Perusahaan: Microsoft

  • Skype Tutup Setelah Dua Dekade Beroperasi

    Skype Tutup Setelah Dua Dekade Beroperasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Skype, aplikasi panggilan video ternama resmi ditutup oleh Microsoft setelah dua dekade beroperasi.

    Melansir Mashable, Selasa (6/5/2025) mulai 5 Mei 2025 aplikasi dengan ikon “S” biru yang dulu menghiasi layar komputer jutaan orang kini resmi pensiun.

    Diluncurkan pada tahun 2003 dan diakuisisi oleh Microsoft pada 2011 dengan nilai fantastis US$8,5 miliar atau sekitar Rp140 triliun, Skype sempat menjadi raksasa di dunia komunikasi digital. 

    Pada masa jayanya di awal 2010-an, Skype memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif dan menjadi sinonim dengan panggilan video, bahkan menjadi kata kerja “Skype me.”

    Namun, dengan adanya persaingan dari aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram, serta kebangkitan Zoom selama pandemi, perlahan mengikis dominasi Skype. 

    Ironisnya, salah satu penyebab kejatuhan datang dari dalam rumah sendiri, Microsoft Teams. Alat kolaborasi tersebut tumbuh pesat dan secara bertahap mengambil alih fungsi inti Skype.

    Microsoft sudah mengumumkan niat menutup Skype sejak Februari lalu, dan kini halaman utama Skype berubah menjadi batu nisan digital yang mengarahkan pengguna untuk “beralih ke Teams.” 

    Pengguna berbayar diberi waktu hingga Januari 2026 untuk mengekspor data mereka dan berpindah ke platform baru. Meski tak lagi relevan seperti dulu, Skype telah menorehkan sejarah penting. 

    Skype adalah pionir yang membawa video call ke ruang tamu, kantor, dan bahkan ruang kelas setiap penggunanya.

    Skype menyatukan keluarga jarak jauh, menghubungkan pekerja lintas negara, dan menjadi jembatan komunikasi global sebelum dunia mengenal Zoom.

    Sebelumnya, Jeff Teper, Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365, mengatakan dalam wawancara dengan The Verge bahwa pengguna Skype akan diberi kendali penuh atas transisi ini. 

    “Mereka dapat memigrasikan riwayat percakapan dan kontak mereka dan melanjutkan jika mereka mau, atau mereka dapat bermigrasi ke Teams,” kata Teper. 

    Pengguna Skype akan memiliki waktu sekitar dua bulan untuk memutuskan apakah mereka ingin beralih ke Teams atau mengekspor data mereka. 

    Selama periode transisi ini, Microsoft akan mempertahankan interoperabilitas antara Skype dan Teams, sehingga pesan dari pengguna Teams tetap bisa diterima oleh mereka yang masih menggunakan Skype.

    “Jika mereka ingin beralih ke Teams, maka langkah pertama akan berjalan cukup cepat karena kami telah melakukan pekerjaan di bagian belakang untuk memulihkan kontak, riwayat pesan, dan log panggilan mereka,” kata Amit Fulay, wakil presiden produk di Microsoft.

    Salah satu perubahan besar yang dibawa oleh penghentian Skype adalah hilangnya fitur panggilan ke nomor domestik dan internasional. Fitur ini, yang sangat populer pada awalnya ketika VoIP (Voice over IP) belum berkembang dan biaya data seluler sangat mahal, kini dianggap kurang relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang ada. 

    Microsoft juga menghentikan penjualan kredit Skype dan layanan berbayar yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan internasional.

    Selain itu, nomor Skype yang ada harus dipindahkan ke penyedia lain, karena Microsoft tidak lagi mendukung fitur ini. Microsoft Teams, yang sebelumnya hanya digunakan untuk keperluan bisnis, kini akan menjadi platform utama untuk komunikasi konsumen setelah Microsoft merilis versi personal pada tahun 2020. 

    Meskipun pada awalnya perusahaan tetap berkomitmen untuk mendukung Skype, pada akhirnya mereka memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada Teams.

