Perusahaan: Microsoft

  • Trump Mendadak Serbu Inggris, Langsung Bawa Uang Rp 700 Triliun

    Trump Mendadak Serbu Inggris, Langsung Bawa Uang Rp 700 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan sejumlah perusahaan teknologi beramai-ramai ‘serbu’ Inggris. Dalam kunjungan itu, mereka langsung mengucurkan dana hampir Rp 700 triliun.

    Raksasa teknologi AS sepakat menggelontorkan investasi senilai US$42 miliar atau Rp684 triliun ke Inggris. Di antaranya termasuk belanja Nvidia dan Microsoft, serta mendukung pertumbuhan AI di wilayah tersebut.

    Selain itu terdapat Kesepakatan Kemakmuran Teknologi. Dua negara akan berkolaborasi dalam inisiatif AI dan kuantum.

    Nama-nama besar terlibat dalam kesepakatan, misalnya investor terbesar adalah Microsoft, serta OpenAI dan Nvidia.

    Namun Politico mencatat kesepakatan dua negara bertujuan untuk memudahkan bisnis perusahaan AS di Inggris. Termasuk mendorong mencabut peraturan digital pada perusahaan teknologi asal AS tersebut.

    Seorang perwakilan industri teknologi AS, mengatakan pemerintahan Trump bernegosiasi soal banyak hal dengan Inggris. Termasuk untuk perdagangan, tarif dan pajak yang menguntungkan perusahaan AS.

    “Meski sudah banyak pembicaraan seputar investasi dari berbagai perusahaan ke Inggris, saya rasa yang ingin dilihat adalah penurunan hhambatan perdaganganlayanan digital,” kata perwakilan itu, dikutip Kamis (18/9/2025).

    Kepala perdagangan digital di Asosiasi Komputer dan Komunikasi AS, Jonathan McHale berharap kesepakatan bisa jadi awal yang baik bagi pemerintahan Inggris. Karena sebelumnya pemerintah Trump mengancam membebankan tarif pada Inggris untuk pajak digital yang dinilai diskriminatif.

    “Perusahaan teknologi AS menghargai kemampuan berinvestasi di negara tersebut dan membantu pertumbuhan serta kemakmuran pasar, namun perlu lingkungan regulasi yang mendukung,” kata McHale.

    Kanishka Narayan, menteri AI di Inggris mengatakan pemerintahannya tidak menjanjikan apapun soal regulasi teknologi karena kesepakatan dengan AS.

    Sementara juru bicara Gedung putih dan OpenAI tidak menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Microsoft dan Nvidia menolak memberikan komentar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Microsoft Didesak Perpanjang Umur Windows 10, Kenapa?

    Microsoft Didesak Perpanjang Umur Windows 10, Kenapa?

    Jakarta

    Consumer Reports mendesak Microsoft agar memperpanjang batas waktu penghentian update keamanan gratis untuk Windows 10, yang dijadwalkan berakhir pada 14 Oktober 2025.

    Dalam surat resmi kepada CEO Microsoft Satya Nadella, Consumer Reports menyebut langkah tersebut berpotensi “meninggalkan jutaan konsumen” dengan perangkat yang tidak bisa di-upgrade ke Windows 11 karena masalah kompatibilitas hardware.

    Data yang dikutip Consumer Reports menunjukkan, hingga Agustus 2025, sekitar 46,2 persen pengguna komputer di dunia masih menjalankan Windows 10. Dari jumlah itu, diperkirakan ada 200 hingga 400 juta PC yang tidak bisa beralih ke Windows 11 akibat tidak memenuhi persyaratan, seperti dukungan chip keamanan TPM 2.0.

    Consumer Reports menilai Microsoft bersikap kontradiktif. Di satu sisi, perusahaan mendorong pengguna beralih ke Windows 11 dengan alasan keamanan siber. Namun di sisi lain, penghentian update Windows 10 justru membuat banyak perangkat menjadi rentan.

