Perusahaan: Microsoft

  • Microsoft Habiskan Rp 1.296 Miliar untuk Data Center Berbasis AI pada 2025 – Page 3

    Microsoft Habiskan Rp 1.296 Miliar untuk Data Center Berbasis AI pada 2025 – Page 3

    Microsoft mengakui bahwa AI berpotensi “mengganggu perekonomian dan menghilangkan beberapa pekerjaan,” tetapi perusahaan juga menyatakan keyakinannya telah tumbuh bahwa AI akan menciptakan peluang baru yang akan melampaui banyak tantangan di masa depan.

    Kuncinya, menurut Microsoft, adalah melatih warga Amerika agar dapat menggunakan AI sebagai alat bantu dalam pekerjaan mereka, serupa dengan penggunaan ponsel pintar dan laptop saat ini.

    Prioritas penting ketiga untuk tahun 2025 adalah promosi ekspor AI Amerika. Microsoft memperkirakan akan ada persaingan antara Amerika Serikat dan China dalam penyebaran teknologi AI ke negara lain.

    Oleh karena itu, AS membutuhkan strategi yang cerdas karena persaingan ini akan dimenangkan oleh penggerak pertama tercepat.

  • 10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Beradaptasi

    10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Beradaptasi

    Jakarta, FORTUNE – Perusahaan riset dan konsultasi Gartner kembali merilis Tren Teknologi strategis yang diprediksi akan mendominasi dunia bisnis pada tahun 2025. Dalam laporan terbaru mereka, Gartner menyoroti pentingnya perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi yang datang, termasuk agen AI, kriptografi postkuantum, komputasi hibrida, dan teknologi baru lainnya yang sedang berkembang.

    Laporan tahunan yang diluncurkan bertepatan dengan Gartner IT Symposium/Xpo di Orlando, memberikan gambaran tentang teknologi masa depan yang harus mulai diperhatikan oleh perusahaan. Beberapa tren teknologi yang disebutkan mungkin masih terasa futuristik, tetapi Gartner menekankan bahwa bisnis perlu mulai menyadari dan mempersiapkan diri menghadapi inovasi tersebut.

    Contohnya, teknologi komputasi optik dan neuromorfik diprediksi akan menjadi fondasi penting bagi komputasi hibrida dan hemat energi. Komputasi optik memanfaatkan foton yang bergerak jauh lebih cepat daripada elektron, sehingga mengurangi panas dan meningkatkan kinerja dalam tugas komputasi intensif. Komputasi neuromorfik, di sisi lain, menawarkan pendekatan pemrosesan yang lebih menyerupai otak manusia dengan bekerja secara paralel, berpotensi mempercepat proses AI dan sensor.

    Gartner juga menggarisbawahi pentingnya akselerator baru yang melengkapi unit pemrosesan pusat (CPU). Teknologi seperti GPU yang awalnya digunakan dalam industri game, kini terbukti sangat berguna dalam perhitungan AI dan kripto, bersama dengan unit pemrosesan khusus seperti Tensor Processing Units (TPU) yang dirancang untuk pembelajaran mesin.

    Meskipun banyak dari teknologi ini belum siap untuk diadopsi secara luas dalam waktu dekat, Gartner menekankan bahwa tren ini menunjukkan arah masa depan dan perusahaan perlu mulai merencanakan langkah-langkah strategis. Gartner tidak menyarankan bahwa setiap perusahaan harus segera menerapkan semua inisiatif ini, tetapi lebih mendorong mereka untuk waspada dan siap menghadapi peluang dan tantangan yang akan datang.

    Dengan kemunculan agen AI yang diharapkan akan mulai mengambil keputusan otonom, serta platform tata kelola AI yang berfokus pada kepercayaan, risiko, dan keamanan, Gartner memperkirakan bahwa inovasi ini akan berdampak besar pada cara kerja bisnis di masa depan.

    Salah satu tren menarik adalah AI Agensi, yang memungkinkan agen AI untuk mengambil tindakan secara otonom, berbeda dari sistem otomatis yang telah ada selama beberapa dekade. Gartner memprediksi bahwa pada tahun 2028, 15 persen dari keputusan sehari-hari akan diambil oleh agen AI. Berikut ini prediksi tren teknologi 2025 sebagai gambaran untuk berbagai sektor industri dan bisnis.

    1. AI agensi (Agentic AI)

    AI agensi adalah cara korporat untuk menyebut AI dengan agen. Saya suka bagaimana Microsoft menggambarkannya. Mereka mengatakan “Pikirkan agen sebagai aplikasi baru untuk dunia yang didukung AI.”

    Pada dasarnya, idenya adalah bahwa AI akan mengambil peran dalam beberapa tindakan otonom. Ingatlah bahwa otonom tidak sama dengan otomatis. Kami telah melakukan “otomatis” selama beberapa dekade.

    Sistem otomatis mengikuti instruksi tertentu untuk melakukan tugas. Sistem otonom beroperasi secara independen, belajar, mengambil keputusan, dan beradaptasi.

    Meskipun saat ini tidak ada keputusan yang dibuat oleh agen AI, Gartner memprediksi bahwa sekitar 15 persen dari keputusan pekerjaan sehari-hari akan dibuat oleh agen AI pada tahun 2028.

    2. Platform tata kelola dengan AI (AI governance platforms)

    Platform tata kelola dengan AI layak mendapat perhatian setiap eksekutif di jajaran C-level. Ini semua tentang kepercayaan, akuntabilitas, dan dasar hukum serta etika dari sistem AI. 

