Perusahaan: Microsoft

  • Helion Energy Mulai Pembangunan Pembangkit Listrik Fusi Nuklir untuk Data Center Microsoft

    Helion Energy Mulai Pembangunan Pembangkit Listrik Fusi Nuklir untuk Data Center Microsoft

    JAKARTA – Helion Energy, startup yang didukung oleh Sam Altman dari OpenAI dan divisi modal ventura SoftBank, telah memulai pembangunan situs untuk pembangkit listrik fusi nuklir yang direncanakan akan memasok daya ke data center Microsoft pada tahun 2028. Hal ini dikatakan perusahaan tersebut pada Rabu, 30 Juli.

    Situs tersebut terletak di Malaga, Washington, di tengah negara bagian di sepanjang Sungai Columbia, di mana Helion berharap dapat memanfaatkan infrastruktur jaringan listrik yang sudah ada untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Rock Island Dam di dekatnya.

    Startup ini masih harus mendapatkan izin akhir dari pemerintah Washington, tetapi mengatakan bahwa pembangunan ini membuat mereka tetap pada jalur untuk menjual listrik ke Microsoft berdasarkan kesepakatan yang dibuat pada tahun 2023.

    Fusi menghasilkan listrik dengan menabrakkan atom satu sama lain, melepaskan energi tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan atau menciptakan limbah radioaktif yang bertahan lama dalam jumlah besar. Namun, meskipun telah diinvestasikan miliaran dolar, para ilmuwan dan insinyur masih belum menemukan cara untuk menghasilkan energi lebih banyak dengan fusi dibandingkan energi yang dibutuhkan untuk menciptakan dan mempertahankan reaksi tersebut.

    Helion masih bekerja untuk menyelesaikan tantangan ini dengan prototipe mereka saat ini, yang disebut Polaris, yang berlokasi di Everett, Washington. Di sana, mereka berencana membangun komponen untuk mesin yang akan dibangun di Malaga, yang dinamakan Orion.

    “Orion akan terhubung ke jaringan distribusi listrik utama Washington,” kata David Kirtley, salah satu pendiri dan CEO Helion, dikutip VOI dari Reuters. “Kami akan dapat terhubung ke jaringan yang sama tepat di hulu dari data center Microsoft,” ujar Kirtley.

    Microsoft selama bertahun-tahun telah menyatakan bahwa energi nuklir harus menjadi bagian dari campuran sumber energi bebas karbon dan juga telah menandatangani perjanjian pembelian daya untuk tenaga nuklir berbasis fisi konvensional. “Fusi adalah taruhan jangka panjang,” kata Melanie Nakagawa, kepala keberlanjutan Microsoft.

    “Selama tiga hingga empat tahun terakhir, Anda telah melihat berbagai jenis pencapaian dari berbagai perusahaan dan rekan di bidang fusi, termasuk Helion,” kata Nakagawa. “Ada banyak optimisme bahwa ini bisa menjadi momen di mana fusi benar-benar terwujud dalam dekade ini, atau mendekati dekade ini.”

  • Rumus-rumus Dasar Microsoft Excel dan Contohnya

    Rumus-rumus Dasar Microsoft Excel dan Contohnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft Excel merupakan salah satu perangkat lunak pengolah data untuk berbagai keperluan. Rumus dasar Microsoft Excel wajib dihafalkan untuk memudahkan pekerjaan.

    Microsoft Excel adalah software yang sangat populer dan banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti administrasi, keuangan, pendidikan, dan riset ilmiah.

    Salah satu keunggulan utama Excel terletak pada kemampuannya dalam melakukan perhitungan otomatis menggunakan rumus (formula).

    Penggunaan rumus dasar Microsoft Excel dapat mempercepat analisis data, mengurangi kesalahan perhitungan, dan meningkatkan efisiensi kerja.

    Rumus-rumus dasar Excel berguna untuk menghitung jumlah data atau secara spesifik mengelompokkan data tersebut.

    Penguasaan rumus dasar Microsoft Excel merupakan keterampilan penting yang menunjang efektivitas dalam bekerja dan belajar.

    Dengan memahami dan mempraktikkan rumus-rumus di atas, pengguna dapat mengolah data secara lebih efisien, akurat, dan sistematis.

    Excel juga menyediakan ratusan fungsi lainnya yang lebih kompleks dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna di bidang apa pun.