    Biaya tambahan USD 30 (sekitar Rp 460 ribu) per tahun yang dikenakan Microsoft untuk perpanjangan keamanan Windows 10, hanya untuk satu tahun, juga menjadi sorotan. Bahkan opsi perpanjangan gratis yang ditawarkan disebut membuat pengguna “terjebak” harus memakai layanan Microsoft lain, yang dinilai sekadar cara untuk mengerek pangsa pasar.

    Consumer Reports meminta agar Microsoft terus memberikan update keamanan gratis Windows 10 hingga lebih banyak konsumen bisa bermigrasi ke Windows 11, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (18/9/2025).

    Desakan serupa juga datang dari Public Interest Research Group (PIRG). Kelompok advokasi publik itu memperingatkan bahwa jika dukungan dihentikan, sebanyak 400 juta komputer yang masih layak pakai akan berakhir jadi limbah elektronik hanya karena tidak kompatibel dengan Windows 11.

    (asj/asj)

  • China Sepakati Divestasi TikTok di AS, Siapa yang Bakal Beli?

    China Sepakati Divestasi TikTok di AS, Siapa yang Bakal Beli?

    Bisnis.com, JAKARTA— Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk mengalihkan kepemilikan TikTok di AS kepada investor lokal. 

    Namun, kesepakatan tersebut rencananya baru akan diumumkan secara resmi setelah Presiden Donald Trump berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Trump juga memberikan tenggat waktu penjualan diperpanjang hingga 16 Desember 2025. Dengan sekitar 170 juta pengguna di AS, sejauh ini TikTok berhasil menghindari ancaman penutupan permanen.

    Meski demikian, pertanyaan masih menggantung, siapa yang akhirnya akan membeli bisnis TikTok di AS?

    Valuasi bisnis TikTok di Negeri Paman Sam diperkirakan bisa melambung hingga lebih dari US$60 miliar atau sekitar Rp985 triliun. Karena itu, tidak sedikit pihak yang disebut berusaha masuk dalam perebutan kepemilikan.

    Melansir laman TechCrunch pada Rabu (17/9/2025), salah satu upaya serius datang dari konsorsium bernama The People’s Bid yang digagas Frank McCourt, mantan pemilik klub baseball Los Angeles Dodgers sekaligus pendiri Project Liberty. 

    Konsorsium ini menekankan pentingnya privasi dan kontrol data pengguna dengan pendekatan berbasis open source. Dukungan datang dari tokoh-tokoh besar seperti Alexis Ohanian, co-founder Reddit, investor Kevin O’Leary, hingga Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web.

    Selain itu, ada pula konsorsium investor AS yang dipimpin Jesse Tinsley, pendiri dan CEO Employer.com. 

    Mereka bahkan menyiapkan tawaran tunai senilai US$30 miliar atau sekitar Rp492 triliun untuk mengakuisisi operasional TikTok di AS. 

    Nama-nama yang terlibat dalam kelompok ini, antara lain David Baszucki, co-founder dan CEO Roblox; Nathan McCauley dari perusahaan kripto Anchorage Digital; hingga kreator YouTube populer Jimmy Donaldson atau yang lebih dikenal sebagai MrBeast.

    Di luar kedua konsorsium tersebut, sederet perusahaan besar juga disebut ikut masuk dalam perebutan TikTok. Amazon, Microsoft, dan Walmart kembali meramaikan bursa setelah sebelumnya sempat tertarik pada 2020. 

    Oracle bahkan disebut sebagai kandidat terkuat untuk menjadi mitra teknologi cloud TikTok di AS, sementara perusahaan teknologi seluler AppLovin disebut mengajukan penawaran dengan dukungan pengusaha kasino Steve Wynn. 

    Ada pula nama Bobby Kotick, mantan CEO Activision, startup mesin pencari Perplexity AI, hingga platform video Rumble yang terang-terangan menyatakan minatnya lewat media sosial. 

    Mantan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pun dikabarkan kembali ikut dalam pembicaraan, sementara startup media sosial Zoop yang didirikan Tim Stokely, pendiri OnlyFans, mencoba masuk lewat proposal di tahap akhir.

    Di tengah beragam manuver tersebut, Trump disebut tengah menyiapkan rencana pembentukan “TikTok America,” sebuah entitas baru yang akan dimiliki separuhnya oleh investor Amerika, sementara ByteDance hanya akan memegang sekitar 19,9% saham. Meski begitu, hingga kini, belum ada kesepakatan final.

