Perusahaan: Microsoft

  • Jelang Pengumuman Fed, Saham-saham Wall Street Kompak Menghijau

    Jelang Pengumuman Fed, Saham-saham Wall Street Kompak Menghijau

    Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) melanjutkan reli yang didorong oleh sektor teknologi pada Rabu (29/10/2025), seiring Wall Street bersiap menghadapi agenda padat yang mencakup keputusan suku bunga Federal Reserve atau The Fed dan laporan keuangan dari tiga raksasa teknologi.

    Dilansir dari Bloomberg, Indeks S&P 500 naik tipis 0,210% pada pukul 11:48 pagi di New York, sementara Indeks Nasdaq 100 naik 0,332%. Saham Nvidia Corp. melanjutkan kenaikannya, menembus kapitalisasi pasar US$5 triliun dan menjadi perusahaan publik pertama dalam sejarah yang mencapai tonggak tersebut.

    Adapun, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin persentase pada Rabu sore waktu setempat. Ketua The Fed Jerome Powell siap untuk menggambarkan pemotongan tersebut dan penarikan dari program pengetatan kuantitatif bank sebagai langkah manajemen risiko.

    Antisipasi langkah The Fed telah menarik turun imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun sejak pertemuan terakhir, sementara penutupan pemerintah AS (government shutdown) mengancam akan memberikan tekanan tambahan pada ekonomi.

    “Dengan taruhan untuk langkah The Fed hari ini sebagian besar sudah pasti, hal yang lebih penting bagi pasar adalah laporan kinerja Microsoft Corp., Alphabet Inc., dan Meta Platforms Inc. setelah penutupan pasar,” tulis Bloomberg dikutip, Kamis (30/10/2025) dini hari. 

    Wall Street akan memantau pembaruan mengenai pengeluaran kecerdasan buatan (artificial intelligent/ AI) dan menanti informasi kapan mereka memperkirakan akan mulai melihat hasil dari investasi tersebut.

    Perkembangan positif di front perdagangan juga mengangkat suasana di kalangan pedagang. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menandatangani kesepakatan perdagangan, mengakhiri negosiasi berbulan-bulan mengenai implementasi kesepakatan kerangka kerja yang disepakati pada Juli.

    Dalam pergerakan saham individu, saham Boeing Co. turun 4,18% setelah produsen pesawat tersebut mencatat beban akuntansi sebesar $4,9 miliar akibat penundaan peluncuran pesawat jet 777X hingga 2027.

    Di sisi lain, saham American Electric Power naik 4,99% setelah perusahaan utilitas listrik AEP mengonfirmasi kisaran proyeksi laba operasional tahunan dan menyatakan bahwa hasilnya diperkirakan akan berada di bagian atas kisaran tersebut. Saham Caterpillar Inc. melonjak 12,90% setelah produsen mesin tersebut melaporkan laba per saham yang disesuaikan melebihi ekspektasi Wall Street.

    Di tingkat sektor, saham emas dan perak naik seiring dengan kenaikan harga logam, karena investor semakin mengharapkan The Fed akan menurunkan suku bunga hari ini.

    Setelah rally 38% di S&P 500 sejak titik terendah April, investor dihadapkan pada dilema: Mencairkan keuntungan atau tetap bertahan. Indeks S&P 500 telah berada di atas rata-rata pergerakan 50 hari selama 125 sesi, periode terpanjang sejak 2011, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indeks acuan ini hanya mencatat tiga periode lebih panjang dalam 30 tahun terakhir.

  • Harta Karun Baru Jadi Rebutan, Ternyata Bawa Petaka Besar

    Harta Karun Baru Jadi Rebutan, Ternyata Bawa Petaka Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), muncul ‘harta karun’ baru yang kini jadi rebutan perusahaan teknologi raksasa, yakni lahan untuk membangun pusat data (data center).

    Kendati demikian, di balik potensi ekonomi yang besar, praktik tersembunyi di balik proyek-proyek ini justru memicu keresahan dan tudingan pelanggaran transparansi publik.

    Kisah ini bermula di Mason County, Kentucky, Amerika Serikat. Seorang petani bernama Dr. Timothy Grosser menolak tawaran fantastis sebesar US$10 juta atau sekitar Rp160 miliar untuk lahan pertaniannya seluas 100 hektar yang telah ia kelola selama hampir empat dekade.

    Tawaran itu disebut berasal dari perwakilan sebuah “perusahaan Fortune 100” yang ingin membeli tanah tersebut untuk proyek industri berskala besar.

    Namun, perwakilan itu menolak mengungkapkan nama perusahaan, jenis industrinya, bahkan identitas dirinya. Sebagai gantinya, ia meminta Grosser menandatangani perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/NDA) sebelum mendapat informasi lebih lanjut.

    “Kami menolak menandatanganinya,” ujar Grosser dikutip dari NBC News, Rabu (29/10/2025). “Saya tidak akan menjual lahan saya berapa pun harganya,” imbuhnya.

    Beberapa bulan kemudian, pejabat daerah setempat mengumumkan bahwa Mason County sedang dipertimbangkan sebagai lokasi pembangunan pusat data baru, salah satu infrastruktur utama yang menopang bisnis AI global.