    Berikut rumus dasar Excel dan contohnya:

    Rumus Dasar Microsoft Excel

    1. SUM (Menjumlahkan Data)

    Fungsi: Menjumlahkan sekumpulan angka dalam rentang sel.

    Rumus:

    =SUM(A1:A5)

    Contoh: Jika sel A1 sampai A5 berisi angka 2, 4, 6, 8, dan 10, maka:

    =SUM(A1:A5) → hasilnya adalah 30

    2. AVERAGE (Menghitung Rata-rata)

    Fungsi: Menghitung nilai rata-rata dari sekumpulan angka.

    Rumus:

    =AVERAGE(B1:B5)

    Contoh: Jika B1 sampai B5 berisi nilai 70, 80, 90, 85, 75, maka:

    =AVERAGE(B1:B5) → hasilnya adalah 80

    3. MAX dan MIN (Mencari Nilai Tertinggi dan Terendah)

    Fungsi: MAX untuk mencari nilai tertinggi. MIN untuk mencari nilai terendah

    Rumus:

    =MAX(C1:C5)

    =MIN(C1:C5)

    Contoh: Jika C1 sampai C5 berisi nilai 45, 67, 89, 23, 56, maka:

    =MAX(C1:C5) → hasilnya adalah 89

    =MIN(C1:C5) → hasilnya adalah 23

    4. IF (Logika Kondisional)

    Fungsi: Menyatakan suatu kondisi logis dan hasil jika kondisi tersebut benar atau salah.

    Rumus:

    =IF(D1>=60, “Lulus”, “Tidak Lulus”)

    Contoh: Jika D1 berisi nilai 75, maka:

    =IF(D1>=60, “Lulus”, “Tidak Lulus”) → hasilnya adalah “Lulus”

    5. COUNT dan COUNTA (Menghitung Jumlah Data)

    Fungsi: COUNT Menghitung jumlah sel yang berisi angka. COUNTA Menghitung jumlah sel yang tidak kosong (angka maupun teks).

    Rumus:

    =COUNT(E1:E10)

    =COUNTA(E1:E10)

    Contoh: Jika E1 sampai E10 berisi 5 angka dan 3 teks, serta 2 sel kosong:

    =COUNT(E1:E10) → hasilnya adalah 5

    =COUNTA(E1:E10) → hasilnya adalah 8

    6. CONCATENATE / CONCAT (Menggabungkan Teks)

    Fungsi: Menggabungkan beberapa teks atau nilai dari sel berbeda.

    Rumus:

    =CONCATENATE(F1, ” “, G1)

    Contoh: Jika F1 berisi “Maman” dan G1 berisi “Suherman”:

    =CONCATENATE(F1, ” “, G1) → hasilnya adalah “Maman Suherman”

    Catatan: Pada Excel versi terbaru, CONCATENATE digantikan oleh fungsi CONCAT.

    7. NOW dan TODAY (Tanggal dan Waktu Sekarang)

    Fungsi: NOW Menampilkan tanggal dan waktu saat ini. TODAY Menampilkan tanggal hari ini (tanpa waktu).

    Rumus:

    =NOW ()

    =Today ()

    Contoh:

    =NOW() → 28/07/2025 16:45

    =TODAY() → 28/07/2025

    8. VLOOKUP (Mencari Nilai dalam Tabel Vertikal)

    Fungsi: Mencari nilai dalam kolom pertama dan mengembalikan nilai dari kolom lain yang sesuai dalam baris yang sama.

    Rumus:

    =VLOOKUP(70, A2:B5, 2, FALSE)

    Contoh: Jika dalam tabel A2:B5 terdapat data:

    70 | A
    80 | B
    90 | C

    Maka:

    =VLOOKUP(70, A2:B5, 2, FALSE) → hasilnya adalah “A”

    9. LEFT, RIGHT, dan MID (Mengambil Teks dari String)

    Fungsi: LEFT mengambil karakter dari sisi kiri. RIGHT mengambil karakter dari kanan. MID mengambil karakter dari posisi tertentu.