    Kehadiran layanan seperti FaceTime, Messenger, dan WhatsApp yang semakin mendominasi, serta tren penggunaan Zoom selama pandemi COVID-19, menunjukkan bahwa Skype kesulitan untuk bersaing di pasar komunikasi konsumen. 

    Sejak saat itu, meski basis pengguna Skype tumbuh di awal pandemi, penggunaannya cenderung stagnan.

    Microsoft kini berharap dapat memigrasikan sebagian besar pengguna Skype ke Teams, namun perusahaan juga menegaskan bahwa para pengguna memiliki kontrol penuh atas keputusan mereka.

  • Besok Bill Gates ke Indonesia Beri Penghargaan Program MBG, Prabowo Akui Saat Ini Belum Pantas – Halaman all

    Besok Bill Gates ke Indonesia Beri Penghargaan Program MBG, Prabowo Akui Saat Ini Belum Pantas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa tokoh teknologi dunia dan filantropis, Bill Gates, akan berkunjung ke Indonesia pada Rabu besok, 7 Mei 2025. 

    Kunjungan pendiri Microsoft ini disebut sebagai bentuk dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah Indonesia untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Menurut Prabowo, permintaan pertemuan dengan Bill Gates sudah diajukan sejak November 2024 lalu.

    “Tanggal 7 yaitu, lusa, tokoh dunia namanya Bill Gates akan datang ke kita minta ketemu saya, sudah lama beliau minta ketemu, kalau tidak salah surat dari November,” ujar Prabowo di hadapan para menteri kabinet.

    Meski merasa terhormat dengan perhatian dunia internasional terhadap program unggulan pemerintahannya, Prabowo menegaskan bahwa apresiasi dari Bill Gates belum layak atau pantas diterima saat ini.

    Ia menilai keberhasilan program MBG baru bisa diukur berhasil atau tidak ketika target 82,9 juta penerima manfaat, termasuk pelajar dna ibu hamil, dapat terealisasi pada akhir 2025 ini.

    “Saya merasa sangat besar hati saya merasa jangan muji kita, kita belum berhasil, kita berhasil insyaallah Desember 2025. Kalau kita bisa selenggarakan antar makanan tiap hari ke 82,9 juta rakyat kita, dalam keadaan bersih keadaan aman keadaan bergizi, pada saat itu lah boleh kita terima ucapan selamat,” tegas Prabowo.

    Program Makan Bergizi Gratis sendiri menjadi salah satu prioritas nasional yang dirancang untuk mengatasi masalah gizi kronis dan kemiskinan di kalangan anak-anak Indonesia. Target pemerintah adalah menjangkau hampir 83 juta anak hingga akhir tahun 2025.

    Kedatangan Bill Gates ke Jakarta disebut tidak hanya untuk memberi penghargaan, tetapi juga membawa bantuan. Namun Prabowo belum merinci bentuk bantuan yang dimaksud. Ia menegaskan bahwa program ini tetap akan dijalankan sepenuh hati, terlepas dari ada atau tidaknya dukungan luar.

    “Hanya saya katakan bahwa kita diberi bantuan (atau) tidak diberi bantuan, diberi penghargaan (atau) tidak diberi penghargaan, kita melaksanakan ini karena ini benar, dan ini suatu investasi di anak kita, dan kita harus kurangi kemiskinan di rakyat kita,” kata Presiden menutup pernyataannya.

    Kunjungan Bill Gates ke Indonesia diprediksi akan menarik perhatian internasional dan menempatkan Indonesia dalam sorotan global, terutama dalam upaya pengentasan gizi buruk lewat program makan bergizi yang masif dan terstruktur. Program MBG pun kini menjadi simbol tekad pemerintah dalam membangun generasi masa depan yang lebih sehat dan kuat.

  • Petaka Tarif Trump Makan Korban Baru, Raja Ecommerce Teriak

    Petaka Tarif Trump Makan Korban Baru, Raja Ecommerce Teriak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang tarif yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump ke China berdampak besar terhadap bisnis raksasa teknologi berbasis AS. Salah satu yang terkena hantaman besar adalah raksasa e-commerce Amazon.

    Sepanjang 2025, saham Amazon sudah turun lebih dari 30%. Pada pekan lalu, Amazon berupaya menenangkan para investor yang khawatir dengan masa depan perusahaan.