    Fenomena seperti yang dialami Grosser kini semakin sering terjadi di Amerika Serikat. Dalam laporan NBC News, banyak proyek pusat data bernilai miliaran dolar yang mengharuskan pejabat daerah dan penjual tanah menandatangani NDA, membatasi mereka untuk berbicara kepada publik mengenai detail proyek tersebut.

    Lonjakan permintaan layanan AI membuat perusahaan berlomba membangun fasilitas baru di berbagai negara bagian AS.

    Data center berskala besar (hyperscale) ini menampung ribuan server dan sistem komputasi untuk memproses data AI dalam jumlah masif.

    Namun, percepatan pembangunan ini juga menimbulkan berbagai persoalan. Proyek-proyek pusat data kerap menimbulkan konsumsi listrik dan air yang sangat tinggi, serta dampak lingkungan yang signifikan.

    Warga di beberapa wilayah seperti Loudoun County (Virginia) dan South Memphis (Tennessee) melaporkan gangguan suara dari mesin pendingin, polusi udara dari turbin gas, serta potensi krisis air akibat kebutuhan operasional yang besar.

    Selain itu, penggunaan perusahaan cangkang (shell company) dan kontrak rahasia membuat masyarakat sulit mengetahui siapa sebenarnya pengembang di balik proyek-proyek tersebut.

    Menurut Pat Garofalo, Direktur Kebijakan di American Economic Liberties Project, praktik ini berpotensi melanggar prinsip dasar demokrasi.

    “Pejabat publik seharusnya bertanggung jawab kepada masyarakat, bukan kepada perusahaan rahasia yang membuat kesepakatan di balik layar,” tegasnya.

    Meski diklaim sebagai strategi untuk menjaga kerahasiaan bisnis dari pesaing, penggunaan NDA dalam proyek data center dinilai semakin menutup ruang keterbukaan publik dan memicu ketidakpercayaan warga.

    Sementara itu, keenam perusahaan teknologi besar yang disebut tengah berlomba membangun data center di seluruh AS, Amazon, Microsoft, xAI, Google, Meta, dan Vantage Data Centers, menolak memberikan komentar atau tidak menanggapi pertanyaan media terkait praktik penggunaan NDA tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 20 Rumus Excel yang Sering Dipakai di Dunia Kerja

    20 Rumus Excel yang Sering Dipakai di Dunia Kerja

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft Excel adalah software yang paling sering digunakan dalam dunia kerja. Saat ini, banyak pekerjaan yang mencantumkan syarat menguasai Excel untuk para pelamarnya, seperti akuntan, data analyst dan marketing.

    Excel digunakan untuk mengelola data sederhana hingga rumit, mengelola teks dan membuat diagram maupun grafik.

    Hampir semua tipe perhitungan atau pengolahan data di Excel memiliki rumus yang bisa digunakan lewat keyboard. Rumus ini bisa menghemat waktu pengguna sehingga tak perlu menggunakan toolbar atau menggunakan penghitungan yang rumit.

    Rumus Excel adalah hal yang wajib dikuasai untuk menjalankan aplikasi Excel. Setiap rumus Excel harus diawali dengan tanda sama dengan (=).

    Rumus Excel dibagi menjadi dua, yaitu rumus Formula dan rumus Function. Apa perbedaannya?

    Rumus Formula: rumus Excel yang diketik secara manual oleh para pengguna aplikasi ini. Seperti rumus “=B1+B2+B3” atau “=C1-C2/C3”.

    Rumus Function: template rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel. Seperti rumus “=SUM(A1:A3)” atau “MIN(A1:A5)”.

    Dalam dunia profesional, kedua rumus tersebut sering digunakan. Rumus formula biasanya digunakan pada data-data yang bersifat sederhana. Sedangkan rumus function umumnya digunakan untuk mengolah data dengan skala besar.

    Pada dasarnya, di dunia kerja rumus Excel yang sering digunakan adalah rumus function. Hal ini dikarenakan rumus function lebih bervariasi dan mudah digunakan.

    Rumus Excel function memiliki banyak manfaat yang ditawari untuk mempermudah penggunaan Excel, di antaranya adalah:

    Mendapatkan perhitungan hasil yang akurat ketika harus mengkalkulasi banyak data.
    Membuat visualisasi data untuk kebutuhan presentasi.
    Merapikan dan menyortir data-data dalam jumlah banyak menjadi lebih rapi.
    Mempersingkat waktu saat mengolah data.
    Simple dan praktis untuk mengolah data dalam jumlah besar.

    Kumpulan Rumus Function di Excel

    Untuk menggunakan rumus Excel, ada tiga komponen yang harus digunakan. Yaitu tanda sama dengan “=”, nama function (SUM, MIN, IF) dan sel yang diambil datanya seperti klik sel A1 sampai A3 (A1:A3). Tapi ada cara lain yang lebih mudah untuk menggunakan rumus Excel loh!

    Klik sel yang menjadi tempat hasil data kalkulasi akan dimunculkan.
    Pilih menu “Formulas” di toolbar Microsoft Excel.
    Klik pilihan menu “AutoSum” dan pilih rumus yang ingin digunakan.
    Pilih sel yang ingin dikalkulasikan datanya.
    Tekan enter pada keyboard, hasil akan muncul.

