Perusahaan: Microsoft

  • Pornhub Desak Apple & Google Terapkan Verifikasi Usia di Perangkat

    Pornhub Desak Apple & Google Terapkan Verifikasi Usia di Perangkat

    Jakarta

    Di tengah makin ketatnya regulasi konten dewasa di Amerika Serikat dan Inggris, Pornhub justru mengajukan ide baru yang cukup berani.

    Situs dewasa terbesar di dunia itu mendesak Apple, Google, dan Microsoft untuk menerapkan verifikasi usia langsung di perangkat, bukan lagi di setiap situs secara terpisah, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Kamis (27/11/2025).

    Permintaan itu disampaikan melalui surat resmi dari Aylo, perusahaan induk Pornhub, kepada tiga raksasa teknologi tersebut. Mereka menilai, sistem verifikasi usia yang sekarang digunakan — yaitu unggah kartu identitas di masing-masing situs — tidak efektif, bahkan kontraproduktif.

    Menurut Aylo, model verifikasi di level perangkat memungkinkan satu kali pengecekan usia di ponsel, tablet, atau komputer, lalu mengirimkan sinyal usia terverifikasi ke seluruh aplikasi dan browser melalui API. Dengan begitu, pengguna tidak perlu berulang kali mengunggah KTP atau dokumen sensitif ke berbagai situs dewasa.

    Aylo menyebut sistem saat ini tak bisa mencapai tujuan utamanya untuk melindungi anak di bawah umur dari mengakses konten dewasa. Mereka juga mengklaim pendekatan baru ini justru bisa meminimalkan risiko kebocoran data pribadi karena dokumen identitas tidak tersebar di banyak pihak ketiga.

    Dampak regulasi yang makin ketat memang cukup memukul trafik Pornhub. Di hampir setengah negara bagian AS, situs dewasa kini diwajibkan menerapkan verifikasi usia berbasis identitas. Pornhub memilih blokir akses di sebagian besar wilayah itu dibanding mematuhi aturan.

    Di Louisiana, satu-satunya negara bagian tempat mereka menerapkan verifikasi penuh, jumlah penonton dikabarkan turun hingga 80 persen. Hal serupa juga terjadi di Inggris setelah aturan verifikasi usia dalam Online Safety Act mulai berlaku.

    Menurut Wakil Presiden Brand and Community Aylo, Alex Kekesi, regulasi saat ini justru mendorong pengguna mencari jalan pintas ke situs luar negeri yang tidak memiliki moderasi atau perlindungan usia. Ia menyebut lonjakan pencarian situs tanpa pembatasan terjadi secara masif sejak aturan diberlakukan.

    Sejumlah studi dari New York University dan Phoenix Center juga menunjukkan bahwa banyak pengguna dengan mudah mengakali sistem verifikasi menggunakan VPN, selfie palsu, atau berpindah ke situs asing dengan moderasi minim. Bahkan, ada kekhawatiran trafik beralih ke platform yang berisi konten ilegal seperti video bajakan, revenge porn, hingga materi eksploitasi anak.

    California kini menjadi negara bagian pertama yang mulai menggeser tanggung jawab verifikasi usia ke level platform. Melalui Digital Age Assurance Act, toko aplikasi seperti App Store dan Play Store diwajibkan memastikan usia pengguna sebelum mengizinkan unduhan tertentu.

    Google mengonfirmasi sedang mengembangkan fitur termasuk Credential Manager API untuk mendukung pembacaan sinyal usia terverifikasi di web dan aplikasi. Namun, Google menegaskan bahwa situs dewasa tetap wajib mengembangkan sistem pengamanan mereka sendiri. Sementara itu, Apple dan Microsoft belum secara eksplisit mendukung usulan Aylo meski mengklaim sudah memiliki pedoman terkait perlindungan usia.

    Meski diklaim lebih aman, verifikasi usia berbasis perangkat ini juga memicu kekhawatiran baru, terutama soal anonimitas pengguna di internet. Sejumlah pengamat menilai, jika tidak dirancang dengan benar, sistem ini bisa mempercepat tren penghapusan anonimitas digital secara global.

