Perusahaan: Microsoft

  • Susul Indosat, Giliran AWS Gandeng NVIDIA Bangun AI Factories

    Susul Indosat, Giliran AWS Gandeng NVIDIA Bangun AI Factories

    Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa komputasi awan, Amazon Web Services (AWS), secara resmi mengumumkan peluncuran infrastruktur sistem AI terbarunya bertajuk “AI Factories”. Hal serupa lebih dahulu dilakukan oleh PT Indosat Tbk.

    Nantinya, infrastruktur ini memungkinkan korporasi besar dan pemerintahan untuk menjalankan sistem kecerdasan buatan (AI) AWS secara mandiri di dalam pusat data (data center) pribadi mereka sendiri. 

    Melansir dari TechCrunch Rabu (03/12/2025), dalam skema kemitraan ini, AWS menawarkan fleksibilitas, pelanggan menyediakan fasilitas pusat data serta pasokan listrik, sementara AWS akan memasang, mengelola sistem AI tersebut, dan mengintegrasikannya dengan layanan cloud AWS lainnya secara mulus.

    Dengan mengadopsi konsep ini, organisasi memiliki kontrol sepenuhnya atas data sensitif mereka. Artinya, data tidak perlu dikirim ke server pembuat model AI pihak ketiga dan perangkat keras yang digunakan tidak dibagi dengan penyewa lain, sehingga memitigasi risiko data jatuh ke tangan kompetitor atau musuh asing.

    Perusahaan yang menggunakan sistem ini diberikan keleluasaan untuk memilih antara unit pemrosesan grafis (GPU) Blackwell terbaru dari Nvidia atau chip Amazon yang baru diluncurkan, Trainium3. 

    Infrastruktur ini juga akan didukung oleh jaringan, penyimpanan, basis data, dan sistem keamanan buatan AWS, serta dapat mengakses Amazon Bedrock dan AWS SageMaker AI untuk kebutuhan pelatihan model.

    Penggunaan nama “AI Factories” sendiri bukanlah kebetulan. Istilah ini sebelumnya telah dipopulerkan lebih dulu oleh Nvidia untuk menyebut sistem perangkat keras mereka yang dirancang khusus untuk beban kerja AI, mulai dari chip GPU hingga teknologi jaringan. 

    Kedua perusahaan telah mengonfirmasi bahwa produk AWS ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi strategis mereka. 

    Diketahui, AWS tidak melenggang sendirian dalam strategi ini. Pada Oktober lalu, Microsoft telah lebih dulu memperkenalkan konsep serupa untuk mengakomodasi beban kerja OpenAI, sekaligus menawarkan “Azure Local” sebagai solusi perangkat keras terkelola yang dapat diimplementasikan langsung di lokasi pelanggan demi menjawab isu kedaulatan data di berbagai negara. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Hari Disabilitas Internasional 2025, Apple Tampilkan Cerita Mahasiswa Difabel dan Teknologi yang Digunakan

    Hari Disabilitas Internasional 2025, Apple Tampilkan Cerita Mahasiswa Difabel dan Teknologi yang Digunakan

    Kepala divisi kecerdasan buatan (AI) Apple, John Giannandrea, mengundurkan diri dari jabatannya. Pergantian kepemimpinan ini terjadi di tengah upaya Apple untuk mengembalikan pengembangan Siri yang didukung AI, setelah peluncuran versi terbarunya tertunda awal tahun ini.

    Sebagai pengganti, Apple menunjuk Amar Subramanya sebagai Wakil Presiden AI yang baru. Subramanya merupakan sosok berpengalaman, dengan rekam jejak 16 tahun di Google sebelum bergabung dengan Microsoft pada Juli 2025 untuk memimpin divisi AI perusahaan.

    Dilansir The Verge, , Selasa (02/12/2025) selama di Apple, Subramanya akan mengawasi pengembangan model AI perusahaan, riset pembelajaran mesin, dan keamanan AI. Giannandrea, yang sebelumnya mengepalai AI dan Pencarian di Google, bergabung dengan Apple pada 2018 untuk membantu asisten suara perusahaan.

    Namun pada Maret 2025, Apple menunda peluncuran Siri yang lebih personal, mengakui projek tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan.

