Perusahaan: Microsoft

  • ScaleAI PHK 200 Karyawan Usai Dapat Investasi Rp233 Triliun dari Meta

    ScaleAI PHK 200 Karyawan Usai Dapat Investasi Rp233 Triliun dari Meta

    Bisnis.com, JAKARTA—  Startup teknologi asal Amerika Serikat, Scale AI, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 karyawan atau sekitar 14% dari total tenaga kerjanya. 

    Tak hanya itu, perusahaan juga memutus kontrak kerja sama dengan 500 kontraktor global. Langkah ini menandai pergeseran fokus bisnis perusahaan yang selama ini dikenal sebagai penyedia layanan pelabelan data untuk melatih model kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) 

    Dalam memo internal yang diperoleh Bloomberg, CEO interim Scale AI, Jason Droege, menyatakan perusahaan telah melakukan ekspansi terlalu cepat di lini bisnis pelabelan data yang menjadi inti operasional mereka sejak awal berdiri. 

    Kini, Scale AI memutuskan untuk mengalihkan fokus ke sektor penjualan korporasi dan pemerintahan, yang dinilai lebih menjanjikan secara jangka panjang.

    PHK massal ini terjadi hanya sebulan setelah Meta merekrut CEO Scale AI sebelumnya dalam kesepakatan senilai US$14,3 miliar atau sekitar Rp233 triliun. 

    Seiring dengan langkah tersebut, sejumlah pelanggan utama Scale AI disebut-sebut telah menghentikan kerja sama, memperbesar tekanan internal perusahaan dan mendorong restrukturisasi secara menyeluruh. Scale AI bukan satu-satunya perusahaan AI yang harus melakukan penyesuaian arah bisnis secara drastis. 

    Seiring dengan makin ketatnya persaingan dan dinamika kebutuhan pasar, banyak perusahaan teknologi termasuk yang bergerak di bidang AI dipaksa mengevaluasi ulang strategi dan beban operasional mereka.

    Fenomena PHK yang terjadi di Scale AI menjadi bagian dari gelombang pemangkasan tenaga kerja yang melanda industri teknologi global sejak 2022. 

    Lonjakan investasi di bidang AI membuat banyak perusahaan beralih ke otomatisasi, mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Data dari situs pelacak layoffs.fyi mencatat lebih dari 264.000 karyawan teknologi diberhentikan sepanjang 2023, naik dari 165.000 pada tahun sebelumnya.

    Hingga pertengahan 2024, angka PHK terus bertambah, dengan lebih dari 132.900 pekerja di 410 perusahaan kehilangan pekerjaan. 

    Laporan dari Trueup.io dan BestBrokers memperkirakan ada lebih dari 700 pengumuman PHK sejak awal tahun, berdampak pada hampir 204.000 pekerja, terutama di Amerika Serikat dan Inggris.

    Beberapa nama besar seperti Dell, Intel, dan Tesla juga melakukan PHK besar-besaran tahun ini, sebagian besar dikaitkan dengan efisiensi bisnis dan investasi pada AI. 

    Microsoft bahkan secara eksplisit menyebut fokusnya pada pengembangan AI sebagai salah satu alasan restrukturisasi, sementara Google menyampaikan perlunya percepatan kinerja sebagai dasar pengurangan karyawan.

  • Astra Gandeng Dua Raksasa AS Panaskan Pertarungan Komputasi Awan Berbasis AI

    Astra Gandeng Dua Raksasa AS Panaskan Pertarungan Komputasi Awan Berbasis AI

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Graphia Information Technology memanaskan persaingan komputasi awan (cloud) dengan menggandeng Hewlett-Packard Enterprise (HPE) dan  Equinix, Inc. (Equinix). 

    Ketiga perusahaan tersebut mengembangkan solusi private cloud berbasis Artificial Intelligence (AI) yang menyasar berbagai sektor seperti keuangan, manufaktur, dan energi. 

    Presiden Direktur PT Astra Graphia Information Technology Widi Triwibowo mengatakan perusahaan menyediakan layanan end to end yang mencakup pengembangan infrastruktur hingga managed services untuk mendukung kolaborasi ini.

