Perusahaan: Microsoft

  • Negara Disebut Bisa Hemat Rp 98 Triliun, Begini Syaratnya

    Negara Disebut Bisa Hemat Rp 98 Triliun, Begini Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft menawarkan layanan yang bisa membuat negara hemat hingga US$6 miliar atau sekitar Rp 98 triliun. 

    Layanan cloud milik Microsoft akan digunakan di lembaga AS Badan Layanan Umum. Dalam setahun kabarnya akan menghemat US$3,1 miliar atau Rp 51 triliun dengan tiga tahun mencapai Rp 98 triliun.

    Untuk bisa mendapatkan harga yang lebih murah, Badan Layanan Umum harus membelinya melalui GSA atau General Services Administration. Penghematan bisa didapatkan hingga September 2026 mendatang, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (3/9/2025).

    Langganan yang ditawarkan adalah Microsoft Office, Azure, aplikasi bisnis Dynamic 356 dan software keamanan siber Sentinel. Microsoft juga memberikan akses gratis asisten AI Copilot bagi pekerja yang menggunakan Microsoft 365 G5 selama setahun.

    Josh Gruenbaum selaku Komisaris Layanan Akuisisi Federal GSA mengatakan telah berbicara beberapa kali dengan CEO Microsoft Satya Nadella terkait kesepakatan ini.

    “Bagian terpentingnya adalah dia ingin bermitra dengan pemerintahan dan melakukan hal benar pada adopsi AI. Namun saya juga berpikir dia ingin mengambil pangsa pasar sejumlah perangkat dan layanan lain,” kata Gruenbaum.

    Dia juga memuji Microsoft sebagai salah satu mitra terpenting pemerintahan. Perusahaan, menurutnya meraup pendapatan hingga miliaran dolar dari pemerintahan AS setiap tahunnya.

    Dalam jabatan keduanya sebagai presiden kali ini, Donald Trump berupaya melakukan penghematan besar-besar. GSA juga melakukan langkah-langkah untuk mengumpulkan pengeluaran lewat strategi OneGov, dengan tujuan menurunkan harga layanan.

    Sejauh ini selain Microsoft, Adobe, Amazon, Google dan Salesforce telah memberikan diskon untuk layanan masing-masing.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Snake Eater Lebih Mulus di Xbox Dibanding PS5

    Snake Eater Lebih Mulus di Xbox Dibanding PS5

    Jakarta

    Thomas Morgan dari Digital Foundry menguji game terbaru Konami, Metal Gear Solid Delta: Snake Eater, di beberapa konsol untuk mengetahui kualitasnya. Menariknya, game ini berjalan lebih mulus di perangkat gaming kepunyaan Microsoft dibandingkan Sony PlayStation.

    Jadi Morgan memainkan game tersebut di Xbox Series X, Xbox Series S, PS5, dan PS5 Pro. Ia menemukan bahwa dalam mode Performa, Xbox Series X berjalan lebih baik.

    Versi Series X, PS5, dan PS5 Pro memiliki opsi untuk mengaktifkan mode Kualitas agar frame rate dapat berjalan di 30 fps. Apabila ingin membuat frame rate-nya lebih halus, ketiganya punya fitur game Performa supaya frame rate menyentuh 60 fps.

    Namun menurut Morgan, tidak ada satu pun dari ketiga versi itu berhasil mencapai 60 fps secara konsisten. Kendati begitu, ketika frame rate turun, dampaknya tidak terlalu parah di Xbox Series X, dilansir detikINET dari Video Games Chronicle, Rabu (3/9/2025).

    Morgan mengungkapkan resolusi dinamis dalam mode Performa di Series X mencapai titik tertinggi 1152p. Sementara di PS5, resolusi tertingginya mentok di 1080p. Begitu pula di mode Kualitas, resolusi rendering terendah di Series X adalah 1152p, sedangkan di PS5 1080p.

    Kembali lagi ke frame rate, Morgan membandingkannya ketika di beberapa area di dalam permainan, seperti saat berada di rawa dan jembatan. Dari ketiga konsol tersebut, Xbox Series X tetap lebih unggul. Dirinya mengaitkan hal ini dengan besaran teraflops di Xbox Series X yang dinilainya lebih banyak di bandingkan PS5.