  • Trump Kunjungi Inggris, Bahas Kerja Sama Nuklir dan Investasi Teknologi

    Trump Kunjungi Inggris, Bahas Kerja Sama Nuklir dan Investasi Teknologi

    London

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berjejak di Inggris pada Selasa (16/09) malam atas undangan Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer.

    Pemerintah di London menyebut kunjungan ini menunjukkan bahwa “hubungan Inggris-Amerika Serikat adalah yang terkuat di dunia, dan dibangun di atas sejarah selama 250 tahun.”

    Selama kunjungan berlangsung, kedua kepala negara dijadwalkan mengumumkan berbagai kesepakatan di bidang energi dan teknologi, termasuk perjanjian kerja sama untuk memperkuat energi nuklir.

    Agenda kunjungan Trump

    Puncak seremoni dilangsungkan pada Rabu (17/09), ketika Trump dan Ibu Negara Melania disambut dengan kemegahan kerajaan di Istana Windsor, diarak dalam prosesi kereta kuda bersama Raja Charles, Ratu Camilla, Pangeran William, dan Putri Catherine, yang dilengkapi jamuan kenegaraan, atraksi udara militer, dan tembakan meriam kehormatan.

    Keesokan harinya, Starmer dijadwalkan menjamu Trump di Istana Chequers di pedesaan di luar kota London. Mereka akan membahas tarif impor baja Inggris ke AS yang masih tinggi di angka 25%.

    Pada Mei lalu, kedua negara sepakat menurunkan tarif impor mobil dan produk dirgantara, tetapi belum menyepakati tarif baja.

    “Saya juga datang untuk urusan perdagangan. Mereka ingin melihat apakah kesepakatan dagang bisa sedikit disempurnakan,” kata Trump kepada wartawan sebelum lepas landas dengan Air Force One.

    “Kami sudah membuat kesepakatan yang baik. Saya siap membantu mereka,” tambahnya.

    Starmer juga diperkirakan akan membujuk Trump untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio turut hadir dalam kunjungan ini dan akan bertemu dengan Menlu Inggris yang baru, Yvette Cooper.

    Kerja sama teknologi senilai 690 triliun Rupiah

    Inggris dan Amerika Serikat telah menyepakati sebuah perjanjian teknologi untuk memperkuat hubungan di bidang kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, dan energi nuklir sipil. Dalam perjanjian yang diberi nama “Tech Prosperity Deal” ini, perusahaan-perusahaan teknologi besar AS yang dipimpin oleh Microsoft berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 31 miliar Poundsterling (sekitar 690 triliun Rupiah).

    Pemerintah Inggris mengatakan bahwa perjanjian ini mencakup upaya bersama untuk mengembangkan model AI di bidang layanan kesehatan, memperluas kemampuan komputasi kuantum, dan mendorong proyek energi nuklir sipil.

    Pemerintah juga menambahkan bahwa kerja sama ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi, penelitian ilmiah, dan keamanan energi di kedua negara.

    Amerika Serikat merupakan mitra dagang tunggal terbesar Inggris, dan perusahaan-perusahaan teknologi besar AS telah menginvestasikan miliaran dolar dalam operasi mereka di Inggris.

    Selama beberapa tahun ke belakang, Inggris menghadapi melemahnya pertumbuhan ekonomi. Starmer sebabnya membidik aliran dana investasi dari AS. Ia misalnya menerapkan regulasi yang lebih longgar seperti yang dituntut pemerintah di Washington, berbeda dengan pendekatan Uni Eropa yang lebih ketat dan intervensif.

    Trump sebelumnya telah mengkritik undang-undang keamanan daring dan pajak digital Eropa, termasuk yang diterapkan di Inggris. Namun, topik tersebut tidak menjadi bagian dari pembahasan dalam perjanjian ini.

    Microsoft sendiri mengumumkan akan menginvestasikan total 22 miliar poundsterling (sekitar 493 triliun Rupiah) untuk memperluas infrastruktur cloud dan AI, termasuk pembangunan sebuah superkomputer yang akan berlokasi di Loughton, di timur laut London.