    Bloomberg kemudian melaporkan bahwa CEO Apple, Tim Cook, mulai meragukan kemampuan Giannandrea dalam mengoordinasikan tim AI sehingga menunjuk pemimpin Vision Pro, Mike Rockwell, sebagai pengawas proyek.

    Meski mundur dari posisi puncak, Gainnandreaa akan tetap bekerja sebagai penasihat sebelum memasuki masa pensiun pada musim semi 2026.

    Apple menyatakan pengalaman Subramanya dalam mengintegrasikan riset AI ke dalam produk nyata akan menjadi kunci inovasi perusahaan, terutama dalam pengembangan fitur-fitur Apple Intelligence yang menjadi fokus besar perusahaan ke depan.

     

  • Mayoritas Adopter AI Belum Raih Pengembalian Investasi, Investor Ragu Suntik Modal

    Mayoritas Adopter AI Belum Raih Pengembalian Investasi, Investor Ragu Suntik Modal

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas perusahaan pengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) dilaporkan belum mencapai titik pengembalian investasi (return on investment/RoI) karena kompleksitas teknologi tersebut

    Studi yang dikeluarkan oleh MIT mengungkapkan, hanya 5% perusahaan yang menerapkan AI mendapatkan (RoI) pengembalian investasi. Artinya, hampir seluruhnya tidak menguntungkan sama sekali.

    Direktur Red Asia Group Marco Widjojo mengatakan angka kegagalan yang tinggi tersebut menjadi momok bagi investor untuk berinvestasi di AI. Sejauh ini, AI belum terbukti memberikan pengembalian investasi yang maksimal bagi perusahaan pengadopsi teknologi tersebut. 

    “Banyak perusahaan ingin mengadopsi AI, tetapi merasa kewalahan menghadapi kompleksitas dan ketidakpastian ROI,” ujar Marco di Jakarta, Selasa (2/12/2025). 

    Marco mengatakan keberhasilan dalam menggapai RoI dari pemanfaatan AI, membawa Red Asia menghadirkan TenEleven, perusahaan yang membantu mitra untuk bertransformasi dalam pemanfaatan AI. 

    TenEleven diperkuat oleh praktisi dengan pengalaman di industri selama 10 hingga 15 tahun. Perusahaan tersebut menekankan pendekatan konsultatif untuk menghindari adopsi teknologi yang hanya didasari oleh tren ketakutan tertinggal atau Fear of Missing Out (FOMO).

    Langkah TenEleven menekan risiko kegagalan ini beriringan dengan percepatan pembangunan infrastruktur digital oleh Microsoft. 

    Microsoft, kehadiran cloud region Indonesia Central menandai investasi yang fantastis perusahaan tersebut pada Indonesia. Angkanya dapat mencapai Rp28,2 triliun dalam periode 2024 hingga 2028.

    TenEleven menargetkan akan membantu sebanyak mungkin perusahaan menghindari kerugian dari investasi di AI. 

    Managing Director TenEleven Guta Saputra mengatakan TenEleven nantinya dirancang untuk menjadi mitra yang dapat menghadirkan AI ke dalam ekosistem perusahaan.

    “Misi kami adalah membuat AI tidak hanya dapat diakses, tapi benar-benar digunakan dan menghasilkan perubahan nyata di dalam bisnis,” ujar Saputra.  (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Pengembangan Siri Terus Tertunda, Bos AI Apple Resign

    Pengembangan Siri Terus Tertunda, Bos AI Apple Resign

    Jakarta

    Bos AI Apple, John Giannandrea, resmi mengundurkan diri dari posisinya. Pengumuman yang dirilis Apple pada Senin ini terjadi setelah terus tertundanya pengembangan Siri yang dilengkapi AI, juga menandai perubahan besar di tengah upaya perusahaan memperbaiki Siri bertenaga AI yang peluncurannya sempat molor tahun ini.

    Sebagai pengganti, Apple menunjuk Amar Subramanya sebagai wakil presiden bidang AI. Subramanya bukan nama baru di dunia machine learning. Ia menghabiskan 16 tahun di Google sebelum pindah ke Microsoft sebagai corporate VP of AI pada Juli lalu. Di Apple, Subramanya akan memimpin pengembangan model-model AI perusahaan, riset machine learning, hingga aspek keamanan AI.