    “Penurunan ke kisaran 40-50fps dimungkinkan di rangkaian area pembuka tersebut, tetapi secara keseluruhan Seri X pada akhirnya memberikan tampilan VRR frame rate dasar yang lebih tinggi untuk bekerja dengan margin 5-6fps pada waktu-waktu tertentu. Ditambah lagi, dikombinasikan dengan jangkauan VRR 40-60Hz yang lebih luas yang dimungkinkan pada sistem Xbox, hal ini memposisikan Seri X sebagai cara bermain yang paling lancar pada ketiga konsol ini,” tambahnya.

    Morgan melanjutkan, di beberapa area PS5 memang berjalan lancar. Namun bila harus dinilai secara keseluruhan, Xbox Series X lebih baik.

    Sayangnya, Xbox Series S tidak sebagus kerabatnya. Konsol ini tidak memberikan pemain pilihan antara mode Performa atau Kualitas. Jadi perangkat gaming ini cuma menyediakan frame rate mentok di 30fps. Bahkan Morgan menyatakan frame rate turun di bawah 30 fps lebih cepat dan sering terjadi daripada mode Kualitas di Series X.

    (hps/hps)

  • Raja Ecommerce Banting Setir, Tiba-tiba Bikin Chip

    Raja Ecommerce Banting Setir, Tiba-tiba Bikin Chip

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alibaba bakal masuk ke industri chip. Kabarnya, raksasa e-commerce akan mengembangkan chip-nya sendiri.

    CNBC Internasional melaporkan hal tersebut mengutip dari dua orang sumber. Perusahaan asal China yang didirikan Jack Ma disebutkan akan meningkatkan pengembangan semikonduktor dalam negeri.

    Seorang sumber mengatakan semikonduktor milik perusahaan didesain untuk inferensi, yakni mengoperasikan aplikasi AI dan bukan pelatihan.

    Sementara itu, hasil kuartalan Alibaba untuk unit komputasi awan mengalami peningkatan sebanyak 26% secara tahunan. Ini jadi tingkat pertumbuhan yang cepat dibanding kuartal sebelumnya.

    Secara keseluruhan, Alibaba membukukan pendapatan sebesar 247,65 miliar yuan (Rp 569,3 triliun). Kenaikannya mencapai 2% year-on-year dan lonjakan laba sebesar 7%.

    Alibaba memang telah berinvestasi besar-besaran pada infrastruktur AI dan mengembangkan modelnya sendiri. Termasuk juga menjual layanan AI untuk unit komputasi awan.

    Para investor menilai divisi komputasi awan jadi kunci perusahaan melakukan monetisasi AI. Hal serupa juga telah dilakukan raksasa lain seperti Microsoft atau Google.

    Alibaba juga mengatakan pendapatan produk terkait AI mempertahankan pertumbuhan tiga digit per tahunnya dalam delapan kuartal secara berturut-turut.

    Sementara itu, saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong melonjak lebih dari 19% pada Senin lalu. Ini terjadi tak lama setelah pengumuman lonjakan pendapatan pada bisnis komputasi awan minggu lalu.

    CNBC Internasional mencatat level itu tertinggi sejak Maret lalu. Investor disebut mendukung peningkatan kinerja dalam unit itu dan puas dalam investasi di area baru, khususnya pada bidang yang disebut sebagai ‘instan commerce’.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • OpenAI Berencana Bangun Pusat Data di India dengan Kapasitas Minimal 1 Gigawatt

    OpenAI Berencana Bangun Pusat Data di India dengan Kapasitas Minimal 1 Gigawatt

    Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAI, dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan mitra lokal untuk membangun pusat data di India dengan kapasitas minimal 1 gigawatt. 

    Kabar tersebut menurut laporan Bloomberg pada Senin, (1/9/2025) Namun demikian, melansir laman Reuters pada Selasa (2/9/2025) OpenAI belum memberikan tanggapan resmi atas informasi ini. 

    OpenAI, yang didukung oleh Microsoft (MSFT.O), telah resmi mendaftarkan badan hukumnya di India dan mulai membentuk tim lokal. 