    Rumus:

    =LEFT(text, jumlah_karakter)

    =RIGHT(text, jumlah_karakter)

    =MID(text, posisi_awal, jumlah_karakter)

    Contoh:

    =LEFT(“Excel Dasar”, 5) → “Excel”

    =RIGHT(“Excel Dasar”, 5) → “Dasar”

    =MID(“Excel Dasar”, 7, 5) → “Dasar”

    10. TRIM (Menghapus Spasi Berlebih)

    Fungsi: Menghapus spasi berlebih dalam teks, kecuali satu spasi antar kata.

    Rumus:

    =TRIM ( )

    Contoh:

    =TRIM(” Data Excel “) → hasilnya adalah “Data Excel”

    Itulah rumus dasar Microsoft Excel yang harus dihafalkan untuk memudahkan pekerjaan.

  • Bos Microsoft Curhat Habis-habisan Usai PHK 9.000 Karyawan

    Bos Microsoft Curhat Habis-habisan Usai PHK 9.000 Karyawan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bos Microsoft Satya Nadella buka suara usai merumahkan 9.000 karyawan awal bulan ini. Dia membicarakan ini lewat sebuah memo yang dikirimkan ke seluruh karyawan pekan lalu.

    “Saya ingin berbicara soal apa yang membebani saya dan apa yang saya tahu dari pikiran Anda: pemutusan hubungan kerja baru-baru ini,” kata Nadella dikutip dari The Verge, Kamis (31/7/2025).

    Menurutnya, keputusan PHK itu sangat sulit. Sebab berdampak pada orang yang telah bekerja dan berbagi momen dengan Microsoft.

    Microsoft sendiri, dia menjelaskan tengah berkembang dengan sangat pesat. Baik dari sisi kinerja, posisi dan pertumbuhan perusahaan.

    Namun raksasa teknologi itu harus menjalankan keputusan PHK. Meski begitu, Nadella mencatat jumlah karyawan ‘tidak berubah’ dan juga tak menjamin tak akan ada gelombang PHK lagi di masa depan.

    “Ini teka-teki kesuksesan pada industri yang tidak memiliki nilai waralaba. Kemajuan tidak linear. Kemajuan itu dinamis, terkadang tidak selaras dan selalu menentu,” jelasnya.

    “Namun ini jadi peluang baru untuk kita membentuk, memimpin dan memberikan dampak lebih besar,” dia menambahkan.

    Nadella juga memaparkan misi masa depan perusahaannya yang berpusat pada AI, teknologi yang tengah jadi fokus banyak perusahaan saat ini. AI dijadikan tiga prioritas bisnis, selain keamanan dan kualitas.

    “Keamanan dan kualitas tidak bisa ditawar. Infrastruktur dan layanan kami sangat penting untuk dunia dan tanpanya kami tidak bisa maju,” jelas Nadella.

    Terakhir, Nadella meminta para karyawannya untuk memiliki pola pikir berkembang di tengah situasi ini. Dia menegaskan transformasi yang terjadi akan selalu terasa berantakan.

    “Tim tengah melakukan reorganisasi. Cakupan kerja meluas. Peluang baru di mana-mana,” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 6 Aplikasi Saham AS untuk Investor Indonesia

    6 Aplikasi Saham AS untuk Investor Indonesia

    Jakarta

    Investasi saham Amerika Serikat (AS) kian diminati investor Indonesia yang ingin mendiversifikasi portofolio dan menangkap peluang di pasar global. Dengan banyaknya aplikasi yang mendukung trading saham AS, investor kini memiliki akses mudah ke bursa seperti NYSE dan NASDAQ.

    Berikut adalah daftar 8 aplikasi saham AS yang dapat dipertimbangkan investor Indonesia, dengan fitur dan keunggulan masing-masing.

    1. Reku

    Reku dikenal sebagai aplikasi trading crypto terpercaya di Indonesia yang terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kini, Reku juga menawarkan investasi saham Amerika dengan akses ke 800+ aset saham dan ETF, termasuk saham perusahaan ternama seperti saham Apple, Tesla, Microsoft, Google, Nvidia, Starbucks, McDonalds, Grab, Roblox, Spotify, Unilever, Coca-Cola dan Amazon. Fitur unggulan Reku meliputi:

