Perusahaan: Microsoft

  • Trump Naikkan Biaya Visa Rp 1,6 M, Talenta Global Cari Alternatif

    Trump Naikkan Biaya Visa Rp 1,6 M, Talenta Global Cari Alternatif

    Jakarta

    Aditi Menon baru saja lulus dari jurusan teknik di sebuah perguruan tinggi di negara bagian Madhya Pradesh, India. Ia telah diterima di beberapa universitas tingkat menengah di Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan studi magister.

    Namun, rencananya untuk membangun masa depan di Amerika kini terguncang setelah Presiden Donald Trump mengusulkan biaya aplikasi baru sebesar $100.000 (Rp1,6 miliar) untuk visa H-1B, visa bagi tenaga kerja asing berketerampilan tinggi.

    Perusahaan teknologi AS selama ini mengandalkan program visa H-1B untuk merekrut talenta di bidang pemrograman dan pengembangan. Lebih dari 70% penerima visa ini berasal dari India, disusul Cina dengan 11%.

    Setiap tahun, hanya tersedia 85.000 visa melalui sistem undian, dengan 20.000 di antaranya khusus untuk lulusan asing dari perguruan tinggi AS yang memiliki gelar lanjutan. Saat ini, pelamar hanya membayar biaya kecil untuk masuk undian, dan jika terpilih, membayar lagi untuk proses aplikasi. Biasanya, perusahaan perekrut yang menanggung biaya ini, yang berkisar antara $2.000 (Rp33 juta) hingga $5.000 (Rp83 juta). Biaya baru yang diusulkan Trump berlaku satu kali untuk aplikasi baru.

    Amazon menjadi penerima visa H-1B terbanyak dengan 10.000 visa, diikuti Microsoft dan Meta masing-masing sekitar 5.000, serta Tata Consultancy Services dari Mumbai dengan jumlah serupa.

    Dengan kebijakan imigrasi yang semakin ketat, banyak pelamar merasa peluang mereka semakin kecil.

    “Saya sadar bahwa kecil kemungkinan ada perusahaan yang mau mensponsori saya, kecuali saya kuliah di universitas top atau punya keahlian yang sangat langka. Masa depan di AS terasa tidak pasti, terutama soal peluang kerja setelah lulus,” kata Menon kepada DW.

    Talenta global mulai cari alternatif

    Cecilia Hu, pengacara imigrasi di New York, mengatakan bahwa kliennya dari Cina yang mengincar visa H-1B kini panik dan mulai mencari opsi imigrasi lain.

    Menurut Hu, perubahan cepat dalam kebijakan visa H-1B bisa memperketat persaingan antara AS dan Cina dalam merebut talenta teknologi. Meski Trump mungkin tidak berniat mengusir talenta terbaik, dampak dari kebijakan barunya justru mengarah ke sana.

    “Kami juga melihat banyak mahasiswa Cina yang tidak lagi mempertimbangkan tinggal di AS setelah lulus,” ujar Hu.

    Kementerian Luar Negeri Cina menolak berkomentar soal kebijakan visa AS, tetapi menyatakan bahwa Cina “menyambut talenta unggul dari seluruh dunia.”

    Cina baru-baru ini membuka jalur visa baru bernama “K visa” untuk profesional muda di bidang sains dan teknologi, yang akan berlaku mulai Oktober 2025.

    “Ada kekhawatiran bahwa AS justru mengusir banyak individu berbakat, sementara Cina mungkin akan menyerap sebagian dari mereka,” kata Hu.

    AS dan India tak lagi saling percaya?

    Mantan duta besar India untuk AS, Meera Shankar, menilai kebijakan Trump ini merupakan praktik menghancurkan program H-1B.

    “Banyak pelajar India akan mencari negara lain untuk studi lanjut. Perusahaan India harus mulai diversifikasi, menggunakan lebih banyak otomatisasi dan AI, serta memindahkan pekerjaan ke pusat luar negeri. Ini langkah praktis, tapi semua ini makin mengikis kepercayaan antara India dan AS,” ujarnya.