    Pada Agustus lalu, perusahaan mengumumkan rencana membuka kantor pertamanya di New Delhi pada akhir tahun ini, memperluas kehadirannya di pasar terbesar kedua berdasarkan jumlah pengguna.

    Rencana pembangunan pusat data berskala besar ini disebut sebagai langkah signifikan bagi ekspansi OpenAI di Asia, sekaligus menjadi bagian dari dorongan infrastruktur kecerdasan buatan dengan merek Stargate. 

    Namun, lokasi pasti dan jadwal pembangunan pusat data tersebut masih belum ditentukan. Bloomberg juga melaporkan, kemungkinan CEO OpenAI Sam Altman akan mengumumkan proyek ini secara resmi saat kunjungannya ke India pada September mendatang.

    Sebagai catatan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Januari lalu mengumumkan inisiatif Stargate, yaitu investasi sektor swasta hingga US$500 miliar atau sekitar Rp8,21 kuadriliun untuk pengembangan infrastruktur AI. Proyek besar ini didukung oleh SoftBank, OpenAI, dan Oracle (ORCL.N).

    Sebelumnya, OpenAI lebih agresif dalam mengembang teknologi kecerdasan buatan di tengah persaiangan mereka dengan Meta. 

    CEO OpenAI, Sam Altman dalam proses mendirikan perusahaan startup antarmuka brain-to-computer baru bernama Merge Labs. Sam membutuhkan dana sebesar Rp13,8 triliun untuk membangun perusahaan rintisan pesain Neuralink.

    Untuk menyukseskan usaha tersebut, Altman menggalang dana dengan modal yang kemungkinan besar berasal dari tim ventura OpenAI. 

    Merge Labs diperkirakan akan bernilai US$850 juta atau sekitar Rp13,8 triliun (Kurs: Rp16.233), tetapi pembicaraan masih dalam tahap awal dan OpenAI belum berkomitmen untuk berpartisipasi, sehingga persyaratan dapat berubah.

    Dilansir TechCrunch, Rabu (13/8/25), Selain OpenAI, perusahaan startup tersebut juga dilaporkan akan bekerja sama dengan Alex Blania, yang menjalankan Tools for Humanity (sebuah proyek ID digital pemindai mata milik Sam Altman, yang memungkinkan siapapun memverifikasi kemanusiaan mereka).

    Merge Labs nantinya akan bersaing dengan Neuralink milik Elon Musk, yang sedang mengembangkan chip antarmuka komputer dan dirancang untuk ditanamkan ke dalam otak.

    Musk sendiri sudah mendirikan Neuralink pada 2016, meski keberadaannya baru diketahui pada 2017, dan hingga kini, mereka telah membuat kemajuan signifikan.

    Saat ini, Neuralink sedang diujicobakan pada penderita kelumpuhan parah. Tujuannya agar mereka dapat mengendalikan perangkat dengan pikiran mereka. Untuk tujuan itu, Neuralink telah meraih pendanaan Seri E sebesar US$600 juta atau Rp9,7 triliun dengan valuasi US$9 miliar atau Rp146,1 triliun (Kurs: Rp16.233) pada Juni.

  • Rumor, Sony Bikin Konsol Genggam PlayStation Seperti Nintendo Switch 2

    Rumor, Sony Bikin Konsol Genggam PlayStation Seperti Nintendo Switch 2

    Jakarta

    Sony dilaporkan sedang mengembangkan konsol genggam baru dengan nama kode ‘Canis’. Dirumorkan kalau platform gaming ini memiliki fungsi seperti Nintendo Switch 2.

    YouTube Moore’s Law Is Dead yang membahas ini menyampaikan konsol baru itu akan menjalankan game secara native, alih-alih streaming cloud seperti PlayStation Portal. Mereka juga menyatakan bahawa pemain dapat menghubungkannya ke layar eksternal.

    “Benar sekali, semuanya. Beberapa dokumen secara langsung menyebutkan bahwa benda ini bisa di-dock, dan akan di-dock seperti Nintendo Switch 2,” kata YouTuber tersebut, dilansir dari The Gamer, Senin (1/9/2025).