    Sementara itu, Google mengumumkan investasi sebesar 5 miliar poundsterling (sekitar 112 triliun Rupiah), yang mencakup pembangunan pusat data baru di Waltham Cross, di utara London, serta dukungan berkelanjutan untuk penelitian AI melalui proyek DeepMind.

    Protes anti-Trump

    Meski Trump tidak berkunjung ke London, aksi protes tetap direncanakan di Windsor dan pusat kota London.

    Kelompok Stop Trump Coalition mengecam Starmer karena “menggelar karpet merah untuk Trump yang memberi pesan berbahaya dan tidak membantu komunitas yang menghadapi lonjakan rasisme di Inggris.”

    Kunjungan ini berlangsung di tengah kontroversi setelah duta besar Inggris untuk AS, Peter Mandelson, dipecat akibat kebocoran email yang menunjukkan kedekatannya dengan Jeffrey Epstein.

    Menjelang kedatangan Trump, para demonstran menampilkan spanduk besar berisi foto presiden AS bersama Epstein, yang kemudian diproyeksikan ke menara Kastil Windsor.

    Empat orang ditangkap setelah polisi setempat menyebut proyeksi gambar tersebut sebagai aksi “tanpa izin” dan juga menilai kejadian itu sebagai “aksi dramatis di area publik untuk menarik banyak perhatian.”

    Presiden AS pertama yang diundang untuk kunjungan kenegaraan kedua

    Saat kunjungan Starmer ke Gedung Putih pada Februari lalu, Perdana Menteri Inggris menyerahkan secara langsung surat pribadi dari raja, yang kemudian dipamerkan Trump dengan bangga di depan kamera televisi.

    Belum pernah sebelumnya seorang presiden AS dua kali diundang untuk kunjungan kenegaraan oleh monarki Inggris.

    Juru bicara Starmer menyebut kunjungan kenegaraan ini sebagai “kesempatan historis” yang berlangsung “pada saat yang krusial bagi stabilitas dan keamanan global.”

    Sebelum berangkat ke Inggris, Trump memuji hubungannya yang “sangat baik” dengan Inggris dan menyebut Raja Charles sebagai “temannya.”

    “Ini pertama kalinya seseorang mendapat kehormatan dua kali. Jadi, ini benar-benar kehormatan besar,” kata Trump menyoroti hal ini.

    Trump sebelumnya melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Inggris pada 2019, selama masa jabatan pertamanya, dimana ia disambut oleh almarhum Ratu Elizabeth II.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani
    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Perjalanan TikTok, dari Sempat Diblokir di Indonesia hingga Batal Tutup di AS

    Perjalanan TikTok, dari Sempat Diblokir di Indonesia hingga Batal Tutup di AS

    Bisnis.com, JAKARTA— TikTok melewati perjalanan panjang sejak diluncurkan, mulai dari sempat diblokir di Indonesia pada 2018 hingga terancam ditutup di Amerika Serikat (AS)

    Kini aplikasi tersebut batal dilarang di AS setelah pemerintah setempat mencapai kesepakatan dengan investor lokal yang akan mengambil alih kepemilikan.

    Melansir laman Reuters pada Rabu (17/9/2025) TikTok dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan asal China yang didirikan Zhang Yiming pada 2012. Versi awalnya bernama Douyin, yang diluncurkan di pasar domestik pada 2016, sebelum hadir secara global setahun kemudian. 

    Pada 2018, ByteDance mengakuisisi aplikasi asal AS, Flipgram, serta aplikasi lip-sync populer Musical.ly. Integrasi dengan Musical.ly mendorong TikTok meluas ke pasar internasional, termasuk Indonesia. 

    Namun pada tahun yang sama, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat memblokir TikTok karena dianggap memuat konten pornografi, penistaan agama, serta konten negatif lainnya. 

    Larangan itu hanya bertahan sepekan, setelah TikTok berkomitmen menghapus konten bermasalah dan membuka kantor perwakilan di Jakarta.

