Perusahaan: Microsoft

  • Lowongan Kerja Balai Pustaka Posisi Accounting Staff bagi Lulusan D-4 dan S-1, Ini Kualifikasinya – Halaman all

    Lowongan Kerja Balai Pustaka Posisi Accounting Staff bagi Lulusan D-4 dan S-1, Ini Kualifikasinya – Halaman all

    Inilah informasi lowongan kerja (loker) Balai Pustaka Desember 2024 untuk mengisi posisi sebagai Accounting Staff, ini syarat dan cara daftarnya.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 14:41 WIB

    Instagram @pt_balaipustaka

    Loker Balai Pustaka Desember 2024 – Inilah informasi lowongan kerja (loker) Balai Pustaka Desember 2024 untuk mengisi posisi sebagai Accounting Staff, ini syarat dan cara daftarnya. 

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah informasi lowongan kerja (loker) Balai Pustaka Desember 2024.

    PT Balai Pustaka (Persero) membuka lowongan kerja untuk mengisi posisi sebagai Accounting Staff.

    Lowongan kerja Balai Pustaka ini terbuka bagi lulusan diploma 4 (D-4) dan sarjana (S-1) akuntansi.

    Pendaftaran lowongan kerja Balai Pustaka dibuka mulai 17 hingga 24 Desember 2024.

    Bagi pelamar yang memenuhi syarat dapat segera mendaftar secara online melalui link pendaftaran yang tersedia dalam artikel ini.

    Lantas, apa saja syarat kualifikasi untuk mendaftar lowongan kerja Balai Pustaka ini?

    Simak daftar kualifikasi lowongan kerja Balai Pustaka sebagai Accounting Staff, mengutip Instagram @pt_balaipustaka, berikut ini.

    Kualifikasi Lowongan Kerja Balai Pustaka

    D4/S1 Jurusan Akuntansi
    Berpengalaman minimal 1 tahun
    Mengetahui dasar-dasar keuangan, akuntansi dan perpajakan
    Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan Microsoft Office dan Google Workspace, terutama Google Sheet
    Memiliki kemampuan dalam membuat Laporan Keuangan Perusahaan
    Memiliki kemampuan analisa dan penalaran verbal yang baik
    Memahami PSAK dan pembaruannya

    Cara Daftar Lowongan Kerja Balai Pustaka

    Adapun pelamar yang memenuhi kualifikasi di atas dapat mendaftar diri melalui link berikut:

    Daftar Lowongan Kerja Balai Pustaka: KLIK

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • FBI Larang Pengguna iPhone dan Android Saling Kirim SMS

    FBI Larang Pengguna iPhone dan Android Saling Kirim SMS

    Jakarta

    FBI memperingatkan pengguna iPhone dan Android agar tidak saling mengirim pesan teks SMS tanpa enkripsi satu sama lain. Itu karena ada serangan siber China baru-baru ini yang menimpa Amerika Serikat.

    Wakil penasihat keamanan nasional Anne Neuberger mengumumkan sedikitnya delapan perusahaan telekomunikasi AS diretas oleh operasi peretasan China berjuluk Salt Typhoon. Operasi ini mengakses pesan teks pribadi dan percakapan telepon yang melibatkan sejumlah warga Amerika yang tidak disebutkan namanya.

    Hacker diyakini berhasil menyadap komunikasi pejabat senior pemerintah dan tokoh politik terkemuka. Namun, Neuberger mengatakan pemerintah AS menyebut komunikasi rahasia tetap aman.

    Menanggapi serangan tersebut, FBI dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) merilis panduan yang ditujukan untuk mengidentifikasi para hacker dan mencegah serangan siber di masa mendatang.

    Karena komunikasi antara pengguna iPhone dan Android tidak dienkripsi secara default, pejabat lembaga tersebut mendesak warga AS berhenti mengirim pesan teks antara kedua sistem operasi atau menggunakan aplikasi pihak ketiga dengan enkripsi end to end.

    Dikutip detikINET dari Newsweek, pesan SMS pertama kali muncul awal 1990-an, saat kekhawatiran seputar keamanan pesan teks masih sangat sedikit. Saat ini, mengubah SMS agar menyertakan enkripsi end to end kemungkinan besar tidak praktis atau mustahil.

    Pesan teks di antara pengguna iPhone dan antara pengguna Android memang menyertakan enkripsi default. Namun, pesan yang dikirimkan antara kedua sistem tersebut tidak dienkripsi dan bisa jadi rentan. Kabar baiknya, pesan teks modern sering kali tidak menggunakan SMS dan dikirimkan menggunakan sistem lain, seperti WhatsApp.