    Layanan-layanan tersebut bertujuan untuk memastikan integrasi solusi AI secara mulus ke dalam lingkungan perusahaan, dengan tetap menjaga efisiensi operasional, keamanan data, serta kepatuhan terhadap regulasi.

    “Sinergi ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa dengan kolaborasi yang tepat, pemanfaatan AI dapat diterapkan secara praktis dan aman untuk setiap perusahaan di Indonesia.” kata Widi, dikutip Rabu (16/7/2025).

    Managing Director HPE Meygin Agustina mengatakan kemitraan ini merupakan langkah strategis yang siap untuk merevolusi pendekatan pasar. 

    Sementara itu, Equinix akan menyediakan infrastruktur digital berupa 270 data center, yang terhubung di 36 negara, yang memberikan akses yang aman, serta low latency pada beban kerja AI.

    “Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengintegrasikan AI ke dalam proses operasional mereka, dibutuhkan konektivitas yang andal dengan ekosistem yang tepat,” kata Country Sales Director Equinix Deon Montasser.

    Diketahui pertarungan bisnis komputasi awan di Indonesia makin panas setelah sebelumnya sejumlah perusahaan teknologi menggelontorkan dana besar untuk cloud, salah satunya Microsoft.
    Microsoft resmi membenamkan investasi senilai Rp27 triliun untuk mengembangkan bisnis cloud dan mendukung transformasi digital di Indonesia. 

    Investasi ini bakal difokuskan pada penguatan infrastruktur cloud dan pengembangan kecerdasan buatan (AI), serta menempatkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan digital di kawasan Asia Tenggara.

    President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menyampaikan bahwa investasi ini merupakan bagian dari komitmen Microsoft yang disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

    (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Apple Makin Sempoyongan, CEO Diminta Mundur

    Apple Makin Sempoyongan, CEO Diminta Mundur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Firma riset LightShed Partners terang-terangan mengatakan Apple harus mempertimbangkan untuk mengganti CEO Tim Cook. Dalam catatan ke klien yang dilihat Bloomberg, analis Walter Piecyk dan Joe Galone mengatakan Apple saat ini membutuhkan CEO yang fokus pada produk, bukan hanya mengutamakan logistik.

    Bloomberg mencatat saham Apple sudah tertinggal jauh dari para pesaing seperti Microsoft dan Meta sepanjang 2025. Apple kehilangan momentum dalam persaingan menghadirkan fitur-fitur kecerdasan buatan (AI) yang menarik di lini produknya.

    Saham Apple anjlok 16% pada tahun 2025, dibandingkan dengan kenaikan 25% untuk Meta dan 19% untuk Microsoft.

    “Ketiadaan AI dapat secara fundamental mengubah arah jangka panjang perusahaan dan kemampuannya untuk tumbuh. AI akan membentuk kembali industri-industri di seluruh ekonomi global, dan Apple berisiko menjadi salah satu korbannya,” tertulis dalam catatan LightShed Partners yang diintip Bloomberg, dikutip dari MacRumors, Rabu (16/7/2025).

    Patut dicatat bahwa penurunan saham Apple tahun ini merupakan penurunan yang relatif kecil dalam kinerja jangka panjang perusahaan di bawah kepemimpinan Cook. Saham Apple telah naik lebih dari 1.400% sejak Cook menjabat sebagai CEO, dibandingkan dengan 430% untuk S&P 500.

    Usulan penggantian CEO Apple muncul beberapa saat setelah raksasa Cupertino mengumumkan Chief Operating Officer (COO) Jeff Williams akan mundur dari posisinya pada bulan ini. Ia akan digantikan oleh Sabih Khan.

    Williams pernah dianggap sebagai calon penerus Cook yang terkuat. Kini, Senior VP untuk Hardware Engineering Apple, John Ternus, diyakini sebagai kandidat terdepan.

    “Tim Cook adalah CEO yang tepat saat ia ditunjuk dan tidak diragukan lagi telah melakukan pekerjaan yang hebat, tetapi setelah kepergian Williams, sudah waktunya untuk perubahan yang lebih disruptif, bukan yang lebih sedikit,” tulis laporan dari LightShed Partners.

    Namun, Cook sepertinya tidak akan mundur dalam waktu dekat. Dalam buletin “Power On” terbarunya, Mark Gurman dari Bloomberg mengatakan belum ada pengganti langsung yang siap memimpin.

