Perusahaan: Microsoft

  • Ramalan Bill Gates Soal Email Spam Salah Total

    Ramalan Bill Gates Soal Email Spam Salah Total

    Jakarta

    Pada ajang World Economic Forum 2004 di Davos, Bill Gates yang saat itu menjabat sebagai Chief Software Architect Microsoft membuat prediksi besar: dalam dua tahun, masalah spam email akan sepenuhnya teratasi.

    Gates bahkan memaparkan beberapa konsep teknis yang menurutnya bisa menjadi solusi, termasuk sistem komputasi mirip proof-of-work serta model pembayaran kecil untuk setiap pengiriman email, layaknya perangko digital.

    “Dua tahun dari sekarang, masalah spam akan teratasi. Dalam jangka panjang, metode monetisasi akan lebih dominan,” ujar Gates dengan yakin saat itu.

    Namun kenyataan jauh dari harapan.

    Alih-alih hilang, volume spam justru mencetak rekor baru hanya beberapa tahun setelah prediksi Gates. Pada 2007, diperkirakan 10,8 triliun email spam terkirim secara global, melampaui 10,5 triliun email sah.

    Puncaknya terjadi pada 2008 ketika spam menyumbang sekitar 92% dari seluruh trafik email dunia, menurut Cisco dalam laporan keamanan tahunannya pada 2009, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (18/11/2025).

    Setelah itu, perbaikan sistem penyaringan, kemajuan machine learning, dan peningkatan keamanan email membuat tingkat spam mulai menurun secara perlahan. Namun spam tetap menjadi masalah besar hingga kini.

    Berbagai lembaga analisis mencatat angka yang berbeda tipis, tetapi sejalan: pada 2024 dan 2025, spam masih menyumbang sekitar pertengahan 40% dari trafik email global. Statista mencatat angka sekitar 46%, sementara laporan Kaspersky menempatkannya sedikit lebih tinggi pada 47%.

    Platform seperti Gmail mengklaim mampu memblokir lebih dari 99% spam, phishing, dan malware sebelum mencapai kotak masuk pengguna. Namun pengalaman di lapangan menunjukkan masih ada pesan yang lolos, bahkan harian, terutama karena taktik spam semakin canggih. Para pelaku kini menyamar sebagai layanan resmi, memalsukan identitas, hingga memanfaatkan celah keamanan untuk menghindari filter otomatis.

    Meski jumlah spam tidak lagi sedominan era 2008, ancamannya tetap berkembang. Kini spam sering bertransformasi menjadi serangan phishing, penipuan finansial, hingga distribusi ransomware. Penurunan volume tidak berarti menurunnya bahaya.

    Dua dekade setelah pernyataan Gates di Davos, jelas bahwa prediksi tersebut terlalu optimistis. Sistem monetisasi email tidak pernah diadopsi secara luas, sementara perang melawan spam terus berlanjut. Teknologi AI, analisis perilaku, dan kerja sama global kini menjadi garis depan untuk menekan ancaman yang terus berevolusi ini.

    (asj/asj)

  • Microsoft Blokir Metode Aktivasi Windows 11 dan Office Bajakan

    Microsoft Blokir Metode Aktivasi Windows 11 dan Office Bajakan

    Jakarta

    Kabar buruk untuk pengguna Windows dan Office bajakan. Microsoft baru saja menutup salah satu metode populer untuk aktivasi Windows dan Office bajakan tanpa lisensi resmi.

    Metode yang dimaksud adalah KMS38 yang dikembangkan oleh kelompok bernama ‘Massgrave’. Huruf ‘MAS’ dalam nama tersebut merupakan singkatan dari Microsoft Activation Scripts.

    Massgrave mengatakan metode KMS38 sudah tidak bisa digunakan lagi setelah Microsoft merilis update November 2025 Patch Tuesday. Meski begitu, skrip aktivasi Windows lainnya dari Massgrave masih bisa digunakan.

    Sebelum diblokir, KMS38 dikenal sebagai salah satu cara paling mudah dan paling aman untuk aktivasi Windows dan Office tanpa lisensi resmi, dan memungkinkan pengguna menginstal semua update resmi layaknya layanan versi resmi.

    Namun, setelah update terbaru dari Microsoft, PC yang diaktifkan menggunakan KMS38 kehilangan aktivasinya. Pemilik perangkat juga melihat pesan yang mendesak mereka untuk membeli lisensi resmi dari Microsoft atau distributor lainnya.

    KMS38 sudah beredar selama bertahun-tahun di forum software dan website software bajakan. Menariknya, download KMS38 dihosting di dua platform milik Microsoft yaitu GitHub dan Azure DevOps.

