Perusahaan: Microsoft

  • Apple Gandeng Anthropic Kembangkan Vibe Coding Berbasis AI, Ada Sentuhan Google?

    Apple Gandeng Anthropic Kembangkan Vibe Coding Berbasis AI, Ada Sentuhan Google?

    Bisnis.com, JAKARTA — Apple dilaporkan menjalin kemitraan dengan perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Anthropic. Kemitraan ini bakal mengembangkan platform pengodean baru bertenaga artificial intelligence (AI) yang dikenal dengan sebutan “Vibe Coding”.

    Adapun Anthropic pada 2023 mendapat pendanaan dari puluhan triliun rupiah dari Google dan Amazon. 

    Melansir dari Reuters, Minggu (4/5/2025) platform ini dirancang untuk menulis, mengedit, dan menguji kode secara otomatis atas nama programmer, menurut laporan Bloomberg News yang mengutip sumber internal.

    Vibe Coding merupakan pendekatan baru dalam dunia pemrograman, di mana agen AI menghasilkan dan menyempurnakan kode, mencerminkan tren yang tengah naik daun dalam industri teknologi.

    Proyek terbaru ini kabarnya merupakan versi lanjutan dari Xcode yang akan mengintegrasikan model Claude Sonnet milik Anthropic. 

    Meskipun belum ada komentar resmi dari kedua perusahaan, laporan tersebut menyebutkan bahwa Apple akan terlebih dahulu menguji sistem ini secara internal, tanpa jadwal pasti untuk peluncuran publik.

    Sebelumnya, Apple pernah memperkenalkan Swift Assist, sebuah alat pengodean berbasis AI untuk Xcode yang direncanakan rilis pada 2024. 

    Namun, alat tersebut tidak pernah diluncurkan, menyusul kekhawatiran teknis terkait potensi perlambatan pengembangan aplikasi.

    Langkah ini memperlihatkan strategi Apple dalam memperkuat posisinya di tengah persaingan ketat industri AI generatif. 

    Perusahaan teknologi raksasa ini secara aktif membenamkan fitur-fitur AI ke dalam ekosistem perangkatnya, termasuk penggunaan chip AI canggih serta integrasi layanan seperti ChatGPT untuk pengalaman pengguna yang lebih cerdas.

    Sementara itu Anthropic sempat mendapat pendanaan jumbo dari Google pada 2023.

    Google, telah menyepakati untuk berinvestasi sebesar $2 miliar atau setara Rp31,8 triliun (kurs: Rp15.910) di Anthropic, sebuah startup kecerdasan buatan yang didirikan oleh Mantan petinggi OpenAI.

    Perusahaan tersebut telah berkomitmen untuk melakukan investasi dengan uang muka sekitar $500 juta setara Rp7,9 triliun dan tambahan dana sebesar $1,5 miliar atau Rp23,8 triliun yang diinvestasikan secara bertahap.

    Google sudah menjadi investor di Anthropic, dan investasi baru ini akan menyoroti upayanya yang makin besar untuk bersaing lebih baik dengan Microsoft (MSFT.O). Salah satu pendukung utama pencipta ChatGPT OpenAI, ketika perusahaan teknologi besar berlomba untuk mengintegrasikan AI ke dalam perusahaan mereka.

    Amazon.com (AMZN.O) juga menyatakan bahwa pihaknya akan berinvestasi hingga $4 miliar di Anthropic untuk bersaing dengan pesaing cloud yang berkembang di bidang AI, pada bulan lalu.

    Menurut laporan triwulanan Amazon kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS minggu ini, pengecer online tersebut merinci investasinya dalam surat utang Anthroponic senilai $1,25 miliar yang dapat dikonversi menjadi saham.

    Sementara itu, kemampuan untuk berinvestasi hingga $2,75 miliar dalam surat utang kedua akan berakhir kuartal pertama tahun 2024. 

    Sayangnya, Google menolak untuk berkomentar, dan Amazon juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait aksi korporasi tersebut. Bahkan, The Wall Street Journal sebelumnya memberitakan kabar perjanjian terbaru dengan Anthropic. 

  • Efek Tarif Trump: Harga Xbox Naik, Jadi Segini!

    Efek Tarif Trump: Harga Xbox Naik, Jadi Segini!

    Jakarta,CNBC Indonesia – Harga sejumlah seri Xbox dilaporkan naik. Kebijakan Microsoft dilakukan di tengah ketidakpastian tarif bea masuk terbaru yang diumumkan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bulan lalu.