    Amazon mengatakan hingga kini belum melihat kelesuan permintaan barang di platformnya. Amazon mengklaim peningkatan rata-rata harga barang juga masih stabil.

    “Ada peningkatan pembelian untuk beberapa kategori barang,” kata Amazon, dikutip dari Reuters, Senin (5/5/2025).

    CEO Amazon Andi Jassy mengatakan perusahaan terus berupaya untuk mendorong para pedagang di platformnya untuk memindahkan pesanan ke AS lebih awal demi menghindari dampak tarif.

    “Pedagang pihak ketiga kami sudah menarik sejumlah barang sehingga mereka juga memiliki persediaan di AS. Kami mendorong hal itu karena kami berusaha menjaga harga serendah mungkin,” kata Jassy.

    Namun, analis menilai upaya Amazon untuk mendorong penimbunan barang barang sebelum terkena dampak tarif hanya memberikan solusi jangka pendek. Dalam beberapa bulan ke depan, para pedagang e-commerce mau tak mau harus menaikkan harga barang ketika inventaris sudah menipis dan tarif resiprokal tetap tinggi.

    “Saya tak bisa membayangkan para pedagang menimbun barang lebih dari 6 bulan,” kata Gil Luria, analis di D.A. Davidson.

    “Jika sudah lewat 6 bulan dan kondisi masih penuh ketidakpastian seperti sekarang, Amazon harus mengambil tindakan yang kurang mengenakkan,” ia menambahkan.

    Tindakan yang dimaksud adalah membiarkan harga jual lebih tinggi, mengambil margin lebih rendah secara struktural, dan mendorong pedagang untuk menyerap margin lebih rendah.

    Bukan cuma Amazon yang berdarah-darah menghadapi perang tarif AS dan China. Raksasa teknologi lain yang bergerak di bisnis konsumen juga menghadapi tantangan serupa. Antara lain Apple, Qualcomm, Intel, dan Samsung.

    Amazon memang memiliki divisi bisnis yang tidak terlalu berdampak dengan tarif Trump, yakni bisnis komputasi cloud AWS. Namun, segmen tersebut mencatat performa yang mengecewakan di kuartal-I (Q1) 2025. AWS terbukti tak mampu menyaingi kinerja moncer divisi cloud Azure milik Microsoft.

    Tak Cuma Tarif yang Bikin Amazon Berdarah-darah

    Masalah tarif Amazon meluas ke lebih dari sekadar bea masuk yang besar. Pada tanggal 2 Mei, pemerintah Trump juga mengakhiri kebijakan de minimis yang selama ini menguntungkan penjualan barang impor murah.

    Penghapusan de minimis diperkirakan akan berdampak besar pada beberapa penjual pihak ketiga perusahaan dan bisnis logistiknya, yang mengirimkan sebagian besar barang dagangannya dari China.

    Dampak penghapusan de minimis sudah terasa saat ini. Beberapa pedagang barang murah di Amazon Haul berencana tidak turut serta dalam periode diskon besar-besaran Amazon Prime Day pada Juli mendatang.

    Ketiadaan diskon dinilai akan berdampak pada kurangnya minat beli masyarakat.

    Pertumbuhan pendapatan dari layanan penjual pihak ketiga Amazon turun lebih dari setengahnya menjadi 7% pada Q1 2025, tidak termasuk dampak nilai tukar mata uang asing.

    Layanan penjual pihak ketiga menyumbang hampir seperempat dari pendapatan perusahaan. Meskipun Amazon memperkirakan total penjualan Q2 2025 di atas estimasi Wall Street, prospeknya untuk profitabilitas inti tidak sesuai harapan.

    Amazon tidak mengumbar secara detil apakah perusahaan akan mengeluarkan kebijakan yang memudahkan pengguna untuk menjaga harga tetap rendah, atau perusahaan akan membiarkan dampak tarif tinggi dan penghapusan de minimis membuat harga jual barang lebih tinggi.