    Agar bisa mengaplikasikan Microsoft Excel dengan baik, pelajari 20 rumus Excel di bawah ini untuk mempermudah pekerjaanmu dan ketahui fungsinya!

    1. SUM

    SUM adalah rumus Excel yang digunakan untuk menjumlahkan angka pada sel-sel tertentu. Contohnya jika Anda ingin menjumlahkan angka pada sel A2 sampai sel A10 maka rumus yang digunakan adalah:

    =SUM(A2:A6)

    2. MAX dan MIN

    MAX dan MIN adalah rumus Excel yang digunakan untuk mencari angka tertinggi atau terendah di dalam deretan sel yang berisi angka.

    Contohnya jika Anda ingin mencari nilai tertinggi dan terendah dari hasil penjualan bulan Januari 2020 – Januari 2021, masukkan hasil penjualan data pada 1 sel deret ke bawah atau ke samping (misal sel A2 sampai sel A13). Lalu Anda bisa menggunakan rumus:

    Terbesar: =MAX(A2:A13)

    Terkecil: =MIN(A2:A13)

    3. AVERAGE

    Rumus Excel AVERAGE berfungsi untuk menghitung rata-rata angka pada beberapa jumlah sel. Contohnya, Anda sedang mencari rata-rata nilai mata kuliah yang ada pada sel A2 hingga A20, Anda bisa menggunakan rumus:

    =AVERAGE(A2:A20)

    4. COUNT

    Rumus COUNT pada Excel berfungsi untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka. Contohnya adalah data pada sel A1 sampai sel M1 terdapat data angka dan data huruf. Untuk menghitung jumlah sel yang berisi angka maka Anda bisa menggunakan rumus ini:

    =COUNT(A1:M1)

    5. COUNTA

    Hampir sama dengan COUNT, rumus Excel COUNTA digunakan bukan hanya menghitung jumlah sel yang berisi angka, tetapi juga sel berisi apapun. Sehingga Anda bisa menghitung jumlah sel yang tidak kosong.

    Contohnya, Anda memiliki data angka dan juga kata pada sel A1 sampai dengan sel P1. Di antara sel tersebut terdapat beberapa sel yang kosong. Untuk menghitung jumlah sel yang berisi data, Anda bisa menggunakan rumus Excel:

    =COUNTA(A1:P1)

    6. TRIM

    Rumus Excel TRIM berguna untuk menghapus spasi yang berlebih pada kalimat yang ada di sel. Rumus ini hanya bisa diaplikasikan pada satu sel saja. Contoh rumusnya adalah:

    =TRIM(A3)

    7. IF

    Rumus IF merupakan rumus Excel yang digunakan untuk memainkan logika tertentu. Rumus ini memang cukup kompleks untuk digunakan. Biasanya rumus ini digunakan untuk menganalisis data benar/salah dan lulus/tidak lulus.

    Contohnya jika Anda ingin mendapatkan data mahasiswa yang lulus dan yang mengulang sesuai dengan nilai rata-rata yang ditentukan, Anda bisa menggunakan rumus logika ini:

    =IF(A2>75;”LULUS”;”MENGULANG”)

    8. AND

    Rumus Excel AND digunakan untuk menentukan benar (TRUE) atau salah (FALSE) pada data yang ada di sel menggunakan rumus logika.

    Contohnya saat Anda ingin mencari tahu “apakah nilai A1 lebih dari 75 dan kurang dari 100?” maka bisa menggunakan rumus ini. Jika data pada sel memenuhi kriteria maka akan muncul hasil dengan tulisan TRUE begitu sebaliknya. Rumusnya adalah:

    =AND(A1>75;A1

    9. OR

    Hampir sama dengan rumus AND, rumus OR juga berfungsi untuk menentukan salah atau benarnya data yang ada di sel. Bedanya, rumus AND harus memenuhi semua kriteria yang ada di rumus logika, sedangkan rumus OR boleh memenuhi salah satu kriteria rumus logika.

    Contohnya jika Anda memiliki data angka, dan ingin mencari tahu “apakah nilai A1 kurang dari 60 atau lebih dari 90?”. Jika memenuhi salah satunya maka akan muncul hasil TRUE. Begini rumusnya:

    =OR(A1

    10. NOT

    Rumus Excel NOT adalah kebalikan dari rumus AND dan OR. Karena rumus ini akan memunculkan jawaban TRUE pada data yang tidak masuk kriteria.

    Contohnya Anda mencari tahu “apakah nilai A1 tidak lebih dari 100?” jika angkanya adalah kurang dari 100 maka akan muncul hasil TRUE. Rumusnya adalah:

    =NOT(A1>100)

    11. VLOOKUP

    Rumus satu ini memang cukup susah dan ribet. Tapi, jika mengerti tujuan dan penggunaan rumus ini, pekerjaan akan lebih mudah dan ringkas. Rumus Excel VLOOKUP digunakan untuk mencari data secara vertikal atau tegak. Dengan rumus berikut:

    =VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

    Keterangan:

    Lookup_value: Isi sel atau nilai yang diketik.

    Table_array: Sel atau tabel yang digunakan untuk rujukan pencarian.