    (asj/asj)

  • Apple Digugat Lagi, Pasokan iPhone Dituduh Pakai Mineral Selundupan

    Apple Digugat Lagi, Pasokan iPhone Dituduh Pakai Mineral Selundupan

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa teknologi Apple Inc. kembali menghadapi tekanan hukum terkait transparansi rantai pasok globalnya.

    Kelompok hak asasi manusia International Rights Advocates (IRAdvocates) mengajukan gugatan baru yang menuduh Apple menggunakan mineral konflik yang melanggar hukum perlindungan konsumen.

    Melansir dari Apple Insider Kamis (27/11/2025), IRAdvocates melalui dokumen gugatan yang dilaporkan pada November 2025, meminta pengadilan untuk memverifikasi dugaan bahwa rantai pasok Apple telah disusupi oleh material ilegal yang terhubung dengan pelanggaran hak asasi manusia di Republik Demokratik Kongo.

    Gugatan itu juga memberikan rincian spesifik yang menjadi dasar argumen hukum mereka.  IRAdvocates secara gamblang menamai tiga smelter asal China Ningxia Orient, JiuJiang JinXin, dan Jiujiang Tanbre. 

    Para penggugat menuduh bahwa ketiga smelter ini memproses coltan, bijih penghasil tantalum untuk iPhone, yang diselundupkan melalui Rwanda setelah kelompok bersenjata merebut tambang di Republik Demokratik Kongo Timur. Mineral tersebut kemudian “dicuci” melalui skema sertifikasi palsu sebelum diekspor ke Asia.

    Ini bukan pertama kalinya Apple menjadi sasaran gugatan IRAdvocates. Kelompok ini sebelumnya menggugat Apple pada 2019, bersamaan dengan  Tesla, Alphabet, Microsoft, dan Dell, atas dugaan pelanggaran terkait pengadaan kobalt. 

    Kasus tersebut akhirnya ditutup pada 2024 setelah pengadilan memutuskan bahwa keterlibatan perusahaan-perusahaan teknologi dalam rantai pasok kobalt global tidak dapat dikategorikan sebagai keterlibatan langsung dalam pelanggaran hak asasi manusia.

    Apple juga pernah melayangkan pernyataan resmi demi menyanggah dugaan tersebut pada 2024 terkait kasus mineral konflik. Dalam dokumen itu Apple mempertahankan posisi bahwa mereka menjalankan standar pengadaan yang ketat. 

    Perusahaan menyatakan bahwa untuk tahun kesepuluh berturut-turut, 100% pelebur dan pemurni yang teridentifikasi dalam rantai pasoknya untuk material 3TG (timah, tungsten, tantalum, dan emas) telah berpartisipasi dalam audit pihak ketiga yang independen. 

    Pernyataan resmi Apple pada 2023 juga menyoroti target tahun 2025 untuk menggunakan 100% kobalt daur ulang di semua baterai rancangan Apple dan 100% elemen tanah jarang daur ulang pada magnet.

    Rumitnya situasi di lapangan memaksa Apple mengambil langkah drastis pada pertengahan tahun lalu. Perusahaan teknologi raksasa itu mengeluarkan pemberitahuan kepada pemasok pada Juni 2024 untuk menghentikan pengadaan mineral 3TG dari Republik Demokratik Kongo dan Rwanda, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    “Menanggapi laporan tentang meningkatnya konflik regional, serta penyelundupan dan pajak ilegal, pada Juni 2024 Apple mengeluarkan pemberitahuan kepada pemasoknya untuk menghentikan pengadaan,” demikian pernyataan Apple. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • 5 Rekomendasi Buku dari Miliarder Bill Gates, Bisa Buat Isi Liburan!