    Biaya Transaksi Rendah: Biaya transaksi 0,25% tanpa biaya tersembunyi, dengan konversi IDR ke USD Gratis.Modal Terjangkau: Mulai investasi hanya dengan modal $1, cocok untuk pemula hingga investor berpengalaman.Jam Trading Luas: Fitur 24-Hour Trading mendukung transaksi hingga 24 jam selama 5 hari, mencakup sesi Overnight, Pre-Market, Regular, dan After-Hours.Keamanan Terjamin: Transaksi saham AS melalui JFX dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI).Fitur Reku Insight: Fitur yang hanya di Reku yang menyediakan metrik Quality Score, Buzz Score, dan Valuation dalam satu tempat berisi semua metrik yang kamu butuhkan dalam menentukan aset saham mana yang akan kamu beli.Manajemen Portofolio: Pantau harga rata-rata, untung/rugi, dan pertumbuhan investasi secara real-time.Tampilan aplikasi yang ramah pengguna, mulai investor pemula hingga investor berpengalaman.Layanan CS bersama tim ahli yang tersedia 24/7 untuk membantu memberi solusi terbaik.

    Untuk pemula, aplikasi Reku juga menghadirkan Reku Packs. Dengan fitur ini, pengguna bisa menggunakan strategi investasi otomatis yang dikurasi oleh tim ahli berdasarkan profil risiko dan tujuan finansialmu.

    Pengguna juga bisa berinvestasi langsung dalam satu paket yang berisi berbagai saham unggulan tanpa perlu memilih satu per satu. Reku Packs juga mendukung rebalancing otomatis agar portofolio tetap optimal seiring waktu. Cocok untuk investor pemula maupun yang ingin hemat waktu tapi tetap terdiversifikasi.

    Foto: Reku

    2. eToro

    eToro adalah platform global dengan fitur social trading yang memungkinkan pengguna meniru strategi investor berpengalaman. Aplikasi ini menyediakan akses ke saham AS, Inggris, dan Eropa, dengan antarmuka yang intuitif. eToro cocok untuk investor yang ingin belajar dari komunitas, meskipun perlu memperhatikan biaya konversi mata uang.

    3. Interactive Brokers

    Interactive Brokers menawarkan alat analisis canggih dan akses ke berbagai pasar global, termasuk saham AS. Platform ini ideal untuk investor berpengalaman yang membutuhkan data mendalam dan fleksibilitas trading, meskipun antarmukanya mungkin sedikit kompleks untuk pemula.

    4. TD Ameritrade

    TD Ameritrade dikenal dengan platform thinkorswim yang kaya akan fitur analisis teknikal dan edukasi. Aplikasi ini mendukung investasi saham AS dengan alat riset yang kuat, cocok untuk trader yang fokus pada strategi berbasis data.

    5. Mirae HOTS

    Mirae HOTS, dikembangkan oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menawarkan platform cepat untuk trading saham, termasuk saham AS. Fitur analisis teknikalnya mendukung investor yang mengutamakan kecepatan transaksi dan data pasar real-time.

    6. BCAS Best Mobile

    BCAS Best Mobile, dari BCA Sekuritas, menyediakan fitur Quick Order untuk transaksi cepat di pasar saham, termasuk saham AS. Aplikasi ini cocok untuk investor yang menginginkan kemudahan akses dengan dukungan ekosistem BCA.

    Tips Investasi Saham AS untuk Pemula

    Diversifikasi Portofolio: Sebarkan investasi ke berbagai saham atau sektor untuk mengurangi risiko.Pahami Nilai Tukar: Fluktuasi IDR-USD dapat mempengaruhi keuntungan, jadi perhatikan biaya konversi.Manfaatkan Fitur Analisis: Gunakan alat riset dari aplikasi untuk membuat keputusan berdasarkan data.Pilih Platform Terpercaya: Pastikan aplikasi terdaftar di otoritas seperti BAPPEBTI atau OJK untuk keamanan dana.

    Investasi saham Amerika Serikat menawarkan peluang besar bagi investor Indonesia untuk mendiversifikasi portofolio dan menangkap potensi keuntungan di pasar global. Dengan berbagai aplikasi trading yang tersedia, investor memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan, mulai dari fitur analisis canggih hingga kemudahan untuk pemula. Penting untuk memilih platform yang tidak hanya menawarkan akses luas ke saham AS, tetapi juga keamanan, biaya kompetitif, dan fitur yang mendukung strategi investasi Anda.