    WhatsApp dan Signal misalnya, menawarkan enkripsi menyeluruh. Pejabat senior FBI mendesak warga Amerika menggunakan aplikasi terenkripsi semacam itu. “Enkripsi adalah teman Anda, baik itu pada pesan teks atau jika Anda memiliki kapasitas untuk menggunakan komunikasi suara terenkripsi,” kata pejabat Cissa Jeff Greene.

    Salt Typhoon sendiri adalah julukan yang diberikan kepada operasi peretasan China oleh Microsoft. Kelompok hacker tersebut juga disebut dengan julukan FamousSparrow dan Ghost Emperor.

    Pejabat intelijen AS mengaitkan kelompok tersebut dengan pemerintah China tapi Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington, membantahnya. “AS perlu menghentikan serangan sibernya sendiri terhadap negara lain dan menahan diri dari menggunakan keamanan siber untuk mencemarkan nama baik dan memfitnah China,” katanya.

    (fyk/fay)

  • Apple Akan Luncurkan iPad Lipat Raksasa dengan Desain Mirip MacBook pada 2028

    Apple Akan Luncurkan iPad Lipat Raksasa dengan Desain Mirip MacBook pada 2028

    JAKARTA – Apple terus menjadi perbincangan dengan rumor pengembangan perangkat lipat, kali ini dengan laporan yang menyebutkan perusahaan sedang menggarap iPad lipat berukuran besar yang bisa menyerupai MacBook. Menurut laporan terbaru dari Bloomberg dalam buletin “Power On,” perangkat ini akan memiliki layar sebesar dua iPad Pro yang disusun berdampingan, dengan diagonal sekitar 18,8 inci, dan diharapkan meluncur pada 2028.

    iPad lipat ini dirancang dengan layar OLED yang dapat dilipat, memungkinkan ukuran layar besar tetap portabel. Dengan desain lipat menyerupai buku, perangkat ini juga bisa digunakan sebagai notebook raksasa dengan layar penuh yang menggantikan fungsi keyboard dan trackpad. Konsep ini mengingatkan pada perangkat seperti Microsoft Courier, Surface Neo, atau Lenovo Yoga Book 9i.

    Namun, tidak seperti perangkat hybrid pada umumnya, iPad lipat ini diperkirakan tetap menggunakan iPadOS atau variannya, bukan macOS. Hal ini menjadikannya perpaduan unik antara elemen iPad dan MacBook, tanpa benar-benar menggabungkan kedua lini produk tersebut.

    Apple juga dilaporkan tengah mengeksplorasi teknologi layar fleksibel yang memungkinkan area bawah layar berfungsi sebagai keyboard virtual atau panel kontrol yang dapat diubah sesuai kebutuhan aplikasi. Teknologi ini akan mencakup umpan balik haptik untuk meningkatkan pengalaman mengetik. Bahkan, ada kemungkinan penggunaan “tombol” sementara yang muncul melalui aktuator di layar.

    Apple telah mematenkan berbagai teknologi yang relevan dengan perangkat lipat ini, termasuk desain layar berengsel yang dapat digunakan dalam mode notebook. Dalam paten lainnya, disebutkan kemungkinan layar bawah digunakan sebagai keyboard virtual dengan tata letak yang bisa diubah sesuai preferensi pengguna, seperti untuk bahasa tertentu atau tata letak ergonomis.

    Selain itu, rumor sebelumnya juga menyebutkan bahwa Apple tengah mengembangkan iPad lipat yang lebih kecil, sekitar 8 inci, yang direncanakan meluncur pada 2026. Model ini kemungkinan menyerupai iPad mini dengan kemampuan lipat, memberikan pengalaman seperti iPhone saat dilipat, dan layar mirip iPad saat dibuka.

    Tantangan dan Pendekatan Apple

    Apple dikenal dengan pendekatannya yang hati-hati dalam memasuki pasar baru. Meskipun perangkat lipat sudah ada di pasar, produk-produk awal ini menghadapi berbagai masalah seperti harga yang mahal, engsel yang rentan rusak, serta garis lipatan yang terlihat pada layar.

    Apple diperkirakan akan meluncurkan perangkat lipatnya ketika semua masalah ini telah teratasi, sejalan dengan standar kualitas dan efisiensi energi yang diharapkan perusahaan. Menurut analis rantai pasokan Ming-Chi Kuo, perangkat lipat pertama Apple, kemungkinan MacBook Pro layar penuh atau iPad lipat, bisa muncul pada 2027.