    Tata kelola AI adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kerangka kerja dalam mengelola tantangan ini. Gartner menggunakan akronim TRiSM (Trust, Risk, and Security Management).

    Inilah kesimpulan besar dari prediksi masa depan yang dilakukan Gartner. Mereka memprediksi bahwa dalam tiga tahun, “Organisasi yang menerapkan platform tata kelola AI yang komprehensif akan mengalami 40 persen lebih sedikit insiden etika terkait AI dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki sistem semacam itu.”

    Insiden etika yang dimaksud yakni akibat tuntutan hukum, keluhan karyawan, dan hubungan publlik yang sangat buruk. Pengurangan 40 persen insiden atau masalah bisa berarti perbedaan antara melanjutkan karier yang sukses atau berdiri di antrean pengangguran.

    3. Disinformasi keamanan (Disinformation security)

    Gartner menyoroti pentingnya keamanan disinformasi sebagai elemen utama dalam postur keamanan digital perusahaan. Meskipun terdengar seperti perlindungan hak untuk menyebarkan informasi palsu, konsep ini sebenarnya berfokus pada perlawanan terhadap disinformasi.

    Dalam wawancara dengan Anoop Joshi, Kepala Petugas Kepercayaan Trustpilot, isu ini dibahas lebih lanjut. Sebagai platform ulasan tepercaya, Trustpilot menganggap disinformasi sebagai ancaman besar.

    Gartner menggambarkan keamanan disinformasi sebagai “kategori teknologi baru yang secara sistematis membedakan kepercayaan, menyediakan sistem metodologis untuk memastikan integritas, menilai keaslian, mencegah peniruan, dan melacak penyebaran informasi berbahaya.”

    Meski saat ini belum banyak upaya formal di bidang ini, Gartner memprediksi bahwa pada 2028, separuh perusahaan akan memiliki sistem yang mampu melawan serangan disinformasi. Dengan AI di tangan aktor jahat, peningkatan disinformasi yang tampak kredibel diperkirakan akan meningkat secara signifikan.

    4. Kriptografi pascakuantum (Postquantum cryptography)

    Gartner memperingatkan ancaman besar yang dihadapi dunia kriptografi ketika komputasi kuantum menjadi kenyataan. Komputer kuantum yang jauh lebih cepat dari mesin saat ini dapat memecahkan enkripsi yang sebelumnya membutuhkan ribuan tahun dalam hitungan jam.

    Gartner memprediksi bahwa pada 2029, sebagian besar metode kriptografi saat ini akan menjadi tidak aman. Gartner merekomendasikan penelitian mendalam untuk mengembangkan teknik kriptografi yang mampu bertahan di era komputasi kuantum.

    5. Kecerdasan tak kasat mata (Ambient invisible intelligence)

    Kecerdasan tak kasat mata menjadi salah satu tren teknologi yang diperkirakan akan meluas. Ini melibatkan rumah, kantor, dan ruang ritel yang dipenuhi dengan sensor pintar dan dikelola oleh AI untuk berbagai fungsi otomatis.

    Gartner memproyeksikan bahwa hingga 2027, penerapan teknologi ini akan fokus pada sektor ritel dan pergudangan. Meski begitu, penggemar teknologi rumah pintar sudah mulai memanfaatkan gadget otonom yang mengubah keseharian mereka.

    6. Komputasi hemat energi (Energy-efficient computing)

    Gartner memperkirakan bahwa komputasi hemat energi akan menjadi sorotan utama di tahun-tahun mendatang. Penggunaan AI yang kian meningkat diperkirakan akan menyerap hingga 134 TWh listrik setiap tahunnya pada 2027, lebih banyak dari konsumsi listrik Finlandia.

    Teknologi baru seperti akselerator neuromorfik dan optik diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi ini. Meski begitu, Gartner mengklaim bahwa pada 2024, organisasi TI akan menjadikan jejak karbon sebagai prioritas utama, namun hal ini diragukan mengingat ledakan teknologi AI dan ancaman siber yang lebih mendesak.

    7. Komputasi hibrida (Hybrid computing)

    Gartner memproyeksikan bahwa pusat data masa depan tidak lagi hanya berupa deretan server biasa. Dengan munculnya teknologi prosesor, penyimpanan, dan jaringan baru, pusat data akan menjadi campuran dari berbagai teknologi, diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan performa. Tren ini mencerminkan perkembangan dalam komputasi hibrida, yang melibatkan lebih dari sekadar integrasi antara server lokal dan cloud.

    8. Komputasi spasial ( Spatial computing)

    Tidak diragukan lagi bahwa komputasi spasial, VR, AR, realitas campuran, dan sebagainya sedang menjadi tren. Meta sedang menyebarkan headset Quest berbiaya rendah ke konsumen. Apple Vision Pro, meskipun tidak berhasil dengan harga yang sangat tinggi, masih merupakan prototipe konsep yang kuat untuk masa depan komputasi spasial.

    Komputasi spasial, yang mencakup VR, AR, dan realitas campuran, diperkirakan akan melonjak dalam satu dekade mendatang. Gartner memproyeksikan pasar komputasi spasial akan tumbuh dari US$110 miliar menjadi US$1,7 triliun pada 2033.

    Adopsi teknologi ini diharapkan terjadi di sektor vertikal seperti monitor virtual dan hiburan, di mana headset VR/AR bisa menggantikan TV dan monitor besar di ruang yang terbatas.