    Inovasi AS akan terganggu

    Ram Krishnan, pengusaha teknologi di Boston, mengatakan bahwa jalur H-1B selama ini menjadi jembatan penting bagi pelajar India yang datang ke AS untuk studi STEM.

    “Seperti Vinod Khosla, pendiri Sun Microsystems, banyak lainnya yang memanfaatkan ekosistem inovasi AS dan membangun perusahaan yang mengubah infrastruktur teknologi global serta berkontribusi besar bagi ekonomi dan tenaga kerja AS,” kata Krishnan.

    Ia mencontohkan Perplexity AI, perusahaan yang kini bernilai hampir $20 miliar dan didirikan oleh Aravind Srinivas, yang masuk daftar TIME100 Tokoh Paling Berpengaruh di Bidang AI tahun 2024.

    “Aravind datang ke AS sebagai pelajar dan meraih gelar PhD dari UC Berkeley. Tanpa jalur H-1B, perusahaan seperti Perplexity dan dampak inovasi, lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi yang mereka bawa mungkin tidak akan pernah ada,” ujar Krishnan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Felicia Salvina dan Tezar Aditya Rahman

    Editor: Hani Anggraini

    Lihat juga Video ‘Canda Trump Puji Pidato Prabowo: Bagaimana Jika Kamu Marah? Tak Mudah’:

    (ita/ita)

  • Bill Gates Dapat Bintang Jasa Utama, Prabowo Ungkap Jasanya

    Bill Gates Dapat Bintang Jasa Utama, Prabowo Ungkap Jasanya

    Jakarta

    Pengusaha kawakan Amerika Serikat (AS) sekaligus pendiri raksasa teknologi Microsoft, Bill Gates mendapatkan anugerah penghargaan Order of Distinguished Stars atau Bintang Jasa Utama dari pemerintah. Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuannya pada sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York.

    Penganugerahan ini diberikan sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasi luar biasa Bill Gates dalam bidang dan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, serta kejayaan bangsa dan negara.

    Prabowo mengungkapkan jasa-jasa Bill Gates kepada Indonesia yang membuat dirinya memutuskan memberikan Bintang Jasa Utama. Menurutnya Bill Gates banyak membantu riset soal obat-obatan dan vaksin

    “Beliau sangat besar perhatian kepada Indonesia. Banyak bantuannya luar biasa. Bantuan riset, mencari benih-benih yang terbaik, obat-obatan, vaksin. Jadi, dengan pertimbangan itulah saya memutuskan memberi tanda kehormatan,” ungkap Prabowo dalam keterangan pers di New York, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.

    Dia mendapat laporan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yayasan milik Bill Gates telah menyumbang Rp 7-8 triliun untuk mengembangkan sektor kesehatan di Indonesia.

    “Menteri Kesehatan mengatakan mungkin nilai langsung yang dibantu sudah sekitar Rp 7 triliun ya, Rp 7-8 triliun, tapi nilai yang lebih luas itu dampaknya kurang lebih US$ 4,5 miliar,” papar Prabowo.

    Selain itu, Prabowo memaparkan pemerintah Indonesia, lewat Danantara, akan melakukan komunikasi bersama yayasan Bill Gates untuk proyek kemanusiaan.

    “Proyek-proyek untuk membantu golongan yang paling lemah, bantu mengatasi kemiskinan, kelaparan, dan juga pendidikan, terutama pendidikan. Pendidikan kunci masa depan kita,” pungkas Prabowo.