    Col_Index_num: Kolom yang ditunjukkan untuk mengambil nilai.

    Range_Lookup: Bisa dikosongkan, bisa juga diisi dengan “True” untuk tabel yang disusun berurutan dengan pencarian diartikan sebagai sama dengan atau lebih kecil. Bisa diisi dengan “False” untuk tabel yang tidak harus berurutan dan diartikan sebagai sama persis.

    12. HLOOKUP

    Sama halnya dengan VLOOKUP, rumus Excel Hlookup digunakan untuk mencari data, bedanya rumus ini ditujukkan untuk data-data horizontal atau mendatar. Dengan rumus yang digunakan adalah:

    =HLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

    13. CHOOSE

    Rumus Excel ini digunakan untuk memilih dan menampilkan suatu nilai pada satu list nilai. Rumus ini digunakan untuk memilih 1 nilai sampai 254 sesuai dengan nomor indeks.

    Contohnya, nilai 1 – 7 adalah nama hari dalam satu minggu, rumus ini akan menempatkan nama salah satu hari jika menggunakan nomor indeks 1 sampai dengan 7. Rumusnya adalah:

    =CHOOSE(index_num,value1,[value 2],…..)

    14. PRODUCT

    Rumus Excel ini berguna untuk melakukan perkalian pada data yang ada di suatu range. Rumus Excel ini ditulis seperti di bawah ini:

    =PRODUCT(numb1_numb2)

    Contohnya, jika ingin mengalikan data pada kolom B3 dan B9, maka rumusnya menjadi =PRODUCT(B3,B9).

    15. POWER

    POWER digunakan untuk menghasilkan bilangan pangkat, misalnya Anda sedang mencari tahu 6 pangkat 12, letakkan angka 6 misal pada kolom A3 dan angka 12 pada B2, maka gunakan rumus di bawah ini:

    =POWER(A3,B2)

    16. SQRT

    Rumus yang berfungsi untuk menghasilkan nilai akar dari bilangan. Misalkan Anda ingin mencari tahu akar dari 144, maka bisa menggunakan rumus:

    =SQRT(144)

    17. CONCATENATE

    Rumus Excel ini digunakan untuk menggabungkan data. Misalkan Anda ingin menggabungkan data di kolom C1 dan C2, maka rumusnya adalah:

    =CONCATENATE(C1;C2)

    18. CEILING

    Rumus ini digunakan untuk membulatkan angka pada kelipatan sepuluh ke angka atas terdekat. Misalkan Anda mencantumkan data di B2 sebesar Rp 36.399, jika menggunakan rumus ceiling, akan menentukan hasil pembulatan ke angka atas terdekat menjadi Rp 36.400, dengan rumus:

    =CEILING(B2;10)

    19. COUNTIF

    Rumus COUNTIF adalah rumus Excel yang digunakan untuk menghitung jumlah sel yang memiliki kriteria sama untuk kebutuhan sortir data.

    Misalkan Anda sedang melakukan survei dan ingin tahu kecenderungan orang membaca berita (Online atau Koran), dari 100 responden, berapa orang yang lebih menyukai membaca berita melalui koran. Jika data responden ada di kolom B2 sampai B101, maka rumusnya adalah:

    =COUNTIF(B2;B101;”Koran”)

    20. PROPER

    PROPER berfungsi untuk mengubah huruf pertama pada teks menjadi huruf kapital, misalnya Anda menulis “warga negara indonesia” di el A2, maka gunakan rumus excel ini:

    =PROPER(A2) untuk menghasilkan teks “Warga Negara Indonesia”.

    Demikian rumus Excel lengkap dari pengolahan data dasar hingga yang menggunakan logika. Dengan menguasai rumus Excel tentunya akan ada nilai tambah pada diri Anda dan menjadikan pengolahan data lebih singkat serta mudah.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Rendam 24 Megawatt di Laut Full Pakai Tenaga Angin

    China Rendam 24 Megawatt di Laut Full Pakai Tenaga Angin

    Jakarta, CNBC Indonesia – China punya solusi baru untuk data center. Sebuah perusahaan HiCloud dilaporkan kan membangun data center bawah laut dengan tenaga angin.

    Perusahaan itu akan meluncurkan fase pertama fasilitas 24 megawatt di lepas pantai Shanghai. Laporan New Atlas yang dikutip Futurism mengatakan 95% energi berasal dari angin lepas pantai dan pendinginnya dari arus laut yang dingin.

    Pusat data tersebut membutuhkan dana US$266 juta (Rp 4,4 triliun) dan diperkirakan memangkas total konsumsi daya hingga sekitar 23%, dibandingkan dengan data center biasanya.

    Sebelumnya HiCloud juga sudah menyelesaikan pembangunan pusat data bawah laut komersial pertama di China. Letaknya berada 35 meter di bawah perairan Hainan.

    South China Morning Post mengatakan proyek itu merupakan serangkaian rak server bawah laut, terdiri dari 400-500 server sekaligus. Kabin itu dirangkai menjadi pusat data menuju ke daratan.

    Pusat data milik HiCloud disebut jadi yang pertama di bawah laut. Namun, sebenarnya Microsoft pernah menjalankan Project Natick pada 2015 dengan konsep serupa.