    9. Robot Polyfunctional (Polyfunctional robots)

    Gartner memperkirakan robot masa depan akan memiliki kemampuan untuk melakukan lebih dari satu tugas, sebuah pergeseran dari robot saat ini yang umumnya hanya fokus pada satu fungsi. Misalnya, robot untuk membersihkan debu, mengantarkan makanan, dan sebagainya.

    Pada 2030, 80 persen populasi diperkirakan akan berinteraksi dengan robot pintar setiap hari. Meski belum ada deskripsi jelas mengenai bentuk dan fungsi spesifiknya, tren robot polyfunctional diprediksi akan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari.

    10. Peningkatan neurologis (Neurological enhancement)

    Gartner mengklaim bahwa salah satu tren teknologi masa depan yang perlu diperhatikan adalah penggunaan teknologi yang dapat “membaca dan mendekode aktivitas otak” untuk meningkatkan kemampuan kognitif manusia. Teknologi ini akan dilakukan melalui antarmuka mesin-otak dua arah (BBMI).

    Gartner memproyeksikan bahwa pada 2030, 30 persen pekerja pengetahuan akan “ditingkatkan dan bergantung” pada BBMI, baik yang didanai oleh pemberi kerja maupun secara pribadi, untuk tetap relevan di tengah pesatnya perkembangan AI.

    Namun, banyak pihak meragukan prediksi ini. Teknologi terkait, seperti perangkat VR, telah menunjukkan tingkat adopsi yang rendah, sehingga kecil kemungkinan teknologi yang melibatkan elektroda untuk mendeteksi sinyal otak akan diterima secara luas. Skeptisme ini menyebut bahwa teknologi seperti ini masih jauh dari kenyataan.

  • 5 Industri dengan Pertumbuhan Tercepat, Ini Prediksinya

    5 Industri dengan Pertumbuhan Tercepat, Ini Prediksinya

    Jakarta, FORTUNE – Memasuki era digital dan teknologi yang berkembang pesat, dunia kerja terus berubah dengan cepat. Pekerja dan pencari kerja kini lebih bijak dalam menentukan langkah karier mereka dengan mempertimbangkan sektor-sektor yang diprediksi akan tumbuh signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

    Saat mempertimbangkan tempat untuk melamar pekerjaan berikutnya, akan sangat bermanfaat untuk bertanya, “Industri mana yang mengalami pertumbuhan paling pesat?” Ada banyak perkiraan tentang sektor-sektor yang mungkin menghadapi tantangan pasca pandemi.

    Namun, terdapat pula beberapa industri yang sedang berkembang pesat. Sektor-sektor ini memiliki statistik pertumbuhan yang luar biasa, menawarkan banyak peluang bagi kandidat yang mencari pekerjaan berikutnya.

    Tak hanya itu, setiap tahun muncul inovasi dan terobosan baru di berbagai bidang ekonomi, yang berdampak besar pada pasar industri global secara keseluruhan. Berbagai inovasi itu tentu berpengaruh pada iklim investasi dan menjadi perhatian penting bagi pebisnis dan investor.

    Lalu industri mana saja yang diprediksi mengalami pertumbuhan tercepat dalam limat tahun mendatang? Studi Grand View Research mengungkap ada 20 industri yang berpotensi berkembang. Di antara banyak industri tersebut, ada lima industri teratas yang  paling potensial, mencakup industri-industri berbasis teknologi hingga sektor pariwisata luar angkasa.

    5. Kecerdasan Buatan (AI)

    Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR): 37,3 persen

    Kecerdasan buatan (AI) diakui sebagai salah satu sektor terbaru dengan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Grand View Research, nilai pasar AI global diprediksi mencapai US$196,63 miliar pada 2023 dan akan tumbuh dengan CAGR sebesar 37,3 persen hingga 2030.

    Inovasi dari raksasa teknologi telah mendorong adopsi teknologi canggih di berbagai sektor seperti otomotif, kesehatan, ritel, keuangan, dan manufaktur. Contohnya, Google LLC merilis model AI bahasa besar bernama “Gemini” pada Desember 2023 dengan tiga versi: Gemini Nano, Gemini Pro, dan Gemini Ultra. Keunggulan multimodal Gemini menjadikannya pembeda di pasar.

    4. Augmented Reality (AR)

    Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR): 39,8 persen

    Augmented reality (AR) adalah pengalaman interaktif yang memadukan konten buatan komputer dengan dunia nyata. Menurut Grand View Research, industri AR global yang bernilai US$57,26 miliar pada 2023 diproyeksikan melonjak menjadi US$597,54 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 39,8 persen antara 2023 dan 2030.

    Perusahaan besar seperti Google LLC, Microsoft Corporation, dan Apple Inc. berinvestasi besar dalam penggunaan AR untuk berbagai aplikasi. Contoh utamanya adalah penggunaan AR yang semakin banyak di industri game, yang memberikan pengalaman pengguna yang sangat efektif dalam video, grafis, dan suara.

    Di sisi lain, Apple Inc. merilis headset Vision Pro yang telah lama ditunggu pada Januari 2024 di AS, menampilkan chip R1 canggih untuk mempercepat pemrosesan informasi dari sensornya.

    3. Automasi Proses Robotik (RPA)

    Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR): 39,9% persen

    Automasi proses robotik (RPA) mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Grand View Research melaporkan bahwa nilai pasar global RPA diperkirakan sebesar USS$2,942,7 juta pada 2023 dan akan tumbuh dengan CAGR 39,9 persen hingga 2030.