    (hal/ara)

  • Prabowo apresiasi peran Bill Gates di bidang kesehatan Indonesia

    Prabowo apresiasi peran Bill Gates di bidang kesehatan Indonesia

    ANTARA – Presiden RI, Prabowo Subianto, memberikan tanda kehormatan kepada pendiri Microsoft serta tokoh filantropi dunia Bill Gates, dalam pertemuan di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat. Tanda kehormatan diberikan atas perhatian besar Bill Gates kepada Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan.
    (Cahya Sari/Fathur Rochman/Satrio Giri Marwanto/I Gusti Agung Ayu N)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara Trust Fund dan Gates Foundation kerja sama tiga bidang

    Danantara Trust Fund dan Gates Foundation kerja sama tiga bidang

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Roeslani menyampaikan bahwa kerja sama antara Danantara Trust Fund dan Gates Foundation akan bergerak pada tiga bidang, yaitu pendidikan, sanitasi air, dan kesehatan.

    Rosan menjelaskan bahwa Danantara Trust Fund bersama Gates Foundation akan menggelar rangkaian sesi bersama (joint session) dalam program yang disebut Philanthropy Lab.

    “Kita ada sesi bersama Danantara Trust Fund dengan Gates Foundation, kita bilangnya Philanthropy Lab. Itu akan bergerak terutama pada tiga bidang, tadi disampaikan Pak Presiden. Tadi edukasi, kemudian kita bilangnya pendidikan, kemudian wash, itu adalah water sanitasi, dan juga health,” kata Rosan di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat.

    Rosan mengatakan kegiatan sesi bersama akan berlangsung hingga Januari dan setelah itu akan dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama konkret pada tiga bidang tersebut.

    Ia memaparkan bahwa Danantara Trust Fund pada tahun 2025 ini menyiapkan penempatan dana sebesar 100 juta dolar AS. Dari total dividen yang diterima setiap tahun, sekitar 1–2 persen akan dialokasikan ke dalam trust fund tersebut untuk mendukung kegiatan pada tiga bidang itu.

    Selain dengan Gates Foundation, Rosan menambahkan bahwa Danantara juga terbuka menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga filantropi lainnya.

    “Secara prinsip kita juga sudah berbicara dengan banyak filantropi dan kita menginginkan hub dari filantropi ini bisa ada di Indonesia. Jadi, kita juga menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain,” ucapnya.

    Rencana kerja sama Danantara dengan Gates Foundation terungkap pada awal Mei 2025 saat Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates datang ke Indonesia.

    Saat itu, Rosan mengungkapkan rencana membentuk badan filantropi Danantara Trust dan mengajak Bill & Melinda Gates Foundation untuk bekerja sama.

    Rosan menyebut badan filantropi Danantara Trust itu rencananya akan menampung 1 persen sampai 2,5 persen dividen yang diterima Danantara setiap tahunnya.

    “Kami sudah running number-nya, pada awal tahun kami memang akan taruh dahulu 100 juta dolar AS dan kami sudah lihat angkanya mungkin dalam waktu lima hingga enam tahun ini. Kita sudah bisa memberi satu miliar dolar AS ke Danantara Trust Fund,” kata Rosan saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/5).

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo lakukan pertemuan dengan Bill Gates di New York

    Presiden Prabowo lakukan pertemuan dengan Bill Gates di New York

    Rabu, 24 September 2025 07:49 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (kiri) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo memberikan tanda kehormatan kepada pendiri Microsoft serta tokoh filantropi dunia Bill Gates atas perhatian besar yang selama ini diberikan kepada Indonesia, khususnya dalam bidang riset, pengembangan benih unggul, obat-obatan, dan vaksin. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/bar

    Presiden Prabowo Subianto (keenam kanan) didampingi jajaran menteri Kabinet Merah Putih berbincang dengan pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (keenam kiri) dan jajarannya di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Presiden Prabowo memberikan tanda kehormatan kepada pendiri Microsoft serta tokoh filantropi dunia Bill Gates atas perhatian besar yang selama ini diberikan kepada Indonesia, khususnya dalam bidang riset, pengembangan benih unggul, obat-obatan, dan vaksin. ANTARA FOTO/Fathur Rochman/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Spesifikasi Asus Zenbook 14 OLED, Baru Meluncur Gaet Pasar Profesional Muda

    Spesifikasi Asus Zenbook 14 OLED, Baru Meluncur Gaet Pasar Profesional Muda

    Bisnis.com, JAKARTA — Asus Indonesia mengincar segmen profesional muda dengan tren kebutuhan kerja hybrid, penuh mobilitas, dan serba multitasking melalui Zenbook 14 OLED.