    “Belum ada tanda-tanda internal bahwa Cook sedang bersiap untuk pergi atau memulai proses mempersiapkan pengganti,” tulis Gurman dalam laporannya.

    Lebih lanjut, Gurman mengatakan dewan direksi tak merasa Apple butuh perubahan kepemimpinan. Jejeran direksi Apple adalah loyalis Cook. Misalnya Arthur Levinson, Susan Wagner, dan Ronald Sugar.

    Tak diragukan lagi Cook bertanggung jawab atas kesulitan Apple saat ini. Hal itu mencakup kesalahan langkah di sektor AI, jajaran produk yang menua, terkikisnya budaya desain, kekeringan hardware arus utama yang inovatif selama satu dekade, dan meningkatnya ketegangan dengan para pengembang dan regulator. Namun, tak diragukan lagi bahwa dewan direksi masih menganggapnya sebagai satu-satunya orang yang mampu membalikkan keadaan,” tulis Gurman.

    Bahkan, Gurman mengatakan pengaruh Cook di Apple bisa bertambah besar. Gurman mengatakan Cook bisa mengambil peran ganda sebagai Chairman Apple.

    “Levinson yang sudah lama menjadi Chairman Apple telah melampaui usia pensiun yang direkomendasikan dewan perusahaan. Jadi, tidak mengherankan jika Cook akhirnya mengambil peran tersebut, seperti yang telah dilakukan Iger, Dimon, Satya Nadella dari Microsoft Corp., dan Chuck Robbins dari Cisco Systems Inc. di perusahaan mereka. Hal ini akan memberi Cook cengkeraman yang lebih kuat pada produsen iPhone tersebut,” Gurman menjelaskan.

    Meskipun demikian, Apple tampaknya menyadari perlunya perubahan lain di perusahaan. Para eksekutif senior seperti kepala layanan Eddy Cue telah memperingatkan bahwa Apple berisiko menjadi BlackBerry atau Nokia berikutnya jika tidak beradaptasi dengan cepat.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Belajarlagi perkuat talenta digital lewat pelatihan bersertifikat

    Belajarlagi perkuat talenta digital lewat pelatihan bersertifikat

    Tanpa langkah sistematis, kesenjangan keterampilan akan semakin dalam…,

    Jakarta (ANTARA) – Belajarlagi, sebuah platform edutech lokal memperkuat talenta digital nasional melalui pelatihan bersertifikat nasional dan internasional yang dirancang untuk meningkatkan daya saing, kompetensi, serta kesiapan menghadapi transformasi digital Indonesia.

    “Indonesia menghadapi tantangan serius dalam mempersiapkan sumber daya manusia untuk era digital,” kata Founder & CEO Belajarlagi Faiz Ghifari dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan, dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta digital pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta talenta yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Sayangnya, tingkat adopsi pelatihan digital masih rendah. Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2024 mencatat hanya 7,32 persen dari hampir 10 ribu perusahaan yang melatih karyawannya secara digital dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.

    Sementara di tingkat masyarakat umum, lanjutnya, hanya lima persen yang pernah mengikuti kursus daring dan sebagian besar hanya sekali.

    Melihat urgensi itu, kata Faiz, Belajarlagi hadir sebagai jembatan untuk menutup kesenjangan tersebut dengan menyediakan pelatihan praktis dan bersertifikat, baik nasional maupun internasional.

    “Tanpa langkah sistematis, kesenjangan keterampilan akan semakin dalam. Belajarlagi menawarkan pelatihan aplikatif yang relevan dengan kebutuhan industri agar talenta digital Indonesia bisa bertumbuh cepat dan merata,” ujarnya.

    Dijelaskan sejak berdiri pada puncak pandemi COVID-19 di tahun 2020, Belajarlagi telah menjangkau ribuan peserta dari berbagai latar belakang mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pelaku UMKM dan profesional muda.

    Dengan pendekatan blended learning (online, offline, hybrid), peserta juga mendapatkan pengalaman lengkap melalui final project, sesi mentoring, serta dukungan komunitas alumni.