    Para pengembang Massgrave juga mengelola repositori Git yang dihosting sendiri, dan website yang menawarkan langkah-langkah aktivasi Windows, seperti dikutip dari TechSpot, Senin (17/11/2025).

    Sebagian orang berpendapat bahwa memblokir metode aktivasi KMS38 adalah langkah yang tepat untuk melindungi pengguna dari malware. Tapi ada juga yang berargumen bahwa KMS38 merupakan layanan open-source yang dapat diperiksa siapapin untuk mencari kode berbahaya.

    Pemblokiran metode aktivasi tidak resmi ini terjadi hanya beberapa pekan setelah Microsoft memperketat proses instalasi Windows 11, yang mewajibkan pengguna memiliki akun Microsoft. Update ini menyulitkan pengguna yang ingin install Windows 11 secara offline menggunakan akun lokal.

    (vmp/vmp)

  • Telkomsel Geber Keterampilan Generasi Muda Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev

    Telkomsel Geber Keterampilan Generasi Muda Lewat IndonesiaNEXT dan NextDev

    Jakarta

    Kebutuhan talenta digital Indonesia masih sangat besar. Pemerintah menargetkan pemenuhan 9 juta talenta digital hingga 2030, sementara perguruan tinggi diperkirakan baru mampu memasok sekitar 6 juta talenta.

    Di sisi lain, laporan World Economic Forum 2025 memprediksi 92 juta pekerjaan berpotensi tergantikan otomatisasi pada 2030, namun juga memunculkan 69 juta pekerjaan baru.

    Kondisi tersebut menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan digital dan kepemimpinan generasi muda di era Artificial Intelligence (AI). Tantangan ini turut mendorong Telkomsel memperkuat perannya melalui dua program unggulan: IndonesiaNEXT dan NextDev.

    Telkomsel menegaskan bahwa IndonesiaNEXT dan NextDev menjadi bagian dari komitmen mereka terhadap prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta keberlanjutan. Kedua program CSR ini dirancang untuk memperluas kemampuan digital sekaligus memperkenalkan pemanfaatan AI secara bertanggung jawab.

    VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, mengatakan bahwa keberhasilan program tidak hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari kualitas output dan dampak nyata bagi masyarakat.

    “Kami ingin memastikan generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan pengembang inovasi berbasis digital. Melalui IndonesiaNEXT, kami mendorong peningkatan kompetensi digital secara berkelanjutan agar para peserta siap menghadapi tantangan era AI,” ujar Fahmi, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    IndonesiaNEXT: Cetak Talenta Digital Kompeten dan Bersertifikasi Global

    Diluncurkan sejak 2016, IndonesiaNEXT menjadi salah satu program pengembangan kompetensi digital terbesar untuk mahasiswa. Kurikulumnya terus diperbarui sesuai kebutuhan industri, mencakup materi AI fundamentals, data analytics, cloud computing, serta keterampilan non-teknis seperti leadership dan digital branding.

    IndonesiaNEXT juga memberikan sertifikasi internasional dari lembaga global seperti Microsoft, Cisco, dan Google. Hingga penyelenggaraan ke-9, program ini telah menghasilkan lebih dari 8.000 sertifikasi, menjangkau talenta dari 38 provinsi dan lebih dari 96.000 peserta secara kumulatif. Kurikulum terbaru sudah memasukkan modul AI dan generative AI, termasuk sertifikasi AI prompting, UI/UX, dan digital marketing.

    NextDev: Inkubasi Startup Digital Berbasis AI dan Dampak Sosial

    Program kedua, NextDev, merupakan inkubasi startup yang menyasar wirausaha muda pembangun solusi digital untuk tantangan sosial dan lingkungan. Sejak 2015, NextDev telah menjadi salah satu pilar ekosistem startup berdampak sosial di Indonesia.

    “NextDev menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan inovatif, sembari menciptakan solusi yang relevan dengan tantangan masyarakat Indonesia. Kami percaya, AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi tersebut memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelas Fahmi.

    Hingga tahun ke-11, NextDev telah melibatkan lebih dari 6.500 startup. Pada penyelenggaraan terbaru, program ini memperkenalkan AI-Powered Innovation Curriculum sejak tahap seleksi awal, menilai startup berdasarkan kemampuan mereka mengintegrasikan AI dalam solusi sosial dan ekonomi.

    “Kami percaya, masa depan Indonesia bergantung pada kualitas SDM digitalnya. Melalui IndonesiaNEXT dan NextDev, Telkomsel berkomitmen mendukung generasi muda agar mampu berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” tutup Fahmi.