    Giannandrea sendiri bergabung dengan Apple pada 2018 setelah sebelumnya mengepalai divisi Search dan AI di Google. Masuknya dia waktu itu dipandang sebagai langkah strategis untuk mengangkat kemampuan Siri yang tertinggal dari kompetitor, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (2/12/2025).

    Namun beberapa bulan terakhir, situasinya berubah. Pada Maret, Apple menunda perilisan Siri versi lebih personal, mengakui bahwa proses pengembangannya lebih lama dari yang diperkirakan. Laporan Bloomberg bahkan menyebut CEO Tim Cook sudah kehilangan kepercayaan pada Giannandrea, dan sempat menunjuk Mike Rockwell–pemimpin proyek Vision Pro–untuk mengambil alih koordinasi tim AI. Giannandrea akan tetap menjadi penasihat sebelum pensiun pada musim semi 2026.

    Apple mengatakan pengalaman Subramanya dalam membawa riset AI dari laboratorium ke produk nyata akan menjadi kunci bagi fitur-fitur Apple Intelligence ke depan. Ia akan melapor langsung kepada Craig Federighi, SVP perangkat lunak Apple.

    Perusahaan menargetkan Siri yang telah di-upgrade akan meluncur musim semi tahun depan. Bloomberg sebelumnya melaporkan Apple berencana memanfaatkan versi kustom dari model AI Google Gemini untuk menggerakkan beberapa fitur baru di asisten digitalnya itu.

    Dalam pernyataannya, Cook menyebut bahwa AI telah lama menjadi elemen inti strategi Apple.

    “Kami senang menyambut Amar dalam tim kepemimpinan Craig dan membawa keahlian AI yang luar biasa ke Apple. Craig berperan penting mendorong upaya AI kami, termasuk pekerjaan untuk menghadirkan Siri yang lebih personal tahun depan,” kata Cook dalam keterangan resmi Apple.

    (asj/asj)

  • Daftar Game PS4, PS5, Xbox, Nintendo Switch dan PC Rilis Desember 2025

    Daftar Game PS4, PS5, Xbox, Nintendo Switch dan PC Rilis Desember 2025

    Jakarta

    2025 telah memasuki bulan terakhirnya, dan sejumlah developer sudah menyiapkan sederet karya terbarunya untuk menutup tahun ini. Beberapa game siap menyambangi gamer di berbagai macam platform, seperti PS4, PS5, Xbox, Nintendo Switch dan PC.

    Meskipun rentetan game yang hadir nantinya tidak seheboh bulan-bulan sebelumnya, tapi tetap, kedatangannya patut ditunggu. Setidaknya ada lebih dari 25 game anyar yang siap menemanik akhir tahun ini.

    Apabila menyoroti judul-judul yang hadir sepanjang Agustus hingga November 2025, ada nama-nama besar yang datang memberikan pengalaman bermain lebih variatif. Contoh, bulan Agustus, gamer kedatangan Metal Gear Solid: Snake Eater.

    Lanjut September, gamer bisa menikmati Borderlands 4, Silent Hill F, NBA 2K26, atau EA Sports FC 26. Selain itu, game buatan developer asal Indonesia, Kejora, juga memeriahkan rilisan bulan September 2025.

    Sementara Oktober, ada Ghost of Yotei yang tersedia di PS5, Super Mario Galaxy + Super Mario Galaxy 2 di Nintendo Switch-Switch 2, Battlefield 6, ARC Riders, hingga Little Nightmare yang hadir di semua platform. Terakhir November, beberapa game yang rilis ialah Football Manager 26 dan Fallout 4: Anniversary Edition.

    Daftar Game PS4, PS5, Hingga Xbox Rilis Desember 2025

    Bagaimana dengan bulan ini? Berikut daftar game yang rilis Desember 2025, dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Selasa (2/12/2025).