    Lonjakan ini terutama didorong oleh pandemi COVID-19. Contohnya, perusahaan RPA Blue Prism Limited melakukan survei pada Februari 2022 dan menemukan bahwa 21 persen dari perusahaan jasa keuangan di India menggunakan RPA selama pandemi.

    Di Amerika Utara, permintaan RPA tertinggi dengan pangsa pasar 37,0 persen pada 2022, sementara wilayah Asia Pasifik diprediksi memiliki CAGR tertinggi, mencapai hampir 42 persen hingga 2030.

    2. Pariwisata Luar Angkasa

    Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR): 49,9 persen

    Industri pariwisata luar angkasa bernilai US$851,4 juta pada 2023 dan diperkirakan oleh Grand View Research akan tumbuh luar biasa dengan CAGR 49,9 persen antara 2024 dan 2030, dengan perkiraan pendapatan US$9.669,5 juta pada 2030.

    Pertumbuhan pasar ini didorong oleh aktivitas penelitian dan pengembangan yang semakin meningkat, minat dari para petualang, dan ketertarikan individu berpenghasilan tinggi pada penerbangan luar angkasa. Ke depan, pariwisata luar angkasa diperkirakan akan membuka akses perjalanan ke orbit bagi orang awam, tidak hanya astronot. Virgin Galactic dan SpaceX adalah beberapa perusahaan besar di industri ini.

    1. Layanan 5G

    Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR): 59,4 persen

    Dalam bidang telekomunikasi, 5G adalah standar teknologi generasi kelima untuk jaringan seluler, yang menggantikan teknologi 4G. Berdasarkan studi Grand View Research, ukuran pasar global layanan 5G diperkirakan mencapai US$2.208,25 miliar pada 2030 dari US$84,31 miliar pada 2023, dengan CAGR 59,4 persen dari 2023 hingga 2030.

    Pertumbuhan ini akan didorong oleh kebutuhan jaringan data berkecepatan tinggi yang sangat dapat diandalkan dan berlatensi rendah. Konektivitas yang ditawarkan teknologi nirkabel 5G, seperti untuk komunikasi kendaraan-ke-kendaraan (V2V) dan kendaraan-ke-infrastruktur (V2I), diprediksi akan merevolusi sektor transportasi dan logistik.

    AT&T, Inc. dan Cisco Systems, Inc. mengumumkan kemitraan strategis pada Juni 2023 untuk meningkatkan konektivitas guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sangat bergantung pada perangkat seluler.

  • Loker BUMN: PT Pertamina Buka Rekrutmen Bagi Lulusan D3 dan S1, Penempatan Seluruh Indonesia

    Loker BUMN: PT Pertamina Buka Rekrutmen Bagi Lulusan D3 dan S1, Penempatan Seluruh Indonesia

    Loker BUMN: PT Pertamina Buka Rekrutmen Bagi Lulusan D3 dan S1, Penempatan Seluruh Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut informasi lowongan kerja terbaru hari ini Senin (6/1/2025).

    Saat ini PT Pertamina Training and Consulting membuka lowongan kerja terbaru Januari 2025.
     
    PT Pertamina Training and Consulting (PTC) merupakan BUMN PT Pertamina yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui jasa pelatihan, konsultasi, dan manajemen human capital sebagai solusi.

    Dilansir dari laman resminya, PTC kali ini membuka 5 posisi lowongan kerja terbaru.

    Menariknya lowongan kerja Pertamina kali ini terbuka untuk fresh graduate lulusan D3 hingga lulusan S1.

    Berikut simak rincian persyaratan dan pendaftarannya.

    1.ADMIN OPERASIONAL FLEET BBM
    Persyaratan :

    * Warga Negara Indonesia
    * Pendidikan terakhir minimal lulusan D3 semua jurusan
    * Usia minimal 23 tahun
    * Mampu mengoperasikan Outlook dan Microsoft Office (Microsoft Excel, Microsoft Word, Microsoft Power Point)
    * Memiliki Pengalaman Minimal 1 Tahun sebagai Pengawas Lapangan
    * Menguasai Bahasa Inggris baik lisan dan tulisan (Menjadi nilai tambah)
    * Mampu berkomunikasi dan bekerjasama dalam tim dengan baik
    * Memiliki semangat tinggi untuk mendukung kegiatan dan citra Perusahaan
    * Bersedia mematuhi peraturan dan prosedur Perusahaan
    * Memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik
    * Memiliki catatan baik dan tidak terlibat dalam kegiatan pelanggaran disiplin dan hukum (dibuktikan dengan lampiran SKCK)
    * Lokasi Penempatan di Cilacap, Jawa Tengah
    * Posisi ini sebagai Tenaga Alih Daya (TAD) PT Pertamina Training and Consulting

    2. QUANTITY SURVEYOR ASSET OPERATION
    Persyaratan :

    * Warga Negara Indonesia
    * Pendidikan minimal lulusan S1 Teknik Sipil
    * Memiliki pengalaman kerja 5 tahun di Quantity Surveyor
    * Memiliki kemampuan analisis dan perhitungan yang baik untuk membuat Owner Estimate/HPS dan BoQ project
    * Memiliki kemampuan dalam penggunaan software desain baik 2D dan 3D seperti AutoCAD, SketchUp, Lumion, 3DS Max, dan software sejenis lainnya.
    * Dapat memahami gambar teknis bangunan (Denah, Tampak, Potongan, Detail) dan memiliki daya bayang ruang 3D
    * Memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berkoordinasi dengan tim dan pelaksana proyek
    * Lokasi Penempatan di Jakarta
    * Posisi sebagai Tenaga Alih Daya (TAD) PT Pertamina Training & Consulting