    Perangkat genggam baru ini juga dirumorkan akan kompatibel dengan sejumlah game PS4 dan PS5. Disebutkan konsol tersebut menggunakan 16 unit komputasi RDNA 5 pada 1.20 GHz, yang akan melonjak hingga 1.65 GHz saat terhubung dengan dock.

    Menariknya adalah kinerja dari konsol ini diperkirakan tidak sehebat PS5. Namun, di satu sisi performanya diyakini tetap dapat melampaui ROG Xbox Ally X.

    Kedengarannya memang mengesankan, tetapi Moore’s Law Is Dead menyarankan agar harga jualnya lebih murah daripada konsol genggam milik Microsoft. Setidaknya, menurutnya angkanya bisa bersaing dengan Nintendo Switch 2.

    Dirinya memperkirakan, PS6 akan dirilis dengan harga setidaknya USD 499,99 atau sekitar Rp 8,2 juta, dengan konsol genggamnya yang lebih murah lagi. Sebagai perbandingan, sejumlah info yang bocor mengungkapkan kalau ROG Xbox Ally X dibanderol USD 1.049 untuk versi termahalnya dan termurahnya senilai USD 699.

    Sedangkan harga Nintendo Switch 2 ketika diluncurkan sebesar USD 449,99 di Amerika Serikat. Lalu untuk paket penjualan handheld gaming ini dengan game Mario Kart World seharga USD 499,99.

    Diperkirakan konsol genggam terbaru Sony ini dirilis bersamaan dengan PS6. Nah paling cepat perangkat ini hadir pada 2027. Meski begitu, karena masih sebatas rumor dan Sony belum resmi mengumumkannya, sehingga jadwal peluncurannya dapat berubah.

    (hps/fay)

  • Cari Kerja Susah-PHK di Mana-mana, Profesi Lama Mendadak Banyak Dicari

    Cari Kerja Susah-PHK di Mana-mana, Profesi Lama Mendadak Banyak Dicari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Profesi lama yang muncul puluhan tahun lalu mendadak banyak dicari. Fenomena ini seiring dengan sulitnya mencari pekerjaan di tengah perkembangan teknologi AI yang kian masif dan badai PHK bertubi-tubi di seluruh dunia.

    Course Report yang bergerak di industri pendidikan teknologi meninjau lebih 12 juta lowongan pekerjaan teknologi di Indeed belum lama ini. Laporan itu mencoba mengidentifikasi keterampilan yang dicari sekarang.

    Ternyata keahlian dalam mengoperasikan Microsoft Excel berada di posisi teratas sebanyak 531 ribu kali. Keterampilan ini muncul pada 1985 atau 40 tahun lalu yang menampilkan kemampuan untuk mengelola data.

    Kemampuan tersebut dibutuhkan nyatanya membantu mengelola pengembangan AI yakni terkait data. Hal serupa juga diungkapkan seorang pendiri PromptQL selaku perusahaan yang membangun sistem AI bebas halusinasi, Rajoshi Rhosh, yang menyebut Excel tetap dibutuhkan dalam jangka panjang.

    “Antarmuka sudah mengakar pada cara berpikir dan beroperasi pengguna bisnis. Yang akan berubah terkait cara data masuk ke Excel,” kata Rhosh, dikutip dari Business Insider, Senin (1/9/2025).

    “Saat AI makin matang, peran sebenarnya terkait menyajikan data akurat dan kontekstual langsung ke perangkat, yang dipercaya orang seperti Excel,” dia menambahkan.

    CEO perusahaan kuesioner keamanan SecurityPal, Pukar Hamal mengatakan Excel berada di balik kecanggihan teknologi seperti chatbot meskipun sudah sangat kuno. Bukan antarmuka baru, semua akan berakhir dengan model Excel.

    “Anda bisa mempercantik model Excel dengan UI atau memberi pembeli cara mengambil data kembali ke Excel,” jelas Hamal.

    Posisi Excel mengalahkan kemampuan lain. Bahkan melampaui Python yang berhubungan dengan AI untuk kemampuan bahasa pemrograman, yang tercatat muncul 67 ribu.

    Begitu juga dengan bahasa pemrograman SQL yang muncul sebanyak 60 ribu iklan dalam laporan tersebut.