    Tahun 2024, Microsoft mengatakan proyek tersebut telah dibatalkan. Meski begitu, proyek itu tetap digunakan untuk melakukan penelitian terkait data center.

    “Meski saat ini kami tidak punya data center di dalam air, kami akan terus menggunakan Project Natick sebagai platform penelitian untuk melakukan eksplorasi, menguji, dan memvalidasi konsep-konsep baru seputar keandakan dna keberlanjutan pusat daya, misalnya dengan perendaman cairan,” kata juru bicara perusahaan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Rendam 24 Megawatt di Laut Full Pakai Tenaga Angin

    China Rendam 24 Megawatt di Laut Full Pakai Tenaga Angin

    Jakarta, CNBC Indonesia – China punya solusi baru untuk data center. Sebuah perusahaan HiCloud dilaporkan kan membangun data center bawah laut dengan tenaga angin.

    Perusahaan itu akan meluncurkan fase pertama fasilitas 24 megawatt di lepas pantai Shanghai. Laporan New Atlas yang dikutip Futurism mengatakan 95% energi berasal dari angin lepas pantai dan pendinginnya dari arus laut yang dingin.

    Pusat data tersebut membutuhkan dana US$266 juta (Rp 4,4 triliun) dan diperkirakan memangkas total konsumsi daya hingga sekitar 23%, dibandingkan dengan data center biasanya.

    Sebelumnya HiCloud juga sudah menyelesaikan pembangunan pusat data bawah laut komersial pertama di China. Letaknya berada 35 meter di bawah perairan Hainan.

    South China Morning Post mengatakan proyek itu merupakan serangkaian rak server bawah laut, terdiri dari 400-500 server sekaligus. Kabin itu dirangkai menjadi pusat data menuju ke daratan.

    Pusat data milik HiCloud disebut jadi yang pertama di bawah laut. Namun, sebenarnya Microsoft pernah menjalankan Project Natick pada 2015 dengan konsep serupa.

    Tahun 2024, Microsoft mengatakan proyek tersebut telah dibatalkan. Meski begitu, proyek itu tetap digunakan untuk melakukan penelitian terkait data center.

    “Meski saat ini kami tidak punya data center di dalam air, kami akan terus menggunakan Project Natick sebagai platform penelitian untuk melakukan eksplorasi, menguji, dan memvalidasi konsep-konsep baru seputar keandakan dna keberlanjutan pusat daya, misalnya dengan perendaman cairan,” kata juru bicara perusahaan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemkab Tuban Adakan Pelatihan Life Skill Sertifikasi BNSP untuk Tingkatkan Kompetensi ASN di Era Digital

    Pemkab Tuban Adakan Pelatihan Life Skill Sertifikasi BNSP untuk Tingkatkan Kompetensi ASN di Era Digital

    Tuban (beritajatim.com) – Pelatihan Life Skill Sertifikasi BNSP Skema Operator Komputer Muda bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diadakan oleh Pemkab Tuban telah dimulai dengan diikuti oleh 52 peserta dari berbagai perangkat daerah.

    Pelatihan yang berlangsung selama 20 hari ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ASN dalam penguasaan teknologi informasi, sebuah keahlian yang semakin menjadi kebutuhan dasar di era digital.

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tuban, Agus Wijaya, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Tuban untuk meningkatkan kualitas ASN. “Pentingnya penguasaan teknologi informasi bagi aparatur di era digital. Sehingga, kemampuan dalam penggunaan komputer bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, tetapi sudah menjadi kompetensi dasar yang wajib dimiliki oleh setiap ASN,” ujarnya pada Rabu (29/10/2025).

    Agus Wijaya juga menekankan bahwa tata kelola pemerintahan yang maksimal akan tercapai jika ASN memiliki kemampuan untuk bekerja dengan cepat, tepat, dan akuntabel di era digital ini.

    Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis ASN, tetapi juga memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan zaman. Agus Wijaya berharap agar para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam tugas sehari-hari mereka.

    “Kami berharap peserta pelatihan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam tugas sehari-hari, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, tepat, dan berkualitas,” tambahnya.

    Kepala BKPSDM Kabupaten Tuban, Fien Roekmini Koesnawangsih, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar ASN dalam penggunaan komputer dan aplikasi perkantoran, khususnya Microsoft Office serta literasi digital. “Kegiatan yang berlangsung selama 20 hari kedepan dengan pelatihan kelas akan dibagi menjadi empat sesi,” katanya.

    Fien menambahkan, dengan sertifikat kompetensi BNSP yang diperoleh setelah menyelesaikan pelatihan, ASN Tuban akan mendapatkan pengakuan resmi secara nasional atas keahlian yang mereka miliki. “Pelatihan ini juga merupakan salah satu bentuk pengembangan kompetensi ASN yang dilaksanakan oleh BKPSDM Tuban,” pungkasnya.

    Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan ASN Kabupaten Tuban untuk terus meningkatkan kapasitasnya di era digital, sekaligus mendukung pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik yang lebih optimal dan efisien. [dya/suf]

  • ChatGPT Berubah Total, Penciptanya Tidak Dapat Apa-apa

    ChatGPT Berubah Total, Penciptanya Tidak Dapat Apa-apa

    Jakarta, CNBC Indonesia – OpenAI akan menjalani restrukturisasi besar-besaran yang mengubah arah bisnisnya secara fundamental. Langkah ini membuat CEO OpenAI Sam Altman, memiliki kendali lebih luas. Namun menariknya, ia tidak mendapatkan saham sepeser pun dari perusahaan yang baru telah direstrukturisasi.

    Restrukturisasi ini diumumkan oleh OpenAI dan mitranya, Microsoft pada Selasa (28/10). Dalam kesepakatan tersebut, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT itu akan bertransformasi menjadi public benefit corporation (PBC), yakni perusahaan berorientasi sosial namun tetap mengejar keuntungan, dengan pengawasan dari entitas nirlaba OpenAI Foundation.

    Langkah ini menandai berakhirnya akar nirlaba OpenAI dan membuka jalan bagi kemungkinan penawaran umum perdana (IPO) agar bisa menghimpun dana besar untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur pusat data (data center).

    “Penawaran umum perdana kemungkinan besar menjadi langkah selanjutnya mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk melatih dan membangun sistem AI seperti ChatGPT,” kata Sam Altman dalam siaran langsung, dikutip dari Reuters, Rabu (29/10/2025).

    Altman bersama Kepala Ilmuwan Jakub Pachocki juga mengumumkan perubahan arah bisnis OpenAI yang kini akan bertransformasi dari perusahaan pembuat produk menjadi platform teknologi.

    Platform ini akan memungkinkan pengembang dan perusahaan lain membangun alat, layanan, dan bisnis baru di atas teknologi OpenAI.

    “Kami kini dapat memanfaatkan teknologi dan basis pengguna yang kami miliki untuk mendorong dunia membangun perusahaan dan layanan baru di atasnya,” ujarnya.

    Meski kini memiliki kendali besar, Altman tidak akan menerima saham di perusahaan hasil restrukturisasi, berbeda dengan rencana awal yang sempat memberinya kepemilikan. Juru bicara OpenAI menyebutkan, gaji Altman tetap sebesar US$76.000 per tahun tanpa perubahan.

    Altman juga mengungkapkan bahwa OpenAI memiliki komitmen finansial hingga US$1,4 triliun untuk membangun sekitar 30 gigawatt infrastruktur pusat data dalam beberapa tahun ke depan.

    Ia menambahkan, OpenAI menargetkan mampu membangun satu gigawatt pusat data baru setiap minggu, dengan biaya per gigawatt saat ini mencapai US$50 miliar, namun diharapkan bisa ditekan menjadi US$20 miliar.

    Dalam struktur baru ini, Microsoft tetap menjadi mitra utama OpenAI dengan kepemilikan saham sebesar 27%. Namun, raksasa teknologi asal Redmond, AS, itu tidak lagi memiliki hak eksklusif sebagai penyedia komputasi utama atau cloud provider bagi OpenAI.

    Kerja sama keduanya masih akan berlanjut hingga 2032, termasuk dalam kontrak komputasi awan berskala besar. OpenAI juga akan berbagi sekitar 20% pendapatan dengan Microsoft selama beberapa tahun ke depan.

    Microsoft disebut telah menginvestasikan US$13,8 miliar di OpenAI dan kini memegang nilai saham sekitar US$135 miliar, atau hampir 10 kali lipat dari nilai investasinya. Saham Microsoft bahkan naik 2% usai pengumuman ini, mengangkat kapitalisasi pasarnya kembali ke atas US$4 triliun.

    Kesepakatan baru ini juga mengakhiri berbagai pembatasan pendanaan yang selama ini menghambat OpenAI sejak kerja sama keduanya dimulai pada 2019.

    Setelah ChatGPT meledak di dunia sekitar tiga tahun lalu, kebutuhan komputasi yang melonjak membuat OpenAI sulit mencari sumber daya tambahan di luar Microsoft, yang sempat menimbulkan ketegangan di antara kedua pihak.

    Restrukturisasi ini dimulai setelah Altman sempat didepak sementara dari jabatannya pada akhir 2023, peristiwa yang menyoroti rumitnya struktur nirlaba OpenAI yang membatasi kekuatan investor, termasuk Microsoft.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Komen Tak Terduga Bill Gates soal ChatGPT Diungkap Bos Microsoft

    Komen Tak Terduga Bill Gates soal ChatGPT Diungkap Bos Microsoft

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Microsoft Satya Nadella mengungkap cerita di balik keputusan besar perusahaan itu berinvestasi ke OpenAI, pembuat ChatGPT. Ternyata, pendiri Microsoft Bill Gates memandang langkah investasi pada 2019 lalu sebagai sebuah risiko besar.

    Dalam wawancara dengan acara YouTube bertema teknologi “TPBN”, Nadella bercerita bahwa langkah awal Microsoft untuk menyuntikkan dana US$1 miliar ke OpenAI bukanlah keputusan yang mudah.

    Kala itu, OpenAI masih berbentuk organisasi nirlaba (nonprofit) dan belum sepopuler sekarang.

    “Bahkan di Microsoft, kami tetap harus mendapat persetujuan dewan hanya untuk mengeluarkan dana sebesar satu miliar dolar,” kata Nadella, dikutip dari Business Insider, Rabu (29/10/2025).