    1 Desember

    MARVEL Cosmic Invasion (PlayStation, Xbox, Switch, PC)

    2 Desember

    Assassin’s Creed Shadows (Switch 2)Catto’s Post Office (Switch)Rising Heat (PC)Simogo Legacy Collection (PC, Switch, Switch 2)She’s Leaving (PC, PS5, Xbox Series X/S)Destiny 2: Renegades (PC, PlayStation, Xbox)Holy Justice: Galaxy Outcast (PC)

    4 Desember

    Metroid Prime 4: Beyond (Switch, Switch 2)Let It Die: Inferno (PS5, PC)Blood: Refreshed Supply (PC)Elden Ring Nightreign: The Forsaken Hollows DLC (PC, PS4, PS5, Xbox)Cloudheim (PC)Thief VR: Legacy of Shadows (PSVR2, Meta Quest, SteamVR)Northgard Definitive Edition (PC)Football Manager 26 Touch (Switch)Octopath Traveler 0 (Switch 2, Switch, PS4, PS5, Xbox Series X/S, PC)Toxic Crusaders (PS5, PS4, Xbox Series X/S, Xbox One, Switch, PC)

    8 Desember

    Paralives early access (PC)Microsoft Flight Simulator 2024 (PS5)Skate Story (PS5, Switch 2, PC)

    9 Desember

    Farming Simulator Signature Edition (PC)

    10 Desember

    Mutant Football League 2 (PS5, Xbox Series X/S, PC)Unattached: City of Shadows (PC)

    11 Desember

    Pioneers of Pagonia (PC)Warhammer 40,000: Rogue Trader (Switch 2)Star Trek: Infection (Meta Quest, SteamVR)

    12 Desember

    Terminator 2D: No Fate (PS5, PS4, Xbox Series X/S, Xbox One, Switch, PC)Mortal Kombat Legacy Collection Physical (Switch, Switch 2)Gem Miner TD (PC)

    19 Desember

    Avatar: Frontiers of Pandora – From the Ashes (PS5, Xbox Series X/S, PC)

    (hps/fay)

  • Dua Raksasa Teknologi Amazon dan Google Bersatu Hadirkan Multicloud

    Dua Raksasa Teknologi Amazon dan Google Bersatu Hadirkan Multicloud

    Bisnis.com, JAKARTA — Amazon dan Google membuat gebrakan besar di dunia teknologi. Keduanya resmi meluncurkan layanan jaringan multicloud yang mereka bangun bersama. 

    Dilansir dari Reuters, Selasa (2/12/2025), lewat kerja sama ini pelanggan nantinya bisa membuat koneksi pribadi berkecepatan tinggi antara platform AWS dan Google Cloud hanya dalam hitungan menit. Jadi, proses yang sebelumnya butuh waktu berminggu-minggu kini bisa selesai secepat membuat kopi.

    Peluncuran ini juga datang setelah insiden besar AWS pada 20 Oktober lalu, yang menyebabkan ribuan situs dan aplikasi populer seperti Snapchat dan Reddit sempat down. 

    Menurut laporan Parametrix, gangguan tersebut membuat perusahaan-perusahaan di AS merugi hingga ratusan juta dolar.

    Dalam sistem baru ini, AWS menggabungkan Interconnect miliknya dengan Cross-Cloud Interconnect milik Google Cloud. Tujuannya sederhana, membuat perpindahan data dan komunikasi antar-cloud lebih mulus dari sebelumnya.

    “Kolaborasi ini benar-benar mengubah permainan di dunia multicloud,” ujar Robert Kennedy, VP Layanan Jaringan di AWS.

    Sementara itu, Rob Enns dari Google Cloud menambahkan bahwa jaringan bersama ini akan memudahkan pelanggan memindahkan aplikasi dan data tanpa ribet.

    Salesforce disebut-sebut menjadi salah satu pengguna awal yang sudah mencoba pendekatan baru ini.

    Sebagai latar belakang, AWS masih memimpin pasar cloud global, disusul Microsoft Azure dan Google Cloud. Ketiganya kini sedang berlomba membangun infrastruktur yang kuat untuk mengimbangi lonjakan kebutuhan komputasi terutama karena makin banyak layanan AI yang butuh tenaga server besar.

    Di kuartal ketiga, bisnis cloud Amazon mencatat pendapatan sekitar US$33 miliar atau setara Rp549,1 trilun, jauh di atas pendapatan Google Cloud yang berada di angka $15,16 miliar atau RP252,5 triliun. (Nur Amalina)

  • Selamat Tinggal ChatGPT, Google Gemini 3 Jadi Ancaman Serius

    Selamat Tinggal ChatGPT, Google Gemini 3 Jadi Ancaman Serius

    Jakarta

    Ketika ChatGPT diluncurkan pada tahun 2022, Google kewalahan. Namun, peluncuran Gemini 3 dan chip AI Ironwood bulan ini membuat para ahli memuji kebangkitan AI Alphabet.