    Popularitas TikTok kemudian terus meningkat. Pada 2019, unduhan globalnya sudah menembus 1 miliar kali dan setahun kemudian melonjak menjadi 2 miliar. Namun, seiring pertumbuhan tersebut, aplikasi ini mulai mendapat pengawasan ketat di sejumlah negara.

    India misalnya, melarang TikTok pada 2020 dengan alasan keamanan nasional setelah bentrokan di perbatasan dengan China.  Kemudian Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump juga menaruh perhatian besar, dengan kekhawatiran data pengguna bisa diakses oleh pemerintah Beijing. 

    Pada Agustus 2020, Trump bahkan menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan ByteDance, sembari mendesak agar operasi TikTok di AS dialihkan ke pemilik lokal.

    Sejumlah perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Oracle, sempat masuk dalam pembicaraan untuk membeli bisnis TikTok di AS. Meski negosiasi berlarut-larut, ByteDance berhasil mempertahankan operasional aplikasi tersebut, sambil menghadapi berbagai tuntutan hukum dan investigasi terkait perlindungan data anak-anak.

    Pada periode berikutnya, tekanan terhadap TikTok kian kuat. Pemerintahan Joe Biden pada 2024 menandatangani undang-undang yang mewajibkan ByteDance menjual aset TikTok di AS paling lambat Januari 2025, atau aplikasi itu akan dilarang dari toko aplikasi maupun layanan internet di Negeri Paman Sam. 

    TikTok sempat hilang dari App Store dan Google Play di AS pada Januari 2025, namun sehari kemudian kembali aktif setelah Trump yang terpilih kembali sebagai Presiden menyatakan akan memberi jalan keluar bagi aplikasi tersebut.

    Sejak itu, tenggat penjualan berulang kali diperpanjang hingga akhirnya pada pertengahan September 2025, pemerintah AS dan China mencapai kesepakatan awal dalam perundingan di Madrid. 

    Kedua negara sepakat untuk mengalihkan kepemilikan TikTok di AS ke investor lokal, yang akan diumumkan resmi setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping berbicara langsung. 

    Trump kemudian menegaskan TikTok tidak akan ditutup di Amerika Serikat, dan tenggat penjualan diperpanjang hingga 16 Desember 2025. Memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, TikTok sejauh ini berhasil terhindar dari ancaman penutupan.

  • Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia

    Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia

    Tech News15 Sep 2025 08:00Poco F8 dan F8 Ultra bakal Diperkuat Chipset Gahar dan Baterai Badak 7000mAh

    Redmi Turbo 5 Pro dan Redmi K90 Pro bakal rebranding sebagai Poco F8 dan Poco F8 Ultra. Berikut bocoran spesifikasinya

    Tech News15 Sep 2025 06:30Fitur Baru Kamera iPhone 17 Series: Selfie Horizontal Otomatis, Rekam Video Ganda, hingga …

    Apple membekali jajaran iPhone 17 dengan fitur kamera baru yang canggih. Dari sensor kamera depan berbentuk persegi untuk selfie horizontal otomatis, kemampuan rekam video ganda, hingga zoom optik 8X pada model Pro.

    Tech News14 Sep 2025 20:00Karyawan Senior PlayStation Dipecat Gara-Gara Komentar Soal Charlie Kirk

    Dua karyawan dari studio di bawah naungan PlayStation, Sucker Punch dan Insomniac Games, menjadi sorotan usai melontarkan komentar miring terkait pembunuhan Charlie Kirk. Salah satunya bahkan diduga telah dipecat setelah bekerja selama 10 tahun.

    Tech News14 Sep 2025 18:07Elon Musk ‘Sentil’ CEO Microsoft Satya Nadella di X, Minta Usut Karyawan yang Kritik Charl…

    Elon Musk secara terbuka menandai CEO Microsoft, Satya Nadella, di platform X. Ia meminta Microsoft menginvestigasi karyawan Blizzard yang mengkritik mendiang Charlie Kirk. Insiden ini memicu respons dari Microsoft dan menyoroti tekanan sensor di media sosial.

    Telko14 Sep 2025 15:02XLSmart: 2.700 BTS di Area Terdekat Banjir Bali Dipastian Aman

    XLSmart memiliki lebih dari 7.200 BTS di seluruh Pulau Bali, dengan sekitar 2.700 BTS berada di area yang paling dekat dengan lokasi banjir.