    5 Rekomendasi Buku dari Miliarder Bill Gates, Bisa Buat Isi Liburan!

    Liputan6.com, Jakarta – Musim dingin dan masa liburan kembali menjadi momen favorit Bill Gates untuk “mengejar ketertinggalan membaca buku.” Dalam sebuah postingan blog terbaru, miliarder sekaligus pendiri Microsoft itu membeberkan lima buku yang ia rekomendasikan, sebuah tradisi tahunan yang selalu ditunggu penggemar literasi dan pemerhati bisnis global.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (27/11/2025), Bill Gates menyebut liburan sebagai waktu yang ideal untuk merenung, memperlambat ritme hidup, dan larut dalam buku-buku yang dapat memicu rasa ingin tahu serta membuka perspektif baru tentang bagaimana dunia sebenarnya bekerja.

    Dalam daftar terbarunya, Gates memilih lima buku lintas genre dan tema besar—mulai dari novel dengan narator seekor gurita, eksplorasi psikologi komunikasi manusia, buku iklim berbasis data, memoar raksasa media, hingga analisis politik-ekonomi terkait mandeknya pembangunan di Amerika Serikat.

    Menurut Gates, setiap buku tak hanya menawarkan cerita menarik, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai isu-isu penting seperti hubungan manusia, penuaan, perubahan iklim, reformasi regulasi, hingga dinamika industri kreatif dan inovasi teknologi.

    “Masing-masing buku ini menyingkap bagaimana sesuatu yang penting sebenarnya bekerja: bagaimana orang menemukan tujuan hidup di usia senja, bagaimana kita seharusnya berpikir tentang perubahan iklim, bagaimana industri kreatif berkembang, bagaimana manusia berkomunikasi, dan bagaimana Amerika kehilangan kapasitasnya untuk membangun hal-hal besar — ​​dan bagaimana mendapatkannya kembali,” tulis Gates.

    Melalui rekomendasi terkurasi ini, Gates ingin pembaca menemukan inspirasi, harapan, serta perspektif jernih tentang tantangan yang sedang dihadapi dunia saat ini.

    Berikut daftar lengkap lima buku pilihan Bill Gates untuk dibaca selama liburan:

  • Manusia Rp 2.600 Triliun Marahi Karyawan yang Tak Pakai AI

    Manusia Rp 2.600 Triliun Marahi Karyawan yang Tak Pakai AI

    Jakarta

    Sebuah rapat internal di Nvidia baru-baru ini kabarnya berubah menjadi tegang ketika CEO Jensen Huang menanggapi pertanyaan karyawan tentang adanya manajer yang menyuruh timnya mengurangi penggunaan AI. Huang meminta sebaliknya, pegawai harus memaksimalkan AI.

    “Pemahaman saya adalah Nvidia memiliki beberapa manajer yang menyuruh orang-orang mereka untuk menggunakan AI lebih sedikit,” kata seorang karyawan yang dikutip detikINET dari Quartz.

    “Apakah kalian gila?” sergah Huang.”Saya ingin tiap tugas yang memungkinkan untuk diotomatisasi dengan AI, harus diotomatisasi dengan AI.”

    Dia pun menyuruh karyawan menggunakan AI meskipun belum berhasil sepenuhnya dan terus menggunakannya sampai matang. Mereka harus terjun langsung membantu membuatnya lebih baik.

    Huang menyebut AI sebagai keterampilan dasar yang membuat orang tetap relevan saat perusahaan berkembang, bukan sebagai ancaman. “Saya berjanji, kalian akan tetap memiliki pekerjaan untuk dilakukan,” katanya, sambil menyinggung gelombang perekrutan agresif perusahaan.

    Karyawan Nvidia naik dari sekitar 29.600 karyawan pada akhir tahun fiskal 2024 menjadi sekitar 36.000 setahun kemudian. Huang dilaporkan mengatakan dalam rapat tersebut bahwa Nvidia mungkin masih kekurangan sekitar 10.000 orang.

    Nvidia tidak sendirian dalam dorongan AI. Perusahaan seperti Microsoft, Meta, Google, dan Amazon juga meminta karyawan memakai AI. Namun, tidak seperti Nvidia, sebagian besar perusahaan teknologi besar menghabiskan dua tahun terakhir memangkas karyawan atau memperlambat perekrutan.