    Google mengawali bulan November dengan memperkenalkan Ironwood, unit pemrosesan tensor (TPU) generasi ketujuh. Pekan lalu, Google meluncurkan Gemini 3, model AI terbarunya, yang diklaim membutuhkan lebih sedikit instruksi (prompt) dan memberikan jawaban lebih cerdas daripada pendahulunya.

    CEO Salesforce, Marc Benioff, antusias seputar Gemini 3. Meskipun telah menggunakan ChatGPT dari OpenAI selama tiga tahun, ia tidak ingin kembali setelah dua jam menggunakan Gemini 3. “Lompatan kemajuannya gila. Semuanya lebih tajam dan lebih cepat. Rasanya dunia baru saja berubah, lagi,” tulis Benioff.

    Sebagian besar saham teknologi turun di awal pekan, kecuali Alphabet. Saham induk perusahaan Google ini melonjak lebih dari 5%, menambah kenaikan pekan lalu yang mencapai lebih dari 8%. Saham Alphabet naik hampir 70% tahun ini. Pekan lalu, kapitalisasi pasar Alphabet bahkan melampaui Microsoft.

    Semua ini terjadi meskipun Nvidia melaporkan pendapatan dan proyeksi laba yang lebih kuat dari perkiraan dalam laporan keuangan kuartal ketiganya. Namun, meski Google tampak unggul, keunggulannya atas para pesaing masih sangat tipis di pasar AI yang persaingannya sangat ketat.

    Dengan Gemini 3 dan Ironwood, CEO Google Sundar Pichai tampaknya akhirnya berhasil menyatukan seluruh elemen penawaran AI perusahaan. “Tiga tahun lalu, mereka dipandang agak tersesat dan banyak opini pedas mengatakan mereka kehilangan arah dan Sundar gagal. Sekarang, mereka punya keunggulan besar,” kata Michael Nathanson, pendiri firma riset Moffett Nathanson

    Perusahaan sempat mengalami sejumlah kesalahan dalam upaya awal mengejar OpenAI. Di 2024, Google harus menarik produk pembuat gambar Imagen 2 setelah ditemukan sejumlah ketidakakuratan. Peluncuran AI Overviews memicu reaksi serupa ketika pengguna menemukannya memberi saran yang salah.

    Sekarang, Google cepat meluncurkan Gemini 3 setelah rilis musim semi Gemini 2.5, yang sudah dianggap sebagai model mengesankan. Fitur pembuatan gambar hiper realistis dari Nano Banana adalah prestasi lain. Setelah perusahaan meluncurkannya, Gemini melesat ke puncak Apple App Store, menggeser ChatGPT.

    Dan setelah peluncuran Gemini 3, Google merilis Nano Banana Pro pekan lalu. Kepemilikan Google atas YouTube memberi perusahaan keunggulan dalam melatih model untuk pembuatan gambar dan video.

    “Jumlah video dan data terkini yang dimiliki Google, benar-benar keunggulan kompetitif sangat besar. “Saya tidak melihat bagaimana OpenAI dan Anthropic bisa mengalahkan,” kata Mike Gualtieri, analis Forrester Research yang dikutip detikINET dari CNBC, Minggu (30/11/2025).

    Selain itu, Google berhasil mengintegrasikan model AI ke produk enterprise, yang mendorong penjualan unit cloud perusahaan. Dan bukan hanya model AI. Google juga mencuri perhatian dengan chip AI-nya. Google mengatakan Ironwood hampir 30 kali lebih efisien daya daripada TPU pertamanya dari tahun 2018.

    Setelah sebuah laporan menyebutkan Meta mungkin mencapai kesepakatan dengan Google untuk menggunakan TPU-nya, saham Nvidia turun 3%. Dengan bangkitnya TPU Google, Nvidia mungkin tidak lagi memonopoli chip AI.

    Terlepas dari kemenangan ini, Google masih dalam persaingan sengit dengan perusahaan AI lainnya. “Memiliki model canggih selama beberapa hari tidak berarti mereka telah menang,” kata Luria, menunjuk pada model baru Opus 4.5 dari Anthropic yang baru diluncurkan.