    “Belajarlagi telah dipercaya oleh lebih dari 50 institusi dan korporasi besar, di antaranya Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, BCA, Peruri, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” bebernya.

    Sepanjang 2024, Belajarlagi bersama Bank Indonesia telah memfasilitasi lebih dari 3.600 peserta untuk memperoleh sertifikasi kompetensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) termasuk berkesempatan mendapatkan sertifikasi internasional dari mitra global seperti Meta, Microsoft, dan Adobe.

    “Kami percaya talenta unggul bukan hanya soal ijazah, tapi soal keterampilan nyata yang bisa dibawa ke dunia kerja,” tambah Faiz.

    Lebih lanjut dia mengatakan, tantangan lain yang tak kalah penting tingginya pengangguran di kelompok usia 15–24 tahun, segmen usia produktif yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.

    “Bonus demografi hanya akan jadi peluang jika generasi muda dibekali keterampilan yang tepat. Kami menyasar pelajar dan mahasiswa agar mereka siap kerja sejak dini, bukan sekadar lulus,” jelasnya.

    Ia menegaskan pihaknya hadir dengan mengedepankan pendekatan praktis, terarah, dan berorientasi industri, bukan hanya sebagai penyedia kursus, tapi ekosistem pelatihan digital yang memperkuat daya saing bangsa.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Manusia Rp 2.300 Triliun Wanti-wanti AI Picu Pengangguran

    Manusia Rp 2.300 Triliun Wanti-wanti AI Picu Pengangguran

    Jakarta

    CEO Nvidia, Jensen Huang, memperingatkan bahwa meski AI akan meningkatkan produktivitas tempat kerja secara signifikan, AI juga dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan jika industri kekurangan inovasi.

    “Jika dunia kehabisan ide, maka peningkatan produktivitas (karena AI) berarti hilangnya pekerjaan,” kata CEO Nvidia Jensen Huang dikutip detikINET dari CNN, Senin (14/7/2025).

    Dario Amodei, bos perusahaan AI Anthropic, memperingatkan bulan lalu bahwa AI dapat memicu lonjakan dramatis pengangguran di waktu dekat. Dia menyebut AI dapat menghilangkan setengah pekerjaan kerah putih tingkat pemula dan meningkatkan pengangguran hingga 20% dalam lima tahun ke depan.

    Huang percaya bahwa selama perusahaan memunculkan ide-ide segar, ada ruang bagi produktivitas dan lapangan kerja untuk berkembang. Tetapi tanpa ambisi baru, produktivitas akan turun yang berpotensi mengakibatkan lebih sedikit lapangan kerja.

    “Hal mendasarnya adalah ini, apakah kita memiliki lebih banyak ide yang tersisa di masyarakat? Dan jika ya, jika kita lebih produktif, kita akan dapat tumbuh,” kata pria yang menurut Forbes hartanya saat ini USD 143,6 miliar atau di kisaran Rp 2.300 triliun ini.

    Peningkatan investasi besar-besaran di AI menimbulkan kekhawatiran tentang apakah teknologi tersebut mengancam pekerjaan di masa depan. Sekitar 41% CEO mengatakan AI akan mengurangi jumlah pekerja di ribuan perusahaan selama lima tahun ke depan, menurut survei tahun 2024 oleh Adecco Group.

    Survei yang dirilis bulan Januari dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan 41% pemberi kerja berencana mengurangi tenaga kerja mereka pada tahun 2030 karena otomatisasi AI.

    “Pekerjaan semua orang akan terpengaruh. Beberapa pekerjaan akan hilang. Banyak pekerjaan akan tercipta dan yang saya harapkan adalah peningkatan produktivitas yang kita lihat di semua industri akan mengangkat masyarakat,” kata Huang.

    Nvidia, yang sempat mencapai nilai pasar USD 4 triliun, adalah pemimpin revolusi AI. Teknologi dari produsen cip yang berbasis di Santa Clara ini digunakan untuk mendukung pusat data yang digunakan perusahaan seperti Microsoft, Amazon, dan Google untuk mengoperasikan model AI dan layanan cloud.

    Huang membela perkembangan AI, dengan mengatakan bahwa kemajuan teknologi dapat memfasilitasi terwujudnya ide berlimpah dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk membangun masa depan lebih baik.