    Lenny Lin, Country Manager ASUS Indonesia mengatakan dengan berkembangnya tren kerja hybrid mendorong kebutuhan perangkat yang mampu mendukung fleksibilitas, performa tinggi, dan kecerdasan buatan sekaligus

    “Kami merancang khusus laptop tipis generasi terbaru untuk menjawab kebutuhan kerja hybrid, penuh mobilitas, dan serba multitasking,” ujarnya, Selasa (23/9/25).

    Dia pun optimistis mampu memenangkan pasar para profesional muda, kreator, maupun pebisnis dengan mobilitas tinggi Zenbook 14 OLED.

    Saat ini Asus Zenbook 14 OLED (UM3406KA) yang tersedia di Indonesia dengan garansi internasional 3 tahun, memberi rasa aman bagi pengguna yang aktif dan sering bepergian.

    Spesifikasi Asus Zenbook 14 OLED

    Berat dan Ketebalan

    Zenbook 14 OLED dirancang memiliki ketebalan hanya 1,49 cm dan bobot ringan 1,2 kg. Meski demikian Zenbook 14 OLED tetap menyimpan kekuatan besar berkat prosesor AMD Ryzen™️ AI 7 350 dengan NPU bertenaga hingga 50 TOPS. 

    Dukungan ini membuat fitur-fitur AI di Windows 11, termasuk Copilot, berjalan mulus tanpa membebani prosesor utama.

    Daya Tahan Baterai

    Adapun laptop ini ditenagai baterai 75Whrs yang sanggup bertahan hingga 12 jam pemakaian nyata. Charger 65W USB-C juga dapat digunakan untuk mengisi daya smartphone, menjadikannya solusi praktis bagi pengguna dengan mobilitas tinggi.

    Performa AI Tinggi

    Zenbook 14 OLED hadir dengan prosesor 8-core/16-thread, cache 24MB, dan boost clock hingga 5,0 GHz, serta RAM 32GB LPDDR5X dan SSD 1TB PCIe 4.0. Dukungan AI berbasis NPU memungkinkan fitur seperti noise cancellation, AI upscaling, hingga Windows Studio Effects berjalan cepat dan efisien.

    Layar OLED Premium

    Laptop ini membawa layar 14 inci OLED 3K dengan refresh rate 120Hz, kecerahan 600 nits (HDR), dan cakupan warna 100% DCI-P3. Sertifikasi low blue light TÜV Rheinland memastikan kenyamanan mata meski digunakan berjam-jam.

    Konektivitas 

    Meski tipis, Zenbook 14 OLED tetap dibekali port lengkap seperti USB 4.0, HDMI 2.1, dua USB-C dengan Power Delivery, dan audio jack. Untuk kebutuhan hybrid working, tersedia webcam FHD dengan Windows Hello dan privacy shutter, ditambah dukungan AI untuk meningkatkan kualitas audio visual saat konferensi.

    Zenbook 14 OLED juga sudah dilengkapi Microsoft Office Home 2024 dan Microsoft 365 Basic, sehingga pengguna dapat langsung produktif sejak hari pertama.

  • Berkontribusi untuk bangsa, Prabowo beri Bill Gates tanda kehormatan

    Berkontribusi untuk bangsa, Prabowo beri Bill Gates tanda kehormatan

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan tanda kehormatan kepada pendiri Microsoft serta tokoh filantropi dunia Bill Gates atas perhatian besar yang selama ini diberikan kepada Indonesia.

