 triliun untuk memperkuat infrastruktur cloud dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

    Komitmen ini disampaikan langsung oleh President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, dalam pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid, dan Wakil Menteri Nezar Patria.

    Investasi Microsoft ini menandai langkah signifikan Indonesia menuju kemandirian digital dan menempatkannya sebagai calon kekuatan digital utama di Asia Tenggara.

    Nantinya, investasi Microsoft tersebut akan digunakan untuk membangun pusat data baru dan mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.

    “Transformasi digital adalah arahan langsung Presiden, dan kami mendukungnya dengan kebijakan yang membuat Indonesia lebih kompetitif,” tutur Menteri Komdigi Meutya Hafid seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/4/2025).

    Dalam kesempatan itu, ia juga menyorot pentingnya edukasi publik tentang manfaat nyata AI, bukan hanya sebatas popularitasnya.

    Sementara Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria menambahkan, kesiapan regulasi menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekosistem digital nasional.

    “Kami membangun sistem pengelolaan data yang kuat melalui Government Cloud, yang meski tidak sepenuhnya dimiliki pemerintah, dikembangkan dalam kerangka kategorisasi dan tata kelola data nasional,” tuturnya.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Viral Teks Lorem Ipsum di Tugu Titik Nol IKN, Netizen: Kok Bisa?

    Viral Teks Lorem Ipsum di Tugu Titik Nol IKN, Netizen: Kok Bisa?

    Jakarta, Beritasatu.com – Teks bertuliskan Lorem Ipsum yang tertera di Tugu Titik Nol di IKN tengah viral jadi perbincangan netizen di linimasa X. Hal ini berawal dari foto Tugu Titik Nol di IKN yang diunggah oleh netizen pemilik akun @jeJAK*** baru-baru ini.

    Dalam cuitan yang sampai hari ini, Sabtu (19/4/2025) telah dilihat kurang lebih 5,7 juta dan diunggah ulang hingga 15.000 kali tersebut memperlihatkan foto Tugu Titik Nol (Center Point) warna coklat bata yang berlokasi di IKN. Sekilas tampak tak ada yang aneh, namun jika dibaca lebih seksama, di bagian badan atas tugu ada satu Alinea teks yang berbunyi tampak seperti kalimat bahasa Latin penuh makna, Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Adipiscing Elit.

    “Teman ada yang iseng ke Nusantara, kirim foto ini. Komen gue: Kok bisa selengah ini ya??,” bunyi cuitan @jeJAK***, dikutip pada Sabtu (19/4/2025).

    Viral Teks Lorem Ipsum di Tugu Titik Nol IKN – (X/@jeJAK***)

    Dilansir dari laman resmi Microsoft, kalimat Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Adipiscing Elit ini umumnya muncul di bagian bantuan online pada program Microsoft Word. Frasa yang terlihat seperti idiom bahasa Latin ini sebenarnya tidak punya arti atau makna apa pun, alias hanya contoh random teks palsu semata.

    Namun memang, frasa Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Adipiscing Elit ini sudah dipakai sejak sangat lama,  selama beberapa abad oleh para tipografer untuk menunjukkan fitur paling khas dari jenis huruf yang dibuat.

  • Top 3 Tekno: Investasi Microsoft Rp 27 Triliun di Indonesia Jadi Sorotan – Page 3

    Investasi Microsoft Rp 27 Triliun Siap Dimulai, Indonesia Siap Jadi Pusat Digital Asia Tenggara? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft memastikan telah memulai investasi besar-besaran senilai Rp 27 triliun untuk memperkuat infrastruktur cloud dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

    Komitmen ini disampaikan langsung oleh President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, dalam pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid, dan Wakil Menteri Nezar Patria.

    Investasi Microsoft ini menandai langkah signifikan Indonesia menuju kemandirian digital dan menempatkannya sebagai calon kekuatan digital utama di Asia Tenggara.

    Nantinya, investasi Microsoft tersebut akan digunakan untuk membangun pusat data baru dan mengembangkan ekosistem AI di Indonesia.

    “Transformasi digital adalah arahan langsung Presiden, dan kami mendukungnya dengan kebijakan yang membuat Indonesia lebih kompetitif,” tutur Menteri Komdigi Meutya Hafid seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/4/2025). 

    Dalam kesempatan itu, ia juga menyorot pentingnya edukasi publik tentang manfaat nyata AI, bukan hanya sebatas popularitasnya.

    Sementara Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria menambahkan, kesiapan regulasi menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekosistem digital nasional.

    “Kami membangun sistem pengelolaan data yang kuat melalui Government Cloud, yang meski tidak sepenuhnya dimiliki pemerintah, dikembangkan dalam kerangka kategorisasi dan tata kelola data nasional,” tuturnya. 

     

    Adapun menurut President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, investasi ini merupakan bentuk komitmen perusahaan, dan akan digunakan untuk peluncuran cloud region Indonesia.

    Ia menjelaskan, infrastruktur ini ini tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga akan mendukung perusahaan global yang beroperasi di Indonesia.

    “Peluncuran cloud region akan menjadi bagian dari AI Tour, acara global Microsoft, yang akan digelar di Jakarta pada 27 Mei. Ini bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang kesiapan Indonesia menjadi pemain besar dalam ekosistem AI global,” kata Dharma.

    Selain pembangunan infrastruktur, Microsoft juga berencana untuk meningkatkan kolaborasi riset dan pengembangan produk digital buatan Indonesia.