    (asj/asj)

  • Ledakan Investasi Data Center AI Dorong Ketergantungan pada Energi Terbarukan

    Ledakan Investasi Data Center AI Dorong Ketergantungan pada Energi Terbarukan

    Bisnis.com, JAKARTA— Investasi global untuk pembangunan pusat data atau data center diperkirakan mencapai US$580 miliar atau sekitar Rp9,69 kuadriliun tahun ini, menurut laporan terbaru International Energy Agency (IEA). Investasi besar terjadi karena teknologi AI yang juga berdampak pada kebutuhan energi fosil dan terbarukan yang besar.

    Melansir laman TechCrunch pada Senin (17/11/2025) angka tersebut bahkan melampaui belanja untuk eksplorasi minyak baru yang nilainya US$40 miliar atau sekitar Rp668 triliun. 

    Di sisi lain, raksasa teknologi kini memasuki fase pembangunan pusat data dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

    OpenAI telah berkomitmen menggelontorkan US$1,4 triliun, setara sekitar Rp23,38 kuadriliun, untuk membangun infrastruktur pusat data baru. 

    Meta menyiapkan US$600 miliar atau sekitar Rp10,02 kuadriliun, sementara Anthropic merencanakan investasi US$50 miliar atau sekitar Rp835 triliun.

    Namun pertumbuhan yang masif ini tidak dapat dilepaskan dari tantangan ketersediaan energi. 

    Melansir laman FindArticle pada Senin  (17/11/2025) permintaan listrik untuk pusat data AI melonjak sangat cepat, sedangkan kapasitas energi terbarukan di banyak negara masih berjuang mengejar. 

    Secara resmi, perusahaan seperti Google, Microsoft, dan Meta mengklaim telah menyeimbangkan hampir seluruh konsumsi listrik tahunan mereka dengan pembelian energi terbarukan melalui kontrak jangka panjang atau sertifikat energi hijau. 

    Namun kecocokan tahunan tersebut tidak serta-merta berarti pusat data mereka beroperasi sepanjang waktu dengan listrik bebas emisi. Data perusahaan menunjukkan pasokan energi bersih secara real-time baru berkisar antara 30 hingga 70%, tergantung wilayah dan musim.

    Di luar operator hyperscale, situasinya lebih beragam. Banyak pusat data colocation dan perusahaan belum memiliki strategi energi terbarukan jangka panjang, terutama di wilayah baru yang berkembang sebagai pusat pertumbuhan AI. 

    Dengan bauran energi global yang rata-rata hanya sepertiga berasal dari sumber rendah karbon, porsi energi terbarukan yang benar-benar digunakan pusat data AI kemungkinan jauh lebih kecil daripada klaim resmi yang disampaikan perusahaan teknologi. Sementara itu, permintaan korporasi terhadap energi bersih terus mencetak rekor baru. 

    Kontrak pembelian listrik kini semakin beralih ke model 24/7 bebas karbon, yang menggabungkan tenaga angin, surya, penyimpanan energi, panas bumi, hingga layanan jaringan. 

    Meski begitu, hambatan infrastruktur energi masih menjadi masalah utama. Antrean interkoneksi yang panjang dan keterbatasan jaringan transmisi membuat penyambungan proyek energi baru dapat memakan waktu bertahun-tahun. 

    Akibatnya, operator pusat data sering kali terpaksa memilih lokasi dengan pasokan listrik besar yang masih berbasis fosil, kecuali jika mereka berinvestasi pada sumber energi bersih di lokasi sejak awal.

    Proyeksi dari IEA menunjukkan pusat data hyperscale di pasar yang sudah matang kemungkinan akan mampu mempertahankan kecocokan tahunan mendekati 100% pada 2030. 

    Di wilayah dengan potensi angin, surya, atau hidro yang besar, tingkat pasokan energi bersih secara real-time dapat meningkat mendekati 50 hingga 80%. 

    Namun secara global, termasuk operator colocation dan pemain AI baru, tingkat kecocokan tahunan diperkirakan berada di kisaran 50 hingga 70%. Tanpa percepatan pembangunan transmisi dan penyimpanan energi, capaian real-time bisa jauh lebih rendah.

    Upaya mencari sumber energi bersih pun terus berkembang. Tenaga surya yang dipasang di area kampus pusat data hanya dapat memenuhi sebagian kecil kebutuhan, sehingga operator mengandalkan proyek angin dan surya skala besar yang dikombinasikan dengan penyimpanan energi jangka panjang. 

    Microsoft mulai menguji sel bahan bakar hidrogen sebagai pengganti generator diesel, sementara sejumlah utilitas menawarkan tarif listrik hijau yang menggabungkan proyek energi terbarukan dengan layanan penyimpanan. 