    The Verge melaporkan Xbox Series X dijual hingga US$599,99 (Rp 9,8 juta). Xbox Series S yang sebelumnya dijual 512 GB dari US$299,99 (Rp 4,9 juta), kini menjadi US$379,99 (Rp 6,2 juta).

    Sementara Xbox Series S (1 TB) menjadi US$429,99 (Rp 7 jutaan), Series X Digital Edition senilai US$549,99 (Rp 9 jutaan), dan edisi khusus Galaxy Black 2TB menjadi US$729,99 (Rp 12 juta). Controller Xbox di AS dijual US$64,99 (Rp 1,07 juta), dan headset wireless US$119,99 (Rp 1,9 juta), dikutip The Verge, Minggu, (4/5/2025).

    Beberapa game dari Xbox juga disebutkan akan naik hingga US$79,99 (Rp 1,3 juta). Untuk harga Xbox Game Pass dilaporkan masih tetap sama. Bukan hanya AS, kenaikan harga Xbox dan aksesorisnya juga berdampak pada sejumlah negara lain. Ini terjadi mulai dari Eropa hingga Australia.

    Di Eropa dan Inggris misalnya, harga seri S (512 GB) senilai € 349,99 / £ 299,99 (Rp 6,5 juta). Untuk Xbox Series X (1TB) menjadi € 599,99 / £ 499,99 (Rp 11 juta)

    Terakhir kali Microsoft menaikkan harga perangkatnya pada 2023. Saat itu kebijakan dilakukan karena kenaikan harga yan berdampak pada Xbox Game Pass. Kenaikan harga juga dilakukan pada layanan berlangganan tahun lalu.

    (haa/haa)

  • Intel Ungkap Rencana Besar: Siapkan Teknologi Chip Canggih

    Intel Ungkap Rencana Besar: Siapkan Teknologi Chip Canggih

    Jakarta

    Di Intel Foundry Direct Connect, Intel menyampaikan perkembangan beberapa generasi core process-nya dan teknologi pengemasan yang canggih.

    Mereka juga mengumumkan program dan kemitraan ekosistem yang baru, serta mengundang para pemimpin industri untuk mendiskusikan bagaimana pendekatan system foundry memungkinkan kolaborasi dengan para mitra dan membuka peluang inovasi bagi para pelanggan.

    CEO Intel, Lip-Bu Tan membuka acara ini dengan membahas tentang kemajuan dan prioritas Intel Foundry. Dilanjutkan dengan beberapa eksekutif lain yang membeberkan kabar tentang proses dan pengemasan canggih serta menyoroti manufaktur dan rantai pasokan Intel Foundry yang beragam secara global.

    Tan bergabung di atas panggung dengan mitra ekosistem termasuk Synopsys, Cadence, Siemens EDA dan PDF Solutions, untuk menyoroti kolaborasi dalam melayani pelanggan foundry. O’Buckley bergabung dengan para eksekutif dari MediaTek, Microsoft, dan Qualcomm.

    “Intel berkomitmen untuk membangun foundry kelas dunia yang melayani kebutuhan yang semakin besar terhadap teknologi proses terdepan, pengemasan dan manufaktur yang canggih,” kata Tan, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    “Pekerjaan yang kami lakukan untuk mendorong budaya yang memprioritaskan engineering di seluruh Intel, sementara memperkuat kemitraan kami di seluruh ekosistem foundry akan membantu kami memajukan strategi, meningkatkan eksekusi kami, dan memenangkan pasar dalam jangka panjang,” tambahnya.

    Pengumuman tersebut mencakup core process dan teknologi pengemasan yang canggih, sebuah tonggak sejarah dalam manufaktur domestik AS, dan dukungan ekosistem yang dibutuhkan untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan foundry. Hal ini meliputi:

    Teknologi ProsesIntel Foundry sudah bekerja sama dengan para pelanggan utama dalam teknologi proses Intel 14A, penerus dari Intel 18A. Perusahaan ini telah mendistribusikan versi awal dari Intel 14A Process Design Kit (PDK) kepada para pelanggan utama, dan beberapa dari pelanggan telah menyatakan niat mereka untuk membuat test chip pada node proses yang baru.Intel 14A akan menampilkan pengiriman daya kontak langsung PowerDirect, yang dibangun berdasarkan teknologi pengiriman daya backside PowerVia di Intel 18A.Intel 18A kini dalam tahap produksi dan diharapkan akan mencapai produksi dalam jumlah besar tahun ini. Para mitra ekosistem Intel Foundry telah memiliki kemampuan electronic design automation (EDA), aliran referensi, dan kekayaan intelektual (intellectual property) yang siap untuk desain produksi saat ini.Varian Intel 18A yang baru, disebut Intel 18A-P, didesain untuk memberikan performa yang lebih baik kepada pelanggan foundry yang lebih luas. Wafer awal yang berbasis Intel 18A-P saat ini sudah dalam proses produksi. Karena Intel 18A-P akan kompatibel dengan aturan desain Intel 18A, mitra IP dan EDA sudah mulai memperbarui penawaran mereka untuk varian tersebut.Intel 18A-PT adalah varian baru lainnya, yang dibangun berdasarkan peningkatan performa dan efisiensi daya dari Intel 18A-P. Intel 18A-PT bisa dihubungkan ke top die menggunakan Foveros Direct 3D dengan jarak interkoneksi hybrid bonding kurang dari 5 mikrometer (µm).Produksi pertama Intel Foundry16 nanometer (nm) tape-out sedang dalam proses produksi saat ini, dan perusahaan ini sedang bekerja sama dengan pelanggan utama untuk membuat node 12nm dan turunannya yang dibuat berkolaborasi dengan UMC.Pengemasan CanggihIntel Foundry menawarkan integrasi di tingkat sistem menggunakan Intel 14A pada Intel 18A-P, yang terhubung via Foveros Direct (3D stacking) dan disematkan teknologi multi-die interconnect bridging (2.5D bridging).Kerja sama terkini dengan Amkor Technology meningkatkan fleksibilitas bagi pelanggan dalam memilih teknologi pengemasan canggih yang sesuai dengan kebutuhan mereka.ManufakturFab 52 di Arizona telah berhasil menjalankan proses produksi, sehingga menandai wafer pertama yang diproses melalui fasilitas tersebut, yang menunjukkan kemajuan dalam pembuatan wafer Intel 18A yang terdepan di dalam negeri. Produksi volume Intel 18A akan dimulai di pabrik Intel di Oregon, seiring dengan dimulainya produksi di Arizona pada akhir tahun ini. Penelitian, pengembangan, dan produksi wafer Intel 18A dan Intel 14A, semuanya akan dilakukan di Amerika Serikat.

    Sebagai program terbaru dalam Accelerator Alliance Intel Foundry, Intel Foundry Chiplet Alliance yang baru ini pada awalnya akan berfokus untuk merancang dan mendorong infrastruktur teknologi mutakhir untuk pengaplikasian di aplikasi pemerintah dan pasar komersial utama.

    Intel Foundry Chiplet Alliance akan menyediakan jalur yang terjamin dan terukur bagi para pelanggan yang ingin menggunakan desain yang memanfaatkan solusi chiplet yang interoperable dan aman untuk aplikasi dan pasar yang ditargetkan. Intel Foundry Accelerator Alliance juga meliputi: IP Alliance, EDA Alliance, Design Services Alliance, Cloud Alliance dan USMAG Alliance.

    (asj/rns)

  • TikTok Didenda Rp9,8 Triliun Imbas Langgar Privasi di Uni Eropa

    TikTok Didenda Rp9,8 Triliun Imbas Langgar Privasi di Uni Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA – TikTok dijatuhi denda sebesar 530 juta euro atau sekitar Rp9,8 triliun oleh regulator perlindungan data utama Uni Eropa menyusul kekhawatiran serius terhadap praktik perlindungan data pengguna.

    Regulator juga memerintahkan TikTok untuk menghentikan transfer data ke China dalam waktu enam bulan jika mekanisme pemrosesannya tidak sesuai dengan hukum privasi Eropa.

    Melansir Reuters, Sabtu (3/5/2025), Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC), yang merupakan otoritas utama pengawas privasi di UE untuk perusahaan global, menyatakan bahwa TikTok tidak mampu menunjukkan bahwa data pengguna UE yang diakses secara jarak jauh oleh staf di China dijaga sesuai standar perlindungan tinggi yang diatur dalam hukum UE.

    DPC menegaskan bahwa TikTok tidak memberikan perlindungan memadai atas potensi akses data oleh otoritas China, sebagaimana diatur dalam undang-undang kontra-spionase dan regulasi lain yang disebut TikTok sendiri menyimpang secara signifikan dari norma perlindungan data di Eropa.