    “Dengan pertimbangan itulah saya memutuskan memberi tanda kehormatan (kepada Bill Gates),” ucap Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Bill Gates di sebuah Hotel di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat.

    Menurut Prabowo, Bill Gates telah memberikan banyak dukungan yang luar biasa bagi bangsa, khususnya dalam bidang riset, pengembangan benih unggul, obat-obatan, dan vaksin.

    Kepala Negara menyebut bantuan yang diberikan oleh Pendiri Microsoft itu telah mencapai sekitar Rp7 hingga Rp8 triliun, sementara dampak lebih luas dari kontribusi tersebut diperkirakan mencapai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp75 triliun).

    Presiden juga mengungkapkan bahwa tim dari Danantara terus menjalin komunikasi dengan yayasan milik Bill Gates yakni Bill & Melinda Gates Foundation untuk mencari peluang kerja sama dalam berbagai proyek kemanusiaan.

    Kerja sama tersebut difokuskan pada upaya membantu kelompok masyarakat paling lemah, mengatasi masalah kemiskinan dan kelaparan, serta memperluas akses pada bidang pendidikan.

    “Pendidikan kunci masa depan kita,” pungkas dia.

    Pertemuan dengan Bill Gates berlangsung usai Presiden Prabowo berpidato pada Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.

    Pertemuan keduanya berlangsung cukup singkat, sekitar 15 menit. Usai bertemu Bill Gates, Prabowo kembali ke Markas Besar PBB untuk melakukan sejumlah pertemuan yang bersifat tertutup.

    Diketahui, pada awal Mei tahun ini, Bill Gates menyambangi Indonesia untuk bertemu Presiden Prabowo. Pertemuan tersebut membahas sejumlah inisiatif pembangunan berkelanjutan, khususnya pada isu kesehatan global, nutrisi, inklusi keuangan, dan infrastruktur digital publik.

    Dalam pertemuan itu, Presiden mengungkap rencananya untuk memberi tanda kehormatan tertinggi kepada Bill Gates karena telah berjasa tidak hanya untuk rakyat Indonesia, tetapi juga untuk dunia.

    Presiden menilai Bill Gates sangat layak mendapatkan bintang kehormatan dari Indonesia karena yang bersangkutan melalui yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation, konsisten menggelontorkan dana untuk pengembangan vaksin, serta program-program pemberdayaan lainnya di Indonesia.

    “Saya akan menggelar Rapat Dewan Tanda Kehormatan karena saya ingin atas nama bangsa Indonesia memberi bintang tertinggi untuk salah seorang warga negara asing atas jasa-jasanya membantu rakyat Indonesia dan rakyat dunia,” kata Presiden Prabowo kepada Bill Gates saat pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5).

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Simpan ‘Harta Karun’ Baru, Negara Ini Mendadak Ramai Diserbu

    Simpan ‘Harta Karun’ Baru, Negara Ini Mendadak Ramai Diserbu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara seperti Denmark, Finlandia, hingga Islandia tengah jadi buruan untuk menyimpan ‘harta karun’ baru, yakni industri pusat data (data center). Kawasan Nordik mendapatkan lonjakan investasi data center karena memiliki keunggulan dibandingkan wilayah lain.

    Laman Ainvest menuliskan beberapa faktor kunci yang mendorong pertumbuhan industri data center di Nordik. Misalnya harga listrik yang rendah di Eropa, terdapat diskon sekitar 60% ke pusat lain bahkan mencapai 80% untuk beberapa daerah.

    Kawasan Eropa Utara juga memiliki lahan luas untuk dibangun proyek pusat data berskala besar. Cocok untuk raksasa teknologi dengan hyperscaler seperti Alphabet, Microsoft hingga Meta.

    Terakhir cuaca dingin. Kawasan di belahan Bumi bagian utara menawarkan suhu lebih dingin, jadi akan mengurangi kebutuhan akan sistem pendingin eksentif.