    Potensi Pasar dan Masa Depan

    Jika perangkat lipat ini berhasil mengatasi tantangan teknis dan menurunkan biaya produksi, Apple bisa membawa teknologi ini ke audiens yang lebih luas. Dengan layar yang besar dan kemampuan seperti MacBook, iPad lipat ini bisa menarik pengguna yang mencari perangkat portabel dengan produktivitas tinggi tanpa perlu membawa aksesori tambahan seperti Magic Keyboard.

    Apple juga dikabarkan akan menghadirkan inovasi pada lini iPhone dengan model yang lebih ringan dan tipis, seperti iPhone 17 Air yang diperkirakan meluncur pada 2025. Langkah ini menunjukkan bahwa Apple melihat peluang untuk menciptakan pasar baru dengan memperkenalkan teknologi lipat yang telah disempurnakan.

    Dengan fokus pada pengalaman pengguna dan kualitas, iPad lipat raksasa ini bisa menjadi awal baru bagi Apple dalam mendefinisikan ulang kategori perangkat lipat, seperti yang dilakukan perusahaan dengan iPad generasi pertama di pasar tablet.

  • Lowongan Kerja BUMN PT Balai Pustaka untuk Lulusan D4/S1, Cek Syaratnya – Halaman all

    Lowongan Kerja BUMN PT Balai Pustaka untuk Lulusan D4/S1, Cek Syaratnya – Halaman all

    BUMN PT Balai Pustaka buka lowongan kerja posisi Accounting Staff untuk lulusan D4/S1 Akuntansi, batas pendaftaran 24 Desember 2024.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 07:37 WIB

    balaipustaka.co.id

    Logo Balai Pustaka – BUMN PT Balai Pustaka buka lowongan kerja posisi Accounting Staff untuk lulusan D4/S1 Akuntansi, batas pendaftaran 24 Desember 2024. 

    TRIBUNNEWS.COM – Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Balai Pustaka tengah membuka lowongan pekerjaan untuk posisi Accounting Staff. 

    Lowongan kerja PT Balai Pustaka ini diperuntukkan bagi lulusan pendidikan minimal D4/S1 jurusan Akuntansi.

    Pelamar wajib memiliki pengalaman kerja selama minimal satu tahun. 

    Periode pendaftaran lowongan kerja ini dibuka mulai 17 sampai 24 Desember 2024. 

    Pendaftaran dilakukan melalui link https://bit.ly/RegistrasiAccountingStaff2024

    Sebagai informasi, PT Balai Pustaka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan, percetakan, dan multimedia.

    BUMN ini memiliki reputasi di bidang penerbitan yang diakui keberadaannya oleh mancanegara dengan bertransformasi ke dalam dunia digital dan industri kreatif.

    Kualifikasi Pelamar

    Mengutip akun Instagram resmi perusahaan, berikut ini kualifikasi pelamar lowongan kerja PT Balai Pustaka posisi Accounting Staff:

    D4/S1 jurusan Akuntansi
    Berpengalaman minimal 1 tahun
    Mengetahui dasar-dasar keuangan, akuntansi dan perpajakan
    Memiliki kemampuan untuk mengoperasikan Microsoft Office dan Google Workspace, terutama Google Sheet
    Memiliki kemampuan dalam membuat Laporan Keuangan Perusahaan
    Memiliki kemampuan analisa dan penalaran verbal yang baik
    Memahami PSAK dan pembaruannya

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Amerika Kalah, Teknologi AI China Diserbu Seluruh Dunia

    Amerika Kalah, Teknologi AI China Diserbu Seluruh Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan (AI) China disebut sudah jauh lebih canggih dari AI buatan Amerika Serikat. Model AI buatan China padahal disediakan secara gratis sebagai software sumber terbuka (open source).

    CNBC International menyatakan AI kini adalah medan perang baru antara Amerika Serikat dan China. Baik AS maupun China, sama-sama menetapkan AI sebagai teknologi strategis.

    Meskipun AS, lewat OpenAI dan Microsoft, memimpin sebagai pelopor teknologi AI, analis dan pelaku industri menyatakan model AI buatan China kini sangat populer dan kinerjanya dinilai lebih baik dibanding model AI buatan AS.

    Sampai saat AS masih melarang teknologi AI termutakhir, termasuk chip khusus AI, dijual oleh perusahaan AS ke perusahaan China dengan alasan keamanan nasional. Dampaknya, China harus menggunakan pendekatan sendiri dalam pengembangan AI termasuk lewat teknologi open source dan merancang chip buatan lokal.