    TikTok menyampaikan bantahan keras terhadap keputusan tersebut, menyatakan bahwa pihaknya telah menggunakan mekanisme hukum UE, termasuk klausul kontrak standar, untuk mengatur akses jarak jauh secara terbatas dan diawasi secara ketat. TikTok juga menyatakan akan mengajukan banding atas putusan ini.

    Perusahaan mengklaim regulator mengabaikan sistem keamanan baru yang diterapkan sejak 2023, termasuk pemantauan independen terhadap akses jarak jauh dan penyimpanan data pengguna UE di pusat data khusus di Eropa dan Amerika Serikat.

    TikTok, yang kini memiliki sekitar 175 juta pengguna di Eropa, menekankan bahwa mereka belum pernah menerima permintaan data pengguna dari otoritas China, dan tidak pernah memberikan data tersebut.

    “Keputusan ini berpotensi menciptakan preseden yang berdampak luas terhadap perusahaan dan industri global yang beroperasi di Eropa,” kata TikTok seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/5/2025).

    DPC juga menemukan bahwa meskipun TikTok selama proses investigasi selama empat tahun menyatakan tidak menyimpan data UE di China, perusahaan mengungkapkan bulan lalu bahwa mereka baru menyadari pada Februari bahwa sebagian kecil data tersimpan di China dan kini telah dihapus.

    “DPC memandang serius perkembangan ini dan tengah mempertimbangkan apakah langkah regulasi lanjutan perlu diambil,” ujar Wakil Komisioner Graham Doyle.

    Ini merupakan sanksi kedua terhadap TikTok dari DPC. Pada 2023, perusahaan dikenai denda 345 juta euro atas pelanggaran perlindungan data pribadi anak-anak di kawasan UE.

    Sebagai otoritas utama GDPR di Eropa, DPC Irlandia memegang peran kunci dalam menindak perusahaan teknologi global seperti Microsoft, LinkedIn, X (dulu Twitter), dan Meta, berkat keberadaan kantor pusat regional mereka di Irlandia.

    Berdasarkan aturan GDPR yang juga mencakup Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia, regulator dapat menjatuhkan denda hingga 4% dari pendapatan global perusahaan pelanggar.

  • TikTok Didenda Rp9,9 T, Disebut ‘Ugal-ugalan’ Kelola Data Pengguna

    TikTok Didenda Rp9,9 T, Disebut ‘Ugal-ugalan’ Kelola Data Pengguna

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Perlindungan Data Irlandia (Data Protection Commissioner/DPC) menjatuhkan denda sebesar 530 juta euro atau sekitar Rp9,9 triliun kepada TikTok atas pelanggaran serius terhadap regulasi perlindungan data Uni Eropa (UE).

    Lembaga itu memberi tenggat waktu 6 bulan bagi TikTok untuk menghentikan transfer data pengguna ke China apabila proses pengelolaan datanya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi asal China, ByteDance, dinilai gagal memberikan jaminan perlindungan tingkat tinggi terhadap data pribadi pengguna di kawasan Uni Eropa, sebagaimana diamanatkan oleh hukum perlindungan data UE, termasuk General Data Protection Regulation (GDPR).

    Investigasi DPC mengungkap bahwa data pribadi pengguna Uni Eropa, meski tidak disimpan di server China, dapat diakses secara jarak jauh oleh staf TikTok di negara tersebut. Akses semacam itu menimbulkan kekhawatiran serius terkait potensi intervensi otoritas China berdasarkan undang-undang kontra spionase dan aturan lainnya yang dinilai bertentangan dengan standar perlindungan data Eropa.

    “Platform video pendek ini tidak mengatasi secara memadai potensi akses oleh otoritas China terhadap data tersebut, terutama berdasarkan hukum-hukum yang secara material menyimpang dari standar UE,” demikian pernyataan resmi dari DPC, dilansir Reuters, Sabtu (3/5/2025).

    Sebagai respons, TikTok menegaskan bahwa mereka sangat tidak setuju dengan hasil penyelidikan dan akan mengajukan banding. TikTok menyatakan bahwa pihaknya telah menggunakan mekanisme hukum UE sendiri, termasuk klausul kontraktual standar, untuk mengatur akses jarak jauh secara ketat dan terbatas.

    “Keputusan ini gagal mempertimbangkan sepenuhnya langkah-langkah keamanan data yang kami terapkan sejak 2023, termasuk pemantauan independen atas akses jarak jauh dan penyimpanan data pengguna UE di pusat data khusus di Eropa dan Amerika Serikat,” kata TikTok dalam pernyataannya.