    Di beberapa wilayah, perpanjangan masa operasi pembangkit nuklir, peningkatan kapasitas, atau ekspansi tenaga panas bumi dapat menyediakan pasokan bersih yang stabil, meski reaktor modular kecil dinilai belum akan berkembang signifikan sebelum 2030.

    Perangkat lunak juga memainkan peran penting dalam mengoptimalkan konsumsi energi bersih. Pendekatan carbon-aware scheduling memungkinkan pelatihan model AI dipindahkan ke waktu-waktu ketika energi terbarukan sedang melimpah. Namun beban komputasi untuk inference yang berjalan 24 jam sehari tetap membutuhkan pasokan listrik bersih yang stabil.

    Secara keseluruhan, meski operator terbaik mampu menyeimbangkan hampir seluruh konsumsi tahunan mereka dengan pembelian energi terbarukan, porsi energi bebas karbon yang mengalir secara real-time masih berkisar 30 hingga 70%. Pada 2030, pusat data AI di lokasi yang paling ideal diperkirakan dapat mencapai pasokan energi bersih real-time mendekati 60 hingga 90%. 

    Namun rata-rata global kemungkinan hanya mencapai 50 hingga 70% secara tahunan dan jauh lebih rendah secara real-time jika dekarbonisasi jaringan listrik tidak berlangsung lebih cepat.  Selisih antara klaim tahunan dan realitas per jam hanya akan menyusut jika pengadaan, penyimpanan, transmisi, dan energi bersih perusahaan semuanya berkembang bersamaan.

  • Cara Kirim dan Terima Pesan dari HP Android ke PC Windows via Aplikasi Phone Link

    Cara Kirim dan Terima Pesan dari HP Android ke PC Windows via Aplikasi Phone Link

    Liputan6.com, Jakarta – Kini pengguna Windows 11 dapat dengan mudah mengakses berbagai fungsi di HP Android langsung dari PC melalui aplikasi Phone Link.

    Penghubung ponsel Android ke PC memungkinkan kedua perangkat saling terintegrasi. Fitur ini akan berguna bagi pengguna saat sedang bekerja di depan komputer, tetapi ponsel berada jauh dari jangkauan.

    Dikutip dari ZDnet, Senin (17/11/2025), dengan ponsel dan PC yang dipasang melalui aplikasi Phone Link Microsoft, pengguna dapat menggunakan Windows untuk membuat dan menjawab panggilan telepon, membaca dan menanggapi teks pesan, melihat foto di ponsel, serta menerima pemberitahuan.

    Cara menggunakan Tautan Telepon Microsoft

    Fitur menghubungkan antara ponsel Android dengan Microsost Phone Link berfungsi di Windows 10 dan 11. Namun langkah berikut ini dikhususkan untuk Windows 11.

    Periksa aplikasi Phone Link sudah terpasang

    Pengguna Windows 11 versi terbaru seharusnya sudah memiliki aplikasi Phone Link di PC. Untuk memastikannya, buka menu Start dan periksa bagian Apps untuk melihat apakah aplikasi sudah ada. Jika belum, unduh dan instal aplikasi Phone Link dari Microsoft Store.

    Selanjutnya, klik pintasan untuk Tautan Telepon, dan pilih tombol untuk Android.

    Menghubungkan perangkat dengan kode QR

    Kode QR kemudian akan muncul di Phone Link. Pindai kode tersebut dengan kamera ponsel dan ketuk tautan yang muncul. Pengguna akan diarahkan ke halaman Google Play untuk memasang aplikasi Link ke Windows di ponsel, lalu unduh.

    Setelah terpasang, buka aplikasinya dan masukkan kode yang ditampilkan di layar PC. Jika proses berhasil, akan muncul notifikasi bahwa kedua perangkat telah terhubung.

  • Google Gelontorkan Rp668 Triliun Bangun 3 Data Center Baru

    Google Gelontorkan Rp668 Triliun Bangun 3 Data Center Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Alphabet Inc., induk perusahaan Google mengumumkan investasi baru senilai US$40 miliar atau setara Rp668 triliun untuk pembangunan tiga pusat data atau data center di Texas. 

    Dikutip dari Reuters, Sabtu (15/11/2025) proyek ini merupakan bagian dari ekspansi kapasitas guna mendukung berbagai inisiatif kecerdasan buatan. Investasi yang akan berlangsung hingga tahun 2027. 

    Penanaman modal baru Google ini menegaskan makin ketatnya persaingan di antara perusahaan penyedia layanan AI dan komputasi awan yang berlomba membangun infrastruktur untuk menopang model AI yang canggih. 