    Beberapa departemen di Nvidia dilaporkan meningkatkan penggunaan AI. Para insinyur bekerja dengan asisten pengkodean AI bernama Cursor, dan dalam rapat tersebut Huang menunjuk hal itu sebagai bukti seberapa cepat AI dapat mengubah pekerjaan sehari-hari jika benar-benar digunakan dengan benar.

    “Saya harap Nvidia suatu hari akan menjadi perusahaan dengan 50.000 karyawan dan 100 juta asisten AI di setiap grup,” sebutnya dalam sebuah wawancara. Huang dilaporkan pengguna berat chatbot sebagai tutor harian. Ia pernah mengatakan menggunakan ChatGPT setiap hari.

    Huang juga mengaku menggunakan Gemini untuk pekerjaan lebih teknis, Grok untuk hal kreatif, dan Perplexity untuk riset cepat. Nvidia memiliki kemitraan resmi dengan semuanya kecuali Grok milik xAI, yang tetap menggunakan GPU Nvidia. Perusahaan Huang baru saja menandatangani kesepakatan dengan pembuat Claude, Anthropic, jadi chatbot itu mungkin segera masuk dalam rotasi penggunaannya tak lama lagi.

    Di CNN, ia mengatakan yakin bahwa pekerjaan semua orang akan berubah karena AI. “Pekerjaan akan berubah, tapi sangat mungkin saya masih melakukan pekerjaan saya,” katanya. AI menurutnya memberdayakan dan mengangkat derajat orang, bukan menggantikan.

    “Anda tidak akan kehilangan pekerjaan karena AI. Anda akan kehilangan pekerjaan karena seseorang yang menggunakan AI,” sebut pria berharta USD 154 miliar atau lebih dari Rp 2.500 triliun itu. Jadi, sebagian pekerjaan bisa diserahkan ke AI dan masih akan ada banyak hal tersisa yang membutuhkan penilaian dan koordinasi manusia.

    (fyk/fyk)

  • 10 Trik dari Google agar Hasil Prompt Gemini 3 Sesuai Keinginan, Wajib Kamu Coba!

    10 Trik dari Google agar Hasil Prompt Gemini 3 Sesuai Keinginan, Wajib Kamu Coba!

    Google baru saja memperkenalkan Gemini 3, model kecerdasan buatan terbaru perusahaan yang langsung terintegrasi ka layanan Search.

    Dikutip ZDnet, Rabu (19/11/2025), Gemini 3 membawa peningkatan besar dalam pemahaman konteks, penalaran, serta kemampuan menjawab dengan bantuan visualisasi.

    Raksasa mesin pencari itu menjelaskan, Gemini 3 membuka akses informasi lebih dalam dari web. Model ini dirancang untuk memahami maksud pengguna dengan lebih akurat, membaca pertanyaan ambigu, hingga menjelajah web yang belum tersentuh model AI saat ini.

    “Penalaran Gemini 3 membuat proses pencarian lebih cermat dan komprehensif,” tulis Google dalam blog resmi. Perusahaan juga menyebut, teknik pencarian berantai di Search kini bekerja lebih cerdas berkat kemampuan reasoning lebih maju.

    Integrasi kecerdasan buatan (AI) ini menjadi langkah penting, karena ini pertama kalinya Google menggabungkan model AI langsung ke mesin pencari sejak pertama kali Search dirilis.

    Perusahaan melihat momentum kuat di tengah persaingan ketat teknologi AI dengan OpenAI, Microsoft, Meta, hingga Perplexity yang saat ini sama-sama mendorong AI ke layanan pencarian.

    Google sendiri memiliki keuntungan lebih besar ketimbang pesaing mereka, yakni pada skala pengguna. Jutaan orang di dunia menggunakan Search setiap hari.

    Banyak pihak meyakini, integrasi Gemini 3 bisa berarti perubahan besar di rutinitas pencarian tanpa perlu menginstal layanan lain atau mengubah kebiasaan.