    Lebih lanjut, TikTok menyatakan bahwa hingga saat ini mereka belum pernah menerima permintaan dari otoritas China untuk mengakses data pengguna UE dan tidak pernah memberikan data tersebut kepada pihak mana pun di China.

    “Putusan ini berisiko menciptakan preseden dengan konsekuensi yang luas bagi perusahaan-perusahaan dan industri secara keseluruhan yang beroperasi secara global di Eropa,” tambah mereka.

    Dalam perkembangan lain yang menjadi perhatian serius DPC, TikTok mengungkap pada bulan lalu bahwa pada Februari mereka menemukan sejumlah kecil data pengguna UE yang disimpan di China, meskipun sepanjang 4 tahun penyelidikan mereka mengklaim bahwa tidak ada data yang disimpan di wilayah tersebut. Data itu disebut telah dihapus sejak penemuan tersebut.

    “DPC menanggapi perkembangan ini dengan sangat serius. Kami sedang mempertimbangkan langkah regulasi lanjutan yang mungkin diperlukan,” ujar Wakil Komisioner DPC, Graham Doyle.

    Ini bukan kali pertama TikTok dijatuhi sanksi oleh regulator privasi utama di Eropa tersebut. Pada tahun 2023, DPC mengenakan denda sebesar 345 juta euro kepada TikTok atas pelanggaran perlindungan data terkait penanganan data pribadi anak-anak di UE.

    Komisi Perlindungan Data Irlandia memainkan peran sentral sebagai regulator utama untuk banyak perusahaan teknologi besar dunia di bawah naungan GDPR, mengingat banyak dari mereka berkantor pusat di Irlandia.

    Sejak diberi wewenang sanksi pada 2018, DPC telah menjatuhkan denda kepada sejumlah raksasa teknologi, termasuk Microsoft (termasuk LinkedIn), X (sebelumnya Twitter), dan Meta (perusahaan induk Facebook dan Instagram).

    Berdasarkan regulasi GDPR, otoritas perlindungan data dapat mengenakan denda hingga 4% dari total pendapatan global perusahaan jika terbukti melanggar ketentuan hukum privasi tersebut. Ketentuan ini berlaku di seluruh negara anggota UE serta negara anggota Area Ekonomi Eropa (EEA) seperti Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.

    (luc/luc)

  • Jangan Gampang Memberikan Foto Iris Mata Kita ke Orang Lain!

    Jangan Gampang Memberikan Foto Iris Mata Kita ke Orang Lain!

    Jakarta

    Jangan asal memberikan foto iris mata kita ke orang lain karena berpotensi disalahgunakan. Saldo rekening pun bisa ludes kalau sudah kecolongan.

    Di era modern ini, biometrik dibutuhkan untuk akses ke banyak hal termasuk akun perbankan. Karena itu, pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengingatkan orang-orang lewat wawancara bersama detikINET, Sabtu (3/5/2025).

    “Iya, kalau foto iris itu benar bahaya dan jangan pernah disebarkan atau diberikan tanpa kita ketahui keamanan pengelolanya. Contohnya sekarang ada world.id yang diinisiasi Sam Altman yang tujuannya baik untuk membedakan manusia dengan bot dan bisa sangat banyak membantu misalnya war tiket bot tidak bisa ikut, mencegah akun bodong,” ujarnya.

    Di sejumlah negara, banyak yang khawatir dengan world.id, akan tetapi pakar yang satu ini justru mendukung platform tersebut. Sebab, dibanding risikonya, manfaat world.id dirasa Alfons lebih banyak.

    “World.id ini kan ingin mengidentifikasi manusia dan tiap manusia dapat satu identitas yang sangat sulit dipalsukan serta bisa mengidentifikasi dan membedakan manusia dengan bot,” terangnya.

    Manfaat dari world.id antara lain:

    Membuat war tiket konser lebih adil dan bebas bot⁠Buzzer di sosmed berkurang karena tidak akan bisa buka banyak akun untuk komen dan bullying⁠Identitas tidak akan bisa disalahgunakan untuk aksi berganda misalnya buat SIM, KTP, atau paspor dobel karena meskipun ganti nama dan identitas tapi iris dan face recongnition hanya satu dan tidak bisa diubah sehingga pemalsu bisa diidentifikasi.