    Untuk pengalaman investasi yang praktis, terjangkau, dan terpercaya, Reku bisa menjadi salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan. Dengan modal mulai dari $1 dan berbagai fitur unggulannya, Reku memudahkan investor pemula maupun berpengalaman untuk memulai perjalanan di pasar saham AS. Pilih platform yang sesuai dengan tujuan finansial Anda dan mulailah berinvestasi dengan bijak!

    (ads/ads)

  • Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

    Google Sudah Ditinggal, Aplikasi Penggantinya Makin Menjamur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Apple, hingga startup yang didukung Nvidia, berlomba-lomba menghadirkan alternatif mesin pencari dan browser baru untuk menggantikan Google. Dalam hal ini, masing-masing mengandalkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Terbaru, Microsoft meluncurkan fitur anyar bernama “Copilot Mode” di browser Edge miliknya. Fitur ini mengandalkan AI untuk membantu pengguna menjalankan tugas, mengatur pencarian berdasarkan topik, hingga membandingkan hasil dari semua tab yang terbuka tanpa harus berpindah-pindah.

    Copilot juga menggabungkan fungsi pencarian, percakapan, dan navigasi dalam satu kolom input, bahkan bisa digunakan dengan perintah suara, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (29/7/2025).

    Ke depan, fitur ini akan diperluas untuk dapat mengakses riwayat browsing dan kredensial pengguna, yang memungkinkan pengguna melakukan tugas lebih kompleks seperti memesan tiket atau menyusun jadwal. Microsoft memastikan fitur ini hanya aktif bila diizinkan, serta akan menunjukkan indikator visual saat bekerja di latar belakang.

    Pembaruan ini hadir di tengah gelombang peluncuran berbagai alat pencarian daring yang didukung AI oleh perusahaan teknologi.

    Apple misalnya, yang dikabarkan tengah menjajaki rencana mengakuisisi Perplexity, mesin pencari berbasis AI yang digadang-gadang menjadi pesaing serius Google.

    Meski belum ada negosiasi langsung dengan manajemen Perplexity, laporan Bloomberg menyebut diskusi internal sudah dilakukan Apple, mengikuti jejak Meta yang sebelumnya juga disebut tertarik membeli startup tersebut.

    Perplexity sendiri belakangan terus mencuri perhatian. Selain mengembangkan browser Comet yang berfokus pada AI, startup yang didukung Nvidia itu baru menyelesaikan pendanaan dengan valuasi mencapai US$14 miliar.

    Bahkan, Apple dilaporkan ingin mengintegrasikan teknologi Perplexity ke dalam Safari, langkah yang dapat mengancam kerja sama jangka panjangnya dengan Google, yang selama ini membayar mahal agar menjadi mesin pencari default di perangkat Apple.

    Google Mulai Ditinggal

    Langkah agresif Apple dan Microsoft ini sejalan dengan perubahan besar dalam kebiasaan pencarian informasi di internet. Sebuah laporan gabungan dari The Verge, Vox Media Research, dan Two Cents Insights menunjukkan tren pergeseran preferensi pengguna dari Google ke chatbot AI dan komunitas digital.

    Dalam survei terhadap 2.000 pengguna internet di AS, sebanyak 42% responden menganggap Google makin tidak berguna, dan 52% menyatakan telah beralih ke AI atau platform seperti TikTok untuk mencari informasi. Mayoritas juga menilai hasil pencarian Google terlalu banyak diisi konten bersponsor yang tidak relevan.

    Fenomena ini paling terasa di kalangan Gen Z dan milenial, dengan 61% dan 53% dari masing-masing kelompok mengaku lebih mengandalkan AI untuk mencari topik tertentu dibandingkan Google.

    Terpisah, laporan SearchEngineLand menyebutkan pangsa Google turun di bawah 90%. Fenomena itu terjadi selama tiga bulan terakhir, yang dilaporkan pada Januari 2025.

    Baru kali ini pangsa pasarnya anjlok drastis, setelah awal tahun 2015 lalu, dikutip dari 9to5Google.

    Namun mesin pencarian seangkatan Google masih bertumbuh meski cukup sedikit. Ini terjadi pada Bing, Yahoo, dan Yandex.

    Bukan hanya AI generatif yang mendisrupsi dominasi Google, kehadiran TikTok juga membuat banyak orang beralih dari Google Search. Aplikasi berbagi video itu menyasar pengguna dengan usia yang lebih muda.