    “Dampak terburuk dari kondisi saat ini akan terasa pada Q3 dan Q4 2025. Saat ini, berbagai pihak masih memainkan solusi jangka pendek karena mereka tak tahu apalagi yang bisa dilakukan,” kata Presiden dan Kepala Analis di TECHnalysis Research, Bob O’Donell.

    (fab/fab)

  • Prabowo Bangga Program MBG Banyak Dibahas Pemimpin Dunia

    Prabowo Bangga Program MBG Banyak Dibahas Pemimpin Dunia

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto merasa bangga lantaran program unggulan pemerintahannya Makan Bergizi Gratis (MBG) banyak dibahas oleh pemimpin negara-negara lain. Hal ini disampaikan Prabowo saat sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta hari ini.

    “On the whole MBG ini adalah sesuatu cukup membanggakan, banyak pimpinan negara yang dibahas adalah MBG,” kata Prabowo, Senin (5/5/2025).

    Hal ini dapat dilihat dari rencana Pendiri Microsoft, Bill Gates mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan Prabowo. Menurut Prabowo, Bill Gates ingin menyatakan dukungan serta penghargaan atas program MBG.

    “Tanggal 7 yaitu, lusa, tokoh dunia namanya bill gates akan datang ke kita minta ketemu saya sudah lama beliau minta ketemu. Kalau tidak salah surat dari November, minta ketemu antara lain mau menyatakan dukungan dan penghargaan atas MBG kita,” jelas Prabowo.

    Atas dasar tersebut, Prabowo merasa besar hati. Kendati demikian, program MBG dinilai belum seratus persen berhasil karena sasaran penerimanya belum mencapai 82,9 juta orang.

    “Saya merasa sangat besar hati, saya merasa jangan muji kita. Kita belum berhasil, kita berhasil Insyaallah Desember 2025. kalau kita bisa selenggarakan antar makanan tiap hari ke 82,9 juta rakyat kita, dalam keadaan bersih keadaan aman keadaan bergizi. Pada saat itu lah boleh kita terima ucapan selamat,” terang Prabowo.

    Lebih lanjut, kedatangan Bill Gates untuk memberikan bantuan ke program MBG. Prabowo menegaskan, program MBG akan tetap berjalan dengan ada atau tidaknya bantuan maupun penghargaan.

    “Bahkan beliau mau bantu kita. Saya tidak tahu bentuknya apa. Hanya saya katakan bahwa kita diberi bantuan (atau) tidak diberi bantuan, diberi penghargaan (atau) tidak diberi penghargaan kita laksanakan ini (MBG). Karena ini benar, dan ini suatu investasi di anak kita, dan kita harus kurangi kemiskinan di rakyat kita,” jelas Prabowo.

    (acd/acd)

  • Prabowo bertemu Bill Gates pada Rabu, ingin beri penghargaan MBG

    Prabowo bertemu Bill Gates pada Rabu, ingin beri penghargaan MBG

    Saya merasa sangat besar hati, tetapi saya merasa jangan, jangan muji kita, kita belum berhasil.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku akan bertemu dengan filantropis dan investor asal Amerika Serikat yang juga pendiri Microsoft, Bill Gates, Rabu (7/5), yang ingin memberi penghargaan atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Saat memberi arahan pada Sidang Kabinet Paripurna tentang 6 bulan pemerintahan Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo menyebutkan banyak pimpinan negara dan tokoh dunia, termasuk Bill Gates, yang ingin berkunjung ke Indonesia dan menemuinya guna membahas MBG yang menyasar hingga 82,9 juta jiwa penduduk Indonesia.

    “Pada tanggal 7 Mei, yaitu lusa, tokoh dunia namanya Bill Gates akan datang ke sini, minta ketemu saya sudah cukup lama. Beliau minta ketemu, kalau tidak salah suratnya dari November. Beliau minta ketemu, antara lain, mau menyatakan dukungan dan penghargaan atas makan bergizi kita,” kata Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

    Atas informasi soal rencana kedatangan Bill Gates tersebut, Prabowo lantas disambut oleh tepuk tangan dari anggota Kabinet Merah Putih.