    Perkembangan China, antara lain, tampak dari model bahasa besar (large language model/LLM) buatan mereka. LLM adalah model yang dilatih menggunakan data dalam jumlah besar yang menjadi fondasi aplikasi chatbot.

    Model LLM yang paling terkenal adalah GPT buatan OpenAI dan menjadi fondasi teknologi aplikasi ChatGPT. Berbeda dengan OpenAI yang mengembangkan LLM secara eksklusif, perusahaan China memilih mengembangkan LLM secara open source sehingga siapapun bisa mendownload dan memanfaatkannya untuk mengembangkan aplikasi sendiri, gratis.

    Di Hugging Face, platform tempat menyimpan dan berbagai LLM, LLM buatan China adalah yang paling banyak di-download. Adapun, LLM paling populer adalah Qwen, teknologi AI yang diciptakan oleh Alibaba.

    “Qwen menjadi populer karena kinerjanya luar biasa dalam benchmark yang kompetitif,” kata Tiezhen Wang dari Hugging Face. 

    Selain itu, Qwen memiliki model lisensi yang mudah sehingga bisa digunakan tanpa harus kajian hukum yang rumit.

    Qwen juga tersedia dalam berbagai ukuran, yang disebut sebagai paramater di dunia LLM. Model dengan parameter yang besar punya daya komputasi lebih tinggi, tetapi biaya operasionalnya juga jauh lebih mahal.

    “Apapun ukuran yang dipilih, Qwen adalah model dengan kinerja terbaik saat ini,” kata Wang.

    Perusahaan China yang bernama DeepSeek, baru-baru ini juga mengguncang industri lewat model AI yang diberi nama DeepSeek-R1. DeepSeek R1 dinilai mampu bersaing dengan o1 buatan OpenAI dalam mengerjakan tugas yang kompleks.

    “Dalam setahun terakhir, kami melihat peningkatan kontribusi open source China dengan AI berperforma kuat, biaya murah, dan throughput tinggi,” kata Grace Isford, partner di Lux Capital.

    CNBC International memperkirakan tujuan China mengembangkan LLM sumber terbuka adalah menarik lebih banyak developer untuk berinovasi sekaligus membangun komunitas di sekitar sebuah produk. Selain perusahaan China, raksasa media sosial Meta juga memiliki model LLM sumber terbuka yang diberi nama LLama.

    Namun, di tengah perang teknologi dengan AS, perusahaan China punya keuntungan tambahan dari merilis LLM secara open source. Model LLM buatan mereka bisa digunakan secara global lintas batas geopolitik.

    “Perusahaan China ingin melihat model mereka digunakan di luar China, jadi ini adalah cara bagi perusahaan untuk menjadi pemain global di industri AI,” kata Paul Triolo dari DGA Group.

    (dem/dem)

  • Blokir AS Menggila, China Digempur dari Segala Penjuru

    Blokir AS Menggila, China Digempur dari Segala Penjuru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang di sektor teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS) terus berlanjut dan makin kencang. Terbaru, AS memberikan kekuasaan ke raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft untuk menjadi penjaga gawang (gatekeeper) di seluruh dunia untuk akses terhadap chip AI yang sangat dicari, kata dua orang yang mengetahui rancangan rencana tersebut.

    Di bawah skema yang rumornya dirilis bulan ini, Google dan Microsoft harus mematuhi syarat yang dibuat oleh pemerintah, termasuk melaporkan informasi kunci ke pemerintah AS dan memblokir akses chip AI ke China.

    Selain itu, Google dan Microsoft juga bisa menawarkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) dalam cloud di luar negeri tanpa lisensi, kata sumber tersebut.

    Menurut salah satu sumber, perusahaan lain yang tidak berstatus ‘gatekeeper’ akan berkompetisi untuk mendapatkan lisensi dalam mengimpor sebagian kecil chip AI canggih buatan Nvidia dan AMD ke negara-negara lain.

    Aturan ini disinyalir akan mengecewakan banyak negara di luar China. Pengetatan ini sekaligus memastikan China tak mendapat akses chip AI dengan bantuan negara lain.

    Aturan baru tersebut menunjukkan bahwa para pejabat berupaya keras di masa-masa akhir pemerintahan Joe Biden untuk menyederhanakan proses persetujuan ekspor chip AI, sekaligus mencegah pihak-pihak yang ‘ilegal’ untuk mengaksesnya atau menyalurkannya ke China. 

    AS khawatir China dapat memanfaatkan kekuatan AI untuk memperkuat militernya, melancarkan serangan siber yang kuat, atau bahkan melatih senjata biologis, dikutip dari Reuters, Senin (16/12/2024).