    Tech News14 Sep 2025 12:09Tidak Sesuai Harapan, Samsung Galaxy S26 Ultra Tak Jadi Pakai Charger 60W?

    Samsung Galaxy S26 Ultra disebut akan diperkuat fast charging 60W, namun muncul pembaruan data China Quality Certification (CQC) yang menyebut bahwa HP ini tak jadi mengadopsi teknologi tersebut.

    Tech News14 Sep 2025 09:08Daftar HP Xiaomi dan Poco yang Tak Kebagian Pembaruan Android 16

    Sebentar lagi hadir, namun banyak perangkat yang tak akan mendapatkan pembaruan sistem operasi untuk perangkat lunak terbaru dari Xiaomi dan Poco. Ingin tahu apa saja ponselnya, simak di sini.

    Tech News13 Sep 2025 18:11Segini Batas Penggunaan Google Gemini AI Gratis dalam Sehari

    Google akhirnya merilis detail batas penggunaan harian untuk layanan AI Google Gemini. Pengguna gratis kini tahu pasti jatah prompt, pembuatan gambar, hingga fitur Deep Research yang bisa diakses, sementara pelanggan AI Pro dan Ultra mendapat kuota lebih besar.

    Tips13 Sep 2025 15:19Cara Mengontrol TV Samsung dengan Gerakan Tangan via Galaxy Watch

    Universal Gesture diklaim mengubah cara pengguna berinteraksi dengan TV Samsung. Saat diaktifkan, sebuah kursor akan muncul di layar, yang dapat dikendalikan sepenuhnya oleh gerakan tangan pengguna. Bagaimana cara menggunakannya?

    Gadget13 Sep 2025 11:12Hands-on Samsung Galaxy S25 FE: Cocok untuk Gen-Z yang Getol ‘Ngonten’ dan Pakai AI

    Samsung baru-baru ini memperkenalkan ponsel terbaru yang sebentar lagi akan hadir secara resmi di Indonesia, Galaxy S25 FE. Ponsel dengan label flagship killer ini tampil memukau dengan segudang fitur AI.

  • Trump Mulai Kunjungan Bersejarah di Inggris, Akan Bertemu Raja Charles

    Trump Mulai Kunjungan Bersejarah di Inggris, Akan Bertemu Raja Charles

    London

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Inggris pada Selasa (16/9) untuk kunjungan kenegaraan yang bersejarah. Trump menjadi Presiden AS pertama yang diundang untuk dua kunjungan kenegaraan ke Inggris.

    Inggris memberikan sambutan karpet merah kerajaan untuk memikat sang Presiden AS tersebut.

    Trump, seperti dilansir AFP, Rabu (17/9/2025), menjadi Presiden AS yang pertama diundang untuk dua kunjungan kenegaraan, setelah sebelumnya dijamu oleh Ratu Elizabeth II pada akhir masa jabatan pertamanya tahun 2019 lalu — seiring upaya Inggris untuk menjaga hubungan istimewa tersebut tetap terjalin.

    “Banyak hal di sini yang menghangatkan hati saya. Ini tempat yang sangat istimewa,” kata Trump kepada wartawan setelah tiba di London bersama Ibu Negara AS Melania Trump, pada Selasa (16/9) waktu setempat.

    Raja Charles III akan menjamu Trump di Kastil Windsor untuk jamuan mewah dan perjalanan dengan kereta kuda pada Rabu (17/9) waktu setempat, sebelum sang Presiden AS ini bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Keir Starmer di kediamannya di area pedesaan Inggris pada Kamis (18/9) mendatang.

    Sebagai tanda kemegahan dalam sambutan Inggris untuk Trump, barisan kehormatan menyambut Trump dan istrinya saat mereka turun dari pesawat kepresidenan Air Force One di Bandara Stansted di dekat London.

    Trump kemudian mengungkapkan kekagumannya pada sang Raja Inggris.