    Meski merasa sangat berbesar hati akan menerima penghargaan itu, Presiden merasa pelaksanaan MBG belum sepenuhnya berhasil karena belum menyasar total penerima manfaat program sebanyak 82,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

    “Saya merasa sangat besar hati, tetapi saya merasa jangan, jangan muji kita, kita belum berhasil. Kita berhasil insyaallah pada bulan Desember 2025,” kata Presiden.

    Kepala Negara menilai penyelenggaraan MBG bisa dikatakan berhasil jika pemerintah sukses mengantarkan makanan setiap hari dalam keadaan bersih, aman, dan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil.

    Prabowo juga mengaku tidak mengetahui bentuk penghargaan yang ingin diberikan Bill Gates. Namun, MBG akan terus berjalan meskipun pemerintah tidak diberi bantuan maupun penghargaan.

    “Bahkan, beliau mau bantu kita, saya tidak tahu bentuknya apa hanya saya katakan bahwa ‘kita diberi bantuan, tidak diberi bantuan, diberi penghargaan, tidak diberi penghargaan, kita laksanakan ini karena kita yakin bahwa ini benar dan ini adalah suatu investasi di anak-anak kita’,” kata Presiden.

    Adapun Sidang Kabinet Paripurna pada hari Senin ini diikuti oleh hampir seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan kepala badan, yang membahas tentang 6 bulan pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Sidang Kabinet Paripurna ini merupakan sidang kali ketiga yang digelar pada tahun ini. Sebelumnya, Presiden Prabowo menggelar Sidang Kabinet Paripurna pada tanggal 21 Maret lalu guna membahas berbagai persiapan pemerintah menghadapi Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Israel Sekarang Nomor 1, Amerika dan China Kalah Telak

    Israel Sekarang Nomor 1, Amerika dan China Kalah Telak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China dikenal sebagai dua negara yang paling kencang berkompetisi untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI). AS bahkan melancarkan berbagai kebijakan, seperti pemblokiran chip AI ke China, untuk menghambat perkembangan AI di China.

    Namun, ternyata negara dengan talenta digital AI nomor satu di dunia tak berasal dari AS maupun China. Israel dilaporkan menjadi ‘raja’ talenta AI tertinggi di dunia. 

    Temuan ini berdasarkan laporan terbaru LinkedIn tahun 2024, yang mengukur distribusi kemampuan AI secara global. Data menunjukkan, Israel unggul dalam pengembangan talenta AI meski memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dibanding AS dan China.

    Permintaan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan AI alias ‘AI talent’ sendiri terus meningkat.

    Menurut riset, sebanyak 66% pemimpin perusahaan mengatakan tak akan merekrut karyawan yang tidak memiliki keterampilan AI. Sementara itu, 71% di antaranya lebih memilih merekrut orang yang belum berpengalaman tetapi menguasai AI, ketimbang orang berpengalaman yang tidak punya keterampilan tersebut.

    Temuan ini diungkap dalam laporan Microsoft dan LinkedIn tahun 2024 yang dilakukan melalui survei terhadap 31.000 orang di 31 negara.

    Untuk mengukur penyebaran talenta AI, LinkedIn merilis metrik ‘Konsentrasi Talenta AI’, menggunakan data dari profil pengguna. Penilaian mempertimbangkan keterampilan engineering AI seperti machine learning dan natural language processing, serta literasi AI seperti penggunaan ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Berdasarkan data tersebut, Israel menempati posisi teratas dengan konsentrasi talenta AI sebesar 1,98%, jauh di atas rata-rata global. Sementara itu, negara seperti China dan Amerika Serikat tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’ meskipun dikenal agresif mengembangkan AI.

    Hanya saja, perlu dicatat bahwa penyensoran yang masif di China terhadap platform buatan AS bisa jadi merupakan alasan banyak talenta China yang tidak memiliki akun LinkedIn, sehingga datanya tidak bisa dihimpun.

    10 negara dengan talenta AI terbanyak

    Berikut daftar 10 negara dengan konsentrasi talenta AI terbanyak menurut LinkedIn:

    Israel (1,98%)
    Singapura (1,64%)
    Luksemburg (1,44%)
    Estonia (1,17%)
    Swiss (1,16%)
    Finlandia (1,13%)
    Irlandia (1,11%)
    Jerman (1,09%)
    Belanda (1,07%)
    Korea Selatan (1,06%)

    Untuk daftar enam besar, tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Sementara Irlandia naik empat peringkat ke posisi ke-7 dan Korea Selatan turun tiga peringkat ke posisi ke-10.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia adalah negara kecil, namun mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn wilayah APAC.