    Dalam beberapa minggu mendatang, Google juga akan memperbarui sistem pemilihan model otomatis di Search. Pertanyaan kompleks akan ditangani Gemini 3, sementara pertanyaan ringan akan tetap memakai model lebih cepat agar respons lebih singkat dan efisien.

  • Microsoft Perluas Solusi AI dan Layanan Cloud di Indonesia

    Microsoft Perluas Solusi AI dan Layanan Cloud di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA— Microsoft kembali memperkuat komitmennya terhadap pengembangan ekosistem kecerdasan buatan (AI) di Indonesia dengan memperluas layanan cloud dan AI terbaru di Indonesia. Langkah ini dilakukan 6 bulan setelah perusahaan membuka cloud region perdananya di Tanah Air.

    Pengumuman ini disampaikan dalam acara Cloud & AI Innovation Summit di Jakarta. President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menegaskan kehadiran layanan baru tersebut menjadi fondasi bagi percepatan inovasi digital di Indonesia.

    “Kami membuka peluang bagi setiap organisasi untuk berinovasi di Indonesia, untuk Indonesia. Kami mengajak perusahaan, developer, dan institusi publik untuk memanfaatkan infrastruktur lokal ini dan menghadirkan solusi yang menjawab tantangan serta peluang paling penting bagi Indonesia,” kata Dharma di Jakarta pada Selasa (25/11/2025).

    Microsoft menghadirkan sejumlah solusi untuk mendukung perusahaan frontier organisasi yang tidak hanya mengadopsi AI, tetapi secara aktif merancang ulang proses bisnisnya menggunakan teknologi tersebut. 

    Melalui Azure, perusahaan kini dapat mengakses infrastruktur AI berperforma tinggi berupa mesin virtual seri NVadsA10_v5 dan NCads_H100_v5 yang dirancang untuk pelatihan model AI tingkat lanjut, inferensi, dan komputasi intensif. 

    Infrastruktur tersebut dipadukan dengan Azure App Services untuk membangun aplikasi cerdas yang terhubung dengan data, serta Azure Databases untuk mengelola dan mengamankan data kritikal bisnis.

    Untuk produktivitas sehari-hari, Microsoft menghadirkan Microsoft 365 Copilot, yang kini tersedia secara lokal melalui Indonesia Central sehingga perusahaan dapat mengadopsi AI langsung ke dalam alur kerja mereka. 

    Bagi komunitas pengembang, GitHub Copilot membantu mempercepat proses penulisan kode dan pengembangan aplikasi melalui saran berbasis AI. Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Fabric, platform data terpadu bertenaga AI yang menyederhanakan pengelolaan data dan analitik. 

    Fabric menghubungkan berbagai elemen seperti data lake, data engineering, data science, hingga business intelligence dalam satu lingkungan sehingga perusahaan dapat mempercepat integrasi data dan mengambil keputusan berbasis AI dengan lebih cepat dan efisien.

    Sejak cloud region Indonesia Central diluncurkan pada Mei 2025, momentum adopsinya terus meningkat. Perusahaan seperti Petrosea, Vale Indonesia, hingga tiket.com mulai memanfaatkan infrastruktur ini untuk modernisasi operasional dan peningkatan layanan. 

    Tiket.com, misalnya, membangun asisten perjalanan berbasis agentic AI melalui Azure OpenAI Service, yang memungkinkan pengguna melakukan berbagai keperluan perjalanan dengan percakapan bahasa alami mulai dari menambah add-on penerbangan hingga mengelola refund.

    Selain solusi teknologi, Microsoft juga menekankan pentingnya pengembangan talenta AI. Melalui program Microsoft Elevate yang memasuki tahun kedua, perusahaan telah membekali lebih dari 1,2 juta orang dengan literasi AI dan menargetkan sertifikasi 500.000 talenta AI tambahan pada 2026, mencakup pendidik, pemimpin organisasi nirlaba, hingga inovator komunitas.

    Dharma menegaskan kombinasi infrastruktur, solusi AI, dan penguatan talenta menjadi strategi kunci dalam mendorong daya saing Indonesia di era digital.