    3. CUSTOMER CARE – HEALTH INSURANCE
    Persyaratan :

    * Warga Negara Indonesia
    * Usia maks 35 tahun per tahun 31 Desember 2025
    * Pendidikan minimal lulusan D3 Keperawatan/Kebidanan/Farmasi
    * Memiliki pengalaman 2 tahun dibagian Call Center/Claim Insurance/Case Management/Case Monitoring di Asuransi Kesehatan
    * Memiliki keterampilan dan literasi komputer, minimal aplikasi Microsoft Office
    * Memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik
    * Bersedia bekerja shifting
    * Dapat bergabung secepatnya
    * Lokasi Penempatan di Jakarta Pusat
    * Posisi ini sebagai Tenaga Alih Daya (TAD) PT Pertamina Training and Consulting

    4. MAINTENANCE HEAVY EQUIPMENT ENGINEER
    Persyaratan :

    * Pria/Wanita
    * Minimum lulusan D3 / lulusan S1 Jurusan Teknik
    * Memiliki pengalaman minimal kurang lebih 5 tahun
    * Memiliki pengalaman pekerjaan di bidang perbaikan alat-alat berat , diutamakan di bidang otomotif, alat angkat , earthmoving dan DIESEL engineer
    * Memiliki kemampuan dalam Dismantling Inspoection Failure Analysis/ Root Cause Analys, Miantenance Management
    * Terampil dalam penggunaan aplikasi komputer mendalam seperti MSOffice (PowerPoint, Word, Excel)
    * Lokasi Penempatan DURI
    * Posisi ini sebagai Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) PT Pertamina Training and Consulting
    * Pengiriman Lamaran : wajib mengupload CV

    5. TECHNICAL ANALYST WRO
    Persyaratan :

    * Warga Negara Indonesia
    * Pendidikan minimal lulusan S1 Teknik
    * Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun dalam bidang perusahaan minyak dan gas (Upstream)
    * Memiliki pemahaman terhadap kegiatan – kegiatan analyst, controller, dan reporting
    * Memiliki kemampuan mengoperasikan Microsoft Office (Ms word, excel, dan powerpoint) secara advance
    * Memiliki kemampuan dan familiar dalam menggunakan SAP
    * Memiliki komunikasi dan koordinasi yang baik antara individu maupun tim
    * Memiliki semangat tinggi untuk mendukung kegiatan dan citra Perusahaan
    * Bersedia mematuhi peraturan dan prosedur Perusahaan
    * Lokasi Penempatan Minas
    * Posisi ini sebagai Tenaga Alih Daya PT Pertamina Training and Consulting

    Tata cara pendaftaran :
    Bagi Kamu yang minat pendaftaran lowongan kerja BUMN terbaru Januari 2025 di anak perusahaan PT Pertamina ini dibuka secara online.

    Berikut link pendaftaran dapat diakses melalui tautan berikut ini.

    >>> https://recruitment.pertamina-ptc.com/

    Batas pendaftaran lowongan kerja ini paling lambat hingga 9 Januari 2025.

    *Disclaimer:

    Hanya pelamar terbaik yang akan diproses untuk mengikuti seleksi 

    Seluruh tahapan seleksi ini tidak dipungut biaya.

     

  • IHSG Kinclong di Antara Melemahnya Bursa Kawasan

    IHSG Kinclong di Antara Melemahnya Bursa Kawasan

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi, bergerak menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
     
    IHSG dibuka menguat 11,69 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.176,12. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,16 persen ke posisi 839,16.
     
    “IHSG hari ini akan mencoba untuk break 7.200, seiring dengan penguatan bursa Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Akan tetapi, jika gagal break resist kuat di level 7.200, IHSG akan cenderung tes support dulu di level 7.100,” ujar CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman dilansir Antara, Senin, 6 Januari 2025.
     
    Adapun bursa saham regional Asia pagi ini antara lain:

    Indeks Nikkei melemah 472,78 poin atau 1,19 persen ke level 39.421,75.
    Indeks Shanghai melemah 15,71 poin atau 0,49 persen ke posisi 3.195,72.
    Indeks Kuala Lumpur melemah 0,96 poin atau 0,06 persen ke posisi 1.628,50.
    Indeks Straits Times menguat 17,42 poin atau 0,46 persen ke 3.819,25.

    Sementara dari regional, pada Jumat (3/1) kemarin, Bank Sentral Tiongkok (PBOC) dilaporkan akan memangkas suku bunga acuannya pada waktu yang tepat pada 2025.
     

     
    Di sisi lain, Kementerian Perdagangan Tiongkok berencana untuk membatasi ekspor pada teknologi tertentu yang digunakan untuk membuat komponen baterai dan untuk memproses mineral penting seperti litium dan galium, menurut pemberitahuan yang dikeluarkan pada Kamis (2/1).
     
    Pelaku pasar di Asia akan terus menilai ketidakpastian politik di Korea Selatan, karena pengawas korupsi negara itu berusaha untuk melaksanakan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan.
     