    Menurut Chua, hal itu bisa terjadi berkat kombinasi investasi perusahaan dalam pelatihan karyawan dan kebijakan pemerintah yang mendorong pembelajaran berkelanjutan.

    Sementara itu, India meski belum masuk ‘Top 10’, menunjukkan peningkatan talenta AI sebesar 252% sejak 2016. Tahun 2024 saja, India mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan terkait AI secara tahunan.

    Untuk pertumbuhan perekrutan terkait AI di 2024, Singapura mencatatkan kenaikan 25% dan Amerika Serikat 24,7%.

    “Kultur pembelajaran di Singapura sangat menonjol, sehingga membuat negara ini kompetitif di era AI,” tambah Chua.

    Data LinkedIn juga mencatat pekerja di Singapura menghabiskan 40% lebih banyak waktu untuk belajar keterampilan AI dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

    Talenta AI merupakan aspek penting untuk pengembangan teknologi AI. Pasalnya, infrastruktur dan pemanfaatan AI akan mandek jika tak disertai dengan talenta AI yang mumpuni. 

    Untuk itu, AS dan China agaknya perlu belajar dari Israel. Bukan tak mungkin di masa depan Israel bisa memimpin pengembangan AI lantaran memiliki talenta-talenta yang lebih banyak untuk mengembangkan teknologi masa depan tersebut. Kita lihat saja nanti.

    (fab/fab)

  • Bos Microsoft Mengaku 30% Kode Perusahaan Ditulis oleh AI

    Bos Microsoft Mengaku 30% Kode Perusahaan Ditulis oleh AI

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan bahwa sekitar 20% hingga 30% kode dalam repositori perusahaan ditulis oleh perangkat lunak kecerdasan buatan (AI). 

    Melansir dari Techcrunch, Senin (5/5/2025) pernyataan ini disampaikan dalam percakapan santai bersama CEO Meta Mark Zuckerberg di konferensi LlamaCon yang diselenggarakan oleh Meta beberapa hari lalu.

    Ketika ditanya oleh Zuckerberg mengenai sejauh mana AI telah digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak di Microsoft. Nadella menjelaskan kontribusi AI bervariasi tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan. 

    Dirinya menyebutkan, hasil paling signifikan terlihat pada bahasa Python, sementara kemajuan pada bahasa seperti C++ masih relatif terbatas.

    CTO Microsoft, Kevin Scott, sebelumnya memperkirakan hingga 95% kode akan ditulis oleh AI pada tahun 2030. Hal ini mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap peran teknologi ini dalam masa depan pengembangan perangkat lunak.

    Dalam kesempatan yang sama, saat Nadella melemparkan pertanyaan yang sama kepada Zuckerberg selaku CEO Meta 

    Akan tetapi, Zuckerberg mengaku tidak mengetahui persis berapa banyak kode di perusahaannya yang dihasilkan oleh AI.

    Sementara itu, CEO Google Sundar Pichai juga menyatakan dalam panggilan pendapatan minggu lalu, ada lebih dari 30% kode di Google kini dihasilkan oleh AI. 

    Namun demikian, belum ada standar yang jelas mengenai cara perusahaan-perusahaan besar ini mengukur kontribusi AI dalam proses penulisan kode, sehingga data tersebut sebaiknya ditanggapi dengan hati-hati.

    Microsoft dikabarkan menunda pembangunan data center di Inggris, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Perusahaan khawatir terlalu cepat membangun infrastruktur pusat data. 

    Di sisi lain, kebijakan diterapkan bertepatan  dengan tarif timbal balik yang dijatuhkan AS kepada puluhan negara, termasuk Indonesia.

    Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif timbal balik tinggi di puluhan negara memicu kekhawatiran terhadap kestabilan global. 