    AI juga kemungkinan akan mengubah cara kerja. Menurut survei tahun 2024 oleh Duke University, lebih dari separuh perusahaan besar AS berencana mengotomatiskan tugas yang sebelumnya dilakukan karyawan, seperti membayar pemasok atau membuat faktur.

    Beberapa perusahaan juga memakai AI seperti ChatGPT dan chatbot, untuk tugas kreatif termasuk menyusun lowongan pekerjaan, siaran pers, dan kampanye pemasaran. “AI adalah penyetara teknologi terhebat yang pernah kita lihat. AI mengangkat orang-orang yang tidak memahami teknologi,” cetus Huang.

    (fyk/fay)

  • Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates melontarkan kritik keras terhadap Presiden AS Donald Trump. Pendiri Microsoft tersebut menuding Trump membuat “kesalahan besar” dengan memangkas pendanaan bantuan luar negeri yang selama ini menyelamatkan jutaan nyawa, terutama di negara-negara berkembang.

    Lewat akun X (dulu Twitter), Gates menyebut dampak dari kebijakan pemotongan itu sangat fatal.

    “Dampak bencana dari pemotongan ini sepenuhnya bisa dicegah, dan masih belum terlambat untuk membalikkan keadaan,” tulis Gates dalam unggahan di X, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/7/2025).

    Gates merespons laporan yang menyebut obat HIV untuk anak-anak tidak lagi dikirim ke Afrika dalam beberapa bulan terakhir, dan pasokan yang ada akan kedaluwarsa dalam beberapa minggu.

    Bahkan, dilaporkan juga terjadi kekurangan tabung oksigen untuk bayi dan obat-obatan penyakit menular seksual.

    Sebagai ketua dari organisasi nirlaba Gates Foundation, Gates juga menyampaikan keprihatinannya atas pemangkasan ini dalam pidatonya di Ethiopia pada Juni lalu.

    “Ada begitu banyak pemotongan dalam program bantuan luar negeri, dilakukan begitu tiba-tiba hingga menyebabkan pengiriman obat terganggu total. Ini bukan hanya kesalahan administratif. Ini kesalahan moral,” kata Gates dalam pidatonya.

    Tak hanya itu, Gates juga menyesalkan keputusan pemerintahan Trump yang memotong komitmen terhadap program PEPFAR dan membekukan dukungan untuk aliansi vaksin Gavi, yang didirikan oleh Gates Foundation pada 1999.

    Sebagai informasi, USAID resmi dibubarkan pada 30 Juni dan kini dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyebut bantuan AS ke depan akan lebih “tertarget dan dibatasi waktu.”

    Gates sendiri diketahui menyumbangkan US$ 50 juta untuk kampanye kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Pada akhir Desember, Gates makan malam bersama Trump di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida. Namun, menurut laporan The New York Times, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menolak bertemu dengan Gates sejak menjabat awal Januari.

    Pekan lalu, Rubio mengatakan bahwa ke depan, bantuan mereka akan lebih terarah dan dibatasi waktunya. USAID kini telah dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada NPR pada Juni lalu bahwa pihaknya tengah meninjau pendanaan untuk President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR).

    Komentar Gates muncul seminggu setelah ia mengatakan bahwa pemangkasan bantuan ini sudah menyebabkan kematian.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Orang Terkaya di India Mukesh Ambani Ingin Ubah Jutaan TV Jadi Komputer Cloud, Bagaimana Caranya? – Page 3

    Orang Terkaya di India Mukesh Ambani Ingin Ubah Jutaan TV Jadi Komputer Cloud, Bagaimana Caranya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jio Platforms, divisi digital dari konglomerat India Reliance Industries, meluncurkan layanan desktop virtual bernama JioPC untuk pengguna set-top box.

    Langkah ini diinisiasi oleh orang terkaya di India, Mukesh Ambani (tokoh di balik Reliance Industries), dengan harapan mengubah jutaan televisi di salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia menjadi layaknya Personal Computer (PC).

    JioPC menawarkan pengalaman komputer berbasis awan (cloud) melalui set-top box (STB) Jio, yang secara gratis tersedia dalam paket layanan broadband rumah atau dapat dibeli terpisah seharga ₹5.499 (sekitar Rp 1 juta).