    Perusahaan seperti OpenAI, Microsoft, Meta Platforms, dan Amazon juga dikabarkan menggelontorkan miliaran dolar untuk proyek pusat data yang berfokus pada pengembangan AI.

    Dalam hal ini, Google menjelaskan bahwa salah satu pusat data baru akan dibangun di Armstrong County di wilayah Texas Panhandle, sementara dua lainnya berlokasi di Haskell County, daerah Texas Barat dekat Abilene.

    “Investasi ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja, menyediakan pelatihan keterampilan bagi mahasiswa dan peserta magang kelistrikan, serta mempercepat inisiatif keterjangkauan energi di seluruh Texas,” kata CEO Alphabet Sundar Pichai dalam pernyataannya.

    Selain itu, Google juga akan menambah investasi pada kampusnya di Midlothian serta wilayah cloud Dallas, yang merupakan bagian dari jaringan global 42 wilayah cloud milik perusahaan tersebut.

    Gubernur Texas Greg Abbott menyambut positif langkah ini. Dia menilai investasi Google di Texas akan menjadikan sebagai negara bagian dengan investasi terbesar Google di AS. 

    “Serta mendukung efisiensi energi dan pengembangan tenaga kerja di negara bagian kami,” ujarnya dalam pernyataan yang sama.

    Untuk diketahui, tahun ini raksasa teknologi ramai-ramai mengumumkan rencana belanja besar, terutama untuk memperluas jejak mereka di Amerika Serikat. 

    Rencana tersebut seiring dengan dorongan Presiden Donald Trump agar perusahaan meningkatkan investasi demi mempertahankan posisi unggul AS dalam sektor AI.

    Awal pekan ini, perusahaan AI Anthropic juga mengumumkan investasi sebesar USD 50 miliar untuk pembangunan pusat data di berbagai lokasi di AS, termasuk New York dan Texas.

    Di sisi lain, pada Selasa lalu, Google mengungkapkan rencana investasi 5,5 miliar euro atau US$6,41 miliar setara Rp107 triliun di Jerman dalam beberapa tahun mendatang untuk memperluas infrastruktur dan kapasitas pusat datanya di ekonomi terbesar Eropa tersebut.

    Meski demikian, sebagian analis dan investor memperingatkan bahwa lonjakan investasi AI saat ini mengingatkan pada gelembung teknologi masa lalu dengan valuasi dan belanja modal yang tumbuh lebih cepat dibandingkan potensi keuntungan jangka pendek. 

    Analis juga menilai proyeksi permintaan bisa saja terlalu optimistis jika adopsi AI tidak berkembang secepat perkiraan.

  • Menyerah Jualan HP, Nokia Mendadak Bangkit dari Kubur

    Menyerah Jualan HP, Nokia Mendadak Bangkit dari Kubur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya ekspansi Nvidia di sektor infrastruktur kecerdasan buatan (AI) kian agresif. Terbaru, raksasa chip asal AS itu menggelontorkan US$1 miliar (sekitar Rp 16,6 triliun) untuk membeli 2,9% saham Nokia, sebagai bagian dari kemitraan pengembangan AI dan data center.

    Aksi korporasi tersebut langsung membuat saham Nokia ke posisi tertinggi dalam satu dekade. Lonjakan ini mencerminkan optimisme pasar terhadap nilai tambah kolaborasi kedua perusahaan.

    Nokia sendiri dulunya dikenal sebagai ‘raja’ HP di era 90-an hingga 2000-an awal. Bahkan, produk-produk Nokia mendapat julukan ‘HP sejuta umat’. Namun, perkembangan smartphone yang kompetitif membuat Nokia pelan-pelan kehilangan masa kejayaan dan akhirnya berhenti fokus pada consumer electronic dan beralih ke bisnis telekomunikasi.

    Dalam kerja sama baru ini, Nvidia dan Nokia akan mengembangkan solusi jaringan berbasis AI dan menyertakan produk data center Nokia ke dalam ekosistem infrastruktur AI milik Nvidia.

    Lewat kesepakatan ini, Nvidia memperkuat posisinya sebagai pemasok utama data center dunia. McKinsey memperkirakan belanja modal pembangunan infrastruktur data center bakal melampaui US$ 1,7 triliun pada 2030 didongkrak oleh ekspansi AI.

    Nvidia kini menguasai pasar chip AI untuk data center lewat kemitraan dengan perusahaan raksasa seperti OpenAI dan Microsoft.

    CEO Nvidia Jensen Huang menyatakan kesepakatan dengan Nokia akan membantu Amerika Serikat menjadi pusat revolusi 6G.