    Sumber Bloomberg, Jumat (4/4/2025) melaporkan bahwa Microsoft telah menghentikan pembicaraan atau menunda pembangunan lokasi pusat data di Inggris, Australia, North Dakota, Wisconsin, dan Illinois. 

    Seorang juru bicara mengatakan Microsoft sebenarnya telah membuat merencanakan pembangunan data center tersebut beberapa lalu, sebelumnya akhirnya berubah pikiran untuk menunda pembangunan, yang mereka sebut sebagai strategi fleksibilitas. 

    Techcrunch melaporkan pada Februari 2025, Microsoft menegaskan kembali rencana mengalokasikan lebih dari US$80 miliar untuk belanja modal pada  2025, terutama pusat data AI. 

    Microsoft sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan mengalihkan fokus perluasan pusat datanya untuk  2025 dari konstruksi baru ke pemasangan fasilitas yang ada dengan server dan peralatan komputasi lainnya.

    Tidak dapat dipungkiri, langkah Microsoft melakukan strategi fleksibilitas bertepatan dengan pengumuman Trump mengenai kebijakan tarif timbal balik terhadap puluhan negara, yang dibalas oleh negara terdampak dengan perundingan ulang atau penerapan kebijakan serupa untuk produk-produk dari AS termasuk di sektor teknologi. 

  • Pengamat: Layanan Verifikasi World Bisa Atasi Masalah di Indonesia, Asalkan… – Page 3

    Pengamat: Layanan Verifikasi World Bisa Atasi Masalah di Indonesia, Asalkan… – Page 3

    Bicara soal kebocoran data yang mungkin terjadi, Alfons memang kalau pengelolaan data dilakukan dengan baik, lengkap dengan penerapan enkripsi dengan baik dan mendapatkan audit institusi terpercaya, harusnya layanan WorldID ini cukup terjamin.

    “Lalu soal data pribadi yang dikelola oleh negara lain, sebenarnya sudah banyak data pribadi orang Indonesia yang dikelola asing, dan Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) tenang-tenang saja,” kata Alfons.

    Salah satu dua contohnya adalah data pengguna Google Maps dan layanan navigasi Waze yang dinilai sangat berguna dan akan bahaya jika terjadi kebocoran atau penyalahgunaan data.

    “Namun, kita tenang-tenang saja, karena apa? Karena manfaatnya besar dan dikelola oleh perusahaan yang cukup bertanggung jawab,” ia mengimbuhi.

    Alfons tidak menyangkal bahwa risiko kebocoran data bukanlah hal yang mustahil. Begitu juga dengan risiko data pengguna Indonesia dieksploitasi oleh pihak lain.

    Ia pun mempertanyakan, selama ini data pribadi pengguna layanan digital Indonesia yang ada di cloud, aplikasi Microsoft, WhatsApp, atau pun Meta merupakan data berharga.

    “Agak memprihatinkan kalau pemerintah kurang menyadari hal ini,” katanya.

  • Microsoft Resmi Tutup Layanan Skype 5 Mei 2025, Ini Hal yang Harus Dilakukan Pengguna – Page 3

    Microsoft Resmi Tutup Layanan Skype 5 Mei 2025, Ini Hal yang Harus Dilakukan Pengguna – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft telah memastikan resmi mematikan layanan Skype pada 5 Mei 2025. Keputusan ini menandai akhir dari era salah satu platform komunikasi digital yang ikonik.

    Langkah Microsoft ini bukannya tanpa alasan, karena perusahaan saat ini telah menyediakan Microsoft Teams. Layanan ini pun hadir secara gratis untuk para pengguna Skype.

    Dengan keputusan ini, seperti dikutip dari NDTV, Senin (5/5/2025), pengguna yang masih aktif di Skype pun dianjurkan untuk bermigrasi ke Teams. Microsoft pun memastikan proses transisi tidak akan rumit.

    Pengguna yang ingin beralih ke Teams disebutkan masih bisa memakai kredensial Skype yang sama. Selain itu, percakapan dan daftar kontak yang tersimpan masih akan bisa diakses, sehingga pengguna tidak perlu khawatir kehilangan informasi penting.