    “Dia sudah sejak lama menjadi teman saya, dan semua orang menghormatinya, dan mereka mencintainya,” kata Trump saat tiba dengan helikopter di Winfield House, kediaman Duta Besar AS di London, yang menjadi tempatnya bermalam.

    “Besok akan menjadi hari yang sangat penting,” sebutnya.

    Kunjungan Trump ini sebagian besar akan digelar secara tertutup dengan pengamanan ketat.

    Di Kastil Windsor pada Rabu (16/9), Trump akan mendapatkan kesempatan naik kereta kuda seremonial dan menyaksikan pertunjukan udara oleh jet-jet tempur Inggris bersama AS, dalam apa yang disebut para pejabat sebagai pertunjukan militer terbesar untuk kunjungan kenegaraan yang pernah ada.

    Malam harinya, Raja Charles akan menjamu Trump dalam jamuan makan malam kenegaraan yang mewah, di mana keduanya akan menyampaikan pidato.

    Pertemuan dengan PM Starmer akan digelar pada Kamis (17/9) di kediamannya di area pinggiran Chequers, dengan pembicaraan kedua pemimpin akan berfokus pada isu perdagangan dan perang Ukraina juga perang Gaza.

    Kunjungan ini dijadwalkan bertepatan dengan pengumuman beberapa investasi di Inggris — yang terbaru adalah janji Microsoft untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 30 miliar selama empat tahun.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Google Gabung Apple Jadi Perusahaan Bernilai 3 Triliun Dolar AS

    Google Gabung Apple Jadi Perusahaan Bernilai 3 Triliun Dolar AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Induk perusahaan Google, Alphabet Inc, menembus kapitalisasi pasar sebesar US$3 triliun untuk pertama kalinya pada Senin (15/9/2025). Capaian ini menjadikan Alphabet bergabung dengan Apple dan Microsoft sebagai perusahaan raksasa teknologi dengan valuasi jumbo.

    Saham Kelas A Alphabet ditutup naik 3,8% menjadi US$250, sementara saham Kelas C menguat 3,7% ke level US$250,4.

    Keduanya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Sepanjang tahun ini, harga saham Alphabet sudah melonjak lebih dari 32%, jauh melampaui kenaikan indeks S&P 500 yang hanya 12,5%.

    Pencapaian ini juga menempatkan Alphabet sebagai saham dengan kinerja terbaik di antara “Magnificent 7”, kelompok tujuh saham teknologi terbesar Wall Street. Saat ini, hanya Nvidia yang lebih tinggi, dengan kapitalisasi pasar US$4,25 triliun.

    Reli saham teknologi dan AI mendorong indeks utama Wall Street ke rekor baru, di tengah optimisme investor bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pekan ini. Dorongan tambahan datang setelah pengadilan AS mengizinkan Alphabet tetap mengendalikan browser Chrome dan sistem operasi Android.

    Keputusan tersebut menghilangkan kekhawatiran investor terkait potensi pelepasan dua aset utama perusahaan. Sebaliknya, Alphabet semakin percaya diri memperluas bisnisnya, termasuk lewat komputasi awan yang mencatat lonjakan pendapatan kuartal kedua sebesar hampir 32%.

    “Mereka memang masih sangat bergantung pada pencarian, tetapi dengan YouTube, Waymo, serta berbagai kemampuan dan produk lain yang sedang mereka kembangkan, investor mulai melihat bahwa ini bukan sekadar perusahaan mesin pencari lagi. Alphabet sedang bergerak ke banyak bidang lain,” kata Dennis Dick, Kepala Strategi Stock Trader Network, dikutip dari Reuters, Selasa (16/9/2025).

    Dengan rasio valuasi sekitar 23 kali laba ke depan, Alphabet saat ini tercatat paling murah dibandingkan anggota lain dari “Magnificent 7”, menurut data LSEG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PHK Ribuan Orang, CEO Microsoft Tenangkan Karyawan

    PHK Ribuan Orang, CEO Microsoft Tenangkan Karyawan

    Jakarta

    CEO Microsoft, Satya Nadella, menyampaikan bahwa perusahaan perlu memperbaiki hubungan dengan karyawan setelah mengumumkan beberapa putaran PHK dan mandat untuk kembali bekerja di kantor.