    “Jika laporan ini akurat, maka akan memperluas secara dramatis skala pembatasan ekspor. Impikasinya akan signifikan secara global, kata Naomi Wilson, SVP kebijakan perdagangan Asia dan global, dalam pernyataannya.

    Kementerian Keuangan AS menolak berkomentar terkait isi dan jadwal regulasi baru tersebut dirilis. Sumber dalam menyebut rencana pemerintah juga kemungkinan masih bisa berubah.

    Google dan Microsoft tidak segera merespons permintaan konfirmasi terkait aturan baru tersebut.

    Nvidia yang merupakan produsen chip AI tercanggih dan terbesar di dunia mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah dalam mematuhi kebijakan baru tersebut. AMD tidak merespons permintaan komentar.

    Yang dikecualikan dari pembatasan ini adalah 19 negara sekutu seperti Belanda, Jepang, dan Taiwan, yang akan memiliki akses tak terbatas terhadap chip AI atau kemampuan yang disediakannya, kata dua sumber.

    Yang juga berada di luar kerangka ini adalah daftar negara-negara yang terkena embargo nuklir, termasuk Rusia, China, Iran, dan Venezuela, yang telah diblokir untuk memperoleh chip AI dari AS dan akan tetap demikian.

    (fab/fab)

  • Google Pantau Anda 24 Jam Penuh, Begini Cara Menyetopnya

    Google Pantau Anda 24 Jam Penuh, Begini Cara Menyetopnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Data masyarakat menjadi harta karun baru di era teknologi informasi. Untuk itu, pihak yang paling banyak mengumpulkan data akan mendapat keuntungan besar. 

    Salah satu raksasa teknologi yang diketahui banyak menghimpun data masyarakat di internet adalah Google. Pasalnya, banyak layanan Google yang diandalkan setiap hari, mulai dari layanan pencarian Google Search hingga peta digital Google Maps. 

    Dengan menyimpan data kebiasaan pengguna, Google dapat membanjiri iklan-iklan yang relevan bagi pengguna. Inilah yang menjadi sumber cuan Google, yakni ketika pengiklan memanfaatkan platform Google untuk menyebarkan promosi jasa dan produk mereka.

    Perlu diketahui setiap klik, setiap pembelian, setiap “suka”, dikumpulkan, dikemas, dan dijual untuk mendapatkan keuntungan bagi para pialang iklan menargetkan audiens yang pas. Data pribadi telah menjadi komoditas yang berharga dan industri pialang data global adalah buktinya.

    Sebuah studi dari Pew Research menemukan bahwa masyarakat Amerika semakin mengatakan bahwa mereka tidak memahami apa yang dilakukan perusahaan dengan data mereka.

    Banyak orang tidak menyadari bahwa sesuatu yang sederhana seperti nomor telepon mereka dapat digunakan oleh pialang data dan pelaku kejahatan untuk mengungkap informasi sensitif, termasuk nomor Jaminan Sosial, alamat, email, dan bahkan detail keluarga.

    Pakar keamanan siber memperkirakan bahwa pialang data mengumpulkan rata-rata 1.000 titik data dari setiap individu yang punya akun daring.

    Berikut adalah rincian jenis informasi yang biasanya dikumpulkan pialang data, menurut pakar privasi yang diwawancarai oleh CNBC Internasional.

    – Informasi dasar, seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email.

    – Data keuangan, seperti skor kredit dan riwayat pembayaran.

    – Riwayat pembelian, seperti apa yang Anda cari daring, apa yang Anda beli, di mana Anda membelinya, dan seberapa sering Anda membeli produk tertentu.

    – Data kesehatan, seperti obat-obatan apa yang dikonsumsi, kondisi medis, dan interaksi Anda dengan aplikasi atau situs web terkait kesehatan.

    – Data perilaku, seperti apa yang Anda suka dan tidak suka, serta jenis iklan yang mungkin Anda klik.

    – Data lokasi real time. Data GPS dari aplikasi yang melacak perjalanan Anda, tempat Anda berbelanja, dan seberapa sering Anda mengunjungi tempat tertentu termasuk dalam data yang dikumpulkan para pialang data.

    – Karakteristik yang disimpulkan. Data ini berdasarkan penelusuran dan konsumsi media seseorang, seprti situs web yang Anda kunjungi, artikel yang Anda baca, video yang Anda tonton. Bahkan, paraPialang data dapat memperoleh wawasan tentang gaya hidup, pendapatan, preferensi, keyakinan agama atau politik, hobi, dan bahkan kemungkinan Anda untuk beramal.