    “Cloud dan AI bukan lagi sekadar teknologi, keduanya kini menjadi tulang punggung daya saing nasional,” ujarnya.

    Dengan investasi jangka panjang senilai US$1,7 miliar hingga 2028, Microsoft menempatkan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan inovasi AI yang aman, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan, sekaligus memperkuat ekosistem digital dari lapisan infrastruktur hingga pemberdayaan pengembang.

  • Microsoft Targetkan Cetak 500.000 Talenta AI Bersertifikat pada 2026

    Microsoft Targetkan Cetak 500.000 Talenta AI Bersertifikat pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA— Microsoft Indonesia menegaskan komitmennya mempercepat transformasi kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air melalui pengembangan talenta dan perluasan infrastruktur digital. 

    President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir menyampaikan perusahaan membidik sertifikasi 500.000 talenta AI pada 2026, sebagai bagian dari fase baru perjalanan transformasi digital Indonesia.

    “Tahun ini, kami menyebut fase selanjutnya sebagai menciptakan dampak dengan AI. Jadi, bergerak bersama untuk menciptakan dampak yang setara,” kata Dharma dalam acara Cloud & AI Innovation Summit di Jakarta pada Selasa (25/11/2025). 

    Dharma menekankan tujuan program tersebut bukan sekadar meningkatkan keterampilan digital masyarakat, tetapi juga membangun rasa percaya diri dalam memanfaatkan infrastruktur digital dan infrastruktur AI yang kini tersedia di Indonesia. 

    Dia menyebut tahun lalu Microsoft Elevate telah memberikan 1,2 juta keterampilan di seluruh Indonesia. 

    Microsoft Elevate yang tahun ini memasuki tahun kedua setelah sebelumnya bernama elevAIte Indonesia akan menghadirkan pengalaman belajar yang lebih mendalam melalui kolaborasi lintas sektor. Program ini dirancang untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan memastikan masyarakat memiliki kemampuan untuk berkembang di era AI.

    Mengutip riset IDC yang dirilis September 2025, Dharma menyampaikan bahwa setiap US$1 investasi peningkatan keterampilan AI pada 2030 berpotensi menciptakan nilai ekonomi baru hingga US$75 bagi Indonesia.

    Dalam paparannya, Dharma juga mengingatkan kembali tonggak penting peluncuran Indonesia Central Region, wilayah cloud pertama Microsoft di Indonesia yang diresmikan enam bulan lalu. Menurutnya, peluncuran pusat data tersebut bukan sekadar ekspansi layanan cloud, tetapi pernyataan keyakinan terhadap masa depan Indonesia sebagai pusat kekuatan digital.

    Dia menambahkan gelombang inovasi berikutnya akan memungkinkan organisasi di Indonesia membangun, melatih, dan menerapkan solusi AI secara lokal. 

    “Ini berarti tingkat daya komputasi yang sama yang dibutuhkan AI untuk mendorong terobosan di seluruh dunia tersedia di Indonesia saat ini,” katanya. 

    Dharma mengatakan era AI telah mendefinisikan ulang keunggulan kompetitif, mendorong setiap organisasi untuk menanamkan kecerdasan dalam seluruh proses bisnis mereka.

    Dia menjelaskan Microsoft mendukung transformasi tersebut melalui layanan seperti Azure App Services, Azure Database, hingga infrastruktur AI berperforma tinggi untuk pelatihan model tingkat lanjut. Selain itu, Microsoft 365 Compiler dan GitHub Compiler kini tersedia secara lokal melalui wilayah cloud pusat Indonesia untuk mempercepat produktivitas pekerja dan pengembang.

    Lebih jauh, Dharma menegaskan Microsoft ingin memastikan inovasi berbasis AI dapat dibangun dan diterapkan di Indonesia, sehingga dampak dan data tetap berada di dalam negeri. Dia menekankan teknologi bukanlah penentu utama kemajuan melainkan manusia.