    Keahlian yang terkait AI muncul jarang dalam laporan. Selain Phyton, ada juga kemampuan machine learning sebanyak 31 ribu kali dan AI sendiri 25 ribu iklan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tanda “Kiamat”, Bill Gates Tunjuk Indonesia

    Tanda “Kiamat”, Bill Gates Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Filantropis Bill Gates mengungkapkan soal perubahan iklim yang semakin parah. Ternyata faktor pembuatnya banyak yang berasal dari Indonesia.

    Gates menulis dalam postingan di blog personalnya, tiap tahun aktivitas Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Ternyata 7% dari produksi lemak atau minyak hewan dan tumbuhan.

    “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata kata pendiri Microsoft itu, dikutip Sabtu (30/8/2025).

    Namun seruan mengurangi konsumsi lemak hewan sulit dilakukan. Karena manusia bergantung pada bahan tersebut sejak masa lalu dan juga menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan manusia.

    Ada sejumlah cara untuk mengambil lemak tanpa memproduksi lebih banyak emisi. Solusi itu, Gates mengatakan dilakukan oleh startup bernama Savor.

    Startup yang juga diinvestasikan oleh Gates menciptakan lemak dengan proses melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Bahan-bahan itu dipanaskan dan dioksidasi, yang kemudian terjadi pemisahan komponen asam untuk menciptakan formulasi lemak.

    Lemak yang dihasilkan itu disebut Gates serupa dengan yang ada di dalam susu, keju, serta minyak nabati.

    Gates juga mengatakan minyak sawit memberikan dampak besar merusak lingkungan. “Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia,” ujarnya.

    Lemak nabati terdapat di semua kebutuhan manusia, seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup. Selain itu juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel.

    Namun masalah minyak sawit berasal dari proses produksinya. Pohon itu tumbuh di wilayah yang dilewati garis khatulistiwa, yang ternyata dibuat dengan melakukan penggundulan hutan.

    Proses itu berdampak buruk untuk keragaman alam dan juga perubahan iklim. Pembakaran hutan akan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

    Sayangnya peranan penggunaan minyak sawit sulit tergantikan, karena murah, tidak berbau dan melimpah. Selain itu juga karena menjaga keseimbangan lemak jenuh dan tidak jenuh hampir sama.

    Gates mengatakan terdapat perusahaan yang mencoba mengatasi masalah tersebut, yakni C16 Bioscience yang membuat alternatif minyak sawit. Pada 2017, dia menyebut C16 mengembangkannya dari mikroba ragi liar dengan fermentasi dan tidak ada emisi yang dikeluarkan sama sekali.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kecanduan Parah! Warga RI Juara Dunia

    Kecanduan Parah! Warga RI Juara Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia — Masyarakat Indonesia tercatat kencanduan bermain smartphone. Data State of Mobile tahun 2024 oleh Data AI mengungkapkan orang Indonesia menatap layar ponsel dalam waktu yang lama.

    Laporan itu mengungkapkan rata-rata masyarakat bermain HP lebih dari seperempat hari atau sekitar 6,05 jam. Data tersebut tak berbeda jauh dari laporan tahun 2022 selama 6,14 jam.

    Dari laporan yang dibagikan Data AI, hanya orang Indonesia yang menghabiskan waktu lebih dari 6 jam bermain ponsel. Masyarakat Thailand dan Argentina yang berada di posisi berikutnya menggunakan ponsel selama 5,64 jam serta 5,33 jam per hari.

    Namun nampaknya masyarakat Indonesia tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di aplikasi mobile. Karena India menjadi negara yang menghabiskan waktu terbanyak selama 1,19 triliun jam.

    Indonesia berada di peringkat ketiga dengan waktu yang tercatat 415 jam di aplikasi mobile.

    Sementara itu Indonesia berada di posisi kelima sepanjang untuk unduhan aplikasi sebanyak 7,56 miliar kali unduh aplikasi.

    Posisi pertama diduduki masyarakat China. Jumlahnya tercatat mencapai 113,41 miliar kali.