    Bursa saham AS

    Sementara itu, bursa saham AS Wall Street kompak meningkat pada perdagangan Jumat (3/1), serta sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan pasar. Meskipun tetap masih mencatatkan penurunan mingguan. Indeks S&P 500 ditutup melonjak 1,26 persen ke level 5.942,47, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,8 persen menjadi 42.732,13, dan Nasdaq Composite meningkat 1,77 persen ke 19.621,68.
     
    Saham produsen cip Nvidia melonjak 4,7 persen, sementara saham Super Micro Computer, pembuat server, melesat 10,9 persen, kedua perusahaan ini diuntungkan oleh investasi berkelanjutan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Microsoft turut memeriahkan sentimen positif dengan pengumuman rencana investasi sebesar USD80 miliar untuk pusat data berteknologi AI pada tahun fiskal 2025.
     
    Saham perusahaan energi seperti Constellation Energy dan Vistra juga terangkat, masing-masing naik empat persen dan 8,5 persen, karena meningkatnya kebutuhan energi untuk mendukung pusat data tersebut, aham US Steel anjlok 6,5 persen, setelah Presiden Joe Biden menyatakan akan memblokir akuisisi perusahaan oleh Nippon Steel.
     
    Di sisi lain, saham perusahaan minuman keras seperti Molson Coors merosot 3,4 persen menyusul peringatan dari Surgeon General AS terkait risiko kanker akibat konsumsi alkohol.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Strategi Microsoft: Rp12 Triliun untuk Pusat Data AI 2025 – Halaman all

    Strategi Microsoft: Rp12 Triliun untuk Pusat Data AI 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Microsoft Corp, sebagai salah satu raksasa teknologi terkemuka, telah mengumumkan rencana ambisius untuk menginvestasikan dana senilai 80 miliar dollar AS (sekitar Rp1.296 triliun, dengan kurs Rp16.200) pada tahun fiskal 2025.

    Investasi ini ditujukan untuk membangun pusat data kecerdasan buatan (AI) guna memantapkan posisi perusahaan dalam industri AI global.

    Mengapa Microsoft Berinvestasi Besar-besaran dalam Pusat Data AI?

    Melalui laman resmi mereka, Microsoft menjelaskan bahwa pembangunan pusat data ini bertujuan untuk melatih model-model AI dan menyebarkan aplikasi berbasis AI dan cloud di seluruh dunia.

    “Lebih dari separuh total investasi ini akan dilakukan di Amerika Serikat, yang mencerminkan komitmen kami terhadap negara ini dan keyakinan kami terhadap ekonomi Amerika,” ujar juru bicara perusahaan.

    Apa Peran OpenAI dalam Strategi Microsoft?

    Microsoft dikenal sebagai salah satu pendukung utama OpenAI, yang menjadikannya salah satu pemimpin dalam persaingan AI di antara perusahaan teknologi besar (Big Tech).

    Kemitraan eksklusif dengan OpenAI membuat Microsoft semakin percaya diri untuk menguasai sektor AI.

    Di bulan April lalu, kedua perusahaan telah melakukan pembicaraan mengenai pembangunan fasilitas pusat data yang dijuluki Stargate, yang diharapkan memiliki superkomputer AI canggih.

    Namun, penting untuk dicatat bahwa baru-baru ini, dalam laporan keuangan, Microsoft menempatkan OpenAI dalam kategori kompetitor.

    Ini menunjukkan bahwa meskipun keduanya memiliki hubungan kerja sama, Microsoft juga memandang OpenAI sebagai pesaing dalam industri yang terus berkembang.

    Apa Rencana Microsoft Selanjutnya?

    Microsoft sebelumnya telah menginvestasikan lebih dari 50 miliar dollar AS dalam belanja modal untuk tahun fiskal sebelumnya.

    Investasi tersebut sebagian besar berfokus pada pembangunan server farm untuk memenuhi permintaan layanan AI yang semakin tinggi.

    Selain itu, Microsoft juga melakukan pembelian chip bertenaga tinggi dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Nvidia Corp dan penyedia infrastruktur seperti Dell Technologies Inc.

    Dengan langkah-langkah yang diambil, Microsoft tampaknya sangat serius dalam menjalankan rencana ambisiusnya untuk menjadi pemimpin industri AI pada tahun 2025.

    Keseriusan ini tecermin dari investasi yang besar dan strategi yang matang dalam menghadapi kompetisi di pasar global yang semakin ketat.

    Dengan investasi fantastis sebesar 80 miliar dollar AS, Microsoft berkomitmen untuk mengembangkan pusat data AI yang akan mengubah lanskap teknologi.

    Fokus pada pengembangan infrastruktur, kerja sama dengan OpenAI, serta pengakuan terhadap persaingan di pasar menunjukkan tekad perusahaan untuk mendominasi industri AI di masa mendatang.

    Apakah Microsoft akan berhasil mencapai tujuannya di tahun 2025?

    Hanya waktu yang akan menjawabnya.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Resmikan AI Center Universitas Brawijaya, Menkomdigi Dorong Praktiknya Dukung Ketahanan Pangan

    Resmikan AI Center Universitas Brawijaya, Menkomdigi Dorong Praktiknya Dukung Ketahanan Pangan

    JATIM – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meresmikan pusat pengembangan teknologi kecerdasan buatan AI Center di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (Jatim).

    Seusai acara peresmian, Meutya menyampaikan bahwa AI Center Universitas Brawijaya sudah memiliki fasilitas yang luar biasa.

    “Kami tentu juga akan mendorong supaya nanti output-nya juga luar biasa, termasuk aplikasi-aplikasi kecerdasan artifisial yang amat membantu, misalnya di bidang ketahanan pangan,” katanya pada Minggu 5 Januari, disitat Antara.