    – Hubungan dengan keluarga, teman, dan kolega. Dengan menganalisis jaringan teman, pengikut, dan koneksi Anda di media sosial dan aplikasi perpesanan, pialang data dapat memetakan hubungan Anda dan bahkan melacak seberapa sering Anda berinteraksi dengan individu tertentu untuk menentukan kedalaman hubungan Anda dengan orang lain.

    Cara Hentikan Data Dikumpulkan Google

    Tapi jangan khawatir, karena ada cara menghentikan Google melacak aktivitas kita di dunia maya. Dikutip dari Cnet, berikut langkah-langkahnya.

    Buka laman Google.com dari browser desktop atau mobile:

    Masuk ke akun Google;
    Pilih menu Manage your Google Account;
    Pada Privacy & Personalization, pilih Manage your Data & Personalization;
    Berikutnya akan terlihat menu Activity Controls dengan scrolling layar ke bawah, pilih Manage your Activity Controls;
    Selanjutnya akan terlihat boks bernama Web & App Activity, geser toggle untuk mematikannya; dan
    Akan terlihat pemberitahuan memastikan pengguna paham apa yang dilakukan dengan menonaktifkan pengaturan, kemudian pilih Pause.

    Setelah langkah di atas dilakukan, maka fitur “CCTV” Google akan dimatikan. Jadi pengguna tidak akan melihat iklan dan rekomendasi penelusuran yang relevan.

    Sebaliknya, iklan yang hadir kurang relevan serta rekomendasi penelusuran kurang bermanfaat. Pengalaman personal tidak akan didapat lagi setelah fitur dinonaktifkan.

    Sebagai pengingat, pengguna juga tidak akan kehilangan data yang tersimpan saat pelacakan dimatikan. Ini akan berguna di masa mendatang karena Google tidak akan menyimpan informasi di masa depan, namun data yang sudah tersimpan sebelumnya tidak akan terhapus.

    Cari data soal Anda di Google

    Beberapa produk atau layanan Google seperti Gmail, Google Search dan ponsel Android mengumpulkan data soal Anda. Ada beberapa data yang dikumpulkan jika kamu menggunakan platform tersebut. Menurut laporan CNBC Internasional, berikut beberapa data yang dikumpulkan perusahaan.

    Nama, jenis kelamin dan tanggal lahir
    Nomor ponsel pribadi
    pencarian di Google
    Situs yang dikunjungi
    Apa yang disukai pengguna mulai olahraga hingga makan-minuman kesukaan
    Tempat kerja
    Tempat tinggal
    Video yang ditonton

    Kamu bisa mengetahui data pribadi apa saja yang dikumpulkan Google. Simak caranya berikut ini:

    Jenis Iklan yang Diminati

    Masuk ke akun Google, lalu klik Manage Ads Settings. Cara ini untuk mengetahui topik iklan yang kamu sukai menurut Google. Di dalamnya akan tertera data seperti jenis kelamin, umur dan iklan apa yang pernah diblokir.

    Tempat yang Pernah Dikunjungi

    Google Locations History Page akan menunjukkan lokasi mana saja yang pernah pengguna kunjungi. Data ini tersimpan di dalam platform Google Maps.

    Aktivitas Youtube

    Kamu juga bisa melihat aktivitas yang dilakukan di dalam Youtube. Caranya bisa mengakses lewat fitur Search dan juga Youtube Watch.

    Cara menghapus riwayat internet

    Selain memastikan diri Anda tidak terlacak di internet, Anda juga bisa menghapus jejak digital di HP dan ponsel. Caranya adalah dengan rutin menghapus riwayat penelusuran di browser. Berikut adalah caranya:

    1. Google Chrome

    Untuk menghapus riwayat di Google Chrome, klik tiga titik untuk masuk ke menu. Berikutnya pilih Settings dan pada sidebar buka menu Privacy & Security.

    Berikutnya pilih Clear browsing data. Kamu harus memilih periode waktu yang ingin dihapus setelah itu klik Clear data.

    Sebagai catatan, jika kamu mengatur browser sinkron dengan komputer lain melalui akun Google maka saat menghapus riwayat pada satu perangkat akan terjadi hal yang sama di perangkat lain.

    2. Mozilla Firefox

    Klik lebih dulu tiga garis horizontal di bagian kanan untuk masuk ke menu. Lalu pilih Settings > Privacy & Security dan scroll ke bawah hingga Cookies & Site Data.

    Kamu bisa menghapus seluruh data dan mengelola data agar memiliki kontrol pada apa yang dihapus. Selain itu centang kotak yang menghapus data browsing setiap menutup Firefox jika tidak ingin melakukan secara manual.