    “Namun, teknologi tidak mendefinisikan kemajuan dengan sendirinya. Masyarakat melakukannya. Dan inilah yang terus kami yakini di Microsoft,” kata Dharma.

  • Pengguna Chrome di Android Kini Bisa Sematkan Tab Seperti di Desktop

    Pengguna Chrome di Android Kini Bisa Sematkan Tab Seperti di Desktop

    OpenAI resmi meluncurkan browser baru berbasis AI bernama ChatGPT Atlas. Peramban ini digadang sebagai pesain serius Google Chrome, Microsoft Edge, hingga Opera.

    Berbeda dari browser yang ada saat ini, raksasa teknologi kecerdasan buatan (AI) ini sudah melengkapi ChatGPT Atlas dengan fitur AI terintegrasi di dalamnya.

    Diumumkan secara langsung di kanal YouTube OpenAI pada Selasa (21/10/2025), CEO OpenAI Sam Altman mengatakan, Atlas dirancang agar pengguna internet bisa berbicara langsung dengan web.

    “Kami ingin setiap orang merasakan pengalaman baru dalam menjelajah internet, di mana browser bukan hanya alat, tetapi juga asisten,” kata Altman.

    Saat ini, ChatGPT Atlas sudah tersedia secara global untuk pengguna macOS. Perusahaan menyebutkan, peramban berbasis AI ini akan meluncur ke platform Windows, iOS, dan Android dalam waktu dekat ini.

    Mengutip The Verge, salah satu fitur andalan ChatGPT Atlas adalah memori pencarian. Fitur ini memungkinkan browser mengingat konteks situs yang sering dikunjungi, lalu menampilkan kembali saat dibutuhkan.

    Mode Agen, Asisten Pribadi di Dalam Browser

    Perusahaan juga membekali peramban pertama buatannya tersebut dengan Mode Agen. Fitur ini memungkinkan AI dapat mengambil tindakan untuk pengguna, seperti memesan tiket, mengedit dokumen, hingga melakukan riset dan analisis data.

    Mode Agen sendiri merupakan pengembangan dari fitur eksperimental sebelumnya, seperti Operator Tool dan ChatGPT Agent. Kini, versi baru tersebut mampu menyelesaikan tugas kompleks dengan lebih cepat dan aman.

    Sayangnya, Mode Agen ini hanya tersedia bagi pengguna ChatGPT Plus, Pro, dan Business.

    Menariknya, setiap kali pengguna mengeklik hasil pencarian, browser OpenAI ini akan menampilkan tampilan layar terpisah. Di satu sisi muncul halaman we, dan di sisi lain jendela ChatGPT menampilkan ringakasan atau analisisi AI secara real time.

    Ada juga fitur “cursor chat” di mana memungkinkan pengguna memilih teks dari email atau laman web untuk langsung diringkas atau dijelaskan oleh ChatGPT.

  • Microsoft Hentikan Update Windows 10, Serangan Malware Mengintai Pengguna

    Microsoft Hentikan Update Windows 10, Serangan Malware Mengintai Pengguna

    Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha pengguna Windows 10 dihadapkan pada risiko alami serangan siber setelah Microsoft menghentikan dukungan pada sistem tersebut.  

    Diketahui, Microsoft berhenti mendukung penggunaan Windows 10 di seluruh dunia pada 14 Oktober 2025. Namun, tidak semua perusahaan langsung bermigrasi ke windows 11 Pro. 

    Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia Lie Heng mengatakan sejumlah perusahaan masih menganggap migrasi ke Windows Pro 11 sebagai hal yang tidak mendesak. 

    Namun, kata Lie, faktanya Microsoft telah menghentikan pembaruan keamanan pada sistem tersebut. Artinya, perusahaan pengguna Windows 10 sangat rentan menghadapi serangan siber. 

    “Perusahaan [pengguna Windows 10] berisiko mengalami serangan malware dan ransomware yang memanfaatkan celah keamanan lama,” kata Lie dikutip, Senin (2/11/2025).

    Lie juga mengatakan perusahaan berisiko mengalami pencurian data akibat sistem yang tidak lagi terlindungi. 