    Dalam rapat online itu, dikutip detikINET dari CNBC, Minggu (14/9/2025), seorang karyawan meminta para eksekutif untuk berbicara tentang kurangnya empati yang dirasakan dalam budaya perusahaan akhir-akhir ini.

    “Saya sangat menghargai pertanyaan dan sentimen di baliknya. Saya menganggapnya sebagai umpan balik bagi saya dan semua orang di tim kepemimpinan, karena pada akhirnya, saya pikir kami dapat melakukan yang lebih baik, dan kami akan melakukan yang lebih baik lagi,” cetus Nadella.

    Komentar Nadella muncul setelah Microsoft memangkas 9.000 pekerjaan bulan Juli, menyusul pengurangan lebih kecil bulan-bulan sebelumnya. Microsoft juga meminta para pekerja yang tinggal dekat kantor pusatnya di Redmond, Washington, harus datang ke kantor tiga hari seminggu mulai Februari, dengan penerapan yang lebih luas menyusul.

    Amy Coleman, kepala SDM Microsoft, mengakui bahwa penerimaan terhadap pengumuman kembali ke kantor beragam. Beberapa pekerja merasa kehilangan otonomi. Namun, ia mengatakan karyawan di Seattle dan sekitarnya sudah datang rata-rata, 2,4 kali setiap minggu.

    Seperti kebanyakan industri teknologi, Microsoft sepenuhnya bekerja jarak jauh selama pandemi. Microsoft lebih lambat dari banyak pesaing dalam menerapkan mandat untuk kembali ke kantor. Amazon, salah satu pesaing utama Microsoft, memanggil karyawan kembali ke kantor lima hari seminggu pada bulan Januari.

    Meski Nadella dan tim eksekutif menerima kritik dari staf, Wall Street memuji pertumbuhan dan eksekusi perusahaan. Sahamnya naik hampir 20% tahun ini, mendorong kapitalisasi pasar Microsoft jadi USD 3,7 triliun, hanya tertinggal dari Nvidia. Bulan Juli, Microsoft melaporkan peningkatan laba bersih 24% menjadi USD 27 miliar.

    Namun Nadella mengatakan perusahaan merasakan tekanan seiring dampak AI dan potensinya untuk mengotomatiskan pekerjaan “Kita memiliki pekerjaan sangat, sangat berat di depan kita. Beberapa bisnis terbesar yang kita bangun mungkin tidak lagi relevan di masa mendatang,” kata Nadella.

    Di sisi lain, karyawan juga sedang menunggu detail investigasi pihak ketiga setelah Guardian melaporkan militer Israel menggunakan infrastruktur cloud Azure untuk menyimpan panggilan telepon warga Palestina sebagai bagian dari invasi ke Gaza. Microsoft memecat lima karyawan menyusul protes di kantor pusatnya di Redmond terkait isu itu.

    (fyk/hps)

  • Elon Musk ‘Sentil’ CEO Microsoft Satya Nadella di X, Minta Usut Karyawan yang Kritik Charlie Kirk – Page 3

    Elon Musk ‘Sentil’ CEO Microsoft Satya Nadella di X, Minta Usut Karyawan yang Kritik Charlie Kirk – Page 3

    Menanggapi kehebohan yang dipicu oleh cuitan Elon Musk, Microsoft akhirnya buka suara lewat pernyataan resmi di akun utama @Microsoft di platform X.

    Meskipun tidak secara langsung membalas cuitan Musk, perusahaan menyatakan bahwa mereka menyadari adanya pandangan yang diungkapkan oleh sebagian kecil karyawannya.

    “Masalah seperti ini kami tangani dengan sangat serius dan sedang ditinjau satu per satu. Komentar yang merayakan kekerasan terhadap siapa pun jelas tidak bisa diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan,” tulis Microsoft.

    Namun, laporan dari The Verge mencatat bahwa tangkapan layar yang beredar dalam utas itu sebenarnya tidak menunjukkan adanya perayaan atas penembakan Charlie Kirk.

    Sampai saat ini, CEO Microsoft Satya Nadella sendiri belum memberikan komentar langsung terkait kontroversi ini.