    TikTok juga telah melakukan pengujian link dari aplikasinya ke Google Search. Sumber pencarian di Search juga telah menampilkan yang berasal dari TikTok sejak awal 2024.

    Pasar kini dipenuhi dengan berbagai pilihan alat pencarian berbasis AI. Selain Perplexity dan ChatGPT dari OpenAI, muncul pula nama-nama seperti iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, hingga You.com.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top 3 Tekno: GPT-5 dari OpenAI hingga Spesifikasi Infinix Hot 60 Pro – Page 3

    Top 3 Tekno: GPT-5 dari OpenAI hingga Spesifikasi Infinix Hot 60 Pro – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – OpenAI akan meluncuran model AI terbaru mereka, GPT-5, pada Agustus 2025. Berita ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (28/7/2025) kemarin. 

    Informasi lain yang tak kalah popular datang dari spesifikasi Infinix Hot 60 Pro yang resmi diumumkan untuk pasar Indonesia.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. OpenAI Siap Luncurkan GPT-5 pada Agustus 2025, Seberapa Pintar? 

    OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang mendapat dukungan dari Microsoft, tengah mempersiapkan peluncuran model AI terbaru mereka, GPT-5, yang bakal hadir pada awal Agustus 2025.

    Mengutip The Verge, Senin (28/7/2025), GPT-5 digadang-gadang akan menjadi lompatan besar dalam evolusi teknologi AI karena tidak lagi dibangun sebagai satu model tunggal, melainkan dirancang untuk mengintegrasikan berbagai model AI dalam satu sistem terpadu.

    Model ini akan memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai fungsi secara paralel, menjadikannya lebih fleksibel dan efisien dalam menangani tugas-tugas kompleks.

    Strategi ini juga sejalan dengan rencana jangka panjang OpenAI untuk menyederhanakan portofolio model mereka, dengan menyatukan teknologi dari lini o-series dan GPT-series ke dalam satu platform AI yang lebih adaptif.

    Jika berjalan sesuai rencana, GPT-5 akan menjadi fondasi baru bagi banyak aplikasi AI di berbagai sektor industri, pendidikan, hingga konsumen umum.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Keluar Daftar 10 Orang Terkaya, Bill Gates Jadi Pegawai Lagi

    Keluar Daftar 10 Orang Terkaya, Bill Gates Jadi Pegawai Lagi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft, Bill Gates, kini tak lagi berada di jajaran 10 besar orang terkaya dunia. Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, nama Gates tergeser dari daftar elite tersebut. Namun alih-alih sibuk mempertahankan hartanya, Gates justru terlihat sibuk bekerja di startup milik anaknya.

    Gates bekerja sebagai staf layanan pelanggan di startup milik putri bungsunya, Phoebe Gates. Startup bernama Phia itu adalah platform belanja berbasis kecerdasan buatan (AI), yang didirikan oleh Phoebe bersama teman sekamarnya di Stanford, Sophia Kianni, pada April lalu.

    Lewat unggahan di LinkedIn, Gates menulis, “Ketika putrimu bertanya apakah kamu bersedia bekerja sebagai staf layanan pelanggan di startup-nya, satu-satunya jawaban yang tepat adalah ya.”

    Pendiri Microsoft itu mengaku ingin benar-benar terlibat dalam proyek ini demi memahami bisnis dari akar rumputnya.

    Bill turut membagikan video berisi tanggapan pengguna aplikasi Phia. Dalam video itu, seorang pengguna menyampaikan pujian atas dampak positif aplikasi tersebut. Bill menimpali dengan, “Luar biasa.” Phoebe kemudian bercanda, “Maksudnya teknologinya, bukan kamu, Ayah.”

    Dalam penutup unggahan itu, keduanya mengajak pengguna untuk terus memberikan masukan. Bill menekankan bahwa produk terbaik akan semakin baik berkat tanggapan dari pengguna. Sementara Phoebe menegaskan bahwa setiap saran akan dibaca, bahkan yang paling nyeleneh sekalipun.

    Sebelum mendirikan Phia, Phoebe sempat mempertimbangkan untuk keluar dari Stanford demi fokus pada startup-nya. Namun, Bill menentang keputusan tersebut.