    Adapun jika data perusahaan berhasil dibobol dan dikunci, perusahaan akan menelan biaya perbaikan yang tidak sedikit akibat kerusakan data dan sistem. 

    Lie mengatakan dalam dunia bisnis pemadaman sistem selama beberapa jam berdampak besar pada kepercayaan pelanggan hingga performa keuangan. 

    Menurut Lie, untuk mengantisipasi hal tersebut pelaku usaha perlu segera mempertimbangkan untuk beralih ke Windows 11 Pro yang telah dirancang dengan keamanan tingkat lanjut dan pengalaman kerja yang lebih efisien. 

    “Windows 11 Pro dirancang untuk membantu bisnis tetap aman, produktif, dan fleksibel menghadapi tantangan era digital” kata Lie. 

    Pelaku bisnis yang telah mengupgrade ke Windows 11 Pro juga mengalami penurunan biaya pemeliharaan IT hingga 64%, menurut studi Microsoft. Windows 11 Pro dirancang dengan fitur kecerdasan buatan (AI) yang sudah terintegrasi seperti Microsoft Copilot. AI tersebut akan menghemat penggunaan waktu serta mengoptimalkan alur kerja.

    Untuk memudahkan transisi yang halus ke Windows 11 Pro, terdapat langkah-langkah penting yang wajib diikuti. 

    Pertama, pastikan perangkat sudah melengkapi persyaratan sistem untuk Windows 11.

    Lakukan pemindaian kesehatan untuk memverifikasi kompatibilitas. Selanjutnya, kembangkan peta jalan yang menggambarkan proses peningkatan dan jadwal untuk meminimalkan gangguan bisnis.

    Setelah itu, manfaatkan bantuan gratis untuk menyelesaikan masalah kompatibilitas selama transisi. Yang terakhir, uji peningkatan dengan kelompok pengguna terpilih sebelum melanjutkan ke implementasi penuh.  (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Meta Berniat Masuk Bisnis Perdagangan Listrik untuk Percepat Pembangunan Pembangkit Energi

    Meta Berniat Masuk Bisnis Perdagangan Listrik untuk Percepat Pembangunan Pembangkit Energi

    JAKARTA – Meta dilaporkan tengah bersiap memasuki bisnis perdagangan listrik, langkah yang dilakukan untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik baru yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pusat data (data center) berteknologi AI miliknya.

    Menurut laporan Bloomberg, Meta dan Microsoft saat ini sedang mengajukan persetujuan federal agar dapat memperdagangkan daya listrik—mengikuti jejak Apple yang sudah lebih dulu mendapatkan izin tersebut. Dengan izin ini, Meta bisa membuat komitmen jangka panjang untuk membeli listrik dari pembangkit baru, namun tetap memiliki fleksibilitas untuk menjual kembali sebagian daya itu ke pasar listrik grosir jika diperlukan.

    Kepala divisi energi global Meta, Urvi Parekh, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pengembang pembangkit listrik ingin melihat komitmen nyata dari para perusahaan teknologi besar.

    “Mereka ingin tahu bahwa konsumen energi benar-benar bersedia mengambil bagian dalam risiko,” ujar Parekh. “Tanpa Meta mengambil peran lebih aktif dalam mempercepat penambahan pasokan listrik ke sistem, prosesnya tidak akan berjalan secepat yang kami inginkan.”

    Langkah ini menjadi contoh nyata tingginya kebutuhan energi untuk mendukung ekspansi pusat data AI raksasa teknologi. Bloomberg mencatat bahwa setidaknya tiga pembangkit listrik berbahan bakar gas baru harus dibangun hanya untuk menyuplai kampus pusat data Meta di Louisiana.

    Dengan kebutuhan daya yang terus melonjak akibat perkembangan AI dan komputasi skala besar, perusahaan teknologi seperti Meta tampaknya tidak lagi hanya menjadi konsumen listrik—tetapi juga akan berperan sebagai pemain aktif dalam industri energi.