    “Tapi saya harus bilang, tidak terlalu sulit meyakinkan siapa pun bahwa ini adalah bidang penting, meski berisiko tinggi,” imbuhnya.

    Saat itu, Gates justru sempat menilai keputusan tersebut terlalu berisiko.

    “Ingat, waktu itu OpenAI masih nonprofit, dan saya pikir Bill bahkan berkata, ‘Ya, kamu akan membakar uang satu miliar dolar itu,’” ujarnya.

    Meski mendapat peringatan dari Gates, Nadella tetap melangkah. “Kami memang punya toleransi risiko yang tinggi, dan kami memutuskan untuk mencobanya,” katanya.

    Ia menambahkan, kala itu tidak ada yang menyangka investasi tersebut akan menghasilkan keuntungan besar.

    “Kalau dipikir sekarang, siapa yang menyangka? Saya tidak menanamkan satu miliar dolar sambil berpikir, ‘Ya, ini bakal jadi investasi yang nilainya seratus kali lipat,’” ujarnya.

    Langkah berani perusahaan saat itu, sekarang terbukti menjadi salah satu keputusan paling berpengaruh dalam sejarah Microsoft. Setelah demo awal ChatGPT dirilis pada November 2022, chatbot tersebut langsung viral di media sosial dan menarik satu juta pengguna hanya dalam waktu lima hari.

    Kini, ChatGPT digunakan oleh lebih dari 800 juta orang setiap minggunya, menurut CEO OpenAI Sam Altman dalam konferensi tahunan DevDay pada Oktober lalu.

    Microsoft pun memetik hasil besar. Setelah restrukturisasi OpenAI rampung pekan ini, raksasa teknologi itu tercatat memiliki 27% saham di bisnis komersial OpenAI, dengan nilai sekitar US$135 miliar.

    Saham Microsoft sendiri terus menunjukkan performa positif, naik hampir 29% sepanjang tahun ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jamaika Diterjang Badai Melissa yang Disebut Badai Abad Ini

    Jamaika Diterjang Badai Melissa yang Disebut Badai Abad Ini

    Anda sedang menyimak Dunia Hari Ini yang berisi rangkuman sejumlah informasi pilihan dari berbagai negara selama 24 jam terakhir.

    Berita dari Jamaika akan menjadi pembuka edisi Rabu, 29 Oktober 2025.

    ‘Badai abad ini’ telah menerjang Jamaika

    Badai Melissa, yang masuk ke kategori empat, telah membawa embusan angin berkecepatan lebih dari 300 kilometer per jam, dijuluki “badai abad ini” oleh Organisasi Meteorologi Dunia.

    Ahli meteorologi ABC, Nate Byrne, mengatakan “akan butuh waktu cukup lama sebelum kita benar-benar memahami seberapa parah kerusakan yang disebabkan sistem ini.”

    Menteri Pemerintah Daerah Desmond McKenzie mengatakan hampir semua pelanggan listrik Jamaica Public Service (JPS) kehilangan sambungan listrik.

    Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness telah menyatakan negara itu sebagai “daerah bencana.”

    Kelompok paramiliter Sudan dituduh membunuh 2.000 warga sipil

    Pasukan paramiliter Sudan dituduh telah “mengeksekusi lebih dari 2.000 warga sipil tak bersenjata” sejak menguasai kota El-Fasher di Sudan barat, seiring munculnya laporan-laporan kekejaman yang mengkhawatirkan.

    El-Fasher jatuh ke tangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) awal pekan ini setelah lebih dari 18 bulan pengepungan yang brutal, yang memberi kelompok tersebut kendali atas hampir seluruh wilayah Darfur yang luas.

    Sekutu tentara, Pasukan Gabungan, mengatakan pada hari Selasa (28/10) bahwa RSF telah “melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil tak berdosa di kota El-Fasher.”

    Pihaknya mengatakan di kota tersebut, lebih dari 2.000 warga sipil tak bersenjata dieksekusi dan dibunuh pada tanggal 26 dan 27 Oktober, kebanyakan dari mereka adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.

    Kelompok-kelompok lokal dan LSM internasional telah memperingatkan jatuhnya El-Fasher dapat memicu kekejaman massal, kekhawatiran yang menurut Laboratorium Penelitian Kemanusiaan Universitas Yale menjadi kenyataan.

    Dampak AI, Amazon pangkas 14.000 pekerjaan

    Amazon mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 14.000 pekerjaan, yang sejalan dengan anggaran perusahaan yang dialihkan untuk kecerdasan buatan.

    CEO perusahaan, Andy Jassy, mendorong karyawan untuk mendukung rencana AI perusahaan setelah mengumumkan rencana investasi sebesar $10 miliar untuk membangun kampus di Carolina Utara guna memperluas infrastruktur komputasi awan dan kecerdasan buatannya.

    Sejak awal 2024, Amazon telah berkomitmen sekitar $10 miliar untuk masing-masing proyek pusat data di Mississippi, Indiana, Ohio, dan Carolina Utara seiring dengan upayanya membangun infrastruktur agar dapat bersaing dengan raksasa teknologi lain yang membuat lompatan pesat di bidang AI.