    “Terima kasih telah membantu AS membawa teknologi telekomunikasi kembali ke Amerika,” kata Huang kepada CEO Nokia Justin Hotard, dalam pidato di Washington.

    Dalam wawancara dengan Reuters, Hotard menyatakan kunci dari kesepakatan adalah “teknologi Amerika memberikan kapabilitas dasar, yaitu platform komputasi dari Nvidia, kini dibangun khusus untuk mobile.”

    Peralatan yang dikembangkan lewat kerja sama Nokia dan Nvidia ditargetkan dirilis komersial pada 2027, sebagai bagian dari teknologi 5G kemudian teknologi 6G.

    Hotard bergabung dengan Nokia pada April dari Intel. Ia memimpin Nokia untuk mengubah fokus ke bisnis data center. Kerja sama dan investasi Nvidia membuat perusahaan perancang chip tersebut sebagai pemegang saham terbesar kedua di Nokia.

    Nokia asal Finlandia dan Ericsson asal Swedia adalah produsen peralatan konektivitas di dalam data center dan antara data center. Pengembangan AI mendongkrak permintaan atas produk buatan kedua perusahaan.

    Saat ini, Nokia menggunakan chip buatan Marvell untuk mayoritas produknya. Chip buatan Nvidia bakal lebih mahal. Namun, Mads Rosendal dari Danske Bank Credit Research menyatakan Nokia bakal diuntungkan dengan dominasi Nvidia di pasar data center AS.

    Nvidia dan Nokia juga bermitra dengan operator telekomunikasi AS, T-Mobile untuk mengembangkan teknologi radio berbasis AI dan 6G yang ditargetkan mulai diuji coba pada 2026.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Super Indo Buka Lowongan Magang dan Pekerjaan Tetap, Cek Posisi dan Syaratnya!

    Super Indo Buka Lowongan Magang dan Pekerjaan Tetap, Cek Posisi dan Syaratnya!

    Liputan6.com, Jakarta Liputan6.com, Jakarta – Bagi Anda yang sedang mencari peluang karier di bidang komunikasi, pemasaran, maupun pengembangan produk, PT Lion Super Indo kembali membuka sejumlah lowongan menarik pada November 2025. Perusahaan ritel terkemuka ini membuka kesempatan bagi mahasiswa maupun profesional berpengalaman untuk bergabung dan berkembang bersama.

    PT Lion Super Indo yang merupakan jaringan supermarket sejak 1997 dan kini telah memiliki lebih dari 200 gerai di berbagai kota besar di Indonesia. Super Indo merupakan bagian dari Ahold Delhaize Group, perusahaan ritel global asal Belanda yang beroperasi di lebih dari 10 negara. Dengan mengusung konsep “Lebih Segar, Lebih Hemat, dan Lebih Dekat”, Super Indo terus berkomitmen menyediakan produk berkualitas dengan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

    Berikut daftar posisi yang sedang dibuka oleh Super Indo:

    1. Corporate Communication Intern (6 bulan)

    Penempatan: Jakarta Selatan (WFO)Status: Magang

    Bagi mahasiswa tingkat akhir yang ingin mendapatkan pengalaman langsung di bidang komunikasi korporat, posisi ini bisa menjadi langkah awal yang tepat. Peserta magang akan membantu Corporate Affairs Department dalam menjalankan berbagai inisiatif komunikasi perusahaan, seperti media monitoring, penulisan siaran pers, riset media, hingga dukungan kampanye media sosial.

    Kualifikasi:

    Mahasiswa aktif jurusan Communication Science, Marketing Communications, atau Public Relations.
    Kemampuan menulis dan berbicara dalam Bahasa Indonesia dan Inggris dengan baik.
    Terampil menggunakan Microsoft Office dan aplikasi desain seperti Canva.
    Kreatif, komunikatif, dan mampu bekerja dalam tim.
    Memiliki laptop pribadi.

     

  • Ada 2 Miliar Email dan 1,3 Miliar Kata Sandi yang Dibobol Peretas, Anda Mungkin Salah Satunya

    Ada 2 Miliar Email dan 1,3 Miliar Kata Sandi yang Dibobol Peretas, Anda Mungkin Salah Satunya

    JAKARTA – Sekitar dua miliar alamat email dan 1,3 miliar kata sandi telah dibobol dalam serangkaian besar pelanggaran data siber. Jumlah kredensial yang dicuri ini merupakan kompilasi data paling besar yang pernah ditangani ahli keamanan siber.

    Jumlah data curian ini diungkapkan oleh perusahaan keamanan Synthient yang melakukan penelitian. Mereka mengumpulkan informasi login curian yang tersebar di dark web dan menyatukannya dalam satu basis data. Angka ini sudah diverifikasi. 