    Yang perlu diingat pula, meski layanan utama Skype dihentikan, ada beberapa fitur yang masih akan tetap aktif dalam waktu terbatas, seperti Skype Number dan Skype Credit. Pengguna disebut masih bisa memakainya hingga masa pemakaian berakhir.

    Sementara mulai 5 Mei 2025, fitur utama Skype tidak akan bisa dipakai lagi, termasuk pengiriman SMS, pengaturan Caller ID, termasuk pemberian Skype Credit pada pengguna lain.

    Lalu, bagi pengguna yang tidak ingin beralih ke Microsoft Teams, perusahaan menyediakan opsi ekspor data secara manual. Jadi, pengguna dimungkinkan menyimpan riwayat obrolan dan daftar kontak untuk arsip pribadi.

    Sebagai informasi, Skype yang diluncurkan pada 2023 merupakan pionir dalam layanan VoIP dan video call. Platform ini pun sempat digunakan begitu masih selama pandemi Covid-19.

    Kendati demikian, dengan kompetisi yang kini semakin ketat dari platform lain seperti Zoom, Google Meet, bahkan Teams yang juga milik Microsoft, membuat platform ini harus dipensiunkan.

  • Pakar Sebut World ID Dapat Dioptimalkan untuk Melawan Buzzer

    Pakar Sebut World ID Dapat Dioptimalkan untuk Melawan Buzzer

    Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran Worldcoin dan World ID berpotensi memberikan manfaat besar dalam meningkatkan keamanan digital di Indonesia, khususnya untuk melawan buzzer. 

    Dalam konteks online, buzzer sering digunakan untuk merujuk pada akun atau pengguna yang sengaja memposting komentar atau konten provokatif untuk memancing reaksi atau memanipulasi opini publik. Buzzer dapat digunakan untuk mempromosikan suatu produk, ide, atau agenda tertentu, atau untuk mengganggu diskusi online.

    Istilah buzzer sering digunakan dalam diskusi tentang media sosial, politik, atau kampanye online.

    Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan potensi tersebut bisa tercapai asalkan World ID dikelola dengan baik, transparan, dan sesuai standar keamanan data.

    Apalagi, transparansi dalam pengelolaan data dan audit dari lembaga independen sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.

    “Harusnya kalau dikelola dengan baik World ID akan sangat berguna,” kata Alfons kepada Bisnis, Minggu (4/5/2025).

    Menurut Alfons, sistem World ID dapat menjadi alat yang efektif untuk menghadapi masalah bot dan buzzer yang sering disalahgunakan untuk kepentingan negatif. 

    Dirinya juga menyebut sistem ini dapat mencegah akun-akun palsu atau bot yang memberikan kesan seolah-olah mewakili banyak individu, padahal dikendalikan oleh segelintir pihak.

    Tak hanya itu, Alfons menilai World ID juga berpotensi membantu mencegah penyalahgunaan identitas ganda seperti pembuatan KTP, SIM, atau paspor lebih dari satu kali oleh individu yang sama.

    “Meskipun orangnya bisa ganti nama dan identitasnya tetapi biometriknya akan tetap sama dan terdeteksi oleh sistem,” ujarnya.

    Mengenai kekhawatiran soal kebocoran data, Alfons menekankan pentingnya pengelolaan dan enkripsi yang baik, serta pengawasan dari institusi yang terpercaya. 

    Dirinya juga menyoroti bahwa data pribadi warga Indonesia saat ini sudah banyak yang dikelola oleh perusahaan asing, seperti Google Maps dan Waze.

    “Demikian pula dengan data kita di cloud, Microsoft apps, WhatsApp, Meta itu semua data berharga. Jadi agak memperihatinkan kalau pemerintah kurang menyadari hal ini,” ucap Alfons.

    Di sisi lain, Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi mengingatkan pentingnya menjaga data biometrik, seperti sidik jari dan terutama iris mata, dari potensi penyalahgunaan. 

    Diringa menyoroti potensi penyalahgunaan oleh aplikasi yang tidak bertanggung jawab, salah satunya World ID.

    “Alih-alih untuk keamanan, bisa saja aplikasi nakal memanfaatkannya untuk hal-hal negatif, termasuk kejahatan siber,” pungkas Heru.