    Pertumbuhan permintaan ini bakal berdampak pada perusahaan listrik setempat seperti Vattenfall AB, Statkraf AS, Fortum Oyj dan Orsted A/S.

    Nampaknya permintaan ini tak akan surut hingga beberapa tahun kemudian. Laporan Bloomberg Intelligence mencatat permintaannya akan meningkat empat kali lipat pada 2031 mendatang.

    Ainvest juga melaporkan permintaan daya data center bakal melonjak hingga 14%-19% per tahunnya selama tujuh tahun ke depan. Angka tersebut bakal lebih cepat daripada yang didapatkan rata-rata negara lain di seluruh Uni Eropa.

    Fenomena tersebut juga bakal menggeser harga, yang kemungkinan akan mendekati rata-rata Eropa. Dengan begitu akan meningkatkan pendapatan para produsen.

    Namun tetap bakal jadi daya tarik, khususnya bagi perusahaan teknologi yang berfokus pada keberlanjutan.

    Meski begitu, berita baik ini juga datang dengan berbagai tantangan. Misalnya soal prosedur perizinan yang lambat dan hambatan koneksi jaringan.

    Pemerintah setempat nampaknya berupaya memperbaiki masalah, dengan mencoba menyederhanakan proses tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nvidia Suntik Rp 1.665 Triliun ke OpenAI untuk ‘Perang’ Lawan China – Page 3

    Nvidia Suntik Rp 1.665 Triliun ke OpenAI untuk ‘Perang’ Lawan China – Page 3

    Melihat dari tujuan baru yang diadopsi oleh raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut, nampaknya Nvidia dan OpenAI ingin membuat rumah pernaungan bagi perusahaan barat untuk menciptakan tembok dan sekat dari China dalam upaya pengembangan AI.  

    Hal ini dapat dibuktikan dari keputusan mereka dalam menjalin hubungan kemitraan bersama dengan jaringan kolaborator luas yang berfokus pada pembuatan “infrastruktur AI tercanggih di dunia”, di antaranya Microsoft, Oracle, SoftBank, dan Stargate.

    Selain itu, mengutip pernyataan kepala eksekutif Nvidia, Jensen Huang, pendanaan OpenAI akan menandai “lompatan maju berikutnya dan memperkuat era AI berikutnya”.

    Menindak berbagai macam keputusan di atas, baik pihak China maupun AS, telah memberikan respons masing-masing terhadap Nvidia.

    Pekan lalu, China mengatakan Nvidia telah melanggar undang-undang anti-monopolinya, namun tak memberikan rincian pelanggaran yang terjadi, serta menerapkan larangan pembelian Chip AI H20 bagi seluruh perusahaan asli China.

    Di sisi lain, AS memberikan kembali izin ekspor chip Nvidia ke China setelah perusahaan tersebut membayar 15 persen dari pendapatan penjualan di negeri Tirai Bambu tersebut.

  • ChatGPT Kebanjiran Uang Rp 1.600 Triliun dari Manusia Rp 2.500 Triliun

    ChatGPT Kebanjiran Uang Rp 1.600 Triliun dari Manusia Rp 2.500 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia baru saja mengumumkan investasi senilai US$5 miliar (Rp83 triliun) ke raksasa manufaktur chip Intel. Tak butuh waktu lama, perusahaan milik Jensen Huang tersebut kembali menggelontorkan dana ke OpenAI.

    Terbaru, Nvidia berkomitmen untuk berinvestasi senilai US$100 miliar (Rp1.666 triliun) ke OpenAI. Nvidia akan menyuplai chip data center untuk pengembangan AI perusahaan pencipta ChatGPT tersebut.

    Nvidia merupakan salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dari booming AI. Saat ini, Nvidia tercatat sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$4.470 triliun, mengalahkan Microsoft dan Apple.