    Troy Hunt, Direktur Regional Microsoft, yang mengelola situs populer Have I Been Pwned, mengonfirmasi temuan tersebut. Ia menyatakan bahwa data yang dicuri ini jauh lebih luas daripada data kebocoran mana pun yang pernah diproses oleh situsnya. Angka pastinya bahkan mencapai 1.957.476.021 alamat email. 

    Hunt juga menyoroti bahaya 1,3 miliar kata sandi unik yang ikut tercuri. Sebanyak 625 juta dari kata sandi tersebut belum pernah terlihat sebelumnya di basis data mana pun. Ini menunjukkan skala pelanggaran yang signifikan dalam hal data yang benar-benar baru.

    Penting untuk dicatat bahwa ini bukan hasil dari satu pelanggaran data tunggal. Sebaliknya, data tersebut merupakan kompilasi dari berbagai kebocoran dan breaches yang berbeda-beda. Synthient menghilangkan duplikasi untuk mendapatkan total kredensial unik yang tersedia.

    Data curian ini ditemukan dalam apa yang dikenal sebagai daftar penjebolan kredensial. Para peretas sering kali mencoba kombinasi email dan kata sandi yang berhasil di satu situs untuk ratusan situs lainnya. Inilah mengapa menggunakan kata sandi yang sama di berbagai layanan sangat berbahaya.

    Untuk memeriksa apakah login mereka termasuk dalam basis data yang dibobol ini, pengguna dapat menggunakan fitur pencarian Pwned Passwords. Hunt memastikan bahwa pemeriksaan kata sandi akan dilakukan secara lokal di browser pengguna. 

    Selain pemeriksaan manual, pengguna juga dianjurkan untuk mendaftar layanan notifikasi jika alamat email mereka muncul dalam pelanggaran data baru. Langkah-langkah ini sangat penting untuk melindungi diri dari ancaman siber yang terus meningkat.

  • Mengapa Rencana Pusat Data Google Khawatirkan Jerman?

    Mengapa Rencana Pusat Data Google Khawatirkan Jerman?

    Jakarta

    Pengumuman yang telah lama dinantikan itu disampaikan pada Selasa (11/11) dalam sebuah konferensi pers di Berlin.

    Philipp Justus, direktur utama Google untuk Jerman, menyampaikan bahwa raksasa teknologi asal California AS itu akan menginvestasikan €5.5 miliar dalam empat tahun ke depan. Dana ini dikucurkan untuk membangun pusat data baru di dekat kota Frankfurt dan perluasan pusat data yang telah ada sebelumnya di beberapa kota di Jerman, Mnchen, Frankfurt, dan Berlin.

    Pemerintah Jerman menyambut antusias pengumuman tersebut yang sejalan dengan ambisi Jerman dalam digitalisasi.

    “Kami ingin membuat Jerman menjadi lokasi terkemuka untuk pusat data Eropa,” jelas Menteri Digitalisasi, Karsten Wildberger kepada kantor Berita Reuters.

    Menteri Riset Dorothee Br menilai rencana Google menunjukkan,” Jerman sebagai lokasi yang atraktif.” Investasi tersebut, menurutnya akan membawa “pertumbuhan dan nilai tambah bagi negara kami.”

    Menteri Keuangan Lars Klingbeil turut memuji rencana tersebut, mendeskripsikannya sebagai “Hal yang benar-benar dibutuhkan Jerman saat ini.”

    Berbicara pada kantor berita dpa, Klingbeil menyebut inisiatif Google sebagai “Investasi yang tulus untuk masa depan – dalam inovasi, kecerdasan buatan, transformasi ramah iklim dan pekerjaan masa depan di Jerman.”

    Sisi lain dari investasi Google

    Ketika banyak yang merayakan kabar investasi tersebut, beberapa pakar memperingatkan untuk tetap waspada akan ketergantungan yang ditimbulkan.

    Katharina Hlze, direktur Fraunhofer Institute di Stuttgart, Jerman, mengatakan kepada DW bahwa investasi tentu hal yang baik dan dapat diterima “hal tersebut menunjukkan Jerman memiliki daya tarik melebihi dugaan.” Namun ia turut menyampaikan kekhawatirannya akan “ketergantungan yang kian meningkat,” memperingatkan bahwa “dengan Google membangun infrastruktur tambahannya di sini, sulit bagi Jerman untuk melepas ketergantungan di kemudian hari”

    Wolfgang Eppler, peneliti di Institut Penilaian Teknologi dan Analisis Sistem (ITAS) di Karlsruhe, Jerman, menyebut meski investasi tersebut “berjumlah besar,” namun jumlah tersebut masih jauh di bawah level belanja AS.