    Layanan tersebut saat ini dalam tahap uji coba gratis dan dapat diakses melalui daftar tunggu. Pengguna yang mendapatkan undangan dapat menikmati desktop virtual di TV mereka dengan menghubungkan keyboard dan mouse setelah membuat akun.

    Saat ini, JioPC memiliki beberapa keterbatasan. Layanan ini belum mendukung perangkat periferal eksternal seperti kamera dan printer. Demikian sebagaimana dikutip dari TechCrunch, Senin (14/7/2025).

    Selain itu, aplikasi yang tersedia secara bawaan adalah LibreOffice, sebuah perangkat lunak open source untuk perkantoran. Saat ingin menggunakan aplikasi Microsoft Office, pengguna perlu mengaksesnya melalui peramban (browser) yang tersedia.

    Meski demikian, langkah Ambani dengan JioPC dinilai menjanjikan. Tarun Pathak, seorang direktur riset di Counterpoint, menyampaikan bahwa solusi ini merupakan cara yang sangat efektif bagi perusahaan yang berbasis di Mumbai ini untuk meningkatkan basis pengguna, yang saat ini telah mencapai lebih dari 488 juta.

     

  • Bill Gates Makin Miskin, Tak Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia

    Bill Gates Makin Miskin, Tak Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama 18 tahun terakhir, nama Bill Gates kerap masuk dalam daftar ‘Top 10’ orang terkaya di muka Bumi. Namun, minggu ini nasibnya berubah.

    Gates kehilangan 30% harta kekayaannya atau setara US$51-52 miliar (Rp829-846 triliun). Penyebabnya adalah pengeluaran yang besar untuk aktivitas filantropisnya.

    Kendati keluar dari daftar ‘Top 10’ orang terkaya di dunia dan hartanya berkurang jauh, Gates belum jatuh miskin. Ia masih bertengger di posisi ke-12 sebagai orang terkaya dunia.

    Posisinya diganti oleh mantan asistennya sendiri, Steve Ballmer, yang menduduki posisi ke-5 sebagai orang terkaya di dunia.

    Pada awal Juli 2025, kekayaan Gates ditaksir mencapai US$175 miliar (Rp2.847 triliun) di atas kertas, menurut daftar Bloomberg Billionaire Index, dikutip dari News Nation Now, Senin (14/7/2025).

    Ia masih memegang sekitar 1% saham Microsoft dan menerima US$60 miliar (Rp976 triliun) dalam bentuk saham dan dividen dari perusahaan.

    Bill Gates Ogah Mati Kaya

    Kendati makin miskin, Gates tak berkecil hati. Justru ia memang bercita-cita untuk tidak meninggal dalam keadaan bergelimang harta.

    “Orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal nanti. Namun, saya bertekad omongan ‘dia [Gates] meninggal kaya’ tak termasuk di antaranya,” kata Gates, dikutip dari News Nation Now.

    “Terlalu banyak masalah mendesak yang harus dipecahkan sehingga saya tidak bisa lagi menyimpan sumber daya yang bisa digunakan untuk membantu orang lain,” ia menambahkan.

    Sebelumnya, Gates memang berkomitmen untuk mendonasikan hampir seluruh harta kekayaannya untuk yayasan filantropi Gates Foundation. Yayasan tersebut didirikan bersama sang mantan istri, Melinda French Gates, pada 2000 silam.

    Gates mengatakan yayasan itu akan ditutup pada 31 Desember 2045 atau 20 tahun dari sekarang. Ia juga akan menghabiskan 99% harta kekayaannya untuk kepentingan sosial hingga 20 tahun ke depan.

    “Saya memutuskan memberikan uang saya kembali ke masyarakat lebih cepat dari rencana awal. Saya akan menyumbangkan hampir semua kekayaan saya melalui The Gates Foundation selama 20 tahun ke depan untuk tujuan menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia,” tulis Gates dalam blognya beberapa saat lalu, pasca berkunjung ke Indonesia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sejarah! Bill Gates Tidak Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Dunia

    Sejarah! Bill Gates Tidak Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Dunia

    Jakarta

    Selama 18 tahun berturut-turut, nama Bill Gates selalu masuk daftar 10 orang terkaya di dunia. Sampai minggu ini, dia ditendang dari daftar tersebut.