    Awal bulan ini, OpenAI mengumumkan dua pembaruan model GPT-5 untuk membuatnya lebih hangat dan lebih komunikatif serta lebih efisien dan lebih mudah dipahami. “Model-model terdepan tampaknya masih saling susul-menyusul dalam beberapa hal,” kata Gualtieri dari Forrester Research.

    Keunggulan kemungkinan akan jatuh ke tangan perusahaan yang bersedia membelanjakan lebih banyak uang mengingat mahalnya perlombaan AI. Alphabet, Meta, Microsoft, dan Amazon masing-masing menaikkan proyeksi belanja modal. Secara kolektif, mereka memperkirakan angka itu mencapai lebih dari USD 380 miliar tahun ini.

    “Perusahaan-perusahaan ini menghabiskan banyak uang dengan asumsi akan ada satu pemenang yang mengambil semuanya, padahal kenyataannya kita mungkin berakhir dengan model-model terdepan menjadi komoditas dan beberapa di antaranya bisa saling tergantikan,” kata Luria.

    (fyk/fay)

  • WhatsApp Larang Chatbot Pihak Ketiga dari Microsoft dan OpenAI, Ini Alasannya

    WhatsApp Larang Chatbot Pihak Ketiga dari Microsoft dan OpenAI, Ini Alasannya

    WhatsApp mulai menggulirkan ulang fitur “About” dengan tampilan baru yang lebih menonjol. Fitur WhatsApp ini berfungsi seperti Instagram Notes, di mana pengguna bisa membagikan pembaruan bentuk teks singkat muncul di bagian atas chat pribadi dan di laman profil.

    Dilansir Tech Crunch, Minggu (23/11/2025), update WhatsApp mendatang memungkinkan pengguna menuliskan aktivitas, suasana hati, atau informasi singkat laun yang ingin dibagikan. Perusahaan menyebut, fitur About ini dapat dipakai untuk mengawali obrolan atau sebagai pengingat kenapa seseorang tidak bisa membalas pesan.

    Menurut WhatsApp, Aout merupakan ftitur awal aplikasi tersebut sebelum akhirnya perusahaan fokus sepenuhnya pada pesan pribadi. Dengan pembaruan ini, status About lebih mudah terlihat dan bisa diketuk langsung dari obrolan.

    Status About nantinya akan hilang secara otomatis dalam 24 jam, seperti Stories yang tersedia di aplikasi media sosial milik Meta lainnya, yakni Instagram. Bedanya, pengguna bisa mengatur secara manual apakah status “About” bisa dilihat oleh kontak tertentu atau seluruh publik.

    Blog WhatsApp menyebut, fitur ini mulai hadir untuk seluruh pengguna HP Android dan iOS paling cepat minggu ini. Perusahaan menambahkan, peningkatan lainnya akan menyusul.

    Walau diakui belum sekuat di Instagram Notes karena belum mendukung musik atau video pendek, namun WhatsApp memastikan peningkata akan data secara bertahap ke seluruh pengguna di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia.

  • Chatbot Qwen AI Milik Alibaba Tembus 10 Juta Unduhan di Minggu Pertama Peluncuran

    Chatbot Qwen AI Milik Alibaba Tembus 10 Juta Unduhan di Minggu Pertama Peluncuran

    Liputan6.com, Jakarta – Asisten Kecerdasan buatan (AI) terbaru Alibaba, Qwen AI, mencatat lonjakan unduhan yang mencolok pada minggu pertama setelah peluncurannya. Perusahaan asal China ini mengumumkan Qwen AI telah diunduh 10 juta kali dalam tujuh hari.

    Dilansir ZDnet, Jumat (28/11/2025), Qwen AI tumbuh lebih cepat daripada para pesaingnya yang mapan. Sebagai referensi, ChatGPT dilaporkan mencapai satu juta pengguna dalam lima hari pertama.

    ChatGPT tetap menjadi chatbot terpopuler berdasarkan beberapa tolak ukur, tetapi pesaingnya Microsoft Copilot dan Gemini AI mulai menunjukkan peningkatan.