    Jensen Huang tercatat sebagai orang terkaya ke-7 di dunia dengan estimasi harta US$159,5 miliar (Rp2.657 triliun), menurut laporan Forbes.

    Investasi terbaru Nvidia akan memberikan OpenAI kelonggaran uang tunai dan akses yang dibutuhkan untuk membeli chip canggih dalam mempertahankan dominasinya di industri yang makin kompetitif.

    Dikutip dari Reuters, Selasa (23/9/2025), berdasarkan sumber dalam OpenAI, kesepakatan dua perusahaan akan melibatkan dua transaksi berbeda yang saling berhubungan.

    Nvidia akan mulai berinvestasi di OpenAI untuk saham non-voting setelah kesepakatan selesai, dan OpenAI dapat menggunakan dana tersebut untuk membeli chip Nvidia, ujar sumber tersebut.

    “Semuanya dimulai dengan komputasi,” ujar CEO OpenAI Sam Altman dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

    “Infrastruktur komputasi akan menjadi dasar bagi perekonomian masa depan, dan kami akan memanfaatkan apa yang kami bangun bersama Nvidia untuk menciptakan terobosan AI baru sekaligus memberdayakan masyarakat dan bisnis dengan terobosan tersebut dalam skala besar,” ia menambahkan.

    Kedua perusahaan sudah menandatangani surat untuk merealisasikan setidaknya 10 gigawatt sisten Nvidia untuk OpenAI. Keduanya berencana menetapkan detail finalisasi kerja sama dalam beberapa pekan ke depan.

    Tenaga dari chip-chip tersebut setara dengan yang dibutuhkan 8 juta rumah di Amerika Serikat (AS).

    Berdasarkan kesepakatan baru, setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan definitif bagi OpenAI untuk membeli sistem Nvidia, Nvidia akan menginvestasikan dana awal sebesar US$10 miliar, ujar seorang narasumber yang mengetahui masalah tersebut. OpenAI baru-baru ini telah mencatat valuasi sebesar US$500 miliar (Rp8.330 triliun).

    Saham Nvidia naik 4,4% setelah pengumuman kerja sama dengan OpenAI. Sementara saham Oracle turut melonjak 6%.

    Oracle diketahui bekerja sama dengan OpenAI, SoftBank, dan Microsoft dalam proyek bernama Stargate senilai US$500 miliar. Proyek itu akan membangun data center AI raksasa di seluruh dunia.

    Nvidia akan mulai mengirimkan hardware paling cepat akhir tahun 2026. Kapasitas gigawatt daya komputasi pertama akan dikerahkan pada paruh kedua 2026 pada platform mendatang mereka, yang diberi nama Vera Rubin.

    Para analis mengatakan kesepakatan ini positif bagi Nvidia, tetapi juga menyuarakan kekhawatiran tentang apakah sebagian dana investasi Nvidia mungkin akan kembali dalam bentuk pembelian chip.

    “Di satu sisi, ini membantu OpenAI mencapai beberapa tujuan yang sangat aspiratif untuk infrastruktur komputasi, dan membantu Nvidia memastikan hal tersebut dibangun. Di sisi lain, kekhawatiran ‘berkepanjangan’ telah muncul di masa lalu, dan ini akan makin memperparah kekhawatiran tersebut,” kata analis Bernstein, Stacy Rasgon.

    OpenAI, seperti Google, Amazon, dan lainnya, telah mengerjakan rencana untuk membangun chip AI-nya sendiri, dengan tujuan mencari alternatif yang lebih murah daripada Nvidia.

    Seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa kesepakatan ini tidak mengubah rencana komputasi OpenAI yang sedang berjalan, termasuk upaya tersebut atau kemitraannya dengan Microsoft.

    OpenAI sedang mengerjakan chip khusus dengan desainer Broadcom dan Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), menurut laporan Reuters awal tahun ini. Saham Broadcom turun 0,8% setelah berita tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]