    Tips Anti Kecanduan HP

    Bill Gates punya caranya sendiri untuk mengatur penggunaan ponsel pada anak-anaknya. Pendiri Microsoft bercerita anak-anaknya tak boleh memiliki ponsel sendiri hingga berusia 14 tahun dan menetapkan waktu bermain HP.

    “Kami menetapkan waktu [untuk bermain gadget], dan setelah waktu bermain gadget habis dan dalam kasus mereka, itu membantu mereka tidur pada jam yang wajar,” ujar Gates dikutip dari Mirror.

    Anak-anak Gates juga dilarang untuk membawa ponsel di meha makan. Menurutnya menunda memberikan ponsel pada anak membantu mereka lebih aktif saat mengembangkan keterampilan sosial dan akademis.

    “Anda selalu melihat bagaimana waktu mereka dapat digunakan dengan cara yang hebat, mengerjakan pekerjaan rumah dan tetap berhubungan dengan teman-teman,” imbuhnya.

    Bagi Anda yang ingin menghindari menggunakan ponsel berlebihan, terdapat beberapa cara untuk melakukannya. Tips tersebut memperbaiki kebiasaan Anda saat memakai HP.

    Berikut beberapa tipsnya dikutip dari laman Alodokter:

    – Hindari penggunaan ponsel saat sedang berjalan atau berkendara. Sebab ini bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jika memang harus menggunakannya, berhenti sejenak baru menggunakan HP.
    – Batasi waktu menggunakan gadget dalam sehari. Jika pekerjaan mengharuskan menggunakan gadget, pastikan tidak menggunakannya dan mencari kegiatan lain setelahnya.
    – Lakukan komunikasi secara langsung saat bersama orang lain. Jangan gunakan gadget saat sedang mengobrol dengan orang lain.
    – Buat aturan hanya menggunakan atau tidak memakai gadget pada area tertentu saja. Pastikan Anda melakukan komitmen yang dibuat tersebut.
    – Cari aktivitas lain selain menggunakan HP, seperti berolahraga atau membaca buku. Hindari juga menggunakannya saat sedang tidur.
    – Jika Anda sudah memiliki anak, dampingi mereka saat menggunakan HP. Pastikan tidak mengganggu aktivitas lain seperti belajar.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IndoXXI dan LK21 Disusupi Malware Curi Data, Ini Cara Nonton Aman

    IndoXXI dan LK21 Disusupi Malware Curi Data, Ini Cara Nonton Aman

    Jakarta

    Menonton film dan serial secara online jadi hiburan favorit banyak orang. Tapi hati-hati, situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 ternyata berbahaya. Laporan keamanan siber terbaru menyebutkan situs-situs ini sering disusupi malware pencuri data yang bisa merugikan pengguna.

    Bahaya di Balik IndoXXI dan LK21

    Meski menawarkan ribuan film gratis, IndoXXI dan LK21 punya risiko nyata yang mengintai:

    Pencurian Data Pribadi: Malware seperti trojan atau spyware dapat mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, hingga detail rekening bank. Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening atau menyalahgunakan identitas Anda. Microsoft melaporkan bahwa situs streaming ilegal telah menyebarkan malware ke lebih dari 1 juta pengguna melalui iklan berbahaya.Phishing dan Penipuan Identitas: Iklan di situs ini sering mengarahkan pengguna ke situs phishing yang meminta data pribadi seperti email atau OTP, yang kemudian disalahgunakan untuk kejahatan siber.Ransomware: Beberapa malware dapat mengunci file di perangkat Anda dan meminta tebusan untuk membukanya kembali.Kerusakan Perangkat: Virus dari situs ini dapat memperlambat kinerja perangkat, menghapus data, atau bahkan merusak sistem operasi.Pelanggaran Hukum: Mengakses konten bajakan di IndoXXI dan LK21 melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Di Indonesia, pelaku bisa dikenai denda hingga Rp1 miliar atau hukuman penjara hingga 4 tahun berdasarkan UU Hak Cipta.Kualitas Buruk: Film di situs ilegal sering kali buram, tanpa subtitle resmi, atau bahkan tidak lengkap, mengurangi pengalaman menonton.Aplikasi Tak Diinginkan (PUA): Perangkat Anda bisa secara diam-diam menginstal software yang memata-matai aktivitas online atau membuka celah untuk serangan siber lebih lanjut.Rekomendasi Link Aman Nonton Online 2025