    AI Center Universitas Brawijaya dihadirkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan penelitian berkenaan dengan pengembangan dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai bidang.

    Meutya berharap kehadiran AI Center di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya dapat mendorong peningkatan penggunaan teknologi AI dalam bidang seperti ketahanan pangan, kesehatan, agribisnis, logistik, hingga manufaktur.

    “Ini bisa digunakan peternak, petani di Indonesia, untuk mencapai target kita untuk swasembada,” katanya.

    AI Center Universitas Brawijaya menyediakan program pelatihan dan sertifikasi yang mencakup materi pembelajaran mesin, deep leraning, pemrosesan bahasa alami, serta penerapan AI bagi mahasiswa, dosen, dan profesional bekerja sama dengan AWS, Microsoft, dan Google.

    Selain itu, AI Center menawarkan layanan konsultasi guna membantu perusahaan dan lembaga yang hendak memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung proses bisnis dan operasional.

    Tim ahli AI Center akan membantu perencanaan, implementasi, hingga evaluasi penggunaan sistem berbasis AI sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan maupun lembaga.​​​​​​​

    Meutya juga mengungkapkan ​​​​​​negara masih kekurangan orang-orang dengan kemampuan digital.

    ​​​​​​​Ia mengatakan, upaya untuk menghadirkan lebih banyak sumber daya manusia dengan kemampuan digital membutuhkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah.

    “Jadi, kita sudah melakukan kerja sama untuk tahap pertama minimal 500 pelajar, kemudian juga 100 sertifikasi dan ke depan tentu akan lebih banyak lagi,” katanya.

    “Kami sangat mendukung karena kami memprediksi bahwa kebutuhan terhadap kualitas digital sampai tahun 2030 ada sembilan juta,” kata Meutya, yang berharap upaya Universitas Brawijaya bisa dicontoh oleh perguruan tinggi yang lain.

    Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. berharap kehadiran AI Center dapat mendorong peningkatan kegiatan penelitian bersama para mitra untuk mengembangkan AI.

    “Kami mohon juga arahan Bu Menteri dan juga bantuan lain, hubungan untuk pengembangan talenta digital di Indonesia,” katanya.

  • Perusahaan Perakit iPhone, Foxconn Catat Peningkatan Kinerja 15% berkat AI

    Perusahaan Perakit iPhone, Foxconn Catat Peningkatan Kinerja 15% berkat AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Hon Hai Precision Industry Co. atau dikenal sebagai Foxconn melaporkan pertumbuhan penjualan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal IV/2024 berkat pembangunan infrastruktur artificial intelligence (AI).

    Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (5/1/2025) vendor perakit perangkat iPhone milik Apple Inc tersebut mencatat bahwa pendapatannya selama tiga bulan terakhir mencapai sebanyak US$64,6 miliar. Angka tersebut naik sebanyak 15%, yang mana melampaui ekspektasi yang sebanyak 13%.

    Perusahaan pun berharap pertumbuhan penjualan yang signifikan untuk kuartal pertama tahun ini.

    Bloomberg melaporkan Hon Hai dan pemasok perangkat keras AI lainnya di Taiwan telah menikmati peningkatan dari pengeluaran besar-besaran untuk server bagi pusat data oleh perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) terbesar seperti Alphabet Inc. dan Microsoft Corp.

    Namun demikian, kurangnya kasus penggunaan yang menarik untuk AI sejauh ini telah membuat investor khawatir tentang kapan ekspansi akan melambat. Hon Hai mengharapkan pendapatan dari bisnis cloud, yang mencakup server AI, akan menyamai penjualan dari divisi pembuat iPhone pada 2025.

    Pasar AI penting bagi upaya Hon Hai untuk mendiversifikasi bisnisnya dari Apple, ketika iPhone mengalami pertumbuhan yang lambat.

    Apple secara historis menyumbang lebih dari setengah penjualan perusahaan Taiwan tersebut.

    Hon Hai juga bermaksud untuk masuk ke pasar kendaraan listrik, meskipun usaha tersebut belum memberikan dampak yang berarti pada pendapatannya.

    Perusahaan tersebut menghubungi Renault SA tentang kerja sama dengan Nissan Motor Co., yang 36% sahamnya dimiliki oleh Renault. Untuk saat ini, upaya tersebut ditunda karena Nissan dan Honda Motor Co. menegosiasikan merger. 

  • Microsoft Siapkan Rp1.296 Triliun Perkuat Data Center AI pada 2025

    Microsoft Siapkan Rp1.296 Triliun Perkuat Data Center AI pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, menyiapkan anggaran jumbo sebesar US$80 miliar atau Rp1.296 triliun (kurs: Rp16.202) untuk mengembangkan dan memperkuat kapabilitas pusat data (data center) kecerdasan buatan (AI) pada 2025.  

    Microsoft akan fokus melatih model AI dan menerapkan aplikasi berbasis AI serta cloud di seluruh dunia pada tahun ini. 

    Wakil Ketua dan Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan dari alokasi US$80 miliar tersebut, lebih dari setengahnya akan dibelanjakan di Amerika Serikat. 

    “Saat kita melihat ke masa depan, jelas bahwa kecerdasan buatan siap menjadi GPT yang mengubah dunia. AI menjanjikan untuk mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas di setiap sektor ekonomi,” tulis Smith dalam blog Microsoft dikutip Minggu (5/1/2025).  