    Melansir NewsNation, Senin (14/7/2025) Gates kehilangan 30% dari kekayaannya yang mana sekitar USD 51-52 juta atau setara Rp 829 triliun hingga Rp 845 triliun. Ini semua dikarenakan pengeluaran filantropinya, membuatnya turun di peringkat ke-12 di antara rekan-rekan elite global.

    Founder Microsoft ini digantikan oleh Steve Ballmer, yang mana merupakan mantan asistennya, di posisi ke-5 orang terkaya dunia. Namun, Gates memang tidak pernah berencana untuk mati dalam keadaan bergelimang harta.

    “Orang-orang akan membicarakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa ‘meninggal dalam keadaan kaya’ tidak akan termasuk di antaranya,” kata Gates.

    “Terlalu banyak masalah mendesak yang harus dipecahkan sehingga saya tidak akan bisa menyimpan sumber daya yang bisa digunakan untuk membantu orang lain,” lanjutnya.

    Pada awal Juli, kekayaan Gates mencapai USD 175 miliar yang bila dikonversikan senilai Rp 2.845 triliun, menurut Indeks Miliarder Bloomberg (Bloomberg Billionaires Index). Kendati hartanya merosot tajam sekarang, Gates masih memiliki sekitar 1% saham Microsoft. Dengan begitu, ia menerima hampir USD 60 miliar (sekitar Rp 975 triliun) dalam bentuk saham dan dividen dari perusahaan tersebut.

    Bill Gates tidak masuk 10 besar orang terkaya di dunia setelah 18 tahun. Foto: Bloomberg Billionaires Index

    Gates sebelumnya mengatakan akan menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya kepada yayasan yang ia dirikan bersama mantan istrinya, Melinda French Gates. Gates Foundation, namanya, akan ditutup pada tahun 2045.

    Lebih lanjut, Gates juga pernah mengatakan anak-anaknya tidak akan menerima lebih dari 1% harta miliknya. Dari pernikahannya, Gates dan Melinda memiliki tiga orang anak yakni Jennifer, Phoebe, dan Rory.

    (ask/fay)

  • Timezone Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini Daftar Posisinya – Page 3

    Timezone Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini Daftar Posisinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Timezone Indonesia merupakan pusat hiburan keluarga yang memiliki fasilitas hiburan berkualitas dengan permainan ekslusif dan layanan yang unggul. Timezone Go internasional hadir di Indonesia pada tahun 1995.

    Timezone telah meraih pengakuan Top Brand untuk ‘Anak-anak’ dan ‘Remaja’ di seluruh Indonesia dan dianggap sebagai perusahaan pusat hiburan keluarga paling sukses di negara ini.

    Kali ini, Timezone Indonesia sedang membuka lowongan kerja bagi kalian semua yang sedang mencari pekerjaan. Lowongan yang tersedia kali ini ditujukkan untuk yang sudah berpengalaman.

    Dikutip dari laman resmi perusahaan, Senin (14/7/2025), berikut daftar posisinya:

    1.     Data Scientist

    Persyaratannya:

    Pengalaman minimal 3 tahun di bidang MIS, fungsi analis data/bisnis di industri ritel atau jasa lainnya
    Pengetahuan tentang bahasa pemrograman seperti SQL, Oracle, R, MATLAB, dan Python
    Kemahiran teknis dalam pengembangan desain database, model data, teknik penambangan data, dan segmentasi
    Keterampilan matematika yang kuat untuk membantu mengumpulkan, mengukur, mengatur, dan menganalisis data
    Kemahiran dalam statistik dan paket statistik seperti Excel, SPSS, dan SAS untuk digunakan untuk analisis kumpulan data
    Luar biasa di Microsoft Excel, PowerPoint, dan Microsoft Office lainnya
    Keterampilan pemecahan masalah
    Akurasi dan perhatian terhadap detail
    Mahir dalam pertanyaan, menulis laporan, dan membuat presentasi
    Keterampilan kerja tim
    Keterampilan komunikasi Verbal dan Tertulis yang kuat (Bahasa dan Inggris)
    Bersedia bekerja di luar jam kerja.