    “Tapi resikonya kalau ada satu badan yang mengelola data ini dan mereka jahat atau datanya bocor itu akan berbahaya. Itu yang dikhawatirkan. Saya sudah mengikuti proses scan iris ini dan menurut pengamatan saya prosesnya cukup transparan,” ucapnya.

    Sejauh ini, Alfons menilai pengelolaan data dan pengamanannya sudah mengikuti standar sekuriti. Soal organisasi pengelola data beritikad buruk, tentu tetap ada risikonya. Akan tetapi dengan adanya pengawasan dari banyak lembaga harusnya eksploitasi ini akan mudah terdeteksi.

    Selain itu, akan sangat merugikan bagi lembaga yang bersangkutan jika mereka menyalahgunakan data ini karena orang akan berbondong-bondong menghindari penggunaannya.’

    “Contohnya hari ini, kita tenang-tenang saja pakai Google Maps, padahal data yang dimiliki oleh Google Maps sangat membahayakan kita kalau disalahgunakan. Tetapi kita tetap pakai kan, karena manfaatnya lebih besar dari bahayanya,” tuturnya.

    Jika Google akan mengeksploitasi, tentu saja penggunanya bakal celaka. Tapi mereka tidak bodoh dan tentunya akan berpikir 1.000 kali sebelum melakukan eksploitasi karena produk-produknya akan langsung dihindari oleh penguna dan mereka akan mengalami kerugian besar.

    “Sama juga dengan produk digital lain dari Meta, Microsoft bahaya dan risikonya juga mirip,” tandasnya.

    (ask/rns)

  • Daftar Password Paling Mudah Dibobol Maling, Ada Punya Kamu?

    Daftar Password Paling Mudah Dibobol Maling, Ada Punya Kamu?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kata sandi atau password merupakan hal penting yang seharusnya hanya diketahui oleh sang pemilik akun. Namun, seringkali kata sandi ini mudah dipecahkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab alias maling.

    Penyedia keamanan kata sandi, Specops, mengungkapkan 10 kata sandi yang paling umum digunakan penyerang untuk mengeksploitasi koneksi Remote Desktop Protocol (RDP) Microsoft.

    Untuk diketahui RPD adalah metode praktis untuk masuk dan mengendalikan PC dan server jarak jauh, terutama untuk pekerja hybrid.

    Sayangnya, RDP juga merupakan sasaran empuk bagi para penjahat siber yang ingin mendapatkan akses ke jaringan organisasi dan sumber daya penting lainnya.

    Itulah mengapa menggunakan kata sandi yang kuat dan rumit untuk akun desktop jarak jauh sangat penting.

    Specops memasukkan lebih dari 1 miliar kata sandi yang dicuri oleh penjahat siber pada 2024 untuk dianalisis. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak orang mengabaikan standar ketika membuat kata sandi, bahkan untuk sistem yang penting.

    Organisasi yang memantau server RDP mereka telah menemukan ratusan atau bahkan ribuan percobaan login yang gagal dari para peretas, bot, geng ransomware, dan banyak lagi.

    Begitu mereka menemukan port RDP yang terbuka dan terekspos, para penyerang menggunakan brute force untuk mencoba sejumlah besar kombinasi nama pengguna dan kata sandi untuk mendapatkan akses. Semakin sederhana kata sandi, semakin cepat penyerang dapat memperoleh dan mengeksploitasi akses.

    Lantas, kombinasi kata sandi seperti apa yang gampang dibobol maling?

    Di peringkat pertama ada kata sandi 123456 yang paling sering dicuri oleh penjahat. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang masih menggunakan gabungan “keyboard walk”, kata sandi yang dibuat dengan mengetikkan serangkaian tombol yang berdekatan pada keyboard.

    Di peringkat kedua adalah 1234, yang dipilih oleh orang-orang yang tidak mau repot-repot menambahkan angka 5 dan 6. Berikutnya adalah Password1, diikuti oleh 12345.

    Di posisi kelima ada kata sandi P@sswOrd, yang menunjukkan bahwa beberapa orang hanya menambahkan karakter khusus di kata sandri mereka meskipun tergolong lemah.