    “Jika melihat apa yang diinvestasikan AS untuk teknologi dalam negeri, contohnya ada yang mencapai $500 miliar (Rp 9.718 triliun), investasi (ke Jerman) ini benar-benar hanya ‘setetes air di lautan luas’,” jelasnya.

    Skala investasi Google ini menegaskan kesenjangan besar antara Eropa dan AS, di mana perusahaan teknologi seperti Microsoft, Google, dan startup seperti OpenAI menanamkan ratusan miliar dolar AS untuk memperluas kapasitas komputasi AI.

    Menurut Bloomberg, proyek Google di Jerman diperkirakan akan menggunakan hingga 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU), yang hanya sebagian kecil dibandingkan 500.000 GPU yang direncanakan untuk satu proyek pusat data di Texas yang didukung oleh SoftBank, OpenAI, dan Oracle.

    ‘Suntikan’ investasi untuk pusat data di Jerman

    Google bukan satu-satunya yang bertaruh pada ekonomi data Jerman. Awal November lalu, operator telekomunikasi Jerman, Deutsche Telekom, dan pembuat chip AI Amerika, Nvidia, mengumumkan proyek pusat data gabungan senilai €1 miliar (Rp 19 triliun).

    Menurut asosiasi industri Bitkom, total investasi pusat data di Jerman diperkirakan mencapai sekitar €12 miliar (Rp 233 triliun) tahun ini.

    Pada September 2025, perusahaan Prancis Data4 mengumumkan rencana investasi sekitar €2 miliar (Rp 38 triliun) dan mendirikan fasilitas pusat data pertamanya di Hanau, Jerman.

    Sementara itu, Innovation Park for Artificial Intelligence (IPAI) di Heilbronn, di utara kota Stuttgart, akan menjadi ekosistem AI terbesar di Eropa berfokus pada desain chip.

    Lonjakan permintaan komputasi berbasis AI telah memicu peningkatan masif pembangunan pusat data. Studi terbaru Bitkom menemukan bahwa total kapasitas server Jerman diperkirakan hampir dua kali lipat menjadi 5 gigawatt pada 2030.

    Dukungan Uni Eropa

    Uni Eropa juga berupaya menutup ‘kesenjangan’ teknologi. Pada Februari 2025, UE berencana mengucurkan anggaran senilai €200 miliar (Rp 3.888 triliun) untuk mendorong pengembangan AI dan melipatgandakan kapasitas sistem AI di kawasan hingga 2032.

    Deutsche Telekom dikabarkan tengah bernegosiasi dengan beberapa perusahaan untuk membangun AI gigafactory, meski kemajuannya dinilai lambat dan UE belum merinci bagaimana dana dialokasikan dan bagaimana proyek-proyek tersebut diawasi.

    Google menyatakan fasilitas barunya di Jerman dibangun dengan prinsip keberlanjutan. Perusahaan teknologi tersebut berencana menggunakan kembali ulang sisa energi panas dari pusat data dekat Frankfurt, mengalirkannya ke jaringan pemanas distrik milik perusahaan utilitas lokal, EVO. Setelah pusat data ini beroperasi, sistem akan dapat memasok air panas dan energi untuk pemanas ruangan bagi lebih dari 2.000 rumah di sekitarnya.

    Hlzle dari Fraunhofer mengatakan bahwa membangun pusat data yang sepenuhnya netral karbon masih penuh tantangan, meski ia tetap optimistis.

    “Saya tidak tahu apakah kita dapat mencapai nol emisi sepenuhnya,” ujarnya. “Tapi kita harus turut memikirkan jika kita tidak membangun pusat data sendiri, setidaknya kita bisa mengembangkan teknologi yang digunakan di dalamnya. Saya melihat peluang di situ.”

    Pentingnya melindungi kedaulatan digital

    Kedua ahli yang diwawancarai DW mendorong pembuat kebijakan untuk tetap berhati-hati.

    “Kita sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya,” jelas Eppler, peneliti ITAS, menekankan bahwa perusahaan AS akan menyimpan dan memproses data warga Jerman.

    Sedang Hlze merasa optimis karena “pembahasan tentang kedaulatan digital telah meningkat selama setahun terakhir.” Meski demikian, ia menambahkan bahwa sangat penting bagi pembuat kebijakan Jerman untuk “memperhatikan dengan cermat di mana data disimpan dan siapa saja yang memiliki akses.”

    “Ini adalah kunci untuk melindungi daya saing industri Jerman,” tegasnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video: Organisasi Musik Jerman Menang Gugatan Hak Cipta Lawan OpenAI

    (ita/ita)