    ChatGPT sendiri tidak tersedia di Tiongkok, begitu pula perangkat AI terkemuka lainnya yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) seperti Claude dari Anthropic.

    Model seperti Qwen memiliki akses eksklusif ke populasi China yang berjumlah sekitar 1,4 miliar, sekitar 17 persen populasi global.

    Hal yang Membuat Qwen AI Unggul

    Qwen diluncurkan 17 November 2025 dan sudah tersedia di App Store versi Tiongkok dengan nama Qwen Chat. Langkah ini disebut paling signifikan untuk perusahaan untuk memasuki pasar AI konsumen.

    Aplikasi ini dirancang untuk kehidupan sehari-hari berbasis AI dengan kemampuan menerjemahkan model dasar milik Alibaba menjadi layanan praktis yang bisa digunakan publik.

    Qwen AI dibekali fitur “deep research” dengan kemampuan menelusuri berbagai sumber daring dan menyaring informasi kompleks. Selain itu, aplikasi ini menawarkan fitur coding, kamera bertenaga AI, pembuatan slide secara otomatis, serta serangkaian fungsi produktivitas lainnya.

    Aplikasi ini ditenagai keluarga model Qwen3 yang diperkenalkan Alibaba pada April 2025. Perusahaan tersebut menyatakan model terbesarnya Qwen3-235B-A22B merupakan model mixture of experts (MoE) yang diklaim memiliki kemampuan unggul dalam pemrograman, matematika, dan berbagai domain lain.

    Alibaba menyebut performanya sebanding atau bahkan melampaui sejumlah model papan atas seperti OpenAI o1, DeepSeek R1, dan Gemini 2.5 Pro.

  • Pornhub Desak Apple dan Google untuk Terapkan Alat Verifikasi Usia di Perangkatnya

    Pornhub Desak Apple dan Google untuk Terapkan Alat Verifikasi Usia di Perangkatnya

    JAKARTA – Pornhub, situs web video dewasa yang berbasis di Luksemburg itu mendesak raksasa teknologi Apple, Google, dan Microsoft untuk menerapkan sistem verifikasi usia di perangkatnya masing-masing.

    Melalui surat yang dikirim awal bulan ini oleh perusahaan induk Pornhub, Aylo, desakan ini dimaksudkan untuk membebaskan perusahaan dari kewajiban yang semakin mahal untuk memastikan penggunanya berusia di atas 18 tahun.

    “Kami sangat menganjurkan jaminan usia berbasis perangkat di mana usia pengguna ditentukan sekali pada perangkat, dan rentang usia dapat digunakan untuk membuat ‘sinyal usia’ yang dikomunikasikan ke situs web,” isi surat dari Chief Legal Officer Aylo Anthony Penhale yang diterima Luxembourg Times.

    Karena menurutnya, jika sistem verifikasi usia dapat diintegrasikan langsung ke sistem operasi perangkat (seperti Xbox yang dimiliki Microsoft), hal ini akan mengalihdayakan pemeriksaan usia ke perusahaan teknologi tersebut.

    Surat ini dilayangkan setelah verifikasi usia untuk mengakses situsnya diberlakukan, yang menyebabkan lalu lintas ke Pornhub anjlok di Inggris dan negara bagian Louisiana di AS.

    Pornhub juga memutus layanannya di hampir setengah dari 50 negara bagian AS di mana undang-undang tersebut diberlakukan. Di mana undang-undang tersebut secara umum mewajibkan penguna yang ingin mengakses situs Pornhub untuk melakukan verifikasi usia dengan dokumen identitas resmi, pemindaian pengenalan wajah, atau metode lain membuktikan merek berusia di atas 18.

    “Lalu lintas ke Pornhub turun sekitar 80% di Louisiana, tetapi kita tahu bahwa orang tidak berhenti mengonsumsi film porno dalam semalam karena undang-undang baru ini. Mereka hanya dengan sangat mudah pindah ke situs bajakan, ilegal, atau situs lain yang tidak patuh,” jelasn perusahaan.

    Kepada Financial Times, Aylo mengungkapkan bahwa Pornhub kehilangan 77% lalu lintasnya di Inggris setelah negara tersebut mulai mewajibkan situs web dewasa untuk menerapkan verifikasi usia semua pengguna pada bulan Juli lalu.