    3. Safari

    Di Safari, buka lebih dulu menu dan klik Clear History. Pilih rentang waktu yang datanya ingin kamu hapus dan klik Clear History.

    Saat menghapus riwayat di Safari, maka tidak bisa mendapatkan pilihan menghapus berbagai jenis data. Jadi cookie dan file cache ikut terhapus juga.

    4. Microsoft Edge

    Pengguna Windows 11 bisa menghapus riwayatnya dengan menekan tanda tiga titik di sebelah kanan. Lanjutkan dengan memilih Settings dari menu yang muncul.

    Pada menu Privacy temukan Clear browsing data dan klik Choose what to clear. Tentukan pilihan dari daftar, termasuk riwayat penjelajahan, data cache. Terakhir klik Clear Now.

    5. Opera

    Langkah pertama klik ikon Settings di bagian kanan bar alamat. Pada menu yang muncul, scroll dan temukan Privacy & Security di samping Browsing data lalu klik Clear.

    Berikutnya kamu bisa memilih jenis data yang ingin dihapus, termasuk menentukan jangka waktu. Setelah semuanya selesai, klik Clear Data.

    (fab/fab)

  • Pembocor Rahasia ChatGPT yang Tewas, Dipastikan Bunuh Diri

    Pembocor Rahasia ChatGPT yang Tewas, Dipastikan Bunuh Diri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan peneliti di OpenAI, Suchir Balaji, ditemukan tewas di sebuah apartemen di San Francisco. Balaji tewas hanya sekitar sebulan setelah membocorkan aktivitas di perusahaan pencipta ChatGPT tersebut ke media massa.

    Balaji meninggalkan posisinya sebagai peneliti di OpenAI pawa awal 2024. Ia menyatakan alasannya keluar dair OpenAI karena merasa gelisah soal aktivitas perusahaan yang melanggar hukum karya intelektual.

    “Alasan kematian diputuskan karena bunuh diri,” kata David Serrano Sewell dari kantor forensik San Francisco kepada CNBC International.

    Kepolisian San Francisco menyatakan bahwa jenazah Balaji ditemukan pada 26 November. Petugas kepolisian diminta untuk memeriksa sebuah unit apartemen untuk “pemeriksaan kesehatan.” 

    Pada Oktober, The New York Times mempublikasikan artikel yang berisi pernyataan Balaji.

    “Jika Anda percaya yang saya percaya, Anda harus hengkang dari perusahaan,” katanya. Ia percaya ChatGPT dan chatbot lainnya akan menghancurkan kemampuan komersial orang dan institusi yang menciptakan data digital.

    Juru bicara OpenAI membenarkan bahwa Balaji telah tewas. “Kami merasa hancur menerima kabar sedih ini, hati kami bersama rekan tercinta Suchir pada masa-masa sulit ini.”

    OpenAI saat ini sedang menghadapi sengketa hukum dengan perusahaan penerbit, penulis, dan artis yang menuduh mereka menggunakan material yang dilindungi hak cipta untuk melatih AI. Sebuah gugatan yang dilayangkan pada Desember tahun lalu meminta kompensasi miliaran dolar AS dari OpenAI dan Microsoft.

    CEO OpenAI Sam Altman membantah tuduhan soal OpenAI. “Kami tidak butuh melatih [AI] dengan data mereka. Saya rasa ini sesuatu yang banyak orang tidak terlalu paham. Satu sumber saja tidak menggerakkan jarum [mengubah banyak hal] dengan berarti,” kata Altman.

    (dem/dem)

  • Mantan Pegawai OpenAI Tewas Bunuh Diri, Sempat Curhat soal Perusahaan

    Mantan Pegawai OpenAI Tewas Bunuh Diri, Sempat Curhat soal Perusahaan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan peneliti perusahaan kecerdasan buatan OpenAI, Suchir Balaji, ditemukan meninggal di apartemen dia di San Fransisco, Amerika Serikat.

    Juru bicara OpenAI mengonfirmasi kematian Balaji.

    “Kami sangat sedih mendengar berita yang sangat menyedihkan ini dan kami turut berduka cita kepada keluarga Suchir selama masa sulit ini,” kata dia dalam rilis resmi.

    Direktur Eksekutif Kantor Kepala Pemeriksa Medis San Francisco, David Serranso Sewell, memastikan Balaji tewas karena bunuh diri.

    “Cara kematian bisa dipastikan bunuh diri,” kata Sewell ke CNBC, Jumat (13/12).

    Penemuan jenazah Balaji bermula saat Departemen Kepolisian San Francisco menerima panggilan pada 26 November, sore hari.