    Amazon bersaing antara lain dengan OpenAI, Google, Microsoft, dan Meta.

    Kapal pesiar diselidiki setelah meninggalkan penumpangnya yang ditemukan tewas

    Pihak berwenang sedang menyelidiki bagaimana sebuah kapal pesiar diduga meninggalkan seorang wanita Australia berusia 80 tahun yang kemudian ditemukan tewas di sebuah pulau tropis di Queensland.

    Pencarian besar-besaran diluncurkan akhir pekan lalu setelah wanita itu dilaporkan hilang beberapa jam setelah kapal pesiar Coral Adventurer mengunjungi Pulau Lizard, di lepas pantai Cooktown, 320 kilometer di utara Cairns.

    Jenazah perempuan itu ditemukan pada hari Minggu.

    Otoritas Keselamatan Maritim Australia [AMSA] mengonfirmasi pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut dan bermaksud berbicara dengan awak kapal saat kapal pesiar tiba di Darwin dalam beberapa hari mendatang.

  • Gelembung AI Mulai Kempis, Perusahaan Tunda 25% Pengeluaran hingga 2027

    Gelembung AI Mulai Kempis, Perusahaan Tunda 25% Pengeluaran hingga 2027

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan terbaru dari firma riset Forrester mengungkap perusahaan besar akan menunda 25% dari rencana pengeluaran kecerdasan buatan (AI) mereka hingga 2027. Vendor disebut terlalu manis mengumbar janji teknologi AI.

    Fenomena ini disebabkan oleh kesenjangan antara janji berlebih dari vendor AI dan nilai nyata yang diterima oleh perusahaan, yang semakin melebar dan memaksa pemimpin bisnis untuk lebih ketat dalam pengawasan keuangan menurut laporan tersebut.

    Dalam laporan “Predictions 2026: Technology & Security” yang dirilis Forrester, Rabu (29/10/2025), disebutkan bahwa hanya kurang dari sepertiga pembuat keputusan yang mampu menghubungkan nilai AI dengan pertumbuhan finansial perusahaan. Akibatnya, CEO kemungkinan besar akan lebih mendengarkan CFO dalam menyetujui investasi AI berdasarkan return on investment (ROI) tahun depan.

    “Kesenjangan antara janji berlebih vendor AI dan nilai yang diciptakan untuk perusahaan akan memaksa koreksi pasar. Saat permintaan menurun, utilisasi tertinggal, biaya per inferensi berguna tetap tinggi, dan penyedia akan mengejar tingkat pengisian dengan diskon dan komitmen berlebih,” bunyi laporan tersebut.

    Chief Research Officer Forrester Sharyn Leaver menekankan pada 2026, periode hype AI berakhir karena tekanan untuk memberikan hasil nyata dan terukur dari inisiatif AI yang aman semakin intensif.

    Pada era volatilitas ini, pemimpin teknologi dan keamanan akan diminta untuk menyesuaikan investasi di bawah pengawasan keuangan yang lebih ketat sambil menavigasi risiko geopolitik dan ekonomi yang semakin kompleks.

    Prediksi ini menandai pergeseran dari euforia ke realisme, di mana pengeluaran AI yang direncanakan akan tertunda hingga 2027 karena ketatnya pengawasan finansial yang memperlambat penerapan produksi.

    The Register melaporkan investasi AI telah menjadi pilar penting dalam mencegah resesi di Amerika Serikat, dengan pengeluaran besar yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, laporan Forrester memperingatkan bahwa gelembung ini bisa meledak, mirip dengan bubble dotcom pada akhir 1990-an.

    Sementara itu, firma riset saingan seperti Gartner memprediksi pengeluaran global AI mencapai hampir US$1,5 triliun pada 2025, termasuk US$268 miliar untuk server yang dioptimalkan.

    Distinguished VP Analyst Gartner John-David Lovelock menyebut kemungkinan “extinction event” bagi penyedia model GenAI independen, karena hanya sedikit yang mampu menyediakan komputasi yang dibutuhkan. Meski demikian, dia menilai ini bukan tanda gelembung, melainkan konsolidasi melalui merger dan divestasi.

    Gartner juga memperkirakan 40% proyek agentic AI akan dibatalkan pada 2027, didukung studi Carnegie Mellon University yang menunjukkan tingkat keberhasilan AI agent hanya 30-35% pada tugas multi-langkah.

    “GenAI FOMO (fear of missing out) telah mendorong bisnis membakar hampir US$40 miliar secara sia-sia,” tulis laporan.

    Konsultan Bain & Company memperkirakan pengeluaran data center AI saat ini—sekitar US$500 miliar per tahun—akan memerlukan penjualan AI tahunan mencapai US$2 triliun pada 2030 guna membenarkan investasi yang mereka gelontorkan.

    Di sisi lain, perusahaan seperti Microsoft dan Nvidia terus menyuntikkan miliaran dolar ke infrastruktur AI, termasuk kesepakatan datacenter senilai US$40 miliar, yang semakin memperbesar gelembung ini.

    Kondisi ini menjadi sulit bagi mereka jika perusahaan-perusahaan serius mengurangi belanja di kecerdasan buatan,