    Pada masa awal Phia, Phoebe juga sempat meminta nasihat dari ibunya, Melinda, tentang bagaimana menghadapi pertanyaan berulang soal rencana menjadi ibu. Jawaban Melinda saat itu singkat dan tegas “Bangkit atau keluar dari permainan.”

    Bill Gates kini berada di posisi 13 daftar orang terkaya dunia yang dirilis Forbes secara real-time. Harta Gates disebut kini “hanya” sekitar US$ 117,9 miliar (Rp 1.927 triliun), jauh di bawah harga orang terkaya dunia Elon Musk yang mencapai US$ 405,6 miliar (Rp 6.630 triliun). 

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PHK Massal Menggila, Terungkap Gaji Karyawan Tembus Rp 4,5 Miliar

    PHK Massal Menggila, Terungkap Gaji Karyawan Tembus Rp 4,5 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft telah mengumumkan beberapa kali gelombang PHK sepanjang tahun ini, yang berdampak pada ribuan karyawan.

    Beberapa dari PHK tersebut mencakup staf penjualan konvensional yang digantikan oleh staf penjualan teknis untuk mendukung penjualan alat AI. Pergeseran ini terjadi seiring persaingan yang meningkat dari Google dan bahkan dari mitra mereka sendiri, OpenAI, dalam merebut pasar pelanggan korporat AI.

    Meski demikian, Microsoft tetap membuka lowongan. Meskipun informasi gaji biasanya tidak dibuka ke publik, data visa kerja menunjukkan gambaran kisaran gaji dasar yang ditawarkan Microsoft kepada pekerja asing.

    Namun, angka tersebut hanya mencerminkan gaji pokok tanpa memasukkan bonus maupun saham.

    Business Insider mengungkap data internal tahun 2024 yang menunjukkan gaji para karyawan Microsoft, khususnya mereka yang bekerja di bidang AI, jauh melampaui posisi lain. Bahkan, seorang software engineer bisa digaji hingga US$284.000 atau sekitar Rp4,5 miliar per tahun.

    Gaji terbesar lainnya datang dari anak usaha Microsoft, LinkedIn. Seorang staff software engineer di bidang machine learning bisa mengantongi hingga US$336.000 per tahun, atau setara Rp5,4 miliar.

    Langkah Microsoft menggaji tinggi karyawan AI menggambarkan paradoks yang lazim di industri teknologi, di mana gelombang PHK di satu sisi, dan bayaran tinggi untuk talenta AI di sisi lain.

    Berikut daftar gaji pokok beberapa divisi di karyawan Microsoft berdasarkan sekitar 5.400 aplikasi visa kerja di kuartal pertama 2025, dikutip dari Business Insider, Rabu (23/7/2025).

    Software Engineer: Hingga US$284.000

    Senior Software Engineer: US$121.000 – US$249.000

    Senior Software Engineer, Machine Learning: US$154.000 – US$278.000

    Senior Software Engineer, Systems Infrastructure: US$144.000 – US$278.000

    Data Engineering: US$144.855 – US$264.000

    Data Science: US$121.200 – US$274.500

    Cloud Network Engineering: US$122.700 – US$220.716

    Cloud Solution Architecture: US$130.000 – US$207.285

    Digital Cloud Solution Architecture: US$155.085 – US$217.589

    Customer Solutions Architecture: US$122.730 – US$225.000

    Customer Experience Engineering: US$126.422 – US$239.585

    Electrical Engineering: US$138.995 – US$247.650

    Financial Analysis: US$91.100 – US$213.800

    Data Analytics: US$132.385 – US$205.000

    Business Planning: US$117.200 – US$201.900

    Customer Experience Program Management: US$141.865 – US$201.508

    Demand Planning: US$147.000 – US$204.550

    Applied Sciences: US$127.200 – US$261.103

    Business Analytics: US$159.300 – US$191.580

    Business Program Management: US$102.380 – US$195.100

    Construction Project Management: US$150.000 – US$193.690

    Data Center Operations Management: US$115.000 – US$176.900

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 200.000 Situs WordPress Disusupi Rentan Terhadap Serangan Akibat Cacat Plugin

    200.000 Situs WordPress Disusupi Rentan Terhadap Serangan Akibat Cacat Plugin

    Bisnis.com, JAKARTA — Lebih dari 200.000 situs web WordPress menggunakan versi rentan dari plugin Post Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) yang memungkinkan peretas mengendalikan akun administrator.