    Dia mengatakan Amerika Serikat akanberdiri di garis depan gelombang teknologi baru ini, terutama jika negara itu menggandakan kekuatannya dan secara efektif bermitra secara internasional.

    Microsoft dan OpenAI juga dilaporkan tengah berunding pada bulan April mengenai pembangunan fasilitas pusat data yang akan berisi superkomputer AI yang dijuluki Stargate. Fasilitas tersebut diperkirakan menelan biaya lebih dari US$100 miliar untuk pembangunannya. 

    Komitmen Microsoft di Indonesia

    Di Indonesia, Microsoft dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan program EleveAIte Indonesia untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan kecerdasan buatan (AI) yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

    Melalui program ini, Microsoft dan Komdigi berharap dapat memberikan pelatihan dan pendidikan AI yang inklusif, mempersiapkan seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, dengan keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai sektor.

    Logo Microsoft di salah satu kantor Perbesar

    Menkomdigi Meutya Hafid menyatakan kerja sama ini menghasilkan komitmen investasi Microsoft sebesar Rp27,6 triliun.

    “Kami mengucapkan terima kasih ada komitmen investasi sebesar USD1,7 milyar atau sekitar Rp27,6 triliun, angka yang merupakan investasi terbesar dalam sejarah 29 tahun Microsoft hadir di Indonesia,” tutur Meutya. 

    Meutya Hafid menyatakan komitmen investasi oleh Microsoft telah disampaikan dalam pertemuan sebelumnya. Oleh karena itu, Menteri Meutya bersama Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo akan mengawal kerja sama tersebut terlaksana dengan baik di Indonesia.

    Melalui kerja sama bidang AI, Meutya Hafid berharap dapat meningkatkan efisiensi layanan publik dan membantu mengawasi ruang digital. 

    Menurutnya, Kementerian Komdigi banyak menerima pesan dari masyarakat agar menjaga ruang digital yang sehat dan produktif.

    “Kami meminta agar Microsoft bisa berfokus pada pendidikan AI yang inklusif. Pelatihan ini harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, dan meskipun kita akan memberikan perhatian lebih pada perempuan, program ini terbuka untuk siapa saja,” ujarnya.

    Sebelumnya, CEO Microsoft Satya Nadella berjanji akan membawa infrastruktur AI terbaru ke Indonesia dengan menggelontorkan US$1,7 miliar atau Rp27,65 triliun (kurs Rp16.267).

    “Kami mengumumkan bahwa pusat data kami akan segera hadir di Indonesia. Itu sangat menggembirakan. Bahkan, hal yang benar-benar membuat saya bersemangat untuk diumumkan hari ini adalah perluasan investasi pusat data. Jadi US$1,7 miliar untuk membawa infrastruktur AI terbaru dan terhebat ke Indonesia,” ungkap Nadella.

  • Wukong Belum Rilis di Xbox, Ini Alasannya

    Wukong Belum Rilis di Xbox, Ini Alasannya

    Jakarta

    Black Myth: Wukong memang sukses di PS5 dan PC, tapi tidak di Xbox atau lebih tepatnya belum. Sebab game ini sampai sekarang belum juga rilis di platform gaming kepunyaan Microsoft tersebut.

    Dikutip dari IGN, Sabtu (4/1/2025), salah seorang pendiri sekaligus CEO Game Science, Feng Ji, mengungkapkan alasan Black Myth: Wukong belum tersedia di Xbox yang disebabkan oleh masalah pengoptimalan pada Series S. Jadi masalahnya merujuk pada kekuatan konsolnya.

    Seperti yang diketahui, Xbox Series X dibekali RAM sebesar 16GB, sementara Xbox Series S hanya memiliki RAM 10GB. Lalu untuk bisa memainkan Black Myth: Wukong, platform gaming yang dipakai minimal punya RAM 16GB.

    Menurut Ji, sangat sulit untuk bisa melakukan optimasi tersebut tanpa pengalaman yang lama. Oleh sebab itu, pihaknya masih butuh waktu supaya karya spektakulernya bisa menyambangi gamer Xbox.

    Lantas kenapa tidak rilis di Xbox Series X saja? Hal itu dikarenakan aturan yang diberlakukan oleh Xbox.

    Jadi apabila para penerbit dan pengembang mau merilis game-nya di konsol generasi terbaru milik Xbox, harus dihadirkan di Series X dan S. Jadi mereka tidak dapat meluncurkan game-nya hanya di satu konsol. Contoh, mereka tidak dapat merilis game hanya di Xbox Series X atau sebaliknya.

    Hal itulah yang menyebabkan kesulitan bagi beberapa studio game. Salah satu yang paling menonjol ialah pengembang Baldur’s Gate 3, Larian Studios. Game ini awalnya hadir cuma di PS5 dan PC. Untuk versi Xbox mengalami penundaan yang cukup lama.

    Masalahnya pun berkaitan dengan Xbox Series S, yang secara khusus kesulitan menjalankan mode co-op layar terpisah. Tapi beruntungnya, beberapa bulan setelahnya, Larian berhasil memasukkan Baldur’s Gate 3 ke Xbox Series X dan S.

    Namun Microsoft bersikeras kalau penundaan Black Myth: Wukong di Xbox tidak ada hubungannya dengan kualitas konsolnya. Sejumlah pernyataan mengungkapkan, Microsoft menyatakan kesepakatan eksklusivitas dengan Sony adalah penyebab penundaan tersebut.

    (hps/rns)