    P@sswOrd populer karena memenuhi persyaratan standar delapan karakter, satu huruf kapital, satu angka, dan satu karakter khusus

    Berikut daftar lengkap password yang gampang dibobol maling, dikutip dari ZDnet, Sabtu (3/5/2025):

    123456

    1234

    Password1

    12345

    P@ssw0rd

    password

    Password123

    Welcome1

    12345678

    Aa123456

    (luc/luc)

  • Putri Bill Gates Sebut Ayahnya Punya Sindrom Asperger

    Putri Bill Gates Sebut Ayahnya Punya Sindrom Asperger

    Jakarta

    Putri bungsu Bill Gates dan mantan istrinya Melinda, Phoebe Gates, tampaknya mengungkapkan bahwa sang ayah memiliki sindrom Asperger. Di podcast Call Her Daddy, pembawa acara Alex Cooper bertanya ke wanita berusia 22 tahun itu tentang pengalamannya membawa pria ke rumah dan bertemu ayahnya.

    “Bagi pria itu, menakutkan. Bagi saya, itu lucu karena ayah saya cukup canggung secara sosial. Seperti yang pernah dikatakannya sebelumnya, dia menderita Asperger. Jadi, bagi saya, itu sangat lucu,” cetus Phoebe yang dikutip detikINET dari Independent.

    Bill Gates yang berusia 69 tahun sebenarnya tak pernah berbicara di depan umum bahwa dia punya sindrom Asperger, diagnosis yang sebelumnya diberikan ke beberapa orang autis. Istilah itu kini digabung dengan kondisi lain menjadi gangguan spektrum autisme (ASD).

    Orang dengan ASD mungkin mengalami kesulitan sosial dan komunikasi, minat obsesif, dan perilaku berulang. Di memoarnya tahun 2025, Source Code, Gates yakin ia akan didiagnosis dengan suatu bentuk ASD jika ia adalah seorang anak yang dibesarkan saat ini.

    “Jika saya tumbuh dewasa saat ini, saya mungkin akan didiagnosis dengan spektrum autisme. Selama masa kecil saya, fakta bahwa otak beberapa orang memproses informasi secara berbeda dari yang lain tidak dipahami secara luas,” tulisnya.

    “Orang tua saya tidak memiliki petunjuk atau buku teks untuk membantu mereka memahami mengapa putra mereka jadi begitu terobsesi dengan proyek-proyek tertentu, melewatkan isyarat sosial, dan bisa bersikap kasar dan tidak pantas tanpa menyadari pengaruhnya terhadap orang lain,” lanjutnya.

    Pengujian formal untuk ASD baru diperkenalkan pada tahun 1980-an, dan pada saat itu, Bill sudah berusia akhir 20-an dan awal 30-an. Bill juga mengaku dia menyadari bahwa ia berbeda dari teman-temannya saat tumbuh dewasa.

    “Saya selalu tahu bahwa saya berbeda dalam hal-hal yang membingungkan orang-orang dalam hal tingkat energi dan intensitas saya. Dan itu sedikit membingungkan saat Anda masih kecil, bahwa Anda berbeda atau orang-orang bereaksi terhadap Anda dengan cara tertentu atau keterampilan sosial Anda, Anda salah dalam berbagai hal,” kata sang pendiri Microsoft.

    (fyk/afr)

  • Microsoft Klaim Jadi Publisher Game Teratas di PlayStation Store

    Microsoft Klaim Jadi Publisher Game Teratas di PlayStation Store

    Jakarta

    Mircrosoft mengatakan mereka adalah penerbit game teratas. Hal tersebut berdasarkan banyaknya gamer yang melakukan pre-order dan pra-instalasi terhadap beberapa game-nya di Xboxdan PlayStation Store.

    Berdasarkan rapat perusahaan pada rabu lalu, CEO Microsoft, Satya Nadella, mencatat bahwa pencapaian tersebut terjadi selama Januari – Maret 2025. Perusahaan juga melaporkan bahwa pendapatan game mereka tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Sementara pendapatan konten dan layanan Xbox tumbuh 8%, yang mana itu didorong oleh pertumbuhan Xbox Game Pass, Call off Duty, dan Minecraft, sebagaimana dilansir detikINET dari Video Games Chronicle, Jumat (2/5/2025).

    “Kami mengakhiri kuartal ini sebagai penerbit teratas berdasarkan pra-pemesanan dan pra-instalasi di Xbox dan PlayStation Store. Pendapatan PC Game Pass meningkat lebih dari 45% dari tahun ke tahun. Dengan Xbox Play Anywhere, pemain kini dapat mengakses lebih dari 1.000 game yang dapat mereka mainkan di konsol dan PC,” kata Nadella.

    Sayangnya, penjualan perangkat keras mereka, dalam hal ini termasuk Xbox Seris X/S, menurun 6% dari tahun ke tahun. Fenomena tersebut membuat Microsoft harus berpikir keras untuk mencari cara bagaimana konsol miliknya semakin laris, tapi di satu sisi juga tetap menerbitkan game ekslusifnya rilis di platform selain Xbox.