    Daripada mempertaruhkan keamanan data dan melanggar hukum, beralihlah ke platform streaming legal yang menawarkan pengalaman menonton aman, berkualitas tinggi, dan mendukung industri kreatif. Berikut beberapa rekomendasi untuk tahun 2025:

    1. Netflix

    Love Untangle Foto: dok. Netflix

    Berlatar di Busan tahun 1998, Love Untangled adalah film komedi romansa Korea Selatan yang mengikuti perjalanan Park Se-ri (Shin Eun-soo), seorang remaja 19 tahun yang bertekad meluruskan rambut keritingnya demi mengungkapkan perasaan pada Kim Hyun (Cha Woo-min), cowok populer di sekolahnya. Dengan bantuan teman-temannya dan seorang siswa pindahan dari Seoul, Han Yoon-seok (Gong Myung), Se-ri meluncurkan “Operasi Cinta” yang penuh dengan momen kocak dan kekonyolan remaja.

    Namun, rencananya menjadi rumit ketika chemistry tak terduga muncul antara dirinya dan Yoon-seok, memicu cinta segitiga yang menggemaskan sekaligus tak terprediksi. Disutradarai oleh Namkoong Sun, film ini menghidupkan nostalgia era 90-an dengan detail seperti kaset, kamera 35mm, dan seragam longgar, menawarkan cerita yang ringan namun mengharukan tentang cinta pertama dan penerimaan diri.

    Jangan lewatkan The Thursday Murder Club, adaptasi novel Richard Osman yang disutradarai Chris Columbus, mengisahkan empat pensiunan di Coopers Chase—Elizabeth (Helen Mirren), Ron (Pierce Brosnan), Ibrahim (Ben Kingsley), dan Joyce (Celia Imrie)—yang membentuk klub untuk memecahkan kasus pembunuhan lama. Ketika kematian misterius terjadi di desa mereka, hobi ini berubah menjadi penyelidikan nyata yang penuh bahaya dan rahasia.

    Dengan pemeran seperti David Tennant dan Naomi Ackie, film ini memadukan komedi Inggris, misteri, dan persahabatan di usia senja. Film ini menawarkan hiburan ringan namun mendebarkan bagi penggemar novel dan penonton baru.

    Kamu bisa menonton keduanya melalui aplikasi di HP, tablet, laptop dan smart TV. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Pengepungan di Bukit Duri Foto: Dok. Internet

    2. Prime Video

    Pengepungan di Bukit Duri mengingkatkan kita pada tragedi kerusuhan 1998. Film ini mengisahkan Edwin (Morgan Oey), seorang guru keturunan Tionghoa yang mencari keponakannya di SMA Duri, sekolah khusus anak-anak bermasalah. Di tengah misinya, Edwin menghadapi murid-murid sadis, terutama Jefri (Omara Esteghlal), dan terjebak dalam kerusuhan rasial yang mengancam nyawanya.

    Bersama guru BK Diana (Hana Malasan), Edwin berjuang bertahan hidup di sekolah yang berubah menjadi medan perang. Film thriller karya Joko Anwar ini tayang di Prime Video mulai 15 Agustus 2025.

    Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.

    3. Disney Plus Hotstar

    Film Thunderbolts Foto: Dok. Marvel Studios

    Thunderbolts (2025), film MCU ke-36, menyajikan kisah tim antihero yang dipimpin Yelena Belova (Florence Pugh), bersama Bucky Barnes (Sebastian Stan), Red Guardian (David Harbour), dan lainnya. Disutradarai Jake Schreier, tim ini menghadapi misi berbahaya dari Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus), melawan Sentry, hasil eksperimen rahasia. Penuh aksi dan drama, film ini mengeksplorasi penebusan dan masa lalu kelam.

    Thunderbolts memukau lewat cerita emosional, aksi seru, dan tema kesehatan mental. Performa Pugh sebagai Yelena yang mencari identitas menonjol, didukung dinamika tim yang kuat. Film ini menawarkan pendekatan segar tanpa banyak cameo, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar MCU di Disney+ Hotstar.

    Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan). Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.

    Star Trek: Section 31 Foto: HBO Max

    4. HBO Max

    Star Trek: Section 31 (2025) mengikuti Philippa Georgiou (Michelle Yeoh), eks-Kaisar Terran, yang direkrut Section 31, divisi rahasia Starfleet. Bersama timnya, termasuk Quasi (Sam Richardson) dan Rachel Garrett (Kacey Rohl), Georgiou menghadapi ancaman dari Mirror Universe yang mengincar Federasi dengan senjata mematikan.

    Film ini penuh aksi dan intrik spionase, berlatar di era “Lost Era” Star Trek.Meski menampilkan penampilan kuat dari Yeoh, film ini dikritik karena kurang mendalami moralitas Section 31 dan karakter yang terasa dangkal. Fokus pada aksi membuatnya terasa kurang seperti Star Trek klasik, namun tetap menarik dengan referensi warisan seri dan potensi cerita lebih lanjut.

    Harga berlangganan mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun. Akses HBO Max di sini.

    5. Apple TV+

    Invasion Season 3 Foto: Apple

    Invasion Season 3 baru saja tayang di Apple TV+, menghadirkan kelanjutan epik dari drama fiksi ilmiah karya Simon Kinberg dan David Weil. Setelah kehancuran kapal induk alien di musim sebelumnya, umat manusia berpikir damai telah kembali.

    Namun, musim ketiga ini mengungkap ancaman baru: alien “apex” dengan kecerdasan mematikan menyebar dengan cepat di Bumi. Untuk pertama kalinya, para karakter utama—Trevante Cole (Shamier Anderson), Mitsuki Yamato (Shioli Kutsuna), Aneesha Malik (Golshifteh Farahani), Jamila Huston (India Brown), dan Caspar Morrow (Billy Barratt)—bersatu dalam misi berisiko tinggi untuk menyusup ke kapal induk alien dan mengungkap rahasia masa depan umat manusia.

    Dengan aliansi baru, pengkhianatan, dan konflik emosional, musim ini memadukan aksi, ketegangan, dan drama mendalam dalam pertarungan melawan kepunahan. Serial ini terdiri dari 10 episode, dirilis mingguan setiap Jumat hingga 24 Oktober 2025.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Infomedia dan Microsoft Kolaborasi Hadirkan Layanan Pelanggan Berbasis AI – Page 3

    Infomedia dan Microsoft Kolaborasi Hadirkan Layanan Pelanggan Berbasis AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Infomedia Nusantara (Infomedia), anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, mengukuhkan perannya sebagai pemimpin solusi layanan pelanggan berbasis teknologi.

    Infomedia dan Microsoft Indonesia menjalin kolaborasi strategis untuk menghadirkan ekosistem layanan pelanggan berbasis AI (Contact Center AI) yang lebih komprehensif.

    Penandatanganan yang berlangsung di Kantor Pusat Infomedia, Jakarta, menyepakati pengembangan solusi bersama, integrasi teknologi, dan inovasi pengalaman pelanggan.

    Langkah ini juga mencakup dukungan strategi Go-To-Market Collaboration untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di ekosistem digital Indonesia.

    Direktur Utama PT Infomedia Nusantara, Eddy Sofryano, menjelaskan kolaborasi ini sebagai wujud komitmen perusahaan untuk menciptakan dampak nyata bagi pelanggan.

    “Dengan dukungan AI dan platform digital komprehensif, kami membantu perusahaan meningkatkan produktivitas, mengoptimalkan biaya, sekaligus menghadirkan solusi end-to-end yang relevan dengan kebutuhan industri. Inilah peran strategis Infomedia sebagai mitra transformasi bisnis di Indonesia,” ujarnya, dikutip Sabtu (30/8/2025).

    Sementara Country General Manager Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menilai bahwa AI memiliki potensi besar untuk mentransformasi industri contact center dengan menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih cepat, lebih cerdas dan lebih personal.

    “Teknologi ini mendorong efisiensi, memberdayakan agen dan kami sangat antusias untuk mengeksplor berbagai peluang ini bersama Infomedia,” ia menambahkan.