    Ketika itu, petugas dipanggil ke apartemen di Buchanan Street untuk melakukan “pemeriksaan kesehatan.”

    Mereka lalu menemukan laki-laki dewasa yang sudah meninggal dan kemudian diidentifikasi sebagai Balaji. Berdasarkan investigasi awal, polisi menyatakan tak menemukan “bukti tindak pidana.”

    Sebelum tewas, Balaji sempat menyampaikan kekhawatiran dia soal OpenAI.

    Dia mengatakan perusahaan itu diduga melanggar undang-undang hak cipta dalam membangun chatbot, ChatGPT. Balaji kemudian cabut dari OpenAI pada awal 2024.

    Ia disebut meyakini bahwa ChatGPT dan chatbot lain seperti bisa menghancurkan kelangsungan hidup komersial orang-orang dan organisasi yang menciptakan data serta konten digital yang banyak digunakan untuk melatih sistem AI.

    “Jika Anda percaya apa yang saya yakini, Anda harus meninggalkan perusahaan itu,” kata Balaji ke New York Times pada Oktober lalu.

    OpenAI saat ini terlibat dalam sengketa hukum dengan sejumlah penerbit, penulis, dan seniman karena dugaan penggunaan materi berhak cipta untuk data pelatihan AI.

    Mereka yang mengajukan gugatan hukum berupaya meminta pertanggungjawaban OpenAI dan pendukung utamanya Microsoft atas kerugian miliaran dolar.

    (isa/dna)

  • Samsung Pamerkan Galaxy Book5 Pro, Pakai Intel Lunar Lake

    Samsung Pamerkan Galaxy Book5 Pro, Pakai Intel Lunar Lake

    Jakarta

    Beberapa bulan lalu Samsung memamerkan Galaxy Book5 Pro 360, dan kini mereka merilis varian barunya, yaitu Galaxy Book5 Pro.

    Sama seperti varian 360, varian yang baru dipamerkan ini juga menggunakan prosesor Intel Lunar Lake, lengkap dengan NPU berkemampuan 47 TOPS, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Minggu (15/12/2024).

    NPU 47 TOPS ini membuat Galaxy Book5 Pro menjadi sebuah laptop AI. Bahkan, ada dua platform AI yang berjalan di laptop ini, yaitu Microsoft Copilot+ dan fitur “AI Select” dari Galaxy AI.

    AI Select ini serupa dengan Circle to Search, di mana pengguna cukup melingkari sebuah gambar atau sebuah kalimat untuk melakukan pencarian. Fitur ini juga bisa digunakan untuk menggunakan optical character recognition (OCR) dan mengkopi teks dari gambar (atau memindai kode QR). Oh ya, AI Select ini menggunakan teknologi Samsung, bukan Google seperti yang ada di ponsel Samsung.

    Layar laptop ini adalah layar sentuh, menggunakan panel Dynamic AMOLED 2X dengan Vision Booster dan lapisan anti refleksi. Ada dua ukuran layar yang tersedia, yaitu 14 inch dan 16 inch.

    NPU di Lunar Lake juga difungsikan untuk fitur lain, misalnya Photo Remaster yang fungsinya untuk, misalnya, melakukan upscaling (meningkatkan resolusi) foto lama. Ada juga fitur penerjemah realtime dan Note Assist.

    Selain itu laptop ini juga tentunya mendukung Phone Link, yang membuat Galaxy Book5 Pro bisa terhubung ke ponsel Android. Pengguna perangkat Galaxy juga bisa menggunakan fitur eksklusif seperti Multi Control (menggunakan keyboard dan mouse untuk mengontrol ponsel dan tablet), Second Screen (menggunakan tablet sebagai monitor kedua), dan Quick Share (memindahkan berkas, foto, dan dokumen antara perangkat Galaxy).

    Baterai Galaxy Book5 Pro dijanjikan bisa bertahan selama 25 jam. Lalu ada juga empat speaker yang mendukung Dolby Atmos. Webcamnya dilengkapi Staggered HDR, yang menghasilkan gambar high dynamic range dengan mengkombinasikan beberapa gambar sekaligus.

    Portnya juga lengkap, dari dua Thunderbolt 4, sebuah HDMI 2.1, sebuah USB-A, sebuah port audio 3,5mm, dan microSD reader.

    Samsung Galaxy Book5 Pro akan diluncurkan di Korea Selatan pada 2 Januari mendatang, dan belum ada informasi soal harga ataupun ketersediaan di luar negara asal Samsung tersebut.

    (asj/asj)