    Seorang peneliti keamanan melaporkan kerentanan tersebut kepada perusahaan keamanan WordPress, PatchStack.  Kerentanan tersebut kini diidentifikasi sebagai CVE-2025-24000 dan menerima skor keparahan sedang sebesar 8,8.

    Masalah keamanan mempengaruhi semua versi Post SMTP hingga 3.2.0, yang disebabkan oleh mekanisme kontrol akses yang rusak di titik akhir REST API plugin. Jadi, plugin tersebut hanya memverifikasi apakah pengguna telah masuk tanpa adanya pemeriksaan pada tingkat izin.

    Itu berarti, pengguna dengan hak istimewa rendah seperti pelanggan, dapat mengakses log email yang berisi konten email lengkap.

    Akan tetapi, di balik situs yang rentan tersebut, pelanggan tetap dapat memulai pengaturan ulang kata sandi untuk akun administrator, mencegat email pengaturan ulang melalui log, dan mendapatkan kendali atas akun tersebut.

    Pengembang plugin, Saad Iqbal, telah diberitahu perihal kelemahan tersebut dan menanggapi dengan perbaikan untuk ditinjau.

    “Solusinya adalah dengan menggabungkan pemeriksaan hak istimewa tambahan dalam fungsi ‘get_logs_permission’. Ini akan memvalidasi izin pengguna sebelum memberikan akses ke panggilan API yang sensitif,” kata Iqbal, menjelaskan pembaruan plugin Post SMTP, dilansir Bleepingcomputer, Senin (28/07/25).

    Perbaikan tersebut akan dimasukkan ke dalam Post SMTP versi 3.3.0, yang telah diterbitkan sejak 11 Juni lalu.

    Statistik unduhan di WordPress.org menunjukkan, 48,5% basis pengguna plugin telah memperbarui ke versi 3.3. Yang artinya, lebih dari 200.000 situs web rentan terhadap CVE-2025-24000.

    Sebanyak 24,2%, atau setara 96.800 situs masih menjalankan versi Post SMTP dari cabang 2.x, yang rentan terhadap kelemahan keamanan tambahan, sehingga rentan akan serangan.

    Post SMTP dipasarkan sebagai pengganti fungsi ‘wp_mail()’, dan merupakan plugin pengiriman email populer untuk WordPress yang telah diinstal lebih dari 400.000 kali.

    Itu merupakan terobosan generasi selanjutnya, yang dapat membantu pengguna mengkonfigurasi mailer SMTP apapun, termasuk Microsoft 365. 

    Plugin ini juga tersedia dalam versi Post SMTP Pro, yang dapat membuka fitur lainnya yang lebih canggih seperti log email terperinci, statistik dan pelaporan pengiriman email, serta beberapa opsi peringatan kegagalan email. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • OpenAI Siap Luncurkan GPT-5 pada Agustus 2025, Seberapa Pintar? – Page 3

    OpenAI Siap Luncurkan GPT-5 pada Agustus 2025, Seberapa Pintar? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang mendapat dukungan dari Microsoft, tengah mempersiapkan peluncuran model AI terbaru mereka, GPT-5, yang bakal hadir pada awal Agustus 2025.

    Mengutip The Verge, Senin (28/7/2025), GPT-5 digadang-gadang akan menjadi lompatan besar dalam evolusi teknologi AI karena tidak lagi dibangun sebagai satu model tunggal, melainkan dirancang untuk mengintegrasikan berbagai model AI dalam satu sistem terpadu.

    Model ini akan memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai fungsi secara paralel, menjadikannya lebih fleksibel dan efisien dalam menangani tugas-tugas kompleks.

    Strategi ini juga sejalan dengan rencana jangka panjang OpenAI untuk menyederhanakan portofolio model mereka, dengan menyatukan teknologi dari lini o-series dan GPT-series ke dalam satu platform AI yang lebih adaptif.

    Jika berjalan sesuai rencana, GPT-5 akan menjadi fondasi baru bagi banyak aplikasi AI di berbagai sektor industri, pendidikan, hingga konsumen umum.

    Langkah OpenAI untuk menggabungkan model GPT dan O-Series dalam GPT-5 bukan sekadar inovasi teknis, tetapi juga bagian dari strategi besar perusahaan dalam menyederhanakan lini produk mereka.