    “Kami terus mentransformasi bisnis dan berfokus pada perluasan margin, sembari menghadirkan game kami kepada lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan di berbagai perangkat,” ujar Nadella.

    Kemungkinan besar banyak dari pra-pemesanan dan pra-instalasi yang dilakukan oleh gamer, mengacu pada tiga game terbitan Microsoft, yakni Indiana Jones and the Great Circle (hadir 17 April), Forza Horizon 5 (tersedia 29 April), dan Doom: The Dark Ages (rilis 15 Mei).

    Selama rapat tersebut, Nadella juga menegaskan berencana untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) di seluruh Xbox. Adapun di sini Microsoft akan merujuk pada sistem Copilot for Gaming.

    (hps/fyk)

  • Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Apple-Nvidia Hancur Lebur, Perusahaan Ini Mendadak Melesat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Apple dan Nvidia tengah berada di bawah tekanan besar. Sementara itu, Meta dan Microsoft justru melesat dan mencuri posisi puncak.

    Mengutip Forbes, saham Microsoft naik 10% pada perdagangan Kamis (1/5/2025) pagi waktu AS. Meta juga mencatatkan kenaikan hampir 7%. Keduanya mengalami lonjakan setelah laporan keuangan kuartalan yang menunjukkan hasil jauh di atas ekspektasi analis.

    Kinerja Microsoft tercermin dari pendapatan kuartal yang mencapai US$70,1 miliar dan laba bersih sebesar US$25,8 miliar, naik masing-masing 13% dan 18% dibanding tahun sebelumnya. Sementara Meta mencatatkan pendapatan US$42,3 miliar dan laba per saham (EPS) US$6,43, jauh melampaui proyeksi.

    Sebaliknya, Apple dan Nvidia menghadapi tekanan besar, salah satunya karena tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Trump.

    Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai tarif resiprokal dan kebijakan pemblokiran berdampak besar terhadap bisnis Nvidia. Sepanjang 2025, saham Nvidia sudah anjlok 19,74%.

    Saat ini, kapitalisasi pasar Nvidia terpantau US$2.708 triliun, menurut laman Companies Market Cap.

    Nasib Nvidia terancam lantaran pemerintahan Trump melakukan pembatasan ekspor chip terbaru dari AS ke China. Kali ini, chip H20 Nvidia yang dirancang khusus untuk pasar China juga terancam diblokir.

    Sementara kinerja Apple menjadi sorotan para investor karena penjualan iPhone diperkirakan kembali turun untuk kuartal kedua (Q2) 2025.

    Microsoft sempat menggeser posisi Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Namun, pantauan CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025) di laman Companies Market Cap, Apple kembali menjadi perusahaan paling bernilai dengan kapitalisasi pasar US$3.204 triliun. Sementara Microsoft US$3.161 triliun dan Nvidia US$2.723 triliun.

    Di tengah ancaman tarif dagang baru dari Amerika Serikat (AS), Apple dinilai makin kesulitan menjual iPhone, terutama di pasar penting seperti China.

    Padahal Apple sempat mendapatkan angin segar berkat peluncuran iPhone 16e yang lebih murah pada awal tahun. Namun, itu belum cukup untuk mengangkat total angka penjualan.

    Mengutip laporan Reuters, analis Wall Street memperkirakan, penjualan iPhone pada kuartal Januari-Maret 2025 justru akan mencatatkan penurunan tipis.

    Di China, laporan Canalys menunjukkan penjualan iPhone di Q1 2025 anjlok 8% secara tahun-ke-tahun (YoY). Namun, di pasar global kinerjanya tumbuh 4% YoY menurut laporan Counterpoint, didorong kinerja moncer dari penjualan iPhone 16e.

    Masalah tidak berhenti di situ. Apple juga tertinggal dalam mengembangkan fitur AI jika dibandingkan dengan pesaingnya seperti Samsung dan Google.

    Janji pembaruan Siri yang lebih canggih, misalnya, justru ditunda hingga 2026. Bahkan iklan promosi AI Apple ditarik karena menampilkan fitur yang belum tersedia.

    “Tarif itu ibarat pedang bermata dua bagi Apple, mengancam, mengganggu, dan sarat muatan politik,” ujar Eric Schiffer, Chairman Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham Apple.

    (fab/fab)